1. Dokumen membahas tentang budidaya rumput laut, termasuk jenis-jenisnya, faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi, metode budidaya, dan tahapan perawatan dan panennya.
2. Empat jenis rumput laut yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia adalah Euchema cottoni, Euchema spinosum, Gracilaria sp., dan Sargassum sp.
3. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan d
2. Rumput laut atau algae merupakan tumbuhan laut
yang tidak dapat dibedakan antara akar, daun dan
batang, sehingga seluruh tubuhnya disebut thallus
Seluruh tubuh rumput laut disebut thallus yang
terdiri atas holdfast, stipe dan blade.
3. 4 JENIS RUMPUT LAUT
ada 4 jenis rumput laut yang paling banyak
dibudidayakan di Indonesia yaitu Euchema cottoni,
Euchema spinosum, Gracilaria sp. dan Sargassum
sp.
Yang paling banyak dikembangkan dari empat jenis
diatas adalah Euchema cottoni. Secara taksonomi,
Euchema cottoni dapat digolongkan dan
diklasifikasikan
sbb:Divisi:RhodophytaKelas:RhodophyceaeOrdo:Gi
gartinalesFamili:SolieriaceaeGenus:EuchemaSpesi
es:
Euchema cottoni
4. PEMILIHAN LOKASI
Faktor utama penunjang keberhasilan pemeliharaan
rumput laut adalah pemilihan lokasi, Penentuan suatu
lokasi harus disesuaikan dengan metode
pemeliharaan yang akan digunakan. Penentuan
lokasi yang salah berakibat fatal bagi usaha
pemeliharaan rumput laut karena laut yang dinamis
tidak dapat diprediksiDalam pemilihan lokasi untuk
pemeliharaan perlu dipertimbangkan beberapa faktor
berikut:
1. Faktor resiko
2. Faktor kemudahan
3. Faktor ekologis
5. FAKTOR RESIKO
a. Masalah Keterlindungan
Untuk menghindari kerusakan secara fisik sarana pemeliharaan
maupun rumput laut dari pengaruh angin dan gelombang yang
besar maka diperlukan lokasi yang terlindung lokasi yang
terlindung biasanya didapatkan di perairan Teluk atau perairan
terbuka tetapi terlindung oleh adanya penghalang atau pulau di
depannya.
b. Masalah Keamanan
Masalah pencurian dan perbuatan sabotase mungkin dapat
dialami sehingga upaya pendekatan kepada beberapa pemilik
usaha untuk menjalin hubungan baik dengan masyarakat sekitar
perlu dilakukan
C. Masalah Konflik Kepentingan
Beberapa kegiatan perikanan (kegiatan penangkapan ikan) dan
kegiatan lainnya Perhubungan laut industri dan lain-lain)
berpengaruh terhadap aktivitas usaha rumput laut dan dapat
mengganggu beberapa sarana rakit
6. FAKTOR KEMUDAHAN
Pemilik usaha budidaya rumput laut cenderung
memilih lokasi yang berdekatan dengan tempat
tinggal sehingga kegiatan monitoring dan penjagaan
keamanan
7. FAKTOR EKOLOGIS
a. Arus
Rumput laut merupakan organisme yang
memperolehmakanan melalui aliran air yang melewatinya
gerakan air yangcukup akan menghindari terkumpulnya
kotoran pada talusmembantu pengudaraan dan mencegah
adanya fluktuasi yangbesar terhadap salinitas maupun
suhu air
b. Kondisi dasar perairan
perairan yang mempunyai dasar pecahan-pecahan karang
dan pasir Karangdipandang baik untuk pemeliharaan
rumput laut eucheuma cottonii kondisidasar perairan yang
merupakan petunjuk adanya gerakan air yang baik
8. c. Kedalaman air
Kedalaman perairan yang baik untuk pemeliharaan
rumput laut eucheumacottonii adalah 30 sampai 60
cm pada waktu surut terendah untuk lokasiyang
berarus kencang metode lepas dasar, dan 2 sampai
15 m untuk metoderakit apung, metode rawai (long-
line) dano sistem jalur. Kndisi ini untukmenghindari
rumput laut mengalami kekeringan dan
mengoptimalkanperolehan sinar matahari
9. d. salinitas
28 - 35 ppt dengan nilai optimum adalah 33 ppt untuk
memperoleh perairan dengan salinitas demikian perlu
dihindari lokasi yang berdekatan dengan muara
sungai
e. Kecerahan
Rumput laut memerlukan cahaya matahari sebagai
sumber energi guna pembentukan bahan organik
yang diperlukan bagi pertumbuhan dan
perkembangan yang normal kecerahan perairanyang
ideal lebih dari 1 m.
10. pencemaran
lokasi yang telah tercemar oleh limbah rumah
tangga industri maupun limbah kapal harus
dihindari
g. Ketersediaan Bibit
Lokasi yang terdapat stok alami rumput laut yang
akan dibudidayakan merupakan petunjuk lokasi
tersebut cocok untuk usaha rumput laut
h. Tenaga Kerja
Dalam memilih tenaga kerja yang akan
ditempatkan di lapangan sebaiknya dipilih yang
bertempat tinggal berdekatan dengan lokasi
budidaya
12. METODE DASAR
Terdiri dari 2 metode
1. Metode broadcast
Metode tebar(broadcast)adalah metode yang sangat
tradisional. Metode ini dilakukan dengan cara bibit
dipotong sesuai ukuran (100 g) lalu ditebar ke dasar
perairan yang telah ditentukan. Metode ini umumnya
dilakukan di daerah yang perbedaan pasang surutnya
kecil. Kelemahan dari sistim ini adalah banyak bibit yang
hilang terbawa arus, pengontrolannya susah dan banyak
hama.
2. Metode dasar laut (bottom farm method).
Metode budidaya dasar laut yaitu metode yang sama
dengan metode tebar dimana bibit ditebarkan pada dasar
perairan, hanya saja pada metode ini bibit diikat pada batu
dan disusun secara teratur didasar perairan.
13. METODE APUNG
Metode Rakit
Metode ini sering disebut metode rakit kotak dibentuk dari empat buah bambuyang dirakit sehingga berbentuk persegi
panjang dengan ukuran 2,5
–
4 x 5
–
7 m. pada rakit tersebut dipasang tali pengikat rumput laut secara membujur dengan jarak 30 cm kemudian rumput
laut (bibit) diikat pada tali tersebut. Berat bibit yang digunakan berkisar antara 50
–
100 gram. Setelah rumput laut diikat maka rakit tersebut ditarik dan ditempatkan pada lokasi yang telah ditetapkan
dengan menggunakan dua buah jangkar pada kedua ujung rakit tersebut dengan kedalaman perairan berkisar antara
0,5
–
10 m.
metode Long Line
Sesuai dengan namanya, metode ini dibuat dari tali panjang yangdibentangkan. Umumnya tali yang digunakan
adalah tali PE 0,5
–
0,6 cmdengan panjang tali berkisar antara 50
–
100 m. setiap 25 meter diberipelampung utama (besar) pelampung ini dapat terbuat dari drum plastic,styrofoam.
Setiap 5 meter diberi pelampung pembantu yang berfungsiuntuk menggerakan tanaman setiap saat. Pelampung ini
dapat terbuatdari potongan Styrofoam atau dari botol aqua.Untuk metode ini penanaman dapat dilakukan secara
horizontal maupunsecara vertical. Cara penanaman secara horizontal maupun secaravertical.
14. PEMILIHAN BIBIT
bibit sebaiknya dipilih dari tanaman yang masih
segar yang dapat diperoleh dari tanaman rumput
laut yang tumbuh secara alami maupun dari
tanaman budidaya.
15. Kriteria bibit Dalam penyediaan bibit sebaiknya di
seleksi bibit yang baik dari hasil panen dengan ciri-
ciri :
a.Bercabang banyak rimbun dan runcing b. Tidak
terdapat bercak dan terkelupas c. Warna spesifik
(cerah)d. Umur 25 -35 gr per rumpune. Tidak
terkena penyakit
16. ciri-ciri bibit yang tidak baik adalah:
1. Warna kemerahan 2. Thallus berlendir 3. Bau
tidak enak/busak4. Thallus rusak atau patah-patah
5. Tidak ada bagian thallus yang transparan atau
tidak berpigmen
17. PERAWATAN RUMPUT LAUT
Bersihkan tallus dari tumbuhan liar dan lumpur
yang menempel, sehingga tidak menghalangi
tanaman dari sinar matahari
Bersihkan tali penggantung dari sampah atau
tumbuhan liar
Periksa keutuhan tali gantungan, perbaiki jika ada
yang putus atau kencangkan jika tali agak kendor
atau ganti dengan tali yang baru
Periksa tanaman dari gangguan penyakit
Hama lain rumput lain yang harus diwaspadai
antara lain larva bulu babi, teripang, ikan-ikan
herbivora seperti baronang.
18.
19. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
Pencegahan dan penanggulangan hama
dapatdilakukan dengan
megusir dengan tidak mematikan
mengontrol setiap saat atau pada saat jam-jam
tertentu ketika penyu akan datang
Meletakkan benda yangmenghasilkan bunyi
Pencegahan pada binatang kecil yang bergerak
lambat dapat dengan mudah ditangkap
dimusnahkan atau di pindahkan ke area yang jauh
dari tempat budidaya
(WWF, 2014).
21. ada beberapa metode pemanenan yang telah
terbiasa dilakukan oleh para pembudidaya di
beberapa daerah, antara lain:1. Metode
pemanenan sebagian (pruning)2. Metode
pemanenan total (full harvest)
Pemanenan Rumput Laut
22. Metode pemanenan sebagian (pruning)
Metode pemanenan dengan melakukan pemotongan
sebagian rumput laut dengan memisahkan cabang-
cabang dari tanaman induknya. Cara panen ini
dilakukan dilokasi budidaya (di laut) yaitu dengan
melakukan seleksi terhadap thallus yang siap dipanen
serta menyisakan dan membiarkan thallus/cabang lain
pada tanaman induk untuk kebutuhan bibit. Cara ini bisa
menghemat tali pengikat bibit sedangkan kekurangan
metode panen seperti ini adalah membutuhkan waktu
yang relative lama sehingga kurang efisien, selain itu
cara ini akan menyebabkan rumput laut yang disisakan
pada tanaman induk mengalami pertumbuhan yang
lambat, sehingga kualitasnya kurang baik. Dengan
demikian metode panen ini kurang dianjurkan jika
melihat aspek efektifitas dan efisiensi
23. Metode pemanenan total (full harvest)
Cara ini dengan melakukan pelepasan tanaman rumput
laut dari tali ikat dengan jalan memotong tali ikat atau
melepaskan ikatan tali. Kegiatan pemanenan pada
metode ini dilakukan di darat atau dipinggir pantai pada
tempat yang teduh (tidak terkena sinar matahari
langsung). Kelebihan cara ini adalah membutuhkan
waktu kerja yang tidak terlalu lama sehingga efisien,
selain itu dapat dengan mudah melakukan seleksi
terhadap thallus yang masih muda untuk keperluan bibit
sehingga secara langsung dapat dilakukan penanaman
kembali dengan laju pertumbuhan yang baik.
Sedangkan kekurangannya tali pengikat bibit perlu
diganti setiap kali panen.
24. Pengetahuan Dalam Melakukan Pemanenan
Untuk mendapatkan rumput laut yang
memilikikandungan karaginan optimal sesuai
dengankebutuhan industri, maka beberapa hal
yangperlu mendapatkan perhatian dan
menjadipertimbangan dalam menjamin kualitas
hasilproduksi rumput laut pada saat
pemanenan,sebagai berikut :a. Umur b. Cuaca c.
Cara Panen
25. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan
pemanenanrumput lautE. cottoni, antara lain :
1. Rumput laut yang dipanen harus sudah
memasuki umur panen sebagaimana yang
dipersyaratkan industri, yaitu 45 haridengan
pencapaian berat rumput laut minimal 4 kali lipat
dari bibit awal. Pada umur tersebut rumput laut
mempunyai kualitasgelstengthdan mengandung
karaginan yang optimal.2.Bersihkan rumput laut
dari kotoran atau tanaman lain yang melekat
sebelum dilakukan pemanenan3.Lepaskan tali ris
yang penuh ikatan rumput laut dari tali utama
26. Angkat gulungan tali ris yang berisi rumpun rumput laut
dan taruh kedalam sampan atau perahu, untuk
kemudian di bawa ke daratan.5.Lepaskan rumput laut
dari tali ris (panen keseluruhan) danpetik thallus muda
untuk dijadikan bibit pada proses tanam selanjutnya.6.
Pemanenan dilakukan dengan jalan melepaskan
rumpun rumput lautdari ikatan tali ris, atau dengan
memotong bagian pangkal batangdengan
menggunkanan pisau tajam agar mempertahankan
rumput lauttetap utuh. Hal ini untuk menghindari
penurunkan mutu rumput laut.Perlakuan panen dengan
jalah diserut/dipatahkan pada bagian batangatau thallus
akan menyebabkan keluarnya gel pada
permukaanpatahan, sehingga secara langsung akan
menurunkan mutu rumputlaut.