SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
SMA XAVERIUS 1 PALEMBANG




                           Kimia- Halogen
     Fluorin, Klorin, Bromin, Iodin, dan Astatin
 Ahda Azalia - Lidya Lina – Rossimylen Sutoyo – Vanny Andriani - Veronita




                                                                            Tahun Ajaran
                                                                            2012/2013




                                          XII IPA 7
HALOGEN



     Halogen merupakan unsur-unsur yang berada di golongan VIIA. Unsur-unsur
tersebut meliputi fluorin (F), klorin (Cl), bromine (Br), iodin (I), dan astatine (At).
Unsur pada golongan VIIAg pada dasarnya berfungsi sebagai non-logam pembentuk
garam karena sifatnya yang sangat reaktif dan mudah bereaksi dengan logam.
Kereaktifan unsur halogen ini disebabkan halogen memiliki 7 elektron valensi yang
mudah menerima 1 elektron lagi pada orbit terluar. Pada umumnya, unsur halogen
bersifat berbau, berwarna, beracun, dan dijumpai dalam keadaan terikat di alam.
Selain di alam, unsur halogen ternyata juga ada secara alami di tubuh makhluk hidup
seperti ion anion klorida yang berada pada plasma darah, air susu, air mata, air ludah,
dan cairan ekskresi. Selain klorida, juga ada ion iodida yang menjadi komponen
pembentuk lapisan email gigi.
   1. Fluorin (F)
            Fluorin pertama kali ditemukan pada tahun 1670 oleh Schwandhard dan
     diisolasikan untuk pertama kali pada tahun 1886 oleh Maisson. Keberadaan
     fluorin biasanya dalam fase gas, berbau pedas, berwarna kuning muda, dan
     bersifat sangat korosif. Di alam, fluorin dapat ditemukan dalam senyawa
     fluorspar CaF2, kriolit Na3AlF6, dan fluorapatit Ca5(PO4)3F.
            Fluorin di dapat        Nama           Nomor            Konfigurasi
     dari    alam     dengan        Unsur          Atom               Elektron
     proses elektrolisis. Hal    Fluorin (F)          9              [He] 2s2 2p5
     ini dikarenakan daya
     oksidasi fluorin sangat tinggi sehingga tidak ada zat lain yang dapat
     mengoksidasinya. Dalam pengelektrolisisannya, fluorin di dapat dengan
     menggunakan lelehan campuran KF dan HF dengan anode grafit dan katode
     baja. Berikut reaksinya
            Katode:   K+(l) + e- → K(l)
            Anode:    F-(l) → F2(g) + e-
Fluorin yang telah di dapat dari alam
                                      akan dimanfaatkan kembali oleh manusia.
                                      Fluorin pada polimer CF2CF2 dimanfaatkan
                                      sebagai zat lapis anti lengket pada panci
                                      teflon, fluorin pada pasta gigi dapat
                                      dimanfaatkan sebagai pencegah gigi rusak,
                                      dan fluorin pada pendingin makanan dapat
                                      digunakan     sebagai      zat    pendingin
                                      (refrigeran). Namun perlu diperhatikan,
  pemanfaatan fluorin pada pasta gigi yang terlalu tinggi konsentrasinya dapat
  membuat gigi makin kehitaman.


2. Klorin (Cl)
        Klorin pertama kali ditemukan oleh Scheele pada tahun 1774 dan
  selanjutnya pada tahun 1810, nama klorin diberikan oleh Davy. Keberadaan
  klorin berupa fase gas, berwarna kuning kehijauan, dapat larut dalam air, dan
  mudah bereaksi dengan unsur lain. Di alam, senyawa klorin sering ditemukan
  dalam bentuk NaCl, KCl, MgCl2, dan CaCl2.
        Sama seperti         Nama           Nomor
  fluorin, klorin di                                        Konfigurasi Elektron
                            Unsur            Atom
  dapat dengan cara
                          Klorin (Cl)          17               [Ne] 3s2 3p5
  elektrolisis. Sumber
  utama yang digunakan untuk mendapatkan klorin yaitu NaCl dalam bentuk air
  laut dan garam batu. Reaksi pengelektrolisisan klorin dapat dituliskan sebagai
  berikut
        2NaCl(aq) + 2H2O(l) → H2(g) + Cl2(g) + 2NaOH-(aq)
            Klorin yang di dapat dari pengelektrolisisan selanjutnya akan
  dimanfaatkan bagi aktivitas manusia. Klorin dapat dijadikan bahan baku
  pembuatan plastik PVC (CH2CHCL), klorin dalam bentuk NaOCl dapat
  dijadikan pemutih pakaian, antiseptik, dan sterilisasi botol bayi, dan klorin
  dapat dijadikan pembunuh bakteri dalam bentuk HCl dan HOCl. Berikut reaksi
  klorin sebagai pembunuh bakteri
Cl2(aq) + H2O(l) ↔ HCl(aq) + HOCl(aq)
 Namun perlu diperhatikan bahwa klorin
 dapat menggangu pernafasan, merusak
 selaput lendir, dan apabila dalam wujud
 cahaya dapat membakar kulit.


3. Bromin (Br)
       Penemu bromin adalah Balard pada
 tahun 1826. Bromin ditemukan dalam
 wujud cait berwarna coklat kemerahan, agak mudah menguap, uapnya
 berwarna merah, berbau tidak enak, dan dapat mengiritasi mata dan
 kerongkongan. Selain itu, bromin juga mudah larut dalam air dan CS2
 membentuk larutan kemerahan dengan sifat lebih aktif daripada iodium.
       Keberadaan
                              Nama             Nomor
 bromin     di    alam                                 Konfigurasi Elektron
                              Unsur            Atom
 sering    ditemukan
                           Bromin (Br)          35       [Ar] 3d10 4s2 4p5
 dalam           bentuk
 senyawa logam bromida yang berada pada air laut, endapan garam, dan air
 mineral. Untuk mendapatkannya, digunakan cara elektrolisis dengan
 memanfaatkan air laut sebagai sumber utama dan klorin untuk mengoksidasi
 Br- menjadi Br2. Berikut persamaan reaksinya
       2Br-(aq) + Cl2(g)   2Cl-(aq) + Br2(g)
       Untuk      pengaplikasiannya,       bromin
 seringkali dimanfaatkan sebagai alat bantu
 kesehatan dan campuran bensin. Bromin
 dalam bentuk AgBr akan sangat sensitif
 terhadap cahaya, sehingga bromin akan
 dimanfaatkan dalam film fotografi dan sinar
 X. Di samping itu, senyawa bromin dapat
 diaplikasikan pada pestisida, obat-obatan,
dan pembuatan plastik. Bromin juga dapat dimanfaatkan sebagai pengikat
  timbale (Pb) dalam bensin agar tidak melekat pada mesin dalam bentuk
  C2H4Br2 (etilenbromida).


4. Iodin (I)
          Iodin pertama kali ditemukan oleh Courtois pada tahun 1811. Iodin
  merupakan senyawa non-logam dengan fase padatan berwarna hitam kebiruan.
  Sifat iodine sendiri antara lain dapat menguap dalam temperatur biasa dan
  membentuk gas keunguan berbau tidak enak.
          Di        alam,         Nama           Nomor
  iodin             dapat                                      Konfigurasi Elektron
                                  Unsur           Atom
  ditemukan        dalam                            53            [Kr] 4d10 5s2 5p5
                                 Iodin (I)
  senyawa        natrium
  iodat (NaIO3) dan air laut. Untuk mendapatkan iodin, juga dapat dilakukan
  dengan cara elektrolisis dengan sumber utama NaIO3 dibantu klorin untuk
  mengoksidasi ion I- menjadi I2. Berikut persamaan reaksinya
          2I-(aq) + Cl2(g) → 2Cl-(aq) + I2(g)
                                          Dalam pengaplikasiannya, iodin sering kita
                                   temukan sebagai obat-obatan, bumbu dapur, dan
                                   teknologi kesehatan. Iodin dalam konsentrasi yang
                                   tidak terlalu banyak dapat dijadikan antiseptik pada
                                   luka, dijadikan garam dapur pencegah penyakit
                                   gondok dan keterbelakangan mental dalam bentuk
                                   NaI, NaIO3, KI, dan KIO3, dan dijadikan filter
                                   cahaya pada kacamata hitam. Namun perlu
                                   diperhatikan, iodin dalam fase kristal dapat melukai
                                   kulit dan uapnya dapat melukai mata dan selaput
  lendir.


5. Astatin (At)
          Astatin merupakan unsur non-logam radioaktif pertama yang dibuat oleh
  Dale R. Corson, Kenneth Ross Mackenzie, dan Emillio Segre pada tahun 1940.
Sifat senyawa astatin dapat membentuk senyawa antar halogen seperti AtI,
     AtBr, dan AtCl. Selain itu, astatin juga memiliki waktu hidup tersendiri di
     dunia karena dapat meluruh dalam hitungan menit dan di antara unsur halogen
     lainnya, astatinlah yang paling tidak reaktif.
            Astatin pada           Nama                 Nomor
     alam            dapat                                          Konfigurasi Elektron
                                   Unsur                Atom
     ditemukan di kerak         Astatin (At)             85         [Xe] 4f14 5d10 6s2 6p5
     bumi           dengan
     jumlah yang sangat sedikit, sekitar 30 gram. Untuk mendapatkannya, isotop
     Bismuth (Bi) akan ditembak dengan partikel alfa atau helium sehingga
     terbentuklah astatin. Cara ini disebut dengan cara radiasi, astatin yang
     dihasilkan dari proses ini akan bersifat radioaktif dan memiliki waktu hidup
     yang terbilang pendek. Sehingga
     setelah didapatkan, sebaiknya astatin
     digunakan       secepatnya.         Untuk
     pengaplikasiannya,        astatin    tidak
     dapat dimanfaatkan secara komersil.
     Hal ini dikarenakan sifatnya yang
     radiokatif     dan    berwaktu      hidup
     pendek.


     Dari kelima unsur halogen di atas, masing-masing memiliki sifat yang berbeda-
beda namun beberapa saling berhubungan. Sifat yang pertama adalah sifat fisis
halogen. Sifat fisis halogen akan dipengaruhi oleh sifat atomik halogen dan struktur
unsur halogennya. Berikut penjabarannya                   Unsur      Jari-jari
  1. Sifat atomik halogen                                            atom (pm)
            Sifat atomik halogen meliputi jari-           Fluorin      133         makin
     jari   atom,     energi     ionisasi,      nilai     Klorin       180          besar
     keelektronegatifan,        dan          afinitas     Bromin       195
     elektron. Nilai jari-jari atom pada                  Iodin        215
     unsur halogen dari unsur fluorin ke                  Astatin        -

     astatin akan bertambah. Hal ini dikarenakan makin kebawah unsur pada
golongan, maka makin besar nomor atomnya. Nomor atom yang bertambah ini
akan membuat unsur makin banyak kulit elektronnya. Adanya pertambahan
kulit elektron akan mempengaruhi jarak antara inti atom dan kulit terluar atom
tersebut. Jarak antara inti atom dan kulit terluar inilah yang disebut dengan jari-
jari.
        Adanya    pertambahan       jari-jari    Unsur       Energi
atom dari fluorin ke astatin akan                            ionisasi
mengimbas pada energi ionisasi unsur                        (kJ/mol)

tersebut. Makin besar jari-jari atom             Fluorin      1680         makin

maka makin mudah atom untuk                      Klorin       1250        mudah
                                                Bromin        1140        melepas
melepas satu elektron. Sebaliknya,
makin kecil jari-jari atom maka makin             Iodin       1008
                                                 Astatin       912
sulit atom untuk melepas satu elektron.
Hal ini dikarenakan ikatan atom yang terjadi antara inti atom dan elektron yang
berada di kulit terluar makin melemah akibat jari-jarinya. Sehingga makin
mudah atom tersebut melepas elektron.
        Energi ionisasi yang dimiliki           Unsur      Keelektro
suatu atom berbanding terbalik dengan                      negatifan
keelektronegatifan     atom       tersebut.     Fluorin       4,0          makin
Makin mudah atom melepas satu                   Klorin        3,0          sulit
elektron, maka makin sulit atom                 Bromin        2,8       menangkap

menarik atau menangkap elektron.                Iodin         2,5
Dengan alasan yang sama dengan                  Astatin       2,2

energi ionisasi, sifat keelektronegatifan atom juga bergantung pada jari-jari
atom. Hal ini dikarenakan kuat inti atom untuk menarik elektron terlampau
lemah akibat jari-jari yang makin besar.
        Sementara itu afinitas elektron         Unsur      Afinitas
atom di unsur halogen akan                                 (kJ/mol)
berkurang dari klorin ke astatin.               Klorin       -349          makin

                                                Bromin       -325       kecil energi
Lagi-lagi,       melemahnya         afinitas
                                                                        yang dilepas
elektron     dipengaruhi   oleh    jari-jari    Iodin        -295

atom. Hal ini dikarenakan makin besar           Astatin      -270
hari-jari atom maka makin lemah gaya tarik inti terhadap elektron inti terluar.
        Melemahnya gaya tarik inti membuat energi yang dilepas elektron saat menarik
        elektron lain makin kecil. Pada kasus afinitas, terjadi perkecualian untuk
        fluorin yang afinitasnya lebih kurang dibandingkan klorin. Hal ini dikarenakan
        volume atom F yang lebih kecil.
  2. Struktur unsur halogen
             Unsur halogen akan membentuk molekul diatomik seperti F2, Cl2, Br2,
        dan I2 kecuali unsur At. Molekul diatomik yang memiliki jumlah atom dan
        bentuk molekul yang sama dapat menyebabkan bekerjanya Gaya London.
        Gaya London yang bekerja akan dipengaruhi jari-jari kovalen molekul
        diatomiknya atau Ar atom tersebut. Maka dari fluorin ke astatin, Gaya
        London akan makin kuat.
             Dari sisi kerapatannya, fluorin ke astatin akan mengalami pertambahan
        kerapatan. Hal ini dikarenakan Gaya London yang bekerja. Sehingga dapat
        disimpulkan bahwa makin kuat Gaya London maka makin bertambah
        kerapatan atom halogen. Selain mempengaruhi kerapatan atom, Gaya
        London ternyata juga mempengaruhi titik leleh, titik didih, dan daya hantar
        panas atom unsur halogen. Makin kuatnya Gaya London akan
        menyebabkan titik leleh bertambah, titik didih bertambah, dan daya
        hantar panas berkurang. Adanya pertambahan titik leleh dan titik didih
        dikarenakan Gaya London yang makin kuat menyebabkan molekul atom akan
        makin sulit dilepas. Sedangkan pada daya hantar panas atom, Gaya London
        akan mempersulit partikel atom untuk bergerak sehingga makin sulit atom
        mentransfer atau menghantarkan panas.
                                                Titik                 Daya
Gaya                  Kerapatan      Titik
             Unsur                              didih                 hantar
London                  (kg/m3)    leleh (oC)    o
                                                ( C)                  panas

makin       Fluorin      1,696       -220       -188      makin      0,000279    makin
 kuat       Klorin       3,214       -101        -35     bertambah   0,000089   berkurang
            Bromin       3,119        -7         59                  0,00122
             Iodin       4,930        113       183                  0,00449
            Astatin        -           -             -                0,017
Setelah sifat fisis, sifat kedua unsur halogen adalah sifat kimianya. Nilai jari-
jari atom yang bertambah dari fluorin ke astatin menunjukkan melemahnya ikatan
elektron antara inti atom dan elektron yang berada di kulit terluar. Melemahnya
ikatan   elektron      tersebut    akan      membawa        atom     menjadi   berkurang
keelektronegatifannya. Sehingga atom akan makin sulit menangkap elektron.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa makin menuju astatin, maka sifat kereaktifan
unsur halogen makin berkurang.
              Unsur                  Kereaktifan
             Fluorin                 Sangat reaktif                makin
              Klorin           Mudah membentuk senyawa             tidak
             Bromin             Memerlukan panas untuk             reaktif
                                  membentuk senyawa
              Iodin             Memerlukan panas untuk
                                  membentuk senyawa
             Astatin                         -



     Sifat ketiga unsur halogen adalah sifat karakteristiknya yang meliputi daya
oksidasi halogen dan daya reduksi ion halida. Daya oksidasi merupakan kemampuan
atom untuk menyerap atau mengoksidasi elektron dari atom lain. Sedangkan daya
reduksi ion merupakan kemampuan atom untuk melepas atau tereduksi elektronnya.
Untuk mengetahui kedua daya tersebut, dibutuhkan peninjauan potensial reduksi
standar atau Eo. Makin positif nilai Eo, maka makin besar daya oksidasi dan makin
kecil daya reduksi elektronnya. Adanya nilai Eo yang positif juga mengindikasikan
adanya reaksi oksidasi dan reduksi berlangsung spontan, dan sebaliknya.

                       Daya        Unsur              Eo       Daya
                    oksidasi                          (V)     reduksi

                      makin        Fluorin        +2,87        makin
                    bertambah      Klorin         +1,36      bertambah
                                   Bromin         +1,07
                                    Iodin         +0,54
                                   Astatin
Halogen juga dikenal sebagai unsur yang reaktif dibandingkan dengan unsur
dari golongan lain, terutama fluorin (F). sehingga halogen dapat bereaksi baik
dengan sesama unsur maupun senyawa. Terdapat lima jenis reaksi halogen, yaitu
reaksi halogen dengan nonlogam, loga, air, basa, dan reaksi antar halogen. Berikut
penjabarannya
  1. Reaksi halogen dengan nonlogam
           Reaksi tersebut paling sering terjadi dan dapat menghasilkan senyawa
     kovalen. Terdapat dua jenis reaksi halogen dengan nonlogam, yaitu hidrogen
     halida dan nonlogam halida.
     1. Hidrogen halida, di mana halogen akan bereaksi dengan hidrogen dan
        menghasilkan gas tak berwarna. Rumus reaksi sebagai berikut


        Contoh dari reaksi ini adalah
                                        dengan reaksi berlangsung hebat.
                                        dengan reaksi berlangsung lambat di tempat
                                        gelap.
                                        dengan reaksi berlangsung di 300oC
                                        menggunakan elektroda Pt.
                                        dengan reaksi berlangsung lambat di 300oC
                                        menggunakan elektroda Pt.
     2. Nonlogam halida, di mana halogen akan bereaksi dengan unsur nonlogam.
         Contoh reaksi ini adalah
                                        dengan reaksi memerlukan panas.
                                        dengan pemanasan bertahap pada fosfor.
                                        dengan perolehan PCl5(s) berwarna kuning
                                        pucat.
  2. Reaksi halogen dengan logam
           Di mana reaksi ini akan membentuk senyawa ionik logam halida. Berikut
     contohnya
MgCl2 yang dihasilkan berbentuk kristal
                                    tidak berwarna dan mempunyai titik leleh
                                    tinggi.
3. Reaksi halogen dengan air
        Salah satu contoh reaksi halogen dengan air adalah reaksi antara fluorin
  dan air yang membentuk asam fluorida.


  Reaksi ini akan berlangsung hebat karena air akan terbakar dalam fluorin.
  Selain itu, juga ada reaksi halogen dengan air melalui reaksi disproporsionasi
  yang akan membentuk senyawa oksahalogen dan asam halida. Berikut
  reaksinya
                                    dengan X sebagai pengganti dari klorida,
                                    bromin, dan iodin
4. Reaksi halogen dengan basa
        Reaksi ini akan membentuk senyawa halida yang mengalami
  disproporsionasi sehingga membentuk senyawa oksihalogen. Contoh dari
  reaksi ini adalah
                                                      fluorin bereaksi dengan
                                                      basa membentuk oksigen
                                                      difluorida dan ion florida.
                                                      dengan X berupa klorin,
                                                      bromin, dan iodin yang
                                                      membentuk ion hipohalit
                                                      dan ion halida.
  Ion hipohalit yang telah terbentuk dalam reaksi di atas akan mengalami
  disproporsionasi sehingga membentuk ion halat dan ion halida.


  Sehingga terbentuk rumusan


5. Reaksi antar halogen
Di mana reaksi ini termasuk reaksi substansi, artinya akan membentuk
     senyawa antar halogen. Andaikan unsur halogen pertama X dan unsur halogen
     kedua Y, maka persamaan reaksinya


     Contoh dari reaksi ini adalah


     Selain itu, reaksi dengan perumusan lain juga dapat terjadi pada unsur halogen
     pada klorin, bromin, iodin, dan astatin. Berikut persamaannya


     Contoh dari reaksi ini adalah




     Pada pereaksiannya, halogen dapat menghasilkan sisa asam-oksihalogen.
Terdapat dua macam sisa asam-oksihalogen, berikut penjabarannya
  1. Asam Halida (HX)
           Asam ini terdiri atas unsur halogen dan hidrogen. Rumusan unsur asam
     halida adalah HX, dengan X adalah unsur halogen seperti HF, HCl, HBr.
     Kuatnya keasaman asam halida bergantung pada persentase disosiasi asam
     halida. Sehingga didapatkan unsur asam halida terasam adalah HI akibat
     persentasi disosiasinya terkecil. Disosiasi sendiri merupakan penguraian suatu
     zat menjadi beberapa zat lain yang lebih sederhana. Urutan kekuatan asam
     untuk asam halida adalah HI > HBr > HCl > HF.
  2. Asam-Oksihalogen
           Sisa asam-oksihalogen dibentuk oleh halogen yang membentuk asam
     dengan oksigen dan hidrogen yang diikatnya, kecuali fluorin. Hal ini
     dikarenakan adanya bilangan oksidasi positif yang tidak biasa bagi halogen
     yang sangat reaktif menangkap elektron (ingat, fluorin sangat reaktif dalam
     menangkap elektron akibat sifat keelektronegatifannya).
           Kekuatan asam-oksihalogen ditentukan oleh kekuatan ikatan H-O dan
     ikatan O-X, jika ikatan O-X menguat maka ikatan H-O melemah. Semakin
     lemah ikatan H-O, maka makin mudah asam tersebut terionisasi. Akibat makin
mudahnya terionisasi, maka asam tersebut makin kuat tingkat keasamannya.
Kekuatan ikatan X-O dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu keelektronegatifan
unsur halogen dan banyaknya atom oksigen yang diikat halogen. Untuk
penamaan asam-oksihalogen, bergantung pada banyaknya biloks halogen
tersebut. Berikut penjabarannya
1. HXO dengan biloks halogen +1 bernama asam hipohalit
2. HXO2 dengan biloks halogen +3 bernama asam halit
3. HXO3 dengan biloks halogen +5 bernama asam halat
4. HXO4 dengan biloks halogen +7 bernama asam perhalat atau asam
  superhalat.
Hal di sini dimaksudkan sebagai nama unsur halogen yang berikatan dengan
hidrogen dan oksigen. Sebagai contoh
1. HClO dengan biloks halogen +1 bernama asamm hipoklorit
2. HClO2 dengan biloks halogen +3 bernama asam klorit
3. HClO3 dengan biloks halogen +5 bernama asam klorat
4. HClO4 dengan biloks halogen +7 bernama asam perklorat atau asam
  superklorat.
DAFTAR PUSTAKA




Ciska,      Vina      Daphin.      2012.     “Tata     Nama      Senyawa”.
     http://www.scribd.com/doc/106900651/Tata-Nama-Senyawa, diunduh pada 1
     November 2012
K., Atja S., Djoko Sulistyo, Rochayati Harmaen, Siti Kalsum, Zulbahri Bahar, M.
     Rukman, dan Poppy Komalia Devi. 1992. Logam dan Nonlogam. Bandung:
     Pakar Raya
Johari, J. M. C. dan M. Rachmawati. 2008. Kimia: SMA dan MA Kelas XII. Bima
      Prasetya (Ed.). Jakarta: Esis
2009. „Halogen‟. http://miracleofhalogen.wordpress.com/, diunduh pada 1 November
     2012

More Related Content

What's hot

Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A
Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII AKimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A
Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII AAditya Hidayatullah
 
Proses pembuatan gas mulia
Proses pembuatan gas muliaProses pembuatan gas mulia
Proses pembuatan gas muliaAditya Brahmanto
 
Kimia Unsur "ALKALI" (Kegunaan,Kelimpahan,dan proses pembuatan)
Kimia Unsur "ALKALI"  (Kegunaan,Kelimpahan,dan proses pembuatan)Kimia Unsur "ALKALI"  (Kegunaan,Kelimpahan,dan proses pembuatan)
Kimia Unsur "ALKALI" (Kegunaan,Kelimpahan,dan proses pembuatan)evarahma70
 
Laporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
Laporan Praktikum Kimia_Warna NyalaLaporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
Laporan Praktikum Kimia_Warna NyalaFeren Jr
 
Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfur
Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfurProses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfur
Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfurputrisagut
 
Golongan vii a halogen
Golongan vii a halogenGolongan vii a halogen
Golongan vii a halogenila ila
 
45715687 aplikasi-senyawa-kompleks
45715687 aplikasi-senyawa-kompleks45715687 aplikasi-senyawa-kompleks
45715687 aplikasi-senyawa-kompleksandragrup01
 
Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen
Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogenKelimpahan unsur unsur di alam dan halogen
Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogennailaamaliaa
 

What's hot (20)

Gasmulia
GasmuliaGasmulia
Gasmulia
 
Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A
Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII AKimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A
Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A
 
Sifat Golongan IA
Sifat Golongan IASifat Golongan IA
Sifat Golongan IA
 
unsur unsur halogen
unsur unsur halogenunsur unsur halogen
unsur unsur halogen
 
Proses pembuatan gas mulia
Proses pembuatan gas muliaProses pembuatan gas mulia
Proses pembuatan gas mulia
 
Kimia Unsur "ALKALI" (Kegunaan,Kelimpahan,dan proses pembuatan)
Kimia Unsur "ALKALI"  (Kegunaan,Kelimpahan,dan proses pembuatan)Kimia Unsur "ALKALI"  (Kegunaan,Kelimpahan,dan proses pembuatan)
Kimia Unsur "ALKALI" (Kegunaan,Kelimpahan,dan proses pembuatan)
 
Alkali tanah
Alkali tanahAlkali tanah
Alkali tanah
 
Gas mulia (Golongan VIII A)
Gas mulia (Golongan VIII A)Gas mulia (Golongan VIII A)
Gas mulia (Golongan VIII A)
 
Laporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
Laporan Praktikum Kimia_Warna NyalaLaporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
Laporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
 
kimia unsur Periode 3
kimia unsur Periode 3kimia unsur Periode 3
kimia unsur Periode 3
 
HALOGEN
HALOGENHALOGEN
HALOGEN
 
Unsur Halogen
Unsur HalogenUnsur Halogen
Unsur Halogen
 
Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfur
Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfurProses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfur
Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfur
 
HALOGEN
HALOGENHALOGEN
HALOGEN
 
Golongan vii a halogen
Golongan vii a halogenGolongan vii a halogen
Golongan vii a halogen
 
45715687 aplikasi-senyawa-kompleks
45715687 aplikasi-senyawa-kompleks45715687 aplikasi-senyawa-kompleks
45715687 aplikasi-senyawa-kompleks
 
Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen
Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogenKelimpahan unsur unsur di alam dan halogen
Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen
 
Sifat sifat senyawa karbon
Sifat sifat senyawa karbonSifat sifat senyawa karbon
Sifat sifat senyawa karbon
 
Unsur Fe (Besi)
Unsur Fe (Besi)Unsur Fe (Besi)
Unsur Fe (Besi)
 
Unsur-Unsur Golongan IA
Unsur-Unsur Golongan IAUnsur-Unsur Golongan IA
Unsur-Unsur Golongan IA
 

Similar to KIMIA HALOGEN

Similar to KIMIA HALOGEN (20)

Halogen - Kimia Unsur XII MIPA 7
Halogen - Kimia Unsur XII MIPA 7Halogen - Kimia Unsur XII MIPA 7
Halogen - Kimia Unsur XII MIPA 7
 
Unsur Kimia Halogen
Unsur Kimia HalogenUnsur Kimia Halogen
Unsur Kimia Halogen
 
SlideShare Unsur Kimia Halogen
SlideShare Unsur Kimia HalogenSlideShare Unsur Kimia Halogen
SlideShare Unsur Kimia Halogen
 
Halogen
HalogenHalogen
Halogen
 
Halogen
HalogenHalogen
Halogen
 
halogen-181003131907.pdf
halogen-181003131907.pdfhalogen-181003131907.pdf
halogen-181003131907.pdf
 
PPT KIMIA HALOGEN SMAN 2 JKT
PPT KIMIA HALOGEN SMAN 2 JKTPPT KIMIA HALOGEN SMAN 2 JKT
PPT KIMIA HALOGEN SMAN 2 JKT
 
KIMIA ANORGANIK
KIMIA ANORGANIKKIMIA ANORGANIK
KIMIA ANORGANIK
 
Makalah halogen
Makalah halogenMakalah halogen
Makalah halogen
 
Fluor naurah afifah
Fluor naurah afifahFluor naurah afifah
Fluor naurah afifah
 
Halogen
HalogenHalogen
Halogen
 
unsur halogen VII A
unsur halogen VII Aunsur halogen VII A
unsur halogen VII A
 
Kimia Unsur Halogen, Lengkap & Full Color
Kimia Unsur Halogen, Lengkap & Full ColorKimia Unsur Halogen, Lengkap & Full Color
Kimia Unsur Halogen, Lengkap & Full Color
 
Senyawa Organik Halogen
Senyawa Organik HalogenSenyawa Organik Halogen
Senyawa Organik Halogen
 
Kimia- halogen
Kimia- halogenKimia- halogen
Kimia- halogen
 
Halogen
Halogen Halogen
Halogen
 
Unsur Golongan VII A
Unsur Golongan VII AUnsur Golongan VII A
Unsur Golongan VII A
 
PPT Gas mulia dan halogen- kimia
PPT Gas mulia dan halogen- kimiaPPT Gas mulia dan halogen- kimia
PPT Gas mulia dan halogen- kimia
 
Halogen
HalogenHalogen
Halogen
 
Halogen flourin&klorin-peatty
Halogen  flourin&klorin-peattyHalogen  flourin&klorin-peatty
Halogen flourin&klorin-peatty
 

More from Vanny Andriani Huang

English Speaking Project Tour Guide to West Borneo - Example
English Speaking Project Tour Guide to West Borneo - ExampleEnglish Speaking Project Tour Guide to West Borneo - Example
English Speaking Project Tour Guide to West Borneo - ExampleVanny Andriani Huang
 
Dialog Antar Umat Beragama-Buddha ppt
Dialog Antar Umat Beragama-Buddha pptDialog Antar Umat Beragama-Buddha ppt
Dialog Antar Umat Beragama-Buddha pptVanny Andriani Huang
 
Biogeochemical Cycle, Pollution, and Recycling of Organic Waste ppt
Biogeochemical Cycle, Pollution, and Recycling of Organic Waste pptBiogeochemical Cycle, Pollution, and Recycling of Organic Waste ppt
Biogeochemical Cycle, Pollution, and Recycling of Organic Waste pptVanny Andriani Huang
 
Biogeochemical Cycle, Pollution, and Recycling of Organic Waste
Biogeochemical Cycle, Pollution, and Recycling of Organic WasteBiogeochemical Cycle, Pollution, and Recycling of Organic Waste
Biogeochemical Cycle, Pollution, and Recycling of Organic WasteVanny Andriani Huang
 
Memperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis
Memperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan HarmonisMemperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis
Memperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan HarmonisVanny Andriani Huang
 
Permasalahan Sosial dalam Cerpen Air Karya Ras Siregar (Tinjauan Sosiologi Sa...
Permasalahan Sosial dalam Cerpen Air Karya Ras Siregar (Tinjauan Sosiologi Sa...Permasalahan Sosial dalam Cerpen Air Karya Ras Siregar (Tinjauan Sosiologi Sa...
Permasalahan Sosial dalam Cerpen Air Karya Ras Siregar (Tinjauan Sosiologi Sa...Vanny Andriani Huang
 
Memperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis ppt
Memperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis pptMemperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis ppt
Memperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis pptVanny Andriani Huang
 
G30 S PKI dan Supersemar serta Disintegrasi Bangsa
G30 S PKI dan Supersemar serta Disintegrasi BangsaG30 S PKI dan Supersemar serta Disintegrasi Bangsa
G30 S PKI dan Supersemar serta Disintegrasi BangsaVanny Andriani Huang
 
Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kaca...
Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kaca...Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kaca...
Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kaca...Vanny Andriani Huang
 
Pengaruh Bahan Penyedap Sodium Glutamat terhadap Emosi Murid SMA Xaverius 1 P...
Pengaruh Bahan Penyedap Sodium Glutamat terhadap Emosi Murid SMA Xaverius 1 P...Pengaruh Bahan Penyedap Sodium Glutamat terhadap Emosi Murid SMA Xaverius 1 P...
Pengaruh Bahan Penyedap Sodium Glutamat terhadap Emosi Murid SMA Xaverius 1 P...Vanny Andriani Huang
 
Pengaruh Bahan Penyedap Monosodium Glutamat terhadap Emosi Murid di SMA Xaver...
Pengaruh Bahan Penyedap Monosodium Glutamat terhadap Emosi Murid di SMA Xaver...Pengaruh Bahan Penyedap Monosodium Glutamat terhadap Emosi Murid di SMA Xaver...
Pengaruh Bahan Penyedap Monosodium Glutamat terhadap Emosi Murid di SMA Xaver...Vanny Andriani Huang
 
Analisis Kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan Berita dan Taj...
Analisis Kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan Berita dan Taj...Analisis Kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan Berita dan Taj...
Analisis Kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan Berita dan Taj...Vanny Andriani Huang
 

More from Vanny Andriani Huang (20)

Real Subjunctive
Real SubjunctiveReal Subjunctive
Real Subjunctive
 
Panggilan hidup berkeluarga
Panggilan hidup berkeluargaPanggilan hidup berkeluarga
Panggilan hidup berkeluarga
 
English Speaking Project Tour Guide to West Borneo - Example
English Speaking Project Tour Guide to West Borneo - ExampleEnglish Speaking Project Tour Guide to West Borneo - Example
English Speaking Project Tour Guide to West Borneo - Example
 
Dialog Antar Umat Beragama-Buddha ppt
Dialog Antar Umat Beragama-Buddha pptDialog Antar Umat Beragama-Buddha ppt
Dialog Antar Umat Beragama-Buddha ppt
 
Biogeochemical Cycle, Pollution, and Recycling of Organic Waste ppt
Biogeochemical Cycle, Pollution, and Recycling of Organic Waste pptBiogeochemical Cycle, Pollution, and Recycling of Organic Waste ppt
Biogeochemical Cycle, Pollution, and Recycling of Organic Waste ppt
 
Biogeochemical Cycle, Pollution, and Recycling of Organic Waste
Biogeochemical Cycle, Pollution, and Recycling of Organic WasteBiogeochemical Cycle, Pollution, and Recycling of Organic Waste
Biogeochemical Cycle, Pollution, and Recycling of Organic Waste
 
Kimia: Bahan Pangan
Kimia: Bahan PanganKimia: Bahan Pangan
Kimia: Bahan Pangan
 
Dialog Antar Umat Beragama-Buddha
Dialog Antar Umat Beragama-BuddhaDialog Antar Umat Beragama-Buddha
Dialog Antar Umat Beragama-Buddha
 
Memperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis
Memperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan HarmonisMemperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis
Memperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis
 
Permasalahan Sosial dalam Cerpen Air Karya Ras Siregar (Tinjauan Sosiologi Sa...
Permasalahan Sosial dalam Cerpen Air Karya Ras Siregar (Tinjauan Sosiologi Sa...Permasalahan Sosial dalam Cerpen Air Karya Ras Siregar (Tinjauan Sosiologi Sa...
Permasalahan Sosial dalam Cerpen Air Karya Ras Siregar (Tinjauan Sosiologi Sa...
 
Memperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis ppt
Memperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis pptMemperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis ppt
Memperjuangkan Lingkungan Hidup yang Indah dan Harmonis ppt
 
Mata
MataMata
Mata
 
Sejarah
SejarahSejarah
Sejarah
 
G30 S PKI dan Supersemar serta Disintegrasi Bangsa
G30 S PKI dan Supersemar serta Disintegrasi BangsaG30 S PKI dan Supersemar serta Disintegrasi Bangsa
G30 S PKI dan Supersemar serta Disintegrasi Bangsa
 
The Invention of Hugo Cabret
The Invention of Hugo CabretThe Invention of Hugo Cabret
The Invention of Hugo Cabret
 
Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kaca...
Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kaca...Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kaca...
Pengaruh Faktor Eksternal Jenis Air dan Massa Tanah terhadap Pertumbuhan Kaca...
 
Pengaruh Bahan Penyedap Sodium Glutamat terhadap Emosi Murid SMA Xaverius 1 P...
Pengaruh Bahan Penyedap Sodium Glutamat terhadap Emosi Murid SMA Xaverius 1 P...Pengaruh Bahan Penyedap Sodium Glutamat terhadap Emosi Murid SMA Xaverius 1 P...
Pengaruh Bahan Penyedap Sodium Glutamat terhadap Emosi Murid SMA Xaverius 1 P...
 
Pengaruh Bahan Penyedap Monosodium Glutamat terhadap Emosi Murid di SMA Xaver...
Pengaruh Bahan Penyedap Monosodium Glutamat terhadap Emosi Murid di SMA Xaver...Pengaruh Bahan Penyedap Monosodium Glutamat terhadap Emosi Murid di SMA Xaver...
Pengaruh Bahan Penyedap Monosodium Glutamat terhadap Emosi Murid di SMA Xaver...
 
Analisis Kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan Berita dan Taj...
Analisis Kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan Berita dan Taj...Analisis Kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan Berita dan Taj...
Analisis Kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berdasarkan Berita dan Taj...
 
Resensi Jantera Bianglala
Resensi Jantera BianglalaResensi Jantera Bianglala
Resensi Jantera Bianglala
 

Recently uploaded

11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 

Recently uploaded (20)

11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 

KIMIA HALOGEN

  • 1. SMA XAVERIUS 1 PALEMBANG Kimia- Halogen Fluorin, Klorin, Bromin, Iodin, dan Astatin Ahda Azalia - Lidya Lina – Rossimylen Sutoyo – Vanny Andriani - Veronita Tahun Ajaran 2012/2013 XII IPA 7
  • 2. HALOGEN Halogen merupakan unsur-unsur yang berada di golongan VIIA. Unsur-unsur tersebut meliputi fluorin (F), klorin (Cl), bromine (Br), iodin (I), dan astatine (At). Unsur pada golongan VIIAg pada dasarnya berfungsi sebagai non-logam pembentuk garam karena sifatnya yang sangat reaktif dan mudah bereaksi dengan logam. Kereaktifan unsur halogen ini disebabkan halogen memiliki 7 elektron valensi yang mudah menerima 1 elektron lagi pada orbit terluar. Pada umumnya, unsur halogen bersifat berbau, berwarna, beracun, dan dijumpai dalam keadaan terikat di alam. Selain di alam, unsur halogen ternyata juga ada secara alami di tubuh makhluk hidup seperti ion anion klorida yang berada pada plasma darah, air susu, air mata, air ludah, dan cairan ekskresi. Selain klorida, juga ada ion iodida yang menjadi komponen pembentuk lapisan email gigi. 1. Fluorin (F) Fluorin pertama kali ditemukan pada tahun 1670 oleh Schwandhard dan diisolasikan untuk pertama kali pada tahun 1886 oleh Maisson. Keberadaan fluorin biasanya dalam fase gas, berbau pedas, berwarna kuning muda, dan bersifat sangat korosif. Di alam, fluorin dapat ditemukan dalam senyawa fluorspar CaF2, kriolit Na3AlF6, dan fluorapatit Ca5(PO4)3F. Fluorin di dapat Nama Nomor Konfigurasi dari alam dengan Unsur Atom Elektron proses elektrolisis. Hal Fluorin (F) 9 [He] 2s2 2p5 ini dikarenakan daya oksidasi fluorin sangat tinggi sehingga tidak ada zat lain yang dapat mengoksidasinya. Dalam pengelektrolisisannya, fluorin di dapat dengan menggunakan lelehan campuran KF dan HF dengan anode grafit dan katode baja. Berikut reaksinya Katode: K+(l) + e- → K(l) Anode: F-(l) → F2(g) + e-
  • 3. Fluorin yang telah di dapat dari alam akan dimanfaatkan kembali oleh manusia. Fluorin pada polimer CF2CF2 dimanfaatkan sebagai zat lapis anti lengket pada panci teflon, fluorin pada pasta gigi dapat dimanfaatkan sebagai pencegah gigi rusak, dan fluorin pada pendingin makanan dapat digunakan sebagai zat pendingin (refrigeran). Namun perlu diperhatikan, pemanfaatan fluorin pada pasta gigi yang terlalu tinggi konsentrasinya dapat membuat gigi makin kehitaman. 2. Klorin (Cl) Klorin pertama kali ditemukan oleh Scheele pada tahun 1774 dan selanjutnya pada tahun 1810, nama klorin diberikan oleh Davy. Keberadaan klorin berupa fase gas, berwarna kuning kehijauan, dapat larut dalam air, dan mudah bereaksi dengan unsur lain. Di alam, senyawa klorin sering ditemukan dalam bentuk NaCl, KCl, MgCl2, dan CaCl2. Sama seperti Nama Nomor fluorin, klorin di Konfigurasi Elektron Unsur Atom dapat dengan cara Klorin (Cl) 17 [Ne] 3s2 3p5 elektrolisis. Sumber utama yang digunakan untuk mendapatkan klorin yaitu NaCl dalam bentuk air laut dan garam batu. Reaksi pengelektrolisisan klorin dapat dituliskan sebagai berikut 2NaCl(aq) + 2H2O(l) → H2(g) + Cl2(g) + 2NaOH-(aq) Klorin yang di dapat dari pengelektrolisisan selanjutnya akan dimanfaatkan bagi aktivitas manusia. Klorin dapat dijadikan bahan baku pembuatan plastik PVC (CH2CHCL), klorin dalam bentuk NaOCl dapat dijadikan pemutih pakaian, antiseptik, dan sterilisasi botol bayi, dan klorin dapat dijadikan pembunuh bakteri dalam bentuk HCl dan HOCl. Berikut reaksi klorin sebagai pembunuh bakteri
  • 4. Cl2(aq) + H2O(l) ↔ HCl(aq) + HOCl(aq) Namun perlu diperhatikan bahwa klorin dapat menggangu pernafasan, merusak selaput lendir, dan apabila dalam wujud cahaya dapat membakar kulit. 3. Bromin (Br) Penemu bromin adalah Balard pada tahun 1826. Bromin ditemukan dalam wujud cait berwarna coklat kemerahan, agak mudah menguap, uapnya berwarna merah, berbau tidak enak, dan dapat mengiritasi mata dan kerongkongan. Selain itu, bromin juga mudah larut dalam air dan CS2 membentuk larutan kemerahan dengan sifat lebih aktif daripada iodium. Keberadaan Nama Nomor bromin di alam Konfigurasi Elektron Unsur Atom sering ditemukan Bromin (Br) 35 [Ar] 3d10 4s2 4p5 dalam bentuk senyawa logam bromida yang berada pada air laut, endapan garam, dan air mineral. Untuk mendapatkannya, digunakan cara elektrolisis dengan memanfaatkan air laut sebagai sumber utama dan klorin untuk mengoksidasi Br- menjadi Br2. Berikut persamaan reaksinya 2Br-(aq) + Cl2(g) 2Cl-(aq) + Br2(g) Untuk pengaplikasiannya, bromin seringkali dimanfaatkan sebagai alat bantu kesehatan dan campuran bensin. Bromin dalam bentuk AgBr akan sangat sensitif terhadap cahaya, sehingga bromin akan dimanfaatkan dalam film fotografi dan sinar X. Di samping itu, senyawa bromin dapat diaplikasikan pada pestisida, obat-obatan,
  • 5. dan pembuatan plastik. Bromin juga dapat dimanfaatkan sebagai pengikat timbale (Pb) dalam bensin agar tidak melekat pada mesin dalam bentuk C2H4Br2 (etilenbromida). 4. Iodin (I) Iodin pertama kali ditemukan oleh Courtois pada tahun 1811. Iodin merupakan senyawa non-logam dengan fase padatan berwarna hitam kebiruan. Sifat iodine sendiri antara lain dapat menguap dalam temperatur biasa dan membentuk gas keunguan berbau tidak enak. Di alam, Nama Nomor iodin dapat Konfigurasi Elektron Unsur Atom ditemukan dalam 53 [Kr] 4d10 5s2 5p5 Iodin (I) senyawa natrium iodat (NaIO3) dan air laut. Untuk mendapatkan iodin, juga dapat dilakukan dengan cara elektrolisis dengan sumber utama NaIO3 dibantu klorin untuk mengoksidasi ion I- menjadi I2. Berikut persamaan reaksinya 2I-(aq) + Cl2(g) → 2Cl-(aq) + I2(g) Dalam pengaplikasiannya, iodin sering kita temukan sebagai obat-obatan, bumbu dapur, dan teknologi kesehatan. Iodin dalam konsentrasi yang tidak terlalu banyak dapat dijadikan antiseptik pada luka, dijadikan garam dapur pencegah penyakit gondok dan keterbelakangan mental dalam bentuk NaI, NaIO3, KI, dan KIO3, dan dijadikan filter cahaya pada kacamata hitam. Namun perlu diperhatikan, iodin dalam fase kristal dapat melukai kulit dan uapnya dapat melukai mata dan selaput lendir. 5. Astatin (At) Astatin merupakan unsur non-logam radioaktif pertama yang dibuat oleh Dale R. Corson, Kenneth Ross Mackenzie, dan Emillio Segre pada tahun 1940.
  • 6. Sifat senyawa astatin dapat membentuk senyawa antar halogen seperti AtI, AtBr, dan AtCl. Selain itu, astatin juga memiliki waktu hidup tersendiri di dunia karena dapat meluruh dalam hitungan menit dan di antara unsur halogen lainnya, astatinlah yang paling tidak reaktif. Astatin pada Nama Nomor alam dapat Konfigurasi Elektron Unsur Atom ditemukan di kerak Astatin (At) 85 [Xe] 4f14 5d10 6s2 6p5 bumi dengan jumlah yang sangat sedikit, sekitar 30 gram. Untuk mendapatkannya, isotop Bismuth (Bi) akan ditembak dengan partikel alfa atau helium sehingga terbentuklah astatin. Cara ini disebut dengan cara radiasi, astatin yang dihasilkan dari proses ini akan bersifat radioaktif dan memiliki waktu hidup yang terbilang pendek. Sehingga setelah didapatkan, sebaiknya astatin digunakan secepatnya. Untuk pengaplikasiannya, astatin tidak dapat dimanfaatkan secara komersil. Hal ini dikarenakan sifatnya yang radiokatif dan berwaktu hidup pendek. Dari kelima unsur halogen di atas, masing-masing memiliki sifat yang berbeda- beda namun beberapa saling berhubungan. Sifat yang pertama adalah sifat fisis halogen. Sifat fisis halogen akan dipengaruhi oleh sifat atomik halogen dan struktur unsur halogennya. Berikut penjabarannya Unsur Jari-jari 1. Sifat atomik halogen atom (pm) Sifat atomik halogen meliputi jari- Fluorin 133 makin jari atom, energi ionisasi, nilai Klorin 180 besar keelektronegatifan, dan afinitas Bromin 195 elektron. Nilai jari-jari atom pada Iodin 215 unsur halogen dari unsur fluorin ke Astatin - astatin akan bertambah. Hal ini dikarenakan makin kebawah unsur pada
  • 7. golongan, maka makin besar nomor atomnya. Nomor atom yang bertambah ini akan membuat unsur makin banyak kulit elektronnya. Adanya pertambahan kulit elektron akan mempengaruhi jarak antara inti atom dan kulit terluar atom tersebut. Jarak antara inti atom dan kulit terluar inilah yang disebut dengan jari- jari. Adanya pertambahan jari-jari Unsur Energi atom dari fluorin ke astatin akan ionisasi mengimbas pada energi ionisasi unsur (kJ/mol) tersebut. Makin besar jari-jari atom Fluorin 1680 makin maka makin mudah atom untuk Klorin 1250 mudah Bromin 1140 melepas melepas satu elektron. Sebaliknya, makin kecil jari-jari atom maka makin Iodin 1008 Astatin 912 sulit atom untuk melepas satu elektron. Hal ini dikarenakan ikatan atom yang terjadi antara inti atom dan elektron yang berada di kulit terluar makin melemah akibat jari-jarinya. Sehingga makin mudah atom tersebut melepas elektron. Energi ionisasi yang dimiliki Unsur Keelektro suatu atom berbanding terbalik dengan negatifan keelektronegatifan atom tersebut. Fluorin 4,0 makin Makin mudah atom melepas satu Klorin 3,0 sulit elektron, maka makin sulit atom Bromin 2,8 menangkap menarik atau menangkap elektron. Iodin 2,5 Dengan alasan yang sama dengan Astatin 2,2 energi ionisasi, sifat keelektronegatifan atom juga bergantung pada jari-jari atom. Hal ini dikarenakan kuat inti atom untuk menarik elektron terlampau lemah akibat jari-jari yang makin besar. Sementara itu afinitas elektron Unsur Afinitas atom di unsur halogen akan (kJ/mol) berkurang dari klorin ke astatin. Klorin -349 makin Bromin -325 kecil energi Lagi-lagi, melemahnya afinitas yang dilepas elektron dipengaruhi oleh jari-jari Iodin -295 atom. Hal ini dikarenakan makin besar Astatin -270
  • 8. hari-jari atom maka makin lemah gaya tarik inti terhadap elektron inti terluar. Melemahnya gaya tarik inti membuat energi yang dilepas elektron saat menarik elektron lain makin kecil. Pada kasus afinitas, terjadi perkecualian untuk fluorin yang afinitasnya lebih kurang dibandingkan klorin. Hal ini dikarenakan volume atom F yang lebih kecil. 2. Struktur unsur halogen Unsur halogen akan membentuk molekul diatomik seperti F2, Cl2, Br2, dan I2 kecuali unsur At. Molekul diatomik yang memiliki jumlah atom dan bentuk molekul yang sama dapat menyebabkan bekerjanya Gaya London. Gaya London yang bekerja akan dipengaruhi jari-jari kovalen molekul diatomiknya atau Ar atom tersebut. Maka dari fluorin ke astatin, Gaya London akan makin kuat. Dari sisi kerapatannya, fluorin ke astatin akan mengalami pertambahan kerapatan. Hal ini dikarenakan Gaya London yang bekerja. Sehingga dapat disimpulkan bahwa makin kuat Gaya London maka makin bertambah kerapatan atom halogen. Selain mempengaruhi kerapatan atom, Gaya London ternyata juga mempengaruhi titik leleh, titik didih, dan daya hantar panas atom unsur halogen. Makin kuatnya Gaya London akan menyebabkan titik leleh bertambah, titik didih bertambah, dan daya hantar panas berkurang. Adanya pertambahan titik leleh dan titik didih dikarenakan Gaya London yang makin kuat menyebabkan molekul atom akan makin sulit dilepas. Sedangkan pada daya hantar panas atom, Gaya London akan mempersulit partikel atom untuk bergerak sehingga makin sulit atom mentransfer atau menghantarkan panas. Titik Daya Gaya Kerapatan Titik Unsur didih hantar London (kg/m3) leleh (oC) o ( C) panas makin Fluorin 1,696 -220 -188 makin 0,000279 makin kuat Klorin 3,214 -101 -35 bertambah 0,000089 berkurang Bromin 3,119 -7 59 0,00122 Iodin 4,930 113 183 0,00449 Astatin - - - 0,017
  • 9. Setelah sifat fisis, sifat kedua unsur halogen adalah sifat kimianya. Nilai jari- jari atom yang bertambah dari fluorin ke astatin menunjukkan melemahnya ikatan elektron antara inti atom dan elektron yang berada di kulit terluar. Melemahnya ikatan elektron tersebut akan membawa atom menjadi berkurang keelektronegatifannya. Sehingga atom akan makin sulit menangkap elektron. Sehingga dapat disimpulkan bahwa makin menuju astatin, maka sifat kereaktifan unsur halogen makin berkurang. Unsur Kereaktifan Fluorin Sangat reaktif makin Klorin Mudah membentuk senyawa tidak Bromin Memerlukan panas untuk reaktif membentuk senyawa Iodin Memerlukan panas untuk membentuk senyawa Astatin - Sifat ketiga unsur halogen adalah sifat karakteristiknya yang meliputi daya oksidasi halogen dan daya reduksi ion halida. Daya oksidasi merupakan kemampuan atom untuk menyerap atau mengoksidasi elektron dari atom lain. Sedangkan daya reduksi ion merupakan kemampuan atom untuk melepas atau tereduksi elektronnya. Untuk mengetahui kedua daya tersebut, dibutuhkan peninjauan potensial reduksi standar atau Eo. Makin positif nilai Eo, maka makin besar daya oksidasi dan makin kecil daya reduksi elektronnya. Adanya nilai Eo yang positif juga mengindikasikan adanya reaksi oksidasi dan reduksi berlangsung spontan, dan sebaliknya. Daya Unsur Eo Daya oksidasi (V) reduksi makin Fluorin +2,87 makin bertambah Klorin +1,36 bertambah Bromin +1,07 Iodin +0,54 Astatin
  • 10. Halogen juga dikenal sebagai unsur yang reaktif dibandingkan dengan unsur dari golongan lain, terutama fluorin (F). sehingga halogen dapat bereaksi baik dengan sesama unsur maupun senyawa. Terdapat lima jenis reaksi halogen, yaitu reaksi halogen dengan nonlogam, loga, air, basa, dan reaksi antar halogen. Berikut penjabarannya 1. Reaksi halogen dengan nonlogam Reaksi tersebut paling sering terjadi dan dapat menghasilkan senyawa kovalen. Terdapat dua jenis reaksi halogen dengan nonlogam, yaitu hidrogen halida dan nonlogam halida. 1. Hidrogen halida, di mana halogen akan bereaksi dengan hidrogen dan menghasilkan gas tak berwarna. Rumus reaksi sebagai berikut Contoh dari reaksi ini adalah dengan reaksi berlangsung hebat. dengan reaksi berlangsung lambat di tempat gelap. dengan reaksi berlangsung di 300oC menggunakan elektroda Pt. dengan reaksi berlangsung lambat di 300oC menggunakan elektroda Pt. 2. Nonlogam halida, di mana halogen akan bereaksi dengan unsur nonlogam. Contoh reaksi ini adalah dengan reaksi memerlukan panas. dengan pemanasan bertahap pada fosfor. dengan perolehan PCl5(s) berwarna kuning pucat. 2. Reaksi halogen dengan logam Di mana reaksi ini akan membentuk senyawa ionik logam halida. Berikut contohnya
  • 11. MgCl2 yang dihasilkan berbentuk kristal tidak berwarna dan mempunyai titik leleh tinggi. 3. Reaksi halogen dengan air Salah satu contoh reaksi halogen dengan air adalah reaksi antara fluorin dan air yang membentuk asam fluorida. Reaksi ini akan berlangsung hebat karena air akan terbakar dalam fluorin. Selain itu, juga ada reaksi halogen dengan air melalui reaksi disproporsionasi yang akan membentuk senyawa oksahalogen dan asam halida. Berikut reaksinya dengan X sebagai pengganti dari klorida, bromin, dan iodin 4. Reaksi halogen dengan basa Reaksi ini akan membentuk senyawa halida yang mengalami disproporsionasi sehingga membentuk senyawa oksihalogen. Contoh dari reaksi ini adalah fluorin bereaksi dengan basa membentuk oksigen difluorida dan ion florida. dengan X berupa klorin, bromin, dan iodin yang membentuk ion hipohalit dan ion halida. Ion hipohalit yang telah terbentuk dalam reaksi di atas akan mengalami disproporsionasi sehingga membentuk ion halat dan ion halida. Sehingga terbentuk rumusan 5. Reaksi antar halogen
  • 12. Di mana reaksi ini termasuk reaksi substansi, artinya akan membentuk senyawa antar halogen. Andaikan unsur halogen pertama X dan unsur halogen kedua Y, maka persamaan reaksinya Contoh dari reaksi ini adalah Selain itu, reaksi dengan perumusan lain juga dapat terjadi pada unsur halogen pada klorin, bromin, iodin, dan astatin. Berikut persamaannya Contoh dari reaksi ini adalah Pada pereaksiannya, halogen dapat menghasilkan sisa asam-oksihalogen. Terdapat dua macam sisa asam-oksihalogen, berikut penjabarannya 1. Asam Halida (HX) Asam ini terdiri atas unsur halogen dan hidrogen. Rumusan unsur asam halida adalah HX, dengan X adalah unsur halogen seperti HF, HCl, HBr. Kuatnya keasaman asam halida bergantung pada persentase disosiasi asam halida. Sehingga didapatkan unsur asam halida terasam adalah HI akibat persentasi disosiasinya terkecil. Disosiasi sendiri merupakan penguraian suatu zat menjadi beberapa zat lain yang lebih sederhana. Urutan kekuatan asam untuk asam halida adalah HI > HBr > HCl > HF. 2. Asam-Oksihalogen Sisa asam-oksihalogen dibentuk oleh halogen yang membentuk asam dengan oksigen dan hidrogen yang diikatnya, kecuali fluorin. Hal ini dikarenakan adanya bilangan oksidasi positif yang tidak biasa bagi halogen yang sangat reaktif menangkap elektron (ingat, fluorin sangat reaktif dalam menangkap elektron akibat sifat keelektronegatifannya). Kekuatan asam-oksihalogen ditentukan oleh kekuatan ikatan H-O dan ikatan O-X, jika ikatan O-X menguat maka ikatan H-O melemah. Semakin lemah ikatan H-O, maka makin mudah asam tersebut terionisasi. Akibat makin
  • 13. mudahnya terionisasi, maka asam tersebut makin kuat tingkat keasamannya. Kekuatan ikatan X-O dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu keelektronegatifan unsur halogen dan banyaknya atom oksigen yang diikat halogen. Untuk penamaan asam-oksihalogen, bergantung pada banyaknya biloks halogen tersebut. Berikut penjabarannya 1. HXO dengan biloks halogen +1 bernama asam hipohalit 2. HXO2 dengan biloks halogen +3 bernama asam halit 3. HXO3 dengan biloks halogen +5 bernama asam halat 4. HXO4 dengan biloks halogen +7 bernama asam perhalat atau asam superhalat. Hal di sini dimaksudkan sebagai nama unsur halogen yang berikatan dengan hidrogen dan oksigen. Sebagai contoh 1. HClO dengan biloks halogen +1 bernama asamm hipoklorit 2. HClO2 dengan biloks halogen +3 bernama asam klorit 3. HClO3 dengan biloks halogen +5 bernama asam klorat 4. HClO4 dengan biloks halogen +7 bernama asam perklorat atau asam superklorat.
  • 14. DAFTAR PUSTAKA Ciska, Vina Daphin. 2012. “Tata Nama Senyawa”. http://www.scribd.com/doc/106900651/Tata-Nama-Senyawa, diunduh pada 1 November 2012 K., Atja S., Djoko Sulistyo, Rochayati Harmaen, Siti Kalsum, Zulbahri Bahar, M. Rukman, dan Poppy Komalia Devi. 1992. Logam dan Nonlogam. Bandung: Pakar Raya Johari, J. M. C. dan M. Rachmawati. 2008. Kimia: SMA dan MA Kelas XII. Bima Prasetya (Ed.). Jakarta: Esis 2009. „Halogen‟. http://miracleofhalogen.wordpress.com/, diunduh pada 1 November 2012