2. REFERENCES
1. Bodie, Zvi, Alex Kane, and Alan J. Marcus (B-K-M), 2017, Investments, McGrow-Hill.11th Edition
2. Elton, Edwin J, and Martin J. Gruher (E-G), Modern Portfolio Theory and Investment Aanalysis,
John Wiley & Son, Inc. 9th Edition
3. Reilly, Fran K, and Keith C. Brown (R-B), 2012, Analysis of Investments and Management of
Portfolios, South-Western Education Publishing, 10th Edition
4. John, Charles P, Jensen, Geral R, 2013, Investment, Analysis and Management, John Wiley &
Son, Inc. 13th Edition
5. Sharpe, Williem F. Gordon J. Alexander, and Peffrey V. Bailley, 1998, Investments, Prentice Hall,
6th Edition
6. Husnan, Suad, 2015, Dasar-Dasar Teori Portfolio dan Analisis Sekuritas, Edisi 8, UPP AMP YKPN
7. Hartono, Jogiyanto, 2013, Teori Portfolio dan Analisis Investasi, Edisi 5, Penerbit FE-UGM,
Yogyakarta
8. Hartono, Jogiyanto, 2015, Pasar Efisien Secara Keputusan, Gramedia Pusat Utama
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17. RPS-P2
Indikator:
• Pasar uang
• Pasar obligasi
• Efek ekuitas
• Bursa dan index pasar obligasi
• Pasar derivative
Bahan Kajian:
• Saham biasa/saham preferen
• Indikator pasar obligasi
• Opsi/kontrak berjangka
Reference: B-K-M (Ch. 2)
18. RPS-P3
• Determinan tingkat suku bunga
• Membandingkan tingkat pengembalian untuk periode holding yang
berbeda
• Bills dan inflasi
• Risiko dan risiko premi
• Analisis time series dari tingkat pengembalian lalu
• Distribusi normal
• Penyimpangan dari normalitas dan pengukuran risiko
• Risiko dan risk aversion SD, CAPM
• Alokasi modal di portfolio berisiko dan bebas risiko
• Strategi pasif: garis pasar modal CAPM, APT
19.
20. Pasar Efisiensi
Efficiency Market Hypothesis:
Teori ini mengatakan jika pasar efisien maka harga merefleksikan seluruh
informasi yang ada.
Ironisnya pasar dapat efisien hanya jika sejumlah besar orang percaya bahwa pasar
tidak efisien, sehingga mendorong mereka untuk mencari keuntungan di atas
selayaknya ( Excess return atau abnormal return )
21. Pasar Efisiensi
Kondisi pasar efisien?
Empat kondisi yg diperhatikan agar suatu pasar efisien secara
informasional, yaitu :
1. Tidak ada biaya untuk informasi dan informasi tersedia untuk semua
peserta pasar pada waktu yang sama
2. Tidak ada biaya transaksi, pajak dan kendala perdagangan lainnya
3. Seorang pemodal atau institusi tidak dapat mempengaruhi harga
4. Semua peserta pasar adalah rasional
22. Mengapa pasar modal efisien?
Pasar modal menjadi efisien karena persaingan antara para analis
investasi akan membuat pasar sekuritas setiap saat menunjukkan
harga/nilai yang sebenarnya.
Nilai sebenarnya adalah harga keseimbangan yang mencerminkan
semua informasi yang tersedia bagi para investor pada suatu titik
waktu tertentu.
23. Mengapa pasar modal efisien?
Perfectly informationally efficient & Economically informationally efficient
Pasar yang perfectly efficient, yaitu yang memenuhi keempat kondisi pasar efisien.
• Harga selalu merefleksikan semua informasi yang diketahui
• Harga akan menyesuaikan diri dg informasi baru secara cepat
• Excess return hanya bisa diperoleh karena keberuntungan
Pasar yang economically efficient
• Harga tidak menyesuaikan diri dengan informasi baru secara cepat namun excess
profit tetap tidak dapat diperoleh setelah keuntungan dikurangi dengan biaya
informasi & transaksi
24. Bentuk Pasar Efisien
1. Pasar efisien kuat (strong-form)
Terjadi jika harga sekuritas mengekspresikan seluruh informasi yg
ada, baik harga sekuritas di masa lalu, informasi yang tersedia bagi
publik, maupun informasi yang bersifat private.
Moral dari teori ini adalah jika pasar relatif efisien, sekuritas telah
dihargai secara benar (fairly valued), tidak akan terdapat sekuritas
undervalued atau overvalued Investor tidak dapat meperoleh
keuntungan di atas yang seharusnya (abnormal return).
25. Bentuk Pasar Efisien
2. Pasar efisien setengah kuat (semi-strong form), terjadi jika harga
sekuritas mencerminkan informasi harga historis plus informasi yang
tersedia bagi public (misal : laporan keuangan, berita keuangan &
bisnis di media masa dsb).
2. Pasar efisien lemah (weak form)
3. Jika harga sekuritas mengekspresikan seluruh informasi harga di
masa lalu, sehingga upaya investor untuk memperoleh excess return
dg memanfaatkan data harga di masa lalu adalah sia-sia.
26. Implikasi (hubungan keterlibatan) hipotesa pasar
yang efisien terhadap keputusan pendanaan
Percaya bahwa pasar modal efisien, maka perusahaan
akan menerima harga yang wajar dari setiap sekuritas
yang diterbitkan
sulit bagi perusahaan untuk menjual sekuritas
dengan harga terlalu mahal.
27. Implikasi (hubungan keterlibatan) hipotesa pasar
yang efisien terhadap keputusan pendanaan
Bahwa upaya untuk “membodohi” para pemodal dengan
merekayasa laporan keuangan diragukan keberhasilannya.
Rekayasa tidaklah mempunyai dampak yang berarti bagi harga
saham, sejauh pelaporan tersebut tidak merubah cash flow yang
diterima oleh perusahaan.
cash flow-lah yang relevan bagi pemodal, bukan laba
akuntansi.
30. Fungsi Teori Ekonomi
• Skema model ekonomi sederhana
PERUSAHAAN
BISNIS
RUMAH
TANGGA
PENGELUARAN KONSUMSI
BARANG DAN JASA
SUMBERDAYA EKONOMI
PENDAPATAN BERBENTUK UANG
39. Pasar Keuangan (Financial Market)
• Pasar keuangan adalah pasar di mana orang dan entitas dapat
melakukan perdagangan sekuritas keuangan, komoditas, dan
barang-barang lain yang bernilai sepadan dengan biaya transaksi
yang rendah dan dengan harga yang mencerminkan pasokan dan
permintaan.
• Efek: saham dan obligasi
• Komoditas: termasuk logam mulia atau barang pertanian.
• Pasar umum: banyak komoditas yang diperdagangkan
• Pasar khusus: hanya satu komoditas yang diperdagangkan
40. Jenis-jenis pasar keuangan
Pasar keuangan dapat dibagi menjadi subtipe yang berbeda:
1. Pasar modal yang terdiri dari: (a). Bursa saham, yang merupakan sarana pembiayaan
melalui penerbitan saham atau saham biasa, dan memungkinkan daripadanya perdagangan
berikutnya. (b). Obligasi pasar, yang merupakan sarana pembiayaan melalui penerbitan
obligasi, dan memungkinkan daripadanya perdagangan berikutnya.
2. Pasar komoditas, yang memfasilitasi perdagangan komoditi.
3. Pasar uang, yang merupakan sarana pembiayaan utang jangka pendek dan investasi.
4. Pasar derivatif, yang menyediakan instrumen untuk mengelola resiko keuangan.
5. Pasar berjangka, yang menyediakan standar kontrak berjangka bagi perdagangan suatu
produk pada tanggal tertentu, lihat pasar juga maju.
6. Asuransi pasar, yang memfasilitasi redistribusi dari berbagai resiko.
7. Devisa pasar, yang memfasilitasi perdagangan valuta asing.
41. Pasar keuangan memfasilitasi
1.Meningkatnya modal (di pasar modal)
2.Pengalihan risiko (di pasar derivatif)
3.Harga penemuan
4.Global transaksi dengan integrasi pasar keuangan
5.Pengalihan likuiditas (di pasar uang)
6.Perdagangan internasional (di pasar mata uang)
42. Jenis-jenis pasar keuangan
Pasar keuangan dapat dibagi menjadi subtipe yang berbeda:
1. Pasar modal yang terdiri dari: (a). Bursa saham, yang merupakan sarana pembiayaan
melalui penerbitan saham atau saham biasa, dan memungkinkan daripadanya
perdagangan berikutnya.
(b). Obligasi pasar, yang merupakan sarana pembiayaan melalui penerbitan obligasi,
dan memungkinkan daripadanya perdagangan berikutnya.
2. Pasar komoditas, yang memfasilitasi perdagangan komoditi.
3. Pasar uang, yang merupakan sarana pembiayaan utang jangka pendek dan investasi.
4. Pasar derivatif, yang menyediakan instrumen untuk mengelola resiko keuangan.
5. Pasar berjangka, yang menyediakan standar kontrak berjangka bagi perdagangan suatu
produk pada tanggal tertentu, lihat pasar juga maju.
6. Asuransi pasar, yang memfasilitasi redistribusi dari berbagai resiko.
7. Devisa pasar, yang memfasilitasi perdagangan valuta asing.
43. Pasar Modal
• Pasar modal juga dapat dibagi menjadi pasar primer dan pasar sekunder.
• Pasar primer; Baru dibentuk (dikeluarkan) surat berharga yang dibeli atau
dijual di pasar primer, seperti selama penawaran umum perdana.
• Pasar sekunder; memungkinkan investor untuk membeli dan menjual
sekuritas yang ada.
• Transaksi di pasar primer ada antara emiten dan investor, sedangkan dalam
transaksi pasar sekunder ada di antara investor.
•
44. Pasar modal juga dapat dibagi menjadi:
• Pasar primer, baru dibentuk (dikeluarkan) surat berharga yang dibeli atau
dijual di pasar primer, seperti selama penawaran umum perdana. Transaksi
di pasar primer, yaitu antara emiten dan investor
• Pasar sekunder, memungkinkan investor untuk membeli dan menjual
sekuritas yang ada., sedangkan dalam transaksi pasar sekunder ada di antara
investor.
• Likuiditas : kemudahan menjual surat berharga tanpa kehilangan nilai.
• Pasar sekunder yang aktif berarti bahwa ada banyak pembeli dan penjual
pada suatu titik waktu tertentu.
• Investor mendapatkan keuntungan karena mereka bisa menjual aset mereka
kapan pun mereka inginkan.
45. Apa itu Market Cap atau Market Capitalization?
Market Cap = Harga Saham x Jumlah Volume Saham yang
beredar
Market Cap itu adalah nilai dari suatu perusahaan.
Contoh:
• Harga Saham Kimia Farma (KAEF) adalah Rp480,- per
lembarnya.
• Volume saham yang beredar adalah 5.554.000.000
• Market Cap dari Kimia Farma adalah Rp2.665.920.000.000
atau 2,67 triliun rupiah.
• Artinya, kalau membeli 100% Saham Kimia Farma, saat ini
bandrol harganya adalah 2,67 triliun rupiah itu.
•
46. Market Cap (Capitalization)
• Jadi Market Cap itu menunjukkan nilai dari suatu perusahaan. Untuk
saat ini, perusahaan dengan market cap tertinggi di Dunia adalah
Apple Inc dengan market cap sebesar 627 Miliar Dollar (Per tanggal
22 Agustus 2012).
• Untuk di Indonesia, berikut ini adalah lima perusahaan dengan
Market Cap terbesar (per laporan keuangan 2011):
1. Astra International Tbk. (Rp299,58 Triliun)
2. Bank Central Asia Tbk. (Rp195,27 Triliun)
3. HM Sampoerna Tbk. (Rp170,94 Triliun)
4. Bank Rakyat Indonesia (Rp164,85 Triliun)
5. Bank Mandiri (155,93 Triliun)
47. Faktor yang mempengaruhi Market Capitalization Perusahaan
• Variabel dependen:
• Faktor yang mempengaruhi Nilai perusahan
• Faktor yg mempengaruhi harg saham
• Faktor yg mempengaruhi return saham
• Variabel independent:
• Leveregae
• Earning management
• Profitabilitas
• Likuiditas
• Size
• Mv to BV
• Capex atau investasi
• Big4
• Komisaris independent
• Variabel makro ekonomi (bunga, exchange rate, inflasi, dll)
• Studi kasus (Latihan)
48. Pasar finansial (Pasar Keuangan)
• Suatu sistem pasar yang memfasilitasi terjadinya perdagangan antar
produk dan turunan keuangan seperti misalnya bursa efek yang
memfasilitasi perdagangan saham, obligasi .
• Pertemuan antara pembeli dan penjual untuk memperdagangkan
produk keuangan dalam berbagai cara termasuk penggunaan bursa
efek, secara langsung antara penjual dan pembeli (over-the-counter)
• Pertemuan antara permintaan dan penawaran akan aktiva finansial
atau sekuritas.
49. Tujuan Utama dibentuknya Pasar Financial (Pasar
Keuangan):
1. Menjembatani proses pemindahan dana
2. Mendorong pembentukan modal
3. Menciptakan harga pasar yang wajar
50. Pasar finansial (Pasar Keuangan) terdiri dari:
1. Money Market (Pasar uang) Pasar yang memperjualbelikan
surat berharga jangka pendek yang jangka waktunya tidak lebih
dari satu tahun.
2. Capital Market (Pasar Modal), pasar untuk berbagai instrumen
keuangan (sekuritas) jangka panjang yang biasa diperjualbelikan
baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang
diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan swasta.
51. Fungsi Pasar Uang
• Sebagai perantara dalam perdagangan surat-surat berharga berjangkan pendek
• Sebagai penghimpun dana berupa surat-surat berharga jangka pendek
• Sebagai sumber pembiayaan bagi perusahaan untuk melakukan investasi
• Sebagai perantara bagi investor luar negeri dalam menyalurkan kredit jangka pendek kepada
perusahaan di Indonesia
Manfaat Pasar Uang
• Memacu suksesnya pembangunan ekonomi
• Menyerap tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat yang semakin berkualitas
• Terpenuhinya kebutuhan kredit jangka pendek untuk membiayai kebutuhan modal kerja
perusahaan, seperti bahan dasar, bahan pembantu untuk kelancaran proses produksinya
• Terpenuhinya kebutuhan barang dan jasa bagi masyarakat yang semakin berkualitas
52. Instrumen Pasar Uang
1. Sertfikat Bank Indonesia (SBI)
Instrumen utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau bank sentral atas
unjuk dengan jumlah tertentu yang akan dibayarkan kepada pemegang pada
tanggal yang telah ditetapkan jatuh tempo satu tahun atau kurang.
2. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
Surat - surat berharga berjangka pendek yang dapat diperjualbelikan secara
diskonto dengan Bank Indonesia atau lembaga diskonto yang ditunjuk oleh
BI.
3. Sertifikat Deposito
Instrumen keuangan yang diterbitkan oleh suatu bank atas unjuk dan
dinyatakan dalam suatu jumlah, jangka waktu dan tingkat bunga tertentu
bukti simpanannya dapat diperdagangkan.
53. Instrumen Pasar Uang ……
4. Commerecial Paper
Promes yang tidak disertai dengan jaminan yang diterbitkan oleh perusahaan untuk
memperoleh dana jangka pendek dan dijual kepada investor dalam pasar uang.
5. Call Money
Kegiatan pinjam meminjam dana antara satu bank dengan bank lainnya untuk jangka
waktu pendek.
6. Repurchase Agreement
Transaksijual odi surat-surat berharga disertai dengan perjanjian bahwa penjual akan
membeli kcmbali surat-surat berharga yang dijual tersebut pada tanggal dan dengan harga
yang telah ditetapkan lebih dahulu
7. Banker's Acceptence
Suatu instrumen pasar uang yang digunakan untuk memberikan kredit pada eksportir atau
importir untuk membayar sejumlah barang atau untuk membeli valuta asing.
54. Indikator Pasar Uang
1. Suku bunga Pasar Uang Antar Bank (Rp)
Tingkat bunga yang dikenakan oleh bank terhadap bank lain dalam hal pinjam meminjam dana dalam
bentuk rupiah.
2. Volume transaksi Pasar Uang Antar Bank (Rp)
Jumlah transaksi antar bank dalam hal pinjam meminjam dalam bentuk rupiah.
3. Suku bunga Pasar Uang Antar Bank (US$)
Tingkat bunga yang dikenakan oleh bank terhadap bank lain dalam hal pinjam meminjam danadalam
bentuk US $.
4. Volume transaksi Pasar Uang Antar Bank (US$)
Jumlah transaksi antar bank dalam hal pinjam meminjam dalam bentuk US $.
5. J1BOR (Jakarta Interbank Offered)
Suku bunga yang ditawarkan untuk transaksi pinjam meminjam antar bank.
6. Suku bunga deposito Rupiah (%/Th)
Tingkat bunga yang diberikan para deposan yang mendepositokan uangnya dalam bentuk Rupiah
55. Indikator Pasar Uang ….
7. Suku bunga deposito US$ (%/Th)
Tingkat bunga yang diberikan para deposan yang mendepositokan uangnya dalam bentuk US $.
8. Nilai Tukar Rupiah (Kurs)
harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya atau nilai dari suatu mata uang terhadap mata
uang lainnya
9. Suku bunga kredit
Tingkat bunga kredit yang dikenakan bank atau lembaga keuangan lainnya kepada para kreditor
10. Inflasi
Kenaikan tingkat harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus suatu waktu tertentu
11. Indeks Harga Konsumen (IHK)
Angka indeks yang menunjukkan tingkat harga barang dan jasa yang harus dibeli konsumen dalam
suatu periode tertentu.
12. Sertifikat Bank Indonesi (SBI)
Instrumen investasijangka pendek yang bebas resiko
56. Cara investasi pada pasar modal
1. Pasar Perdana yaitu pasar yang pertama kali melakukan
penawaran surat berharga dari penjual surat berharga ( emiten )
kepada masyarakat umum. Pembelian saham/sekuritas dapat
dilakukan di pasar perdana.
2. Pasar Sekunder dengan harga saham ditentukan oleh kondisi
perusahaan emiten, serta kekuatan permintaan dan penawaran
sekuritas di bursa. Pembelian surat berharga dapat dilakukan di
pasar sekunder.
57. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan
capital market
1. Supply sekuritas
2. Demand akan sekuritas
3. Kondisi politik & ekonomi
4. Masalah hukum dan peraturan
5. Peran lembaga-lembaga
• OJK
• Bursa Efek
• Akuntan Publik
• Underwriter (Penjamin) & Trustee (wali amanat)
• Notaris & Konsultan hukum
• Pengelola Pasar Modal
58.
59.
60. Pengertian Pasar Uang
• Pasar uang (bahasa Inggris: money market) merupakan pertemuan dalam
suatu pasar yang abstrak untuk memperoleh demand dan supply dana
jangka pendek.
• Dalam pasar uang, valuta asing diperlukan untuk membayar kegiatan
ekspor impor dan utang luar negeri.
• Pasar uang juga bisa diartikan sebagai suatu tempat pertemuan abstrak
dimana para pemilik dana jangka pendek dapat menawarkan kepada calon
pemakai yang membutuhkannya, baik secara langsung maupun melalui
perantara.
• Sedangkan yang dimaksud dengan dana jangka pendek adalah dana-dana
yang dihimpun dari perusahaan maupun perorangan dengan batasan
waktu dari satu hari sampai satu tahun, yang dapat diperjual-belikan
didalam pasar uang.
61. CIRI-CIRI PASAR UANG
1) Menekankan pada pemenuhan dana jangka pendek.
2) Mekanisme pasar uang ditekankan untuk mempertemukan
pihak yang mempunyai kelebihan dana dan yang
membutuhkan dana.
3) Tidak terikat pada tempat tertentu seperti halnya Pasar
Modal.
62. PELAKU PASAR UANG
1) Bank
2) Yayasan
3) Dana pensiun
4) Perusahaan asuransi
5) Perusahaan-perusahaan besar
6) Lembaga pemerintah
7) Lembaga keuangan lain
8) Individu masyarakat
63. MACAM-MACAM TRANSAKSI YANG TERJADI PADA PASAR UANG ANTARA LAIN
1) Pasar Uang antar Bank: Pasar uang anta bank merupakan transaksi penyerahan sejumlah
kelebihan dari suatu bank kepada bank yang lain. Bank yang mempunyai kelebihan dana
disebut kelebihan likuiditas, sedangkan bank yang kekurangan dana disebut kekurangan
likuiditas atau kalah kliring
2) Sertifikat Bank Indonesia (SBI): Sertifikat Bank Indonesia merupakan jenis surat berharga yang
dikeluarkan oleh bank indonesia selaku bank sentral, yang dimaksudkan untuk dibeli oleh bank
umum dengan nilai nominal yang sangat besar. Tujuan bank Indonesia mengelurkan sertifikat
tersebut adlah mengurangi peredaran uang didlam masyarakat.
3) Surat Berharga Pasar Uang: Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) adlah surat berharga yang
dikeluarkan oleh bank umum dan hanya dibeli oleh bank Indonesia dengan nilai nominal yang
cukup besar. Tujuan adanya SBPU ini adalah menigkatkan likuiditas bank umum dan untuk
menekan laju inflasi.
4) Sertifikat Deposito: Sertifikat deposito merupakan semacam surat berharga yang dikeluarkan
oleh Bank dalamnilai nominal tertentu sebagai suart atas unjuk.
5) Pasar Valuta Asing (Bursa Valuta Asing): Pasar valuta asing merupakan tempat seseorang
dapat membeli atau menjual sejenis mata uang asing atau menukar dengan mata uang rupiah.
Adapun nilai tukar uang yang ditukarkan disebut kurs valuta asing.
64. FUNGSI PASAR UANG
• Fungsi lain dari pasar uang adalah sebagai sarana alternatif,
khususnya bagi lembaga-lembaga keuangan, perusahaan-perusahaan
nin keuangan dan peserta lainnya untuk memenuhi kebutuhan dana
jangka pendeknya maupun untuk menempatkan dana atas kelebihan
likuiditasnya.
• Yang dimaksud dengan kelebihan likuiditas adlaah lembaga-lembaga
keuangan yang mempunyai kelebihan dana dalam bentuk dana segar,
baik berupa kas maupun dalam bentuk-bentuk surat-surat berharga
dengan jangka waktu satu tahun.
65. FUNGSI PASAR UANG
1) Mempermudah masyarakat memperoleh dana-dana jangka pendek
untuk membiayai modal kerja atau keperluan jangka pendek lainnya;
2) Memberikan kesempatan masyarakat berpartisipasi dalam
pembangunan dengan membeli Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat
Berharga Pasar Uang (SBPU);
3) Menunjang program pemerataan pendapatan bagi masyarakat.
4) Sebagai perantara dalam perdagangan surat-surat berharga berjangka
pendek.
5) Sebagai penghimpun danas berupa surat-surat berharga jangka pendek.
6) Sebagai sumber pembiayaan bagi perusahan untuk melakukan investasi.
7) Sebagai perantara bagi investor luar negeri dalam menyalurkan kredit
jangka pendek kepada perusahaan di indonesia.
66. MANFAAT PASAR UANG
1) Manfaat menghimpun Dana dari Pasar Uang untuk perusahaan
a. Untuk memenuhi kebutuhan dana jangka pendek
b. Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas
c. Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja
d. Untuk membayar karena kalah kliring
2) Manfaat investor yang Menanamkan Dananya di Pasar Uang
a. Untuk memperoleh penghasilan dengan tingkat suku bunga tertentu
b. Bermaksud membantu pihak yang benar-benar mengalami kesulitan keuangan
c. Spekulasi dengan harapan memperoleh keuntungan besar dalam jangka pendek dalam kondisi
ekonomi tertentu
3) Manfaat pasar uang bagi manajer keuangan
a. Manajemen keuangan merupakan salah satu bidang manajemen fungsional dalam suatu
perusahaan, yang mempelajari tentang penggunaan dana, memperoleh dana dan pembagian
hasil operasi perusahaan.
b. Dapat memperoleh dana dengan cepat
c. Terpenuhinya kebutuhan kredit jangka pendek untuk membiayai kebutuhan modal kerja
perusahaan, seperti bahan dasar, bahan pembantu untuk kelancaran proses produksinya
67. PENGERTIAN PASAR MODAL
• Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum
dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.
• Pasar Modal menyediakan berbagai alternatif bagi para investor selain alternatif
investasi lainnya, seperti: menabung di bank, membeli emas, asuransi, tanah dan
bangunan, dan sebagainya.
• Pasar Modal bertindak sebagai penghubung. Pasar Modal bertindak sebagai
penghubung antara para investor dengan perusahaan ataupun institusi
pemerintah melalui perdagangan instrumen melalui jangka panjang seperti
obligasi, saham, dan lainnya.
• Berlangsungnya fungsi pasar modal (Bruce Lliyd, 1976), adalah meningkatkan dan
menghubungkan aliran dana jangka panjang dengan "kriteria pasarnya" secara
efisien yang akan menunjang pertumbuhan riil ekonomi secara keseluruhan.
68. PENGERTIAN PASAR MODAL
• Menurut Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang pasar modal
adalah kegiatan bersangkutan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek
yang diterbitkannya serta lembaga profesi yang berkaitan dengan
efek.
• Dengan demikian pasar modal dikenal sebagai tempat bertemunya
penjual dan pembeli modal.pasar modal merupakan pasar untuk
berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa
diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang ataupun modal sendiri.
69. PENGERTIAN PASAR MODAL
• Menurut Tandelilin (2001 : 13) menyatakan bahwa pasar modal adalah
pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang
membutuhkan dana dengan cara memperjuangkan sekuritas.
• Sedangkan Keown (1999 : 45) menyatakan bahwa adalah semua lembaga dan
prosedur yang memberikan fasilitas instrumen keuangan jangkja panjang. Istilah
jangka panjang disini berarti memiliki periode jatuh tempo yang lebih dari satu
tahun.
• Menurut husnan (1998 : 3) menyatakan bahwa pasar modal dapat didefinisikan
sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan atau sekuritas jangka panjang
yang dapat diperjualbelikan baik dalam bentuk hutang ataupun modal sendiri,
baik yang diterbitkan oleh pemerintah (public authorities), maupun perusahaan
swasta.
• Dengan demikian pasar modal merupakan konsep yang lebih sempit dari pasar
keuangan (financial market).
70. PELAKU PASAR MODAL
1) Emiten
2) Investor
3) Lembaga Penunjang
a) Penjamin emisi (underwriter)
b) Perantara perdagangan efek (broker/ pialang)
c) Perdagangan efek (dealer)
d) Penanggung (guarantor)
e) Wali amanat (trustee)
f) Perusahaan surat berharga (securities company)
g) Perusahaan pengelola dana (investment company)
h) Kantor administrasi efek
71. Emiten
Perusahaan yang akan melakukan penjualan surat-surat berharga atau
melakukan emisi di bursa (disebut emiten). Dalam melakukan emisi, para
emiten memiliki berbagai tujuan dan hal ini biasanya sudah tertuang dalam
rapat umum pemegang saham (RUPS), antara lain :
1) Perluasan usaha, modal yang diperoleh dari para investor akan
digunakan untuk meluaskan bidang usaha, perluasan pasar atau
kapasitas produksi.
2) Memperbaiki struktur modal, menyeimbangkan antara modal sendiri
dengan modal asing.
3) Mengadakan pengalihan pemegang saham. Pengalihan dari pemegang
saham lama kepada pemegang saham baru.
72. Investor
• Pemodal yang akan membeli atau menanamkan modalnya di perusahaan yang
melakukan emisi (disebut investor). Sebelum membeli surat berharga yang
ditawarkan, investor biasanya melakukan penelitian dan analisis tertentu.
Penelitian ini mencakup bonafiditas perusahaan, prospek usaha emiten dan
analisis lainnya.
• Tujuan utama para investor dalam pasar modal antara lain :
1) Memperoleh deviden. Ditujukan kepada keuntungan yang akan diperolehnya
berupa bunga yang dibayar oleh emiten dalam bentuk deviden.
2) Kepemilikan perusahaan. Semakin banyak saham yang dimiliki maka semakin
besar pengusahaan (menguasai) perusahaan.
3) Berdagang. Saham dijual kembali pada saat harga tinggi, pengharapannya
adalah pada saham yang benar-benar dapat menaikkan keuntungannya dari
jual beli sahamnya.
73. Lembaga Penunjang
• Fungsi lembaga penunjang antara lain turut serta mendukung
beroperasinya pasar modal, sehingga mempermudah baik emiten maupun
investor dalam melakukan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pasar
modal.
• Lembaga Penunjang
1) Penjamin emisi (underwriter)
2) Perantara perdagangan efek (broker/ pialang)
3) Perdagangan efek (dealer)
4) Penanggung (guarantor)
5) Wali amanat (trustee)
6) Perusahaan surat berharga (securities company)
7) Perusahaan pengelola dana (investment company)
8) Kantor administrasi efek
74. LEMBAGA PENUNJANG
1) Penjamin emisi (underwriter)
Lembaga yang menjamin terjualnya saham/obligasi sampai batas waktu
tertentu dan dapat memperoleh dana yang diinginkan emiten.
2) Perantara perdagangan efek (broker/ pialang)
Perantaraan dalam jual beli efek, yaitu perantara antara si penjual (emiten)
dengan si pembeli (investor). Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh broker
antara lain meliputi:
1) Memberikan informasi tentang emiten
2) Melakukan penjualan efek kepada investor
3) Perdagangan efek (dealer): Berfungsi sebagai:
1) Pedagang dalam jual beli efek
2) Sebagai perantara dalam jual beli efek
75. LEMBAGA PENUNJANG
4) Penanggung (guarantor): Lembaga penengah antara pemberi
kepercayaan dengan penerima kepercayaan. Lembaga yang dipercaya
oleh investor sebelum menanamkan dananya.
5) Wali amanat (trustee): Jasa wali amanat diperlukan sebagai wali dari si
pemberi amanat (investor). Kegiatan wali amanat meliputi:
a) Menilai kekayaan emiten
b) Menganalisis kemampuan emiten
c) Melakukan pengawasan dan perkembangan emiten
d) Memberi nasehat kepada para investor dalam hal yang berkaitan dengan emiten
e) Memonitor pembayaran bunga dan pokok obligasi
f) Bertindak sebagai agen pembayaran
76. LEMBAGA PENUNJANG
6) Perusahaan surat berharga (securities company): Mengkhususkan
diri dalam perdagangan surat berharga yang tercatat di bursa efek.
Kegiatan perusahaan surat berharga antara lain :
a. Sebagai pedagang efek
b. Penjamin emisi
c. Perantara perdagangan efek
d. Pengelola dana
77. LEMBAGA PENUNJANG
7) Perusahaan pengelola dana (investment company): Mengelola
surat-surat berharga yang akan menguntungkan sesuai dengan
keinginan investor, terdiri dari 2 unit yaitu sebagai pengelola dana
dan penyimpan dana.
8) Kantor administrasi efek: Kantor yang membantu para emiten
maupun investor dalam rangka memperlancar administrasinya
a. Membantu emiten dalam rangka emisi
b. Melaksanakan kegiatan menyimpan dan pengalihan hak atas saham para
investor
c. Membantu menyusun daftar pemegang saham
d. Mempersiapkan koresponden emiten kepada para pemegang saham
e. Membuat laporan-laporan yang diperlukan
78. INSTRUMEN-INSTRUMEN YANG DIPERJUAL BELIKAN DI PASAR MODAL
1) Saham
• Saham adalah penyertaan modal dalam pemilikan suatu Perseroan Terbatas (PT) atau
emiten.
• Pemilik saham merupakan pemilik sebagian dari perusahaan tersebut.
• Ada dua jenis saham, yaitu saham atas nama dan saham atas tunjuk.
• Saham yang diperdagangkan di Indonesia saat ini adalah saham atas nama, yaitu saham yang
nama pemiliknya tertera di atas saham tersebut.
2) Obligasi:
• Obligasi adalah surat pengakuan utang atas pinjaman yang diterima oleh perusahaan
penerbit obligasi dari masyarakat.
• Jangka waktu obligasi telah ditetapkan dan disertai dengan pemberian imbalan bunga yang
jumlah dan saat pembayarannya juga telah ditetapkan dalam perjanjian.
3) Derivatif dari efek: (a) Right atau klaim, (b) Obligasi konvertibel, (c)Saham
deviden, (d) Saham bonus, Sertifikat ADR/CDR, dan (e) Sertifikat Reksa Dana
79. DERIVATIVE DARI EFEK
1) Right atau klaim
Right adalah bukti hak memesan saham terlebih dahulu yang melekat pada saham,
yang memungkinkan para pemegang saham untuk membeli saham baru yang akan
diterbitkan oleh perusahaan sebelum saham-saham tersebut ditawarkan kepada pihak
lain.
2) Waran
Menurut peraturan Bapepam, waran adalah efek yang diterbitkan suatu
perusahaan, yang memberi hak kepada pemegang saham untuk
memesan saham dari perusahaan tersebut pada harga tertentu untuk
enam bulan atau lebih.
3) Obligasi konvertibel
Obligasi konvertibel yaitu obligasi yang setelah jangka waktu tertentu dan selama masa
tertentu, dengan perbandingan dan atau harga tertentu, dapat ditukarkan menjadi
saham dari perusahaan emiten.
80. DERIVATIVE DARI EFEK
4) Saham deviden
• Keuntungan perusahaan dapat dibagi dalam bentuk tunai maupun dalam
bentuk saham deviden. Alasan pembagian saham deviden adalah karena
perusahaan ingin menahan laba milik para pemegang saham yang
bersangkutan di dalam perusahaan tersebut untuk digunakan sebagai modal
kerja.
5) Saham bonus
• Perusahaan menerbitkan saham bonus yang dibagikan kepada pemegang
saham lama. Pembagian saham bonus dilakukan untuk memperkecil harga
saham yang bersangkutan, dengan maksud agar pasar lebih luas dan
terjangkau bagi lebih banyak investor, serta dengan harga yang relatif murah.
81. DERIVATIVE DARI EFEK
4) Sertifikat ADR/CDR
• American Depository Receipts (ADR) atau Continental Depository Receipts
(CDR) adalah suatu resi (tanda terima) yang memberikan bukti bahwa saham
perusahaan asing disimpan sebagai titipan atau berada di bawah penguasaan
suatu bank, yang dipergunakan untuk memmpermudah transaksi dan
mempercepat pengalihan penerima manfaat dari suatu efek asing di Amerika.
5) Sertifikat Reksa Dana
• Sertifikat reksa dana adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa investor
menitipkan uang kepada manajer investasi sebagai pengelola dana tersebut
untuk diinvestasikan baik di pasar modal maupun di pasar uang.
82. JENIS PASAR MODAL
1) Pasar Perdana (Primary Market )
• Pasar Perdana adalah penawaran saham pertama kali dari emiten kepada para
pemodal selama waktu yang ditetapkan oleh pihak penerbit (issuer) sebelum saham
tersebut belum diperdagangkan di pasar sekunder.
• Biasanya dalam jangka waktu sekurang-kurangnya 6 hari kerja. Harga saham di pasar
perdana ditetukan oleh penjamin emisi dan perusahaan yang go public berdasarkan
analisis fundamental perusahaan yang bersangkutan.
• Dalam pasar perdana, perusahaan akan memperoleh dana yang diperlukan.
Perusahaan dapat menggunakan dana hasil emisi untuk mengembangkan dan
memperluas barang modal untuk memproduksi barang dan jasa.
• Selain itu dapat juga digunakan untuk melunasi hutang dan memperbaiki struktur
pemodalan usaha. Harga saham pasar perdana tetap, pihak yang berwenang adalah
penjamin emisi dan pialang, tidak dikenakan komisi dengan pemesanan yang
dilakukan melalui agen penjualan.
83. JENIS PASAR MODAL
2) Pasar Sekunder (Secondary Market )
• Pasar sekunder adalah tempat terjadinya transaksi jual-beli saham diantara
investor setelah melewati masa penawaran saham di pasar perdana, dalam
waktu selambat-lambatnya 90 hari setelah ijin emisi diberikan maka efek
tersebut harus dicatatkan di bursa.
• Dengan adanya pasar sekunder para investor dapat membeli dan menjual
efek setiap saat. Sedangkan manfaat bagi perusahaan, pasar sekunder
berguna sebagai tempat untuk menghimpun investor lembaga dan
perseorangan.
84. HARGA SAHAM PASAR SEKUNDER
• Harga saham pasar sekunder berfluktuasi sesuai dengan ekspetasi pasar,
pihak yang berwenang adalah pialang, adanya beban komisi untuk
penjualan dan pembelian, pemesanannya dilakukan melalui anggota bursa,
jangka waktunya tidak terbatas.
• Tempat terjadinya pasar sekunder di dua tempat, yaitu:
1) Bursa regular: bursa efek resmi seperti Bursa Efek Jakarta (BEJ), dan Bursa Efek
Surabaya (BES).
2) Bursa parallel : Bursa paralel atau over the counter adalah suatu sistem
perdagangan efek yang terorganisir di luar bursa efek resmi, dengan bentuk pasar
sekunder yang diatur dan diselenggarakan oleh Perserikatan Perdagangan Uang
dan Efek-efek (PPUE), diawasi dan dibina oleh Bapepam. Over the counter karena
pertemuan antara penjual dan pembeli tidak dilakukan di suatu tempat tertentu
tetapi tersebar diantara kantor para broker atau dealer.
85. Fungsi Pasar Modal
a) Sebagai sarana penambah modal bagi usaha: Perusahaan dapat
memperoleh dana dengan cara menjual saham ke pasar modal. Saham-
saham ini akan dibeli oleh masyarakat umum, perusahaan-perusahaan
lain, lembaga, atau oleh pemerintah.
b) Sebagai sarana pemerataan pendapatan: Setelah jangka waktu tertentu,
saham-saham yang telah dibeli akan memberikan deviden (bagian dari
keuntungan perusahaan) kepada para pembelinya (pemiliknya). Oleh
karena itu, penjualan saham melalui pasar modal dapat dianggap sebagai
sarana pemerataan pendapatan.
c) Sebagai sarana peningkatan kapasitas produksi: Dengan adanya
tambahan modal yang diperoleh dari pasar modal, maka produktivitas
perusahaan akan meningkat.
86. Fungsi Pasar Modal
d) Sebagai sarana penciptaan tenaga kerja: Keberadaan pasar modal
dapat mendorong muncul dan berkembangnya industri lain yang
berdampak pada terciptanya lapangan kerja baru.
e) Sebagai sarana peningkatan pendapatan negara: Setiap deviden
yang dibagikan kepada para pemegang saham akan dikenakan pajak
oleh pemerintah. Adanya tambahan pemasukan melalui pajak ini
akan meningkatkan pendapatan negara.
f) Sebagai indikator perekonomian negara: Aktivitas dan volume
penjualan/pembelian di pasar modal yang semakin meningkat
(padat) memberi indikasi bahwa aktivitas bisnis berbagai
perusahaan berjalan dengan baik. Begitu pula sebaliknya.
87. MANFAAT PASAR MODA
Terdapat banyak manfaat yang akan diperoleh atas keberadaan pasar
modal oleh emiten, investor, lembaga penunjang, dan pemerintah.
Manfaat-manfaat pasar modal antara lain adalah (Agus Sartono,
1996:43):
1) Manfaat bagi emiten
2) Bagi investor
3) Bagi lembaga penunjang
4) Bagi manajer keuangan
5) Bagi pemerintah
88. 1) Manfaat bagi emiten
• Dalam kondisi dimana debt to equity ratio perusahaan lebih tinggi, maka
akan sulit menarik pinjaman baru dari bank. Oleh karena itu, pasar modal
menjadi alternatif lain.
• Manfaat pasar modal bagi emiten yaitu:
1) Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar dan dapat sekaligus diterima
oleh emiten pada saat pasar perdana.
2) Tidak ada covenant sehingga manajemen dapat bebas (mempunyai keleluasaan)
dalam mengelola dana yang diperoleh perusahaan.
3) Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan dan
ketergantungan terhadap bank kecil. Selain itu, jangka waktu penggunaan dana
tidak terbatas.
4) Cost flow hasil penjualan saham biasanya akan lebih besar dari harga nominal
perusahaan. Emisi saham sangat cocok untuk membiayai perusahaan yang
beresiko tinggi.
5) Tidak ada beban finansial yang tetap dan profesionalisme manajemen meningkat
89. 2) Manfaat Bagi investor
• Pasar modal yang telah berkembang baik merupakan sarana
investasi lain yang dapat dimanfaatkan oleh investor.
• Bagi investor, investasi melalui pasar modal dapat dilakukan
dengan cara membeli instrumen pasar modal seperti saham,
obligasi, ataupun sekuritas kredit.
• Investasi di pasar modal memiliki beberapa kelebihan
dibandingkan dengan investasi pada sektor perbankan.
• Melalui pasar modal, investor dapat memilih berbagai jenis
efek yang diinginkan.
90. 2) Manfaat Bagi investor
Adapun manfaat pasar modal bagi para investor adalah:
a) Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi.
Peningkatan tersebut akan tercermin pada meningkatnya harga saham
yang menjadi capital gain.
b) Sebagai pemegang saham, investor memperoleh deviden, sedangkan
sebagai pemegang obligasi, investor memperoleh tetap setiap tahun.
c) Bagi pemegang saham mempunyai hak suara dalam Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS), serta hak suara dalam Rapat Umum Pemegang
Obligasi (RUPO) bagi pemegang obligasi.
d) Dapat dengan mudah mengganti instrumen investasi, misalnya dari
saham A ke saham B, sehingga dapat mengurangi risiko dan
meningkatkan keuntungan.
e) Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen untuk
memperkecil risiko secara keseluruhan dan memaksimalkan keuntungan.
91. 3) Manfaat Bagi Lembaga Penunjang
• Berkembangnya pasar modal juga akan mendorong perkembangan
lembaga penunjang menjadi lebih profesional dalam memberikan
pelayanan sesuai dengan bidangnya masing-masing.
• Keberhasilan pasar modal tidak terlepas dari peranan lembaga
penunjang.
92. 4) Manfaat Bagi Manajer Keuangan
a) Menyediakan leading indicator bagi perkembangan perekonomian
suatu negara.
b) Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat
menengah.
c) Penyebaran kepemilikan, keterbukaan dan profesionalisme
menciptakan iklim berusaha yang sehat serta mendorong
pemanfaatan manajemen professional
93. 5) Bagi pemerintah
• Perkembangan pasar modal merupakan alternatif lain sebagai sumber
pembiayaan pembangunan selain sektor perbankan dan tabungan
pemerintah.
• Pembangunan yang semakin pesat memerlukan dana yang semakin
besar pula. Untuk itu perlu dimanfaatkan potensi dana masyarakat.
• Adapun manfaat yang langsung dirasakan oleh pemerintah adalah:
a) Sebagai sumber pembiayaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sehingga
tidak lagi tergantung pada subsidi dari pemerintah.
b) Manajemen badan usaha menjadi lebih baik, karena mereka dituntut untuk
lebih professional.
c) Meningkatkan pendapatan dari sektor pajak, penghematan devisa bagi
pembiayaan pembangunan serta memperluas kesempatan kerja.
94. PERSAMAAN PASAR UANG DAN PASAR MODAL
1) Sama-sama bagian dari pasar finansial (pasar pendanaan) karena
pasar uang sendiri, muncul karena bank membutuhkan likuiditas,
kemudian menjual instrumen pasar uang ke bank lain.
Baik bank konvensional atau bank syariah. Sedangkan pasar modal, adanya
penjualan saham, obligasi dan lain-lain.
2) Menjalankan funsi yang sama yaitu menjembatani pihak surplus
dan defisit yang memiliki banyak peluang investasi.
3) Produk pasar uang dan produk pasar modal relatif sama berupa
surat berharga.
95. PERBEDAAN PASAR UANG DAN PASAR MODAL
1) Produk Pasar uang bersifat jangka pendek <270 hari dengan produk utama sertifikat
deposito, tabungan, SBI, dan commercial Paper.
Pasar modal bersifat jangka panjang dengan produk obligasi, reksa dana dan saham.
2) Otoritas tertinggi pasar uang adalah BI
Pasar Modal adalah Departemen Keuangan.
3) Pasar Modal ada pasar sekundernya,
Pasar uang tidak selal ada.
4) Pasar uang ada diantara bank
Pasar modal terjadi di bursa efek.
5) Pasar modal memiliki produk turunan opsi, warrant, dan right,
Pasar uang hanya memiliki turunan produk reksa dana.
1) Produk kedua pasar berbeda dalam hal return dan resikonya, Pasar uang resiko nya
rendah dengan return yang rendah,
Pasar modal resikonya tinggi dengan return yang tinggi pula.
96. Beberapa tahap dlm menghitung abnormal return
1. Menentukan retrun realisasi, dengan formula:
2. Menentukan return pasar, menggunakan IHSG, dengan formula:
Menghitung Abnormal return
97. 1. Menentukan retrun ekspektasi, dengan persamaan:
4, Menentukan abnormal return, dengan formula:
98. Konsep Penting Dalam Investasi: Return
(Pengembalian) dan Risiko
• Pada dasarnya tujuan investor dalam berinvestasi adalah memaksimalkan return. Return
dapat berupa return realisasi ataupun return ekspektasi.
• Return realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi yang dihitung
berdasarkan data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu
pengukur kinerja dari perusahaan serta sebagai dasar penentuan return ekspektasi
(expected return) untuk mengukur risiko di masa yang akan datang.
• Return ekspektasi (expected return) adalah return yang diharapkan akan diperoleh
investor di masa yang akan datang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah
terjadi, return ekspektasi ini sifatnya belum terjadi.
• Suad Husnan (2005) menyebutkan bahwa tingkat pengembalian yang diharapkan
(expected return) adalah laba yang akan diterima oleh pemodal atas investasinya pada
perusahaan emiten dalam waktu yang akan datang dan tingkat keuntungan ini sangat
dipengaruhi oleh prospek perusahaan di masa yang akan datang. Seorang investor akan
mengharapkan return tertentu di masa yang akan datang tetapi jika investasi yang
dilakukannya telah selesai maka investor akan mendapat return realisasi (realized return)
yang telah dilakukan.
99. Return (Pengembalian) dan Risiko
Di samping memperhitungkan return, investor juga perlu mempertimbangkan
tingkat risiko suatu investasi sebagai dasar pembuatan keputusan investasi.
Beberapa pengertian risiko yang berkembang berdasarkan definisi-definisi di atas
dan dari literatur lainnya, bahwa risiko dapat pula diartikan:
• Bahaya (menurut kamus Webster)
• Kemungkinan terjadinya peristiwa yang tidak menguntungkan
• Probabilitas tidak tercapainya tingkat keuntungan yang diharapkan (expected
return)
• Kemungkinan return yang diterima (realized return) menyimpang dari return yang
diharapkan (expected return) atau dengan kata lain kemungkinan perbedaan antara
return aktual yang diterima dengan return yang diharapkan.
100. Sumber Risiko
Ada beberapa sumber risiko yang bisa mempengaruhi besarnya risiko investasi
antara lain:
a. Risiko suku bunga (yaitu variabilitas dalam return sekuritas dari perubahan
tingkat suku bunga. Interest rate risk mempengaruhi obligasi secara langsung
dibandingkan common stock),
b. Risiko pasar (variabilitas return dari hasil fluktuasi dalam keseluruhan pasar,
yaitu pasar saham agregat), risiko inflasi (Faktor yang mempengaruhi semua
sekuritas adalah risiko daya beli atau berkurangnya kemampuan membeli
investasi),
c. Risiko bisnis (risiko yang ada ketika melakukan suatu usaha/bisnis dalam
industri khusus),
d. Risiko finansial (Risiko ini berhubungan dengan penggunaan hutang oleh
perusahaan.
101. Sumber Risiko
• Besarnya proporsi asset oleh pembiayaan hutang dan besarnya variabilitas return
adalah sama), risiko likuiditas (Risiko likuiditas ini berhubungan dengan pasar
sekunder dalam perdagangan sekuritas.
• Suatu investasi yang dapat dibeli atau dijual secara cepat dan tanpa harga yang
signifikan biasanya bersifat likuid, semakin tidak menentunya elemen waktu dan
konsesi (kelonggaran) harga, semakin besar liquidity risk-nya), risiko nilai tukar
(variabilitas return yang disebabkan oleh fluktuasi mata uang), dan risiko negara
(disebut juga politycal risk, yaitu risiko yang penting untuk para investor pada
zaman sekarang ini.
• Dengan banyaknya investor yang berinvestasi secara internasional, baik secara
langsung ataupun tidak langsung, stabilitas dan kelangsungan hidup ekonomi
suatu negara perlu dipertimbangkan) serta masih banyak lagi sumber risiko.
102. Return (Pengembalian) dan Risiko
• Untuk menurunkan risiko, investor perlu melakukan diversifikasi.
• Diversifikasi menunjukkan bahwa investor perlu membentuk portofolio penanaman dana
sedemikian rupa hingga risiko dapat diminimalkan tanpa mengurangi return yang diharapkan.
• Mengurangi risiko tanpa mengurangi return adalah tujuan investor dalam berinvestasi.
• Teori Portofolio (portfolio) lahir dari seseorang yang bernama Henry Markowitz. Dasar pemikiran
dibentuknya portofolio seperti yang dikatakan Markowitz yaitu: “do not put all eggs in one
basket” (janganlah menaruh semua telur ke dalam satu keranjang), karena jika keranjang tersebut
jatuh, maka semua telur yang ada dalam keranjang tersebut akan pecah.
• Begitu pula dengan investasi yang dilakukan, jangan menanamkan seluruh dana dalam satu
bentuk investasi, karena ketika investasi tersebut gagal, maka seluruh dana yang tertanam
kemungkinan tidak akan kembali.
• Teori portofolio yang diperkenalkan oleh Markowitz (yang di kalangan ahli manajemen keuangan
disebut sebagai the father of modern portfolio theory) ini telah mengajarkan konsep diversifikasi
portofolio secara kuantitatif.
103. Return (Pengembalian) dan Risiko
• Portofolio diartikan sebagai serangkaian investasi sekuritas yang diinvestasikan
dan dipegang oleh investor, baik individu maupun entitas. Kombinasi aktiva/asset
tersebut bisa berupa aktiva riil, aktiva finansial ataupun keduanya.
• Biasanya seorang investor dalam melakukan investasi tidak hanya memilih satu
saham saja, tetapi melakukan kombinasi. Alasannya dengan melakukan kombinasi
saham, investor bisa meraih return yang optimal dan sekaligus bisa memperkecil
risiko melalui diversifikasi.
• Dengan kata lain, jika seorang investor mengumpulkan beberapa sekuritas yang
akan digunakan untuk investasi, artinya investor telah membentuk suatu
portofolio saham, tujuannya adalah untuk melakukan diversifikasi dalam
investasi, yang dapat memperkecil risiko yang dihadapi investor bila dibandingkan
dengan melakukan investasi pada saham individu.
• Meskipun demikian memilih portofolio yang optimal bukanlah hal yang mudah.
104. Return (Pengembalian) dan Risiko
• Diversifikasi dilakukan untuk mengurangi risiko portofolio, yaitu dengan
cara mengkombinasi atau dengan menambah investasi
(asset/aktiva/sekuritas) yang memiliki korelasi negatif atau positif rendah
sehingga variabilitas dari pengembalian atau risiko dapat dikurangi.
• Korelasi merupakan alat ukur statistik mengenai hubungan dari serial data
yang menunjukkan pergerakan bersamaan relatif (relative comovements)
antara serial data tersebut.
• Jika serial data bergerak dengan arah yang sama disebut dengan korelasi
positif, sebaliknya jika bergerak dengan arah berlawanan disebut korelasi
negatif. Sedangkan koefisien korelasi merupakan ukuran dari tingkat
korelasi, yaitu:
1. Korelasi positif sempurna (koefisien korelasi +1)
2. Tidak ada korelasi (koefisien korelasi 0)
3. Korelasi negatif sempurna (koefisien korelasi -1)
105. Return (Pengembalian) dan Risiko
• Investasi / aktiva yang tidak berkorelasi artinya tidak ada interaksi di antara
pengembaliannya (returnnya). Mengkombinasikan aktiva yang tidak
berkorelasi dapat mengurangi risiko meskipun tidak seefektif seperti aktiva
yang memiliki korelasi negatif. Kombinasi aktiva yang tidak berkorelasi
dapat mengurangi risiko daripada mengkombinasikan aktiva yang
berkorelasi positif.
• Kaitan antara korelasi dengan manfaat pengurangan risiko dapat
digambarkan di bawah ini:
1. Penggabungan dua sekuritas yang berkorelasi positif sempurna (+1,0) tidak akan
memberikan manfaat pengurangan risiko.
2. Penggabungan dua sekuritas yang berkorelasi nol, akan mengurangi risiko
portofolio secara signifikan.
3. Penggabungan dua sekuritas yang berkorelasi negatif sempurna (-1,0) akan
menghilangkan risiko kedua sekuritas tersebut.
106. Return (Pengembalian) dan Risiko
• Dalam dunia nyata, ketiga jenis korelasi ekstrem tersebut (+1,0; 0,0;
dan –1,0) sangat jarang terjadi. Oleh karena itu, investor tidak akan
bisa menghilangkan sama sekali risiko portofolio. Hal yang bisa
dilakukan adalah ‘mengurangi’ risiko portofolio.
• Investor melakukan diversifikasi investasi dalam berbagai portofolio
dikarenakan hasil yang diharapkan dari setiap sekuritas dapat saling
menutup.
107. Risiko investasi dan teori portfolio
1. Sikap investor terhadap risiko
2. Return yang diharapkan E(R)
3. Return yang diharapkan dan standar deviasi (S) untuk mengukur
risiko portfolio
4. Analisis risiko portfolio
5. Koefisien korelasi dan kovarian
6. Analisis pemilihan portfolio dan Capital Asset Pricing Model
(CAPM)
7. Arbitrage pricing theory (APT)
108.
109. Sikap investor terhadap risiko
Risk Avarter
Risk Neutrally
Risk Seeker
Risk (Y)
ROR (%) X
Risk = f (ROR)
dy / dx = lebih elastis
dy /dx = kurang elastis
110. Return yang diharapkan E(R)
• E ( R ) = Sig (Rj . Pj)
ALTERNATIF INVESTASI
Kondisi Prob
Ekonomi (Pj) Obl Pemrth A Obl Persh B Investasi C Investasi D
1. Sangat buruk 0.05 8% 12% -3% -2%
2. Buruk 0.2 8% 10% 6% 9%
3. Sedang 0.5 8% 9% 11% 12%
4. Cukup baik 0.2 8% 8.5% 14% 15%
5. Sgt baik 0.05 8% 8% 19% 26%
Expected Rate of Return (keuntungan yg diuharapkan ) = E (R)
Kondisi
Ekonomi Obl Pemrth A Obl Persh B Investasi C Investasi D
1. Sangat buruk 0.40% 0.60% -0.15% -0.10%
2. Buruk 1.60% 2.00% 1.20% 1.80%
3. Sedang 4.00% 4.50% 5.50% 6.00%
4. Cukup baik 1.60% 1.70% 2.80% 3.00%
5. Sgt baik 0.40% 0.40% 0.95% 1.30%
Keuntungan yg 8.00% 9.20% 10.30% 12.00%
diharapkan
Tingkat keuntungan
E ( R ) = Sigma (Rj . Pj)
111. Return yang diharapkan dan standar deviasi (S) untuk mengukur risiko portfolio (1)
• Portfolio, adalah kombinasi dari berbagai asset
keuangan atau securitas maupun asset riil.
• Standar devias (S), mengukur penyimpangan yang
berarti senakin besar S semakin besar
penyimpangannya
• Standar deviasi merupakan akar dari koefisien varian
• Koefisien Varian :
Var (R) = Sig Pj (Rj – E (R)) ^2
• Standar deviasi (S) :
S (R) = SQR Var(R)
112. Return yang diharapkan dan standar deviasi (S) untuk mengukur risiko portfolio (2)
P % P %
Return % Return %
- 5 +10+10 - 20 +40+25
S = 15 S = 30
Investasi X Investasi Y
Standar Deviasi = 15
Standar Deviasi = 30
113. Return yang diharapkan dan standar deviasi (S) untuk
mengukur risiko portfolio (3)
Kondisi Eko Prob Rj (Rj - E( R ))^2 Pj (Rj -E( R ) ^2 Standar
E( R ) = 8 % ( Pj ) X 8 S^2 Deviasi (S)
1 2 3 4 = (3 - 8 )^2 5 = 4^2 6 =5^(0.5)
1. Sangat buruk 0.05 8 - -
2. Buruk 0.2 8 - -
3. Sedang 0.5 8 - -
4. Cukup baik 0.2 8 - -
5. Sgt baik 0.05 8 - -
Total - - 0.00
B. Untuk innvestasi Obligasi Perusahaan
Kondisi Eko Prob Rj (Rj - E( R ))^2 Pj (Rj -E( R ) ^2 Standar
E( R ) = 9,2 % ( Pj ) X 9.20 S^2 Deviasi (S)
1 2 3 4 = (3 - 9.20 )^2 5 = 4^2 6 =5^(0.5)
1. Sangat buruk 0.05 12 7.84 0.39
2. Buruk 0.2 10 0.64 0.13
3. Sedang 0.5 9 0.04 0.02
4. Cukup baik 0.2 8.5 0.49 0.10
5. Sgt baik 0.05 8 1.44 0.07
Total - 0.71 0.84
Var ( R ) = S^2
Var ( R ) = S^2
114. Return yang diharapkan dan standar deviasi (S) untuk mengukur risiko portfolio (4)
C. Untuk innvestasi C
Kondisi Eko Prob Rj (Rj - E( R ))^2 Pj (Rj -E( R ) ^2 Standar
E( R ) = 9.2 % ( Pj ) X 9.2 S^2 Deviasi (S)
1 2 3 4 = (3 - 9.2)^2 5 = 4^2 6 =5^(0.5)
1. Sangat buruk 0.05 (3) 149 7
2. Buruk 0.2 6 10 2
3. Sedang 0.5 11 3 2
4. Cukup baik 0.2 14 23 5
5. Sgt baik 0.05 19 96 5
Total - 20.52 4.53
D. Untuk innvestasi D 12
Kondisi Eko Prob Rj (Rj - E( R ))^2 Pj (Rj -E( R ) ^2 Standar
E( R ) = 12 % ( Pj ) X 12 S^2 Deviasi (S)
1 2 3 4 = (2 - 12 )^2 5 = 4^2 6 =5^(0.5)
1. Sangat buruk 0.05 (2) 196 10
2. Buruk 0.2 9 9 2
3. Sedang 0.5 12 - -
4. Cukup baik 0.2 15 9 2
5. Sgt baik 0.05 26 196 10
Total - 23.20 4.82Var ( R ) = S^2
Var ( R ) = S^2
115. Analisis risiko portfolio (1)
• Tingkat keuntungan portfolio :
Rp = AR1 + (1-A)R2
A : proporsi investasi pada saaham 1
(1-A) : proporsi investasi pada saham 2
• Tingkat keuntungan yang diharapkan :
E(Rp) = AE(R1) + (1-A)E(R2)
• Contoh :
Investasi ke U 40 % dan B 60 %, keuntungan U 25 % dan B 15 %
E(Rp) = 40% (25%) + 60% (15%)
E(Rp) = 10% + 9% = 19 %
• Varian U (Mis : 0,00218 ), lihat perhitungan terlampir
A^2 Var(R1) = A^2 Sig Pj(R1 - E(R1)^2
• Varian B (Mis : 0,00318), lihat terlampir
(1-A)^2 Var(R2) = (1-A)^2 Sig Pj(R2 – E(R2)^2
• Varian U & B (Mis : 0,0027416), lihat terlampir
COV (R1,R2) = Sig Pj(R1 – E(R1)) (R2 – E(R2))
Var (Rp) = A^2 Var(R1) + 2A(1-A)COV(R1,R2) + (1-A)^2 Var(R2)
116. Analisis risiko portfolio (2)
• Bila tingkat keuntungan U dan B sama 17 %, maka
Covarian dan varian investasi tsb :
• Diketahui :
Cob (R1,R2) = 0.0254
Var (U) = 0,00218
Var (B) = 0,00318
• Maka Standar deviasi keuntungan ke 2 investasi tsb :
Var (Rp) = A^2 Var(R1) + 2A(1-A)COV(R1,R2) + (1-A)^2 Var(R2)
Var(Rp) = (0.4^2)(0.00218)+(2x0.4)(1-0,4)(0,0254) + (1-o,4)^2
(0.000318)
Var (Rp) = 0.0003488 + 0,001248 + 0, 11448 = 0,0027416
SD (Rp) = SQR 0,0027416 = 0,052 = 5,2 %
118. Analisis risiko portfolio (4)
(Varian investasi U dan B)
Investasi - U
Kondisi Eko P Rj E(R ) Rj - R (Rj - R)^2 Pj(Rj - R)^2
1 2 3 4 5 = 3 - 4 6 = 5 ^2 7 = 2 x 6
1. Sangat buruk 10% 10% 17% -7% 0.49% 0.000490
2. Buruk 20% 12% 17% -5% 0.25% 0.000500
3. Sedang 30% 16% 17% -1% 0.01% 0.000030
4. Cukup baik 20% 20% 17% 3% 0.09% 0.000180
5. Sgt baik 20% 24% 17% 7% 0.49% 0.000980
Total 1.00 - - - Var (R ) 0.002180
SD 4.67% 0.0467
Investasi - B
Kondisi Eko P Rj E(R ) Rj - R (Rj - R)^2 Pj(Rj - R)^2
1 2 3 4 5 = 3 - 4 6 = 5 ^2 7 = 2 x 6
1. Sangat buruk 10% 8% 17% -9% 0.81% 0.000810
2. Buruk 20% 10% 17% -7% 0.49% 0.000980
3. Sedang 30% 18% 17% 1% 0.01% 0.000030
4. Cukup baik 20% 19% 17% 2% 0.04% 0.000080
5. Sgt baik 20% 25% 17% 8% 0.64% 0.001280
Total 1.00 - - - Var (R ) 0.003180
SD 5.64% 0.0564
119. Koefisien korelasi dan kovarian (1)
• Koefisien korelasi (r) = SQR R^2
• Koefisien korelasi A dan B :
r = COV(U,B)
SD(U) SD(B)
• COV (U,B) = r (SDU)(SDB)
• Var (Rp) = (A^2)(SDU^2)+(2A)(1-A)(r)(SDU)(SDB) +(1-A)^2 (SDB)^2
• Contoh :
r = 1
Proporsi investasi (A) = U 75 % dan B 25%
E(R ) = U 5 % dan B 8 %
SD = U 4% dan B 10%
• Maka : Tingkat keuntungan yg diharapkan E(R) dan SD kedua saham :
• E(R ) = A E(Ru) + (1-A) E(RB) = (0.75)(0.05) + (0.25)(0.08) = 0.0375 + 0.0200 = 0.0575 =5,75 %
• Var (Rp) = (0.75^2) (0.04) + 2(0.75) (0.25) (1) (0.4) (0,10) + (0,25^2) (0.10) = 0.003025
• SD (Rp) = 0.055 = 5,5 %
120. Koefisien korelasi dan kovarian (2)
• Bila r = 1, SD (Rp) 5,5 %
• Maka :
r = - 1 ; SD =0,005 %
r = 0 ; SD = 3,90
r = 0,80 ; SD = 5,22 %
r = 1 ; SD = 5,5 %
• Perhitungna yg sama dpt juga digunakan untuk mengukur aliran kas (CF) investasi
X dan investasi Y, baik Y maupun X dpt dihitung sebdiri-sendiri sbb :
E(CF) = Sig Pj (CFj)
Var(CF) = Sig Pj (( CFj – E(CF))^2
SD (CF) = SQR Var (CF)
121. Standar Deviasi
Rumus standar deviasi dituliskan sebagai berikut :
A. bila data yang dianalisis adalah data populasi serta tidak
dikelompokkan
B. bila data yang dianalisis adalah data sample serta tidak
dikelompokkan.
Dalam formulasi Excel standard deviasi dirumuskan dengan
“STDEV,STDEVP, STDEVA, STDEVPA”.
122. STANDAR DEVIASI (HIGH RISK)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Xi
X rata2
Nilai
Pengamatan
SD = 2,5
127. POKOK BAHASAN
1. Prinsip teknik analisis dan pemilihan portfolio surat berharga
2. Hubungan antara risiko dan imbalan
3. Evaluasi kinerja investasi
4. Teori pasar modal dan efisiensi pasar
5. Capital asset pricing model (CAPM)
6. Arbitrage pricing theory (APT)
7. Pasar obligasi
8. Inflasi
9. Dividen dan pajak
10. Options
11. Future
129. Konsep penilaian investasi (1)
• Keputusan investasi, memberi harapan akan mendapat keuntungan
yang layak dimasa yad.
• Proyeksi aliran cash (cash inflow dan cash outflow)
• Keputusan penggantian aktiva dan metode sepresiasi
Keterangan Rp
Dengan mesin baru, penghematan kas 7,100,000
- Depresiasi mesin baru = 4.000.000
- Depresiasi mesin lama = 400.000 3,600,000
Tambahan pendpatan seblm pjk 3,500,000
Pajak penghasilan 40% 1,400,000
Tambahan pendpatan setlh pjk 2,100,000
Tambahan depresiasi 3,600,000
Tambahan aliran kas bersih 5,700,000
130. Konsep penilaian investasi (2)
• Metode mengevaluasi keputusan investasi :
1. Average rate of return
2. Payback method
3. Internal rate of return
4. Net present value
5. Profitability index atau Benefit cost ratio
6. Adjusted present value
131. Konsep penilaian investasi (3)
(1). Average rate return (AROR)
Bandingkan antara satu investasi dengan lainnya.
Contoh perhitungan :
Investasi 12,000,000
Tahun EAT Net CF
(EAT + Dep)
1 4,000,000 7,000,000
2 3,000,000 6,000,000
3 2,000,000 5,000,000
4 1,000,000 4,000,000
Jumlah 10,000,000 22,000,000
Rata-rata 2,500,000
Average rate of return = Rata-rata EAT / Investasi
AROR = 2.500.000/12.000.000 = 20,83 %
132. Konsep penilaian investasi (4)
(2) Payback method
Investasi 12,000,000
NCF :
th 1 7,000,000
5,000,000
Th 2 6,000,000
(1,000,000)
Interpolasi :
Lama (5000.000/6000000)x 360 =300 hari
Payback method = 1 tahun + 10 bulan
133. Konsep penilaian investasi (4)
(3) IRR
(4) NPV
(5) B/C ratio
(6) Adjusted Present Value
Adjusted Present Value ( Dua tingkat bunag dlm perhitungan DF)
(Mdl 50 % dan hutang 50 %) 13%
Th CI CO DF PVCI PVCO NPV
0 10,000,000 1.000 10,000,000 (10,000,000)
1 7,400,000 0.885 6,548,673 - 6,548,673
2 7,400,000 0.783 5,795,285 - 5,795,285
Jumlah 14,800,000 10,000,000 - 12,343,958 10,000,000 2,343,958
Catatan :
- Bunga hutang ( Rp 5000.000 x 10 %) = Rp 500.000
- Menghemat pajak : 40 % x Rp 500.000 = Rp 200.000 pertahun
10%
Th CI DF PVCI
1 200,000 0.909 181,818
2 200,000 0.826 165,289
Jumlah 400,000 - 347,107
Maka :
NPV = Rp 2.343.958 + Rp 347.107 = Rp 2.691.065
134. Present value analysis and the firm’s time horizontal
Pendekatan the time value of money :
a) Future value (FV)
• FV = PV (DF)
DF = (1+i)^n
• FV = PV (1+i)^n
b) Present Value (PV)
• PV = FV (DF)
DF = 1/(1+i)^n
• PV = FV . 1/(1+i)^n
135. Present value analysis and the firm’s time horizontal
1. Future value (FV) :
a) The future value
FV = PV + r(PV)
FV = PV (1+r)
b) FV beberapa tahun dengan multiplier (1+r) :
FV = PV (1+r) (1+r) (1+r) …..dst
FV = PV (1+r)n ,
Untuk 5 tahun, maka :
FV3 = PV (1+r) 5
c) Perhitungan bunga beberapa kali dalam setahun (m = frekuensi
perhitungan bunga dalam sethaun) :
FV = PV (1+r / m) ^ (n x m)
d) FV of annuity
FV An = PV X DF
DF An = 1/r ((1+r) n -1)
136. Present value analysis and the firm’s time horizontal
1. Future value, perhitungan bunga tahunan :
• Contoh FV : $ 2.500, 5 tahun dengan bunga 8,5%
FV5 = 2.500 (1+0.085)^5
FV5 = 2.500 (1.5037)
FV5 = 3.759
• Atau dengan perhitungan seperti tabel berikut :
Th Awal Bunga akhir
8.50%
1 2,500 213 2,713
2 2,713 231 2,943
3 2,943 250 3,193
4 3,193 271 3,465
5 3,465 294 3,759
137. Present value analysis and the firm’s time horizontal
1. Future value, bunga harian :
• Contoh FV : $ 2.500, 5 tahun dengan bunga 8,5%,
perhitungan bunga harian (m = 365)
FV5 = 2.500 (1+0.085/365)^5 x 365
FV5 = 2.500 (1.529515)
FV5 = 3.824
• Atau dengan perhitungan seperti tabel berikut :
Hari Awal Bunga akhir
1825 8.50%
1 2,500 0.582 2,501
2 2,501 0.582 2,501
3 2,501 0.582 2,502
4 2,502 0.583 2,502
5 2,502 0.583 2,503
1823 3,821 0.890 3,822
1824 3,822 0.890 3,823
1825 3,823 0.890 3,824
138. CICILAN (Bunga & Pokok)
CICILAN SAMA 10%
Th Awal th Bunga Pokok Cicilan Ahir th
1 100,000 10,000 16,380 26,380 83,620
2 83,620 8,362 18,018 26,380 65,603
3 65,603 6,560 19,819 26,380 45,783
4 45,783 4,578 21,801 26,380 23,982
5 23,982 2,398 23,982 26,380 0
total 31,899 100,000 131,899
CICILAN MENURUN 10%
Th Awal th Bunga Pokok Cicilan Ahir th
1 100,000 10,000 20,000 30,000 80,000
2 80,000 8,000 20,000 28,000 60,000
3 60,000 6,000 20,000 26,000 40,000
4 40,000 4,000 20,000 24,000 20,000
5 20,000 2,000 20,000 22,000 -
total 30,000 100,000 130,000
139. Present value analysis and the firm’s time horizontal
1. Future value, annuity (cash flow sama setiap tahun) :
• Contoh FV : $ 2.500 setiap tahun selama 5 tahun
dengan bunga 8,5%, perhitungan bunga tahunan (m =
1)
FV An5 = 2.500 x DF
DF An5 = 1/r ((1 + r) n - 1)
DF An5 = (1/0.085) (1 + 0.085)5 - 1) = 5.925373
FV An5 = 2500 (5.925373) = 14.813
• Atau dengan perhitungan seperti tabel berikut :
Th Lama CF FV An
5 ( n -1) Per th 8.5%
1 4 2,500 3,465
2 3 2,500 3,193
3 2 2,500 2,943
4 1 2,500 2,713
5 0 2,500 2,500
14,813Jumlah (FV An)
140. Present value analysis and the firm’s time horizontal
1. Present value (PV) :
PV = FV /(1+ r) n
PV = FV x 1/(1+r) n
PV = FV x DF
DF = 1/ (1+r )n
Untuk 5 tahun, maka :
PV = FV x 1/ (1+r)5
Contoh :
PV = 3.759 x 1/(1.0.085)^5
PV = 3.759 (0.665)
PV = 2.500
141. Present value analysis and the firm’s time horizon
1. Present value Annuity (PV An) :
PV An = FV x DF An
DF An = 1/r (1 – 1/(1+r)n)
Contoh :
CF $2.500 pertahun selama 5 tahun, bunga 8,5%
PV An = 2.500 x DF An5
DF An5 = 1/0.085 (1 – (1/1.085)5 ) = 3,941
PV An = 2.500 x 3,941 = 9.852
Atau dengan perhitungan seperti tabel berikut :
Th CF DF PV PV An
Perth 8.5%
1 2,500 0.922 2,304
2 2,500 0.849 2,124
3 2,500 0.783 1,957
4 2,500 0.722 1,804
5 2,500 0.665 1,663
Jumlah (FV An) 3.941 9,852
142. Net Present Value (NPV)
• NPV , mencerminkan nilai sekarang dari penerimaan bersih atau net cash flow
dimasa yad
• NPV = PVCI – PVCO
PVCI = FV cash inflow x DF
PVCO = FV cash outflow x DF
• B/C ratio, PVCI dibagi dengan PVCO
• IRR, tingkat discount yang menghasilkan NPV = 0 atau PVCI = PVCO
• MIRR, tingkat discount yang menghasilkan PV (FV CI) = PVCO
147. POKOK BAHASAN
1. Prinsip teknik analisis dan pemilihan portfolio surat berharga
2. Hubungan antara risiko dan imbalan
3. Evaluasi kinerja investasi
4. Teori pasar modal dan efisiensi pasar
5. Capital asset pricing model (CAPM)
6. Arbitrage pricing theory (APT)
7. Pasar obligasi
8. Inflasi
9. Dividen dan pajak
10. Options
11. Future
149. POKOK BAHASAN
1. Prinsip teknik analisis dan pemilihan portfolio surat berharga
2. Hubungan antara risiko dan imbalan
3. Evaluasi kinerja investasi
4. Teori pasar modal dan efisiensi pasar
5. Capital asset pricing model (CAPM)
6. Arbitrage pricing theory (APT)
7. Pasar obligasi
8. Inflasi
9. Dividen dan pajak
10. Options
11. Future
150. 5. Capital asset pricing model (CAPM)
6. Arbitrage pricing theory (APT)
151. ANALISIS CAPM DAN APT
1. Anisis Capital Aset Pricing Model atau CAPM
2. Analisis Arbitrage Pricing Theory (APT)
• Kedua analisis ini digunakan untuk mengukur beta (β) saham
• Beta (β) saham menunjukkan besarnya risiko perubahan market terhadap
harga saham
• Apabila β > 1 artinya sedikit perubahan market (IHSG) akan menyebabkan
perubahan lebih besar pada harga saham perusahaan atau risiko besar dari
perubahan IHSG
• Sebaliknya bila β < 1 artinya banyak perubahan market (IHSG) hanya sedikit
pengaruhnya terhadap harga saham perusahaan atau risiko perubahan market
relatif kecil
152. Arbitrage pricing theory (APT)
• Model CAPM :
Ri = Rf + Bi(Rm-Rf)
• Arbitrage pricing theory (APT), memungkinkan kita
memasukkan lebih dari satu faktor dlm menentukan tingkat
keuntungan securoitas, yaitu termasuk aktivitas ekonomi yg
diukur dgn :
• Pendapatan nasional bruto
• Kondisi ekonomi internasional
• Tingkat inflasi
• Perubahan perpajakan
• Harga minyak, dll
153. Arbitrage pricing theory (APT)
• Model CAPM :
Ri = Rf + Bi(Rm-Rf)
• Model APT:
Tingkat keuntungan yang diharapkan merupakan fungsi dari berbagai faktor,
yang dapat dinyatakan :
Ri = Rf + bi1 (d1-Rf) + bi2(d2-Rf) + …….+bik(dk-Rf) + ei
Dimana :
Ri = Tingkat keuntungan yg diharapkan atas securitas i
Rf = Tingkat keuntungan bebas risiko
dk = Nilai sesungguhnya dari faktor ekonomi
bik = sensitifitas securitas I terhadap faktor ekonomi k
ei = Faktor pengganggu lain atas securitas i
154. Perbandingan CAPM & APT
Rm - Rf CAPM ===> Ri = Rf + β (Rm - Rf) ) + e
6 = 4 - 3 Ri - Rf = β (Rm - Rf ) + e
83 0.09090 Estimasi :
43 -0.07258 ( Ri - Rf ) = β ( Rm - Rf )
09 0.06826
78 0.11362 APT (Arbitrage Pricing Theory)
21 0.01009 ===>> Ri = α + β Rm + e
14 0.01458 Estimasi :
00 -0.04985 Ri = α + β Rm
49 0.02941
42 -0.10752 Data diolah sbb : Periode yang sama
93 -0.06499 - Ri = (Ri tahun t - Ri tahun t-1 ) / Ri tahun t-1
71 0.05386 - Rf = (Rf tahun t - Rf tahun t-1 ) / Rf tahun t-2
56 -0.04604 - Rm = (Rm tahun t - Rm tahun t-1 ) / Rm tahun t-3
27 -0.02642
90 -0.06784 Dimana :
03 -0.16179 - Ri : return saham ( mis : saham Bumi)
96 -0.32287 - Rf : return free risk (SBI)
92 -0.02135 - Rm : return market (IHSG)
18 0.08254
12 -0.02534
156. PERBANDINGAN CAPM & APT - SPSS
• Capital Aset Pricing Model (CAPM) β= 2,001
• Arbitrage Pricing Theory (APT) β= 1,998
157. Analisis pemilihan portfolio dan Capital Asset
Pricing Model (CAPM)
Garis pasar modal (GPM)atau gambar pasar securitas (GPS)
digambarkan dgn persamaan :
GPM = SD(Rp) = Rf +(( Rm – Rf)/SDm)SDp
Rf, tingkat keuntungan bebas risiko (deposito)
Rm, tingkat keuntungan yg disyaratkan rata-rata securitas atau market (IHSG)
Rp, rutrn portfolio
SD, standar deviasi
Contoh :
SD(Rp) = 10 % + ((15% - 10%)/15%)10%
158. Analisis pemilihan portfolio dan Capital Asset
Pricing Model (CAPM)
• Hubungan atr keuntungan dgn risiko securitas secara
individual digambarkan dlm GPS :
Ri = Rf + Bi(Rm – Rf)
Ri, tingkat keuntungan yg disyaratkan oleh securitas i (yg diharapkan)
Bi, koefisien beta securitas i
159. Capital Asset Pricing Model (CAPM)
Security Market Line (SML):
Ri= Rf + Bi (Rm – Rf) (Ri – Rf )= Bi (Rm – Rf) Data input dan Regresi
Ri
162. Analisis pemilihan portfolio dan Capital Asset Pricing Model (CAPM)
Garis Pasar Securitas (GPS)
(Rm – Rf) = X
Tingkat Keuntungan yg diharapkan
E(R ) = %
Rm-Rf
Ri = Y
Rf = B0
Ri = Rf + Bi (Rm – Rf)
B1 = dx/dy
163. Analisis pemilihan portfolio dan Capital Asset Pricing Model (CAPM)
• Contoh :
Ri = Rf + Bi (Rm – Rf)
Ri = 8 % + 0.50 (12 % - 8 %) = 8 % + 2% = 10%
• Pengukuran koefisien Beta (B1):
• B1 = N(SigXY) – (Sig X)(SigY)
N(SigX^2) – (Sig X)^2
• Bi = (0.9577)(3,029)(3,164)
10,008
• Bi = 0,917
• Pengukuran konstanta (Rf = B0) :
B0 = (SigY/N) – B(SigX/N) = Y rata2 – B(Xrata2)
Mis : (203,7/12) – 0.917 (144.9/12) = 5,90
• Sehingga : Ri = 5,90 + 0,917 (Rm-Rf)
• Bi = Covarian (Ri,Rm)
Var (m)
• Bi = r(SDi)(SDm)
Var(m)
165. ANALISI – CAPM (Pendekatan SPSS)
• Model yang digunakan :
Ri = Rf + ( Rm – Rf ) + e
dimana :
Ri : return saham
Rf : return free risk (SBI)
Rm : return market (IHSG)
• Pengukuran, didasarkan pada perubahan dari periode sebelumnya,
mis : (Yt – Y(t-1)) / Y(t-1) = (25 -20)/20 = 5/20 = 0,4
• Lihat contoh apikasi, dengan hasil :
Ri = 0.031 + 2,001 (Rm-Rf)
166. ARBITRAGE PRICING THEORY (APT)
• Model yang digunakan :
Ri = α + β Rm + e
dimana :
Ri : return saham
Rm : return market (IHSG
• Lihat contoh, dengan hasil :
Ri = 0,024 + 1,998 Rm
167. IHSG
• IHSG = IPs / IPbase (Rp 2.700 M/Rp 1.350M) x 100 = 100
• IPs, harg pasar tiap saham dikali jumlahnya masing (mis : Rp 2.700 M
• Ipbase, harga pasar tiap saham dikali jumlahnya masing-masing pada
tahun dasar (10 Agustus 1982), mis : Rp 1.350 M
168. BEBERAPA ISTILAH
• Warant :hak membeli saham baru pada harga tertentu masa yad. Dapat
diperdagangkan 6 bulan setelah diterbitkan, masa berlaku sekitar 3 – 5
tahun
• Right : hak memesan saham terlebih dahulu dengan harga tertentu,
diperdagangkan dalam waktu yang sangat singkat
• Reksadana, portofolio aset yang dibentuk oleh manajer investasi
• NBA : nilai aktiva bersih yaitu nilai pasar aktiva reksadana dikurangi
kewajibannya dibagi jumlah unit penyertaan (UP)
mis : asset reksadana Rp 1,2 M, biaya yg harus dibayar Rp 50 jt, UP
yang diterbitkan 1 jt lembar, maka NAB = (Rp1,2 M – Rp 50 jt)/ 1jt lbr = Rp
1.150
Pembelian reksadana dikenakan selling fee, mis 1% dan jual dikenakan
Redemption fee 1% dari nilai transaksi
169. Beberapa Istilah
• Capital loss (kebalikan capital gain), yaitu menjual saham lebih rendah
dari harga beli
• Undervalued, harga pasar saham lebih rendah dari nilai intrinsik
• Overvalued, harga pasar saham lebih tinggi dari nilai intrinsik
170.
171. 3. Evaluasi kinerja investasi
Evaluasi Kinerja portofolio akan terkait dua isu utama :
1. Mengevaluasi apakah return portofolio yang telah dibentuk mampu
memberikan return di atas return portofolio yang dijadikan benchmark.
2. Mengevaluasi apakah return yang diperoleh sudah sesuai dengan tingkat
resiko yang harus ditanggung.
Faktor yang perlu diperhatikan dalam mengevaluasi kinerja portofolio :
1. Tingkat resiko
2. Periode waktu
3. Penggunaan patok duga (benchmark) yang sesuai
4. Tujuan investasi
172. Mengukur tingkat return portofolio
• Metode sederhana yang biasanya dipakai dengan menghitung semua
aliran kas yang diterima (dividen + capital gain), dan selanjutnya
dibagi dengan dengan nilai pasar portofolio pada awal periode.
• Walaupun metode tersebut sederhana, tetapi mengandung
kelemahan karena hanya sesuai untuk portofolio yang ‘statis’, yaitu
portofolio yang tidak mempunyai aliran kas keluar maupun masuk
dari investor
173. Mengatasi kelemahan metode pengukuran
sederhana tersebut
Metode alternatif yang bisa mengakomodasi adanya aliran kas keluar
maupun masuk dari investor, antara lain :
• TWR (time-weighted rate of return dan dollar-weighted rate of return)
DWR (dollar-weighted rate of return)
• Besarnya TWR ini tidak dipengaruhi oleh penambahan atau penarikan
dana yang dilakukan oleh investor selama periode perhitungan return
portofolio
• DWR (dollar-weighted rate of return), merupakan return yang benar-
benar diterima oleh investor ditentukan oleh besarnya arus kas masuk dan
keluar dalam investasi portofolio akibat tambahan atau penarikan dana
yang dilakukan investor selama periode perhitungan return portofolio
tersebut
174. TWR dan DWR
• Persamaan TWR dan DWR : Kedua metode tersebut sama-sama bisa
digunakan untuk menghitung return portofolio dan sama-sama
merupakan metode perhitungan yang valid
Perbedaan TWR dan DWR :
• DWR lebih sesuai digunakan oleh para investor, karena metode ini
akan bisa menjawab pertanyaan “berapa besarkah return yang akan
diterima investor?”
• TWR, lebih cocok untuk digunakan oleh manajer investasi, karena bisa
menjawab pertanyaan “berapa besarkan return yang ditawarkan
portofolio?”
175. TWR
TWR (Time-weighted rate of return )
TWR = (1,0 + S1) (1,0 + S2) ……..(1,0 + SN) – 1,0
• Dalam hal ini, S adalah return yang diperoleh dalam setiap
subperiode perhitungan.
• Contoh: Suatu portofolio yang diamati selama 5 tahun terdiri dari 3
sub periode aliran kas yang masing-masing memberikan return
berturut-turut sebesar 5%; 8%; dan 10%.
Jawab :
TWR = (1,0 + 0,05) (1,0 + 0,08) (1,0 + 0,1) – 1,0
TWR = (1,05) (1,08) (1,1) – 1,0 = 0,247 atau 24,7%.
176.
177.
178. Tingkat bunga r yang menghasilkan Nilai Investasi
sama dengan Return (Discounted) = IRR
Bunga r
n Retrn (CI) 13.10% PVCI PVCO NNPV
0 1 100.000.000 100.000.000-
1 7.000.000 0.884 6.189.191 6.189.191
2 120.000.000 0.782 93.810.809 93.810.809
127.000.000 100.000.000 100.000.000 0
Catatan :
IRR, tingkat bunga yang menghasilkan NPV=0 atau PVCI=PVCO
179.
180.
181.
182. Portofolio Rp=Ri Rf Sd Sp=Rm
A 10 8 15 0.13
B 12.3 8 9.5 0.45
C 12.5 8 13.75 0.33
D 15 8 11.5 0.61
Pasar 13 8 12 0.42
KINERJA Portfolio
200. Earning response coefficient (ERC)
• Variabel dependen earning response coefficient (ERC) atau YERC pada
penelitian ini, adalah sebagai indicator yang menggambarkan reaksi
pasar terhadap informasi laba yang diumumkan oleh perusahaan
sebagaimana Scott (2014).
• Pengukuran variable ERC dilakukan secara bertahap sebagaimana
pada penelitian Santoso (2015), Paramita (2012), Moradi, Salehi, dan
Erfanian (2010), Murwaningsari (2008), Diantimala (2008),Wijayanti
dan Supatmi (2008) berikut ini.
201. Tahap Pertama: ERC
Tahap pertama, dimulai dengan persamaan regresi pengaruh UE terhadap CAR sesuai data
penelitian ini yaitu sebanyak 140 pengamatan. Besaran earning response coefficient (ERC) atau
YERC adalah sebagaimana pada koefisien regresi b1 dari persamaan berikut ini.
CARit = b0 + b1 UEit + eit ………………..(1)
Menghitung CARit :
CARit = CAR(-5, +5) = 𝐴𝑅+5
−5 it ……………(2)
CAR perusahaan i pada periode t didasarkan pada saat laba akuntansi diumumkan perusahaan yang
dihitung dalam periode pengamatan (event window) selama 11 hari yaitu 5 hari sebelum
pengumuman laba, 1 hari pada saat pengumuman laba, dan 5 hari sesudah pengumuman laba, yang
dianggap mampu mendeteksi abnormal return sebagai akibat pengumuman laba yang dilakukan
perusahaan.
ARit = Rit - Rmt ……………………..(3)
Rit =
P it − P(it−1)
P(it−1)
………………(4)
Rmt =
IHSG t − IHSG (t−1)
IHSG (t−1)
……….(5)
202. Tahap Pertama: ERC
Menghitung Ueit
Dimana :
ERCit : earning response coefficient, yang diperoleh dari koefisien regresi b1 pada persamaan regres
CARit perusahaan i pada periode t, CARit : cumulative abnormal return perusahaan i pada periode t,
UEit : unexpected earnings perusahaan i pada periode t, eit : error perusahaan i pada periode t, ARit :
abnormal return perusahaan i pada periode t, Rit : return saham perusahaan i pada periode t, Rmt :
return market pada periode t, Pit : harga penutupan saham perusahaan i pada periode t, IHSGt :
index harga saham gabungan pada periode t, AEit : earning after taxes perusahaan i pada periode t.
UEt =
AE it − AE(it−1)
AE(it−1)
…………(6)
203. Tahap kedua: ERC
• Tahap kedua: berdasarkan persamaan CARit (1) diatas, kemudian
menghitung ERC atau b1 dari masing pengamatan (n =140) dengan formula
berikut ini.
• Dimana :
b1 = ERC
b0 = Kontansta
CAR = Ri – Rm
UE =
𝐸𝐵𝐼𝑇 𝑡 −𝐸𝐵𝐼𝑇 𝑡−1
𝐸𝐵𝐼𝑇 𝑡−1
b1 =
CARit − b0
UEit
……………………(7)
204. Tahap ketiga: ERC
• Nilai b1 dari masing-masing pengamatan tersebut, kemudian digunakan
sebagai besaran atau angka variable dependen ERC pada perhitungan
regresi sebagaimana model analisis penelitian ini.
• Selanjutnya proses perhitungan regresi yang kedua: faktor yang
mempengaruhi ERC
• Menghitung ERC (b1) untuk regresi berikutnya (kedua), dengan formula:
• Hasil perhitungan sebagaimana tabel berikut ini: