1. UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Peran Pendidikan Informal Keluarga Terhadap
Perkembangan Anak dan Kualitas Pendidikan
Nasional
UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MENU UTAMA
AMIRA FAUZIAH
13110108
UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2. UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
MATERI 1
MATERI 2
MATERI 3
MATERI 4
MATERI 5
MATERI 8
MATERI 6
MATERI 7
MENU
UTAMA
KESIMPUL
ANSlide 16
3. UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Perkembangan anak dipengaruhi oleh:MATERI 1
KELUARGA
LINGKUNGAN
SEKOLAH
4. UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
MATERI 2 4 JENIS POLA ASUH ORANG TUA
OTORITER DEMOKRASI
PERMISIF CAMPURAN
5. UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
MATERI 3 Dr. Benyamin S Bloom said:
Anggapan bahwa pendidikan baru bisa dimulai setelah usia
sekolah dasar, ternyata tidak benar, bahkan pendidikan yang
dimulai usia taman kanak2 pun sebenarnya sudah terlambat.
Menurut hasil penelitian di bidang neurologi mengemukakan
bahwa pertumbuhan sel jaringan otak pada anak usia 0-4
tahun mencapai 50% (Cropley,1994). Artinya bila pada usia
tersebut otak anak tidak mendapatkan rangsangan yang
maksimal maka segala tumbuh kembang anak baik fisik
maupun mental tidak akan berkembang secara optimal.
6. UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
MATERI 4 PERAN PENTING KELUARGA
Habituation
Kognitif
pendidikan karakter menanamkan
kebiasaan
tentang hal mana yang baik sehingga
anak-anak menjadi paham
7. UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Afektif
Psikomotor
tentang mana yang benar dan salah,
mampu merasakan
nilai yang baik dan biasa melakukannya
8. UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
MATERI 5 PENDIDIKAN KARAKTER YANG BAIK
“pengetahuan yang baik” (moral knowing)
“merasakan dengan baik” (moral feeling)
“perilaku yang baik” (moral action).
Pendidikan karakter menekankan pada habit atau
kebiasaan yang terus-menerus dipraktekkan dan dilakukan.
(Mendiknas, 2011)
9. UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Faktor penentu bagi perkembangan anak baik fisik maupun mental adalah peran
orang tua, terutama peran seorang ibu, karena ibu adalah pendidik pertama dan utama
bagi anak- anak yang dilahirkan sampai dia dewasa.
Pendidikan dalam keluarga sangat berperan dalam mengembangkan watak,
kepribadian, nilai-nilai budaya, nilai-nilai keagamaan dan moral, serta ketrampilan
sederhana.
Dalam konteks ini proses sosialisasi dan enkulturasi terjadi secara berkelanjutan.
Hal ini bertujuan untuk membimbing anak agar menjadi manusia yang beriman,
bertaqwa, berakhlak mulia, tangguh, mandiri, inovatif, kreatif, beretos kerja, setia kawan,
peduli akan lingkungan, dan lain sebagainya
(Desain Pembangunan Karakter, 2010)
10. UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
MATERI 6
FAKTOR DAN POLA PERKEMBANGAN
ANAK
Dan setiap anak yang diasuh dengan berbagai pola akan menghasilkan anak
dengan karakter dan kecerdasan yang berbeda-beda. Setiap kecerdasan dapat
dirangsang dengan cara yang berbeda (Direktorat PADU,2002; Diktentis,2003).
Kesembilan kecerdasan tersebut adalah :
1. Kecerdasan verbal, kemampuan untuk memanipulasi bahasa secara efektif
untuk mengekspresikan diri secara retorikal atau puisi. Bahasa juga digunakan
sebagai alat untuk mengingat informasi yang ada. Kemampuan ini dapat
dirangsang melalui mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, berdiskusi
dan bercerita.
11. UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2. Kecerdasan logika matematik, adalah kemampuan untuk mendeteksi
pola-pola, beralasan deduksi, dan berpikir logis. Umumnya kecerdasan ini
diasosiasikan dengan berpikir ilmiah dan matematis. Kemampuan ini dapat
dirangsang melalui kegiatan menghitung dalam situasi bermain,
membedakan bentuk, menganalisa data, dan bermain dengan benda-benda.
3. Kecerdasan visual spasial, adalah kemampuan untuk menyelesaikan
masalah dengan cara memanipulasi dan menciptakan melalui imajinasi
mental. Kemampuan ini dapat dirangsang melalui bermain kertas warna
warni, balok-balok, bentuk- bentuk geometri,puzzle, menggambar, melukis
dan berimajinasi.
4. Kecerdasan musikal, adalah kemampuan untuk mengenal dan
mengkomposisikan irama, birama, dan ritme musik.
12. UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
5. Kecerdasan kinestetik, adalah kemampuan untuk menggunakan salah satu
kemampuan mental dalam mengkoordinasikan gerakan tubuh. Kemampuan
ini dapat dirangsang melalui gerakan tubuh, tarian dan olah raga.
6. Kecerdasan mencintai keindahan alam, adalah kemampuan untuk
menangkap informasi melalui keindahan alam. Kemampuan ini dapat
dirangsang melalui pengamatan lingkungan, bercocok tanam, memelihara
binatang, termasuk mengamati gejala alam seperti hujan, angin, banjir,
pelangi, siang malam, panas dingin, bulan bintang, dan matahari.
7. Kecerdasan berkawan, adalah kemampuan untuk melakukan hubungan
antar manusia (berkawan), yang dapat dirangsang dengan bermain bersama
teman, bekerja sama, bermain peran, memecahkan masalah, dan
menyelesaikan konflik.
13. UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
8. Kecerdasan mengenal diri sendiri, adalah kemampuan untuk memahami
diri sendiri yang dapat dirangsang melalui pengembangan konsep diri, harga
diri, mengenal diri sendiri, percaya diri, kontrol diri, dan disiplin.
9. Kecerdasan spiritual, adalah kemampuan mengenal dan mencintai ciptaan
Tuhan. Kemampuan ini dapatdirangsang melalui penanaman nilainilai moral,
perilaku budi pekerti dan pendidikan agama. Kesembilan kecerdasan yang ada
pada potensi anak harus dilatih dan diberi stimulasi melalui pengembangan
program belajar
14. UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
MATERI 7
PENTINGNYA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
(PAUD)
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah salah satu faktor penting
dalam pendidikan di Indonesia yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas
sumber daya manusia.
Pada tahun 2010 Pemerintah Indonesia, khususnya Menteri Pendidikan Indonesia
memulai wacana tentang Pendidikan Berbasis Karakter. Dalam pidatonya pada
Hari Pendidikan tanggal 2 Mei 2011 yang lalu, Mentmenyatakan bahwa mulai
tahun ajaran 2011/2012 pendidikan berbasis karakter akan dijadikan gerakan
nasional, mulai dari PAUD sampai dengan Perguruan Tinggi, termasuk di
dalamnya pendidikan Nonformal dan Informaleri Pendidikan Indonesia
15. UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
MATERI 8
HAMBATAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
(PAUD)
Tingkat partisipasi masyarakat yang masih rendah. Hal ini
dapat disebabkan oleh berbagai faktor antara lain:
a. ekonomi keluarga,
b. kondisi geografis,
c. motivasi dari orang tua dan
d. ketersediaan Lembaga PAUD baik formal maupun
nonformal.
16. UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Anak adalah aset pembangunan keluarga/masyarakat yang tentu
menjadi aset pembangunan nasional dan hasilnya dapat digunakan
oleh bangsa Indonesia secara nasional dan masyarakat serta oleh
keluarga itu sendiri. Oleh karena itu fungsi dan peranan orangtua
dalam pendidikan harus dioptimalkan.
Menurut UU Sisdiknas nomor 20 tahun 2003, 1) Peran serta masyarakat
dalam pendidikan meliputi peran serta perseorangan, kelompok,
keluarga, organisasi profesi, pengusaha dan organisasi kemasyarakatan
dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu pelayanan pendidikan.
2) masyarakat dapat berperan serta sebagai sumber, pelaksana dan
pengguna hasil pendidikan.
KESIMPULAN