2. LATAR BELAKANG
Cerebral palsy sekarang sering di jumpai di masyarakat sekitar
kita, Cerebral palsy merupakan paralisis yang diakibatkan oleh
kerusakan otak non-progresif yang dapat terjadi setiap waktu
sebelum otak mencapai kematangan dari konsepsi hingga usia
5 atau 6 tahun. Insidensinya kurang lebih 5,5 tiap 1000
kelahiran hidup dan tersebar merata pada kedua jenis
kelamin, segala ras dan berbagai negara
3. Untuk menerapkan pengetahuan penulis dalam
mengatasi atau mengurangi masalah yang dihadapi
pada cerebral palsy spastik diplegi.
Untuk mengetahui manfaat teknik inhibisi
metode Bobath dalam menurunkan spastisitas pada
anak cerebral palsy
Tujuan penelitian
4. adalah suatu gangguan tumbuh kembang motorik
anak yang disebabkan karena adanya kerusakan pada
otak yang terjadi pada periode sebelum, selama dan
sesudah kelahiran yang ditandai dengan kelemahan
pada anggota gerak bawah yang lebih berat daripada
anggota gerak atas, dengan karakteristik tonus
postural otot yang tinggi terutama pada regio trunk
bagian bawah menuju ekstremitas bawah.
Pengertian Cerebral Palsy
6. CP SPASTIK:
ditandai oleh hipertonus, kekakuan otot
dan secara permanen bisa menjadi kontraktur.
Sedangkan CP spastik sendiri terbagi atas
beberapa macam, tergantung bagian tubuh
yang terkena.
dibedakan menjadi :
Quadriplegi 1
Diplegi 2
Hemiplegi 3
7. CP SPASTIK QUADRIPLEGI
Spastis yang tidak hanya menyerang
ekstremitas atas, tetapi juga ekstremitas
bawah dan juga terjadi keterbatasan
(paucity) pada tungkai.
8. Spastik diplegia atau uncomplicated diplegia pada
prematuritas. Hal ini disebabkan oleh spastik
yang menyerang traktus kortikospinal bilateral
atau lengan pada kedua sisi tubuh saja.
Sedangkan sistem–sistem lain normal.
CP SPASTIK DIPLEGI
9. CP SPASTIK HEMIPLEGI
Spastis yang melibatkan traktus
kortikospinal unilateral yang
biasanya menyerang ekstremitas
atas/lengan atau menyerang lengan
pada salah satu sisi tubuh.
10. CP type spastic athetoid
Kondisi ini melibatkan sistem ekstrapiramidal.
Karakteristik yang ditampakkan adalah
gerakan–gerakan yang involunter dengan
ayunan yang melebar. Athetosis terbagi
menjadi: Distonik dan Diskinetik
11. CP tipe Ataxia
Kondisi ini melibatkan cerebelum dan yang berhubungan
dengannya. Penderita akan memiliki koordinasi yang
buruk, pola jalan dengan base (jarak kedua kaki) lebar,
dan gerakannya tidak stabil. Pada CP tipe ini terjadi
abnormalitas bentuk postur tubuh dan / atau disertai
dengan abnormalitas gerakan. Otak kehilangan koordinasi
muskular sehingga kekuatan, irama dan akurasi gerakan–
gerakan yang dihasilkan menjadi abnormal.
12. CP tipe Flaccid
Anak–anak penderita CP tipe flacid mengalami
hipotonisitas dan kelemahan pada kaki.
Walaupun mengalami hipotonik namun lengan
dapat menghasilkan gerakan yang mendekati
kekuatan dan koordinasi normal
13. TERAPI
Normalisasi tonus
Fascilitasi gerak normal
Stimulasi aktifitas/kemampuan fungsional
Pencegahan dan pemulihan kecacatan
14. HAL-HAL YG PERLU DIPERHATIKAN
SAAT TERAPI
Sequences neurodevelopmental harus
diperhatikan tapi tidak harus diikuti secara kaku
Postural mekanik dan normal postural tonus
tumbang menyangkut: fiksasi postural,
mekanisme antigravity, righting reaction,
equilibrium reaction
Kecacatan harus dicegah
Stimulus afferent: sentuhan, temperatur, vision,
pressure, stretch, tapping, hearing
Sensorymotor experience voluntary skilled
movement, cognition