SlideShare a Scribd company logo
1 of 51
XI TKJ 2 Dan XI TKJ 3
Nama Kelompok :
1. Dwi Sulastri (01)
2. Elsa Catur Ariyani (05)
3. Rizki Agung Wicaksono ()
4. Wahyu Nur Hidayati (24)
FISIKA
Pemantulan
dan
Pembiasan
Cermin Lensa Alat-alat
Optik
Cermin
Cekung
Cermin
Datar
Cermin
Cembung
Lensa
Cekung
Lensa
Cembung - Mata
-Lup
-Mikroskop
-Kamera
-Teropong
Bumi
-Teropong
Astronomi
-Proyektor
MATERI
1. Pemantulan
a. Pengertian
pemantulan cahaya adalah perubahan arah rambat
cahaya ke arah sisi (medium) asalnya, setelah
menumbuk antarmuka dua medium.
A. PEMANTULAN DAN PEMBIASAN
b. Jenis berkas cahaya
 Berkas cahaya sejajar
 Berkas cahaya mengumpul
(konvergen)
 Berkas cahaya menyebar
(divergen)
c. Jenis pemantulan cahaya
Pemantulan Teratur (specular
reflection)
• terjadi karena pemantulan
cahaya oleh permukaan-
permukaan halus seperti
cermin datar,sehingga
berkas-berkas cahaya
sejajar satu dengan yang
lainnya.
Pemantulan Baur (diffuse
reflection)
• terjadi karena pemantulan
cahaya oleh permukaan
yang kasar seperti kertas,
sehingga berkas-berkas
cahaya tidak sejajar satu
dengan yang lainnya).
d. Hukum Pemantulan Cahaya (snellius)
1. Sinar datang, sinar
pantul dan garis normal
berpotongan pada satu
titik dan terletak pada
satu bidang.
2. Sudut datang (i) sama
dengan sudut pantul (r),
i = r.
2. Pembiasan
a. Pengertian
• Pembiasan (refraction) cahaya adalah
peristiwa pembelokan cahaya ketika
cahaya mengenai bidang batas antara dua
medium.
• Adapun contoh pembiasan yaitu:
a) Pensil yang dimasukkan ke dalam gelas
yang berisi air tampak membengkok.
b) Dasar kolam yang airnya bening lebih
dangkal dari pada kedalaman sebenarnya.
c) Pada siang hari yang panas di jalan aspal
seolah-olah ada genangan air.
d) Pada malam hari yang cerah, bintang di
langit terlihat berkelap-kelip.
e) Intan tampak berkilau.
b. Hukum Snellius tentang Pembiasan
• Hukum I Snellius: Sinar
datang, sinar bias, dan
garis normal terletak
pada satu bidang datar
• Hukum II Snellius: Jika sinar datang dari medium kurang
rapat ke medium lebih rapat (contoh dari udara ke air
atau dari udara ke kaca), maka sinar dibelokkan
mendekati garis normal (gambar a).
• jika sebaliknya, sinar datang dari medium lebih rapat ke
medium kurang rapat (contoh dari air ke udara),maka
sinar dibelokkan menjauhi garis normal (gambar b).
Cermin Cekung
a. Pengertian
• Cermin cekung adalah cermin lengkung dengan lapisan
mengkilap pada bagian dalam. Cermin cekung bersifat
mengumpulkan sinar (konvergen). Titik fokus cermin
cekung bernilai positif karena berada di depan cermin.
B. CERMIN
b. Sinar-sinar Istimewa pada Cermin Cekung
• Sinar datang yang sejajar sumbu utama akan dipantulkan
melalui titik fokus cermin
• Sinar datang yang melalui titik fokus cermin akan
dipantulkan sejajar sumbu utama cermin
• Sinar datang yang melalui titik pusat kelengkungan cermin,
akan dipantulkan kembali melalui titik yang sama
c. Pembagian Ruang Tempat Benda dan Bayangan Pada
Cermin Cekung
• I = ruang antara cermin
dengan titik fokus (F)
• II = ruang antara titik pusat
(P) dengan titik fokus (F)
• III = ruang antara titik
pusat (P) sampai jauh tak
terhingga
• IV= ruang dibelakang
cerminKetentuan:
Ruang Benda + Ruang
Bayangan= 5
d. Sifat Bayangan Pada Cermin Cekung
(1) Bila benda di ruang I, maka:
- bayangan di ruang IV
(dibelakang cermin)
- bayangan bersifat maya.
- bayangan diperbesar (dari I
ke IV)
- bayangan tegak
(2) Bila benda di ruang II, maka:
- bayangan di ruang III (di
depan cermin)
- bayangan bersifat nyata.
- bayangan diperbesar (dari II
ke III).
- bayangan terbalik.
(3) Bila benda di ruang III, maka:
- bayangan di ruang II (di
depan cermin).
- bayangan bersifat nyata
- bayangan diperkecil (dari III
ke II)
- bayangan terbalik
e. Persamaan Cermin Cekung
Hubungan antara jarak benda (so), jarak bayangan (si)
dan jarak fokus cermin (f) secara matematis dirumuskan
:
Keterangan:
f = jarak fokus dimana f= ½ R
so = jarak benda
si = jarak bayangan
M=perbesaran bayangan
B. CERMIN
 Cermin Datar
a. Sifat-sifat Bayangan pada Cermin Datar
1. Maya artinya bayangan tidak dapat ditangkap oleh
layar.
2. Sama besar dengan bendanya karena tinggi benda =
tinggi bayangan.
3. Tegak
4. Menghadap berlawanan arah (terbalik) terhadap
bendanya.
5. Jarak benda ke cermin sama dengan jarak bayangan
dari cermin.
b.Melukis Pembentukan
Bayangan pada Cermin Datar
Contoh gambar cermin datar
Melukis Pembentukan Bayangan
pada Cermin Datar
B. CERMIN
 Cermin Cembung
a. Pengertian
Pada cermin cembung, permukaan bidang yang dapat
memantulkan cahaya berbentuk cembung. Titik pusat
kelengkungan cermin cembung berada di belakang
cermin sehingga cermin ini disebut cermin negatif.
Berkas cahaya sejajar yang mengenai cermin cembung
akan dipantulkan menyebar sehingga cermin cembung
disebut juga cermin divergen.
b. Sinar-sinar Istimewa pada Cermin Cembung
1. Sinar datang sejajar sumbu utama cermin dipantulkan seakan
akan datang dari titik fokus F.
2. Sinar datang menuju titik fokus F dipantulkan sejajar sumbu
utama.
3. Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan M dipantulkan
kembali seakan-akan datang dari titik pusat kelengkungan
tersebut.
c. Bagian-Bagian Cermin Cembung
Keterangan :
O= titik pusat optik
F= titik fokus
P= titik pusat kelengkungan
f= jarak titik fokus
R= jari-jari kelengkungan
I,II,II,IV = pembagian ruang
pada cermin cembung
d. Melukis Pembentukan Bayangan Pada Cermin
Cembung
• Benda yang terletak dihadapan cermin cembung akan
menghasilkan bayangan maya,tegak, diperkecil
e. Persamaan Cermin Cembung
• Hubungan antara jarak benda (so), jarak bayangan
(si) dan jarak fokus cermin (f) secara matematis
dirumuskan:
• Panjang jari-jari kelengkungan cermin adalah dua kali
jarak fokusnya, R=2f atau f=1/2 R sehingga
persamaan di atas dapat dituliskan:
• Nilai f dan R untuk cermin cembung selalu bernilai
negatif.
)(
100
cmf
P 
o
i
o
i
h
h
s
s
M 
io ssR
112

C. LENSA
• Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua bidang
kelengkungan. Dua bidang lengkung yang membentuk
lensa dapat berbentuk silindris atau bola. Ada 2 macam
lensa yaitu:
• 1.lensa cekung
2.lensa cembung
1. Lensa Cekung=Lensa
Divergen=Lensa Negatif
a. Pengertian
• Lensa cekung adalah lensa yang bagian tengahnya lebih
tipis dari bagian tepinya. Lensa cekung bersifat divergen
atau menyebarkan cahaya. Pada lensa cekung, jari-jari
kelengkungan (R) dan titik fokus (F) bertanda negatif (-),
sehingga lensa cekung sering dinamakan lensa negatif.
b. Macam-macam lensa cekung
1) Lensa bikonkaf (cekung ganda) :lensa kedua permukaannya
cekung.
2) Lensa plan konkaf (cekung datar): lensa yang permukaannya
satu cekung dan yang lain datar.
3) Lensa konveks konkaf (meniskus cekung/cekung cembung):
lensa yang permukaannya satu cekung yang lainnya
cembung.
c. Sinar-sinar istimewa pada lensa cekung
1. Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-olah
berasal dari titik fokus F1
2. Sinar datang yang seolah-olah menuju titik fokus, dibiaskan
sejajar dengan sumbu utama
3. Sinar datang yang melalui titik pusat lensa tidak mengalami
pembiasan
d. Melukis Pembentukan Bayangan pada Lensa
Cekung
• Sifat bayangan dari suatu benda sejati di depan
lensa cekung selalu maya, tegak,diperkecil
2. Lensa Cembung=Lensa
Konvergen=Lensa Positif
a. Pengertian
• Lensa cembung adalah lensa yang bagian tengahnya lebih
tebal dari bagian tepinya.Lensa cembung bersifat
konvergen atau mengumpulkan cahaya. Titik dimana
cahaya mengumpul disebut titik fokus.Pada lensa cekung,
jari-jari kelengkungan (R) dan titik fokus (F) bertanda
negatif (-), sehingga lensa cekung sering dinamakan lensa
negatif.
b. Macam-macam lensa cembung:
• 1) Lensa bikonveks (cembung ganda) yaitu lensa kedua
permukaannya cembung.
• 2) Lensa plankonveks (cembung datar) yaitu lensa yang
permukaannya satu cembung dan yang lain datar.
• 3) Lensa konkaf konveks (meniskus cembung/cembung
cekung) yaitu lensa yang permukaannya satu cembung yang
lainnya cekung.
c. Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung
1. Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik
fokus
2. Sinar datang melalui titik fokus akan dibiaskan sejajar sumbu
utama
3. Sinar datang yang melalui titik pusat lensa tidak mengalami
pembiasan
d. Pembagian Ruang pada Lensa Cembung
• Benda terletak di ruang I, yaitu antara O dan F, bayangan bersifat maya,
tegak, diperbesar.
• Benda terletak di ruang II, yaitu antara F dan 2F, bayangan bersifat nyata,
terbalik, diperbesar.
• Benda terletak di ruang III, yaitu di sebelah kiri 2F, bayangan bersifat nyata,
terbalik diperkecil.
• ·Benda terletak di titik fokus utama (F), tidak terbentuk bayangan karena
sinar-sinar bias dan perpanjangannya tidak berpotongan (sejajar).
• Benda terletak di pusat kelengkungan lensa (di R; dimana R = 2F), bayangan
bersifatnyata, terbalik, sama besar.
e. Melukis Pembentukan Bayangan pada Lensa
Cembung
• Dari gambar diatas, untuk benda yang terletak di pusat
kelengkungan lensa (di R; dimana R = 2F), maka bayangan
yang terbentuk bersifat nyata, terbalik, dan sama besar
dengan benda.
 Persamaan pada Lensa
Cekung dan Lensa Cembung
• hubungan antara jarak
benda (so), jarak bayangan
(si), jari-jari kelengkungan
lensa (R), dan jarak fokus
(f) pada lensa cembung
dan lensa cekung
dinyatakan oleh
persamaan:
• Pembesaran bayangan
pada lensa dapat
ditentukan dengan
menggunakan persamaan:
Tanda harga mutlak (| |)
menyatakan harga M selalu
positif.PR
P
1

o
i
o
i
h
h
s
s
M 
• Kuat Lensa
Besaran yang menyatakan ukuran lensa dinamakan kuat
lensa (diberi lambang P) yang didefinisikan sebagai
kebalikan dari fokus f. Secara matematis dapat ditulis
sebagai berikut:
Keterangan:
P = Kekuatan lensa (dioptri)
f(m) = jarak fokus lensa (dalam m)
F(cm)= jarak fokus lensa (dalam cm)
)(
1
mf
P 
)(
100
cmf
P 
D. ALAT-ALAT OPTIK
1. Mata
Bagian-bagian mata:
 Kornea: bagian depan mata yang berfungsi
melindungi mata bagian dalam
 Pupil: untuk mengatur banyak sedikitnya
cahaya yang masuk ke mata
 Lensa: untuk membentuk bayangan
sehingga jatuh tepat di retina
 Retina:
 Otot siliari: untuk mengatur kemampuan
lensa untuk menebal dan memipih
 Iris: sebagai pemberi warna pada mata
 Cairan aquaeous humor: untuk
membiaskan cahaya yang masuk ke mata.
2. Daya Akomodasi Mata
merupakan kemampuan lensa mata untuk menebal dan
memipih atau kemampuan untuk mengubah-ubah jarak
fokus lensa mata sehingga bayangan benda yang dilihat
selalu jatuh tepat di retina.
berdasarkan jangkauan pandang mata dibedakan menjadi
1. mata normal memiliki jangkauan pandang dari 25 cm
sampai tak terhingga.
2. mata cacat yaitu mata yang jangkauan pandangnya tidak
sama dengan jangkauan pandangan mata normal
3. Macam-Macam Cacat Mata
Miopi (rabun jauh)
• Rabun jauh :cacat mata dimana
mata tidak dapat melihat
benda-benda yang jauh karena
lensa mata tidak dapat
memipih sebagaimana
mestinya, sehingga bayangan
yang terbentuk jatuh di depan
retina (tidak jatuh tepat pada
retina). Mata miopi mempunyai
titik dekat kurang dari normal
25 cm.
• Rabun jauh dapat ditolong
dengan kacamata berlensa
cekung.
• Kekuatan lensa negatif yang
digunakan penderita miopi
dapat ditentukan dengan
persamaan:
PR
P
1

(Titik jauh mata)
Hipermetropi (rabun dekat)
• Hipermetropi: cacat mata
dimana mata tidak dapat
melihat benda-benda yang
dekat dengan jelas. Terjadi
karena bentuk bola mata terlalu
pipih sehingga bayangan jatuh
di belakang retina. Mata
hipermetropi mempunyai titik
dekat lebih dari normal 25 cm.
• Rabun jauh dapat ditolong
dengan kacamata berlensa
cembung.
• Kekuatan lensa positif juga
dapat ditentukan dengan
rumus:
PP
P
1

(Titik dekat mata)
Presbiopi (mata tua)
• Presbiopi: cacat mata yang
disebabkan faktor usia yang
tidak dapat melihat dengan
jelas benda yang jauh maupun
dekat. Presbiopi memiliki titik
dekat lebih jauh dari 25 cm dan
titik jauh terbatas.
• Cacat mata tua dapat diatasi
dengan menggunakan
kacamata berlensa
ganda/kacamata bifocal
(cembung dan cekung)
Astigmatisma (mata silindris)
• Astigmatisma: cacat mata yang
disebabkan oleh kornea atau
lensa yang kurang bulat,
sehingga sehingga benda titik
difokuskan sebagai garis
pendek. Hal ini terjadi karena
kornea berbentuk sferis dengan
bagian silindrisnya bertumpuk.
• Astigmatisma dapat
ditolong/dibantu dengan
menggunakan kacamata
silinder.
2. Lup ( Kaca Pembesar)
Lup digunakan untuk melihat benda kecil yang tidak
bisa dilihat langsung oleh mata sehingga tampak lebih besar
dan jelas. Lup terdiri dari sebuah lensa cembung untuk
memperbesar objek menjadi bayangan sehingga dapat dilihat
dengan jelas. Bayangan yang dibentuk oleh lup bersifat maya,
tegak, dan diperbesar.
Lup dengan mata
berakomodasi
• Kelemahan: jika digunakan untuk
pengamata lama , mata akan
cepat lelah
• Kelebihan: dari segi perbesaran
bertambah
• Untuk keadaan mata
berakomodasi maksimum,
pembesaran bayangan
(Ma)dinyatakan oleh persamaan:
Keterangan:
Ma = perbesaran lup
Sn = titik dekat mata
f = jarak fokus lensa
Lup dengan mata tak
berakomodasi
• Kelemahan: dari segi
perbesaran kurang
• Kelebihan: jika digunakan
untuk pengamata lama ,
mata tidak akan cepat lelah
• Untuk keadaan mata tak
berakomodasi , pembesaran
bayangan (Ma)dinyatakan
oleh persamaan:
1
f
s
M n
a
f
s
M n
a 
3. Mikroskop
Digunakan untuk melihat benda kecil seperti bakteri dan virus
yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang atau memakai lup.
Mikroskop terdiri dari dua buah lensa cembung yaitu: lensa
objektif (dekat dengan benda) dan lensa okuler (dekat dengan
mata). Jarak fokus lensa objektif (fob) > jarak fokus lensa okuler
(fok).
Bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif bersifat nyata,
terbalik, dan diperbesar. Sedangkan bayangan yang dibentuk lensa
okuler bersifat maya, tegak, dan diperbesar.
Pembentukan bayangan
pada mikroskop
• Bayangan yang dibentuk oleh
lensa objektif bersifat nyata,
terbalik, dan diperbesar.
Perbesaran lensa objektif
(Mob) adalah perbesaran linier
dapat ditulis dalam
persamaan:
ob
ob
b
ob
ob
s
s
h
h
M
'' 

Pengamatan mikroskop dengan
mata berakomodasi maksimum
• Untuk mata yang berakomodasi
maksimum, bayangan akhir
yang dibentuk oleh lensa okuler
jatuh di dekat mata.
1. Jarak bayangan lensa okuler
2. Panjang tabung mikroskop
(jarak antara lensa objektif dan
lensa okuler)
Pengamatan mikroskop dengan
mata tanpa akomodasi
• Dengan mata tanpa akomodasi,
bayangan akhir yang dibentuk
lensa objektif jatuh tepat di titik
fokus okuler sehingga sinar bias
oleh lensa okuler merupakan
sinar-sinar sejajar (sok=fok).
Dengan demikian:
1. Panjang tabung mikroskop
2. Perbesaran okuler
3. Perbesaran total
nok ss '
okob ssd  '
okobtotal MMM 
okok
okok
ok
fs
fs
s


'(a)
(b)
(c)
ok
n
ok
f
s
M 
okob fsd  '
okobtotal MMM 
4. Kamera
• Kamera merupakan alat optik yang berfungsi untuk mengambil
gambar suatu objek atau benda. Kamera memiliki cara kerja mirip
dengan cara kerja mata. Jenis-jenis kamera yang dikenal diantaranya
kamera autofokus, kamera single-lens reflex (SLR), dan kamera digital.
Persamaan dan Perbedaan Antara
Mata dan Kamera
• Persamaan :- memiliki jenis lensa cembung
- sifat bayangannya sama yaitu nyata,
terbalik dan diperkecil
• Perbedaan :
Perbedaan Mata Kamera
Tempat bayangan Retina Film
Pengatur cahaya Iris Diafragma
Jarak bayangan Tetap Berubah sesuai
dengan jarak benda
Jarak fokus Berubah sesuai
dengan jarak benda
Tetap
5. Teropong Bumi
Teropong bumi berfungsi untuk melihat benda yang jauh di permukaan
bumi. Agar bayangan benda dapat terlihat tegak seperti posisi aslinya
diantara lensa objektif dan lensa okuler dipasang lensa tipis sebagai
pembalik bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif.
Perbesaran anguler teropong bumi:
Adapun panjang teropong bumi untuk mata tak berakomodasi:
Keterangan :
M= perbesaran anguler
fob= jarak titik fokus lensa objektif
fok= jarak titik fokus lensa okuler
fp= jarak titik fokus lensa pembalik
ok
ob
f
f
M 
okpob fffd  4
6. Teropong Astronomi
Teleskop digunakan untuk mengamati benda yang besar dan
sangat jauh. Teleskop astronomi memiliki lensa objektif dan lensa
okuler. Kedua lensa objektif dan lensa okuler disusun sejajr dengan
fokus objektif fob berimpit dengan fokus okuler fok.
Panjang teleskop dirumuskan :
Perbesaran teleskop dapat dicari menggunakan persamaan:
okob ffd 
ok
ob
f
f
M 
Dengan : M= perbesaran
fob= jarak fokus objektif
fok= jarak fokus okuler
7. Proyektor
Proyektor digunakan untuk memperbesar bayangan slide
pada sebuah layar sehingga dapat dibaca dengan jelas oleh
pengamat. Sumber cahaya proyektor berasal dari sebuah bola
lampu pijar yang menyinari film dan lensa proyeksi
membentuk sebuah bayangan nyata, terbalik, dan diperbesar
dari film pada layar produksi.
Materi FISIKA Optik

More Related Content

What's hot

ppt fisika alat optik SMA kelas X
ppt fisika alat optik SMA kelas Xppt fisika alat optik SMA kelas X
ppt fisika alat optik SMA kelas XVivi
 
POWER POINT CAHAYA DAN SIFATNYA
POWER POINT CAHAYA DAN SIFATNYAPOWER POINT CAHAYA DAN SIFATNYA
POWER POINT CAHAYA DAN SIFATNYAramalanmahasiswa
 
Fisika bab Alat Optik: Kamera
Fisika bab Alat Optik: KameraFisika bab Alat Optik: Kamera
Fisika bab Alat Optik: KameraNanda Ayu Sabrina
 
Power Point Gerak Melingkar
Power Point Gerak MelingkarPower Point Gerak Melingkar
Power Point Gerak MelingkarHasyim Hasyim
 
Laporan praktikum gerak bandul sederhana
Laporan praktikum gerak bandul sederhanaLaporan praktikum gerak bandul sederhana
Laporan praktikum gerak bandul sederhanaDian Agatha
 
Makalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonikMakalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonikbestricabebest
 
Fisika dasar optik geometri
Fisika dasar   optik geometriFisika dasar   optik geometri
Fisika dasar optik geometriEdi B Mulyana
 
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Mikroskop
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang MikroskopLaporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Mikroskop
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang MikroskopLydia Nurkumalawati
 
Bab 7.1 Tata Surya IPA Kelas 7 SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Kurikulum Merdeka
Bab 7.1 Tata Surya IPA Kelas 7 SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Kurikulum MerdekaBab 7.1 Tata Surya IPA Kelas 7 SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Kurikulum Merdeka
Bab 7.1 Tata Surya IPA Kelas 7 SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Kurikulum MerdekaZainulHasan13
 
Menghitung dan Menentukan Nilai Konstanta Pegas
Menghitung dan Menentukan Nilai Konstanta PegasMenghitung dan Menentukan Nilai Konstanta Pegas
Menghitung dan Menentukan Nilai Konstanta PegasPutri Dwi Pratiwi
 
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1Nita Mardiana
 
Efek Fotolistrik
Efek FotolistrikEfek Fotolistrik
Efek Fotolistrikfarahdibacm
 
Ppt pemantulan
Ppt pemantulanPpt pemantulan
Ppt pemantulanmrsfabian
 
Percobaan pemantulan cermin cekung
Percobaan pemantulan cermin cekungPercobaan pemantulan cermin cekung
Percobaan pemantulan cermin cekungKLOTILDAJENIRITA
 

What's hot (20)

ppt fisika alat optik SMA kelas X
ppt fisika alat optik SMA kelas Xppt fisika alat optik SMA kelas X
ppt fisika alat optik SMA kelas X
 
POWER POINT CAHAYA DAN SIFATNYA
POWER POINT CAHAYA DAN SIFATNYAPOWER POINT CAHAYA DAN SIFATNYA
POWER POINT CAHAYA DAN SIFATNYA
 
Fisika bab Alat Optik: Kamera
Fisika bab Alat Optik: KameraFisika bab Alat Optik: Kamera
Fisika bab Alat Optik: Kamera
 
Power Point Gerak Melingkar
Power Point Gerak MelingkarPower Point Gerak Melingkar
Power Point Gerak Melingkar
 
25 Eksperimen Fisika Sederhana
25 Eksperimen Fisika Sederhana25 Eksperimen Fisika Sederhana
25 Eksperimen Fisika Sederhana
 
Laporan praktikum gerak bandul sederhana
Laporan praktikum gerak bandul sederhanaLaporan praktikum gerak bandul sederhana
Laporan praktikum gerak bandul sederhana
 
Makalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonikMakalah osilator harmonik
Makalah osilator harmonik
 
Sifat lensa
Sifat lensaSifat lensa
Sifat lensa
 
Fisika dasar optik geometri
Fisika dasar   optik geometriFisika dasar   optik geometri
Fisika dasar optik geometri
 
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Mikroskop
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang MikroskopLaporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Mikroskop
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Mikroskop
 
Mekanika Fluida
Mekanika FluidaMekanika Fluida
Mekanika Fluida
 
Bab 7.1 Tata Surya IPA Kelas 7 SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Kurikulum Merdeka
Bab 7.1 Tata Surya IPA Kelas 7 SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Kurikulum MerdekaBab 7.1 Tata Surya IPA Kelas 7 SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Kurikulum Merdeka
Bab 7.1 Tata Surya IPA Kelas 7 SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Kurikulum Merdeka
 
Menghitung dan Menentukan Nilai Konstanta Pegas
Menghitung dan Menentukan Nilai Konstanta PegasMenghitung dan Menentukan Nilai Konstanta Pegas
Menghitung dan Menentukan Nilai Konstanta Pegas
 
Usaha dan Energi SMP
Usaha dan Energi SMPUsaha dan Energi SMP
Usaha dan Energi SMP
 
Alat Optik (LUP)
Alat Optik (LUP)Alat Optik (LUP)
Alat Optik (LUP)
 
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
 
Efek Fotolistrik
Efek FotolistrikEfek Fotolistrik
Efek Fotolistrik
 
Pipa organa
Pipa organaPipa organa
Pipa organa
 
Ppt pemantulan
Ppt pemantulanPpt pemantulan
Ppt pemantulan
 
Percobaan pemantulan cermin cekung
Percobaan pemantulan cermin cekungPercobaan pemantulan cermin cekung
Percobaan pemantulan cermin cekung
 

Viewers also liked (20)

Bab 5 optik
Bab 5   optikBab 5   optik
Bab 5 optik
 
materi optika geometri fisika sma
materi optika geometri fisika smamateri optika geometri fisika sma
materi optika geometri fisika sma
 
Alat alat optik SMA kELAS XI
Alat alat optik SMA kELAS XIAlat alat optik SMA kELAS XI
Alat alat optik SMA kELAS XI
 
ALAT ALAT OPTIK
ALAT ALAT OPTIKALAT ALAT OPTIK
ALAT ALAT OPTIK
 
Fisika Alat-alat Optik (Fisika Kelas 8)
Fisika Alat-alat Optik (Fisika Kelas 8)Fisika Alat-alat Optik (Fisika Kelas 8)
Fisika Alat-alat Optik (Fisika Kelas 8)
 
power point Alat optik
power point Alat optikpower point Alat optik
power point Alat optik
 
Alat Optik - Materi kelas 8
Alat Optik - Materi kelas 8Alat Optik - Materi kelas 8
Alat Optik - Materi kelas 8
 
Rangkuman materi Fisika SMP kelas 8
Rangkuman materi Fisika SMP kelas 8Rangkuman materi Fisika SMP kelas 8
Rangkuman materi Fisika SMP kelas 8
 
Makalah fisika kesehatan optik
Makalah fisika kesehatan optikMakalah fisika kesehatan optik
Makalah fisika kesehatan optik
 
Alat optik
Alat optikAlat optik
Alat optik
 
Alat optik
Alat optikAlat optik
Alat optik
 
Laporan Fisika - lensa cembung
Laporan Fisika - lensa cembungLaporan Fisika - lensa cembung
Laporan Fisika - lensa cembung
 
Persentasi Cahaya Dan Optik
Persentasi Cahaya Dan OptikPersentasi Cahaya Dan Optik
Persentasi Cahaya Dan Optik
 
Optika geometri SMA fisika unnes
Optika geometri SMA fisika unnesOptika geometri SMA fisika unnes
Optika geometri SMA fisika unnes
 
Power Point Materi Gelombang Bunyi
Power Point Materi Gelombang Bunyi Power Point Materi Gelombang Bunyi
Power Point Materi Gelombang Bunyi
 
Modul Optika Geometri
Modul Optika GeometriModul Optika Geometri
Modul Optika Geometri
 
Pembiasan cahaya
Pembiasan cahayaPembiasan cahaya
Pembiasan cahaya
 
Gejala kapilaritas
Gejala kapilaritasGejala kapilaritas
Gejala kapilaritas
 
3. lensa
3. lensa3. lensa
3. lensa
 
Simple present perfect tense
Simple present perfect tenseSimple present perfect tense
Simple present perfect tense
 

Similar to Materi FISIKA Optik

optika geometri lengkap 13 mei 11
optika geometri lengkap 13 mei 11optika geometri lengkap 13 mei 11
optika geometri lengkap 13 mei 11Nanda Reda
 
CAHAYA DAN ALAT OPTIK MATERI IPA KELAS 8
CAHAYA DAN ALAT OPTIK MATERI IPA KELAS 8CAHAYA DAN ALAT OPTIK MATERI IPA KELAS 8
CAHAYA DAN ALAT OPTIK MATERI IPA KELAS 8RojakRojak5
 
Cahaya, cermin, lensa.pptx
Cahaya, cermin, lensa.pptxCahaya, cermin, lensa.pptx
Cahaya, cermin, lensa.pptxDwiNanda14
 
Refleksi (pemantulan cahaya)
Refleksi (pemantulan cahaya)Refleksi (pemantulan cahaya)
Refleksi (pemantulan cahaya)atika rizki
 
power point cahaya dan alat alat optik lengkap
power point cahaya dan alat alat optik lengkappower point cahaya dan alat alat optik lengkap
power point cahaya dan alat alat optik lengkapALPHONSUSTODOFRIEDRI2
 
ipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.pptipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.pptfatimahazzahrah62
 
Cahaya dan Alat Optik Pelajaran IPA untuk Kelas 8
Cahaya dan Alat Optik Pelajaran IPA untuk Kelas 8Cahaya dan Alat Optik Pelajaran IPA untuk Kelas 8
Cahaya dan Alat Optik Pelajaran IPA untuk Kelas 8HariFitriansyah1
 
ipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.pptipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.pptheriyanto249888
 
CAHAYA DAN OPTIK.pdf
CAHAYA DAN OPTIK.pdfCAHAYA DAN OPTIK.pdf
CAHAYA DAN OPTIK.pdfabdsalam26
 

Similar to Materi FISIKA Optik (20)

optika geometri lengkap 13 mei 11
optika geometri lengkap 13 mei 11optika geometri lengkap 13 mei 11
optika geometri lengkap 13 mei 11
 
LENSA CEMBUNG
LENSA CEMBUNGLENSA CEMBUNG
LENSA CEMBUNG
 
CAHAYA DAN ALAT OPTIK MATERI IPA KELAS 8
CAHAYA DAN ALAT OPTIK MATERI IPA KELAS 8CAHAYA DAN ALAT OPTIK MATERI IPA KELAS 8
CAHAYA DAN ALAT OPTIK MATERI IPA KELAS 8
 
ppt CAHAYA
ppt CAHAYAppt CAHAYA
ppt CAHAYA
 
PPT M5 KB2
PPT M5 KB2PPT M5 KB2
PPT M5 KB2
 
CAHAYA_DAN_OPTIK_KELAS_8.docx
CAHAYA_DAN_OPTIK_KELAS_8.docxCAHAYA_DAN_OPTIK_KELAS_8.docx
CAHAYA_DAN_OPTIK_KELAS_8.docx
 
Tugas Fisika
Tugas FisikaTugas Fisika
Tugas Fisika
 
Cahaya, cermin, lensa.pptx
Cahaya, cermin, lensa.pptxCahaya, cermin, lensa.pptx
Cahaya, cermin, lensa.pptx
 
Refleksi (pemantulan cahaya)
Refleksi (pemantulan cahaya)Refleksi (pemantulan cahaya)
Refleksi (pemantulan cahaya)
 
power point cahaya dan alat alat optik lengkap
power point cahaya dan alat alat optik lengkappower point cahaya dan alat alat optik lengkap
power point cahaya dan alat alat optik lengkap
 
ipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.pptipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.ppt
 
Cahaya dan Alat Optik Pelajaran IPA untuk Kelas 8
Cahaya dan Alat Optik Pelajaran IPA untuk Kelas 8Cahaya dan Alat Optik Pelajaran IPA untuk Kelas 8
Cahaya dan Alat Optik Pelajaran IPA untuk Kelas 8
 
ipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.pptipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.ppt
 
Pemantulan cahaya
Pemantulan cahayaPemantulan cahaya
Pemantulan cahaya
 
Optik
OptikOptik
Optik
 
CAHAYA DAN OPTIK.pdf
CAHAYA DAN OPTIK.pdfCAHAYA DAN OPTIK.pdf
CAHAYA DAN OPTIK.pdf
 
Cahaya
Cahaya Cahaya
Cahaya
 
Pemantulan cahaya pada cermin datar
Pemantulan cahaya pada cermin datarPemantulan cahaya pada cermin datar
Pemantulan cahaya pada cermin datar
 
Bab cahaya
Bab cahayaBab cahaya
Bab cahaya
 
Pemantulan cahaya
Pemantulan cahayaPemantulan cahaya
Pemantulan cahaya
 

Recently uploaded

Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 

Materi FISIKA Optik

  • 1.
  • 2. XI TKJ 2 Dan XI TKJ 3 Nama Kelompok : 1. Dwi Sulastri (01) 2. Elsa Catur Ariyani (05) 3. Rizki Agung Wicaksono () 4. Wahyu Nur Hidayati (24) FISIKA
  • 3. Pemantulan dan Pembiasan Cermin Lensa Alat-alat Optik Cermin Cekung Cermin Datar Cermin Cembung Lensa Cekung Lensa Cembung - Mata -Lup -Mikroskop -Kamera -Teropong Bumi -Teropong Astronomi -Proyektor MATERI
  • 4. 1. Pemantulan a. Pengertian pemantulan cahaya adalah perubahan arah rambat cahaya ke arah sisi (medium) asalnya, setelah menumbuk antarmuka dua medium. A. PEMANTULAN DAN PEMBIASAN
  • 5. b. Jenis berkas cahaya  Berkas cahaya sejajar  Berkas cahaya mengumpul (konvergen)  Berkas cahaya menyebar (divergen)
  • 6. c. Jenis pemantulan cahaya Pemantulan Teratur (specular reflection) • terjadi karena pemantulan cahaya oleh permukaan- permukaan halus seperti cermin datar,sehingga berkas-berkas cahaya sejajar satu dengan yang lainnya. Pemantulan Baur (diffuse reflection) • terjadi karena pemantulan cahaya oleh permukaan yang kasar seperti kertas, sehingga berkas-berkas cahaya tidak sejajar satu dengan yang lainnya).
  • 7. d. Hukum Pemantulan Cahaya (snellius) 1. Sinar datang, sinar pantul dan garis normal berpotongan pada satu titik dan terletak pada satu bidang. 2. Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r), i = r.
  • 8. 2. Pembiasan a. Pengertian • Pembiasan (refraction) cahaya adalah peristiwa pembelokan cahaya ketika cahaya mengenai bidang batas antara dua medium. • Adapun contoh pembiasan yaitu: a) Pensil yang dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air tampak membengkok. b) Dasar kolam yang airnya bening lebih dangkal dari pada kedalaman sebenarnya. c) Pada siang hari yang panas di jalan aspal seolah-olah ada genangan air. d) Pada malam hari yang cerah, bintang di langit terlihat berkelap-kelip. e) Intan tampak berkilau.
  • 9. b. Hukum Snellius tentang Pembiasan • Hukum I Snellius: Sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu bidang datar
  • 10. • Hukum II Snellius: Jika sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat (contoh dari udara ke air atau dari udara ke kaca), maka sinar dibelokkan mendekati garis normal (gambar a). • jika sebaliknya, sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat (contoh dari air ke udara),maka sinar dibelokkan menjauhi garis normal (gambar b).
  • 11. Cermin Cekung a. Pengertian • Cermin cekung adalah cermin lengkung dengan lapisan mengkilap pada bagian dalam. Cermin cekung bersifat mengumpulkan sinar (konvergen). Titik fokus cermin cekung bernilai positif karena berada di depan cermin. B. CERMIN
  • 12. b. Sinar-sinar Istimewa pada Cermin Cekung • Sinar datang yang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus cermin • Sinar datang yang melalui titik fokus cermin akan dipantulkan sejajar sumbu utama cermin • Sinar datang yang melalui titik pusat kelengkungan cermin, akan dipantulkan kembali melalui titik yang sama
  • 13. c. Pembagian Ruang Tempat Benda dan Bayangan Pada Cermin Cekung • I = ruang antara cermin dengan titik fokus (F) • II = ruang antara titik pusat (P) dengan titik fokus (F) • III = ruang antara titik pusat (P) sampai jauh tak terhingga • IV= ruang dibelakang cerminKetentuan: Ruang Benda + Ruang Bayangan= 5
  • 14. d. Sifat Bayangan Pada Cermin Cekung (1) Bila benda di ruang I, maka: - bayangan di ruang IV (dibelakang cermin) - bayangan bersifat maya. - bayangan diperbesar (dari I ke IV) - bayangan tegak (2) Bila benda di ruang II, maka: - bayangan di ruang III (di depan cermin) - bayangan bersifat nyata. - bayangan diperbesar (dari II ke III). - bayangan terbalik. (3) Bila benda di ruang III, maka: - bayangan di ruang II (di depan cermin). - bayangan bersifat nyata - bayangan diperkecil (dari III ke II) - bayangan terbalik
  • 15. e. Persamaan Cermin Cekung Hubungan antara jarak benda (so), jarak bayangan (si) dan jarak fokus cermin (f) secara matematis dirumuskan : Keterangan: f = jarak fokus dimana f= ½ R so = jarak benda si = jarak bayangan M=perbesaran bayangan
  • 16. B. CERMIN  Cermin Datar a. Sifat-sifat Bayangan pada Cermin Datar 1. Maya artinya bayangan tidak dapat ditangkap oleh layar. 2. Sama besar dengan bendanya karena tinggi benda = tinggi bayangan. 3. Tegak 4. Menghadap berlawanan arah (terbalik) terhadap bendanya. 5. Jarak benda ke cermin sama dengan jarak bayangan dari cermin.
  • 17. b.Melukis Pembentukan Bayangan pada Cermin Datar Contoh gambar cermin datar Melukis Pembentukan Bayangan pada Cermin Datar
  • 18. B. CERMIN  Cermin Cembung a. Pengertian Pada cermin cembung, permukaan bidang yang dapat memantulkan cahaya berbentuk cembung. Titik pusat kelengkungan cermin cembung berada di belakang cermin sehingga cermin ini disebut cermin negatif. Berkas cahaya sejajar yang mengenai cermin cembung akan dipantulkan menyebar sehingga cermin cembung disebut juga cermin divergen.
  • 19. b. Sinar-sinar Istimewa pada Cermin Cembung 1. Sinar datang sejajar sumbu utama cermin dipantulkan seakan akan datang dari titik fokus F. 2. Sinar datang menuju titik fokus F dipantulkan sejajar sumbu utama. 3. Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan M dipantulkan kembali seakan-akan datang dari titik pusat kelengkungan tersebut.
  • 20. c. Bagian-Bagian Cermin Cembung Keterangan : O= titik pusat optik F= titik fokus P= titik pusat kelengkungan f= jarak titik fokus R= jari-jari kelengkungan I,II,II,IV = pembagian ruang pada cermin cembung
  • 21. d. Melukis Pembentukan Bayangan Pada Cermin Cembung • Benda yang terletak dihadapan cermin cembung akan menghasilkan bayangan maya,tegak, diperkecil
  • 22. e. Persamaan Cermin Cembung • Hubungan antara jarak benda (so), jarak bayangan (si) dan jarak fokus cermin (f) secara matematis dirumuskan: • Panjang jari-jari kelengkungan cermin adalah dua kali jarak fokusnya, R=2f atau f=1/2 R sehingga persamaan di atas dapat dituliskan: • Nilai f dan R untuk cermin cembung selalu bernilai negatif. )( 100 cmf P  o i o i h h s s M  io ssR 112 
  • 23. C. LENSA • Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua bidang kelengkungan. Dua bidang lengkung yang membentuk lensa dapat berbentuk silindris atau bola. Ada 2 macam lensa yaitu: • 1.lensa cekung 2.lensa cembung
  • 24. 1. Lensa Cekung=Lensa Divergen=Lensa Negatif a. Pengertian • Lensa cekung adalah lensa yang bagian tengahnya lebih tipis dari bagian tepinya. Lensa cekung bersifat divergen atau menyebarkan cahaya. Pada lensa cekung, jari-jari kelengkungan (R) dan titik fokus (F) bertanda negatif (-), sehingga lensa cekung sering dinamakan lensa negatif.
  • 25. b. Macam-macam lensa cekung 1) Lensa bikonkaf (cekung ganda) :lensa kedua permukaannya cekung. 2) Lensa plan konkaf (cekung datar): lensa yang permukaannya satu cekung dan yang lain datar. 3) Lensa konveks konkaf (meniskus cekung/cekung cembung): lensa yang permukaannya satu cekung yang lainnya cembung.
  • 26. c. Sinar-sinar istimewa pada lensa cekung 1. Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-olah berasal dari titik fokus F1 2. Sinar datang yang seolah-olah menuju titik fokus, dibiaskan sejajar dengan sumbu utama 3. Sinar datang yang melalui titik pusat lensa tidak mengalami pembiasan
  • 27. d. Melukis Pembentukan Bayangan pada Lensa Cekung • Sifat bayangan dari suatu benda sejati di depan lensa cekung selalu maya, tegak,diperkecil
  • 28. 2. Lensa Cembung=Lensa Konvergen=Lensa Positif a. Pengertian • Lensa cembung adalah lensa yang bagian tengahnya lebih tebal dari bagian tepinya.Lensa cembung bersifat konvergen atau mengumpulkan cahaya. Titik dimana cahaya mengumpul disebut titik fokus.Pada lensa cekung, jari-jari kelengkungan (R) dan titik fokus (F) bertanda negatif (-), sehingga lensa cekung sering dinamakan lensa negatif.
  • 29. b. Macam-macam lensa cembung: • 1) Lensa bikonveks (cembung ganda) yaitu lensa kedua permukaannya cembung. • 2) Lensa plankonveks (cembung datar) yaitu lensa yang permukaannya satu cembung dan yang lain datar. • 3) Lensa konkaf konveks (meniskus cembung/cembung cekung) yaitu lensa yang permukaannya satu cembung yang lainnya cekung.
  • 30. c. Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung 1. Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik fokus 2. Sinar datang melalui titik fokus akan dibiaskan sejajar sumbu utama 3. Sinar datang yang melalui titik pusat lensa tidak mengalami pembiasan
  • 31. d. Pembagian Ruang pada Lensa Cembung • Benda terletak di ruang I, yaitu antara O dan F, bayangan bersifat maya, tegak, diperbesar. • Benda terletak di ruang II, yaitu antara F dan 2F, bayangan bersifat nyata, terbalik, diperbesar. • Benda terletak di ruang III, yaitu di sebelah kiri 2F, bayangan bersifat nyata, terbalik diperkecil. • ·Benda terletak di titik fokus utama (F), tidak terbentuk bayangan karena sinar-sinar bias dan perpanjangannya tidak berpotongan (sejajar). • Benda terletak di pusat kelengkungan lensa (di R; dimana R = 2F), bayangan bersifatnyata, terbalik, sama besar.
  • 32. e. Melukis Pembentukan Bayangan pada Lensa Cembung • Dari gambar diatas, untuk benda yang terletak di pusat kelengkungan lensa (di R; dimana R = 2F), maka bayangan yang terbentuk bersifat nyata, terbalik, dan sama besar dengan benda.
  • 33.  Persamaan pada Lensa Cekung dan Lensa Cembung • hubungan antara jarak benda (so), jarak bayangan (si), jari-jari kelengkungan lensa (R), dan jarak fokus (f) pada lensa cembung dan lensa cekung dinyatakan oleh persamaan: • Pembesaran bayangan pada lensa dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan: Tanda harga mutlak (| |) menyatakan harga M selalu positif.PR P 1  o i o i h h s s M 
  • 34. • Kuat Lensa Besaran yang menyatakan ukuran lensa dinamakan kuat lensa (diberi lambang P) yang didefinisikan sebagai kebalikan dari fokus f. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut: Keterangan: P = Kekuatan lensa (dioptri) f(m) = jarak fokus lensa (dalam m) F(cm)= jarak fokus lensa (dalam cm) )( 1 mf P  )( 100 cmf P 
  • 35. D. ALAT-ALAT OPTIK 1. Mata Bagian-bagian mata:  Kornea: bagian depan mata yang berfungsi melindungi mata bagian dalam  Pupil: untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke mata  Lensa: untuk membentuk bayangan sehingga jatuh tepat di retina  Retina:  Otot siliari: untuk mengatur kemampuan lensa untuk menebal dan memipih  Iris: sebagai pemberi warna pada mata  Cairan aquaeous humor: untuk membiaskan cahaya yang masuk ke mata.
  • 36. 2. Daya Akomodasi Mata merupakan kemampuan lensa mata untuk menebal dan memipih atau kemampuan untuk mengubah-ubah jarak fokus lensa mata sehingga bayangan benda yang dilihat selalu jatuh tepat di retina. berdasarkan jangkauan pandang mata dibedakan menjadi 1. mata normal memiliki jangkauan pandang dari 25 cm sampai tak terhingga. 2. mata cacat yaitu mata yang jangkauan pandangnya tidak sama dengan jangkauan pandangan mata normal
  • 37. 3. Macam-Macam Cacat Mata Miopi (rabun jauh) • Rabun jauh :cacat mata dimana mata tidak dapat melihat benda-benda yang jauh karena lensa mata tidak dapat memipih sebagaimana mestinya, sehingga bayangan yang terbentuk jatuh di depan retina (tidak jatuh tepat pada retina). Mata miopi mempunyai titik dekat kurang dari normal 25 cm. • Rabun jauh dapat ditolong dengan kacamata berlensa cekung. • Kekuatan lensa negatif yang digunakan penderita miopi dapat ditentukan dengan persamaan: PR P 1  (Titik jauh mata)
  • 38. Hipermetropi (rabun dekat) • Hipermetropi: cacat mata dimana mata tidak dapat melihat benda-benda yang dekat dengan jelas. Terjadi karena bentuk bola mata terlalu pipih sehingga bayangan jatuh di belakang retina. Mata hipermetropi mempunyai titik dekat lebih dari normal 25 cm. • Rabun jauh dapat ditolong dengan kacamata berlensa cembung. • Kekuatan lensa positif juga dapat ditentukan dengan rumus: PP P 1  (Titik dekat mata)
  • 39. Presbiopi (mata tua) • Presbiopi: cacat mata yang disebabkan faktor usia yang tidak dapat melihat dengan jelas benda yang jauh maupun dekat. Presbiopi memiliki titik dekat lebih jauh dari 25 cm dan titik jauh terbatas. • Cacat mata tua dapat diatasi dengan menggunakan kacamata berlensa ganda/kacamata bifocal (cembung dan cekung)
  • 40. Astigmatisma (mata silindris) • Astigmatisma: cacat mata yang disebabkan oleh kornea atau lensa yang kurang bulat, sehingga sehingga benda titik difokuskan sebagai garis pendek. Hal ini terjadi karena kornea berbentuk sferis dengan bagian silindrisnya bertumpuk. • Astigmatisma dapat ditolong/dibantu dengan menggunakan kacamata silinder.
  • 41. 2. Lup ( Kaca Pembesar) Lup digunakan untuk melihat benda kecil yang tidak bisa dilihat langsung oleh mata sehingga tampak lebih besar dan jelas. Lup terdiri dari sebuah lensa cembung untuk memperbesar objek menjadi bayangan sehingga dapat dilihat dengan jelas. Bayangan yang dibentuk oleh lup bersifat maya, tegak, dan diperbesar.
  • 42. Lup dengan mata berakomodasi • Kelemahan: jika digunakan untuk pengamata lama , mata akan cepat lelah • Kelebihan: dari segi perbesaran bertambah • Untuk keadaan mata berakomodasi maksimum, pembesaran bayangan (Ma)dinyatakan oleh persamaan: Keterangan: Ma = perbesaran lup Sn = titik dekat mata f = jarak fokus lensa Lup dengan mata tak berakomodasi • Kelemahan: dari segi perbesaran kurang • Kelebihan: jika digunakan untuk pengamata lama , mata tidak akan cepat lelah • Untuk keadaan mata tak berakomodasi , pembesaran bayangan (Ma)dinyatakan oleh persamaan: 1 f s M n a f s M n a 
  • 43. 3. Mikroskop Digunakan untuk melihat benda kecil seperti bakteri dan virus yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang atau memakai lup. Mikroskop terdiri dari dua buah lensa cembung yaitu: lensa objektif (dekat dengan benda) dan lensa okuler (dekat dengan mata). Jarak fokus lensa objektif (fob) > jarak fokus lensa okuler (fok). Bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar. Sedangkan bayangan yang dibentuk lensa okuler bersifat maya, tegak, dan diperbesar.
  • 44. Pembentukan bayangan pada mikroskop • Bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar. Perbesaran lensa objektif (Mob) adalah perbesaran linier dapat ditulis dalam persamaan: ob ob b ob ob s s h h M ''  
  • 45. Pengamatan mikroskop dengan mata berakomodasi maksimum • Untuk mata yang berakomodasi maksimum, bayangan akhir yang dibentuk oleh lensa okuler jatuh di dekat mata. 1. Jarak bayangan lensa okuler 2. Panjang tabung mikroskop (jarak antara lensa objektif dan lensa okuler) Pengamatan mikroskop dengan mata tanpa akomodasi • Dengan mata tanpa akomodasi, bayangan akhir yang dibentuk lensa objektif jatuh tepat di titik fokus okuler sehingga sinar bias oleh lensa okuler merupakan sinar-sinar sejajar (sok=fok). Dengan demikian: 1. Panjang tabung mikroskop 2. Perbesaran okuler 3. Perbesaran total nok ss ' okob ssd  ' okobtotal MMM  okok okok ok fs fs s   '(a) (b) (c) ok n ok f s M  okob fsd  ' okobtotal MMM 
  • 46. 4. Kamera • Kamera merupakan alat optik yang berfungsi untuk mengambil gambar suatu objek atau benda. Kamera memiliki cara kerja mirip dengan cara kerja mata. Jenis-jenis kamera yang dikenal diantaranya kamera autofokus, kamera single-lens reflex (SLR), dan kamera digital.
  • 47. Persamaan dan Perbedaan Antara Mata dan Kamera • Persamaan :- memiliki jenis lensa cembung - sifat bayangannya sama yaitu nyata, terbalik dan diperkecil • Perbedaan : Perbedaan Mata Kamera Tempat bayangan Retina Film Pengatur cahaya Iris Diafragma Jarak bayangan Tetap Berubah sesuai dengan jarak benda Jarak fokus Berubah sesuai dengan jarak benda Tetap
  • 48. 5. Teropong Bumi Teropong bumi berfungsi untuk melihat benda yang jauh di permukaan bumi. Agar bayangan benda dapat terlihat tegak seperti posisi aslinya diantara lensa objektif dan lensa okuler dipasang lensa tipis sebagai pembalik bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif. Perbesaran anguler teropong bumi: Adapun panjang teropong bumi untuk mata tak berakomodasi: Keterangan : M= perbesaran anguler fob= jarak titik fokus lensa objektif fok= jarak titik fokus lensa okuler fp= jarak titik fokus lensa pembalik ok ob f f M  okpob fffd  4
  • 49. 6. Teropong Astronomi Teleskop digunakan untuk mengamati benda yang besar dan sangat jauh. Teleskop astronomi memiliki lensa objektif dan lensa okuler. Kedua lensa objektif dan lensa okuler disusun sejajr dengan fokus objektif fob berimpit dengan fokus okuler fok. Panjang teleskop dirumuskan : Perbesaran teleskop dapat dicari menggunakan persamaan: okob ffd  ok ob f f M  Dengan : M= perbesaran fob= jarak fokus objektif fok= jarak fokus okuler
  • 50. 7. Proyektor Proyektor digunakan untuk memperbesar bayangan slide pada sebuah layar sehingga dapat dibaca dengan jelas oleh pengamat. Sumber cahaya proyektor berasal dari sebuah bola lampu pijar yang menyinari film dan lensa proyeksi membentuk sebuah bayangan nyata, terbalik, dan diperbesar dari film pada layar produksi.