SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Nefrotik sindrom adalah gangguan klinis yang
ditandai dengan peningkatan protein urine
(proteinuria), edema, penurunan albumin
dalam darah (hipoalbuminemia). Kejadiaan ini
diakibatkan oleh kelebihan pecahnya plasma
protein kedalam urin karena peningkatan
permeabilitas membaran kapiler glomerulus.
(Nursalam, 2006)
Merupakan suatau sindrom yang ditandai
dengan, hipoalbuminemai, hiperlipidemia, dan
edema. Sindrom ini dapat terjadi karena faktor
yang menyebabkan permeabilitas glomerulus.
(Aziz Alimul, 2008)
Etiologi , manifestasi klinis, Patofisiologi,
pathway, dan Diagnosa Keperawatan
Sindrom nefrotik Sindrom nefrotik Sindrom nefrotik Glumerulosklerosis
bawaan sekunder ideopatik focal segmental
Oedem saat regulasi imun ter- arteri tubulus
neonatus ganggu kelainan nefropati glumerulonefritis
minimal membranosa proliferatif sklerosis glomerulus
pencangkokan proliferasi abnormal
Ginjal gagal leukosit tampak foot penebalan pembengkakan
procesus sel dinding sitoplasma
epitel berpadu kapiler di-
semua glo-
tdk ada IgG merulus
pd dinding
glomerulus
Mekanisme penghalang protein kerusakan Glomerulus Hepar
sintesis
Selektif non selektif kegagalan dlm filtrasi tekanan onkotik lipid&
koloid menurun protein
Kebocoran kebocoran protein&albumin lolos
Molekul be- molekul kecil dlm proses filtrasi peningkatan per- aliran darah
Sar (albumin) meabilitas kapiler
masuk ke urine hiperlipidemia
Immuno- ekstravaksasi cairan
Globulin IgG protein dlm urine protein
dlm darah oedem
&IgA transferin proteinuria menurun (hipoalbumin)
&zink masuk
Ke urine
SINDROM NEFROTIK
Sel T&surkulasi
Intravaskuler oedema Hiperlipidemia
gangguan imunitas
Cardiac output ekstravaksasi cairan kelebihan lemak
Metabolisme anaerob
dalam darah
suplai O2 & nutrisi ekstravaskuler
Prod. as laktat kejaringan kegagalan proses
penumpukan cairan filtrasi diglomerulus
Menumpuk diotot keruang interistium
masuk ke urine
Kelemahan, keletihan Oedema
&mudah capek Lipiduria
Intoleransi aktivitas
b.d
ketidakseimbangan
antara suplai dan
kebutuhan oksigen
Kelebihan volume cairan
b.d gangguan mekanisme
regulasi
edema periorbital edema peripheral ascites edema perifer
tekanan abdomen meningkat
mendesak rongga lambung mendesak rongga dada
anoreksia, nausea, vomit daya ekspansi paru
nafas cepat (thakipnea)
Ketidakefektifan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan
mencerna makanan Ketidakefektifan
pola nafas b.d
hiperventilasi
1. Uji Laboratorium
a. Uji Urine
o Urinalisis
 Proteinuria (dapat mencapai lebih dari 2 g/m2/hari)
 Bentuk hialin dan granular
 Hematuria
o Uji dipstick urine: hasil positif untuk protein dan darah
o Berat jenis urin: meningkat palsu karena proteinuria
o Osmoralitas urine: meningkat
b. Uji Darah
◦ Kadar albumin serum: menurun (kurang dari 2 g/dl)
◦ Kadar kolesterol serum: meningkat (dapat mencapai
450-1000 mg/dl)
◦ Kadar trigliserid serum: meningkat
◦ Kadar hemoglobin dan hematocrit: meningkat
(hemokonsentrasi)
◦ Hitung trombosit: meningkat (mencapai 500.000-
1.000.000/µl)
◦ Kadar elektrolit serum: bervariasi sesuai dengan
keadaan penyakit perorangan.
2. Uji Diagnostik : Biobsi ginjal
1. Pemantauan cairan dengan mengkaji
ketidakseimbangan elektrolit, seperti
hipokalemia, hiponatremia, dan
hipernatremia.
2. Pemberian nutrisi yang adekuat, yaitu tinggi
kalori, tinggi protein dan menurunkan
jumlah natrium (mengurangi makanan yang
mengandung natrium)
3. Pemberian perawatan kulit dengan
memandikan dengan sering, mengeringkan
daerah yang lembab, mengatur atau
mengubah posisi dengan sering, serta
menggunakan bantal penopang untuk
menghindari kerusakan pada daerah
penonjolan.
4. Penatalaksanaan medis dalam pemberian
kortikosteroid, diuretik, dan retriksinatrium
1. syok hipovolemik
2. thrombosis vena
3. Gangguan pernafasan
4. Kerusakan kulit
5. Infeksi
6. Efek samping terapi steroid
7. jangka panjang
1. Ketidakefektifan pola nafas b.d
hiperventilasi
2. Kelebihan volume cairan b.d gangguan
mekanisme regulasi
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan
mencerna makanan
4. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan
antara suplai dan kebutuhan oksigen
Diagnosa Tujuan dan Kriteria
Hasil(NOC)
Kode
NIC
Intervensi (NIC)
Ketidakef
ektifan
pola
nafas b.d
hipervent
ilasi
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3X24 jam
pola nafas klien berkurang /
teratasi dengan KH :
Respiratory status : Ventilation
(0403)
Keterangan :
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
3350 Respiratory monitoring
 Monitor kedalaman
napas, pola napas,
dan irama
pernapasan
 Tulis/catat adanya
retraksi dinding
dada
 Catat penggunaan
otot bantu
pernapasan
 Berikan terapi O2
 Kolaborasi dengan
dokter untuk
pemberian terapi
farmakologi
Indikator IR ER
RR dlm batas normal
Pola pernafasan
Kedalaman
pernafasan
Ritme pernafasan
1
2
2
1
4
4
4
4
Kelebiha
n volume
cairan
b.d
ganggua
n
mekanis
me
regulasi
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3X24
jam kelebihan volume klien
berkurang dengan KH :
fluid balance (0610)
Keterangan :
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
4120 Fluid management :
 Monitor vital sign
 Monitor intake dan
output cairan dan
makanan
 Pasang kateter jika
diperlukan
 Motivasi keluarga
dan pasien untuk
tidak panik
 Kolaborasi dengan
dokter untuk
pemberian terapi
cairan dan obat
 Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk terapi
makanan dan
minuman klien.
Indikator IR ER
Tekanan darah
Ascites
Nadi
Hematokrit
2
1
2
2
4
4
4
4
Ketidaksei
mbangan
nutrisi
kurang
dari
kebutuhan
tubuh b.d
ketidakma
mpuan
mencerna
makanan
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3X24
jam kebutuhan nutrisi
klien tercukupi dengan KH
:
Nutritional status : food
and fluid intake (1008)
Keterangan :
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
112
0
Nutrition Therapy :
 Monitor intake
makanan dan output
makanan klien
 Dampingi klien
untuk memilih
makanan yang
lembut dan disukai
klien
 Pasang NGT jika
diperlukan untuk
memaksimalkan
pemberian makanan
 Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk
pemberian makanan
 Kolaborasi dengan
dokter untuk
pemberian obat,
vitamin dan
suplemen tambahan
jika diperlukan
Indikator IR ER
Masukan
makanan oral
Masukan
minuman oral
Masukan cairan
lewat IV
2
2
2
4
4
5
Intoleransi
aktivitas
b.d
ketidaksei
mbangan
antara
suplai dan
kebutuhan
oksigen
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x 24 jam
diharapkan pasien tidak
mengalami hambatan dalam
berkativitas dengan kriteria
hasil :
Activity Intolerance (0005)
Keterangan :
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
4040 Cardiac care
 Monitor status
pernapasan
 Catat adanya
penurunan cardiac
output
 Monitor dyspnea
 Kaji vital sign
 Monitor respon pasien
terhadap pengobatan
 Monitor irama jumlah
dan suara jantung
 Monitor keseimbangan
cairan
 Instruksikan kepada
keluarga untuk
mengurangi aktivitas
berbicara dengan
pasien
 Kolaborasi pemberian
terapi oksigen
 Kolaborasi dengan
dokter untuk
pemberian terapi
farmakologi
Indikator IR ER
TD dalam batas
normal
HR dalam batas
normal
Tidak mengeluh
sesak nafas saat
berkativitas
3
3
2
5
5
4
Sindrom nefrotik

More Related Content

What's hot (20)

Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)
Asuhan Keperawatan GOUT (Asam Urat)
 
Asuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
Asuhan Keperawatan dengan Klien AnemiaAsuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
Asuhan Keperawatan dengan Klien Anemia
 
ASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIA
 
Ppt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidismePpt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidisme
 
Analisa data gagal jantung
Analisa data gagal jantungAnalisa data gagal jantung
Analisa data gagal jantung
 
Hipertiroid ppt
Hipertiroid pptHipertiroid ppt
Hipertiroid ppt
 
Asuhan Keperawatan Leukimia-Power Point
Asuhan Keperawatan Leukimia-Power PointAsuhan Keperawatan Leukimia-Power Point
Asuhan Keperawatan Leukimia-Power Point
 
Pemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thoraxPemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thorax
 
12 nervus cranial
12 nervus cranial 12 nervus cranial
12 nervus cranial
 
Kumpulan nanda nic noc r cl
Kumpulan nanda nic noc r clKumpulan nanda nic noc r cl
Kumpulan nanda nic noc r cl
 
Gagal ginjal akut
Gagal ginjal akutGagal ginjal akut
Gagal ginjal akut
 
Konsep asuhan keperawatan Leukemia
Konsep asuhan keperawatan LeukemiaKonsep asuhan keperawatan Leukemia
Konsep asuhan keperawatan Leukemia
 
ketoasidosis diabetikum
ketoasidosis diabetikumketoasidosis diabetikum
ketoasidosis diabetikum
 
pemeriksaan fisik
pemeriksaan fisikpemeriksaan fisik
pemeriksaan fisik
 
Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA
 
Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6
 
Patofisiologi diare pada anak
Patofisiologi diare pada anakPatofisiologi diare pada anak
Patofisiologi diare pada anak
 
Pathways ggk
Pathways ggkPathways ggk
Pathways ggk
 
Luka Bakar
Luka BakarLuka Bakar
Luka Bakar
 
Asuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan InfeksiAsuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan Infeksi
 

Viewers also liked

Sindrom nefrotik
Sindrom nefrotikSindrom nefrotik
Sindrom nefrotikMayah M4y
 
6. bab ii sindom nefrotik
6. bab ii sindom nefrotik6. bab ii sindom nefrotik
6. bab ii sindom nefrotikVeri Endaryeni
 
skep anak dengan syndrom nefrotik
skep anak dengan syndrom nefrotikskep anak dengan syndrom nefrotik
skep anak dengan syndrom nefrotikroropuji
 
Sindrom nefrotik relaps
Sindrom nefrotik relapsSindrom nefrotik relaps
Sindrom nefrotik relapsWiwin Meiriana
 
Ppt sindrom nefrotik
Ppt sindrom nefrotikPpt sindrom nefrotik
Ppt sindrom nefrotikNida Hidayati
 
Askep pemfigus vulgaris
Askep pemfigus vulgarisAskep pemfigus vulgaris
Askep pemfigus vulgarisStiawan Akbar
 
Glomerulonephritis aldo
Glomerulonephritis aldoGlomerulonephritis aldo
Glomerulonephritis aldoLina Lim
 
Lp b bl_feran
Lp b bl_feranLp b bl_feran
Lp b bl_ferankris_16
 
237622675 case-intoksikasi-aseton-docx
237622675 case-intoksikasi-aseton-docx237622675 case-intoksikasi-aseton-docx
237622675 case-intoksikasi-aseton-docxhomeworkping3
 
Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak
Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak
Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak Charlie Windri
 
Laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan bayi baru lahir maya
Laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan bayi baru lahir mayaLaporan pendahuluan dan asuhan keperawatan bayi baru lahir maya
Laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan bayi baru lahir mayaakuyohoyo
 
Sistem perkemihan power point
Sistem perkemihan power pointSistem perkemihan power point
Sistem perkemihan power pointFatimah Zahra
 

Viewers also liked (18)

Sindrom nefrotik
Sindrom nefrotikSindrom nefrotik
Sindrom nefrotik
 
6. bab ii sindom nefrotik
6. bab ii sindom nefrotik6. bab ii sindom nefrotik
6. bab ii sindom nefrotik
 
skep anak dengan syndrom nefrotik
skep anak dengan syndrom nefrotikskep anak dengan syndrom nefrotik
skep anak dengan syndrom nefrotik
 
Sindrom nefrotik relaps
Sindrom nefrotik relapsSindrom nefrotik relaps
Sindrom nefrotik relaps
 
Ppt sindrom nefrotik
Ppt sindrom nefrotikPpt sindrom nefrotik
Ppt sindrom nefrotik
 
Askep pemfigus vulgaris
Askep pemfigus vulgarisAskep pemfigus vulgaris
Askep pemfigus vulgaris
 
Sebosea
SeboseaSebosea
Sebosea
 
Glomerulonephritis aldo
Glomerulonephritis aldoGlomerulonephritis aldo
Glomerulonephritis aldo
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
PSORIASIS
PSORIASISPSORIASIS
PSORIASIS
 
jurnal efusu flaura
jurnal efusu flaurajurnal efusu flaura
jurnal efusu flaura
 
Sindrom nefrotik
Sindrom nefrotikSindrom nefrotik
Sindrom nefrotik
 
Lp b bl_feran
Lp b bl_feranLp b bl_feran
Lp b bl_feran
 
237622675 case-intoksikasi-aseton-docx
237622675 case-intoksikasi-aseton-docx237622675 case-intoksikasi-aseton-docx
237622675 case-intoksikasi-aseton-docx
 
Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak
Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak
Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak
 
Laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan bayi baru lahir maya
Laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan bayi baru lahir mayaLaporan pendahuluan dan asuhan keperawatan bayi baru lahir maya
Laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan bayi baru lahir maya
 
Sistem perkemihan power point
Sistem perkemihan power pointSistem perkemihan power point
Sistem perkemihan power point
 
Sindrom Nefrotik
Sindrom NefrotikSindrom Nefrotik
Sindrom Nefrotik
 

Similar to Sindrom nefrotik

Acute gromerulonephritis
Acute gromerulonephritisAcute gromerulonephritis
Acute gromerulonephritisAtin Nishi
 
hipertiroidppt-151004145346-lva1-app6892.pptx
hipertiroidppt-151004145346-lva1-app6892.pptxhipertiroidppt-151004145346-lva1-app6892.pptx
hipertiroidppt-151004145346-lva1-app6892.pptxKevinTandarto1
 
Chronic kidney disease
Chronic kidney diseaseChronic kidney disease
Chronic kidney diseaseAni Nuraeni
 
asuhan keperawatan pada pasien tifoid.pptx
asuhan keperawatan pada pasien tifoid.pptxasuhan keperawatan pada pasien tifoid.pptx
asuhan keperawatan pada pasien tifoid.pptxdionziel
 
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan diabetes mellitus  AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan diabetes mellitus  AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Leptospirosis Case Report Presentation.pptx
Leptospirosis Case Report Presentation.pptxLeptospirosis Case Report Presentation.pptx
Leptospirosis Case Report Presentation.pptxHanun15
 

Similar to Sindrom nefrotik (20)

Sindrom nefrotik AKPER PEMKAB MUNA
Sindrom nefrotik AKPER PEMKAB MUNA Sindrom nefrotik AKPER PEMKAB MUNA
Sindrom nefrotik AKPER PEMKAB MUNA
 
Sindrom nefrotik
Sindrom nefrotikSindrom nefrotik
Sindrom nefrotik
 
Askep sindrom nefrotik AKPER PEMKAB MUNA
Askep sindrom nefrotik AKPER PEMKAB MUNA Askep sindrom nefrotik AKPER PEMKAB MUNA
Askep sindrom nefrotik AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep sindrom nefrotik
Askep sindrom nefrotikAskep sindrom nefrotik
Askep sindrom nefrotik
 
Acute gromerulonephritis
Acute gromerulonephritisAcute gromerulonephritis
Acute gromerulonephritis
 
hipertiroidppt-151004145346-lva1-app6892.pptx
hipertiroidppt-151004145346-lva1-app6892.pptxhipertiroidppt-151004145346-lva1-app6892.pptx
hipertiroidppt-151004145346-lva1-app6892.pptx
 
PILONEFRITIS
PILONEFRITISPILONEFRITIS
PILONEFRITIS
 
Chronic kidney disease
Chronic kidney diseaseChronic kidney disease
Chronic kidney disease
 
Askep glomerulonefritis akut
Askep glomerulonefritis akutAskep glomerulonefritis akut
Askep glomerulonefritis akut
 
Askep GGA oleh herianto.pptx
Askep GGA oleh herianto.pptxAskep GGA oleh herianto.pptx
Askep GGA oleh herianto.pptx
 
asuhan keperawatan pada pasien tifoid.pptx
asuhan keperawatan pada pasien tifoid.pptxasuhan keperawatan pada pasien tifoid.pptx
asuhan keperawatan pada pasien tifoid.pptx
 
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA
 
DSS casse report.pptx
DSS casse report.pptxDSS casse report.pptx
DSS casse report.pptx
 
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan diabetes mellitus  AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan diabetes mellitus  AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep dm
Askep dmAskep dm
Askep dm
 
NEFROTIK SINDROME.pptx
NEFROTIK SINDROME.pptxNEFROTIK SINDROME.pptx
NEFROTIK SINDROME.pptx
 
CKD-on-HD.docx
CKD-on-HD.docxCKD-on-HD.docx
CKD-on-HD.docx
 
Leptospirosis Case Report Presentation.pptx
Leptospirosis Case Report Presentation.pptxLeptospirosis Case Report Presentation.pptx
Leptospirosis Case Report Presentation.pptx
 
Nefrotik sindrom kecil
Nefrotik sindrom kecilNefrotik sindrom kecil
Nefrotik sindrom kecil
 
153075631 case-sn
153075631 case-sn153075631 case-sn
153075631 case-sn
 

More from Yabniel Lit Jingga (20)

Mantri ireng manfaat besar ciplukan
Mantri ireng   manfaat besar ciplukanMantri ireng   manfaat besar ciplukan
Mantri ireng manfaat besar ciplukan
 
Cover
CoverCover
Cover
 
Tumor tulang shb
Tumor tulang shbTumor tulang shb
Tumor tulang shb
 
Skoliosis shb
Skoliosis shbSkoliosis shb
Skoliosis shb
 
Rematoid arthritis shb
Rematoid arthritis shbRematoid arthritis shb
Rematoid arthritis shb
 
Perawatan luka
Perawatan lukaPerawatan luka
Perawatan luka
 
Osteoporosis shb
Osteoporosis shbOsteoporosis shb
Osteoporosis shb
 
Osteomalasia pada anak shb
Osteomalasia pada anak shbOsteomalasia pada anak shb
Osteomalasia pada anak shb
 
Osteomalacia dewasa shb
Osteomalacia dewasa shbOsteomalacia dewasa shb
Osteomalacia dewasa shb
 
Lordosis shb
Lordosis shbLordosis shb
Lordosis shb
 
Anatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologiAnatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologi
 
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologiAnatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
 
Bahan perkuliahan ke 8
Bahan perkuliahan ke 8Bahan perkuliahan ke 8
Bahan perkuliahan ke 8
 
Bahan perkuliahan ke 6
Bahan perkuliahan ke 6Bahan perkuliahan ke 6
Bahan perkuliahan ke 6
 
Bahan perkuliahan ke 5
Bahan perkuliahan ke 5Bahan perkuliahan ke 5
Bahan perkuliahan ke 5
 
Bahan perkuliahan ke 4
Bahan perkuliahan ke 4Bahan perkuliahan ke 4
Bahan perkuliahan ke 4
 
Bahan perkuliahan ke 3
Bahan perkuliahan ke 3Bahan perkuliahan ke 3
Bahan perkuliahan ke 3
 
Bahan perkuliahan ke 2
Bahan perkuliahan ke 2Bahan perkuliahan ke 2
Bahan perkuliahan ke 2
 
Bahan perkuliahan ke 1
Bahan perkuliahan ke 1Bahan perkuliahan ke 1
Bahan perkuliahan ke 1
 
Soleh 2078
Soleh 2078Soleh 2078
Soleh 2078
 

Sindrom nefrotik

  • 1.
  • 2. Nefrotik sindrom adalah gangguan klinis yang ditandai dengan peningkatan protein urine (proteinuria), edema, penurunan albumin dalam darah (hipoalbuminemia). Kejadiaan ini diakibatkan oleh kelebihan pecahnya plasma protein kedalam urin karena peningkatan permeabilitas membaran kapiler glomerulus. (Nursalam, 2006)
  • 3. Merupakan suatau sindrom yang ditandai dengan, hipoalbuminemai, hiperlipidemia, dan edema. Sindrom ini dapat terjadi karena faktor yang menyebabkan permeabilitas glomerulus. (Aziz Alimul, 2008)
  • 4. Etiologi , manifestasi klinis, Patofisiologi, pathway, dan Diagnosa Keperawatan
  • 5. Sindrom nefrotik Sindrom nefrotik Sindrom nefrotik Glumerulosklerosis bawaan sekunder ideopatik focal segmental Oedem saat regulasi imun ter- arteri tubulus neonatus ganggu kelainan nefropati glumerulonefritis minimal membranosa proliferatif sklerosis glomerulus pencangkokan proliferasi abnormal Ginjal gagal leukosit tampak foot penebalan pembengkakan procesus sel dinding sitoplasma epitel berpadu kapiler di- semua glo- tdk ada IgG merulus pd dinding glomerulus Mekanisme penghalang protein kerusakan Glomerulus Hepar sintesis Selektif non selektif kegagalan dlm filtrasi tekanan onkotik lipid& koloid menurun protein Kebocoran kebocoran protein&albumin lolos Molekul be- molekul kecil dlm proses filtrasi peningkatan per- aliran darah Sar (albumin) meabilitas kapiler masuk ke urine hiperlipidemia Immuno- ekstravaksasi cairan Globulin IgG protein dlm urine protein dlm darah oedem
  • 6. &IgA transferin proteinuria menurun (hipoalbumin) &zink masuk Ke urine SINDROM NEFROTIK Sel T&surkulasi Intravaskuler oedema Hiperlipidemia gangguan imunitas Cardiac output ekstravaksasi cairan kelebihan lemak Metabolisme anaerob dalam darah suplai O2 & nutrisi ekstravaskuler Prod. as laktat kejaringan kegagalan proses penumpukan cairan filtrasi diglomerulus Menumpuk diotot keruang interistium masuk ke urine Kelemahan, keletihan Oedema &mudah capek Lipiduria Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen Kelebihan volume cairan b.d gangguan mekanisme regulasi
  • 7. edema periorbital edema peripheral ascites edema perifer tekanan abdomen meningkat mendesak rongga lambung mendesak rongga dada anoreksia, nausea, vomit daya ekspansi paru nafas cepat (thakipnea) Ketidakefektifan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan mencerna makanan Ketidakefektifan pola nafas b.d hiperventilasi
  • 8. 1. Uji Laboratorium a. Uji Urine o Urinalisis  Proteinuria (dapat mencapai lebih dari 2 g/m2/hari)  Bentuk hialin dan granular  Hematuria o Uji dipstick urine: hasil positif untuk protein dan darah o Berat jenis urin: meningkat palsu karena proteinuria o Osmoralitas urine: meningkat
  • 9. b. Uji Darah ◦ Kadar albumin serum: menurun (kurang dari 2 g/dl) ◦ Kadar kolesterol serum: meningkat (dapat mencapai 450-1000 mg/dl) ◦ Kadar trigliserid serum: meningkat ◦ Kadar hemoglobin dan hematocrit: meningkat (hemokonsentrasi) ◦ Hitung trombosit: meningkat (mencapai 500.000- 1.000.000/µl) ◦ Kadar elektrolit serum: bervariasi sesuai dengan keadaan penyakit perorangan. 2. Uji Diagnostik : Biobsi ginjal
  • 10. 1. Pemantauan cairan dengan mengkaji ketidakseimbangan elektrolit, seperti hipokalemia, hiponatremia, dan hipernatremia. 2. Pemberian nutrisi yang adekuat, yaitu tinggi kalori, tinggi protein dan menurunkan jumlah natrium (mengurangi makanan yang mengandung natrium)
  • 11. 3. Pemberian perawatan kulit dengan memandikan dengan sering, mengeringkan daerah yang lembab, mengatur atau mengubah posisi dengan sering, serta menggunakan bantal penopang untuk menghindari kerusakan pada daerah penonjolan. 4. Penatalaksanaan medis dalam pemberian kortikosteroid, diuretik, dan retriksinatrium
  • 12. 1. syok hipovolemik 2. thrombosis vena 3. Gangguan pernafasan 4. Kerusakan kulit 5. Infeksi 6. Efek samping terapi steroid 7. jangka panjang
  • 13. 1. Ketidakefektifan pola nafas b.d hiperventilasi 2. Kelebihan volume cairan b.d gangguan mekanisme regulasi 3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan mencerna makanan 4. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
  • 14. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil(NOC) Kode NIC Intervensi (NIC) Ketidakef ektifan pola nafas b.d hipervent ilasi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3X24 jam pola nafas klien berkurang / teratasi dengan KH : Respiratory status : Ventilation (0403) Keterangan : 1. Keluhan ekstrim 2. Keluhan berat 3. Keluhan sedang 4. Keluhan ringan 5. Tidak ada keluhan 3350 Respiratory monitoring  Monitor kedalaman napas, pola napas, dan irama pernapasan  Tulis/catat adanya retraksi dinding dada  Catat penggunaan otot bantu pernapasan  Berikan terapi O2  Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi farmakologi Indikator IR ER RR dlm batas normal Pola pernafasan Kedalaman pernafasan Ritme pernafasan 1 2 2 1 4 4 4 4
  • 15. Kelebiha n volume cairan b.d ganggua n mekanis me regulasi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3X24 jam kelebihan volume klien berkurang dengan KH : fluid balance (0610) Keterangan : 1. Keluhan ekstrim 2. Keluhan berat 3. Keluhan sedang 4. Keluhan ringan 5. Tidak ada keluhan 4120 Fluid management :  Monitor vital sign  Monitor intake dan output cairan dan makanan  Pasang kateter jika diperlukan  Motivasi keluarga dan pasien untuk tidak panik  Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi cairan dan obat  Kolaborasi dengan ahli gizi untuk terapi makanan dan minuman klien. Indikator IR ER Tekanan darah Ascites Nadi Hematokrit 2 1 2 2 4 4 4 4
  • 16. Ketidaksei mbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakma mpuan mencerna makanan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3X24 jam kebutuhan nutrisi klien tercukupi dengan KH : Nutritional status : food and fluid intake (1008) Keterangan : 1. Keluhan ekstrim 2. Keluhan berat 3. Keluhan sedang 4. Keluhan ringan 5. Tidak ada keluhan 112 0 Nutrition Therapy :  Monitor intake makanan dan output makanan klien  Dampingi klien untuk memilih makanan yang lembut dan disukai klien  Pasang NGT jika diperlukan untuk memaksimalkan pemberian makanan  Kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian makanan  Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat, vitamin dan suplemen tambahan jika diperlukan Indikator IR ER Masukan makanan oral Masukan minuman oral Masukan cairan lewat IV 2 2 2 4 4 5
  • 17. Intoleransi aktivitas b.d ketidaksei mbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam diharapkan pasien tidak mengalami hambatan dalam berkativitas dengan kriteria hasil : Activity Intolerance (0005) Keterangan : 1. Keluhan ekstrim 2. Keluhan berat 3. Keluhan sedang 4. Keluhan ringan 5. Tidak ada keluhan 4040 Cardiac care  Monitor status pernapasan  Catat adanya penurunan cardiac output  Monitor dyspnea  Kaji vital sign  Monitor respon pasien terhadap pengobatan  Monitor irama jumlah dan suara jantung  Monitor keseimbangan cairan  Instruksikan kepada keluarga untuk mengurangi aktivitas berbicara dengan pasien  Kolaborasi pemberian terapi oksigen  Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi farmakologi Indikator IR ER TD dalam batas normal HR dalam batas normal Tidak mengeluh sesak nafas saat berkativitas 3 3 2 5 5 4