1. PENANGANAN KUSTA
SOP
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman : 1-2
Puskesmas
Darit
EDI, S.Tr Gizi
NIP. 19800426 200502 1 001
1. Pengertian Penyakit Kusta adalah penyakit kronik (menular menahun) yang
disebabkan oleh kuman Mycobacterium leprae yang pertama kali
menyerang susunan saraf tepi, selanjutnya menyerang kulit, mukosa
(mulut), saluran pernafasan bagian atas, system retikulo endoterial,
mata, otot, tulang dan testis.
Penderita peyakit kusta menimbulkan gejala yang jelas pada stadium
lanjut dan cukup didiagnosis dengan pemeriksaan fisik tanpa
pemeriksaan pemeriksaan bakteriologi
Ada 3 tanda-tanda utama yang dapat menetapkan diagnosis penyakit
kusta yaitu: lesi (kelainan) kulit yang mati rasa, penebalan saraf tepi
yang disertai gangguan fungsi saraf dan adanya bakteri tahan asam di
dalam kerokan jaringan kulit
Pemeriksaan kerokan hanya dilakukan pada kasus yang meragukan
Apabila ditemukan pada seseorang salah satu tanda-tanda utama
seperti diatas maka orang tersebut dinyatakan penderita kusta
Pelayanan pada pasien memerlukan penanganan, perawatan dan
pengawasan tenaga medis dan paramedic
2. Tujuan 1. Terlaksananya pelayanan pasien kusta sesuai SOP
2. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah melakukan penanganan
atau perawatan sehingga pasien mendapat pelayanan sesuai dengan
yang diharapkan
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Darit Nomor 001/SK/PKM-D/I/2018 tentang
Penanggung Jawab Program di Puskesmas Darit
4. Referensi Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2006) Pedoman Penanganan
Penderita Kusta di Sarana Pelayanan Kesehatan, Dirjen P2PL
2. 5. Prosedur a. Pasien datang mendaftarkan diri di loket pendaftaran
b. Anamnase meliputi: nama, alamat, umur dan keluhan utama
c. Pemeriksaan fisik meliputi: tensi, nadi, suhu POD untuk pasien reaksi
d. Konsul dokter untuk pemberian terapi atau tindakan yang diperlukan
e. Mencatat hasil konsultasi di kartu status pasien
f. Melaksanakan instruksi sesuai advis dokter
g. Melaksanakan tindakan perawatan sesuai dengan keadaan umum
pasien
h. Kerjasama dengan unit pnunjang (laboratorium fisioterapi dan loket
obat)
i. Adapun indikasi pasien MRS:
1. Pasien dengan reaksi berat
2. Pasien dengan luka yang memerlukan perawatan khusus
3. Pasien dengan rencana tindakan operasi
4. Pasien kusta dengan komplikasi
6. Diagram Alir
7. Unit Terkait 1. Poli umum
2. Laboratorium
3. Petugas Loket Obat Puskesmas
4. Rumah Sakit Rujukan
8. Rekaman
Historis
Perubahan
No Yang diubah Isi Perubahan
Tanggal mulai
diberlakukan
Pasien datang &
mendaftar di loket
Anamnase Pemeriksaan
Fisik
Konsul Dokter
Mencatat hasil
konsultasi
Melaksanakan
advis dokter
Melaksanakan
tindakan perawatan
Indikasi pasien
MRS
3. PENANGANAN KUSTA
DAFTAR
TILIK
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
PUSKESMAS
DARIT
EDI, S.Tr Gizi
NIP. 19800426 200502 1 001
Unit :
Petugas :
Pelaksana :
No Prosedur Ada Tidak TB
1. Apakah pasien datang mendaftarkan diri di loket pendaftaran
2. Apakah anamnase meliputi: nama, alamat, umur dan keluhan
utama
3. Apakah pemeriksaan fisik meliputi: tensi, nadi, suhu POD untuk
pasien reaksi
4. Apakah konsul dokter untuk pemberian terapi atau tindakan yang
diperlukan
5. Apakah mencatat hasil konsultasi di kartu status pasien
6. Apakah melaksanakan instruksi sesuai advis dokter
7. Apakah melaksanakan tindakan perawatan sesuai dengan
keadaan umum pasien
8. Apakah kerjasama dengan unit pnunjang (laboratorium fisioterapi
dan loket obat)
9. Apakah adapun indikasi pasien MRS
4. Compliance Rate (CR) = Jumlah Ya X 100%
Jumlah Ya + Jumlah Tidak
= X 100%
=
Darit,………………..2018
Pelaksana Pemeriksa
……………………… ……………………