4. Cahaya memiliki panjang gelombang yang berkisar antara 380 - 750 nanometer (nm)
Pada rentang panjang gelombang tersebut , cahaya tampak berwarna-warni mulai dari merah
(panjang gelombang terpanjang) hingga ungu (panjang geombang terpendek)
Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa udara dengan kecepatan sekitar 299.792.458
meter per detik (m/s) mendekati 3 x 10 8 m/s yang dikenal dengan kecepatan cahaya
Cahaya juga dapat merambat dalam medium lain, seperti air dan kaca, dengan kecepatan yang
lebih lambat
Definisi cahaya
Cahaya adalah bentuk energi elektromagnetik yang dapat dilihat oleh manusia
5. Sifat- sifat cahaya
Cahaya Merambat Lurus
1.
cahaya akan merambat menurut garis lurus,
kecuali jika cahaya tersebut mengenai
sesuatu yang merubah arahnya.
Contoh cahaya merambat lurus dalam
kehidupan sehari -hari :
Sinar matahari yang melalui celah sempit
dan menembus ruangan gelap tampak
seperti garis-garis putih
1.
cahaya lampu mobil atau senter pada
malam hari
2.
nyala lilin tidaktampak jika dilihat melalui
pipa bengkok
3.
berkas cahaya dari proyektor film yang
dipancarkan ke arah layar
4.
2.Cahaya Menembus Benda Bening
Benda bening adalah benda-benda
yang dapat ditembus cahaya. benda
bening akan meneruskan cahaya
sehingga tampak menembus benda
tersebut. Contoh : air jernih, gelas kaca
bening, kristal dan kertas roti.
Sedangkan benda yang tidak
dapat ditembus cahaya disebut benda
gelap. cahaya yang mengenai benda
gelap akan diserap sehingga cahaya
seolah-olah tampak terperangkap dan
tidak dapat keluar lagi. contoh : buku,
kayu, tembok, sendok, garpu dsb.
6. 3. Cahaya dapat dipantulkan
Dalam pemantulan cahaya berlaku Hukum Snellius tentang pemantulan cahaya
Gambar . Pemantulan cahaya
Bunyi hukum Snellius
sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terletak pada satu bidang datar dan
bertemu pada satu titik
1.
Sudut datang (i) besarnya sama dengan sudut pantul (r)
2.
7. Berdasarkan arah pantulnya, pemantulan cahaya dibedakan menjadi dua macam :
Pemantulan Teratur
yaitu pemantulan cahaya yang terjadi
pada permukaan benda yang rata
Pemantulan baur/diffus
yaitu pemantulan cahaya yang terjadi
pada permukaan tidak rata
8. 4. Cahaya dapat dibiaskan
Pembiasan cahaya adalah pembelokan seberkas cahaya yang merambat dari satu medium
ke medium lainnya yang berbeda kerapatannya
Hukum Pembiasan
Hukum I Pembiasan
Sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada
satu bidang datar
Hukum II Pembiasan
Sinar datang dari medium kurang rapat menuju ke
medium kebih rapat dibiaskan mendekati garis normal.
sebaliknya, sinar datang dari medium lebih rapat
menuju ke medium kurang rapat dibiaskan menjauhii
garis normal
9. Contoh Pembiasan Cahaya dalam
Kehidupan Sehari-hari
saat sebuah pensil kita masukkan setengahnya ke dalam gelas berisi
air, kita melihat seolah-olah pensil itu tampak patah (tidak lurus)
saat kita melihat ikan dalam akuarium, posisi sebenarnya ikan bukan
seperti yang kita lihat
bintang di langit tampak kecil atau lebih tinggi
Pada siang hari yang panas tampak aspal di jalan berair,
yang mana kejadian ini disebut fatamorgana
saat kita melihat kolam yang berair jernih dan tenang, kolam itu
terlihat lebih dangkal daripada sebenarnya
10. Spektrum Cahaya
merupakan rentang panjang gelombang elektroomagnetik yang dapat dilihat
oleh mata manusia
Spektrum cahaya tampak terdiri dari warna pelangi yaitu merah, jingga,kuning, hijau, biru. nila
dan ungu
Cahaya putih adalah campuran dari semua warna dalam spektrum cahaya tampak,yang dapat
diuraikan kembali menjadi warna-warni penyusunnya melalui prisma
Panjang gelombang merah memiiki frekuensi terendah, sementara panjang gelombang ungu
memiliki frekuensi tertinggi
spektrum cahaya tidak tampak merupakan radiasi elektromagnetik diluar rentang panjang gelombang
yang dapat diihat oleh maat manusia, seperti sinar ultraviolet (UV) dan sinar inframerah (IR).
Sinar UV tidak dapat dilihat oleh mata manusia, tetapi dapat menyebabkan kerusakan pada kulit dan
mata.
sinar IR juga tidak dapat dilihat oleh mata manusia, tetapi dapat dirasakan sebagai panas.
11. Merupakan cabang ilmu fisika yang mempelajari
tentang cahaya dan bagaimana cahaya
berinteraksi dengan materi
OPTIK
Kumpulan komponen yang digunakan untuk
mengumpulkan, memfokuskan, maupun menggunakan
sifat-sifat cahaya yang lain seperti hukum pemantulan
dan pembiasan cahaya untuk membentuk suatu
bayangan.
Komponen-komponen ini dapat mencakup lensa,
cermin, dan elemen optik lainnya.
12. Pembentukan Bayangan
Sifat bayangan
Maya
Tegak
Sama besar
Cermin Datar
Sinar Datang
Pembentukan bayangan cermin datar dimulai dari benda yang berada di
depan cermin dengan jarak benda dan cermin (s), kemudian sinar datang
dari benda tersebut menuju cermin dengan sudut sebesar (i)
Pemantulan SInar Datang
Sinar datang dari benda kemudian mengenai permukaan cermin datar
dan dipantulkan sesuai dengan hukum pemantulan. Sinar datang
dipantulkan dengan sudut sebesar r. Di mana sudut sinar datang (i) dan
sudut sinar pantul (r) adalah sama (i = r).
Sinar Pantul sampai Mata Pengamat
Sinar datang yang dipantulkan tampak datang dari belakang cermin oleh
mata pengamat. Bayangan yang terlihat pengamat seperti berasal dari
belakang cermin, tempat di mana sebenarnya sinar tidak pernah
terbentuk. Jarak bayangan yang terbentuk di belakang cermin sama
dengan jarak bayangan benda ke cermin, dan dilambangkan dengan S’.
S = S’
13. Pembentukan Bayangan
Cermin Cekung
Karakteristik
Memiliki sifat konvergen atau mampu mengumpulkan cahaya.
1.
Memiliki titik fokus positif atau berada di depan permukaan pantul.
2.
Terdapat lima jumlah ruang letak objek dan bayangan.
3.
Cermin cekung merupakan salah satu jenis cermin sferis yang
memiliki permukaan pantulan melengkung ke dalam. Pada
cermin cekung juga terdapat lima buah ruang benda dan
bayangan, titik kelengkungan atau (R) dan juga titik fokus atau
(F). Selain itu, cermin cekung juga memiliki titik fokus positif. Itu
artinya, titik fokus pada cermin cekung akan berada di depan
permukaan pantulannya.
Pemantulan pada Cermin
Cekung
14. Pembentukan Bayangan
Cermin Cekung
Sinar Istimewa
Sinar datang sejajar
sumbu utama akan
dipantulkan melalui
titik fokus.
Sinar datang melalui
titik fokus akan
dipantulkan sejajar
sumbu utama
Sinar datang melalui titik
pusat kelengkungan cermin
akan dipantulkan melalui titik
pusat kelengkungan cermin
15. Pembentukan Bayangan
Cermin Cekung
Untuk melukis bayangan pada cermin cekung diperlukan
minimal dua buah sinar istimewa. Akan tetapi, hasil akan lebih
baik dan meyakinkan jika dilukis dengan tiga sinar istimewa
sekaligus dengan langkah-langkah sebagai berikut
Pilih sebuah titik pada bagian ujung atas benda dan lukis
dua sinar datang melalui titik tersebut menuju cermin.
1.
Setelah sinar-sinar datang tersebut mengenai cermin,
pantulkan kedua sinar tersebut sesuai kaidah sinar
istimewa cermin cekung.
2.
Menandai titik potong sinar pantul sebagai tempat
bayangan benda.
3.
Melukis perpotongan sinar-sinar pantul tersebut.
4.
Contoh pemantulan benda yang
diletakkan di depan cermin
cekung yang berada di ruang II
Proses Pembentukan Bayangan
16. Pembentukan Bayangan
Cermin Cekung
Sifat bayangan cermin cekung dapat terbentuk tergantung
pada posisi benda
Jumlah ruang letak benda serta letak bayangan itu selalu = 5
1.
Apabila ruang bayangan lebih besar (>) dari benda maka akan
menghasilkan bayangan yang diperbesar.
2.
Jika ruang bayangan lebih kecil (<) dari ruang benda, maka
sifat bayangan yang dihasilkan adalah diperkecil.
3.
Hanya ketika bayangan di ruang 4 yang bisa memiliki sifat
bayangan maya dan juga tegak.
4.
Selain di ruang 4 memiliki sifat nyata dan berbalik.
5.
Sifat bayangan Cermin Cekung
Hubungan fokus dan jarak serta
bayangan
Perbesaran Cermin Cekung
18. Pembentukan Bayangan
Cermin Cembung
Karakteristik
Memiliki sifat divergen atau mampu menyebarkan cahaya
1.
Titik fokus suatu objek berada di belakang cermin, maka kondisi
tersebut bisa disebut sebagai cermin negatif.
2.
Selalu membentuk bayangan maya, tegak, dan diperkecil
3.
Cermin cembung merupakan suatu cermin yang memiliki bentuk
melengkung. Dimana permukaan dari cermin cembung mampu
memantulkan cahaya melengkung ke area luar cermin
Cermin Cembung
19. Pembentukan Bayangan
Cermin Cembung
Sinar Istimewa
Sinar datang sejajar
sumbu utama
dipantulkan seolah-
olah dari titik fokus (F)
Sinar yang datang
menuju titik fokus (F)
dipantulkan sejajar
sumbu utama
Sinar yang datang menuju titik
pusat kelengkungan cermin
seolah-olah dipantulkan
berasal dari titik pusat
kelengkungan tersebut
20. Pembentukan Bayangan
Cermin Cembung
Untuk melukis bayangan pada cermin cembung dibutuhkan
minimal dua buah sinar istimewa dengan langkah-langkah
sebagai berikut
Pilih sebuah titik pada bagian ujung atas benda dan lukis
dua sinar datang melalui titik tersebut menuju cermin.
1.
Setelah sinar-sinar datang tersebut mengenai cermin,
pantulkan kedua sinar tersebut sesuai kaidah sinar
istimewa cermin cembung.
2.
Menandai titik potong sinar-sinar pantul atau perpanjangan
sinar-sinar pantul sebagai tempat bayangan benda.
3.
Melukis bayangan benda pada perpotongan perpanjangan
sinar-sinar pantul tersebut.
4.
Contoh Pembentukan Bayangan
pada Cermin Cembung
Proses Pembentukan Bayangan
Sifat bayangan
Maya
Tegak
Diperkecil
21. Pembentukan Bayangan
Lensa Cekung
Lensa cekung adalah lensa yang bagian
tengahnya lebih tipis dari bagian tepi. Lensa
cekung memiliki sifat dapat menyebarkan cahaya
atau divergen. Lensa ini juga disebut sebagai
lensa negatif. Lensa Cekung
Sifat bayangan
Maya
Tegak
Diperkecil
22. Pembentukan Bayangan
Lensa Cekung
Sinar Istimewa
Sinar datang sejajar
sumbu utama lensa
seolah-olah dibiaskan
berasal dari titik fokus
aktif (F) di depan lensa
Sinar datang seolah-
olah menuju titik fokus
pasif (F) di depan lensa
akan dibiaskan sejajar
sumbu utama
Sinar datang melalui
pusat optik lensa (O)
akan diteruskan tanpa
dibiaskan
23. Pembentukan Bayangan
Lensa Cembung
Sifat Lensa Cembung
Pada lensa cembung, sinar bisa datang dari dua arah sehingga sehingga
lensa cembung memiliki 2 titik fokus. Lensa cembung bagian depan adalah
tempat datangnya sinar dan lensa cembung bagian belakang adalah
tempat sinar dibiaskan.
1.
Lensa cembung bersifat konvergen (mengumpulkan). Karena sinar yang
datang melewati lensa cembung selalu dibiaskan menuju ke satu titik atau
mengumpulkan cahaya maka lensa cembung disebut dengan lensa
konvergen (mengumpulkan).
2.
Besar pembiasan cahaya pada lensa cembung dipengaruhi oleh indeks
bias bahan lensa dan lengkung permukaan lensa. Sedangkan indeks bias
sendiri tergantung pada cepat rambat cahaya dalam lensa teersebut.
3.
Pada umumnya, lensa cembung berbentuk lingkaran dan terbuat
dari kaca atau plastik sehingga memiliki indeks bias yang lebih
besar dibandingkan dengan indeks bias udara.
Lensa Cembung
24. Pembentukan Bayangan
Lensa Cembung
Sinar Istimewa
Sinar datang sejajar
sumbu utama lensa
akan dibiaskan menuju
titik fokus aktif (F1 ) di
belakang lensa
Suatu sinar datang
melalui titik fokus pasif
(F2) di depan lensa
akan di biaskan sejajar
sumbu utama
Suatu sinar datang
melalui pusat optik
lensa (O) akan
diteruskan tanpa
dibiaskan
25. Persamaan Lensa
Cekung dan
Cembung
Fokus Lensa
Fokus lensa merupakan kemampuan suatu lensa untuk memfokuskan
atau menyebarkan cahaya. Fokus lensa memiliki sifat-sifat sebagai
berikut:
Dipengaruhi oleh jari-jari kelengkungan, perbandingan indeks bias
lensa, serta medium lensa.
1.
Ketebalan lensa akan semakin menipis ketika fokus lensa semakin
besar, juga berlaku sebaliknya.
2.
Persamaan matematis fokus lensa adalah sebagai berikut.
dengan:
f : fokus lensa
nL : indeks bias lensa
nm : indeks bias medium
R : jari-jari kelengkungan lensa (dengan (+)
untuk lensa cembung dan (-) untuk lensa
cekung
Kekuatan Lensa
dengan:
P : kuat lensa (dioptri)
f : fokus lensa
Dengan catatan:
Persamaan rumus pertama digunakan untuk menghitung dalam
satuan meter.
1.
Persamaan rumus kedua digunakan untuk menghitung dalam satuan
centimeter.
2.
Pada lensa cembung, berlaku f (+) sehingga P (+)
3.
Pada lensa cembung, berlaku f (-) sehingga P (-)
4.
28. A. Daya Akomodasi Mata
(Daya Suai Mata)
Daya akomodasi mata adalah
kemampuan otot siliar untuk
menebalkan atau memipihkan
kecembungan lensa mata yang
disesuaikan dengan dekat atau
jauhnya jarak benda yang dilihat
mata. Sehingga dalam melihat benda
pada jarak tertentu perlu mengubah
kelengkungan lensa mata. Untuk
mengubah kelengkungan lensa
mata, yang berarti mengubah jarak
titik fokus lensa merupakan tugas
otot siliar. Hal ini dimaksudkan agar
bayangan yang dibentuk oleh lensa
mata selalu jatuh di retina
Kelainan
Penglihatan
29. Rabun Dekat (Hipermetropi)
Rabun dekat atau hipermetropi merupakan cacat mata yang terjadi karena lensa
mata tidak dapat mencembung. Akibatnya, sinar sejajar yang diterima dibiaskan
oleh lensa ke belakang retina, sehingga bayangannya akan kabur. Akibatnya
penderita mata hipermetropi tidak dapat melihat benda-benda yang jaraknya
dekat, dan diperlukan bantuan lensa cembung (+) untuk memperbaiki cacat ini.
Karena bersifat mengumpulkan berkas cahaya, sehingga mampu membentuk
bayangan maya tepat di retina.
B. Cacat Mata
30. Rabun Jauh (Miopi)
Rabun jauh atau miopi merupakan cacat mata yang terjadi karena lensa mata tidak
dapat menipis sebagaimana mestinya. Akibatnya, sinar sejajar yang berasal dari
tempat yang tak terhingga, oleh lensa dibiaskan langsung jatuh di depan retina,
sehingga bayangan menjadi kabur (benda tidak terlihat jelas). Penderita mata
miopi tidak dapat melihat benda-benda yang jaraknya jauh karena bayangan
difokuskan di depan retina, sehingga diperlukan lensa cekung (-) untuk
memperbaiki cacat ini.
B. Cacat Mata
31. Mata tua atau presbiopi banyak dialami oleh orang-orang lanjut usia. Cacat mata
presbiopi berupa pengurangan daya akomodasi pada usia lanjut, sehingga titik
dekat mata menjadi jauh dan titik jauh mata menjadi lebih dekat. Dengan
demikian, penderita presbiopi yang tidak dapat melihat secara jelas objek yang
berada pada jarak baca normal maupun yang berada di tempat sangat jauh.
Penderita presbiopi dapat menggunakan kacamata berlensa rangkap (bifokal),
yaitu lensa untuk melihat jauh dan lensa untuk membaca.
B. Cacat Mata Mata Tua (Presbiopi)
32. Cacat mata astigmatisma yaitu tidak sesuainya lengkung vertikal dengan
lengkung horizontal bola mata. Maksudnya astigmatsima disebabkan oleh
bentuk permukaan kornea mata yang tidak sferis, artinya kelengkungan pada
satu bidang tidak sama tajamnya dengan kelengkungan pada bidang yang lain.
Akibatnya, terjadi ketidaksempurnaan yang umum pada lengkungan permukaan
depan mata atau lensa. Sehingga tidak dapat difokuskan dengan baik secara
bersamaan. Untuk membantu penglihatan penderita mata astigmatisma,
diperlukan lensa silindris.
Astigmatisma
B. Cacat Mata
33. Cara Menjaga
Kesehatan Mata
Rutin melakukan
pemeriksaan mata
Menerapkan prinsip 20-20-
20: Istirahat untuk mata
Nutrisi untuk kesehatan
mata: Peran makanan sehat
Hindari rokok: Merokok
dapat merusak mata
Memakai kacamata pelindung
dan menjaga kelembapan mata
Olahraga untuk mata
34. Struktur anatomi mata pada
serangga
Ommatidia : Merupakan unit fungsional dasar yang berfungsi untuk
mendeteksi cahaya dan mengirimkan infromasi ke otak
Lensa : terdapat pada setiap ommatidium yang berwarna
transparan, berfungsi untuk memfokuskan cahaya ke dalam
ommatidium
Sel sensorik: terdapat di belakang ommatidium, senditif terhadap
cahaya, dan berfungsi menghasilkan sinyal listrik untuk dikirim ke
otak
Rhabdom : merupakan sususan sel sensosrik yang terdapat dalam
pmmatidium dan berfungsi mengubah cahaya menjadi sinyal listrik
Saraf Optik : merupakan saraf penghubung yang befungsi
membawa sinyal listrik dari sel sensorik ke otak
Pigmen : merupakan struktur tambahan, yang berfungsi
mengatur jumlah cahaya yang masuk ke ommatidium
35. Cahaya masuk ke dalam mata melalui
lensa pada ommatidium
Diteruskan pada bagian sel sensori di
belakang ommatidium
Diubah menjadi sinyal listrik yang
proposional terhadap intensitas cahaya
Meneruskan sinyal listrik ke arah saraf
optik hingga sampai pada saraf pusat
seranggga
Otak memproses informasi visual dari
ommatidia untuk membentuk suatu
gambaran yang lengkap dari lingkungan
Proses penglihatan serangga
37. Kaca Cermin
Bahan baku :
Campuran silika (SiO2), soda abu
(Na2CO3), dan kapur (CaCO3)
Proses Pembuatan :
Bahan baku dicampur, dipanaskan
dalam tungku hingga suhu tinggi
1.
Cairan kaca disuling untuk
menghilangkan gelembung udara
dan partikel lainnya
2.
Cairan kaca dicetak sesuai dengan
kebutuhan
3.
Pendinginan
4.
Pengolahan lanjutan
5.
Bahan baku :
Kaca, larutan kimia (tembaga nitrat /
perak nitrat)
Proses Pembuatan :
Kaca yang akan dibuat menjadi
cermin dicelupkan ke dalam
larutan kimia
1.
Setelah lapisan tembaga/perak
terbentuk, cermin diolah lebih
lanjut untuk memberikan
kejernihan dan ketahanan yang
diperlukan.
2.
38. Lensa
Bahan baku :
Kaca
1.
Plastik
2.
Kristal (kalsit, kalsium
fluorida, kriolit)
3.
Silikon hidrogel
4.
Proses Pembuatan Lensa dari
Kaca:
Cairan kaca yang sudah meleleh
dibentuk menjadi lensa sesuai
dengan desain yang diinginkan
1.
Lensa dihaluskan
2.
Lensa dipanaskan untuk
menghilangkan ketegangan
internal dan meningkatkan
kekuatan serta ketahanannya
terhadap pecah atau retak
3.
Pengecekan kualitas
4.
39. Kegunaan
Cermin Datar
Sebagai cermin make
up
1.
Menciptakan ilusi optik
yang membuat ruangan
terasa lebih luas dan
terang
2.
Mengamati dan
mempelajari
pemantulan cahaya
3.
Memantau keadaan di
sekitar
4.
40. Kegunaan
Cermin Cembung
Spion Kendaraan
Membantu mengurangi titik
buta (blind spot) dan
meningkatkan keselamatan
saat mengubah arah atau
berpindah jalur.
Tujuan Pengamanan
Banyak digunakan di parkiran
dan di persimpangan jalan /
tikungan untuk mengurangi
resiko kecelakaan.
41. Kegunaan
Cermin Cekung
Antena Parabola
Meningkatkan kekuatan dan
kualitas sinyal yang diterima.
Concentrated Solar Power (CSP)
Memantulkan cahaya matahari
ke receiver yang berada di titik
fokusnya.
Reflektor Lampu Kendaraan
Mengarahkan dan memfokuskan
cahaya dengan lebih baik.
43. Kegunaan
Lensa Cekung Kacamata untuk
penderita miopi
Alat dalam eksperimen
fisika
Sebagai lensa objektif
pada teleskop yang
berfungsi untuk
mengumpulkan cahaya
dari objek yang diamati
45. KAMERA
Kamera menggunakan lensa cembung untuk
memfokuskan cahaya pada sensor atau film.
Lensa cembung mereduksi penyebaran cahaya
sehingga membantu memfokuskan cahaya ke
titik fokus yang sesuai. Lensa cembung juga
membantu dalam menghasilkan gambar yang
lebih jelas dan tajam.
Kamera adalah alat optik
yang berguna untuk
menghasilkan gambar
melalui proses fotografi,
yaitu menghasilkan
gambar dengan cahaya
pada film
46. LUP 2 cara melihat dengan lup:
Lup atau kaca pembesar
adalah alat optik berupa
sebuah lensa cembung.
Lup digunakan untuk
melihat benda-benda
kecil.
47. MIKROSKOP
Mikroskop adalah alat
yang digunakan untuk
melihat benda yang
renik (berukuran mikro)
Pada mikroskop, terjadi dua kali
pembesaran, yaitu pada lensa objektif dan
okuler. Pada dua lensa tersebut terdapat
lensa cembung, dan pada lensa okoler
terdapat lensa cekung.
48. TEROPONG
Teropong adalah alat
optik yang digunakan
untuk melihat benda
yang letaknya jauh agar
terlihat lebih dekat
Teropong memiliki dua bagian utama, yaitu
dua buah lensa cembung. Kedua lensa
cembung tersebut memiliki jarak fokus yang
berbeda. Kebalikan dengan mikroskop, pada
teropong lensa objektif lebih panjang dari
pada lensa okuler
49. PERISKOP
Periskop adalah teropong
yang dipasang pada kapal
selam. Periskop digunakan
untuk melihat benda-benda
lain di atas permukaan laut
saat kapal menyelam
Berkas sinar yang berasal dari benda di
permukaan laut difokuskan oleh lensa dan
ditangkap oleh prisma objektif. Kemudian
sinar dipantulkan sempurna dan ditangkap
oleh prisma okuler. Lalu sinar tersebut
dipantulkan sempurna dan ditangkap mata
50. PROYEKTOR
Proyektor adalah alat
yang digunakan untuk
memproyeksikan
gambar pada layar
Salah satu jenis proyektor yaitu proyetor
slide yang memiliki bagian utama lampu
(bohlam), reflektor (berupa cermin
cekung), beberapa lensa cembung
(sebagai kondensor dan proyektor),
filter, dan kipas angin
51. Kesimpulan
Penglihatan adalah proses yang kompleks dan penting bagi manusia.
Struktur mata, termasuk kornea, iris, lensa, retina, dan sel-sel
fotoreseptor, bekerja sama untuk menangkap cahaya dan
mengirimkan sinyal ke otak. Proses pengelihatan melibatkan
pemfokusan cahaya pada retina, konversi cahaya menjadi sinyal listrik,
dan interpretasi sinyal tersebut oleh otak. Dalam kesimpulannya, mata
adalah organ yang menakjubkan yang memungkinkan kita melihat
dunia di sekitar kita melalui kompleksitas struktur dan prosesnya.
Teknologi optik telah berkembang pesat dan digunakan dalam
berbagai aplikasi, termasuk mikroskop, teleskop, kamera, dan
perangkat optik lainnya yang membantu memperluas pemahaman
dan kemampuan manusia dalam berbagai bidang, seperti ilmu
pengetahuan, kedokteran, dan teknologi.