Dokumen tersebut merangkum tentang biokimia buah apel, mulai dari klasifikasi, kandungan hingga proses pra dan pasca panen seperti fotosintesis, pematangan, penanganan, dan penyimpanan. Dibahas pula reaksi yang terjadi selama proses tersebut seperti pembentukan vitamin, gula, dan perubahan warna.
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
BUAH APEL
1. BIOKIMIA PANGAN
“BUAH”
OLEH :
DAHLIA F1C1 12 041
DEDI SETIAWAN F1C1 12 046
ANNITHA BARKAH F1C1 13 010
KARTIKA CINDIA RANI F1C1 13 018
NURSAN F1C1 13 028
MUHAMMAD MARDAN F1C1 14 043
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016
2. PENDAHULUAN
Menurut Kamus Bahasa Indonesia
(2014), buah merupakan bagian
tumbuhan yang berasal dari bunga
atau putik dan biasanya berbiji
Secara botani, buah merupakan bagian dari
tanaman yang strukturnya mengelilingi biji
dimana struktur tersebut berasal dari indung
telur (bakal buah) atau sebagai bagian dari
bunga itu sendiri
3. KLASIFIKASI BUAH
Berdasarkan Pembentukan
Buah Semu
Buah yang terbentuk dari bakal buah
beserta bagian lain pada buah yang
menjadi bagian utama pada buah tsb
Buah Sejati
Buah yang terbentuk dari bakal buah saja,
yang tidak diselubungi oleh bagian lain.
Berdasarkan Warna
Hijau
Kuning
Orange
Merah
Ungu
Biru
5. HORMON TANAMAN BUAH
Sitokinin
2
Giberelin
3
Kalin
4
Asam Absisat
5
Gas Etilen
6
Auksin
1
Berperan dalam pertumbuhan
untuk memacu proses
pemanjangan sel
Mendorong pembelahan sel
dan mencegah penuaan
Berpengaruh terhadap
perkembangan dan
perkecambahan embrio
Berperan dalam
pematangan buah dan
absisi
Berperan dalam proses
penuaan dan gugurnya
daun
Berperan dalam proses
organogenesis
(pembentukan organ)
HO
OH
O
O
Kalin
7. KANDUNGAN NUTRISI BUAH APEL
KOMPONEN Kandungan/ 100 g
Energi 218 kJ
Karbohidrat 13,81 g
Gula 10,39 g
Protein 0,26 g
Air 85,56 g
Vitamin A 3 mg
Vitamin C 4,6 mg
Serat Pangan 2,4 g
Lemak 0,17 g
Kalium 107 mg
Fosfor 11 mg
Magnesium 5 mg
Kalsium 6 mg
8. Pra Panen - Panen
Pengolahan
Pasca Panen
Pembentukan Pati
Pembentukan Gula
Pembentukan Antosianin
Pembentukan β-karoten
Pembentukan Vitamin A
Pembentukan Vitamin C
Pengupasan Apel
Penanganan Buah
Penyimpanan Apel
9. PRA PANEN
Reaksi-reaksi yang terjadi dalam buah sebelum pemanenan, seperti reaksi pembentukan gula dan pati.
Bahan pemanis biasanya berbentuk
kristal (butir-butir kecil) yang dibuat
dari air tebu atau aren (KBBI).
Gula
Karbohidrat kompleks yang tidak larut
dalam air, berwujud bubuk putih, tawar
dan tidak berbau.
Pati
FOTOSINTESIS
- diperoleh dari proses
10. FOTOSINTESISPRA PANEN
Fotosintesis adalah peristiwa
penggabungan karbon dioksida dan air
secara kimiawi dalam klorofil untuk
membentuk karbohidrat dengan
bantuan cahaya matahari sebagai
sumber energi
11. REAKSI FOTOSINTESISPRA PANEN
Reaksi yang menggunakan air
dan cahaya matahari serta
melepaskan oksigen. Juga
disebut sebagai Hill Reaction
Reaksi Terang
Reaksi Gelap
Reaksi yang menggunakan
karbon dioksida dan
menghasilkan karbohidrat.
Juga disebut Calvin-Benson
Cycle atau Photosynthetic
Carbon Reduction (PCR)
Cycle.
22. PEMATANGAN BUAH
Pematangan diartikan sebagai perwujudan dari mulainya proses kelayuan dimana organisasi antar sel menjadi
terganggu (mengalami hidrolisa).
Selama proses hidrolisa terjadi pemecahan beberapa senyawa, seperti :
Klorofil
Pati
Pektin
Tannin
Etilen
Pigmen
Flavor
Energi
Polipeptida
PRA PANEN
dipecah
23. PROSES PEMATANGAN
Senyawa Klorofil
Enzim Hidrolase
Senyawa Antosianin
Senyawa Pektin
(Tekstur Keras)
Enzim Pektinase Senyawa Pektin Lebih Sedikit
(Tekstur Lebih Lembut)
Senyawa Asam Enzim Kinase Senyawa Netral
Senyawa Amilum
(Rasa Tepung/Tawar)
Enzim Amilase Senyawa Gula Sederhana
(Rasa Manis)
Senyawa Organik Kompleks
(Tanpa Aroma)
Enzim Hidrolase Senyawa Organik Ester atau
Senyawa Aromatik
(Beraroma)
PRA PANEN
27. PRA PANEN
PERUBAHAN TEKSTUR
Perubahan tekanan turgor sel Tekanan turgor adalah tekanan air pada dinding sel yang disebabkan oleh
masuknya air ke dalam sel sehingga menimbulkan tekanan pada dinding sel.
Semakin banyak air yang masuk, maka jumlah protopektin dalam buah apel akan menurun dan jumlah pektin akan
meningkat sehingga menyebabkan terjadinya pengempukan pada daging buah.
Tebel hubungan antara kekerasan buah apel serta kandungan protopetin dan pektin
Tekanan
(kg/m2)
Protopektin Pektin yang
Larut
Total Pektin
(% berat segar)
61 0,76 0,03 0,79
50 0,58 0,17 0,75
39 0,56 0,22 0,78
34 0,51 0,23 0,72
29. PANENPANEN
Pada umumnya buah apel dapat dipanen pada umur 4-5 bulan setelah bunga mekar, tergantung pada varietas dan iklim.
Ciri masak fisiologis buah
adalah: Ukuran buah terlihat maksimal
Aroma mulai tercium
Warna buah tampak cerah segar
Bila ditekan terasa kres
30. PASCA PANEN
Setelah organ dipanen ternyata buah masih melangsungkan proses respirasi yang mencirikan bahwa organ panenan tersebut
masih dalam keadaan hidup.
Pada tahap respirasi, proses yang terjadi adalah :
Perubahan karbohidrat tersimpan selama respirasi
31. PASCA PANEN
Penanganan
Pree-Cooling
Pencucian
Degreening
Pelilinan
Pendinginan yang bertujuan untuk memperlambat respirasi, menurunkan kepekaan
terhadap serangan mikroba,dan mengurangi jumlah air yang hilang.
Pencucian dapat dilakukan dengan menggunakan air yang bertujuan utnuk menghilangkan
kotoran yang menempel serta insektisida.
Proses dekomposisi pigmen hijau pada buah-buahan biasanya menggunakan etilen dengan
tujuan untuk mengaktifkan metabolisme agar buah mempunyai warna yang khas.
Bertujuan untuk meningkatkan kilapan pada kulit buah seta dapat menutupi luka pada
permukaan kulit buah.
32. PASCA PANEN
Penyimpanan Dingin
Umumnya berbagai varietas apel mempunyai suhu optimum penyimpanan 30 – 32°F atau sekitar 0°C dengan kelembaban
nisbi 90%. Titik beku tertinggi untuk apel adalah 29,3°F atau minus 2°C, sehingga buah apel dapat disimpan pada suhu
sekitar minus 1 – 0°C atau lebih.
Penyimpanan buah pada suhu dingin dapat mengurangi :
Kegiatan respirasi dan kegiatan metabolik lainnya
1
Kehilangan air dan pelayuan
2
Proses penuaan
3
Kerusakan karena aktivitas mikroba
4
Proses pertumbuhan yang tidak dikehendaki
5
35. MENCEGAH TERJADINYA PENCOKLATAN
Tidak mengupas kulit apel
Quarcetin
Flavonoid
Antioksidan
Memperkuat sistem kekebalan
tubuh serta membantu tubuh untuk
melawan infeksi.
Membantu paru-paru berfungsi
dengan baik.
Menangkal radikal bebas
36. Air
Garam
Asam
MENCEGAH TERJADINYA PENCOKLATAN
Vitamin C dapat mencegah oksidasi komponen-komponen fenolat menjadi kuinon.
Vitamin C dapat mereduksi kembali kuinon berwarna hasil oksidasi (o-kuinon) menjadi senyawa
fenolat (o-difenol) tak berwarna. Selain itu, vitamin C akan berperan sebagai antioksidan serta dapat
menurunkan pH hingga 3,0 sehingga aktivitas enzim fenolase akan terhambat.
NaCl menghambat browning dengan cara menurunkan pH pada apel. Garam juga dapat digunakan
untuk meningkatkan cita rasa apel.
Air dapat membatasi jumlah oksigen yang kontak dengan jaringan buah apel.
37. Bawang Merah
Pemanasan
MENCEGAH TERJADINYA PENCOKLATAN
Pemanasan dapat menginaktivasi kerja enzim fenolase dengan cara mendenaturasi enzim karena suhu
yang tinggi.
Bawang merah mengandung senyawa sulfihidril (SH atau thiol). Sulfihidril dalam bawang merah dapat
menghambat aktivitas enzim fenolase, namun penggunaan bawang merah dapat mempengaruhi aroma
dari buah apel.
38. KERUSAKAN PADA BUAH
Jenis Kerusakan Penyebab
Fisikawi Pecah, akibat tertumbuk pada benda keras (batu atau tanah)
Kimiawi Perubahan tekstur buah (mengkerut) akibat kehilangan kadar air dalam buah
Mikrobiawi Busuk, akibat tumbuhnya mikroba dalam buah karena adanya kandungan air.
Enzimatis Perubahan warna pada daging buah apel akibat aktivitas enzim polifenol oksidase