[Ringkasan]
Modul ini membahas tentang pendidikan anak berkebutuhan khusus (ABK) dengan menjelaskan pengertian dan jenis layanan pendidikan khusus, sejarah perkembangannya di Indonesia, serta berbagai bentuk layanan pendidikan seperti segregasi, integrasi, dan inklusi. Terdapat juga penjelasan mengenai pendekatan kolaboratif dalam pelayanan pendidikan ABK yang melibatkan berbagai pakar.
2. ABOUT ME:
• Nama : Arman, S.Pd, M.Pd
• Alamat : Jalan Ahmad
Kirang No 46
• Pekerjaan : Guru SMAN 3
Majene
• HP : 085213951001
• Email:
konselorsma3@gmail.com
PENGALAMAN ORGANISASI
Ketua MGBK Majene Tahun 2013 sampai
sekarang, Sekum Abkin Prop Sulbar tahun
2012 sampai sekarang, Pengurus IBKS Prov
Sulbar, Pengurus Yayasan Maleo Tahun 2010
sampai sekarang, Ketua LPBW Majene,
Anggota Gempar Majene, Pengurus
Komunitas Literasi SB Allo Simbar
PRESTASI YANG PERNAH DIRAIH
Juara 2 Guru berprestasi tahun 2010 tingkat kabupaten, Juara 1 Guru
berprestasi tahun 2014 tingkat kabupaten, Juara 2 Guru Berprestasi tahun
2014 tingkat propinsi Sulbar, Juara 2 Guru Berprestasi Tingkat Provinsi Tahun
2015, Finalis LKG Tahun 2013 tingkat Nasional, Finalis penulisan cerpen dan
puisi tahun 2013 tingkat Nasional, Finalis Penulisan Naskah Buku Tingkat
Nasional Tahun 2018, Finalis Simposium 2017, Finalis Inobel Tingkat Nasional
Tahun 2017, Finalis Penulisan Artikel Pendidikan Karakter Tahun 2017.
BUKU YANG SUDAH PERNAH
DITULIS
Memulung Kata, Filosofi Koboy,
Menata Takdir, Pemaknaan
Kalindaqdaq Mandar. Modul
Bimbingan Konseling
STATUS KELUARGA
Istri : Marsa.
Anak-anak:
Nazhifa Alyum, Muh. Rifat, Aura Tiftazani, Muh.
Raihan
6. Hakikat Pendidikan Khusus
1. Menjelaskan pengertian
berbagai hal/istilah yang terkait
dengan pendidikan khusus
2.Mengidentifikasi berbagai
jenis anak dengan kebutuhan
khusus
3. Menjelaskan penyebab
munculnya kebutuhan khusus
4. Mejelaskan dampak
munculnya kebutuhan khusus
bagi anak, keluarga dan
masyarakat
5. Mengidentifikasi
kebutuhan anak dengan
kondidi khusus
6. Menjelaskan hak dan
kewajiban anak
berkebutuhan khusus
7. DEFENISI BERBAGAI ISTILAH:
Pendidikan luar biasa, anak luar biasa, keluarbiasaan,
pendidikan khusus, kebutuhan khusus, anak berkebutuhan khusus,
impairment, execptional children, disability, disorder
Kegiatan Belajar 1 : Defenisi dan Jenis Kebutuhan Khusus
8. Kelompok yang mengalami penyimpangan atau kelainan dalam bidang intelektual, terdiri dari anak yang
luar biasa cerdas dan anak yang tingkat kecerdasannya rendah (tnagrahita)
Kelompok yang mengalami penyimpangan atau keluarbiasaan yang terjadi karena hambatan sensoris,
Terdiri dari anak tunanetra dan tunarungu
Kelompok anak yang mendapat kesulitan belajar dan gangguan komunikasi
Kelompok anak yang mengalami penyimpangan perilaku, yang terdiri dari anak tunalaras, dan penyandang
Gangguan emosi, termasuk autis.
Kelompok anak yang mempunyai keluarbiasaan penyimpangan ganda atau biasa disebut tunaganda.
KLASIFIKASI ANAK DENGAN KEBUTUHAN KHUSUS
9. Jenis-jenis Kelainan Di Bawah Normal
Tunalaras
(gangguan
emosi)
Tunanetra
(kurang
penglihatan)
Tunarungu
(kuang
pendengaran)
Gangguan
komunikasi
Tunagrahita
(cacat mental)
Tunadaksa
(cacat fisik)
Anak
berkesulitan
belajar
Anak
berkesulitan
belajar
10. PENYEBAB MUNCULNYA KEBUTUHAN KHUSUS
PENYEBAB PRENATAL
DAMPAK KELAINAN BAGI
ANAK
PENYEBAB PERINATAL
DAMPAK KELAINAN BAGI
KELUARGA
PENYEBAB POSTNATAL
DAMPAK KELAINAN BAGI
MASYARAKAT
DAMPAK MUNCULNYA KEBUTUHAN KHUSUS
11. KEBUTUHAN SERTA HAK DAN KEWAJIBAN ANAK
BERKEBUTUHAN KHUSUS
KEBUTUHAN FISIK /
KESEHATAN
KEBUTUHAN SOSIAL
EMOSIONAL
KEBUTUHAN PENDIDIKAN
KEBUTUHAN ANAK
BERKELAINAN
12. HAK PENYANDANG KELAINAN
1. Setiap anak mempunyai hak yang fundamental untuk mendapat
pendidikan dan harus diberi kesempatan untuk mencapai dan
memelihara tahap belajar yang diterimanya.
2. Setiap anak punya karakteristik, minat, kemamuan dan kebutuhan
belajar yang unik.
3. Sistem pendidikan harus dirancang dan diimplementasikan dengan
mempertimbangkan perbedaan yang besar dalam karakteristik dan
kebutuhan anak.
4. Mereka yang mempunyai kebutuhan belajar khusus harus mempunyai
akses kesekolah biasa yang seyogayanya ,menerima mereka dalam
suasana pendidikan yang berfokus pada anak sehingga mampu
memenuhi kebutuhan mereka
5. Sekolah biasa dengan orientasi inklusif merupakan sarana paling
efektif untuk melawan sikap diskrimintaif, mencaiptakan masyarakat
yang mau menerima kedatangan ABK , membangun masyarakat yang
utuh terpadu dan mencapai pendidikan untuk semua.
13. KEWAJIBAN PENYANDANG KELAINAN
1. Wajib mengikuti proses pendidikan
2. Menghormati orang lain
3. Wajib menaati berbagai aturan yang berlaku
4. Berperan serta dalam berbagai kegatan bela negera sesuai dengan
kemmouannya
5. Berperilaku sopan dan santun
15. KEGIATAN BELAJAR 1
PENGERTIAN PELAYANAN PENDIDIKAN & SEJARAH
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN KHUSUS DI INDONESIA
Layanan pendidikan yang
berkaitan dengan bidang
kesehatan dan fisik
Layanan pendidikan yang
berkaitan dengan kebutuhan
emosional dan sosial, seperti
kebutuhan tentang konsep diri
dan oenyesuaian diri.
Jenis-jenis Pelayanan
Pendidikan
Apa makna
PELAYANAN???
Layanan pendidikan yang
berkaitan langsung dengan
kebutuhan pendidikan, baik
saranamauoun pengajar dan
staf psikologisnya
16. B. Sejarah perkembangan layanan pendidikan khusus
Keberadaan para penyandang kelainan dapat ditandai sejak zaman
purba yang masih prmitif, sampai zaman yang paling mutakhir, yang
ditandai dengan kecanggihan teknologi. Pada awalnya, perlakuan
terhadap para penyandang kelaianan sangat menyedihkan.oleh karena
pengaruhmistik dan berbagai kepercayaan parapenyandang kelainan
dikucilkan, bahkan ada yang dimusnahkan ketika masih bayi. Layanan
pendidikan terhadap penyandang kelainan dapat ditelusuri mulai abad
ke-16 ketika di syanyol seoranh anak tunarungu sejak lahir berhasil
dididik. Di amerika layanan pendidikan ini baru mulai pada tahun 1817
dan di Indonesia dapat ditlusuri mulai tahun 1901.
17. BERBAGAI BENTUK DAN JENIS LAYANAN
PENDIDIKAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN
KHUSUS ( ABK )
1. LAYANAN
PENDIDIKAN
SEGREGASI
a. ABK akan mendapat
perlakuan/perhatian yang lebih
intensif karena para guru
memang disiapkan khusus untuk
melayani mereka
b. Para ABK merasa senasib
sehingga dapat bergaul lebih
akrab
c. Keinginan untuk bersaing dalam
pendidikan segregasi mungkin
lebih tinggi karena para ABK
merasa mempunyai kemampuan
setara sehingga kesempatan
untuk unggul akan semakin
terbuka
2. LAYANAN
PENDIDIKAN INTEGRASI
3. LAYANAN
PENDIDIKAN INKLUSI
Menyediakan pendidikan
bagi ABK di sekolah yang
sama dengan anak
normal. Para ABK dapat
menghayati dunia yang
sama dengan anak
normal, demikian pula
anak normal akan
mendapat kesempatan
untuk menghayati
keanekaragaman dalam
hidup
Setiap anak diakui sebagai
bagian dari anak-anak lain
yang ada dalam satu
sekolah. Pada praktiknya
ABK disekolahkan di
sekolah yang terdekat
dengan tempat tinggalnya,
terlepas dari tingkat
kelainan yang disandang.
18. 7 JENIS LAYANAN
PENDIDIKAN KHUSUS
Layanan Di
Sekolah Biasa
Sekolah biasa
dengan guru
konsultan
Sekolah biasa
dengan guru
kunjung
Model ruang sumber
Model kelas khusus
Model sekolah
khusus siang hari
Model sekolah dalam
panti asuhan/RS
19. PENDEKATAN KOLABORATIF DALAM
PELAYANAN PENDIDIKAN ABK
Pelayanan pendidikan untuk ABK merupakan satu kegiatan atau proses
yang sangat kompleks yang memerlukan kerja sama dari berbagai
pakar/personel yang terkait dengan ABK. Kerja sama atau kolaborasi
diwujudkan dalam pertemuan bersama yang membahas kasus yang
ditangani. Setiap anggota tim akan membahas kasus dari bidang
keahliannya masing-masing, dan berdasarkan pembahasan tersebut, tim
akan mengambil keputusan yang akan ditindaklanjuti oleh seluruh anggota
tim.
20. SECARA UMUM, ANGGOTA
TIM MENCAKUP PARA PAKAR/PERSONEL BERIKUT:
Guru sekolah biasa, Guru pendidikan khusus
Pengawas sekolah, Kepala sekolah, Orang tua ABK , ABK sendiri,
Psikolog sekolah, Guru bina wicara dan persepsi bunyi, Dokter dari
berbagai keahlian (dokter spesialis), Perawat sekolah, Guru pendidikan
jasmani yang sudah mendapat pelatihan khusus untuk menangani ABK
Ahli terapi fisik (physical therapist), Pekerja sosial dan konselor
Personel lain, sesuai dengan keperluan