1. Overview Syok
Fadel Muhammad Garishah, S.Ked
Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif
Fakultas Kedokteran Undip/RSUP Dr. Kariadi Semarang
2014
2. Definisi
• Syok merupakan manifestasi klinik dari
kegagalan sirkulasi yang menyebabkan
penggunaan oksigen secara tidak adekuat dan
mengakibatkan morbiditas serta mortalitas
pada pasien yang mengalaminya.1
3. Klasifikasi Syok dari Hinshaw dan
Cox1,2,3
Syok
Hipovolemik
Kardiogenik
Obstruktif
Distributif
4. Syok Hipovolemik
Syok
Hipovolemik
Syok
Hemoragik
Trauma
vaskuler
Dengue shock
Syok
Nonhemoragik
Dehidrasi diare
Dehidrasi
hiperemesis
Ileus
Luka bakar
8. Patofisiologi Syok Hipovolemik
• Perdarahan/Dehidrasi
menyebabkan cairan
intravaskuler berkurang
• Penurunan heartrate
• Penurunan tekanan darah
• Penurunan aliran darah
ginjal (renal blood flow)
• Hipoperfusi jaringan
• Asidosis sistemik
9. Patofisiologi Syok Kardiogenik
• Syok kardiogenik ditandai dengan kegagalan
sirkulasi dan hipoperfusi sistemik akibat
disfungsi jantung dalam memompa darah.
• Disebabkan oleh gagal jantung kanan, gagal
jantung kiri, infark miokard akut,
kardiomiopati stadium akhir, penyakit katup
jantung akhir, miokarditis dan aritmia
jantung.2,3
10. Patofisiologi Syok Obstruktif
• Syok obstruktif berkaitan dengan gangguan
mekanik venous return dari arteri maupun
vena ke jantung
• Pada beberapa kondisi seperti tension
pneumothoraks, dan tamponade jantung.
• Pada pericardial tamponade terjadi
penekanan jantung sehingga peregangan
jantung tidak dapat maksimal, akibatnya
kontraktilitas jantung tidak maksimal dalam
kondisi tersebut
11. Patofisiologi Syok Septik
Reaksi imunologik berefek sistemik, menyebabkan vasodilatasi, peningkatan permeabilitas
dan penurunan perfusi. Trombosis mikrovaskuler (Disseminated Intravascular Coagulation),
menyebabkan iskemik jaringan sehingga terjadi kegagalan multiorgan.3,9
12. Patofisiologi Syok Anafilaktik
• Pada suatu kondisi sensitiasi yang
mengaktivasi pelepasan histamin
akan menyebabkan serangkaian
reaksi tubuh yang fatal.
• Vasodilatasi sistemik
• Bronkospasme
• Angioedema
• Pada syok anafilaktoid, aktivasi sel
mast terjadi tanpa melalui sensitisasi
imunoglobulin E.8
19. Referensi
1. Vincent JL, De Backer D. Circulatory Shock. N Engl J Med 2013; 369:1726-1734
2. Vincent JL, Abraham E, Moore FA, Kochanek PM, Fink MP. Textbook of Critical Care 6th Edition.
Elsevier-Saunders. 677-83
3. Longo DL, Fauci AS, Kasper DL, Hauser DL, Jameson JL, et al. Harrison’s Principles of General
Internal Medicine 18th Edition. McGrawHill Medicine. 2012. 2215-45
4. Cunningham FG, Leveno KJ,Bloom SL, Hauth JC, Rouse DJ et al. William Obstetrics 23rd Edition.
2010. 1050-1051
5. Diare Available at: http://www.who.int/topics/diarrhoea/en/
6. Dengue Guidelines for Diagnosis, Treatment, prevention and Control; WHO; 2009
7. Burn injury Mayoclinic Available at: http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/
burns/basics/complications/con-20035028
8. ATLS Student Course Manual 9th Ed; American College of Surgeons; 2012
9. Kumar R, Abbas AK, Falso N, Aster CJ. Pathologic Basis of Disease 8th Ed. Elsevier Saunders. 2010
10. Bratawidjaja KG, Rengganis I. Imunologi Dasar Edisi 8. BP FKUI 2009
11. Leksana E. Pengelolaan Hemodinamik. CDK 188 2011;38(7):537-40