1. DR. SUPRAMANA
DR. KIKIN HAMZAH MUTAQIN
PROF. METY S. SINAGA
DR. TITIEK S. YULIANI
01/06/2016 Dept. PTN-IPB 1
HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN
PERKEBUNAN (PTN 308)
(BAGIAN PENYAKIT)
3
2. PERTUMBUHAN
TANAMAN
• Secara garis besar
pertumbuhan tanaman
→ embrio, kecambah /
bibit, tanaman dewasa
(vegetatif dan
generatif)
• Rentang waktu →
pendek (tanaman
setahun) atau panjang
(tanaman tahunan)
6/1/2016 Dept.PTN-IPB 2
Gambar skematik potongan melintang organ tanaman: benih kacang (1), 3 fase perkembangan
tanaman dikotil, embryo (2), bibit (3), dan tanaman (4), bunga (5), benih tomat (6),
dan biji jagung (7)
3. Akar tanaman
• Secara umum
dikelompokkan → dikotil
(sistem akar tunggang)
dan monokotil (sistem
akar serabut)
• Akar muda (ujung-ujung
akar): diameter kecil,
relatif lunak → berfungsi
dalam proses penyerapan
air dan unsur hara
tanaman (feeder roots)
• Akar dewasa → diameter
lebih besar, sudah berkayu
sehingga kuat dan keras →
berfungsi mendukung
tegakan pohon
6/1/2016 Dept.PTN-IPB 3
Gambar sistim akar serabut (1), rambut akar pada bibit muda (2),
sistim akar tunggang (3), potongan melintang akar dikotil (4-6),
sel pembuluh xylem (7), dan tracheit (8)
6. PENYAKIT AKAR
Patogen akar: ada spesialis menginfeksi feeder roots
(misalnya nematoda), akar dewasa (umumnya
penyakit akar), atau sistim perakaran
Patogen akar tanaman pertkebunan yang dominan →
fungi/cendawan, bakteri dan nematoda
6/1/2016 Dept.PTN-IPB 6
8. Nematoda
• Kata Yunani / Greek: nematos
→benang (thread), eidos →
menyerupai (likeness)
• Secara harfiah: nematoda adalah
binatang yang bentuk tubuhnya
menyerupai benang
• Jumlahnya sangat melimpah di biosfir
bumi (± 500.000 species, 15.000 telah
didiskripsi)
• Dalam 1 m2 tanah yang subur terdapat
± 12 gr nematoda (setara 10–30 juta
ekor)
• Hidup pada berbagai habitat: air
(tawar/laut), tanah, parasit (hewan,
manusia, tumbuhan), dll.
6/1/2016 Dept.PTN-IPB 8
9. Strategi makan nematoda
Nematoda memarasit
tumbuhan inang dengan
berbagai cara: sebagai
ektoparasit, semi endoparasit,
atau endoparasit
Dari ketiga cara tsb., ada yang
sebagai parasit menetap
(sedenter) atau parasit
berpindah (migrator)
6/1/2016 Dept.PTN-IPB 9
10. Cara memarasit tumbuhan
Cara memarasit dengan menusukkan stilet dan mengisap
cairan makanan dari sel inangnya
Ektoparasit (tubuh nematoda di luar), semi-endoparasit
(memasukkan sebagian tubuh), atau endoparasit (seluruh
tubuh) jaringan tanaman/akar
6/1/2016 Dept.PTN-IPB 10
ektoparasit semi-endoparasit endoparasit
11. Cara memarasit tumbuhan (lanjutan)
Parasit berpindah (migrator) baik yang ekto-, semi-, maupun endoparasit
tetap berbentuk spt. cacing (vermiform) dan menimbulkan kerusakan tipe
distruktif pada sel tumbuhan (sel-sel mati)
Parasit menetap (sedenter), baik yang ekto-, semi-, maupun endoparasit
tubuhnya membengkak dan menimbulkan kerusakan tipe adaptif
(membentuk sel asuh: sinsitium atau sel raksasa) pada jaringan tumbuhan
6/1/2016 Dept.PTN-IPB 11
sel rusak / mati sel adaptif (sinsitium) sel adaptif (sel raksasa)
12. Contoh 1. Nematoda lesio / luka akar kopi
(Pratylenchus coffeae)
6/1/2016 Dept.PTN-IPB 12
tanaman sakit
Pratylenchus coffeae menyerang
akar kopi dari pembibitan hingga
tanaman dewasa (BP 42),
tanaman tahan (BP 308)
13. Nematoda akar kopi
Zimmermann (1898), Bally dan
Reydon (1931), serta de Fluiter
dan Mulholland (1941)
Kerugian: 30 – 80% pada kopi
arabika
Pratylenchus coffeae dan
Radopholus similis, nematoda
polifag (mempunyai kisaran
tanaman inang yang
luas/banyak)
9/6/2012 Dr.Supramana,PTN-IPB 13
14. Contoh 2: Penyakit kuning lada
Van der Vecht (1932 – 1941)
Menimbulkan kerugian
besar di Pulau Bangka dan
sentra lada lain di Indonesia
(Kalbar, Kaltim, dan Kalsel)
Radopholus similis dan
Meloidogyne incognita
9/6/2012 Dr.Supramana,PTN-IPB 14
16. Ilustrasi penyakit akar pinus
(Heterobasidium annosum)
Biologi penyakit memiliki
kemiripan dengan penyakit
akar pada tanaman
perkebunan tahunan
Penularan terutama melalui
kontak akar sakit – akar sehat
Penularan melalui
basidiospora melalui
perantaraan tunggul (bekas
tebangan) pohon
6/1/2016 Dept.PTN-IPB 16
17. PHT DI HTI AKASIA DAN EUKALIPTUS:
PENGALAMAN RISET DAN LAPANGAN
Budi Tjahjono
Abdul Gafur
18. Busuk Akar oleh Ganoderma
Tubuh Buah Ganoderma
Gejala lanjut: Layu
Akar busuk yg diliputi rhizomorfa
merah
19. Gejala Umum Penyakit Busuk Akar
• Tajuk terhambat tumbuh
• Daun menguning klorotik,
mengecil dan jarang
• Tajuk muda layu
• Pohon mudah tumbang oleh
angin
• Pohon yg terserang cenderung
mengelompok karena jamur
menyebar lewat kontak akar.
20. Ganoderma Study
• Identifikasi spesies: G. philippii
• Rata-rata kejadian: 7.9%; meningkat seiring
umur dan rotasi
• Menyebar lewat kontak akar
• Permukaan tunggul yang baru dapat
diinfeksi spora Ganoderma
• A. mangium dan A. crassicarpa lebih
rentan dibandingkan A. auriculiformis and
Eucalypt.
21. Contoh: Penyakit Akar Pada Karet
No. Nama penyakit Patogen
1 Akar putih Rigidoporus lignosus (Klotzch) Imazeki
2 Akar merah Ganoderma philippii (Bres. et P. Henn.) Bres.
3 Akar coklat Phellinus noxius (Corner) G.H. Cunn.
4 Akar hitam Xylaria thwaitesii Cke.
5 Akar berbau Sphaerostilbe repens B. et Br.
6 Leher akar Ustulina deusta (Hoffm. ex Fr.) Lind
7
Busuk
Helicobasidium
Helicobasidium compactum Boedijn
6/1/2016 Dept.PTN-IPB 21
23. Penyakit akar putih
(Rigidoporus lignosus)
Merupakan penyakit akar yang paling merugikan pada
budidaya karet (terutama di pembibitan dan kebun karet
muda: 2 – 5 tahun)
Gejala pada tajuk: daun kusam,kurang mengkilat, menguning,
dan akhirnya rontok
Gejala pada akar: permukaan akar kasar, rhizomorf putih di
permukaan, sporokarp pada leher akar
Penularan terutama melalui kontak antara tanaman sakit
dengan yang sehat: rhizomorf dapat menjalar bebas di dalam
tanah hingga 180 cm dari ujung akar sakit
6/1/2016 Dept.PTN-IPB 23
24. Cendawan polifag: dilaporkan menyerang lebih dari 30 jenis
tanaman (perkebunan, hortikultura, kehutanan, termasuk
LCC)
Menyukai tanah berpori dan bereaksi netral (pH 6 – 7)
6/1/2016 Dept.PTN-IPB 24
26. Contoh Penyakit Akar Pada Teh
No. Nama penyakit Patogen
1 Akar putih Rigidoporus lignosus (Klotzch) Imazeki
2 Akar merah Ganoderma philippii (Bres. et P. Henn.) Bres.
3 Akar merah bata Poria hypolateritia Berk.
4 Akar coklat Phellinus noxius (Corner) G.H. Cunn.
5 Akar hitam Rosellinia arcuata Petch dan R. bunodes (B. et Br.) Sacc.
6 Penyakit akar Diplodia Botryodiplodia theobromae Pat.
7 Akar berbau Sphaerostilbe repens B. et Br.
8 Leher akar Ustulina deusta (Hoffm. ex Fr.) Lind
9 Busuk Helicobasidium Helicobasidium compactum Boedijn
10
Penyakit semai
Rhizoctonia
Rhizoctonia bataticola (Taub.) Butl.
6/1/2016 Dept.PTN-IPB 26
28. Penyakit akar merah
(Ganoderma philippii )
merupakan penyakit akar yang paling merugikan pada teh, terutama
kebun-kebun teh yang relatif rendah elevasinya
Tanaman sakit daunnya menguning, layu, rontok, dan akhirnya tanaman
mati. Penyakit menyebar ke segala arah dengan kecepatan hampir sama
→ rumpang luas, bundar dan bersih
Akar mengalami busuk basah, kayu menjadi lunak dan bila ditekan
mengeluarkan air. Permukaan akar terdapat benang-benang berwarna
merah (rizomorf) yang di beberapa tempat meluas membentuk selaput,
permukaan halus dan tidak mengikat partikel tanah. Sporokarp dibentuk
pada pangkal batang yang sakit lanjut.
6/1/2016 Dept.PTN-IPB 28
29. Penularan terutama melalui kontak antara akar tanaman sakit
dengan tanaman sehat
Cendawan polifag, banyak tanaman inang termasuk beberapa
tanaman pelindung (sengon, glirisidia, dadap, lamtoro, dll.)
Menyukai tanah berat (latosol) dengan kisaran netral (pH 6 – 7),
ketinggian kurang dari 900 m d.p.l.
6/1/2016 Dept.PTN-IPB 29
31. Contoh Penyakit Akar Pada
Kelapa Sawit
No. Nama penyakit Patogen
1 Akar putih Rigidoporus lignosus (Klotzch) Imazeki
2 Akar merah Ganoderma boninense Pat.
3 Akar coklat Phellinus noxius (Corner) G.H. Cunn.
4 Blas
Pythium splendes Braun dan Rhizoctonia lamellifera
Small
6/1/2016 Dept.PTN-IPB 31
32. Penyakit akar merah / busuk pangkal batang
(Ganoderma boninense )
Merupakan penyakit yang paling merugikan pada kelapa sawit, terutama
kebun-kebun peremajaan
Tanaman sakit daunnya hijau pucat, daun-daun tua layu, pelepahnya
patah dan menggantung di sekitar batang. Jumlah daun muda (janur) yang
belum membuka lebih banyak dari tanaman sehat.
Akar dan pangkal batang mengalami busuk basah. Bila dibelah,
penampang batang berwarna coklat muda dengan jalur-jalur tidak
beraturan berwarna lebih gelap (zona reaksi) tempat tertimbunnya
blendok / gum.
Sporokarp / basidiokarp berbentuk seperti kipas tebal (berwarna coklat)
dibentuk pada pangkal batang yang sakit lanjut.
6/1/2016 Dept.PTN-IPB 32
33. Penularan terutama melalui kontak antara akar tanaman sakit
dengan tanaman sehat, peran basidiospora dalam infeksi belum
jelas.
Cendawan polifag (mempunyai banyak tanaman inang), dapat
menginfeksi lebih dari 44 jenis tanaman, yang terpenting bekas
tunggul-tunggul kelapa / kelapa sawit yang sakit.
Menyukai tanah kisaran pH 3,5 – 5,0, suhu 27 – 30oC.
6/1/2016 Dept.PTN-IPB 33
34. Busuk akar / pangkal batang
(Ganoderma spp.)
6/1/2016 Dept.PTN-IPB 34
Tanaman sakit
Pangkal batang
Potongan melintang batang
37. KONSEP PIRAMIDA
PENYAKIT TUMBUHAN
• Konsep piramida penyakit (disease
tetrahedron) menerangkan proses
terjadinya penyakit pada populasi
tanaman
• Manusia menjadi salah satu faktor
dominan terjadinya epidemi karena
dapat mengatur faktor-faktor yang
lain (tanaman inang, patogen dan
lingkungan
• Semakin tinggi piramida (waktu
semakin panjang) maka jumlah
tanaman sakit (volume piramida)
akan semakin besar
6/1/2016 Dept.PTN-IPB 37
38. tinggi pendek panjang tinggi tinggi
panjangrendah rendah rendahpendek
Strat. r
Strat. K
Xo p I N E
TIPOLOGI EPIDEMI PENYAKIT
TUMBUHAN
p – lamanya periode laten
I – lamanya periode infeksi
N – laju relatif sporulasi
E – keefektifan inokulum
Xo - jumlah inokulum awal
6/1/2016 Dept.PTN-IPB 38
39. epidemik penyakit akar ???
Pola epidemi penyakit akar umumnya mengikuti strategi K → Jumlah
inokulum awal (kemampuan patogen dorman tinggi, polifag (bertahan
pada tanaman inang lain), efisiensi infeksi tinggi)→ sangat berpengaruh
terjadi / tidak epidemik
Faktor lingkungan (tanah) yang paling berpengaruh: jenis dan pH tanah,
elevasi / ketinggian tempat dan iklim/cuaca
Tingkat ketahanan tanaman → sangat berpengaruh terjadi / tidak
epidemik
Kultur teknis (pemilihan dan persiapan lahan, sanitasi, pemupukan, jarak
tanam dll) yang baik → mencegah / mengurangi terjadinya epidemik
6/1/2016 Dept.PTN-IPB 39
40. Manajemen penyakit akar
• Terutama diarahkan pada upaya-upaya pencegahan penyakit:
(1) penghindaran (eksklusi) melalui pemilihan lahan bebas patogen,
(2) eradikasi sumber infeksi melalui cara fisik,biologi, maupun kimia,
(3) kultur teknis melalui sanitasi lahan, pemupukan, pembuatan
selokan isolasi, dll.
• Varietas tahan diarahkan untuk patogen akar yang tidak polifag, misalnya
nematoda parasit tertentu misalnya melalui penggunaan batang bawah yg
tahan
• Kemoterapi tanaman sakit dapat dilakukan bila didukung sistim
pengamatan dini yang memadai
6/1/2016 Dept.PTN-IPB 40