SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
TUNANETRA
D o s e n P e n g a m p u : I b u D r. S u m i y a t i , M . P d . I .
Kelompok 1 :
1. A’ida Sufrotus Sofi (20.13.00015)
2. Arum Dewi Puspita Sari (20.13.00127)
3. Putri Intan Aulia (20.13.00022)
4. Yaya Irwana (20.13.00021)
Pengertian Turnanetra
Tunanetra berasal darai kata tuna dan Netra. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) tuna berarti luka, rusak, kurang atau tidak
memiliki. Sementara itu Netra berarti mata atau penglihatan. Jadi,
tunanetra sendiri berarti rusak penglihatan.
Beberapa pengertian tunanetra menurut para ahli:
1. Menurut Persatuan Tunanetra Indonesia (pertuni)
Orang tunanetra adalah mereka yang tidak memiliki pengelihatan
sama sekali (buta total) hingga mereka yang masih memiliki sisa
pengelihatan tetapi tidak mampu menggunakan pengelihatannya untuk
membaca tulisan biasa berukuran 12 poin dalam keadaan cahaya
normal meskipun dibantu dengan kaca mata.
2. Menurut Somantari
Tunanetra yaitu individu yang memiliki hambatan dalam melihat dikarenakan indera pengelihatannta
tidak berfungsi seperti orang normal, seseorang dikatakan tunanetra jika memiliki ketajaman pengelihatan
kurang dari 6/21 artinya membaca huruf pada jarak 6 m yang oleh orang normal dapat dibaca pada jarak
21 m atau tidak bisa melihat sama sekali.
3. Menurut Hadi
Tunanetra merupakan adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan yang berarti adanya kerugian
yang disebabkan oleh kerusakan atau terganggunya organ mata.
4. Menurut Barraga
Tunanetra adalah individu yang mengalami gangguan fungsi pengelihatan untuk mengikuti belajar
dan mencapai prestasi secara maksimal.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa tunanetra adalah kondisi seseorang dimana mengalami kesulitan
dalam melakukan aktivitas sehari-hari yang melibatkan aktivitas pengelihatan, hal ini disebabkan karena
adanya kerusakan pada mata dan organ-organ lain yang mendukung terjadinya proses pengelihatan.
Klasifikasi Visual Disability (Tunanetra)
▪ Klasifikasi yang dialami anak tunanetra, antara lain sebagai berikut:
Menurut Lowenfeld, (1955:219), klasifikasi tunanetra yang didasarkan pada waktu terjadinya
ketunanetraan :
➢ Tunanetra sebelum dan sejak lahir
➢ Tunanetra setelah lahir atau pada usia kecil
➢ Tunanetra pada usia sekolah atau pada masa remaja
➢ Tunanetra pada usia dewasa
➢ Tunanetra dalam usia lanjut
▪ Klasifikasi tunanetra berdasarkan kemampuan daya penglihatan
➢ Tunanetra ringan
➢ Tunanetra setengah berat
➢ Tunanetra berat
Menurut A kirk dan James J Gallagher membuat klasifikasi ketunanetraan:
➢ Totally blind (Tunanetra Total)
➢ Low Vision
Karakteristik Tunanetra
1. Karakteristik Kognitif
2. Karakteristik Akademik
3. Karakteristik Sosial dan Emosional
4. Karakteristik Perilaku
Faktor Penyebab Tunanetra
1. Faktor Prenatal (Sebelum Kelahiran)
2. Faktor Neonatal (Saat Kelahiran)
3. Posnatal (Setelah Kelahiran)
Cara Mendiagnosis Tunanetra
Kebanyakan anak tunanetra berat diidentifikasi oleh orang tua dan dokter jauh sebelum mereka
masuk sekolah. Pengecualian paling umum adalah anak-anak penyandang disabilitas ganda. Ada
kemungkinan untuk kondisi lain misalnya, cerebral palsy atau autisme untuk menutupi gangguan
penglihatan. Kunci untuk mengidentifikasi adalah pemeriksaan yang komprehensif.
Gangguan penglihatan tidak hanya terjadi pada orang dewasa, bahkan anak-anak yang masih kecil
pun bisa mengalami masalah penglihatan, misalnya mata silinder atau mata minus. Mengatasi
penglihatan pada anak ini biasanya dokter mata menyarankan Si Kecil untuk menggunakan kacamata.
Namun jika gangguan penglihatan pada anak masih dalam kategori cukup ringan, terkadang dokter
tidak memberikan perawatan apapun. Biasanya gangguan mata pada anak ini terjadi karena gaya hidup
Si Kecil yang tidak sehat, misalnya terlalu sering menatap layar atau terlalu sering menggunakan gadget
Tanda-Tanda Gangguan Penglihatan pada Anak
Beberapa tanda-tanda anak yang mengalami mata silinder:
a. Sering mengucek mata meskipun tidak mengantuk
b. Mata terlihat berair
c. Memiringkan kepala saat melihat sesuatu
d. Menutup sebelah mata untuk bisa melihat dengan lebih focus
c. Menghindari aktivitas yang memerlukan fokus penglihatan
f. Mengeluh mata lelah hingga sakit kepala. Jika anak menunjukkan
tanda-tanda tersebut, segera periksakan mata anak ke dokter mata.
Strategi Pembelajaran Anak Tunanetra
A. Beberapa bentuk pendekatan pendidikan untuk anak tunanetra yang dilakukan melalui indra non visual:
➢ Braille
➢ Tactile Aids and Manipulative
➢ Technological Aids for Reading Print
➢ Teknologi asistif
➢ Tongkat pemandu dan Anjing pemandu
➢ Alat Bantu Perjalanan Elektronik
B. Beberapa pendekatan pembelajaran untuk low vision diantaranya:
➢ Efisiensi visual
➢ Penggunaan alat optik yang sesuai berdasarkan pemeriksaan professional
➢ Penggunaan tiga pendekatan dasar untuk membaca cetak
Anggapan yang Salah terhadap Tunanetra
1 . A n a k t u n a n e t r a m e n d e n g a r l e b i h b a i k d a n l e b i h t a j a m d a r i o r a n g a w a s
2 . M a t a s e o r a n g t u n a n e t r a a k a n b e r t a m b a h r u s a k a p a b i l a i a m e m b a c a .
m e n d e k a t k a n b u k u n y a k e m a t a n y a .
3 . P e n g l i h a t a n a k a n h i l a n g a t a u t a m b a h r u s a k a p a b i l a i a s e r i n g
m e n g g u n a k a n m a t a n y a .
4 . O r a n g s e r i n g m e n g a n g g a p s e o r a n g t u n a n e t r a m e m b u t u h k a n l a m p u d a n
c a h a y a y a n g t e r a n g u n t u k d a p a t m e l i h a t l e b i h b a i k .
5 . B a n y a k l a g i a n g g a p a n y a n g s a l a h t e n t a n g t u n a n e t r a s e p e r t i s e t i a p
t u n a n e t r a m e m b u t u h k a n k a c a m a t a , o r a n g b u t a m e l i h a t h i t a m , t u n a n e t r a
m e m p u n y a i i n d e r a k e e n a m d a n s e b a g a i n y a .
Kebutuhan Khusus Tunanetra
Kebutuhan khusus tunanetra bias ditinjau dari tiga aspek :
1.Fisiologis
2.Personal
3.Sosial
Secara rinci alasan dibutuhkannya bimbingan jasmani bagi tunaneta adalah :
1. Dalam perkembangan motoriknya
2. Kehilangan penglihatan membuat stimulasi penglihatan berkurang dan tidak merangsang untuk
bergerak dan bahkan membuat gerakan menjadi sulit.
3. Banyak tunanetra yang dating dari keluarga yang terlalu melindungi sehingga iatidak ada
kesempatan untuk melakukan eksplorasi lingkungan menyebabkan keterampilan motoknya tidak
terlatih.
4. Ketunanetraan tidak memberikan kesempatan untuk membetulkan gerak, gaya jalan dan sikap
tubuhnya karena ia tak bias mencontoh orang sekitarnya.
5. Tunanetra sebagai kelompok memiliki tingkat kesegaran jasmaninya jauh dibawah orang awas.
6. Mata dengan fungnya sebagai alat untuk melihat dapat berfungsi sebagai alat untuk
menyeimbangkan tubuh, oleh karena itu tunanetra memiliki keseimbangan yang kurang baik.
7. Penyimpangan sikap tubuh (posture) banya terjadi pada tunanetra.
8. Tunanetra harus hidup dihabitatnya seperti orang awas lainnya dan ia harus bersaing dengan
orang awas.
Kebutuhan Pengembangan Motorik Tunanetra
TERIMA KASIH ☺
Sekian presentasi dari kami
“Kalau ada kesalahan mohon
dibicarakan baik-baik bukan malah
pergi mencari yang lebih baik"

More Related Content

Similar to TUNANETRA

Modul 6 - Pend. ABK.pptx
Modul 6 - Pend. ABK.pptxModul 6 - Pend. ABK.pptx
Modul 6 - Pend. ABK.pptxAzizahRaiza1
 
Pendidikan dan Bimbingan Anak Tunanetra.pptx
Pendidikan dan Bimbingan Anak Tunanetra.pptxPendidikan dan Bimbingan Anak Tunanetra.pptx
Pendidikan dan Bimbingan Anak Tunanetra.pptxNurHabibah78
 
PPT 14 - Identifikasi dan Assessmen Anak dengan Gangguan Penglihatan
PPT 14 - Identifikasi dan Assessmen Anak dengan Gangguan PenglihatanPPT 14 - Identifikasi dan Assessmen Anak dengan Gangguan Penglihatan
PPT 14 - Identifikasi dan Assessmen Anak dengan Gangguan PenglihatanFernando Anrest
 
Artikel tunanetra trimurjoko
Artikel tunanetra trimurjokoArtikel tunanetra trimurjoko
Artikel tunanetra trimurjokopendekar ilmu
 
PDF 10 - Dampak Gangguan Penglihatan terhadap Perilaku
PDF 10 - Dampak Gangguan Penglihatan terhadap PerilakuPDF 10 - Dampak Gangguan Penglihatan terhadap Perilaku
PDF 10 - Dampak Gangguan Penglihatan terhadap PerilakuFernando Anrest
 
Kb 4 bermain pada anak
Kb 4 bermain pada anakKb 4 bermain pada anak
Kb 4 bermain pada anakpjj_kemenkes
 
PPT KELOMPOK 3.pptx
PPT KELOMPOK 3.pptxPPT KELOMPOK 3.pptx
PPT KELOMPOK 3.pptxAditiaArazhi
 
Perilaku organisasi dan sejarah novi catur muspita
Perilaku organisasi dan sejarah novi catur muspitaPerilaku organisasi dan sejarah novi catur muspita
Perilaku organisasi dan sejarah novi catur muspitaUniversitas Islam Balitar
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1h4n1f123
 
KLMPK 1 ASKEB DGN KONDISI RENTAN DAN KEBUTUHAN KHUSUS PD PERMASALAHAN FISIK.pptx
KLMPK 1 ASKEB DGN KONDISI RENTAN DAN KEBUTUHAN KHUSUS PD PERMASALAHAN FISIK.pptxKLMPK 1 ASKEB DGN KONDISI RENTAN DAN KEBUTUHAN KHUSUS PD PERMASALAHAN FISIK.pptx
KLMPK 1 ASKEB DGN KONDISI RENTAN DAN KEBUTUHAN KHUSUS PD PERMASALAHAN FISIK.pptxSittichadijahAziz
 
Tantangan Mengasuh Anak di Era Digital
Tantangan Mengasuh Anak di Era DigitalTantangan Mengasuh Anak di Era Digital
Tantangan Mengasuh Anak di Era Digitalpanegarabali
 
Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasiKb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasipjj_kemenkes
 
Gangguan Pendengaran Pada Siswa Tunanetra.pptx
Gangguan Pendengaran Pada Siswa Tunanetra.pptxGangguan Pendengaran Pada Siswa Tunanetra.pptx
Gangguan Pendengaran Pada Siswa Tunanetra.pptxMUHAMMADRISKYFEBRIAN1
 
Carabelajarcepat 100607132411-phpapp02
Carabelajarcepat 100607132411-phpapp02Carabelajarcepat 100607132411-phpapp02
Carabelajarcepat 100607132411-phpapp02supoyono
 

Similar to TUNANETRA (20)

ABK - MODUL 4 up.pptx
ABK - MODUL 4 up.pptxABK - MODUL 4 up.pptx
ABK - MODUL 4 up.pptx
 
Modul 6 - Pend. ABK.pptx
Modul 6 - Pend. ABK.pptxModul 6 - Pend. ABK.pptx
Modul 6 - Pend. ABK.pptx
 
Pendidikan dan Bimbingan Anak Tunanetra.pptx
Pendidikan dan Bimbingan Anak Tunanetra.pptxPendidikan dan Bimbingan Anak Tunanetra.pptx
Pendidikan dan Bimbingan Anak Tunanetra.pptx
 
Tuna Netra
Tuna NetraTuna Netra
Tuna Netra
 
Autisme
AutismeAutisme
Autisme
 
PPT 14 - Identifikasi dan Assessmen Anak dengan Gangguan Penglihatan
PPT 14 - Identifikasi dan Assessmen Anak dengan Gangguan PenglihatanPPT 14 - Identifikasi dan Assessmen Anak dengan Gangguan Penglihatan
PPT 14 - Identifikasi dan Assessmen Anak dengan Gangguan Penglihatan
 
Artikel tunanetra trimurjoko
Artikel tunanetra trimurjokoArtikel tunanetra trimurjoko
Artikel tunanetra trimurjoko
 
PDF 10 - Dampak Gangguan Penglihatan terhadap Perilaku
PDF 10 - Dampak Gangguan Penglihatan terhadap PerilakuPDF 10 - Dampak Gangguan Penglihatan terhadap Perilaku
PDF 10 - Dampak Gangguan Penglihatan terhadap Perilaku
 
PPT Modul 4 ABK.pdf
PPT Modul 4 ABK.pdfPPT Modul 4 ABK.pdf
PPT Modul 4 ABK.pdf
 
Kb 4 bermain pada anak
Kb 4 bermain pada anakKb 4 bermain pada anak
Kb 4 bermain pada anak
 
PPT KELOMPOK 3.pptx
PPT KELOMPOK 3.pptxPPT KELOMPOK 3.pptx
PPT KELOMPOK 3.pptx
 
Perilaku organisasi dan sejarah novi catur muspita
Perilaku organisasi dan sejarah novi catur muspitaPerilaku organisasi dan sejarah novi catur muspita
Perilaku organisasi dan sejarah novi catur muspita
 
psikologi
psikologipsikologi
psikologi
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
KLMPK 1 ASKEB DGN KONDISI RENTAN DAN KEBUTUHAN KHUSUS PD PERMASALAHAN FISIK.pptx
KLMPK 1 ASKEB DGN KONDISI RENTAN DAN KEBUTUHAN KHUSUS PD PERMASALAHAN FISIK.pptxKLMPK 1 ASKEB DGN KONDISI RENTAN DAN KEBUTUHAN KHUSUS PD PERMASALAHAN FISIK.pptx
KLMPK 1 ASKEB DGN KONDISI RENTAN DAN KEBUTUHAN KHUSUS PD PERMASALAHAN FISIK.pptx
 
Tantangan Mengasuh Anak di Era Digital
Tantangan Mengasuh Anak di Era DigitalTantangan Mengasuh Anak di Era Digital
Tantangan Mengasuh Anak di Era Digital
 
Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasiKb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
 
Gangguan Pendengaran Pada Siswa Tunanetra.pptx
Gangguan Pendengaran Pada Siswa Tunanetra.pptxGangguan Pendengaran Pada Siswa Tunanetra.pptx
Gangguan Pendengaran Pada Siswa Tunanetra.pptx
 
Carabelajarcepat 100607132411-phpapp02
Carabelajarcepat 100607132411-phpapp02Carabelajarcepat 100607132411-phpapp02
Carabelajarcepat 100607132411-phpapp02
 
Cara belajar cepat
Cara belajar cepatCara belajar cepat
Cara belajar cepat
 

Recently uploaded

TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 

Recently uploaded (20)

TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 

TUNANETRA

  • 1. TUNANETRA D o s e n P e n g a m p u : I b u D r. S u m i y a t i , M . P d . I . Kelompok 1 : 1. A’ida Sufrotus Sofi (20.13.00015) 2. Arum Dewi Puspita Sari (20.13.00127) 3. Putri Intan Aulia (20.13.00022) 4. Yaya Irwana (20.13.00021)
  • 2. Pengertian Turnanetra Tunanetra berasal darai kata tuna dan Netra. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tuna berarti luka, rusak, kurang atau tidak memiliki. Sementara itu Netra berarti mata atau penglihatan. Jadi, tunanetra sendiri berarti rusak penglihatan. Beberapa pengertian tunanetra menurut para ahli: 1. Menurut Persatuan Tunanetra Indonesia (pertuni) Orang tunanetra adalah mereka yang tidak memiliki pengelihatan sama sekali (buta total) hingga mereka yang masih memiliki sisa pengelihatan tetapi tidak mampu menggunakan pengelihatannya untuk membaca tulisan biasa berukuran 12 poin dalam keadaan cahaya normal meskipun dibantu dengan kaca mata.
  • 3. 2. Menurut Somantari Tunanetra yaitu individu yang memiliki hambatan dalam melihat dikarenakan indera pengelihatannta tidak berfungsi seperti orang normal, seseorang dikatakan tunanetra jika memiliki ketajaman pengelihatan kurang dari 6/21 artinya membaca huruf pada jarak 6 m yang oleh orang normal dapat dibaca pada jarak 21 m atau tidak bisa melihat sama sekali. 3. Menurut Hadi Tunanetra merupakan adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan yang berarti adanya kerugian yang disebabkan oleh kerusakan atau terganggunya organ mata. 4. Menurut Barraga Tunanetra adalah individu yang mengalami gangguan fungsi pengelihatan untuk mengikuti belajar dan mencapai prestasi secara maksimal. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tunanetra adalah kondisi seseorang dimana mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari yang melibatkan aktivitas pengelihatan, hal ini disebabkan karena adanya kerusakan pada mata dan organ-organ lain yang mendukung terjadinya proses pengelihatan.
  • 4. Klasifikasi Visual Disability (Tunanetra) ▪ Klasifikasi yang dialami anak tunanetra, antara lain sebagai berikut: Menurut Lowenfeld, (1955:219), klasifikasi tunanetra yang didasarkan pada waktu terjadinya ketunanetraan : ➢ Tunanetra sebelum dan sejak lahir ➢ Tunanetra setelah lahir atau pada usia kecil ➢ Tunanetra pada usia sekolah atau pada masa remaja ➢ Tunanetra pada usia dewasa ➢ Tunanetra dalam usia lanjut ▪ Klasifikasi tunanetra berdasarkan kemampuan daya penglihatan ➢ Tunanetra ringan ➢ Tunanetra setengah berat ➢ Tunanetra berat Menurut A kirk dan James J Gallagher membuat klasifikasi ketunanetraan: ➢ Totally blind (Tunanetra Total) ➢ Low Vision
  • 5. Karakteristik Tunanetra 1. Karakteristik Kognitif 2. Karakteristik Akademik 3. Karakteristik Sosial dan Emosional 4. Karakteristik Perilaku
  • 6. Faktor Penyebab Tunanetra 1. Faktor Prenatal (Sebelum Kelahiran) 2. Faktor Neonatal (Saat Kelahiran) 3. Posnatal (Setelah Kelahiran)
  • 7. Cara Mendiagnosis Tunanetra Kebanyakan anak tunanetra berat diidentifikasi oleh orang tua dan dokter jauh sebelum mereka masuk sekolah. Pengecualian paling umum adalah anak-anak penyandang disabilitas ganda. Ada kemungkinan untuk kondisi lain misalnya, cerebral palsy atau autisme untuk menutupi gangguan penglihatan. Kunci untuk mengidentifikasi adalah pemeriksaan yang komprehensif. Gangguan penglihatan tidak hanya terjadi pada orang dewasa, bahkan anak-anak yang masih kecil pun bisa mengalami masalah penglihatan, misalnya mata silinder atau mata minus. Mengatasi penglihatan pada anak ini biasanya dokter mata menyarankan Si Kecil untuk menggunakan kacamata. Namun jika gangguan penglihatan pada anak masih dalam kategori cukup ringan, terkadang dokter tidak memberikan perawatan apapun. Biasanya gangguan mata pada anak ini terjadi karena gaya hidup Si Kecil yang tidak sehat, misalnya terlalu sering menatap layar atau terlalu sering menggunakan gadget
  • 8. Tanda-Tanda Gangguan Penglihatan pada Anak Beberapa tanda-tanda anak yang mengalami mata silinder: a. Sering mengucek mata meskipun tidak mengantuk b. Mata terlihat berair c. Memiringkan kepala saat melihat sesuatu d. Menutup sebelah mata untuk bisa melihat dengan lebih focus c. Menghindari aktivitas yang memerlukan fokus penglihatan f. Mengeluh mata lelah hingga sakit kepala. Jika anak menunjukkan tanda-tanda tersebut, segera periksakan mata anak ke dokter mata.
  • 9. Strategi Pembelajaran Anak Tunanetra A. Beberapa bentuk pendekatan pendidikan untuk anak tunanetra yang dilakukan melalui indra non visual: ➢ Braille ➢ Tactile Aids and Manipulative ➢ Technological Aids for Reading Print ➢ Teknologi asistif ➢ Tongkat pemandu dan Anjing pemandu ➢ Alat Bantu Perjalanan Elektronik B. Beberapa pendekatan pembelajaran untuk low vision diantaranya: ➢ Efisiensi visual ➢ Penggunaan alat optik yang sesuai berdasarkan pemeriksaan professional ➢ Penggunaan tiga pendekatan dasar untuk membaca cetak
  • 10. Anggapan yang Salah terhadap Tunanetra 1 . A n a k t u n a n e t r a m e n d e n g a r l e b i h b a i k d a n l e b i h t a j a m d a r i o r a n g a w a s 2 . M a t a s e o r a n g t u n a n e t r a a k a n b e r t a m b a h r u s a k a p a b i l a i a m e m b a c a . m e n d e k a t k a n b u k u n y a k e m a t a n y a . 3 . P e n g l i h a t a n a k a n h i l a n g a t a u t a m b a h r u s a k a p a b i l a i a s e r i n g m e n g g u n a k a n m a t a n y a . 4 . O r a n g s e r i n g m e n g a n g g a p s e o r a n g t u n a n e t r a m e m b u t u h k a n l a m p u d a n c a h a y a y a n g t e r a n g u n t u k d a p a t m e l i h a t l e b i h b a i k . 5 . B a n y a k l a g i a n g g a p a n y a n g s a l a h t e n t a n g t u n a n e t r a s e p e r t i s e t i a p t u n a n e t r a m e m b u t u h k a n k a c a m a t a , o r a n g b u t a m e l i h a t h i t a m , t u n a n e t r a m e m p u n y a i i n d e r a k e e n a m d a n s e b a g a i n y a .
  • 11. Kebutuhan Khusus Tunanetra Kebutuhan khusus tunanetra bias ditinjau dari tiga aspek : 1.Fisiologis 2.Personal 3.Sosial
  • 12. Secara rinci alasan dibutuhkannya bimbingan jasmani bagi tunaneta adalah : 1. Dalam perkembangan motoriknya 2. Kehilangan penglihatan membuat stimulasi penglihatan berkurang dan tidak merangsang untuk bergerak dan bahkan membuat gerakan menjadi sulit. 3. Banyak tunanetra yang dating dari keluarga yang terlalu melindungi sehingga iatidak ada kesempatan untuk melakukan eksplorasi lingkungan menyebabkan keterampilan motoknya tidak terlatih. 4. Ketunanetraan tidak memberikan kesempatan untuk membetulkan gerak, gaya jalan dan sikap tubuhnya karena ia tak bias mencontoh orang sekitarnya. 5. Tunanetra sebagai kelompok memiliki tingkat kesegaran jasmaninya jauh dibawah orang awas. 6. Mata dengan fungnya sebagai alat untuk melihat dapat berfungsi sebagai alat untuk menyeimbangkan tubuh, oleh karena itu tunanetra memiliki keseimbangan yang kurang baik. 7. Penyimpangan sikap tubuh (posture) banya terjadi pada tunanetra. 8. Tunanetra harus hidup dihabitatnya seperti orang awas lainnya dan ia harus bersaing dengan orang awas. Kebutuhan Pengembangan Motorik Tunanetra
  • 14. Sekian presentasi dari kami “Kalau ada kesalahan mohon dibicarakan baik-baik bukan malah pergi mencari yang lebih baik"