1. DR. SUPRAMANA
DR. KIKIN HAMZAH MUTAQIN
PROF. MEITY S. SINAGA
DR. TITIEK S. YULIANI
HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN
PERKEBUNAN (PTN 308)
(BAGIAN PENYAKIT)
2
5. Kelapa Sawit di Indonesia
Sejak tahun 2002 terjadi perluasan perkebunan kelapa sawit secara besar-
besaran. Mulai tahun 2009, Indonesia menempati posisi pertama dunia
produktivitas CPO = 21,1 jt ton/tahun (BPS, 2010).
Luas: + 7,8 jt ha
01/06/2016 Dept. PTN-IPB 5
7. 1. PENYEDIAAN BENIH
Syarat pohon induk (Delidura):
• Pertumbuhan vegetatif lambat
• Produksi tinggi
• Persentase buah per tandan 60 –
70%
• Kadar minyak dalam daging buah
± 60%, per tandan 27%
• Bentuk pohon baik, sudut
pelepah tidak sempit
• Tumbuh subur dan bebas
gangguan OPT
Syarat pohon bapak (Pisifera):
• Daya gabung sifat genetik baik
• Kadar minyak dalam daging buah
> 24%
• Tumbuh subur dan bebas
gangguan OPT
01/06/2016 Dept. PTN-IPB 7
Penyerbukan buatan
(assisted pollination)
Tenera
8. 2. PERKECAMBAHAN BENIH
• Perkecambahan kering: pengupasan, perendaman dalam air
(5 hari), kering angin (1 hari), pengecambahan (80 hari),
penunasan (15 – 20 hari)
• Diperlukan waktu 100 – 120 hari
• Kondisi lembab → rawan terhadap infeksi patogen benih /
kecambah
01/06/2016 Dept. PTN-IPB 8
10. 3.a. PESEMAIAN AWAL
(prenursery)
• Dederan (prenursery), tunas →
ditanam dalam polybag sampai
bibit berdaun 4 – 5 helai
• Dalam polybag 12 x 23 cm, berisi
1,5 – 2,0 kg tanah
• Diperlukan waktu 3 – 4 bulan
01/06/2016 Dept. PTN-IPB 10
pembibitan kelapa sawit
11. 3.b. PESEMAIAN UTAMA
(main nursery)
• Bibit dari prenursery dipindahkan
ke polybag yang lebih besar
• Polybag 40 cm x 50 cm atau 45
cm x 60 cm, tebal 0,11 mm, berisi
tanah 15 – 30 kg
• Jarak tanam 100 cm x 100 cm x
100 cm (segitiga sama sisi)
• Bibit siap ditanam ke lapangan /
lahan setelah berumur 10 – 14
bulan ???
01/06/2016 Dept. PTN-IPB 11
nursery kelapa sawit
12. Hubungan jarak tanam bibit di pesemaian (luas
1 Ha) dengan kapasitas lapangan
Jarak
tanam
Bibit Afkir
(10%)
Sisa Seleksi
(20%)
Bibit yang
baik
Kapasitas
lapangan
(Ha)
100 x 100 12.500 1.250 11.000 2.200 8.800 58,66
90 x 90 13.888 1388 12.500 2.500 10.000 68.33
75 x 75 16.666 1.666 15.000 3.000 12.000 80,00
50 x 50 25.000 2.500 22.500 4.500 18.000 120,00
01/06/2016 Dept. PTN-IPB 12
13. 4. PEMELIHARAAN
• Diperlukan agar bibit sehat dan subur → ditanam pada umur
dan waktu tanam yang tepat
• Tindakan pemeliharaan: penyiraman, penyiangan,
pengawasan dan seleksi, pemupukan, dll.
• Pengawasan dan seleksi: pengamatan dan pengendalian OPT,
sanitasi, penjarangan (thinning out), dll.
01/06/2016 Dept. PTN-IPB 13
14. 5. PENANAMAN
• Persiapan lahan → bekas hutan, bekas perkebunan karet atau lainnya
(konversi), bekas kelapa sawit (replanting, peremajaan setiap 25 tahun)???
• Pengajiran / memancang → merancang jarak tanam yang tepat, misalnya
9 m x 9 m x 9 m (segitiga sama sisi) → populasi tanaman ± 143 pohon /
hektar
• Pembuatan lubang tanam (50 cm x 40 cm x 40 cm) secara manual
• Waktu yang diperlukan ???, tergantung kondisi medan, dana, peralatan
pendukung, tenaga kerja, kondisi cuaca, dll.
01/06/2016 Dept. PTN-IPB 14
15. • Menanam bibit → cara yang tepat, pemberian pupuk dasar,
awal musim penghujan
• Pemeliharaan → penyulaman, penanaman tanaman penutup
tanah (LCC / legume creeping cover: Centrosema pubescens
Calopogonium mucunoides, Pueraria phaseoloides),
membentuk piringan (r = 1-2 m dari pohon), pemupukan,
pemangkasan daun, dll.
01/06/2016 Dept. PTN-IPB 15
16. ilustrasi penanaman kelapa sawit
01/06/2016 Dept. PTN-IPB 16
tanaman muda
pembukaan lahan
perkebunan kelapa sawit
17. 6. PEMANGKASAN
• Pemangkasan pasir (umur 16 – 20 bulan) → daun-daun kering,
buah pertama, dengan dodos (linggis bermata lebar dan
tajam)
• Pemangkasan produksi (umur 20 – 28 bulan) → persiapan
pelaksanaan panen
• Pemangkasan pemeliharaan → jumlah daun per batang 28 –
54 helai
01/06/2016 Dept. PTN-IPB 17
18. Ilustrasi peran OPT dalam produksi
kelapa sawit
01/06/2016 Dept. PTN-IPB 18
PENYEDIAAN
BENIH
PERKECAMBAHAN PEMBIBITAN PENANAMAN PERAWATAN
12 bulan 4 bulan 13 – 18 bulan 6 – 12 bulan 20 – 28 bulan
55 – 74 bulan
OPT1 OPT2
OPT3
OPT4
OPT5
19. Contoh penyakit kelapa sawit
• OPT 2 → penyakit blas (Pythium splendes dan Rhizoctonia
lamellifera), antraknosa bibit, penyakit daun
• OPT 3 → penyakit benih Schizophyllum (Schizophyllum
commune Fr.)
• OPT 4 → penyakit akar (putih, merah, coklat), busuk pangkal
batang, hawar / bercak daun
• dll.
01/06/2016 Dept. PTN-IPB 19
20. Catatan penting
• Tenggang waktu yang relatif lama antara waktu tanam
sampai panen
• Perhitungan yang cermat → kegagalan pada salah satu mata
rantai akan mempengaruhi seluruh proses produksi
• OPT menjadi ancaman serius sepanjang proses produksi.
Manajemen OPT yang cermat akan mengurangi biaya dan
resiko kegagalan berproduksi
• Variasi terjadi pada komoditas tanaman perkebunan yang lain:
metode penyediaan benih, pembibitan, penanaman,
perawatan dll.
01/06/2016 Dept. PTN-IPB 20
23. 01/06/2016 Dept. PTN-IPB 23
PENYAKIT BENIH
(pregermination diseases)
• Patogen-patogen di tempat
penyimpanan (storage
pathogens): Aspergillus,
Penicillium, dll.
• Mampu beradaptasi
terhadap kelembaban udara
yang relatif rendah
• Patogen-patogen di
lapangan (field pathogens):
Aspergillus, Penicillium,
Alternaria, Cephalosporium,
Chaetomium, Cladosporium,
Gliocladium,
Aureobasidium,
Trichoderma, dll.
24. Fungi di tempat penyimpanan
(storage fungi)
01/06/2016 Dept. PTN-IPB 24
Aspergillus
Penicillium
25. ilustrasi: penyakit benih kelapa sawit
• Penyakit benih Schizophyllum, menginfeksi kecambah di
perkecambahan atau dalam pengangkutan
• Disebabkan cendawan Schizophyllum commune Fr., cendawan
saprofit yang biasa berkembang pada jaringan berkayu
(bahasa jawa: jamur grigit)
• Indikator penanganan biji kurang baik (kurang bersih)
01/06/2016 Dept. PTN-IPB 25
26. 01/06/2016 Dept. PTN-IPB 26
Schizophyllum commune pada benih kelapa sawit (kiri) dan media
buatan (kanan)
28. 01/06/2016 Dept. PTN-IPB 28
1. PENYAKIT KECAMBAH
(postgermination diseases)
• Lebih dikenal sebagai penyakit rebah kecambah (damping
off)
• Merupakan penyakit utama di pembibitan bila tidak dikelola
dengan baik
• Penyebab → fungi penghuni tanah: Pythium, Phytophthora,
Fusarium, dan Rhizoctonia atau patogen-patogen terbawa
benih
30. penyakit coklat kecambah kelapa sawit
(brown germ disease)
• penyakit mematikan embrio
sebelum tumbuh dan muncul dari
benih → dapat diketahui bila
benih dipecah
• penyebab belum pasti → dari
benih sakit dapat diisolasi lebih
dari 20 cendawan dan bakteri
(Rhizopus, Chaetomium,
Aspergillus, Botryodiplodia,
Trichoderma, Penicillium, dll.)
01/06/2016 Dept. PTN-IPB 30
gejala coklat kecambah
31. 01/06/2016 Dept. PTN-IPB 31
Tipe damping off
1. Benih terinfeksi patogen segera setelah mulai proses berkecambah →
gagal berkecambah (tidak muncul di permukaan tanah), dikenal sebagai
preemergence damping off
2. Akar dan batang bibit muda terinfeksi, bibit rebah dan mati setelah
muncul di permukaan tanah, dikenal sebagai normal damping off
3. Infeksi terjadi pada kulit benih dan kotiledon hingga muncul di atas
permukaan tanah → kematian bibit, dikenal sebagai top damping off
4. Infeksi terjadi setelah akar dan batang bibit mulai berkayu, dikenal
sebagai late damping off
33. 01/06/2016 Dept. PTN-IPB 33
Faktor-faktor yang berpengaruh
• Kelengasan tanah (tinggi)
• Suhu / temperatur (optimum bagi patogen)
• Cahaya matahari (kualitas dan kuantitas kurang)
• Komposisi tanah (kurang tepat, kelengasan tinggi)
• pH tanah
• Nutrisi / kandungan hara tanah kurang tepat
• Kerapatan bibit / semai (terlalu tinggi)
34. 2. PENYAKIT BIBIT / TANAMAN MUDA
• Ada beberapa metode pembibitan (nursery): ditanam langsung pada
tanah, tanah steril (bedengan, kantong plastik/polybag), dll.)
• Kondisi lingkungan: ditanam di lahan / di rumah kaca
• Prosedur pembibitan: langsung dari kecambah / perlakuan tambahan:
penempelan tunas, penyambungan batang atas/grafting, dll.
• Semua jenis patogen: virus, cendawan, bakteri, nematoda, dll. tergantung
komoditas
• Perlu tindakan khusus → jumlah bibit yang berkualitas (dapat ditanam)
tinggi
01/06/2016 Dept. PTN-IPB 34
35. ilustrasi: penyakit bibit kelapa sawit
• Penyakit blas (Pythium splendes dan Rhizoctonia lamellifera)
• Antraknosa bibit (Botryodiplodia, Melanconium, Glomerella)
→ timbul di pre-nursery (bibit sampai umur 3 bulan)
• Penyakit bercak daun (Curvularia, Cochliobolus, Drechslera,
dan Helminthosporium) → timbul di main nursery
(pembibitan utama)
01/06/2016 Dept. PTN-IPB 35
36. Penyakit blas
• Disebabkan oleh gabungan 2 cendawan tanah: Pythium
splendes dan Rhizoctonia lamellifera
• Masalah blas meningkat setelah penggunaan kantong plastik
(polybag) untuk pembibitan
• Tanah menjadi cepat kering dan panas bila pengairan tidak
mencukupi
• Bibit muda (3 – 7 bulan), kekurangan unsur hara, dan dipindah
pada musim kemarau → lebih rentan terhadap blas
01/06/2016 Dept. PTN-IPB 36
46. Tanaman sakit dapat terjadi karena.....
1. Penyebab biotik / Patogen
2. Penyebab abiotik / Faktor lingkungan: tanah (kesuburan, pH,
senyawa toksik, dll.), kelembaban, cahaya matahari, suhu, dll.
3. Faktor kultur teknis yang tidak tepat: penyiapan lahan,
pemupukan, aplikasi pestisida dan herbisida (fitotoksis), dll.
4. Interaksi di antara ketiga faktor tersebut → predisposisi,
kompleks penyakit dll.
01/06/2016 Dept. PTN-IPB 46