Laporan ini merangkum proses produksi film dokumenter 18 menit tentang kegiatan KKN di Belitung Timur. Prosesnya terbagi atas tiga tahap yaitu pra-produksi, produksi, dan pasca-produksi. Pada tahap produksi, penulis bertugas sebagai penata gambar dan tata cahaya. Ia mengambil berbagai sudut pengambilan gambar dengan dua kamera dan tripod serta menggunakan berbagai lensa dan drone untuk memperoleh gambar yang
2. Landasan Teori
Juru kamera (penata kamera) bertanggung jawab untuk semua aspek teknis
pemotretan dan perekaman gambar. Seorang juru kamera harus memastikan
bahwa tidak ada kesalahan yang dilakukan saat ia mengambil gambar. Dia harus
memastikan bahwa ia mengambil gambar tajam (focus), komposisi gambar
(framing) yang tepat, pengaturan level atau tingkat suara yang sesuai, gambar
warna yang sesuai dengan aslinya dan harus mendapatkan gambar yang terbaik.
Seorang penata gambar tidak hanya dituntut umtuk dapat membidik
gambar yang baik, namun ia juga harus memahami gambar apa saja yang
diperlukan.
Sebagai penata gambar harus didiskusikan dan diprediksi terlebih dahulu
hal-hal yang mungkin tidak terduga akan terjadi ketika proses shooting
berlangsung. Untuk merekam gambar, rekamnlah dalam beberapa bagian sudut
pandang serta harus memiliki shot-shot yang variasi seperti ada longshot medium
shot, sampai ke detail shot, juga variatif shot angle. Dan jangan mengulang
gambar di rekam dalam satu take. Shot yang baik adalah kombinasi berbagai
komposisi gambar ke dalam sambungan gambar yang utuh dan indah dalam satu
kali pengambilan.
3. Tugas dan Tanggungjawab Penata Kamera
Berbicara tentang bagaimana satu profesi itu melakukan pekerjaan, berarti
akan membahas tentang tugas dan tanggung jawab. Seperti profesi lainnya, penata
gambar sebagai bagian dari crew produksi film dan televisi mempunyai tugas dan
tanggung jawab yang spesifik. Pada umumnya seorang penata gambar tidak
bekerja sendiri (kecuali untuk hal tertentu), dan secra umum tugas dan tanggung
jawab penata gambar meliputi :
1. Berdiskusi dengan produser serta sutradara, membahas tentang rencana
produksi
2. Mempelajari naskah
3. Menginterprestasikan bagaimana sebuah adegan atau scene bisa
diinterpretasi
4. Memberi masukan bagaimana agar bisa mendapatkan gambar yang baik
5. Memilih peralatan kamera serta penunjangnya
6. Bekerja sama dengan sutradara agar mendapatkan gambar yang baik
7. Melakukan pengambilan gambar atau shooting
Konsep
Dalam proses pelaksanaan PKN ini, penulis berperan sebagai seorang
Penulis penata gambar. Dalam film yang berdurasi 18 menit ini, setiap segment
terbagi dari cerita dan informasi yang berbeda akan tetapi masih saling
bersangkutan. Pada segment pertama cerita difokuskan kepada ketua kopertis III
tentang penjelasan kegiatan kkn yang dilakukan di Belitung Timur, kemudian
pada segment kedua meceritakan isi kegiatan kkn secara perbidang seperti
mengajak taman kanak kanak menggambar dan mewarani pada bidang
pendidikan, pemeriksaan mata pada bidang kesehatan dan membuat mural pada
bidang industri kreatif. Selanjutnya di segment terakhir membahas tentang bidang
pariwisata dan adat istiadat di belitung timur.
Proses Produksi
Dalam proses produksi ada tiga macam yaitu pra produksi, produksi dan
pasca produksi, disini penulis sebagai penata kamera terlibat langsung dalam
proses produksi.
4. Pra Produksi
Pada proses produksi, penulis ikut serta dalam menuangkan ide serta
gagasan untuk program yang akan tim buat. Setelah sepaat dengan satu ide,
penulis juga ikut brainstorming dalam pemilihan anchor bersama dengan rekan-
rekan yang lain. Hal ini penulis lakukan agar penulis dapat membuat visualisasi
dan blocking kamera yang disesuaikan dengan kebutuhan alur program. Penulis
berkordinasi serta melakukan brainstorming dengan produser, sutradara, dan
rekan lain-lainnya untuk mendiskusikan peralatan-peralatan yang akan digunakan
dalam proses pengambilan gambar dan mempersiapkannya sebelum produksi,
peralatan yang penulis bawa diantaranya ;
1 Kamera canon 5 D Mark II dan Kamera canon 60 D
Sumber : google
Sumber : google
5. Di produksi ini penulis dan tim menggunakan DSLR Canon 60 D dan 5 D
Mark II dengan alasan kamera tersebut sudah dapat merekam gambar dengan
kualitas 1080p untuk yang 60 D dan MOV,MPEG-4 AVC/H 264 untuk yang 5 D
Mark II dan ini sudah cukup untuk penulis membuat tugas PKN
1 Lensa fix canon 50 mm
Sumber : google
Lensa canon fix 50 mm penulis gunakan untuk mengambil gambar
yang detail seperti close up wajah. Lensa fix ini juga di gunakan penulis untuk
mengambil stok shot dan mengambil detail shot serta angle close up dan beauty
shot lensa ini digunakan untuk kamera satu.
1 Lensa canon 24-105
6. Sumber : google
Lensa canon 24-105 penulis gunakan untuk back up stok shot
mengambil gambar-gambar two shot dan group shot dan full shot karena
menggunakan multi docking, lensa ini digunakan untuk variasi shot saat
adegan berlangsung, pada saat multi docking lensa ini digunakan pada
kamera dua.
2 Tripod kamera
Sumber : google
7. Penulis menggunakan dua tripod untuk dua kamera, disini tripod sangat
berperan penting dalam proses syuting.
Slider
Sumber : google
Penulis menggunakan slider untuk mengambil gambar tracking
dalam proses syuting.
1 Lensa 70-300
Sumber : google
Penulis menggunakan lensa 70-300 untuk mengambil extream
close up dan untuk mendapatkan moment candid pada proses syuting.
8. 1 Dji Phantom 3 Profesional
Sumber : google
Dji Drone Phantom 3 Profesional ini membantu mengambil gambar angle
beauty shot dari udara supaya memperlihatkan lokasi atau tempat yang
sedang diambil.
9. 1 Dji osmo handheld
Sumber : google
Dji osmo handheld sangat berperan dan membantu penulis untuk
mengambil gambar dengan cara mem-follow sih objek berjalan dengan
tidak shacking.
3 LED apeturenamaran al-528c
Sumber : google
Penulis menggunakan tiga LED untuk basic three point lighting
dalam proses syuting, menggunakan cahaya buatan yang disetting tersebut.
10. Produsi
Setelah perencanaan dan persiapan sudah matang, maka
peaksanaan produksi dimulai. Dalam tahap ini penulis memegang peranan
penting, dimana penulis diharuskan mengambil seluruh shot-shot yang
dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan produksi dan mengikuti sesuai
arahan sutradara. Pada saat produksi penulis tidak hanya menjadi penata
gambar saja melainkan menjadi tata cahaya juga selama proses
berjalannya syuting. Shootlist angle penata gambar
Wide shoot
Shot sangat lebar, menyajikan bidang pandangan yang
terlihat semua objek di kamera atau mengambil shot
keseluruhan pandang.
Close up
Shot deket, obje menjadi titik perhatian utama di dalam
shot ini, latar belakang nampak sediit sekali. Untuk objek
manusia biasanya di tampilan wajah dari bahu sampai di
atas kepala.
Medium close up
Shot objek sangat dekat, objek diperlihatkan dari bagian
dada sampai atas kepala. Atau disingkat MCU ini yang
paling dipergunakan di televisi.
Extreme close up
Shot yang menampilkan bagian tertentu dari tubuh
manusia. Objek mengisi seluruh layar dan lebih jelas sangat
detailnya.
Track in
Shot ini mengambil shot yang bergerak ke kanan lalu ke
kiri menggunakan alat slider.
Track out
Shot ini sebaliknya mengambil shot yang bergerak ke kiri
lalu ke kanan menggunakan alat slider.
Low angle
Pengambilan gambar pada sudut yang rendah
Detail shot
Shot pengambilan gambar yang sangat detail sehingga
terlihat jelas tersebut misalnya mengambil shot makanan
sudut pandang yang sempit
Medium shot
Shot objek menjadi lebih besar dan dominan, objek
manusia di tampakkan dari atas pinggang sampai di atas
11. kepala. Latar belakang masih nampak sebanding dengan
objek utama.
Medium low shot
Shot yang menyajikan bidang pandangan yang lebih dekat
dari pada long shot, objek manusia biasanya ditampilkan
dari atas lutut sampai di atas kepala.
Pasca Produksi
Tidak banyak hal yang dilakukan oleh penata gambar pada tahap ini.
Penata gambar terkadang diminta bantuan oleh editor untuk menjelaskan hal-hal
tertentu yang bisa jadi tidak dimengerti oleh editor. Namun biasanya hal ini bisa
dihandle oleh sutradara untuk memudahkan editor dalam bekerja.
Pembahasan Treatment per Segment
- Segment 1 : Penulis menggunakan dua kamera 5 D dan 60 D, 5 D
Penulis gunakan untuk medium close up dan 60 D untuk full shot dan
penulis juga menggunakan tiga LED untuk key, fill, back. Di segment
satu penulis mengambil gambar wawancara dengan Dr. Illah. Sailah,
MS. Ketua Koordinator KOPERTIS III, di segment sastu cerita
difokuskan kepada ketua kopertis III tentang penjelasan kegiatan KKN
yang dilakukan di Belitung Timur.
= Narasumber
= Kamera
= Lighting LED
12. - Segment 2 : Penulis mengambil gambar kegiatan mahasiswa di setiap
perbidang program KKN, untuk meceritakan isi kegiatan KKN secara
perbidang seperti mengajar taman kanak kanak, menggambar dan
mewarani pada bidang pendidikan, pemeriksaan mata pada bidang
kesehatan dan membuat mural pada bidang industri kreatif. Disini
penulis harus cepat mengambil moment disetiap bidangnya disaat
mahasiswa KKN melakukan kegiatan dengan programnya masing-
masing. Tetapi sebelum masuk ke dalam program KKN ada anchor
terlebih dahulu untuk menjelaskan isi program KKN tersebut, disini
penulis menggunakan alat dua kamera 5 D dan 60 D, 5 D Penulis
gunakan untuk medium close up detail wajah anchor tersebut dan 60 D
untuk full shot anchor dan penulis juga menggunakan tiga LED untuk
key, fill, back.
= Anchor
= Kamera
= Lighting LED
13. - Segment 3 : Di segment terakhir membahas tentang bidang pariwisata
dan adat istiadat di Belitung Timur. Disini penulis mengambil gambar-
gambar dari kegiatan bidang pariwisata dan adat istiadat di Belitung
Timur baik gambar full shot dan gambar detail yang harus penulis
ambil sebagai tanggung jawab penata gambar. Penulis menggunakan
kamera 5 D dan 60 D dengan lensa wide dikamera 60 D dan lensa tele
dikamera 5 D untuk memudahkan penulis menangkap gambar detail
pada saat proses produksi. Sama seperti segment dua sebelum masuk
ke dalam program KKN ada anchor terlebih dahulu untuk menjelaskan
isi program KKN selanjutnya disegment 3, disini penulis
menggunakan alat dua kamera 5 D dan 60 D, 5 D Penulis gunakan
untuk medium close up detail dari wajah anchor tersebut dan 60 D
untuk full shot anchor dan penulis juga menggunakan tiga LED untuk
key, fill, back.
= Anchor
= Kamera
= Lighting LED