2. Pengertian Bahasa
Pendidikan Islam; secara bahasa pendidikan dikenal
dengan kata , ,
Kata-kata tersebut mengandung pengertian sebagai
berikut:
memiliki arti antara lain mengasuh, mendidik, dan
memelihara. Selain itu serumpun dengan dikenal kata
yang berarti memiliki, memimpin, memperbaiki,
menambah; dan juga kata yang berarti tumbuh dan
berkembang.
Kata tarbiyah mencakup 4 arti, yaitu: (1) memelihara
pertumbuhan fitrah manusia; (2) mengembangkan
potensi dan kelengkapan manusia yang beraneka
macam (terutama akal budinya); (3) mengarahkan
fitrah dan potensi manusia menuju kesempurnaannya;
dan (4) melaksanakan secara bertahap sesuai dengan
irama perkembangan anak
3. : berarti mengajar yang lebih bersifat pemberian
atau penyampaian pengertian, pengetahuan, dan
keterampilan.
: berarti mendidik yang lebih tertuju pada
penyempurnaan akhlaq budi pekerti.
Para ahli pendidikan Islam sebagaimana dalam
karya-karya mereka biasanya lebih menyoroti
istilah-istilah tersebut dari aspek perbedaan
antara tarbiyah dan ta’lim (atau antara
pendidikan dan pengajaran), dan ta’dib.
4. Bagi Al-Nahlawy (1979) istilah tarbiyah lebih cocok
dengan pendidikan Islam. Berbeda halnya dengan Abdul
Fatah Jalal (1977) yang hasil kajiannya berkesimpulan
bahwa istilah ta’lim lebih luas jangkauannya dan lebih
umum sifatnya daripada tarbiyah.
Kajian yang lainnya berusaha membandingkan dua
istilah di atas dengan istilah ta’dib, sebagaimana di
kemukakan Syed Naquib Al-Attas (1980). Dari hasil
kajiannya ditemukan bahwa istilah ta’dib lebih tepat
untuk digunakan dalam konteks pendidikan Islam, dan
kurang setuju terhadap penggunaan istilah tarbiyah dan
ta’lim
Di kalangan penulis Indonesia, istilah pendidikan
biasanya lebih diarahkan pada pembinaan watak, moral ,
sikap atau kepribadian, atau lebih mengarah pada afektif,
sementara pengajaran lebih diarahkan pada penguasaan
ilmu pengetahauan atau menonjolkan dimensi kognitif
dan psikomotor.
5. Dalam khazanah peradaban Islam sendiri,
semenjak masa Nabi Muhammad Saw sampai
dengan keemasan Islam pada masa Bani Abbas,
sebenarnya kata tarbiyah tidak pernah muncul
dalam literatur-literatur pendidikan. Kata
tarbiyah baru muncul pada abad modern
sebagai terjemahan kata education.
Pada masa klasik hanya dikenal kata ta’dib
untuk menunjukkan makna pendidikan.
Sepanjang kejayaan Islam, pengertian ini terus
dipakai dan seorang ahli pendidik di masa itu
disebut muaddib.
6. Saat para ulama menjurus kepada bidang spesialisasi
dalam ilmu pengetahuan, maka pengertian adab
mengalami penyempitan sebagai hasil karya
kesusastraan dan etika.
Konsekwensi dari hal ini, pemaknaan ta’dib sebagai
konsep pendidikan Islam hilang dari peredaran dan tidak
dikenal lagi.
Sehingga ketika para ahli pendidikan Islam bertemu
dengan istilah education pada abad modern, mereka
menterjemahkannya dengan tarbiyah.
Dengan demikian istilah tarbiyah menjadi populer di
dunia Islam untuk menunjukkan makna pendidikan.
Menurut Langgulung ketiga kata tersebut bisa digunakan
dalam pengertian sama, yaitu pendidikan Islam.
7. Pengertian Istilah
Secara terminologi, Pendidikan Islam setidaknya
tercakup dalam 8 pengertian, yaitu al-tarbiyah
al-diniyah (pendidikan keagamaan), ta’lim al-
din (pengajaran agama), al-ta’lim al-diny
(pengajaran keagamaan), al-ta’lim al-islamy
(pengajaran keislaman), tarbiyah al-muslimin
(pendidikan orang-orang Islam), al-tarbiyah fi
al-Islam (pendidikan dalam Islam), al-tarbiyah
“inda al-muslimin (pendidikan di kalangan
orang-orang Islam), dan al-tarbiyah al-
islamiyah (pendidikan Islami).
(Langgulung,1997)
8. Menurut Muhaimin (2001:29) pendidikan Islam
secara sederhana dapat dipahami dalam beberapa
pengertian sebagai berikut:
Pendidikan menurut Islam atau pendidikan Islami,
yakni pendidikan yang dipahami dan
dikembangkan dari ajaran dan nilai-nilai
fundamental yang terkandung dalam sumber
dasarnya, yaitu Al Qur’an, As Sunnah, dan
Pemikiran Tokoh Pendidikan Islam.
Dengan demikian pendidikan Islam dapat berwujud
pemikiran dan teori pendidikan yang mendasarkan
diri atau dibangun dan dikembangkan dari sumber-
sumber dasar tersebut.
9. Pendidikan ke-Islam-an atau Pendidikan Agama
Islam, yaitu upaya mendidikkan agama Islam atau
ajaran Islam dan nilai-nilainya, agar menjadi way of
life (pandangan dan sikap hidup) seseorang.
Dalam term ini, pendidikan Islam dapat berwujud:
a). segenap kegiatan yang dilakukan seseorang
atau suatu lembaga untuk membantu seorang atau
sekelompok peserta didik dalam menanamkan
dan/atau menumbuhkembangkan ajaran Islam dan
nilai-nilainya; dan
b). segenap fenomena atau perjumpaan antara dua
orang atau lebih yang dapaknya ialah tertanamnya
dan/atau tumbuh kembangnya ajaran Islam pada
salah satu atau beberapa pihak.
10. Pendidikan dalam Islam, atau suatu proses dan
praktik penyelenggaraan pendidikan yang
berlangsung dan berkembang dalam sejarah umat
Islam, yakni proses bertumbuhkembangnya Islam
dan umatnya, baik sebagai agama, ajaran, maupun
sistem budaya dan peradaban, sejak zaman Nabi
Muhammad sampai sekarang.
Dalam term ini pendidikan Islam dipahami
sebagai proses pembudayaan dan pewarisan ajaran
agama, budaya, dan peradaban umat Islam dari
generasi ke generasi sepanjang sejarahnya.
11. Komponen Pendidikan Islam
Komponen Sistem Pendidikan Islam:Komponen Sistem Pendidikan Islam:
Tujuan; (Tujuan Pendidikan Nasional, TujuanTujuan; (Tujuan Pendidikan Nasional, Tujuan
Institusional, Tujuan Kurikuler, TujuanInstitusional, Tujuan Kurikuler, Tujuan
Instruksional)Instruksional)
PendidikPendidik
Peserta DidikPeserta Didik
Kurikulum/materiKurikulum/materi
LingkunganLingkungan
12. Komponen Kurikulum Pendidikan:Komponen Kurikulum Pendidikan:
Tujuan/Kompetensi (KI dan KD)Tujuan/Kompetensi (KI dan KD)
Isi/MateriIsi/Materi
Metode/StrategiMetode/Strategi
Penilaian/EvaluasiPenilaian/Evaluasi
13. Komponen Elemen Sarpras (BerdasarkanKomponen Elemen Sarpras (Berdasarkan
Urgensinya Dalam Mendukung Proses)Urgensinya Dalam Mendukung Proses)
MasjidMasjid
PerpustakaanPerpustakaan
LaboratoriumLaboratorium
Pusat Sumber BelajarPusat Sumber Belajar
R. KelasR. Kelas
R. GuruR. Guru
Aula/Pusat KegiatanAula/Pusat Kegiatan
SiswaSiswa
R. UKS/KlinikR. UKS/Klinik
Lapangan OlahragaLapangan Olahraga
Toilet/MCKToilet/MCK
Pos SatpamPos Satpam
KantinKantin
ParkirParkir
R. BK, R. Osis, dll.R. BK, R. Osis, dll.
14. Komponen Yuridis Pendidikan Islam di IndonesiaKomponen Yuridis Pendidikan Islam di Indonesia
UUD 1945UUD 1945
UU No. 20 Tahun 2003 Tentang SisdiknasUU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas
UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan DosenUU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
PP No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar NasionalPP No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
PendidikanPendidikan
PP No. 41 Tahun 2009 tentang Tunjangan Profesi Guru
dan Dosen, serta Tunjangan Kehormatan Profesor
PP No. 47 Tahun 2007 Tentang Wajib BelajarPP No. 47 Tahun 2007 Tentang Wajib Belajar
Pendidikan DasarPendidikan Dasar
PP No. 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan
PP No. 55 Tahun 2009 Tentang Pendidikan Agama danPP No. 55 Tahun 2009 Tentang Pendidikan Agama dan
Pendidikan KeagamaanPendidikan Keagamaan
PP No. 74 Tahun 2008 tentang Guru
15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun
2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun
2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun
2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas No. 22 dan 23
Permenag No. 16 Tahun 2010 Tentang PengelolaanPermenag No. 16 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan
Pendidikan Agama Islam Pada SekolahPendidikan Agama Islam Pada Sekolah
16. Keputusan Menteri Agama Nomor 381 Tahun 1999
tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Pengawas Pendidikan Agama dan Angka
Kreditnya;
Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan dan Menteri Agama Nomor 4/U/SKB/1999
dan Nomor 570 Tahun 1999 tentang Pelaksanaan
Pendidikan Agama pada Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah di Lingkungan Pembinaan Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun
2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun
2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru