Mise en scene adalah pengaturan visual dalam sebuah film, termasuk aktor, latar belakang, pencahayaan, kostum, dan lainnya. Beberapa faktor penting mise en scene adalah setting latar, pencahayaan, ruang, komposisi, tata rias dan kostum, pemilihan film stock, rasio aspek, akting, dan blocking aktor.
1. Mise En Scene
ADE PUTRANTO PRASETYO WIJIHARTO TUNGGALI, M.A.
Kajian Kritis Film
2. Cakupan Kegiatan Promosi UNISA
Yogyakarta GUMREGAH
Mise En Scene
Mise en Scene sendiri berasal dari bahasa Perancis yang berarti
menempatkan satu objek dalam adegan. Apabila diaplikasikan
dalam sebuah film, maka akan mengacu pada semua aspek visual
yang tampil pada film, seperti aktor, setting, background,
pencahayaan, kostum dan lain sebagainya.
Mise-en-scène adalah desain panggung dan pengaturan
aktor maupun aktris dalam adegan untuk produksi film
maupun teater, dalam menggambarkan seluruh aspek visual
merujuk pada adegan tunggal yang mewakili sebuah film.
3. Definisinya….”
Definisi mise en scene dapat dibedakan menurut dua
sudut pandang, yaitu:
•Dari sudut pandang penonton.
mise-en-scène adalah segala sesuatu yang terlihat
secara kasat mata pada layar.
•Dari sudut pandang pembuat film.
mise-en-scène dapat kita pahami sebagai sebuah
tindakan meletakan segala sesuatu di dalam peristiwa
yang dibuat.
5. Pencahayaan
Faktor kedua yang sangat penting dalam pembuatan
film atau panggung teater adalah pencahayaan.
Kualitas, arah dan intensitas pencahayaan bisa
menunjukkan jarak, bentuk, waktu, tekstur dan
suasana sehingga bisa mempengaruhi pemahaman
audiens kepada film yang sedang dibuat.
6. Lighting dapat dibedakan menurut kualitas cahaya ketika menyinari
objek yaitu soft light dan hard light.
Depan (Frontal Light)
Belakang (Back Light)
Samping (Side Light)
Atas (Top Light)
Bawah (Under Light)
High Key / Low Contrast
Low Key / High Contrast
Graduated Tonality
7. Ruang
Ada banyak hal dalam sebuah film yang mampu
mempengaruhi pembacaan film seperti tempat-
tempat, benda-benda, kedalaman, ukuran dan
juga kedekatan.
Representasi ruang bisa dimanipulasi melalui
peletakan kamera serta pemakaian lensa.
8. Komposisi
Faktor lain yang tidak kalah penting
pada ruang di dalam frame film adalah
pengaturan komposisi objek.
Pemakaian komposisi asimetris
ataupun simetris yang sesuai juga bisa
memberikan kesan yang artistik pada
setiap shotnya.
Settingan komposisi bisa mengacu
pada benda-benda di dalam frame
pengambilan gambar, warna, gerakan
dan juga pada intensitas cahaya.
11. Film Stock
Pilihan putih hitam atau warna, bahkan
kasar atau fine grain dalam sebuah film
bisa menampilkan kesan yang berbeda.
Penggunaan pilihan warna putih hitam
dalam film, ternyata tidak berlaku pada
film lama saja.
Namun film modern terkadang masih
sering menggunakannya.
12. Aspek Rasio
Aspek rasio adalah sebuah perbandingan proporsi
antara tinggi dan lebar dalam suatu film. Terdapat
banyak pilihan ukuran perbandingan mengenai aspek
rasio. Ini tergantung dari media rekam serta output
yang dipakai.
Biasanya aspek rasio dalam media film memakai
wide screen (16:9) atau square screen (4:3).
Penentuan aspek rasio ini juga bisa bergantung pada
saluran pendistribusian film yang akan dibuat atau
diproduksi.
13. Aktor
Anda harus tahu dengan jelas, jika aktor bukan
representasi manusia. Semua ekspresi serta gerakan
merupakan hasil rancangan dan latihan yang matang.
Jadi, artinya akting bukan sebuah aktivitas yang dilakukan
secara spontan.
Akting seorang aktor harus dikontrol, sebab aktingnya
akan menyampaikan pesan utama dalam film secara
langsung. Apabila dilakukan dengan spontan, maka akan
membuat pesan tersebut tidak bisa disampaikan sesuai
keinginan.
14. Blocking
Blocking tidak hanya milik teater dan seni tari saja. Namun
menempatkan aktor dalam film juga harus disesuaikan dengan
sempurna dan sedemikian rupa sesuai dengan tujuan sang
sutradara.