SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
Perencanaan Dan
Pengembangan
Wilayah
P a r a s C a n d i k a M u l i a s n y a h
1 6 1 0 2 1 2 3
BAB I
PERENCANAAN PENGEMBANGAN WILAYAH
DARI WAKTU KE WAKTU
Dimensi Alat/unsur Bidang ilmuPerencanaandanpengembanganwilayah
Pemahaman 1. teori-teori
dasar
2. Teknik-teknik
analisis
3. Model-model
sistem
• Geobiofisik
• Sosiologi
• Ekonomi
• Regional science
• Teori lokasi
Teori
terapa
n
Perencanaan 4. Formulasi
masalah dan
tujuan
5. teknik-teknik
desain
6. Formulasi
rencana
7. Teknik
pengambilan
keputusan
Kebijakan dan
proses
pelaksanaan
8. Evaluasi
9. Target jangka
pendek
10. pelaksanaan
Spektrum Sistem Perencanaan
Dan Pengembangan Wilayah
Perencanaan dan Pengembangan
Wilayah
▪ Proses perencanaan dan
pembangunan mencakup 3 aspek :
Aspek pemahaman
Aspek
perencanaan
Aspek
kebijakan
Ruang Lingkup Perencanaan
▪ Perencanaan memiliki dimensi
ruang dan waktu :
▫ Memerlukan penjelasan
fenomena masa lalu dan
masa datang
▫ Distribusinya secara spasial
▪ Secara umum, dua unsur
penting dalam perencanaan :
▫ Hal yang ingin dicapai
▫ Cara untuk mencapainya
Visi, misi, tujuan, sasaran,
strategi, kebijakan, program,
projek, dsb.
▪ Perencanaan harus ditujukan untuk
kepentingan pembangunan manusia secara
berkelanjutan
▪ Perencanaan harus dimaknai sebagai kerja
sosial budaya yang selaras dengan kelestarian
lingkungannya, sehingga harus
mempertimbangkan :
▫ Modal sosial (social capital)
▫ Sumberdaya bersama (common resources)
yang harus dikelola secara berkelanjutan
Regional Science
▪ Ilmu yang mempelajari aspek-aspek dan kaidah-
kaidah kewilayahan, dan mencari cara-cara yang
efektif dalam mempertimbangkan aspek-aspek dan
kaidah-kaidah tersebut ke dalam proses
perencanaan pengembangan kualitas hidup dan
kehidupan manusia
Ilmu wilayah
=
ilmu interdisiplin
Biogiofisik
Ekonomi
Kelembagaan
Politik di dalam
suatu ruang
(space)
Ilmu Wilayah Dan Ilmu-ilmu Kewilayahan
Lainnya
• Regional economics ( ekonomi wilayah ) :
mengalisa keruangan dengan
menganalogikan teori-teori ekonomi umum.
Ilmu kewilayahan ini bersumber dari dua
mazhab :
• Regional geography ( geografi wilayah ) :
menganalisa lebih mendasar pada sifat –
sifat dasar keruangan secara geografis dan
implikasinya terhadap evolusi spatio-
temporal dari tatanan perekonomian yang
kompleks
para ahli kewilayahan kemudian
mengembangkan ilmu-ilmu lebih
spesifik. Seperti :
Ciri Dan Orientasi Ilmu-ilmu Perencanaan
Pengembangan Wilayah
▪ Kajian Perencanaan dan
pengembangan wilayah memiliki
sifat – sifat berikut :
Beroroentasi
kewilayahan
Futuristik
Berorientasi
publik
Sumberdaya adalah segala bentuk – bentuk
input yang dapat menghasilkan kemanfaatan
proses produksi atau penyediaan barang dan
jasa. Sesuatu dapat dikatakan suatu
sumberdaya jika :
1. Manusia telah memliki atau
menguasai teknologi untuk
memanfaatkannya
2. Adanya permintaan untuk
memanfaatkannya
Evaluasi sumberdaya merupakan proses
untuk menduga potensi dan daya dukung
sumberdaya untuk berbagai penggunaan.
Inventarisasi, Klasifikasi, Dan
Evaluasi Sumberdaya
Dalam teori ekonomi prinsip efensiensi
dibagi menjadi 2 :
Aspek Ekonomi
Efesiensi produksi :
dicapai dengan
meminimumkan biaya
untuk menghasilkan
satu unit output.
Efesiensi alokasi :
suatu kondisi dimana
dalam suatu produksi
barang sama dengan
biaya marginalnya.
Kelembagaan, sebagai kumpulan aturan main
(rules of game) dan organisasi, berperan
penting dalam mengatur penggunaan/ alokasi
sumberdaya secara efisien, merata, dan
berkelanjutan (sustainable).
Aspek Kelembagaan
(Institusional)
Aspek spasial adalah fenomena yang
alami. Dalam perkembangan suatu
wilayah lebih di pengaruhi oleh wilayah
disebalahnya atau lebih dekat
dibandingkan dengan wilayah lain yang
lebih berjauhan akibat adanya interaksi
sosial-ekonomi antarpenduduk.
Aspek Lokasi / Spasial
Dalam perkembangan waktu , pengalaman
manusia, perkambangan ilmu dan
teknologi menyebabkan semakin luasnya
ruang pengetahuan.
Secara historis, kajian pembangunan
wilayah dimulai dari timbulnya kesadaran
akan adanya masalah-masalah
ketidakseimbangan pembangunan secara
spasial.
Paradigma baru perencanaan
pengembangan wilayah
BAB II
Wilayah, Analisis Spasial, Teori Lokasi,
Dan Organisasi Spasial
Berbagai istilah
terkait wilayah
Wilayah
Kawasan
Daerah
Ruang
Region
Di indonesia, untuk pengertian yang terkait
dengan masalah legalitas dapat dicermati dalam
UU NO 26/2007 TENTANG PENATAAN RUANG
Wilayah
Berbagai Istilah Terkait Wilayah
• Suatu area yang memiliki arti = meaningful (isard. 1975)
• Unit geografis dengan batas – batas tertentu dimana komponen-
komponen di dalamnya memiliki keterkaitan dan hubungan
fungsional satu dengan lainnya (Rustiadi dkk, 2011)
• Bentuk istilah teknis klasifikasi spasial dan merekomendasikan
dua tipe wilayah :
• Wilayah Formal
• Wilayah Fungsional/Nodal
“
a. Wilayah
formal,
merupakan
tempat – tempat
yang memiliki
kesamaan –
kesamaan
karateristik
b. Wilayah
fungsional atau
nodal, merupakan
konsep wilayah
dengan
menekankan
kesamaan
keterkaitan
antarkomponen
atau
lokasi/tempat
Keragaman definisi wilayah terjadi karena perbedaan dalam
permasalahan maupun tujuan pengembangan wilayah yang dihadapi.
Wilayah dapat dibagi 3 kategori :
1. Wilayah homogen
2. Wilayah sistem/ fungsional
3. Wilayah perencanaan (planning
region)
Perwilayahan Sebagai Alat Pendeskripsian Dan
Perencanaan / Pengelolaan
 Pengembangan konsep wilayah akan menghasilkan
perwilayahan
 Permukaan bumi akan terbagi-bagi atas berbagai
wilayah sesuai dengan konsep wilayahnya
 Perbedaan konsep wilayah yang diterapkan
menghasilkan unit-unit atau batas-batas wilayah yang
dihasilkan.
Perbedaan klasifikasi spasial dengan klasifikasi pada umumnya
:
 Aspek spatial contiguity
 Aspek spatial compactness
Spatial interaction dan spatial linkages merupakan bahasan
penting dalam ilmu wilayah.
Wilayah yang saling berkesinambungan secara spatial akan
mempermudah pengelolaan, sebaliknya wilayah yang
terfragmentasi akan menciptakan berbagai bentuk inefisiensi.
Bentuk yang kompak biasanya akan menunjukkan wilayah
yang efisien.
Keragaman definisi wilayah terjadi karena perbedaan dalam permasalahan
maupun tujuan pengembangan wilayah yang dihadapi.
1 . Wila y a h ho mo g en ( unif o rm/homog eno us
reg io n )
 Dibatasi berdasarkan kenyataan bahwa faktor-faktor
dominan pada wilayah tersebut bersifat homogen.
 Faktor-faktor yang tidak dominan bisa saja
heterogen
Dengan demikian wilayah homogen tidak lain adalah wilayah-wilayah
yang diidentifikasikan berdasarkan adanya sumber-sumber kesamaan
atau faktor pencirinya yang menonjol di wilayah tersebut.
Wilayah Fungsional
 Menekankan perbedaan komponen wilayah
yang terpisah berdasarkan fungsinya.
 Pengertian wilayah sebagai suatu sistem :
Sistem sederhana : sistem yang bertumpu atas konsep
ketergantungan atau keterkaitan antara dua bagian atau
komponen wilayah
Sistem kompleks : mendeskripsikan wilayah sebagai suatu sistem
yang komponen-komponen di dalamnya bersifat kompleks.
No Ruang/ Wilayah Tujuan Dan Manfaat
Penggunan
Contoh
1 Wilayah Homogen 1. Penyederhanaan Dan
Pendeskripsian Ruang/Wilayah
2. Perwilayahan Pengelolaan
1. Pola Penggunaan
Lahan
2. Perwilayahan
Komoditas.
2 Wilayah Nodal 1. Deskripsi Hubungan Nodalitas
2. Identifikasi Daerah
Pelayanan/Pengaruh
3. Penyusunan Hirarki
Pelayanan/Fasilitas.
1. Keterkaitan CBD Dan
Daerah
Pelayanannya.
2. Growth Pole Area
3. Central Place And
Periphery
4. Sistem Ordo
Kota/Pusat Pelayanan
3 Wilayah sistem
ekologi
1. Pengelolaan sumberdaya
wilayah berkelanjutan
2. Identifikasi carrying capacity
kawasan
3. Siklus alam aliran sumber daya,
nergi, biomassa, limbah, dll.
1. Pengelolaan DAS
2. Cagar alam
3. Mangrove
No Ruang/Wilayah Tujuan Dan Manfaat
Penggunaan
Contoh
4 Wilayah Sistem
Ekonomi
1. Percepatan Pertumbuhan
Wilayah
2. Produktifitas Dan Mobilisasi
Sumberdaya
3. Efesiensi.
1. Wilayah
Pembangunan
2. Kawasan Andalan
3. Kapet
4. Kawasan Agropolitan
5. Kawasan Cepat
Tumbuh
(Pertumbuhan)
5 Wilayah Sistem Sosial 1. Perwilayahan Menurut
Sistem Budaya, Etnik,
Bangsa, Dll.
1. Kawasan Adat.
2. Perlindungan / Cagar
Budaya
6 Wilayah Politik 1. Menjaga Keutuhan /
Integrasi Wilayah Teritorial.
2. Menjaga
Pengaruh/Kekuasaan
Teritorial
3. Menjaga Pemerataan Antar
Wilayah
1. Negara
2. Provinsi
3. Kabupaten
4. Desa.
7 Wilayah Administratif Optimalisasi Fungsi-fungsi
Administrasi Dan Pelayanan
Pblik Pemerintahan.
1. Negara
2. Provinsi
3. Kabupaten
4. Desa
Wilayah Nodal
 Wilayah dipandang secara dikotomis (dua hal
yang berbeda)
 Wilayah dianalogika sebagai sel hidup yang
memiliki plasma dan inti :
a. Inti : pusat-pusat pelayanan
b. Plasma : daerah belakang
(periphery/hiterland)
 Berfokus pada pengaruh pusat serta hubungan
ketergantungan pusat dengan elemen-elemen
sekelilingnya.
Wilayah Nodal
 Pusat wilayah berfungsi :
a. Permukiman
b. Pelayanan daerah hinterland
c. Pasar bagi komoditas
d. Lokasi pusat industri
manufaktur
 Wilayah belakang
(hinterland) berfungsi :
a. Pemasok/produsen bahan
baku
b. Pemasok tenaga kerja
c. Pemasaran barang dan jasa
d. Penjaga keseimbangan ekologis
Sistem Kompleks
Memiliki subssistem penyusun :
• Sistem ekologi – ekosistem
• Sistem ekonomi
• Sistem sosial
Wilayah Pesisir Sebagai Sistem
Kompleks
 Wilayah pertemuan darat, laut, udara : hasil keseimbangan
dinamis proses unsur-unsur tsb.
 Zona penyangga, habitat berbagai jenis biota baik biota laut
maupun darat.
 Variasi kondisi ekologi dan perubahan sifat ekologi yang
tinggi.
 Sumber zat organik dalam rantai siklus makanan
 Wilayah yang dibatasi berdasar
kenyataan sifat – sifat ternetntu pada
wilayah baik sifat alamiah maupun non
alamiah yang sedemiian rupa sehingga
perlu direncanakan dalam satu
kesatuan wilayah perencanaan /
pengelolaan.
 Tidak selalu berwujud wilayah
administratif.
Wilayah perencanaan/ pengelola
khusus
Contoh wilayah yang perlu direncanakan dalam satu
kesatuan wilayah perencanaan / pengelolaan
DAS
 Terdapat keterkaitan yang tinggi antara daerah hilir dan
daerah hulu. Daerah hulu dan hilir memiliki hubungan
fungsional kondisi daerah hilir sangat dipengaruhi oleh
daerah hulu : banjir, penurunan kualitas air,
pendangkalan sungai dan waduk.
PERWILAYAHAN KOMODITAS
 Sistem perwilayahan komoditas diharapkan dapat
meningkatkan efesiensi sistem reproduksi dan distribusi
komoditas.
 Efektifitas dan efesiensi dipengaruhi oleh sifat baik
alamiah maupun non-alamiah wilayah.
Contoh wilayah yang perlu direncanakan dalam satu kesatuan
wilayah perencanaan / pengelolaan (lanjutan)
Perwilayahan komoditas biasanya diterapkan berbasis unit – unit
wilayah homogen, karena produksi komoditas secara alamiah
tergantung pada kesesuaian dan kemampuan lahan.
Namun untuk mencapai efektifitas dan efesiensi, maka pemilihan
komoditas juga harus mempertimbangkan sifat non-alamiah:
jumlah penduduk, keterampilan/ skill penduduk, kelembangan,
pasar, dll.
Alasan :
 Budidaya bermacam komoditas dalam satuan
wilayah kecil tidak efesien.
 Upaya penurunan biaya input dan output
 Memudahkan manajemen.
 Wilayah perencanaan/ pengelolaan yang
memliki landasan yuridis-politisyang
paling kuat
 Wilayah berada dalam satu kesatuan
politis yang umumnya dipimpin oleh
suatu sistem birokrasi atau sistem
kelembagaan dengan otonomi tertentu.
 Wilayah ini berada dalam batas – batas
pengelolaan administrasi / tatanan politis
tertentu.
Wilayah Administratif Politis

More Related Content

What's hot

revisi PPT LAPHIR LAHAN POTENSIAL RELOKASI BENCANA NGANJUK_show (1).pdf
revisi PPT LAPHIR LAHAN POTENSIAL RELOKASI BENCANA NGANJUK_show (1).pdfrevisi PPT LAPHIR LAHAN POTENSIAL RELOKASI BENCANA NGANJUK_show (1).pdf
revisi PPT LAPHIR LAHAN POTENSIAL RELOKASI BENCANA NGANJUK_show (1).pdfssusercf685f
 
Bahan tayang penatagunaan tanah-ddrtp 2016
Bahan tayang penatagunaan tanah-ddrtp 2016Bahan tayang penatagunaan tanah-ddrtp 2016
Bahan tayang penatagunaan tanah-ddrtp 2016hadiarnowo
 
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaanSni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaanArdita Putri Usandy
 
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1laboratorium pwkuinam
 
Permen pu 11 a kriteria dan penetapan wilayah sungai
Permen pu 11 a kriteria dan penetapan wilayah sungaiPermen pu 11 a kriteria dan penetapan wilayah sungai
Permen pu 11 a kriteria dan penetapan wilayah sungaiinfosanitasi
 
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan RuangSurvey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruangushfia
 
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta DesaPerka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta DesaJaringan Kerja Pemetaan Partisipatif
 
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KotaPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KotaPenataan Ruang
 
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegaraTubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegaraLaras Kun Rahmanti Putri
 
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH (TATA RUANG)
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH (TATA RUANG)PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH (TATA RUANG)
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH (TATA RUANG)Rizki Mulyanto
 
Perencanaan tapak
Perencanaan tapakPerencanaan tapak
Perencanaan tapakmateri2014
 
Kebijakan pengembangan wilayah di Indonesia dalam skala nasional, wilayah, da...
Kebijakan pengembangan wilayah di Indonesia dalam skala nasional, wilayah, da...Kebijakan pengembangan wilayah di Indonesia dalam skala nasional, wilayah, da...
Kebijakan pengembangan wilayah di Indonesia dalam skala nasional, wilayah, da...Himpunan Mahasiswa Planologi ITS
 
Laporal pendhuluan rzwp kota ambon
Laporal pendhuluan rzwp kota ambonLaporal pendhuluan rzwp kota ambon
Laporal pendhuluan rzwp kota ambonamri sanjaya
 
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan RuangAudit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruangushfia
 
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahPenyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Network Analyst dalam Sistem Informasi Geografis
Network Analyst dalam Sistem Informasi GeografisNetwork Analyst dalam Sistem Informasi Geografis
Network Analyst dalam Sistem Informasi GeografisSally Indah N
 
Teori Lokasi dan Analisis Pola Ruang
Teori Lokasi dan Analisis Pola RuangTeori Lokasi dan Analisis Pola Ruang
Teori Lokasi dan Analisis Pola RuangSally Indah N
 

What's hot (20)

revisi PPT LAPHIR LAHAN POTENSIAL RELOKASI BENCANA NGANJUK_show (1).pdf
revisi PPT LAPHIR LAHAN POTENSIAL RELOKASI BENCANA NGANJUK_show (1).pdfrevisi PPT LAPHIR LAHAN POTENSIAL RELOKASI BENCANA NGANJUK_show (1).pdf
revisi PPT LAPHIR LAHAN POTENSIAL RELOKASI BENCANA NGANJUK_show (1).pdf
 
Struktur ruang
Struktur ruangStruktur ruang
Struktur ruang
 
Bahan tayang penatagunaan tanah-ddrtp 2016
Bahan tayang penatagunaan tanah-ddrtp 2016Bahan tayang penatagunaan tanah-ddrtp 2016
Bahan tayang penatagunaan tanah-ddrtp 2016
 
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaanSni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
 
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
 
Permen pu 11 a kriteria dan penetapan wilayah sungai
Permen pu 11 a kriteria dan penetapan wilayah sungaiPermen pu 11 a kriteria dan penetapan wilayah sungai
Permen pu 11 a kriteria dan penetapan wilayah sungai
 
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan RuangSurvey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
Survey dan Pemetaan dalam Penataan Ruang
 
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta DesaPerka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
 
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KotaPedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
 
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegaraTubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
 
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH (TATA RUANG)
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH (TATA RUANG)PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH (TATA RUANG)
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH (TATA RUANG)
 
Review RTRW kota semarang
Review RTRW kota semarangReview RTRW kota semarang
Review RTRW kota semarang
 
Perencanaan tapak
Perencanaan tapakPerencanaan tapak
Perencanaan tapak
 
Kebijakan pengembangan wilayah di Indonesia dalam skala nasional, wilayah, da...
Kebijakan pengembangan wilayah di Indonesia dalam skala nasional, wilayah, da...Kebijakan pengembangan wilayah di Indonesia dalam skala nasional, wilayah, da...
Kebijakan pengembangan wilayah di Indonesia dalam skala nasional, wilayah, da...
 
Laporal pendhuluan rzwp kota ambon
Laporal pendhuluan rzwp kota ambonLaporal pendhuluan rzwp kota ambon
Laporal pendhuluan rzwp kota ambon
 
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan RuangAudit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Audit, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
 
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahPenyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Pemetaan Batas Desa
Pemetaan Batas DesaPemetaan Batas Desa
Pemetaan Batas Desa
 
Network Analyst dalam Sistem Informasi Geografis
Network Analyst dalam Sistem Informasi GeografisNetwork Analyst dalam Sistem Informasi Geografis
Network Analyst dalam Sistem Informasi Geografis
 
Teori Lokasi dan Analisis Pola Ruang
Teori Lokasi dan Analisis Pola RuangTeori Lokasi dan Analisis Pola Ruang
Teori Lokasi dan Analisis Pola Ruang
 

Similar to paras candika muliansyah (16102123)

Perencanaan wilayah dan tata ruang
Perencanaan wilayah dan tata ruangPerencanaan wilayah dan tata ruang
Perencanaan wilayah dan tata ruangAngganiksaputra
 
Fran siska novrianty (Ilmu Pemerintahan)
Fran siska novrianty (Ilmu Pemerintahan)Fran siska novrianty (Ilmu Pemerintahan)
Fran siska novrianty (Ilmu Pemerintahan)Fran Siska Novrianty
 
Dita rosalia k (16102026)
Dita rosalia k (16102026)Dita rosalia k (16102026)
Dita rosalia k (16102026)DitaRosalia
 
Teori perencanaan dan pengembangan wilayah 2020
Teori  perencanaan dan pengembangan wilayah 2020Teori  perencanaan dan pengembangan wilayah 2020
Teori perencanaan dan pengembangan wilayah 2020Luh Putu Suciati
 
ringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayah
ringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayahringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayah
ringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayahikas11
 
Perencanaan dan Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang
Perencanaan dan Pengembangan Wilayah dan Tata RuangPerencanaan dan Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang
Perencanaan dan Pengembangan Wilayah dan Tata RuangAprliliaPurnamaSari
 
Konsep Pembentukan dan Kategori Wilayah.ppt
Konsep Pembentukan dan Kategori Wilayah.pptKonsep Pembentukan dan Kategori Wilayah.ppt
Konsep Pembentukan dan Kategori Wilayah.pptrencanadetailkarawan
 
Perencanaan dan Penganggaran Publik
Perencanaan dan Penganggaran PublikPerencanaan dan Penganggaran Publik
Perencanaan dan Penganggaran PublikSujatmiko Wibowo
 
Kamis geo xii kd 3.1 konsep wilayah dan tata ruang
Kamis  geo xii kd 3.1 konsep wilayah dan tata ruangKamis  geo xii kd 3.1 konsep wilayah dan tata ruang
Kamis geo xii kd 3.1 konsep wilayah dan tata ruangRiyanAdita
 
bahan-ajar-kd-3.1-konsep-wilayah-dan-tata-ruang.pdf
bahan-ajar-kd-3.1-konsep-wilayah-dan-tata-ruang.pdfbahan-ajar-kd-3.1-konsep-wilayah-dan-tata-ruang.pdf
bahan-ajar-kd-3.1-konsep-wilayah-dan-tata-ruang.pdfSerlinaNumba
 
Perencanaan Pembangunan kelompok 5
Perencanaan Pembangunan kelompok 5Perencanaan Pembangunan kelompok 5
Perencanaan Pembangunan kelompok 5Sita Nurhalimah
 
UKBM Geografi Kelas 12 Semester 5
UKBM Geografi Kelas 12 Semester 5UKBM Geografi Kelas 12 Semester 5
UKBM Geografi Kelas 12 Semester 5Ade Fathurahman
 
Ppt kd 3.1 konsep wilayah dan tata ruang
Ppt kd 3.1  konsep wilayah dan tata ruangPpt kd 3.1  konsep wilayah dan tata ruang
Ppt kd 3.1 konsep wilayah dan tata ruangRahmat261158
 
PPT KD 3.1 KONSEP WILAYAH DAN TATA RUANG (1).pdf
PPT KD 3.1  KONSEP WILAYAH DAN TATA RUANG (1).pdfPPT KD 3.1  KONSEP WILAYAH DAN TATA RUANG (1).pdf
PPT KD 3.1 KONSEP WILAYAH DAN TATA RUANG (1).pdfirkhamarkhanuljamil
 
rpp revisi 2016 geografi xii rpp diva pendidikan
rpp revisi 2016 geografi xii rpp diva pendidikanrpp revisi 2016 geografi xii rpp diva pendidikan
rpp revisi 2016 geografi xii rpp diva pendidikanDiva Pendidikan
 

Similar to paras candika muliansyah (16102123) (20)

Perencanaan wilayah dan tata ruang
Perencanaan wilayah dan tata ruangPerencanaan wilayah dan tata ruang
Perencanaan wilayah dan tata ruang
 
Fran siska novrianty (Ilmu Pemerintahan)
Fran siska novrianty (Ilmu Pemerintahan)Fran siska novrianty (Ilmu Pemerintahan)
Fran siska novrianty (Ilmu Pemerintahan)
 
Dita rosalia k (16102026)
Dita rosalia k (16102026)Dita rosalia k (16102026)
Dita rosalia k (16102026)
 
Teori perencanaan dan pengembangan wilayah 2020
Teori  perencanaan dan pengembangan wilayah 2020Teori  perencanaan dan pengembangan wilayah 2020
Teori perencanaan dan pengembangan wilayah 2020
 
ringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayah
ringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayahringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayah
ringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayah
 
Perencanaan dan Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang
Perencanaan dan Pengembangan Wilayah dan Tata RuangPerencanaan dan Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang
Perencanaan dan Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang
 
Konsep Pembentukan dan Kategori Wilayah.ppt
Konsep Pembentukan dan Kategori Wilayah.pptKonsep Pembentukan dan Kategori Wilayah.ppt
Konsep Pembentukan dan Kategori Wilayah.ppt
 
Perencanaan dan Penganggaran Publik
Perencanaan dan Penganggaran PublikPerencanaan dan Penganggaran Publik
Perencanaan dan Penganggaran Publik
 
Pertemuan 9.pptx
Pertemuan 9.pptxPertemuan 9.pptx
Pertemuan 9.pptx
 
PERENCANAAN.pptx
PERENCANAAN.pptxPERENCANAAN.pptx
PERENCANAAN.pptx
 
Kamis geo xii kd 3.1 konsep wilayah dan tata ruang
Kamis  geo xii kd 3.1 konsep wilayah dan tata ruangKamis  geo xii kd 3.1 konsep wilayah dan tata ruang
Kamis geo xii kd 3.1 konsep wilayah dan tata ruang
 
bahan-ajar-kd-3.1-konsep-wilayah-dan-tata-ruang.pdf
bahan-ajar-kd-3.1-konsep-wilayah-dan-tata-ruang.pdfbahan-ajar-kd-3.1-konsep-wilayah-dan-tata-ruang.pdf
bahan-ajar-kd-3.1-konsep-wilayah-dan-tata-ruang.pdf
 
Perencanaan Pembangunan kelompok 5
Perencanaan Pembangunan kelompok 5Perencanaan Pembangunan kelompok 5
Perencanaan Pembangunan kelompok 5
 
UKBM Geografi Kelas 12 Semester 5
UKBM Geografi Kelas 12 Semester 5UKBM Geografi Kelas 12 Semester 5
UKBM Geografi Kelas 12 Semester 5
 
Ppt kd 3.1 konsep wilayah dan tata ruang
Ppt kd 3.1  konsep wilayah dan tata ruangPpt kd 3.1  konsep wilayah dan tata ruang
Ppt kd 3.1 konsep wilayah dan tata ruang
 
PPT KD 3.1 KONSEP WILAYAH DAN TATA RUANG (1).pdf
PPT KD 3.1  KONSEP WILAYAH DAN TATA RUANG (1).pdfPPT KD 3.1  KONSEP WILAYAH DAN TATA RUANG (1).pdf
PPT KD 3.1 KONSEP WILAYAH DAN TATA RUANG (1).pdf
 
rpp revisi 2016 geografi xii rpp diva pendidikan
rpp revisi 2016 geografi xii rpp diva pendidikanrpp revisi 2016 geografi xii rpp diva pendidikan
rpp revisi 2016 geografi xii rpp diva pendidikan
 
geo.pptx
geo.pptxgeo.pptx
geo.pptx
 
Bab i
Bab i Bab i
Bab i
 
Bab i
Bab i Bab i
Bab i
 

Recently uploaded

MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompokelmalinda2
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxnursariheldaseptiana
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehBISMIAULIA
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Surveikustiyantidew94
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxAhmadSyajili
 

Recently uploaded (9)

MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
 

paras candika muliansyah (16102123)

  • 1. Perencanaan Dan Pengembangan Wilayah P a r a s C a n d i k a M u l i a s n y a h 1 6 1 0 2 1 2 3
  • 2. BAB I PERENCANAAN PENGEMBANGAN WILAYAH DARI WAKTU KE WAKTU
  • 3. Dimensi Alat/unsur Bidang ilmuPerencanaandanpengembanganwilayah Pemahaman 1. teori-teori dasar 2. Teknik-teknik analisis 3. Model-model sistem • Geobiofisik • Sosiologi • Ekonomi • Regional science • Teori lokasi Teori terapa n Perencanaan 4. Formulasi masalah dan tujuan 5. teknik-teknik desain 6. Formulasi rencana 7. Teknik pengambilan keputusan Kebijakan dan proses pelaksanaan 8. Evaluasi 9. Target jangka pendek 10. pelaksanaan Spektrum Sistem Perencanaan Dan Pengembangan Wilayah
  • 4. Perencanaan dan Pengembangan Wilayah ▪ Proses perencanaan dan pembangunan mencakup 3 aspek : Aspek pemahaman Aspek perencanaan Aspek kebijakan
  • 5. Ruang Lingkup Perencanaan ▪ Perencanaan memiliki dimensi ruang dan waktu : ▫ Memerlukan penjelasan fenomena masa lalu dan masa datang ▫ Distribusinya secara spasial ▪ Secara umum, dua unsur penting dalam perencanaan : ▫ Hal yang ingin dicapai ▫ Cara untuk mencapainya Visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program, projek, dsb.
  • 6. ▪ Perencanaan harus ditujukan untuk kepentingan pembangunan manusia secara berkelanjutan ▪ Perencanaan harus dimaknai sebagai kerja sosial budaya yang selaras dengan kelestarian lingkungannya, sehingga harus mempertimbangkan : ▫ Modal sosial (social capital) ▫ Sumberdaya bersama (common resources) yang harus dikelola secara berkelanjutan
  • 7. Regional Science ▪ Ilmu yang mempelajari aspek-aspek dan kaidah- kaidah kewilayahan, dan mencari cara-cara yang efektif dalam mempertimbangkan aspek-aspek dan kaidah-kaidah tersebut ke dalam proses perencanaan pengembangan kualitas hidup dan kehidupan manusia Ilmu wilayah = ilmu interdisiplin Biogiofisik Ekonomi Kelembagaan Politik di dalam suatu ruang (space)
  • 8. Ilmu Wilayah Dan Ilmu-ilmu Kewilayahan Lainnya • Regional economics ( ekonomi wilayah ) : mengalisa keruangan dengan menganalogikan teori-teori ekonomi umum. Ilmu kewilayahan ini bersumber dari dua mazhab : • Regional geography ( geografi wilayah ) : menganalisa lebih mendasar pada sifat – sifat dasar keruangan secara geografis dan implikasinya terhadap evolusi spatio- temporal dari tatanan perekonomian yang kompleks
  • 9. para ahli kewilayahan kemudian mengembangkan ilmu-ilmu lebih spesifik. Seperti :
  • 10. Ciri Dan Orientasi Ilmu-ilmu Perencanaan Pengembangan Wilayah ▪ Kajian Perencanaan dan pengembangan wilayah memiliki sifat – sifat berikut : Beroroentasi kewilayahan Futuristik Berorientasi publik
  • 11. Sumberdaya adalah segala bentuk – bentuk input yang dapat menghasilkan kemanfaatan proses produksi atau penyediaan barang dan jasa. Sesuatu dapat dikatakan suatu sumberdaya jika : 1. Manusia telah memliki atau menguasai teknologi untuk memanfaatkannya 2. Adanya permintaan untuk memanfaatkannya Evaluasi sumberdaya merupakan proses untuk menduga potensi dan daya dukung sumberdaya untuk berbagai penggunaan. Inventarisasi, Klasifikasi, Dan Evaluasi Sumberdaya
  • 12. Dalam teori ekonomi prinsip efensiensi dibagi menjadi 2 : Aspek Ekonomi Efesiensi produksi : dicapai dengan meminimumkan biaya untuk menghasilkan satu unit output. Efesiensi alokasi : suatu kondisi dimana dalam suatu produksi barang sama dengan biaya marginalnya.
  • 13. Kelembagaan, sebagai kumpulan aturan main (rules of game) dan organisasi, berperan penting dalam mengatur penggunaan/ alokasi sumberdaya secara efisien, merata, dan berkelanjutan (sustainable). Aspek Kelembagaan (Institusional)
  • 14. Aspek spasial adalah fenomena yang alami. Dalam perkembangan suatu wilayah lebih di pengaruhi oleh wilayah disebalahnya atau lebih dekat dibandingkan dengan wilayah lain yang lebih berjauhan akibat adanya interaksi sosial-ekonomi antarpenduduk. Aspek Lokasi / Spasial
  • 15. Dalam perkembangan waktu , pengalaman manusia, perkambangan ilmu dan teknologi menyebabkan semakin luasnya ruang pengetahuan. Secara historis, kajian pembangunan wilayah dimulai dari timbulnya kesadaran akan adanya masalah-masalah ketidakseimbangan pembangunan secara spasial. Paradigma baru perencanaan pengembangan wilayah
  • 16. BAB II Wilayah, Analisis Spasial, Teori Lokasi, Dan Organisasi Spasial
  • 17. Berbagai istilah terkait wilayah Wilayah Kawasan Daerah Ruang Region Di indonesia, untuk pengertian yang terkait dengan masalah legalitas dapat dicermati dalam UU NO 26/2007 TENTANG PENATAAN RUANG Wilayah
  • 18. Berbagai Istilah Terkait Wilayah • Suatu area yang memiliki arti = meaningful (isard. 1975) • Unit geografis dengan batas – batas tertentu dimana komponen- komponen di dalamnya memiliki keterkaitan dan hubungan fungsional satu dengan lainnya (Rustiadi dkk, 2011) • Bentuk istilah teknis klasifikasi spasial dan merekomendasikan dua tipe wilayah : • Wilayah Formal • Wilayah Fungsional/Nodal
  • 19. “ a. Wilayah formal, merupakan tempat – tempat yang memiliki kesamaan – kesamaan karateristik b. Wilayah fungsional atau nodal, merupakan konsep wilayah dengan menekankan kesamaan keterkaitan antarkomponen atau lokasi/tempat
  • 20. Keragaman definisi wilayah terjadi karena perbedaan dalam permasalahan maupun tujuan pengembangan wilayah yang dihadapi. Wilayah dapat dibagi 3 kategori : 1. Wilayah homogen 2. Wilayah sistem/ fungsional 3. Wilayah perencanaan (planning region)
  • 21. Perwilayahan Sebagai Alat Pendeskripsian Dan Perencanaan / Pengelolaan  Pengembangan konsep wilayah akan menghasilkan perwilayahan  Permukaan bumi akan terbagi-bagi atas berbagai wilayah sesuai dengan konsep wilayahnya  Perbedaan konsep wilayah yang diterapkan menghasilkan unit-unit atau batas-batas wilayah yang dihasilkan.
  • 22. Perbedaan klasifikasi spasial dengan klasifikasi pada umumnya :  Aspek spatial contiguity  Aspek spatial compactness Spatial interaction dan spatial linkages merupakan bahasan penting dalam ilmu wilayah. Wilayah yang saling berkesinambungan secara spatial akan mempermudah pengelolaan, sebaliknya wilayah yang terfragmentasi akan menciptakan berbagai bentuk inefisiensi. Bentuk yang kompak biasanya akan menunjukkan wilayah yang efisien.
  • 23. Keragaman definisi wilayah terjadi karena perbedaan dalam permasalahan maupun tujuan pengembangan wilayah yang dihadapi. 1 . Wila y a h ho mo g en ( unif o rm/homog eno us reg io n )  Dibatasi berdasarkan kenyataan bahwa faktor-faktor dominan pada wilayah tersebut bersifat homogen.  Faktor-faktor yang tidak dominan bisa saja heterogen Dengan demikian wilayah homogen tidak lain adalah wilayah-wilayah yang diidentifikasikan berdasarkan adanya sumber-sumber kesamaan atau faktor pencirinya yang menonjol di wilayah tersebut.
  • 24. Wilayah Fungsional  Menekankan perbedaan komponen wilayah yang terpisah berdasarkan fungsinya.  Pengertian wilayah sebagai suatu sistem : Sistem sederhana : sistem yang bertumpu atas konsep ketergantungan atau keterkaitan antara dua bagian atau komponen wilayah Sistem kompleks : mendeskripsikan wilayah sebagai suatu sistem yang komponen-komponen di dalamnya bersifat kompleks.
  • 25. No Ruang/ Wilayah Tujuan Dan Manfaat Penggunan Contoh 1 Wilayah Homogen 1. Penyederhanaan Dan Pendeskripsian Ruang/Wilayah 2. Perwilayahan Pengelolaan 1. Pola Penggunaan Lahan 2. Perwilayahan Komoditas. 2 Wilayah Nodal 1. Deskripsi Hubungan Nodalitas 2. Identifikasi Daerah Pelayanan/Pengaruh 3. Penyusunan Hirarki Pelayanan/Fasilitas. 1. Keterkaitan CBD Dan Daerah Pelayanannya. 2. Growth Pole Area 3. Central Place And Periphery 4. Sistem Ordo Kota/Pusat Pelayanan 3 Wilayah sistem ekologi 1. Pengelolaan sumberdaya wilayah berkelanjutan 2. Identifikasi carrying capacity kawasan 3. Siklus alam aliran sumber daya, nergi, biomassa, limbah, dll. 1. Pengelolaan DAS 2. Cagar alam 3. Mangrove
  • 26. No Ruang/Wilayah Tujuan Dan Manfaat Penggunaan Contoh 4 Wilayah Sistem Ekonomi 1. Percepatan Pertumbuhan Wilayah 2. Produktifitas Dan Mobilisasi Sumberdaya 3. Efesiensi. 1. Wilayah Pembangunan 2. Kawasan Andalan 3. Kapet 4. Kawasan Agropolitan 5. Kawasan Cepat Tumbuh (Pertumbuhan) 5 Wilayah Sistem Sosial 1. Perwilayahan Menurut Sistem Budaya, Etnik, Bangsa, Dll. 1. Kawasan Adat. 2. Perlindungan / Cagar Budaya 6 Wilayah Politik 1. Menjaga Keutuhan / Integrasi Wilayah Teritorial. 2. Menjaga Pengaruh/Kekuasaan Teritorial 3. Menjaga Pemerataan Antar Wilayah 1. Negara 2. Provinsi 3. Kabupaten 4. Desa. 7 Wilayah Administratif Optimalisasi Fungsi-fungsi Administrasi Dan Pelayanan Pblik Pemerintahan. 1. Negara 2. Provinsi 3. Kabupaten 4. Desa
  • 27. Wilayah Nodal  Wilayah dipandang secara dikotomis (dua hal yang berbeda)  Wilayah dianalogika sebagai sel hidup yang memiliki plasma dan inti : a. Inti : pusat-pusat pelayanan b. Plasma : daerah belakang (periphery/hiterland)  Berfokus pada pengaruh pusat serta hubungan ketergantungan pusat dengan elemen-elemen sekelilingnya.
  • 28. Wilayah Nodal  Pusat wilayah berfungsi : a. Permukiman b. Pelayanan daerah hinterland c. Pasar bagi komoditas d. Lokasi pusat industri manufaktur  Wilayah belakang (hinterland) berfungsi : a. Pemasok/produsen bahan baku b. Pemasok tenaga kerja c. Pemasaran barang dan jasa d. Penjaga keseimbangan ekologis
  • 29. Sistem Kompleks Memiliki subssistem penyusun : • Sistem ekologi – ekosistem • Sistem ekonomi • Sistem sosial
  • 30. Wilayah Pesisir Sebagai Sistem Kompleks  Wilayah pertemuan darat, laut, udara : hasil keseimbangan dinamis proses unsur-unsur tsb.  Zona penyangga, habitat berbagai jenis biota baik biota laut maupun darat.  Variasi kondisi ekologi dan perubahan sifat ekologi yang tinggi.  Sumber zat organik dalam rantai siklus makanan
  • 31.  Wilayah yang dibatasi berdasar kenyataan sifat – sifat ternetntu pada wilayah baik sifat alamiah maupun non alamiah yang sedemiian rupa sehingga perlu direncanakan dalam satu kesatuan wilayah perencanaan / pengelolaan.  Tidak selalu berwujud wilayah administratif. Wilayah perencanaan/ pengelola khusus
  • 32. Contoh wilayah yang perlu direncanakan dalam satu kesatuan wilayah perencanaan / pengelolaan DAS  Terdapat keterkaitan yang tinggi antara daerah hilir dan daerah hulu. Daerah hulu dan hilir memiliki hubungan fungsional kondisi daerah hilir sangat dipengaruhi oleh daerah hulu : banjir, penurunan kualitas air, pendangkalan sungai dan waduk. PERWILAYAHAN KOMODITAS  Sistem perwilayahan komoditas diharapkan dapat meningkatkan efesiensi sistem reproduksi dan distribusi komoditas.  Efektifitas dan efesiensi dipengaruhi oleh sifat baik alamiah maupun non-alamiah wilayah.
  • 33. Contoh wilayah yang perlu direncanakan dalam satu kesatuan wilayah perencanaan / pengelolaan (lanjutan) Perwilayahan komoditas biasanya diterapkan berbasis unit – unit wilayah homogen, karena produksi komoditas secara alamiah tergantung pada kesesuaian dan kemampuan lahan. Namun untuk mencapai efektifitas dan efesiensi, maka pemilihan komoditas juga harus mempertimbangkan sifat non-alamiah: jumlah penduduk, keterampilan/ skill penduduk, kelembangan, pasar, dll. Alasan :  Budidaya bermacam komoditas dalam satuan wilayah kecil tidak efesien.  Upaya penurunan biaya input dan output  Memudahkan manajemen.
  • 34.  Wilayah perencanaan/ pengelolaan yang memliki landasan yuridis-politisyang paling kuat  Wilayah berada dalam satu kesatuan politis yang umumnya dipimpin oleh suatu sistem birokrasi atau sistem kelembagaan dengan otonomi tertentu.  Wilayah ini berada dalam batas – batas pengelolaan administrasi / tatanan politis tertentu. Wilayah Administratif Politis