SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Yulia Maratuzzakiyah
1113044
Perdarahan pada ibu merupakan kasus gawat darurat
dari semua persalinan yang disebabkan oleh placenta previa,
solution placenta dan perdarahan belum jelas sumbernya.
Perdarahan yang berbahaya dapat mengancam jiwa ibu setelah
umur kehamilan 28 minggu. Biasanya lebih banyak dan
berbahaya pada umur kehamilan sebelum 28 minggu (abortus).
Menurut data Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI,
2007) Angka Kematian Ibu masih tinggi yaitu Sebesar 228 per
100.000 kelahiran hidup. Diharapkan pada tahun 2015 Angka
kematian ibu menurun sebesar tiga-perempatnya dalam kurun
waktu 1990-2015 (MDGs,2000). Penyebab kematian ibu
terbanyak disebabkan oleh perdarahan, eklamsia, sepsis, dan
komplikasi dari keguguran. Menurut kejadian kematian ibu di
Indonesia disebabkan oleh perdarahan sebesar 40-60%, infeksi
20-30%, dan keracunan 20-30% sisanya sekitar 5% disebabkan
penyakit lain (Karkata,2007).
 Penanganan ibu dengan plasenta previa jika tidak
baik dapat menyebabkan angka kematian ibu dan
bayi sangat tinggi. Kematian ibu mencapai 8-10%
dan kematian bayi mencapai 50-80%. Sekarang
penanganan dengan kejadian plasenta previa
secara baik angka kematian ibu ( 0,1-5%) dan
bayi (7-25%) jauh menurun (Handoyo, 2008).
 Sebanyak 50% placenta previa dapat diatasi
dengan rawat jalan karena usia kehamilan belum
waktu persalinan, keadaan umum ibu baik, dan
tersedianya transportasi untuk membawa pasien
kerumah sakit dalam waktu 15 menit (Suheimi,
2007).
 Plasenta previa  plasenta yang
berimplantasi rendah sehingga menutupi
sebagian/seluruh ostium uteri internum.(OUI)
 Plasenta akreta vili korialis menanamkan
diri lebih dalam ke dinding rahim
 Total
 Marginal
 Lateralis
1. Plasenta Akreta : Implantasi jonjot korion plasenta hingga
memasuki sebagian lapisan miometrium.
2. Plasenta Inkreta : Implantasi jonjot korion plasenta yang
menembus lapisan otot hingga mencapai lapisan serosa dinding
uterus.
3. Plasenta Prekreta : Implantasi jonjot korion plasenta yang
menembus lapisan serosa dinding uterus hingga ke peritonium
 Konsepsi dan nidasi terlambat
 Korpus luteum bereaksi lambat, dimana
endometrium belum siap menerima hasil
konsepsi.
 Cacat atau jaringan parut pada endometrium
oleh bekas pembedahan
 Perdarahan tanpa adanya rasa nyeri
 Perdarahan darah berwarna merah segar
 Pertama perdarahan tidak banyak
 Janin biasanya masih baik
 1. pemeriksaan inspekulo
 2. Pemeriksaan plasenta langsung (USG) dan
tidak langsung (perabaan fornix)
 Penanganan ekspektif  umur kehamilan
kurang dari 37 minggu
 Rencana penanganan:
1. Istirahat baring mutlak
2. Infus D 5% dan elektrolit
3. Periksa Hb, HCT, golongan darah
4. Pemeriksaan USG
5. Awasi perdarahan terus-menerus, tekanan darah, nadi
dan denyut jantung janin.
6. Apabila ada tanda-tanda plasenta previa tergantung
keadaan pasien ditunggu sampai kehamilan 37
minggu selanjutnya penanganan secara aktif.
 Penanganan aktif  lebih dari 37 minggu
 Jika perdarahan banyak dan mengancam janin
 Caesar
 Perdarahan dan syok
 Infeksi
 Laserasi serviks
 Plasenta akreta
 Prematuritas atau lahir mati.
 Prolaps tali pusar
 Prolaps plasenta.
 Meningkatnya angka kematian ibu dan janin
pada kasus plasenta previa dan akreta
dipengaruhi oleh cara penanganan pada ibu
dan pasien.
 Untuk menangani lebih lanjut perlu
diperhatikan kondisi ibu apakah harus di
operasi caesar atau menunggu hingga
minggu 37.
 Plasenta previa akreta adalah salah satu
tantangan terbesar dalam pengobatan
kebidanan modern. Insiden meningkat dalam
hubungannya dengan tingkat meningkatnya
operasi caesar. Diagnosis prenatal kondisi ini
sulit dan sering tidak dapat dikonfirmasi.
Pendekatan tim multidisiplin dan persiapan
penting untuk mengelola kondisi menantang
ini yang dapat menyebabkan morbiditas dan
mortalitas neonatal dan maternal.
Mengatasi perdarahan berbahaya pada ibu akibat plasenta previa dan akreta

More Related Content

What's hot

Laporan kasus pterigium
Laporan kasus pterigium Laporan kasus pterigium
Laporan kasus pterigium Tracey Rompas
 
Tatalaksana Emergensi preeklampsia, RSPAD, 2014
Tatalaksana Emergensi preeklampsia, RSPAD, 2014Tatalaksana Emergensi preeklampsia, RSPAD, 2014
Tatalaksana Emergensi preeklampsia, RSPAD, 2014JudiEndjun Ultrasound
 
Klasifikasi dan tingkat maserasi
Klasifikasi dan tingkat maserasiKlasifikasi dan tingkat maserasi
Klasifikasi dan tingkat maserasihiolove
 
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi KasusOrkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi KasusAris Rahmanda
 
222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit
222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit
222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahitDafid Rozi
 
Ruam popok pada bayi & anak
Ruam popok pada bayi & anakRuam popok pada bayi & anak
Ruam popok pada bayi & anakpeternugraha
 
Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalHendrik Sutopo
 
Impetigo Bullosa
Impetigo BullosaImpetigo Bullosa
Impetigo BullosaPhil Adit R
 
Ketuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini pptKetuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini pptTaufik Tias
 
Presentasi katarak senilis penyuluhan
Presentasi katarak senilis penyuluhanPresentasi katarak senilis penyuluhan
Presentasi katarak senilis penyuluhanSulistyawati Tyawatie
 
Perdarahan ante partum
Perdarahan ante partumPerdarahan ante partum
Perdarahan ante partumDokter Tekno
 
Tatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
Tatalaksana Gawat Nafas Pada NeonatusTatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
Tatalaksana Gawat Nafas Pada NeonatusDokter Tekno
 
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)fikri asyura
 
Plasenta previa (2)
Plasenta previa (2)Plasenta previa (2)
Plasenta previa (2)Taufik Tias
 
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanPartograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanDokter Tekno
 

What's hot (20)

Laporan kasus pterigium
Laporan kasus pterigium Laporan kasus pterigium
Laporan kasus pterigium
 
Tatalaksana Emergensi preeklampsia, RSPAD, 2014
Tatalaksana Emergensi preeklampsia, RSPAD, 2014Tatalaksana Emergensi preeklampsia, RSPAD, 2014
Tatalaksana Emergensi preeklampsia, RSPAD, 2014
 
Klasifikasi dan tingkat maserasi
Klasifikasi dan tingkat maserasiKlasifikasi dan tingkat maserasi
Klasifikasi dan tingkat maserasi
 
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi KasusOrkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
 
Prurigo nodularis
Prurigo nodularisPrurigo nodularis
Prurigo nodularis
 
222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit
222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit
222312121 cara-menjahit-luka-jenis-benang-dan-jarum-jahit
 
VAKUM & FORCEP
VAKUM & FORCEPVAKUM & FORCEP
VAKUM & FORCEP
 
Ruam popok pada bayi & anak
Ruam popok pada bayi & anakRuam popok pada bayi & anak
Ruam popok pada bayi & anak
 
Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan Normal
 
Impetigo Bullosa
Impetigo BullosaImpetigo Bullosa
Impetigo Bullosa
 
2.pemeriksaan ginekologi
2.pemeriksaan ginekologi2.pemeriksaan ginekologi
2.pemeriksaan ginekologi
 
Ketuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini pptKetuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini ppt
 
Presentasi katarak senilis penyuluhan
Presentasi katarak senilis penyuluhanPresentasi katarak senilis penyuluhan
Presentasi katarak senilis penyuluhan
 
Perdarahan ante partum
Perdarahan ante partumPerdarahan ante partum
Perdarahan ante partum
 
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter IndonesiaStandar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
 
Pemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopoldPemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopold
 
Tatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
Tatalaksana Gawat Nafas Pada NeonatusTatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
Tatalaksana Gawat Nafas Pada Neonatus
 
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
 
Plasenta previa (2)
Plasenta previa (2)Plasenta previa (2)
Plasenta previa (2)
 
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanPartograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
 

Viewers also liked

Kegawat daruratan obstetri
Kegawat daruratan obstetriKegawat daruratan obstetri
Kegawat daruratan obstetrinaroi munthe
 
Review Journal Management and Leadership
Review Journal Management and LeadershipReview Journal Management and Leadership
Review Journal Management and LeadershipMuhammad Rozi
 
Journal reading Neonatal Hypoglicemia
Journal reading Neonatal HypoglicemiaJournal reading Neonatal Hypoglicemia
Journal reading Neonatal HypoglicemiaKharima SD
 
Plasenta previa
Plasenta previaPlasenta previa
Plasenta previaMayah M4y
 
11c perdarahan pascapersalinan
11c perdarahan pascapersalinan11c perdarahan pascapersalinan
11c perdarahan pascapersalinanJoni Iswanto
 
Power point (penanaman plasenta)
Power point (penanaman plasenta)Power point (penanaman plasenta)
Power point (penanaman plasenta)Juwita_Wulandari
 
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan II
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan IIKegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan II
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan IIpjj_kemenkes
 
Uterine leiomyoma (fibroid)
Uterine leiomyoma (fibroid)Uterine leiomyoma (fibroid)
Uterine leiomyoma (fibroid)Sara Al-Ghanem
 
Uterine fibroids
Uterine fibroidsUterine fibroids
Uterine fibroidsdrmcbansal
 

Viewers also liked (13)

Kegawat daruratan obstetri
Kegawat daruratan obstetriKegawat daruratan obstetri
Kegawat daruratan obstetri
 
Review Journal Management and Leadership
Review Journal Management and LeadershipReview Journal Management and Leadership
Review Journal Management and Leadership
 
Neuro
NeuroNeuro
Neuro
 
Journal reading Neonatal Hypoglicemia
Journal reading Neonatal HypoglicemiaJournal reading Neonatal Hypoglicemia
Journal reading Neonatal Hypoglicemia
 
Plasenta previa
Plasenta previaPlasenta previa
Plasenta previa
 
11c perdarahan pascapersalinan
11c perdarahan pascapersalinan11c perdarahan pascapersalinan
11c perdarahan pascapersalinan
 
Ppt plasenta previa
Ppt plasenta previaPpt plasenta previa
Ppt plasenta previa
 
retensio plasenta
retensio plasentaretensio plasenta
retensio plasenta
 
Power point (penanaman plasenta)
Power point (penanaman plasenta)Power point (penanaman plasenta)
Power point (penanaman plasenta)
 
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan II
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan IIKegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan II
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala I dan II
 
Placenta accreta for post graduate
Placenta accreta for post graduatePlacenta accreta for post graduate
Placenta accreta for post graduate
 
Uterine leiomyoma (fibroid)
Uterine leiomyoma (fibroid)Uterine leiomyoma (fibroid)
Uterine leiomyoma (fibroid)
 
Uterine fibroids
Uterine fibroidsUterine fibroids
Uterine fibroids
 

Similar to Mengatasi perdarahan berbahaya pada ibu akibat plasenta previa dan akreta

Similar to Mengatasi perdarahan berbahaya pada ibu akibat plasenta previa dan akreta (20)

PLASENTA PREVIA 2.docx
PLASENTA PREVIA 2.docxPLASENTA PREVIA 2.docx
PLASENTA PREVIA 2.docx
 
Css persalinan preterm (1)
Css persalinan preterm (1)Css persalinan preterm (1)
Css persalinan preterm (1)
 
Ketuban pecah dini
Ketuban pecah diniKetuban pecah dini
Ketuban pecah dini
 
Kegawatdaruratan Obstetri - Kapan Harus Merujuk Yudianto 30 Okt 2021.pdf
Kegawatdaruratan Obstetri - Kapan Harus Merujuk Yudianto 30 Okt 2021.pdfKegawatdaruratan Obstetri - Kapan Harus Merujuk Yudianto 30 Okt 2021.pdf
Kegawatdaruratan Obstetri - Kapan Harus Merujuk Yudianto 30 Okt 2021.pdf
 
Gawat darurat obstetri - Pertemuan I pengertian gadar (1).pptx
Gawat darurat obstetri - Pertemuan I pengertian gadar (1).pptxGawat darurat obstetri - Pertemuan I pengertian gadar (1).pptx
Gawat darurat obstetri - Pertemuan I pengertian gadar (1).pptx
 
PoA_Deteksi_Dini_Bumil_Risti.ppt
PoA_Deteksi_Dini_Bumil_Risti.pptPoA_Deteksi_Dini_Bumil_Risti.ppt
PoA_Deteksi_Dini_Bumil_Risti.ppt
 
PoA_Deteksi_Dini_Bumil_Risti.ppt
PoA_Deteksi_Dini_Bumil_Risti.pptPoA_Deteksi_Dini_Bumil_Risti.ppt
PoA_Deteksi_Dini_Bumil_Risti.ppt
 
Plasenta Previa
Plasenta PreviaPlasenta Previa
Plasenta Previa
 
Komplikasi persalinan
Komplikasi persalinanKomplikasi persalinan
Komplikasi persalinan
 
Solusio plasenta
Solusio plasentaSolusio plasenta
Solusio plasenta
 
Abortus-Inkomplit.pptx
Abortus-Inkomplit.pptxAbortus-Inkomplit.pptx
Abortus-Inkomplit.pptx
 
PPAM kes ibu dan anak
PPAM kes ibu dan anakPPAM kes ibu dan anak
PPAM kes ibu dan anak
 
PPT GANGGUAN PERDARAHAN AWAL KEHAMILAN.pptx
PPT GANGGUAN PERDARAHAN AWAL KEHAMILAN.pptxPPT GANGGUAN PERDARAHAN AWAL KEHAMILAN.pptx
PPT GANGGUAN PERDARAHAN AWAL KEHAMILAN.pptx
 
Kdp2
Kdp2Kdp2
Kdp2
 
Kdp2
Kdp2Kdp2
Kdp2
 
Kdp2
Kdp2Kdp2
Kdp2
 
Kdp2
Kdp2Kdp2
Kdp2
 
Bab i1
Bab i1Bab i1
Bab i1
 
Kehamilan tua dan muda
Kehamilan tua dan mudaKehamilan tua dan muda
Kehamilan tua dan muda
 
RETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTARETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTA
 

More from Yulia mar'atuzzakiyah

More from Yulia mar'atuzzakiyah (7)

Infeksi cns (central nervous system)
Infeksi cns (central nervous system)Infeksi cns (central nervous system)
Infeksi cns (central nervous system)
 
Infeksi cns (central nervous system)
Infeksi cns (central nervous system)Infeksi cns (central nervous system)
Infeksi cns (central nervous system)
 
Cushing sindrom
Cushing sindrom Cushing sindrom
Cushing sindrom
 
Aldosteronisme primer
Aldosteronisme primerAldosteronisme primer
Aldosteronisme primer
 
Pbl ( sistem pencernaan)
Pbl ( sistem pencernaan)Pbl ( sistem pencernaan)
Pbl ( sistem pencernaan)
 
Kelalaian
KelalaianKelalaian
Kelalaian
 
Caesar by request
Caesar by requestCaesar by request
Caesar by request
 

Recently uploaded

KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptmutupkmbulu
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRJessieArini1
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxika291990
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptssuser940815
 
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxPPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxnoviariansari
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfestidiyah35
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxandibtv
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docxhurufd86
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfAlanRahmat
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfMeiRianitaElfridaSin
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARGregoryStevanusGulto
 

Recently uploaded (12)

KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
 
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxPPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
 

Mengatasi perdarahan berbahaya pada ibu akibat plasenta previa dan akreta

  • 2. Perdarahan pada ibu merupakan kasus gawat darurat dari semua persalinan yang disebabkan oleh placenta previa, solution placenta dan perdarahan belum jelas sumbernya. Perdarahan yang berbahaya dapat mengancam jiwa ibu setelah umur kehamilan 28 minggu. Biasanya lebih banyak dan berbahaya pada umur kehamilan sebelum 28 minggu (abortus). Menurut data Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI, 2007) Angka Kematian Ibu masih tinggi yaitu Sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Diharapkan pada tahun 2015 Angka kematian ibu menurun sebesar tiga-perempatnya dalam kurun waktu 1990-2015 (MDGs,2000). Penyebab kematian ibu terbanyak disebabkan oleh perdarahan, eklamsia, sepsis, dan komplikasi dari keguguran. Menurut kejadian kematian ibu di Indonesia disebabkan oleh perdarahan sebesar 40-60%, infeksi 20-30%, dan keracunan 20-30% sisanya sekitar 5% disebabkan penyakit lain (Karkata,2007).
  • 3.  Penanganan ibu dengan plasenta previa jika tidak baik dapat menyebabkan angka kematian ibu dan bayi sangat tinggi. Kematian ibu mencapai 8-10% dan kematian bayi mencapai 50-80%. Sekarang penanganan dengan kejadian plasenta previa secara baik angka kematian ibu ( 0,1-5%) dan bayi (7-25%) jauh menurun (Handoyo, 2008).  Sebanyak 50% placenta previa dapat diatasi dengan rawat jalan karena usia kehamilan belum waktu persalinan, keadaan umum ibu baik, dan tersedianya transportasi untuk membawa pasien kerumah sakit dalam waktu 15 menit (Suheimi, 2007).
  • 4.  Plasenta previa  plasenta yang berimplantasi rendah sehingga menutupi sebagian/seluruh ostium uteri internum.(OUI)  Plasenta akreta vili korialis menanamkan diri lebih dalam ke dinding rahim
  • 6. 1. Plasenta Akreta : Implantasi jonjot korion plasenta hingga memasuki sebagian lapisan miometrium. 2. Plasenta Inkreta : Implantasi jonjot korion plasenta yang menembus lapisan otot hingga mencapai lapisan serosa dinding uterus. 3. Plasenta Prekreta : Implantasi jonjot korion plasenta yang menembus lapisan serosa dinding uterus hingga ke peritonium
  • 7.  Konsepsi dan nidasi terlambat  Korpus luteum bereaksi lambat, dimana endometrium belum siap menerima hasil konsepsi.  Cacat atau jaringan parut pada endometrium oleh bekas pembedahan
  • 8.  Perdarahan tanpa adanya rasa nyeri  Perdarahan darah berwarna merah segar  Pertama perdarahan tidak banyak  Janin biasanya masih baik
  • 9.  1. pemeriksaan inspekulo  2. Pemeriksaan plasenta langsung (USG) dan tidak langsung (perabaan fornix)
  • 10.  Penanganan ekspektif  umur kehamilan kurang dari 37 minggu  Rencana penanganan: 1. Istirahat baring mutlak 2. Infus D 5% dan elektrolit 3. Periksa Hb, HCT, golongan darah 4. Pemeriksaan USG 5. Awasi perdarahan terus-menerus, tekanan darah, nadi dan denyut jantung janin. 6. Apabila ada tanda-tanda plasenta previa tergantung keadaan pasien ditunggu sampai kehamilan 37 minggu selanjutnya penanganan secara aktif.
  • 11.  Penanganan aktif  lebih dari 37 minggu  Jika perdarahan banyak dan mengancam janin  Caesar
  • 12.  Perdarahan dan syok  Infeksi  Laserasi serviks  Plasenta akreta  Prematuritas atau lahir mati.  Prolaps tali pusar  Prolaps plasenta.
  • 13.  Meningkatnya angka kematian ibu dan janin pada kasus plasenta previa dan akreta dipengaruhi oleh cara penanganan pada ibu dan pasien.  Untuk menangani lebih lanjut perlu diperhatikan kondisi ibu apakah harus di operasi caesar atau menunggu hingga minggu 37.
  • 14.  Plasenta previa akreta adalah salah satu tantangan terbesar dalam pengobatan kebidanan modern. Insiden meningkat dalam hubungannya dengan tingkat meningkatnya operasi caesar. Diagnosis prenatal kondisi ini sulit dan sering tidak dapat dikonfirmasi. Pendekatan tim multidisiplin dan persiapan penting untuk mengelola kondisi menantang ini yang dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas neonatal dan maternal.