SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
USULAN RUTE PENGIRIMAN DENGAN
ALOGIRTMA CLARKE AND WRIGHT UNTUK
MEMINIMASI BIAYA TRANSPORTASI DI PT. X
BANDUNG
Cindy Claudia
Teknik Industri, Institut Teknologi Harapan Bangsa
Jalan Dipatiukur no. 80-84, Bandung
cindyclaudiap@gmail.com
Abstrak— PT. X merupakan dealer utama sepeda motor dan
suku cadang resmi Honda di Jawa Barat. Tugas utamanya
adalah mengirimkan unit sepeda motor dan kelengkapan
standar unit menuju dealer. Pengiriman dilakukan
menggunakan jasa ekspedisi menuju 78 dealer. Terdapat 3
ekspedisi yang memiliki 40 truk dan rata-rata kapasitas 37 unit.
Unit yang dikirim terbagi menjadi kategori CBU, CUB, Matic
dan Sport. Rute pengiriman terbagi menjadi 6 area dalam kota
dan 4 area luar kota. Rute tersebut ditentukan tim administrasi,
namun tidak berdasarkan rute terpendek. Hal ini
mengakibatkan jarak tempuh yang panjang dan biaya yang
besar. Penelitian ini menggunakan algoritma Clarke and Wright
yang bertujuan untuk mencari rute alternatif dan mengurangi
biaya pengiriman. Hasil perhitungan menunjukkan 26 rute baru
terbentuk dengan biaya Rp 519.058.250,-. Persentase
pengurangan biaya sekitar 30% dari total biaya awal Rp
742.251.000,-.
Keywords- Alternatif Rute, Mengurangi Biaya, Algoritma Clarke
and Wright
I. PENDAHULUAN
Sepeda motor merupakan salah satu kendaraan yang sering
digunakan oleh masyarakat Indonesia. Setiap tahunnya
penjualan unit sepeda motor mengalami peningkatan. Hal ini
menimbulkan persaingan antar industri penghasil sepeda
motor. Untuk tetap bertahan diperlukan perbaikan secara terus
menerus.
PT. X merupakan salah satu main dealer sepeda motor di
Jawa Barat. PT. X melayani 78 dealer yang memiliki
permintaan fluktuatif. Terdapat 3 tim ekspedisi outsourcing
yang digunakan untuk mengirimkan unit. Total kendaraan
yang digunakan adalah 40 truk dengan kapasitas rata-rata 37
unit. Setiap truk dikendarai oleh seorang sopir dan dibantu
seorang kenek. Unit yang dikirim terbagi menjadi CBU, CUB,
Matic, dan Sport. Biaya untuk mengirimkan unit digolongkan
per kategori unit per kategori jarak, yaitu dekat, sedang, jauh
dan jauh+.
Permasalahan yang dihadapi PT. X adalah penentuan rute
yang tidak berdasarkan jarak terpendek, sehingga jarak
tempuh panjang dan biaya yang dibutuhkan besar. Penentuan
rute alternatif dapat menjadi solusi penghematan jarak tempuh
dan biaya. Kendaraan yang dibatasi kapasitasnya dan
permintaan yang harus dipenuhi dari sekumpulan dealer
mengarah pada CVRP. Algoritma Clarke and Wright menjadi
pilihan utama untuk mengatasi CVRP pada PT. X.
Terdapat batasan dan asumsi dalam penelitian ini, yaitu
data yang digunakan hanya bulan Januari-Juni 2015 di
warehouse Bandung, 1 bulan terdiri dari 25 hari kerja dengan
8 kerja per hari, satu dealer dilayani satu kendaraan, satu
kendaraan dapat melayani lebih dari satu dealer, pengiriman
berawal dan berakhir di depot, kondisi rute yang ditempuh
normal, perjalanan 5 kilometer membutuhkan 1 liter bensin.
II. KAJIAN PUSTAKA
Kajian pustaka dilakukan untuk memahami pengertian
mengenai transportasi, permasalahan transportasi (Vehicle
Routing Problem), CVRP dan metode yang digunakan untuk
CVRP.
A. Transportasi
Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang ari
satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan sebuah
wahana yang digerakan oleh manusia atau mesin. Tamin
(1997) berpendapat bahwa transportasi adalah suatu sistem
yang terdiri dari prasarana/sarana dan sistem pelayanan yang
memungkinkan adanya pergerakan ke seluruh wilayah.
Unsur-unsur dasar transportasi adalah kendaraan, rute,
fasilitas terminal, prime mover, waktu transit dan biaya,
Sementara jenis transportasi dibagi menjadi transportasi darat,
transportasi air dan transportasi udara. Transportasi dapat
mengangkut penumpang, barang atau surat
B. VRP
Vehicle Routing Problem (VRP) merupakan salah satu
permasalahan pada transportasi. VRP berkaitan dengan depot
yang melayani sejumlah konsumen dengan kendaraan. Solusi
VRP bertujuan untuk meminimalkan jumlah kendaraan dan
ongkos perjalanan. VRP memiliki kategori CVRP, VRPTW,
MDVRP, VRPPD, SDVRP, SVRP, dan PVRP. Solusi dapat
diperoleh dengan menggunakan metode atau algoritma
perhitungan.
C. CVRP
Capacitated Vehicle Routing Problem (CVRP) adalah VRP
dengan batasan kapasitas kendaraan. CVRP merupakan
keadaan dimana sejumlah kendaraan dengan kapasitas tertentu
harus melayani sejumlah permintaan pelanggan yang
diketahui dari sebuah depit dengan biaya transit minimum.
D. Metode Solusi
Untuk memperoleh solusi dari sebuah permasalahan
transportasi, dapat digunakan beberapa metode perhitungan
sesuai dengan keadaan dan tujuan. Beberapa metode ini dapat
digunakan untuk mencari solusi yang optimal dari CVRP,
yaitu metode North-West Corner, Least-cost, Vogel
Aproximation Method (VAM), Stepping Stone, atau Algoritma
Clarke and Wright.
III. METODOLOGI PENELITIAN
Dari berbagai metode yang dapat menghasilkan solusi
optimal, algoritma Clarke and Wright dipilih karena dapat
memberikan solusi terbaik. Serta dapat menjawab tujuan
penelitian, yaitu membentuk rute alternatif dan mengurangi
biaya yang dibutuhkan.
A. Pendekatan Penelitian
Algoritma Clarke and Wright termasuk kedalam algoritma
heuristik yang tidak memberi solusi optimal tetapi dapat
memberi solusi terbaik mendekati optimal. Pada dasarnya
algoritma tersebut menghitung penghematan jarak yang
mungkin dilakukan dengan menggabungkan dua konsumen
atau lebih menjadi satu rute pengiriman seperti digambarkan
pada Gambar III.1. Node i dan j menunjukkan konsumen,
sementaran 0 menunjukkan depot.
GAMBAR III.1
ILUSTRASI KONSEP PENGHEMATAN
Dalam penelitian ini rute alternatif akan dibentuk dari 1
depot dan 78 dealer. Tahap pertama dalam algoritma Clarke
and Wright adalah menyusun matriks jarak dari depot menuju
node dan jarak antar node.
TABLE IIII.1
BENTUK UMUM MATRIKS JARAK
V0
V0 0 V1
V1 0 Vi
Vi C0i 0 …
… 0 Vj
Vj Cij 0 …
… 0 Vn
Vn 0
Keterangan:
V0 =Depot
Vi =Node i
Vj =Node j
c0i=jarak dari depot ke node i = jarak dari node i ke depot
cij=jarak dari node i ke node j = jarak dari node j ke node i
Langkah selanjutnya adalah dengan menghitung nilai
penghematan jarak (Sij) dan masukkan dalam table matriks
penghematan seperti pada Tabel III.2. Rumus yang digunakan
untuk mengitung nilai penghematan adalah:
Sij=c0i+c0j-cij (III.1)
TABLE IIIII.1
BENTUK UMUM MATRIKS PENGHEMATAN
q V0
0 V1
0 Vi
… C0i 0 …
qi
tij
0 Vj
Si,j
qj 0 …
… 0 Vn
qn 0
Keterangan:
qi=permintaan node ke-i
qj=permintaan node ke-j
Sij=nilai penghematan jarak dari node i ke node j
tij=penentu kombinasi node yang dapat dimasukkan dalam
satu rute.
Setelah memperoleh seluruh nilai penghematan dilakukan
pengurutan antar node dengan nilai penghematan terbesar
hingga terkecil. Hal ini dilakukan untuk memudahkan
memasang node menjadi satu rute pengiriman.
Perhitungan biaya dapat dilakukan untuk rute pengiriman
dengan menjabarkan komponen biaya yang dibutuhkan
kemudian mengalikannya dengan jumlah permintaan.
B. Diagram Alir Penelitian
Terdapat langkah-langkah proses dari penelitian yang
digambarkan pada Gambar III.2. Diagram tersebut
menunjukkan seluruh proses dan data yang digunakan terkait
penelitian mencari solusi rute alternatif bagi pengiriman unit
di PT.X.
Tahapan awalnya adalah dengan mempelajari kondisi
lapangan dan mengidentifikasi permaslahan yang ada,
kemudian ditetapkan rumusan masalah dan tujuan penelitian.
Kemudian melakukan studi literatur untuk mempelajari
konsep teoritis, berkaitan dengan CVRP. Selanjutnya
dikumpulkan data berupa kategori unit, data dealer,
permintaan unit per dealer, data ekspedisi dan biaya
transportasi. Pengolahan data dilakukan dengan algoritma
Clarke and Wright. Kemudian dilakukan analisis dan disusun
kesimpulan dan saran dari penelitian.
GAMBAR IVII.2 DIAGRAM PENELITIAN
Model matematis dari algortima Clarke and Wright
adalah:
 Variabel keputusan:
merupakan kumpulan lokasi depot
dan dealer
merupakan lokasi warehouse
grafik yang merepresentasikan rute
transportasi kendaraan dengan dan E
merupakan penghubung antar agen
(III.4)
permintaan dari dealer
rata-rata kapasitas kendaraan
jumlah kendaraan
biaya per jarak antar dealer
jarak maksimum yang dapat ditempuh sebuah
kendaraan
batas bawah biaya transportasi dari warehouse ke
dealer
batas bawah jumlah kendaraan yang dibutuhkan
untuk mengunjungi semua lokasi, dengan adalah solusi
optimal. dan
komplemen dari dalam .
 Fungsi tujuan:
(III.1)
 Pembatas:
1. Setiap titik dikunjungi tepat satu kali oleh suatu
kendaraan:
(III.2)
2. Total permintaan semua titik dalam satu rute tidak
melebihi kapasitas kendaraan:
(III.3)
3. Setiap rute berawal dari depot 0:
(III.4)
4. Setiap kendaraan yang mengunjungi satu titik pasti
akan meninggalkan titik tersebut:
(III.5)
5. Setiap rute berakhir di depot 79:
(III.6)
6. Variabel merupakan variable biner:
(III.7)
IV.PENGUMPULAN DATA
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah:
A. Data Master Unit
Master unit berupa tipe-tipe unit yang tergolong dalam
kategori CBU, CUB, matic dan sport. Data ini berguna dalam
memudahkan penyimpanan dan penggolongan unit apa saja
yang masuk dalam 4 kategori unit.
TABLE VV.1
CONTOH DATA MASTER UNIT
JENIS MOTOR TIPE KATEGORI
CBR 150 CBR150RC CBU
Blade Series NF11C1CA CUB
Techno CBS ACB2J21B02 MATIC
CB 150 CB15A1RRF1 SPORT
CB15A1RRF2 SPORT
B. Data Dealer
Data ini berguna untuk memetakan lokasi warehouse dan
dealer. Lokasi dipetakan berdasarkan alamat dealer
menggunakan google maps.
TABLE VIV.2
CONTOH DATA DEALER
Kota Kode Dealer Alamat Dealer
Bandung EBAQ
Warehouse (Main Dealer
Honda)
Jl. H.M.S. Mintaredja Kec.
Cimahi Tengah Cimahi
Bandung BJL ACEH MOTOR, PD
Jl. Aceh 25 Kec. Sumur
Bandung Bandung
Tasikmalaya ORGA
AGUNG JAYA
BERSAMA, CV
Jl. Perintis Kemerdekaan 206
Kec. Kawalu Tasikmalaya
Cianjur RCPA AGUNG MOTOR 2, CV
Jl. Dr. Muwardi 175 C Kec.
Cianjur Cianjur
Cianjur RBM AGUNG MOTOR, CV
Jl. Raya Cipanas Komplek
Ruko Kp. Cipendewa Kec.
Pacet Cianjur
C. Data Demand Dealer
Permintaan dealer tidak tentu, tergantung permintaan
konsumen. Rata-rata permintaan unit pada Januari-Juni 2015
adalah 22.225 unit, totalnya 133.250 unit.
TABLE VIIV.3
CONTOH DATA DEMAND DEALER
Nama Dealer
Total Demand (Jan-Jun 2015)
CBU CUB MATIC SPORT
ACEH MOTOR, PD
18 65 911 27
AGUNG JAYA BERSAMA, CV
38 133 1592 47
AGUNG MOTOR 1, CV
47 194 1893 114
AGUNG MOTOR 2, CV
17 95 925 53
AMARTA SAYAP MERAH, PT
22 228 3187 123
D. Data Ekspedisi
Tim ekspedisi terdiri dari SBR, RJTM dan TM. Setiap tim
memiliki truk dan kapasitas yang jumlahnya berbeda. Total
truk ketiganya 40 dengan rata-rata kapasitas 37 unit.
TABLE VIIIV.4
DATA EKSPEDISI
JUMLAH TRUK KAPASITAS UNIT
SBR 8 30-40
RJTM 19 32-36
TM 13 32-36
Total: 40 Rata-rata: 37 unit
E. Biaya Transportasi
Biaya transportasi unit tergantung pada tariff yang
digunakan oleh perusahaan. Seperti pada Tabel IV.5, tarif
dibedakan atas kategori jarak dan kategori unit.
Untuk menghitung biaya transportasi dari rute alternatif
dibutuhkan komponen biaya seperti bensin, gaji,
maintenance,tol, uang makan, dan lain-lain. Seluruh
komponen biaya diperoleh berdasarkan biaya aktual yang
dibutuhkan dalam transportasi unit di tahun 2015.
TABLE IXV.5
TARIF TRANSPORTASI
TARIF ONGKOS ANGKUT DAN BIAYA KIRIM UNIT
Kategori
Jarak
Jarak Kategori Unit Tarif 2015 (Rp)
Dekat 0-20 KM CBU 64000
CUB 20000
Matic 24000
Sport 24000
Sedang 21-60 KM CBU 73000
CUB 26000
Matic 31000
Sport 31000
Jauh 60-120 KM CBU 84000
CUB 38000
Matic 43000
Sport 43000
Jauh+ >120 KM CBU 93000
CUB 45000
Matic 50000
Sport 50000
V. PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS
A. Pengolahan Data
Total biaya dari rute yang diterapkan perusahaan dapat
dihitung dengan menjumlahkan seluruh unit yang dipesan
selama periode Januari hingga Juni 2015. Unit yang
dijumlahkan harus berdasarkan tipe, kemudian dirata-rata
untuk mengetahui jumlah unit yang dipesan per bulan. Jumlah
unit tersebut kemudian akan dikalikan dengan tarif sesuai
kategori jarak dan kategori unit seperti pada Tabel V.2, yang
menghasilkan total Rp 742.251.000,-. Biaya awal berguna
untuk perbandingan dengan biaya yang dibutuhkan untuk rute
alternatif.
TABLE V.1
BIAYA AWAL
TOTAL BIAYA AWAL
Kategori
Jarak
Tipe Motor
Tarif 2015
(Rp)
Demand Biaya (Rp)
Dekat
CBU 64.000 200 12.800.000
CUB 20.000 690 13.800.000
Matic 24.000 7889 189.336.000
Sport 24.000 365 8.760.000
Sedang
CBU 73.000 106 7.738.000
CUB 26.000 293 7618.000
Matic 31.000 3930 12.1830.000
Sport 31.000 179 5.549.000
Jauh CBU 84.000 206 17.304.000
CUB 38.000 731 27.778.000
Matic 43.000 7040 302.720.000
Sport 43.000 421 18.103.000
Jauh+
CBU 93.000 5 465.000
CUB 45.000 10 450.000
Matic 50.000 155 7.750.000
Sport 50.000 5 250.000
Total Biaya 742.251.000
Matriks jarak diperoleh dari pencarian jarak warehouse ke
dealer dan jarak antara dealer lewat aplikasi google maps.
Kondisi jalan yang dilalui dianggap normal dengan
memperhatikan kemacetan dan stopan. Setiap kendaraan
diasumsikan berangkat antaran jam 08.00 hingga 09.00.
TABLE V.2
MATRIKS JARAK
Kode
Lokasi
Kode
Lokasi
WH BJL ORGA RBM RCPA
DARI-
KE
(KM)
WH
BAROS
ACEH
MOTOR,
PD
AGUNG
JAYA
BERSAMA,
CV
AGUNG
MOTOR
1, CV
AGUNG
MOTOR
2, CV
WH
WH
BAROS
0
BJL
ACEH
MOTOR,
PD
12
0
ORGA
AGUNG
JAYA
BERSA
MA, CV
125
118 0
RBM
AGUNG
MOTOR
1, CV
53
62 173 0
RCPA
AGUNG
MOTOR
2, CV
69
79 190 16 0
Perhitungan matriks penghematan didasari oleh jarak
tempuh suatu kendaraan yang menggantikan dua kendaraan
untuk melayani node dan node . Rumus yang digunakan
untuk menghitung nilai penghematan adalah:
(V.1)
TABLE V.3
PERHITUNGAN PENGHEMATAN JARAK BJL,ORGA
Dari-Ke (KM) WH BJL ORGA RBM RCPA
WH 0
BJL 12 0
ORGA +125 -118 0
RBM 53 62 173 0
RCPA 69 79 190 16 0
Dari-Ke (KM) BJL ORGA RBM
BJL
ORGA 19
RBM
RCPA
Lakukan tahapan perhitungan hingga seluruh nilai
penghematan diketahui. Matriks penghematan ditunjukkan
pada Tabel V.4.
TABLE V.4
MATRIKS PENGHEMATAN JARAK
DARI-KE (KM)
Dealer
ACEH
MOTOR,
PD
AGUNG
JAYA
BERSAMA,
CV
AGUNG
MOTOR
1, CV
Kode BJL ORGA RBM
ACEH MOTOR, PD BJL
AGUNG JAYA
BERSAMA, CV
ORGA
19
AGUNG MOTOR 1,
CV
RBM
116 5
AGUNG MOTOR 2,
CV
RCPA
43 -68 -68
Langkah selanjutnya adalah mengurutkan matriks
penghematan jarak dari nilai terbesar hingga terkecil.
Kemudian tentukan rute berdasarkan nilai penghematannya
dan permintaan dealer per hari yang tidak boleh melebihi
kapasitas kendaraan jika dijumlahkan. Berikut rute yang
terbentuk:
1. Netral Jaya Motor 2-Astra International TBK-Buana Jaya
Cemerlang-Budiman Motor-Netral Jaya Motor 3
2. Helmi Hendra Motor-Setia Kawan Motor III-Daya
Anugaerah Mandiri Ciamis
3. Netral Jaya Motor 4-Daya Anugrah Mandiri Tasikmalaya
4. Subur Jaya-Sinar Mas I-Niaga Redja Abadi-Agung Jaya
Bersama
5. Surya Wijaya Sejahtera-Lima Motor-Anugrah Hasta
Mulia-Sinar Mas II
6. Cemara Guna Lestari-Daya Anugrah Mandiri Garut
7. Wijaya Abadi-Daya Anugrah Mandiri Soreang-Hari Baru
Gemilang
8. Bintang Alam Jaya
9. Roda Mas Auto Lestari-Selamat Lestari Mandiri 3-
Selamat Lestari Mandiri 2-Selamat lestari Mandiri 1
10. Daya Anugrah Mandiri Sukabumi 2-Daya Anugrah
Mandiri Sukabumi 1-Mega Motor
11. Nusantara Surya Sakti-Tunas Dwipa Matra 2-Terus Jaya
12. Agung Motor 1-Duta Niaga Multi Sejahtera-Agung
Motor2
13. Amarta Sayap Merah-Daya Anugrah Mandiri Cianjur-
Suprajaya Motor
14. Nagamas Mitra Abadi 2-Tunas Dwipa Matra 1
15. Dwiputra Anugrah Perkasa-Daya Adicipta Motora-
Perwiratama Darmaguna
16. Sumber Rejeki2-Cemara Agung Motor-SUmber Rejeki 1-
Daya Anugrah Mandiri Sumedang 2-Mawar Putra
17. Daya Anugrah Mnandiri Sumedang 1-Sinar Makmur-
Daya Alvita Mandiri
18. Subur Motor Raya-Berkat Abadi-Mitra Jaya
19. Sinar Karya-Daya Anugrah Mandiri Kiaracondong-Naga
Mas Mitra Abadi 1-Daya Anugrah Mandiri Soekarno
Hatta
20. Arimbi Amartapura
21. Daya Anugrah Mandiri Asia Afrika-Cemara Agung
Sejahtera-Gelora Fajar Perkasa
22. Sinar Mas Sakti-Mitradeka Mandiri 2-Mitradeka Mandiri
1
23. Wijaya Abadi Mulia-Sinar Rejeki Lembang
24. Astra International-Budi Agung-Wijaya Motor
25. Netral jaya Motor 1-Wahanaartha Ritelindo
26. Rejeki Motor-Aceh Motor-Surya Anugrah mnadiri-Eka
Surya Wijaya
Kemudian hitung biaya transportasi per rute berdasarkan
komponen biaya yang diperoleh dari tim ekspedisi. Biaya per
rute alternatif adalah:
TABLE V.5
TOTAL BIAYA PER RUTE
TOTAL BIAYA PER BULAN = Rp 451,455,000,-
TOTAL BIAYA PER BULAN - DEPRESIASI = Rp 451,355,000,-
TOTAL BIAYA PER BULAN DENGAN MARGIN DENGAN MARGIN
15% = Rp 519,058,250,-
B. Analisis
Terdapat 26 rute terbentuk dibandingkan dengan rute
sebelumnya yang dibagi berdasarkan area dalam kota dan luar
kota saja.
Biaya yang dibutuhkan untuk rute awal Rp 742.251.000,-
sementara biaya yang dibutuhkan untuk rute baru Rp
519.058.250,-.
Tarif yang diberlakukan untuk rute alternatif berbeda
dengan tarif awal, dapat dilihat pada Tabel V.1 dan Tabel V.6.
TABLE V.6
TARIF ALTERNATIF
TARIF ALTERNATIF
Kategori
Jarak
Jarak Kategori Tarif Baru
Dekat
0-20 KM CBU Rp 60,193
CUB Rp 18,651
Matic Rp 22,214
Sport Rp 24,224
Sedang
21-60 KM CBU Rp 60,045
CUB Rp 21,269
Matic Rp 21,691
Sport Rp 42,983
Jauh
61-120 KM CBU Rp 26,583
CUB Rp 12,478
Matic Rp 15,293
Sport Rp 20,266
Jauh+
>120 KM CBU Rp 40,331
CUB Rp 17,954
Matic Rp 19,949
Sport Rp 19,949
VI.KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pengolahan data dan analisis dapat
disimpulkan bahwa:
1. Terdapat 26 rute baru yang terbentuk, rute tersebut
terbagi menjadi rute Barat, Timur-Utara dan Utara-
Selatan.
2. Total biaya transportasi rata-rata yang dikeluarkan
perusahaan sekitar Rp 742,251,000,- per bulan. Biaya
yang dibutuhkan untuk rute alternatif yang terbentuk
sekitar Rp 519,058,250,-, maka biaya dapat dikurangi
sebesar 30%.
B. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian tersebut terdapat beberapa hal
yang mungkin dapat dilakukan perusahaan sebagai berikut:
1. Harga per kategori dapat diperbaharui setiap tahun, agar
mengurangi biaya dapat dilakukan secara maksimal.
2. Terapkan rute yang baru sesuai penelitian ini, jika
terdapat dealer baru.
3. Lakukan assembly produk CBU untuk membuat harga
unit kategori tersebut lebih murah.
4. Pembulatan angka dari hasil perhitungan ini dapat
dilakukan untuk memudahkan pembagian biaya secara
nyata.
5. GPS dapat digunakan untuk mengetahui lokasi truk dan
menghitung jarak aktual yang ditempuh truk. Untuk
optimalisasi jarak tempuh dapat dibandingkan jarak
aktual dengan jarak rute baru.
References
1. A. Raden Prana, 2007. Aplikasi Kombinatorial pada
Vehicle Routing Problem. Bandung: Jurusan Teknik
Informatika ITB.
2. Amberg, A., Domschke, W., and Voss, S. (2000),
‘Multiple center capacitated arc routing problems: A
tabu search algorithm using capacitated trees’,
European Journal of Operational Research, vol. 44,
no. 2, pp. 360-376.
3. Altinel, K., and Oncan (2005), ‘A new enhancement
of the Clarke and Wright savings heuristic for the
capacitated vehicle routing problem’, Journal of the
Operational Research Society, 56(8), pp. 954-961.
4. Alba, E., and Dorronsoro, B. (2005), ‘Computing
nine new best-so-far solutions for Capacitated VRP
with a cellular Genetic Algorithm’ Cellular Genetic
Algorithm, Information Processing Letters 98 (2006),
pp. 225–230.
5. Baker, E. K. (2002), ‘Evolution of microcomputer-
based vehicle routing software’, Case studies in the
United States, pp. 353-361 in Toth P & Vigo D
(Eds.), ‘The vehicle routing problem’, SIAM,
Philadelphia (PA), 22(1), pp. 3-27.
6. Braysy, O., and Gendreau, M. (2005), ‘Vehicle
routing problem with time windows, Part I: Route
construction and local search algorithms’,
Transportation Science, 39(1), pp. 104-118.
7. Caccetta et al. (2013), ‘An Improved Clarke and
Wright Algorithm to Solve the Capacitated Vehicle
Routing Problem’, Engineering, Technology and
Applied Science Research, Vol. 3, No. 2, pp. 413-415.
8. Chandran, B., and Raghavan, S., (2008), ‘Modeling
and Solving the Capacitated Vehicle Routing
Problem on Trees’, The Vehicle Routing Problem:
Latest Advances and New Challenges, Vol. 33, pp.
239-261.
9. Islam, M., Ghosh, S., and Rahman, M., (2015),
‘Solving Capacitated Vehicle Routing Problem by
Using Heuristic Approaches: A Case Study’, Journal
of Modern Science and Technology, Vol. 3, No.1, pp.
135-146.
10. Kamaluddin, Rustian. Beberapa aspek pembangunan
nasional dan pembangunan daerah. Lembaga
Penerbit, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia,
1987.
11. Lysgaard, J., Clarke and Wright’s Savings Algorithm,
Denmark: Department of Management Science and
Logistics, The Aarhus School of Business, 1997.
12. Morlok, Edward K. Pengantar teknik dan
perencanaan transportasi (Introduction to
transportation engineering and planning). Jakarta:
Penerbit Erlangga, 1991.
13. Nasution, M. Nur., Manajemen Transportasi. Jakarta:
Penerbit Ghalia Indonesia, 2004.
14. Sri Mulyono, Riset Operasi, Jakarta: Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 2002.
15. Tamin, Ofyar Z., Perencanaan dan pemodelan
transportasi, Bandung: ITB, 2000.

More Related Content

Viewers also liked

Crecimiento inclusivo, desarrollo local y comunicación
Crecimiento inclusivo, desarrollo local y comunicaciónCrecimiento inclusivo, desarrollo local y comunicación
Crecimiento inclusivo, desarrollo local y comunicaciónSandra Carrillo Hoyos
 
Edital chamada fundect catc (1)
Edital chamada fundect catc (1)Edital chamada fundect catc (1)
Edital chamada fundect catc (1)Thomas Hümmrich
 
Using KPIs is to lead high performing customer success
Using KPIs is to lead high performing customer successUsing KPIs is to lead high performing customer success
Using KPIs is to lead high performing customer successPaul Reeves
 
Soldadora lincoln ims402
Soldadora lincoln ims402Soldadora lincoln ims402
Soldadora lincoln ims402tonylaw09
 
Association of southeast asian nations (asean) – Member Nations
Association of southeast asian nations (asean) – Member NationsAssociation of southeast asian nations (asean) – Member Nations
Association of southeast asian nations (asean) – Member Nationshindujudaic
 
Social Media Marketing per Giornali
Social Media Marketing per GiornaliSocial Media Marketing per Giornali
Social Media Marketing per GiornaliPierluca Santoro
 
The Lusitania & Zimmerman Note
The Lusitania & Zimmerman NoteThe Lusitania & Zimmerman Note
The Lusitania & Zimmerman NoteDiana Fordham
 
How to write a great job description
How to write a great job descriptionHow to write a great job description
How to write a great job descriptionDean Da Costa
 
Original history of goa
Original history of goaOriginal history of goa
Original history of goaJoshua Miranda
 

Viewers also liked (12)

Crecimiento inclusivo, desarrollo local y comunicación
Crecimiento inclusivo, desarrollo local y comunicaciónCrecimiento inclusivo, desarrollo local y comunicación
Crecimiento inclusivo, desarrollo local y comunicación
 
Edital chamada fundect catc (1)
Edital chamada fundect catc (1)Edital chamada fundect catc (1)
Edital chamada fundect catc (1)
 
Using KPIs is to lead high performing customer success
Using KPIs is to lead high performing customer successUsing KPIs is to lead high performing customer success
Using KPIs is to lead high performing customer success
 
Soldadora lincoln ims402
Soldadora lincoln ims402Soldadora lincoln ims402
Soldadora lincoln ims402
 
Pavel Kuznetsov
Pavel KuznetsovPavel Kuznetsov
Pavel Kuznetsov
 
Association of southeast asian nations (asean) – Member Nations
Association of southeast asian nations (asean) – Member NationsAssociation of southeast asian nations (asean) – Member Nations
Association of southeast asian nations (asean) – Member Nations
 
Social Media Marketing per Giornali
Social Media Marketing per GiornaliSocial Media Marketing per Giornali
Social Media Marketing per Giornali
 
The Lusitania & Zimmerman Note
The Lusitania & Zimmerman NoteThe Lusitania & Zimmerman Note
The Lusitania & Zimmerman Note
 
How to write a great job description
How to write a great job descriptionHow to write a great job description
How to write a great job description
 
Original history of goa
Original history of goaOriginal history of goa
Original history of goa
 
CV Arilton Freitas English 2016 (1)
CV Arilton Freitas English 2016 (1)CV Arilton Freitas English 2016 (1)
CV Arilton Freitas English 2016 (1)
 
SaaS Metrics
SaaS MetricsSaaS Metrics
SaaS Metrics
 

Similar to IEEE-Conference-A4-format-MSword

LN8 - Planning and Managing Long Haul Freight Transportation
LN8 - Planning and Managing Long Haul Freight TransportationLN8 - Planning and Managing Long Haul Freight Transportation
LN8 - Planning and Managing Long Haul Freight TransportationBinus Online Learning
 
Maksimasi keuntungan biaya setoran angkutan kota cv. tiga sekawan
Maksimasi keuntungan biaya setoran angkutan kota cv. tiga sekawanMaksimasi keuntungan biaya setoran angkutan kota cv. tiga sekawan
Maksimasi keuntungan biaya setoran angkutan kota cv. tiga sekawanIrwansyah Hazniel
 
Analisis kapasitas jalan vissim by ocky pribadi
Analisis kapasitas jalan vissim by ocky pribadiAnalisis kapasitas jalan vissim by ocky pribadi
Analisis kapasitas jalan vissim by ocky pribadiwandi rusfiandi
 
Pertemuan ke 2 . lokasi pabrik
Pertemuan ke  2 . lokasi pabrikPertemuan ke  2 . lokasi pabrik
Pertemuan ke 2 . lokasi pabrikZall Zallibeng N
 
Materi Seminar proposal IoT dan VRP Optimization S2 Binus
Materi Seminar proposal IoT dan VRP Optimization S2 BinusMateri Seminar proposal IoT dan VRP Optimization S2 Binus
Materi Seminar proposal IoT dan VRP Optimization S2 BinusAgnanZakariyaSoeward1
 
Manajemen transportasi
Manajemen transportasiManajemen transportasi
Manajemen transportasimuhammad hasan
 
TRANSPORTASI METODE NORTH WEST.pptx
TRANSPORTASI METODE NORTH WEST.pptxTRANSPORTASI METODE NORTH WEST.pptx
TRANSPORTASI METODE NORTH WEST.pptxBal75
 
1 bab-1-biaya-operasi-kendaraan-dr-gito-sugiyanto
1 bab-1-biaya-operasi-kendaraan-dr-gito-sugiyanto1 bab-1-biaya-operasi-kendaraan-dr-gito-sugiyanto
1 bab-1-biaya-operasi-kendaraan-dr-gito-sugiyantoHendra Syahputra
 
Pemodelan Matematika dalam Penentuan siklus waktu traffic light
Pemodelan Matematika dalam Penentuan siklus waktu traffic lightPemodelan Matematika dalam Penentuan siklus waktu traffic light
Pemodelan Matematika dalam Penentuan siklus waktu traffic lightSigit Rimba Atmojo
 
Slide-CIV-312-pertemuan-7.pptx
Slide-CIV-312-pertemuan-7.pptxSlide-CIV-312-pertemuan-7.pptx
Slide-CIV-312-pertemuan-7.pptxGlennGodjang
 
Pertemuan_Ke-6_MADM.pptx
Pertemuan_Ke-6_MADM.pptxPertemuan_Ke-6_MADM.pptx
Pertemuan_Ke-6_MADM.pptxANNISASYAWALIA1
 
Kuliah-Pertemuan-8-PT.ppt
Kuliah-Pertemuan-8-PT.pptKuliah-Pertemuan-8-PT.ppt
Kuliah-Pertemuan-8-PT.pptHohohoHa
 
Penerapan Algoritma Greedy Dalam Menentukan Rute Terpendek Puskesmas (Studi K...
Penerapan Algoritma Greedy Dalam Menentukan Rute Terpendek Puskesmas (Studi K...Penerapan Algoritma Greedy Dalam Menentukan Rute Terpendek Puskesmas (Studi K...
Penerapan Algoritma Greedy Dalam Menentukan Rute Terpendek Puskesmas (Studi K...faisalpiliang1
 

Similar to IEEE-Conference-A4-format-MSword (20)

Transportasi
TransportasiTransportasi
Transportasi
 
LN8 - Planning and Managing Long Haul Freight Transportation
LN8 - Planning and Managing Long Haul Freight TransportationLN8 - Planning and Managing Long Haul Freight Transportation
LN8 - Planning and Managing Long Haul Freight Transportation
 
Maksimasi keuntungan biaya setoran angkutan kota cv. tiga sekawan
Maksimasi keuntungan biaya setoran angkutan kota cv. tiga sekawanMaksimasi keuntungan biaya setoran angkutan kota cv. tiga sekawan
Maksimasi keuntungan biaya setoran angkutan kota cv. tiga sekawan
 
Analisis kapasitas jalan vissim by ocky pribadi
Analisis kapasitas jalan vissim by ocky pribadiAnalisis kapasitas jalan vissim by ocky pribadi
Analisis kapasitas jalan vissim by ocky pribadi
 
1170 4228-1-pb
1170 4228-1-pb1170 4228-1-pb
1170 4228-1-pb
 
1170 4228-1-pb
1170 4228-1-pb1170 4228-1-pb
1170 4228-1-pb
 
Pertemuan ke 2 . lokasi pabrik
Pertemuan ke  2 . lokasi pabrikPertemuan ke  2 . lokasi pabrik
Pertemuan ke 2 . lokasi pabrik
 
Materi Seminar proposal IoT dan VRP Optimization S2 Binus
Materi Seminar proposal IoT dan VRP Optimization S2 BinusMateri Seminar proposal IoT dan VRP Optimization S2 Binus
Materi Seminar proposal IoT dan VRP Optimization S2 Binus
 
Manajemen transportasi
Manajemen transportasiManajemen transportasi
Manajemen transportasi
 
TRANSPORTASI METODE NORTH WEST.pptx
TRANSPORTASI METODE NORTH WEST.pptxTRANSPORTASI METODE NORTH WEST.pptx
TRANSPORTASI METODE NORTH WEST.pptx
 
1 bab-1-biaya-operasi-kendaraan-dr-gito-sugiyanto
1 bab-1-biaya-operasi-kendaraan-dr-gito-sugiyanto1 bab-1-biaya-operasi-kendaraan-dr-gito-sugiyanto
1 bab-1-biaya-operasi-kendaraan-dr-gito-sugiyanto
 
Persimpangan ke 5
 Persimpangan ke 5 Persimpangan ke 5
Persimpangan ke 5
 
Pemodelan Matematika dalam Penentuan siklus waktu traffic light
Pemodelan Matematika dalam Penentuan siklus waktu traffic lightPemodelan Matematika dalam Penentuan siklus waktu traffic light
Pemodelan Matematika dalam Penentuan siklus waktu traffic light
 
92 166-1-sm
92 166-1-sm92 166-1-sm
92 166-1-sm
 
Slide-CIV-312-pertemuan-7.pptx
Slide-CIV-312-pertemuan-7.pptxSlide-CIV-312-pertemuan-7.pptx
Slide-CIV-312-pertemuan-7.pptx
 
Pertemuan_Ke-6_MADM.pptx
Pertemuan_Ke-6_MADM.pptxPertemuan_Ke-6_MADM.pptx
Pertemuan_Ke-6_MADM.pptx
 
Kuliah-Pertemuan-8-PT.ppt
Kuliah-Pertemuan-8-PT.pptKuliah-Pertemuan-8-PT.ppt
Kuliah-Pertemuan-8-PT.ppt
 
9 pilot projects rs final id 2 r1
9 pilot projects rs final id 2 r19 pilot projects rs final id 2 r1
9 pilot projects rs final id 2 r1
 
2 service standards gn final id r1
2 service standards gn final id r12 service standards gn final id r1
2 service standards gn final id r1
 
Penerapan Algoritma Greedy Dalam Menentukan Rute Terpendek Puskesmas (Studi K...
Penerapan Algoritma Greedy Dalam Menentukan Rute Terpendek Puskesmas (Studi K...Penerapan Algoritma Greedy Dalam Menentukan Rute Terpendek Puskesmas (Studi K...
Penerapan Algoritma Greedy Dalam Menentukan Rute Terpendek Puskesmas (Studi K...
 

IEEE-Conference-A4-format-MSword

  • 1. USULAN RUTE PENGIRIMAN DENGAN ALOGIRTMA CLARKE AND WRIGHT UNTUK MEMINIMASI BIAYA TRANSPORTASI DI PT. X BANDUNG Cindy Claudia Teknik Industri, Institut Teknologi Harapan Bangsa Jalan Dipatiukur no. 80-84, Bandung cindyclaudiap@gmail.com Abstrak— PT. X merupakan dealer utama sepeda motor dan suku cadang resmi Honda di Jawa Barat. Tugas utamanya adalah mengirimkan unit sepeda motor dan kelengkapan standar unit menuju dealer. Pengiriman dilakukan menggunakan jasa ekspedisi menuju 78 dealer. Terdapat 3 ekspedisi yang memiliki 40 truk dan rata-rata kapasitas 37 unit. Unit yang dikirim terbagi menjadi kategori CBU, CUB, Matic dan Sport. Rute pengiriman terbagi menjadi 6 area dalam kota dan 4 area luar kota. Rute tersebut ditentukan tim administrasi, namun tidak berdasarkan rute terpendek. Hal ini mengakibatkan jarak tempuh yang panjang dan biaya yang besar. Penelitian ini menggunakan algoritma Clarke and Wright yang bertujuan untuk mencari rute alternatif dan mengurangi biaya pengiriman. Hasil perhitungan menunjukkan 26 rute baru terbentuk dengan biaya Rp 519.058.250,-. Persentase pengurangan biaya sekitar 30% dari total biaya awal Rp 742.251.000,-. Keywords- Alternatif Rute, Mengurangi Biaya, Algoritma Clarke and Wright I. PENDAHULUAN Sepeda motor merupakan salah satu kendaraan yang sering digunakan oleh masyarakat Indonesia. Setiap tahunnya penjualan unit sepeda motor mengalami peningkatan. Hal ini menimbulkan persaingan antar industri penghasil sepeda motor. Untuk tetap bertahan diperlukan perbaikan secara terus menerus. PT. X merupakan salah satu main dealer sepeda motor di Jawa Barat. PT. X melayani 78 dealer yang memiliki permintaan fluktuatif. Terdapat 3 tim ekspedisi outsourcing yang digunakan untuk mengirimkan unit. Total kendaraan yang digunakan adalah 40 truk dengan kapasitas rata-rata 37 unit. Setiap truk dikendarai oleh seorang sopir dan dibantu seorang kenek. Unit yang dikirim terbagi menjadi CBU, CUB, Matic, dan Sport. Biaya untuk mengirimkan unit digolongkan per kategori unit per kategori jarak, yaitu dekat, sedang, jauh dan jauh+. Permasalahan yang dihadapi PT. X adalah penentuan rute yang tidak berdasarkan jarak terpendek, sehingga jarak tempuh panjang dan biaya yang dibutuhkan besar. Penentuan rute alternatif dapat menjadi solusi penghematan jarak tempuh dan biaya. Kendaraan yang dibatasi kapasitasnya dan permintaan yang harus dipenuhi dari sekumpulan dealer mengarah pada CVRP. Algoritma Clarke and Wright menjadi pilihan utama untuk mengatasi CVRP pada PT. X. Terdapat batasan dan asumsi dalam penelitian ini, yaitu data yang digunakan hanya bulan Januari-Juni 2015 di warehouse Bandung, 1 bulan terdiri dari 25 hari kerja dengan 8 kerja per hari, satu dealer dilayani satu kendaraan, satu kendaraan dapat melayani lebih dari satu dealer, pengiriman berawal dan berakhir di depot, kondisi rute yang ditempuh normal, perjalanan 5 kilometer membutuhkan 1 liter bensin. II. KAJIAN PUSTAKA Kajian pustaka dilakukan untuk memahami pengertian mengenai transportasi, permasalahan transportasi (Vehicle Routing Problem), CVRP dan metode yang digunakan untuk CVRP. A. Transportasi Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang ari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan sebuah wahana yang digerakan oleh manusia atau mesin. Tamin (1997) berpendapat bahwa transportasi adalah suatu sistem yang terdiri dari prasarana/sarana dan sistem pelayanan yang memungkinkan adanya pergerakan ke seluruh wilayah. Unsur-unsur dasar transportasi adalah kendaraan, rute, fasilitas terminal, prime mover, waktu transit dan biaya, Sementara jenis transportasi dibagi menjadi transportasi darat, transportasi air dan transportasi udara. Transportasi dapat mengangkut penumpang, barang atau surat B. VRP Vehicle Routing Problem (VRP) merupakan salah satu permasalahan pada transportasi. VRP berkaitan dengan depot yang melayani sejumlah konsumen dengan kendaraan. Solusi VRP bertujuan untuk meminimalkan jumlah kendaraan dan ongkos perjalanan. VRP memiliki kategori CVRP, VRPTW, MDVRP, VRPPD, SDVRP, SVRP, dan PVRP. Solusi dapat diperoleh dengan menggunakan metode atau algoritma perhitungan.
  • 2. C. CVRP Capacitated Vehicle Routing Problem (CVRP) adalah VRP dengan batasan kapasitas kendaraan. CVRP merupakan keadaan dimana sejumlah kendaraan dengan kapasitas tertentu harus melayani sejumlah permintaan pelanggan yang diketahui dari sebuah depit dengan biaya transit minimum. D. Metode Solusi Untuk memperoleh solusi dari sebuah permasalahan transportasi, dapat digunakan beberapa metode perhitungan sesuai dengan keadaan dan tujuan. Beberapa metode ini dapat digunakan untuk mencari solusi yang optimal dari CVRP, yaitu metode North-West Corner, Least-cost, Vogel Aproximation Method (VAM), Stepping Stone, atau Algoritma Clarke and Wright. III. METODOLOGI PENELITIAN Dari berbagai metode yang dapat menghasilkan solusi optimal, algoritma Clarke and Wright dipilih karena dapat memberikan solusi terbaik. Serta dapat menjawab tujuan penelitian, yaitu membentuk rute alternatif dan mengurangi biaya yang dibutuhkan. A. Pendekatan Penelitian Algoritma Clarke and Wright termasuk kedalam algoritma heuristik yang tidak memberi solusi optimal tetapi dapat memberi solusi terbaik mendekati optimal. Pada dasarnya algoritma tersebut menghitung penghematan jarak yang mungkin dilakukan dengan menggabungkan dua konsumen atau lebih menjadi satu rute pengiriman seperti digambarkan pada Gambar III.1. Node i dan j menunjukkan konsumen, sementaran 0 menunjukkan depot. GAMBAR III.1 ILUSTRASI KONSEP PENGHEMATAN Dalam penelitian ini rute alternatif akan dibentuk dari 1 depot dan 78 dealer. Tahap pertama dalam algoritma Clarke and Wright adalah menyusun matriks jarak dari depot menuju node dan jarak antar node. TABLE IIII.1 BENTUK UMUM MATRIKS JARAK V0 V0 0 V1 V1 0 Vi Vi C0i 0 … … 0 Vj Vj Cij 0 … … 0 Vn Vn 0 Keterangan: V0 =Depot Vi =Node i Vj =Node j c0i=jarak dari depot ke node i = jarak dari node i ke depot cij=jarak dari node i ke node j = jarak dari node j ke node i Langkah selanjutnya adalah dengan menghitung nilai penghematan jarak (Sij) dan masukkan dalam table matriks penghematan seperti pada Tabel III.2. Rumus yang digunakan untuk mengitung nilai penghematan adalah: Sij=c0i+c0j-cij (III.1) TABLE IIIII.1 BENTUK UMUM MATRIKS PENGHEMATAN q V0 0 V1 0 Vi … C0i 0 … qi tij 0 Vj Si,j qj 0 … … 0 Vn qn 0 Keterangan: qi=permintaan node ke-i qj=permintaan node ke-j Sij=nilai penghematan jarak dari node i ke node j tij=penentu kombinasi node yang dapat dimasukkan dalam satu rute. Setelah memperoleh seluruh nilai penghematan dilakukan pengurutan antar node dengan nilai penghematan terbesar hingga terkecil. Hal ini dilakukan untuk memudahkan memasang node menjadi satu rute pengiriman. Perhitungan biaya dapat dilakukan untuk rute pengiriman dengan menjabarkan komponen biaya yang dibutuhkan kemudian mengalikannya dengan jumlah permintaan. B. Diagram Alir Penelitian Terdapat langkah-langkah proses dari penelitian yang digambarkan pada Gambar III.2. Diagram tersebut menunjukkan seluruh proses dan data yang digunakan terkait penelitian mencari solusi rute alternatif bagi pengiriman unit di PT.X. Tahapan awalnya adalah dengan mempelajari kondisi lapangan dan mengidentifikasi permaslahan yang ada, kemudian ditetapkan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Kemudian melakukan studi literatur untuk mempelajari konsep teoritis, berkaitan dengan CVRP. Selanjutnya dikumpulkan data berupa kategori unit, data dealer, permintaan unit per dealer, data ekspedisi dan biaya transportasi. Pengolahan data dilakukan dengan algoritma Clarke and Wright. Kemudian dilakukan analisis dan disusun kesimpulan dan saran dari penelitian.
  • 3. GAMBAR IVII.2 DIAGRAM PENELITIAN Model matematis dari algortima Clarke and Wright adalah:  Variabel keputusan: merupakan kumpulan lokasi depot dan dealer merupakan lokasi warehouse grafik yang merepresentasikan rute transportasi kendaraan dengan dan E merupakan penghubung antar agen (III.4) permintaan dari dealer rata-rata kapasitas kendaraan jumlah kendaraan biaya per jarak antar dealer jarak maksimum yang dapat ditempuh sebuah kendaraan batas bawah biaya transportasi dari warehouse ke dealer batas bawah jumlah kendaraan yang dibutuhkan untuk mengunjungi semua lokasi, dengan adalah solusi optimal. dan komplemen dari dalam .  Fungsi tujuan: (III.1)  Pembatas: 1. Setiap titik dikunjungi tepat satu kali oleh suatu kendaraan: (III.2) 2. Total permintaan semua titik dalam satu rute tidak melebihi kapasitas kendaraan: (III.3) 3. Setiap rute berawal dari depot 0: (III.4) 4. Setiap kendaraan yang mengunjungi satu titik pasti akan meninggalkan titik tersebut: (III.5) 5. Setiap rute berakhir di depot 79: (III.6) 6. Variabel merupakan variable biner: (III.7) IV.PENGUMPULAN DATA Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah: A. Data Master Unit Master unit berupa tipe-tipe unit yang tergolong dalam kategori CBU, CUB, matic dan sport. Data ini berguna dalam memudahkan penyimpanan dan penggolongan unit apa saja yang masuk dalam 4 kategori unit. TABLE VV.1 CONTOH DATA MASTER UNIT JENIS MOTOR TIPE KATEGORI CBR 150 CBR150RC CBU Blade Series NF11C1CA CUB Techno CBS ACB2J21B02 MATIC CB 150 CB15A1RRF1 SPORT CB15A1RRF2 SPORT
  • 4. B. Data Dealer Data ini berguna untuk memetakan lokasi warehouse dan dealer. Lokasi dipetakan berdasarkan alamat dealer menggunakan google maps. TABLE VIV.2 CONTOH DATA DEALER Kota Kode Dealer Alamat Dealer Bandung EBAQ Warehouse (Main Dealer Honda) Jl. H.M.S. Mintaredja Kec. Cimahi Tengah Cimahi Bandung BJL ACEH MOTOR, PD Jl. Aceh 25 Kec. Sumur Bandung Bandung Tasikmalaya ORGA AGUNG JAYA BERSAMA, CV Jl. Perintis Kemerdekaan 206 Kec. Kawalu Tasikmalaya Cianjur RCPA AGUNG MOTOR 2, CV Jl. Dr. Muwardi 175 C Kec. Cianjur Cianjur Cianjur RBM AGUNG MOTOR, CV Jl. Raya Cipanas Komplek Ruko Kp. Cipendewa Kec. Pacet Cianjur C. Data Demand Dealer Permintaan dealer tidak tentu, tergantung permintaan konsumen. Rata-rata permintaan unit pada Januari-Juni 2015 adalah 22.225 unit, totalnya 133.250 unit. TABLE VIIV.3 CONTOH DATA DEMAND DEALER Nama Dealer Total Demand (Jan-Jun 2015) CBU CUB MATIC SPORT ACEH MOTOR, PD 18 65 911 27 AGUNG JAYA BERSAMA, CV 38 133 1592 47 AGUNG MOTOR 1, CV 47 194 1893 114 AGUNG MOTOR 2, CV 17 95 925 53 AMARTA SAYAP MERAH, PT 22 228 3187 123 D. Data Ekspedisi Tim ekspedisi terdiri dari SBR, RJTM dan TM. Setiap tim memiliki truk dan kapasitas yang jumlahnya berbeda. Total truk ketiganya 40 dengan rata-rata kapasitas 37 unit. TABLE VIIIV.4 DATA EKSPEDISI JUMLAH TRUK KAPASITAS UNIT SBR 8 30-40 RJTM 19 32-36 TM 13 32-36 Total: 40 Rata-rata: 37 unit E. Biaya Transportasi Biaya transportasi unit tergantung pada tariff yang digunakan oleh perusahaan. Seperti pada Tabel IV.5, tarif dibedakan atas kategori jarak dan kategori unit. Untuk menghitung biaya transportasi dari rute alternatif dibutuhkan komponen biaya seperti bensin, gaji, maintenance,tol, uang makan, dan lain-lain. Seluruh komponen biaya diperoleh berdasarkan biaya aktual yang dibutuhkan dalam transportasi unit di tahun 2015. TABLE IXV.5 TARIF TRANSPORTASI TARIF ONGKOS ANGKUT DAN BIAYA KIRIM UNIT Kategori Jarak Jarak Kategori Unit Tarif 2015 (Rp) Dekat 0-20 KM CBU 64000 CUB 20000 Matic 24000 Sport 24000 Sedang 21-60 KM CBU 73000 CUB 26000 Matic 31000 Sport 31000 Jauh 60-120 KM CBU 84000 CUB 38000 Matic 43000 Sport 43000 Jauh+ >120 KM CBU 93000 CUB 45000 Matic 50000 Sport 50000 V. PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS A. Pengolahan Data Total biaya dari rute yang diterapkan perusahaan dapat dihitung dengan menjumlahkan seluruh unit yang dipesan selama periode Januari hingga Juni 2015. Unit yang dijumlahkan harus berdasarkan tipe, kemudian dirata-rata untuk mengetahui jumlah unit yang dipesan per bulan. Jumlah unit tersebut kemudian akan dikalikan dengan tarif sesuai kategori jarak dan kategori unit seperti pada Tabel V.2, yang menghasilkan total Rp 742.251.000,-. Biaya awal berguna untuk perbandingan dengan biaya yang dibutuhkan untuk rute alternatif. TABLE V.1 BIAYA AWAL TOTAL BIAYA AWAL Kategori Jarak Tipe Motor Tarif 2015 (Rp) Demand Biaya (Rp) Dekat CBU 64.000 200 12.800.000 CUB 20.000 690 13.800.000 Matic 24.000 7889 189.336.000 Sport 24.000 365 8.760.000 Sedang CBU 73.000 106 7.738.000 CUB 26.000 293 7618.000 Matic 31.000 3930 12.1830.000 Sport 31.000 179 5.549.000 Jauh CBU 84.000 206 17.304.000
  • 5. CUB 38.000 731 27.778.000 Matic 43.000 7040 302.720.000 Sport 43.000 421 18.103.000 Jauh+ CBU 93.000 5 465.000 CUB 45.000 10 450.000 Matic 50.000 155 7.750.000 Sport 50.000 5 250.000 Total Biaya 742.251.000 Matriks jarak diperoleh dari pencarian jarak warehouse ke dealer dan jarak antara dealer lewat aplikasi google maps. Kondisi jalan yang dilalui dianggap normal dengan memperhatikan kemacetan dan stopan. Setiap kendaraan diasumsikan berangkat antaran jam 08.00 hingga 09.00. TABLE V.2 MATRIKS JARAK Kode Lokasi Kode Lokasi WH BJL ORGA RBM RCPA DARI- KE (KM) WH BAROS ACEH MOTOR, PD AGUNG JAYA BERSAMA, CV AGUNG MOTOR 1, CV AGUNG MOTOR 2, CV WH WH BAROS 0 BJL ACEH MOTOR, PD 12 0 ORGA AGUNG JAYA BERSA MA, CV 125 118 0 RBM AGUNG MOTOR 1, CV 53 62 173 0 RCPA AGUNG MOTOR 2, CV 69 79 190 16 0 Perhitungan matriks penghematan didasari oleh jarak tempuh suatu kendaraan yang menggantikan dua kendaraan untuk melayani node dan node . Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai penghematan adalah: (V.1) TABLE V.3 PERHITUNGAN PENGHEMATAN JARAK BJL,ORGA Dari-Ke (KM) WH BJL ORGA RBM RCPA WH 0 BJL 12 0 ORGA +125 -118 0 RBM 53 62 173 0 RCPA 69 79 190 16 0 Dari-Ke (KM) BJL ORGA RBM BJL ORGA 19 RBM RCPA Lakukan tahapan perhitungan hingga seluruh nilai penghematan diketahui. Matriks penghematan ditunjukkan pada Tabel V.4. TABLE V.4 MATRIKS PENGHEMATAN JARAK DARI-KE (KM) Dealer ACEH MOTOR, PD AGUNG JAYA BERSAMA, CV AGUNG MOTOR 1, CV Kode BJL ORGA RBM ACEH MOTOR, PD BJL AGUNG JAYA BERSAMA, CV ORGA 19 AGUNG MOTOR 1, CV RBM 116 5 AGUNG MOTOR 2, CV RCPA 43 -68 -68 Langkah selanjutnya adalah mengurutkan matriks penghematan jarak dari nilai terbesar hingga terkecil. Kemudian tentukan rute berdasarkan nilai penghematannya dan permintaan dealer per hari yang tidak boleh melebihi kapasitas kendaraan jika dijumlahkan. Berikut rute yang terbentuk: 1. Netral Jaya Motor 2-Astra International TBK-Buana Jaya Cemerlang-Budiman Motor-Netral Jaya Motor 3 2. Helmi Hendra Motor-Setia Kawan Motor III-Daya Anugaerah Mandiri Ciamis 3. Netral Jaya Motor 4-Daya Anugrah Mandiri Tasikmalaya 4. Subur Jaya-Sinar Mas I-Niaga Redja Abadi-Agung Jaya Bersama 5. Surya Wijaya Sejahtera-Lima Motor-Anugrah Hasta Mulia-Sinar Mas II 6. Cemara Guna Lestari-Daya Anugrah Mandiri Garut 7. Wijaya Abadi-Daya Anugrah Mandiri Soreang-Hari Baru Gemilang 8. Bintang Alam Jaya 9. Roda Mas Auto Lestari-Selamat Lestari Mandiri 3- Selamat Lestari Mandiri 2-Selamat lestari Mandiri 1 10. Daya Anugrah Mandiri Sukabumi 2-Daya Anugrah Mandiri Sukabumi 1-Mega Motor 11. Nusantara Surya Sakti-Tunas Dwipa Matra 2-Terus Jaya 12. Agung Motor 1-Duta Niaga Multi Sejahtera-Agung Motor2 13. Amarta Sayap Merah-Daya Anugrah Mandiri Cianjur- Suprajaya Motor 14. Nagamas Mitra Abadi 2-Tunas Dwipa Matra 1 15. Dwiputra Anugrah Perkasa-Daya Adicipta Motora- Perwiratama Darmaguna 16. Sumber Rejeki2-Cemara Agung Motor-SUmber Rejeki 1- Daya Anugrah Mandiri Sumedang 2-Mawar Putra 17. Daya Anugrah Mnandiri Sumedang 1-Sinar Makmur- Daya Alvita Mandiri 18. Subur Motor Raya-Berkat Abadi-Mitra Jaya 19. Sinar Karya-Daya Anugrah Mandiri Kiaracondong-Naga Mas Mitra Abadi 1-Daya Anugrah Mandiri Soekarno Hatta 20. Arimbi Amartapura 21. Daya Anugrah Mandiri Asia Afrika-Cemara Agung Sejahtera-Gelora Fajar Perkasa 22. Sinar Mas Sakti-Mitradeka Mandiri 2-Mitradeka Mandiri 1 23. Wijaya Abadi Mulia-Sinar Rejeki Lembang
  • 6. 24. Astra International-Budi Agung-Wijaya Motor 25. Netral jaya Motor 1-Wahanaartha Ritelindo 26. Rejeki Motor-Aceh Motor-Surya Anugrah mnadiri-Eka Surya Wijaya Kemudian hitung biaya transportasi per rute berdasarkan komponen biaya yang diperoleh dari tim ekspedisi. Biaya per rute alternatif adalah: TABLE V.5 TOTAL BIAYA PER RUTE TOTAL BIAYA PER BULAN = Rp 451,455,000,- TOTAL BIAYA PER BULAN - DEPRESIASI = Rp 451,355,000,- TOTAL BIAYA PER BULAN DENGAN MARGIN DENGAN MARGIN 15% = Rp 519,058,250,- B. Analisis Terdapat 26 rute terbentuk dibandingkan dengan rute sebelumnya yang dibagi berdasarkan area dalam kota dan luar kota saja. Biaya yang dibutuhkan untuk rute awal Rp 742.251.000,- sementara biaya yang dibutuhkan untuk rute baru Rp 519.058.250,-. Tarif yang diberlakukan untuk rute alternatif berbeda dengan tarif awal, dapat dilihat pada Tabel V.1 dan Tabel V.6. TABLE V.6 TARIF ALTERNATIF TARIF ALTERNATIF Kategori Jarak Jarak Kategori Tarif Baru Dekat 0-20 KM CBU Rp 60,193 CUB Rp 18,651 Matic Rp 22,214 Sport Rp 24,224 Sedang 21-60 KM CBU Rp 60,045 CUB Rp 21,269 Matic Rp 21,691 Sport Rp 42,983 Jauh 61-120 KM CBU Rp 26,583 CUB Rp 12,478 Matic Rp 15,293 Sport Rp 20,266 Jauh+ >120 KM CBU Rp 40,331 CUB Rp 17,954 Matic Rp 19,949 Sport Rp 19,949 VI.KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan pengolahan data dan analisis dapat disimpulkan bahwa: 1. Terdapat 26 rute baru yang terbentuk, rute tersebut terbagi menjadi rute Barat, Timur-Utara dan Utara- Selatan. 2. Total biaya transportasi rata-rata yang dikeluarkan perusahaan sekitar Rp 742,251,000,- per bulan. Biaya yang dibutuhkan untuk rute alternatif yang terbentuk sekitar Rp 519,058,250,-, maka biaya dapat dikurangi sebesar 30%. B. Kesimpulan Berdasarkan penelitian tersebut terdapat beberapa hal yang mungkin dapat dilakukan perusahaan sebagai berikut: 1. Harga per kategori dapat diperbaharui setiap tahun, agar mengurangi biaya dapat dilakukan secara maksimal. 2. Terapkan rute yang baru sesuai penelitian ini, jika terdapat dealer baru. 3. Lakukan assembly produk CBU untuk membuat harga unit kategori tersebut lebih murah. 4. Pembulatan angka dari hasil perhitungan ini dapat dilakukan untuk memudahkan pembagian biaya secara nyata. 5. GPS dapat digunakan untuk mengetahui lokasi truk dan menghitung jarak aktual yang ditempuh truk. Untuk optimalisasi jarak tempuh dapat dibandingkan jarak aktual dengan jarak rute baru. References 1. A. Raden Prana, 2007. Aplikasi Kombinatorial pada Vehicle Routing Problem. Bandung: Jurusan Teknik Informatika ITB. 2. Amberg, A., Domschke, W., and Voss, S. (2000), ‘Multiple center capacitated arc routing problems: A tabu search algorithm using capacitated trees’, European Journal of Operational Research, vol. 44, no. 2, pp. 360-376. 3. Altinel, K., and Oncan (2005), ‘A new enhancement of the Clarke and Wright savings heuristic for the capacitated vehicle routing problem’, Journal of the Operational Research Society, 56(8), pp. 954-961. 4. Alba, E., and Dorronsoro, B. (2005), ‘Computing nine new best-so-far solutions for Capacitated VRP with a cellular Genetic Algorithm’ Cellular Genetic Algorithm, Information Processing Letters 98 (2006), pp. 225–230. 5. Baker, E. K. (2002), ‘Evolution of microcomputer- based vehicle routing software’, Case studies in the United States, pp. 353-361 in Toth P & Vigo D (Eds.), ‘The vehicle routing problem’, SIAM, Philadelphia (PA), 22(1), pp. 3-27. 6. Braysy, O., and Gendreau, M. (2005), ‘Vehicle routing problem with time windows, Part I: Route construction and local search algorithms’, Transportation Science, 39(1), pp. 104-118.
  • 7. 7. Caccetta et al. (2013), ‘An Improved Clarke and Wright Algorithm to Solve the Capacitated Vehicle Routing Problem’, Engineering, Technology and Applied Science Research, Vol. 3, No. 2, pp. 413-415. 8. Chandran, B., and Raghavan, S., (2008), ‘Modeling and Solving the Capacitated Vehicle Routing Problem on Trees’, The Vehicle Routing Problem: Latest Advances and New Challenges, Vol. 33, pp. 239-261. 9. Islam, M., Ghosh, S., and Rahman, M., (2015), ‘Solving Capacitated Vehicle Routing Problem by Using Heuristic Approaches: A Case Study’, Journal of Modern Science and Technology, Vol. 3, No.1, pp. 135-146. 10. Kamaluddin, Rustian. Beberapa aspek pembangunan nasional dan pembangunan daerah. Lembaga Penerbit, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, 1987. 11. Lysgaard, J., Clarke and Wright’s Savings Algorithm, Denmark: Department of Management Science and Logistics, The Aarhus School of Business, 1997. 12. Morlok, Edward K. Pengantar teknik dan perencanaan transportasi (Introduction to transportation engineering and planning). Jakarta: Penerbit Erlangga, 1991. 13. Nasution, M. Nur., Manajemen Transportasi. Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia, 2004. 14. Sri Mulyono, Riset Operasi, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 2002. 15. Tamin, Ofyar Z., Perencanaan dan pemodelan transportasi, Bandung: ITB, 2000.