SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
OLEH
KHAIRATUN HISAAN. S (F1E117028)
HUSNUL HATIMA (F1E117024)
JURUSAN BIOLOGI
PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI
LIMBAH KELAPA SAWIT
POME merupakan limbah cair pabrik minyak kelapa sawit yang dihasilkan
dari tiga proses utama:
1. Proses sterilisasi tandan buah segar
2. Proses penjernihan minyak sawit mentah atau CPO
3. Pemerasan tandan kosong
Limbah Cair Minyak Kelapa Sawit
Palm Oil Mill Effluent (POME)
 POME adalah suspensi koloid yang mengandung
95-96% air, 0,6-0,7% minyak, 4-5% lemak dan
padatan total.
 POME kaya akan senyawa organik dan
karbondioksida. Selain itu, POME mengandung
sejumlah besar nitrogen, fosfat, kalsium,
magnesium dan kalium (Maharani dkk., 2017).
 POME rata-rata mengandung BOD (Biologycal
Oxygen Demand) berkisar antara 8.200-35.000 mg
liter-1. COD (Chemical Oxygen Demand) berkisar
antara 15.103-65.100mg liter-1 yang akan menjadi
bahan pencemar apabila dibuang langsung ke
perairan bebas (Yonas, 2012).
 POME dikeluarkan dari industri berupa cairan coklat
dengan suhu debit antara 80°C dan 90°C. Nilai pH
kisaran 4,0-5,0.
Bahaya POME
Palm Oil Mill Effluent
Limbah POME apabila dibiarkan dapat
menimbulkan emisi gas rumah kaca
berupa gas metan dan karbondioksida
Limbah cair kelapa sawit memiliki potensi
sebagai bahan pencemar lingkungan
karena memiliki kandungan Chemical
Oxygen Demand (COD), Biochemical
Oxygen Demand (BOD) dan padatan
tersuspensi yang tinggi sehingga dapat
menurunkan kesuburan suatu perairan
Salah satu organisme yang berpontensi
terkena dampak buangan limbah cair
kelapa sawit ke badan perairan adalah
fitoplankton (Muliari dan Ilham, 2016).
S O L U S I
D A L A M
BIOTEKNOLOGI
Sejalan dengan hal tersebut, maka
bioremediasi limbah POME oleh
mikroalga Spirulina platensis diharapkan
mampu mengatasi permasalahan
lingkungan terutama di perairan.
Dalam bidang bioteknologi menawarkan beberapa
cara untuk menanggulangi limbah yang kerap kali
menjadi ancaman bagi kehidupan mahkluk hidup.
Bioremediasi menggunakan mikroalga adalah
salah-satu solusi yang cukup efektif untuk
mengatasi permasalahan limbah di lingkungan.
Spirulina platensis adalah jenis
mikroalga yang seringkali
dimanfaatkan sebagai bahan
kosmetik. Dalam pertumbuhannya
Spirulina platensis memerlukan
unsur hara baik mikronutrien
maupun makronutrien. Unsur-unsur
hara tersebut ternyata masih
terkadung dalam limbah POME yang
dihasilkan oleh industri kelapa
sawit.
Spirulina platensis
Divisi : Cyanophyta
Kelas : Cyanophyceae
Ordo : Nostocales
Famili : Oscillatoriaceae
Genus : Spirulina
Spesies :Spirulina platensis
Spirulina platensis
20µ
400×
Spirulina platensis merupakan
mikroalga berwarna hijau biru
yang digolongkan ke dalam
cyanobacteria.
Bentuk sel Spirulina platensis
menyerupai benang yang
merupakan rangkaian sel
berbentuk silindir tipis,
berdiameter 1-12 mikrometer
(Wahjudin, 2015). Lebar spiral
antara 26-36 μm dan panjang
spiralnya antara 43-57 μm
(Rainaudi, 2018).
Spirulina platensis bergerak
dengan cara menggelinding
sepanjang garis tengah selnya.
Spirulina merupakan
mikroorganisme yang
berkembang biak dengan cara
membelah diri (Rainaudi, 2018).
Spirulina platensis dapat tumbuh
dengan baik pada kisaran pH 8-
11, dengan intensitas cahaya
2000-3500 lux. Suhu terendah
untuk Spirulina platensis adalah
15°C pertumbuhan yang optimal
adalah 35- 40°C.
Spirulina platensis membutuhkan makronutrien berupa N, P, S,
K, Si, Ca dan mikronutrien Fe, Mo, Cu, Ca, Mn, Zn, Co serta
kandungan nitrat optimum (0,9 -3,5 mg/l) untuk menunjang
kehidupan dan pertumbuhannya (Widianingsih, 2008).
Kurva Pertumbuhan Spirulina platensis
(Pertiwi, 2019)
 Fase Adaptasi (Lag), fase dimana populasi tidak
mengalami perubahan, tetapi ukuran sel meningkat,
berlangsung dari hari 1-7.
 Fase Pertumbuhan Eksponensial (Logaritmik), fase
yang diawali dengan pembelahan sel dengan laju
pertumbuhan yang terus menerus, pertumbuhan
pada fase ini mencapai maksimal. fase log meliputi
awal fase log (8 hari), tengah fase log (15 hari), akhir
fase log (31 hari).
 Fase Pertumbuhan Stabil (Stationer), fase dengan
pertumbuhan yang dimulai mengalami penurunan
dibandingkan fase logaritmik. Awal fase stasioner
(35 hari) dan akhir fase stasioner (75 hari).
 Fase Deklinasi, fase dimana terjadi penurunan
jumlah kepadatan, pada fase ini laju kemtian lebih
cepat dibandingkan laju reproduksi.
Pemanenan dilakukan pada fase
logaritmik dan fase stasioner. Hal ini
dikarenakan mikroalga pada fase logaritmik
mengalami percepatan pertumbuhan
sedangkan pertumbuhan mikroalga pada
fase stasioner mencapai tingkat maksimal
Kurva Pertumbuhan Spirulina platensis
pada media POME
(Mutiah dan Erlinda, 2013)
Fase Adaptasi (Lag) berlangsung
pada kisaran 0-1 hari
Fase Pertumbuhan Eksponensial
(Logaritmik), 1-2 hari
Fase Pertumbuhan Stabil
(Stationer), 2-3 hari
Fase Deklinasi atau kematian
dimulai dari hari 3
Kurva menunjukkan konsentrasi pertumbuhan
Spirulina platensis pada berbagai variasi media
kultur dengan waktu kultivasi selama 5 hari.
 Nilai BOD mengalami penurunan
disebabkan oleh berkurangnya mikroba
akibat tingginya aktivitas mikroalga
Spirulina platensis yang memanfaatkan
bahan anorganik untuk proses
fotosintesis yang kemudian akan
menghasilkan oksigen terlarut menjadi
tinggi.
Peran Spirulina platensis dalam menurunkan kadar BOD dan
COD perairan
Proses menurunan nilai COD air
karena proses penguraian bahan
organik oleh mikroorganisme (bakteri)
Proses ini berlangsung karena adanya
nutrien dalam air dan terlarut dari hasil
fotosintesis Spirulina platensis yaitu
berupa oksigen
 Penurunan nilai BOD dan COD karena
terjadinya penguraian organik oleh
mikroba yang menguraikan zat organik
golongan karbon yang terdapat dalam air
secara aerobik (Kholifah, 2012).
Peran Spirulina platensis dalam menurunkan kadar BOD dan
COD perairan
Mikroalga memiliki kemampuan dalam menggunakan sinar matahari dan karbon
dioksida untuk reproduksi sel-sel tubuhnya dan menghasilkan biomassa serta
menghasilkan 50% oksigen yang ada di atmosfer.
Dalam prosesnya, senyawa anorganik dan energi cahaya matahari dikonversi
menjadi senyawa organik oleh organisme fotoautotrof.
Fotosintesis dapat digambarkan sebagai reaksi reduksi-oksidasi yang dikendalikan
oleh energi cahaya yang diserap oleh klorofil, diaman karbon dioksida dan air
dikonversi menjadi karbohidrat dan oksigen (Abdurrachman dkk., 2014)
Spirulina platennsis memerlukan nutrien C, H,
O, N, P dan K untuk melakukan fotosintesis.
Secara stoikiometri kebutuhan nutrien untuk
melakukan fotosintesis disajikan dalam
persamaan berikut (Sari, 2012).
122CO2 + 16 NH4 + PO3
3- + 58H2O C122H179O44N16P + 131O2 + H+
Skema Mekanisme Fotosintesis (Abdurrachman dkk., 2014)
Mekanisme Fotosintesis Mikroalga
REAKSI TERANG
Energi cahaya dapat dimanfaat akan tetapi
perlu dirubah menjadi energi kimia yang
diaktivasi oleh klorofil.
Selama proses pencahayaan 2 elektron dari
air akan terpecah menjadi O2, yang
kemudian di salurkan melalui rangkaian
pembawa proton untuk menjadi NADPH2
Terdapat dua pusat pigmen yang bekerja sebagai
pembawa proton selama proses terang yaitu
Photosystem I (PS I) dan Photosystem II (PS II)
yang disebut Fotofosforilasi.
Proton selanjutnya akan disalurkan menuju
bagian luar stroma yang akan menyebabkan
kemiringan perbedaan pH. Perbedaan pH akan
mengaktifkan suatu protein kompleks yang
disebut ATPase atau ATP sintesis.
Wicaksono, 2014
Mekanisme Fotosintesis Mikroalga
REAKSI TERANG - FOTOFOSFORILASI
Mekanisme Fotosintesis Mikroalga
REAKSI GELAP
Proses kedua adalah proses yang tidak
membutuhkan cahaya atau yang biasa
disebut reaksi gelap.
Produk dari reaksi terang digunakan untuk
membentuk ikatan kovalen C-C dari
karbohidrat.
Proses ini dimulai dengan CO2 dari air akan
ditangkap dan ditambahkan dengan atom
hidrogen sehingga membentuk karbohidrat
dengan bantuan 2NADPH dan 3ATP.
Wicaksono, 2014
Mekanisme Fotosintesis Mikroalga
REAKSI TERANG-GELAP
DAFTAR PUSTAKA
Mutiah, E. dan Erlinda, K., 2013, Proses Kultivasi Spirulina platensis
Menggunakan POME (Palm Oil Mill Effluent) sebagai Media Kultur
dalam Raceway Open Pond Bioreactor, Jurnal Teknologi Kimia dan
Industri, 2(2): 192-197
Yonas, Uray, I. dan Hantoro, S., 2012, Pengolahan Limbah Pome
(Palm Oil Mill Effluent) dengan Menggunakan Mikroalga, Jurnal
Teknologi Kimia dan Industri, 1(1): 7-13
Muliari dan Ilham, Z., 2016, Dampak Limbah Cair Kelapa Sawit
Terhadap Komunitas Fitoplankton di Sungai Krueng Mane Kabupaten
Aceh Utara, Jurnal Perikanan dan Kelautan, 6(2): 137 – 146
Sari, F.Y.A., I Made Aditya Suryajaya, Hadiyanto, 2012, Kultivasi
Mikroalga Spirulina platensis dalam Media POME dengan Variasi
Konsentrasi POME dan Komposisi Jumlah Nutrien, Jurnal Teknologi
Kimia dan Industri, 1(1): 487-494
Widianingsih, Ridho, A., Retno, H. dan Harmoko, Kandungan Nutrisi
Kandungan Nutrisi Spirulina platensis Spirulina platensis yang Dikultur
yang Dikultur pada Media yang Berbeda, Jurnal Ilmu Kelautan,13(3):
167 – 170
Maharani, P.L., Prijanto, P. dan Irdika, M., 2017, Pemanfaatan POME
sebagai Pupuk Organik pada Lahan Pascatambang Batubara, Jurnal
Silvikultur Tropika, 8(3): 177-182
Abdurrachman, O., Mutira, M. dan Buchori, L., 2014, Pengikatan
Karbon Dioksida dengan Mikroalga (Chlorella vulgaris,
Chlamydomonas sp., Spirulina sp.) dalam Upaya untuk Meningkatkan
Kemurnian Biogas, Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, 2(2): 212-216
Wicaksono, G., 2014, Pengaruh Pemberian Spektrum Cahaya yang
Berbeda terhadap Kandungan Klorofil Spirulina sp. ,Skripsi, Universitas
Airlangga, Surabaya.

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum biokimia vitamin c
Laporan praktikum biokimia   vitamin cLaporan praktikum biokimia   vitamin c
Laporan praktikum biokimia vitamin c
Annisa Nurul Chaerani
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 3 oksidi reduktometri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 3 oksidi reduktometriITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 3 oksidi reduktometri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 3 oksidi reduktometri
Fransiska Puteri
 
Laporan praktikum biokimia ii vitamin b
Laporan praktikum biokimia ii   vitamin bLaporan praktikum biokimia ii   vitamin b
Laporan praktikum biokimia ii vitamin b
Annisa Nurul Chaerani
 
Kel 03-analisisantioksidan (1)
Kel 03-analisisantioksidan (1)Kel 03-analisisantioksidan (1)
Kel 03-analisisantioksidan (1)
YuLiaa IKaa
 
Makalah alkaloid-dan-terpenoid
Makalah alkaloid-dan-terpenoidMakalah alkaloid-dan-terpenoid
Makalah alkaloid-dan-terpenoid
dharma281276
 

What's hot (20)

Uji Vitamin E
Uji Vitamin EUji Vitamin E
Uji Vitamin E
 
Laporan praktikum kimia antioksidan
Laporan praktikum kimia antioksidanLaporan praktikum kimia antioksidan
Laporan praktikum kimia antioksidan
 
Jenis tanaman fitoremediasi
Jenis tanaman fitoremediasiJenis tanaman fitoremediasi
Jenis tanaman fitoremediasi
 
Fotosintesis dan gerak tumbuhan
Fotosintesis dan gerak tumbuhanFotosintesis dan gerak tumbuhan
Fotosintesis dan gerak tumbuhan
 
Laporan praktikum biokimia vitamin c
Laporan praktikum biokimia   vitamin cLaporan praktikum biokimia   vitamin c
Laporan praktikum biokimia vitamin c
 
17 31-1-sm
17 31-1-sm17 31-1-sm
17 31-1-sm
 
Transpirasi dan respirasi
Transpirasi dan respirasiTranspirasi dan respirasi
Transpirasi dan respirasi
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 3 oksidi reduktometri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 3 oksidi reduktometriITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 3 oksidi reduktometri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 3 oksidi reduktometri
 
Laporan praktikum biokimia ii vitamin b
Laporan praktikum biokimia ii   vitamin bLaporan praktikum biokimia ii   vitamin b
Laporan praktikum biokimia ii vitamin b
 
Kel 03-analisisantioksidan (1)
Kel 03-analisisantioksidan (1)Kel 03-analisisantioksidan (1)
Kel 03-analisisantioksidan (1)
 
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan alkaloida (ekstrak ...
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan alkaloida (ekstrak ...Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan alkaloida (ekstrak ...
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan alkaloida (ekstrak ...
 
M21 kelompok 7 metabolisme nitrogen
M21 kelompok 7 metabolisme nitrogenM21 kelompok 7 metabolisme nitrogen
M21 kelompok 7 metabolisme nitrogen
 
Isi alkaloid
Isi alkaloidIsi alkaloid
Isi alkaloid
 
Jurnal fitoremediasi
Jurnal fitoremediasiJurnal fitoremediasi
Jurnal fitoremediasi
 
Fitoremediasi
Fitoremediasi Fitoremediasi
Fitoremediasi
 
Alkaloid 2014
Alkaloid 2014Alkaloid 2014
Alkaloid 2014
 
Makalah alkaloid-dan-terpenoid
Makalah alkaloid-dan-terpenoidMakalah alkaloid-dan-terpenoid
Makalah alkaloid-dan-terpenoid
 
Fistan materi 1 metabolit primer dan sekunder
Fistan materi 1 metabolit primer dan sekunderFistan materi 1 metabolit primer dan sekunder
Fistan materi 1 metabolit primer dan sekunder
 
Fotosintesis greyti
Fotosintesis greytiFotosintesis greyti
Fotosintesis greyti
 
Antioksidan 1 (versi 2)
Antioksidan 1 (versi 2)Antioksidan 1 (versi 2)
Antioksidan 1 (versi 2)
 

Similar to Bioremediasi khairatun hisaan.-s_(f1_e117028)_dan_husnul_hatima_(f1e117024)

Biokimia Degradasi Material dan Transformasi Kimia Dari Material Biologis dan...
Biokimia Degradasi Material dan Transformasi Kimia Dari Material Biologis dan...Biokimia Degradasi Material dan Transformasi Kimia Dari Material Biologis dan...
Biokimia Degradasi Material dan Transformasi Kimia Dari Material Biologis dan...
AlfiNurAini3
 
PERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docx
PERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docxPERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docx
PERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docx
ssuser04c576
 
Pertemuan Ke-4 Ekologi Plankton.pptx
Pertemuan Ke-4 Ekologi Plankton.pptxPertemuan Ke-4 Ekologi Plankton.pptx
Pertemuan Ke-4 Ekologi Plankton.pptx
nurulmutmainnah51
 

Similar to Bioremediasi khairatun hisaan.-s_(f1_e117028)_dan_husnul_hatima_(f1e117024) (20)

13_14-Dasar-dasar ekologi tumbuhan.pptx
13_14-Dasar-dasar ekologi tumbuhan.pptx13_14-Dasar-dasar ekologi tumbuhan.pptx
13_14-Dasar-dasar ekologi tumbuhan.pptx
 
7. teknologi biofloc
7. teknologi biofloc7. teknologi biofloc
7. teknologi biofloc
 
Biokimia Degradasi Material dan Transformasi Kimia Dari Material Biologis dan...
Biokimia Degradasi Material dan Transformasi Kimia Dari Material Biologis dan...Biokimia Degradasi Material dan Transformasi Kimia Dari Material Biologis dan...
Biokimia Degradasi Material dan Transformasi Kimia Dari Material Biologis dan...
 
Makalah Botani Farmasi: 3. Fotosintesis | Kelas: 2H | Dosen: Yayuk Putri Raha...
Makalah Botani Farmasi: 3. Fotosintesis | Kelas: 2H | Dosen: Yayuk Putri Raha...Makalah Botani Farmasi: 3. Fotosintesis | Kelas: 2H | Dosen: Yayuk Putri Raha...
Makalah Botani Farmasi: 3. Fotosintesis | Kelas: 2H | Dosen: Yayuk Putri Raha...
 
kel 1 Metabolisme Sel Tumbuhan.pptx
kel 1 Metabolisme Sel Tumbuhan.pptxkel 1 Metabolisme Sel Tumbuhan.pptx
kel 1 Metabolisme Sel Tumbuhan.pptx
 
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas PrimerLaporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
 
Makalah Botani Farmasi : Penambatan Co2 Pada Tumbuhan | Kelas: 1I | Dosen: Ya...
Makalah Botani Farmasi : Penambatan Co2 Pada Tumbuhan | Kelas: 1I | Dosen: Ya...Makalah Botani Farmasi : Penambatan Co2 Pada Tumbuhan | Kelas: 1I | Dosen: Ya...
Makalah Botani Farmasi : Penambatan Co2 Pada Tumbuhan | Kelas: 1I | Dosen: Ya...
 
Acara 4 1
Acara 4 1Acara 4 1
Acara 4 1
 
Biokimia Pangan (Sayur sayuran)
Biokimia Pangan (Sayur sayuran)Biokimia Pangan (Sayur sayuran)
Biokimia Pangan (Sayur sayuran)
 
Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green Industry
Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green IndustryPencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green Industry
Pencemaran dan Kerusakan dalam Perspektif Green Industry
 
Enzim dan Fotosintesis
Enzim dan FotosintesisEnzim dan Fotosintesis
Enzim dan Fotosintesis
 
PERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docx
PERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docxPERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docx
PERANAN MIKROBIOLOGI PADA BIOTEKNOLOGI PANGAN(1).docx
 
Ringkasan tahu
Ringkasan tahuRingkasan tahu
Ringkasan tahu
 
Laporan Praktek Fermentasi
Laporan Praktek FermentasiLaporan Praktek Fermentasi
Laporan Praktek Fermentasi
 
Mikrobiologi
MikrobiologiMikrobiologi
Mikrobiologi
 
13. lap kompos
13. lap kompos13. lap kompos
13. lap kompos
 
ALGA
ALGAALGA
ALGA
 
Analisis air widya
Analisis air widyaAnalisis air widya
Analisis air widya
 
Analisis mikroorganisme pembuat bioetanol
Analisis mikroorganisme pembuat bioetanolAnalisis mikroorganisme pembuat bioetanol
Analisis mikroorganisme pembuat bioetanol
 
Pertemuan Ke-4 Ekologi Plankton.pptx
Pertemuan Ke-4 Ekologi Plankton.pptxPertemuan Ke-4 Ekologi Plankton.pptx
Pertemuan Ke-4 Ekologi Plankton.pptx
 

Recently uploaded

Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
MemenAzmi1
 

Recently uploaded (11)

Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
 
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT KehutanananPATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
 
imunisasi measles rubella indonesia puskesmas
imunisasi measles rubella indonesia puskesmasimunisasi measles rubella indonesia puskesmas
imunisasi measles rubella indonesia puskesmas
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
 
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfSoal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 

Bioremediasi khairatun hisaan.-s_(f1_e117028)_dan_husnul_hatima_(f1e117024)

  • 1. OLEH KHAIRATUN HISAAN. S (F1E117028) HUSNUL HATIMA (F1E117024) JURUSAN BIOLOGI PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI
  • 2. LIMBAH KELAPA SAWIT POME merupakan limbah cair pabrik minyak kelapa sawit yang dihasilkan dari tiga proses utama: 1. Proses sterilisasi tandan buah segar 2. Proses penjernihan minyak sawit mentah atau CPO 3. Pemerasan tandan kosong
  • 3. Limbah Cair Minyak Kelapa Sawit Palm Oil Mill Effluent (POME)  POME adalah suspensi koloid yang mengandung 95-96% air, 0,6-0,7% minyak, 4-5% lemak dan padatan total.  POME kaya akan senyawa organik dan karbondioksida. Selain itu, POME mengandung sejumlah besar nitrogen, fosfat, kalsium, magnesium dan kalium (Maharani dkk., 2017).  POME rata-rata mengandung BOD (Biologycal Oxygen Demand) berkisar antara 8.200-35.000 mg liter-1. COD (Chemical Oxygen Demand) berkisar antara 15.103-65.100mg liter-1 yang akan menjadi bahan pencemar apabila dibuang langsung ke perairan bebas (Yonas, 2012).  POME dikeluarkan dari industri berupa cairan coklat dengan suhu debit antara 80°C dan 90°C. Nilai pH kisaran 4,0-5,0.
  • 4. Bahaya POME Palm Oil Mill Effluent Limbah POME apabila dibiarkan dapat menimbulkan emisi gas rumah kaca berupa gas metan dan karbondioksida Limbah cair kelapa sawit memiliki potensi sebagai bahan pencemar lingkungan karena memiliki kandungan Chemical Oxygen Demand (COD), Biochemical Oxygen Demand (BOD) dan padatan tersuspensi yang tinggi sehingga dapat menurunkan kesuburan suatu perairan Salah satu organisme yang berpontensi terkena dampak buangan limbah cair kelapa sawit ke badan perairan adalah fitoplankton (Muliari dan Ilham, 2016).
  • 5. S O L U S I D A L A M BIOTEKNOLOGI Sejalan dengan hal tersebut, maka bioremediasi limbah POME oleh mikroalga Spirulina platensis diharapkan mampu mengatasi permasalahan lingkungan terutama di perairan. Dalam bidang bioteknologi menawarkan beberapa cara untuk menanggulangi limbah yang kerap kali menjadi ancaman bagi kehidupan mahkluk hidup. Bioremediasi menggunakan mikroalga adalah salah-satu solusi yang cukup efektif untuk mengatasi permasalahan limbah di lingkungan. Spirulina platensis adalah jenis mikroalga yang seringkali dimanfaatkan sebagai bahan kosmetik. Dalam pertumbuhannya Spirulina platensis memerlukan unsur hara baik mikronutrien maupun makronutrien. Unsur-unsur hara tersebut ternyata masih terkadung dalam limbah POME yang dihasilkan oleh industri kelapa sawit.
  • 6. Spirulina platensis Divisi : Cyanophyta Kelas : Cyanophyceae Ordo : Nostocales Famili : Oscillatoriaceae Genus : Spirulina Spesies :Spirulina platensis
  • 7. Spirulina platensis 20µ 400× Spirulina platensis merupakan mikroalga berwarna hijau biru yang digolongkan ke dalam cyanobacteria. Bentuk sel Spirulina platensis menyerupai benang yang merupakan rangkaian sel berbentuk silindir tipis, berdiameter 1-12 mikrometer (Wahjudin, 2015). Lebar spiral antara 26-36 μm dan panjang spiralnya antara 43-57 μm (Rainaudi, 2018). Spirulina platensis bergerak dengan cara menggelinding sepanjang garis tengah selnya. Spirulina merupakan mikroorganisme yang berkembang biak dengan cara membelah diri (Rainaudi, 2018). Spirulina platensis dapat tumbuh dengan baik pada kisaran pH 8- 11, dengan intensitas cahaya 2000-3500 lux. Suhu terendah untuk Spirulina platensis adalah 15°C pertumbuhan yang optimal adalah 35- 40°C. Spirulina platensis membutuhkan makronutrien berupa N, P, S, K, Si, Ca dan mikronutrien Fe, Mo, Cu, Ca, Mn, Zn, Co serta kandungan nitrat optimum (0,9 -3,5 mg/l) untuk menunjang kehidupan dan pertumbuhannya (Widianingsih, 2008).
  • 8. Kurva Pertumbuhan Spirulina platensis (Pertiwi, 2019)  Fase Adaptasi (Lag), fase dimana populasi tidak mengalami perubahan, tetapi ukuran sel meningkat, berlangsung dari hari 1-7.  Fase Pertumbuhan Eksponensial (Logaritmik), fase yang diawali dengan pembelahan sel dengan laju pertumbuhan yang terus menerus, pertumbuhan pada fase ini mencapai maksimal. fase log meliputi awal fase log (8 hari), tengah fase log (15 hari), akhir fase log (31 hari).  Fase Pertumbuhan Stabil (Stationer), fase dengan pertumbuhan yang dimulai mengalami penurunan dibandingkan fase logaritmik. Awal fase stasioner (35 hari) dan akhir fase stasioner (75 hari).  Fase Deklinasi, fase dimana terjadi penurunan jumlah kepadatan, pada fase ini laju kemtian lebih cepat dibandingkan laju reproduksi. Pemanenan dilakukan pada fase logaritmik dan fase stasioner. Hal ini dikarenakan mikroalga pada fase logaritmik mengalami percepatan pertumbuhan sedangkan pertumbuhan mikroalga pada fase stasioner mencapai tingkat maksimal
  • 9. Kurva Pertumbuhan Spirulina platensis pada media POME (Mutiah dan Erlinda, 2013) Fase Adaptasi (Lag) berlangsung pada kisaran 0-1 hari Fase Pertumbuhan Eksponensial (Logaritmik), 1-2 hari Fase Pertumbuhan Stabil (Stationer), 2-3 hari Fase Deklinasi atau kematian dimulai dari hari 3 Kurva menunjukkan konsentrasi pertumbuhan Spirulina platensis pada berbagai variasi media kultur dengan waktu kultivasi selama 5 hari.
  • 10.  Nilai BOD mengalami penurunan disebabkan oleh berkurangnya mikroba akibat tingginya aktivitas mikroalga Spirulina platensis yang memanfaatkan bahan anorganik untuk proses fotosintesis yang kemudian akan menghasilkan oksigen terlarut menjadi tinggi. Peran Spirulina platensis dalam menurunkan kadar BOD dan COD perairan Proses menurunan nilai COD air karena proses penguraian bahan organik oleh mikroorganisme (bakteri) Proses ini berlangsung karena adanya nutrien dalam air dan terlarut dari hasil fotosintesis Spirulina platensis yaitu berupa oksigen  Penurunan nilai BOD dan COD karena terjadinya penguraian organik oleh mikroba yang menguraikan zat organik golongan karbon yang terdapat dalam air secara aerobik (Kholifah, 2012).
  • 11. Peran Spirulina platensis dalam menurunkan kadar BOD dan COD perairan Mikroalga memiliki kemampuan dalam menggunakan sinar matahari dan karbon dioksida untuk reproduksi sel-sel tubuhnya dan menghasilkan biomassa serta menghasilkan 50% oksigen yang ada di atmosfer. Dalam prosesnya, senyawa anorganik dan energi cahaya matahari dikonversi menjadi senyawa organik oleh organisme fotoautotrof. Fotosintesis dapat digambarkan sebagai reaksi reduksi-oksidasi yang dikendalikan oleh energi cahaya yang diserap oleh klorofil, diaman karbon dioksida dan air dikonversi menjadi karbohidrat dan oksigen (Abdurrachman dkk., 2014) Spirulina platennsis memerlukan nutrien C, H, O, N, P dan K untuk melakukan fotosintesis. Secara stoikiometri kebutuhan nutrien untuk melakukan fotosintesis disajikan dalam persamaan berikut (Sari, 2012). 122CO2 + 16 NH4 + PO3 3- + 58H2O C122H179O44N16P + 131O2 + H+ Skema Mekanisme Fotosintesis (Abdurrachman dkk., 2014)
  • 12. Mekanisme Fotosintesis Mikroalga REAKSI TERANG Energi cahaya dapat dimanfaat akan tetapi perlu dirubah menjadi energi kimia yang diaktivasi oleh klorofil. Selama proses pencahayaan 2 elektron dari air akan terpecah menjadi O2, yang kemudian di salurkan melalui rangkaian pembawa proton untuk menjadi NADPH2 Terdapat dua pusat pigmen yang bekerja sebagai pembawa proton selama proses terang yaitu Photosystem I (PS I) dan Photosystem II (PS II) yang disebut Fotofosforilasi. Proton selanjutnya akan disalurkan menuju bagian luar stroma yang akan menyebabkan kemiringan perbedaan pH. Perbedaan pH akan mengaktifkan suatu protein kompleks yang disebut ATPase atau ATP sintesis. Wicaksono, 2014
  • 13. Mekanisme Fotosintesis Mikroalga REAKSI TERANG - FOTOFOSFORILASI
  • 14. Mekanisme Fotosintesis Mikroalga REAKSI GELAP Proses kedua adalah proses yang tidak membutuhkan cahaya atau yang biasa disebut reaksi gelap. Produk dari reaksi terang digunakan untuk membentuk ikatan kovalen C-C dari karbohidrat. Proses ini dimulai dengan CO2 dari air akan ditangkap dan ditambahkan dengan atom hidrogen sehingga membentuk karbohidrat dengan bantuan 2NADPH dan 3ATP. Wicaksono, 2014
  • 16. DAFTAR PUSTAKA Mutiah, E. dan Erlinda, K., 2013, Proses Kultivasi Spirulina platensis Menggunakan POME (Palm Oil Mill Effluent) sebagai Media Kultur dalam Raceway Open Pond Bioreactor, Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, 2(2): 192-197 Yonas, Uray, I. dan Hantoro, S., 2012, Pengolahan Limbah Pome (Palm Oil Mill Effluent) dengan Menggunakan Mikroalga, Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, 1(1): 7-13 Muliari dan Ilham, Z., 2016, Dampak Limbah Cair Kelapa Sawit Terhadap Komunitas Fitoplankton di Sungai Krueng Mane Kabupaten Aceh Utara, Jurnal Perikanan dan Kelautan, 6(2): 137 – 146 Sari, F.Y.A., I Made Aditya Suryajaya, Hadiyanto, 2012, Kultivasi Mikroalga Spirulina platensis dalam Media POME dengan Variasi Konsentrasi POME dan Komposisi Jumlah Nutrien, Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, 1(1): 487-494 Widianingsih, Ridho, A., Retno, H. dan Harmoko, Kandungan Nutrisi Kandungan Nutrisi Spirulina platensis Spirulina platensis yang Dikultur yang Dikultur pada Media yang Berbeda, Jurnal Ilmu Kelautan,13(3): 167 – 170 Maharani, P.L., Prijanto, P. dan Irdika, M., 2017, Pemanfaatan POME sebagai Pupuk Organik pada Lahan Pascatambang Batubara, Jurnal Silvikultur Tropika, 8(3): 177-182 Abdurrachman, O., Mutira, M. dan Buchori, L., 2014, Pengikatan Karbon Dioksida dengan Mikroalga (Chlorella vulgaris, Chlamydomonas sp., Spirulina sp.) dalam Upaya untuk Meningkatkan Kemurnian Biogas, Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, 2(2): 212-216 Wicaksono, G., 2014, Pengaruh Pemberian Spektrum Cahaya yang Berbeda terhadap Kandungan Klorofil Spirulina sp. ,Skripsi, Universitas Airlangga, Surabaya.