1. Nama : Nastiti Rahajeng
PEMBELAJARAN TERPADU NIM : 109151415406
Prodi : S1 PGSD
Off : B 09
Lembar Penilaian 5.4 (Tugas Individu)
SOAL
1. Apa yang dimaksud dengan pemetaan tema?
2. Apa urgensi pemetaan tema dalam pembelajaran tematik?
3. Sebutkan dua cara penentuan tema!
4. Jelaskan perbedaan di antara dua cara pemetaan tema?
5. Apa kriteria penentuan tema jika guru menentukan tema terlebih dahulu sebelum
melakukan pemetaan tema?
6. Sebutkan 3 model penentuan tema!
7. Sebutkan prinsip-prinsip pengembangan dan pemilihan tema menurut Tim Pusat
Kurikulum Depdiknas!
8. Berikan contoh lima tema sesuai dengan prinsip-prinsip pengembangan dan pemilihan
tema!
9. Berikan komentar terhadap 5 contoh tema berikut ini dan sesuaikan dengan prinsip-
prinsip penentuan tema?
10. Berikan 3 contoh tema yang mempertimbangkan kondisi lingkungan sekolah dan minat
murid!
JAWABAN
1. Pemetaan tema merupakan suatu kegiatan untuk memperoleh gambaran secara
menyeluruh dan utuh semua standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator dari
berbagai mata pelajaran yang dipadukan dalam suatu tema.
2. Urgensi pemetaan tema dalam pembelajaran tematik adalah pelajaran dimulai dari suatu
tema yang menjadi pengikat keterkaitan antara satu mata pelajaran dengan mata
pelajaran lainnya. Tema diramu dari kompetensi dasar dan indikator dari beberapa mata
pelajaran yang dijabarkan dalam konsep, keterampilan atau kemampuan yang akan
dikembangkan dan didasarkan pada situasi kondisi kelas, guru, sekolah serta lingkungan
sekitar. Sehingga dapat menumbuhkan/meningkatkan motivasi para siswa untuk
mempelajari berbagai materi dan konsep yang saling terkait tanpa harus melihat batas-
batas pemisah beberapa mata pelajaran.
3. Menurut Tim Puskur dari Depdiknas (2006) cara menentukan tema antara lain:
a. Guru mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat dalam
tiap-tiap mata pelajaran, dilanjutkan dengan menentukan tema yang sesuai.
b. Guru menetapkan terlebih dahulu tema-tema pengikat keterpaduan yang dalam
menentukan tema tersebut, guru dapat bekerja sama dengan siswa-siswi sehingga
tema yang ditetapkan sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta didik.
4. Perbedaan antara kedua cara penentuan tema yang telah dijelaskan pada point 3, terletak
pada waktu penentuan temanya. Pada cara yang pertama, penentuan tema dilakukan
2. setelah guru melakukan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam
indikator. Tema ditentukan setelah melihat keterhubungan antara kompetensi satu mata
pelajaran dengan mata pelajaran lainnya. Sedangkan pada cara yang kedua, penetuan
tema dilakukan terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengn mencari keterhubungan
antara tema dengan kompetensi dasar dan indikator dari berbagai mata pelajaran.
5. Kriteria penentuan tema:
a. Minat siswa-siswi yang pada umumnya dapat menarik untuk dijadikan kriteria
penentuan tema
b. Minat guru yang berhubungan dengan sekolah, siswa-siswi, atau proses pembelajaran
yang disesuaikan dengan pemahaman siswa-siswi.
c. Kebutuhan siswa-siswi terhadap masalah-masalah faktual yang sering terjadi di
lingkungan para siswa.
6. Model penentuan tema:
a. Tema ditentukan oleh guru dan dikembangkan dalam sub-sub tema
b. Tema ditentukan bersama-sama antara guru dan siswa
c. Tema ditentukan oleh siswa
7. Prinsip-prinsip pengembangan dan pemilihan tema menurut Tim Pusat Depdiknas:
a. Tema yang dipilih memperhatikan lingkungan yang terdekat dengan para siswa.
Mengangkat realita sehari-hari dapat menarik minat dan meningkatkan keterlibatan
para siswadalam pembelajaran
b. Tema yang dipilih memiliki tingkat kesulitan yang berjenjang yaitu dari yang
termudah menuju yang sulit dan dari yang sederhana menuju yang kompleks. Perlu
diperhatikan pula mengenai urutan logis, keterkaitan antar materi dan cakupan
keluasan serta kedalaman materi (Tim Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas, 2006)
c. Tema yang dipilih berangkat dari yang konkrit menuju yang abstrak. Anak tidak
belajar dari hal yang abstrak, namun belajar dari fenomena kehidupan dan secara
bertahap belajar memecahkan problem kehidupan
d. Tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses berpikir pada diri siswa
dan membangun pemahaman konsep karena adanya sinergi pemahaman antar konsep
yang dikemas dalam tema
e. Ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan perkembangan para siswa,
termasuk minat dan kebutuhan. Dalam pembelajaran tematik, berbagai mata
pelajaran dihubungkan dengan tema yang cocok dengan kehidupan sehari-hari siswa
sehingga para siswa dapat tertarik untuk mengikuti pelajaran.
f. Tema yang dipilih dapat mengembangkan tiga ranah sasaran pendidikan secara
bersamaan yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
8. Contoh tema yang sesuai dengan prinsip pengembangan dan pemilihan tema antara lain
tema: Lingkungan, Makhluk Hidup, Keluarga, Kegemaran, dan Budi Pekerti
9. Komentar terhadap tema:
a. Maulid nabi: kurang sesuai jika digunakan sebagai tema dalam pembelajaran tematik,
meskipun tema Maulid Nabi ini merupakan salah satu peristiwa penting dalam agama
islam dan yang pasti cukup dikenal pula oleh anak-anak, namun tema ini terlalu
memihak pada satu agama tertentu. Sehingga terkesan mengesampingkan agama lain.
Padahal seharusnya tema mempunyai cakupan yang umum tanpa memihak pada satu
3. agama tertentu dan pengembangannya pada materi pelajaran lain pun dapat
terorganisasi dengan baik.
b. Kemiskinan: cukup memenuhi prinsip-prinsip yang ada, tema yang yang diambil
merupakan fenomena kehidupan yang banyak terjadi di sekeliling anak, selain itu
dalam tema ini juga dapat dihubungkan dengan materi beberapa mata pelajaran dan
sentuhan ranah afektif siswa dapat dengan mudah dikembangkan seiring dengan
pengembangan ranah kognitif dan psikomotornya
c. Temanku: sesuai dengan prinsip yang telah diuraikan sebelumnya, ruang lingkup
tema sesuai dengan usia dan perkembangan siswa SD kelas rendah sehingga
memungkinkan pembelajaran yang bermakna dan terkait dengan peristiwa yang
dialami anak-anak di kehidupan sehari-harinya
d. Wisata rohani: kurang memenuhi prinsip-prinsip pengembangan dan pemilihan tema
yang telah dibahas terutama pada point ke-3 yaitu dari yang konkrit menuju yang
abstrak, tema ini seolah-olah mengajak anak-anak untuk memandang suatu hal dari
yang sifatnya abstrak terlebih dahulu yang kemudian dikonkretkan sehingga cukup
menyulitkan siswa untuk memahami materi. Selain itu, tema Wisata Rohani masih
dipandang cukup sulit untuk mewadahi seluruh materi mata pelajaran, bahkan bobot
materi yang diajarkan akan lebih condong pada pelajaran Pendidikan Agama atau
PKn sedangkan materi yang lain akan terkesan dikesampingkan sehingga
pengembangan tiga ranah sasaran pendidikan pun tidak akan seimbang
e. Pahlawan Perjuangan: cukup sesuai dengan prinsip pengembangan tema, tema dapat
mencakup seluruh pelajaran inti seperti materi kepahlawanan pada pelajaran IPS
yang dikaitkan dengan sikap menghargai hasil perjuang pahlawan pada pelajaran
PKn dan Pendidikan Agama kemudian cara mengungkapkan atau mengekspresikan
sikap menghargai dengan menggunakan kalimat tepat yang dapat dipelajari pada
materi Bahasa Indonesia dan dapat pula dikaitkan pada materi IPA atau Matematika
yang sesuai dengan kompetensi dasarnya. Tema ini juga sesuai dengan tahapan
berpikir anak dari yang mudah ke sulit dan konkret ke abstrak sehingga dapat dengan
mudah menarik minat siswa untuk belajar berbagai materi atau konsep.
10. Tiga contoh tema yang mempertimbangkan kondisi lingkungan sekolah dan minat siswa
yaitu tema Kegemaran, tema Kebersihan dan tema Kesehatan.