Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan tertua di Indonesia yang telah berperan penting dalam menyebarkan agama Islam dan berkontribusi terhadap perkembangan masyarakat Muslim Indonesia. Pesantren telah menggunakan berbagai metode pembelajaran baik tradisional maupun modern untuk meningkatkan kualitas pendidikan serta penanaman nilai-nilai keagamaan dan moral kepada santrinya.
1. Murtika Sari Siregar 13110104
Pondok pesantren sebagai media
pendidikan
Oleh
Murtika Sari Siregar 13110104
MENU UTAMA
2. Murtika Sari Siregar 13110104
Pesantren dan Historisnya
Metode Pembelajaran Dan
Permasalahanya.
Pengembangan Manajemen Bagi
Pondok Pesantren (Ponpes).
Penanaman Nilai-nilai dalam
Menuntut Ilmu
Menu Utama
Pesantren merupakan
lembaga pendidikan tertua
di negara ini, diakui
ataupun tidak pesantren
telah mendokumentasikan
berbagai peristiwa sejarah
bangsa Indonesia. Sejak
awal penyebaran agama
Islam di Indonesia,
pesantren merupakan saksi
utama dan ikut andil
sebagai sarana Islamisasi.
Perkembangan dan
kemajuan masyarakat Islam
Nusantara, tidak mungkin
terpisahkan dari peranan
pesantren. Pesantren
dengan bermacam
historisnya telah dianggap
sebagai lembaga pendidikan
yang mengakar kuat dari
budaya asli bangsa
Indonesia.
PESANTREN DAN HISTORINYA
NEXT
3. Murtika Sari Siregar 13110104
Kata pondok berasal dari kata Funduq yang
berarti hotel atau asrama. Sedangkan dalam
bahasa Indonesia mempunyai banyak arti, di
antaranya adalah madrasah tempat belajar agama
Islam. Sekarang lebih dikenal dengan nama
pondok pesantren. Pesantren berasal dari kata
santri yang dapat diartikan tempat santri. Kata
santri berasal dari kata Cantrik (bahasa
Sansekerta, atau mungkin jawa) yang berarti
orang yang selalu mengikuti guru, yang kemudian
dikembangkan oleh Perguruan TamanSiswa dalam
sistem asrama yang disebut Pawiyatan. Istilah
santri juga ada dalam bahasa Tamil, yang berarti
guru mengaji, sedang C. C Berg berpendapat
bahwa istilah tersebut berasal dari istilah shastri,
yang dalam bahasa India berarti orang yang
tahu buku-buku suci agama Hindu atau seorang
sarjana ahli kitab suci agamaHindu.
Pesantren dan Historisnya
Metode Pembelajaran Dan
Permasalahanya.
Pengembangan Manajemen Bagi
Pondok Pesantren (Ponpes).
Penanaman Nilai-nilai dalam
Menuntut Ilmu
Menu Utama
4. Murtika Sari Siregar 13110104
Pesantren dan Historisnya
Metode Pembelajaran Dan
Permasalahanya.
Pengembangan Manajemen Bagi
Pondok Pesantren (Ponpes).
Penanaman Nilai-nilai dalam
Menuntut Ilmu
Menu Utama
1.Metode
Tradional
Sorogan
Bandongan
2. Metode
Modern
Hafalan
Halaqoh Demonstrasi
Kerja
Kelompok
Problem
Solving
METODE PEMBELAJARAN
5. Murtika Sari Siregar 13110104
Pesantren dan Historisnya
Metode Pembelajaran Dan
Permasalahanya.
Pengembangan Manajemen Bagi
Pondok Pesantren (Ponpes).
Penanaman Nilai-nilai dalam
Menuntut Ilmu
Menu Utama
menurut Handoko (1999: 6-7) urgensi pengembangan manajemen bagi sebuah
organisasi termasuk di sini untuk ponpes yakni :
Untuk mempermudah organisasi (ponpes) mencapai tujuan yang diharapkan.
Untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan, sasaran-sasaran dan
kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan dari pihak-pihak yang berkepentingan
dalam organisasi seperti pemilik dan tenaga pendidik/kependidikan, peserta didik,
orang tua, masyarakat, pemerintah dan yang lainnya.
Untuk mencapai efisiensi dan efektifitas kerja organisasi dalam rangka meraih
tujuan yang ada.
Pengembangan Manajemen Bagi Pondok Pesantren (Ponpes).
6. Murtika Sari Siregar 13110104
Pesantren dan Historisnya
Metode Pembelajaran Dan
Permasalahanya.
Pengembangan Manajemen Bagi
Pondok Pesantren (Ponpes).
Penanaman Nilai-nilai dalam
Menuntut Ilmu
Menu Utama
Penanaman Nilai-nilai dalam Menuntut Ilmu
Penanaman nilai-nilai dalam menuntut ilmu diantaranya :
(1) niat menuntut ilmu harus ikhlas mengharap ridha Allah, mencari
kebahagiaan di akhirat menghilangkan kebodohan dirinya;
(2) hormat terhadap guru dan hormat terhadap ilmu
(3) Dalam mencari ilmu modal yang diperlukan ialah kesungguhan;
(4) Para pelajar harus sering mendiskusikan suatu pendapat atau masalah
dengan teman-temannya;
(5) Pelajar harus bisa memanfaatkan kesempatan bersama para guru;
(6) rendah hati terhadap ilmu yang ia pelajari.
NEXT
7. Murtika Sari Siregar 13110104
Arigatho
ghozaimah
Hamsamidah
Syukron
katsir
Thanks for
attention
Terima kasih