SlideShare a Scribd company logo
1 of 50
Download to read offline
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING
O
c
t
o
b
e
r
2
3
,
2
0
1
3
MODUL PEMBELAJARAN
VIDEOGRAFI
.:: DASAR-DASAR CINEMATOGRAFI ::.
DISUSUN OLEH : ZAINUL ARIFIN, S. Kom
= DESAIN KOMUNIKASI VISUAL =
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR
SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO
2023
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING
O
c
t
o
b
e
r
2
3
,
2
0
1
3
A. PENGERTIANCINEMATOGRAFI
Sinematografi adalah kata serapan dari bahasa Inggris
“cinematograhy” yang berasal dari bahasa latin kinema‘gambar‘.
Sinematografi sebagai ilmu serapan merupakan bidang ilmu yang
membahas tentang teknik menangkap gambar dan menggabungkan
gambar tersebut hingga menjadi rangkaian gambar yang dapat
menyampaikan ide.
Sinematografi memiliki objek yang sama dengan fotografi yakni
menangkap pantulan cahaya yang mengenai benda. Karena objeknya sama
maka peralatannya pun mirip. Perbedaannya fotografi menangkap gambar
tunggal, sedangkan sinematografi menangkap rangkaian
gambar.Penyampaian ide pada fotografi memanfaatkan gambar tunggal,
sedangkan pada sinematografi memanfaatkan rangkaian gambar.Jadi
sinematografi adalah gabungan antara fotografi dengan teknik rangkaian
gambar atau dalam senematografi disebut montase atau montage.
Kemajuan teknologi akan terus berkembang, demikian juga
dengan teknologi sinematografi, sehingga kini dikenal dengan
sinematografi digital. Kemajuan ini tentu saja akan lebih memudahkan
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING
O
c
t
o
b
e
r
2
3
,
2
0
1
3
para sineas dalam berkarya. Sebelum lebih lanjut membahas
sinematografi, baiknya kita pahami dulu makna dari sinematografi itu
sendiri.
Selain itu, ada yang menggunakan teknologi teknik kamera. Ada
berbagai macam jenis kamera yang beredar, mulai dari kamera handycam
sampai kamera professional broadcast. Kamera handycam disebut juga
kamera keluarga karena lebih banyak digunakan untuk kepentingan
keluarga dan pengoperasiannya juga mudah, meskipun ada beberapa jenis
handycam yang bisa digunakan untuk kualitas broadcast (seperti : Sony
seri DSR DVCam dan Canon XL-1
Sedangkan kamera professional dipakai oleh seorang yang
professional dibidangnya, karena penggunaannya perlu beberapa
ketrampilan dan pengetahuan khusus tentang fasilitas kamera itu sendiri.
Kamera handycam ada beberapa jenis sesuai dengan format kasetnya :
 Video 8
 Hi-8
 Digital 8
 VHS-C
 S-VHS-C
 Mini DV
 DVCam
Kamera Professional Broadcast juga ada beberapa jenis :
 Hi-8 Pro
 S-VHS
 U-matic
 Betacam
 DVCPro/DVCam
 Digital-9
 Digital Betacam
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING
O
c
t
o
b
e
r
2
3
,
2
0
1
3
Seiring perkembangan teknologi, laju frame menjadi 18 frame per
detik (fps/frame per second) menjadi sesuatu yang umum. Saat ini baik
kamera dan proyektor masih dengan tuas tangan dan memiliki kecepatan
2 putaran per detik yang akan menghasilkan laju frame, yang sangat baik.
Dalam teknologi terkini dalam sinematografi, salah satunya
dengan menggunakan teknik 3D. Contohnya, dalam film Avatar .
Apa menariknya Avatar sampai popularitasnya naik 200%?
Pastinya adalah sistem kamera 3D yang dikembangkan oleh James
Cameron selaku sutradara.
Cameron lewat “Project 880” telah membangun proyek paralel
untuk membangun film-film bercitra 3D antara lain Battle Angel (2011).
Dia bekerja sama dengan Vince Prince yang dikenal sebagai pembangun
sistem kamera 3D dan Robert Legato penggagas studio 3D. Untuk itu
dalam menciptakan sosok makhluk Navi dalam film Avatar sangat
eksotik.Wajah-wajah makhluk Navi mirip manusia, hanya saja mukanya
tirus seperti kuda.Matanya mirip mata kucing atau serigala.Bola matanya
bening berwarna kuning dan ada pula yang gelap.
D.O.P
D.O.P atau Director of Photography adalah seorang seniman yang
melukis dengan cahaya.Dia harus familiar dengan komposisi dan semua
aspek teknik pengendalian kamera dan biasanya dipanggil untuk
menyelesaikan permasalahan teknis yang muncul selama perekaman
film.D.O.P sangat jarang mengoperasikan kamera.Kerja D.O.P sangat dekat
dengan sutradara untuk mengarahkan teknik pencahayaan dan jangkauan
kamera untuk setiap pengambilan gambar.“Itu adalah salah satu alasan
utama kita untuk berusaha mendapatkan uang untuk menjadi entertain.
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING
O
c
t
o
b
e
r
2
3
,
2
0
1
3
Karena jika bukan untuk bakat dan pengetahuan sinematografer tidak ada
jalan untuk membuat dunia kata-kata penulis kedalam gambar yang bisa
dilihat oleh semua orang” demikian kata Sinematografer Michael Benson.
Banyak orang berpikir bahwa sutradara mengatur seorang aktor
apa yang harus dia lakukan dan D.O.P mengambil gambar. Ini benar, tetapi
ada banyak lagi proses selain hal tersebut. Perubahan dari script ke dalam
layar lebar adalah melalui lensa seorang D.O.P. Pembuatan film adalah
bekerja bersama dengan apa yang ada disana, dan memfilter apa yang ada
disini melalui suatu alat yang disebut kamera. Sampai frame pertama
digunakan, ini hanyalah sebuah kontrak, ide, konsep, script dan harapan.
Sinematografi tidaklah hanya melihat melalui kamera dan
mengambil gambar. Namun tentu saja memerlukan mata yang tajam dan
imaginasi yang kreatif. Ini juga memerlukan pengetahuan tentang kimia
dan fisika, persepsi sensor yang tepat dan tetap fokus kepada detail.
Hampir dari semua itu memerlukan kemampuan untuk memimpin dan
juga mendengar, untuk menjadi bagian dari tim kreatif dan proses, dapat
dengan memberikan saran yang membangun dan kritis. Sinematografer
memerlukan waktu yang panjang dalam pekerjaannya dan memerlukan
pengamat, waktu yang pendek untuk masuk ke dunia yang baru
Bekerja dengan Sutradara
Tanggung jawab utama dari D.O.P adalah untuk menciptakan jiwa
dan perasaan dalam gambar dengan pencahayaan mereka. Tergantung
kepada gaya sutradara, anda dapat memutuskan untuk memilih
penampilan film anda sendiri, atau, biasanya setelah meeting dengan
sutradara dan biasanya dilakukan bagian artistik yang anda pilih untuk
mengatur teknik pencahayaan yang sesuai. Atau sutradara memiliki ide
sendiri seperti apa bentuk film ini dan ini akan menjadi tugas D.O.P untuk
memenuhi keinginan ini. Semua jalan kerja yang berbeda-beda ini
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING
O
c
t
o
b
e
r
2
3
,
2
0
1
3
hanyalah panduan yang menyenangkan dalam usaha untuk memenuhi
harapan sutradara dan memberikan apa yang dia inginkan dan semoga
memberikan kebanggaan dan kesetiaan seorang sutradara.
Sutradara dan sinematografer seharusnya secara konstan
berdiskusi tentang angle kamera, warna, pencahayaan, blocking dan
pergerakan kamera. Sutradara tahu apa yang dia inginkan. Bagaimana dia
mengerjakan ini biasanya tergantung kepada sinematografer.
Sinematografer menawarkan ide dan menerima penolakan. Sutradara
adalah kapten dari kapal. Seberapa banyak atau sebatas mana kolaborasi
yang dia inginkan adalah keputusannya
Sinematografer Darius Khondji mengatakan ”Saya melihat
pekerjaan saya adalah untuk membantu director dalam memvisualisasikan
film. Ini akan menjadi proses yang terus-menerus, ada banyak hubungan
dengan sutradarara tidak hanya sebatas profesional, sering kali menjadi
teman dekat dalam kolaborasi kami. “
“Sebagai seorang manager, saya mempelajari banyak hal tentang
bagaimana mengatur orang.Saya belajar bagaimana merencanakan dan
apa peran penting sebuah tim. Saya belajar cara menangani lokasi, bekerja
sebagai AD, mengendarai mobil, dan sebagian pertunjukan, bahkan sebagai
pemegang kunci. Semua posisi adalah pelajaran yang tidak ternilai,” kata
Neil Roach.
Salah satu pelajaran terpenting yang telah dipelajari Neil Roach
sepanjang karirnya tentang pembuatan film adalah mengenai kolaborasi.
“Saat anda bekerja dengan sutradara yang tepat, anda dapat menghasilkan
kerja yang menakjubkan” Dia berkata, “Tidak menjadi masalah dengan
sutradara, yang harus anda lakukan adalah anda bekerja yang terbaik.
Karena tugas alami seorang kameramen adalah selalu berkata ‘tidak’.
Tidak, anda menginginkan terlalu banyak cahaya. Atau ‘tidak’ anda tidak
dapat melakukan ini dan itu. Dalam hati, saya selalu menggambarkan ini
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING
O
c
t
o
b
e
r
2
3
,
2
0
1
3
untuk menyenangkan diri saya sendiri, dan memperoleh apa yang saya
inginkan pada waktu yang sama, memberikan pegawai apapun yang
mereka inginkan.”
Sebagai seorang kepala departemen senior, D.O.P diharapkan
dapat menjadi contoh keseluruhan unit. Sering kali hanya individu dari
sinematografer yang bekerja sebatas kualitas fotografi saja. Ketepatan
waktu, perilaku kru, pakaian, kesopanan semua menjadi satu, setidaknya
bagian dari D.O.P sehingga mereka menetapkan standar profesional untuk
setiap kru. D.O.P bertangung jawab untuk semua hal yang berkaitan
dengan fotografi pencahayaan film , exposure, komposisi, kebersihan, dll,
yang semua itu adalah tanggung jawab mereka.“Operator kamera
memainkan peran yang terpenting dalam membuat film dengan sutradara.
Seorang operator pemula akan tidak percaya diri dengan sutradara. Ada
segitiga sutradara, kamera (dan operator) , serta aktor” Michael Benson
menjelaskan “Saat segitiga tersebut rusak, jalur komunikasi juga akan
rusak. Ini dapat menjadi berbagai bentuk, tetapi segitiga tersebut adalah
hal terpenting dari film dan pencerita dapat berafiliasi dengan ini.Operator
adalah orang yang tahu jika suatu pengambilan sudah fokus.Saat ini ada
suatu kesalahan bahwa teknologi dapat membetulkannya. Tetapi jika
pengambilan tidak fokus, tidak ada teknologi yang dapat merubah supaya
fokus”
Grip
Grip bertanggung jawab pada dolly track dan semua gerakan yang
dilakukannya. Dia juga bertanggung jawab untuk memindahkan tripod
untuk setup selanjutnya: focus puller biasanya bersama dengan kamera.
Salah satu hal terpenting adalah kamera tidak boleh dipindahkan saat dia
masih berada di tripod.Grip juga bertanggung jawab terhadap gedung,
atau mengatur gedung, mengawasi gedung, setiap konstruksi yang
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING
O
c
t
o
b
e
r
2
3
,
2
0
1
3
diperlukan untuk mendukung jalur atau pergerakan kereta supaya bisa
berjalan. Tingkat dan kerataan kerja dorongan track adalah kunci sukses
pengambilan gambar. Perawatan jalur dolly dan peralatannya adalah
tugas grip. Mereka akan sering membangun atau membuat beberapa hal
kecil untuk memperbaiki kamera di hampir setiap objek
Gaffer
Gaffer adalah seorang kepala elektrik dan akan bekerja langsung
dengan D.O.P. Beberapa D.O.P akan menentukan bentuk dan pintu gudang
dan yang tidak di inginkan, hal ini tergantung kepada bagaimana mereka
ingin bekerja bersama, Sering D.O.P akan dekat dengan gaffer daripada
anggota kru lain. Mereka sangat vital untuk kesuksesannya
Sejak pertama kali sinematografer Ward Russell “naik“ menjadi
Director Photography, dia memberikan nasihat kepada gaffernya “Saya
selalu memberitahukan kamu bahwa kamu dapat belajar dari bayangan
daripada dengan melihat cahaya Anda dapat mengatakan arah,
kelembutan, intensitas, dan perbandingan kepada bayangan. Bayangan
memberikan kamu kontras dan kontras yang memberikan kamu bentuk dan
drama. Exposure saya selalu sesuai, tidak lebih, seberapa detail saya ingin
melihat dalam bayangan sama dengan seberapa terang saya ingin dari
cahaya. Untuk saya, sekali anda memiliki titik yang tepat untuk cahaya,
proses kreatifnya adalah seberapa banyak cahaya yang dapat anda ambil“
Kamera Film
Manusia telah dibohongi oleh film selama berabad-abad.Salah satu
alasannya adalah oleh satu peralatan kecil sederhana (yang juga
merupakan peralatan dasar sinematografer), kamera film, untuk merekam
langsung dari imaginasi kita. Hal pokok dari kamera film adalah beberapa
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING
O
c
t
o
b
e
r
2
3
,
2
0
1
3
kotak, salah satunya dengan lensa di depan dan mekanisme yang dapat
ditarik sesuai dengan lama film setidaknya enam belas kali setiap detik
Hal lainnya memiliki panjang yang sesuai untuk mekanisme film,
dengan ruang yang tersisa untuk mengambil gambar setelah
exposure.Saat gambar-gambar dari alat ini diproyeksikan oleh mekanisme
yang sesuai, mereka memberikan representasi dari scene asli dengan
semua pergerakannya yang ada didalamnya untuk ditampilkan dengan
benar.
Bagian mesin yang sangat tepat ini memiliki sejumlah fungsi, yang
masing-masing memerlukan pemahaman dan perawatan, dari kamera
untuk tetap menghasilkan yang terbaik dan konsisten.Seorang
kameramen pemula harus mencoba untuk familiar dengan itu semua dan
nyaman dengan pengoperasian kamera, sehingga dia dapat
berkonsentrasi untuk aspek kreatif dari cinematography.Pergerakan
mekanisme film adalah berbeda dengan kamera saat hanya sebagai
sebuah kamera. Ilusi dari pergerakan gambar diciptakan oleh pergantian
fotografi yang cepat
Menghasilkan gambar yang bergerak cepat dengan panjang
tertentu dari gambar yang ada adalah yang menjadi perhatian dari
pandangan manusia. Jika gambar dipancarkan ke retina, mata manusia
akan melihat gambar, singkatnya, secara keseluruhan dan seterusnya,
untuk periode yang singkat, gambar akan tetap berada di dalam manusia
saat menjadi redup atau menghilang.
Jika gambar kedua ditembakkan ke retina manusia akan dapat
melihat dua gambar yang berkelanjutan tanpa ada sorotan yang pertama..
Proses flashing gambar yang berkelanjutan ini akan membuat otak
menganggap tidak ada jarak antara dua gambar tersebut dan
pergerakannya lembut. Laju flashing gambar ke mata adalah sepuluh flash
setiap detiknya, dalam laju ini efek kedip akan tidak terasa. Hanya di
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING
O
c
t
o
b
e
r
2
3
,
2
0
1
3
sekitar enam belas atau delapan belas gambar baru per detik yang
menyebabkan pergerakan dianggap sebagai suatu pergerakan yang dapat
diterima dan efek kedip dapat dikurangi sampai ke titik yang dapat
diabaikan.
Seiring pergantian abad, laju frame menjadi 18 frame per detik
(fps) menjadi sesuatu yang umum. Saat ini baik kamera dan proyektor
masih dengan tuas tangan dan memiliki kecepatan 2 putaran per detik
yang akan menghasilkan laju frame, yang sangat nyaman
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING
O
c
t
o
b
e
r
2
3
,
2
0
1
3
B. ISTILAH /GLOSSARY YANG UMUM DIPAKAI DALAM CINEMATOGRAFI
o Acting :
Sebuah proses pemahaman dan penciptaan tentang perilaku dan
karakter pribadi dari seseorang yang diperankan.
o Added Scene :
Adegan yang ditambahkan kedalam konsep asli, biasanya diambil
setelah film diselesaikan.
o Agent (Agent Model) :
Seseorang yang dipekerjakan oleh satu atau lebih talent agency atau
serikat pekerja untuk mewakili keanggotaan mereka dalam
berbegosiasi kontrak individual yang termasuk gaji, kondisi kerja, dan
keuntungan khusus yangtidak termasuk dalam standard guilds atau
kontrak serikat kerja. Orang ini diharapkan oleh para aktor/aktris
untuk mencarikan mereka pekerjaan dan membangun karir mereka.
o Anamorphic :
Lensa yang digunakan dalam fotografi untuk memperkecil gambar
widescreen ke ukuran 35mm. Proses ini dibalik ketika
memproyeksikan hasil akhir film, memunculkan gambar kembali ke
ukuran normal pada layarlebar.
o Answer Print :
Married Print pertama dari film yang dibuat oleh lab pemroses film,
dan kemudian akan digunakan untuk menetapkan standar kualitas film
yang akan diedarkan kepada publik.
o Apple Box :
Digunakan untuk meninggikan seorang aktor/aktris serta suatu obyek
sesuai dengan ketinggian yang tepat untuk pengambilan gambar.
o Art Departement :
Bagian artistik. Bertanggung jawab terhadap perancang set film.
Seringkali bertanggung jawab untuk keseluruhan desain
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING
O
c
t
o
b
e
r
2
3
,
2
0
1
3
priduksi.Tugasnya biasanya dilaksanakan dengan kerjasama yang erat
dengan sutradara.
o Aspect Ratio :
Perbandingan antara lebar dan tinggi bingkai gambar (frame)
Rasio untuk tayangan televisi adalah 1,33:1 yang artinya lebar frame
yang muncul di televisi adalah 1,33 kali dari tinggi.
o Art Director :
Seorang asisten sutradara film yang memperhatikan administrasi, hal
yang penting sehingga departemen produksi selalumengetahui
perkembangan terbaru proses pengambilan film. Ia bertanggung jawab
akan kehadiran aktor/aktris pada saat dan tempat yang tepat, dan juga
untuk melaksanakan instruksi sutradara.
o Available Lighting :
Pengambilan gambar tanpa tambahan cahaya buatan manusia.
o Audio Visual :
Sebutan untuk perangkat yang menggunakan unsur suara dan gambar.
o Art Director :
Pengarah artistik dari sebuah produksi.
o Asisstant Producer :
Seorang yang membantu produser dalam menjalankan tugasnya.
o Audio Mixing :
Proses penyatuan dan penyelarasan suara dari berbagai macam jenis
dan bentuk suara.
o Angle :
Sudut pengambilan gambar.
o Animator :
Sebutan bagi seorang yang berprofesi sebagai pembuat animasi.
o Audio Effect :
Efek suara.
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING
O
c
t
o
b
e
r
2
3
,
2
0
1
3
o Ambience :
Suara natural dari obyek gambar.
o Broadcaster :
Sebutan untuk seseorang yang bekerja dalam industri penyiaran.
o Background :
Latar belakang.
o Barn Doors :
Pintu berengsel yang dipasangkan di depan lampu studio yang dapat
dibuka atau ditutup untuk memunculkan cahaya pada area tertentu di
set.
o Barney :
Bungkus kain pada pelindung yang dapat dipakaikan pada kamera film
atau blimped kamera film, untuk mengurangi siara mekanisme. Ada
juga heated barney yang digunakan dalam suhu dingin.
o Best Boy :
Asisten Gaffer atau asisten Key Grip.
o Blank :
Selongsong senapan atau pistol yang berisi peluru buatan untuk
menggantikan peluru yang sesungguhnya.Blank dipergunakan dalam
film untuk mencegah terjadinya kecelakaan, walaupun sesungguhnya
peluru kosong itu sendiri masih berbahaya jika ditembakan dan
mengenai orang dalam jarak dekat.
o Blimp :
Ruangan kedap suara yang mengelilingi kamera film untuk mencekah
ikutn terekamnya bunyi mekanisme kamera kedalam alat perekam
suara.
o Blow Up :
Perbesaran ukuran film dari 16mm ke 35mm yang dilakukan di
laboratorium untuk diputar di bioskop. Istilah ini juga dipergunakan
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING
O
c
t
o
b
e
r
2
3
,
2
0
1
3
dalam fotografi untuk memperbesar foto guna keperluan display atau
promosi.
o Body Frame, Body Pod :
Digunakan untuk menunjang hand held camera di lapangan.
o Boom Man :
Individu yang mengoperasikan mikrofon boom.
o Booth Man :
Operator proyektor film. Orang yang bekerja dalam ruang proyeksi.
o Breakaway :
Sebuah set atau hand property, misalnya botol atau kursi yang
dirancang untuk rusak dengan cara-cara tertentu sesuai aba-aba.
o Breakdown :
Biasanya merujuk pada jumlah spesifik rincian pengeluaran dalam
sebuah produksi film. Dapat juga berarti pengaturan atau perencanaan
berbagai adegan beserta urutan pengambilannya.
o Budget :
Pengeluaran keseluruhan dari produksi film.
o Blocking :
Penempatan obyek yang sesuai dengan kebutuhan gambar.
o Bridging Scene :
Adegan perantara di antara adegan-adegan lainnya.
o Back Light :
Penempatan lampu dasar dari sudut belakang obyek.
o Breakdown Shot :
Penentuan gambar yang sesuai dengan naskah atau urutan acara.
o Bumper In :
Penanda bahwa program acara tv dimulai kembali setelah iklan.
o Bumper Out :
Penanda bahwa program acara tv akan berhenti sejenak untuk iklan.
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING
O
c
t
o
b
e
r
2
3
,
2
0
1
3
o Call :
Waktu yang diharapkan dari seorang individu anggota staf
perusahaan, pemain, atau kru untuk berada di set. Jadwal biasanya
didaftarkan pada call sheet yang menjadi tanggung jawab asisten
sutradara dan manajer produksi.
o Camera, Video / Film Camera :
Sistem perangkat mekanik atau elektronik yang mengontrol
pergerakan dari film yang belum diekspos di belakang lensa maupun
shutter dan yang menentukan gambar serta tingkatan cahaya yang
masuk kedalam film. Mekanisme ini ada yang dilengkapi kontrol
kecepatan.
o Camera Boom :
Tempat kamera yang dapat berpindah, biasanya berukuran besar,
tempat kamera dapat diproyeksikan keluar set dan atau dinaikkan di
atasnya.
o Camera Departement :
Bagian yang bertanggung jawab untuk menyimpan, merawat dan
menyediakan semua peralatan kamera yang dibutuhkan untuk
memfilmkan suatu gambar bergerak (motion picture).Juga
bertanggung jawab untuk penanganan film, pengisian film, dan
berhubungan dengan laboratorium pemrosesan.
o Cameraman :
- First Cameraman sering disebut sebagai Penata Fotografi
(Director of Photography – DoP) atau kepala kameramen,
bertanggung jawab terhadap pergerakan dan penempatan kamera
dan juga pencahayaan dalam suatu adegan. Kecuali dalam unit
produksi yang kecil, Penata Fotografi tidak melakukan
pengoperasian kamera selama syuting yang sesungguhnya.
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING
O
c
t
o
b
e
r
2
3
,
2
0
1
3
- Second Cameraman sering disebut sebagai asisten kameramen
atau operator kamera, bertindak sesuai instruksi dari kameramen
utama dan melakukan penyesuaian pada kamera atau
mengoperasikan kamera selama syuting.
- First Assistant Cameraman sering disebut Kepala Asisten untuk
pada operator kamera. Seringkali bertanggung jawab untuk
mengatur fokus kamera (untuk kamera film.
- Second Assistant Cameraman, menjadi asisten operator kamera.
o Camera Noise :
Bunyi Kamera. panggilan dari bagian tata suara (Sound Departement)
di set untuk mereangkan bahwa ia menerima bunyi dari kamera
sehingga harus digunakan kamera lain, melakukan perbaikan kamera
atau diperlukan penghalusan tambahan terhadap kamera dengan
menggunakan barney atau selimut.
o Camera Report :
Salinan yang disimpan dalam tiap magazine film tempat asisten
kameramen mencatat panjang pengambilan tiap adegan, nomer
adegan, dan perintah untuk mencetak atau tidak. Laporan kamera
diberikan ke laboratorium proses, bagian kamera, dan bagian
produksi.
o “Camera Right”, “Camera Left” :
Petunjuk bagi seorang aktor/aktris untuk berputar atau
bergerak.Petunjuk ini berdasarkan sudut pandang sutradara atau
kamera dan dibalik sesuai dengan keadaan aktor.Ketika menghadap
lensa maka bagian kanan aktor adalah bagian kiri kamera dan juga
sebaliknya.
o Camera Tracks :
Lintasan Kamera berupa rel yang terbuat dari metal atau lembaran
kayu lapis ukuran 4 x 8 yang diletakkan dilantai untuk membawa dolly
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING
O
c
t
o
b
e
r
2
3
,
2
0
1
3
atau camera boom. Lintasan digunakan untuk menjamin kehalusan
gerakan kamera.
o Can :
Tempat/wadah untuk film.
o Canned Music :
Musik yang belum ditulis untuk film tertentu namun telah direkam dan
dikatalogkan menurut gayanya dalam perpustakaan sehingga nantinya
dapat dibeli dan dipergunakan.
o Casting Director :
Orang yang memimpin audisi pemilihan calon pemain untuk
memerankan karakter yang dibutuhkan dalam sebuah naskah.
o Century Stand :
Digunakan untuk menahan berbagai jenis bendera yang diperlukan
untuk mengurangi intensitas cahaya atau untuk menghalangi sejumlah
cahaya tertentu. Juga digunakan untuk menahan atau mendukung
ranting daun atau efek lain yang berhubungan dengan pencahayaan.
o Changing Bag :
Tas kedap cahaya dengan ritsleting ganda tempat magazines film dapat
diletakkan untuk memindahkan film yang telah diekspose dan mengisi
ulang magazine. Juga dibuat sehingga memungkinkan asisten kamera
memasukkan tangan dan lengannya tanpa membiarkan film terkena
cahaya.Biasanya digunakan jauh dari studio kaerna di studio, magazine
diisi ulang diruang gelap di bagian kamera.
o Character Man or Woman :
Pada saat-saat tertentu seorang aktor/aktris bermain karakter,
biasanya istilah ini merujuk pada aktor/aktris yang paling sesuai
secara fisik untuk peran-peran selain pemain utama romantis, peran
remaja atau peran sederhana.
o Cinema :
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING
O
c
t
o
b
e
r
2
3
,
2
0
1
3
Merujuk pada Motion Picture.Berasal dari kata Yunani Kinema yang
berarti gambar.
o CinemaScope :
Merk dagang untuk tujuan pemrosesan fotografi dan proyeksi yang
mengikutsertakan kamera dengan lensa anamorfik atau proyektor dan
layar berlekuk ekstra panjang.Memungkinkan proyeksi dari gambar
yang jauh lebih besar dari ukuran biasanya.Banyak film kolosal dibuat
dengan teknologi lensa CinemaScope karena pengaruh dari ukuran
gambarnya yang cukup lebar. CinemaScope awalnya adalah sebuah
jenis lensa anamorphic yang digunakan sekitar tahun 1953-1967
untuk shooting film layar lebar yang dibuat oleh presiden 20th Century
Fox pada tahun 1953 dan menandai awal format anamorphic modern
dalam bidang fotografi dan proyeksi film. Anamorphic lensa yang
secara teori memungkinkan proses untuk membuat gambar sampai
dengan aspek rasio 2.66:1, hampir dua kali lebar standar format
gambar Academy yang memiliki rasio 1.37:1. Meskipun sistem lensa
CinemaScope kemudian tersaingi oleh perkembangan teknologi baru
yang ditemukan oleh Panavision, format anamorphic yang diprakarsai
oleh CinemaScope terbukti masih sering digunakan dalam produksi
film hingga hari ini. Dalam jargon industri film, bentuk singkat, ‘Scope’
masih sering digunakan secara luas baik oleh para pembuat dan
pemutar film.Meskipun saat ini pada umumnya mengacu pada format
tampilan 2.35:1 dan 2.39:1, penggunaan lensa anamorphic kadang
masih sering digunakan.
o Cinematographer (Sinematografer) :
Penata Fotografi. Orang yang melaksanakan aspek teknis dari
pencahayaan dan fotografi adegan. Sinematografer yang kreatif juga
akan membantu sutradara dalam memilih sudut, penyusunan, dan rasa
dari pencahayaan dan kamera.
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING
O
c
t
o
b
e
r
2
3
,
2
0
1
3
o Cinemobile :
Nama dagang untuk unit lokasi pembuatan film yang lengkap dan dapt
berpindah-pindah, membawa peralatan dan petugasnya dan memiliki
banyak ukuran mulai dari van peralatan kecil sampai dengan bus
besar.
o Clapper Boards :
Sepasang papan berengsel yang diketukkan saat syuting dialog ketika
kamera gambar dan alat rekam suara berputar dalam kecepatan yang
sinkron. frame pertama ketika papan bersentuhan kemudian
disinkronkan dalam ruang pemotongan dengan bunyi “bang”,
memantapkan sync antara alur suara dan alur gambar. Pada banyak
tipe sistem penanda elektronik dipasangkan sisi kamera.
o Commercial :
Iklan. Film pendek yang umumnya berdurasi 60, 30 atau 15 detik yang
dibuat khusus untuk mempromosikan suatu produk.
o Composite Print :
Film yang telah diedit termasuk semua gambar, suara, dan musik yang
telah dicetak ke dalam pita film (seluloid).
o Contact Glass :
Alat bantu penglihatan terbuat dari kaca berwarna gelap berbentuk
seperti monacle yang dipakaikan ke salah satu mata Penata Fotografi
selama pencahayaan set untuk memeriksa tingkatan kontras dari
pencahayaan tersebut.
o Cook, Cookie :
Dapat berupa kain dengan bingkai kawat atau lembaran kayu lapis
atau plastik yang diberi pola daun ranting atau bunga
untukmemunculkan bayangan pada permukaan datar.kadang buram
atau tembus cahaya seperi sebuah scrim. berasal dari bahasa Yunani
kukaloris yang berarti memecah cahaya.
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING
O
c
t
o
b
e
r
2
3
,
2
0
1
3
o Copter Mount :
Copter kamera untuk penggunaan dalam pengambilan gambar aerial
helikopter yang berfungsi menjaga kamera dari vibrasi
helikopter.Nama dagangnya adalah Tyler Mount.
o Costume Designer :
Orang yang merancang dan memastikan produksi kostum secara
sementara maupun permanen untuk sebuah film.
o Coverage :
Keseluruhan koleksi hasil pengambilan gambar individual, sudut, dan
set yang terdiri dari segala kebutuhan film untuk membuat sebuah
cerita lengkap.
o Cover Set :
Set yang digunakan untuk syuting bila adegan eksterior yang
diusahakan ternyata terganggu oleh kondisi cuaca yang tidak
mendukung.
o Cover Shot :
Bagian dari pengambilan film untuk menyediakan materi transisi dari
satu bagian adegan ke bagian adegan lain dalam sebuah adegan yang
sama. Bisa juga digunakan sebagai gambar tambahan atau cadangan
kalau perekaman pertama tidak berhasil.Juga disebut sebagai
“insurance”.
o Crane, Camera Crane :
Derek hidraulis yang digunakan untuk menggantung kamera film,
digerakkan sebuah motor penggerak dan dikontrol dengan remote.
Crane biasanya digunakan untuk pengambilan gambar obyek yang
berada di tempat-tempat atau gedung yang tingginya mencapai
puluhan meter. Camera Crane terpanjang di dunia saat ini mencapai
panjang hingga 100 feet atau sekitar 30.48 meter
(http://www.stradacranes.com/specs.php)
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING
O
c
t
o
b
e
r
2
3
,
2
0
1
3
o Cue :
Tanda bagi aktor/aktris dalam film untuk memunculkan bagiannya
dalam dialog atau tindakan. Isyarat ini dapat berupa tindakan
aktor/aktris lainnya, bagian akhir dari sebuah dialog, tanda dari
sutradara atau isyarat cahaya.
o Cue Light :
Bola lampu kecil yang dapat dinyalakan atau dimatikan oleh sutradara
atau asisten sutradara dan diletakkan diluar jangkauan pandang
kamera tetapi dalam jangkauan pandang aktor untuk memberi
isyarat.Isyarat cahaya ini menghindari isyarat secara verbal yang
dimunculkan oleh aktor.
o Cut and Hold :
Perintah dari sutadara agar adegan diberhentikan namun aktor/aktris
tetap berada dalam posisinya. Sutradara mungkin ingin memeriksa
pencahayaan, posisi, atau mengatur adegan lain yang saling
bersinggungan.
o Cut Back :
Mengubah gambar dalam film secara cepat dari adegan saat ini ke
adegan lain yang telah dilihat sebelumnya. Pemotongan ini Dilakukan
tanpa ada transisi.
o Cutting on The Action :
Menggunakan sebuah tindakan besar dari seorang aktor/aktris
sebagai titik untuk masuk lebih dekat atau lebih jauh dari orang
tersebut.
o Cutting Room :
Tempat peralatan seorang editor film berada, misalnya moviola dan
lain sebagainya dan tempat film akan digabungkan sesuai cerita yang
berkesinambungan. Ruang ini biasanya ada dalam sebuah studio
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING
O
c
t
o
b
e
r
2
3
,
2
0
1
3
namun dapat saja berada pada lokasi tersendiri dan terpisah dari
daerah studio.
o Cut to :
Secara cepat mengubah gambar dalam film dari adegan masa kini ke
adegan lainnya tanpa adanya transisi.
o Credit Title :
Urutan nama-nama tim produksi dan pendukung acara.
o Chroma Key :
Sebuah metode elektronis yang melakukan penggabungan antara
gambar video yang satu dengan gambar video lainnya dimana dalam
prosesnya digunakan teknik Key Colour yang dapat diubah sesuai
kebutuhan foreground dan background
o Cutting on Beat :
Teknik pemotongan gambar berdasarkan tempo.
o Clip Hanger :
Sebutan bagi adegan atau gambar yang akan mengundang rasa ingin
tahu penonton tentang kelanjutan acara, namun harus ditunda karena
ada jeda iklan komersial
o Cut :
Pemotongan gambar.
o Cutting :
Proses pemotongan gambar.
o Camera Blocking :
Penempatan posisi kamera yang sesuai dengan kebutuhan gambar
o Clear-Com :
Sebutan bagi penggunaan headset audio yang dihubungkan dengan
Master Control.
o Channel :
Saluran.
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING
O
c
t
o
b
e
r
2
3
,
2
0
1
3
o Crazy Shot :
Gambar yang direkam melalui kamera yang tidak beraturan.
o Composition :
Komposisi.
o Continuity :
Kesinambungan.
o Cross Blocking :
Penempatan posisi obyek secara silang sesuai dengan kebutuhan.
o Crane :
Alat khusus/katrol untuk kamera dan penata kamera yang dapat
bergerak keatas dan kebawah.
o Clip On :
Mikrofon khusus yang dipasang pada obyek tanpa terlihat.
o Casting :
Proses pemilihan pemain sesuai dengan karakter dan peran yang
akan diberikan.
o Close Up :
Pengambilan gambar dari jarak dekat.
o Dailies :
Hasil cetakan positif, dikirimkan setiap hari dari laboratorium berasal
dari negatif film yang dipergunakan di hari sebelumnya.
o Depth of Focus :
Area tempat berbagai benda yang diletakkan dengan berbagai ukuran
jarak di depan lensa akan tetap memperoleh fokus yang tajam.
o Dialogue Coach or Dialogue Director :
Orang dalam set yang bertanggung jawab membantu para aktor/aktris
dalam mempelajari kalimat mereka selama pembuatan film. Mungkin
juga membantu pengaturan dialog saat pre-syuting.
o Diffusers :
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING
O
c
t
o
b
e
r
2
3
,
2
0
1
3
Potongan materi difusi diletakkan di depan lampu studio untuk
memperhalus.
o Director :
Orang yang mengontrol tindakan dan dialog di depan kamera dan
bertanggung jawab untuk merealisasikan apa yang dimaksud oleh
naskah dan produser.
o Documentary :
Film yang menyajikan cerita nyata, dilakukan pada lokasi yang
sesungguhnya. Juga sebuah gaya dalam memfilmkan dengan efek
realitas yang diciptakan dengan cara penggunaan kamera, sound, dan
lokasi.
o Dolly :
Kendaraan/alat beroda untuk membawa kamera dan operator kamera
selama pengambilan gambar.Dolly biasanya dapat didorong dan
diarahkan oleh satu orang yang disebut Dolly Grip.
o Dollying :
Pergerakan kamera selama pengambilan gambar dengan
menggunakan kendaraan/alat beroda yang mengakomodasikan
kamera dan operator kamera.Kadang disebut juga tracking atau
trucking.
o Double :
Bisa diartikan pemain tambahan yang menggantikan aktor/aktris
selama pengaturan cahaya atau dapat berarti stunt yang menggantikan
aktor/aktris dalam adegan berbahaya.
o Dress The Set :
Perintah untuk menempatkan banyak benda (misal lampu, asbak,
bunga, atau lukisan) di set untuk memunculkan realitas.
o Drift :
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING
O
c
t
o
b
e
r
2
3
,
2
0
1
3
Ketika seorang aktor/aktris hampir tidak disadari bergerak keluar dari
posisinya. Dapat juga berupa petunjuk untuk menghilang dengan suatu
cara tertentu, dengan arti melakukan perlahan dan bertahap.
o Dual Role :
Pemutaran lebih dari satu bagian peran seorang aktor/aktris dalam
sebuah film yang sama.
o Dubbing :
Perekaman suara manusia secara sinkron dengan gambar
film.Suaranya mungkin atau mungkin tidak berasal dari aktor/aktris
yang sesungguhnya serta bisa juga bahasa yang digunakan ketika film
tersebut dibuat.
Dubbing biasanya diselesaikan dengan menggunakan Film Loops –
bagian pendek dari sebuah gambar beserta dialognya dalam bentuk
married print. Aktor/aktris menggunakan gambar dan soundtrack
playback sebagai panduan untuk mensinkronkan gerakan bibir dalam
gambar dengan perekaman suara terbaru. Umumnya digunakan untuk
memperbaiki perekaman asli yang buruk., performa artistik yang tidak
dapat diterima atau kemungkinan kesalahan dalam dialognya. Juga
digunakan untuk perekaman lagu dan versi bahasa lain setelah proses
pemfilman.
o Dulling Spray :
Sebuah penyemprot aerosol yang menyisakan lapisan yang tidak
mengkilat pada permukaan apapun dan tidak mengakibatkan
penyilauan pada lensa kamera.
o Duration :
Waktu yang diberikan atau dijalankan.
o Dimmer :
Digunakan untuk mengontrol naik turunnya intensitas cahaya.
o Dissolve :
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING
O
c
t
o
b
e
r
2
3
,
2
0
1
3
Teknik penumpukan gambar pada editing maupun syuting multi
kamera.
o Depth of Field :
Area dimana seluruh obyek yang duterima oleh lensa dan kamera
muncul dengan fokus yang tepat. Biasanya hal ini dipengaruhi oleh
jarak antara obyek dan kamera, focal length dari lensa dan f-stop
o Dramatic Emotion :
Emosi gambar secara dramatis.
o Editing :
Proses penyuntingan gambar.
o Editor :
Sebutan bagi seseorang yang berprofesi sebagai ahli penyuntingan
gambar video dan audio.
o Editorial Departement :
Divisi dimana semua potongan film yang telah dihasilkan digabungkan
sehingga membentuk urutan yang koheren, kadang dengan bantuan
asisten sutradara atau produser.
o Electric Departement :
Bertanggung jawab terhadap penjagaan dan penyediaan segala alat
elektrik. (misalnya: lampu, kabel, dan lain sebagainya) untuk
kebutuhan film.
o Electrician :
Orang yang bertanggung jawab terhadap penempatan dan
penyesuaian cahaya serta menyediakan listrik sesuai kebutuhan tiap
alat.
o Exclusive Contract :
Kontrak yang menyatakan bahwa seseorang dapat bekerja hanya
untuk orang atau perusahaan tertentu yang mengontraknya.
o Exhibitor :
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING
O
c
t
o
b
e
r
2
3
,
2
0
1
3
- Orang atau perusahaan yang memiliki bioskop atau drive-in atau
sejenisnya yang memungkinkan ditontonnya sebuah film.
- Teater atau drive-in yang mempertunjukkan sebuah film.
o Exposed :
Bahan baku film yang telah dipakai untuk merekam gambar. Kata
“exposed” wajib dicantumkan pada setiap can film yang telah dipakai.
o Ext. :
Eksterior.Bagian manapun dari film yang direkam di luar ruangan.
Halaman rumah, jalanan kota, gurun, hutan atau puncak gunung,
beberapa lokasi dapat dibuat tiruannya di dalam studio namun tetap
dinamakan eksterior dalam naskah.
o Extra :
Orang yang dipekerjakan sebagai pemain latar, misalnya sebagai salah
satu orang dalam kerumunan dalam adegan di jalan.
o Engineering :
Sebutan dalam pengerjaan dan pembagian kerja dalam masalah
teknis penyiaran.
o Establish Shot :
Gambar yang natural dan wajar.
o Extreme Close Up :
Pengambilan gambar dari jarak dekat.
o Fade Out, Fade In :
o Efek berupa gambar yang perlahan hilang dan menjadi gelap (fade out)
atau gambar yang muncul dari kegelapan (fade in).Digunakan untuk
menekankan berlalunya waktu atau akhir dari adegan atau cerita.
o False Move :
Gerakan yang tidak terencana oleh aktor/aktris sebelum melakukan
gerakan yang telah direncanakan.False Move yang dilakukan aktor
dapat memunculkan masalah dengan pengatur dolly grip untuk
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING
O
c
t
o
b
e
r
2
3
,
2
0
1
3
bergerak bersama dolly dan kamera karena ia berpikir bahwa gerakan
aktor adalah isyarat untuk menggerakan kamera.
o Fast Motion :
Melakukan pemfilman dengan kecepatan dibawah standar kemudian
memproyeksikan dengan kecepatan standar untuk membuat tindakan
terlihat lebih cepat dari normal.Juga menciptakan efek masa lalu dan
film bisu.
o Feature Part :
Peran yang tidak terlalu penting untuk seorang bintang, tapi cukup
besar untuk memunculkan perhatian khusus.Biasanya dilakukan oleh
aktor/aktris yang telah dikenal baik oleh penonton.Saat ini lebih
dikenal dengan Cameo.
o Fifty-fifty :
Biasanya sudut kamera atau pengambilan gamabr ketika dua orang
aktor/aktris saling berhadapan, berbagi lensa dengan adil. Juga disebut
sebagai a two shot atau a two.
o Fill Light :
Set pencahayaan umum yang digunakan untuk memperhalus kontras
dari key lighting.
o Film :
Media untuk merekam gambar yang menggunakan seluloid sebagai
bahan dasarnya.Memiliki berbagai macam ukuran lebar pita seperti
16mm dan 35mm.
o Film Clip :
Bagian pendek dari sebuah film.
o Film Loader :
Pengisi Film. Anggota tim kamera kadang adalah asisten kameramen
yang mengisi film yang belum diekspos ke dalam magazine dan
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING
O
c
t
o
b
e
r
2
3
,
2
0
1
3
mengeluarkan film yang telah diekspos untuk dimasukkan kembali ke
dalam can.
o First Run :
Pertama kali sebuah film dilepas ke bioskop untuk ditonton.Saat ini
lebih dikenal dengan premiere.
o Fishpole Boom :
Sebuah tiang ringan yang dapat digenggam dan dapat dipindahkan
untuk digunakan meletakkan mikrofon di lokasi yang sulit selama
pemfilman.
o Flag :
Miniatur Gobo dari kayu lapis atau kain pada bingkai metal yang
diletakkan pada century stand.
o Flare :
Ketika suatu obyek atau cahaya dari set memantulkan cahaya yang
tidak diinginkan scara langsung pada lensa.
o Flashback :
Bagian dari cerita film yang mengisahkan waktu periode awal,
tergantung dari cerita.
o Flub :
Ketika aktor/aktris melakukan kesalahan dalam pengucapan dialog –
flubbed his line
o Fluid Head :
Landasan pada tripod kamera yang memberikan gerakan halus untuk
kamera melalui penggunaan flywheel yang diletakkan dalam wadah
berisi minyak dalam landasan itu sendiri.
o Focus :
Penyelarasan gambar secara detail, tajam, dan jernih hingga mendekati
obyek aslinya
o Fog Maker :
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING
O
c
t
o
b
e
r
2
3
,
2
0
1
3
Menggunakan cairan khusus sehingga fog maker dapat memunculkan
efek kabut, asap, efek kabur (blur), dan kelembaban. Dengan
menggunakan cairan jenis lain maka dapat digunakan untuk
menghilangkan kabur yang tidak diinginkan. Alat ini dapat berukuran
kecil, mesin yang dapat digenggam atau mesin besar yang diletakkan di
kereta.
o Follow Focus :
Perubahan fokus kamera selama adegan untuk mempertahankan fokus
pada aktor/aktris yang bergerak mendekati atau menjahui
kamera.Biasanya menjadi tugas first assistant cameraman.
o Follow Shots :
Pengambilan gambar dengan kamera bergerak memutar untuk
mengikuti pergerakan pemeran dalam adegan.
o Final Editing :
Proses pemotongan gambar secara menyeluruh.
o Floor Director :
Seseorang yang bertanggungjawab membantu mengkomunikasikan
keinginan sutradara dari master control ke studio produksi
o Footage :
Gambar-gambar yang tersedia dan dapat digunakan.
o Footage Counter :
Alat penghitung yang berada pada kamera untuk tetap dapat
mengikuti jumlah film yang telah diekspose.
o Four Walled Set :
Sebuah set yang memiliki 4 dinding bukan 3 seperti biasanya. Keempat
dinding menutup area aksi secara sempurna namun mungkin dapat
dipindahkan untuk memungkinkan pergerakan cahaya dan kamera
selama melakukan pengambilan gambar.
o Frame :
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING
O
c
t
o
b
e
r
2
3
,
2
0
1
3
- Suatu gambar dari banyak gambar pada gulungan film yang telah
diekspose, ukuran frame bervariasi sesuai format yang akan diambil
gambarnya.
- Menyesuaikan kamera dan lensa sehingga gambar yang akan diambil
memiliki batasan yang diinginkan.
o Frame per Second (fps) :
Sebuah film 35mm berputar dalam kamera dengan kecepatan normal
menghasilkan 24 frame perdetiknya sehingga bila banyak frame yang
diputar tiap detiknya aksi dari subyek akan diperlambat ketika
diproyeksikan dalam kecepatan normal. Bila lebih sedikit dari 24
frame yang diputar maka aksi tampat dipercepat bila diproyeksikan
dengan kecepatan normal.
o Freelancer :
Orang yang tidak terikat kontrak dengan produser atau perusahaan
manapun.
o Freeze :
Perintah bagi aktor/aktris untuk menghentikan aksi namun
mempertahankan posisinya. Dalam film yang aktor/aktris atau obyek
lain muncul dengan tiba-tiba misalnya “pop in” pada layar maka
aktor/aktris dalam adegan akan diminta untuk diam. Orang atau obyek
kemudian ditempatkan di posisinya kemudian perintah untuk “action”
diberikan dan adegan dilanjutkan. Dalam pemotongan film di bagian
tengah dari masuknya aktor/aktris atau penempatan obyek akan
dihilangkan.
o Gaffer :
Pemimpin electrician yang bertanggung jawab di bawah Director of
Photography mengenai pencahayaan set.
o Geared Head :
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING
O
c
t
o
b
e
r
2
3
,
2
0
1
3
Unit dimana kamera dipasangkan yang dapat dihubungkan pada dolly
atau crane dan panned (gerakan secara horisontal) atau tilted (gerakan
secara vertikal) memungkinkan kamera untuk mengikuti gerakan.
o Gen :
Truk generator yang digunakan untuk menyediakan tenaga listrik
ketika unit film berada di lokasi atau tambahan penyediaan tenaga di
studio. Juga disebut sebagai genset.
o Gobo :
Layar kayu yang dicat hitam. Digunakan untuk menghalangi cahaya
dari sati atau lebih pencahayaan lampu studio, suatu set peralatan
yang digunakan untuk mecegah jatuhnya cahaya yang tidak diinginkan
ke lensa kamera atau area set. Biasanya diletakkan pada sanggahan
yang dapat disesuaikan.Gobo tersedia dalam berbagai bentuk dan
ukuran.
o Green Departement :
Bertanggungjawab untuk menyediakan pepohonan, semak, bunga,
rumput, dan benda-benda hidup lainnya baik yang asli maupun buatan.
o Grip :
o Orang yang berwenang memindahkan dan mengatur trek atau
jalannya kamera – apapun yang membutuhkan cengkeraman yang kuat
– di set.
o Grip Chain :
Rantai ringan yang digunakan untuk berbagai keperluan yang
dilakukan oleh bagian grip.pada set biasanya digunakan pada sekitar
kaki kursi atau sofa yang ditempati pemain untuk mencegahnya
bergerak.
o Hairdresser :
Spesialis penata rambut untuk film.Seorang hairdresser mungkin
bekerja dengan penata rambut laki-laki maupun perempuan.
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING
O
c
t
o
b
e
r
2
3
,
2
0
1
3
o Hairdresser Departement :
Bertanggungjawab atas kebutuhan rambut asli maupun wig untuk para
aktor dan aktris.
o Hand Cue :
biasanya diberikan oleh sutradara atau asistennya untuk menunjukan
waktu masuk seorang aktor/aktris atau bagian khusus dari suatu
adegan.
o Hand Held :
Mengambil gambar dengan kamera ringan seperti handycam, jenis
yang dapat ditahan oleh operator kamera dengan tangannya selagi
mengambil gambar, berlawanan dengan meletakkannya pada gear
head atau tripod.Memberikan fleksibilitas yang lebih. Teknik
penggunaan kamera dengan tangan tanpa tripod
o Headroom :
Ruangan bagian atas suatu obyek dalam gambar dengan bagian atas
frame.
o High Head :
Tripod logam kecil dengan ketinggian tertentu yang dapat dipasangkan
ke lantai untuk mempertahankan posisinya.Digunakan untuk menahan
kamera saat pengambilan gambar dengan sudut rendah.
o Hot Set :
Suatu set yang telah diisi barang dan dekor untuk syuting.
Penggambaran ini biasanya mengindikasikan bahwa set tersebut tidak
boleh dimasuki atau digunakan.
o Hot Spot :
Area dalam set yang memiliki pencahayaan yang sangat terang.
o Hunting Location :
Proses pencarian dan penggunaan lokasi yang tepat dan terbaik untuk
syuting.
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING
O
c
t
o
b
e
r
2
3
,
2
0
1
3
o Idiot Cards :
Kartu besar tempat dialog dituliskan untuk aktor yang tidak dapat
mengingat kalimatnya. Dapat juga berarti sebuah bagian mesin
elektronik yang mahal disebut Tele-Prompter, dimana sebuah
gulungan kertas ditempatkan di depan atau dekat dengan kamera dan
dituliskan dialognya dengan huruf yang besar sehingga mudah untuk
dibaca. Bisa juga disebut dengan Cue cards.
o Independent :
Seseorang yang membuat film tanpa dipekerjakan oleh sebuah studio
besar.
o Insert Shot :
Suatu obyek biasanya yang dicetak seperti surat kabar atau sebuah
jam, dan dimasukkan ke dalam rangkaian untuk menjelaskan tindakan.
o Int. :
Interior.Bagian dari film yang diambil didalam ruangan. Interior dapat
berupa set yang dibentuk di studio atau diluar studio. Lebih dikenal
sekarang ini sebagai location interiors.
o Intercut :
Mengubah urutan tindakan dari belakang ke depan dari sebuah adegan
ke adegan lain, biasanya dilakukan dengan kecepatan cukup tinggi.
o Iris :
bagian yang terbuka dari sebuah lensa atau bagian belakang yang
mengatur masuknya cahaya kdalam film. ukuran Iris dapat dikontrol
oleh operator kamera.
o Jell :
Gelatin atau materi plastik berwarna yang digunakan di depan sebuah
lampu untuk mengubah warna cahaya dari lampu tersebut. Bisa juga
disebut dengan Gel.
o Jumping Shot :
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING
O
c
t
o
b
e
r
2
3
,
2
0
1
3
Proses pengambilan gambar secara tidak berurutan
o Jimmy Jib :
Katrol kamera otomatis yang digerakan dengan remote
o Key Grip :
Orang yang memimpin para pekerja grip.
o Key Light :
Cahaya utama yang digunakan untuk menerangi subyek tertentu.
o Lab :
Secara umum disebut sebagai suatu tempat untuk memproses exposed
film pada tahap akhir.
o Lens (Lensa) :
Konstruksi dari berbagai macam potongan kaca yang dipasang sesuai
kebutuhan dan dimasukkan kedalam tube metal.Beberapa jenis lensa
bersifat tetap dalam arti tidak dapat diubah-ubah panjangnya.
o Light Meter :
Instrumen kecil dan dapat dipegang dengan tangan yang digunakan
untuk mengukur intensitas cahaya.
o Lining Up :
Membatasi adegan.Operator kamera atau sutradara mengatur
penempatan kamera sehingga mencakup ruang pengelihatan yang
diinginkan.Dapat juga berarti framing.
o Limbo :
Melakukan pengambilan gambar pada area atau set yang tidak dapat
dijelaskan sebagai suatu lokasi khusus. Dapat digunakan untuk adegan
close-up, insert, dan lain sebagainya.
o Lip-Sync :
Sesi perekaman saat seoarang aktor/aktris menyesuaikan suaranya
dengan gerakan bibir dari gambar.
o Location Departement :
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING
O
c
t
o
b
e
r
2
3
,
2
0
1
3
Bertanggung jawab untuk mendapatkan lokasi khusus yang
dibutuhkan untuk syuting film serta membuat penagturan agar
seluruh kru dan peralatan dapat mencapai lokasi tersebut.
o Long Focus Lens :
Istilah yang relatif digunakan untuk menggambarkan lensa yang lebih
panjang dari ukuran fokus normal (telephoto) dan memberikan
perbesaran image.
o Looks :
Arah khusus yang diminta pada aktor/aktris untuk menagrahkan
matanya dengan tujuan untuk menyesuaikan tindakan pada gambar
sebelumnya.Bisa juga untuk mengindikasikan lokasi seseorang atau
benda yang tidak ada dalam gambar, misalnya diluar kamera.
o Long Shot :
Gambar direkam dari jarak jauh. Biasanya digunakan dengan cara
pengambilan gambar dari sudut panjang dan lebar.
o Magazine :
Wadah film yang membentuk bagian dari suatu kamera atau
proyektor. Magazine bersifat tahan cahaya serta tidak memungkinkan
cahaya untuk masuk ke film yang belum atau sudah exposed didalam
magazine.
o Magnetic Recorder :
Alat perekam pita magnetik.
o Make-Up Call :
Waktu untuk aktor/aktris berada pada bagian make-up atau ruang rias
sebelum dimulainya syuting.
o Make-Up Departement :
bagian yang bertanggung jawab terhadap penampilan aktor/aktris
agar sesuai dengan kebutuhan skenario pada saat syuting.
o Mark It :
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING
O
c
t
o
b
e
r
2
3
,
2
0
1
3
Perintah terhadap asisten kamera untuk melepaskan clapper stick
pada slate board untuk memberikan tanda suara pada adegan ketika
kamera sedang berjalan pada kecepatan fotografi.
o Marks :
Digunakan untuk memberikan referensi pada aktor/aktris atau dolly
mengenai posisi tertentu dalam suatu adegan. Tanda ini dapat dibuat
ditanah atau lantai dengan menggunakan kapur, kertas perekat, tees
atau segitiga dari kayu serta metal.
o Married Print :
Gabungan antara track gambar dan suara setelah film tersebut selesai
diedit. Istilah ini tidak dikenal dalam produksi dengan menggunakan
format video.
o Match :
Menghasilkan ulang suatu tindakan yang dilakukan dalam adegan lain
sehingga keduanya dapat dipotong sehingga menghasilkan posisi yg
dapat disesuaikan.
o Matching Directions :
Penyesuaian adegan dalam film seperi masuk dari kiri ke kanan
sehingga orang atau alat transportasi dalam film tidak memiliki arah
yang terbalik ketika pengambilan gambar lain dimasukkan.
o Matte :
Sebuah cut-out atau penutup sebagian yang diletakkan didepan lensa
untuk mencegah ekspose dari bagian film. Misalnya sepasang kembar
identik sedang berbicara, padahal hanya satu aktor/aktris yang
memerankan peran tersebut.
o Matte Box :
Sebuah frame yang dipasang didepan lensa kamera dan didesain untuk
menahan matte kamera yang digunakan pada suatu efek khusus. Matte
Box biasanya dikombinasikan dengan sunshade.
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING
O
c
t
o
b
e
r
2
3
,
2
0
1
3
o Measuring Tape :
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur jarak dari lensa ke subyek
dengan tujuan untuk menentukan fokus secara tepat.
o Microphone Shadow :
Munculnya bayangan dari mikrofon pada bagian set yang masuk pada
area pandang kamera. Bila muncul pada gambar maka It’s a no-no
(gambar tidak terpakai).
o Mock-Up :
Tiruan suatu benda yang dibuat seperti asli tapi hanya berupa bagian
tertentu saja menurut kebutuhan.
o Montage :
Urutan gambar yang mengalir, menyatu, atau kadang dipotong dari
yang satu ke yang lainnya.Digunakan untuk memperlihatkan
peningkatan atau pembalikan waktu terhadap perubahan lokasi.
o M.O.S. :
Porsi gamar dari sebuah adegan yang diambil tanpa merekam
suaranya.Inisial ini awalnya muncul dari sutradara Eropa yang tidak
dapat mengucapkan WS dan mengatakan Mit Out Sound.
o Moving Shot :
Teknik pengambilan gambar dari obyek yang bergerak.
o Music Departement :
Bertanggungjawab dalam pengaturan atau menyediakan musik yang
akan digunakan dalam film.
o Master Control :
Perangkat teknis utama penyiaran untuk mengontrol proses distribusi
audio dan video dari berbagai input pada suatu produksi acara
o Medium Close Up :
Pengambilan gambar dari jarak yang cukup dekat.
o Medium Shot :
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING
O
c
t
o
b
e
r
2
3
,
2
0
1
3
Gambar diambil dari jarak dekat.
o Medium Long Shot :
Gambar diambil dari jarak yang panjang dan jauh
o Middle Close Up :
Pengambilan gambar dari jarak sedang
o Master Shot :
Gambar pilihan utama dari sebuah adegan yang kemudian dijadikan
referensi atau rujukan pada saat melakukan proses editing.
o N.G. :
No Good (tidak baik) Istilah ini dipakai sebagai komentar terhadap
pengambilan gambar yang tidak baik pada laporan kamera dan suara,
seperti misalnya N.G. Sound atau N.G. Action
o NTSC (National Television Standards Committee)
Sistem warna televisi yang dipergunakan di negara Amerika Serikat
dan beberapa negara lainnya, NTSC terdiri dari 525 garis pemindaian
yang berada pada rate 30 frame perdetiknya.
o Non-Exclusive Contract :
Kesepakatan dimana sesorang dijamin untuk ikut dalam sejumlah
produksi namun diperbolehkan untuk bekerja pada produksi lainnya.
o Non-Theatrical Film :
Film yang tidak dipertontonkan di bioskop melainkan untuk film
pelatihan.
o O.S. :
Off Screen (tidak tampak pada layar).
o Outs, Out Takes :
Bagian gambar yang tidak masuk pada versi lengkap dari sebuah film.
o Overlap :
Perintah untuk aktor/aktris agar memulai dialog tanpa harus
menunggu pemeran lainnya menyelesaikan dialognya.
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING
O
c
t
o
b
e
r
2
3
,
2
0
1
3
o Opening Scene :
Adegan yang dirancang khusus untuk membuka acara atau cerita.
Biasanya adegan ini dikemas secara kreatif dan menarik untuk
mendapatkan perhatian dari penonton
o PAL (Phase Alternation by Line) :
Sistem warna televisi yang pertama kali dibuat di Jerman, dan
digunakan di Eropa dan beberapa negara lain termasuk Indonesia. PAL
terdiri dari 625 garis pemindaian berada pada rate 25 frame
perdetiknya.
o Plot :
Alur cerita dari sebuah naskah.
o P.O.V. :
Point of View (Sudut Pandang).
o Practical :
Deskripsi dari sesuatu dalam sebuah set film seperti pada kehidupan
nyata. Misalnya kompor gas, bak cuci, pintu terbuka, pencahayaan
lampu.
o Print :
Perintah ketika pengambilan gambar telah lengkap dan dikirim ke
laboratorium untuk dikembangkan.
o Producer :
Sebutan ini untuk orang yang memproduksi sebuah film tetapi bukan
dalam arti membiayai atau menanamkan investasi dalam sebuah
produksi. Tugas seorang produser adalah memimpin seluruh tim
produksi agar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan bersama,
baik dalam aspek kreatif maupun manajemen produksi dengan
anggaran yang telah disetujui oleh executive producer.
o Production Departement :
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING
O
c
t
o
b
e
r
2
3
,
2
0
1
3
Bagian yang menentukan batasan biaya dan menangani persiapan dan
pelaksanaan atas segala keperluan dalam sebuah produksi.
o Production Assistant :
Bertanggung jawab atas segala hal yang terjadi dilapangan selama
proses produksi.
o Production Manager :
Orang yang bertanggung jawab atas detail produksi dari awal sampai
produksi itu selesai.
o Production Unit :
Terdiri dari sutradara, kru kamera, kru tata suara, bagian listrik dan
semua orang yang diperlukan dalam suatu produksi.
o Prop Box (Kotak Properti) :
Tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran serta memiliki roda yang
gunanya sebagai tempat penyimpanan barang-barang kebutuhan suatu
produksi.
o Prop Man :
Bertugas untuk memastikan bahwa properti ada ditempat yang
seharusnya pada saat dibutuhkan untuk suatu produksi.
o Power Pack :
Tempat khusus untuk pembagian arus listrik.
o Panning :
Pergerakan horisontal kamera dari kiri kekanan maupun sebaliknya.
o Rain Cluster :
Sebuah perangkat sprinkler yang dapat digantung diatas kepala untuk
memberikan simulasi efek dari hujan. Di sini sering memakai
semburan dari mobil pemadam kebakaran.
o Raw Stock :
Film yang belum diekspose.
o Reaction Shot :
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING
O
c
t
o
b
e
r
2
3
,
2
0
1
3
Pengambilan gambar yang dimasukkan dalam sebuah adegan untuk
menunjukkan efek kalimat atau tindakan terhadap partisipan lain
dalam adegan tersebut.
o Reel of Film :
Jumlah film yang akan diproyeksikan dalam waktu 10 menit. 900 feet
untuk ukuran 35mm atau 360 feet untuk ukuran 16mm. Gulungan
standar dapat menampung film sepanjang 1000 feet untuk 35mm dan
400 feet untuk 16mm.
o Reflector :
Pemantul yang permukaannya berlapis perak digunakan untuk
memantulkan cahaya. Untuk pengambilan film eksterior reflektor
sering digunakan untuk mengarahkan sinar matahari ke bagian dalam
suatu adegan.
o Release Print :
Married Print yang dibuat untuk didistribusikan ke bioskop setelah
answer print (telah disetujui)
o Re-Load :
Penanda dari departemen kamera atau tata suara ketika mereka telah
kehabisan persediaan untuk merekam.
o Remake :
Produksi suatu film yang sebelumnya telah diproduksi.
o Re-Run :
o Memutar ulang suatu film atau acara televisi.
o Research Departement :
Bagian riset yang terdiri dari orang-orang yang menilai otentisitas
artikel, benda, kostum, dan peristiwa dalam sebuah film sebelum
produksi film tersebut dijalankan.
o Resolution, Resolving Power :
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING
O
c
t
o
b
e
r
2
3
,
2
0
1
3
Kemampuan lensa atau film untuk menangkap serta menunjukkan
detail yang halus.
o Re-Take :
Pengulangan sebuah adegan dalam syuting.
o Reverse, Reverse Angle :
Lawan dari sudut kamera dari adegan yang baru saja diselsaikan untuk
memperlihatkan sisi lain dari gambar.
o Rigging :
Sebuah rangka pondasi untuk penyangga lampu penerangan pada
suatu set. Sering disebut juga dengan Scaffolding.
o Roll, Rool ‘em :
Perintah yang biasanya diberikan oleh asisten sutradara ketika
sutradara merasa adegan telah siap untuk pengambilan gambar
dengan memfungsikan kamera film dan peralatan rekam lainnya.
o Rough Cut :
Penggabungan dari berbagai adegan film menurut suatu cerita yang
komprehensip, biasanya sudah dengan dialog dan soundtrack.
o Running Shot :
Menggerakkan kamera untuk menyesuaikan dengan aktor/aktris
ketika mereka menyeberangi set atau lokasi.
o Rushes :
Cetakan dari hasil pengambilan gambar hari itu yang diproses pada
hari yang sama sehingga dapat dilihat pada besoknya.
o Rundown :
Susunan isi dan alur cerita dari program acara yang dibatasi oleh
durasi, segmentasi, dan bahasa naskah
o Run Through :
Latihan akhir bagi seluruh pendukung acara yang disesuaikan dengan
urutan acara dalam rundown
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING
O
c
t
o
b
e
r
2
3
,
2
0
1
3
o Retake :
Pengambilan ulang suatu gambar/adegan.
o Sandbag :
Tas/bungkusan berisi pasir untuk pemberat.
o Scouting :
Mencari lokasi untuk produksi atau bisa juga mencari orang yang
berbakat.
o Screen Play :
Naskah lengkap yang menjadi bahan untuk melakukan produksi film.
o Screen Test :
Sebuah adegan yang memberikan kesempatan bagi aktor/aktris untuk
memperlihatkan kemampuannya.Adegan ini biasanya diambil dari film
untuk mempertimbangkan seorang aktor/aktris diambil lengkap
dengan menggunakan kostum, set, dan riasan.
o Scrim :
Sebuah bendera yang dibuat dari materi tembus cahaya.Kegunaannya
adalah sebagian untuk mengurangi dan mendifusikan sumber
cahaya.Berada ditengah antara sebuah gobo dan sebuah diffuser.
o Script Supervisor, Script Clerk :
Bertanggung jawab untuk mencatat seluruh adegan dan pengambilan
gambar yang diproduksi.termasuk semua informasi yang diperlukan
seperti durasi, arah gerakan, penagrahan mimik wajah, penempatan
aktor/aktris dan properti, serta gerakan fisik yang harus disesuaikan
aktor/aktris dalam semua cakupan yang berurutan untuk
kemungkinan pengambilan gamabr ulang. Semua informasi ini
dimasukkan dalam salinan naskah milik supervisi naskah dan
digunakan oleh editor ketika tahap editing.Dalam salinan ini juga
dimasukkan catatan dari sutradara untuk editor.
o Sequence :
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING
O
c
t
o
b
e
r
2
3
,
2
0
1
3
Sebuah rangkaian adegan.
o Shutter :
Mekanisme kamera yang mencegah cahaya masuk ke film diantara
pengukuran frame sehingga serial foto yang terpisah memiliki jarak
walaupun gulungan film tetap diputar dalam kamera.
o Sneak, Sneak Preview :
Pemutaran film di bioskop tanpa pemberitahuan sehingga pembuat
film dapat memperoleh tanggapan dari penonton sebelum
didistribusikan secara umum. Seringkali tanggapan dari penonton
untuk membuat perubahan dalam film yang menurut produser akan
membuat film tersebut lebih berhasil dipasaran.
o Soft Focus :
pengambilan gambar dengan lensa yang diatur sedikit out of focus
sehingga subyek tampak agak buram. seringkali digunakan ketika
memfoto seorang aktor.aktris yang mulai terlihat berkerut.
o Soft Light :
Pencahayaan lampu yang memungkinkan tidak menghasilkan
bayangan dan berpendar secara keseluruhan.
o Sound Camera :
Kamera yang beroperasi dengan tenang selama perekaman gambar
sehingga suara dapat direkam tanpa adanya bunyi dari kamera.
o Splice, Splicing :
Penggabungan akhir dari 2 buah film sehingga terbentuk sebuah
kesatuan yang berkesinambungan. Proses ini disebut splicing,
hubungannya disebut splice.
o Sprocket :
Roda dengan gerigi teratur yang mencengkeram bagian pinggir film
untuk menggerakkannya didalam kamera.
o Still man, Photographer :
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING
O
c
t
o
b
e
r
2
3
,
2
0
1
3
Bertanggungjawab atas publiitas dan pembuatan foto set serta lokasi.
Dapat juga digunakan pada kesempatan tertentu.
o Stop Frame :
Pengulangan sebuah frame film untuk memberikan efek diam pada
aksi. Juga disebut dengan freeze frame.
o Storyboard :
Sketsa yang menggambarkan adegan dalam film.Digunakan untuk
mempemudah pengambilan gambar.
o Sunshade (Lens Shade) :
Kotak persegi panjang untuk meningkatkan ukuran lensa keluar,
dipasangkan pada kamera diabgian lensa depan untuk mencegah
masuknya cahaya kedalam lensa.
o Super, Super Imposure :
Penempatan sebuah gambar diatas gambar lainnya, misalnya title atau
subtitle terjemahan bahasa.
o Swish Pan :
Gerakan panning ketika kamera digerakkan secara cepat dari sebuah
sisi ke sisi lainnya, menyebabkan gambar menjadi kabur untuk
memunculkan kesan gerakan mata secara cepat.
o Simply Shot :
Gambar yang diambil dari sudut yang mudah.
o Script Format :
Format penulisan naskah acara.
o Script Marking :
Penandaan pada naskah untuk menjadi catatan bagi sutradara maupun
pendukung produksi lainnya
o Stock Shot :
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING
O
c
t
o
b
e
r
2
3
,
2
0
1
3
Berbagai macam gambar yang direkam untuk kemudian menjadi
pilihan atau tambahan pada saat gambar-gambar utama memasuki
proses editing
o Suspense :
Istilah yang digunakan untuk menunjukkan adegan yang menegangkan
dan mengundang rasa was-was bagi penonton
o Steadycam :
Sebuah alat tambahan untuk menyetabilkan dan meminimalkan
goncangan pada kamera saat kamera merekam adegan bergerak yang
mengharuskan kameraman merekam adegan tersebut sambil berjalan
atau berlari.
o Steady Shot :
Gambar sempurna dan tidak terlalu banyak bergerak dan dapat
dinikmati dengan posisi diam
o Slow Motion :
Pergerakan gambar yang diperlambat sesuai dengan kebutuhan cerita.
o Tag, Tag Line :
Kalimat atau tindakan dalam sebuah adegan terakhir dari sebuah film
yang diharapkan dapat menjadi puncak dari apa yang telah disuguhkan
sebelumnya.
o Teaser :
Adegan pertama dari keseluruhan gambar dari cerita.Biasanya adegan
yang menarik, digunakan di televisi.
o Telecine :
Proses transfer gambar bergerak yang terekam dalam film seluloid ke
dalam format video. Proses ini diperlukan agar film bisa diputar di
perangkat video atau komputer. Proses ini juga penting agar editor
bisa mengedit atau memproses lebih lanjut adegan demi adegan dalam
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING
O
c
t
o
b
e
r
2
3
,
2
0
1
3
film tersebut dan kadang menggabungkannya dengan berbagai efek
animasi lengkap dengan bumper dan teks / credit title.
o Tele-Photo Lens :
Lensa dengan panjang fokus lebih besar dari normal yang digunakan
untuk membuat obyek jauh menjadi dekat.
o That’s a Hold :
Perintah dari sutradara pada script supervidor dan asisten kamera
bahwa pengambilan gambar yang baru saja selesai tidak akan dikirim
ke lab untuk dicetak tapi diberi label “hold” sampai pengambilan
gambar lainnya telah selesai dan sutradara memutuskan gambar mana
yang akan dicetak.
o Tilt :
Menggerakan kamera secara vertikal (naik-turun).
o Tone Track :
o Soundtrack yang memunculkan bunyi latar yang diasosiasikan dengan
lokasi interor atau eksterior.Suara ini biasanya tidak disadari namun
memberikan sentuhan realitas yang dibutuhkan oleh sebuah film.
o Top Lighting :
Cahaya dari sumber yang diletakkan diatas subyek sehingga turun
menyinari.
o Transportation Departement :
Bertanggungjawab terhadap semua kendaraan yang digunakan oleh
kru dan pemain selama syuting berlangsung.Dalam hal ini termasuk
antar dan jemput kru atau pemain.
o Treatment :
Presentasi detail dari cerita sebuah film namun belum berbentuk
naskah.
o Triangle :
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING
O
c
t
o
b
e
r
2
3
,
2
0
1
3
Alat yang digunakan untuk menahan kaki-kaki tripod agar tidak
bergerak jika diletakkan di lantai yang licin.
o Two/Three Shot :
Perintah yang seringkali digunakan oleh sutradara untuk
mengarahkan kamera pada dua/tiga obyek yang dituju.
o Unit Manager :
Bertanggungjawab atas kelancaran operasi perusahaan film di lokasi.
o Variable Speed Motor :
Variasi kecepatan film di kamera untuk keperluan efek khusus.
o Viewfinder :
Instrumen optik yang diletakkan samping kiri blimp yang
memungkinkan operator kamera untuk mengikuti aksi saat kamera
sedang merekam.
o Voice Cue :
Sinyal vokal dari sutradara atau aktor/aktris dalam adegan bahwa
sudah waktunya aktor/aktris lain masuk.
o VTR :
Video Tape Recorder.
o Very Long Shot :
Gambar yang diambil dari jarak yang sangat jauh.
o Voice Over :
Suara dari announcer atau penyiar untuk mendukung isi cerita
(narasi).
o Wardrobe Box :
Kotak penyimpanan kostum.
o Wardrobe Departement :
Bertanggungjawab atas pemilihan kostum yang akan dipergunakan
untuk produksi.
o Wild Line :
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING
O
c
t
o
b
e
r
2
3
,
2
0
1
3
Kalimat yang biasanya direkam setelah pengambilan gambar atau
diakhir syuting pada hari itu.Dipergunakan untuk mengulang kalimat
dari suatu adegan yang telah diambil karena tidak jelas.
o White Balance :
Prosedur untuk mengoreksi warna gambar dari kamera dengan
mengubah sensitivitas CCD ke dalam spektrum warna.Umumnya
prosedur ini menggunakan warna putih sebagai dasar.
o Wild Recording :
Perekaman yang tidak dilakukan selama proses fotografi. efek suara
dan bunyi acak biasanya direkam dengan cara ini, kadang untuk narasi
dan musik juga. Seringkali disebut Non-Sync.
o Wind Machine :
Kipas angin besar yang ditutup dengan kawat pengaman.Digunakan
untuk menciptakan efek angin.
o Wipe :
Efek optik antara 2 gambar dimana gambar ke-2 mulai di bagian luar
layar dan menghapus gambar pertama sampai dengan garis yang
masih terlihat dan pada akhirnya menutupi gambar pertama.
o Wrap :
Perintah yang digunakan untuk memberitahukan pada semua orang
bahwa syuting pada hari itu sudah selesai.

More Related Content

Similar to DKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI CINEMATOGRAFI SMK NEGERI 1 PUNGING MOJOKERTO.pdf

Memahami Prosedur Kerja Animasi 3D.pptx
Memahami Prosedur Kerja Animasi 3D.pptxMemahami Prosedur Kerja Animasi 3D.pptx
Memahami Prosedur Kerja Animasi 3D.pptxWijayaMahathirAlbata
 
Studi perancangan penulisan skenario dalam produksi film melodrama "terbaik m...
Studi perancangan penulisan skenario dalam produksi film melodrama "terbaik m...Studi perancangan penulisan skenario dalam produksi film melodrama "terbaik m...
Studi perancangan penulisan skenario dalam produksi film melodrama "terbaik m...Agus Murdadi
 
10 tips-membuat-film-pendek
10 tips-membuat-film-pendek10 tips-membuat-film-pendek
10 tips-membuat-film-pendekSofwan Almubarok
 
Soal Animasi 2D 3D semester 2 2022/2023 .docx
Soal Animasi 2D 3D semester 2 2022/2023 .docxSoal Animasi 2D 3D semester 2 2022/2023 .docx
Soal Animasi 2D 3D semester 2 2022/2023 .docxSMK MUhammadiyah Singkut
 
Buku simulasi visual
Buku simulasi visual Buku simulasi visual
Buku simulasi visual M Yulianto
 
layout storyboard.docx
layout storyboard.docxlayout storyboard.docx
layout storyboard.docxDDC00Channel
 
Pertemuan 5 - Mise En Scene
Pertemuan 5 - Mise En ScenePertemuan 5 - Mise En Scene
Pertemuan 5 - Mise En SceneAdePutraTunggali
 
Bab 10 pembuatan dokumentasi
Bab 10 pembuatan dokumentasiBab 10 pembuatan dokumentasi
Bab 10 pembuatan dokumentasiEko Supriyadi
 

Similar to DKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI CINEMATOGRAFI SMK NEGERI 1 PUNGING MOJOKERTO.pdf (20)

Soal HOTS Animasi 2D 3D
Soal HOTS Animasi 2D 3DSoal HOTS Animasi 2D 3D
Soal HOTS Animasi 2D 3D
 
Memahami Prosedur Kerja Animasi 3D.pptx
Memahami Prosedur Kerja Animasi 3D.pptxMemahami Prosedur Kerja Animasi 3D.pptx
Memahami Prosedur Kerja Animasi 3D.pptx
 
Produksi audio visual
Produksi audio visualProduksi audio visual
Produksi audio visual
 
Studi perancangan penulisan skenario dalam produksi film melodrama "terbaik m...
Studi perancangan penulisan skenario dalam produksi film melodrama "terbaik m...Studi perancangan penulisan skenario dalam produksi film melodrama "terbaik m...
Studi perancangan penulisan skenario dalam produksi film melodrama "terbaik m...
 
Produksi film
Produksi filmProduksi film
Produksi film
 
Storyboard
StoryboardStoryboard
Storyboard
 
Bab ii (dk)
Bab ii (dk)Bab ii (dk)
Bab ii (dk)
 
Proposal oreo
Proposal oreoProposal oreo
Proposal oreo
 
10 tips-membuat-film-pendek
10 tips-membuat-film-pendek10 tips-membuat-film-pendek
10 tips-membuat-film-pendek
 
Soal Animasi 2D 3D semester 2 2022/2023 .docx
Soal Animasi 2D 3D semester 2 2022/2023 .docxSoal Animasi 2D 3D semester 2 2022/2023 .docx
Soal Animasi 2D 3D semester 2 2022/2023 .docx
 
Buku simulasi visual
Buku simulasi visual Buku simulasi visual
Buku simulasi visual
 
Dasar dasar video)
Dasar dasar video)Dasar dasar video)
Dasar dasar video)
 
Laporan produksi
Laporan produksiLaporan produksi
Laporan produksi
 
Desain grafis percetakan memahami jenis jenis kamera dan alat bantu fotografi
Desain grafis percetakan memahami jenis jenis kamera dan alat bantu fotografiDesain grafis percetakan memahami jenis jenis kamera dan alat bantu fotografi
Desain grafis percetakan memahami jenis jenis kamera dan alat bantu fotografi
 
layout storyboard.docx
layout storyboard.docxlayout storyboard.docx
layout storyboard.docx
 
Pembuatan film aco 1
Pembuatan film aco 1Pembuatan film aco 1
Pembuatan film aco 1
 
Pertemuan 5 - Mise En Scene
Pertemuan 5 - Mise En ScenePertemuan 5 - Mise En Scene
Pertemuan 5 - Mise En Scene
 
MANAJEMEN PRODUKSI FILM
MANAJEMEN PRODUKSI FILMMANAJEMEN PRODUKSI FILM
MANAJEMEN PRODUKSI FILM
 
Eyeseephotopage#2
Eyeseephotopage#2Eyeseephotopage#2
Eyeseephotopage#2
 
Bab 10 pembuatan dokumentasi
Bab 10 pembuatan dokumentasiBab 10 pembuatan dokumentasi
Bab 10 pembuatan dokumentasi
 

More from Zainul Arifin

DKV MENYUSUN NASKAH PRODUKSI.pdf
DKV MENYUSUN NASKAH PRODUKSI.pdfDKV MENYUSUN NASKAH PRODUKSI.pdf
DKV MENYUSUN NASKAH PRODUKSI.pdfZainul Arifin
 
MEMAHAMI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL.pdf
MEMAHAMI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL.pdfMEMAHAMI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL.pdf
MEMAHAMI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL.pdfZainul Arifin
 
MEMAHAMI KONSEP MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS HALAMAN WEB DAN MEDIA INTERAK...
MEMAHAMI KONSEP MULTIMEDIA INTERAKTIF  BERBASIS HALAMAN WEB DAN MEDIA INTERAK...MEMAHAMI KONSEP MULTIMEDIA INTERAKTIF  BERBASIS HALAMAN WEB DAN MEDIA INTERAK...
MEMAHAMI KONSEP MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS HALAMAN WEB DAN MEDIA INTERAK...Zainul Arifin
 
DKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI JENIS DAN DASAR-DASAR PRODUKSI VIDEO..pdf
DKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI JENIS DAN DASAR-DASAR PRODUKSI VIDEO..pdfDKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI JENIS DAN DASAR-DASAR PRODUKSI VIDEO..pdf
DKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI JENIS DAN DASAR-DASAR PRODUKSI VIDEO..pdfZainul Arifin
 
DKV VIDEOGRAFI MENGENAL ALAT PERANGKAT PEREKAMAN GAMBAR DAN PENDUKUNGNYA.pdf
DKV VIDEOGRAFI MENGENAL ALAT PERANGKAT PEREKAMAN GAMBAR DAN PENDUKUNGNYA.pdfDKV VIDEOGRAFI MENGENAL ALAT PERANGKAT PEREKAMAN GAMBAR DAN PENDUKUNGNYA.pdf
DKV VIDEOGRAFI MENGENAL ALAT PERANGKAT PEREKAMAN GAMBAR DAN PENDUKUNGNYA.pdfZainul Arifin
 
DKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI PROSES CAPTURING SMK NEGERI 1 PUNGING MOJOKERTO.pdf
DKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI PROSES CAPTURING SMK NEGERI 1 PUNGING MOJOKERTO.pdfDKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI PROSES CAPTURING SMK NEGERI 1 PUNGING MOJOKERTO.pdf
DKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI PROSES CAPTURING SMK NEGERI 1 PUNGING MOJOKERTO.pdfZainul Arifin
 
DKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI KAMERA VIDEO SMK NEGERI 1 PUNGING MOJOKERTO.pdf
DKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI KAMERA VIDEO SMK NEGERI 1 PUNGING MOJOKERTO.pdfDKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI KAMERA VIDEO SMK NEGERI 1 PUNGING MOJOKERTO.pdf
DKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI KAMERA VIDEO SMK NEGERI 1 PUNGING MOJOKERTO.pdfZainul Arifin
 
DKV VIDROGRAFI DASAR-DASAR VIDEO SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR.pdf
DKV VIDROGRAFI DASAR-DASAR VIDEO SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR.pdfDKV VIDROGRAFI DASAR-DASAR VIDEO SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR.pdf
DKV VIDROGRAFI DASAR-DASAR VIDEO SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR.pdfZainul Arifin
 
Mendiskusikan_Format_Gambar.pdf
Mendiskusikan_Format_Gambar.pdfMendiskusikan_Format_Gambar.pdf
Mendiskusikan_Format_Gambar.pdfZainul Arifin
 
Menerapkan_pengalamanatan_IP_pada_jaringan_komputer.pdf
Menerapkan_pengalamanatan_IP_pada_jaringan_komputer.pdfMenerapkan_pengalamanatan_IP_pada_jaringan_komputer.pdf
Menerapkan_pengalamanatan_IP_pada_jaringan_komputer.pdfZainul Arifin
 
Menganalisis_permasalahan_pada_instalasi_software_aplikasi.pdf
Menganalisis_permasalahan_pada_instalasi_software_aplikasi.pdfMenganalisis_permasalahan_pada_instalasi_software_aplikasi.pdf
Menganalisis_permasalahan_pada_instalasi_software_aplikasi.pdfZainul Arifin
 
Menganalisis_permasalahan_pada_perangkat_keras.pdf
Menganalisis_permasalahan_pada_perangkat_keras.pdfMenganalisis_permasalahan_pada_perangkat_keras.pdf
Menganalisis_permasalahan_pada_perangkat_keras.pdfZainul Arifin
 
Salinan_SISTEM_MEMORI_KOMPUTER.ppsx
Salinan_SISTEM_MEMORI_KOMPUTER.ppsxSalinan_SISTEM_MEMORI_KOMPUTER.ppsx
Salinan_SISTEM_MEMORI_KOMPUTER.ppsxZainul Arifin
 
Menerapkan_instalasi_driver_perangkat_keras_komputer.pdf
Menerapkan_instalasi_driver_perangkat_keras_komputer.pdfMenerapkan_instalasi_driver_perangkat_keras_komputer.pdf
Menerapkan_instalasi_driver_perangkat_keras_komputer.pdfZainul Arifin
 
6._Menerapkan_Gerak_Digital_Puppetter_Pada_Animasi_2D.pdf
6._Menerapkan_Gerak_Digital_Puppetter_Pada_Animasi_2D.pdf6._Menerapkan_Gerak_Digital_Puppetter_Pada_Animasi_2D.pdf
6._Menerapkan_Gerak_Digital_Puppetter_Pada_Animasi_2D.pdfZainul Arifin
 
9._Menerapkan_Teknik_produksi_animasi_2D.pdf
9._Menerapkan_Teknik_produksi_animasi_2D.pdf9._Menerapkan_Teknik_produksi_animasi_2D.pdf
9._Menerapkan_Teknik_produksi_animasi_2D.pdfZainul Arifin
 
2._Menerapkan_Teknik_Pembuatan_Gambar_Object_Sederhana_Menggunakan_Aplikasi_A...
2._Menerapkan_Teknik_Pembuatan_Gambar_Object_Sederhana_Menggunakan_Aplikasi_A...2._Menerapkan_Teknik_Pembuatan_Gambar_Object_Sederhana_Menggunakan_Aplikasi_A...
2._Menerapkan_Teknik_Pembuatan_Gambar_Object_Sederhana_Menggunakan_Aplikasi_A...Zainul Arifin
 
3._ANIMASI_2D_dan_3D_Menerapkan_animasi_tweening_2D.pdf
3._ANIMASI_2D_dan_3D_Menerapkan_animasi_tweening_2D.pdf3._ANIMASI_2D_dan_3D_Menerapkan_animasi_tweening_2D.pdf
3._ANIMASI_2D_dan_3D_Menerapkan_animasi_tweening_2D.pdfZainul Arifin
 
8._Memahami_Prinsip-prinsip_dasar_animasi.pdf
8._Memahami_Prinsip-prinsip_dasar_animasi.pdf8._Memahami_Prinsip-prinsip_dasar_animasi.pdf
8._Memahami_Prinsip-prinsip_dasar_animasi.pdfZainul Arifin
 
1._Memahami_Prinsip_Dasar_Pembuatan_Animasi_2_Dimensi_(Vector).pdf
1._Memahami_Prinsip_Dasar_Pembuatan_Animasi_2_Dimensi_(Vector).pdf1._Memahami_Prinsip_Dasar_Pembuatan_Animasi_2_Dimensi_(Vector).pdf
1._Memahami_Prinsip_Dasar_Pembuatan_Animasi_2_Dimensi_(Vector).pdfZainul Arifin
 

More from Zainul Arifin (20)

DKV MENYUSUN NASKAH PRODUKSI.pdf
DKV MENYUSUN NASKAH PRODUKSI.pdfDKV MENYUSUN NASKAH PRODUKSI.pdf
DKV MENYUSUN NASKAH PRODUKSI.pdf
 
MEMAHAMI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL.pdf
MEMAHAMI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL.pdfMEMAHAMI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL.pdf
MEMAHAMI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL.pdf
 
MEMAHAMI KONSEP MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS HALAMAN WEB DAN MEDIA INTERAK...
MEMAHAMI KONSEP MULTIMEDIA INTERAKTIF  BERBASIS HALAMAN WEB DAN MEDIA INTERAK...MEMAHAMI KONSEP MULTIMEDIA INTERAKTIF  BERBASIS HALAMAN WEB DAN MEDIA INTERAK...
MEMAHAMI KONSEP MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS HALAMAN WEB DAN MEDIA INTERAK...
 
DKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI JENIS DAN DASAR-DASAR PRODUKSI VIDEO..pdf
DKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI JENIS DAN DASAR-DASAR PRODUKSI VIDEO..pdfDKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI JENIS DAN DASAR-DASAR PRODUKSI VIDEO..pdf
DKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI JENIS DAN DASAR-DASAR PRODUKSI VIDEO..pdf
 
DKV VIDEOGRAFI MENGENAL ALAT PERANGKAT PEREKAMAN GAMBAR DAN PENDUKUNGNYA.pdf
DKV VIDEOGRAFI MENGENAL ALAT PERANGKAT PEREKAMAN GAMBAR DAN PENDUKUNGNYA.pdfDKV VIDEOGRAFI MENGENAL ALAT PERANGKAT PEREKAMAN GAMBAR DAN PENDUKUNGNYA.pdf
DKV VIDEOGRAFI MENGENAL ALAT PERANGKAT PEREKAMAN GAMBAR DAN PENDUKUNGNYA.pdf
 
DKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI PROSES CAPTURING SMK NEGERI 1 PUNGING MOJOKERTO.pdf
DKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI PROSES CAPTURING SMK NEGERI 1 PUNGING MOJOKERTO.pdfDKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI PROSES CAPTURING SMK NEGERI 1 PUNGING MOJOKERTO.pdf
DKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI PROSES CAPTURING SMK NEGERI 1 PUNGING MOJOKERTO.pdf
 
DKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI KAMERA VIDEO SMK NEGERI 1 PUNGING MOJOKERTO.pdf
DKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI KAMERA VIDEO SMK NEGERI 1 PUNGING MOJOKERTO.pdfDKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI KAMERA VIDEO SMK NEGERI 1 PUNGING MOJOKERTO.pdf
DKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI KAMERA VIDEO SMK NEGERI 1 PUNGING MOJOKERTO.pdf
 
DKV VIDROGRAFI DASAR-DASAR VIDEO SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR.pdf
DKV VIDROGRAFI DASAR-DASAR VIDEO SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR.pdfDKV VIDROGRAFI DASAR-DASAR VIDEO SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR.pdf
DKV VIDROGRAFI DASAR-DASAR VIDEO SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO JAWA TIMUR.pdf
 
Mendiskusikan_Format_Gambar.pdf
Mendiskusikan_Format_Gambar.pdfMendiskusikan_Format_Gambar.pdf
Mendiskusikan_Format_Gambar.pdf
 
Menerapkan_pengalamanatan_IP_pada_jaringan_komputer.pdf
Menerapkan_pengalamanatan_IP_pada_jaringan_komputer.pdfMenerapkan_pengalamanatan_IP_pada_jaringan_komputer.pdf
Menerapkan_pengalamanatan_IP_pada_jaringan_komputer.pdf
 
Menganalisis_permasalahan_pada_instalasi_software_aplikasi.pdf
Menganalisis_permasalahan_pada_instalasi_software_aplikasi.pdfMenganalisis_permasalahan_pada_instalasi_software_aplikasi.pdf
Menganalisis_permasalahan_pada_instalasi_software_aplikasi.pdf
 
Menganalisis_permasalahan_pada_perangkat_keras.pdf
Menganalisis_permasalahan_pada_perangkat_keras.pdfMenganalisis_permasalahan_pada_perangkat_keras.pdf
Menganalisis_permasalahan_pada_perangkat_keras.pdf
 
Salinan_SISTEM_MEMORI_KOMPUTER.ppsx
Salinan_SISTEM_MEMORI_KOMPUTER.ppsxSalinan_SISTEM_MEMORI_KOMPUTER.ppsx
Salinan_SISTEM_MEMORI_KOMPUTER.ppsx
 
Menerapkan_instalasi_driver_perangkat_keras_komputer.pdf
Menerapkan_instalasi_driver_perangkat_keras_komputer.pdfMenerapkan_instalasi_driver_perangkat_keras_komputer.pdf
Menerapkan_instalasi_driver_perangkat_keras_komputer.pdf
 
6._Menerapkan_Gerak_Digital_Puppetter_Pada_Animasi_2D.pdf
6._Menerapkan_Gerak_Digital_Puppetter_Pada_Animasi_2D.pdf6._Menerapkan_Gerak_Digital_Puppetter_Pada_Animasi_2D.pdf
6._Menerapkan_Gerak_Digital_Puppetter_Pada_Animasi_2D.pdf
 
9._Menerapkan_Teknik_produksi_animasi_2D.pdf
9._Menerapkan_Teknik_produksi_animasi_2D.pdf9._Menerapkan_Teknik_produksi_animasi_2D.pdf
9._Menerapkan_Teknik_produksi_animasi_2D.pdf
 
2._Menerapkan_Teknik_Pembuatan_Gambar_Object_Sederhana_Menggunakan_Aplikasi_A...
2._Menerapkan_Teknik_Pembuatan_Gambar_Object_Sederhana_Menggunakan_Aplikasi_A...2._Menerapkan_Teknik_Pembuatan_Gambar_Object_Sederhana_Menggunakan_Aplikasi_A...
2._Menerapkan_Teknik_Pembuatan_Gambar_Object_Sederhana_Menggunakan_Aplikasi_A...
 
3._ANIMASI_2D_dan_3D_Menerapkan_animasi_tweening_2D.pdf
3._ANIMASI_2D_dan_3D_Menerapkan_animasi_tweening_2D.pdf3._ANIMASI_2D_dan_3D_Menerapkan_animasi_tweening_2D.pdf
3._ANIMASI_2D_dan_3D_Menerapkan_animasi_tweening_2D.pdf
 
8._Memahami_Prinsip-prinsip_dasar_animasi.pdf
8._Memahami_Prinsip-prinsip_dasar_animasi.pdf8._Memahami_Prinsip-prinsip_dasar_animasi.pdf
8._Memahami_Prinsip-prinsip_dasar_animasi.pdf
 
1._Memahami_Prinsip_Dasar_Pembuatan_Animasi_2_Dimensi_(Vector).pdf
1._Memahami_Prinsip_Dasar_Pembuatan_Animasi_2_Dimensi_(Vector).pdf1._Memahami_Prinsip_Dasar_Pembuatan_Animasi_2_Dimensi_(Vector).pdf
1._Memahami_Prinsip_Dasar_Pembuatan_Animasi_2_Dimensi_(Vector).pdf
 

Recently uploaded

MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 

Recently uploaded (20)

MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 

DKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI CINEMATOGRAFI SMK NEGERI 1 PUNGING MOJOKERTO.pdf

  • 1. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING O c t o b e r 2 3 , 2 0 1 3 MODUL PEMBELAJARAN VIDEOGRAFI .:: DASAR-DASAR CINEMATOGRAFI ::. DISUSUN OLEH : ZAINUL ARIFIN, S. Kom = DESAIN KOMUNIKASI VISUAL = DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR SMK NEGERI 1 PUNGGING MOJOKERTO 2023
  • 2. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING O c t o b e r 2 3 , 2 0 1 3 A. PENGERTIANCINEMATOGRAFI Sinematografi adalah kata serapan dari bahasa Inggris “cinematograhy” yang berasal dari bahasa latin kinema‘gambar‘. Sinematografi sebagai ilmu serapan merupakan bidang ilmu yang membahas tentang teknik menangkap gambar dan menggabungkan gambar tersebut hingga menjadi rangkaian gambar yang dapat menyampaikan ide. Sinematografi memiliki objek yang sama dengan fotografi yakni menangkap pantulan cahaya yang mengenai benda. Karena objeknya sama maka peralatannya pun mirip. Perbedaannya fotografi menangkap gambar tunggal, sedangkan sinematografi menangkap rangkaian gambar.Penyampaian ide pada fotografi memanfaatkan gambar tunggal, sedangkan pada sinematografi memanfaatkan rangkaian gambar.Jadi sinematografi adalah gabungan antara fotografi dengan teknik rangkaian gambar atau dalam senematografi disebut montase atau montage. Kemajuan teknologi akan terus berkembang, demikian juga dengan teknologi sinematografi, sehingga kini dikenal dengan sinematografi digital. Kemajuan ini tentu saja akan lebih memudahkan
  • 3. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING O c t o b e r 2 3 , 2 0 1 3 para sineas dalam berkarya. Sebelum lebih lanjut membahas sinematografi, baiknya kita pahami dulu makna dari sinematografi itu sendiri. Selain itu, ada yang menggunakan teknologi teknik kamera. Ada berbagai macam jenis kamera yang beredar, mulai dari kamera handycam sampai kamera professional broadcast. Kamera handycam disebut juga kamera keluarga karena lebih banyak digunakan untuk kepentingan keluarga dan pengoperasiannya juga mudah, meskipun ada beberapa jenis handycam yang bisa digunakan untuk kualitas broadcast (seperti : Sony seri DSR DVCam dan Canon XL-1 Sedangkan kamera professional dipakai oleh seorang yang professional dibidangnya, karena penggunaannya perlu beberapa ketrampilan dan pengetahuan khusus tentang fasilitas kamera itu sendiri. Kamera handycam ada beberapa jenis sesuai dengan format kasetnya :  Video 8  Hi-8  Digital 8  VHS-C  S-VHS-C  Mini DV  DVCam Kamera Professional Broadcast juga ada beberapa jenis :  Hi-8 Pro  S-VHS  U-matic  Betacam  DVCPro/DVCam  Digital-9  Digital Betacam
  • 4. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING O c t o b e r 2 3 , 2 0 1 3 Seiring perkembangan teknologi, laju frame menjadi 18 frame per detik (fps/frame per second) menjadi sesuatu yang umum. Saat ini baik kamera dan proyektor masih dengan tuas tangan dan memiliki kecepatan 2 putaran per detik yang akan menghasilkan laju frame, yang sangat baik. Dalam teknologi terkini dalam sinematografi, salah satunya dengan menggunakan teknik 3D. Contohnya, dalam film Avatar . Apa menariknya Avatar sampai popularitasnya naik 200%? Pastinya adalah sistem kamera 3D yang dikembangkan oleh James Cameron selaku sutradara. Cameron lewat “Project 880” telah membangun proyek paralel untuk membangun film-film bercitra 3D antara lain Battle Angel (2011). Dia bekerja sama dengan Vince Prince yang dikenal sebagai pembangun sistem kamera 3D dan Robert Legato penggagas studio 3D. Untuk itu dalam menciptakan sosok makhluk Navi dalam film Avatar sangat eksotik.Wajah-wajah makhluk Navi mirip manusia, hanya saja mukanya tirus seperti kuda.Matanya mirip mata kucing atau serigala.Bola matanya bening berwarna kuning dan ada pula yang gelap. D.O.P D.O.P atau Director of Photography adalah seorang seniman yang melukis dengan cahaya.Dia harus familiar dengan komposisi dan semua aspek teknik pengendalian kamera dan biasanya dipanggil untuk menyelesaikan permasalahan teknis yang muncul selama perekaman film.D.O.P sangat jarang mengoperasikan kamera.Kerja D.O.P sangat dekat dengan sutradara untuk mengarahkan teknik pencahayaan dan jangkauan kamera untuk setiap pengambilan gambar.“Itu adalah salah satu alasan utama kita untuk berusaha mendapatkan uang untuk menjadi entertain.
  • 5. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING O c t o b e r 2 3 , 2 0 1 3 Karena jika bukan untuk bakat dan pengetahuan sinematografer tidak ada jalan untuk membuat dunia kata-kata penulis kedalam gambar yang bisa dilihat oleh semua orang” demikian kata Sinematografer Michael Benson. Banyak orang berpikir bahwa sutradara mengatur seorang aktor apa yang harus dia lakukan dan D.O.P mengambil gambar. Ini benar, tetapi ada banyak lagi proses selain hal tersebut. Perubahan dari script ke dalam layar lebar adalah melalui lensa seorang D.O.P. Pembuatan film adalah bekerja bersama dengan apa yang ada disana, dan memfilter apa yang ada disini melalui suatu alat yang disebut kamera. Sampai frame pertama digunakan, ini hanyalah sebuah kontrak, ide, konsep, script dan harapan. Sinematografi tidaklah hanya melihat melalui kamera dan mengambil gambar. Namun tentu saja memerlukan mata yang tajam dan imaginasi yang kreatif. Ini juga memerlukan pengetahuan tentang kimia dan fisika, persepsi sensor yang tepat dan tetap fokus kepada detail. Hampir dari semua itu memerlukan kemampuan untuk memimpin dan juga mendengar, untuk menjadi bagian dari tim kreatif dan proses, dapat dengan memberikan saran yang membangun dan kritis. Sinematografer memerlukan waktu yang panjang dalam pekerjaannya dan memerlukan pengamat, waktu yang pendek untuk masuk ke dunia yang baru Bekerja dengan Sutradara Tanggung jawab utama dari D.O.P adalah untuk menciptakan jiwa dan perasaan dalam gambar dengan pencahayaan mereka. Tergantung kepada gaya sutradara, anda dapat memutuskan untuk memilih penampilan film anda sendiri, atau, biasanya setelah meeting dengan sutradara dan biasanya dilakukan bagian artistik yang anda pilih untuk mengatur teknik pencahayaan yang sesuai. Atau sutradara memiliki ide sendiri seperti apa bentuk film ini dan ini akan menjadi tugas D.O.P untuk memenuhi keinginan ini. Semua jalan kerja yang berbeda-beda ini
  • 6. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING O c t o b e r 2 3 , 2 0 1 3 hanyalah panduan yang menyenangkan dalam usaha untuk memenuhi harapan sutradara dan memberikan apa yang dia inginkan dan semoga memberikan kebanggaan dan kesetiaan seorang sutradara. Sutradara dan sinematografer seharusnya secara konstan berdiskusi tentang angle kamera, warna, pencahayaan, blocking dan pergerakan kamera. Sutradara tahu apa yang dia inginkan. Bagaimana dia mengerjakan ini biasanya tergantung kepada sinematografer. Sinematografer menawarkan ide dan menerima penolakan. Sutradara adalah kapten dari kapal. Seberapa banyak atau sebatas mana kolaborasi yang dia inginkan adalah keputusannya Sinematografer Darius Khondji mengatakan ”Saya melihat pekerjaan saya adalah untuk membantu director dalam memvisualisasikan film. Ini akan menjadi proses yang terus-menerus, ada banyak hubungan dengan sutradarara tidak hanya sebatas profesional, sering kali menjadi teman dekat dalam kolaborasi kami. “ “Sebagai seorang manager, saya mempelajari banyak hal tentang bagaimana mengatur orang.Saya belajar bagaimana merencanakan dan apa peran penting sebuah tim. Saya belajar cara menangani lokasi, bekerja sebagai AD, mengendarai mobil, dan sebagian pertunjukan, bahkan sebagai pemegang kunci. Semua posisi adalah pelajaran yang tidak ternilai,” kata Neil Roach. Salah satu pelajaran terpenting yang telah dipelajari Neil Roach sepanjang karirnya tentang pembuatan film adalah mengenai kolaborasi. “Saat anda bekerja dengan sutradara yang tepat, anda dapat menghasilkan kerja yang menakjubkan” Dia berkata, “Tidak menjadi masalah dengan sutradara, yang harus anda lakukan adalah anda bekerja yang terbaik. Karena tugas alami seorang kameramen adalah selalu berkata ‘tidak’. Tidak, anda menginginkan terlalu banyak cahaya. Atau ‘tidak’ anda tidak dapat melakukan ini dan itu. Dalam hati, saya selalu menggambarkan ini
  • 7. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING O c t o b e r 2 3 , 2 0 1 3 untuk menyenangkan diri saya sendiri, dan memperoleh apa yang saya inginkan pada waktu yang sama, memberikan pegawai apapun yang mereka inginkan.” Sebagai seorang kepala departemen senior, D.O.P diharapkan dapat menjadi contoh keseluruhan unit. Sering kali hanya individu dari sinematografer yang bekerja sebatas kualitas fotografi saja. Ketepatan waktu, perilaku kru, pakaian, kesopanan semua menjadi satu, setidaknya bagian dari D.O.P sehingga mereka menetapkan standar profesional untuk setiap kru. D.O.P bertangung jawab untuk semua hal yang berkaitan dengan fotografi pencahayaan film , exposure, komposisi, kebersihan, dll, yang semua itu adalah tanggung jawab mereka.“Operator kamera memainkan peran yang terpenting dalam membuat film dengan sutradara. Seorang operator pemula akan tidak percaya diri dengan sutradara. Ada segitiga sutradara, kamera (dan operator) , serta aktor” Michael Benson menjelaskan “Saat segitiga tersebut rusak, jalur komunikasi juga akan rusak. Ini dapat menjadi berbagai bentuk, tetapi segitiga tersebut adalah hal terpenting dari film dan pencerita dapat berafiliasi dengan ini.Operator adalah orang yang tahu jika suatu pengambilan sudah fokus.Saat ini ada suatu kesalahan bahwa teknologi dapat membetulkannya. Tetapi jika pengambilan tidak fokus, tidak ada teknologi yang dapat merubah supaya fokus” Grip Grip bertanggung jawab pada dolly track dan semua gerakan yang dilakukannya. Dia juga bertanggung jawab untuk memindahkan tripod untuk setup selanjutnya: focus puller biasanya bersama dengan kamera. Salah satu hal terpenting adalah kamera tidak boleh dipindahkan saat dia masih berada di tripod.Grip juga bertanggung jawab terhadap gedung, atau mengatur gedung, mengawasi gedung, setiap konstruksi yang
  • 8. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING O c t o b e r 2 3 , 2 0 1 3 diperlukan untuk mendukung jalur atau pergerakan kereta supaya bisa berjalan. Tingkat dan kerataan kerja dorongan track adalah kunci sukses pengambilan gambar. Perawatan jalur dolly dan peralatannya adalah tugas grip. Mereka akan sering membangun atau membuat beberapa hal kecil untuk memperbaiki kamera di hampir setiap objek Gaffer Gaffer adalah seorang kepala elektrik dan akan bekerja langsung dengan D.O.P. Beberapa D.O.P akan menentukan bentuk dan pintu gudang dan yang tidak di inginkan, hal ini tergantung kepada bagaimana mereka ingin bekerja bersama, Sering D.O.P akan dekat dengan gaffer daripada anggota kru lain. Mereka sangat vital untuk kesuksesannya Sejak pertama kali sinematografer Ward Russell “naik“ menjadi Director Photography, dia memberikan nasihat kepada gaffernya “Saya selalu memberitahukan kamu bahwa kamu dapat belajar dari bayangan daripada dengan melihat cahaya Anda dapat mengatakan arah, kelembutan, intensitas, dan perbandingan kepada bayangan. Bayangan memberikan kamu kontras dan kontras yang memberikan kamu bentuk dan drama. Exposure saya selalu sesuai, tidak lebih, seberapa detail saya ingin melihat dalam bayangan sama dengan seberapa terang saya ingin dari cahaya. Untuk saya, sekali anda memiliki titik yang tepat untuk cahaya, proses kreatifnya adalah seberapa banyak cahaya yang dapat anda ambil“ Kamera Film Manusia telah dibohongi oleh film selama berabad-abad.Salah satu alasannya adalah oleh satu peralatan kecil sederhana (yang juga merupakan peralatan dasar sinematografer), kamera film, untuk merekam langsung dari imaginasi kita. Hal pokok dari kamera film adalah beberapa
  • 9. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING O c t o b e r 2 3 , 2 0 1 3 kotak, salah satunya dengan lensa di depan dan mekanisme yang dapat ditarik sesuai dengan lama film setidaknya enam belas kali setiap detik Hal lainnya memiliki panjang yang sesuai untuk mekanisme film, dengan ruang yang tersisa untuk mengambil gambar setelah exposure.Saat gambar-gambar dari alat ini diproyeksikan oleh mekanisme yang sesuai, mereka memberikan representasi dari scene asli dengan semua pergerakannya yang ada didalamnya untuk ditampilkan dengan benar. Bagian mesin yang sangat tepat ini memiliki sejumlah fungsi, yang masing-masing memerlukan pemahaman dan perawatan, dari kamera untuk tetap menghasilkan yang terbaik dan konsisten.Seorang kameramen pemula harus mencoba untuk familiar dengan itu semua dan nyaman dengan pengoperasian kamera, sehingga dia dapat berkonsentrasi untuk aspek kreatif dari cinematography.Pergerakan mekanisme film adalah berbeda dengan kamera saat hanya sebagai sebuah kamera. Ilusi dari pergerakan gambar diciptakan oleh pergantian fotografi yang cepat Menghasilkan gambar yang bergerak cepat dengan panjang tertentu dari gambar yang ada adalah yang menjadi perhatian dari pandangan manusia. Jika gambar dipancarkan ke retina, mata manusia akan melihat gambar, singkatnya, secara keseluruhan dan seterusnya, untuk periode yang singkat, gambar akan tetap berada di dalam manusia saat menjadi redup atau menghilang. Jika gambar kedua ditembakkan ke retina manusia akan dapat melihat dua gambar yang berkelanjutan tanpa ada sorotan yang pertama.. Proses flashing gambar yang berkelanjutan ini akan membuat otak menganggap tidak ada jarak antara dua gambar tersebut dan pergerakannya lembut. Laju flashing gambar ke mata adalah sepuluh flash setiap detiknya, dalam laju ini efek kedip akan tidak terasa. Hanya di
  • 10. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING O c t o b e r 2 3 , 2 0 1 3 sekitar enam belas atau delapan belas gambar baru per detik yang menyebabkan pergerakan dianggap sebagai suatu pergerakan yang dapat diterima dan efek kedip dapat dikurangi sampai ke titik yang dapat diabaikan. Seiring pergantian abad, laju frame menjadi 18 frame per detik (fps) menjadi sesuatu yang umum. Saat ini baik kamera dan proyektor masih dengan tuas tangan dan memiliki kecepatan 2 putaran per detik yang akan menghasilkan laju frame, yang sangat nyaman
  • 11. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING O c t o b e r 2 3 , 2 0 1 3 B. ISTILAH /GLOSSARY YANG UMUM DIPAKAI DALAM CINEMATOGRAFI o Acting : Sebuah proses pemahaman dan penciptaan tentang perilaku dan karakter pribadi dari seseorang yang diperankan. o Added Scene : Adegan yang ditambahkan kedalam konsep asli, biasanya diambil setelah film diselesaikan. o Agent (Agent Model) : Seseorang yang dipekerjakan oleh satu atau lebih talent agency atau serikat pekerja untuk mewakili keanggotaan mereka dalam berbegosiasi kontrak individual yang termasuk gaji, kondisi kerja, dan keuntungan khusus yangtidak termasuk dalam standard guilds atau kontrak serikat kerja. Orang ini diharapkan oleh para aktor/aktris untuk mencarikan mereka pekerjaan dan membangun karir mereka. o Anamorphic : Lensa yang digunakan dalam fotografi untuk memperkecil gambar widescreen ke ukuran 35mm. Proses ini dibalik ketika memproyeksikan hasil akhir film, memunculkan gambar kembali ke ukuran normal pada layarlebar. o Answer Print : Married Print pertama dari film yang dibuat oleh lab pemroses film, dan kemudian akan digunakan untuk menetapkan standar kualitas film yang akan diedarkan kepada publik. o Apple Box : Digunakan untuk meninggikan seorang aktor/aktris serta suatu obyek sesuai dengan ketinggian yang tepat untuk pengambilan gambar. o Art Departement : Bagian artistik. Bertanggung jawab terhadap perancang set film. Seringkali bertanggung jawab untuk keseluruhan desain
  • 12. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING O c t o b e r 2 3 , 2 0 1 3 priduksi.Tugasnya biasanya dilaksanakan dengan kerjasama yang erat dengan sutradara. o Aspect Ratio : Perbandingan antara lebar dan tinggi bingkai gambar (frame) Rasio untuk tayangan televisi adalah 1,33:1 yang artinya lebar frame yang muncul di televisi adalah 1,33 kali dari tinggi. o Art Director : Seorang asisten sutradara film yang memperhatikan administrasi, hal yang penting sehingga departemen produksi selalumengetahui perkembangan terbaru proses pengambilan film. Ia bertanggung jawab akan kehadiran aktor/aktris pada saat dan tempat yang tepat, dan juga untuk melaksanakan instruksi sutradara. o Available Lighting : Pengambilan gambar tanpa tambahan cahaya buatan manusia. o Audio Visual : Sebutan untuk perangkat yang menggunakan unsur suara dan gambar. o Art Director : Pengarah artistik dari sebuah produksi. o Asisstant Producer : Seorang yang membantu produser dalam menjalankan tugasnya. o Audio Mixing : Proses penyatuan dan penyelarasan suara dari berbagai macam jenis dan bentuk suara. o Angle : Sudut pengambilan gambar. o Animator : Sebutan bagi seorang yang berprofesi sebagai pembuat animasi. o Audio Effect : Efek suara.
  • 13. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING O c t o b e r 2 3 , 2 0 1 3 o Ambience : Suara natural dari obyek gambar. o Broadcaster : Sebutan untuk seseorang yang bekerja dalam industri penyiaran. o Background : Latar belakang. o Barn Doors : Pintu berengsel yang dipasangkan di depan lampu studio yang dapat dibuka atau ditutup untuk memunculkan cahaya pada area tertentu di set. o Barney : Bungkus kain pada pelindung yang dapat dipakaikan pada kamera film atau blimped kamera film, untuk mengurangi siara mekanisme. Ada juga heated barney yang digunakan dalam suhu dingin. o Best Boy : Asisten Gaffer atau asisten Key Grip. o Blank : Selongsong senapan atau pistol yang berisi peluru buatan untuk menggantikan peluru yang sesungguhnya.Blank dipergunakan dalam film untuk mencegah terjadinya kecelakaan, walaupun sesungguhnya peluru kosong itu sendiri masih berbahaya jika ditembakan dan mengenai orang dalam jarak dekat. o Blimp : Ruangan kedap suara yang mengelilingi kamera film untuk mencekah ikutn terekamnya bunyi mekanisme kamera kedalam alat perekam suara. o Blow Up : Perbesaran ukuran film dari 16mm ke 35mm yang dilakukan di laboratorium untuk diputar di bioskop. Istilah ini juga dipergunakan
  • 14. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING O c t o b e r 2 3 , 2 0 1 3 dalam fotografi untuk memperbesar foto guna keperluan display atau promosi. o Body Frame, Body Pod : Digunakan untuk menunjang hand held camera di lapangan. o Boom Man : Individu yang mengoperasikan mikrofon boom. o Booth Man : Operator proyektor film. Orang yang bekerja dalam ruang proyeksi. o Breakaway : Sebuah set atau hand property, misalnya botol atau kursi yang dirancang untuk rusak dengan cara-cara tertentu sesuai aba-aba. o Breakdown : Biasanya merujuk pada jumlah spesifik rincian pengeluaran dalam sebuah produksi film. Dapat juga berarti pengaturan atau perencanaan berbagai adegan beserta urutan pengambilannya. o Budget : Pengeluaran keseluruhan dari produksi film. o Blocking : Penempatan obyek yang sesuai dengan kebutuhan gambar. o Bridging Scene : Adegan perantara di antara adegan-adegan lainnya. o Back Light : Penempatan lampu dasar dari sudut belakang obyek. o Breakdown Shot : Penentuan gambar yang sesuai dengan naskah atau urutan acara. o Bumper In : Penanda bahwa program acara tv dimulai kembali setelah iklan. o Bumper Out : Penanda bahwa program acara tv akan berhenti sejenak untuk iklan.
  • 15. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING O c t o b e r 2 3 , 2 0 1 3 o Call : Waktu yang diharapkan dari seorang individu anggota staf perusahaan, pemain, atau kru untuk berada di set. Jadwal biasanya didaftarkan pada call sheet yang menjadi tanggung jawab asisten sutradara dan manajer produksi. o Camera, Video / Film Camera : Sistem perangkat mekanik atau elektronik yang mengontrol pergerakan dari film yang belum diekspos di belakang lensa maupun shutter dan yang menentukan gambar serta tingkatan cahaya yang masuk kedalam film. Mekanisme ini ada yang dilengkapi kontrol kecepatan. o Camera Boom : Tempat kamera yang dapat berpindah, biasanya berukuran besar, tempat kamera dapat diproyeksikan keluar set dan atau dinaikkan di atasnya. o Camera Departement : Bagian yang bertanggung jawab untuk menyimpan, merawat dan menyediakan semua peralatan kamera yang dibutuhkan untuk memfilmkan suatu gambar bergerak (motion picture).Juga bertanggung jawab untuk penanganan film, pengisian film, dan berhubungan dengan laboratorium pemrosesan. o Cameraman : - First Cameraman sering disebut sebagai Penata Fotografi (Director of Photography – DoP) atau kepala kameramen, bertanggung jawab terhadap pergerakan dan penempatan kamera dan juga pencahayaan dalam suatu adegan. Kecuali dalam unit produksi yang kecil, Penata Fotografi tidak melakukan pengoperasian kamera selama syuting yang sesungguhnya.
  • 16. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING O c t o b e r 2 3 , 2 0 1 3 - Second Cameraman sering disebut sebagai asisten kameramen atau operator kamera, bertindak sesuai instruksi dari kameramen utama dan melakukan penyesuaian pada kamera atau mengoperasikan kamera selama syuting. - First Assistant Cameraman sering disebut Kepala Asisten untuk pada operator kamera. Seringkali bertanggung jawab untuk mengatur fokus kamera (untuk kamera film. - Second Assistant Cameraman, menjadi asisten operator kamera. o Camera Noise : Bunyi Kamera. panggilan dari bagian tata suara (Sound Departement) di set untuk mereangkan bahwa ia menerima bunyi dari kamera sehingga harus digunakan kamera lain, melakukan perbaikan kamera atau diperlukan penghalusan tambahan terhadap kamera dengan menggunakan barney atau selimut. o Camera Report : Salinan yang disimpan dalam tiap magazine film tempat asisten kameramen mencatat panjang pengambilan tiap adegan, nomer adegan, dan perintah untuk mencetak atau tidak. Laporan kamera diberikan ke laboratorium proses, bagian kamera, dan bagian produksi. o “Camera Right”, “Camera Left” : Petunjuk bagi seorang aktor/aktris untuk berputar atau bergerak.Petunjuk ini berdasarkan sudut pandang sutradara atau kamera dan dibalik sesuai dengan keadaan aktor.Ketika menghadap lensa maka bagian kanan aktor adalah bagian kiri kamera dan juga sebaliknya. o Camera Tracks : Lintasan Kamera berupa rel yang terbuat dari metal atau lembaran kayu lapis ukuran 4 x 8 yang diletakkan dilantai untuk membawa dolly
  • 17. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING O c t o b e r 2 3 , 2 0 1 3 atau camera boom. Lintasan digunakan untuk menjamin kehalusan gerakan kamera. o Can : Tempat/wadah untuk film. o Canned Music : Musik yang belum ditulis untuk film tertentu namun telah direkam dan dikatalogkan menurut gayanya dalam perpustakaan sehingga nantinya dapat dibeli dan dipergunakan. o Casting Director : Orang yang memimpin audisi pemilihan calon pemain untuk memerankan karakter yang dibutuhkan dalam sebuah naskah. o Century Stand : Digunakan untuk menahan berbagai jenis bendera yang diperlukan untuk mengurangi intensitas cahaya atau untuk menghalangi sejumlah cahaya tertentu. Juga digunakan untuk menahan atau mendukung ranting daun atau efek lain yang berhubungan dengan pencahayaan. o Changing Bag : Tas kedap cahaya dengan ritsleting ganda tempat magazines film dapat diletakkan untuk memindahkan film yang telah diekspose dan mengisi ulang magazine. Juga dibuat sehingga memungkinkan asisten kamera memasukkan tangan dan lengannya tanpa membiarkan film terkena cahaya.Biasanya digunakan jauh dari studio kaerna di studio, magazine diisi ulang diruang gelap di bagian kamera. o Character Man or Woman : Pada saat-saat tertentu seorang aktor/aktris bermain karakter, biasanya istilah ini merujuk pada aktor/aktris yang paling sesuai secara fisik untuk peran-peran selain pemain utama romantis, peran remaja atau peran sederhana. o Cinema :
  • 18. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING O c t o b e r 2 3 , 2 0 1 3 Merujuk pada Motion Picture.Berasal dari kata Yunani Kinema yang berarti gambar. o CinemaScope : Merk dagang untuk tujuan pemrosesan fotografi dan proyeksi yang mengikutsertakan kamera dengan lensa anamorfik atau proyektor dan layar berlekuk ekstra panjang.Memungkinkan proyeksi dari gambar yang jauh lebih besar dari ukuran biasanya.Banyak film kolosal dibuat dengan teknologi lensa CinemaScope karena pengaruh dari ukuran gambarnya yang cukup lebar. CinemaScope awalnya adalah sebuah jenis lensa anamorphic yang digunakan sekitar tahun 1953-1967 untuk shooting film layar lebar yang dibuat oleh presiden 20th Century Fox pada tahun 1953 dan menandai awal format anamorphic modern dalam bidang fotografi dan proyeksi film. Anamorphic lensa yang secara teori memungkinkan proses untuk membuat gambar sampai dengan aspek rasio 2.66:1, hampir dua kali lebar standar format gambar Academy yang memiliki rasio 1.37:1. Meskipun sistem lensa CinemaScope kemudian tersaingi oleh perkembangan teknologi baru yang ditemukan oleh Panavision, format anamorphic yang diprakarsai oleh CinemaScope terbukti masih sering digunakan dalam produksi film hingga hari ini. Dalam jargon industri film, bentuk singkat, ‘Scope’ masih sering digunakan secara luas baik oleh para pembuat dan pemutar film.Meskipun saat ini pada umumnya mengacu pada format tampilan 2.35:1 dan 2.39:1, penggunaan lensa anamorphic kadang masih sering digunakan. o Cinematographer (Sinematografer) : Penata Fotografi. Orang yang melaksanakan aspek teknis dari pencahayaan dan fotografi adegan. Sinematografer yang kreatif juga akan membantu sutradara dalam memilih sudut, penyusunan, dan rasa dari pencahayaan dan kamera.
  • 19. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING O c t o b e r 2 3 , 2 0 1 3 o Cinemobile : Nama dagang untuk unit lokasi pembuatan film yang lengkap dan dapt berpindah-pindah, membawa peralatan dan petugasnya dan memiliki banyak ukuran mulai dari van peralatan kecil sampai dengan bus besar. o Clapper Boards : Sepasang papan berengsel yang diketukkan saat syuting dialog ketika kamera gambar dan alat rekam suara berputar dalam kecepatan yang sinkron. frame pertama ketika papan bersentuhan kemudian disinkronkan dalam ruang pemotongan dengan bunyi “bang”, memantapkan sync antara alur suara dan alur gambar. Pada banyak tipe sistem penanda elektronik dipasangkan sisi kamera. o Commercial : Iklan. Film pendek yang umumnya berdurasi 60, 30 atau 15 detik yang dibuat khusus untuk mempromosikan suatu produk. o Composite Print : Film yang telah diedit termasuk semua gambar, suara, dan musik yang telah dicetak ke dalam pita film (seluloid). o Contact Glass : Alat bantu penglihatan terbuat dari kaca berwarna gelap berbentuk seperti monacle yang dipakaikan ke salah satu mata Penata Fotografi selama pencahayaan set untuk memeriksa tingkatan kontras dari pencahayaan tersebut. o Cook, Cookie : Dapat berupa kain dengan bingkai kawat atau lembaran kayu lapis atau plastik yang diberi pola daun ranting atau bunga untukmemunculkan bayangan pada permukaan datar.kadang buram atau tembus cahaya seperi sebuah scrim. berasal dari bahasa Yunani kukaloris yang berarti memecah cahaya.
  • 20. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING O c t o b e r 2 3 , 2 0 1 3 o Copter Mount : Copter kamera untuk penggunaan dalam pengambilan gambar aerial helikopter yang berfungsi menjaga kamera dari vibrasi helikopter.Nama dagangnya adalah Tyler Mount. o Costume Designer : Orang yang merancang dan memastikan produksi kostum secara sementara maupun permanen untuk sebuah film. o Coverage : Keseluruhan koleksi hasil pengambilan gambar individual, sudut, dan set yang terdiri dari segala kebutuhan film untuk membuat sebuah cerita lengkap. o Cover Set : Set yang digunakan untuk syuting bila adegan eksterior yang diusahakan ternyata terganggu oleh kondisi cuaca yang tidak mendukung. o Cover Shot : Bagian dari pengambilan film untuk menyediakan materi transisi dari satu bagian adegan ke bagian adegan lain dalam sebuah adegan yang sama. Bisa juga digunakan sebagai gambar tambahan atau cadangan kalau perekaman pertama tidak berhasil.Juga disebut sebagai “insurance”. o Crane, Camera Crane : Derek hidraulis yang digunakan untuk menggantung kamera film, digerakkan sebuah motor penggerak dan dikontrol dengan remote. Crane biasanya digunakan untuk pengambilan gambar obyek yang berada di tempat-tempat atau gedung yang tingginya mencapai puluhan meter. Camera Crane terpanjang di dunia saat ini mencapai panjang hingga 100 feet atau sekitar 30.48 meter (http://www.stradacranes.com/specs.php)
  • 21. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING O c t o b e r 2 3 , 2 0 1 3 o Cue : Tanda bagi aktor/aktris dalam film untuk memunculkan bagiannya dalam dialog atau tindakan. Isyarat ini dapat berupa tindakan aktor/aktris lainnya, bagian akhir dari sebuah dialog, tanda dari sutradara atau isyarat cahaya. o Cue Light : Bola lampu kecil yang dapat dinyalakan atau dimatikan oleh sutradara atau asisten sutradara dan diletakkan diluar jangkauan pandang kamera tetapi dalam jangkauan pandang aktor untuk memberi isyarat.Isyarat cahaya ini menghindari isyarat secara verbal yang dimunculkan oleh aktor. o Cut and Hold : Perintah dari sutadara agar adegan diberhentikan namun aktor/aktris tetap berada dalam posisinya. Sutradara mungkin ingin memeriksa pencahayaan, posisi, atau mengatur adegan lain yang saling bersinggungan. o Cut Back : Mengubah gambar dalam film secara cepat dari adegan saat ini ke adegan lain yang telah dilihat sebelumnya. Pemotongan ini Dilakukan tanpa ada transisi. o Cutting on The Action : Menggunakan sebuah tindakan besar dari seorang aktor/aktris sebagai titik untuk masuk lebih dekat atau lebih jauh dari orang tersebut. o Cutting Room : Tempat peralatan seorang editor film berada, misalnya moviola dan lain sebagainya dan tempat film akan digabungkan sesuai cerita yang berkesinambungan. Ruang ini biasanya ada dalam sebuah studio
  • 22. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING O c t o b e r 2 3 , 2 0 1 3 namun dapat saja berada pada lokasi tersendiri dan terpisah dari daerah studio. o Cut to : Secara cepat mengubah gambar dalam film dari adegan masa kini ke adegan lainnya tanpa adanya transisi. o Credit Title : Urutan nama-nama tim produksi dan pendukung acara. o Chroma Key : Sebuah metode elektronis yang melakukan penggabungan antara gambar video yang satu dengan gambar video lainnya dimana dalam prosesnya digunakan teknik Key Colour yang dapat diubah sesuai kebutuhan foreground dan background o Cutting on Beat : Teknik pemotongan gambar berdasarkan tempo. o Clip Hanger : Sebutan bagi adegan atau gambar yang akan mengundang rasa ingin tahu penonton tentang kelanjutan acara, namun harus ditunda karena ada jeda iklan komersial o Cut : Pemotongan gambar. o Cutting : Proses pemotongan gambar. o Camera Blocking : Penempatan posisi kamera yang sesuai dengan kebutuhan gambar o Clear-Com : Sebutan bagi penggunaan headset audio yang dihubungkan dengan Master Control. o Channel : Saluran.
  • 23. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING O c t o b e r 2 3 , 2 0 1 3 o Crazy Shot : Gambar yang direkam melalui kamera yang tidak beraturan. o Composition : Komposisi. o Continuity : Kesinambungan. o Cross Blocking : Penempatan posisi obyek secara silang sesuai dengan kebutuhan. o Crane : Alat khusus/katrol untuk kamera dan penata kamera yang dapat bergerak keatas dan kebawah. o Clip On : Mikrofon khusus yang dipasang pada obyek tanpa terlihat. o Casting : Proses pemilihan pemain sesuai dengan karakter dan peran yang akan diberikan. o Close Up : Pengambilan gambar dari jarak dekat. o Dailies : Hasil cetakan positif, dikirimkan setiap hari dari laboratorium berasal dari negatif film yang dipergunakan di hari sebelumnya. o Depth of Focus : Area tempat berbagai benda yang diletakkan dengan berbagai ukuran jarak di depan lensa akan tetap memperoleh fokus yang tajam. o Dialogue Coach or Dialogue Director : Orang dalam set yang bertanggung jawab membantu para aktor/aktris dalam mempelajari kalimat mereka selama pembuatan film. Mungkin juga membantu pengaturan dialog saat pre-syuting. o Diffusers :
  • 24. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING O c t o b e r 2 3 , 2 0 1 3 Potongan materi difusi diletakkan di depan lampu studio untuk memperhalus. o Director : Orang yang mengontrol tindakan dan dialog di depan kamera dan bertanggung jawab untuk merealisasikan apa yang dimaksud oleh naskah dan produser. o Documentary : Film yang menyajikan cerita nyata, dilakukan pada lokasi yang sesungguhnya. Juga sebuah gaya dalam memfilmkan dengan efek realitas yang diciptakan dengan cara penggunaan kamera, sound, dan lokasi. o Dolly : Kendaraan/alat beroda untuk membawa kamera dan operator kamera selama pengambilan gambar.Dolly biasanya dapat didorong dan diarahkan oleh satu orang yang disebut Dolly Grip. o Dollying : Pergerakan kamera selama pengambilan gambar dengan menggunakan kendaraan/alat beroda yang mengakomodasikan kamera dan operator kamera.Kadang disebut juga tracking atau trucking. o Double : Bisa diartikan pemain tambahan yang menggantikan aktor/aktris selama pengaturan cahaya atau dapat berarti stunt yang menggantikan aktor/aktris dalam adegan berbahaya. o Dress The Set : Perintah untuk menempatkan banyak benda (misal lampu, asbak, bunga, atau lukisan) di set untuk memunculkan realitas. o Drift :
  • 25. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING O c t o b e r 2 3 , 2 0 1 3 Ketika seorang aktor/aktris hampir tidak disadari bergerak keluar dari posisinya. Dapat juga berupa petunjuk untuk menghilang dengan suatu cara tertentu, dengan arti melakukan perlahan dan bertahap. o Dual Role : Pemutaran lebih dari satu bagian peran seorang aktor/aktris dalam sebuah film yang sama. o Dubbing : Perekaman suara manusia secara sinkron dengan gambar film.Suaranya mungkin atau mungkin tidak berasal dari aktor/aktris yang sesungguhnya serta bisa juga bahasa yang digunakan ketika film tersebut dibuat. Dubbing biasanya diselesaikan dengan menggunakan Film Loops – bagian pendek dari sebuah gambar beserta dialognya dalam bentuk married print. Aktor/aktris menggunakan gambar dan soundtrack playback sebagai panduan untuk mensinkronkan gerakan bibir dalam gambar dengan perekaman suara terbaru. Umumnya digunakan untuk memperbaiki perekaman asli yang buruk., performa artistik yang tidak dapat diterima atau kemungkinan kesalahan dalam dialognya. Juga digunakan untuk perekaman lagu dan versi bahasa lain setelah proses pemfilman. o Dulling Spray : Sebuah penyemprot aerosol yang menyisakan lapisan yang tidak mengkilat pada permukaan apapun dan tidak mengakibatkan penyilauan pada lensa kamera. o Duration : Waktu yang diberikan atau dijalankan. o Dimmer : Digunakan untuk mengontrol naik turunnya intensitas cahaya. o Dissolve :
  • 26. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING O c t o b e r 2 3 , 2 0 1 3 Teknik penumpukan gambar pada editing maupun syuting multi kamera. o Depth of Field : Area dimana seluruh obyek yang duterima oleh lensa dan kamera muncul dengan fokus yang tepat. Biasanya hal ini dipengaruhi oleh jarak antara obyek dan kamera, focal length dari lensa dan f-stop o Dramatic Emotion : Emosi gambar secara dramatis. o Editing : Proses penyuntingan gambar. o Editor : Sebutan bagi seseorang yang berprofesi sebagai ahli penyuntingan gambar video dan audio. o Editorial Departement : Divisi dimana semua potongan film yang telah dihasilkan digabungkan sehingga membentuk urutan yang koheren, kadang dengan bantuan asisten sutradara atau produser. o Electric Departement : Bertanggung jawab terhadap penjagaan dan penyediaan segala alat elektrik. (misalnya: lampu, kabel, dan lain sebagainya) untuk kebutuhan film. o Electrician : Orang yang bertanggung jawab terhadap penempatan dan penyesuaian cahaya serta menyediakan listrik sesuai kebutuhan tiap alat. o Exclusive Contract : Kontrak yang menyatakan bahwa seseorang dapat bekerja hanya untuk orang atau perusahaan tertentu yang mengontraknya. o Exhibitor :
  • 27. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING O c t o b e r 2 3 , 2 0 1 3 - Orang atau perusahaan yang memiliki bioskop atau drive-in atau sejenisnya yang memungkinkan ditontonnya sebuah film. - Teater atau drive-in yang mempertunjukkan sebuah film. o Exposed : Bahan baku film yang telah dipakai untuk merekam gambar. Kata “exposed” wajib dicantumkan pada setiap can film yang telah dipakai. o Ext. : Eksterior.Bagian manapun dari film yang direkam di luar ruangan. Halaman rumah, jalanan kota, gurun, hutan atau puncak gunung, beberapa lokasi dapat dibuat tiruannya di dalam studio namun tetap dinamakan eksterior dalam naskah. o Extra : Orang yang dipekerjakan sebagai pemain latar, misalnya sebagai salah satu orang dalam kerumunan dalam adegan di jalan. o Engineering : Sebutan dalam pengerjaan dan pembagian kerja dalam masalah teknis penyiaran. o Establish Shot : Gambar yang natural dan wajar. o Extreme Close Up : Pengambilan gambar dari jarak dekat. o Fade Out, Fade In : o Efek berupa gambar yang perlahan hilang dan menjadi gelap (fade out) atau gambar yang muncul dari kegelapan (fade in).Digunakan untuk menekankan berlalunya waktu atau akhir dari adegan atau cerita. o False Move : Gerakan yang tidak terencana oleh aktor/aktris sebelum melakukan gerakan yang telah direncanakan.False Move yang dilakukan aktor dapat memunculkan masalah dengan pengatur dolly grip untuk
  • 28. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING O c t o b e r 2 3 , 2 0 1 3 bergerak bersama dolly dan kamera karena ia berpikir bahwa gerakan aktor adalah isyarat untuk menggerakan kamera. o Fast Motion : Melakukan pemfilman dengan kecepatan dibawah standar kemudian memproyeksikan dengan kecepatan standar untuk membuat tindakan terlihat lebih cepat dari normal.Juga menciptakan efek masa lalu dan film bisu. o Feature Part : Peran yang tidak terlalu penting untuk seorang bintang, tapi cukup besar untuk memunculkan perhatian khusus.Biasanya dilakukan oleh aktor/aktris yang telah dikenal baik oleh penonton.Saat ini lebih dikenal dengan Cameo. o Fifty-fifty : Biasanya sudut kamera atau pengambilan gamabr ketika dua orang aktor/aktris saling berhadapan, berbagi lensa dengan adil. Juga disebut sebagai a two shot atau a two. o Fill Light : Set pencahayaan umum yang digunakan untuk memperhalus kontras dari key lighting. o Film : Media untuk merekam gambar yang menggunakan seluloid sebagai bahan dasarnya.Memiliki berbagai macam ukuran lebar pita seperti 16mm dan 35mm. o Film Clip : Bagian pendek dari sebuah film. o Film Loader : Pengisi Film. Anggota tim kamera kadang adalah asisten kameramen yang mengisi film yang belum diekspos ke dalam magazine dan
  • 29. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING O c t o b e r 2 3 , 2 0 1 3 mengeluarkan film yang telah diekspos untuk dimasukkan kembali ke dalam can. o First Run : Pertama kali sebuah film dilepas ke bioskop untuk ditonton.Saat ini lebih dikenal dengan premiere. o Fishpole Boom : Sebuah tiang ringan yang dapat digenggam dan dapat dipindahkan untuk digunakan meletakkan mikrofon di lokasi yang sulit selama pemfilman. o Flag : Miniatur Gobo dari kayu lapis atau kain pada bingkai metal yang diletakkan pada century stand. o Flare : Ketika suatu obyek atau cahaya dari set memantulkan cahaya yang tidak diinginkan scara langsung pada lensa. o Flashback : Bagian dari cerita film yang mengisahkan waktu periode awal, tergantung dari cerita. o Flub : Ketika aktor/aktris melakukan kesalahan dalam pengucapan dialog – flubbed his line o Fluid Head : Landasan pada tripod kamera yang memberikan gerakan halus untuk kamera melalui penggunaan flywheel yang diletakkan dalam wadah berisi minyak dalam landasan itu sendiri. o Focus : Penyelarasan gambar secara detail, tajam, dan jernih hingga mendekati obyek aslinya o Fog Maker :
  • 30. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING O c t o b e r 2 3 , 2 0 1 3 Menggunakan cairan khusus sehingga fog maker dapat memunculkan efek kabut, asap, efek kabur (blur), dan kelembaban. Dengan menggunakan cairan jenis lain maka dapat digunakan untuk menghilangkan kabur yang tidak diinginkan. Alat ini dapat berukuran kecil, mesin yang dapat digenggam atau mesin besar yang diletakkan di kereta. o Follow Focus : Perubahan fokus kamera selama adegan untuk mempertahankan fokus pada aktor/aktris yang bergerak mendekati atau menjahui kamera.Biasanya menjadi tugas first assistant cameraman. o Follow Shots : Pengambilan gambar dengan kamera bergerak memutar untuk mengikuti pergerakan pemeran dalam adegan. o Final Editing : Proses pemotongan gambar secara menyeluruh. o Floor Director : Seseorang yang bertanggungjawab membantu mengkomunikasikan keinginan sutradara dari master control ke studio produksi o Footage : Gambar-gambar yang tersedia dan dapat digunakan. o Footage Counter : Alat penghitung yang berada pada kamera untuk tetap dapat mengikuti jumlah film yang telah diekspose. o Four Walled Set : Sebuah set yang memiliki 4 dinding bukan 3 seperti biasanya. Keempat dinding menutup area aksi secara sempurna namun mungkin dapat dipindahkan untuk memungkinkan pergerakan cahaya dan kamera selama melakukan pengambilan gambar. o Frame :
  • 31. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING O c t o b e r 2 3 , 2 0 1 3 - Suatu gambar dari banyak gambar pada gulungan film yang telah diekspose, ukuran frame bervariasi sesuai format yang akan diambil gambarnya. - Menyesuaikan kamera dan lensa sehingga gambar yang akan diambil memiliki batasan yang diinginkan. o Frame per Second (fps) : Sebuah film 35mm berputar dalam kamera dengan kecepatan normal menghasilkan 24 frame perdetiknya sehingga bila banyak frame yang diputar tiap detiknya aksi dari subyek akan diperlambat ketika diproyeksikan dalam kecepatan normal. Bila lebih sedikit dari 24 frame yang diputar maka aksi tampat dipercepat bila diproyeksikan dengan kecepatan normal. o Freelancer : Orang yang tidak terikat kontrak dengan produser atau perusahaan manapun. o Freeze : Perintah bagi aktor/aktris untuk menghentikan aksi namun mempertahankan posisinya. Dalam film yang aktor/aktris atau obyek lain muncul dengan tiba-tiba misalnya “pop in” pada layar maka aktor/aktris dalam adegan akan diminta untuk diam. Orang atau obyek kemudian ditempatkan di posisinya kemudian perintah untuk “action” diberikan dan adegan dilanjutkan. Dalam pemotongan film di bagian tengah dari masuknya aktor/aktris atau penempatan obyek akan dihilangkan. o Gaffer : Pemimpin electrician yang bertanggung jawab di bawah Director of Photography mengenai pencahayaan set. o Geared Head :
  • 32. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING O c t o b e r 2 3 , 2 0 1 3 Unit dimana kamera dipasangkan yang dapat dihubungkan pada dolly atau crane dan panned (gerakan secara horisontal) atau tilted (gerakan secara vertikal) memungkinkan kamera untuk mengikuti gerakan. o Gen : Truk generator yang digunakan untuk menyediakan tenaga listrik ketika unit film berada di lokasi atau tambahan penyediaan tenaga di studio. Juga disebut sebagai genset. o Gobo : Layar kayu yang dicat hitam. Digunakan untuk menghalangi cahaya dari sati atau lebih pencahayaan lampu studio, suatu set peralatan yang digunakan untuk mecegah jatuhnya cahaya yang tidak diinginkan ke lensa kamera atau area set. Biasanya diletakkan pada sanggahan yang dapat disesuaikan.Gobo tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran. o Green Departement : Bertanggungjawab untuk menyediakan pepohonan, semak, bunga, rumput, dan benda-benda hidup lainnya baik yang asli maupun buatan. o Grip : o Orang yang berwenang memindahkan dan mengatur trek atau jalannya kamera – apapun yang membutuhkan cengkeraman yang kuat – di set. o Grip Chain : Rantai ringan yang digunakan untuk berbagai keperluan yang dilakukan oleh bagian grip.pada set biasanya digunakan pada sekitar kaki kursi atau sofa yang ditempati pemain untuk mencegahnya bergerak. o Hairdresser : Spesialis penata rambut untuk film.Seorang hairdresser mungkin bekerja dengan penata rambut laki-laki maupun perempuan.
  • 33. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING O c t o b e r 2 3 , 2 0 1 3 o Hairdresser Departement : Bertanggungjawab atas kebutuhan rambut asli maupun wig untuk para aktor dan aktris. o Hand Cue : biasanya diberikan oleh sutradara atau asistennya untuk menunjukan waktu masuk seorang aktor/aktris atau bagian khusus dari suatu adegan. o Hand Held : Mengambil gambar dengan kamera ringan seperti handycam, jenis yang dapat ditahan oleh operator kamera dengan tangannya selagi mengambil gambar, berlawanan dengan meletakkannya pada gear head atau tripod.Memberikan fleksibilitas yang lebih. Teknik penggunaan kamera dengan tangan tanpa tripod o Headroom : Ruangan bagian atas suatu obyek dalam gambar dengan bagian atas frame. o High Head : Tripod logam kecil dengan ketinggian tertentu yang dapat dipasangkan ke lantai untuk mempertahankan posisinya.Digunakan untuk menahan kamera saat pengambilan gambar dengan sudut rendah. o Hot Set : Suatu set yang telah diisi barang dan dekor untuk syuting. Penggambaran ini biasanya mengindikasikan bahwa set tersebut tidak boleh dimasuki atau digunakan. o Hot Spot : Area dalam set yang memiliki pencahayaan yang sangat terang. o Hunting Location : Proses pencarian dan penggunaan lokasi yang tepat dan terbaik untuk syuting.
  • 34. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING O c t o b e r 2 3 , 2 0 1 3 o Idiot Cards : Kartu besar tempat dialog dituliskan untuk aktor yang tidak dapat mengingat kalimatnya. Dapat juga berarti sebuah bagian mesin elektronik yang mahal disebut Tele-Prompter, dimana sebuah gulungan kertas ditempatkan di depan atau dekat dengan kamera dan dituliskan dialognya dengan huruf yang besar sehingga mudah untuk dibaca. Bisa juga disebut dengan Cue cards. o Independent : Seseorang yang membuat film tanpa dipekerjakan oleh sebuah studio besar. o Insert Shot : Suatu obyek biasanya yang dicetak seperti surat kabar atau sebuah jam, dan dimasukkan ke dalam rangkaian untuk menjelaskan tindakan. o Int. : Interior.Bagian dari film yang diambil didalam ruangan. Interior dapat berupa set yang dibentuk di studio atau diluar studio. Lebih dikenal sekarang ini sebagai location interiors. o Intercut : Mengubah urutan tindakan dari belakang ke depan dari sebuah adegan ke adegan lain, biasanya dilakukan dengan kecepatan cukup tinggi. o Iris : bagian yang terbuka dari sebuah lensa atau bagian belakang yang mengatur masuknya cahaya kdalam film. ukuran Iris dapat dikontrol oleh operator kamera. o Jell : Gelatin atau materi plastik berwarna yang digunakan di depan sebuah lampu untuk mengubah warna cahaya dari lampu tersebut. Bisa juga disebut dengan Gel. o Jumping Shot :
  • 35. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING O c t o b e r 2 3 , 2 0 1 3 Proses pengambilan gambar secara tidak berurutan o Jimmy Jib : Katrol kamera otomatis yang digerakan dengan remote o Key Grip : Orang yang memimpin para pekerja grip. o Key Light : Cahaya utama yang digunakan untuk menerangi subyek tertentu. o Lab : Secara umum disebut sebagai suatu tempat untuk memproses exposed film pada tahap akhir. o Lens (Lensa) : Konstruksi dari berbagai macam potongan kaca yang dipasang sesuai kebutuhan dan dimasukkan kedalam tube metal.Beberapa jenis lensa bersifat tetap dalam arti tidak dapat diubah-ubah panjangnya. o Light Meter : Instrumen kecil dan dapat dipegang dengan tangan yang digunakan untuk mengukur intensitas cahaya. o Lining Up : Membatasi adegan.Operator kamera atau sutradara mengatur penempatan kamera sehingga mencakup ruang pengelihatan yang diinginkan.Dapat juga berarti framing. o Limbo : Melakukan pengambilan gambar pada area atau set yang tidak dapat dijelaskan sebagai suatu lokasi khusus. Dapat digunakan untuk adegan close-up, insert, dan lain sebagainya. o Lip-Sync : Sesi perekaman saat seoarang aktor/aktris menyesuaikan suaranya dengan gerakan bibir dari gambar. o Location Departement :
  • 36. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING O c t o b e r 2 3 , 2 0 1 3 Bertanggung jawab untuk mendapatkan lokasi khusus yang dibutuhkan untuk syuting film serta membuat penagturan agar seluruh kru dan peralatan dapat mencapai lokasi tersebut. o Long Focus Lens : Istilah yang relatif digunakan untuk menggambarkan lensa yang lebih panjang dari ukuran fokus normal (telephoto) dan memberikan perbesaran image. o Looks : Arah khusus yang diminta pada aktor/aktris untuk menagrahkan matanya dengan tujuan untuk menyesuaikan tindakan pada gambar sebelumnya.Bisa juga untuk mengindikasikan lokasi seseorang atau benda yang tidak ada dalam gambar, misalnya diluar kamera. o Long Shot : Gambar direkam dari jarak jauh. Biasanya digunakan dengan cara pengambilan gambar dari sudut panjang dan lebar. o Magazine : Wadah film yang membentuk bagian dari suatu kamera atau proyektor. Magazine bersifat tahan cahaya serta tidak memungkinkan cahaya untuk masuk ke film yang belum atau sudah exposed didalam magazine. o Magnetic Recorder : Alat perekam pita magnetik. o Make-Up Call : Waktu untuk aktor/aktris berada pada bagian make-up atau ruang rias sebelum dimulainya syuting. o Make-Up Departement : bagian yang bertanggung jawab terhadap penampilan aktor/aktris agar sesuai dengan kebutuhan skenario pada saat syuting. o Mark It :
  • 37. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING O c t o b e r 2 3 , 2 0 1 3 Perintah terhadap asisten kamera untuk melepaskan clapper stick pada slate board untuk memberikan tanda suara pada adegan ketika kamera sedang berjalan pada kecepatan fotografi. o Marks : Digunakan untuk memberikan referensi pada aktor/aktris atau dolly mengenai posisi tertentu dalam suatu adegan. Tanda ini dapat dibuat ditanah atau lantai dengan menggunakan kapur, kertas perekat, tees atau segitiga dari kayu serta metal. o Married Print : Gabungan antara track gambar dan suara setelah film tersebut selesai diedit. Istilah ini tidak dikenal dalam produksi dengan menggunakan format video. o Match : Menghasilkan ulang suatu tindakan yang dilakukan dalam adegan lain sehingga keduanya dapat dipotong sehingga menghasilkan posisi yg dapat disesuaikan. o Matching Directions : Penyesuaian adegan dalam film seperi masuk dari kiri ke kanan sehingga orang atau alat transportasi dalam film tidak memiliki arah yang terbalik ketika pengambilan gambar lain dimasukkan. o Matte : Sebuah cut-out atau penutup sebagian yang diletakkan didepan lensa untuk mencegah ekspose dari bagian film. Misalnya sepasang kembar identik sedang berbicara, padahal hanya satu aktor/aktris yang memerankan peran tersebut. o Matte Box : Sebuah frame yang dipasang didepan lensa kamera dan didesain untuk menahan matte kamera yang digunakan pada suatu efek khusus. Matte Box biasanya dikombinasikan dengan sunshade.
  • 38. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING O c t o b e r 2 3 , 2 0 1 3 o Measuring Tape : Alat ukur yang digunakan untuk mengukur jarak dari lensa ke subyek dengan tujuan untuk menentukan fokus secara tepat. o Microphone Shadow : Munculnya bayangan dari mikrofon pada bagian set yang masuk pada area pandang kamera. Bila muncul pada gambar maka It’s a no-no (gambar tidak terpakai). o Mock-Up : Tiruan suatu benda yang dibuat seperti asli tapi hanya berupa bagian tertentu saja menurut kebutuhan. o Montage : Urutan gambar yang mengalir, menyatu, atau kadang dipotong dari yang satu ke yang lainnya.Digunakan untuk memperlihatkan peningkatan atau pembalikan waktu terhadap perubahan lokasi. o M.O.S. : Porsi gamar dari sebuah adegan yang diambil tanpa merekam suaranya.Inisial ini awalnya muncul dari sutradara Eropa yang tidak dapat mengucapkan WS dan mengatakan Mit Out Sound. o Moving Shot : Teknik pengambilan gambar dari obyek yang bergerak. o Music Departement : Bertanggungjawab dalam pengaturan atau menyediakan musik yang akan digunakan dalam film. o Master Control : Perangkat teknis utama penyiaran untuk mengontrol proses distribusi audio dan video dari berbagai input pada suatu produksi acara o Medium Close Up : Pengambilan gambar dari jarak yang cukup dekat. o Medium Shot :
  • 39. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING O c t o b e r 2 3 , 2 0 1 3 Gambar diambil dari jarak dekat. o Medium Long Shot : Gambar diambil dari jarak yang panjang dan jauh o Middle Close Up : Pengambilan gambar dari jarak sedang o Master Shot : Gambar pilihan utama dari sebuah adegan yang kemudian dijadikan referensi atau rujukan pada saat melakukan proses editing. o N.G. : No Good (tidak baik) Istilah ini dipakai sebagai komentar terhadap pengambilan gambar yang tidak baik pada laporan kamera dan suara, seperti misalnya N.G. Sound atau N.G. Action o NTSC (National Television Standards Committee) Sistem warna televisi yang dipergunakan di negara Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya, NTSC terdiri dari 525 garis pemindaian yang berada pada rate 30 frame perdetiknya. o Non-Exclusive Contract : Kesepakatan dimana sesorang dijamin untuk ikut dalam sejumlah produksi namun diperbolehkan untuk bekerja pada produksi lainnya. o Non-Theatrical Film : Film yang tidak dipertontonkan di bioskop melainkan untuk film pelatihan. o O.S. : Off Screen (tidak tampak pada layar). o Outs, Out Takes : Bagian gambar yang tidak masuk pada versi lengkap dari sebuah film. o Overlap : Perintah untuk aktor/aktris agar memulai dialog tanpa harus menunggu pemeran lainnya menyelesaikan dialognya.
  • 40. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING O c t o b e r 2 3 , 2 0 1 3 o Opening Scene : Adegan yang dirancang khusus untuk membuka acara atau cerita. Biasanya adegan ini dikemas secara kreatif dan menarik untuk mendapatkan perhatian dari penonton o PAL (Phase Alternation by Line) : Sistem warna televisi yang pertama kali dibuat di Jerman, dan digunakan di Eropa dan beberapa negara lain termasuk Indonesia. PAL terdiri dari 625 garis pemindaian berada pada rate 25 frame perdetiknya. o Plot : Alur cerita dari sebuah naskah. o P.O.V. : Point of View (Sudut Pandang). o Practical : Deskripsi dari sesuatu dalam sebuah set film seperti pada kehidupan nyata. Misalnya kompor gas, bak cuci, pintu terbuka, pencahayaan lampu. o Print : Perintah ketika pengambilan gambar telah lengkap dan dikirim ke laboratorium untuk dikembangkan. o Producer : Sebutan ini untuk orang yang memproduksi sebuah film tetapi bukan dalam arti membiayai atau menanamkan investasi dalam sebuah produksi. Tugas seorang produser adalah memimpin seluruh tim produksi agar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan bersama, baik dalam aspek kreatif maupun manajemen produksi dengan anggaran yang telah disetujui oleh executive producer. o Production Departement :
  • 41. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING O c t o b e r 2 3 , 2 0 1 3 Bagian yang menentukan batasan biaya dan menangani persiapan dan pelaksanaan atas segala keperluan dalam sebuah produksi. o Production Assistant : Bertanggung jawab atas segala hal yang terjadi dilapangan selama proses produksi. o Production Manager : Orang yang bertanggung jawab atas detail produksi dari awal sampai produksi itu selesai. o Production Unit : Terdiri dari sutradara, kru kamera, kru tata suara, bagian listrik dan semua orang yang diperlukan dalam suatu produksi. o Prop Box (Kotak Properti) : Tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran serta memiliki roda yang gunanya sebagai tempat penyimpanan barang-barang kebutuhan suatu produksi. o Prop Man : Bertugas untuk memastikan bahwa properti ada ditempat yang seharusnya pada saat dibutuhkan untuk suatu produksi. o Power Pack : Tempat khusus untuk pembagian arus listrik. o Panning : Pergerakan horisontal kamera dari kiri kekanan maupun sebaliknya. o Rain Cluster : Sebuah perangkat sprinkler yang dapat digantung diatas kepala untuk memberikan simulasi efek dari hujan. Di sini sering memakai semburan dari mobil pemadam kebakaran. o Raw Stock : Film yang belum diekspose. o Reaction Shot :
  • 42. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING O c t o b e r 2 3 , 2 0 1 3 Pengambilan gambar yang dimasukkan dalam sebuah adegan untuk menunjukkan efek kalimat atau tindakan terhadap partisipan lain dalam adegan tersebut. o Reel of Film : Jumlah film yang akan diproyeksikan dalam waktu 10 menit. 900 feet untuk ukuran 35mm atau 360 feet untuk ukuran 16mm. Gulungan standar dapat menampung film sepanjang 1000 feet untuk 35mm dan 400 feet untuk 16mm. o Reflector : Pemantul yang permukaannya berlapis perak digunakan untuk memantulkan cahaya. Untuk pengambilan film eksterior reflektor sering digunakan untuk mengarahkan sinar matahari ke bagian dalam suatu adegan. o Release Print : Married Print yang dibuat untuk didistribusikan ke bioskop setelah answer print (telah disetujui) o Re-Load : Penanda dari departemen kamera atau tata suara ketika mereka telah kehabisan persediaan untuk merekam. o Remake : Produksi suatu film yang sebelumnya telah diproduksi. o Re-Run : o Memutar ulang suatu film atau acara televisi. o Research Departement : Bagian riset yang terdiri dari orang-orang yang menilai otentisitas artikel, benda, kostum, dan peristiwa dalam sebuah film sebelum produksi film tersebut dijalankan. o Resolution, Resolving Power :
  • 43. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING O c t o b e r 2 3 , 2 0 1 3 Kemampuan lensa atau film untuk menangkap serta menunjukkan detail yang halus. o Re-Take : Pengulangan sebuah adegan dalam syuting. o Reverse, Reverse Angle : Lawan dari sudut kamera dari adegan yang baru saja diselsaikan untuk memperlihatkan sisi lain dari gambar. o Rigging : Sebuah rangka pondasi untuk penyangga lampu penerangan pada suatu set. Sering disebut juga dengan Scaffolding. o Roll, Rool ‘em : Perintah yang biasanya diberikan oleh asisten sutradara ketika sutradara merasa adegan telah siap untuk pengambilan gambar dengan memfungsikan kamera film dan peralatan rekam lainnya. o Rough Cut : Penggabungan dari berbagai adegan film menurut suatu cerita yang komprehensip, biasanya sudah dengan dialog dan soundtrack. o Running Shot : Menggerakkan kamera untuk menyesuaikan dengan aktor/aktris ketika mereka menyeberangi set atau lokasi. o Rushes : Cetakan dari hasil pengambilan gambar hari itu yang diproses pada hari yang sama sehingga dapat dilihat pada besoknya. o Rundown : Susunan isi dan alur cerita dari program acara yang dibatasi oleh durasi, segmentasi, dan bahasa naskah o Run Through : Latihan akhir bagi seluruh pendukung acara yang disesuaikan dengan urutan acara dalam rundown
  • 44. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING O c t o b e r 2 3 , 2 0 1 3 o Retake : Pengambilan ulang suatu gambar/adegan. o Sandbag : Tas/bungkusan berisi pasir untuk pemberat. o Scouting : Mencari lokasi untuk produksi atau bisa juga mencari orang yang berbakat. o Screen Play : Naskah lengkap yang menjadi bahan untuk melakukan produksi film. o Screen Test : Sebuah adegan yang memberikan kesempatan bagi aktor/aktris untuk memperlihatkan kemampuannya.Adegan ini biasanya diambil dari film untuk mempertimbangkan seorang aktor/aktris diambil lengkap dengan menggunakan kostum, set, dan riasan. o Scrim : Sebuah bendera yang dibuat dari materi tembus cahaya.Kegunaannya adalah sebagian untuk mengurangi dan mendifusikan sumber cahaya.Berada ditengah antara sebuah gobo dan sebuah diffuser. o Script Supervisor, Script Clerk : Bertanggung jawab untuk mencatat seluruh adegan dan pengambilan gambar yang diproduksi.termasuk semua informasi yang diperlukan seperti durasi, arah gerakan, penagrahan mimik wajah, penempatan aktor/aktris dan properti, serta gerakan fisik yang harus disesuaikan aktor/aktris dalam semua cakupan yang berurutan untuk kemungkinan pengambilan gamabr ulang. Semua informasi ini dimasukkan dalam salinan naskah milik supervisi naskah dan digunakan oleh editor ketika tahap editing.Dalam salinan ini juga dimasukkan catatan dari sutradara untuk editor. o Sequence :
  • 45. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING O c t o b e r 2 3 , 2 0 1 3 Sebuah rangkaian adegan. o Shutter : Mekanisme kamera yang mencegah cahaya masuk ke film diantara pengukuran frame sehingga serial foto yang terpisah memiliki jarak walaupun gulungan film tetap diputar dalam kamera. o Sneak, Sneak Preview : Pemutaran film di bioskop tanpa pemberitahuan sehingga pembuat film dapat memperoleh tanggapan dari penonton sebelum didistribusikan secara umum. Seringkali tanggapan dari penonton untuk membuat perubahan dalam film yang menurut produser akan membuat film tersebut lebih berhasil dipasaran. o Soft Focus : pengambilan gambar dengan lensa yang diatur sedikit out of focus sehingga subyek tampak agak buram. seringkali digunakan ketika memfoto seorang aktor.aktris yang mulai terlihat berkerut. o Soft Light : Pencahayaan lampu yang memungkinkan tidak menghasilkan bayangan dan berpendar secara keseluruhan. o Sound Camera : Kamera yang beroperasi dengan tenang selama perekaman gambar sehingga suara dapat direkam tanpa adanya bunyi dari kamera. o Splice, Splicing : Penggabungan akhir dari 2 buah film sehingga terbentuk sebuah kesatuan yang berkesinambungan. Proses ini disebut splicing, hubungannya disebut splice. o Sprocket : Roda dengan gerigi teratur yang mencengkeram bagian pinggir film untuk menggerakkannya didalam kamera. o Still man, Photographer :
  • 46. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING O c t o b e r 2 3 , 2 0 1 3 Bertanggungjawab atas publiitas dan pembuatan foto set serta lokasi. Dapat juga digunakan pada kesempatan tertentu. o Stop Frame : Pengulangan sebuah frame film untuk memberikan efek diam pada aksi. Juga disebut dengan freeze frame. o Storyboard : Sketsa yang menggambarkan adegan dalam film.Digunakan untuk mempemudah pengambilan gambar. o Sunshade (Lens Shade) : Kotak persegi panjang untuk meningkatkan ukuran lensa keluar, dipasangkan pada kamera diabgian lensa depan untuk mencegah masuknya cahaya kedalam lensa. o Super, Super Imposure : Penempatan sebuah gambar diatas gambar lainnya, misalnya title atau subtitle terjemahan bahasa. o Swish Pan : Gerakan panning ketika kamera digerakkan secara cepat dari sebuah sisi ke sisi lainnya, menyebabkan gambar menjadi kabur untuk memunculkan kesan gerakan mata secara cepat. o Simply Shot : Gambar yang diambil dari sudut yang mudah. o Script Format : Format penulisan naskah acara. o Script Marking : Penandaan pada naskah untuk menjadi catatan bagi sutradara maupun pendukung produksi lainnya o Stock Shot :
  • 47. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING O c t o b e r 2 3 , 2 0 1 3 Berbagai macam gambar yang direkam untuk kemudian menjadi pilihan atau tambahan pada saat gambar-gambar utama memasuki proses editing o Suspense : Istilah yang digunakan untuk menunjukkan adegan yang menegangkan dan mengundang rasa was-was bagi penonton o Steadycam : Sebuah alat tambahan untuk menyetabilkan dan meminimalkan goncangan pada kamera saat kamera merekam adegan bergerak yang mengharuskan kameraman merekam adegan tersebut sambil berjalan atau berlari. o Steady Shot : Gambar sempurna dan tidak terlalu banyak bergerak dan dapat dinikmati dengan posisi diam o Slow Motion : Pergerakan gambar yang diperlambat sesuai dengan kebutuhan cerita. o Tag, Tag Line : Kalimat atau tindakan dalam sebuah adegan terakhir dari sebuah film yang diharapkan dapat menjadi puncak dari apa yang telah disuguhkan sebelumnya. o Teaser : Adegan pertama dari keseluruhan gambar dari cerita.Biasanya adegan yang menarik, digunakan di televisi. o Telecine : Proses transfer gambar bergerak yang terekam dalam film seluloid ke dalam format video. Proses ini diperlukan agar film bisa diputar di perangkat video atau komputer. Proses ini juga penting agar editor bisa mengedit atau memproses lebih lanjut adegan demi adegan dalam
  • 48. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING O c t o b e r 2 3 , 2 0 1 3 film tersebut dan kadang menggabungkannya dengan berbagai efek animasi lengkap dengan bumper dan teks / credit title. o Tele-Photo Lens : Lensa dengan panjang fokus lebih besar dari normal yang digunakan untuk membuat obyek jauh menjadi dekat. o That’s a Hold : Perintah dari sutradara pada script supervidor dan asisten kamera bahwa pengambilan gambar yang baru saja selesai tidak akan dikirim ke lab untuk dicetak tapi diberi label “hold” sampai pengambilan gambar lainnya telah selesai dan sutradara memutuskan gambar mana yang akan dicetak. o Tilt : Menggerakan kamera secara vertikal (naik-turun). o Tone Track : o Soundtrack yang memunculkan bunyi latar yang diasosiasikan dengan lokasi interor atau eksterior.Suara ini biasanya tidak disadari namun memberikan sentuhan realitas yang dibutuhkan oleh sebuah film. o Top Lighting : Cahaya dari sumber yang diletakkan diatas subyek sehingga turun menyinari. o Transportation Departement : Bertanggungjawab terhadap semua kendaraan yang digunakan oleh kru dan pemain selama syuting berlangsung.Dalam hal ini termasuk antar dan jemput kru atau pemain. o Treatment : Presentasi detail dari cerita sebuah film namun belum berbentuk naskah. o Triangle :
  • 49. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING O c t o b e r 2 3 , 2 0 1 3 Alat yang digunakan untuk menahan kaki-kaki tripod agar tidak bergerak jika diletakkan di lantai yang licin. o Two/Three Shot : Perintah yang seringkali digunakan oleh sutradara untuk mengarahkan kamera pada dua/tiga obyek yang dituju. o Unit Manager : Bertanggungjawab atas kelancaran operasi perusahaan film di lokasi. o Variable Speed Motor : Variasi kecepatan film di kamera untuk keperluan efek khusus. o Viewfinder : Instrumen optik yang diletakkan samping kiri blimp yang memungkinkan operator kamera untuk mengikuti aksi saat kamera sedang merekam. o Voice Cue : Sinyal vokal dari sutradara atau aktor/aktris dalam adegan bahwa sudah waktunya aktor/aktris lain masuk. o VTR : Video Tape Recorder. o Very Long Shot : Gambar yang diambil dari jarak yang sangat jauh. o Voice Over : Suara dari announcer atau penyiar untuk mendukung isi cerita (narasi). o Wardrobe Box : Kotak penyimpanan kostum. o Wardrobe Departement : Bertanggungjawab atas pemilihan kostum yang akan dipergunakan untuk produksi. o Wild Line :
  • 50. DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK NEGERI 1 PUNGGING O c t o b e r 2 3 , 2 0 1 3 Kalimat yang biasanya direkam setelah pengambilan gambar atau diakhir syuting pada hari itu.Dipergunakan untuk mengulang kalimat dari suatu adegan yang telah diambil karena tidak jelas. o White Balance : Prosedur untuk mengoreksi warna gambar dari kamera dengan mengubah sensitivitas CCD ke dalam spektrum warna.Umumnya prosedur ini menggunakan warna putih sebagai dasar. o Wild Recording : Perekaman yang tidak dilakukan selama proses fotografi. efek suara dan bunyi acak biasanya direkam dengan cara ini, kadang untuk narasi dan musik juga. Seringkali disebut Non-Sync. o Wind Machine : Kipas angin besar yang ditutup dengan kawat pengaman.Digunakan untuk menciptakan efek angin. o Wipe : Efek optik antara 2 gambar dimana gambar ke-2 mulai di bagian luar layar dan menghapus gambar pertama sampai dengan garis yang masih terlihat dan pada akhirnya menutupi gambar pertama. o Wrap : Perintah yang digunakan untuk memberitahukan pada semua orang bahwa syuting pada hari itu sudah selesai.