SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
SUTRADARA
Zainul Arifin, S. Kom
TEKNIK PRODUKSI DAN PENYIARAN PROGRAM RADIO DAN PERTELEVISIAN
SMK NEGERI 1 PUNGGNGING - MOJOKERTO
PENGERTIAN
• Sutradara Televisi adalah Sebutan bagi seseorang yang mempunyai
profesi menyutradarai Program Acara Televisi baik untuk Drama
ataupun Nondrama, dalam produksi single ataupun Multi Camera.
(Naratama : 2004)
• Sutradara film adalah orang yang bertugas mengarahkan sebuah film
sesuai dengan manuskrip, pembuat film juga digunakan untuk merujuk
pada produser film. Manuskrip skenario digunakan untuk mengontrol
aspek-aspek seni dan drama.
PENGERTIAN
• 3 dasar konsep harus dipahami oleh Sutradara, yakni :
a. What People Want To See
b. What People Need To See
c. What People Want and Need To See
• Filosofi dalam penutradaraan televisi merupakan sebuah daya pemikiran
atas nilai-nilai seni visual yang diwujudkan dalam kenyataan visual itu
sendiri.
BEDA SUTRADARA DENGAN PENGARAH ACARA
• Director (Sutradara), seorang yang bertanggung jawab terhadap
kualitas gambar (film) yang tampak di layar dimana di dalamnya ia
bertugas mengontrol teknik sinematik, penampilan pemeran, kredibilitas
dan kontinuitas cerita yang disertai elemen-elemen dramatik pada
produksinya.
• Pengarah Acara Televisi (Program Directing) adalah seseorang yang
mempunyi profesi untuk bertanggung jawab terhadap kreativitas dan
kualitas gambar yang tampak di layar di mana di dalamnya ia bertugas
mengontrol teknik sinematik, mempelajari dan meliput jalannya acara,
dan memimpin kerabat kerja berbagai bidang televisi
PERAN DAN TANGGUNG JAWAB SUTRADARA
Peran dan tanggung jawab seorang sutradara antara lain :
• Sutradara sebagai pemimpin, Jiwa kepemimpinan ! Itulah modal
utama seorang sutradara. Tanpa leadership, Anda tidak pernah bisa
menciptakan karya seni sesuai yang anda inginkan.
• Sutradara sebagai seniman, sebagai kreator yang bertanggung jawab
terhadap karya akhir tayangan visual, seorang dituntut untuk menjadi
seorang seniman yang menpunyai cita rasa tinggi tentang suatu nilai
kesenian dan kebudayaan.
• Sutradara sebagai pengamat program dan pemasaran, Sebagai
sutradara ,Anda juga dituntut untuk menjadi pengamat yang mengerti
kondisi dan kebutuhan dari stasiun televisi televisi, sponsor, dan
penonton penonton.
• Sutradara sebagai penasehat teknik, Sebagai sutradara, Anda juga
dituntut menguasai teknik baik secara praktek maupun konsep dalam
pembuatan sebuah program acara.
TEKNIK DALAM PENYUTRADARAAN
Teknik Gordon Craight (diktator/otoriter).
• Teknik ini menampilkan sutradara pada posisi penentu tunggal.
Kelebihan :
• Hasil pementasan menjadi sangat sempurna
• Terjaminnya ketertiban, keteraturan, kecermatan, dan ketelitian.
• Durasi pertunjukan dapat berlangsung tepat waktu.
Kelemahan :
• Sutradara bertindak sebagai diktator, tanpa kompromi.
• Aktor/aktris hanya sebagai alat yang harus selalu tunduk kepada
sutradara.
• Kreatifitas dan inisiatif aktor/aktris menjadi kurang berkembang.
• Dalam adegan tidak muncul improvisasi dan surprise.
TEKNIK DALAM PENYUTRADARAAN
Teknik ini menempatkan sutradara sebagai pengamat/observer.
Kelebihan :
• Kreatifitas para aktor/aktris dapat berkembang.
• Kemungkinan terjadi adegan surprise sangat besar.
• Aktor bebas melakukan improvisasi baik dalam gerak maupun ucapan.
Kelemahan :
• Ketertiban/keteraturan kurang terjamin.
• Durasi pementasan dapat berlarut-larut.
• Ada kemungkinan suatu adegan didominasi oleh seorang aktor/aktris.
PERSIAPAN SUTRADARA
Sebagai sutradara sudah harus menguasai teknik sinematografi
dibarengi dengan adanya motivasi, jadi bukan sekedar kreatifitas
eksperimental belaka. Minimal Sutradara harus memahami makna dan
tujuan dari metode dasar seperti :
1. Gerak Kamera (pan, tilt, zoom, crabs, track, dollie)
2. Kesinambungan (shot, scene, sequence, screen direction)
3. Memotivasi emosi penonton
4. Cutaways (untuk menyingkat waktu dan merubah point of view,
terutama bila mengalami kesalahan screen direction)
5. Arti setiap shot (memahami dampak dari tipe2 shot pada emosi
penonton)
6. Lensa (pemahaman jenis lensa dan tujuan penggunaannya)
MENJADI SUTRADARA
1. MEMULAI KARIR
• Anda mungkin sudah pernah melihat banyak film yang membuat Anda
tertarik menjadi sutradara, tetapi Anda bisa mulai menggunakan
pengalaman menonton film sebagai sebuah cara untuk belajar tentang
membuat film. Tontonlah sebanyak mungkin film dan perhatikan detail-
detailnya. Cobalah menghitung setidaknya 15 kesalahan dalam setiap
film yang Anda tonton. Cari kesalahan akting, penyuntingan, jalan cerita,
dll.
• Kembangkan kesadaran bercerita saat menonton film. Cobalah
menonton tanpa suara dan perhatikan bagaimana cerita dalam film
berkembang dengan gambar-gambarnya. Atau, Anda juga bisa
mendengarkan dialog, suara latar, serta bunyi-bunyi lainnya dalam
sebuah film untuk melihat bagaimana ceritanya berkembang
berdasarkan perkataan para karakternya
MENJADI SUTRADARA
2. MEMBUAT FILM PENDEK
• Untuk menjadi sutradara, Anda harus segera mulai dan mengambil
semua langkah yang diperlukan. Belilah kamera jika belum punya. Meski
kamera yang berkualitas akan membantu Anda memproduksi film-film
yang lebih baik, mulailah dengan kamera apa pun yang tersedia. Tulis
naskah Anda sendiri atau bekerjalah dengan teman yang merupakan
seorang penulis.
• Kumpulkan teman-teman di akhir pekan dan kumpulkan adegan untuk
membuat sebuah film pendek. Seiring dengan berjalannya waktu, Anda
bisa menyatukan setiap adegan dengan program seperti Adobe
Premiere.
• Membuat film pendek akan memaksa Anda untuk mulai mempelajari
aspek-aspek pengarahan teknis. Anda harus tahu cara menyunting,
menulis, dan melakukan semua hal lainnya. Membuat film pendek akan
memberikan kesempatan bagi Anda untuk mencoba berbagai peran dan
mengembangkan kumpulan kemampuan yang berbeda.
MENJADI SUTRADARA
3. BELAJAR AKTING
• Cara terbaik untuk belajar mengarahkan aktor adalah dengan
mengumpulkan pengalaman berakting, baik dalam film-film Anda sendiri
atau kelompok drama. Pelajari lebih banyak tentang akting dan lakukan
sendiri agar Anda lebih menghargai aktor-aktor yang bekerjasama dan
mempermudah komunikasi dengan mereka. [2]
• Cobalah mempelajari semua hal tentang aktor. Sebagai contoh, Anda
bisa belajar tentang berbagai strategi akting atau teknik yang berbeda,
seperti akting metode dan klasikal.
MENJADI SUTRADARA
4. MEMBACA NASKAH ORANG LAIN
• Meski Anda mungkin mulai dengan menuliskan naskah sendiri, Anda
bisa saja harus berurusan dengan naskah orang lain di kemudian hari.
Membaca naskah yang telah ditulis orang lain adalah cara yang baik
untuk menghidupkan cerita. Ketika Anda membaca naskah orang lain,
cobalah memikirkan detail-detail tentang bagaimana Anda akan
mengambil setiap adegan.
• Sebagai contoh, jika dua orang berargumen dalam sebuah adegan,
bagaimana Anda akan mengatur posisi mereka? Sudut kamera mana
yang akan Anda gunakan? Jenis pencahayaan seperti apa yang menjadi
pilihan? Suara apa saja yang akan berada di latar belakang?
MENJADI SUTRADARA
5. PERTIMBANGKAN MENGIKUTI SEKOLAH FILM
• Meski hal ini tidak benar-benar diperlukan, sekolah film baik untuk tiga
hal: mengembangkan pengalaman, akses terhadap kru, serta
membangun jejaring. Banyak sutradara yang tidak pernah mengikuti
pendidikan di sekolah film, tetapi lebih banyak lagi yang menjadi
siswanya. Anda akan mendapat akses ke program magang, pelatihan,
dan, yang paling penting, nama, nama, dan nama-nama baru. Jika Anda
punya proyek, Anda bisa terbantu dalam hal kru serta membangun
jejaring dengan membantu sesama.
• Meski sangat kompetitif, NYU, USC, University of California di Los
Angeles, AFI (Los Angeles), dan California Institute of the Arts
merupakan sebagian sekolah film yang top. Beberapa sutradara terkenal
pernah mengikuti pendidikan di sekolah-sekolah ini, misalnya Spike Lee,
Martin Scorsese, Oliver Stone, Ron Howard, George Lucas, John
Singleton, Amy Heckerling, David Lynch, Terrence Malick, Francis Ford
Coppola, dan John Lasseter.
MENJADI SUTRADARA
6. BEKERJA SEBAGAI KRU PRODUKSI
• Menjadi sutradara bukanlah hal yang instan. Kebanyakan di antara
mereka mulai sebagai tenaga pembantu, operator kamera, atau
menjalankan peran-peran lain sebagai bagian dari kru produksi. Tidak
ada pekerjaan yang terlalu remeh bagi calon sutradara. Baik itu mengisi
berkas, memastikan para aktor memiliki kudapan, atau mengawasi
perlengkapan kamera di malam hari, semuanya adalah langkah yang
tepat. Jika mengikuti pendidikan di sekolah film, carilah program magang
di industri perfilman.
• Perusahaan produksi lebih mungkin memberikan kesempatan kepada
seseorang dengan pengalaman menjadi asisten produksi selama lima
tahun daripada lulusan sekolah film yang masih hijau. Cobalah mencari
pekerjaan asisten produksi atau tugas kru produksi tingkat awal lainnya
dan lakukan sebaik mungkin.
MENJADI SUTRADARA
7. MULAILAH MEMBUAT JEJARING SOSIAL
• Pendeknya, Anda tidak akan bisa menjadi seorang sutradara tanpa
kenalan. Hal ini adalah yang terpenting untuk dimiliki. Ini berarti, industri
ini sangat mudah ditaklukkan jika Anda punya jalur masuk. Demi
mendapatkannya, Anda harus segera membangun jejaring sosial.
Semakin banyak orang yang Anda kenal maka akan semakin banyak
peluang yang Anda dapatkan.
• Ikuti acara-acara pada industri film, seperti pertemuan, konvensi, pesta,
pemutaran perdana, dll. Perkenalkan diri ke orang-orang dan cobalah
mengembangkan hubungan baik dengan mereka. Tawarkan bantuan
pada proyek-proyek di masa depan atau undang orang lain untuk
bekerja bersama.

More Related Content

What's hot

Kamera Studio : Bagian Bagian dan Penggunaan
Kamera Studio : Bagian Bagian dan PenggunaanKamera Studio : Bagian Bagian dan Penggunaan
Kamera Studio : Bagian Bagian dan Penggunaanmirzamfadillah
 
Orientasi nilai budaya
Orientasi nilai budaya Orientasi nilai budaya
Orientasi nilai budaya tegarae
 
Stand Point Theory
Stand Point TheoryStand Point Theory
Stand Point Theorymankoma2012
 
Penguasaan produksi program features televisi
Penguasaan produksi program features televisiPenguasaan produksi program features televisi
Penguasaan produksi program features televisiradenravindra
 
423956814-1-Pengantar-Sinematografi-ppt.ppt
423956814-1-Pengantar-Sinematografi-ppt.ppt423956814-1-Pengantar-Sinematografi-ppt.ppt
423956814-1-Pengantar-Sinematografi-ppt.pptIrulMaulana
 
Tvri Menuju Lembaga Penyiaran Publik yang Profesional
Tvri Menuju Lembaga Penyiaran Publik yang ProfesionalTvri Menuju Lembaga Penyiaran Publik yang Profesional
Tvri Menuju Lembaga Penyiaran Publik yang ProfesionalFeriandi Mirza
 
Face Negotiation Theory
Face Negotiation TheoryFace Negotiation Theory
Face Negotiation Theorymankoma2013
 
Perencanaan program televisi (by Indra Prawira))
Perencanaan program televisi (by Indra Prawira))Perencanaan program televisi (by Indra Prawira))
Perencanaan program televisi (by Indra Prawira))Rezka Judittya
 
Tahapan Proses Produksi Film.ppt
Tahapan Proses Produksi Film.pptTahapan Proses Produksi Film.ppt
Tahapan Proses Produksi Film.pptsalissantoso
 
Script Writting dan Story Board (Materi Mengajar Kelas 10 SMK Prod. Multimedia)
Script Writting dan Story Board (Materi Mengajar Kelas 10 SMK Prod. Multimedia)Script Writting dan Story Board (Materi Mengajar Kelas 10 SMK Prod. Multimedia)
Script Writting dan Story Board (Materi Mengajar Kelas 10 SMK Prod. Multimedia)mulyaditenjo
 
Teori penetrasi sosial
Teori penetrasi sosialTeori penetrasi sosial
Teori penetrasi sosialLauna Usni
 
Kelebihan dan kekurangn media cetak dan televisi
Kelebihan dan kekurangn media cetak dan televisiKelebihan dan kekurangn media cetak dan televisi
Kelebihan dan kekurangn media cetak dan televisiUniversity of Andalas
 

What's hot (20)

Produksi program siaran radio
Produksi program siaran radioProduksi program siaran radio
Produksi program siaran radio
 
Teknik reportase
Teknik reportaseTeknik reportase
Teknik reportase
 
04 storyboard
04 storyboard04 storyboard
04 storyboard
 
Kamera Studio : Bagian Bagian dan Penggunaan
Kamera Studio : Bagian Bagian dan PenggunaanKamera Studio : Bagian Bagian dan Penggunaan
Kamera Studio : Bagian Bagian dan Penggunaan
 
Orientasi nilai budaya
Orientasi nilai budaya Orientasi nilai budaya
Orientasi nilai budaya
 
Penulisan Naskah TV
Penulisan Naskah TVPenulisan Naskah TV
Penulisan Naskah TV
 
Stand Point Theory
Stand Point TheoryStand Point Theory
Stand Point Theory
 
Penguasaan produksi program features televisi
Penguasaan produksi program features televisiPenguasaan produksi program features televisi
Penguasaan produksi program features televisi
 
Tentang Berita
Tentang BeritaTentang Berita
Tentang Berita
 
Media interaktif
Media interaktifMedia interaktif
Media interaktif
 
PENULISAN NASKAH FILM
PENULISAN NASKAH FILMPENULISAN NASKAH FILM
PENULISAN NASKAH FILM
 
423956814-1-Pengantar-Sinematografi-ppt.ppt
423956814-1-Pengantar-Sinematografi-ppt.ppt423956814-1-Pengantar-Sinematografi-ppt.ppt
423956814-1-Pengantar-Sinematografi-ppt.ppt
 
Review film Cutting the Edge
Review film Cutting the EdgeReview film Cutting the Edge
Review film Cutting the Edge
 
Tvri Menuju Lembaga Penyiaran Publik yang Profesional
Tvri Menuju Lembaga Penyiaran Publik yang ProfesionalTvri Menuju Lembaga Penyiaran Publik yang Profesional
Tvri Menuju Lembaga Penyiaran Publik yang Profesional
 
Face Negotiation Theory
Face Negotiation TheoryFace Negotiation Theory
Face Negotiation Theory
 
Perencanaan program televisi (by Indra Prawira))
Perencanaan program televisi (by Indra Prawira))Perencanaan program televisi (by Indra Prawira))
Perencanaan program televisi (by Indra Prawira))
 
Tahapan Proses Produksi Film.ppt
Tahapan Proses Produksi Film.pptTahapan Proses Produksi Film.ppt
Tahapan Proses Produksi Film.ppt
 
Script Writting dan Story Board (Materi Mengajar Kelas 10 SMK Prod. Multimedia)
Script Writting dan Story Board (Materi Mengajar Kelas 10 SMK Prod. Multimedia)Script Writting dan Story Board (Materi Mengajar Kelas 10 SMK Prod. Multimedia)
Script Writting dan Story Board (Materi Mengajar Kelas 10 SMK Prod. Multimedia)
 
Teori penetrasi sosial
Teori penetrasi sosialTeori penetrasi sosial
Teori penetrasi sosial
 
Kelebihan dan kekurangn media cetak dan televisi
Kelebihan dan kekurangn media cetak dan televisiKelebihan dan kekurangn media cetak dan televisi
Kelebihan dan kekurangn media cetak dan televisi
 

Viewers also liked

Materi Produksi Acara Televisi- Pertemuan ke-3
Materi Produksi Acara Televisi- Pertemuan ke-3Materi Produksi Acara Televisi- Pertemuan ke-3
Materi Produksi Acara Televisi- Pertemuan ke-3Firdaus Azwar Ersyad
 
Pengertian Film dan penjelasannya
Pengertian Film dan penjelasannyaPengertian Film dan penjelasannya
Pengertian Film dan penjelasannyaAgus Setiawan
 
Presentation post produksi
Presentation post produksiPresentation post produksi
Presentation post produksiFilmIndie
 
Materi pengenalan sinematografi
Materi pengenalan sinematografiMateri pengenalan sinematografi
Materi pengenalan sinematografikatarinaardela
 
Storyboard - Film Trailer A2 Media
Storyboard - Film Trailer A2 MediaStoryboard - Film Trailer A2 Media
Storyboard - Film Trailer A2 MediaKHallWyke
 
STORYBOARDING by Romel P. Babera
STORYBOARDING by Romel P. BaberaSTORYBOARDING by Romel P. Babera
STORYBOARDING by Romel P. BaberaCarla Gomez
 
Storyboarding
StoryboardingStoryboarding
Storyboardingnealbd
 

Viewers also liked (20)

Menulis scenario
Menulis scenarioMenulis scenario
Menulis scenario
 
Istilah dalam broadcasting
Istilah dalam broadcastingIstilah dalam broadcasting
Istilah dalam broadcasting
 
Kameraman
KameramanKameraman
Kameraman
 
Komposisi dalam Fotografi
Komposisi dalam Fotografi Komposisi dalam Fotografi
Komposisi dalam Fotografi
 
Materi Produksi Acara Televisi- Pertemuan ke-3
Materi Produksi Acara Televisi- Pertemuan ke-3Materi Produksi Acara Televisi- Pertemuan ke-3
Materi Produksi Acara Televisi- Pertemuan ke-3
 
Pengertian Film dan penjelasannya
Pengertian Film dan penjelasannyaPengertian Film dan penjelasannya
Pengertian Film dan penjelasannya
 
Presentasi disc
Presentasi discPresentasi disc
Presentasi disc
 
Presentation post produksi
Presentation post produksiPresentation post produksi
Presentation post produksi
 
Membuat animasi 2 d dengan adobe flash pewarnaan object (pertemuan 1)
Membuat animasi 2 d dengan adobe flash pewarnaan object (pertemuan 1)Membuat animasi 2 d dengan adobe flash pewarnaan object (pertemuan 1)
Membuat animasi 2 d dengan adobe flash pewarnaan object (pertemuan 1)
 
Menyusun produksi
Menyusun produksi Menyusun produksi
Menyusun produksi
 
Mengenal jenis jenis file video
Mengenal jenis jenis file videoMengenal jenis jenis file video
Mengenal jenis jenis file video
 
Sejarah dan dasar fotografi
Sejarah dan dasar fotografiSejarah dan dasar fotografi
Sejarah dan dasar fotografi
 
Materi pengenalan sinematografi
Materi pengenalan sinematografiMateri pengenalan sinematografi
Materi pengenalan sinematografi
 
Master control
Master controlMaster control
Master control
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
 
Storyboard - Film Trailer A2 Media
Storyboard - Film Trailer A2 MediaStoryboard - Film Trailer A2 Media
Storyboard - Film Trailer A2 Media
 
STORYBOARDING by Romel P. Babera
STORYBOARDING by Romel P. BaberaSTORYBOARDING by Romel P. Babera
STORYBOARDING by Romel P. Babera
 
Film treatment
Film treatmentFilm treatment
Film treatment
 
Storyboarding
StoryboardingStoryboarding
Storyboarding
 
Dasar dasar video)
Dasar dasar video)Dasar dasar video)
Dasar dasar video)
 

Similar to SUTRADARA

Cara membuat video
Cara membuat videoCara membuat video
Cara membuat videoverpra
 
10 tips-membuat-film-pendek
10 tips-membuat-film-pendek10 tips-membuat-film-pendek
10 tips-membuat-film-pendekSofwan Almubarok
 
DKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI CINEMATOGRAFI SMK NEGERI 1 PUNGING MOJOKERTO.pdf
DKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI CINEMATOGRAFI SMK NEGERI 1 PUNGING MOJOKERTO.pdfDKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI CINEMATOGRAFI SMK NEGERI 1 PUNGING MOJOKERTO.pdf
DKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI CINEMATOGRAFI SMK NEGERI 1 PUNGING MOJOKERTO.pdfZainul Arifin
 
Theo jaka ppt pkn
Theo jaka ppt pknTheo jaka ppt pkn
Theo jaka ppt pknrohis
 
Presentation pra produksi
Presentation pra produksiPresentation pra produksi
Presentation pra produksiFilmIndie
 
program talk show
program talk showprogram talk show
program talk showrohis
 
Workshop Smartphone Videography untuk Media Promosi Kesehatan
Workshop Smartphone Videography untuk Media Promosi KesehatanWorkshop Smartphone Videography untuk Media Promosi Kesehatan
Workshop Smartphone Videography untuk Media Promosi KesehatanGeri Sugiran Abdul Sukur
 
INFORMATIKA - FOTO DAN VIDEO DENGAN SMARTPHONE
INFORMATIKA - FOTO DAN VIDEO DENGAN SMARTPHONEINFORMATIKA - FOTO DAN VIDEO DENGAN SMARTPHONE
INFORMATIKA - FOTO DAN VIDEO DENGAN SMARTPHONEDEDEALAMSYAHSPd
 
Cinematography
CinematographyCinematography
Cinematographyxoxonct
 
Deskripsi Editor Film.pdf
Deskripsi Editor Film.pdfDeskripsi Editor Film.pdf
Deskripsi Editor Film.pdfsuaranewstv
 
sinematografi_02_-_tahap_membuat_film.ppt
sinematografi_02_-_tahap_membuat_film.pptsinematografi_02_-_tahap_membuat_film.ppt
sinematografi_02_-_tahap_membuat_film.pptlaksamana6
 
Smartphone Foto & Video Production
Smartphone Foto & Video ProductionSmartphone Foto & Video Production
Smartphone Foto & Video Productionsuryokoco suryoputro
 
Studi perancangan penulisan skenario dalam produksi film melodrama "terbaik m...
Studi perancangan penulisan skenario dalam produksi film melodrama "terbaik m...Studi perancangan penulisan skenario dalam produksi film melodrama "terbaik m...
Studi perancangan penulisan skenario dalam produksi film melodrama "terbaik m...Agus Murdadi
 
Pertemuan 1 pengantar unsur film
Pertemuan 1 pengantar unsur  filmPertemuan 1 pengantar unsur  film
Pertemuan 1 pengantar unsur filmAdePutraTunggali
 
Belajar Asas Fotografi melalui slide power point
Belajar Asas Fotografi melalui slide power pointBelajar Asas Fotografi melalui slide power point
Belajar Asas Fotografi melalui slide power pointNazrinmediapeekture
 
Dasar Penulisan Program Siaran
Dasar Penulisan Program SiaranDasar Penulisan Program Siaran
Dasar Penulisan Program Siaranbudi dwi arifianto
 

Similar to SUTRADARA (20)

Cara membuat video
Cara membuat videoCara membuat video
Cara membuat video
 
10 tips-membuat-film-pendek
10 tips-membuat-film-pendek10 tips-membuat-film-pendek
10 tips-membuat-film-pendek
 
DKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI CINEMATOGRAFI SMK NEGERI 1 PUNGING MOJOKERTO.pdf
DKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI CINEMATOGRAFI SMK NEGERI 1 PUNGING MOJOKERTO.pdfDKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI CINEMATOGRAFI SMK NEGERI 1 PUNGING MOJOKERTO.pdf
DKV VIDEOGRAFI MEMAHAMI CINEMATOGRAFI SMK NEGERI 1 PUNGING MOJOKERTO.pdf
 
Theo jaka ppt pkn
Theo jaka ppt pknTheo jaka ppt pkn
Theo jaka ppt pkn
 
Organisasi film
Organisasi filmOrganisasi film
Organisasi film
 
Produksi audio visual
Produksi audio visualProduksi audio visual
Produksi audio visual
 
Presentation pra produksi
Presentation pra produksiPresentation pra produksi
Presentation pra produksi
 
Pembuatan film aco 1
Pembuatan film aco 1Pembuatan film aco 1
Pembuatan film aco 1
 
program talk show
program talk showprogram talk show
program talk show
 
Workshop Smartphone Videography untuk Media Promosi Kesehatan
Workshop Smartphone Videography untuk Media Promosi KesehatanWorkshop Smartphone Videography untuk Media Promosi Kesehatan
Workshop Smartphone Videography untuk Media Promosi Kesehatan
 
INFORMATIKA - FOTO DAN VIDEO DENGAN SMARTPHONE
INFORMATIKA - FOTO DAN VIDEO DENGAN SMARTPHONEINFORMATIKA - FOTO DAN VIDEO DENGAN SMARTPHONE
INFORMATIKA - FOTO DAN VIDEO DENGAN SMARTPHONE
 
Cinematography
CinematographyCinematography
Cinematography
 
Deskripsi Editor Film.pdf
Deskripsi Editor Film.pdfDeskripsi Editor Film.pdf
Deskripsi Editor Film.pdf
 
sinematografi_02_-_tahap_membuat_film.ppt
sinematografi_02_-_tahap_membuat_film.pptsinematografi_02_-_tahap_membuat_film.ppt
sinematografi_02_-_tahap_membuat_film.ppt
 
MANAJEMEN PRODUKSI FILM
MANAJEMEN PRODUKSI FILMMANAJEMEN PRODUKSI FILM
MANAJEMEN PRODUKSI FILM
 
Smartphone Foto & Video Production
Smartphone Foto & Video ProductionSmartphone Foto & Video Production
Smartphone Foto & Video Production
 
Studi perancangan penulisan skenario dalam produksi film melodrama "terbaik m...
Studi perancangan penulisan skenario dalam produksi film melodrama "terbaik m...Studi perancangan penulisan skenario dalam produksi film melodrama "terbaik m...
Studi perancangan penulisan skenario dalam produksi film melodrama "terbaik m...
 
Pertemuan 1 pengantar unsur film
Pertemuan 1 pengantar unsur  filmPertemuan 1 pengantar unsur  film
Pertemuan 1 pengantar unsur film
 
Belajar Asas Fotografi melalui slide power point
Belajar Asas Fotografi melalui slide power pointBelajar Asas Fotografi melalui slide power point
Belajar Asas Fotografi melalui slide power point
 
Dasar Penulisan Program Siaran
Dasar Penulisan Program SiaranDasar Penulisan Program Siaran
Dasar Penulisan Program Siaran
 

More from MULTIMEDIA 'n BROADCASTING SMKN 1 PUNGGING MOJOKERTO

More from MULTIMEDIA 'n BROADCASTING SMKN 1 PUNGGING MOJOKERTO (20)

KD Mendiskusikan format gambar
KD Mendiskusikan format gambarKD Mendiskusikan format gambar
KD Mendiskusikan format gambar
 
Menerapkan tata cahaya dalam pengambilan gambar
Menerapkan tata cahaya dalam pengambilan gambarMenerapkan tata cahaya dalam pengambilan gambar
Menerapkan tata cahaya dalam pengambilan gambar
 
Menerapkan prinsip desain user interface pada multimedia interaktif berbasis ...
Menerapkan prinsip desain user interface pada multimedia interaktif berbasis ...Menerapkan prinsip desain user interface pada multimedia interaktif berbasis ...
Menerapkan prinsip desain user interface pada multimedia interaktif berbasis ...
 
Menerapkan struktur kontrol percabangan dalam bahasa pemrograman
Menerapkan struktur kontrol percabangan dalam bahasa pemrogramanMenerapkan struktur kontrol percabangan dalam bahasa pemrograman
Menerapkan struktur kontrol percabangan dalam bahasa pemrograman
 
Menerapkan struktur kontrol perulangan dalam bahasa pemrograman.
Menerapkan struktur kontrol perulangan dalam bahasa pemrograman.Menerapkan struktur kontrol perulangan dalam bahasa pemrograman.
Menerapkan struktur kontrol perulangan dalam bahasa pemrograman.
 
PEMROGRAMAN DASAR KD. Menganalisis penggunaan array untuk penyimpanan data di...
PEMROGRAMAN DASAR KD. Menganalisis penggunaan array untuk penyimpanan data di...PEMROGRAMAN DASAR KD. Menganalisis penggunaan array untuk penyimpanan data di...
PEMROGRAMAN DASAR KD. Menganalisis penggunaan array untuk penyimpanan data di...
 
Menerapkan tipografi
Menerapkan tipografiMenerapkan tipografi
Menerapkan tipografi
 
KD. Menganalisi video sesuai naskah produksi.
KD. Menganalisi video sesuai naskah produksi.KD. Menganalisi video sesuai naskah produksi.
KD. Menganalisi video sesuai naskah produksi.
 
Memahami perancangan alur multimedia interaktif berbasis halaman web dan medi...
Memahami perancangan alur multimedia interaktif berbasis halaman web dan medi...Memahami perancangan alur multimedia interaktif berbasis halaman web dan medi...
Memahami perancangan alur multimedia interaktif berbasis halaman web dan medi...
 
TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO dan VIDEO KD Menganalisis proses pengemasan produksi ...
TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO dan VIDEO KD Menganalisis proses pengemasan produksi ...TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO dan VIDEO KD Menganalisis proses pengemasan produksi ...
TEKNIK PENGOLAHAN AUDIO dan VIDEO KD Menganalisis proses pengemasan produksi ...
 
Menganalisis prosedur pengukuran bidang pandang dan sudut pengambilan gambar
Menganalisis prosedur pengukuran bidang pandang dan sudut pengambilan gambarMenganalisis prosedur pengukuran bidang pandang dan sudut pengambilan gambar
Menganalisis prosedur pengukuran bidang pandang dan sudut pengambilan gambar
 
Menerapkan pengoperasian kamera digital dan perawatan peralatan fotografi
Menerapkan pengoperasian kamera digital dan perawatan peralatan fotografiMenerapkan pengoperasian kamera digital dan perawatan peralatan fotografi
Menerapkan pengoperasian kamera digital dan perawatan peralatan fotografi
 
KD Menerapkan pengalamanatan ip pada jaringan komputer
KD Menerapkan pengalamanatan ip pada jaringan komputerKD Menerapkan pengalamanatan ip pada jaringan komputer
KD Menerapkan pengalamanatan ip pada jaringan komputer
 
Menganalisis permasalahan pada instalasi software aplikasi
Menganalisis permasalahan pada instalasi software aplikasiMenganalisis permasalahan pada instalasi software aplikasi
Menganalisis permasalahan pada instalasi software aplikasi
 
KOMPUTER DAN JARINGAN DASR KD : Menganalisis permasalahan pada perangkat keras
KOMPUTER DAN JARINGAN DASR KD : Menganalisis permasalahan pada perangkat kerasKOMPUTER DAN JARINGAN DASR KD : Menganalisis permasalahan pada perangkat keras
KOMPUTER DAN JARINGAN DASR KD : Menganalisis permasalahan pada perangkat keras
 
KOMPUTER DAN JARINGAN DASR KD : Menerapkan instalasi driver perangkat keras k...
KOMPUTER DAN JARINGAN DASR KD : Menerapkan instalasi driver perangkat keras k...KOMPUTER DAN JARINGAN DASR KD : Menerapkan instalasi driver perangkat keras k...
KOMPUTER DAN JARINGAN DASR KD : Menerapkan instalasi driver perangkat keras k...
 
KD 3.6 Menerapkan gerak digital puppetter pada animasi 2 d
KD 3.6 Menerapkan gerak digital puppetter pada animasi 2 dKD 3.6 Menerapkan gerak digital puppetter pada animasi 2 d
KD 3.6 Menerapkan gerak digital puppetter pada animasi 2 d
 
Animasi 2 d dan 3d memahami prinsip dasar menggambar latar
Animasi 2 d dan 3d memahami prinsip dasar menggambar latarAnimasi 2 d dan 3d memahami prinsip dasar menggambar latar
Animasi 2 d dan 3d memahami prinsip dasar menggambar latar
 
Animasi 2D dan 3D KD: Memahami teknik rendering pada object 3d
Animasi 2D dan 3D KD: Memahami teknik rendering pada object 3dAnimasi 2D dan 3D KD: Memahami teknik rendering pada object 3d
Animasi 2D dan 3D KD: Memahami teknik rendering pada object 3d
 
ANIMASI 2D dan 3D KD : Menerapkan model obyek sederhana berbasis 3 d hardsurface
ANIMASI 2D dan 3D KD : Menerapkan model obyek sederhana berbasis 3 d hardsurfaceANIMASI 2D dan 3D KD : Menerapkan model obyek sederhana berbasis 3 d hardsurface
ANIMASI 2D dan 3D KD : Menerapkan model obyek sederhana berbasis 3 d hardsurface
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 

SUTRADARA

  • 1. SUTRADARA Zainul Arifin, S. Kom TEKNIK PRODUKSI DAN PENYIARAN PROGRAM RADIO DAN PERTELEVISIAN SMK NEGERI 1 PUNGGNGING - MOJOKERTO
  • 2. PENGERTIAN • Sutradara Televisi adalah Sebutan bagi seseorang yang mempunyai profesi menyutradarai Program Acara Televisi baik untuk Drama ataupun Nondrama, dalam produksi single ataupun Multi Camera. (Naratama : 2004) • Sutradara film adalah orang yang bertugas mengarahkan sebuah film sesuai dengan manuskrip, pembuat film juga digunakan untuk merujuk pada produser film. Manuskrip skenario digunakan untuk mengontrol aspek-aspek seni dan drama.
  • 3. PENGERTIAN • 3 dasar konsep harus dipahami oleh Sutradara, yakni : a. What People Want To See b. What People Need To See c. What People Want and Need To See • Filosofi dalam penutradaraan televisi merupakan sebuah daya pemikiran atas nilai-nilai seni visual yang diwujudkan dalam kenyataan visual itu sendiri.
  • 4. BEDA SUTRADARA DENGAN PENGARAH ACARA • Director (Sutradara), seorang yang bertanggung jawab terhadap kualitas gambar (film) yang tampak di layar dimana di dalamnya ia bertugas mengontrol teknik sinematik, penampilan pemeran, kredibilitas dan kontinuitas cerita yang disertai elemen-elemen dramatik pada produksinya. • Pengarah Acara Televisi (Program Directing) adalah seseorang yang mempunyi profesi untuk bertanggung jawab terhadap kreativitas dan kualitas gambar yang tampak di layar di mana di dalamnya ia bertugas mengontrol teknik sinematik, mempelajari dan meliput jalannya acara, dan memimpin kerabat kerja berbagai bidang televisi
  • 5. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB SUTRADARA Peran dan tanggung jawab seorang sutradara antara lain : • Sutradara sebagai pemimpin, Jiwa kepemimpinan ! Itulah modal utama seorang sutradara. Tanpa leadership, Anda tidak pernah bisa menciptakan karya seni sesuai yang anda inginkan. • Sutradara sebagai seniman, sebagai kreator yang bertanggung jawab terhadap karya akhir tayangan visual, seorang dituntut untuk menjadi seorang seniman yang menpunyai cita rasa tinggi tentang suatu nilai kesenian dan kebudayaan. • Sutradara sebagai pengamat program dan pemasaran, Sebagai sutradara ,Anda juga dituntut untuk menjadi pengamat yang mengerti kondisi dan kebutuhan dari stasiun televisi televisi, sponsor, dan penonton penonton. • Sutradara sebagai penasehat teknik, Sebagai sutradara, Anda juga dituntut menguasai teknik baik secara praktek maupun konsep dalam pembuatan sebuah program acara.
  • 6. TEKNIK DALAM PENYUTRADARAAN Teknik Gordon Craight (diktator/otoriter). • Teknik ini menampilkan sutradara pada posisi penentu tunggal. Kelebihan : • Hasil pementasan menjadi sangat sempurna • Terjaminnya ketertiban, keteraturan, kecermatan, dan ketelitian. • Durasi pertunjukan dapat berlangsung tepat waktu. Kelemahan : • Sutradara bertindak sebagai diktator, tanpa kompromi. • Aktor/aktris hanya sebagai alat yang harus selalu tunduk kepada sutradara. • Kreatifitas dan inisiatif aktor/aktris menjadi kurang berkembang. • Dalam adegan tidak muncul improvisasi dan surprise.
  • 7. TEKNIK DALAM PENYUTRADARAAN Teknik ini menempatkan sutradara sebagai pengamat/observer. Kelebihan : • Kreatifitas para aktor/aktris dapat berkembang. • Kemungkinan terjadi adegan surprise sangat besar. • Aktor bebas melakukan improvisasi baik dalam gerak maupun ucapan. Kelemahan : • Ketertiban/keteraturan kurang terjamin. • Durasi pementasan dapat berlarut-larut. • Ada kemungkinan suatu adegan didominasi oleh seorang aktor/aktris.
  • 8. PERSIAPAN SUTRADARA Sebagai sutradara sudah harus menguasai teknik sinematografi dibarengi dengan adanya motivasi, jadi bukan sekedar kreatifitas eksperimental belaka. Minimal Sutradara harus memahami makna dan tujuan dari metode dasar seperti : 1. Gerak Kamera (pan, tilt, zoom, crabs, track, dollie) 2. Kesinambungan (shot, scene, sequence, screen direction) 3. Memotivasi emosi penonton 4. Cutaways (untuk menyingkat waktu dan merubah point of view, terutama bila mengalami kesalahan screen direction) 5. Arti setiap shot (memahami dampak dari tipe2 shot pada emosi penonton) 6. Lensa (pemahaman jenis lensa dan tujuan penggunaannya)
  • 9. MENJADI SUTRADARA 1. MEMULAI KARIR • Anda mungkin sudah pernah melihat banyak film yang membuat Anda tertarik menjadi sutradara, tetapi Anda bisa mulai menggunakan pengalaman menonton film sebagai sebuah cara untuk belajar tentang membuat film. Tontonlah sebanyak mungkin film dan perhatikan detail- detailnya. Cobalah menghitung setidaknya 15 kesalahan dalam setiap film yang Anda tonton. Cari kesalahan akting, penyuntingan, jalan cerita, dll. • Kembangkan kesadaran bercerita saat menonton film. Cobalah menonton tanpa suara dan perhatikan bagaimana cerita dalam film berkembang dengan gambar-gambarnya. Atau, Anda juga bisa mendengarkan dialog, suara latar, serta bunyi-bunyi lainnya dalam sebuah film untuk melihat bagaimana ceritanya berkembang berdasarkan perkataan para karakternya
  • 10. MENJADI SUTRADARA 2. MEMBUAT FILM PENDEK • Untuk menjadi sutradara, Anda harus segera mulai dan mengambil semua langkah yang diperlukan. Belilah kamera jika belum punya. Meski kamera yang berkualitas akan membantu Anda memproduksi film-film yang lebih baik, mulailah dengan kamera apa pun yang tersedia. Tulis naskah Anda sendiri atau bekerjalah dengan teman yang merupakan seorang penulis. • Kumpulkan teman-teman di akhir pekan dan kumpulkan adegan untuk membuat sebuah film pendek. Seiring dengan berjalannya waktu, Anda bisa menyatukan setiap adegan dengan program seperti Adobe Premiere. • Membuat film pendek akan memaksa Anda untuk mulai mempelajari aspek-aspek pengarahan teknis. Anda harus tahu cara menyunting, menulis, dan melakukan semua hal lainnya. Membuat film pendek akan memberikan kesempatan bagi Anda untuk mencoba berbagai peran dan mengembangkan kumpulan kemampuan yang berbeda.
  • 11. MENJADI SUTRADARA 3. BELAJAR AKTING • Cara terbaik untuk belajar mengarahkan aktor adalah dengan mengumpulkan pengalaman berakting, baik dalam film-film Anda sendiri atau kelompok drama. Pelajari lebih banyak tentang akting dan lakukan sendiri agar Anda lebih menghargai aktor-aktor yang bekerjasama dan mempermudah komunikasi dengan mereka. [2] • Cobalah mempelajari semua hal tentang aktor. Sebagai contoh, Anda bisa belajar tentang berbagai strategi akting atau teknik yang berbeda, seperti akting metode dan klasikal.
  • 12. MENJADI SUTRADARA 4. MEMBACA NASKAH ORANG LAIN • Meski Anda mungkin mulai dengan menuliskan naskah sendiri, Anda bisa saja harus berurusan dengan naskah orang lain di kemudian hari. Membaca naskah yang telah ditulis orang lain adalah cara yang baik untuk menghidupkan cerita. Ketika Anda membaca naskah orang lain, cobalah memikirkan detail-detail tentang bagaimana Anda akan mengambil setiap adegan. • Sebagai contoh, jika dua orang berargumen dalam sebuah adegan, bagaimana Anda akan mengatur posisi mereka? Sudut kamera mana yang akan Anda gunakan? Jenis pencahayaan seperti apa yang menjadi pilihan? Suara apa saja yang akan berada di latar belakang?
  • 13. MENJADI SUTRADARA 5. PERTIMBANGKAN MENGIKUTI SEKOLAH FILM • Meski hal ini tidak benar-benar diperlukan, sekolah film baik untuk tiga hal: mengembangkan pengalaman, akses terhadap kru, serta membangun jejaring. Banyak sutradara yang tidak pernah mengikuti pendidikan di sekolah film, tetapi lebih banyak lagi yang menjadi siswanya. Anda akan mendapat akses ke program magang, pelatihan, dan, yang paling penting, nama, nama, dan nama-nama baru. Jika Anda punya proyek, Anda bisa terbantu dalam hal kru serta membangun jejaring dengan membantu sesama. • Meski sangat kompetitif, NYU, USC, University of California di Los Angeles, AFI (Los Angeles), dan California Institute of the Arts merupakan sebagian sekolah film yang top. Beberapa sutradara terkenal pernah mengikuti pendidikan di sekolah-sekolah ini, misalnya Spike Lee, Martin Scorsese, Oliver Stone, Ron Howard, George Lucas, John Singleton, Amy Heckerling, David Lynch, Terrence Malick, Francis Ford Coppola, dan John Lasseter.
  • 14. MENJADI SUTRADARA 6. BEKERJA SEBAGAI KRU PRODUKSI • Menjadi sutradara bukanlah hal yang instan. Kebanyakan di antara mereka mulai sebagai tenaga pembantu, operator kamera, atau menjalankan peran-peran lain sebagai bagian dari kru produksi. Tidak ada pekerjaan yang terlalu remeh bagi calon sutradara. Baik itu mengisi berkas, memastikan para aktor memiliki kudapan, atau mengawasi perlengkapan kamera di malam hari, semuanya adalah langkah yang tepat. Jika mengikuti pendidikan di sekolah film, carilah program magang di industri perfilman. • Perusahaan produksi lebih mungkin memberikan kesempatan kepada seseorang dengan pengalaman menjadi asisten produksi selama lima tahun daripada lulusan sekolah film yang masih hijau. Cobalah mencari pekerjaan asisten produksi atau tugas kru produksi tingkat awal lainnya dan lakukan sebaik mungkin.
  • 15. MENJADI SUTRADARA 7. MULAILAH MEMBUAT JEJARING SOSIAL • Pendeknya, Anda tidak akan bisa menjadi seorang sutradara tanpa kenalan. Hal ini adalah yang terpenting untuk dimiliki. Ini berarti, industri ini sangat mudah ditaklukkan jika Anda punya jalur masuk. Demi mendapatkannya, Anda harus segera membangun jejaring sosial. Semakin banyak orang yang Anda kenal maka akan semakin banyak peluang yang Anda dapatkan. • Ikuti acara-acara pada industri film, seperti pertemuan, konvensi, pesta, pemutaran perdana, dll. Perkenalkan diri ke orang-orang dan cobalah mengembangkan hubungan baik dengan mereka. Tawarkan bantuan pada proyek-proyek di masa depan atau undang orang lain untuk bekerja bersama.