Praktikum bertujuan menentukan jarak titik api dan kekuatan lensa cembung. Teori membahas sifat lensa cembung seperti memiliki dua titik fokus, rumus lens maker, dan dalil Esbach untuk menentukan sifat bayangan. Percobaan mengukur jarak benda dan bayangan untuk hitung fokus dan kuat lensa dengan variasi jarak benda. Hasil analisis menunjukkan nilai fokus antara 5,576-5,876 cm dengan ketidakpastian
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
Laporan Fisika - lensa cembung
1. I. Tujuan Praktikum
a. Menentukan jarak titik api lensa cembung
b. Menentukan kekuatan lensa
II. Dasar Teori
Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua bidang bias. Lensa Cembung (konveks)
memiliki bagian tengah yang lebih tebal daripada bagian tepinya. Lensa cembung terdiri atas 3
macam bentuk yaitu lensa bikonveks (cembung rangkap), lensa plankonveks (cembung datar)
dan lensa konkaf konveks (cembung cekung).
Lensa cembung disebut juga lensa positif. Lensa cembung memiliki sifat dapat mengumpulkan
cahaya sehingga disebut juga lensa konvergen. Apabila ada berkas cahaya sejajar sumbu utama
mengenai permukaan lensa, maka berkas cahaya tersebut akan dibiaskan melalui satu titik.
Dari gambar di atas terlihat bahwa sinar bias mengumpul ke satu titik fokus di belakang lensa.
Berbeda dengan cermin yang hanya memiliki satu titik fokus, lensa memiliki dua titik fokus.
Titik fokus yang merupakan titik pertemuan sinar-sinar bias disebut fokus utama (F1) disebut
juga fokus aktif. Karena pada lensa cembung sinar bias berkumpul di belakang lensa maka letak
nya juga di belakang lensa. Sedangkan fokus pasif (F2) simetris terhadap . Untuk lensa cembung,
letak ini berada di depan lensa.
1. Sinar istimewa pada lensa cembung
Ada tiga tiga sinar istimewa pada lensa cembung.
a.Sinar sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik fokus F.
b.Sinar melalui F dibiaskan sejajar sumbu utama.
c.Sinar melalui pusat optik tidak dibiaskan.
2. Titik fokus lensa cembung dapat ditentukan dengan suatu rumus yang disebut rumus pembuat
lensa (lens maker equation) seperti tertulis di bawah ini :
Keterangan:
f = jarak titik fokus lensa cembung.
n = indeks bias lensa.
R1 = radius kelengkungan permukaan 1 lensa.
R2 = radius kelengkungan permukaan 2 lensa.
Cara menentukan nilai R1 dan R2 apakah positif atau negatif dapat dilihat pada aturan lensa.
Berapapun nilai R1 dan R2 titik fokus dari lensa cembung selalu positif.
2. Langkah-langkah pembentukan bayangan pada lensa cembung
a.Lukis dua buah sinar istimewa (agar lebih sederhana gunakan sinar istimewa pada poin 1 dan
3)
b.Sinar selalu datang dari depan lensa dan dibiaskan ke belakang lensa. Perpanjangan sinar-sinar
bias ke depan lensa dilukis sebagai garis putus-putus.
c.Perpotongan kedua buah sinar bias yang dilukis pada langkah 1 merupakan letak bayangan.
Jika perpotongan didapat dari sinar bias, terjadi bayangan nyata, tetapi jika perpotongan didapat
dari perpanjangan sinar bias, bayangan yang dihasilkan adalah maya.
Contoh:
Sifat bayangan: Nyata, terbalik, diperbesar.
Selain dengan melukis bayangan , kita juga dapat menentukan sifat bayangan dengan
menggunakan metode penomoran ruang berdasarkan aturan Esbach.
3. Seperti pada pemantulan cahaya, pada pembiasan cahaya juga digunakan dalil Esbach untuk
membantu menentukan posisi dan sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa positif. Untuk
lensa nomor ruang untuk benda dan nomor ruang untuk bayangan dibedakan. Nomor ruang
untuk benda menggunakan angka Romawi (I, II, III, dan IV), sedangkan untuk ruang bayangan
menggunakan angka Arab (1, 2, 3 dan 4).
Sama seperti pada pemantulan cahaya pada cermin lengkung, posisi bayangan ditentukan dengan
menjumlahkan nomor ruang benda dan nomor ruang bayangan, yakni harus sama dengan lima.
Misalnya benda berada di ruang II, maka bayangan ada di ruang 3. Lengkapnya dalil Esbach
untuk lensa dapat disimpulkan sebagai berikut.
Dalil Esbach:
1. Jumlah nomor ruang benda dan nomor ruang bayangan sama dengan lima.
2. Untuk setiap benda nyata dan tegak:
a. Semua bayangan yang terletak di belakang lensa bersifat nyata dan terbalik.
b. Semua bayangan yang terletak di depan lensa bersifat maya dan tegak.
3. Bila nomor ruang bayangan lebih besar dari nomor ruang benda, maka ukuran bayangan lebih
besar dari bendanya dan sebaliknya.
III. Alat dan Bahan
Bangku optik 1 buah
Lensa cembung 3 buah (dengan fokus yang berbeda)
Layar 1 buah
Sumber cahaya 1 buah
IV. Gambar Rangkaian Alat
Bangku optik Lensa cembung
4. Layar Sumber cahaya
V. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan praktikum
2. Pasang sumber cahaya, lensa cembung, dan layar pada bangku optik seperti gambar
Sumber cahaya Layar
3. Tentukan jarak benda sesuai dengan variabel percobaan
4. Geserlah layar sehingga mendapatkan bayangan yang paling jelas
5. Ukur jarak bayangan benda
6. Catat hasilnya dalam tabel
7. Hitung jarak titik api lensa dan kekuatan lensa
8. Lakukan percobaan di atas sebanyak 3 kali dengan jarak yang berbeda
VI. Data Pengamatan
No. S S’
1 10 12
2 12 11
3 15 10
VII. Analisa Data
No. S S’ f
1 10 12 5,45
2 12 11 5,73
3 15 10 6
6. Δ푥 =
1
푛
푛 . Σ푥 2 − (Σ푥)2
√
Δ푥 =
1
3
3 . 98,5354 − 295,1524
√
Δ푥 =
1
3
295,6062 − 295,1524
√
Δ푥 =
Δ푥 =
Δ푥 = 0,15878
Δ푥 = 0,15
VIII. Pembahasan
푛 − 1
3 − 1
2
1
3
√
0,4538
2
1
3
√0,2269
푁푖푠푏푖 =
Δ푥
푥
× 100%
푁푖푠푏푖 =
0,15878
5,726
× 100%
푁푖푠푏푖 = 2,7729%
Berhak atas 3 angka penting
푥 = 푥 ± Δ푥
푥 = (5,726 ± 0,15) 푐푚
Faktor penyebab munculnya ketidakpastian hasil pengukuran adalah :
1. Faktor internal (human error). Berasal dari kesalahan pengamat dalam pengukuran.
2. Faktor eksternal. Berasal dari lingkungan (suhu, kelembaban udara, tekanan udara, dll) serta
alat yang digunakan.
IX. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, didapati nilai fokus lensa cembung diantara 5,576 -
5,876 cm
Saran
Agar percobaan ini dapat memperoleh hasil yang maksimal maka hal-hal berikut harus
diperhatikan :
1. Mengukur jarak benda dan jarak bayangan dengan memperhatikan ketilian alat ukur yang
digunakan.
2. Menentukan letak bayangan yang jelas dan tajam.