Hakikat sains atau ilmu pengetahuan alam adalah upaya sistematis untuk memahami alam semesta melalui observasi dan eksperimen guna membentuk konsep, prinsip, hukum, dan teori yang dapat diuji kembali kebenarannya. Proses ini melibatkan sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu dan ketekunan.
3. HAKEKAT SAINS
SCIENCE (SAINS)
ILMU PENGETAHUAN ALAM
ILMU ALAMIAH
INTEGRASI DARI BIOLOGI, FISIKA, KIMIA DAN IPBA
BUKAN MERUPAKAN JUMLAH DARI KE 4 NYA
MERUPAKAN DISIPLIN ILMU YANG INTEGRAL
4. ORIENTASI DAN TUJUAN
1. ALAM SEBAGAI SUMBER ILMU PENGETAHUAN
2. ALAM SEBAGAI SUMBER KEHIDUPAN MANUSIA
3. ALAM MEMPENGARUHI CARA BERPIKIR DAN BEKERJA
MANUSIA
4. ALAM MENDORONG PENGEMBANGAN TEKNOLOGI DAN
PENDAYAGUNAANNYA
5. ALAM MEMPENGARUHI BUDAYA MANUSIA
6. MANUSIA MEMPENGARUHI PERUBAHAN ALAM
5. BAGI MAHASISWA
1. BERTAMBAHNYA WAWASAN MAHASISWA
TERHADAP ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
2. DAPAT MENGIKUTI PERKEMBANGAN IPA
3. MEMAHAMI MAKNA IPA BAGI KEHIDUPAN
4. MEMAHAMI PERLUNYA ALAM DIKELOLA DENGAN
SEBAIK-BAIKNYA
6. ORIENTASI KEHIDUPAN
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan
bahagiamu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada
orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”
(QS. Al-Qashash: 77)
7. Apakah sebenarnya IPA itu?
Pengertian sains atau IPA mengalami perkembangan
dari jaman ke jaman. Pada mulanya sains merupakan
pengetahuan biasa, lambat laun pengertiannya berubah
menjadi pengetahuan yang rasional lepas dari takhayul
dan kepercayaan, kemudian berkembang menjadi
pengetahuan yg didapat dari metode ilmiah
8. IPA adalah pengetahuan yang telah diuji kebenarannya melalui
metode ilmiah. Jadi disini metodenyalah yang menentukan apakah
pengetahuan itu ilmiah atau tidak.
Alam semesta terbentuk dari objek dan interaksinya yang
menimbulkan fenomena.
Fenomena tersebut tidak terkotak-kotak seperti ilmu-ilmu dasar dan
terapan
Hanya keterbatasan kompetensi manusialah menyebabkan ilmu
mengenai alam terkotak-kotak ( kimia, biologi, fisika, IPBA)
IPA sebagai proses untuk membentuk hukum, model, dan teori yang
memungkinkan orang untuk memprediksi, menjelaskan, dan
mengendalikan tingkah laku alam.
9. ILMU PENGETAHUAN ALAM
Ilmu merupakan pengetahuan yang bersifat ilmiah
dan diperoleh dengan metode ilmiah.
Sifat Ilmu adalah : rasional (masuk akal, logis,
dapat diterima akal sehat dan objektif).
Pengetahuan : segala sesuatu yang diketahui
manusia
Alam artinya alamiah, berasal dari pencipta.
10. DEFINISI IPA
Suatu cabang pengetahuan yang menyangkut
fakta-fakta yang tersusun secara sistematis dan
menunjukkan berlakunya hukum-hukum umum.
Pengetahuan yang didapatkan dengan jalan studi
dan praktik.
Suatu cabang ilmu yang bersangkut paut dengan
observasi dan klasifikasi fakta-fakta, terutama
dengan disusunnya hukum umum dengan induksi
dan hipotesis.
Cara berpikir dalam pencarian tentang pengertian
rahasia alam, sebagai cara penyelidikan terhadap
gejala alam, dan sebagai batang tubuh
pengetahuan yang dihasilkan dari inkuiri (Gagne,
2010)
11. LANJUTAN
Pengetahuan yang sistematis tersusun secara
teratur, berlaku umum (universal), dan berupa
kumpulan data hasil observasi dan eksperimen
(Carin Sund,1993).
IPA memiliki 4 unsur utama :
a. Sikap : IPA memunculkan rasa ingin tahu tentang
benda, fenomena alam, makhluk hidup, serta
hubungan sebab akibat.
b. Proses : Proses pemecahan masalah adanya
prosedur yang runtut dan sistematis melalui metode
ilmiah.
c. Produk : IPA menghasilkan produk berupa fakta,
prinsip, teori, dan hukum.
d. Aplikasi: penerapan metode ilmiah dan konsep IPA
dalam kehidupan sehari-hari.
12. CARA BERPIKIR IPA
Percaya (believe); masalah gejala alam dimotivasi
kepercayaan bahwa hukum alam dapat
dikonstruksi dari observasi dan diterangkan dengan
penalaran.
Rasa ingin tahu (curiousity), alam dapat dimengerti
dan didorong rasa ingin tahu untuk
menemukannya.
Imaginasi (imagination); memiliki imajinasi untuk
memecahkan masalah gejala alam.
Penalaran (Reasoning); mengandalkan penalaran
dalam memecahkan masalah gejala alam.
Koreksi diri (self examination); sebagai sarana
untuk memahami diri seberapa jauh para ahli
memahami tentang alam.
13. CARA PENYELIDIKAN IPA
1. Observasi (observation); diperoleh fakta dan
diolag menjadi hsil observasi.
2. Eksperimen (eksperimentation); harus diikuti
observasi dengan teliti dan cermat agar diperoleh
data yang akurat.
3. Matematika (Mathematic); diperlukan untuk
menyatakan hubungan antar variabel dalam
hukum dan teori, serta penting untuk membuat
model.
14. Hakikat Sains atau Ilmu pengetahuan alam
adalah ilmu pengetahuan atau kumpulan konsep,
prinsip, hukum, dan teori yang dibentuk melalui proses
kreatif yang sistematis melalui inkuiri yang dilanjutkan
dengan proses observasi (empiris) secara terus-
menerus; merupakan suatu upaya manusia yang
meliputi operasi mental, keterampilan, dan strategi
memanipulasi dan menghitung, yang dapat diuji kembali
kebenarannya yang dilandasi dengan sikap keinginan
(curiousity), keteguhan hati (courage), ketekunan
(persistence) yang dilakukan oleh individu untuk
menyingkap rahasia alam semesta.
Sumber : P4TKIPA: 2009 Hal 18
15. HAKIKAT IPA
Konsep suatu ide atau gagasan yang digeneralisasikan
dari pengalaman yang relevan
Prinsip generalisasi meliputi konsep-konsep yang
bertautan atau adanya hubungan antara satu konsep
dengan konsep lainnya
Teori generalisasi prinsip-prinsip yang berkaitan dan
dapat digunakan untuk menjelaskan gejala-gejala alam
Hukum pemikiran yang lebih umum dan telah terbukti
kebenarannya melalui percobaan
16. HAKIKAT PEMBELAJARAN IPA
Pembelajaran IPA adalah interaksi antara komponen-
komponen pembelajaran dalam bentuk proses
pembelajaran untuk mencapai tujuan yang berbentuk
kompetensi yang telah ditetapkan.
Proses pembelajaran IPA terdiri dari 3 tahap :
a. Perencanaan proses pembelajaran
b. Pelaksanaan proses pembelajaran
c. Penilaian proses pembelajaran.
17. PERLUNYA IPA DI SD
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berpikir kritis.
IPA merupakan dasar teknologi dalam membangun
kesejahteraan materil suatu bangsa.
Dibelajarkan dengan percobaan untuk melatih
melihat fakta.
Melatih untuk bersifat rasional dan objektif melalui
pengamatan panca indra.
18. Suatu upaya atau proses untuk mengembangkan siswa untuk
memahami hakikat IPA sebagai produk, proses, dan
mengembangkan sikap ilmiah serta sadar akan nilai-nilai yang
ada di dalam masyarakat untuk pengembangan sikap dan
tindakan berupa aplikasi yang positif
Sumber : P4TKIPA: 2009 Hal 27-28
19. 1. Nilai Praktis hasil-hasil penemuan IPA, baik secara langsung
atau tidak langsung dapat digunakan dan dimanfaatkan manusia
dalam kehidupan sehari-hari
2. Nilai Intelektual IPA dengan metode ilmiahnya banyak sekali
digunakan untuk memecahkan masalah-masalah, bukan saja
masalah yang berkaitan dengan IPA, tetapi masalah-masalah lain
yang berkaitan dengan sosial dan ekonomi
3. Nilai sosial politik-ekonomi negara yang IPA dan teknologinya
maju akan mendapat tempat khusus dalam kedudukan sosial, politik,
dan ekonominya
4. Nilai keagamaan sadar bahwa ada yang menciptakan dan
mengatur segala keteraturan yang ada di Jagat Raya ini.
5. Nilai Pendidikan menciptakan warganegara yang sadar akan IPA
dan teknologi
www.ayahalby.wordpress.com
20. STRUKTURISASI IPA
1. OBYEK:
» Mulai dari Bumi s.d Ruang angkasa
2. KEJADIAN:
» Mulai dari perkembangan metodologi – konsepsi –
kejadian-kejadian alaminya
3. METODOLOGI:
» Mulai dari trial & error – filosofik - ilmiah
21. IPA DASAR, IPA TERAPAN, DAN TEKNOLOGI
Teknologi
Alam
IPA
Terapan
IPA
Dasar
Digunakan Digunakan
Digunakan
Membuat
alat
Menjelaskan Mengendalikan
22. IPA Dasar:
Mencoba untuk memahami bagaimana alam bekerja
IPA Terapan:
Mencoba mencari cara untuk mengendalikan bagaimana
alam bekerja
Teknologi:
Mencoba memanfaatkan penemuan IPA Dasar dan
IPA Terapan untuk membuat alat guna mengendalikan
cara alam bekerja
23. Perkembangan Pengertian Sains atau IPA :
Nash : sains dipandang sebagai suatu cara atau metode untuk dapat
mengamati sesuatu, dalam hal ini adalah dunia, cara memandang IPA
bersifat analitis (pola berpikir terhadap sasaran dengan seksama,
cermat dan lengkap)
Einstein : sains merupakan suatu pola pikir logis dan uniform
Bernal (Science in History) : sains adalah pengetahuan, atau
pengetahuan umum yang berisi apa saja yang diketahui manusia, atau
pengetahuan yang benar secara rasional artinya bebas dari takhayul
atau kepercayaan, atau pengetahuan yang ilmiah yang rasional dan
objektif.
Latar belakang pekerjaan manusia dapat mempengaruhi cara pandangnya
terhadap sesuatu. Suatu objek yang sama akan diartikan sangat
berlainan oleh orang yang mempunyai latar belakang pekerjaan
berbeda. Misal objeknya adalah sapi, Sapi itu apa? maka jawaban yg
diberikan akan bervariasi tatkala kita menanyakan pada petani, dokter,
ahli gizi, seorang biolog, seorang usahawan dll.
24. Bernal menyarankan untuk memahami IPA haruslah melalui
pemahaman dari berbagai segi atau aspek dari IPA itu (tidak dari
satu segi saja), ada 5 aspek yaitu:
-IPA sebagai suatu institusi, artinya suatu kelembagaan imaginer
(tidak nyata), kelembagaan bidang profesi tertentu seperti hukum,
kedokteran, pendidikan, dsb.
-IPA sebagai suatu metode. Metode IPA terdiri dari sejumlah
kegiatan baik mental maupun moral, termasuk di dalamnya adalah
observasi, eksperimental, klasifikasi, pengukuran, dsb. Metode IPA
melibatkan teori-teori hipotesis serta hukum
-IPA sebagai kumpulan pengetahuan, IPA dipandang sebagai suatu
body of knowledge yg terus tumbuh, tidak statis.
-IPA sebagai alat untuk menguasai dan memelihara alam semesta
serta untuk mengembangkan produksi guna kesejahteraan manusia
-IPA sebagai salah satu faktor utama yg mempengaruhi
kepercayaan, pola berfikir dan sikap manusia terhadap alam
semesta
25. NILAI-NILAI IPA
Nilai-nilai sosial dari IPA
Nilai etik dan estetika dari IPA
nilai itu terutama terletak pada sistem yang menetapkan kebenaran
yg ojektif pada tempat yang utama, terdapat hubungan saling
percaya diantara ilmuwan, penemu suatu konsep atau teori yg
terdahulu tetap dihormati
Nilai moral humaniora dari IPA
terdapat dua sisi nilai yg berlawanan, IPA sendiri adalah suci, yang
tidak suci adalah manusianya
Nilai ekonomi IPA
apabila seorang ilmuwan menemukan suatu kaidah dari suatu
fenomena tertentu, lalu apakah temuannya itu mempunyai nilai
ekonomi secara langsung? bisa ya bisa tidak
26. Nilai-nilai Psikologis/Paedagogis IPA
Sikap mencintai kebenaran, mendorong manusia
untuk berlaku jujur dan objektif
Sikap tidak purbasangka
Sadar bahwa kebenaran ilmu yang diciptakan
manusia itu tidak pernah mutlak
Yakin akan adanya tatanan alami yang teratur
dalam alam semesta ini
Bersikap toleran atau dapat menghargai pendapat
orang lain
Bersikap tidak putus asa
Sikap teliti dan hati-hati
Sikap corious atau ingin tahu
Sikap optimis
27. Keterbatasan IPA
IPA tidak dapat menjangkau untuk menguji kebenaran
adanya Tuhan
IPA tidak dapat menjangkau secara sempurna tentang
objek pengamatannya
IPA tidak menjangkau masalah etika (tata krama) yg
mempermasalahkan tingkah laku yg baik atau buruk, tidak
menjangkau masalah estetika yg berhubungan dengan
keindahan, dan tentang sistem nilai. Hal itu karena tolok
ukur IPA adalah objektifitas bukan subjektifitas
28. IPA serta pengaruhnya terhadap masyarakat
a. Jenis-jenis pengetahuan
pengetahuan takhayul atau mitos
pengetahuan ilmiah
pengetahuan super-natural
pengetahuan ilmiah semu (pseudo science)
pengetahuan ini berdasarkan fakta ilmiah tetapi
dicampur dengan kepercayaan dan hal-hal yang bersifat
supra-natural.
29. b. Manusia selalu bertanya
What, How, Why?
boleh atau tidak? dikaitkan dengan agama
Misalkan: Apa itu pelangi?
Bagaimana terjadinya warna-warna pelangi?
Mengapa bentuk pelangi melengkung berupa busur?
Hewan tidak sama dengan manusia, mengapa?
30. SIKAP, METODE, DAN PRODUK ILMIAH
Sund (1975):
1. SCIENTIFIC ATTITUDES :
kepercayaan/keyakinan, nilai-nilai, pendapat, obyektif, jujur dsb.
Misal: membuat keputusan setelah memperoleh cukup data yg
berkaitan dengan problemanya.
2. SCIENTIFIC PROCESSES :
Cara khusus dalam menyelidiki/memecahkan problema.
Misalnya: membuat hipotesis, merancang dan melaksanakan
eksperimen, mengumpulkan dan menyusun data, menganalisis
data dsb.
3. SCIENTIFIC PRODUCTS :
Fakta, prinsip, hukum, teori dsb.
Prinsip ilmiah: Logam bila dipanasi akan memuai.
31. PROSES-PROSES ILMIAH
Sikap ilmiah: -hasrat ingin tahu
-rendah hati
-jujur
-obyektif
Penelitian thd Proses ilmiah Produk ilmiah
Fenomena di alam -mengidentifikasi -fakta, konsep,
-obyek-obyek -mengamati prinsip,teori,hukum
-hub-hub dsb -merumuskan hipot
-menganalisis
-membuat sintesis
-mengevaluasi dsb
Penelitian2 baru thd
fenomena2 di alam
Proses-proses
ilmiah
Produk-produk
ilmiah baru
32. PRODUK-PRODUK ILMIAH
» Produk dan sasaran sains adalah konsep, prinsip, dan teori
ilmiah. Dasar untuk pembentukan produk sains berasal dari
data hasil observasi.
KONSEP: adalah suatu ide/gagasan yang digeneralisa sikan dari
pengalaman-pengalaman tertentu yang relevan. Misalnya
konsep tentang listrik, magnet, sel, cahaya dsb
PRINSIP: adalah generalisasi yang meliputi konsep-konsep yang
berkaitan. Misal, logam bila dipanasi akan memuai.
TEORI: adalah suatu generalisasi prinsip-prinsip ilmiah yang
berkaitan dan yang menjelaskan gejala-gejala ilmiah. Teori
menghubungkan, menerangkan dan meramalkan berbagai
macam hasil eksperimen dan observasi melalui cara-cara yang
sederhana sampai pada yang paling efisien. Misal teori
gravitasi, teori sel, teori evolusi dsb.
33. PERKEMBANGAN KESADARAN MELALUI BELAJAR
SAINS
1. SESEORANG AKAN SEGERA MENYADARI BAHWA GEJALA YANG
DITEMUKAN MELALUI PENGAMATAN DGN INDERANYA.
2. INDERA MANUSIA SBG: Window to the world
3. SUATU KESADARAN TENTANG SULITNYA MENEMUKAN KONSEP DAN
MEMECAHKAN MASALAH, AKAN DAPAT MEMBANTU SESEORANG DLM
MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN INTELEKTUAL, SIKAP ILMIAH, DAN
METODE ILMIAH.
4. PROSES PERKEMBANGAN INI SUATU PERKEMBANGAN MENTAL YG
DIMULAI DARI: “Lack of understanding to under-
standing”
34. PERKEMBANGAN KESADARAN (WURYADI, 1971)
1. KESADARAN AKAN ADANYA GEJALA
2. KESADARAN AKAN ADANYA PROBLEMA
3.KESADARAN AKAN ADANYA PEMECAHAN PROBLEM
4.KESADARAN AKAN ADANYA CARA-CARA MEMECAHKAN
MASALAH/PROBLEMA
5. KESADARAN AKAN ADANYA HUBUNGAN ANTAR KONSEP
6.KESADARAN AKAN ADANYA PENGEMBANGAN SIKAP DAN
METODENYA
35. SIKAP ILMIAH:
»Sampai sejauh mana seorang ilmuwan menerapkan sikap ilmiah dlm
melakukan penelitian-penelitiannya sehingga dpt digunakan sebagai
ukuran dalam menggunakan proses ilmiah untuk penemuan2 yang
bermakna ?
»Penelitian untuk mencari kebenaran yang ilmiah, seseorang harus:
mengidentifikasi problema, merumuskan hipotesis, merancang suatu
eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganali-
sis data, membahas dan menyimpulkan.
»Menjadi seorang scientist berarti dapat menjelmakan perilaku dan
sikap-sikap tersebut dalam memecahkan berbagai problema.
»Pertanyaan Apa ? Bagaimana ? dan Mengapa ? Adalah tiga bentuk
pertanyaan yang merupakan dasar dari sains dan inti sari dari “scientific
inquiry”
36. TUJUAN PELAJARAN IPA SD
Agar siswa :
1. memahami konsep-konsep IPA,
2. memiliki keterampilan proses,
3. mempunyai minat mempelajari alam sekitar,
4. bersikap ilmiah,
5. mampu menerapkan konsep-konsep IPA untuk
menjelaskan gejala-gejala alam dan memecahkan
masalah dalam kehidupan sehari-hari,
6. mencintai alam sekitar, serta
7. menyadari kebesaran dan keagungan Tuhan.
37. ASPEK PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS ANAK
A. PERKEMBANGAN KOGNITIF
BAHWA PENGETAHUAN DI PELAJARI DAN MENYEBABKAN PRILAKU YANG MELIBATKAN PIKIRAN, PERASAAN
DAN BAHASA. TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF MENURUT PIAGET YAITU :
1. PERIODE SENSORI MOTOR (USIA 0 – 2 TAHUN)
BERFIKIR MULA-MULA TERJADI MELALUI PERBUATAN-PERBUATAN , MULAI MENGENAL DAN MEMBEDAKAN
BENDA, ORANG, TERMASUK DIRINYA DENGAN ORANG LAIN.
2. PERTIODE PREOPERASIONAL (2 – 7 TAHUN)
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR DAN PENGGUNAAN BAHASA, DAPAT BERFIKIR SESUATU HAL TETAPI
TIDAK DAPAT JIKA DIBALIK, JADI HANYA SATU ARAH, DAPAT MENGAMATI OBJEK YANG HAMPIR SAMA , NAMA-
NAMA DIHUBUNGKAN DENGAN BENDA ATAU KLASIFIKASI BENDA.
3. PERIODE CONCRETE OPERASIONAL (7 – 11 TAHUN)
BERFIKIR LOGIS TERHADAP OBYEK YANG KONKRIT, BERKURANG RASA EGONYA DAN MULAI BERSIKAP
SOSIAL. MENGERTI PERUBAHAN-PERUBAHAN DAN PROSES DARI KEJADIAN-KEJADIAN YANG LOEBIH
KOMPLEKS SERTA HUBUNGANNYA, MENGELOMPOKAN BENDA-BENDA YANG SAMA KE DALAM ATAU LEBIH
KELOMPOK YANG BERBEDA.
4. PERIODE FORMAL OPERASIONAL (11TAHUN – DEWASA)
TERBENTUNYA IDE-IDE MENGHUBUNGKAN DIANTARA SIMBOL-SIMBOL UNTUK MEMBENTUK KONSEP YANG
TIDAK DIALAMI SECARA LANGSUNG DAN MENGERTI. BERFIKIR SECARA ABSTRAK.
38. PERKEMBANGAN ANAK
SEKOLAH DASAR
Karakteristik Perkembangan Anak Sekolah
Dasar
Perkembangan Bahasa Anak
Perkembangan Kognitif Anak
Perkembangan Emosional Anak
Perkembangan Moral Anak
Perkembangan Estetika Anak
Perkembangan Sosial Anak
39. KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN
ANAK SEKOLAH DASAR
Wachowiak dan Clements
Membagi dalam tiga tahap
Jenjang kelas satu dan dua
Seusia kelas tiga dan empat
Anak usia kelas lima dan enam
40. JENJANG KELAS SATU DAN DUA
Aktif dan mudah gembira
Menyenangi bekerja dengan menggunakan tangan
Memperlihatkan rasa bangga yang besar dalam
bekerja
Memiliki waktu yang terbatas pada minat dan
mudah bosan
Memiliki perasaan yang mudah tersakiti
41. SEUSIA KELAS TIGA DAN EMPAT
Koordinasi mata dan tangan telah terimprofisasi
Menjadi sadar akan perbedaan setiap orang
Mulai memisahkan bentuk dan jenis kelamin
Dimungkinkan untuk memulai bekerja dengan
kelompok
Kemampuan kritik dan evaluasi diri
42. ANAK USIA KELAS LIMA DAN ENAM
Mengkonsentrasikan diri berdasarkan minat
individu
Hal yang diminati berkaitan dengan
kegiatan yang berhubungan dengan gender
Fisik dan emosional perempuan
berkembang lebih matang dibandingkan
laki-laki
Kadang-kadang senang menjadi dirinya
sendiri dan menjauhi dari pengaruh dewasa
43. PERKEMBANGAN BAHASA ANAK
Piaget
Sensorimotoris
0 – 6 bulan,
12 – 18 bulan,
Praoperasional
18 – 24 bulan,
3 – 4 tahun,
Operasional Konkret
7 tahun,
8 – 10 tahun,
Operasional Formal
11 – 15 tahun,
pada tahap babbling
pada tahap satu kata
pada tahap dua kata
kalimat sederhana
bahasa lebih simbolik
bahasa sangat fleksibel
kalimat sudah lebih kompleks
44. PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK
Aminudin
Tahap berpikir tak terorganisasi, berpikir kompleks, berpikir
konseptual.
Piaget
Sensorimotoris,
Praoperasional,
Operasional Konkret,
Operasional Formal,
Vigotzky
Setiap manusia mempunyai seperangkat fungsi kognitif
Kemampuan mengamati, memperhatikan, dan mengingat
terikat pada gerakan
dapat memikirikan objek tertentu
menyusun objek tertentu konkret
berpikir nyata dan abstrak
45. PERKEMBANGAN EMOSIONAL ANAK
Sikap emosi muncul melalui berbagai interaksi
Hurlock, pada masa anak-anak emosi anak ditunjukan
dengan berbagai perilaku
Fobia anak
Cerita hantu, gambar menakutkan, perilaku dewasa
sengaja menakuti, tempat tinggi dan gelap
Memberikan berbagai motivasi
Cemburu
Hilangnya kasih sayang dari seseorang baik secara
nyata maupun dugaan saja
Melalui cerita/drama yang menggambarkan bahwa
sifat cemburu dapat membawa kesengsaraan
46. Rasa Cemas
Sesuatu yang diharapkan belum ada jawaban/
penyelesaian
Rasa ingin tahu
Melalui mengajukan berbagai pertanyaan
Iri hati
Sifat ingin memiliki sesuatu yang kadang tidak didapat
Gembira
Menyenangkan hati
Sedih
Merasa kehilangan sesuatu
Kasih sayang
Perwujudan cinta terhadap seseorang terutama orang
tua
47. PERKEMBANGAN MORAL ANAK
Piaget
Pikiran moral cepat maju melalui serangkaian tahap-tahap
perkembangan anak
Kohlberg
Tahap perkembangan moral anak
Preconvensional
Convensional
Postconvensional
48. Preconvensional
Dimulai dengan pemikiran preconvesional di mana anak patuh
Convensional
Tahap proses pemahaman melarang didasarkan aturan yang
berlaku
Diupayakan untuk memenuhi harapan keluarga
Postconvensional
Tahap penentuan akhir dari suatu keputusan nilai moral yang
dipilih sendiri
49. PERKEMBANGAN ESTETIKA ANAK
Arti estetika,
Sesuatu yang indah berarti bagus dan baik
Karya estetika
Memiliki syarat indah dan bagus
Dikelompokan
Seni musik
Seni menggambar
Seni drama tari
Seni sastra
Prinsip dasar estetika
Keindahan sebagai pernyataan perasaan dan pikiran
keindahan
50. Anak seusia sekolah dasar memiliki rasa estetik yang
tinggi
Sesuai tingkat emosi, bakat, perkembangan usia
Terlihat dari
Pancaran goresan anak pada kertas
Membaca puisi
Sikap berpakaian sehari-hari
Terkadang guru di kelas tidak memperhatikan
potensi anak dan menganggap semua anak
sama
51. PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK
Perolehan kemampuan berprilaku yang sesuai dengan
tuntutan sosial
Hurlock
Kemampuan berprilaku sosial/bermasyarakat dilaksanakan
sesuai dengan kebutuhan sosial
Anak
Dorongan untuk bergaul dengan temannya
Bahagia apabila diterima dalam kelompok
Memahami pikiran dan perasaan kelompok
Menjaga keharmonisan dan kebersamaan
kelompok
52. RUJUKAN
Asih Widi .W dan Eka S. 2013. Metodologi Pembelajaran IPA. Jakarta: Bumi Aksara.
Usman S. 2011. Pembelajaran IPA di SD. Jakarta: Indeks.
www.ayahalby.wordpress.com
inkuiri adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan observasi dan atau eksperimen untuk mencari jawaban atau memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis dan logis.