SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
BUDIDAYA RUMPUT LAUT
Oleh : Jafar
 Rumput laut atau algae merupakan tumbuhan laut
yang tidak dapat dibedakan antara akar, daun dan
batang, sehingga seluruh tubuhnya disebut thallus
Seluruh tubuh rumput laut disebut thallus yang
terdiri atas holdfast, stipe dan blade.
4 JENIS RUMPUT LAUT
 ada 4 jenis rumput laut yang paling banyak
dibudidayakan di Indonesia yaitu Euchema cottoni,
Euchema spinosum, Gracilaria sp. dan Sargassum
sp.
 Yang paling banyak dikembangkan dari empat jenis
diatas adalah Euchema cottoni. Secara taksonomi,
Euchema cottoni dapat digolongkan dan
diklasifikasikan
sbb:Divisi:RhodophytaKelas:RhodophyceaeOrdo:Gi
gartinalesFamili:SolieriaceaeGenus:EuchemaSpesi
es:
 Euchema cottoni
PEMILIHAN LOKASI
Faktor utama penunjang keberhasilan pemeliharaan
rumput laut adalah pemilihan lokasi, Penentuan suatu
lokasi harus disesuaikan dengan metode
pemeliharaan yang akan digunakan. Penentuan
lokasi yang salah berakibat fatal bagi usaha
pemeliharaan rumput laut karena laut yang dinamis
tidak dapat diprediksiDalam pemilihan lokasi untuk
pemeliharaan perlu dipertimbangkan beberapa faktor
berikut:
1. Faktor resiko
2. Faktor kemudahan
3. Faktor ekologis
FAKTOR RESIKO
a. Masalah Keterlindungan
Untuk menghindari kerusakan secara fisik sarana pemeliharaan
maupun rumput laut dari pengaruh angin dan gelombang yang
besar maka diperlukan lokasi yang terlindung lokasi yang
terlindung biasanya didapatkan di perairan Teluk atau perairan
terbuka tetapi terlindung oleh adanya penghalang atau pulau di
depannya.
b. Masalah Keamanan
Masalah pencurian dan perbuatan sabotase mungkin dapat
dialami sehingga upaya pendekatan kepada beberapa pemilik
usaha untuk menjalin hubungan baik dengan masyarakat sekitar
perlu dilakukan
C. Masalah Konflik Kepentingan
Beberapa kegiatan perikanan (kegiatan penangkapan ikan) dan
kegiatan lainnya Perhubungan laut industri dan lain-lain)
berpengaruh terhadap aktivitas usaha rumput laut dan dapat
mengganggu beberapa sarana rakit
FAKTOR KEMUDAHAN
Pemilik usaha budidaya rumput laut cenderung
memilih lokasi yang berdekatan dengan tempat
tinggal sehingga kegiatan monitoring dan penjagaan
keamanan
FAKTOR EKOLOGIS
a. Arus
Rumput laut merupakan organisme yang
memperolehmakanan melalui aliran air yang melewatinya
gerakan air yangcukup akan menghindari terkumpulnya
kotoran pada talusmembantu pengudaraan dan mencegah
adanya fluktuasi yangbesar terhadap salinitas maupun
suhu air
b. Kondisi dasar perairan
perairan yang mempunyai dasar pecahan-pecahan karang
dan pasir Karangdipandang baik untuk pemeliharaan
rumput laut eucheuma cottonii kondisidasar perairan yang
merupakan petunjuk adanya gerakan air yang baik
c. Kedalaman air
Kedalaman perairan yang baik untuk pemeliharaan
rumput laut eucheumacottonii adalah 30 sampai 60
cm pada waktu surut terendah untuk lokasiyang
berarus kencang metode lepas dasar, dan 2 sampai
15 m untuk metoderakit apung, metode rawai (long-
line) dano sistem jalur. Kndisi ini untukmenghindari
rumput laut mengalami kekeringan dan
mengoptimalkanperolehan sinar matahari
d. salinitas
28 - 35 ppt dengan nilai optimum adalah 33 ppt untuk
memperoleh perairan dengan salinitas demikian perlu
dihindari lokasi yang berdekatan dengan muara
sungai
e. Kecerahan
Rumput laut memerlukan cahaya matahari sebagai
sumber energi guna pembentukan bahan organik
yang diperlukan bagi pertumbuhan dan
perkembangan yang normal kecerahan perairanyang
ideal lebih dari 1 m.
 pencemaran
 lokasi yang telah tercemar oleh limbah rumah
tangga industri maupun limbah kapal harus
dihindari
 g. Ketersediaan Bibit
 Lokasi yang terdapat stok alami rumput laut yang
akan dibudidayakan merupakan petunjuk lokasi
tersebut cocok untuk usaha rumput laut
 h. Tenaga Kerja
 Dalam memilih tenaga kerja yang akan
ditempatkan di lapangan sebaiknya dipilih yang
bertempat tinggal berdekatan dengan lokasi
budidaya
METODE BUDIDAYA RUMPUT LAUT
a. Metode dasar
b. Metode apung
c. Metode lepas dasar
METODE DASAR
Terdiri dari 2 metode
1. Metode broadcast
Metode tebar(broadcast)adalah metode yang sangat
tradisional. Metode ini dilakukan dengan cara bibit
dipotong sesuai ukuran (100 g) lalu ditebar ke dasar
perairan yang telah ditentukan. Metode ini umumnya
dilakukan di daerah yang perbedaan pasang surutnya
kecil. Kelemahan dari sistim ini adalah banyak bibit yang
hilang terbawa arus, pengontrolannya susah dan banyak
hama.
2. Metode dasar laut (bottom farm method).
Metode budidaya dasar laut yaitu metode yang sama
dengan metode tebar dimana bibit ditebarkan pada dasar
perairan, hanya saja pada metode ini bibit diikat pada batu
dan disusun secara teratur didasar perairan.
METODE APUNG
Metode Rakit
Metode ini sering disebut metode rakit kotak dibentuk dari empat buah bambuyang dirakit sehingga berbentuk persegi
panjang dengan ukuran 2,5
–
4 x 5
–
7 m. pada rakit tersebut dipasang tali pengikat rumput laut secara membujur dengan jarak 30 cm kemudian rumput
laut (bibit) diikat pada tali tersebut. Berat bibit yang digunakan berkisar antara 50
–
100 gram. Setelah rumput laut diikat maka rakit tersebut ditarik dan ditempatkan pada lokasi yang telah ditetapkan
dengan menggunakan dua buah jangkar pada kedua ujung rakit tersebut dengan kedalaman perairan berkisar antara
0,5
–
10 m.
metode Long Line
Sesuai dengan namanya, metode ini dibuat dari tali panjang yangdibentangkan. Umumnya tali yang digunakan
adalah tali PE 0,5
–
0,6 cmdengan panjang tali berkisar antara 50
–
100 m. setiap 25 meter diberipelampung utama (besar) pelampung ini dapat terbuat dari drum plastic,styrofoam.
Setiap 5 meter diberi pelampung pembantu yang berfungsiuntuk menggerakan tanaman setiap saat. Pelampung ini
dapat terbuatdari potongan Styrofoam atau dari botol aqua.Untuk metode ini penanaman dapat dilakukan secara
horizontal maupunsecara vertical. Cara penanaman secara horizontal maupun secaravertical.
PEMILIHAN BIBIT
 bibit sebaiknya dipilih dari tanaman yang masih
segar yang dapat diperoleh dari tanaman rumput
laut yang tumbuh secara alami maupun dari
tanaman budidaya.
 Kriteria bibit Dalam penyediaan bibit sebaiknya di
seleksi bibit yang baik dari hasil panen dengan ciri-
ciri :
 a.Bercabang banyak rimbun dan runcing b. Tidak
terdapat bercak dan terkelupas c. Warna spesifik
(cerah)d. Umur 25 -35 gr per rumpune. Tidak
terkena penyakit
 ciri-ciri bibit yang tidak baik adalah:
 1. Warna kemerahan 2. Thallus berlendir 3. Bau
tidak enak/busak4. Thallus rusak atau patah-patah
5. Tidak ada bagian thallus yang transparan atau
tidak berpigmen
PERAWATAN RUMPUT LAUT
 Bersihkan tallus dari tumbuhan liar dan lumpur
yang menempel, sehingga tidak menghalangi
tanaman dari sinar matahari
 Bersihkan tali penggantung dari sampah atau
tumbuhan liar
 Periksa keutuhan tali gantungan, perbaiki jika ada
yang putus atau kencangkan jika tali agak kendor
atau ganti dengan tali yang baru
 Periksa tanaman dari gangguan penyakit
 Hama lain rumput lain yang harus diwaspadai
antara lain larva bulu babi, teripang, ikan-ikan
herbivora seperti baronang.
PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
Pencegahan dan penanggulangan hama
dapatdilakukan dengan
 megusir dengan tidak mematikan
 mengontrol setiap saat atau pada saat jam-jam
tertentu ketika penyu akan datang
 Meletakkan benda yangmenghasilkan bunyi
 Pencegahan pada binatang kecil yang bergerak
lambat dapat dengan mudah ditangkap
dimusnahkan atau di pindahkan ke area yang jauh
dari tempat budidaya
(WWF, 2014).
PENYAKIT RUMPUT LAUT
Penyakit yang sering menimpa rumput laut
1. Penyakit ice-ice
2. Kerak Bryozon
3. Bulu kucing
 ada beberapa metode pemanenan yang telah
terbiasa dilakukan oleh para pembudidaya di
beberapa daerah, antara lain:1. Metode
pemanenan sebagian (pruning)2. Metode
pemanenan total (full harvest)
 Pemanenan Rumput Laut
 Metode pemanenan sebagian (pruning)
 Metode pemanenan dengan melakukan pemotongan
sebagian rumput laut dengan memisahkan cabang-
cabang dari tanaman induknya. Cara panen ini
dilakukan dilokasi budidaya (di laut) yaitu dengan
melakukan seleksi terhadap thallus yang siap dipanen
serta menyisakan dan membiarkan thallus/cabang lain
pada tanaman induk untuk kebutuhan bibit. Cara ini bisa
menghemat tali pengikat bibit sedangkan kekurangan
metode panen seperti ini adalah membutuhkan waktu
yang relative lama sehingga kurang efisien, selain itu
cara ini akan menyebabkan rumput laut yang disisakan
pada tanaman induk mengalami pertumbuhan yang
lambat, sehingga kualitasnya kurang baik. Dengan
demikian metode panen ini kurang dianjurkan jika
melihat aspek efektifitas dan efisiensi
 Metode pemanenan total (full harvest)
 Cara ini dengan melakukan pelepasan tanaman rumput
laut dari tali ikat dengan jalan memotong tali ikat atau
melepaskan ikatan tali. Kegiatan pemanenan pada
metode ini dilakukan di darat atau dipinggir pantai pada
tempat yang teduh (tidak terkena sinar matahari
langsung). Kelebihan cara ini adalah membutuhkan
waktu kerja yang tidak terlalu lama sehingga efisien,
selain itu dapat dengan mudah melakukan seleksi
terhadap thallus yang masih muda untuk keperluan bibit
sehingga secara langsung dapat dilakukan penanaman
kembali dengan laju pertumbuhan yang baik.
Sedangkan kekurangannya tali pengikat bibit perlu
diganti setiap kali panen.
 Pengetahuan Dalam Melakukan Pemanenan
 Untuk mendapatkan rumput laut yang
memilikikandungan karaginan optimal sesuai
dengankebutuhan industri, maka beberapa hal
yangperlu mendapatkan perhatian dan
menjadipertimbangan dalam menjamin kualitas
hasilproduksi rumput laut pada saat
pemanenan,sebagai berikut :a. Umur b. Cuaca c.
Cara Panen
 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan
pemanenanrumput lautE. cottoni, antara lain :
 1. Rumput laut yang dipanen harus sudah
memasuki umur panen sebagaimana yang
dipersyaratkan industri, yaitu 45 haridengan
pencapaian berat rumput laut minimal 4 kali lipat
dari bibit awal. Pada umur tersebut rumput laut
mempunyai kualitasgelstengthdan mengandung
karaginan yang optimal.2.Bersihkan rumput laut
dari kotoran atau tanaman lain yang melekat
sebelum dilakukan pemanenan3.Lepaskan tali ris
yang penuh ikatan rumput laut dari tali utama
 Angkat gulungan tali ris yang berisi rumpun rumput laut
dan taruh kedalam sampan atau perahu, untuk
kemudian di bawa ke daratan.5.Lepaskan rumput laut
dari tali ris (panen keseluruhan) danpetik thallus muda
untuk dijadikan bibit pada proses tanam selanjutnya.6.
Pemanenan dilakukan dengan jalan melepaskan
rumpun rumput lautdari ikatan tali ris, atau dengan
memotong bagian pangkal batangdengan
menggunkanan pisau tajam agar mempertahankan
rumput lauttetap utuh. Hal ini untuk menghindari
penurunkan mutu rumput laut.Perlakuan panen dengan
jalah diserut/dipatahkan pada bagian batangatau thallus
akan menyebabkan keluarnya gel pada
permukaanpatahan, sehingga secara langsung akan
menurunkan mutu rumputlaut.

More Related Content

Similar to Budidaya Rumput Laut bahan.pptx

Similar to Budidaya Rumput Laut bahan.pptx (20)

Makalah_8 Makalah diskusi 2 kel 3
Makalah_8 Makalah diskusi 2 kel 3Makalah_8 Makalah diskusi 2 kel 3
Makalah_8 Makalah diskusi 2 kel 3
 
Kumis kucing
Kumis kucingKumis kucing
Kumis kucing
 
Teknis budidaya semangka
Teknis budidaya semangkaTeknis budidaya semangka
Teknis budidaya semangka
 
Presentasi kl
Presentasi klPresentasi kl
Presentasi kl
 
Jenis tanaman rambutan
Jenis tanaman rambutanJenis tanaman rambutan
Jenis tanaman rambutan
 
Jenis tanaman rambutan
Jenis tanaman rambutanJenis tanaman rambutan
Jenis tanaman rambutan
 
Teknis budidaya panili
Teknis budidaya paniliTeknis budidaya panili
Teknis budidaya panili
 
Kedondong
KedondongKedondong
Kedondong
 
Deskripsi bioekologis
Deskripsi bioekologisDeskripsi bioekologis
Deskripsi bioekologis
 
Teknikbudidayatanamanpadi 140919105622-phpapp02
Teknikbudidayatanamanpadi 140919105622-phpapp02Teknikbudidayatanamanpadi 140919105622-phpapp02
Teknikbudidayatanamanpadi 140919105622-phpapp02
 
Budidaya hidroponik mentimun
Budidaya hidroponik mentimunBudidaya hidroponik mentimun
Budidaya hidroponik mentimun
 
Filsafat harlianti
Filsafat harliantiFilsafat harlianti
Filsafat harlianti
 
Laporan Budidaya KARET
Laporan Budidaya KARETLaporan Budidaya KARET
Laporan Budidaya KARET
 
PRESENTASI CENGKEH FIX.pptx
PRESENTASI CENGKEH FIX.pptxPRESENTASI CENGKEH FIX.pptx
PRESENTASI CENGKEH FIX.pptx
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
Teknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomatTeknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomat
 
Rambutan
RambutanRambutan
Rambutan
 
Rambutan
RambutanRambutan
Rambutan
 
PENGURUSAN PENANAMAN KOBIS
PENGURUSAN PENANAMAN KOBISPENGURUSAN PENANAMAN KOBIS
PENGURUSAN PENANAMAN KOBIS
 
Minggu 3 pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasi
Minggu 3   pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasiMinggu 3   pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasi
Minggu 3 pembibitan, landclearing, penyulaman, kastrasi
 

Recently uploaded

vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 

Recently uploaded (20)

vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 

Budidaya Rumput Laut bahan.pptx

  • 2.  Rumput laut atau algae merupakan tumbuhan laut yang tidak dapat dibedakan antara akar, daun dan batang, sehingga seluruh tubuhnya disebut thallus Seluruh tubuh rumput laut disebut thallus yang terdiri atas holdfast, stipe dan blade.
  • 3. 4 JENIS RUMPUT LAUT  ada 4 jenis rumput laut yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia yaitu Euchema cottoni, Euchema spinosum, Gracilaria sp. dan Sargassum sp.  Yang paling banyak dikembangkan dari empat jenis diatas adalah Euchema cottoni. Secara taksonomi, Euchema cottoni dapat digolongkan dan diklasifikasikan sbb:Divisi:RhodophytaKelas:RhodophyceaeOrdo:Gi gartinalesFamili:SolieriaceaeGenus:EuchemaSpesi es:  Euchema cottoni
  • 4. PEMILIHAN LOKASI Faktor utama penunjang keberhasilan pemeliharaan rumput laut adalah pemilihan lokasi, Penentuan suatu lokasi harus disesuaikan dengan metode pemeliharaan yang akan digunakan. Penentuan lokasi yang salah berakibat fatal bagi usaha pemeliharaan rumput laut karena laut yang dinamis tidak dapat diprediksiDalam pemilihan lokasi untuk pemeliharaan perlu dipertimbangkan beberapa faktor berikut: 1. Faktor resiko 2. Faktor kemudahan 3. Faktor ekologis
  • 5. FAKTOR RESIKO a. Masalah Keterlindungan Untuk menghindari kerusakan secara fisik sarana pemeliharaan maupun rumput laut dari pengaruh angin dan gelombang yang besar maka diperlukan lokasi yang terlindung lokasi yang terlindung biasanya didapatkan di perairan Teluk atau perairan terbuka tetapi terlindung oleh adanya penghalang atau pulau di depannya. b. Masalah Keamanan Masalah pencurian dan perbuatan sabotase mungkin dapat dialami sehingga upaya pendekatan kepada beberapa pemilik usaha untuk menjalin hubungan baik dengan masyarakat sekitar perlu dilakukan C. Masalah Konflik Kepentingan Beberapa kegiatan perikanan (kegiatan penangkapan ikan) dan kegiatan lainnya Perhubungan laut industri dan lain-lain) berpengaruh terhadap aktivitas usaha rumput laut dan dapat mengganggu beberapa sarana rakit
  • 6. FAKTOR KEMUDAHAN Pemilik usaha budidaya rumput laut cenderung memilih lokasi yang berdekatan dengan tempat tinggal sehingga kegiatan monitoring dan penjagaan keamanan
  • 7. FAKTOR EKOLOGIS a. Arus Rumput laut merupakan organisme yang memperolehmakanan melalui aliran air yang melewatinya gerakan air yangcukup akan menghindari terkumpulnya kotoran pada talusmembantu pengudaraan dan mencegah adanya fluktuasi yangbesar terhadap salinitas maupun suhu air b. Kondisi dasar perairan perairan yang mempunyai dasar pecahan-pecahan karang dan pasir Karangdipandang baik untuk pemeliharaan rumput laut eucheuma cottonii kondisidasar perairan yang merupakan petunjuk adanya gerakan air yang baik
  • 8. c. Kedalaman air Kedalaman perairan yang baik untuk pemeliharaan rumput laut eucheumacottonii adalah 30 sampai 60 cm pada waktu surut terendah untuk lokasiyang berarus kencang metode lepas dasar, dan 2 sampai 15 m untuk metoderakit apung, metode rawai (long- line) dano sistem jalur. Kndisi ini untukmenghindari rumput laut mengalami kekeringan dan mengoptimalkanperolehan sinar matahari
  • 9. d. salinitas 28 - 35 ppt dengan nilai optimum adalah 33 ppt untuk memperoleh perairan dengan salinitas demikian perlu dihindari lokasi yang berdekatan dengan muara sungai e. Kecerahan Rumput laut memerlukan cahaya matahari sebagai sumber energi guna pembentukan bahan organik yang diperlukan bagi pertumbuhan dan perkembangan yang normal kecerahan perairanyang ideal lebih dari 1 m.
  • 10.  pencemaran  lokasi yang telah tercemar oleh limbah rumah tangga industri maupun limbah kapal harus dihindari  g. Ketersediaan Bibit  Lokasi yang terdapat stok alami rumput laut yang akan dibudidayakan merupakan petunjuk lokasi tersebut cocok untuk usaha rumput laut  h. Tenaga Kerja  Dalam memilih tenaga kerja yang akan ditempatkan di lapangan sebaiknya dipilih yang bertempat tinggal berdekatan dengan lokasi budidaya
  • 11. METODE BUDIDAYA RUMPUT LAUT a. Metode dasar b. Metode apung c. Metode lepas dasar
  • 12. METODE DASAR Terdiri dari 2 metode 1. Metode broadcast Metode tebar(broadcast)adalah metode yang sangat tradisional. Metode ini dilakukan dengan cara bibit dipotong sesuai ukuran (100 g) lalu ditebar ke dasar perairan yang telah ditentukan. Metode ini umumnya dilakukan di daerah yang perbedaan pasang surutnya kecil. Kelemahan dari sistim ini adalah banyak bibit yang hilang terbawa arus, pengontrolannya susah dan banyak hama. 2. Metode dasar laut (bottom farm method). Metode budidaya dasar laut yaitu metode yang sama dengan metode tebar dimana bibit ditebarkan pada dasar perairan, hanya saja pada metode ini bibit diikat pada batu dan disusun secara teratur didasar perairan.
  • 13. METODE APUNG Metode Rakit Metode ini sering disebut metode rakit kotak dibentuk dari empat buah bambuyang dirakit sehingga berbentuk persegi panjang dengan ukuran 2,5 – 4 x 5 – 7 m. pada rakit tersebut dipasang tali pengikat rumput laut secara membujur dengan jarak 30 cm kemudian rumput laut (bibit) diikat pada tali tersebut. Berat bibit yang digunakan berkisar antara 50 – 100 gram. Setelah rumput laut diikat maka rakit tersebut ditarik dan ditempatkan pada lokasi yang telah ditetapkan dengan menggunakan dua buah jangkar pada kedua ujung rakit tersebut dengan kedalaman perairan berkisar antara 0,5 – 10 m. metode Long Line Sesuai dengan namanya, metode ini dibuat dari tali panjang yangdibentangkan. Umumnya tali yang digunakan adalah tali PE 0,5 – 0,6 cmdengan panjang tali berkisar antara 50 – 100 m. setiap 25 meter diberipelampung utama (besar) pelampung ini dapat terbuat dari drum plastic,styrofoam. Setiap 5 meter diberi pelampung pembantu yang berfungsiuntuk menggerakan tanaman setiap saat. Pelampung ini dapat terbuatdari potongan Styrofoam atau dari botol aqua.Untuk metode ini penanaman dapat dilakukan secara horizontal maupunsecara vertical. Cara penanaman secara horizontal maupun secaravertical.
  • 14. PEMILIHAN BIBIT  bibit sebaiknya dipilih dari tanaman yang masih segar yang dapat diperoleh dari tanaman rumput laut yang tumbuh secara alami maupun dari tanaman budidaya.
  • 15.  Kriteria bibit Dalam penyediaan bibit sebaiknya di seleksi bibit yang baik dari hasil panen dengan ciri- ciri :  a.Bercabang banyak rimbun dan runcing b. Tidak terdapat bercak dan terkelupas c. Warna spesifik (cerah)d. Umur 25 -35 gr per rumpune. Tidak terkena penyakit
  • 16.  ciri-ciri bibit yang tidak baik adalah:  1. Warna kemerahan 2. Thallus berlendir 3. Bau tidak enak/busak4. Thallus rusak atau patah-patah 5. Tidak ada bagian thallus yang transparan atau tidak berpigmen
  • 17. PERAWATAN RUMPUT LAUT  Bersihkan tallus dari tumbuhan liar dan lumpur yang menempel, sehingga tidak menghalangi tanaman dari sinar matahari  Bersihkan tali penggantung dari sampah atau tumbuhan liar  Periksa keutuhan tali gantungan, perbaiki jika ada yang putus atau kencangkan jika tali agak kendor atau ganti dengan tali yang baru  Periksa tanaman dari gangguan penyakit  Hama lain rumput lain yang harus diwaspadai antara lain larva bulu babi, teripang, ikan-ikan herbivora seperti baronang.
  • 18.
  • 19. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT Pencegahan dan penanggulangan hama dapatdilakukan dengan  megusir dengan tidak mematikan  mengontrol setiap saat atau pada saat jam-jam tertentu ketika penyu akan datang  Meletakkan benda yangmenghasilkan bunyi  Pencegahan pada binatang kecil yang bergerak lambat dapat dengan mudah ditangkap dimusnahkan atau di pindahkan ke area yang jauh dari tempat budidaya (WWF, 2014).
  • 20. PENYAKIT RUMPUT LAUT Penyakit yang sering menimpa rumput laut 1. Penyakit ice-ice 2. Kerak Bryozon 3. Bulu kucing
  • 21.  ada beberapa metode pemanenan yang telah terbiasa dilakukan oleh para pembudidaya di beberapa daerah, antara lain:1. Metode pemanenan sebagian (pruning)2. Metode pemanenan total (full harvest)  Pemanenan Rumput Laut
  • 22.  Metode pemanenan sebagian (pruning)  Metode pemanenan dengan melakukan pemotongan sebagian rumput laut dengan memisahkan cabang- cabang dari tanaman induknya. Cara panen ini dilakukan dilokasi budidaya (di laut) yaitu dengan melakukan seleksi terhadap thallus yang siap dipanen serta menyisakan dan membiarkan thallus/cabang lain pada tanaman induk untuk kebutuhan bibit. Cara ini bisa menghemat tali pengikat bibit sedangkan kekurangan metode panen seperti ini adalah membutuhkan waktu yang relative lama sehingga kurang efisien, selain itu cara ini akan menyebabkan rumput laut yang disisakan pada tanaman induk mengalami pertumbuhan yang lambat, sehingga kualitasnya kurang baik. Dengan demikian metode panen ini kurang dianjurkan jika melihat aspek efektifitas dan efisiensi
  • 23.  Metode pemanenan total (full harvest)  Cara ini dengan melakukan pelepasan tanaman rumput laut dari tali ikat dengan jalan memotong tali ikat atau melepaskan ikatan tali. Kegiatan pemanenan pada metode ini dilakukan di darat atau dipinggir pantai pada tempat yang teduh (tidak terkena sinar matahari langsung). Kelebihan cara ini adalah membutuhkan waktu kerja yang tidak terlalu lama sehingga efisien, selain itu dapat dengan mudah melakukan seleksi terhadap thallus yang masih muda untuk keperluan bibit sehingga secara langsung dapat dilakukan penanaman kembali dengan laju pertumbuhan yang baik. Sedangkan kekurangannya tali pengikat bibit perlu diganti setiap kali panen.
  • 24.  Pengetahuan Dalam Melakukan Pemanenan  Untuk mendapatkan rumput laut yang memilikikandungan karaginan optimal sesuai dengankebutuhan industri, maka beberapa hal yangperlu mendapatkan perhatian dan menjadipertimbangan dalam menjamin kualitas hasilproduksi rumput laut pada saat pemanenan,sebagai berikut :a. Umur b. Cuaca c. Cara Panen
  • 25.  Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemanenanrumput lautE. cottoni, antara lain :  1. Rumput laut yang dipanen harus sudah memasuki umur panen sebagaimana yang dipersyaratkan industri, yaitu 45 haridengan pencapaian berat rumput laut minimal 4 kali lipat dari bibit awal. Pada umur tersebut rumput laut mempunyai kualitasgelstengthdan mengandung karaginan yang optimal.2.Bersihkan rumput laut dari kotoran atau tanaman lain yang melekat sebelum dilakukan pemanenan3.Lepaskan tali ris yang penuh ikatan rumput laut dari tali utama
  • 26.  Angkat gulungan tali ris yang berisi rumpun rumput laut dan taruh kedalam sampan atau perahu, untuk kemudian di bawa ke daratan.5.Lepaskan rumput laut dari tali ris (panen keseluruhan) danpetik thallus muda untuk dijadikan bibit pada proses tanam selanjutnya.6. Pemanenan dilakukan dengan jalan melepaskan rumpun rumput lautdari ikatan tali ris, atau dengan memotong bagian pangkal batangdengan menggunkanan pisau tajam agar mempertahankan rumput lauttetap utuh. Hal ini untuk menghindari penurunkan mutu rumput laut.Perlakuan panen dengan jalah diserut/dipatahkan pada bagian batangatau thallus akan menyebabkan keluarnya gel pada permukaanpatahan, sehingga secara langsung akan menurunkan mutu rumputlaut.