SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Materi Ujian Tertulis Open Recruitment
GIBEI FEUA 2015
Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen
keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik surat utang (obligasi),
ekuiti (saham), reksa dana, maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan
sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah),
dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal
memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait
lainnya.
Manfaat keberadaan pasar modal:
1. Menyediakan sumber pembiayaan jangka panjang bagi dunia usaha
sekaligus memungkinkan alokasi sumber dana secara optimal
2. Memberikan wahana investasi bagi investor sekaligus memungkinkan upaya
diversifikasi
3. Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat menengah
4. Memberikan kesempatan memiliki perusahaan yang sehat dan mempunyai
prospek
5. Keterbukaan dan profesionalisme, menciptakan iklim berusaha yang sehat
6. Menciptakan lapangan kerja/profesi yang menarik.
Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan
instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti saham, obligasi,
waran, right, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti option, futures,
dan lain-lain.
Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal
mendefinisikan pasar modal sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan
Penawaran umum dan perdagangan efek, Perusahaan publik yang berkaitan dengan
efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan
efek.SelainitujugadiaturdalamPP 45 tahun 1995 dan PP 46 tahun 1995.PP 45
mengaturpenyelenggaraanpasar modal dan PP 46
mengaturpengawasanpenyelenggaraanpasar modal.
Otoritas Jasa Keuangan adalah lembaga negara yang dibentuk berdasarkan UU
nomor 21 tahun 2011 yang berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan
pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa
keuangan.
TUJUAN
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan
di dalam sektor jasa keuangan:
1. Terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel,
2. Mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan
dan stabil, dan
3. Mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.
FUNGSI
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mempunyai fungsi menyelenggarakan sistem
pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di
sektor jasa keuangan.
TUGAS
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mempunyai tugas melakukan pengaturan dan
pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan, sektor Pasar
Modal, dan sektor IKNB.
Bursa Efek
Adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem atau sarana untuk
perdagangan efek. Pada saat ini, di Indonesia ada 1 bursa efek yaitu Bursa Efek
Indonesia.
Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP)
Adalah lembaga yang menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian
transaksi Bursa. Lembaga yang memperoleh izin usaha sebagai LKP adalah PT
Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI).
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP)
Adalah lembaga yang menyelenggarakan kegiatan Kustodian sentral bagi Bank
Kustodian, Perusahaan Efek dan Pihak lain. Lembaga yang memperoleh izin usaha
sebagai LPP adalah PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
JENIS – JENIS PASAR YANG DIPERDAGANGKAN DI PASAR MODAL
1. Pasar Perdana
Pasar perdana adalah tempat dimana efek-efek diperdagangkan untuk
pertama kalinya sebelum dicatatkan di bursa efek. Di sini, saham dan efek
lainnya untuk pertama kali ditawarkan kepada investor oleh pihak penjamin emisi
(underwriter)melalui perantara pedagang efek (broker). Dengan menjual saham
perusahaan kepada masyarakat atau instansi-instansi terkait baik pemerintah
maupun swasta (nasional dan asing), perusahan dapat memperoleh dana yang
dibutuhkannya. Mekanisme ini dikenal dengan nama penawaran umum atau
sering dikenal dengan istilah go public. Untuk go public, perusahaan perlu
melakukan persiapan internal dan penyiapan dokumentasi sesuai dengan
persyaratan untuk go publik atau penawaran umum, serta memenuhi semua
persyaratan yang ditetapkan oleh OtoritasJasaKeuangan (OJK).
Proses penawaran umum saham dapat dikelompokkan menjadi 4 tahapan
sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan.
Pada tahap ini, perusahaan yang akan menerbitkan saham terlebih dahulu
melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk meminta persetujuan
para pemegang saham dalam rangka penawaran umum saham. Setelah
mendapat persetujuan, emiten akan melakukan penunjukkan penjamin emisi
serta lembaga dan profesi penunjang pasar, yaitu:
a. Penjamin Emisi (Underwriter), merupakan pihak yang membantu emiten
menyiapkan berbagai dokumen, membantu menyiapkan prospektus, dan
memberikan penjaminan atas penerbitan.
b. Akuntan Publik (Auditor Independen), bertugas melakukan audit atau
pemeriksaan atas laporan keuangan calon emiten.
c. Penilai, untuk melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan dan
menentukan nilai wajar dari aktiva tersebut.
d. Konsultan Hukum, untuk memberikan pendapat dari segi hukum (legal
opinion).
e. Notaris, untuk membuat akta – akta perubahan Anggaran Dasar, akta
perjanjian – perjanjian dalam rangka penawaran umum dan juga notulen –
notulen rapat.
2. Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran
Tahap ini, dilengkapi dengan dokumen-dokumen pendukung calon emiten
menyampaikan pendaftaran kepada OJK hingga OJK menyatakan Pernyataan
Pendaftaran menjadi Efektif.
3. Tahap Penawaran Saham
Tahapan ini merupakan tahapan utama, karena pada waktu inilah emiten
menawarkan saham kepada masyarakat investor. Investor dapat membeli
saham tersebut melalui agen-agen penjual yang telah ditunjuk. Masa
Penawaran sekurang-kurangnya tiga hari kerja. Perlu diingat pula bahwa
tidak seluruh keinginan investor terpenuhi dalam tahapan ini. Misal, saham
yang dilepas ke pasar perdana sebanyak 100 juta saham sementara yang
ingin dibeli seluruh investor berjumlah 150 juta saham. Jika investor tidak
mendapatkan saham pada pasar perdana, maka investor tersebut dapat
membeli di pasar sekunder yaitu setelah saham dicatatkan di Bursa Efek.
4. Tahap Pencatatan Saham di Bursa Efek
Setelah selesai penjualan saham di pasar perdana, selanjutnya saham tersebut
dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
2. Pasar Sekunder
Pasar sekunder adalah pasar dimana efek – efek yang telah dicatatkan di
bursa efek diperjual-belikan. Pasar sekunder memberikan kesempatan kepada
para investor untuk membeli atau menjual efek – efek yang tercatat di bursa
setelah terlaksananya penawaran umum (IPO) di pasar perdana. Di pasar ini, efek
– efek diperdagangkan dari satu investor ke investor lainnya.
INSTRUMEN PASAR MODAL
Instrumen yang diperdagangkan di pasar modal berbentuk surat-surat berharga
yang dapat diperjual-belikan kembali oleh pemiliknya, baik insrumen pasar modal
yang bersifat kepemilikan maupun yang bersifat hutang. Instrumen pasar modal
yang bersifat kepemilikan diwujudkan dalam bentuk saham, sedangkan yang
bersifat hutang diwujudkan dalam bentuk obligasi. Adapun jenis-jenis instrumen
pasar modal yang dapat dijelaskan adalah sebagai berikut:
1. Saham (Stock)
Saham merupakan surat berharga yang bersifat kepemilikan. Artinya, si
pemilik saham merupakan pemilik perusahaan. Semakin besar saham yang
dimilikinya, makin besar pula kekuasaannya di perusahaan tersebut. Saham
(stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling populer.
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau
pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan
menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki hak klaim atas
pendapatan perusahaan, klaim atas aset perusahaan, dan berhak hadir dalam
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli
atau memiliki saham:
a. Dividen
Dividen merupakan bagi hasil yang diberikan perusahaan dan berasal dari
keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen yang dibagikan perusahaan
dapat berupa dividen tunai artinya kepada setiap pemegang saham diberikan
dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham,
atau dapat pula berupa dividen saham yang berarti kepada setiap pemegang
saham diberikan dividen sejumlah saham sehingga jumlah saham yang
dimiliki seorang pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian dividen
saham tersebut.
b. Capital Gain
Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain
terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder.
Misalnya Investor membeli saham ABC dengan harga per saham Rp 3.000
kemudian menjualnya dengan harga Rp 3.500 per saham yang berarti
pemodal tersebut mendapatkan capital gain sebesar Rp 500 untuk setiap
saham yang dijualnya.
Sebagai instrument investasi, saham juga memiliki resiko sebagai berikut:
a. Capital Loss
Merupakan kebalikan dari Capital Gain, yaitu suatu kondisi dimana investor
menjual saham lebih rendah dari harga beli. Misalnya saham PT.ABCD yang di
beli dengan harga Rp 2.000,- per saham, kemudian harga saham tersebut
terus mengalami penurunan hingga mencapai Rp 1.400,- per saham. Karena
takut harga saham tersebut akan terus turun, investor menjual pada harga Rp
1.400,- tersebut sehingga mengalami kerugian sebesar Rp 600,- per saham
b. Risiko Likuidasi
Perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan,
atau perusahaan tersebut dibubarkan. Dalam hal ini hak klaim dari pemegang
saham mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan
dapat dilunasi (dari hasil penjualan kekayaan perusahaan). Jika masih terdapat
sisa dari hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut, maka sisa tersebut
dibagi secara proporsional kepada seluruh pemegang saham. Namun jika
tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka pemegang saham tidak akan
memperoleh hasil dari likuidasi tersebut. Kondisi ini merupakan risiko yang
terberat dari pemegang saham. Untuk itu seorang pemegang saham dituntut
untuk secara terus menerus mengikuti perkembangan perusahaan.
Jenis – jenis saham:
a. Saham Biasa (Common Stock)
Merupakan jenis efek yang paling sering digunakan oleh emiten untuk
memperoleh dana dari masyarakat, dan juga jenis yang paling populer di
pasar modal. Jenis ini memiliki karakteristik seperti:
 Hak klaim terakhir atas aktiva perusahan, jika mengalami likuidasi
 Hak suara proporsional dalam RUPS
 Hak memperoleh dividen setelah disetujui di RUPS
 Hak memesan efek terlebih dahulu (Right Issue)
b. Saham Preferen (Preferred Stock)
Memiliki karakteristik sebagai berikut:
 Pembayaran dividen dalam jumlah tetap
 Hak klaim lebih dahulu dibandingkan saham biasa, jika perusahaan
dilikuidasi
 Dapat dikonversikan menjadi saham biasa
2. Obligasi (Bond)
Obligasi merupakan surat utang jangka menengah-panjang yang dapat
dipindah-tangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk
membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok
utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut.
Obligasi memiliki beberapa jenis yang berbeda, yaitu :
a. Dilihat dari sisi penerbit
b. Dilihat dari sistem pembayaran bunga
c. Dilihat dari hak penukaran / opsi
d. Dilihat dari nilai nominal
e. Dilihat dari perhitungan imbal hasil
Karakteristik Obligasi :
 Nilai Nominal (Face Value) adalah nilai pokok dari suatu obligasi yang akan
diterima oleh pemegang obligasi pada saat obligasi tersebut jatuh tempo.
 Kupon (the Interest Rate) adalah nilai bunga yang diterima pemegang
obligasi secara berkala (kelaziman pembayaran kupon obligasi adalah setiap
3 atau 6 bulanan) Kupon obligasi dinyatakan dalam annual prosentase.
 Jatuh Tempo (Maturity) adalah tanggal dimana pemegang obligasi akan
mendapatkan pembayaran kembali pokok atau Nilai Nominal obligasi yang
dimilikinya. Periode jatuh tempo obligasi bervariasi mulai dari 365 hari
sampai dengan diatas 5 tahun. Obligasi yang akan jatuh tempo dalam waktu
1 tahun akan lebih mudah untuk di prediksi, sehingga memilki resiko yang
lebih kecil dibandingkan dengan obligasi yang memiliki periode jatuh tempo
dalam waktu 5 tahun. Secara umum, semakin panjang jatuh tempo suatu
obligasi, semakin tinggi Kupon / bunga nya.
 Penerbit / Emiten (Issuer) Mengetahui dan mengenal penerbit obligasi
merupakan faktor sangat penting dalam melakukan investasi Obligasi.
Mengukur resiko / kemungkinan dari penerbit obigasi tidak dapat melakukan
pembayaran kupon dan atau pokok obligasi tepat waktu (disebut default risk)
dapat dilihat dari peringkat (rating) obligasi yang dikeluarkan oleh lembaga
pemeringkat seperti PEFINDO atau Kasnic Indonesia.
Harga Obligasi :
Berbeda dengan harga saham yang dinyatakan dalam bentuk mata uang, harga
obligasi dinyatakan dalam bentuk persentase (%), yaitu persentase dari nilai
nominal.
Ada 3 (tiga) kemungkinan harga pasar dari obligasi yang ditawarkan, yaitu:
 Par (nilai Pari) : Harga Obligasi sama dengan nilai nominal Misal: Obligasi
dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual pada harga 100%, maka nilai obligasi
tersebut adalah 100% x Rp 50 juta = Rp 50 juta.
 at premium (dengan Premi) : Harga Obligasi lebih besar dari nilai nominal
Misal: Obligasi dengan nilai nominal RP 50 juta dijual dengan harga 102%,
maka nilai obligasi adalah 102% x Rp 50 juta = Rp 51 juta
 at discount (dengan Discount) : Harga Obligasi lebih kecil dari nilai nominal
Misal: Obligasi dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual dengan harga 98%,
maka nilai dari obligasi adalah 98% x Rp 50 juta = Rp 49 juta.
Secara garis besar, ada tiga keuntungan yang diberikan pada investasi obligasi:
1. Bunga
Bunga dibayarkan secara reguler sampai jatuh tempo dan ditetapkan dalam
persentase dari nilai nominal. Misalnya: obligasi dengan kupon 10% akan
membayar Rp. 10 setiap Rp. 100 nilai nominal setiap tahun.
2. Capital Gain
Capital gain juga dapat diperoleh jika investor membeli obligasi dengan
diskon yaitu dengan nilai lebih rendah dari nilai nominalnya, kemudian pada
saat jatuh tempo ia akan memperoleh pembayaran senilai dengan harga
nominal.
3. Hak klaim pertama
Jika emiten bangkrut atau dilikuidasi, pemegang obligasi sebagai kreditur
memiliki hak klaim pertama atas aktiva perusahaan.
Sebagaimana saham, obligasi sebagai instrumen investasi juga memiliki resiko,
yaitu:
1. Gagal bayar (default)
Kegagalan dari emiten untuk melakukan pembayaran bunga serta hutang
pokok pada waktu yang telah ditentukan, atau kegagalan emiten untuk
memenuhi ketentuan lain yang telah ditetapkan dalam kontrak obligasi.
2. Capital Loss
Capital loss terjadin ketika penjual obligasi di pasar sekunder menjual
obligasinya dengan diskon atau dengan nilai jual yang lebih rendah dari nilai
nominal.
3. Callability
Sebelum jatuh tempo, emiten mempunyai hak untuk membeli kembali
obligasi yang telah diterbitkan. Obligasi ini biasanya akan ditarik kembali
pada saat tingkat suku bunga secara umum turun. Jadi, pemegang obligasi
yang memiliki persyaratan callability (Callable Bonds) berpotensi merugi
apabila suku bunga menunjukan kecenderungan menurun, dan emiten
membeli kembali obligasi tanpa memberikan premium.
3. Reksadana(mutual fund)
Umumnya, Reksa Dana diartikan sebagai Wadah yang dipergunakan untuk
menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya di investasikan
dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi. Reksa dana merupakan salah satu
alternatif investasi bagi masyarakat, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang
tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi
mereka.
Mengacu kepada Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pasal 1
ayat (27) didefinisikan bahwa Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan
untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya
diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Ada tiga hal yang
terkait dari definisi tersebut yaitu, Pertama, adanya dana dari masyarakat
pemodal. Kedua, dana tersebut diinvestasikan dalam portofolio efek, dan Ketiga,
dana tersebut dikelola oleh manajer investasi. Dengan demikian, dana yang ada
dalam Reksa Dana merupakan dana bersama para pemodal, sedangkan manajer
investasi adalah pihak yang dipercaya untuk mengelola dana tersebut.
Seperti halnya wahana investasi lainnya, disamping mendatangkan berbagai
peluang keuntungan, Reksa Dana pun mengandung berbagai peluang risiko,
antara lain:
 Risko Berkurangnya Nilai Unit Penyertaan. Risiko ini dipengaruhi oleh
turunnya harga dari Efek (saham, obligasi, dan surat berharga lainnya) yang
masuk dalam portfolio Reksa Dana tersebut.
 Risiko Likuiditas. Risiko ini menyangkut kesulitan yang dihadapi oleh Manajer
Investasi jika sebagian besar pemegang unit melakukan penjualan kembali
(redemption) atas unit-unit yang dipegangnya. Manajer Investasi kesulitan
dalam menyediakan uang tunai atas redemption tersebut.
 Risiko Wanprestasi. Risiko ini merupakan risiko terburuk, dimana risiko ini
dapat timbul ketika perusahaan asuransi yang mengasuransikan kekayaan
Reksa Dana tidak segera membayar ganti rugi atau membayar lebih rendah
dari nilai pertanggungan saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti
wanprestasi dari pihak-pihak yang terkait dengan Reksa Dana, pialang, bank
kustodian, agen pembayaran, atau bencana alam, yang dapat menyebabkan
penurunan NAB (Nilai Aktiva Bersih) Reksa Dana.
Dilihat dari portfolio investasinya, Reksa Dana dapat dibedakan menjadi:
1. Reksa Dana Pasar Uang (Moner Market Funds). Reksa Dana jenis ini hanya
melakukan investasi pada Efek bersifat Utang dengan jatuh tempo kurang
dari 1 (satu) tahun. Tujuannya adalah untuk menjaga likuiditas dan
pemeliharaan modal.
2. Reksa Dana Pendapatan Tetap (Fixed Income Funds). Reksa Dana jenis ini
melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk
Efek bersifat Utang. Reksa Dana ini memiliki risiko yang relatif lebih besar
dari Reksa Dana Pasar Uang. Tujuannya adalah untuk menghasilkan tingkat
pengembalian yang stabil.
3. Reksa Dana Saham (Equity Funds). Reksa dana yang melakukan investasi
sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk Efek bersifat Ekuitas.
Karena investasinya dilakukan pada saham, maka risikonya lebih tinggi dari
dua jenis Reksa Dana sebelumnya namun menghasilkan tingkat
pengembalian yang tinggi.
4. Reksa Dana Campuran (Discretionary Funds). Reksa Dana jenis ini melakukan
investasi dalam Efek bersifat Ekuitas dan Efek bersifat Utang.
MEKANISME PERDAGANGAN
Di BEI, transaksi dilakukan pada hari-hari tertentu yang disebut Hari Bursa,
yaitu:
Hari Bursa Sesi Perdagangan Waktu
Senin s/d Kamis PraOpenning
Sesi I
Sesi II
PraClossing
Jam 08.30 - 09.00
WIB
Jam 09.00 -12.00
WIB
Jam 13.30 -15.30
WIB
Jam 16.00 - 16.15
WIB
Jumat PraOpenning
Sesi I
Sesi II
PraClossing
Jam 08.30 - 09.00
WIB
Jam 09.00 -11.30
WIB
Jam 14.00 -16.00
WIB
Jam16.00-16.15
WIB
KAMUS ISTILAH
 Investasi : Penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek
untuk tujuan memperoleh keuntungan
 Konsumsi : Pembelian pemenuhan kebutuhan hidup yang dipakai dan akan
habis atau mengalami penyusutan sedikit demi sedikit, sehingga akhirnya
tidak dapat digunakan lagi.
 Tabungan : Kelebihan dana yang dimiliki setelah menggunakan
pendapatannya untuk kebutuhan konsumsi dalam jangka waktu tertentu.
 Investor : Pihak yang memiliki kelebihan dana
 Investasi Kekayaan Riil (real property) : Investasi yang dilakukan pada aset
yang tampak secara nyata seperti tanah, bangunan, dan yang secara
permanen melekat pada tanah termasuk apartemen, ruko, kondominium dan
sebagainya.
 Investasi kekayaan pribadi yang tampak (tangible personal property) :
Investasi yang dilakukan pada benda – benda seperti emas, berlian, barang
antik dan termasuk benda – benda seni seperti lukisan dan lain – lain.
 Investasi Keuangan (financial investment) : investasi yang dilakukan
pada surat berharga baik yang ada di pasar uang (money market) seperti
deposito, SBI, SBPU maupun surat berharga di pasar modal (capital market)
seperti saham, obligasi, dan berbagai bentuk surat berharga pasar modal
lainnya.
 Investasi Komoditas (commodityinvestment): Investasi yang dilakukan pada
komoditas dalam artian barang seperti kopi, kelapa sawit dan lain – lain.
 Investasi langsung (direct investment) : investasi secara langsung kepda
salah satu obyek investasi
 Investasi tidak langsung (indirect investment) : investor tidak secara
langsung menginvestasikan dananya ke salah satu obyek investasi.
 Issuer : Pihak yang memerlukan dana.
 Efek Penyertaan (equity) : efek yang memberikan hak kepada pemegangnya
untuk menjadi pemegang saham perusahaan yang menerbitkan efek
tersebut. Efek yang termasuk penyertaan antara lain saham biasa dan saham
preferen.
 Efek Hutang: Efek dimana penerbitnya mengeluarkan atau menjual surat
hutang dengan kewajiban menebus kembali suatu masa nanti sesuai
kesepakatan diantara para pihak. Penerbit memberikan bunga atau kupon
sesuai dengan kesepakatan di awal, pada periode – periode yang sudah
disepakati.
 Efek Derivatif : Efek turunan dari efek utama baik yang bersifat penyertaan
maupun utang. Efek yang termasuk penyertaan antara lain : waran, right,
option, futures, forward, SWAP, dan lain – lain.
 Limited Risk : Pemegang saham hanya bertanggung jawab sampai jumlah
yang disetorkan ke dalam perusahaan.
 Ultimate Control : pemegang saham (secara kolektif) akan menentukan
arah dan tujuan perusahaan.
 Dividen : Keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham atas
keuntungan yang dihasilkan. Dividen diberikan setelah mendapat
persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS.
 HMETD : Hak memesan efek terlebih dahulu
 Residual Claim : pemegang saham merupakan pihak terakhir yang mendapat
pembagian hasil usaha perusahaan (dalam bentuk dividen) dan sisa aset
dalam proses likuidasi perusahaan. Pemegang saham memiliki posisi yunior
dibanding pemegang obligasi atau kreditur.
 Capital Gain : Selisih antara harga beli dan harga jual yang terbentuk dengan
adanya aktivitas perdagangan
GALERI INVESTASI BEI FE UA
GaleriInvestasi BEI memiliki 6 divisi:
1. PenelitiandanPengembangan (Litbang)
Divisi ini mewadahi peningkatan pengetahuan dan kemampuan mengenai pasar
modal.
2. PengembanganSumberDayaManusia (PSDM)
Divisi ini melakukan pengawasan terhadap kinerja anggota serta membina hubungan
intern sesame anggota.
3. HubunganMasyarakat (Humas)
Divisi ini menjalin hubungan baik dengan pihak luar untuk menunjang kinerja Galeri
Investasi BEI.
4. KeuangandanBisnis (Kubis)
Divisi ini mengatur financial serta memfasilitasi kegiatan kewirausahaan di Galeri
Investasi BEI.
5. KesekretariatandanPerpustakaan (Sekrepus)
Divisi ini mengatur surat menyurat, arsip serta kepustakaan di Galeri Investasi BEI.
6. Trading
Divisi ini memfasilitasi anggota maupun pihak luar yang ingin langsung terjun
kedunia pasar modal.

More Related Content

What's hot

Pasar uang & pasar modal
Pasar uang & pasar modalPasar uang & pasar modal
Pasar uang & pasar modalAlfath Muhammad
 
Pasar Modal - Hukum Bisnis
Pasar Modal - Hukum BisnisPasar Modal - Hukum Bisnis
Pasar Modal - Hukum BisnisM Abdul Aziz
 
Bursa Efek Indonesia
Bursa Efek IndonesiaBursa Efek Indonesia
Bursa Efek IndonesiaRisman BizNet
 
Hukum pasar modal
Hukum pasar modal Hukum pasar modal
Hukum pasar modal Isaka Yoga
 
PRESENTASI PASAR MODAL
PRESENTASI PASAR MODALPRESENTASI PASAR MODAL
PRESENTASI PASAR MODALheckaathaya
 
Ppt sejarah bei dan mekanisme perdagangan [revisi]
Ppt sejarah bei dan mekanisme perdagangan [revisi]Ppt sejarah bei dan mekanisme perdagangan [revisi]
Ppt sejarah bei dan mekanisme perdagangan [revisi]Maulana Malik
 
Kelompok enam mekanisme perdagangan bursa efek
Kelompok enam mekanisme perdagangan bursa efekKelompok enam mekanisme perdagangan bursa efek
Kelompok enam mekanisme perdagangan bursa efekSrestha Anindyanari
 
PPT MATERI PASAR MODAL KELAS X SMA/MA
PPT MATERI PASAR MODAL KELAS X SMA/MAPPT MATERI PASAR MODAL KELAS X SMA/MA
PPT MATERI PASAR MODAL KELAS X SMA/MAtiwing
 

What's hot (20)

Pasar uang & pasar modal
Pasar uang & pasar modalPasar uang & pasar modal
Pasar uang & pasar modal
 
Presentasi Bursa Efek
Presentasi Bursa EfekPresentasi Bursa Efek
Presentasi Bursa Efek
 
PASAR MODAL
PASAR MODAL PASAR MODAL
PASAR MODAL
 
Makalah pasar modal
Makalah pasar modalMakalah pasar modal
Makalah pasar modal
 
Pasar Modal - Hukum Bisnis
Pasar Modal - Hukum BisnisPasar Modal - Hukum Bisnis
Pasar Modal - Hukum Bisnis
 
Bursa Efek Indonesia
Bursa Efek IndonesiaBursa Efek Indonesia
Bursa Efek Indonesia
 
Hukum pasar modal
Hukum pasar modal Hukum pasar modal
Hukum pasar modal
 
PRESENTASI PASAR MODAL
PRESENTASI PASAR MODALPRESENTASI PASAR MODAL
PRESENTASI PASAR MODAL
 
Makalah pasar modal
Makalah pasar modalMakalah pasar modal
Makalah pasar modal
 
Ppt sejarah bei dan mekanisme perdagangan [revisi]
Ppt sejarah bei dan mekanisme perdagangan [revisi]Ppt sejarah bei dan mekanisme perdagangan [revisi]
Ppt sejarah bei dan mekanisme perdagangan [revisi]
 
Kelompok enam mekanisme perdagangan bursa efek
Kelompok enam mekanisme perdagangan bursa efekKelompok enam mekanisme perdagangan bursa efek
Kelompok enam mekanisme perdagangan bursa efek
 
Instrumen pasar modal
Instrumen pasar modalInstrumen pasar modal
Instrumen pasar modal
 
Psr modal trasnp
Psr modal trasnpPsr modal trasnp
Psr modal trasnp
 
pasar modal
pasar modalpasar modal
pasar modal
 
Pasar modal
Pasar modal Pasar modal
Pasar modal
 
Struktur pasar modal
Struktur pasar modalStruktur pasar modal
Struktur pasar modal
 
Pelaku pasar modal
Pelaku pasar modal Pelaku pasar modal
Pelaku pasar modal
 
PPT MATERI PASAR MODAL KELAS X SMA/MA
PPT MATERI PASAR MODAL KELAS X SMA/MAPPT MATERI PASAR MODAL KELAS X SMA/MA
PPT MATERI PASAR MODAL KELAS X SMA/MA
 
Blk09 pasar-modal
Blk09 pasar-modalBlk09 pasar-modal
Blk09 pasar-modal
 
pasar uang
pasar uangpasar uang
pasar uang
 

Viewers also liked

ITSMasspresentation v3 20150504
ITSMasspresentation v3 20150504ITSMasspresentation v3 20150504
ITSMasspresentation v3 20150504Reuben Juster, EIT
 
Slides for Bennett Symposium no photos 4-14-15
Slides for Bennett Symposium no photos  4-14-15Slides for Bennett Symposium no photos  4-14-15
Slides for Bennett Symposium no photos 4-14-15Melanie Bryan Heusser
 
MEASURING PERFORMANCE ON INTERRUPTED FLOW FACILITIES WITH GPS V2
MEASURING PERFORMANCE ON INTERRUPTED FLOW FACILITIES WITH GPS V2MEASURING PERFORMANCE ON INTERRUPTED FLOW FACILITIES WITH GPS V2
MEASURING PERFORMANCE ON INTERRUPTED FLOW FACILITIES WITH GPS V2Reuben Juster, EIT
 
WELCOME TO WIK WARRIORS (FINAL)
WELCOME TO WIK WARRIORS (FINAL)WELCOME TO WIK WARRIORS (FINAL)
WELCOME TO WIK WARRIORS (FINAL)John Riley
 
La presentation de Maria Jose
La presentation de Maria JoseLa presentation de Maria Jose
La presentation de Maria JoseCIDEB501_FRANCAIS
 
Pamela Lavery CV 2015
Pamela Lavery CV 2015Pamela Lavery CV 2015
Pamela Lavery CV 2015Pamela Lavery
 
Ma famille guillermo arámbula 501
Ma famille guillermo arámbula 501Ma famille guillermo arámbula 501
Ma famille guillermo arámbula 501CIDEB501_FRANCAIS
 
3 layers of learining collaboration cooperation
3 layers of learining collaboration cooperation3 layers of learining collaboration cooperation
3 layers of learining collaboration cooperationBenjamin Carmel
 
Technology in the elementary classroom
Technology in the elementary classroomTechnology in the elementary classroom
Technology in the elementary classroomldills25
 
Frances ma famille_presentation_katy
Frances ma famille_presentation_katyFrances ma famille_presentation_katy
Frances ma famille_presentation_katyCIDEB501_FRANCAIS
 
Food PR Portfolio 8.2015
Food PR Portfolio 8.2015Food PR Portfolio 8.2015
Food PR Portfolio 8.2015Mysty Stewart
 
Fitse Gelaye Thesis Submission
Fitse Gelaye Thesis SubmissionFitse Gelaye Thesis Submission
Fitse Gelaye Thesis SubmissionFitsum Gelaye
 
Animal Law: Improving Canadian Federal Anti-Cruelty Animal Legislation
Animal Law: Improving Canadian Federal Anti-Cruelty Animal LegislationAnimal Law: Improving Canadian Federal Anti-Cruelty Animal Legislation
Animal Law: Improving Canadian Federal Anti-Cruelty Animal LegislationGartner & Associates Animal Law
 
Polymer Recruiting Slides (00000002)
Polymer Recruiting Slides (00000002)Polymer Recruiting Slides (00000002)
Polymer Recruiting Slides (00000002)Melanie Bryan Heusser
 

Viewers also liked (20)

ITSMasspresentation v3 20150504
ITSMasspresentation v3 20150504ITSMasspresentation v3 20150504
ITSMasspresentation v3 20150504
 
Balance décisionnelle
Balance décisionnelleBalance décisionnelle
Balance décisionnelle
 
Slides for Bennett Symposium no photos 4-14-15
Slides for Bennett Symposium no photos  4-14-15Slides for Bennett Symposium no photos  4-14-15
Slides for Bennett Symposium no photos 4-14-15
 
Cinema
CinemaCinema
Cinema
 
CV__Mostafa
CV__MostafaCV__Mostafa
CV__Mostafa
 
MEASURING PERFORMANCE ON INTERRUPTED FLOW FACILITIES WITH GPS V2
MEASURING PERFORMANCE ON INTERRUPTED FLOW FACILITIES WITH GPS V2MEASURING PERFORMANCE ON INTERRUPTED FLOW FACILITIES WITH GPS V2
MEASURING PERFORMANCE ON INTERRUPTED FLOW FACILITIES WITH GPS V2
 
WELCOME TO WIK WARRIORS (FINAL)
WELCOME TO WIK WARRIORS (FINAL)WELCOME TO WIK WARRIORS (FINAL)
WELCOME TO WIK WARRIORS (FINAL)
 
La presentation de Maria Jose
La presentation de Maria JoseLa presentation de Maria Jose
La presentation de Maria Jose
 
Les traditions du Mexique
Les traditions du MexiqueLes traditions du Mexique
Les traditions du Mexique
 
Pamela Lavery CV 2015
Pamela Lavery CV 2015Pamela Lavery CV 2015
Pamela Lavery CV 2015
 
Ma famille guillermo arámbula 501
Ma famille guillermo arámbula 501Ma famille guillermo arámbula 501
Ma famille guillermo arámbula 501
 
3 layers of learining collaboration cooperation
3 layers of learining collaboration cooperation3 layers of learining collaboration cooperation
3 layers of learining collaboration cooperation
 
Technology in the elementary classroom
Technology in the elementary classroomTechnology in the elementary classroom
Technology in the elementary classroom
 
Frances ma famille_presentation_katy
Frances ma famille_presentation_katyFrances ma famille_presentation_katy
Frances ma famille_presentation_katy
 
Animal Law: Reducing Euthanasia in City Shelters
Animal Law: Reducing Euthanasia in City SheltersAnimal Law: Reducing Euthanasia in City Shelters
Animal Law: Reducing Euthanasia in City Shelters
 
Motorola r56 2005_manual
Motorola r56 2005_manualMotorola r56 2005_manual
Motorola r56 2005_manual
 
Food PR Portfolio 8.2015
Food PR Portfolio 8.2015Food PR Portfolio 8.2015
Food PR Portfolio 8.2015
 
Fitse Gelaye Thesis Submission
Fitse Gelaye Thesis SubmissionFitse Gelaye Thesis Submission
Fitse Gelaye Thesis Submission
 
Animal Law: Improving Canadian Federal Anti-Cruelty Animal Legislation
Animal Law: Improving Canadian Federal Anti-Cruelty Animal LegislationAnimal Law: Improving Canadian Federal Anti-Cruelty Animal Legislation
Animal Law: Improving Canadian Federal Anti-Cruelty Animal Legislation
 
Polymer Recruiting Slides (00000002)
Polymer Recruiting Slides (00000002)Polymer Recruiting Slides (00000002)
Polymer Recruiting Slides (00000002)
 

Similar to PasarModal

Pasar keuangan di indonesia dan mekanisme perdagangan
Pasar keuangan di indonesia dan mekanisme perdaganganPasar keuangan di indonesia dan mekanisme perdagangan
Pasar keuangan di indonesia dan mekanisme perdaganganRuspriono sunaryo
 
Struktur dan Pelaku Pasar Modal - Manajemen Keuangan - i gede auditta
Struktur dan Pelaku Pasar Modal - Manajemen Keuangan - i gede audittaStruktur dan Pelaku Pasar Modal - Manajemen Keuangan - i gede auditta
Struktur dan Pelaku Pasar Modal - Manajemen Keuangan - i gede audittaI Gede Auditta
 
Tugas Manajemen Keuangan 2 (Pasar Modal Indonesia)
Tugas Manajemen Keuangan 2 (Pasar Modal Indonesia)Tugas Manajemen Keuangan 2 (Pasar Modal Indonesia)
Tugas Manajemen Keuangan 2 (Pasar Modal Indonesia)Megitta Ignacia
 
Materi Bank dan Lembaga Keuangan 2
Materi Bank dan Lembaga Keuangan 2 Materi Bank dan Lembaga Keuangan 2
Materi Bank dan Lembaga Keuangan 2 Farrelfebrinal
 
Tugas powerpoint jannaturida xii ips 4
Tugas powerpoint jannaturida xii ips 4Tugas powerpoint jannaturida xii ips 4
Tugas powerpoint jannaturida xii ips 4Paarief Udin
 
Tugas powerpoint jannaturida xii ips 4
Tugas powerpoint jannaturida xii ips 4Tugas powerpoint jannaturida xii ips 4
Tugas powerpoint jannaturida xii ips 4Paarief Udin
 
Pasar modal materi ekonomi kelas x sma by st belajar
Pasar modal materi ekonomi kelas x sma by st belajarPasar modal materi ekonomi kelas x sma by st belajar
Pasar modal materi ekonomi kelas x sma by st belajarSTBelajar
 
Struktur pasar modal indonesia
Struktur pasar modal indonesiaStruktur pasar modal indonesia
Struktur pasar modal indonesiamutiarahikmatul
 
Struktur pasar modal indonesia
Struktur pasar modal indonesiaStruktur pasar modal indonesia
Struktur pasar modal indonesiareidjen raden
 
Pasar modal presentasi
Pasar modal presentasiPasar modal presentasi
Pasar modal presentasiMaulina.jh
 
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan a...
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan a...Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan a...
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan a...megiirianti083
 
Panduan investasi di Pasar Modal Indonesia (2003)
Panduan investasi di Pasar Modal Indonesia (2003)Panduan investasi di Pasar Modal Indonesia (2003)
Panduan investasi di Pasar Modal Indonesia (2003)SKMR11
 
Panduan Investasi di Pasar Modal
Panduan Investasi di Pasar ModalPanduan Investasi di Pasar Modal
Panduan Investasi di Pasar ModalPiet_Fitriady
 
sesi 10.1 Pasar uang, pasar modal
sesi 10.1 Pasar uang, pasar modalsesi 10.1 Pasar uang, pasar modal
sesi 10.1 Pasar uang, pasar modalYoyo Sudaryo
 
Termin ii ; struktur & peran pasar modal dalam perekonomian indonesia
Termin ii ; struktur & peran pasar modal dalam perekonomian indonesiaTermin ii ; struktur & peran pasar modal dalam perekonomian indonesia
Termin ii ; struktur & peran pasar modal dalam perekonomian indonesiaWahyu Ketapang
 

Similar to PasarModal (20)

pasar keuangan
pasar keuanganpasar keuangan
pasar keuangan
 
PASAR MODAL ( BAG I )
PASAR MODAL ( BAG I )PASAR MODAL ( BAG I )
PASAR MODAL ( BAG I )
 
Pasar keuangan di indonesia dan mekanisme perdagangan
Pasar keuangan di indonesia dan mekanisme perdaganganPasar keuangan di indonesia dan mekanisme perdagangan
Pasar keuangan di indonesia dan mekanisme perdagangan
 
Struktur dan Pelaku Pasar Modal - Manajemen Keuangan - i gede auditta
Struktur dan Pelaku Pasar Modal - Manajemen Keuangan - i gede audittaStruktur dan Pelaku Pasar Modal - Manajemen Keuangan - i gede auditta
Struktur dan Pelaku Pasar Modal - Manajemen Keuangan - i gede auditta
 
Tugas Manajemen Keuangan 2 (Pasar Modal Indonesia)
Tugas Manajemen Keuangan 2 (Pasar Modal Indonesia)Tugas Manajemen Keuangan 2 (Pasar Modal Indonesia)
Tugas Manajemen Keuangan 2 (Pasar Modal Indonesia)
 
Materi Bank dan Lembaga Keuangan 2
Materi Bank dan Lembaga Keuangan 2 Materi Bank dan Lembaga Keuangan 2
Materi Bank dan Lembaga Keuangan 2
 
Tugas powerpoint jannaturida xii ips 4
Tugas powerpoint jannaturida xii ips 4Tugas powerpoint jannaturida xii ips 4
Tugas powerpoint jannaturida xii ips 4
 
Tugas powerpoint jannaturida xii ips 4
Tugas powerpoint jannaturida xii ips 4Tugas powerpoint jannaturida xii ips 4
Tugas powerpoint jannaturida xii ips 4
 
Pasar modal 2
Pasar modal 2Pasar modal 2
Pasar modal 2
 
Pasar modal materi ekonomi kelas x sma by st belajar
Pasar modal materi ekonomi kelas x sma by st belajarPasar modal materi ekonomi kelas x sma by st belajar
Pasar modal materi ekonomi kelas x sma by st belajar
 
Struktur pasar modal indonesia
Struktur pasar modal indonesiaStruktur pasar modal indonesia
Struktur pasar modal indonesia
 
Sistem lembaga ku pasar modal
Sistem lembaga ku  pasar modalSistem lembaga ku  pasar modal
Sistem lembaga ku pasar modal
 
Struktur pasar modal indonesia
Struktur pasar modal indonesiaStruktur pasar modal indonesia
Struktur pasar modal indonesia
 
Pasar modal presentasi
Pasar modal presentasiPasar modal presentasi
Pasar modal presentasi
 
Bei.musdalifah
Bei.musdalifahBei.musdalifah
Bei.musdalifah
 
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan a...
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan a...Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan a...
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan a...
 
Panduan investasi di Pasar Modal Indonesia (2003)
Panduan investasi di Pasar Modal Indonesia (2003)Panduan investasi di Pasar Modal Indonesia (2003)
Panduan investasi di Pasar Modal Indonesia (2003)
 
Panduan Investasi di Pasar Modal
Panduan Investasi di Pasar ModalPanduan Investasi di Pasar Modal
Panduan Investasi di Pasar Modal
 
sesi 10.1 Pasar uang, pasar modal
sesi 10.1 Pasar uang, pasar modalsesi 10.1 Pasar uang, pasar modal
sesi 10.1 Pasar uang, pasar modal
 
Termin ii ; struktur & peran pasar modal dalam perekonomian indonesia
Termin ii ; struktur & peran pasar modal dalam perekonomian indonesiaTermin ii ; struktur & peran pasar modal dalam perekonomian indonesia
Termin ii ; struktur & peran pasar modal dalam perekonomian indonesia
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 

PasarModal

  • 1. Materi Ujian Tertulis Open Recruitment GIBEI FEUA 2015 Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya. Manfaat keberadaan pasar modal: 1. Menyediakan sumber pembiayaan jangka panjang bagi dunia usaha sekaligus memungkinkan alokasi sumber dana secara optimal 2. Memberikan wahana investasi bagi investor sekaligus memungkinkan upaya diversifikasi 3. Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat menengah 4. Memberikan kesempatan memiliki perusahaan yang sehat dan mempunyai prospek 5. Keterbukaan dan profesionalisme, menciptakan iklim berusaha yang sehat 6. Menciptakan lapangan kerja/profesi yang menarik. Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti saham, obligasi, waran, right, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti option, futures, dan lain-lain. Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan
  • 2. Penawaran umum dan perdagangan efek, Perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.SelainitujugadiaturdalamPP 45 tahun 1995 dan PP 46 tahun 1995.PP 45 mengaturpenyelenggaraanpasar modal dan PP 46 mengaturpengawasanpenyelenggaraanpasar modal. Otoritas Jasa Keuangan adalah lembaga negara yang dibentuk berdasarkan UU nomor 21 tahun 2011 yang berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan. TUJUAN Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan: 1. Terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel, 2. Mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil, dan 3. Mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat. FUNGSI Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mempunyai fungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di sektor jasa keuangan. TUGAS
  • 3. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mempunyai tugas melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan, sektor Pasar Modal, dan sektor IKNB. Bursa Efek Adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem atau sarana untuk perdagangan efek. Pada saat ini, di Indonesia ada 1 bursa efek yaitu Bursa Efek Indonesia. Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) Adalah lembaga yang menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi Bursa. Lembaga yang memperoleh izin usaha sebagai LKP adalah PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI). Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) Adalah lembaga yang menyelenggarakan kegiatan Kustodian sentral bagi Bank Kustodian, Perusahaan Efek dan Pihak lain. Lembaga yang memperoleh izin usaha sebagai LPP adalah PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). JENIS – JENIS PASAR YANG DIPERDAGANGKAN DI PASAR MODAL 1. Pasar Perdana Pasar perdana adalah tempat dimana efek-efek diperdagangkan untuk pertama kalinya sebelum dicatatkan di bursa efek. Di sini, saham dan efek lainnya untuk pertama kali ditawarkan kepada investor oleh pihak penjamin emisi (underwriter)melalui perantara pedagang efek (broker). Dengan menjual saham perusahaan kepada masyarakat atau instansi-instansi terkait baik pemerintah maupun swasta (nasional dan asing), perusahan dapat memperoleh dana yang dibutuhkannya. Mekanisme ini dikenal dengan nama penawaran umum atau sering dikenal dengan istilah go public. Untuk go public, perusahaan perlu melakukan persiapan internal dan penyiapan dokumentasi sesuai dengan persyaratan untuk go publik atau penawaran umum, serta memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan oleh OtoritasJasaKeuangan (OJK).
  • 4. Proses penawaran umum saham dapat dikelompokkan menjadi 4 tahapan sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan. Pada tahap ini, perusahaan yang akan menerbitkan saham terlebih dahulu melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk meminta persetujuan para pemegang saham dalam rangka penawaran umum saham. Setelah mendapat persetujuan, emiten akan melakukan penunjukkan penjamin emisi serta lembaga dan profesi penunjang pasar, yaitu: a. Penjamin Emisi (Underwriter), merupakan pihak yang membantu emiten menyiapkan berbagai dokumen, membantu menyiapkan prospektus, dan memberikan penjaminan atas penerbitan. b. Akuntan Publik (Auditor Independen), bertugas melakukan audit atau pemeriksaan atas laporan keuangan calon emiten. c. Penilai, untuk melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan dan menentukan nilai wajar dari aktiva tersebut. d. Konsultan Hukum, untuk memberikan pendapat dari segi hukum (legal opinion). e. Notaris, untuk membuat akta – akta perubahan Anggaran Dasar, akta perjanjian – perjanjian dalam rangka penawaran umum dan juga notulen – notulen rapat. 2. Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran Tahap ini, dilengkapi dengan dokumen-dokumen pendukung calon emiten menyampaikan pendaftaran kepada OJK hingga OJK menyatakan Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif. 3. Tahap Penawaran Saham Tahapan ini merupakan tahapan utama, karena pada waktu inilah emiten menawarkan saham kepada masyarakat investor. Investor dapat membeli
  • 5. saham tersebut melalui agen-agen penjual yang telah ditunjuk. Masa Penawaran sekurang-kurangnya tiga hari kerja. Perlu diingat pula bahwa tidak seluruh keinginan investor terpenuhi dalam tahapan ini. Misal, saham yang dilepas ke pasar perdana sebanyak 100 juta saham sementara yang ingin dibeli seluruh investor berjumlah 150 juta saham. Jika investor tidak mendapatkan saham pada pasar perdana, maka investor tersebut dapat membeli di pasar sekunder yaitu setelah saham dicatatkan di Bursa Efek. 4. Tahap Pencatatan Saham di Bursa Efek Setelah selesai penjualan saham di pasar perdana, selanjutnya saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. 2. Pasar Sekunder Pasar sekunder adalah pasar dimana efek – efek yang telah dicatatkan di bursa efek diperjual-belikan. Pasar sekunder memberikan kesempatan kepada para investor untuk membeli atau menjual efek – efek yang tercatat di bursa setelah terlaksananya penawaran umum (IPO) di pasar perdana. Di pasar ini, efek – efek diperdagangkan dari satu investor ke investor lainnya. INSTRUMEN PASAR MODAL Instrumen yang diperdagangkan di pasar modal berbentuk surat-surat berharga yang dapat diperjual-belikan kembali oleh pemiliknya, baik insrumen pasar modal yang bersifat kepemilikan maupun yang bersifat hutang. Instrumen pasar modal yang bersifat kepemilikan diwujudkan dalam bentuk saham, sedangkan yang bersifat hutang diwujudkan dalam bentuk obligasi. Adapun jenis-jenis instrumen pasar modal yang dapat dijelaskan adalah sebagai berikut: 1. Saham (Stock)
  • 6. Saham merupakan surat berharga yang bersifat kepemilikan. Artinya, si pemilik saham merupakan pemilik perusahaan. Semakin besar saham yang dimilikinya, makin besar pula kekuasaannya di perusahaan tersebut. Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling populer. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki hak klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas aset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli atau memiliki saham: a. Dividen Dividen merupakan bagi hasil yang diberikan perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai artinya kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham, atau dapat pula berupa dividen saham yang berarti kepada setiap pemegang saham diberikan dividen sejumlah saham sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang pemodal akan bertambah dengan adanya pembagian dividen saham tersebut. b. Capital Gain Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Misalnya Investor membeli saham ABC dengan harga per saham Rp 3.000 kemudian menjualnya dengan harga Rp 3.500 per saham yang berarti pemodal tersebut mendapatkan capital gain sebesar Rp 500 untuk setiap saham yang dijualnya.
  • 7. Sebagai instrument investasi, saham juga memiliki resiko sebagai berikut: a. Capital Loss Merupakan kebalikan dari Capital Gain, yaitu suatu kondisi dimana investor menjual saham lebih rendah dari harga beli. Misalnya saham PT.ABCD yang di beli dengan harga Rp 2.000,- per saham, kemudian harga saham tersebut terus mengalami penurunan hingga mencapai Rp 1.400,- per saham. Karena takut harga saham tersebut akan terus turun, investor menjual pada harga Rp 1.400,- tersebut sehingga mengalami kerugian sebesar Rp 600,- per saham b. Risiko Likuidasi Perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan, atau perusahaan tersebut dibubarkan. Dalam hal ini hak klaim dari pemegang saham mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi (dari hasil penjualan kekayaan perusahaan). Jika masih terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut, maka sisa tersebut dibagi secara proporsional kepada seluruh pemegang saham. Namun jika tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka pemegang saham tidak akan memperoleh hasil dari likuidasi tersebut. Kondisi ini merupakan risiko yang terberat dari pemegang saham. Untuk itu seorang pemegang saham dituntut untuk secara terus menerus mengikuti perkembangan perusahaan. Jenis – jenis saham: a. Saham Biasa (Common Stock) Merupakan jenis efek yang paling sering digunakan oleh emiten untuk memperoleh dana dari masyarakat, dan juga jenis yang paling populer di pasar modal. Jenis ini memiliki karakteristik seperti:
  • 8.  Hak klaim terakhir atas aktiva perusahan, jika mengalami likuidasi  Hak suara proporsional dalam RUPS  Hak memperoleh dividen setelah disetujui di RUPS  Hak memesan efek terlebih dahulu (Right Issue) b. Saham Preferen (Preferred Stock) Memiliki karakteristik sebagai berikut:  Pembayaran dividen dalam jumlah tetap  Hak klaim lebih dahulu dibandingkan saham biasa, jika perusahaan dilikuidasi  Dapat dikonversikan menjadi saham biasa 2. Obligasi (Bond) Obligasi merupakan surat utang jangka menengah-panjang yang dapat dipindah-tangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut. Obligasi memiliki beberapa jenis yang berbeda, yaitu : a. Dilihat dari sisi penerbit b. Dilihat dari sistem pembayaran bunga c. Dilihat dari hak penukaran / opsi d. Dilihat dari nilai nominal e. Dilihat dari perhitungan imbal hasil Karakteristik Obligasi :
  • 9.  Nilai Nominal (Face Value) adalah nilai pokok dari suatu obligasi yang akan diterima oleh pemegang obligasi pada saat obligasi tersebut jatuh tempo.  Kupon (the Interest Rate) adalah nilai bunga yang diterima pemegang obligasi secara berkala (kelaziman pembayaran kupon obligasi adalah setiap 3 atau 6 bulanan) Kupon obligasi dinyatakan dalam annual prosentase.  Jatuh Tempo (Maturity) adalah tanggal dimana pemegang obligasi akan mendapatkan pembayaran kembali pokok atau Nilai Nominal obligasi yang dimilikinya. Periode jatuh tempo obligasi bervariasi mulai dari 365 hari sampai dengan diatas 5 tahun. Obligasi yang akan jatuh tempo dalam waktu 1 tahun akan lebih mudah untuk di prediksi, sehingga memilki resiko yang lebih kecil dibandingkan dengan obligasi yang memiliki periode jatuh tempo dalam waktu 5 tahun. Secara umum, semakin panjang jatuh tempo suatu obligasi, semakin tinggi Kupon / bunga nya.  Penerbit / Emiten (Issuer) Mengetahui dan mengenal penerbit obligasi merupakan faktor sangat penting dalam melakukan investasi Obligasi. Mengukur resiko / kemungkinan dari penerbit obigasi tidak dapat melakukan pembayaran kupon dan atau pokok obligasi tepat waktu (disebut default risk) dapat dilihat dari peringkat (rating) obligasi yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat seperti PEFINDO atau Kasnic Indonesia. Harga Obligasi : Berbeda dengan harga saham yang dinyatakan dalam bentuk mata uang, harga obligasi dinyatakan dalam bentuk persentase (%), yaitu persentase dari nilai nominal. Ada 3 (tiga) kemungkinan harga pasar dari obligasi yang ditawarkan, yaitu:
  • 10.  Par (nilai Pari) : Harga Obligasi sama dengan nilai nominal Misal: Obligasi dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual pada harga 100%, maka nilai obligasi tersebut adalah 100% x Rp 50 juta = Rp 50 juta.  at premium (dengan Premi) : Harga Obligasi lebih besar dari nilai nominal Misal: Obligasi dengan nilai nominal RP 50 juta dijual dengan harga 102%, maka nilai obligasi adalah 102% x Rp 50 juta = Rp 51 juta  at discount (dengan Discount) : Harga Obligasi lebih kecil dari nilai nominal Misal: Obligasi dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual dengan harga 98%, maka nilai dari obligasi adalah 98% x Rp 50 juta = Rp 49 juta. Secara garis besar, ada tiga keuntungan yang diberikan pada investasi obligasi: 1. Bunga Bunga dibayarkan secara reguler sampai jatuh tempo dan ditetapkan dalam persentase dari nilai nominal. Misalnya: obligasi dengan kupon 10% akan membayar Rp. 10 setiap Rp. 100 nilai nominal setiap tahun. 2. Capital Gain Capital gain juga dapat diperoleh jika investor membeli obligasi dengan diskon yaitu dengan nilai lebih rendah dari nilai nominalnya, kemudian pada saat jatuh tempo ia akan memperoleh pembayaran senilai dengan harga nominal. 3. Hak klaim pertama Jika emiten bangkrut atau dilikuidasi, pemegang obligasi sebagai kreditur memiliki hak klaim pertama atas aktiva perusahaan. Sebagaimana saham, obligasi sebagai instrumen investasi juga memiliki resiko, yaitu: 1. Gagal bayar (default)
  • 11. Kegagalan dari emiten untuk melakukan pembayaran bunga serta hutang pokok pada waktu yang telah ditentukan, atau kegagalan emiten untuk memenuhi ketentuan lain yang telah ditetapkan dalam kontrak obligasi. 2. Capital Loss Capital loss terjadin ketika penjual obligasi di pasar sekunder menjual obligasinya dengan diskon atau dengan nilai jual yang lebih rendah dari nilai nominal. 3. Callability Sebelum jatuh tempo, emiten mempunyai hak untuk membeli kembali obligasi yang telah diterbitkan. Obligasi ini biasanya akan ditarik kembali pada saat tingkat suku bunga secara umum turun. Jadi, pemegang obligasi yang memiliki persyaratan callability (Callable Bonds) berpotensi merugi apabila suku bunga menunjukan kecenderungan menurun, dan emiten membeli kembali obligasi tanpa memberikan premium. 3. Reksadana(mutual fund) Umumnya, Reksa Dana diartikan sebagai Wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya di investasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi. Reksa dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka. Mengacu kepada Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27) didefinisikan bahwa Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Ada tiga hal yang
  • 12. terkait dari definisi tersebut yaitu, Pertama, adanya dana dari masyarakat pemodal. Kedua, dana tersebut diinvestasikan dalam portofolio efek, dan Ketiga, dana tersebut dikelola oleh manajer investasi. Dengan demikian, dana yang ada dalam Reksa Dana merupakan dana bersama para pemodal, sedangkan manajer investasi adalah pihak yang dipercaya untuk mengelola dana tersebut. Seperti halnya wahana investasi lainnya, disamping mendatangkan berbagai peluang keuntungan, Reksa Dana pun mengandung berbagai peluang risiko, antara lain:  Risko Berkurangnya Nilai Unit Penyertaan. Risiko ini dipengaruhi oleh turunnya harga dari Efek (saham, obligasi, dan surat berharga lainnya) yang masuk dalam portfolio Reksa Dana tersebut.  Risiko Likuiditas. Risiko ini menyangkut kesulitan yang dihadapi oleh Manajer Investasi jika sebagian besar pemegang unit melakukan penjualan kembali (redemption) atas unit-unit yang dipegangnya. Manajer Investasi kesulitan dalam menyediakan uang tunai atas redemption tersebut.  Risiko Wanprestasi. Risiko ini merupakan risiko terburuk, dimana risiko ini dapat timbul ketika perusahaan asuransi yang mengasuransikan kekayaan Reksa Dana tidak segera membayar ganti rugi atau membayar lebih rendah dari nilai pertanggungan saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti wanprestasi dari pihak-pihak yang terkait dengan Reksa Dana, pialang, bank kustodian, agen pembayaran, atau bencana alam, yang dapat menyebabkan penurunan NAB (Nilai Aktiva Bersih) Reksa Dana. Dilihat dari portfolio investasinya, Reksa Dana dapat dibedakan menjadi: 1. Reksa Dana Pasar Uang (Moner Market Funds). Reksa Dana jenis ini hanya melakukan investasi pada Efek bersifat Utang dengan jatuh tempo kurang
  • 13. dari 1 (satu) tahun. Tujuannya adalah untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal. 2. Reksa Dana Pendapatan Tetap (Fixed Income Funds). Reksa Dana jenis ini melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk Efek bersifat Utang. Reksa Dana ini memiliki risiko yang relatif lebih besar dari Reksa Dana Pasar Uang. Tujuannya adalah untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil. 3. Reksa Dana Saham (Equity Funds). Reksa dana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk Efek bersifat Ekuitas. Karena investasinya dilakukan pada saham, maka risikonya lebih tinggi dari dua jenis Reksa Dana sebelumnya namun menghasilkan tingkat pengembalian yang tinggi. 4. Reksa Dana Campuran (Discretionary Funds). Reksa Dana jenis ini melakukan investasi dalam Efek bersifat Ekuitas dan Efek bersifat Utang. MEKANISME PERDAGANGAN Di BEI, transaksi dilakukan pada hari-hari tertentu yang disebut Hari Bursa, yaitu:
  • 14. Hari Bursa Sesi Perdagangan Waktu Senin s/d Kamis PraOpenning Sesi I Sesi II PraClossing Jam 08.30 - 09.00 WIB Jam 09.00 -12.00 WIB Jam 13.30 -15.30 WIB Jam 16.00 - 16.15 WIB Jumat PraOpenning Sesi I Sesi II PraClossing Jam 08.30 - 09.00 WIB Jam 09.00 -11.30 WIB Jam 14.00 -16.00 WIB Jam16.00-16.15 WIB KAMUS ISTILAH  Investasi : Penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan  Konsumsi : Pembelian pemenuhan kebutuhan hidup yang dipakai dan akan habis atau mengalami penyusutan sedikit demi sedikit, sehingga akhirnya tidak dapat digunakan lagi.  Tabungan : Kelebihan dana yang dimiliki setelah menggunakan pendapatannya untuk kebutuhan konsumsi dalam jangka waktu tertentu.
  • 15.  Investor : Pihak yang memiliki kelebihan dana  Investasi Kekayaan Riil (real property) : Investasi yang dilakukan pada aset yang tampak secara nyata seperti tanah, bangunan, dan yang secara permanen melekat pada tanah termasuk apartemen, ruko, kondominium dan sebagainya.  Investasi kekayaan pribadi yang tampak (tangible personal property) : Investasi yang dilakukan pada benda – benda seperti emas, berlian, barang antik dan termasuk benda – benda seni seperti lukisan dan lain – lain.  Investasi Keuangan (financial investment) : investasi yang dilakukan pada surat berharga baik yang ada di pasar uang (money market) seperti deposito, SBI, SBPU maupun surat berharga di pasar modal (capital market) seperti saham, obligasi, dan berbagai bentuk surat berharga pasar modal lainnya.  Investasi Komoditas (commodityinvestment): Investasi yang dilakukan pada komoditas dalam artian barang seperti kopi, kelapa sawit dan lain – lain.  Investasi langsung (direct investment) : investasi secara langsung kepda salah satu obyek investasi  Investasi tidak langsung (indirect investment) : investor tidak secara langsung menginvestasikan dananya ke salah satu obyek investasi.  Issuer : Pihak yang memerlukan dana.  Efek Penyertaan (equity) : efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menjadi pemegang saham perusahaan yang menerbitkan efek tersebut. Efek yang termasuk penyertaan antara lain saham biasa dan saham preferen.
  • 16.  Efek Hutang: Efek dimana penerbitnya mengeluarkan atau menjual surat hutang dengan kewajiban menebus kembali suatu masa nanti sesuai kesepakatan diantara para pihak. Penerbit memberikan bunga atau kupon sesuai dengan kesepakatan di awal, pada periode – periode yang sudah disepakati.  Efek Derivatif : Efek turunan dari efek utama baik yang bersifat penyertaan maupun utang. Efek yang termasuk penyertaan antara lain : waran, right, option, futures, forward, SWAP, dan lain – lain.  Limited Risk : Pemegang saham hanya bertanggung jawab sampai jumlah yang disetorkan ke dalam perusahaan.  Ultimate Control : pemegang saham (secara kolektif) akan menentukan arah dan tujuan perusahaan.  Dividen : Keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham atas keuntungan yang dihasilkan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS.  HMETD : Hak memesan efek terlebih dahulu  Residual Claim : pemegang saham merupakan pihak terakhir yang mendapat pembagian hasil usaha perusahaan (dalam bentuk dividen) dan sisa aset dalam proses likuidasi perusahaan. Pemegang saham memiliki posisi yunior dibanding pemegang obligasi atau kreditur.  Capital Gain : Selisih antara harga beli dan harga jual yang terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan
  • 17. GALERI INVESTASI BEI FE UA GaleriInvestasi BEI memiliki 6 divisi: 1. PenelitiandanPengembangan (Litbang) Divisi ini mewadahi peningkatan pengetahuan dan kemampuan mengenai pasar modal. 2. PengembanganSumberDayaManusia (PSDM) Divisi ini melakukan pengawasan terhadap kinerja anggota serta membina hubungan intern sesame anggota. 3. HubunganMasyarakat (Humas) Divisi ini menjalin hubungan baik dengan pihak luar untuk menunjang kinerja Galeri Investasi BEI. 4. KeuangandanBisnis (Kubis) Divisi ini mengatur financial serta memfasilitasi kegiatan kewirausahaan di Galeri Investasi BEI. 5. KesekretariatandanPerpustakaan (Sekrepus) Divisi ini mengatur surat menyurat, arsip serta kepustakaan di Galeri Investasi BEI. 6. Trading Divisi ini memfasilitasi anggota maupun pihak luar yang ingin langsung terjun kedunia pasar modal.