3. Definisi legal adalah definisi sesuai
dengan peraturan perundang-
undangan. Terdapat dua aspek yang
diukur yaitu ketajaman penglihatan
(visual acuity) dan medan pandang
(visual field)
DEFENISI & KLASIFIKASI
TUNATETRA
Definisi edukasional adalah
definisi untuk tujuan pendidikan
atau definisi fungsional yaitu yang
difokuskan pada seberapa
banyak sisa penglihatan
seseorang dapat bermanfaat
untuk keberfungsian sehari-hari.
6. PENCEGAHAN TERJADINYA KETUNATETRAAN
10 strategi yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya
ketunanetraan, antara lain:
1. Prophylaxis
2. Imunisasi
3. Perawatan kehamilan yang tepat
4. Perawatan neonatal
5. Perbaikan gizi
6. Pendidikan
7. Penyuluhan genetika
8. Perundang-undangan
9. Deteksi dan intervensi dini
10. Meningkatkan higiene dan perawatan kesehatan
7. KEGIATAN BELAJAR 2
DAMPAK KETUNANETRAAN TERHADAP KEHIDUPAN SEORANG INDIVIDU
A. PROSES PENGINDRAAN
B. LATIHAN KETERAMPILAN PENGINDRAAN
C. VISUALISASI, INGATAN KINESTETIK, DAN PERSEPSI
OBYEK
D. BAGAIMANA CARA MEMBANTU SEORANG
TUNANETRA
8. PENCEGAHAN TERJADINYA KETUNATETRAAN
A. PROSES PENGINDERAAN
Organ-organ pengindraan berfungsi memperoleh informasi dari lingkungan
dan mengirimkannya ke otak untuk diproses, disimpan, dan ditindaklanjuti.
Masing-masing organ pengindraan bertugas memperoleh informasi yang
berbeda-beda. Informasi auditer berupa bunyi atau suara diperoleh melalui
telinga.
B. LATIHAN KETERAMPILAN PENGINDRAAN
1 . Indra pendengaran
2. Indra perabaan
3. Indra penciuman
4. Sisa indra penglihatan
C. VISUAL, INGATAN KINESTETIK, DAN PERSEPSI OBYEK
Visualisasi, adalah cara lain bagi individu tunanetra untuk mendapatkan
kenyamanan di dalam lingkungannya dan membantunya bergerak secara
mandiri adalah dengan menggunakan ingatan visual (visual memory) atau
visualisasi (juga disebut peta mental).
9. C. VISUAL, INGATAN KINESTETIK, DAN PERSEPSI OBYEK
1. Visualisasi, adalah cara lain bagi individu tunanetra untuk mendapatkan
kenyamanan di dalam lingkungannya dan membantunya bergerak secara
mandiri adalah dengan menggunakan ingatan visual (visual memory) atau
visualisasi (juga disebut peta mental).
2. Ingatan Kinestetik: Ingatan kinestetik (kinesthetic memory) adalah ingatan
tentang kesadaran gerak otot yang dihasilkan oleh interaksi antara indra
perabaan (tactile), propriosepsi dan keseimbangan (yang dikontrol oleh
sistem vestibular, yang berpusat di bagian atas dari telinga bagian dalam
3. Persepsi Obyek: Adalah suatu kemampuan yang memungkinkan individu
tunanetra itu menyadari suatu benda hadir disampingnya atau hadir di
hadapannya meskipun dia tidak memiliki penglihatan sama sekali dan
tidak menyentuh benda itu.
10. Cara Membantu Tunatertra
1. Cara menuntun orang tunanetra
2. Kontak pertama
3. Cara memegang
4. Posisi pegangan
5. Jalan sempit
6. Membuka/menutup pintu
7. Melewati tangga
8. Melangkahi lubang
9. Duduk dikursi
10.Naik kedalam mobil
11. KEGIATAN BELAJAR 3
PENDIDIKAN BAGI SISWA TUNANETRA DI SEKOLAH UMUM DALAM
SETTING PENDIDIKAN INKLUSI
KEBUTUHAN KHUSUS
PENDIDIKAN SISWA
TUNANETRA
STRATEGI DAN MEDIA
PEMBELAJARAN
EVALUASI PEMBELAJARAN
12. KEBUTUHAN KHUSUS PENDIDIKAN SISWA TUNANETRA
Berikut adalah penjelasan untuk beberapa dari kebutuhan khusus
tersebut, yaitu:
1. Pengembangan konsep
2. Teknik alternatif dan alat bantu belajar khusus
3. Keterampilan sosial/emosional
4. Keterampilan orientasi dan mobilitas
5. Keterampilan menggunakan sisa penglihatan
13. Strategi dan media pembelajaran
1. Strategi pembelajaran
- Strategi individualisme
- Strategi kooperatif, dan
- Strategi modifikasi perilaku
2. Media pembelajaran
- Alat peraga
- Alat bantu pembelajaran
14. Evaluasi Pembelajaran
Pertama, soal yang diberikan kepada siswa tunanetra yang
tergolong buta, hendaknya dalam bentuk huruf braille, sedangkan
siswa low vision menggunakan huruf biasa dengan menyesuaikan
ukuran hurufnya dengan penglihatannya.
Kedua, bersifat objektif dalam memberikan penilaian sesuai dengan
kemampuannya.
Ketiga, waktu pelaksanaan tes yang diberikan untuk siswa tunanetra
hendaknya lebih lama dibandingkan dengan siswa yang lainnya.
15. RANGKUMAN
Semua anak berhak dan layak mendapatkan pendidikan disekolah-sekolah meskipun si anak
tersebut termasuk anak berkebutuhan khusus. Peran seorang guru sangat penting untuk
menangani, membantu dan memberikan motivasi kepada anak yang berkebutuhan khusus.
Guru juga harus memberikan penjelasan serta pengertian kepada siswa lainnya agar tidak
memilih-milih teman untuk bergaul dan menghindari sifat bully. Selain itu guru juga harus
bersikap adil di dalam memberikan pembelajaran maupun penilaian kepada siswanya sesuai
dengan kemampuan serta keadaan yang dimiliki oleh siswa tersebut.