SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
NURUL ANNISA
QANIA
SYNDROME NEFROTIK
PENGERTIAN
Sindrom Nefrotik adalah keadaan klinis yang disebabkan oleh peningkatan
permeabilitas glomerulus terhadap protein plasma, yang menimbulkan protein
urea, hipoalbuminemia atau hipoprotein, hiperlipidemia atau
hiperkolestrolemia, edema, hiperkoagulabilitas, lipiduria. Sindrom nefrotik
adalah pd ginjal yang menyebabkan protein dalam tubuh keluar melalui urin.
Salah satu manifestasi klinik glomerulonefritis yang ditandai dengan
proteinuria masif (≥ 3 – 3,5 g/hari atau rasio protein kreatinin pada urin
sewaktu > 300-350 mg/mmol), hipoalbuminemia (<25 g /l),
hiperkolesterolemia(total kolesterol > 10 mmol/L), dan manifestasi klinis
edema periferal. Pada proses awal atau SN ringan untuk menegakkan diagnosis
tidak semua gejala tersebut harus ditemukan. SN dapat terjadi pada semua usia,
dengan perbandingan pria dan wanita 1:1 pada orang dewasa. Sindrom nefrotik
paling sering terjadi pada masa anak-anak.
ETIOLOGI
Sindrom nefrotik digolongkan berdasarkan tipe-tipenya
yaitu:
• sindrom nefrotik bawaan diturunkan sebagai reseseif
autosomal atau karena reaksi fetomaternal.
• Sindrom nefrotik sekunder akibat penyakit tertentu
seperti penyakit infeksi, keganasan, obat-obatan, penyakit
multi sistem, alergi, penyakit herediter, toksin, trombosis
vena renalis, obesitas masif.
• Sindrom nefrotik primer (idiopatik) yang berhubungan
dengan kelainan primer dengan sebab tidak diketahui.
FAKTOR-FAKTOR RISIKO
Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan
seseorang berisiko terjangkit sindrom nefrotik,
yaitu:
• Diabetes melitus tipe 1 pada anak-anak
• Diabetes tipe 2 pada orang dewasa
• Genetik
• Penyakit menahun
• Obat-obatan
PATOFISIOLOGI
• Kelainan patogenik yang mendasari sindrom nefrotik adalah
proteinuria, akibat dari kenaikan permeabilitas dinding kapiler
glomerulus. Proteinuri merupakan kelainan dasar sindrom
nefrotik.
• Adanya edema di dahului oleh timbulnya albuminemia,
menyebabkan tekanan onkotik plasma yang memungkinkan
transudasi cairan dari intravaskuler ke ruang intertsisial.
Penurunan tekanan intravaskuler menurunkan tekanan perfusi
ginjal, mengaktifkan sistem renin-angiotensin-aldosteron
merangsang reabsorbsi natrium di tubulus distal.
• Pada status nefrosis, hampir semua kadar lemak (kolesterol,
trigiserid) dan lipoprotein serum meningkat.
TANDA DAN GEJALA KLINIS
TANDA DAN GEJALA KLINIS
SNA sering terjadi pada anak laki-laki usia 2-14 tahun, gejala yang pertama
kali muncul adalah penimbunan cairan disertai pembengkakan jaringan
(edema) di sekitar wajah dan kelopak mata (infeksi post streptokokal). Pada
awalnya edema timbul sebagai pembengkakan di wajah dan kelopak mata,
tetapi selanjutnya lebih dominan di tungkai dan bisa menjadi hebat.
Berkurangnya volume air kemih dan air kemih berwarna gelap karena
mengandung darah, tekanan darah bisa meningkat. Gejala tidak spesifik
seperti letargi, demam, nyeri abdomen, dan malaise.
TANDA DAN GEJALA SINDROM NEFROTIK
Tanda dan gejala sindrom nefrotik adalah sebagai berikut:
• Kenaikan berat badan
• Wajah tampak sembab (edema fascialis) terutama di sekitar mata, tampak pada saat
bangun di pagi hari dan berkurang di siang hari
• Pembengkakan abdomen (asites)
• Pembengkakan labia atau skrotum
• Edema pada mukosa intestinal yang dapat menyebabkan diare, anoreksia, dan
absorpsi intestinal buruk
• Pembengkakan pergelangan kaki / tungkai
• Iritabilitas
• Mudah letih
• Letargi
• Tekanan darah meningkat
• Rentan terhadap infeksi
• Perubahan urin seperti penurunan volume dan urin berbuih
Selain kandungan protein dalam urine, ada beberapa gejala
dan perubahan fisik yang dapat mengindikasikan sindrom
nefrotik. Di antaranya adalah:
• Penumpukan Cairan / Edema
• Perubahan Pada Urine
• Rentan Terkena Infeksi
• Pembekuan Darah
• Tekanan Darah Tinggi
GEJALA PADA ANAK
KOMPLIKASI
Komplikasi yang dapat terjadi :
• Hipovolemi
• Infeksi pneumokokus
• Emboli pulmoner
• Peritonitis
• Gagal ginjal kronis
• Dehidrasi
• Venous trombosis
• Aterosklerosis
DIAGNOSA
Pemeriksaan tersebut meliputi:
• Tes urine. Kadar protein yang tinggi dalam urine mengindikasikan sindrom nefrotik.
Tes ini menggunakan sebuah alat yang dinamakan Anda biasanya diminta untuk
memberikan sampel-sampel urine selama 24 jam untuk memastikan diagnosis.
Penderita sindrom nefrotik umumnya akan menunjukkan kadar protein yang tinggi
dalam urine. (Adanya protein, silinder, sel darah merah) / Volume biasanya kurang
dari 400 ml/24 jam (fase oliguria). Warna urine kotor, sediment kecoklatan
menunjukkan adanya darah, hemoglobin, mioglobin, porfirin.
• Tes darah. Umumnya, penderita sindrom nefrotik akan memiliki kadar albumin
yang rendah dalam darah. Tes darah juga digunakan untuk mengevaluasi fungsi
ginjal. (Protein serum (total albumin, globulin, kolestrol)
• Biopsi ginjal. Prosedur ini digunakan untuk mengambil sampel jaringan pada ginjal
yang kemudian akan diperiksa di laboratorium.
PENANGANAN
Tujuan pengobatan sindrom nefrotik adalah untuk mengendalikan sistem
imunitas tubuh agar tidak menerus merusak ginjal, untuk mengeluarkan
kelebihan cairan tubuh yang menyebabkan bengkak di berbagai tempat,
dan untuk menurunkan tekanan darah. Selain itu, terbaik yang dapat
dilakukan adalah mengonsumsi nutrisi sehat dan seimbang. Contohnya
adalah mengonsumsi makanan berprotein tinggi dan mengurangi
konsumsi makan yang mengandung garam, lemak, serta kolestrol.
PENATALAKSANAAN DIET
PRINSIP PEMBERIAN DIET PADA PASIEN
SINDROMA NEFROTIK
• Makanan tinggi protein, rendah natrium
untuk menggantikan yang hilang dan
menurunkan retensi cairan
• Kontrol hiperlipidemia
• Pencegahan Hiperglisemia
• Suplementasi
SYARAT DIET
• Energi cukup, untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen positif yaitu 35
kkal/kg BB per hari.
• Protein sedang, yaitu 1 g/kg BB, atau0,8 g/kg BB ditambah jumlah protein yang
dikeluarkan melalui urin. Utamakan penggunaan protein bernilai biologik tinggi.
• Lemak sedang, yaitu 15-20% dari kebutuhan energy total
• Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energy total
• Natrium dibatasi, yaitu 1-4 gr sehari, tergantung berat ringannya edema.
• Kolesterol dibatasi < 300mg, begitu pula gula murni, bila ada peningkatan
trigliserida darah.
• Cairan disesuaikan dengan banyaknya cairan yang dikeluarkan melalui urin
ditambah 500 ml pengganti cairan yang dikeluarkan melalui kulit dan pernafasan.
TUJUAN DIET
• Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan fungsi
ginjal
• Mengganti protein yang keluar bersama urin
• Mencegah dan atau mengurangi retensi natrium/air
• Mengganti kehilangan protein terutama albumin
• Mengurangi edema dan menjaga keseimbangan cairan tubuh.
• Memonitor hiperkolesterolemia dan penumpukan trigliserida.
• Mengontrol hipertensi.
• Mengatasi anoreksia.
JENIS DIET
Karena gejala penyakit bersifat sangat individual, diet
disusun secara individual pula, dengan menyatakan
banyak protein dan natrium yang dibutuhkan.
jenis diet : diet sindroma nefrotik
PERBEDAAN DIET
• Kalori diberikan sesuai dengan kebutuhan menurut umur
dan berat badan
• Protein diberikan sedang, artinya sesuai kebutuhan
normal menurut umur, ditambah protein yang hilang
melalui urine
• Membatasi garam dan sumber natrium untuk mengatasi
adanya edema
• Membatasi bahan makanan sumber cholesterol bila ada
hipercholesterolemia
Makanan yang dianjurkan Makanan yang tidak dianjurkan
 Nasi, bihun, kentang, ubi
 Macaroni
 Tepung-tepungan
 Selai
 Madu
 Telur
 Danging
 Ikan
 Susu
 Minyak jagung
 Minyak sawit
 Semua buah dan sayur kecuali yang
mengandung kalium tinggi
 Kacang-kacangan dan hasil olahannya
 Kelapa dan hasil olahannya
 Margarine
 Lemak hewan
 Buah dan sayur yang kalium tinggi
KESIMPULAN
Sindroma nefrotik adalah status klinis yang ditandai dengan peningkatan
permeabilitas glomerulus terhadap protein, yang mengakibatkan kehilangan
protein, yang mengakibatkan kehilangan protein urinarius yang masif. Kehilangan
protein melalui urin yang ditandai oleh protrinuria massif (>3,5 g protein/24 jam)
menyebabkan hipoalbuminemia. (Wong, 2003)
Sindrom nefrotik adalah penyakit dengan gejala edema, proteinuria,
hipoalbuminemia, dan hiperkolesterlnemia. Kadang- kadang terdapat hematuria,
hipertensi dan penurunan fungsi ginjal.
Umumnya dibagi menjadi 4 kelompok :
• Sindroma nefrotik bawaan.
• Sindroma nefrotik sekunder
• Sindroma nefrotik idiopati
• Glumerulosklerosis fokal segmental
TERIMA KASIH
ATAS PERHATIANNYA

More Related Content

What's hot

glomerulonefritis anak
glomerulonefritis anakglomerulonefritis anak
glomerulonefritis anakSuzika Dewi
 
Asuhan keperawatan apendisitis
Asuhan keperawatan apendisitisAsuhan keperawatan apendisitis
Asuhan keperawatan apendisitisArief Yanto
 
Morning Report Neurology
Morning Report NeurologyMorning Report Neurology
Morning Report NeurologyPhil Adit R
 
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisKolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisyudhasetya01
 
Hipoglikemia dan Penanganan
Hipoglikemia dan PenangananHipoglikemia dan Penanganan
Hipoglikemia dan PenangananFatin Cassie
 
SINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKSINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKPhil Adit R
 
Panduan Pengelolaan Dislipidemia
Panduan Pengelolaan DislipidemiaPanduan Pengelolaan Dislipidemia
Panduan Pengelolaan DislipidemiaSurya Amal
 
Ppt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidismePpt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidismeKANDA IZUL
 
Penyakit batu empedu
Penyakit batu empeduPenyakit batu empedu
Penyakit batu empedufikri asyura
 
referrat gerd
 referrat gerd referrat gerd
referrat gerdSany Agnia
 
Pathway nefrolitiasis
Pathway nefrolitiasisPathway nefrolitiasis
Pathway nefrolitiasisMasykur Khair
 
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangBAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangSyscha Lumempouw
 

What's hot (20)

glomerulonefritis anak
glomerulonefritis anakglomerulonefritis anak
glomerulonefritis anak
 
Diabetes Melitus Tipe 1
Diabetes Melitus Tipe 1Diabetes Melitus Tipe 1
Diabetes Melitus Tipe 1
 
Sindrom Nefrotik
Sindrom NefrotikSindrom Nefrotik
Sindrom Nefrotik
 
Asuhan keperawatan apendisitis
Asuhan keperawatan apendisitisAsuhan keperawatan apendisitis
Asuhan keperawatan apendisitis
 
Morning Report Neurology
Morning Report NeurologyMorning Report Neurology
Morning Report Neurology
 
Gagal ginjal akut
Gagal ginjal akutGagal ginjal akut
Gagal ginjal akut
 
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisKolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
 
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter IndonesiaStandar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
 
Isk
IskIsk
Isk
 
Diabetes Militus
Diabetes MilitusDiabetes Militus
Diabetes Militus
 
Hipoglikemia dan Penanganan
Hipoglikemia dan PenangananHipoglikemia dan Penanganan
Hipoglikemia dan Penanganan
 
Pankreatitis akut ppt by skl
Pankreatitis  akut ppt by sklPankreatitis  akut ppt by skl
Pankreatitis akut ppt by skl
 
SINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKSINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIK
 
Panduan Pengelolaan Dislipidemia
Panduan Pengelolaan DislipidemiaPanduan Pengelolaan Dislipidemia
Panduan Pengelolaan Dislipidemia
 
Ppt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidismePpt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidisme
 
Penyakit batu empedu
Penyakit batu empeduPenyakit batu empedu
Penyakit batu empedu
 
referrat gerd
 referrat gerd referrat gerd
referrat gerd
 
Pathway nefrolitiasis
Pathway nefrolitiasisPathway nefrolitiasis
Pathway nefrolitiasis
 
Akalasia esofagus
Akalasia esofagusAkalasia esofagus
Akalasia esofagus
 
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangBAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
BAB II Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
 

Similar to Sindrome nefrotik

Acute gromerulonephritis
Acute gromerulonephritisAcute gromerulonephritis
Acute gromerulonephritisAtin Nishi
 
Deteksi Dini & Pencegahan Penyakit Ginjal serta Resiko pada Wanita
Deteksi Dini & Pencegahan Penyakit Ginjal serta Resiko pada WanitaDeteksi Dini & Pencegahan Penyakit Ginjal serta Resiko pada Wanita
Deteksi Dini & Pencegahan Penyakit Ginjal serta Resiko pada WanitaMochamad Rizqi Nizamil Putra
 
Kelainan kelainan metabolise tubuh
Kelainan kelainan metabolise tubuhKelainan kelainan metabolise tubuh
Kelainan kelainan metabolise tubuhAyu Sekarini
 
Diabetes mellitus
Diabetes mellitusDiabetes mellitus
Diabetes mellitusmateri-x2
 
Kelainan Dan penyakit Pada Ginjal
Kelainan Dan penyakit Pada GinjalKelainan Dan penyakit Pada Ginjal
Kelainan Dan penyakit Pada GinjalDevina Alifah
 
Diabetes insipidus FINALE.pptx
Diabetes insipidus FINALE.pptxDiabetes insipidus FINALE.pptx
Diabetes insipidus FINALE.pptxLuckybeautystore
 
Hiperglikemia irine yp
Hiperglikemia irine ypHiperglikemia irine yp
Hiperglikemia irine ypArmy Of God
 
glomerulonefritis_k6_ppt.ppt
glomerulonefritis_k6_ppt.pptglomerulonefritis_k6_ppt.ppt
glomerulonefritis_k6_ppt.pptAgusMahendra13
 
Diet penyakit kantung empedu
Diet penyakit kantung empeduDiet penyakit kantung empedu
Diet penyakit kantung empeduwokwok
 
Satuan acara penyuluhan pteklamsia
Satuan acara penyuluhan pteklamsiaSatuan acara penyuluhan pteklamsia
Satuan acara penyuluhan pteklamsiaMJM Networks
 
Satuan acara penyuluhan pteklamsia
Satuan acara penyuluhan pteklamsiaSatuan acara penyuluhan pteklamsia
Satuan acara penyuluhan pteklamsiaMJM Networks
 

Similar to Sindrome nefrotik (20)

NEFROTIK SINDROME.pptx
NEFROTIK SINDROME.pptxNEFROTIK SINDROME.pptx
NEFROTIK SINDROME.pptx
 
267768431.ppt
267768431.ppt267768431.ppt
267768431.ppt
 
Acute gromerulonephritis
Acute gromerulonephritisAcute gromerulonephritis
Acute gromerulonephritis
 
Deteksi Dini & Pencegahan Penyakit Ginjal serta Resiko pada Wanita
Deteksi Dini & Pencegahan Penyakit Ginjal serta Resiko pada WanitaDeteksi Dini & Pencegahan Penyakit Ginjal serta Resiko pada Wanita
Deteksi Dini & Pencegahan Penyakit Ginjal serta Resiko pada Wanita
 
153075631 case-sn
153075631 case-sn153075631 case-sn
153075631 case-sn
 
Kelainan kelainan metabolise tubuh
Kelainan kelainan metabolise tubuhKelainan kelainan metabolise tubuh
Kelainan kelainan metabolise tubuh
 
Diabetes mellitus
Diabetes mellitusDiabetes mellitus
Diabetes mellitus
 
Kelainan Dan penyakit Pada Ginjal
Kelainan Dan penyakit Pada GinjalKelainan Dan penyakit Pada Ginjal
Kelainan Dan penyakit Pada Ginjal
 
Diabetes insipidus FINALE.pptx
Diabetes insipidus FINALE.pptxDiabetes insipidus FINALE.pptx
Diabetes insipidus FINALE.pptx
 
Hiperglikemia irine yp
Hiperglikemia irine ypHiperglikemia irine yp
Hiperglikemia irine yp
 
glomerulonefritis_k6_ppt.ppt
glomerulonefritis_k6_ppt.pptglomerulonefritis_k6_ppt.ppt
glomerulonefritis_k6_ppt.ppt
 
Diet penyakit kantung empedu
Diet penyakit kantung empeduDiet penyakit kantung empedu
Diet penyakit kantung empedu
 
ASKEP DIABETES MELITUS.ppt
ASKEP DIABETES MELITUS.pptASKEP DIABETES MELITUS.ppt
ASKEP DIABETES MELITUS.ppt
 
Satuan acara penyuluhan pteklamsia
Satuan acara penyuluhan pteklamsiaSatuan acara penyuluhan pteklamsia
Satuan acara penyuluhan pteklamsia
 
Satuan acara penyuluhan pteklamsia
Satuan acara penyuluhan pteklamsiaSatuan acara penyuluhan pteklamsia
Satuan acara penyuluhan pteklamsia
 
Sindrom nefrotik
Sindrom nefrotikSindrom nefrotik
Sindrom nefrotik
 
Sindrom nefrotik AKPER PEMKAB MUNA
Sindrom nefrotik AKPER PEMKAB MUNA Sindrom nefrotik AKPER PEMKAB MUNA
Sindrom nefrotik AKPER PEMKAB MUNA
 
Sindrom nefrotik
Sindrom nefrotikSindrom nefrotik
Sindrom nefrotik
 
SN PRESENTASI.pptx
SN PRESENTASI.pptxSN PRESENTASI.pptx
SN PRESENTASI.pptx
 
Askep sindrom nefrotik AKPER PEMKAB MUNA
Askep sindrom nefrotik AKPER PEMKAB MUNA Askep sindrom nefrotik AKPER PEMKAB MUNA
Askep sindrom nefrotik AKPER PEMKAB MUNA
 

More from Nurul Annisa

MSPM - Penggunaan Detergen
MSPM - Penggunaan DetergenMSPM - Penggunaan Detergen
MSPM - Penggunaan DetergenNurul Annisa
 
Negara hukum dan hak asasi manusia
Negara hukum dan hak asasi manusiaNegara hukum dan hak asasi manusia
Negara hukum dan hak asasi manusiaNurul Annisa
 
riview jurnal nasional "ilmu gizi"
riview jurnal nasional "ilmu gizi"riview jurnal nasional "ilmu gizi"
riview jurnal nasional "ilmu gizi"Nurul Annisa
 
zat gizi dengan imunitas
zat gizi dengan imunitaszat gizi dengan imunitas
zat gizi dengan imunitasNurul Annisa
 
Penyakit autoimun "psiorosis"
Penyakit autoimun "psiorosis"Penyakit autoimun "psiorosis"
Penyakit autoimun "psiorosis"Nurul Annisa
 
KONSEP TENTANG PENYULUHAN MASYARAKAT
KONSEP TENTANG PENYULUHAN MASYARAKAT KONSEP TENTANG PENYULUHAN MASYARAKAT
KONSEP TENTANG PENYULUHAN MASYARAKAT Nurul Annisa
 
KONSEP DAN PRINSIP GIZI PADA ANAK SEKOLAH DAN REMAJA
KONSEP DAN PRINSIP GIZI PADA ANAK SEKOLAH DAN REMAJAKONSEP DAN PRINSIP GIZI PADA ANAK SEKOLAH DAN REMAJA
KONSEP DAN PRINSIP GIZI PADA ANAK SEKOLAH DAN REMAJANurul Annisa
 
Dessert ( makanan Penutup )
Dessert ( makanan Penutup )Dessert ( makanan Penutup )
Dessert ( makanan Penutup )Nurul Annisa
 
Pengaruh korean drama
Pengaruh korean dramaPengaruh korean drama
Pengaruh korean dramaNurul Annisa
 
POLA MAKANAN INDONESIA TIMUR
POLA MAKANAN INDONESIA TIMURPOLA MAKANAN INDONESIA TIMUR
POLA MAKANAN INDONESIA TIMURNurul Annisa
 
HIDROKARBON DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
HIDROKARBON DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARIHIDROKARBON DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
HIDROKARBON DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARINurul Annisa
 

More from Nurul Annisa (16)

MSPM - Penggunaan Detergen
MSPM - Penggunaan DetergenMSPM - Penggunaan Detergen
MSPM - Penggunaan Detergen
 
Negara hukum dan hak asasi manusia
Negara hukum dan hak asasi manusiaNegara hukum dan hak asasi manusia
Negara hukum dan hak asasi manusia
 
riview jurnal nasional "ilmu gizi"
riview jurnal nasional "ilmu gizi"riview jurnal nasional "ilmu gizi"
riview jurnal nasional "ilmu gizi"
 
Pengaruh junkfood
Pengaruh junkfoodPengaruh junkfood
Pengaruh junkfood
 
Animea Defesiensi
Animea DefesiensiAnimea Defesiensi
Animea Defesiensi
 
zat gizi dengan imunitas
zat gizi dengan imunitaszat gizi dengan imunitas
zat gizi dengan imunitas
 
Penyakit autoimun "psiorosis"
Penyakit autoimun "psiorosis"Penyakit autoimun "psiorosis"
Penyakit autoimun "psiorosis"
 
KONSEP TENTANG PENYULUHAN MASYARAKAT
KONSEP TENTANG PENYULUHAN MASYARAKAT KONSEP TENTANG PENYULUHAN MASYARAKAT
KONSEP TENTANG PENYULUHAN MASYARAKAT
 
KONSEP DAN PRINSIP GIZI PADA ANAK SEKOLAH DAN REMAJA
KONSEP DAN PRINSIP GIZI PADA ANAK SEKOLAH DAN REMAJAKONSEP DAN PRINSIP GIZI PADA ANAK SEKOLAH DAN REMAJA
KONSEP DAN PRINSIP GIZI PADA ANAK SEKOLAH DAN REMAJA
 
Dessert ( makanan Penutup )
Dessert ( makanan Penutup )Dessert ( makanan Penutup )
Dessert ( makanan Penutup )
 
P3 k
P3 kP3 k
P3 k
 
Energy
EnergyEnergy
Energy
 
Pengaruh korean drama
Pengaruh korean dramaPengaruh korean drama
Pengaruh korean drama
 
POLA MAKANAN INDONESIA TIMUR
POLA MAKANAN INDONESIA TIMURPOLA MAKANAN INDONESIA TIMUR
POLA MAKANAN INDONESIA TIMUR
 
Candi Prambanan
Candi PrambananCandi Prambanan
Candi Prambanan
 
HIDROKARBON DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
HIDROKARBON DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARIHIDROKARBON DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
HIDROKARBON DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
 

Recently uploaded

PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 

Recently uploaded (20)

PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 

Sindrome nefrotik

  • 2. PENGERTIAN Sindrom Nefrotik adalah keadaan klinis yang disebabkan oleh peningkatan permeabilitas glomerulus terhadap protein plasma, yang menimbulkan protein urea, hipoalbuminemia atau hipoprotein, hiperlipidemia atau hiperkolestrolemia, edema, hiperkoagulabilitas, lipiduria. Sindrom nefrotik adalah pd ginjal yang menyebabkan protein dalam tubuh keluar melalui urin. Salah satu manifestasi klinik glomerulonefritis yang ditandai dengan proteinuria masif (≥ 3 – 3,5 g/hari atau rasio protein kreatinin pada urin sewaktu > 300-350 mg/mmol), hipoalbuminemia (<25 g /l), hiperkolesterolemia(total kolesterol > 10 mmol/L), dan manifestasi klinis edema periferal. Pada proses awal atau SN ringan untuk menegakkan diagnosis tidak semua gejala tersebut harus ditemukan. SN dapat terjadi pada semua usia, dengan perbandingan pria dan wanita 1:1 pada orang dewasa. Sindrom nefrotik paling sering terjadi pada masa anak-anak.
  • 3. ETIOLOGI Sindrom nefrotik digolongkan berdasarkan tipe-tipenya yaitu: • sindrom nefrotik bawaan diturunkan sebagai reseseif autosomal atau karena reaksi fetomaternal. • Sindrom nefrotik sekunder akibat penyakit tertentu seperti penyakit infeksi, keganasan, obat-obatan, penyakit multi sistem, alergi, penyakit herediter, toksin, trombosis vena renalis, obesitas masif. • Sindrom nefrotik primer (idiopatik) yang berhubungan dengan kelainan primer dengan sebab tidak diketahui.
  • 4. FAKTOR-FAKTOR RISIKO Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang berisiko terjangkit sindrom nefrotik, yaitu: • Diabetes melitus tipe 1 pada anak-anak • Diabetes tipe 2 pada orang dewasa • Genetik • Penyakit menahun • Obat-obatan
  • 5. PATOFISIOLOGI • Kelainan patogenik yang mendasari sindrom nefrotik adalah proteinuria, akibat dari kenaikan permeabilitas dinding kapiler glomerulus. Proteinuri merupakan kelainan dasar sindrom nefrotik. • Adanya edema di dahului oleh timbulnya albuminemia, menyebabkan tekanan onkotik plasma yang memungkinkan transudasi cairan dari intravaskuler ke ruang intertsisial. Penurunan tekanan intravaskuler menurunkan tekanan perfusi ginjal, mengaktifkan sistem renin-angiotensin-aldosteron merangsang reabsorbsi natrium di tubulus distal. • Pada status nefrosis, hampir semua kadar lemak (kolesterol, trigiserid) dan lipoprotein serum meningkat.
  • 7. TANDA DAN GEJALA KLINIS SNA sering terjadi pada anak laki-laki usia 2-14 tahun, gejala yang pertama kali muncul adalah penimbunan cairan disertai pembengkakan jaringan (edema) di sekitar wajah dan kelopak mata (infeksi post streptokokal). Pada awalnya edema timbul sebagai pembengkakan di wajah dan kelopak mata, tetapi selanjutnya lebih dominan di tungkai dan bisa menjadi hebat. Berkurangnya volume air kemih dan air kemih berwarna gelap karena mengandung darah, tekanan darah bisa meningkat. Gejala tidak spesifik seperti letargi, demam, nyeri abdomen, dan malaise.
  • 8. TANDA DAN GEJALA SINDROM NEFROTIK Tanda dan gejala sindrom nefrotik adalah sebagai berikut: • Kenaikan berat badan • Wajah tampak sembab (edema fascialis) terutama di sekitar mata, tampak pada saat bangun di pagi hari dan berkurang di siang hari • Pembengkakan abdomen (asites) • Pembengkakan labia atau skrotum • Edema pada mukosa intestinal yang dapat menyebabkan diare, anoreksia, dan absorpsi intestinal buruk • Pembengkakan pergelangan kaki / tungkai • Iritabilitas • Mudah letih • Letargi • Tekanan darah meningkat • Rentan terhadap infeksi • Perubahan urin seperti penurunan volume dan urin berbuih
  • 9. Selain kandungan protein dalam urine, ada beberapa gejala dan perubahan fisik yang dapat mengindikasikan sindrom nefrotik. Di antaranya adalah: • Penumpukan Cairan / Edema • Perubahan Pada Urine • Rentan Terkena Infeksi • Pembekuan Darah • Tekanan Darah Tinggi
  • 11. KOMPLIKASI Komplikasi yang dapat terjadi : • Hipovolemi • Infeksi pneumokokus • Emboli pulmoner • Peritonitis • Gagal ginjal kronis • Dehidrasi • Venous trombosis • Aterosklerosis
  • 12. DIAGNOSA Pemeriksaan tersebut meliputi: • Tes urine. Kadar protein yang tinggi dalam urine mengindikasikan sindrom nefrotik. Tes ini menggunakan sebuah alat yang dinamakan Anda biasanya diminta untuk memberikan sampel-sampel urine selama 24 jam untuk memastikan diagnosis. Penderita sindrom nefrotik umumnya akan menunjukkan kadar protein yang tinggi dalam urine. (Adanya protein, silinder, sel darah merah) / Volume biasanya kurang dari 400 ml/24 jam (fase oliguria). Warna urine kotor, sediment kecoklatan menunjukkan adanya darah, hemoglobin, mioglobin, porfirin. • Tes darah. Umumnya, penderita sindrom nefrotik akan memiliki kadar albumin yang rendah dalam darah. Tes darah juga digunakan untuk mengevaluasi fungsi ginjal. (Protein serum (total albumin, globulin, kolestrol) • Biopsi ginjal. Prosedur ini digunakan untuk mengambil sampel jaringan pada ginjal yang kemudian akan diperiksa di laboratorium.
  • 13. PENANGANAN Tujuan pengobatan sindrom nefrotik adalah untuk mengendalikan sistem imunitas tubuh agar tidak menerus merusak ginjal, untuk mengeluarkan kelebihan cairan tubuh yang menyebabkan bengkak di berbagai tempat, dan untuk menurunkan tekanan darah. Selain itu, terbaik yang dapat dilakukan adalah mengonsumsi nutrisi sehat dan seimbang. Contohnya adalah mengonsumsi makanan berprotein tinggi dan mengurangi konsumsi makan yang mengandung garam, lemak, serta kolestrol.
  • 14. PENATALAKSANAAN DIET PRINSIP PEMBERIAN DIET PADA PASIEN SINDROMA NEFROTIK • Makanan tinggi protein, rendah natrium untuk menggantikan yang hilang dan menurunkan retensi cairan • Kontrol hiperlipidemia • Pencegahan Hiperglisemia • Suplementasi
  • 15. SYARAT DIET • Energi cukup, untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen positif yaitu 35 kkal/kg BB per hari. • Protein sedang, yaitu 1 g/kg BB, atau0,8 g/kg BB ditambah jumlah protein yang dikeluarkan melalui urin. Utamakan penggunaan protein bernilai biologik tinggi. • Lemak sedang, yaitu 15-20% dari kebutuhan energy total • Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energy total • Natrium dibatasi, yaitu 1-4 gr sehari, tergantung berat ringannya edema. • Kolesterol dibatasi < 300mg, begitu pula gula murni, bila ada peningkatan trigliserida darah. • Cairan disesuaikan dengan banyaknya cairan yang dikeluarkan melalui urin ditambah 500 ml pengganti cairan yang dikeluarkan melalui kulit dan pernafasan.
  • 16. TUJUAN DIET • Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan fungsi ginjal • Mengganti protein yang keluar bersama urin • Mencegah dan atau mengurangi retensi natrium/air • Mengganti kehilangan protein terutama albumin • Mengurangi edema dan menjaga keseimbangan cairan tubuh. • Memonitor hiperkolesterolemia dan penumpukan trigliserida. • Mengontrol hipertensi. • Mengatasi anoreksia.
  • 17. JENIS DIET Karena gejala penyakit bersifat sangat individual, diet disusun secara individual pula, dengan menyatakan banyak protein dan natrium yang dibutuhkan. jenis diet : diet sindroma nefrotik
  • 18. PERBEDAAN DIET • Kalori diberikan sesuai dengan kebutuhan menurut umur dan berat badan • Protein diberikan sedang, artinya sesuai kebutuhan normal menurut umur, ditambah protein yang hilang melalui urine • Membatasi garam dan sumber natrium untuk mengatasi adanya edema • Membatasi bahan makanan sumber cholesterol bila ada hipercholesterolemia
  • 19. Makanan yang dianjurkan Makanan yang tidak dianjurkan  Nasi, bihun, kentang, ubi  Macaroni  Tepung-tepungan  Selai  Madu  Telur  Danging  Ikan  Susu  Minyak jagung  Minyak sawit  Semua buah dan sayur kecuali yang mengandung kalium tinggi  Kacang-kacangan dan hasil olahannya  Kelapa dan hasil olahannya  Margarine  Lemak hewan  Buah dan sayur yang kalium tinggi
  • 20. KESIMPULAN Sindroma nefrotik adalah status klinis yang ditandai dengan peningkatan permeabilitas glomerulus terhadap protein, yang mengakibatkan kehilangan protein, yang mengakibatkan kehilangan protein urinarius yang masif. Kehilangan protein melalui urin yang ditandai oleh protrinuria massif (>3,5 g protein/24 jam) menyebabkan hipoalbuminemia. (Wong, 2003) Sindrom nefrotik adalah penyakit dengan gejala edema, proteinuria, hipoalbuminemia, dan hiperkolesterlnemia. Kadang- kadang terdapat hematuria, hipertensi dan penurunan fungsi ginjal. Umumnya dibagi menjadi 4 kelompok : • Sindroma nefrotik bawaan. • Sindroma nefrotik sekunder • Sindroma nefrotik idiopati • Glumerulosklerosis fokal segmental