SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
PEMBERANTASAN KORUPSI DI JEPANG
Mulyadi
Kelas 8A Program Diploma IV Akuntansi Kurikulum Khusus, STAN, Tangerang Selatan
email:mulyadi.yusuf88@gmail.com
Abstrak – Di Jepang tidak ada Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi seperti di Indonesia.
Kultur hukum "malu" yang masih besar dari masyarakat Jepang sangat efektif sebagai alat preventif melawan
korupsi.
Kata Kunci: pemberantasan, pencegahan,budaya malu, korupsi di jepang
1.

PENDAHULUAN

Di Jepang tidak ada Undang-Undang tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi seperti di
Indonesia. Yang kita namakan sebagai "korupsi" di
Indonesia, mereka hanya golongkan sebagai salah
satu di antara tindak pidana umum: Penyuapan,
Penggelapan Uang Negara, dan Penipuan. Hukuman
maksimalnya pun hanya tujuh tahun.Meskipun tidak
ada Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi, Jepang menjadi salah satu Negara terbersih
dalam tindak pidana korupsi.
2.

PEMBAHASAN

Jepang yang pada 2012 menempati peringkat 17
dengan nilai 74dari skala 0 sampai dengan 100
dalam Indeks Persepsi Korupsi (IPK) berdasarkan
data Transparency International.Jepang memulai
revolusi dalam pemberantasan korupsi saat Perdana
Menteri Junichiro Koizumi melakukan perubahan
radikal, privatisasi jasa layanan pos. Dengan
membuka akses swasta dalam pengelolaan lumbung
simpanan rakyat Jepang, Koizumi telah menegakkan
pondasi untuk pemberantasan korupsi.
2.1 Skandal Korupsi
Sejarah
korupsi
di
Jepang
cukup
mencengangkan karena menjadi berita internasional
karena skandal suap. Tak tanggung-tanggung
skandal itu melibatkan seorang mantan perdana
menteri, Kakuei Tanaka, yang menjabat pada 19721974. Skandal tersebut dkenal dengan sebutan
“Skandal Lockheed”.Skandal suap itu terkuak pada
tahun 1976 ketika seorang eksekutif Lockheed,
perusahaan pesawat jet Amerika, mengaku di depan
Kongres AS soal suap ini. Dia sukses menjual
produknya karena menyuap sejumlah pejabat tinggi
di negara calon pembeli.Kontan Jepang ribut. Media
massa kembali membeberkan kebijakan di masa
Tanaka
yang
mengharuskan
perusahaan
penerbangan Jepang menggunakan pesawat jet
Lockheed.
Setelah skandal Lockheed terjadi skandalskandal berikutnya seperti scandal insider
trading saham perusahaan Recruits dan
Skandal korupsi pada masa Perdana Menteri
Abe Shinzo (2006-2007).

2.2 Sanksi Sosial dan Budaya Malu
Dalam konteks budaya, Jepang terkenal jiwa
samurai.Hal yang paling mendasar dalam prinsip
samurai adalah ajaran untuk senantiasa hidup
dengan kejujuran terhadap diri sendiri; jika tidak,
mereka dianggap belum benar-benar menjalani
hidup secara utuh. Jika telah jujur pada diri sendiri,
maka secara spontan mereka pun akan jujur pada
siapapun.Prinsip samurai juga berhubungan dengan
budaya harakiri (bunuh diri) untuk menebus rasa
malu atas kesalahan yang telah dilakukan.
Beranjak dari jiwa samurai yang melekat dalam
jiwa masyarakat, masyarakat Jepang terkenal dengan
budaya malu sebagai cara mengangkat derajat
bangsa menjadi bangsa yang unggul di atas bangsabangsa yang lain.
Pendidikan melalui pembangunan karakter telah
tanamkan sejak kecil melalui pelajaran “seikatsuka”
atau pendidikan tentang kehidupan sehari-hari.
Siswa SD diajari tatacara menyeberang jalan, adab
di dalam kereta, yang tidak saja berupa teori, tetapi
guru juga mengajak mereka untuk bersama naik
kereta dan mempraktikkannya. Norma dalam
masyarakat Jepang sangat terkait dengan ajaran
Shinto dan Budha, tetapi menariknya agama ini
tidak diajarkan di sekolah dalam bentuk pelajaran
wajib. Nilai-nilai agama diwujudkan dalam
kehidupan sehari-hari di sekolah. Karenanya,
pendidikan moral di sekolah Jepang tidak diajarkan
sebagai mata pelajaran khusus, tetapi diintegrasikan
dalam semua mata pelajaran.
Kebiasaan kerja masyarakat Jepang yang
menumbuhkan etos kerja yang anti korupsiyakni
budaya "Hansei" yang terungkap dalam perilaku dan
perkataan
"Sumimasen"
dan
"Gomenasai".
Perkataan ini selalu diucapkan orang Jepang apabila
telah melakukan suatu tindakan yang dianggapnya
merugikan orang lain atau melakukan kesalahan.
Makna yang terkandung didalamnya suatu bentuk
self-retrospection; yang menguji diri sendiri apakah
sudah berbuat yang sesuai dengan aturan dan
diakhiri dengan keinginan kuat untuk tidak
melakukan hal yang sama di kemudian hari.Wujud
dari budaya Hansei ini jelas terungkap dalam
kehidupan sehari-hari di segala sektor masyarakat
termasuk dalam bidang pemerintahan.
Budaya malu pada masyarakat pun dicontohkan
oleh para pemimpin Jepang sebagai upaya mendidik
warganya mewujudkan kultur antikorupsi. Para
pemimpin Jepang berani mundur dari jabatannya
ketika tersandung kasus korupsi. , mereka memiliki
tradisi
pemimpin
nasional
dalam
mempertanggungjawabkan kinerjanya, pejabat akan
langsung mengundurkan diri apabila merasa gagal
atau bersalah.Perilaku birokrat negeri sakura ini
merupakan pembelajaran yang sungguh mulia dan
elegan guna mendukung terwujudnya kultur
antikorupsi secara jitu.
Dari segi sanksi sosial, masyarakat Jepang
terkenal dengan sanksi sosial yang kuat, dimana
pelaku para pelaku korupsi akan lebih memilih
mundur dari jabatan sebelum diminta bahkan
melakukan bunuh diri karena malu dan takut akan
sanksi sosial di masyarakat. Sanksi sosialyang
tampak sederhana ini dipastikan akan mampu
mengeliminir dan meminimalisir perilaku takut
korupsi. Untuk menumbuh kembangkan rasa malu
korupsi budaya dapat diwujudkan dalam bentuk
yang sederhana, yakni: perlunya mewujudkan
budaya solidaritas anti korupsi sebagai bentuk rasa
cinta negara Indonesia (nasionalisme) agaknya kita
perlu menggelorakan slogan-slogan reflektif anti
korupsi misalnya: "koruptor tak nasionalis",
"koruptor adalah penjajah", "koruptor adalah
teroris", "koruptor tidak beriman" dan lain-lain.
Kultur hukum yang masih sangat bermoral di
kalangan pengacara Jepang, menyebabkan hampir
tidak ada kebiasaan pengacara Jepang untuk
memutarbalikkan yang salah menjadi benar, dan
yang benar menjadi salah. Konon, umumnya
pengacara Jepang senantiasa berusaha membujuk
"klien"-nya untuk mengakui kesalahannya, dan
setelah itu mengembalikan hasil kejahatannya
2.3 Gyouseisasshinkaigi
Semenjak PM Hatoyama memerintah, ada
sebuah tim yang ditunjuk untuk memeriksa semua
lembaga
atau
institusi
pemerintah
yang
memanfaatkan pajak dari rakyat Jepang, apakah
uang rakyat telah benar-benar dipakai dengan adil.
Tim
tersebut
adalah行政刷新会議 (dibaca
gyouseisasshinkaigi atau Goverment Revitalisation
Unit),
yang
tugas
utamanya
disebut
事業仕分け(baca
:
Jigyoushiwake)
atau
pemeriksaan keuangan proyek.
Gyouseisasshinkaigi
bertugas
memeriksa
program atau kegiatan instansi pemerintah untuk
menerapkan program penghematan anggaran. Para
anggota parlemen diwajibkan mempublikasikan
laporan kinerja dan pertanggungjawabannya ke
publik sehingga seluruh masyarakat dapat

mengakses informasi tersebut dan secara langsung
mengawasi sehingga tindak korupsi dapat dicegah.
3.

PENUTUP

Meskipun di jepang tidak terdapat lembaga
superpower seperti KPK di Indonesia, namun tindak
korupsi dapat ditekan melalui penindakan hukum
yang tegas.Negara Jepang dalam pemberantasan
korupsi tidak hanya menegakkan peraturan
perundang-undangan akan tetapi menjunjung tinggi
budaya dan moral yang berakar pada “rasa malu dan
kesiapan bertanggungjawab atas kerugian yang
diakibatkan oleh perbuatan seorang pejabat selama
menjabat. Hal ini sebenarnya bias menjadi pelajaran
bagi Indonesia, banyak pejabat yang melakukan
tindak korupsi justru tdak bersedia turun dari jabatan
justru berusaha untuk mempertahankan jabatannya.
Dari segi sanksi sosial, koruptor dilingkungan
masyarakat justru dihormati dan masuk kalangan
tingkat atas. Dengan penegakan hukum yang tegas
dan penanaman karakter untuk membudayakan malu
jika melakukan korupsi, bangsa ini bisa menjadi
Negara yang bebas korupsi
DAFTAR REFERENSI
[1]Hukum

Korupsi

Dunia,

http://donzdays.blogspot.com/2013/02/hu
kum-korupsi-dunia.html, di unduh pada
tanggal 11 Juli 2013.
[2] Bercermin
pada
Jepang,http://f-

Penegakan

Hukum

sharing.blogspot.com/2011/06/bercerminpada-penegakan-hukum
jepang.html,diunduh pada tanggal 16Juli 2013.
[3]Pendidikan Berkarakter Anti Korupsi Sebagai
Solusi
Pemberantasan
Kasus Korupsi
di Indonesia,http://lembaranduasatu.wordp

ress.com/2012/01/25/pendidikanberkarakter-anti-korupsi-sebagai-solusipemberantasan-kasus-korupsidiindonesia/,diunduh pada tanggal 16 Juli
2013.
[4] Perbandingan

Hukum,

http://arlo1210.blogspot.com/2008/12/per
bandinganhukum.html, diunduh pada tanggal
16 Juli 2013
[5] Bercermin
pada
Jepang,http://f-

Penegakan

Hukum

sharing.blogspot.com/2011/06/bercerminpada-penegakan-hukum-jepang.html,
diunduh pada tanggal 16 Juli 2013.
[6]KurangiKorupsi,

Parlemen
Indonesia
Diharapkan
Tiru
Jepang,
http://www.beritasatu.com/hukum/100024
-kurangi-korupsi-parlemen-indonesiadiharapkan-tiru-jepang.html, diunduh pada

tanggal16Juli

2013.

More Related Content

What's hot

Presentasi Masalah Korupsi Di Indonesia
Presentasi Masalah Korupsi Di IndonesiaPresentasi Masalah Korupsi Di Indonesia
Presentasi Masalah Korupsi Di IndonesiaARY SETIADI
 
Pendidikan Anti Korupsi - Buku Pendidikan Anti Korupsi untuk PT
Pendidikan Anti Korupsi - Buku Pendidikan Anti Korupsi untuk PTPendidikan Anti Korupsi - Buku Pendidikan Anti Korupsi untuk PT
Pendidikan Anti Korupsi - Buku Pendidikan Anti Korupsi untuk PTHaristian Sahroni Putra
 
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesia
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesiaSejarah perkembangan administrasi publik di indonesia
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesiataufin
 
pemberantasan korupsi di finlandia
pemberantasan korupsi di finlandiapemberantasan korupsi di finlandia
pemberantasan korupsi di finlandiaReza Yudhalaksana
 
Upaya Pemberantasan Korupsi
Upaya Pemberantasan KorupsiUpaya Pemberantasan Korupsi
Upaya Pemberantasan KorupsiDini Islamiana
 
Korupsi Dalam Perspektif Kebijakan Publik dan HAN
Korupsi Dalam Perspektif Kebijakan Publik dan HANKorupsi Dalam Perspektif Kebijakan Publik dan HAN
Korupsi Dalam Perspektif Kebijakan Publik dan HANTri Widodo W. UTOMO
 
Upaya Pemberantasan Korupsi
Upaya Pemberantasan KorupsiUpaya Pemberantasan Korupsi
Upaya Pemberantasan KorupsiReynes E. Tekay
 
Peran Serta dalam Upaya Pemberantasan Korupsi di Indonesia
Peran Serta dalam Upaya Pemberantasan Korupsi di IndonesiaPeran Serta dalam Upaya Pemberantasan Korupsi di Indonesia
Peran Serta dalam Upaya Pemberantasan Korupsi di IndonesiaHanna Chan
 
Bab 2 pendidikan anti korupsi
Bab 2 pendidikan anti korupsiBab 2 pendidikan anti korupsi
Bab 2 pendidikan anti korupsinatal kristiono
 
Pancasila sebagai nilai dasar fundamental bagi bangsa (tugas pancasila smt1)
Pancasila sebagai nilai dasar fundamental bagi bangsa (tugas pancasila smt1)Pancasila sebagai nilai dasar fundamental bagi bangsa (tugas pancasila smt1)
Pancasila sebagai nilai dasar fundamental bagi bangsa (tugas pancasila smt1)Izmi KM
 
Materi 2 faktor penyebab korupsi 2010
Materi 2 faktor penyebab korupsi 2010Materi 2 faktor penyebab korupsi 2010
Materi 2 faktor penyebab korupsi 2010Fathur Rohman
 
Presentasi terorisme
Presentasi terorismePresentasi terorisme
Presentasi terorismeadi setyawan
 
Asas Tunggal Pancasila
Asas Tunggal PancasilaAsas Tunggal Pancasila
Asas Tunggal PancasilaAlvianocto
 
Bab 4 faktor faktor penyebab korupsi
Bab 4 faktor faktor penyebab korupsiBab 4 faktor faktor penyebab korupsi
Bab 4 faktor faktor penyebab korupsinatal kristiono
 
Korupsi dan pendidikan anti korupsi
Korupsi dan pendidikan anti korupsiKorupsi dan pendidikan anti korupsi
Korupsi dan pendidikan anti korupsiSetyo Susilo
 
Transparansi dalam pengelolaan dan pengendalian apbn
Transparansi dalam pengelolaan dan pengendalian apbnTransparansi dalam pengelolaan dan pengendalian apbn
Transparansi dalam pengelolaan dan pengendalian apbnwandranatuna
 

What's hot (20)

Pendidikan anti korupsi
Pendidikan anti korupsiPendidikan anti korupsi
Pendidikan anti korupsi
 
Presentasi Masalah Korupsi Di Indonesia
Presentasi Masalah Korupsi Di IndonesiaPresentasi Masalah Korupsi Di Indonesia
Presentasi Masalah Korupsi Di Indonesia
 
Pendidikan Anti Korupsi - Buku Pendidikan Anti Korupsi untuk PT
Pendidikan Anti Korupsi - Buku Pendidikan Anti Korupsi untuk PTPendidikan Anti Korupsi - Buku Pendidikan Anti Korupsi untuk PT
Pendidikan Anti Korupsi - Buku Pendidikan Anti Korupsi untuk PT
 
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesia
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesiaSejarah perkembangan administrasi publik di indonesia
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesia
 
pemberantasan korupsi di finlandia
pemberantasan korupsi di finlandiapemberantasan korupsi di finlandia
pemberantasan korupsi di finlandia
 
Upaya Pemberantasan Korupsi
Upaya Pemberantasan KorupsiUpaya Pemberantasan Korupsi
Upaya Pemberantasan Korupsi
 
Korupsi Dalam Perspektif Kebijakan Publik dan HAN
Korupsi Dalam Perspektif Kebijakan Publik dan HANKorupsi Dalam Perspektif Kebijakan Publik dan HAN
Korupsi Dalam Perspektif Kebijakan Publik dan HAN
 
Etika publik
Etika publikEtika publik
Etika publik
 
Upaya Pemberantasan Korupsi
Upaya Pemberantasan KorupsiUpaya Pemberantasan Korupsi
Upaya Pemberantasan Korupsi
 
Peran Serta dalam Upaya Pemberantasan Korupsi di Indonesia
Peran Serta dalam Upaya Pemberantasan Korupsi di IndonesiaPeran Serta dalam Upaya Pemberantasan Korupsi di Indonesia
Peran Serta dalam Upaya Pemberantasan Korupsi di Indonesia
 
Bab 2 pendidikan anti korupsi
Bab 2 pendidikan anti korupsiBab 2 pendidikan anti korupsi
Bab 2 pendidikan anti korupsi
 
Pancasila sebagai nilai dasar fundamental bagi bangsa (tugas pancasila smt1)
Pancasila sebagai nilai dasar fundamental bagi bangsa (tugas pancasila smt1)Pancasila sebagai nilai dasar fundamental bagi bangsa (tugas pancasila smt1)
Pancasila sebagai nilai dasar fundamental bagi bangsa (tugas pancasila smt1)
 
Materi 2 faktor penyebab korupsi 2010
Materi 2 faktor penyebab korupsi 2010Materi 2 faktor penyebab korupsi 2010
Materi 2 faktor penyebab korupsi 2010
 
281669604 makalah-kasus-korupsi
281669604 makalah-kasus-korupsi281669604 makalah-kasus-korupsi
281669604 makalah-kasus-korupsi
 
Presentasi terorisme
Presentasi terorismePresentasi terorisme
Presentasi terorisme
 
Asas Tunggal Pancasila
Asas Tunggal PancasilaAsas Tunggal Pancasila
Asas Tunggal Pancasila
 
Anti korupsi presentasi
Anti korupsi presentasiAnti korupsi presentasi
Anti korupsi presentasi
 
Bab 4 faktor faktor penyebab korupsi
Bab 4 faktor faktor penyebab korupsiBab 4 faktor faktor penyebab korupsi
Bab 4 faktor faktor penyebab korupsi
 
Korupsi dan pendidikan anti korupsi
Korupsi dan pendidikan anti korupsiKorupsi dan pendidikan anti korupsi
Korupsi dan pendidikan anti korupsi
 
Transparansi dalam pengelolaan dan pengendalian apbn
Transparansi dalam pengelolaan dan pengendalian apbnTransparansi dalam pengelolaan dan pengendalian apbn
Transparansi dalam pengelolaan dan pengendalian apbn
 

Similar to Pemberantasan korupsi di jepang mulyadi

Be gg, basrizal, prof dr ir hapzi ali mm cma, coruption dan froud. univ. merc...
Be gg, basrizal, prof dr ir hapzi ali mm cma, coruption dan froud. univ. merc...Be gg, basrizal, prof dr ir hapzi ali mm cma, coruption dan froud. univ. merc...
Be gg, basrizal, prof dr ir hapzi ali mm cma, coruption dan froud. univ. merc...basrizal82
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...FIkri Aulawi Rusmahafi
 
be dan gg, prof. dr. ir. hapzi ali, cma, KKN
be dan gg, prof. dr. ir. hapzi ali, cma, KKNbe dan gg, prof. dr. ir. hapzi ali, cma, KKN
be dan gg, prof. dr. ir. hapzi ali, cma, KKNFIkri Aulawi Rusmahafi
 
buku-Pengantar-Kelembagaan-Antikorupsi.pdf
buku-Pengantar-Kelembagaan-Antikorupsi.pdfbuku-Pengantar-Kelembagaan-Antikorupsi.pdf
buku-Pengantar-Kelembagaan-Antikorupsi.pdfHaryadi56
 
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxUPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxriopongsarani88
 
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxUPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxriopongsarani88
 
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxUPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxriopongsarani88
 
Be & gg, fikri aulawi, 551117110125, prof. dr. ir. hapzi ali, cma, korupsi ko...
Be & gg, fikri aulawi, 551117110125, prof. dr. ir. hapzi ali, cma, korupsi ko...Be & gg, fikri aulawi, 551117110125, prof. dr. ir. hapzi ali, cma, korupsi ko...
Be & gg, fikri aulawi, 551117110125, prof. dr. ir. hapzi ali, cma, korupsi ko...FIkri Aulawi Rusmahafi
 
Masalahkorupsidiindonesianew 140506113046-phpapp02
Masalahkorupsidiindonesianew 140506113046-phpapp02Masalahkorupsidiindonesianew 140506113046-phpapp02
Masalahkorupsidiindonesianew 140506113046-phpapp02Eccky Eccky
 
Anti korupsi kelas pekerja
Anti korupsi   kelas pekerjaAnti korupsi   kelas pekerja
Anti korupsi kelas pekerjaSiraarya Gana
 
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...Deny Dermawan
 
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...Deny Dermawan
 
4088950 jurnal-korupsi
4088950 jurnal-korupsi4088950 jurnal-korupsi
4088950 jurnal-korupsiAts Pml
 
Be & gg, ryan tantri andi, hapzi ali, corruption & fraud, umb, 2017
Be & gg, ryan tantri andi, hapzi ali, corruption & fraud, umb, 2017Be & gg, ryan tantri andi, hapzi ali, corruption & fraud, umb, 2017
Be & gg, ryan tantri andi, hapzi ali, corruption & fraud, umb, 2017Ryan Tantri Andi
 
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdf
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdfBE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdf
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdfIntan Wachyuni
 

Similar to Pemberantasan korupsi di jepang mulyadi (20)

Be gg, basrizal, prof dr ir hapzi ali mm cma, coruption dan froud. univ. merc...
Be gg, basrizal, prof dr ir hapzi ali mm cma, coruption dan froud. univ. merc...Be gg, basrizal, prof dr ir hapzi ali mm cma, coruption dan froud. univ. merc...
Be gg, basrizal, prof dr ir hapzi ali mm cma, coruption dan froud. univ. merc...
 
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
Be & gg, fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, ...
 
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
Be & gg ; fikri aulawi, 55117110125, prof. dr. ir. h. hapzi ali, pre msc, mm,...
 
be dan gg, prof. dr. ir. hapzi ali, cma, KKN
be dan gg, prof. dr. ir. hapzi ali, cma, KKNbe dan gg, prof. dr. ir. hapzi ali, cma, KKN
be dan gg, prof. dr. ir. hapzi ali, cma, KKN
 
buku-Pengantar-Kelembagaan-Antikorupsi.pdf
buku-Pengantar-Kelembagaan-Antikorupsi.pdfbuku-Pengantar-Kelembagaan-Antikorupsi.pdf
buku-Pengantar-Kelembagaan-Antikorupsi.pdf
 
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxUPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
 
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxUPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
 
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptxUPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
UPAYAH PEMBERANTASAN KORUPSI KELOMPOK 4 (1)-2.pptx
 
Be & gg, fikri aulawi, 551117110125, prof. dr. ir. hapzi ali, cma, korupsi ko...
Be & gg, fikri aulawi, 551117110125, prof. dr. ir. hapzi ali, cma, korupsi ko...Be & gg, fikri aulawi, 551117110125, prof. dr. ir. hapzi ali, cma, korupsi ko...
Be & gg, fikri aulawi, 551117110125, prof. dr. ir. hapzi ali, cma, korupsi ko...
 
Anti korupsi
Anti korupsiAnti korupsi
Anti korupsi
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Masalahkorupsidiindonesianew 140506113046-phpapp02
Masalahkorupsidiindonesianew 140506113046-phpapp02Masalahkorupsidiindonesianew 140506113046-phpapp02
Masalahkorupsidiindonesianew 140506113046-phpapp02
 
Anti korupsi kelas pekerja
Anti korupsi   kelas pekerjaAnti korupsi   kelas pekerja
Anti korupsi kelas pekerja
 
Corruption and Fraud
Corruption and FraudCorruption and Fraud
Corruption and Fraud
 
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...
 
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...
BE & GG,Deny Dermawan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Corruption and Fraud, Univer...
 
4088950 jurnal-korupsi
4088950 jurnal-korupsi4088950 jurnal-korupsi
4088950 jurnal-korupsi
 
Be & gg, ryan tantri andi, hapzi ali, corruption & fraud, umb, 2017
Be & gg, ryan tantri andi, hapzi ali, corruption & fraud, umb, 2017Be & gg, ryan tantri andi, hapzi ali, corruption & fraud, umb, 2017
Be & gg, ryan tantri andi, hapzi ali, corruption & fraud, umb, 2017
 
Ppkn
PpknPpkn
Ppkn
 
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdf
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdfBE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdf
BE&GG, Intan Wachyuni, Hapzi Ali, Korupsi, Universitas Mercu Buana.2017.pdf
 

More from Mulyadi Yusuf

Paper seminar akuntansi pemerintah kel 1--sap berbasis akrual
Paper seminar akuntansi pemerintah kel 1--sap berbasis akrualPaper seminar akuntansi pemerintah kel 1--sap berbasis akrual
Paper seminar akuntansi pemerintah kel 1--sap berbasis akrualMulyadi Yusuf
 
Paper mssp analisis renstra dan capaian kinerja kemenhub (1)
Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja kemenhub (1)Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja kemenhub (1)
Paper mssp analisis renstra dan capaian kinerja kemenhub (1)Mulyadi Yusuf
 
Paper mssp analisis renstra dan capaian kinerja kemenpan rb
Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja kemenpan rb Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja kemenpan rb
Paper mssp analisis renstra dan capaian kinerja kemenpan rb Mulyadi Yusuf
 
Paper menstra kemenkes final-sapce
Paper menstra kemenkes final-sapcePaper menstra kemenkes final-sapce
Paper menstra kemenkes final-sapceMulyadi Yusuf
 
Peta strategi kementan
Peta strategi kementanPeta strategi kementan
Peta strategi kementanMulyadi Yusuf
 
Mssp analisis renstra ditjen ppi
Mssp analisis renstra ditjen ppiMssp analisis renstra ditjen ppi
Mssp analisis renstra ditjen ppiMulyadi Yusuf
 
Manstrapem bina upaya kesehatan final
Manstrapem bina upaya kesehatan finalManstrapem bina upaya kesehatan final
Manstrapem bina upaya kesehatan finalMulyadi Yusuf
 
Paper mssp analisis renstra dan capaian kinerja ditjen perhubungan udara
Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja ditjen perhubungan udaraPaper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja ditjen perhubungan udara
Paper mssp analisis renstra dan capaian kinerja ditjen perhubungan udaraMulyadi Yusuf
 
Balanced scorecard amin subiyakto
Balanced scorecard   amin subiyaktoBalanced scorecard   amin subiyakto
Balanced scorecard amin subiyaktoMulyadi Yusuf
 
10. kertas kerja it audit
10. kertas kerja it audit10. kertas kerja it audit
10. kertas kerja it auditMulyadi Yusuf
 
09.2 audit siklus pembelian dan pembayaran
09.2 audit siklus pembelian dan pembayaran09.2 audit siklus pembelian dan pembayaran
09.2 audit siklus pembelian dan pembayaranMulyadi Yusuf
 
09.1 audit siklus penjualan dan penerimaan
09.1 audit siklus penjualan dan penerimaan09.1 audit siklus penjualan dan penerimaan
09.1 audit siklus penjualan dan penerimaanMulyadi Yusuf
 
05.2 auditing procedure application controls
05.2 auditing procedure   application controls05.2 auditing procedure   application controls
05.2 auditing procedure application controlsMulyadi Yusuf
 
05.1 auditing procedure general controls
05.1 auditing procedure   general controls05.1 auditing procedure   general controls
05.1 auditing procedure general controlsMulyadi Yusuf
 
03.2 application control
03.2 application control03.2 application control
03.2 application controlMulyadi Yusuf
 
03.1 general control
03.1 general control03.1 general control
03.1 general controlMulyadi Yusuf
 
02. cobit5 introduction
02. cobit5 introduction02. cobit5 introduction
02. cobit5 introductionMulyadi Yusuf
 
02. cobit 41 dan iso 17799
02. cobit 41 dan iso 1779902. cobit 41 dan iso 17799
02. cobit 41 dan iso 17799Mulyadi Yusuf
 

More from Mulyadi Yusuf (20)

Paper seminar akuntansi pemerintah kel 1--sap berbasis akrual
Paper seminar akuntansi pemerintah kel 1--sap berbasis akrualPaper seminar akuntansi pemerintah kel 1--sap berbasis akrual
Paper seminar akuntansi pemerintah kel 1--sap berbasis akrual
 
Mckinsey kominfo
Mckinsey kominfoMckinsey kominfo
Mckinsey kominfo
 
Paper mssp analisis renstra dan capaian kinerja kemenhub (1)
Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja kemenhub (1)Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja kemenhub (1)
Paper mssp analisis renstra dan capaian kinerja kemenhub (1)
 
Paper mssp analisis renstra dan capaian kinerja kemenpan rb
Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja kemenpan rb Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja kemenpan rb
Paper mssp analisis renstra dan capaian kinerja kemenpan rb
 
Paper menstra kemenkes final-sapce
Paper menstra kemenkes final-sapcePaper menstra kemenkes final-sapce
Paper menstra kemenkes final-sapce
 
Peta strategi kementan
Peta strategi kementanPeta strategi kementan
Peta strategi kementan
 
Mssp analisis renstra ditjen ppi
Mssp analisis renstra ditjen ppiMssp analisis renstra ditjen ppi
Mssp analisis renstra ditjen ppi
 
Manstrapem bina upaya kesehatan final
Manstrapem bina upaya kesehatan finalManstrapem bina upaya kesehatan final
Manstrapem bina upaya kesehatan final
 
Paper mssp analisis renstra dan capaian kinerja ditjen perhubungan udara
Paper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja ditjen perhubungan udaraPaper mssp   analisis renstra dan capaian kinerja ditjen perhubungan udara
Paper mssp analisis renstra dan capaian kinerja ditjen perhubungan udara
 
Balanced scorecard amin subiyakto
Balanced scorecard   amin subiyaktoBalanced scorecard   amin subiyakto
Balanced scorecard amin subiyakto
 
10. kertas kerja it audit
10. kertas kerja it audit10. kertas kerja it audit
10. kertas kerja it audit
 
09.2 audit siklus pembelian dan pembayaran
09.2 audit siklus pembelian dan pembayaran09.2 audit siklus pembelian dan pembayaran
09.2 audit siklus pembelian dan pembayaran
 
09.1 audit siklus penjualan dan penerimaan
09.1 audit siklus penjualan dan penerimaan09.1 audit siklus penjualan dan penerimaan
09.1 audit siklus penjualan dan penerimaan
 
05.2 auditing procedure application controls
05.2 auditing procedure   application controls05.2 auditing procedure   application controls
05.2 auditing procedure application controls
 
05.1 auditing procedure general controls
05.1 auditing procedure   general controls05.1 auditing procedure   general controls
05.1 auditing procedure general controls
 
03.2 application control
03.2 application control03.2 application control
03.2 application control
 
03.1 general control
03.1 general control03.1 general control
03.1 general control
 
02. cobit5 introduction
02. cobit5 introduction02. cobit5 introduction
02. cobit5 introduction
 
02. cobit 41 dan iso 17799
02. cobit 41 dan iso 1779902. cobit 41 dan iso 17799
02. cobit 41 dan iso 17799
 
Erm tm 12
Erm tm 12Erm tm 12
Erm tm 12
 

Recently uploaded

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 

Recently uploaded (20)

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 

Pemberantasan korupsi di jepang mulyadi

  • 1. PEMBERANTASAN KORUPSI DI JEPANG Mulyadi Kelas 8A Program Diploma IV Akuntansi Kurikulum Khusus, STAN, Tangerang Selatan email:mulyadi.yusuf88@gmail.com Abstrak – Di Jepang tidak ada Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi seperti di Indonesia. Kultur hukum "malu" yang masih besar dari masyarakat Jepang sangat efektif sebagai alat preventif melawan korupsi. Kata Kunci: pemberantasan, pencegahan,budaya malu, korupsi di jepang 1. PENDAHULUAN Di Jepang tidak ada Undang-Undang tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi seperti di Indonesia. Yang kita namakan sebagai "korupsi" di Indonesia, mereka hanya golongkan sebagai salah satu di antara tindak pidana umum: Penyuapan, Penggelapan Uang Negara, dan Penipuan. Hukuman maksimalnya pun hanya tujuh tahun.Meskipun tidak ada Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Jepang menjadi salah satu Negara terbersih dalam tindak pidana korupsi. 2. PEMBAHASAN Jepang yang pada 2012 menempati peringkat 17 dengan nilai 74dari skala 0 sampai dengan 100 dalam Indeks Persepsi Korupsi (IPK) berdasarkan data Transparency International.Jepang memulai revolusi dalam pemberantasan korupsi saat Perdana Menteri Junichiro Koizumi melakukan perubahan radikal, privatisasi jasa layanan pos. Dengan membuka akses swasta dalam pengelolaan lumbung simpanan rakyat Jepang, Koizumi telah menegakkan pondasi untuk pemberantasan korupsi. 2.1 Skandal Korupsi Sejarah korupsi di Jepang cukup mencengangkan karena menjadi berita internasional karena skandal suap. Tak tanggung-tanggung skandal itu melibatkan seorang mantan perdana menteri, Kakuei Tanaka, yang menjabat pada 19721974. Skandal tersebut dkenal dengan sebutan “Skandal Lockheed”.Skandal suap itu terkuak pada tahun 1976 ketika seorang eksekutif Lockheed, perusahaan pesawat jet Amerika, mengaku di depan Kongres AS soal suap ini. Dia sukses menjual produknya karena menyuap sejumlah pejabat tinggi di negara calon pembeli.Kontan Jepang ribut. Media massa kembali membeberkan kebijakan di masa Tanaka yang mengharuskan perusahaan penerbangan Jepang menggunakan pesawat jet Lockheed. Setelah skandal Lockheed terjadi skandalskandal berikutnya seperti scandal insider trading saham perusahaan Recruits dan Skandal korupsi pada masa Perdana Menteri Abe Shinzo (2006-2007). 2.2 Sanksi Sosial dan Budaya Malu Dalam konteks budaya, Jepang terkenal jiwa samurai.Hal yang paling mendasar dalam prinsip samurai adalah ajaran untuk senantiasa hidup dengan kejujuran terhadap diri sendiri; jika tidak, mereka dianggap belum benar-benar menjalani hidup secara utuh. Jika telah jujur pada diri sendiri, maka secara spontan mereka pun akan jujur pada siapapun.Prinsip samurai juga berhubungan dengan budaya harakiri (bunuh diri) untuk menebus rasa malu atas kesalahan yang telah dilakukan. Beranjak dari jiwa samurai yang melekat dalam jiwa masyarakat, masyarakat Jepang terkenal dengan budaya malu sebagai cara mengangkat derajat bangsa menjadi bangsa yang unggul di atas bangsabangsa yang lain. Pendidikan melalui pembangunan karakter telah tanamkan sejak kecil melalui pelajaran “seikatsuka” atau pendidikan tentang kehidupan sehari-hari. Siswa SD diajari tatacara menyeberang jalan, adab di dalam kereta, yang tidak saja berupa teori, tetapi guru juga mengajak mereka untuk bersama naik kereta dan mempraktikkannya. Norma dalam masyarakat Jepang sangat terkait dengan ajaran Shinto dan Budha, tetapi menariknya agama ini tidak diajarkan di sekolah dalam bentuk pelajaran wajib. Nilai-nilai agama diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari di sekolah. Karenanya, pendidikan moral di sekolah Jepang tidak diajarkan sebagai mata pelajaran khusus, tetapi diintegrasikan dalam semua mata pelajaran. Kebiasaan kerja masyarakat Jepang yang menumbuhkan etos kerja yang anti korupsiyakni budaya "Hansei" yang terungkap dalam perilaku dan perkataan "Sumimasen" dan "Gomenasai". Perkataan ini selalu diucapkan orang Jepang apabila telah melakukan suatu tindakan yang dianggapnya merugikan orang lain atau melakukan kesalahan. Makna yang terkandung didalamnya suatu bentuk self-retrospection; yang menguji diri sendiri apakah sudah berbuat yang sesuai dengan aturan dan diakhiri dengan keinginan kuat untuk tidak melakukan hal yang sama di kemudian hari.Wujud
  • 2. dari budaya Hansei ini jelas terungkap dalam kehidupan sehari-hari di segala sektor masyarakat termasuk dalam bidang pemerintahan. Budaya malu pada masyarakat pun dicontohkan oleh para pemimpin Jepang sebagai upaya mendidik warganya mewujudkan kultur antikorupsi. Para pemimpin Jepang berani mundur dari jabatannya ketika tersandung kasus korupsi. , mereka memiliki tradisi pemimpin nasional dalam mempertanggungjawabkan kinerjanya, pejabat akan langsung mengundurkan diri apabila merasa gagal atau bersalah.Perilaku birokrat negeri sakura ini merupakan pembelajaran yang sungguh mulia dan elegan guna mendukung terwujudnya kultur antikorupsi secara jitu. Dari segi sanksi sosial, masyarakat Jepang terkenal dengan sanksi sosial yang kuat, dimana pelaku para pelaku korupsi akan lebih memilih mundur dari jabatan sebelum diminta bahkan melakukan bunuh diri karena malu dan takut akan sanksi sosial di masyarakat. Sanksi sosialyang tampak sederhana ini dipastikan akan mampu mengeliminir dan meminimalisir perilaku takut korupsi. Untuk menumbuh kembangkan rasa malu korupsi budaya dapat diwujudkan dalam bentuk yang sederhana, yakni: perlunya mewujudkan budaya solidaritas anti korupsi sebagai bentuk rasa cinta negara Indonesia (nasionalisme) agaknya kita perlu menggelorakan slogan-slogan reflektif anti korupsi misalnya: "koruptor tak nasionalis", "koruptor adalah penjajah", "koruptor adalah teroris", "koruptor tidak beriman" dan lain-lain. Kultur hukum yang masih sangat bermoral di kalangan pengacara Jepang, menyebabkan hampir tidak ada kebiasaan pengacara Jepang untuk memutarbalikkan yang salah menjadi benar, dan yang benar menjadi salah. Konon, umumnya pengacara Jepang senantiasa berusaha membujuk "klien"-nya untuk mengakui kesalahannya, dan setelah itu mengembalikan hasil kejahatannya 2.3 Gyouseisasshinkaigi Semenjak PM Hatoyama memerintah, ada sebuah tim yang ditunjuk untuk memeriksa semua lembaga atau institusi pemerintah yang memanfaatkan pajak dari rakyat Jepang, apakah uang rakyat telah benar-benar dipakai dengan adil. Tim tersebut adalah行政刷新会議 (dibaca gyouseisasshinkaigi atau Goverment Revitalisation Unit), yang tugas utamanya disebut 事業仕分け(baca : Jigyoushiwake) atau pemeriksaan keuangan proyek. Gyouseisasshinkaigi bertugas memeriksa program atau kegiatan instansi pemerintah untuk menerapkan program penghematan anggaran. Para anggota parlemen diwajibkan mempublikasikan laporan kinerja dan pertanggungjawabannya ke publik sehingga seluruh masyarakat dapat mengakses informasi tersebut dan secara langsung mengawasi sehingga tindak korupsi dapat dicegah. 3. PENUTUP Meskipun di jepang tidak terdapat lembaga superpower seperti KPK di Indonesia, namun tindak korupsi dapat ditekan melalui penindakan hukum yang tegas.Negara Jepang dalam pemberantasan korupsi tidak hanya menegakkan peraturan perundang-undangan akan tetapi menjunjung tinggi budaya dan moral yang berakar pada “rasa malu dan kesiapan bertanggungjawab atas kerugian yang diakibatkan oleh perbuatan seorang pejabat selama menjabat. Hal ini sebenarnya bias menjadi pelajaran bagi Indonesia, banyak pejabat yang melakukan tindak korupsi justru tdak bersedia turun dari jabatan justru berusaha untuk mempertahankan jabatannya. Dari segi sanksi sosial, koruptor dilingkungan masyarakat justru dihormati dan masuk kalangan tingkat atas. Dengan penegakan hukum yang tegas dan penanaman karakter untuk membudayakan malu jika melakukan korupsi, bangsa ini bisa menjadi Negara yang bebas korupsi DAFTAR REFERENSI [1]Hukum Korupsi Dunia, http://donzdays.blogspot.com/2013/02/hu kum-korupsi-dunia.html, di unduh pada tanggal 11 Juli 2013. [2] Bercermin pada Jepang,http://f- Penegakan Hukum sharing.blogspot.com/2011/06/bercerminpada-penegakan-hukum jepang.html,diunduh pada tanggal 16Juli 2013. [3]Pendidikan Berkarakter Anti Korupsi Sebagai Solusi Pemberantasan Kasus Korupsi di Indonesia,http://lembaranduasatu.wordp ress.com/2012/01/25/pendidikanberkarakter-anti-korupsi-sebagai-solusipemberantasan-kasus-korupsidiindonesia/,diunduh pada tanggal 16 Juli 2013. [4] Perbandingan Hukum, http://arlo1210.blogspot.com/2008/12/per bandinganhukum.html, diunduh pada tanggal 16 Juli 2013 [5] Bercermin pada Jepang,http://f- Penegakan Hukum sharing.blogspot.com/2011/06/bercerminpada-penegakan-hukum-jepang.html, diunduh pada tanggal 16 Juli 2013. [6]KurangiKorupsi, Parlemen Indonesia Diharapkan Tiru Jepang, http://www.beritasatu.com/hukum/100024