SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
PERENCANAAN
WILAYAH DAN TATA
RUANG
Aprilia Purnama Sari
16102016
IP A Reguler
BAB I
PERENCANAAN PENGEMBANGAN WILAYAH DARI WAKTU KE WAKTU
1.1. Ruang Lingkup
Perencanaan
Pengembangan
Wilayah
1.2. Regional Science
(Ilmu Wilayah)
1.3. Ilmu Wilayah Dan
Ilmu-ilmu Kewilayahan
1.6. Penutup
1.5. Paradigma Baru
Perencanaan
Pengembangan
Wilayah
1.4. Ciri Dan Orientasi
Ilmu-ilmu Perencanaan
Pengembangan
Wilayah
1.1. Perencanaan Pengembangan Wilayah Dari Waktu Ke Waktu
3
Aspek
1. Aspek pemahaman, mencakup:
a. teori-teori dasar
b. teknik-teknik analisis
c. model-model sistem
2. Aspek Perencanaan, mencakup:
a. Formulas masalah dan tujuan
(visi) umum
b. teknik-teknik desain/pemetaan
c. Formulasi rencana
d. Teknik pengambilan keputusan
3. Aspek Kebijakan, mencakup:
a. Evaluasi
b. Target jangka pendek
c. pelaksanaan
• Hal yang ingin dicapai
• Cara untuk mencapainya
Dua unsur
penting dalam
perencanaan
Hal mendasar dalam perencanaan adalah bahwa
perencanaan haruslah ditujukan untuk kepentingan
pembangunan manusia secara berkelanjutan. Oleh karena itu
perencanaan juga harus dimaknai dengan kinerja sosial
budaya masyarakat yang selaras dengan kelestarian
lingkungannya. Kedua hal terakhir ini menunjukan bahwa di
dalam suatu proses perencanaan harus mempertimbangkan
modal sosial (sosial capital) dan sumberdaya bersama
(common pool resources) yang harus dikelola secara
berkelanjutan.
1.2. Regional Science (Ilmu Wilayah)
Secara Harfiah
Ilmu yang mempelajari aspek-aspek dan kaidah-kaidah kewilayahan, dan mencari
cara-cara yang efektif dalam mempertimbangkan aspek-aspek dan kaidah-kaidah
tersebut ke dalam proses perencanaan pengembangan kualitas hidup dan
kehidupan manusia.
Secara Ilustrasi
Walaupun kata “di suatu wilayah” tersebut dihilangkan,namun kita tetap bisa menangkap suatu
pemahaman bahwa setiap pembangunan pasti dilakukan pada suatu wilayah (areal) tertentu. Padahl
penambahan kata “wilayah” ini dimaksudkan untuk memberikan kekhasan bahwa ragional science
adalah bidang ilmu yang berbeda dengan bidang-bidang ilmu pembangunan lainnya, yakni dengan
adanya penekanan terhadap pentingnya mempertimbangkan dimensi kewilayahan.
1.3. Ilmu Wilayah dan Ilmu-Ilmu Kewilayahan
Perencanaan
wilayah
(regional
planning)
Pembangunan
wilayah
(regional
development)
Ekonomi
wilayah
(regional
economics)
Perencanaan
kota (urban
planning)
Perencanaan
perdesaan
(rural
planning)
Ilmu-Ilmu Kewilayahan yang Di Kembangkan
Secara singkat bidang kajian perencanaan dan pengembangan wilayah merupakan bidang
yang mengintegrasikan berbagai cabang ilmu untuk memecahkan masalah-masalah
pembangunan serta aspek-aspek proses politik, manajemen dan administrasi
perencanaan pembangunan yang berdimensi ruang/wilayah.
1.4. Ciri dan Orientasi Ilmu-ilmu Perencanaan Pengembangan
Wilayah
1. inventarisasi,
klasifikasi, dan
evaluasi sumber daya
2. Aspek Ekonomi
3. Aspek Kelembagaan
(institusional)
4. Aspek
Lokasi/Spasial
Empat
Pilar
Pokok
1.5. Paradigma Baru Perencanaan Pengembangan Wilayah
Secara historis kegagalan program-program
pembangunan di dalam mencapai tujuannya
sering kali bukan semata-mata kegagalan di
dalam program atau pelaksanaan
pembangunan itu sendiri tetapi ada
sumbangan “kesalahan” karena
berkembangnya kepercayaan terhadap
kebenaran teori-teori yang melandasinya.
Teori-teori pembangunan selalu berkembang
dan mengalami koreksi, sehingga selalu
melahirkan pergeseran tentang nilai-nilai
yang dianggap “benar” dan “baik” dalam
proses pembangunan. Pergeseran nilai-nilai
kehidupan dan perkembangan teknologi atau
juga akibat perubahan pemahaman hasil dari
cara analisis-analisis baru. Dalam bahasa
sehari-hari hal tersebut disebut sebagai
pergeseran paradigma atau lahirnya
paradigma baru
Secara filosofis, ada beberapa ruang
pengetahuan:
1. Kita tahu bahwa kita tahu
2. kita tahu bahwa kita tidak tahu
3. kita tidak tahu bahwa kita tidak
tahu.
Perkembangan waktu, pengalaman
manusia, perkembangan ilmu dan
teknologi menyebabkan semakin
luasnya ruang pengetahuan yang
pertama (kita tahu bahwa kita tahu).
Perkembangan ini memungkinkan
timbulnya paradigma-paradigma baru
termasuk paradigma pembangunan.
Sebagaimana dikemukakan oleh
sosiolog Kuhn (1970).
1.6. Penutup
Kajian perencanaan dan
pengembangan wilayah di Indonesia
menjadi semakin menarik dan dilirik
setelah diberlakukannya Undang-
Undang mengenai Otonomi Daerah
No.22 Tahun 1999 yang kemudia di
revisi dengan UU No.32 Tahun 2004.
BAB 2
WILAYAH
2.1. Pengantar
2.2. Perwilayahan Sebagai Alat Pendeskripsian dan Perencanaan/
Pengelolaan
2.3. Konsep-Konsep Wilayah
2.4. Penutup
2.1. Pengantar
Wilayah dapat didefinisikan
sebagai unit geografis dengan
batas-batas spesifik (tertentu)
dimana komponen-
komponennya memiliki arti di
dalam pendeskripsian
perencanaan dan pengelolaan
sumber daya pembangunan.
Johnston (1976) memandang
wilayah sebagai bentuk istilah
teknis klasifikasi spasial dan
merekomendasikan dua tipe
wilayah: (1) wilayah formal,
merupakan tempat-tempat yang
memiliki kesamaan-kesamaan
karakteristik, dan (2) wilayah
fungsional atau nodal, merupakan
konsep wilayah dengan
menekankan kesamaan keterkaitan
antar komponen atau
lokasi/tempat.
Keragaman dalam
mendefinisikan konsep wilayah
terjadi karena perbedaan dalam
permasalahan ataupun tujuan
pengembangan wilayah yang
dihadapi. Kenyataanya tidak ada
konsep wilayah yang benar-
benar diterima secara luas.
DEFINISI
2.2. Perwilayahan Sebagai Alat Pendeskripsian dan
Perencanaan/Pengelolaan
Konsep perwilayahan juga
merupakan alat untuk
perencanaan/pengelolaan (konsep
non alamiah). Perwilayahan
digunakan sebagai alat untuk
mengelola dan mencapai tujuan-
tujuan pembangunan. Kebijakan
perwilayahan digunakan untuk
penerapan pengelolaan
(manajemen) sumberdaya yang
memerlukan pendekatan yang
berbeda-beda sesuai dengan
perbedaan karakteristik secara
spasial.
2.3. Konsep-Konsep Wilayah
Wilayah Homogen
Wilayah Nodal
Wilayah Pesisir
Wilayah
Perencanaan/
Pengelolaan Khusus
Wilayah
Administratif-politis
2.4. Penutup
Di Indonesia hingga saat ini telah dikenal berbagai
wilayah-wilayah perencanaan/pengelolaan berbasis
sistem ekologi seperti kesepakatan pengelolaan
wilayah berbasis bioregion, penetapan status
kawasan-kawasan lindung cagar alam, suaka marga
satwa dan lain-lain. Wilayah
perencanaan/pengelolaan seperti Kawasan Ekonomi
Terpadu (KAPET), Free Trade Zone, Kawasan Andalan,
Kawasan Sentra Produksi (KSP) sehingga Agropolitan
merupakan penetapan kawasan-kawasan terencana
dan pengelolaan yang dilaksanakan pada
pemahaman konsep-konsep wilayah sebagai sistem
ekonomi.

More Related Content

What's hot

Teori Lokasi dan Analisis Pola Ruang
Teori Lokasi dan Analisis Pola RuangTeori Lokasi dan Analisis Pola Ruang
Teori Lokasi dan Analisis Pola RuangSally Indah N
 
Teoti Lokasi Pertanian Von Thunen
Teoti Lokasi Pertanian Von ThunenTeoti Lokasi Pertanian Von Thunen
Teoti Lokasi Pertanian Von ThunenTrijondro Purwanto
 
9 pendekatan-pendekatan dalam urban design
9 pendekatan-pendekatan dalam urban design9 pendekatan-pendekatan dalam urban design
9 pendekatan-pendekatan dalam urban designRahmat Prihadi
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPenataan Ruang
 
RDTR, RTBL dan Peraturan Zonasi dalam sistem perencanaan tata ruang di Indonesia
RDTR, RTBL dan Peraturan Zonasi dalam sistem perencanaan tata ruang di IndonesiaRDTR, RTBL dan Peraturan Zonasi dalam sistem perencanaan tata ruang di Indonesia
RDTR, RTBL dan Peraturan Zonasi dalam sistem perencanaan tata ruang di IndonesiaFitri Indra Wardhono
 
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1laboratorium pwkuinam
 
Bab iv rancang kota konsep perancangan
Bab iv rancang kota konsep perancanganBab iv rancang kota konsep perancangan
Bab iv rancang kota konsep perancanganLatifah Tio
 
Pertemuan 1 filsafat geografi
Pertemuan 1 filsafat geografiPertemuan 1 filsafat geografi
Pertemuan 1 filsafat geografisony adi
 
2 bahan ajar sejarah perencanaan kota DI DUNIA
2 bahan ajar sejarah perencanaan kota DI DUNIA 2 bahan ajar sejarah perencanaan kota DI DUNIA
2 bahan ajar sejarah perencanaan kota DI DUNIA Benny Iskandar
 
Substansi studio perencanaan wilayah
Substansi studio perencanaan wilayahSubstansi studio perencanaan wilayah
Substansi studio perencanaan wilayahAgus Dwi Wicaksono
 
Analisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahanAnalisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahanibram77
 
Penyusunan RPJPD
Penyusunan RPJPD                                                       Penyusunan RPJPD
Penyusunan RPJPD 93220872
 
Perencanaan perumahan dan pembiayaannya
Perencanaan perumahan dan pembiayaannyaPerencanaan perumahan dan pembiayaannya
Perencanaan perumahan dan pembiayaannyaNurul Angreliany
 
Manajemen Pembangunan Indonesia
Manajemen Pembangunan IndonesiaManajemen Pembangunan Indonesia
Manajemen Pembangunan IndonesiaRandy Wrihatnolo
 

What's hot (20)

Metoda Von Thunen
Metoda Von ThunenMetoda Von Thunen
Metoda Von Thunen
 
Teori Lokasi dan Analisis Pola Ruang
Teori Lokasi dan Analisis Pola RuangTeori Lokasi dan Analisis Pola Ruang
Teori Lokasi dan Analisis Pola Ruang
 
Konsep Agropolitan
Konsep AgropolitanKonsep Agropolitan
Konsep Agropolitan
 
Teoti Lokasi Pertanian Von Thunen
Teoti Lokasi Pertanian Von ThunenTeoti Lokasi Pertanian Von Thunen
Teoti Lokasi Pertanian Von Thunen
 
9 pendekatan-pendekatan dalam urban design
9 pendekatan-pendekatan dalam urban design9 pendekatan-pendekatan dalam urban design
9 pendekatan-pendekatan dalam urban design
 
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/KotaPedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
 
RDTR, RTBL dan Peraturan Zonasi dalam sistem perencanaan tata ruang di Indonesia
RDTR, RTBL dan Peraturan Zonasi dalam sistem perencanaan tata ruang di IndonesiaRDTR, RTBL dan Peraturan Zonasi dalam sistem perencanaan tata ruang di Indonesia
RDTR, RTBL dan Peraturan Zonasi dalam sistem perencanaan tata ruang di Indonesia
 
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
 
Peraturan Zonasi
Peraturan ZonasiPeraturan Zonasi
Peraturan Zonasi
 
Bab iv rancang kota konsep perancangan
Bab iv rancang kota konsep perancanganBab iv rancang kota konsep perancangan
Bab iv rancang kota konsep perancangan
 
Metadata Dalam GIS
Metadata Dalam GISMetadata Dalam GIS
Metadata Dalam GIS
 
Pertemuan 1 filsafat geografi
Pertemuan 1 filsafat geografiPertemuan 1 filsafat geografi
Pertemuan 1 filsafat geografi
 
2 bahan ajar sejarah perencanaan kota DI DUNIA
2 bahan ajar sejarah perencanaan kota DI DUNIA 2 bahan ajar sejarah perencanaan kota DI DUNIA
2 bahan ajar sejarah perencanaan kota DI DUNIA
 
Substansi studio perencanaan wilayah
Substansi studio perencanaan wilayahSubstansi studio perencanaan wilayah
Substansi studio perencanaan wilayah
 
Review RTRW kota semarang
Review RTRW kota semarangReview RTRW kota semarang
Review RTRW kota semarang
 
Pemetaan digital
Pemetaan digital Pemetaan digital
Pemetaan digital
 
Analisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahanAnalisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahan
 
Penyusunan RPJPD
Penyusunan RPJPD                                                       Penyusunan RPJPD
Penyusunan RPJPD
 
Perencanaan perumahan dan pembiayaannya
Perencanaan perumahan dan pembiayaannyaPerencanaan perumahan dan pembiayaannya
Perencanaan perumahan dan pembiayaannya
 
Manajemen Pembangunan Indonesia
Manajemen Pembangunan IndonesiaManajemen Pembangunan Indonesia
Manajemen Pembangunan Indonesia
 

Similar to Perencanaan dan Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang

Fran siska novrianty (Ilmu Pemerintahan)
Fran siska novrianty (Ilmu Pemerintahan)Fran siska novrianty (Ilmu Pemerintahan)
Fran siska novrianty (Ilmu Pemerintahan)Fran Siska Novrianty
 
rpp revisi 2016 geografi xii rpp diva pendidikan
rpp revisi 2016 geografi xii rpp diva pendidikanrpp revisi 2016 geografi xii rpp diva pendidikan
rpp revisi 2016 geografi xii rpp diva pendidikanDiva Pendidikan
 
paras candika muliansyah (16102123)
paras candika muliansyah (16102123)paras candika muliansyah (16102123)
paras candika muliansyah (16102123)parascandikamuliansy
 
Dita rosalia k (16102026)
Dita rosalia k (16102026)Dita rosalia k (16102026)
Dita rosalia k (16102026)DitaRosalia
 
ringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayah
ringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayahringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayah
ringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayahikas11
 
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH (TATA RUANG)
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH (TATA RUANG)PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH (TATA RUANG)
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH (TATA RUANG)Rizki Mulyanto
 
Perencanaan dan Penganggaran Publik
Perencanaan dan Penganggaran PublikPerencanaan dan Penganggaran Publik
Perencanaan dan Penganggaran PublikSujatmiko Wibowo
 
Peranan media massa dalam proses perencanaan pembangunan daerah
Peranan media massa dalam proses perencanaan pembangunan daerahPeranan media massa dalam proses perencanaan pembangunan daerah
Peranan media massa dalam proses perencanaan pembangunan daerahicakarlina
 
Perencanaan Pembangunan kelompok 5
Perencanaan Pembangunan kelompok 5Perencanaan Pembangunan kelompok 5
Perencanaan Pembangunan kelompok 5Sita Nurhalimah
 
METODE_PERANCANGAN_ARSITEKTUR_Edisi_1.pdf
METODE_PERANCANGAN_ARSITEKTUR_Edisi_1.pdfMETODE_PERANCANGAN_ARSITEKTUR_Edisi_1.pdf
METODE_PERANCANGAN_ARSITEKTUR_Edisi_1.pdfananda772964
 
Teori perencanaan dan pengembangan wilayah 2020
Teori  perencanaan dan pengembangan wilayah 2020Teori  perencanaan dan pengembangan wilayah 2020
Teori perencanaan dan pengembangan wilayah 2020Luh Putu Suciati
 
Makalah lingkup dan langkah langkah pembangunan umk
Makalah lingkup dan langkah langkah pembangunan umkMakalah lingkup dan langkah langkah pembangunan umk
Makalah lingkup dan langkah langkah pembangunan umkSeptian Muna Barakati
 

Similar to Perencanaan dan Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang (20)

Fran siska novrianty (Ilmu Pemerintahan)
Fran siska novrianty (Ilmu Pemerintahan)Fran siska novrianty (Ilmu Pemerintahan)
Fran siska novrianty (Ilmu Pemerintahan)
 
rpp revisi 2016 geografi xii rpp diva pendidikan
rpp revisi 2016 geografi xii rpp diva pendidikanrpp revisi 2016 geografi xii rpp diva pendidikan
rpp revisi 2016 geografi xii rpp diva pendidikan
 
paras candika muliansyah (16102123)
paras candika muliansyah (16102123)paras candika muliansyah (16102123)
paras candika muliansyah (16102123)
 
Dita rosalia k (16102026)
Dita rosalia k (16102026)Dita rosalia k (16102026)
Dita rosalia k (16102026)
 
ringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayah
ringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayahringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayah
ringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayah
 
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH (TATA RUANG)
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH (TATA RUANG)PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH (TATA RUANG)
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH (TATA RUANG)
 
Bab i bismillah sudah
Bab i bismillah sudahBab i bismillah sudah
Bab i bismillah sudah
 
Pertemuan 9.pptx
Pertemuan 9.pptxPertemuan 9.pptx
Pertemuan 9.pptx
 
Perencanaan dan Penganggaran Publik
Perencanaan dan Penganggaran PublikPerencanaan dan Penganggaran Publik
Perencanaan dan Penganggaran Publik
 
Peranan media massa dalam proses perencanaan pembangunan daerah
Peranan media massa dalam proses perencanaan pembangunan daerahPeranan media massa dalam proses perencanaan pembangunan daerah
Peranan media massa dalam proses perencanaan pembangunan daerah
 
Ipi250660
Ipi250660Ipi250660
Ipi250660
 
MAKALAH PERENCANAAN DAERAH DIDPRD Agustiawan 22
MAKALAH PERENCANAAN DAERAH DIDPRD Agustiawan 22MAKALAH PERENCANAAN DAERAH DIDPRD Agustiawan 22
MAKALAH PERENCANAAN DAERAH DIDPRD Agustiawan 22
 
Perencanaan Pembangunan kelompok 5
Perencanaan Pembangunan kelompok 5Perencanaan Pembangunan kelompok 5
Perencanaan Pembangunan kelompok 5
 
Makalah perencanaan pembangunan 2
Makalah perencanaan pembangunan 2Makalah perencanaan pembangunan 2
Makalah perencanaan pembangunan 2
 
Ddp 2
Ddp 2Ddp 2
Ddp 2
 
METODE_PERANCANGAN_ARSITEKTUR_Edisi_1.pdf
METODE_PERANCANGAN_ARSITEKTUR_Edisi_1.pdfMETODE_PERANCANGAN_ARSITEKTUR_Edisi_1.pdf
METODE_PERANCANGAN_ARSITEKTUR_Edisi_1.pdf
 
Teori perencanaan dan pengembangan wilayah 2020
Teori  perencanaan dan pengembangan wilayah 2020Teori  perencanaan dan pengembangan wilayah 2020
Teori perencanaan dan pengembangan wilayah 2020
 
Makalah lingkup dan langkah langkah pembangunan umk
Makalah lingkup dan langkah langkah pembangunan umkMakalah lingkup dan langkah langkah pembangunan umk
Makalah lingkup dan langkah langkah pembangunan umk
 
Bab i
Bab i Bab i
Bab i
 
Bab i
Bab i Bab i
Bab i
 

Recently uploaded

Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxBudyHermawan3
 
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxmars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxSusatyoTriwilopo
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxBudyHermawan3
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxBudyHermawan3
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxBudyHermawan3
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfSalinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfdrmdbriarren
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxBudyHermawan3
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxBudyHermawan3
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxBudyHermawan3
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxBudyHermawan3
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxBudyHermawan3
 
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke IntegrasiPenyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasiasaliaraudhatii
 
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxIPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxrohiwanto
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxBudyHermawan3
 

Recently uploaded (16)

Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
 
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxmars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdfSalinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
Salinan Materi Sosialisasi PEKPPP 2022 - bukti dukung lebih rinci.pdf
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
 
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke IntegrasiPenyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
 
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptxIPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
IPSKelas12BABSMANEGERI1 3 April 2024perikanan.pptx
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
 

Perencanaan dan Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang

  • 1. PERENCANAAN WILAYAH DAN TATA RUANG Aprilia Purnama Sari 16102016 IP A Reguler
  • 2. BAB I PERENCANAAN PENGEMBANGAN WILAYAH DARI WAKTU KE WAKTU 1.1. Ruang Lingkup Perencanaan Pengembangan Wilayah 1.2. Regional Science (Ilmu Wilayah) 1.3. Ilmu Wilayah Dan Ilmu-ilmu Kewilayahan 1.6. Penutup 1.5. Paradigma Baru Perencanaan Pengembangan Wilayah 1.4. Ciri Dan Orientasi Ilmu-ilmu Perencanaan Pengembangan Wilayah
  • 3. 1.1. Perencanaan Pengembangan Wilayah Dari Waktu Ke Waktu 3 Aspek 1. Aspek pemahaman, mencakup: a. teori-teori dasar b. teknik-teknik analisis c. model-model sistem 2. Aspek Perencanaan, mencakup: a. Formulas masalah dan tujuan (visi) umum b. teknik-teknik desain/pemetaan c. Formulasi rencana d. Teknik pengambilan keputusan 3. Aspek Kebijakan, mencakup: a. Evaluasi b. Target jangka pendek c. pelaksanaan
  • 4. • Hal yang ingin dicapai • Cara untuk mencapainya Dua unsur penting dalam perencanaan Hal mendasar dalam perencanaan adalah bahwa perencanaan haruslah ditujukan untuk kepentingan pembangunan manusia secara berkelanjutan. Oleh karena itu perencanaan juga harus dimaknai dengan kinerja sosial budaya masyarakat yang selaras dengan kelestarian lingkungannya. Kedua hal terakhir ini menunjukan bahwa di dalam suatu proses perencanaan harus mempertimbangkan modal sosial (sosial capital) dan sumberdaya bersama (common pool resources) yang harus dikelola secara berkelanjutan.
  • 5. 1.2. Regional Science (Ilmu Wilayah) Secara Harfiah Ilmu yang mempelajari aspek-aspek dan kaidah-kaidah kewilayahan, dan mencari cara-cara yang efektif dalam mempertimbangkan aspek-aspek dan kaidah-kaidah tersebut ke dalam proses perencanaan pengembangan kualitas hidup dan kehidupan manusia. Secara Ilustrasi Walaupun kata “di suatu wilayah” tersebut dihilangkan,namun kita tetap bisa menangkap suatu pemahaman bahwa setiap pembangunan pasti dilakukan pada suatu wilayah (areal) tertentu. Padahl penambahan kata “wilayah” ini dimaksudkan untuk memberikan kekhasan bahwa ragional science adalah bidang ilmu yang berbeda dengan bidang-bidang ilmu pembangunan lainnya, yakni dengan adanya penekanan terhadap pentingnya mempertimbangkan dimensi kewilayahan.
  • 6. 1.3. Ilmu Wilayah dan Ilmu-Ilmu Kewilayahan Perencanaan wilayah (regional planning) Pembangunan wilayah (regional development) Ekonomi wilayah (regional economics) Perencanaan kota (urban planning) Perencanaan perdesaan (rural planning) Ilmu-Ilmu Kewilayahan yang Di Kembangkan Secara singkat bidang kajian perencanaan dan pengembangan wilayah merupakan bidang yang mengintegrasikan berbagai cabang ilmu untuk memecahkan masalah-masalah pembangunan serta aspek-aspek proses politik, manajemen dan administrasi perencanaan pembangunan yang berdimensi ruang/wilayah.
  • 7. 1.4. Ciri dan Orientasi Ilmu-ilmu Perencanaan Pengembangan Wilayah 1. inventarisasi, klasifikasi, dan evaluasi sumber daya 2. Aspek Ekonomi 3. Aspek Kelembagaan (institusional) 4. Aspek Lokasi/Spasial Empat Pilar Pokok
  • 8. 1.5. Paradigma Baru Perencanaan Pengembangan Wilayah Secara historis kegagalan program-program pembangunan di dalam mencapai tujuannya sering kali bukan semata-mata kegagalan di dalam program atau pelaksanaan pembangunan itu sendiri tetapi ada sumbangan “kesalahan” karena berkembangnya kepercayaan terhadap kebenaran teori-teori yang melandasinya. Teori-teori pembangunan selalu berkembang dan mengalami koreksi, sehingga selalu melahirkan pergeseran tentang nilai-nilai yang dianggap “benar” dan “baik” dalam proses pembangunan. Pergeseran nilai-nilai kehidupan dan perkembangan teknologi atau juga akibat perubahan pemahaman hasil dari cara analisis-analisis baru. Dalam bahasa sehari-hari hal tersebut disebut sebagai pergeseran paradigma atau lahirnya paradigma baru Secara filosofis, ada beberapa ruang pengetahuan: 1. Kita tahu bahwa kita tahu 2. kita tahu bahwa kita tidak tahu 3. kita tidak tahu bahwa kita tidak tahu. Perkembangan waktu, pengalaman manusia, perkembangan ilmu dan teknologi menyebabkan semakin luasnya ruang pengetahuan yang pertama (kita tahu bahwa kita tahu). Perkembangan ini memungkinkan timbulnya paradigma-paradigma baru termasuk paradigma pembangunan. Sebagaimana dikemukakan oleh sosiolog Kuhn (1970).
  • 9. 1.6. Penutup Kajian perencanaan dan pengembangan wilayah di Indonesia menjadi semakin menarik dan dilirik setelah diberlakukannya Undang- Undang mengenai Otonomi Daerah No.22 Tahun 1999 yang kemudia di revisi dengan UU No.32 Tahun 2004.
  • 10. BAB 2 WILAYAH 2.1. Pengantar 2.2. Perwilayahan Sebagai Alat Pendeskripsian dan Perencanaan/ Pengelolaan 2.3. Konsep-Konsep Wilayah 2.4. Penutup
  • 11. 2.1. Pengantar Wilayah dapat didefinisikan sebagai unit geografis dengan batas-batas spesifik (tertentu) dimana komponen- komponennya memiliki arti di dalam pendeskripsian perencanaan dan pengelolaan sumber daya pembangunan. Johnston (1976) memandang wilayah sebagai bentuk istilah teknis klasifikasi spasial dan merekomendasikan dua tipe wilayah: (1) wilayah formal, merupakan tempat-tempat yang memiliki kesamaan-kesamaan karakteristik, dan (2) wilayah fungsional atau nodal, merupakan konsep wilayah dengan menekankan kesamaan keterkaitan antar komponen atau lokasi/tempat. Keragaman dalam mendefinisikan konsep wilayah terjadi karena perbedaan dalam permasalahan ataupun tujuan pengembangan wilayah yang dihadapi. Kenyataanya tidak ada konsep wilayah yang benar- benar diterima secara luas. DEFINISI
  • 12. 2.2. Perwilayahan Sebagai Alat Pendeskripsian dan Perencanaan/Pengelolaan Konsep perwilayahan juga merupakan alat untuk perencanaan/pengelolaan (konsep non alamiah). Perwilayahan digunakan sebagai alat untuk mengelola dan mencapai tujuan- tujuan pembangunan. Kebijakan perwilayahan digunakan untuk penerapan pengelolaan (manajemen) sumberdaya yang memerlukan pendekatan yang berbeda-beda sesuai dengan perbedaan karakteristik secara spasial.
  • 13. 2.3. Konsep-Konsep Wilayah Wilayah Homogen Wilayah Nodal Wilayah Pesisir Wilayah Perencanaan/ Pengelolaan Khusus Wilayah Administratif-politis
  • 14. 2.4. Penutup Di Indonesia hingga saat ini telah dikenal berbagai wilayah-wilayah perencanaan/pengelolaan berbasis sistem ekologi seperti kesepakatan pengelolaan wilayah berbasis bioregion, penetapan status kawasan-kawasan lindung cagar alam, suaka marga satwa dan lain-lain. Wilayah perencanaan/pengelolaan seperti Kawasan Ekonomi Terpadu (KAPET), Free Trade Zone, Kawasan Andalan, Kawasan Sentra Produksi (KSP) sehingga Agropolitan merupakan penetapan kawasan-kawasan terencana dan pengelolaan yang dilaksanakan pada pemahaman konsep-konsep wilayah sebagai sistem ekonomi.