SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
MANUSIA
dan
HABITATNYA
Yuana Tri Utomo, SEI., MSI
4 Maret 2013

02/10/14

1
 Manusias dan Habitatnya
 Usaha Manusia Mempertahankan
Eksistensinya
 Definisi Berfikir
 Prinsip-Prinsip Ilmu Pengetahuan

02/10/14

2
Manusia dan Tempat Tinggalnya

•

Manusia hidup di suatu lingkungan bersama dg
bermacam-macam jenis makhluk yg lain.

•

Manusia hidup bersama dg makhluk lain di muka bumi ini
melakukan sebuah “interaksi tertentu”.

•

Interaksi itu bisa bersifat mutualistis (saling untung),
komensalis (satu untung) atau parasitis (satu untung
satu rugi.

•

Disinilah letak pembahasan IAD, yaitu interaksi antara
manusia dg selain manusia.

•

Adapun interaksi sesama manusia dibahas di ISD/IBD.

02/10/14

3
•

Interaksi manusia dg selain manusia (tumbuhan, hewan,
bumi, dlsb) menjadikan manusia sbg penentu utama,
krna potensi berfikir manusia tidak dimiliki oleh yg lain.

•

Studi lingkungan tdk bisa dilepaskan dari peran manusia.
Ilmu-ilmu seperti: kesehatan, pertanian, perkebunan,
perikanan, kehutanan, peternakan, bhkn juga astronomi,
ekonomi, geografi dlsb seharusnya dipandang dlm suatu
ruang lingkup perspektif yg luas dan saling berkaitan.
Sehingga keberlangsungan ekosistem tempat hidup
manusia dan jasad hidup yang lainnya bisa terjaga.

02/10/14

4
•

Kekuatan ekosistem terletak pada siklus yg terus
berputar diantara serangkaian spesies, tumbuhan, materi
dan individu-individu lain yg saling tergantung diantara
satu dg yg lainnya.

•

Sebagaimana pada putaran rantai makanan, matahari
sbgi sumber energi memancarkan sinar yg ditangkap
oleh tumbuh-tumbuhan dan dirubah menjadi energi kimia
melalui proses fotosintesis yg kemudian membuat
tumbuhan hidup, tumbuh menghijau karena kontribusi
zat hara (mineral di dalam tanah) melalui proses
metabolisme.

02/10/14

5
Demikianlah hukum alam terjadi dg sendirinya sbgmana
fitrahnya masing-masing makhluk hidup yg ada di alam
pada ekosistemnya masing-masing, baik ekosistem darat,
eksistem air laut maupun ekosistem air tawar.
Tinggal masalahnya ada di manusia sbgi subyek dari suatu
ekosistem tempat tinggalnya.
02/10/14

6
Usaha Manusia Mempertahankan Eksistensinya
 Dalam rangka menjaga kelangsungan hidupnya,
manusia berusaha sampai pada titik tertentu dia
merubah ekosistem menurut keinginannya. Dulunya
berburu mjdi pemelihara, dulunya nomaden mjdi
menetap dan bercocok tanam.
 Perubahan ekosistem yg dilakukan manusia pada
awalnya tidak bgitu berpengaruh. Alam masih bisa
mentoleransi dg membuat keseimbangan baru seiring
dg hukum-hukum alam yg berlaku.

02/10/14

7
 Namun apa yg terjadi kemudian –seiring dg
berkembangnya budaya dan rusaknya tata sosial
masyarakat– manusia dg ilmu dan tekhnologi yg
dikuasainya (bahkan blm dikuasai) melakukan uji
coba kpd alam, alam dijadikan korban shg alam
tdk mampu lagi memulihkan dirinya sendiri.
Akibatnya, lingkungan tidak lagi mendukung
kehidupan manusia. Bencana terjadi dimanamana, asap pabrik maupun kendaraan bermotor
menjadi polusi yang mengotori udara. Ekosistem
air tercemari oleh limbah-limbah pabrik maupun
rumah tangga.
02/10/14

8
 Ilmu dan tekhnologi mendorong kemampuan
mengubah lingkungan semakin cepat dan dalam
kapasitas yang besar. Sejak itu manusia ingin
melepaskan diri dari ketergantungan pd
lingkungannya. Dia menganggap bahwa alam
diciptakan utk memenuhi kebutuhan manusia, shg
hrs ada upaya yg maksimal utk merekayasanya.
 Kemajuan budaya juga mendorong manusia untuk
menjaga eksistensinya di kalangan komunitasnya
shg dia tidak dikatakan sbg manusia kuno ttp sbgi
manusia modern.

02/10/14

9
Pendek kata, intervensi manusia thd lingkungan dan
ekosistemnya sdh sangat keterlaluan krn disebabkan oleh
variabel yg banyak, diantaranya: dominasi pemahaman
prinsip ekonomi yg mengatakan “modal sedikit diharapkan
mendapatkan untung banyak”. Selain itu juga dominasi
pemahaman ttg tidak dibedakannya antara kebutuhan
(want) dan keinginan (need).
Inilah akibat ketika manusia beraktifitas untuk
mempertahankan eksistensinya hanya didasarkan oleh
kesenangan semata tanpa berfikir akibatnya. Mereka
berfikir untuk memenuhi kesenangan nafsunya, dalam
pengertian lain, kesenangan nafsu dijadikan pengendali
pemikirannya bukan sebaliknya. Bahkan, mereka juga tidak
mengetahui berfikir itu apa?
02/10/14

10
Definisi Berfikir
 Oleh karena itu penting untuk diketahui fakta berfikir yang
merupakan salah satu potensi kehidupan manusia selain
kebutuhan jasmani (al-hajat al-udhwiyah) dan potensi
naluriah (ghoroiz).
 Dengan mengetahui fakta berfikir, manusia akan memiliki
kaedah atau standar yg tepat dlm memenuhi rasa ingin
tahunya thd sgl sesuatu termasuk jg pada dirinya sendiri
baik yg terindera maupun tidak terindera.
 Berfikir yaitu sebagai pemindahan penginderaan terhadap
realitas melalui indera ke dalam otak dimana didalam otak
terdapat informasi-informasi awal yang akan digunakan
untuk menafsirkan fakta tersebut.
02/10/14

11
Ada empat unsur yg harus terpenuhi,
shg seorang manusia bisa dikatakan
berfikir, yaitu:
1.Realitas,
2.Indera,
3.Otak yang sehat
4.Informasi awal yg ada didalam otak.

02/10/14

12
Sudah sangat banyak yang melakukan penelitian untuk
bisa menjelaskan bagaimana manusia pertama bisa
memperoleh pemikiran dan melangsungkan proses berfikir
dg percobaan-percobaan sekaligus juga dg mengumpulkan
informasi-informasi dari hasil percobaan-percobaan itu.
Mereka melakukan itu semua untuk mendapatkan sebuah
kesimpulan, bahwa berfikir itu adalah refleksi fakta terhadap
otak, sebagaimana cermin yang menangkap benda di
depannya. Aktifitas yg mereka lakukan itu salah, karena
mengingkari adanya potensi otak yang mampu menyimpan
memori, selain juga krna mereka mengingkari adanya Dzat
Yang Maha Menciptakan.

02/10/14

13
Sebagai manusia, seharusnya dia tidak
melupakan dirinya dg mengambil manusia
pertama untuk kemudian dianalogikan dg
manusia skrg, krna dg bgitu berarti sdh
menganalogikan sesuatu yg nyata bertolak dari
sesuatu yang ghoib. Padahal, analogi itu
seharusnya bertolak dari sesuatu yg nyata utk
bahan analogi yg ghoib, artinya: apa yg
berlaku pada manusia skrg –yg bisa diindera
dan disaksikan scr langsung– berlaku pula utk
stiap manusia, termasuk manusia pertama.

02/10/14

14
Ajaran Islam menunjukkan bahwa manusia pertama
itu adalah Nabi Adam as. Ketika Nabi Adam berfikir,
maka dia berfikir seperti manusia skrg.
Pertanyaannya, lalu Nabi Adam sebagai manusia
pertama mendapatkan informasi awal dari mana?
Al-Qur’an mengatakan bahwa Allah SWT berfirman:

‫و علم ءادم السماء كلها‬
(TQS. al-Baqarah [2]: 31).

Keberadaan informasi terdahulu adalah syarat
mendasar dan pokok dalam aktifitas akal, yakni
syarat mendasar untuk memahami makna akal.
02/10/14

15
Prinsip-Prinsip Ilmu Pengetahuan
 Mengetahui prinsip-prinsip ilmu pengetahuan itu penting
karena akan menjadi informasi awal yang sistematis
dalam studi keilmuan yang lain pada jenjang pendidikan
yg lebih tinggi.
 Prinsip-prinsip ilmu pengetahuan sudah dirumuskan
sejak lama dan disepakati oleh kalangan intelektual
(terutama intelektual barat /yg cenderung terbaratkan)
shg sdh mengakar di dunia akademisi, baik pd peneliti
maupun intelektual perguruan tinggi.
 Prinsip-prinsip ilmu pengetahuan biasanya juga disebut
dg filsafat ilmu.
02/10/14

16
 Filsafat ilmu merupakan bagian dari filsafat yang
membahas seputar hakekat ilmu. Filsafat ilmu
mempelajari dasar-dasar filsafat, asumsi dan implikasi
dari ilmu, baik ilmu alam maupun ilmu sosial.
 Dikatakan ilmu alam apabila dominasi obyek yang
dibahas adalah ke-alam-an, seperti: biologi, kimia, fisika,
astronomi dan lain-lain dan disebut ilmu sosial jika
dominasi obyek pembahasannya di wilayah-wilayah
sosial, seperti: ekonomi, politik, hukum, tata
pemerintahan dan lain-lain.

02/10/14

17
 Filsafat ilmu sgt berkaitan erat dg ontologi, epistemologi dan
aksiologi. Yaitu ktka menjelaskan masalah-masalah sprti: apa &
bgm suatu konsep & pernyataan dpt disebut sbgi ilmiah, bgm
konsep tsb dilahirkan, bgm ilmu dpt menjelaskan, memperkirakan
serta memanfaatkan alam melalui teknologi; cara menentukan
validitas informasi; formulasi & penggunaan metode ilmiah;
macam-macam penalaran yg dpt digunakan utk mendapatkan
ksimpulan; serta implikasi model ilmiah thd masyarakat & thd ilmu
itu sendiri.
 Ontologi adalah studi mengenai prinsip dasar ilmu pengetahuan
ditinjau dari obyek telaah ilmu pengetahuan itu sendiri (what).
Misalnya IPA, obyek telaahnya fakta-fakta empiris (fakta
terindera), sprti: tumbuh-tumbuhan, binatang, dll. IPS, obyek
telaahnya perilaku manusia, sprti: jual-beli, kerjasama
membangun usaha, dll. Ilmu agama obyek telaahnya berupa
norma hukum (halal-haram), hal-hal yang ghaib (mughayyabat)
sprti adanya jin, siksa kubur, adanya malaikat, dll.
02/10/14

18
 Epitemologi adalah studi mengenai prinsip dasar
pengetahuan yang fokus kepada metode atau cara untuk
memperoleh atau menemukan pengetahuan. Misalnya
untuk memperoleh Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan
cara melalui metode ilmiah, yaitu metode berfikir dengan
cara utama induktif (empirisme). Dari realitas-realitas
empiris untuk kemudian diambil kesimpulan.
 Aksiologi adalah studi mengenai prinsip dasar
pengetahuan yang berfokus kepada penggunaan atau
pemanfaatan suatu pengetahuan. Misalnya pemanfaatan
IPA untuk eksplorasi sumber daya alam, penggunaan
pestisida, pupuk organik, dan lain sebagainya.

02/10/14

19
Ketiga prinsip dasar ilmu pengetahuan diatas sejatinya
merupakan bentuk kegelisahan yang dialami manusia
sejak mereka ada untuk mencari sesuatu yang disebut
dengan benar. Dalam dunia pendidikan sekarang,
kebenaran hanya bisa diperoleh melalui filsafat ilmu saja.
Tidak melalui agama atau etika, tidak juga melalui seni
atau estetika. Pembahasan agama bukan pada wilayah
benar atau salah, melainkan pada norma-norma etika
seperti, baik-buruknya sesuatu. Sementara wilayah seni
atau estetika membahas sesuatu itu indah atau tidak.

02/10/14

20
Disinilah umat Islam harus cermat akan
pengkategorisasian di dunia pendidikan yang terjadi
selama ini.
Prof. Fahmi Amhar (2006) memberikan
kategorisasi kebenaran dalam filsafat ilmu dari
tiga jenis aliran informasi yg berimplikasi pada
adanya tiga macam kebenaran.

Deduktif

02/10/14

Naratif

Induktif

21
Kebenaran deduktif adalah kebenaran subjektif dari 
pernyataan (declare) seseorang. Misalnya, seorang ayah 
berhak memberi nama anaknya Ahmad, sehingga pasti 
salah kalau orang lain memanggil anak itu Dawud.  Suatu 
pemerintah berhak menetapkan bahwa kendaraan jalan di 
lajur kiri, sehingga pasti salah bila ada kendaraan jalan di 
lajur kanan.  Di sini kebenaran sama sekali tidak relatif.  
Kebenaran ini hanya bisa digugat ketika otoritas ayah atau 
pemerintah tersebut dipertanyakan.
Ummat muslim seharusnya menyadari, bahwa kebenaran 
sumber-sumber Islam seperti Qur’an, Sunnah atau Ijma’ asShahabah, adalah memiliki deduktif/subjektif, artinya 
kebenarannya tergantung sejauh mana otoritas yang 
mengeluarkannya itu (Allah-Rasul) memiliki arti bagi 
mereka.  Karena itu hal yang paling mendasar adalah 
pengakuan atas otoritas tadi, yaitu syahadatain.
02/10/14

22
Kebenaran naratif: kebenaran akurasi dari objek atau 
informan ke penerima.  Kebenaran ini terkait dg akurasi alat 
transmisi (alatnya cacat, noise, bias atau tidak) dan tingkat 
kepercayaan manusia yang terlibat (apa benar pernah 
bertemu dan mendengar/melihat, sejauh mana ingatannya, 
reputasi kredibilitasnya, dll).  Inilah kebenaran yang sering 
diandalkan oleh para jurnalis, pengadilan, pemberantas 
korupsi dan periwayat hadits.
Kebenaran induktif: kebenaran objektif.  Nilai kbenaranya 
tidak tergantung dari siapa yang mengeluarkan, namun dari 
alur logis cara menarik kesimpulan tentang objeknya, yang 
bisa diulangi oleh siapapun.  Inilah jenis kebenaran yang 
paling luas, yang ditemui di dunia sains maupun fiqih.  Dalam 
kebenaran induktif, sesuatu dianggap benar sampai 
ditemukan suatu kejanggalan, yaitu ketika ada dalil atau fakta 
yg tidak “fit” di konklusinya.
02/10/14
23
Kebenaran induktif ini ada yang bersifat relatif dan ada yang 
mutlak.  Yang bersifat relatif pada umumnya mencakup halhal yang rumit dan rinci.  Yang mutlak mencakup hal-hal 
yang sederhana. Contoh: adalah mutlak benar mengatakan 
bahwa bentuk bumi ini mirip bola (dan mutlak salah 
mengatakan bumi ini sperti cakram).  Namun mengatakan 
berapa besar radius bumi sampai milimeter terdekat masih 
relatif benar, karena hal itu terkait dengan beberapa 
penyederhanaan yang menjadi asumsinya.
Dalam ilmu pengetahuan, agar sesuatu itu bisa berguna, dia 
tidak harus mutlak benar.  Cukup bahwa prediksi yang 
dihasilkannya sesuai dengan kenyataan, sudah akan 
membuat ilmu itu memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi. 
02/10/14

24
Yang jelas, kebenaran induktif yang mutlak, bisa menjadi 
acuan untuk kebenaran deduktif dan naratif.  Siapakah 
ayah yang berhak memberi nama anaknya, bisa dicari 
secara induktif, misalnya dengan tes DNA.  Juga siapakah 
Nabi yang memang authorized untuk menyatakan diri 
sebagai Rasul utusan Tuhan, bisa dibuktikan (induktif) dari 
mukjizat yang dibawanya.  Demikian juga, siapa yang 
ternyata kredible dalam penuturan hadits, dikaji terlebih 
dulu secara induktif.

02/10/14

25
Wallahu a’lam

02/10/14

26

More Related Content

What's hot (16)

the basics of logic and philosophy of science
the basics of logic and philosophy of sciencethe basics of logic and philosophy of science
the basics of logic and philosophy of science
 
Iad
IadIad
Iad
 
Materi Ilmu Alamiah Dasar
Materi Ilmu Alamiah DasarMateri Ilmu Alamiah Dasar
Materi Ilmu Alamiah Dasar
 
Ilmu alamiah
Ilmu alamiahIlmu alamiah
Ilmu alamiah
 
ILMU ALAMIAH DASAR (PENDAHULUAN)
ILMU ALAMIAH DASAR (PENDAHULUAN)ILMU ALAMIAH DASAR (PENDAHULUAN)
ILMU ALAMIAH DASAR (PENDAHULUAN)
 
Ilmu alamiah dasar bab1
Ilmu alamiah dasar bab1Ilmu alamiah dasar bab1
Ilmu alamiah dasar bab1
 
Materi ssbi 2012
Materi ssbi 2012Materi ssbi 2012
Materi ssbi 2012
 
Materi IAD BAB 1 - BAB 5
Materi IAD BAB 1 - BAB 5Materi IAD BAB 1 - BAB 5
Materi IAD BAB 1 - BAB 5
 
Pertemuan 3-perkembangan ipa
Pertemuan 3-perkembangan ipaPertemuan 3-perkembangan ipa
Pertemuan 3-perkembangan ipa
 
Kumpulan makalah filsafat
Kumpulan makalah filsafatKumpulan makalah filsafat
Kumpulan makalah filsafat
 
Ilmu alam
Ilmu alamIlmu alam
Ilmu alam
 
Teknologi & kemislinan
Teknologi & kemislinanTeknologi & kemislinan
Teknologi & kemislinan
 
Modul ilmu-alamiah-dasar2
Modul ilmu-alamiah-dasar2Modul ilmu-alamiah-dasar2
Modul ilmu-alamiah-dasar2
 
Makalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmuMakalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmu
 
Lahirnya ilmu alamiah
Lahirnya ilmu alamiahLahirnya ilmu alamiah
Lahirnya ilmu alamiah
 
Metode dan pendekatan dalam ilmu antropologi
Metode dan pendekatan dalam ilmu antropologiMetode dan pendekatan dalam ilmu antropologi
Metode dan pendekatan dalam ilmu antropologi
 

Similar to MANUSIA DAN HABITATNYA

makalah hakikat manusia dan pengetahuan.pdf
makalah hakikat manusia dan pengetahuan.pdfmakalah hakikat manusia dan pengetahuan.pdf
makalah hakikat manusia dan pengetahuan.pdfBudiarto39
 
Pengaruh islam dalam kebudayaan masa kini (iptek dan media sosial)
Pengaruh islam dalam kebudayaan masa kini (iptek dan media sosial)Pengaruh islam dalam kebudayaan masa kini (iptek dan media sosial)
Pengaruh islam dalam kebudayaan masa kini (iptek dan media sosial)Khairunnisa Nazhifah
 
Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar.pptx
Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar.pptxRuang Lingkup Ilmu Budaya Dasar.pptx
Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar.pptxssuser22c71b
 
Ilmu budaya dasar
Ilmu budaya dasarIlmu budaya dasar
Ilmu budaya dasaryollaristy
 
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.S
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.Stugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.S
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.Smitamitadwisetyani
 
Teknologi&ilmu pengetahuan (koentjaraningrat)
Teknologi&ilmu pengetahuan (koentjaraningrat)Teknologi&ilmu pengetahuan (koentjaraningrat)
Teknologi&ilmu pengetahuan (koentjaraningrat)Luthfi Khai
 
Tugas Filsafat dalam kehidupan!!!!!.pptx
Tugas Filsafat dalam kehidupan!!!!!.pptxTugas Filsafat dalam kehidupan!!!!!.pptx
Tugas Filsafat dalam kehidupan!!!!!.pptxziloglow
 
Pembelajaran-IPA-SD.ppt
Pembelajaran-IPA-SD.pptPembelajaran-IPA-SD.ppt
Pembelajaran-IPA-SD.pptssuser50bfe71
 
Perkembangan Penalaran manusia
Perkembangan Penalaran manusiaPerkembangan Penalaran manusia
Perkembangan Penalaran manusiaAGUS WANDI
 
Perkembangan Pengetahuan Manusia
Perkembangan Pengetahuan ManusiaPerkembangan Pengetahuan Manusia
Perkembangan Pengetahuan ManusiaIntan Irawati
 
RESUME RUANG LINGKUP SAINS.pdf
RESUME RUANG LINGKUP SAINS.pdfRESUME RUANG LINGKUP SAINS.pdf
RESUME RUANG LINGKUP SAINS.pdfNurulHikmah807204
 
RESUME RUANG LINGKUP SAINS.pdf
RESUME RUANG LINGKUP SAINS.pdfRESUME RUANG LINGKUP SAINS.pdf
RESUME RUANG LINGKUP SAINS.pdfNurulHikmah807204
 
Makalah filsafat ilmu (epistemologi)
Makalah filsafat ilmu (epistemologi)Makalah filsafat ilmu (epistemologi)
Makalah filsafat ilmu (epistemologi)yudiyunika
 

Similar to MANUSIA DAN HABITATNYA (20)

006 posisi ilmu alam
006 posisi ilmu alam006 posisi ilmu alam
006 posisi ilmu alam
 
makalah hakikat manusia dan pengetahuan.pdf
makalah hakikat manusia dan pengetahuan.pdfmakalah hakikat manusia dan pengetahuan.pdf
makalah hakikat manusia dan pengetahuan.pdf
 
BMP MKDU4112
BMP MKDU4112BMP MKDU4112
BMP MKDU4112
 
Makalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmuMakalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmu
 
Pengaruh islam dalam kebudayaan masa kini (iptek dan media sosial)
Pengaruh islam dalam kebudayaan masa kini (iptek dan media sosial)Pengaruh islam dalam kebudayaan masa kini (iptek dan media sosial)
Pengaruh islam dalam kebudayaan masa kini (iptek dan media sosial)
 
Antropologi
AntropologiAntropologi
Antropologi
 
Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar.pptx
Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar.pptxRuang Lingkup Ilmu Budaya Dasar.pptx
Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar.pptx
 
Ilmu budaya dasar
Ilmu budaya dasarIlmu budaya dasar
Ilmu budaya dasar
 
UAS FILSAFAT 2015
UAS FILSAFAT 2015UAS FILSAFAT 2015
UAS FILSAFAT 2015
 
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.S
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.Stugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.S
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.S
 
Teknologi&ilmu pengetahuan (koentjaraningrat)
Teknologi&ilmu pengetahuan (koentjaraningrat)Teknologi&ilmu pengetahuan (koentjaraningrat)
Teknologi&ilmu pengetahuan (koentjaraningrat)
 
Tugas Filsafat dalam kehidupan!!!!!.pptx
Tugas Filsafat dalam kehidupan!!!!!.pptxTugas Filsafat dalam kehidupan!!!!!.pptx
Tugas Filsafat dalam kehidupan!!!!!.pptx
 
Pembelajaran-IPA-SD.ppt
Pembelajaran-IPA-SD.pptPembelajaran-IPA-SD.ppt
Pembelajaran-IPA-SD.ppt
 
Perkembangan Penalaran manusia
Perkembangan Penalaran manusiaPerkembangan Penalaran manusia
Perkembangan Penalaran manusia
 
Perkembangan Pengetahuan Manusia
Perkembangan Pengetahuan ManusiaPerkembangan Pengetahuan Manusia
Perkembangan Pengetahuan Manusia
 
RESUME RUANG LINGKUP SAINS.pdf
RESUME RUANG LINGKUP SAINS.pdfRESUME RUANG LINGKUP SAINS.pdf
RESUME RUANG LINGKUP SAINS.pdf
 
RESUME RUANG LINGKUP SAINS.pdf
RESUME RUANG LINGKUP SAINS.pdfRESUME RUANG LINGKUP SAINS.pdf
RESUME RUANG LINGKUP SAINS.pdf
 
Makalah filsafat ilmu (epistemologi)
Makalah filsafat ilmu (epistemologi)Makalah filsafat ilmu (epistemologi)
Makalah filsafat ilmu (epistemologi)
 
Filsafat ilmu-prof-dr-ahmad-tafsir
Filsafat ilmu-prof-dr-ahmad-tafsirFilsafat ilmu-prof-dr-ahmad-tafsir
Filsafat ilmu-prof-dr-ahmad-tafsir
 
Bab 1 .ppt
Bab 1 .pptBab 1 .ppt
Bab 1 .ppt
 

More from Yuana Tri Utomo

010 solusi kapitalisme terhadap masalah lingkungan
010 solusi kapitalisme terhadap masalah lingkungan010 solusi kapitalisme terhadap masalah lingkungan
010 solusi kapitalisme terhadap masalah lingkunganYuana Tri Utomo
 
009 masalah pokok lingkungan
009 masalah pokok lingkungan009 masalah pokok lingkungan
009 masalah pokok lingkunganYuana Tri Utomo
 
008 pengantar lingkungan hidup
008 pengantar lingkungan hidup008 pengantar lingkungan hidup
008 pengantar lingkungan hidupYuana Tri Utomo
 
005 memposisikan metode ilmiah
005 memposisikan metode ilmiah005 memposisikan metode ilmiah
005 memposisikan metode ilmiahYuana Tri Utomo
 
004 metode mendapatkan pengetahuan
004 metode mendapatkan pengetahuan004 metode mendapatkan pengetahuan
004 metode mendapatkan pengetahuanYuana Tri Utomo
 

More from Yuana Tri Utomo (10)

010 solusi kapitalisme terhadap masalah lingkungan
010 solusi kapitalisme terhadap masalah lingkungan010 solusi kapitalisme terhadap masalah lingkungan
010 solusi kapitalisme terhadap masalah lingkungan
 
009 masalah pokok lingkungan
009 masalah pokok lingkungan009 masalah pokok lingkungan
009 masalah pokok lingkungan
 
008 pengantar lingkungan hidup
008 pengantar lingkungan hidup008 pengantar lingkungan hidup
008 pengantar lingkungan hidup
 
007 iptek dan agama
007 iptek dan agama007 iptek dan agama
007 iptek dan agama
 
001 pengantar
001 pengantar001 pengantar
001 pengantar
 
005 memposisikan metode ilmiah
005 memposisikan metode ilmiah005 memposisikan metode ilmiah
005 memposisikan metode ilmiah
 
004 metode mendapatkan pengetahuan
004 metode mendapatkan pengetahuan004 metode mendapatkan pengetahuan
004 metode mendapatkan pengetahuan
 
002 keunikan manusia
002 keunikan manusia002 keunikan manusia
002 keunikan manusia
 
001 pengantar
001 pengantar001 pengantar
001 pengantar
 
012 peran dakwah
012 peran dakwah012 peran dakwah
012 peran dakwah
 

Recently uploaded

JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 

Recently uploaded (20)

JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 

MANUSIA DAN HABITATNYA