1. 1 a. Apa kelebihan Anda yang dapat mendukung Anda mengikuti
program Sekolah Penggerak? Upaya apa saja yang telah Anda
lakukan untuk dalam memajukan sekolah tempat Anda bekerja
yang menurut Anda sejalan dengan program Sekolah Penggerak?
(Jawaban harus mencakup nama program, contoh implementasi
yang dilakukan) (minimal 150 kata)
Kelebihan yang saya miliki adalah dapat memimpin dan melakukan elaborasi
terhadap rekan kerja di satuan pendidikan, mengembangkan dan mendorong potensi
dan keunikan yang dimiliki oleh tiap tiap guru. Kelebihan ini saya rasa sangat berguna
untuk menggerakkan komunitas sekolah dan membentuk proses pembelajaran. Dan
pada saat ini kami sedang melanjutkan program sekolah yang telah kami lakukan
sebelumnya pada saat mengikuti lomba yang di selenggarakan ACER Smart School.
Dimana saat ini kami sedang membentuk agar pembelajaran di sekolah lebih maju
dengan menggunakan Teknologi, sehingga anak lebih dapat disentuh dengan zaman
dan konteksnya. Program ini kami sebut Smart School SMP N.1 Panai Hulu;
pengembangan pembelajaran oleh guru-guru muda yang menguasai IT, untuk
menyelenggarakan pembelajaran yang kreatif dan inovatif dengan aplikasi-aplikasi
pembelajaran, baik dari akun belajar, maupun dari aplikasi pembelajaran lainnya,
bahkan saya mendorong guru-guru agar bisa memanfaatkan Teknologi game dari
komputer untuk menyampaiakan materi pembelajaran. Program kami mulai dari
merancang proposal TIK yang akan diselanggarakan berdasarkan potensi-potensi
yang saling mendukung pada setiap guru mata pelajaran..
B. Tantangan tersulit apa yang hadapi saat Anda menjalankan
peran sebagai seorang Kepala Sekolah? Bagaimana cara Anda
mengatasinya? (minimal 50 kata)
Tantangan tersulit adalah ketika apa yang dipikirkan dari kepala sekolah diterapkan
oleh setiap guru yang memiliki keunikannya masing-masing dan berbeda. Bagaimana
menyikapi keadaan yang senantiasa bertentangan antar guru yang satu dengan guru
yang lain. Bersikap adil dan netral pada setiap guru, agar menciptakan suasana yang
nyaman bagi guru dan siswa melakukan proses pembelajaran. Untuk itu, yang sering
saya lakukan adalah senantiasa melakukan identifikasi yang mendalam terhadap
sebuah keadan, mengenal lebih dalam setiap potensi dan keunikan yang dimiliki oleh
guru, serta menghargai guru sepenuhnya.
C. Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk tetap menghidupkan
semangat sebagai seorang Kepala Sekolah? (minimal 50 kata)
2. Rasa semangat dan optimisme memang sering meredup dan dijalankan penuh dengan
kebosanan. Akibat tuntutan dari orang tua siswa, maupun dari pemerintah agar
menghasilkan kualitas pembelajaran yang berkualitas. Untuk itu saya sering
melakukan kegiatan bermeditasi sejenak dalam doa dan dzikir, agar memberikan
ketenangan di hati dan pikiran saya. Saya juga sering berkunjung ke sekolah yang
lebih baik di perkotaan untuk memotivasi diri membentuk sekolah yang lebih baik.
2. Tindakan/keputusan strategis apa yang Anda ambil dalam kurun
waktu 1 tahun terakhir yang berdampak siginifikan pada sekolah
yang Anda pimpin?
A. Mengapa Anda memutuskan untuk melakukan
tindakan/keputusan tersebut? (minimal 50 kata)
Keputusan yang saya ambil baru baru ini dan sangat berpengaruh bagi sekolah, adalah
memutuskan untuk menggunakan IT dalam pembelajaran Tatap Muka Terbatas. Hal
ini saya lakukan karena anak sangat ketinggalan dalam pembelajaran jika
mengandalkan sarana WA dan anak bosan dalam mengerjakan tugas yang senantiasa
diberikan guru pada anak didik tanpa memberikan materi kepada mereka.
B. Bagaimana Anda mengeksekusi tindakan/keputusan tersebut?
(minimal 50 kata)
Hal pertama yang saya lakukan adalah dengan mengumpulkan dan berdiskusi dengan
guru muda yang menguasai teknologi, kemudian kami merancang program dan
ekosistem pembelajaran berbasis digital. Kemudian guru-guru muda tersebut
memiliki tugas untuk mensosialisasikan dan menjadi pembimbing bagi guru yang
memiliki usia lebih tua dan kurang memahami IT, dan kemudian, rancangan tersebut
diterapkan guru di kelas yang dimasukinya
C. Kendala ataupun hambatan apa saja yang Anda hadapi?
Bagaimana cara Anda mengatasinya? (minimal 50 kata
Kendala utama yang kami alami, guru yang menguasai IT lebih sedikit ketimbang
yang tidak menguasai. Dan kendala kedua dialami oleh anak didik ada pada jaringan
yang tidak mendukung, karena kebanyakan tinggal di perkebunan. Cara kami
mengatasi adalah dengan memberikan tanggung jawab lebih kepada guru yang
memiliki kemampuan IT bersama Oprator sekolah untuk membimbing guru, dan
siswa yang tidak memiliki jaringan dapat ke sekolah untuk menggunak wifi sekolah,
atau wifi di kantor desa.
3. D. Bagaimana hasil yang diperoleh? (minimal 20 kata)
Dari program dan keputusan kamu untuk mengubah cara belajar pembelajran daring
dan PTMT dengan berbasis digital, pembelajaran kepada anak didik lebih menyentuh
dan hasil belajar meningkat dengan partisipasi keikutsertaan anak didik dalam proses
belajar mengajar lebih banyak
3. Ceritakan pengalaman Anda saat melakukan perubahan
signifikan di sekolah yang Anda pimpin
a. Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Kapan kejadiannya?
Perubahan signifikan apa yang ingin Anda lakukan saat itu? Apa
yang mendorong Anda melakukan perubahan signifikan tersebut?
(minimal 100 kata)
Tepatnya ketika saya baru menjadi kepala sekolah di SMP N.1 Panai Hulu, saat itu
saya melihat disiplin pada kebersihan di sekolah sangat minim, bai guru dan siswa
tidak menerapkan kebersihan di sekolah, bahkan tempat sampah sangat sedikit.
Kemudian saya menekankan utntuk melakukan perubahan akan disiplin pada
kebersihan di sekolah. Hal tersebut saya lakukan karena seluruh unsur di sekolah akan
sangat nyaman belajar jika kebersihan dapat diterapkan di sekolah, dan disiplin akan
membentuk karakter yang baik dalam kehidupan anak. Hal ini dapat terwujud pada
pengetahuan akan pentingnya kebersihan dan tubuh yang sehat bagi anak.
b. Unsur-unsur atau pihak siapa saja yang Anda libatkan dalam
inisiatif perubahan tersebut? (minimal 50 kata)
Unsur-unsur yang saya libatkan adalah guru, Pegawai tata usaha maupun petugas
penjaga sekolah. Kami juga rutin meminta dinas kebersihan untuk melakukan
penyuluhan tentang pentingnya menjaga kebersihan. Tidak lupa berkoordinasi dengan
orang tua/wali siswa untuk membiasakan disiplin dalam menjaga kebersihan di rumah
maupun dimasyarakat. Bahkan mengajak anak didik untuk membersihkan lingkungan
tempatnya tinggal sebagai bukti nyata kehidupan yang bersih
c. Tantangan apa yang Anda hadapi dalam memfasilitasi
perubahan tersebut? Ceritakan pengalaman Anda dalam
menghadapi pihak yang menentang perubahan tersebut (minimal
50 kata)
4. Tantangan yang saya hadapi adalah menjadikan kedisplinan menjadi karakter diri.
Karena sudah menjadi kebiasaan lingkungan sekolah yang tidak terawat,
mengakibatkan anak didik sulit berubah. Untuk itu, kebiasaan tersbut harus dirubah
dengan penerapan yang benar oleh guru, mulai dari penggunaan jadwal dan tanggung
jawab yang harus dilakukan guru dengan model manajerial yang tepat
d. Ceritakan pula cara-cara yang Anda lakukan untuk mendorong
pihak lain untuk mencari ide atau solusi yang berbeda (inovatif)
untuk mendukung perubahan di sekolah yang Anda pimpin.
(minimal 100 kata
Cara-cara yang saya lakukan dalam mendorong perubahan adalah dengan
memberikan teladan kepada setiap guru, pegawai dan anak didik bagaimana
menerapkan disiplin dalam hal kebersihan. Membuat tempat sampah yang menarik
dan memenuhinya tiap kelas. Murid juga dapat membuat tempat sampahnya sendiri
menggunakan bahan-bahan bekas, serta mendekorasi halaman kelas agar menjadi
indah. Dengan begitu mereka lebih menjaga keindahan kelas dan menghargai karya
mereka. Hal ini sangat bermanfaat dan memberikan dampak yang cukup signifikan
dalam wawasan anak didik terhadap sampah dan kebersihan. Mereka lebih menerima
keadaan sekolah yang nyaman jika bersih, dan teduh untuk ditempati. Bahkan tak
jarang, pada tiap 17 an, kami mengadakan lomba keindahan kelas, agar mendorong
kelas berlomba untuk bersih dan indah.
4, Ceritakan pengalaman Anda sebagai Kepala Sekolah dalam
melakukan pengembangan dan bimbingan terhadap orang lain
dalam rangka mempersiapkannya mengemban peran yang
menantang
a. Kapan waktu kejadiannya? Siapa yang Anda kembangkan? Apa
yang memotivasi Anda melakukan pengembangan tersebut? Apa
hasil akhir yang Anda harapkan dari pengembangan tersebut?
(minimal 100 kata)
Berawal dari seorang rekan guru yang baru lulus PNS dan ditempatkan di sekolah
sejak 2019 mengikuti PGP (Pendidikan Guru Penggerak). guru tersebut mengikuti
pendidikan sebgai CGP labuhanbatu yang mewakili sekolah SMP N.1 panai Hulu.
Sebagai satu-satunya guru dari sekolah yang lulus mengikuti seleksi, sering
merasakan tekanan dan rasa pesimis akan mampu atau tidak mengikutinya. Akhirnya
saya membantu rekan tersebut agar lebih siap, bagaimana dia harus membagi waktu
antara mengajar dan mengerjakan tugas. Saya melakukannya agar kelak, rekan
tersebut sebagai pendorong guru yang lain untuk bergerak melakukan perubahan dan
5. memberikan ilmunya kepada rekan guru yang lain, dan pada akhirnya membawa
perubahan di sekolah
b. Bagaimana cara Anda menyusun rencana pengembangan yang
dibutuhkan? Ceritakan cara Anda membangun kesepakatan guna
mencapai hasil pengembangan yang diharapkan. Dukungan apa
saja yang Anda berikan? (minimal 100 kata)
Cara saya dalam menyusun rencana pengembang adalah dengan sering berkomunikasi
dengan guru tersbut dan mencari tau apa kendala yang sering ia hadapi. Kemudian
kami mencari dan menemukan solusi terhadap masalah tersebut. Kesepakatan yang
kami bangun tersebut kemudian kami terapkan di sekolah dan melakukan refleksi
setelahnya. Pengembangan kepadanya juga sering saya lakukan dengan memberikan
diri saya untuk membantunya dalam mencapai tugas dan aksi nyata yang harus
dilakukannya. Memberikan semangat terus menerus akan perasaannya dalam
mengikuti pendidikan, dan memerintahkan guru yang lain untuk membantu rekan
tersebut.
c. Hambatan apa yang Anda temui dan bagaimana cara Anda
mengatasinya? Upaya-upaya apa saja yang Anda lakukan untuk
mempertahankan motivasi orang tersebut? (minimal 70 kata)
Hambatan hambatan yang sering saya hadapi adalah menyatukan wawasan yang saya
miliki dan bagaimana mendorong guru tersebut agar bersemangat senantiasa,
kemudian bagaiman guru yang lain juga ikut berkembang bersama guru tersebut.
Upaya yang sering saya lakukan adalah tetap berada di sisi guru tersebut, menjadi
mulut dan telinganya bagi guru yang lain, agar mampu menerima pesan dan maksud
yang dirancangkan CGP tersebut
d. Bagaimana Anda mengukur kemajuan dan hasil perkembangan
orang tersebut? Kriteria-kriteria apa saja yang Anda gunakan?
(minimal 50 kata)
Saya mengukur kemajuan orang tersebut dengan hasil kerja yang dihasilkannya, dan
bagaimana rekan tersebut dapat membawa perubahan bagi guru yang lain. Misalnya
apakah guru tersebut sudah dapat menyampaikan materi yang di dapatnya pada PGP,
dan kemudain itu dapat diterapkan oleh guru yang lain, contohnya kemarin beliau
menyampaikan pembelajaran berdifrensiasi, sejauh mana pembelajaran berdifrensiasi
tersebut sudah dilakasanakan oleh guru yang lain
6. e. Bagaimana hasilnya? (minimal 20 kata)
Hasil yang saya lihat saat ini sungguh menggembirakan. Guru yang lain lebih banyak
yang mau melaksanakan apa yang digerakkan oleh CGP tersebut. Kami lebih
menerima pemahaman yang diberikannya, dan yang utama, guru tersebut lebih rajin
dan bersemangat melaksanakannya
5. Ceritakan pengalaman Anda meningkatkan kesadaran
pentingnya untuk terus mengembangkan kapabilitas diri
a. Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Kapan kejadiannya?
Bagaimana Anda mengetahui hal-hal yang perlu dikembangkan atau
diperbaiki? (minimal 50 kata)
Dalam menghadapi tantangan pendidikan abad 21 dan dimasa pandemi COVID-19
sebagai pemimpin proses pembelajaran di sekolah harus tanggap dan siap menghadapi
pekembangan teknologi dalam pembelajaran. Tantangan inilah yang membuat saya
harus selalu terbuka dan tanggap dengan berbagai wawasan dan ilmu-ilmu baru yang
terus berkembang.
Mengembangkan sekolah dan guru dalam masa pandemi COVID-19 dengan
menerapkan pembelajaran berbasis IT sangat penting, dikarenakan proses
pembelajaran dibatasi oleh ruang gerak dan waktu. Bahkan saat ini sudah
pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT), juga dibutuhkan sekolah yang bergerak
maju dan memperbaiki model pembelajaran yang monoton, kaku dan tertinggal. Saya
menyadari hal tersebut, sejak awal pandemi melanda dunia, dimana saya sangat
merasa kasihan dengan guru yang kebingunan menyampaikan materi pembelajaran
dan murid yang menerima pembelajaran tersebut.
b. Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mengembangkan
kapabilitas diri secara maksimal? Umpan balik apa yang Anda
dapatkan berdasarkan pengembangan yang telah Anda lakukan?
(minimal 70 kata
Saya yakin bahwa sekolah yang sedang saya pimpin akan berkembang ke arah yang
lebih baik, sebagai salah satu sekolah terbaik di kabupaten Labuhanbatu. Dengan
mengikuti pelatihan,seminar atau pun event atau perlombaan yang bermanfaat dan
menambah pengetahuan serta mampu diterapkan disekolah. Mendukung dan
memberikan kesempatan bagi guru yang memiliki kemampuan untuk menjadi choach
bagi guru yang lain dalam menggerakkan komunitas dalam perubahan yang leih baik
7. c. Upaya apa yang Anda lakukan untuk membangun kesadaran
pentingnya pengembangan diri ini di lingkungan sekolah (minimal
70 kata)
Saya berupaya memotivasi para guru dengan memfasilitasi sarana dan prasarana,baik
berupa penyediaan laptop, proyektor dan jaringan internet (wifi ), serta ruangan
multimedia agar para guru lebih terbuka dengan cara dan metode cara belajar kreatif
dan inovatif sehingga dapat memberikan performa terbaik setiap harinya kepada siswa.
Kesadaran akan pentingnya mengembangkan diri yang saya lakukan juga dengan
mendorong guru-guru untuk meningkatkan prestasi dan potensi diri, serta mengadakan
studi ke sekolah yang memiliki kualitas yang lebih baik, agar sekolah dapat mencapai
atau melebihi kualitas sekolah tersebut.
d. Bagaimana hasilnya? (minimal 20 kata
Hasil yang kami dapat adalah perubahan yang signifikan dalam pandangan guru
terhadap pentingnya pengembangan diri. Meningkatkan kapabilitas semaksimal
mungkin. Meningkatkan etos kerja dan kreatifitas dalam berkarya.
6. Ceritakan pengalaman Anda membangun kerjasama dengan
pihak di luar sekolah yang mendatangkan manfaat bagi sekolah
a. Kapan kejadiannya? Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Pihak
mana saja yang bekerjasama dengan Anda saat itu? (minimal 50 kata)
Memperluas koneksi – koneksi dengan perusahaan – perusahaan atau lembaga-
lembaga yang terletak di sekitar lingkungan sekolah. SMP Negeri 1 Panai Hulu
terletak di sekeliling sekitar perusahaan perkebunan kelapa sawit dan cabang
perusahaan BUMN. Dengan mengajukan proposal kepada perusahaan tersebut agar
dapat memberikan bantuan CSR (Coorporate Social Responsibility), selain itu dari
pihak PTPN (2018), PLN dan Petamina juga berkerja sama dengan sekolah.
b. Kendala apa yang Anda hadapi saat itu? Perbedaan pendapat
apa saja yang Anda temui dalam situasi tersebut? (minimal 50
kata)
Kendala yang saya temui dalam membangun kerjasama dengan pihak-pihak dari luar
sekolah, seperti perusahaan BUMN tersebut adalah sulitnya memiliki konektifitas
dengan pihak perusahaan, dan sulitnya menyatukan visi dan misi sekolah dengan visi-
8. misi yang berkaitan dengan pendidikan yang telah diterapkan perusahaan. Melakukan
kerjasama dengan bersama-sama saling berkomitmen terhadap kemajuan anak didik.
c. Upaya apa yang Anda lakukan untuk memfasilitasi terjadinya
kesepakatan tersebut? (minimal 50 kata)
Upaya yang saya lakukan adalah dengan tetap menjalin komunikasi kepada pihak luar,
dengan menerapkan tujuan adalah untuk pengembangan terhadap anak didik.
Mengajak pihak pemerintah kelurahan dan desa untuk membangun konektifitas
dengan pihak-pihak yang hendak bekerjasama dengan sekolah. Tak lupa beberapa
kegiatan yang akan diselenggarakan di sekolah, kami memberikan proposal dan
mengundang mereka untuk menghadiri kegiatan tersebut.
d. Kesepakatan apa saja yang didapat? Dampak apa saja yang
dihasilkan kepada sekolah (baik untuk murid, guru, sarana dan
prasarana, dan sebagainya)? (minimal 50 kata)
Dari kesepakan tersebut, SMP Negeri 1 Panai Hulu mendapatkan bantuan CSR
berupa tanah timbun melalui koneksi salah satu staf pengajar dengan PT.
PANGKATAN INDONESIA tahun 2017. begitu juga dengan PTPN IV AJAMU,
pada tahun 2018 perusahaan tersebut memberikan bantuan kepada puluhan siswa/i
SMP Negeri 1 Panai Hulu yang kurang mampu berupa seragam sekolah.PT.PLN
memberikan bantuan berupa perlengkapan belajar kepada siswa/i sebagai bentuk
kerjasama pihak sekolah, komite sekolah dan perusahaan tersebut. Dan terakhir
PT.PERTAMINA memberikan peralatan bagi makan minum untuk sekolah.
7. Ceritakan pengalaman Anda mengimplementasi rencana
program kerja di sekolah yang Anda pimpin
a. Apa program kerja yang Anda implementasikan saat itu?
Bagaimana cara Anda menyusun rencana program kerja tersebut ke
dalam aktivitas kerja yang lebih spesifik? (minimal 100 kata)
Program kerja yang saya lakukan adalah sebagai berikut membuat RKS dan RKJM
sekolah. Membuat visi dan misi sekolah untuk menyatukan pandangan seluruh warga
sekolah untuk mewujudkan tujuan penyelenggaraan pendidikan dan peningkatan mutu.
Membuat pembagian tugas kepada wakil kurikulum, wakil kesiswaan, guru, staf TU,
pustakawan agar bekerja sesuai dengan tupoksi masing-masing. Dan terakhir kami
membuat Proposal TIK yang akan kami terapkan dalam PTMT. Cara saya menyusun
program-program diatas adalah melihat kekuatan dan kelebihan yang dimiliki sekolah
sebagai modal dan aset yang utama dan perlu digunakan sebaik-baiknya. Melihat
9. kembali solusi dan apa yang akan dilakukan untuk mencapai kemajuan, sehingga
program dan aksi nyata harus sejalan dengan harmonis.
b. Bagaimana Anda menentukan dan mempersiapkan sumber daya
yang diperlukan untuk menjalankan rencana tersebut? (minimal
70 kata)
Setelah saya menemukan kekuatan yang ada di sekolah, saya kemudian belajar dan
mencoba mengindentifikasi potensi tersebut baik digunakan untuk apa dan kemana.
Potensi bisa berupa biotik dan abiotik, biotik berkaitan dengan potensi yang dimiliki
yang hidup dan terutama skil dan bakat guru, serta abiotik dari sarana prasaran
sekolah bahkan anggaran yang diberikan pemerintah, baik daerah maupun pusat.
Kemudian saya mencoba memberikan penanggung jawab kepada guru yang sesuai
dengan potensi yang dimilikinya. Sebagai contoh untuk menerapkan smart school
SMP N.1 panai Hulu, saya memberikan tugas tersebut kepada team guru yang
memang menguasai TIK.
c. Apa yang Anda lakukan untuk memastikan keselarasan antara
rencana program kerja dengan sistem maupun proses yang ada
(misalnya terkait anggaran, kebijakan, sumber daya, dan lain-lain)
(minimal 70 kata)
Untuk memastikan keselarasan rencana dengan aksi nyata dalam proses yang
berkaitan dengan anggaran, kebijakan dan sumber daya adalah dengan menerapkan
aturan dan kesepakatan yang win-win solution. Hal ini berarti rencana sebagai road
map harus diterapkan sesuai jadwal dan tujuan awal, terutama sesuai dengan visi-misi
sekolah. Anggaran yang akan digunakan harus tepat sasaran dan sesuai dengan
ketentuan yang sudah ditetapkan oleh badan hukum, maupun kementerian dan
pemerintah pusat dan daerah yang sejalan dengan UUD 1945. kebijakan harus
berdasarkan kesepakatan dan tidak semena-mena, serta menghargai dan
memanfaatkan potensi yang ada sesuai dengan rancangan yang sudah terprogram.
d. Bagaimana Anda memantau pelaksanaan program tersebut?
Evaluasi apa yang Anda lakukan? (minimal 50 kata)
Evaluasi dan refleksi selalu dilakukan pada akhir sub tahapan pada rancangan
program. Memberikan kesempatan guru untuk menilai program tersebut, apakah
sudah memiliki hasil yang memuaskan atau belum. Menyebarkan angket kepada anak
didik dah bahkan pihak luar untuk menilai sejauh mana keberhasilan program.
Misalnya dalam melakukan evaluasi terhadap disiplin anak datang ke sekolah, pihak
sekolah menyebarkan angket kepada masyarakat untuk menilai tingkat ketepatan
waktu anak datang ke sekolah.
10. 8. Ceritakan pengalaman Anda mewujudkan lingkungan
pembelajaran yang mengedepankan toleransi dan/atau inklusif
a. Kapan waktu kejadiannya? Situasi apa yang Anda hadapi saat itu?
Apa nama program yang Anda lakukan? Apa yang mendorong Anda
mengimplementasikan program tersebut? (minimal 100 kata)
Ketika awal kpemimpinan saya sebagai sekolah SMP N.1 Panai Hulu, sekolah
tersebut belum memiliki Musollah dan ruang agama untuk Nasrani, maka kemudian
kami merancang program untuk menyediakan ruang untuk melaksanakan kegiatan
keagamaan baik yang beragama islam berupa musollah dan ruang agama bagi yang
beragama nasrani. Program berikutya dengan memberikan dukungan berupa bantuan
moril/semangat dan dana untuk melaksanakan kegiatan keagamaan misal pelaksanaan
Isra miraj, maulid nabi dan perayaan natal sekolah. Pada saat murid yang berbeda
agama sedang melakukan perayaan agama, kami memberikan kesempatan bagi siswa
yang beragama lain menjaga kegiatan tersebut. Sekolah juga memberikan kesempatan
belajar yang sama dengan perhatian lebih terhadap siswa tunawicara di kelas VII C
pada tahun ajaran 2021/2022.
b. Tantangan atau kesulitan apa yang Anda hadapi saat itu?
Bagaimana cara Anda mengatasinya? (minimal 50 kata)
Tantangan yang dihadapi terdapat beberapa bagian. Pertama terhadap dana dalam
melakukan kegiatan keagamaan, dana untuk membangun musollah bagi umat muslim,
dan ruang agama bagi umat Kristiani. Dari segi pandangan dan ideologi pentingnya
menjaga toleransi tanpa ada kebencian dan saling menjaga juga terlihat, misalnya ada
beberapa guru atau siswa yang tidak bersedianya menjaga kegiatan perayaan agama
yang berbeda darinya dari luar.
c. Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mendapatkan
dukungan dalam menjalankan program ini? (minimal 50 kata)
Upaya yang kami lakukan dalam menanggulangi kekurangan dana, baik
pembangunan rumah ibadah, maupun perayaan keagamaan adalah dengan menjalin
komunikasi dengan orang tua dan pihak luar dari sekolah. Setiap hari kami juga
mengumpulkan zakat untuk proses pembangunan musollah. Dalam membentuk
ideologi kami sering menjalin komunikasi dengan satu terhadap yang lain dalam
perbedaan, melaksanakan gotong-royong bersama, bahkan membersihkan halaman
tempat beribadah yang saling berbeda. Dan menjaga solidaritas dan saling menerima
perbedaan
11. d. Bagaimana hasilnya? (minimal 20 kata).
Hasilnya SMP N.1 Panai Hulu memiliki Musollah dan ruang agama untuk siswa/i
nasrani. Perayaan keagamaan berjalan harmonis tanpa ada gangguan dan yang utama
sekolah tentram dan tidak terpelihara paham radikal