SlideShare a Scribd company logo
PEMANTULAN
KELOMPOK IV
HADI L MANURUNG
NORA FIKA SITUMORANG
RISKA FATIMAH
SADIMAH M ARMYS
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam kehidupan sehari-hari
terdapat peristiwa-peristiwa yang dalam ruang lingkup fisika, salah
satunya adalah pemantulan. Sebelum kita mengetahui bagaimana
terjadinya peristiwa pemantulan berbagai pertanyaan timbul dalam
benak kita seperti mengapa kita dapat melihat benda di sekitar kita?
Bagaimanakah proses terjadinya? Mengapa pada siang hari saat
matahari bersinar terang, permukaan air kolam atau air laut tampak
berkilat-kilat.
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat
dijelaskan oleh konsep fisika mengenai pemantulan dimana kita dapat
melihat benda di sekitar kita karena benda tersebut memantulkan
cahaya ke mata kita. Hal serupa juga terjadi pada saat kita bercermin
di depan cermin. Kita dapat melihat bayangan kita di dalam cermin,
karena cermin memantulkan cahaya yang dipantulkan oleh tubuh kita.
Dan peristiwa pemantulan tidak lepas dari penggunaan cermin
maupun lensa. Dalam kehidupan sehari-hari manusia kerap kali
menggunakan cermin untuk kebutuhannya baik itu cermin datar,
cermin cembung maupun cermin cembung. Maka dari itu disusunlah
penulisan makalah ini guna menunjang pembelajaran mengenai
pemantulan baik dari segi prinsip, hukum dan kegunaannya.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Apa yang dimaksud prinsip fermat?
2. Bagaimana bunyi hukum pemantulan?
3. Bagaimana pemantulan pada cermin datar dan sifat bayangan yang
dihasilakan?
4. Bagaimana pemantulan pada cermin lengkung dan sifat bayangan
yang dihasilkan?
1.3. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Menjelaskan tentang prinsip fermat
2. Menjelaskan bunyi hukum pemantulan
3. Menjelaskan pemantulan pada cermin datar dan sifat bayangan
yang dihasilkan
4. Menjelaskan pemantulan pada cermin lengkung dan sifat bayangan
yang dihasilkan.
BAB II PEMBAHASAN
PRINSIP FERMAT
Perambatan cahaya juga dapat dijelaskan oleh prinsip fermat
yang pertama kali dinyatakan di abad 17 oleh matematikawan
prancis pierre de fermat: “ lintasan dapat di lalui oleh cahaya
untuk merambat dari satu titik ke titik lain adalah sebagian
rupa sehingga wakti perjalanannya minimum”
Pernyataan ini tidak mencakup semua kasus. Waktu
perjalanan untuk lintasan yang diambil (dilalui) oleh cahaya tidak
selalu minimum. Kadang-kadang (bahkan) maksimum. Prinsip
fermat yang lebih lengkap dan lebih umum adalah : “ lintasan yang
dilalui oleh cahaya untuk merambat dari sati titik kr itik lain
adalah sedemikian rupa sehingga waktu perjalanan itu tidak
berubah sehubungan dengan variasi variasi dalam lintasan
tersebut.”
Pierre de Fermat (1601-1665) mengembangkan sebuah prinsip umum yang dapat
digunakan untutk menentukan lintasan cahaya sewaktu merambat dari satu titik
ke titik lain. Prinsip Fermat menyatakan bahwa ketika sinar cahaya merambat
antara dua titik, lintasannya pastilah yang membutuhkan selang waktu terkecil.
Akibat yang jelas dari prinsip ini adalah bahwa lintasan-lintasan dari sinar cahaya
yang merambat dalam medium yang homogeny adalah garis lurus, karena suatu
garis lurus adalah jarak terpendek antara dua titik.
Prinsip Fermat dapat digunakan untuk
menurunkan hukum pembiasan Snellius. Misalkan
berkas sinar merambat dari titik P di medium 1 ke
titik Q di medium 2, dimana P dan Q, masing-
masing berada pada jarak-jarak yang tegak lurus a
dan b, dari perbatasan. Kelajuan cahaya adalah c/n1
di medium 1 dan c/n2 di medium 2.
Gambar Geometri untuk menurunkan hukum
pembiasan Snellius menggunakan prinsip
Fermat.
2.2. PEMANTULAN CAHAYA
Apabila cahaya mengenai suatu permukaan maka cahaya akan dipantulkan. Arah
rambatan cahaya digambarkan sebagai garis lurus yang disebut berkas cahaya.
Sedangkan berkas cahaya adalah kelompok sinar-sinar cahaya. Berkas cahaya
dikelompokkan tmenjadi iga macam, yaitu : Berkas cahaya sejajar, berkas cahaya
divergen (menyebar), Berkas cahaya konvergen (mengumpul)
2.2.1. Hukum Pemantulan Cahaya
Dari pengamatan, kita peroleh hukum pemantulan cahaya, yaitu:
1) Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.
2) Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r).
Gambar: Hukum Pemantulan Cahaya
Ada tiga macam pemantulan cahaya yang terjadi pada benda tidak tembus
cahaya, yaitu :
1. Pemantulan Cahaya Teratur
Mengapa ada benda yang jika disinari tampak menyilaukan dan ada yang tidak?
Apabila benda-benda seperti cermin datar, perak datar, air yang tenang disinari
dengan sinar matahari, maka sinar-sinar dipantulkan dalam arah yang sama
sehingga tampak berkilauan. Pemantulan demikian dinamakan pemantulan
teratur.
Gambar Pemantulan Cahaya Teratur
Pemantulan teratur umumnya terjadi pada permukaan yang rata seperti pada
cermin yang bersih. Pemantulan beraturan terjadi pada benda yang
permukaannya rata, seperti pada cermin datar. Berkas cahaya sejajar yang datang
menuju cermin datar dipantulkan secara sejajar.
2. Pemantulan Cahaya Baur
Kemudian, coba sinarilah kertas putih, apakah kertas tampak berkilauan?
Ternyata tidak, berarti tidak semua sinar pantul sama arahnya. Pemantulan
demikian disebut pemantulan baur atau difus (tidak teratur).
Gambar Pemantulan Cahaya Baur
Sedangkan pemantulan baur umumnya terjadi pada permukaan yang
tidak rata seperti pada cermin yang kotor. Pemantulan baur terjadi pada benda
yang permukaannya tidak rata. Berkas cahaya sejajar yang mengenai permukaan
tidak teratur akan dipantulkan baur.
Pemantulan beraturan menyebabkan penglihatan mata silau, sedangkan
pemantulan baur membuat penglihatan menjadi nyaman. Sebuah benda yang
terletak di depan cermin akan membentuk bayangan. Cermin adalah benda gelap
yang dapat memantulkan seluruh berkas cahaya yang jatuh pada permukaannya.
3. Pemantulan Cahaya Sempurna
Gambar Pemantulan Cahaya Sempurna
Pemantulan sempurna terjadi jika :
sinar datang dari medium rapat ke medium kurang rapat;
sudut datang lebih besar dibandingkan dengan sudut batas.
∠CON = sudut batas = sudut datang yang menghasilkan sudut bias sebesar 90o
2.2.2. Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar
Cermin adalah benda yang permukaannya halus mengkilap dan bersifat
menatulkan cahaya. Hampir seluruh cahaya yang datang pada cermin dapat
dipantulkannya.
Lukisan Pembentukan Bayangan pada Cermin Datar
Untuk melukis sebuah bayangan pada cermin datar dapat ditempuh dengan cara
melukis sinar pertama datang dari benda ke cermin, dan dipantulkan sedemikian rupa
sehingga sudut datang sama dengan sudut pantul.
Dengan cara yang sama, lukislah sinar kedua dengan sudut datang berbeda,
perpanjanglah kedua sinar pantul ke arah belakang cermin dengan garis putus-putus
sehingga berpotongan! Perpotongan perpanjangan sinar pantul itulah yang merupakan
letak bayangan.
Gambar Pembentukan bayangan pada
cermin datar
Sifat bayangan akhir pada cermin datar adalah :
1. Maya
2. Tegak
3. Sama besar
4. Jarak benda ke cermin= jarak bayangan ke cermin
5. Menghadap terbalik dengan benda aslinya
Perbesaran bayangan pada cermin datar dirumuskan sebagai berikut :
Jika dua buah cermin datar disusun membentuk sudut tertentu, jumlah bayangan
yang terbentuk adalah :
2.2.3. Pemantulan Pada Cermin Lengkung (Sferik)
Cermin sferik adalah cermin lengkung seperti permukaan lengkung
sebuah bola dengan jari-jari kelengkungan R. Cemin ini dibedakan atas cermin
cekung (konkaf) dan cermin cembung (konveks). Setiap cermin sferik baik itu
cermin cekung ataupun cermin cembung memiliki fokus f yang besarnya
setengah jari-jari kelengkungan cermin tersebut.
Cermin Cekung dan Cembung
NO CEKUNG CEMBUNG
1. Cermin cekung memiliki sifat
mengumpulkan cahaya
Cermin cembung memiliki sifat
divergen (menyebar) cahaya
2. Titik fokus cermin cekung
berada di belakang cermin
sehingga bersifat nyata dan
bernilai negatif.
Titik fokus cermin cembung
berada di belakang cermin
sehingga bersifat maya dan
bernilai negatif.
3. Sinar datang sejajar dengan
sumbu utama akan
dipantulkan melalui titik
fokus.
Sinar datang sejajar dengan
sumbu utama akan dipantulkan
seolah-olah dari titik fokus.
4. Sinar datang melalui titik
fokus akan dipantulkan
sejajar sumbu utama.
Sinar datang menuju titik fokus
akan dipantulkan sejajar
sumbu utama.
5. Sinar datang melalui titik
pusat kelengkungan cermin
akan dipantulkan ke titik
yang sama
Sinar datang menuju titik M
(titik pusat kelengkungan) akan
dipantulkan seolah-olah dari
titik itu juga
Penempatan ruang benda pada cermin cekung
Sifat-sifat bayangan pada cermin cekung berdasarkan ruang
penempatan benda.
• Benda di ruang I : maya, tegak, diperbesar.
• Benda di ruang II : nyata, terbalik, diperbesar.
• Benda di ruang III : nyata, terbalik, diperkecil.
• Benda tepat di pusat kelengkungan : nyata, terbalik, sama besar.
Pada cermin cekung terdapat sinar-sinar istimewa sebagai berikut.
a. Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan
melalui titik fokus.
b. Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu
utama.
c. Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan cermin akan dipantulkan ke
titik yang sama
Hubungan antara jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’) akan menghasilkan
jarak fokus f. Hubungan tersebut secara matematis dapat ditulis :
Dengan :
f = jarak fokus (m),
s = jarak benda (m),
s’ = jarak bayangan (m).
sedangkan perbesaran bayangannya menggunakan rumus :
Dengan :
s = jarak benda dari cermin
s’ = jarak bayangan
h’ = tinggi bayangan
h = tinggi benda
Manfaat Cermin Cekung di Kehidupan Sehari-hari. Pemanfaatan cermin cekung
cukup banyak diantaranya :
• Digunakan sebagai pemantul pada lampu mobil atau berbagai lampu sorot yang
lain
• Pemantul pada lampu senter
•Sebagai antena parabola penerima sinyal radio
•Sebagai pengumpul sinar matahari pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Pemantulan Pada Cermin Cembung
Untuk cermin cembung memiliki sifat bayangan yang dihasilkan sebagai berikut:
• Bayangan yang dihasilkan cermin cembung bersifat maya dan tegak.
• Ukuran bayangan yang dihasilkan lebih kecil dari ukuran benda sesungguhnya
atau memiliki sifat diperkecil, sehingga memungkinkan sudut pandang yang
dihasilkan pada cermin cembung bisa lebih lebar.
Cermin cembung memiliki sifat divergen (menyebar) cahaya. Jika sinar datang
sejajar sumbu utama mengenai cermin cembung, sinar akan di pantulkan
menyebar. Jika sinar-sinar pantul pada cermin cembung maka sinar akan
berpotongan di titik fokus (titik api) di belakang cermin. Pada perhitungan, titik
api cermin cembung bernilai negatif karena bersifat semu.
Sinar-sinar pantul pada cermin cembung seolah-olah berasal dari titik fokus
menyebar ke luar. Seperti halnya pada cermin cekung, pada cermin cembung pun
berlaku sinar-sinar istimewa, tetapi dengan sifat yang berbeda. Titik fokus cermin
cembung berada di belakang cermin sehingga bersifat maya dan bernilai negatif.
Cermin cembung merupakan kebalikan cermin cekung.
Pada cermin cembung terdapat sinar-sinar istimewa sebagai berikut.
1. Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan seolah-
olah dari titik fokus
.
2. Sinar datang menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu
utama.
3. Sinar datang menuju titik M (titik pusat kelengkungan) akan dipantulkan seolah-olah
dari titik itu juga.
Rumus atau persamaan cermin cembung mirip seperti cermin cekung hanya saja nilai
fokusnya (F) negatif. Untuk rumus perbesaran cermin cembung sama seperti cermin
cekung.
Dengan :
f = fokus cermin
s = jarak benda dari cermin
s’= jarak bayangan
Manfaat cermin cembung di kehidupan sehari-hari diantaranya adalah:
1. Cermin cembung dipakai sebagai kaca spion berbagai alat transportasi
2. Sebagai cermin pencegah tabrakan yang sering dipasang di pertigaan atau di
perempatan jalan.
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sesuai dengan tujuan dibuatnya makalah ini serta pembahasan yang sudah ada
maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Prinsip fermat yang lebih lengkap dan lebih umum adalah : “ lintasan yang
dilalui oleh cahaya untuk merambat dari sati titik kr itik lain adalah sedemikian
rupa sehingga waktu perjalanan itu tidak berubah sehubungan dengan variasi
variasi dalam lintasan tersebut.”
2. Dari pengamatan, kita peroleh hukum pemantulan cahaya, yaitu:
1) Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.
2) Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r).
3. Pemantulan cermin datar menghasilkan sifat bayangan yaitu:
1) Maya
2) Tegak
3) Sama besar
4) Jarak benda ke cermin= jarak bayangan ke cermin
5) Menghadap terbalik dengan benda aslinya
4. Pemantulan pada cermin leengkung terbagi atas dua yaitu :
pemantulan pada cermin cekung dan pemantulan pada cermin cembung.
Pada cermin cekung semua cahaya yang datang sejajar sumbu utama
akan difokuskan sesuai dengan sifatnya yaitu mengumpulkan cahaya. Titik
berkumpulnya sinar-sinar pantul disebut titik fokus atau titik api yang terletak di
sumbu utama.
Sedangkan pada cermin cembung memiliki sifat divergen (menyebar) cahaya.
Jika sinar datang sejajar sumbu utama mengenai cermin cembung, sinar akan di
pantulkan menyebar. Jika sinar-sinar pantul pada cermin cembung maka sinar
akan berpotongan di titik fokus (titik api) di belakang cermin. Pada perhitungan,
titik api cermin cembung bernilai negatif karena bersifat semu.

More Related Content

What's hot

CAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).ppt
CAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).pptCAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).ppt
CAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).ppt
SudarminSudarmin3
 
Difraksi franhoufer
Difraksi franhouferDifraksi franhoufer
Difraksi franhoufer
Sulistiyo Wibowo
 
Lkpd pemantulan
Lkpd pemantulanLkpd pemantulan
Lkpd pemantulan
nooraisy22
 
power point Alat optik
power point Alat optikpower point Alat optik
power point Alat optik
Dita Yuniarti
 
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergenLaporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
PT. SASA
 
Materi FISIKA Optik
Materi FISIKA OptikMateri FISIKA Optik
Materi FISIKA Optik
dwinevergiveup
 
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Spektrometer
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang SpektrometerLaporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Spektrometer
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Spektrometer
Lydia Nurkumalawati
 
ipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.pptipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.ppt
heriyanto249888
 
Pengukuran Jarak Fokus Lensa
Pengukuran Jarak Fokus LensaPengukuran Jarak Fokus Lensa
Pengukuran Jarak Fokus Lensa
Sulistia Ningsih
 
Percobaan pembiasan pada lensa cembbung
Percobaan pembiasan pada lensa cembbungPercobaan pembiasan pada lensa cembbung
Percobaan pembiasan pada lensa cembbung
KLOTILDAJENIRITA
 
Laporan - Indek Bias
Laporan - Indek Bias Laporan - Indek Bias
Laporan - Indek Bias
aji indras
 
materi optika geometri fisika sma
materi optika geometri fisika smamateri optika geometri fisika sma
materi optika geometri fisika sma
Ajeng Rizki Rahmawati
 
Termodinamika kelompok 6
Termodinamika kelompok 6Termodinamika kelompok 6
Termodinamika kelompok 6
Fadelia Selvonia
 
Gerak lurus dengan kecepatan konstan dan percepatan konstan
Gerak lurus dengan kecepatan konstan dan percepatan konstanGerak lurus dengan kecepatan konstan dan percepatan konstan
Gerak lurus dengan kecepatan konstan dan percepatan konstanBisdev Oeykarisma
 
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Erliana Amalia Diandra
 
Refraksi Cahaya
Refraksi CahayaRefraksi Cahaya
Refraksi Cahaya
Puspawijaya Putra
 
Laporan hasil praktikum pembiasan pada prisma
Laporan hasil praktikum pembiasan pada prismaLaporan hasil praktikum pembiasan pada prisma
Laporan hasil praktikum pembiasan pada prisma
Fitri Kurniawati
 

What's hot (20)

Laporan lkm-go-08
Laporan lkm-go-08Laporan lkm-go-08
Laporan lkm-go-08
 
CAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).ppt
CAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).pptCAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).ppt
CAHAYA LENSA CEKUNG DAN CEMBUNG (soal hitg ).ppt
 
Difraksi franhoufer
Difraksi franhouferDifraksi franhoufer
Difraksi franhoufer
 
Lkpd pemantulan
Lkpd pemantulanLkpd pemantulan
Lkpd pemantulan
 
power point Alat optik
power point Alat optikpower point Alat optik
power point Alat optik
 
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergenLaporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
Laporan lengkap praktikum fokus lensa konvergen
 
Pembiasan cahaya
Pembiasan cahayaPembiasan cahaya
Pembiasan cahaya
 
Materi FISIKA Optik
Materi FISIKA OptikMateri FISIKA Optik
Materi FISIKA Optik
 
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Spektrometer
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang SpektrometerLaporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Spektrometer
Laporan Praktikum Fisika Dasar II Awal tentang Spektrometer
 
ipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.pptipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-11-cahaya-dan-alat-optik.ppt
 
Pengukuran Jarak Fokus Lensa
Pengukuran Jarak Fokus LensaPengukuran Jarak Fokus Lensa
Pengukuran Jarak Fokus Lensa
 
Percobaan pembiasan pada lensa cembbung
Percobaan pembiasan pada lensa cembbungPercobaan pembiasan pada lensa cembbung
Percobaan pembiasan pada lensa cembbung
 
Laporan - Indek Bias
Laporan - Indek Bias Laporan - Indek Bias
Laporan - Indek Bias
 
materi optika geometri fisika sma
materi optika geometri fisika smamateri optika geometri fisika sma
materi optika geometri fisika sma
 
Termodinamika kelompok 6
Termodinamika kelompok 6Termodinamika kelompok 6
Termodinamika kelompok 6
 
Gerak lurus dengan kecepatan konstan dan percepatan konstan
Gerak lurus dengan kecepatan konstan dan percepatan konstanGerak lurus dengan kecepatan konstan dan percepatan konstan
Gerak lurus dengan kecepatan konstan dan percepatan konstan
 
Laporan lengka1
Laporan lengka1Laporan lengka1
Laporan lengka1
 
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
 
Refraksi Cahaya
Refraksi CahayaRefraksi Cahaya
Refraksi Cahaya
 
Laporan hasil praktikum pembiasan pada prisma
Laporan hasil praktikum pembiasan pada prismaLaporan hasil praktikum pembiasan pada prisma
Laporan hasil praktikum pembiasan pada prisma
 

Viewers also liked

Fauna urbana ordenanza_municipal_048
Fauna urbana ordenanza_municipal_048Fauna urbana ordenanza_municipal_048
Fauna urbana ordenanza_municipal_048
Richard Ruiz
 
sistem kendali
sistem kendalisistem kendali
sistem kendali
Aqil Mar'i
 
03 rangkaian kombinasional
03   rangkaian kombinasional03   rangkaian kombinasional
03 rangkaian kombinasionalopekdoank
 
Gerbang logika kombinasi
Gerbang logika kombinasiGerbang logika kombinasi
Gerbang logika kombinasi
Moh Ali Fauzi
 
Gerbang logika
Gerbang logikaGerbang logika
Gerbang logika
ptsumaye
 
Risalah kelompok pelaksanaan 5 S
Risalah kelompok pelaksanaan 5 SRisalah kelompok pelaksanaan 5 S
Risalah kelompok pelaksanaan 5 S
dikdas_produktivitas
 
Menentukan fokus lensa negatif
Menentukan fokus lensa negatifMenentukan fokus lensa negatif
Menentukan fokus lensa negatif
anggundiantriana
 
Optika geometri SMA fisika unnes
Optika geometri SMA fisika unnesOptika geometri SMA fisika unnes
Optika geometri SMA fisika unnes
Ajeng Rizki Rahmawati
 
Energi cahaya ppt
Energi cahaya pptEnergi cahaya ppt
Energi cahaya ppt
Ane suryani
 
Sistem Tata surya
Sistem Tata suryaSistem Tata surya
Sistem Tata surya
Saraswati N
 
Persentasi Cahaya Dan Optik
Persentasi Cahaya Dan OptikPersentasi Cahaya Dan Optik
Persentasi Cahaya Dan Optikguest3ae858
 
cahaya dan alat optik
cahaya dan alat optikcahaya dan alat optik
cahaya dan alat optik
nurainiai
 
Cahaya & Alat Optik
Cahaya & Alat OptikCahaya & Alat Optik
Cahaya & Alat OptikKhy47
 
Sifat-sifat Cahaya
Sifat-sifat CahayaSifat-sifat Cahaya
Sifat-sifat Cahaya
Edi Martani
 

Viewers also liked (20)

Fauna urbana ordenanza_municipal_048
Fauna urbana ordenanza_municipal_048Fauna urbana ordenanza_municipal_048
Fauna urbana ordenanza_municipal_048
 
sistem kendali
sistem kendalisistem kendali
sistem kendali
 
03 rangkaian kombinasional
03   rangkaian kombinasional03   rangkaian kombinasional
03 rangkaian kombinasional
 
Cermin
CerminCermin
Cermin
 
Gerbang logika kombinasi
Gerbang logika kombinasiGerbang logika kombinasi
Gerbang logika kombinasi
 
Gerbang logika
Gerbang logikaGerbang logika
Gerbang logika
 
Erma susanti
Erma susantiErma susanti
Erma susanti
 
Risalah kelompok pelaksanaan 5 S
Risalah kelompok pelaksanaan 5 SRisalah kelompok pelaksanaan 5 S
Risalah kelompok pelaksanaan 5 S
 
Menentukan fokus lensa negatif
Menentukan fokus lensa negatifMenentukan fokus lensa negatif
Menentukan fokus lensa negatif
 
Cahaya dan bayangan
Cahaya dan bayanganCahaya dan bayangan
Cahaya dan bayangan
 
Cahaya
CahayaCahaya
Cahaya
 
Optika geometri SMA fisika unnes
Optika geometri SMA fisika unnesOptika geometri SMA fisika unnes
Optika geometri SMA fisika unnes
 
Energi cahaya ppt
Energi cahaya pptEnergi cahaya ppt
Energi cahaya ppt
 
Sistem Tata surya
Sistem Tata suryaSistem Tata surya
Sistem Tata surya
 
Cahaya
CahayaCahaya
Cahaya
 
Persentasi Cahaya Dan Optik
Persentasi Cahaya Dan OptikPersentasi Cahaya Dan Optik
Persentasi Cahaya Dan Optik
 
cahaya dan alat optik
cahaya dan alat optikcahaya dan alat optik
cahaya dan alat optik
 
sifat sifat cahaya
sifat sifat cahayasifat sifat cahaya
sifat sifat cahaya
 
Cahaya & Alat Optik
Cahaya & Alat OptikCahaya & Alat Optik
Cahaya & Alat Optik
 
Sifat-sifat Cahaya
Sifat-sifat CahayaSifat-sifat Cahaya
Sifat-sifat Cahaya
 

Similar to Ppt pemantulan

Optika geometri
Optika geometriOptika geometri
Optika geometri
supri Yono
 
optika geometri lengkap 13 mei 11
optika geometri lengkap 13 mei 11optika geometri lengkap 13 mei 11
optika geometri lengkap 13 mei 11Nanda Reda
 
Pemantulan cahaya
Pemantulan cahayaPemantulan cahaya
Pemantulan cahaya
Ira Putri Jambak
 
Cahaya
Cahaya Cahaya
CAHAYA_DAN_OPTIK_KELAS_8.docx
CAHAYA_DAN_OPTIK_KELAS_8.docxCAHAYA_DAN_OPTIK_KELAS_8.docx
CAHAYA_DAN_OPTIK_KELAS_8.docx
RustynaHasanEffendy
 
Cahaya dan optik untuk siswa
Cahaya dan optik untuk siswaCahaya dan optik untuk siswa
Cahaya dan optik untuk siswaGita Puspita
 
Cahaya
CahayaCahaya
Cahaya
yasin yusuf
 
Kajian IPA 2 (Optik & Indera Penglihatan).pdf
Kajian IPA 2 (Optik & Indera Penglihatan).pdfKajian IPA 2 (Optik & Indera Penglihatan).pdf
Kajian IPA 2 (Optik & Indera Penglihatan).pdf
Raharjo18
 
gelombang cahaya dan bunyi
gelombang cahaya dan bunyigelombang cahaya dan bunyi
gelombang cahaya dan bunyiFaizatur Rokhmah
 
Fsika kelas x
Fsika kelas xFsika kelas x
Fsika kelas x
rinaldo sikumbang
 
Refleksi (pemantulan cahaya)
Refleksi (pemantulan cahaya)Refleksi (pemantulan cahaya)
Refleksi (pemantulan cahaya)
atika rizki
 
Alat Optik dan Indera Pengelihatann.pptx
Alat Optik dan Indera Pengelihatann.pptxAlat Optik dan Indera Pengelihatann.pptx
Alat Optik dan Indera Pengelihatann.pptx
isaayufatimah
 
Optik Baru
Optik BaruOptik Baru
Optik Baru
Anifah Anifah
 
sifat-sifat cahaya
sifat-sifat cahayasifat-sifat cahaya
sifat-sifat cahaya
fithriapuspasari
 
Rahma Safitri-PPT.ppt-Physic Science of 8
Rahma Safitri-PPT.ppt-Physic Science of 8Rahma Safitri-PPT.ppt-Physic Science of 8
Rahma Safitri-PPT.ppt-Physic Science of 8
LamsyahAbdilhafiz
 
Fisika Kelas xi Bab10 Optika Geometrik
Fisika Kelas xi Bab10 Optika GeometrikFisika Kelas xi Bab10 Optika Geometrik
Fisika Kelas xi Bab10 Optika Geometrik
Amphie Yuurisman
 
P2 Cahaya Syifa
P2 Cahaya SyifaP2 Cahaya Syifa
P2 Cahaya Syifa
ruy pudjo
 
Optik, Alat alat Optik, Teknologi Optik
Optik, Alat alat Optik, Teknologi Optik Optik, Alat alat Optik, Teknologi Optik
Optik, Alat alat Optik, Teknologi Optik
Rahma Setiayu
 
Optika geometri
Optika geometriOptika geometri
Optika geometriauliarika
 

Similar to Ppt pemantulan (20)

Cermin
CerminCermin
Cermin
 
Optika geometri
Optika geometriOptika geometri
Optika geometri
 
optika geometri lengkap 13 mei 11
optika geometri lengkap 13 mei 11optika geometri lengkap 13 mei 11
optika geometri lengkap 13 mei 11
 
Pemantulan cahaya
Pemantulan cahayaPemantulan cahaya
Pemantulan cahaya
 
Cahaya
Cahaya Cahaya
Cahaya
 
CAHAYA_DAN_OPTIK_KELAS_8.docx
CAHAYA_DAN_OPTIK_KELAS_8.docxCAHAYA_DAN_OPTIK_KELAS_8.docx
CAHAYA_DAN_OPTIK_KELAS_8.docx
 
Cahaya dan optik untuk siswa
Cahaya dan optik untuk siswaCahaya dan optik untuk siswa
Cahaya dan optik untuk siswa
 
Cahaya
CahayaCahaya
Cahaya
 
Kajian IPA 2 (Optik & Indera Penglihatan).pdf
Kajian IPA 2 (Optik & Indera Penglihatan).pdfKajian IPA 2 (Optik & Indera Penglihatan).pdf
Kajian IPA 2 (Optik & Indera Penglihatan).pdf
 
gelombang cahaya dan bunyi
gelombang cahaya dan bunyigelombang cahaya dan bunyi
gelombang cahaya dan bunyi
 
Fsika kelas x
Fsika kelas xFsika kelas x
Fsika kelas x
 
Refleksi (pemantulan cahaya)
Refleksi (pemantulan cahaya)Refleksi (pemantulan cahaya)
Refleksi (pemantulan cahaya)
 
Alat Optik dan Indera Pengelihatann.pptx
Alat Optik dan Indera Pengelihatann.pptxAlat Optik dan Indera Pengelihatann.pptx
Alat Optik dan Indera Pengelihatann.pptx
 
Optik Baru
Optik BaruOptik Baru
Optik Baru
 
sifat-sifat cahaya
sifat-sifat cahayasifat-sifat cahaya
sifat-sifat cahaya
 
Rahma Safitri-PPT.ppt-Physic Science of 8
Rahma Safitri-PPT.ppt-Physic Science of 8Rahma Safitri-PPT.ppt-Physic Science of 8
Rahma Safitri-PPT.ppt-Physic Science of 8
 
Fisika Kelas xi Bab10 Optika Geometrik
Fisika Kelas xi Bab10 Optika GeometrikFisika Kelas xi Bab10 Optika Geometrik
Fisika Kelas xi Bab10 Optika Geometrik
 
P2 Cahaya Syifa
P2 Cahaya SyifaP2 Cahaya Syifa
P2 Cahaya Syifa
 
Optik, Alat alat Optik, Teknologi Optik
Optik, Alat alat Optik, Teknologi Optik Optik, Alat alat Optik, Teknologi Optik
Optik, Alat alat Optik, Teknologi Optik
 
Optika geometri
Optika geometriOptika geometri
Optika geometri
 

Recently uploaded

LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 

Recently uploaded (20)

LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 

Ppt pemantulan

  • 1. PEMANTULAN KELOMPOK IV HADI L MANURUNG NORA FIKA SITUMORANG RISKA FATIMAH SADIMAH M ARMYS
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam kehidupan sehari-hari terdapat peristiwa-peristiwa yang dalam ruang lingkup fisika, salah satunya adalah pemantulan. Sebelum kita mengetahui bagaimana terjadinya peristiwa pemantulan berbagai pertanyaan timbul dalam benak kita seperti mengapa kita dapat melihat benda di sekitar kita? Bagaimanakah proses terjadinya? Mengapa pada siang hari saat matahari bersinar terang, permukaan air kolam atau air laut tampak berkilat-kilat. Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dijelaskan oleh konsep fisika mengenai pemantulan dimana kita dapat melihat benda di sekitar kita karena benda tersebut memantulkan cahaya ke mata kita. Hal serupa juga terjadi pada saat kita bercermin di depan cermin. Kita dapat melihat bayangan kita di dalam cermin, karena cermin memantulkan cahaya yang dipantulkan oleh tubuh kita. Dan peristiwa pemantulan tidak lepas dari penggunaan cermin maupun lensa. Dalam kehidupan sehari-hari manusia kerap kali menggunakan cermin untuk kebutuhannya baik itu cermin datar, cermin cembung maupun cermin cembung. Maka dari itu disusunlah penulisan makalah ini guna menunjang pembelajaran mengenai pemantulan baik dari segi prinsip, hukum dan kegunaannya.
  • 3. 1.2. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah pada pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Apa yang dimaksud prinsip fermat? 2. Bagaimana bunyi hukum pemantulan? 3. Bagaimana pemantulan pada cermin datar dan sifat bayangan yang dihasilakan? 4. Bagaimana pemantulan pada cermin lengkung dan sifat bayangan yang dihasilkan? 1.3. Tujuan Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Menjelaskan tentang prinsip fermat 2. Menjelaskan bunyi hukum pemantulan 3. Menjelaskan pemantulan pada cermin datar dan sifat bayangan yang dihasilkan 4. Menjelaskan pemantulan pada cermin lengkung dan sifat bayangan yang dihasilkan.
  • 4. BAB II PEMBAHASAN PRINSIP FERMAT Perambatan cahaya juga dapat dijelaskan oleh prinsip fermat yang pertama kali dinyatakan di abad 17 oleh matematikawan prancis pierre de fermat: “ lintasan dapat di lalui oleh cahaya untuk merambat dari satu titik ke titik lain adalah sebagian rupa sehingga wakti perjalanannya minimum” Pernyataan ini tidak mencakup semua kasus. Waktu perjalanan untuk lintasan yang diambil (dilalui) oleh cahaya tidak selalu minimum. Kadang-kadang (bahkan) maksimum. Prinsip fermat yang lebih lengkap dan lebih umum adalah : “ lintasan yang dilalui oleh cahaya untuk merambat dari sati titik kr itik lain adalah sedemikian rupa sehingga waktu perjalanan itu tidak berubah sehubungan dengan variasi variasi dalam lintasan tersebut.”
  • 5. Pierre de Fermat (1601-1665) mengembangkan sebuah prinsip umum yang dapat digunakan untutk menentukan lintasan cahaya sewaktu merambat dari satu titik ke titik lain. Prinsip Fermat menyatakan bahwa ketika sinar cahaya merambat antara dua titik, lintasannya pastilah yang membutuhkan selang waktu terkecil. Akibat yang jelas dari prinsip ini adalah bahwa lintasan-lintasan dari sinar cahaya yang merambat dalam medium yang homogeny adalah garis lurus, karena suatu garis lurus adalah jarak terpendek antara dua titik. Prinsip Fermat dapat digunakan untuk menurunkan hukum pembiasan Snellius. Misalkan berkas sinar merambat dari titik P di medium 1 ke titik Q di medium 2, dimana P dan Q, masing- masing berada pada jarak-jarak yang tegak lurus a dan b, dari perbatasan. Kelajuan cahaya adalah c/n1 di medium 1 dan c/n2 di medium 2. Gambar Geometri untuk menurunkan hukum pembiasan Snellius menggunakan prinsip Fermat.
  • 6. 2.2. PEMANTULAN CAHAYA Apabila cahaya mengenai suatu permukaan maka cahaya akan dipantulkan. Arah rambatan cahaya digambarkan sebagai garis lurus yang disebut berkas cahaya. Sedangkan berkas cahaya adalah kelompok sinar-sinar cahaya. Berkas cahaya dikelompokkan tmenjadi iga macam, yaitu : Berkas cahaya sejajar, berkas cahaya divergen (menyebar), Berkas cahaya konvergen (mengumpul) 2.2.1. Hukum Pemantulan Cahaya Dari pengamatan, kita peroleh hukum pemantulan cahaya, yaitu: 1) Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar. 2) Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r). Gambar: Hukum Pemantulan Cahaya
  • 7. Ada tiga macam pemantulan cahaya yang terjadi pada benda tidak tembus cahaya, yaitu : 1. Pemantulan Cahaya Teratur Mengapa ada benda yang jika disinari tampak menyilaukan dan ada yang tidak? Apabila benda-benda seperti cermin datar, perak datar, air yang tenang disinari dengan sinar matahari, maka sinar-sinar dipantulkan dalam arah yang sama sehingga tampak berkilauan. Pemantulan demikian dinamakan pemantulan teratur. Gambar Pemantulan Cahaya Teratur Pemantulan teratur umumnya terjadi pada permukaan yang rata seperti pada cermin yang bersih. Pemantulan beraturan terjadi pada benda yang permukaannya rata, seperti pada cermin datar. Berkas cahaya sejajar yang datang menuju cermin datar dipantulkan secara sejajar.
  • 8. 2. Pemantulan Cahaya Baur Kemudian, coba sinarilah kertas putih, apakah kertas tampak berkilauan? Ternyata tidak, berarti tidak semua sinar pantul sama arahnya. Pemantulan demikian disebut pemantulan baur atau difus (tidak teratur). Gambar Pemantulan Cahaya Baur Sedangkan pemantulan baur umumnya terjadi pada permukaan yang tidak rata seperti pada cermin yang kotor. Pemantulan baur terjadi pada benda yang permukaannya tidak rata. Berkas cahaya sejajar yang mengenai permukaan tidak teratur akan dipantulkan baur. Pemantulan beraturan menyebabkan penglihatan mata silau, sedangkan pemantulan baur membuat penglihatan menjadi nyaman. Sebuah benda yang terletak di depan cermin akan membentuk bayangan. Cermin adalah benda gelap yang dapat memantulkan seluruh berkas cahaya yang jatuh pada permukaannya.
  • 9. 3. Pemantulan Cahaya Sempurna Gambar Pemantulan Cahaya Sempurna Pemantulan sempurna terjadi jika : sinar datang dari medium rapat ke medium kurang rapat; sudut datang lebih besar dibandingkan dengan sudut batas. ∠CON = sudut batas = sudut datang yang menghasilkan sudut bias sebesar 90o 2.2.2. Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar Cermin adalah benda yang permukaannya halus mengkilap dan bersifat menatulkan cahaya. Hampir seluruh cahaya yang datang pada cermin dapat dipantulkannya.
  • 10. Lukisan Pembentukan Bayangan pada Cermin Datar Untuk melukis sebuah bayangan pada cermin datar dapat ditempuh dengan cara melukis sinar pertama datang dari benda ke cermin, dan dipantulkan sedemikian rupa sehingga sudut datang sama dengan sudut pantul. Dengan cara yang sama, lukislah sinar kedua dengan sudut datang berbeda, perpanjanglah kedua sinar pantul ke arah belakang cermin dengan garis putus-putus sehingga berpotongan! Perpotongan perpanjangan sinar pantul itulah yang merupakan letak bayangan. Gambar Pembentukan bayangan pada cermin datar
  • 11. Sifat bayangan akhir pada cermin datar adalah : 1. Maya 2. Tegak 3. Sama besar 4. Jarak benda ke cermin= jarak bayangan ke cermin 5. Menghadap terbalik dengan benda aslinya Perbesaran bayangan pada cermin datar dirumuskan sebagai berikut : Jika dua buah cermin datar disusun membentuk sudut tertentu, jumlah bayangan yang terbentuk adalah :
  • 12. 2.2.3. Pemantulan Pada Cermin Lengkung (Sferik) Cermin sferik adalah cermin lengkung seperti permukaan lengkung sebuah bola dengan jari-jari kelengkungan R. Cemin ini dibedakan atas cermin cekung (konkaf) dan cermin cembung (konveks). Setiap cermin sferik baik itu cermin cekung ataupun cermin cembung memiliki fokus f yang besarnya setengah jari-jari kelengkungan cermin tersebut.
  • 13. Cermin Cekung dan Cembung NO CEKUNG CEMBUNG 1. Cermin cekung memiliki sifat mengumpulkan cahaya Cermin cembung memiliki sifat divergen (menyebar) cahaya 2. Titik fokus cermin cekung berada di belakang cermin sehingga bersifat nyata dan bernilai negatif. Titik fokus cermin cembung berada di belakang cermin sehingga bersifat maya dan bernilai negatif. 3. Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus. Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan seolah-olah dari titik fokus. 4. Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama. Sinar datang menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama. 5. Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan cermin akan dipantulkan ke titik yang sama Sinar datang menuju titik M (titik pusat kelengkungan) akan dipantulkan seolah-olah dari titik itu juga
  • 14. Penempatan ruang benda pada cermin cekung Sifat-sifat bayangan pada cermin cekung berdasarkan ruang penempatan benda. • Benda di ruang I : maya, tegak, diperbesar. • Benda di ruang II : nyata, terbalik, diperbesar. • Benda di ruang III : nyata, terbalik, diperkecil. • Benda tepat di pusat kelengkungan : nyata, terbalik, sama besar.
  • 15. Pada cermin cekung terdapat sinar-sinar istimewa sebagai berikut. a. Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus. b. Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama.
  • 16. c. Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan cermin akan dipantulkan ke titik yang sama Hubungan antara jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’) akan menghasilkan jarak fokus f. Hubungan tersebut secara matematis dapat ditulis : Dengan : f = jarak fokus (m), s = jarak benda (m), s’ = jarak bayangan (m).
  • 17. sedangkan perbesaran bayangannya menggunakan rumus : Dengan : s = jarak benda dari cermin s’ = jarak bayangan h’ = tinggi bayangan h = tinggi benda Manfaat Cermin Cekung di Kehidupan Sehari-hari. Pemanfaatan cermin cekung cukup banyak diantaranya : • Digunakan sebagai pemantul pada lampu mobil atau berbagai lampu sorot yang lain • Pemantul pada lampu senter •Sebagai antena parabola penerima sinyal radio •Sebagai pengumpul sinar matahari pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya
  • 18. Pemantulan Pada Cermin Cembung Untuk cermin cembung memiliki sifat bayangan yang dihasilkan sebagai berikut: • Bayangan yang dihasilkan cermin cembung bersifat maya dan tegak. • Ukuran bayangan yang dihasilkan lebih kecil dari ukuran benda sesungguhnya atau memiliki sifat diperkecil, sehingga memungkinkan sudut pandang yang dihasilkan pada cermin cembung bisa lebih lebar. Cermin cembung memiliki sifat divergen (menyebar) cahaya. Jika sinar datang sejajar sumbu utama mengenai cermin cembung, sinar akan di pantulkan menyebar. Jika sinar-sinar pantul pada cermin cembung maka sinar akan berpotongan di titik fokus (titik api) di belakang cermin. Pada perhitungan, titik api cermin cembung bernilai negatif karena bersifat semu. Sinar-sinar pantul pada cermin cembung seolah-olah berasal dari titik fokus menyebar ke luar. Seperti halnya pada cermin cekung, pada cermin cembung pun berlaku sinar-sinar istimewa, tetapi dengan sifat yang berbeda. Titik fokus cermin cembung berada di belakang cermin sehingga bersifat maya dan bernilai negatif. Cermin cembung merupakan kebalikan cermin cekung.
  • 19. Pada cermin cembung terdapat sinar-sinar istimewa sebagai berikut. 1. Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan seolah- olah dari titik fokus . 2. Sinar datang menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama.
  • 20. 3. Sinar datang menuju titik M (titik pusat kelengkungan) akan dipantulkan seolah-olah dari titik itu juga. Rumus atau persamaan cermin cembung mirip seperti cermin cekung hanya saja nilai fokusnya (F) negatif. Untuk rumus perbesaran cermin cembung sama seperti cermin cekung. Dengan : f = fokus cermin s = jarak benda dari cermin s’= jarak bayangan Manfaat cermin cembung di kehidupan sehari-hari diantaranya adalah: 1. Cermin cembung dipakai sebagai kaca spion berbagai alat transportasi 2. Sebagai cermin pencegah tabrakan yang sering dipasang di pertigaan atau di perempatan jalan.
  • 21. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Sesuai dengan tujuan dibuatnya makalah ini serta pembahasan yang sudah ada maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Prinsip fermat yang lebih lengkap dan lebih umum adalah : “ lintasan yang dilalui oleh cahaya untuk merambat dari sati titik kr itik lain adalah sedemikian rupa sehingga waktu perjalanan itu tidak berubah sehubungan dengan variasi variasi dalam lintasan tersebut.” 2. Dari pengamatan, kita peroleh hukum pemantulan cahaya, yaitu: 1) Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar. 2) Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r). 3. Pemantulan cermin datar menghasilkan sifat bayangan yaitu: 1) Maya 2) Tegak 3) Sama besar 4) Jarak benda ke cermin= jarak bayangan ke cermin 5) Menghadap terbalik dengan benda aslinya
  • 22. 4. Pemantulan pada cermin leengkung terbagi atas dua yaitu : pemantulan pada cermin cekung dan pemantulan pada cermin cembung. Pada cermin cekung semua cahaya yang datang sejajar sumbu utama akan difokuskan sesuai dengan sifatnya yaitu mengumpulkan cahaya. Titik berkumpulnya sinar-sinar pantul disebut titik fokus atau titik api yang terletak di sumbu utama. Sedangkan pada cermin cembung memiliki sifat divergen (menyebar) cahaya. Jika sinar datang sejajar sumbu utama mengenai cermin cembung, sinar akan di pantulkan menyebar. Jika sinar-sinar pantul pada cermin cembung maka sinar akan berpotongan di titik fokus (titik api) di belakang cermin. Pada perhitungan, titik api cermin cembung bernilai negatif karena bersifat semu.