SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
INFEKSI CNS
(CENTRAL NERVOUS SYSTEM)
Kelompok 3
Sistem saraf pusat /central nervous sistem
meliputi batang otak, sumsum tulang belakang,
meningen (selaput otak) dan ruang dalam kranium
(tengkorak).
Infeksi CNS mengakibatkan peradangan di
dalam dan sekitar otak dan dikategorikan sebagai
berikut :
1. Ensephalitis,
2. Meningitis,
3. Abses otak,
4. Myelitis.
Ensephalitis
Ensephalitis adalah peradangan jaringan
otak yang dapat mengenai selaput pembungkus
otak dan medula spinalis.
Ensephalitis adalah infeksi yang mengenai CNS
yang disebabkan oleh virus atau
mikroorganisme lain yang non purulen.
Etiologi
1. Virus:
a. Golongan enterovirus: Poliomyelitis, Virus
coxsackie, Virus ECHO.
b. Golongan virus arbo : Western equine
enchepalitis, Japanese B encephalitis.
2. Bakteri : Staphylococcus aureus,
streptococcus, E.Coli, M.Tuberculosa dan
T.Pallidum.
3. Jamur.
Patofisiologi
Invasi bakteri melalui kulit, sal nafas, sal
cerna  menyebar megikuti aliran
darah  Sistem saraf pusat 
menyerang otak  Ensephalitis.
Manifestasi klinis
1. Demam,
2. Kesadaran menurun,
3. Muntah,
4. Kejang-kejang,
5. Paresis atau paralisis, afasia, hemiparesia,
hemiplagia, ataksia.
Pemeriksaan Diagnostik
1. Lumbal pungsi (Pemeriksaan CSF),
2. CT scan/MRI,
3. EEG (Electroencephalograph),
Penatalaksanaan
1. Pemberian antibiotik
2. Pengobatan suportif
Meningitis
Suatu peradangan arakhnoid dan
piameter (lepto meningens) dari otak ke medula
spinalis.
Radang pada meningen (lapisan otak
dan medulla spinalis) dan disebabkan oleh
virus, bakteri atau organ-organ jamur.
(Brunner & Suddath. 2002 hal 2175)
Etiologi
1. Bakteri : haemophilus influenza,
meningococus, pseudomonas,
streptococcus.
2. Virus : measles, mumps, herpes simplex dan
herpes zoster.
Klasifikasi
1. Meningitis serosa : radang selaput otak
archnoid dan piamater yang disertai cairan
otak yang jernih. Penyebab terseringnya adalah
mycobacterium tuberculosa. Penyebab lainnya
lues, virus, toxoplasma gondhii dan Ricketsia.
2. Meningitis purulen : radang bernanah archnoid
dan piamater yang meliputi otak dan medulla
spinalis yang menimbulkan eksudasi berupa
pus, disebabkan oleh kuman nonspesifik dan
non virus.
Manifestasi klinis
1. Sakit kepala,
2. Mual,
3. Muntah,
4. Demam,
5. Sakit dan nyeri secara umum,
6. Perubahan tingkat kesadaran,
7. Kaku kuduk,
8. Kernig.
Patofisiologi
Invasi mikroorganisme  masuk melalui
pembuluh darah  menyebar ke lapisan otak
 meningitis.
Pemeriksaan Diagnostik
1. Laboratorium : Hb, Leukosit, LED, trombosit,
glukosa.
2. Pemeriksaan lumbal pungsi,
3. CIE (counter immuno electrophoresis),
4. Photo rontgen paru,
5. CT-scan.
6. Pemeriksaan Neurologik : pemeriksaan
burdzinki, kernig, kaku kuduk dan refleks
kresmatetik.
Penatalaksanaan
1. Antibiotik spektrum luas (ampisilin).
2. Gentamicin di gunakan untuk mengobati
organisme pseudomonas.
3. Chloramphenicol di gunakan untuk
mengobati hemophilus influenzae
Abses Otak
Suatu kumpulan pus yang terlokalisir di
dalam jaringan otak hal ini menunjukan
adanya suatu lesi massa.
Proses infeksi yang melibatkan parinkim
otak; terutama disebabkan oleh penyebaran
infeksi dari fokus yang berdekatan atau melalui
vaskuler.
Etiologi
Organisme penyebaba dari abses otak meliputi :
1. Bakteri
a. Sterptococcus
b. Stapilococcus
c. Pneumococcus
2. Jamur : Nocardia asteroides, Cladoporium trichoides
dan spesies kandida dan aspergillus
3. Parasit : Entamuba histolitica
4. Komplikasi dari infeksi lain
Manifestasi Klinis
Manifestasi dari abses otak bergantung pada
lokasi abses yaitu :
1. Lobus prontal (berasal dari infeksi paranasal)
a. Sakit kepala yang terlokalisir di prontal
b. Letargi, lapatis dan disorientasi
c. Hemiparesis atau paralisis kontralateral
d. Demam tingggi
e. Kejang, disvagia (motorik)
2. Lobus frontal (berasal dari infeksi telinga)
a. Disfagia
b. Gangguan palang pandang
c. Parasis dari sraf kranial III dan VI
d. Paresis pasial kontralateral
3. Serebelum (berasal dari infeksi telinga tengah dan mastoid)
a. Ipserateral ataksia
b. Nistagmus
c. Istonia
d. Muschal rigiditi
e. Sakit kepala
f. Disfungsi dari N III, IV, V, VI
Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan Fisik
2. Pemeriksaan Laboratorium: pemeriksaan
darah dan CSS.
3. Thorax foto
4. EEG
5. Pemeriksaan Radiologi, seperti CT-scan
Penatalaksaan Medis
1. Tindakan isolasi atau pengiontrolan infeksi
sebagaimana indikasi dari organisme.
2. Pemberian obat- obatan antibiotik,
Analgesik, Anti kejang, Anti piretik.
3. Dukungan ventilator atau oksigen
MIELITIS
Mielitis adalah peradangan dari saraf
tulang belakang yang mengganggu sistem saraf
pusat.
Mielitis transversal adalah suatu proses
inflamasi akut yang mengenai suatu area fokal
di medula spinalis, ditandai dengan disfungsi
neurologis pada saraf motorik, sensorik dan
otonom, dan traktus saraf di medulla spinalis
(Krishnan dan Kerr D, 2004)
Etiologi
Para peneliti tidak dapat menentukan secara
pasti penyebab mielitis transversa.
Faktor prdisposisi :
1. Infeksi viral: Herpes Virus simplex,
Cytomegalovirus (CMV), dan HIV.
2. Reaksi autoimun.
3. Penyakit pembuluh darah : atrerosklerosis.
Patofisiologi
Invasi bakteri  masuk ke aliran darah  masuk
ke sumsum tulang dan menginfeksi mielin.
Invasi bakteri  pengeluaran leukosit  terjadi
respon autoimun di meielin  inflamasi mielin dan
menyebabkan kerusakan sumsum tulang belakang.
Aterosklerosis  menghambat jalannya nutrisi dan
oksigen yang akan masuk ke sumsum tulang
belakang  kekurang nutrisi dan oksigen 
iskemik kerusakan jaringan  inflamasi mielitis
Manifestasi Klinis
1. Demam,
2. Sakit kepala,
3. Kesemutan.
Empat gejala klasik meilitis transversal:
1. Kelemahan otot,
2. Nyeri,
3. Kehilangan rasa pada kaki dan jari-jari kaki,
4. Disfungsi kandung kemih dan bowel.
Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan foto polos vertebra antero-
posteriot dan lateral
2. MRI (Myelografi)
3. Scan Tomografi  memastikan adanya lesi
pada medulla spinalis
4. Test darah
a. Protein lebih tinggi
b. Leukositosis
Pengobatan
1. Pemberian steroid dosis tinggi secara
intravena atau oral.
2. Antibiotik
Asuhan Keperawatan CNS
1. Pengkajian
a. Data pasien
b. Riwayat kesehatan
1) Keluhan utama : Masalah-masalah yg dijumpai
seperti penurunan kesadaran, kelemahan,
kelumpuhan, nyeri kepala, kejang, trismus,
inkontinensia, gangguan tidur dan perubahan
kepribadian
2) Kesehatan masa lalu : mengalami trauma pada
kepala & tulang belakang, mengalami infeksi
khususnya 3 bln terakhir, menderita penyakit
jantung, hipertensi, ginjal.dsb
3) Kesehatan keluarga :-
e. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan neurologis
2) Pungsi lumbal
3) Kultur darah
4) MRI
5) CT scan
6) Biopsi
c. Pemeriksaan fisik : head to toe
d. Keadaan umum :
1) Adakah kelainan sikap tubuh,gerakan
abnormal, penurunan kesadaran, bentuk
ukuran kepala, gelisah.
2) Mengukur TTV : TD,N,R,S
3) Test fungsi serebral/kortikal meliputi :
4) Pemeriksaan tingkat kesadaran dengan
GCS(Glasgow Coma Scale).
5) Daya ingat (memori).
6) Berbicara
Diagnosa Keperawatan
1. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi.
2. Gangguan rasa aman nyaman: nyeri berhubungan
dengan iritasi meningeal.
3. Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan
dengan proses peradangan, peningkatan tekanan
intrakranial.
4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan anoreksia, kelemahan,
mual&muntah, intake yang tidak adekuat.
5. Gangguan mobilitas berhubungan dengan
kelemahan umum, defisit neurologik.
6. Resiko injuri: jatuh berhubungan dengan aktifasi
kejang, penurunan kesadaran dan status mental.
SELAMAT BELAJAR 

More Related Content

What's hot

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA) pjj_kemenkes
 
05. menjahit luka
05. menjahit luka05. menjahit luka
05. menjahit lukaAji Suyono
 
Anatomi fisiologi lupus
Anatomi fisiologi lupusAnatomi fisiologi lupus
Anatomi fisiologi lupusAllo Buntu Rya
 
Modul Pelatihan Fasilitator STBM Pilar Stop Buang Air Besar Sembarangan dan C...
Modul Pelatihan Fasilitator STBM Pilar Stop Buang Air Besar Sembarangan dan C...Modul Pelatihan Fasilitator STBM Pilar Stop Buang Air Besar Sembarangan dan C...
Modul Pelatihan Fasilitator STBM Pilar Stop Buang Air Besar Sembarangan dan C...Oswar Mungkasa
 
Laporan pendahuluan askep abses
Laporan pendahuluan askep absesLaporan pendahuluan askep abses
Laporan pendahuluan askep absesSujana Pkm
 
Leaflet penyakit kusta
Leaflet penyakit kustaLeaflet penyakit kusta
Leaflet penyakit kustaMJM Networks
 
Penyakit Hepatitis dan Jenisnya
Penyakit Hepatitis dan JenisnyaPenyakit Hepatitis dan Jenisnya
Penyakit Hepatitis dan JenisnyaLestari Moerdijat
 
Askep infeksi jantung (perikarditis, endokarditis dan miokarditis)
Askep infeksi jantung (perikarditis, endokarditis dan miokarditis)Askep infeksi jantung (perikarditis, endokarditis dan miokarditis)
Askep infeksi jantung (perikarditis, endokarditis dan miokarditis)Operator Warnet Vast Raha
 
Surveilans potensi klb
Surveilans potensi klbSurveilans potensi klb
Surveilans potensi klbObhy Erry
 
Proses keperawatan keluarga
Proses keperawatan keluarga Proses keperawatan keluarga
Proses keperawatan keluarga eviceliaa
 
HNP (Hernia Nukleus Pulposus) atau Saraf Kejepit
HNP (Hernia Nukleus Pulposus) atau Saraf KejepitHNP (Hernia Nukleus Pulposus) atau Saraf Kejepit
HNP (Hernia Nukleus Pulposus) atau Saraf KejepitRumandani Choirunisa
 

What's hot (20)

Nyeri bukan hanya sekedar jenis rasa
Nyeri bukan hanya sekedar jenis rasaNyeri bukan hanya sekedar jenis rasa
Nyeri bukan hanya sekedar jenis rasa
 
Sistem pembiayaan bpjs kesehatan 2015 [kapitasi berbasis kinerja]
Sistem pembiayaan bpjs kesehatan 2015 [kapitasi berbasis kinerja]Sistem pembiayaan bpjs kesehatan 2015 [kapitasi berbasis kinerja]
Sistem pembiayaan bpjs kesehatan 2015 [kapitasi berbasis kinerja]
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA TELINGA (OTITIS MEDIA)
 
05. menjahit luka
05. menjahit luka05. menjahit luka
05. menjahit luka
 
STROKE.pptx
STROKE.pptxSTROKE.pptx
STROKE.pptx
 
Anatomi fisiologi lupus
Anatomi fisiologi lupusAnatomi fisiologi lupus
Anatomi fisiologi lupus
 
Modul Pelatihan Fasilitator STBM Pilar Stop Buang Air Besar Sembarangan dan C...
Modul Pelatihan Fasilitator STBM Pilar Stop Buang Air Besar Sembarangan dan C...Modul Pelatihan Fasilitator STBM Pilar Stop Buang Air Besar Sembarangan dan C...
Modul Pelatihan Fasilitator STBM Pilar Stop Buang Air Besar Sembarangan dan C...
 
FORMULIR PE MALARIA.docx
FORMULIR PE MALARIA.docxFORMULIR PE MALARIA.docx
FORMULIR PE MALARIA.docx
 
Laporan pendahuluan askep abses
Laporan pendahuluan askep absesLaporan pendahuluan askep abses
Laporan pendahuluan askep abses
 
Leaflet penyakit kusta
Leaflet penyakit kustaLeaflet penyakit kusta
Leaflet penyakit kusta
 
Penyakit Hepatitis dan Jenisnya
Penyakit Hepatitis dan JenisnyaPenyakit Hepatitis dan Jenisnya
Penyakit Hepatitis dan Jenisnya
 
Power point nyeri
Power point nyeriPower point nyeri
Power point nyeri
 
Miokard infark
Miokard infarkMiokard infark
Miokard infark
 
Askep infeksi jantung (perikarditis, endokarditis dan miokarditis)
Askep infeksi jantung (perikarditis, endokarditis dan miokarditis)Askep infeksi jantung (perikarditis, endokarditis dan miokarditis)
Askep infeksi jantung (perikarditis, endokarditis dan miokarditis)
 
Surveilans potensi klb
Surveilans potensi klbSurveilans potensi klb
Surveilans potensi klb
 
Proses keperawatan keluarga
Proses keperawatan keluarga Proses keperawatan keluarga
Proses keperawatan keluarga
 
pedoman-pelayanan-k3 rs
pedoman-pelayanan-k3 rspedoman-pelayanan-k3 rs
pedoman-pelayanan-k3 rs
 
Infeksi Nosokomial
Infeksi NosokomialInfeksi Nosokomial
Infeksi Nosokomial
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
 
HNP (Hernia Nukleus Pulposus) atau Saraf Kejepit
HNP (Hernia Nukleus Pulposus) atau Saraf KejepitHNP (Hernia Nukleus Pulposus) atau Saraf Kejepit
HNP (Hernia Nukleus Pulposus) atau Saraf Kejepit
 

Similar to Infeksi cns (central nervous system)

Similar to Infeksi cns (central nervous system) (20)

Askep meningitis
Askep meningitisAskep meningitis
Askep meningitis
 
Makalah meningitis anti
Makalah meningitis antiMakalah meningitis anti
Makalah meningitis anti
 
Askep meningitis
Askep meningitisAskep meningitis
Askep meningitis
 
ppt-meningitis
ppt-meningitisppt-meningitis
ppt-meningitis
 
PPT TUGAS 1 KEL 5.pptx
PPT TUGAS 1 KEL 5.pptxPPT TUGAS 1 KEL 5.pptx
PPT TUGAS 1 KEL 5.pptx
 
Makalah meningitis anti
Makalah meningitis antiMakalah meningitis anti
Makalah meningitis anti
 
Ililllllllmenserrrrrr
IlilllllllmenserrrrrrIlilllllllmenserrrrrr
Ililllllllmenserrrrrr
 
Diagnosa gangguan kesadaran
Diagnosa gangguan kesadaranDiagnosa gangguan kesadaran
Diagnosa gangguan kesadaran
 
Asparina_18162004_(Meningitis).pptx
Asparina_18162004_(Meningitis).pptxAsparina_18162004_(Meningitis).pptx
Asparina_18162004_(Meningitis).pptx
 
Askep meningitis
Askep meningitisAskep meningitis
Askep meningitis
 
Meningitis_Rezal.pptx
Meningitis_Rezal.pptxMeningitis_Rezal.pptx
Meningitis_Rezal.pptx
 
Asuhan Keperawatan Meningitis
Asuhan Keperawatan MeningitisAsuhan Keperawatan Meningitis
Asuhan Keperawatan Meningitis
 
Meningitis
MeningitisMeningitis
Meningitis
 
Askep tumor otak
Askep tumor otakAskep tumor otak
Askep tumor otak
 
Makalah meningitis anti AKPER PEMKAB MUNA
Makalah meningitis anti AKPER PEMKAB MUNAMakalah meningitis anti AKPER PEMKAB MUNA
Makalah meningitis anti AKPER PEMKAB MUNA
 
Japanese encep
Japanese encepJapanese encep
Japanese encep
 
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN MENINGITIS
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN MENINGITIS KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN MENINGITIS
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN MENINGITIS
 
ppt_Referat_ Infeksi SSP.pptx
ppt_Referat_ Infeksi SSP.pptxppt_Referat_ Infeksi SSP.pptx
ppt_Referat_ Infeksi SSP.pptx
 
Cedera kepala
Cedera kepalaCedera kepala
Cedera kepala
 
Asuhan_Keperawatan_pada_Pasien_dengan_Meningitis,_Encepalitis[1].pdf
Asuhan_Keperawatan_pada_Pasien_dengan_Meningitis,_Encepalitis[1].pdfAsuhan_Keperawatan_pada_Pasien_dengan_Meningitis,_Encepalitis[1].pdf
Asuhan_Keperawatan_pada_Pasien_dengan_Meningitis,_Encepalitis[1].pdf
 

More from Yulia mar'atuzzakiyah

More from Yulia mar'atuzzakiyah (7)

Analisis jurnal management of plasenta previa and accreta
Analisis jurnal management of plasenta previa and accretaAnalisis jurnal management of plasenta previa and accreta
Analisis jurnal management of plasenta previa and accreta
 
Infeksi cns (central nervous system)
Infeksi cns (central nervous system)Infeksi cns (central nervous system)
Infeksi cns (central nervous system)
 
Cushing sindrom
Cushing sindrom Cushing sindrom
Cushing sindrom
 
Aldosteronisme primer
Aldosteronisme primerAldosteronisme primer
Aldosteronisme primer
 
Pbl ( sistem pencernaan)
Pbl ( sistem pencernaan)Pbl ( sistem pencernaan)
Pbl ( sistem pencernaan)
 
Kelalaian
KelalaianKelalaian
Kelalaian
 
Caesar by request
Caesar by requestCaesar by request
Caesar by request
 

Recently uploaded

Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 

Recently uploaded (20)

Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 

Infeksi cns (central nervous system)

  • 1. INFEKSI CNS (CENTRAL NERVOUS SYSTEM) Kelompok 3
  • 2. Sistem saraf pusat /central nervous sistem meliputi batang otak, sumsum tulang belakang, meningen (selaput otak) dan ruang dalam kranium (tengkorak). Infeksi CNS mengakibatkan peradangan di dalam dan sekitar otak dan dikategorikan sebagai berikut : 1. Ensephalitis, 2. Meningitis, 3. Abses otak, 4. Myelitis.
  • 3. Ensephalitis Ensephalitis adalah peradangan jaringan otak yang dapat mengenai selaput pembungkus otak dan medula spinalis. Ensephalitis adalah infeksi yang mengenai CNS yang disebabkan oleh virus atau mikroorganisme lain yang non purulen.
  • 4. Etiologi 1. Virus: a. Golongan enterovirus: Poliomyelitis, Virus coxsackie, Virus ECHO. b. Golongan virus arbo : Western equine enchepalitis, Japanese B encephalitis. 2. Bakteri : Staphylococcus aureus, streptococcus, E.Coli, M.Tuberculosa dan T.Pallidum. 3. Jamur.
  • 5.
  • 6. Patofisiologi Invasi bakteri melalui kulit, sal nafas, sal cerna  menyebar megikuti aliran darah  Sistem saraf pusat  menyerang otak  Ensephalitis.
  • 7. Manifestasi klinis 1. Demam, 2. Kesadaran menurun, 3. Muntah, 4. Kejang-kejang, 5. Paresis atau paralisis, afasia, hemiparesia, hemiplagia, ataksia.
  • 8. Pemeriksaan Diagnostik 1. Lumbal pungsi (Pemeriksaan CSF), 2. CT scan/MRI, 3. EEG (Electroencephalograph),
  • 9.
  • 11. Meningitis Suatu peradangan arakhnoid dan piameter (lepto meningens) dari otak ke medula spinalis. Radang pada meningen (lapisan otak dan medulla spinalis) dan disebabkan oleh virus, bakteri atau organ-organ jamur. (Brunner & Suddath. 2002 hal 2175)
  • 12.
  • 13. Etiologi 1. Bakteri : haemophilus influenza, meningococus, pseudomonas, streptococcus. 2. Virus : measles, mumps, herpes simplex dan herpes zoster.
  • 14. Klasifikasi 1. Meningitis serosa : radang selaput otak archnoid dan piamater yang disertai cairan otak yang jernih. Penyebab terseringnya adalah mycobacterium tuberculosa. Penyebab lainnya lues, virus, toxoplasma gondhii dan Ricketsia. 2. Meningitis purulen : radang bernanah archnoid dan piamater yang meliputi otak dan medulla spinalis yang menimbulkan eksudasi berupa pus, disebabkan oleh kuman nonspesifik dan non virus.
  • 15. Manifestasi klinis 1. Sakit kepala, 2. Mual, 3. Muntah, 4. Demam, 5. Sakit dan nyeri secara umum, 6. Perubahan tingkat kesadaran, 7. Kaku kuduk, 8. Kernig.
  • 16. Patofisiologi Invasi mikroorganisme  masuk melalui pembuluh darah  menyebar ke lapisan otak  meningitis.
  • 17. Pemeriksaan Diagnostik 1. Laboratorium : Hb, Leukosit, LED, trombosit, glukosa. 2. Pemeriksaan lumbal pungsi, 3. CIE (counter immuno electrophoresis), 4. Photo rontgen paru, 5. CT-scan. 6. Pemeriksaan Neurologik : pemeriksaan burdzinki, kernig, kaku kuduk dan refleks kresmatetik.
  • 18.
  • 19. Penatalaksanaan 1. Antibiotik spektrum luas (ampisilin). 2. Gentamicin di gunakan untuk mengobati organisme pseudomonas. 3. Chloramphenicol di gunakan untuk mengobati hemophilus influenzae
  • 20. Abses Otak Suatu kumpulan pus yang terlokalisir di dalam jaringan otak hal ini menunjukan adanya suatu lesi massa. Proses infeksi yang melibatkan parinkim otak; terutama disebabkan oleh penyebaran infeksi dari fokus yang berdekatan atau melalui vaskuler.
  • 21.
  • 22. Etiologi Organisme penyebaba dari abses otak meliputi : 1. Bakteri a. Sterptococcus b. Stapilococcus c. Pneumococcus 2. Jamur : Nocardia asteroides, Cladoporium trichoides dan spesies kandida dan aspergillus 3. Parasit : Entamuba histolitica 4. Komplikasi dari infeksi lain
  • 23. Manifestasi Klinis Manifestasi dari abses otak bergantung pada lokasi abses yaitu : 1. Lobus prontal (berasal dari infeksi paranasal) a. Sakit kepala yang terlokalisir di prontal b. Letargi, lapatis dan disorientasi c. Hemiparesis atau paralisis kontralateral d. Demam tingggi e. Kejang, disvagia (motorik)
  • 24. 2. Lobus frontal (berasal dari infeksi telinga) a. Disfagia b. Gangguan palang pandang c. Parasis dari sraf kranial III dan VI d. Paresis pasial kontralateral 3. Serebelum (berasal dari infeksi telinga tengah dan mastoid) a. Ipserateral ataksia b. Nistagmus c. Istonia d. Muschal rigiditi e. Sakit kepala f. Disfungsi dari N III, IV, V, VI
  • 25. Pemeriksaan Diagnostik 1. Pemeriksaan Fisik 2. Pemeriksaan Laboratorium: pemeriksaan darah dan CSS. 3. Thorax foto 4. EEG 5. Pemeriksaan Radiologi, seperti CT-scan
  • 26. Penatalaksaan Medis 1. Tindakan isolasi atau pengiontrolan infeksi sebagaimana indikasi dari organisme. 2. Pemberian obat- obatan antibiotik, Analgesik, Anti kejang, Anti piretik. 3. Dukungan ventilator atau oksigen
  • 27. MIELITIS Mielitis adalah peradangan dari saraf tulang belakang yang mengganggu sistem saraf pusat. Mielitis transversal adalah suatu proses inflamasi akut yang mengenai suatu area fokal di medula spinalis, ditandai dengan disfungsi neurologis pada saraf motorik, sensorik dan otonom, dan traktus saraf di medulla spinalis (Krishnan dan Kerr D, 2004)
  • 28.
  • 29. Etiologi Para peneliti tidak dapat menentukan secara pasti penyebab mielitis transversa. Faktor prdisposisi : 1. Infeksi viral: Herpes Virus simplex, Cytomegalovirus (CMV), dan HIV. 2. Reaksi autoimun. 3. Penyakit pembuluh darah : atrerosklerosis.
  • 30. Patofisiologi Invasi bakteri  masuk ke aliran darah  masuk ke sumsum tulang dan menginfeksi mielin. Invasi bakteri  pengeluaran leukosit  terjadi respon autoimun di meielin  inflamasi mielin dan menyebabkan kerusakan sumsum tulang belakang. Aterosklerosis  menghambat jalannya nutrisi dan oksigen yang akan masuk ke sumsum tulang belakang  kekurang nutrisi dan oksigen  iskemik kerusakan jaringan  inflamasi mielitis
  • 31. Manifestasi Klinis 1. Demam, 2. Sakit kepala, 3. Kesemutan. Empat gejala klasik meilitis transversal: 1. Kelemahan otot, 2. Nyeri, 3. Kehilangan rasa pada kaki dan jari-jari kaki, 4. Disfungsi kandung kemih dan bowel.
  • 32. Pemeriksaan Diagnostik 1. Pemeriksaan foto polos vertebra antero- posteriot dan lateral 2. MRI (Myelografi) 3. Scan Tomografi  memastikan adanya lesi pada medulla spinalis 4. Test darah a. Protein lebih tinggi b. Leukositosis
  • 33. Pengobatan 1. Pemberian steroid dosis tinggi secara intravena atau oral. 2. Antibiotik
  • 34. Asuhan Keperawatan CNS 1. Pengkajian a. Data pasien b. Riwayat kesehatan 1) Keluhan utama : Masalah-masalah yg dijumpai seperti penurunan kesadaran, kelemahan, kelumpuhan, nyeri kepala, kejang, trismus, inkontinensia, gangguan tidur dan perubahan kepribadian 2) Kesehatan masa lalu : mengalami trauma pada kepala & tulang belakang, mengalami infeksi khususnya 3 bln terakhir, menderita penyakit jantung, hipertensi, ginjal.dsb 3) Kesehatan keluarga :-
  • 35. e. Pemeriksaan Penunjang 1) Pemeriksaan neurologis 2) Pungsi lumbal 3) Kultur darah 4) MRI 5) CT scan 6) Biopsi
  • 36. c. Pemeriksaan fisik : head to toe d. Keadaan umum : 1) Adakah kelainan sikap tubuh,gerakan abnormal, penurunan kesadaran, bentuk ukuran kepala, gelisah. 2) Mengukur TTV : TD,N,R,S 3) Test fungsi serebral/kortikal meliputi : 4) Pemeriksaan tingkat kesadaran dengan GCS(Glasgow Coma Scale). 5) Daya ingat (memori). 6) Berbicara
  • 37. Diagnosa Keperawatan 1. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi. 2. Gangguan rasa aman nyaman: nyeri berhubungan dengan iritasi meningeal. 3. Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan proses peradangan, peningkatan tekanan intrakranial. 4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia, kelemahan, mual&muntah, intake yang tidak adekuat. 5. Gangguan mobilitas berhubungan dengan kelemahan umum, defisit neurologik. 6. Resiko injuri: jatuh berhubungan dengan aktifasi kejang, penurunan kesadaran dan status mental.