SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Nama    :   Nastiti Rahajeng
PEMBELAJARAN TERPADU                                                  NIM     :   109151415406
                                                                      Prodi   :   S1 PGSD
Lembar Penilaian 2.4 (Tugas Individu)                                 Off     :   B 09

Soal

1.     Jelaskanlah   secara detail tentang landasan filosofis pembelajaran tematik?
2.     Jelaskanlah   secara detail tentang landasan psikologis pembelajaran tematik?
3.     Jelaskanlah   secara detail tentang landasan yuridis pembelajaran tematik?
4.     Jelaskanlah   secara detail model kurikulum pembelajaran tematik bagi SD?

Jawaban

1. Dalam landasan filosofis pembelajaran tematik terdapat tiga aliran yaitu:
   a. Progresivisme: penekanan proses pembelajaran pada pembentukan kreativitas, pemberian
       sejumlah kegiatan, suasana yang alamiah (natural) dan memperhatikan pengalaman siswa.
       Aliran ini cock digunakan karena melalui pembelajaran tematik yang menghubungkan
       pengalaman anak-anak di kehidupan sehari-harinya dapat meningkatkan kreativitas anak
       sehingga pembelajaran dapat menjadi lebih bermakna.
   b. Konstruktivisme: penekanan pembelajarannya pada pengetahuan siswa yang dibangun
       sendiri melalui pengalaman langsung dan pembelajarannya bersifat student centered. Aliran
       ini cocok digunakan karena pada dasarnya pengetahuan tidak dapat ditransfer langsung oleh
       guru tanpa siswa harus mengalami atau membuktikannya sendiri, selain itu pembelajaran
       tematik juga memusatkan pembelajaran pada siswa bukan pada guru.
   c. Humanisme: penekanan pada segi keunikan/kekhasan, potensi dan motivasi yang dimiliki
       setiap siswa. Aliran ini juga cocok karena setiap anak berhak mengembangkan dan
       mengoptimalkan bakat dan minatnya yang disesuaikan dengan kemampuan masing –
       masing anak. Sehingga pembelajaran tematik dimaksudkan untuk memfasilitasi tiap
       keunikan anak agar berkembang secara optimal.
2. Dalam landasan psikologis pembelajaran tematik terdapat dua point penting yaitu psikologi
   perkembangan dan psikologi belajar anak . Psikologi perkembangan berperan untuk
   menentukan isi materi pelajaran anak SD kelas awal sedangkan psikologi belajar berperan
   untuk menentukan cara penyampaian materi terhadap siswa siswi sehingga pembelajaran
   tematik dapat berjalan dengan baik dan lebih bermakna karena sesuai dengan kebutuhan dan
   tingkat perkembangan anak pada usia kelas awal SD.
3. Landasan Yuridis pembelajaran tematik berkaitan dengan kebijakan pemerintahan, antara lain:
   a. UU No 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak yang menyatakan bahwa setiap anak
       berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam pengembangan pribadinya dan
       tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya (pasal 9).
       UU ini digunakan karena dengan menggunakan pembelajaran tematik, dapat
       mengoptimalkan pendidikan dan pengajaran anak didik sejak dini sehingga dapat memnuhi
       tuntutan global dan disesuaikan dengan tingkat kecerdasan serta kebutuhan siswa. Selain
       itu, pembelajaran tematik juga mampu menggali bakat dan potensi anak yang
       memungkinkan pembelajarannya bisa lebih bermakna dan sesuai dengan tingkat
       perkembangan anak (golden age).
b. UU No 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS (Bab V Pasal 1b) yang menyatakan bahwa
       setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan
       pendidikan sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya.
       UU ini cocok digunakan sebagai landasan yuridis pembelajaran tematik karena
       pembelajaran tematik dapat mewadahi kebutuhan belajar anak yang di integrasikan dengan
       bakat dan minat siswa di semua sekolah atau satuan pendidikan dan tak terkecuali para
       siswa siswi yang kurang beruntung atau kurang mampu secara finansial.
4. Model kurikulum pembelajaran tematik mencakup dua hal yaitu pengorganisasian dan
   klasifikasi kurikulum. Jika dilihat dari pengorganisasiannya, ada tiga tipe kurikulum
   pembelajaran yaitu
   a. Separated Subject Curriculum: antara mata pelajaran satu dengan yang lain tidak saling
       berkaitan. Contoh yang paling sering ditemui dalam dunia pendidikan adalah kurikulum
       yang biasa diterapkan pada sekolah menengah. Pelajaran geografi, sejarah, matematika,
       bahasa indonesia, biologi, fisika dan pelajaran yang lain diajarkan secara terpisah sesuai
       dengan kajian bidang ilmu masing-masing.
   b. Correlated Curriculum: dalam kurikulum ini terdapat hubungan antara mata pelajaran satu
       dengan mata pelajaran yang lain, namun dalam keterhubungan tersebut masih tetap
       memperhatikan karakteristik tiap mata pelajaran. Pembelajaran dalam kurikulum ini tidak
       menggunakan tema namun dengan cara mengaitkan satu mata pelajaran dengan mata
       pelajaran lain. Contohnya yaitu dengan mengumpulkan bidang study sejarah, ekonomi,
       geografi dan sejenisnya ke dalam mata pelajaran IPS. Model kurikulum ini cocok bila
       diterapkan pada SD kelas tinggi yang sudah mampu berpikiran lebih tinggi daripada anak
       SD kelas rendah, selain itu juga untuk memudahkan siswa siswi SD kelas tinggi untuk
       mempersiapkan ujian kelulusan mereka dan mendewasakan pikirannya.
       Korelasi pada model kurikulum ini dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu insidental
       (secara kebetulan terdapat hubungan antar mata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran
       yang lain), hubungan yang lebih erat, dan Broad Field (batas mata pelajaran disatukan dan
       difungsikan).
   c. Integrated Curriculum: kurikulum ini memusatkan pembelajaran pada topik atau tema
       tertentu yang didalam tema tersebut terdapat beberapa mata pelajaran yang saling
       berhubungan dan batasan dari tiap mata pelajaran seolah tidak terlihat. Tema yang disajikan
       dikaitkan dengan kehidupan siswa siswi sehari – hari sehingga para siswa dapat lebih
       mudah memahami materi yang diajarkan. Model kurikulum ini sangat cocok bila diterapkan
       pada pembelajaran tematik anak SD kelas awal.
       Kelebihan Integrated Curriculum menurut Nurdin, S dan Usman, B.M (2003): a) segala
       permasalahan yang dibicarakan dalam unit bertalian erat, b) sangat sesuai dengan
       perkembangan modern tentang belajar-mengajar, c) memungkinkan adanya hubungan
       antara sekolah dan masyarakat, d) sesuai dengan ide demokrasi, e) penyajian bahan
       disesuaikan dengan kemampuan siswa.
       Jika ada kelebihan, maka ada kekurangannya yang antara lain lain: a) guru tidak dilatih
       menggunakan kurikulum seperti ini, b) organisasinya tidak logis dan kurang sistematis, c)
       terlalu memberatkan tugas guru, d) kurang memungkinkan untuk dilaksanakan ujian umum,
       e) sarana dan prasarana yang menunjang pelaksanaan kurikulum ini kurang memadai, f)
       sulit dalam hal evaluasi.
Menurut Fogarty (1991) jika dilihat dari segi klasifikasi pengintegrasian tema atau materinya
terdapat sepuluh model pembelajaran terpadu yaitu the fragmented model, the connected
model, the nested model, the squenced model, the shared model, the webbed model, the
threaded model, the integrated model, the immersed model dan the networked model.
Kemudian secara umum dari kesepuluh model pembelajaran terpadu tersebut dikelompokkan
lagi menjadi tiga klasifikasi pengintegrasian kurikulum antara lain:
a. Pengintegrasian di dalam satu disiplin ilmu (inter disiplin ilmu)
    Dalam model pembelajaran ini yang ditautkan adalah dua atau lebih bidang ilmu yang
    serumpun. Contohnya pada bidang ilmu sosial, menautkan antara dua tema dalam sejarah
    dan geografi yang memiliki relevansi. Dengan begitu dapat dikatakan bahwa model ini sifat
    perpaduannya hanya dalam satu rumpun bidang studi.
b. Pengintegrasian beberapa disiplin ilmu (antar disiplin ilmu)
    Model pembelajaran ini menautkan antar disiplin ilmu yang berbeda. Contohnya antara
    tema yang ada dalam ilmu sosial dengan bidang ilmu alam.
c. Pengintegrasian di dalam satu dan beberapa disiplin ilmu (multi disiplin ilmu)
    Model pembelajaran ini merupakan gabungan dari dua model pengintegrasian yang telah
    dibahas sebelumnya. Model ini menautkan antar bidang ilmu yang serumpun maupun
    bidang ilmu yang berbeda. Misalnya tema kebersihan yang dalam pengajarannya dapat
    dihungkan dengan bidang studi agama, teknologi, matematika, ilmu sosial maupun ilmu
    alam. Dengan begitu semakin mudah dalam menciptakan pembelajaran yang bermakna
    bagi siswa, hal ini dikarenakan pada dasarnya tak ada satupun permasalahan yang dapat
    ditinjau hanya dari satu sisi saja dan hal inilah yang menjadi prinsip utama dalam
    pembelajaran terpadu.

More Related Content

What's hot

Analisis Capaian Pembelajaran (CP) Kumer.pptx
Analisis Capaian Pembelajaran (CP) Kumer.pptxAnalisis Capaian Pembelajaran (CP) Kumer.pptx
Analisis Capaian Pembelajaran (CP) Kumer.pptxUjangRuhiyat1
 
A20b3_YAHYA_LK Aksi Nyata_Deasain Layanan Bimbingan dan Konseling.pdf
A20b3_YAHYA_LK Aksi Nyata_Deasain Layanan Bimbingan dan Konseling.pdfA20b3_YAHYA_LK Aksi Nyata_Deasain Layanan Bimbingan dan Konseling.pdf
A20b3_YAHYA_LK Aksi Nyata_Deasain Layanan Bimbingan dan Konseling.pdfMochamad Yahya
 
Pembuatan Soal HOTS (High Order Thinking Skill) berdasarkan Taksonomi bloom
Pembuatan Soal HOTS (High Order Thinking Skill) berdasarkan Taksonomi bloomPembuatan Soal HOTS (High Order Thinking Skill) berdasarkan Taksonomi bloom
Pembuatan Soal HOTS (High Order Thinking Skill) berdasarkan Taksonomi bloomZainulHasan13
 
Merumuskan Visi, Misi Satuan Pendidikan SD Negeri 27 Palu (1).pdf
Merumuskan Visi, Misi Satuan Pendidikan SD Negeri 27 Palu (1).pdfMerumuskan Visi, Misi Satuan Pendidikan SD Negeri 27 Palu (1).pdf
Merumuskan Visi, Misi Satuan Pendidikan SD Negeri 27 Palu (1).pdfYusufSpd2
 
Perangkat Pembelajaran Matematika Kelas IV Materi KPK
Perangkat Pembelajaran Matematika Kelas IV Materi KPKPerangkat Pembelajaran Matematika Kelas IV Materi KPK
Perangkat Pembelajaran Matematika Kelas IV Materi KPKEgha Rhiyanti Putri
 
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)elissugiharti1
 
Mengenal framework UbD - Understanding by Design
Mengenal framework UbD - Understanding by DesignMengenal framework UbD - Understanding by Design
Mengenal framework UbD - Understanding by DesignUwes Chaeruman
 
Ruang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptx
Ruang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptxRuang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptx
Ruang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptxRestuPranantyo1
 
HAsil Rencana Aksi 1.pdf
HAsil Rencana Aksi 1.pdfHAsil Rencana Aksi 1.pdf
HAsil Rencana Aksi 1.pdfDwiKurniawati36
 
Modul 2.2. Angkatan 5 Reguler. Pembelajaran Sosial dan Emosional - Final.pdf
Modul 2.2. Angkatan 5 Reguler. Pembelajaran Sosial dan Emosional - Final.pdfModul 2.2. Angkatan 5 Reguler. Pembelajaran Sosial dan Emosional - Final.pdf
Modul 2.2. Angkatan 5 Reguler. Pembelajaran Sosial dan Emosional - Final.pdfIrman Ramly
 
Diagram Frayer
Diagram FrayerDiagram Frayer
Diagram FrayerNurilFile
 
(20) RPP Matematika bangun ruang 1A
(20) RPP Matematika bangun ruang 1A(20) RPP Matematika bangun ruang 1A
(20) RPP Matematika bangun ruang 1ANastiti Rahajeng
 
Refleksi mandiri kesiapan pendidik [guru].pptx
Refleksi mandiri kesiapan pendidik [guru].pptxRefleksi mandiri kesiapan pendidik [guru].pptx
Refleksi mandiri kesiapan pendidik [guru].pptxdikaagung4
 
Sk penetapan penilai pkg tahun 2021
Sk penetapan penilai pkg   tahun 2021Sk penetapan penilai pkg   tahun 2021
Sk penetapan penilai pkg tahun 2021TriJokoIswahyudi
 
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum PembelajaranKisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum PembelajaranMuhammad Imam BW
 
Modul 3. pengembangan asesmen alternatif
Modul 3. pengembangan asesmen alternatifModul 3. pengembangan asesmen alternatif
Modul 3. pengembangan asesmen alternatifNaita Novia Sari
 

What's hot (20)

Analisis Capaian Pembelajaran (CP) Kumer.pptx
Analisis Capaian Pembelajaran (CP) Kumer.pptxAnalisis Capaian Pembelajaran (CP) Kumer.pptx
Analisis Capaian Pembelajaran (CP) Kumer.pptx
 
Asesmen.pptx
Asesmen.pptxAsesmen.pptx
Asesmen.pptx
 
A20b3_YAHYA_LK Aksi Nyata_Deasain Layanan Bimbingan dan Konseling.pdf
A20b3_YAHYA_LK Aksi Nyata_Deasain Layanan Bimbingan dan Konseling.pdfA20b3_YAHYA_LK Aksi Nyata_Deasain Layanan Bimbingan dan Konseling.pdf
A20b3_YAHYA_LK Aksi Nyata_Deasain Layanan Bimbingan dan Konseling.pdf
 
Pembuatan Soal HOTS (High Order Thinking Skill) berdasarkan Taksonomi bloom
Pembuatan Soal HOTS (High Order Thinking Skill) berdasarkan Taksonomi bloomPembuatan Soal HOTS (High Order Thinking Skill) berdasarkan Taksonomi bloom
Pembuatan Soal HOTS (High Order Thinking Skill) berdasarkan Taksonomi bloom
 
Merumuskan Visi, Misi Satuan Pendidikan SD Negeri 27 Palu (1).pdf
Merumuskan Visi, Misi Satuan Pendidikan SD Negeri 27 Palu (1).pdfMerumuskan Visi, Misi Satuan Pendidikan SD Negeri 27 Palu (1).pdf
Merumuskan Visi, Misi Satuan Pendidikan SD Negeri 27 Palu (1).pdf
 
Perangkat Pembelajaran Matematika Kelas IV Materi KPK
Perangkat Pembelajaran Matematika Kelas IV Materi KPKPerangkat Pembelajaran Matematika Kelas IV Materi KPK
Perangkat Pembelajaran Matematika Kelas IV Materi KPK
 
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
 
Mengenal framework UbD - Understanding by Design
Mengenal framework UbD - Understanding by DesignMengenal framework UbD - Understanding by Design
Mengenal framework UbD - Understanding by Design
 
Ruang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptx
Ruang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptxRuang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptx
Ruang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptx
 
program-kerja-guru
program-kerja-guruprogram-kerja-guru
program-kerja-guru
 
HAsil Rencana Aksi 1.pdf
HAsil Rencana Aksi 1.pdfHAsil Rencana Aksi 1.pdf
HAsil Rencana Aksi 1.pdf
 
PARADIGMA BARU KURIKULUM
PARADIGMA BARU KURIKULUMPARADIGMA BARU KURIKULUM
PARADIGMA BARU KURIKULUM
 
Modul 2.2. Angkatan 5 Reguler. Pembelajaran Sosial dan Emosional - Final.pdf
Modul 2.2. Angkatan 5 Reguler. Pembelajaran Sosial dan Emosional - Final.pdfModul 2.2. Angkatan 5 Reguler. Pembelajaran Sosial dan Emosional - Final.pdf
Modul 2.2. Angkatan 5 Reguler. Pembelajaran Sosial dan Emosional - Final.pdf
 
Diagram Frayer
Diagram FrayerDiagram Frayer
Diagram Frayer
 
(20) RPP Matematika bangun ruang 1A
(20) RPP Matematika bangun ruang 1A(20) RPP Matematika bangun ruang 1A
(20) RPP Matematika bangun ruang 1A
 
Refleksi mandiri kesiapan pendidik [guru].pptx
Refleksi mandiri kesiapan pendidik [guru].pptxRefleksi mandiri kesiapan pendidik [guru].pptx
Refleksi mandiri kesiapan pendidik [guru].pptx
 
Sk penetapan penilai pkg tahun 2021
Sk penetapan penilai pkg   tahun 2021Sk penetapan penilai pkg   tahun 2021
Sk penetapan penilai pkg tahun 2021
 
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum PembelajaranKisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
 
Modul 3. pengembangan asesmen alternatif
Modul 3. pengembangan asesmen alternatifModul 3. pengembangan asesmen alternatif
Modul 3. pengembangan asesmen alternatif
 
16 penilaian rpp
16 penilaian rpp16 penilaian rpp
16 penilaian rpp
 

Similar to PEMBELAJARAN TEMATIK

Tematik makalah Sekolah Dasar
Tematik makalah Sekolah DasarTematik makalah Sekolah Dasar
Tematik makalah Sekolah Dasarfatimahsyahfistp
 
5. pembelajaran tematik
5. pembelajaran tematik5. pembelajaran tematik
5. pembelajaran tematikDeir Irhamni
 
Pembelajaran tematik
Pembelajaran tematikPembelajaran tematik
Pembelajaran tematikluxmus74
 
Tugas individu paket 5 (temati)
Tugas individu paket 5 (temati)Tugas individu paket 5 (temati)
Tugas individu paket 5 (temati)Nastiti Rahajeng
 
20_ sumber Makalah Pembelajaran Terpadu Guru SD MI.pdf
20_ sumber Makalah Pembelajaran Terpadu Guru SD MI.pdf20_ sumber Makalah Pembelajaran Terpadu Guru SD MI.pdf
20_ sumber Makalah Pembelajaran Terpadu Guru SD MI.pdfMuslihAhmad3
 
347383586 tugas-resume-pembelajaran-terpadu-modul-1-6-docx
347383586 tugas-resume-pembelajaran-terpadu-modul-1-6-docx347383586 tugas-resume-pembelajaran-terpadu-modul-1-6-docx
347383586 tugas-resume-pembelajaran-terpadu-modul-1-6-docxnurul hakimin
 
Artikel Jurnal Dwi indah oktaviani.pdf
Artikel Jurnal Dwi indah oktaviani.pdfArtikel Jurnal Dwi indah oktaviani.pdf
Artikel Jurnal Dwi indah oktaviani.pdfDAVIDFITRIANTO2
 
Artikel Jurnal Dwi indah oktaviani.pdf
Artikel Jurnal Dwi indah oktaviani.pdfArtikel Jurnal Dwi indah oktaviani.pdf
Artikel Jurnal Dwi indah oktaviani.pdfIndahOktaviani21
 
Artikel Jurnal Dwi indah oktaviani.pdf
Artikel Jurnal Dwi indah oktaviani.pdfArtikel Jurnal Dwi indah oktaviani.pdf
Artikel Jurnal Dwi indah oktaviani.pdfDAVIDFITRIANTO2
 
Alasan logis empiris penerapan ipa terpadu
Alasan logis empiris penerapan ipa terpaduAlasan logis empiris penerapan ipa terpadu
Alasan logis empiris penerapan ipa terpaduArdiana21
 
Alasan logis empiris penerapan ipa terpadu
Alasan logis empiris penerapan ipa terpaduAlasan logis empiris penerapan ipa terpadu
Alasan logis empiris penerapan ipa terpaduArdiana21
 
10.-Pembelajaran-IPA-Terintegrasi.ppt
10.-Pembelajaran-IPA-Terintegrasi.ppt10.-Pembelajaran-IPA-Terintegrasi.ppt
10.-Pembelajaran-IPA-Terintegrasi.pptPendidikanFisika9
 
Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...
Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...
Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...Tjoetnyak Izzatie
 
Konsep Dasar Pembelajaran terpadu
Konsep Dasar Pembelajaran terpaduKonsep Dasar Pembelajaran terpadu
Konsep Dasar Pembelajaran terpaduIsmail Fizh
 

Similar to PEMBELAJARAN TEMATIK (20)

Tematik makalah SD
Tematik makalah SDTematik makalah SD
Tematik makalah SD
 
Tematik makalah Sekolah Dasar
Tematik makalah Sekolah DasarTematik makalah Sekolah Dasar
Tematik makalah Sekolah Dasar
 
5. pembelajaran tematik
5. pembelajaran tematik5. pembelajaran tematik
5. pembelajaran tematik
 
Pembelajaran tematik
Pembelajaran tematikPembelajaran tematik
Pembelajaran tematik
 
Tugas individu paket 5 (temati)
Tugas individu paket 5 (temati)Tugas individu paket 5 (temati)
Tugas individu paket 5 (temati)
 
20_ sumber Makalah Pembelajaran Terpadu Guru SD MI.pdf
20_ sumber Makalah Pembelajaran Terpadu Guru SD MI.pdf20_ sumber Makalah Pembelajaran Terpadu Guru SD MI.pdf
20_ sumber Makalah Pembelajaran Terpadu Guru SD MI.pdf
 
347383586 tugas-resume-pembelajaran-terpadu-modul-1-6-docx
347383586 tugas-resume-pembelajaran-terpadu-modul-1-6-docx347383586 tugas-resume-pembelajaran-terpadu-modul-1-6-docx
347383586 tugas-resume-pembelajaran-terpadu-modul-1-6-docx
 
2
22
2
 
Pembelajaran ipa-terpadu
Pembelajaran ipa-terpaduPembelajaran ipa-terpadu
Pembelajaran ipa-terpadu
 
Artikel Jurnal Dwi indah oktaviani.pdf
Artikel Jurnal Dwi indah oktaviani.pdfArtikel Jurnal Dwi indah oktaviani.pdf
Artikel Jurnal Dwi indah oktaviani.pdf
 
Artikel Jurnal Dwi indah oktaviani.pdf
Artikel Jurnal Dwi indah oktaviani.pdfArtikel Jurnal Dwi indah oktaviani.pdf
Artikel Jurnal Dwi indah oktaviani.pdf
 
Artikel Jurnal Dwi indah oktaviani.pdf
Artikel Jurnal Dwi indah oktaviani.pdfArtikel Jurnal Dwi indah oktaviani.pdf
Artikel Jurnal Dwi indah oktaviani.pdf
 
Alasan logis empiris penerapan ipa terpadu
Alasan logis empiris penerapan ipa terpaduAlasan logis empiris penerapan ipa terpadu
Alasan logis empiris penerapan ipa terpadu
 
Alasan logis empiris penerapan ipa terpadu
Alasan logis empiris penerapan ipa terpaduAlasan logis empiris penerapan ipa terpadu
Alasan logis empiris penerapan ipa terpadu
 
tematik sd
tematik sdtematik sd
tematik sd
 
Andi alfina ulandari dpkb
Andi alfina ulandari dpkbAndi alfina ulandari dpkb
Andi alfina ulandari dpkb
 
Pp pkn
Pp pknPp pkn
Pp pkn
 
10.-Pembelajaran-IPA-Terintegrasi.ppt
10.-Pembelajaran-IPA-Terintegrasi.ppt10.-Pembelajaran-IPA-Terintegrasi.ppt
10.-Pembelajaran-IPA-Terintegrasi.ppt
 
Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...
Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...
Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...
 
Konsep Dasar Pembelajaran terpadu
Konsep Dasar Pembelajaran terpaduKonsep Dasar Pembelajaran terpadu
Konsep Dasar Pembelajaran terpadu
 

More from Nastiti Rahajeng

Artikel Skripsi Nastiti Rahajeng
Artikel Skripsi Nastiti RahajengArtikel Skripsi Nastiti Rahajeng
Artikel Skripsi Nastiti RahajengNastiti Rahajeng
 
RPP CD Interaktif IPA Materi Sistem Peredaran Darah Manusia
RPP CD Interaktif IPA Materi Sistem Peredaran Darah Manusia RPP CD Interaktif IPA Materi Sistem Peredaran Darah Manusia
RPP CD Interaktif IPA Materi Sistem Peredaran Darah Manusia Nastiti Rahajeng
 
Story Board of Interactive Science Compact Disc Media
Story Board of Interactive Science Compact Disc MediaStory Board of Interactive Science Compact Disc Media
Story Board of Interactive Science Compact Disc MediaNastiti Rahajeng
 
PPT Sidang Skripsi R & D (109151415406)
PPT Sidang Skripsi R & D (109151415406)PPT Sidang Skripsi R & D (109151415406)
PPT Sidang Skripsi R & D (109151415406)Nastiti Rahajeng
 
Seminar Proposal Skripsi R & D (109151415406)
Seminar Proposal Skripsi R & D (109151415406)Seminar Proposal Skripsi R & D (109151415406)
Seminar Proposal Skripsi R & D (109151415406)Nastiti Rahajeng
 
Uraian Kegiatan Exe Learning (Praktikum 4)
Uraian Kegiatan Exe Learning (Praktikum 4)Uraian Kegiatan Exe Learning (Praktikum 4)
Uraian Kegiatan Exe Learning (Praktikum 4)Nastiti Rahajeng
 
Uraian Kegiatan Hot Pottatoes (Praktikum 3)
Uraian Kegiatan Hot Pottatoes (Praktikum 3)Uraian Kegiatan Hot Pottatoes (Praktikum 3)
Uraian Kegiatan Hot Pottatoes (Praktikum 3)Nastiti Rahajeng
 
URAIAN KEGIATAN QUIZ CREATOR (PRAKTIKUM 2)
URAIAN KEGIATAN QUIZ CREATOR (PRAKTIKUM 2)URAIAN KEGIATAN QUIZ CREATOR (PRAKTIKUM 2)
URAIAN KEGIATAN QUIZ CREATOR (PRAKTIKUM 2)Nastiti Rahajeng
 
URAIAN KEGIATAN MINDJET MINDMANAGER (PRAKTIKUM 1)
URAIAN KEGIATAN MINDJET MINDMANAGER (PRAKTIKUM 1)URAIAN KEGIATAN MINDJET MINDMANAGER (PRAKTIKUM 1)
URAIAN KEGIATAN MINDJET MINDMANAGER (PRAKTIKUM 1)Nastiti Rahajeng
 
Buku petunjuk pemanfaatan media CD interaktif
Buku petunjuk pemanfaatan media CD interaktifBuku petunjuk pemanfaatan media CD interaktif
Buku petunjuk pemanfaatan media CD interaktifNastiti Rahajeng
 
Modul SAINS CIRCULATORY SYSTEM (109151415406)
Modul SAINS CIRCULATORY SYSTEM (109151415406)Modul SAINS CIRCULATORY SYSTEM (109151415406)
Modul SAINS CIRCULATORY SYSTEM (109151415406)Nastiti Rahajeng
 
Desain Produk Sementara (nastiti)
Desain Produk Sementara (nastiti)Desain Produk Sementara (nastiti)
Desain Produk Sementara (nastiti)Nastiti Rahajeng
 
Alur pengembangan media pembelajaran
Alur pengembangan media pembelajaranAlur pengembangan media pembelajaran
Alur pengembangan media pembelajaranNastiti Rahajeng
 
PPT Problematika Pembelajaran Kelas 4
PPT Problematika Pembelajaran Kelas 4PPT Problematika Pembelajaran Kelas 4
PPT Problematika Pembelajaran Kelas 4Nastiti Rahajeng
 
(15) RPP PKn hidup rukun 1A
(15) RPP PKn hidup rukun 1A(15) RPP PKn hidup rukun 1A
(15) RPP PKn hidup rukun 1ANastiti Rahajeng
 
(16) RPP IPA peredaran darah 5A
(16) RPP IPA peredaran darah 5A(16) RPP IPA peredaran darah 5A
(16) RPP IPA peredaran darah 5ANastiti Rahajeng
 
(17) RPP IPA perubahan makhluk hidup 3A
(17) RPP IPA perubahan makhluk hidup 3A(17) RPP IPA perubahan makhluk hidup 3A
(17) RPP IPA perubahan makhluk hidup 3ANastiti Rahajeng
 
(18) RPP PKn pengamalan sumpah pemuda 3A
(18) RPP PKn pengamalan sumpah pemuda 3A(18) RPP PKn pengamalan sumpah pemuda 3A
(18) RPP PKn pengamalan sumpah pemuda 3ANastiti Rahajeng
 

More from Nastiti Rahajeng (20)

Artikel Skripsi Nastiti Rahajeng
Artikel Skripsi Nastiti RahajengArtikel Skripsi Nastiti Rahajeng
Artikel Skripsi Nastiti Rahajeng
 
RPP CD Interaktif IPA Materi Sistem Peredaran Darah Manusia
RPP CD Interaktif IPA Materi Sistem Peredaran Darah Manusia RPP CD Interaktif IPA Materi Sistem Peredaran Darah Manusia
RPP CD Interaktif IPA Materi Sistem Peredaran Darah Manusia
 
Story Board of Interactive Science Compact Disc Media
Story Board of Interactive Science Compact Disc MediaStory Board of Interactive Science Compact Disc Media
Story Board of Interactive Science Compact Disc Media
 
My S1 Thesis Abstract
My S1 Thesis AbstractMy S1 Thesis Abstract
My S1 Thesis Abstract
 
PPT Sidang Skripsi R & D (109151415406)
PPT Sidang Skripsi R & D (109151415406)PPT Sidang Skripsi R & D (109151415406)
PPT Sidang Skripsi R & D (109151415406)
 
Seminar Proposal Skripsi R & D (109151415406)
Seminar Proposal Skripsi R & D (109151415406)Seminar Proposal Skripsi R & D (109151415406)
Seminar Proposal Skripsi R & D (109151415406)
 
Uraian Kegiatan Exe Learning (Praktikum 4)
Uraian Kegiatan Exe Learning (Praktikum 4)Uraian Kegiatan Exe Learning (Praktikum 4)
Uraian Kegiatan Exe Learning (Praktikum 4)
 
Uraian Kegiatan Hot Pottatoes (Praktikum 3)
Uraian Kegiatan Hot Pottatoes (Praktikum 3)Uraian Kegiatan Hot Pottatoes (Praktikum 3)
Uraian Kegiatan Hot Pottatoes (Praktikum 3)
 
URAIAN KEGIATAN QUIZ CREATOR (PRAKTIKUM 2)
URAIAN KEGIATAN QUIZ CREATOR (PRAKTIKUM 2)URAIAN KEGIATAN QUIZ CREATOR (PRAKTIKUM 2)
URAIAN KEGIATAN QUIZ CREATOR (PRAKTIKUM 2)
 
URAIAN KEGIATAN MINDJET MINDMANAGER (PRAKTIKUM 1)
URAIAN KEGIATAN MINDJET MINDMANAGER (PRAKTIKUM 1)URAIAN KEGIATAN MINDJET MINDMANAGER (PRAKTIKUM 1)
URAIAN KEGIATAN MINDJET MINDMANAGER (PRAKTIKUM 1)
 
Buku petunjuk pemanfaatan media CD interaktif
Buku petunjuk pemanfaatan media CD interaktifBuku petunjuk pemanfaatan media CD interaktif
Buku petunjuk pemanfaatan media CD interaktif
 
Modul SAINS CIRCULATORY SYSTEM (109151415406)
Modul SAINS CIRCULATORY SYSTEM (109151415406)Modul SAINS CIRCULATORY SYSTEM (109151415406)
Modul SAINS CIRCULATORY SYSTEM (109151415406)
 
Desain Produk Sementara (nastiti)
Desain Produk Sementara (nastiti)Desain Produk Sementara (nastiti)
Desain Produk Sementara (nastiti)
 
Handout Sempro R & D
Handout Sempro R & DHandout Sempro R & D
Handout Sempro R & D
 
Alur pengembangan media pembelajaran
Alur pengembangan media pembelajaranAlur pengembangan media pembelajaran
Alur pengembangan media pembelajaran
 
PPT Problematika Pembelajaran Kelas 4
PPT Problematika Pembelajaran Kelas 4PPT Problematika Pembelajaran Kelas 4
PPT Problematika Pembelajaran Kelas 4
 
(15) RPP PKn hidup rukun 1A
(15) RPP PKn hidup rukun 1A(15) RPP PKn hidup rukun 1A
(15) RPP PKn hidup rukun 1A
 
(16) RPP IPA peredaran darah 5A
(16) RPP IPA peredaran darah 5A(16) RPP IPA peredaran darah 5A
(16) RPP IPA peredaran darah 5A
 
(17) RPP IPA perubahan makhluk hidup 3A
(17) RPP IPA perubahan makhluk hidup 3A(17) RPP IPA perubahan makhluk hidup 3A
(17) RPP IPA perubahan makhluk hidup 3A
 
(18) RPP PKn pengamalan sumpah pemuda 3A
(18) RPP PKn pengamalan sumpah pemuda 3A(18) RPP PKn pengamalan sumpah pemuda 3A
(18) RPP PKn pengamalan sumpah pemuda 3A
 

PEMBELAJARAN TEMATIK

  • 1. Nama : Nastiti Rahajeng PEMBELAJARAN TERPADU NIM : 109151415406 Prodi : S1 PGSD Lembar Penilaian 2.4 (Tugas Individu) Off : B 09 Soal 1. Jelaskanlah secara detail tentang landasan filosofis pembelajaran tematik? 2. Jelaskanlah secara detail tentang landasan psikologis pembelajaran tematik? 3. Jelaskanlah secara detail tentang landasan yuridis pembelajaran tematik? 4. Jelaskanlah secara detail model kurikulum pembelajaran tematik bagi SD? Jawaban 1. Dalam landasan filosofis pembelajaran tematik terdapat tiga aliran yaitu: a. Progresivisme: penekanan proses pembelajaran pada pembentukan kreativitas, pemberian sejumlah kegiatan, suasana yang alamiah (natural) dan memperhatikan pengalaman siswa. Aliran ini cock digunakan karena melalui pembelajaran tematik yang menghubungkan pengalaman anak-anak di kehidupan sehari-harinya dapat meningkatkan kreativitas anak sehingga pembelajaran dapat menjadi lebih bermakna. b. Konstruktivisme: penekanan pembelajarannya pada pengetahuan siswa yang dibangun sendiri melalui pengalaman langsung dan pembelajarannya bersifat student centered. Aliran ini cocok digunakan karena pada dasarnya pengetahuan tidak dapat ditransfer langsung oleh guru tanpa siswa harus mengalami atau membuktikannya sendiri, selain itu pembelajaran tematik juga memusatkan pembelajaran pada siswa bukan pada guru. c. Humanisme: penekanan pada segi keunikan/kekhasan, potensi dan motivasi yang dimiliki setiap siswa. Aliran ini juga cocok karena setiap anak berhak mengembangkan dan mengoptimalkan bakat dan minatnya yang disesuaikan dengan kemampuan masing – masing anak. Sehingga pembelajaran tematik dimaksudkan untuk memfasilitasi tiap keunikan anak agar berkembang secara optimal. 2. Dalam landasan psikologis pembelajaran tematik terdapat dua point penting yaitu psikologi perkembangan dan psikologi belajar anak . Psikologi perkembangan berperan untuk menentukan isi materi pelajaran anak SD kelas awal sedangkan psikologi belajar berperan untuk menentukan cara penyampaian materi terhadap siswa siswi sehingga pembelajaran tematik dapat berjalan dengan baik dan lebih bermakna karena sesuai dengan kebutuhan dan tingkat perkembangan anak pada usia kelas awal SD. 3. Landasan Yuridis pembelajaran tematik berkaitan dengan kebijakan pemerintahan, antara lain: a. UU No 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak yang menyatakan bahwa setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya (pasal 9). UU ini digunakan karena dengan menggunakan pembelajaran tematik, dapat mengoptimalkan pendidikan dan pengajaran anak didik sejak dini sehingga dapat memnuhi tuntutan global dan disesuaikan dengan tingkat kecerdasan serta kebutuhan siswa. Selain itu, pembelajaran tematik juga mampu menggali bakat dan potensi anak yang memungkinkan pembelajarannya bisa lebih bermakna dan sesuai dengan tingkat perkembangan anak (golden age).
  • 2. b. UU No 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS (Bab V Pasal 1b) yang menyatakan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya. UU ini cocok digunakan sebagai landasan yuridis pembelajaran tematik karena pembelajaran tematik dapat mewadahi kebutuhan belajar anak yang di integrasikan dengan bakat dan minat siswa di semua sekolah atau satuan pendidikan dan tak terkecuali para siswa siswi yang kurang beruntung atau kurang mampu secara finansial. 4. Model kurikulum pembelajaran tematik mencakup dua hal yaitu pengorganisasian dan klasifikasi kurikulum. Jika dilihat dari pengorganisasiannya, ada tiga tipe kurikulum pembelajaran yaitu a. Separated Subject Curriculum: antara mata pelajaran satu dengan yang lain tidak saling berkaitan. Contoh yang paling sering ditemui dalam dunia pendidikan adalah kurikulum yang biasa diterapkan pada sekolah menengah. Pelajaran geografi, sejarah, matematika, bahasa indonesia, biologi, fisika dan pelajaran yang lain diajarkan secara terpisah sesuai dengan kajian bidang ilmu masing-masing. b. Correlated Curriculum: dalam kurikulum ini terdapat hubungan antara mata pelajaran satu dengan mata pelajaran yang lain, namun dalam keterhubungan tersebut masih tetap memperhatikan karakteristik tiap mata pelajaran. Pembelajaran dalam kurikulum ini tidak menggunakan tema namun dengan cara mengaitkan satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lain. Contohnya yaitu dengan mengumpulkan bidang study sejarah, ekonomi, geografi dan sejenisnya ke dalam mata pelajaran IPS. Model kurikulum ini cocok bila diterapkan pada SD kelas tinggi yang sudah mampu berpikiran lebih tinggi daripada anak SD kelas rendah, selain itu juga untuk memudahkan siswa siswi SD kelas tinggi untuk mempersiapkan ujian kelulusan mereka dan mendewasakan pikirannya. Korelasi pada model kurikulum ini dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu insidental (secara kebetulan terdapat hubungan antar mata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran yang lain), hubungan yang lebih erat, dan Broad Field (batas mata pelajaran disatukan dan difungsikan). c. Integrated Curriculum: kurikulum ini memusatkan pembelajaran pada topik atau tema tertentu yang didalam tema tersebut terdapat beberapa mata pelajaran yang saling berhubungan dan batasan dari tiap mata pelajaran seolah tidak terlihat. Tema yang disajikan dikaitkan dengan kehidupan siswa siswi sehari – hari sehingga para siswa dapat lebih mudah memahami materi yang diajarkan. Model kurikulum ini sangat cocok bila diterapkan pada pembelajaran tematik anak SD kelas awal. Kelebihan Integrated Curriculum menurut Nurdin, S dan Usman, B.M (2003): a) segala permasalahan yang dibicarakan dalam unit bertalian erat, b) sangat sesuai dengan perkembangan modern tentang belajar-mengajar, c) memungkinkan adanya hubungan antara sekolah dan masyarakat, d) sesuai dengan ide demokrasi, e) penyajian bahan disesuaikan dengan kemampuan siswa. Jika ada kelebihan, maka ada kekurangannya yang antara lain lain: a) guru tidak dilatih menggunakan kurikulum seperti ini, b) organisasinya tidak logis dan kurang sistematis, c) terlalu memberatkan tugas guru, d) kurang memungkinkan untuk dilaksanakan ujian umum, e) sarana dan prasarana yang menunjang pelaksanaan kurikulum ini kurang memadai, f) sulit dalam hal evaluasi.
  • 3. Menurut Fogarty (1991) jika dilihat dari segi klasifikasi pengintegrasian tema atau materinya terdapat sepuluh model pembelajaran terpadu yaitu the fragmented model, the connected model, the nested model, the squenced model, the shared model, the webbed model, the threaded model, the integrated model, the immersed model dan the networked model. Kemudian secara umum dari kesepuluh model pembelajaran terpadu tersebut dikelompokkan lagi menjadi tiga klasifikasi pengintegrasian kurikulum antara lain: a. Pengintegrasian di dalam satu disiplin ilmu (inter disiplin ilmu) Dalam model pembelajaran ini yang ditautkan adalah dua atau lebih bidang ilmu yang serumpun. Contohnya pada bidang ilmu sosial, menautkan antara dua tema dalam sejarah dan geografi yang memiliki relevansi. Dengan begitu dapat dikatakan bahwa model ini sifat perpaduannya hanya dalam satu rumpun bidang studi. b. Pengintegrasian beberapa disiplin ilmu (antar disiplin ilmu) Model pembelajaran ini menautkan antar disiplin ilmu yang berbeda. Contohnya antara tema yang ada dalam ilmu sosial dengan bidang ilmu alam. c. Pengintegrasian di dalam satu dan beberapa disiplin ilmu (multi disiplin ilmu) Model pembelajaran ini merupakan gabungan dari dua model pengintegrasian yang telah dibahas sebelumnya. Model ini menautkan antar bidang ilmu yang serumpun maupun bidang ilmu yang berbeda. Misalnya tema kebersihan yang dalam pengajarannya dapat dihungkan dengan bidang studi agama, teknologi, matematika, ilmu sosial maupun ilmu alam. Dengan begitu semakin mudah dalam menciptakan pembelajaran yang bermakna bagi siswa, hal ini dikarenakan pada dasarnya tak ada satupun permasalahan yang dapat ditinjau hanya dari satu sisi saja dan hal inilah yang menjadi prinsip utama dalam pembelajaran terpadu.