SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
1
BAB 11
MULTIKOLINEARITAS
(Hubungan antar Regressor)
1. Sifat Multikolinearitas
Multikolinearitas sempurna โ†’ Koefisien regresi variabel X tidaj pasti dan SE tidak terbatas
Multikolinearitas Tidak sempurna โ†’ Koefisien tidak dapat diprediksi dengan tepat
2. Faktor Penyebab Multikolinearitas
Faktor penyebab multikolinearitas diantaranya : pengumpulan data yang digunakan,
kendala pada model atau populasi yang dijadikan sampel, spesifikasi model, dan model yang
ditentukan secara berlebihan.
3. Konsekuensi dari Multikolinearitas
a. Meskipun BLUE, penaksir OLS memiliki varians dan kovarian yang besara, membuat
estimasi tepat sulit.
b. Karena konsekuensi 1, interval kepercayaan cenderung lebih luas, yang mengarah ke
penerimaan Ho=0 (yaitu, yang benarkoefisien populasi nol) lebih mudah.
c. Karena konsekuensi 1, rasio t dari satu atau lebih koefisien cenderung tidak signifikan
secara statistik.
d. Meskipun rasio t satu atau lebih koefisien secara statistik tidak signifikanficant, R2
bisa
sangat tinggi.
e. Penaksir OLS dan SE bisa peka terhadap perubahan kecil dalam data
4. Deteksi Multikolinearitas
a. R2
tinggi, tetapi sedikit rasio t yang signifikan
โ†’ uji F akan menolak hipotesis bahwa koefisien kemiringan parsial secara bersamaan = 0
โ†’ uji t menunjukkan tidak ada/sangat sedikit koefisien kemiringan parsial berbeda dari 0
b. Pasangan Korelasi Tinggi diantara Regresoor
Zero-orde corelation yang tinggi cukup dan tidak diperlukan kondisi untuk
multikolinearitas karena dapat ada meskipun korelasi zero-order/sederhana relatif rendah.
c. Pemeriksaan Korelasi Parsial
Regresii Y pada X2, X3, dan X4 ditentukan R2
1.234 = sangat tinggi tapi r2
12.34 , r2
13.24 , dan
r2
14.23 relatif rendah dapt menunjukkan variabel X2, X3, dan X4 sangat terkait dan
setidaknya satu dari ketiganya superflous.
Yefta Widianto
M0717090
2
d. Auxiliary Regression
Mencari R2
yang sesuai
F > Ftabel โ†’ ada Kolinearitas
e. Eigenvakue dab Condition Index
Conditional Number 100โ‰ค kโ‰ค1000=Strong Multikolin
10โ‰คCI โ‰ค 30 = Multikol sedang ke tinggi
f. Toleransi dan Variance Inflation Factor
Jika kolinearitas Xj naik โ†’ VIF naik | VIF > 10 โ†’ ada Multikolinearitas
Jika TOL dekat 0 โ†’ ada Multikol Besar | TOL dekat 1 โ†’ Tidak ada Multikol
5. Remidian Measures
a. A priori Information
Pemberian batas pada Cobb Douglas ฮฒ1 + ฮฒ2 = 1
Misalkan ฮฒ3 = 0.1ฮฒ2 โ†’ berubah model lebih sederhana โ†’ Yi = ฮฒ1 + ฮฒ2Xi + ui
b. Menggabungkan data Cross-Sectional dan Time Series
โ†’ disebut pooling data โ†’ PANEL DATA
c. Dropiing Variable dan Spesifikasi Bias
Dropping variabel dari model untuk meringankan masalah multikolinearita dapat
mengyebabkan spesifikasi bias. Karena multikolinearitas dapat mencegah estimasi yang
tepat dari parameter model, menghilangkan suatu parameter dapat menyesatkan kita
tentang nilai sebenarnya dari parameter.
d. Transformasi Variabel
e. Penambahan Data/Data Baru
Ada kemungkinan bahwa sample lain yang variabel sama, kolinearitas mungkin tidak
terlalu serius dan terkadang melemahkan kolinearitas.
f. Mengurangi Kolinearitas dalam Regresi Polinomial
Variabel bebas mampu diekspresikan dalam bentuk standar deviasi (penyimpangan dari
rata-rata) multikolinearitas berkurang secara substansial, maka perlu mempertimbangkan
teknik orthogonal polynomials.
g. Metode Lain
Multivariat โ†’ Analisis Faktor
โ†’ Komponen Utama
โ†’ Ridge Regression
3
BAB 11
HETEROKEDASTISITAS
1. Sifat Dasar Heterokedastisitas
Gambar 11.1, varian bersyarat dari Yi (yaitu sama dengan ui), tergantung pada Xi yang
diberikan, tetap dianggap sama. Gambar 11.2, yang menunjukkan variabel bersyarat Yi
meningkat dengan X meningkat. Di sini, varian Yi tidak sama. Karenanya, ada
heteroskedastisitas.
Ada beberapa alasan mengapa varians ui bervariasi :
a. Mengikuti error-learning models
b. Meningkatnya pendapatan โ†’ banyak discretionary income โ†’ varians akan meningkat
c. Perbaikan teknik pengumpulan data akan menurunkan variansi
d. Sebagai hasil dari keberadaan data pencilan
e. Kesalahan spesifikasi model ( variabel penting, informasi data, bentuk fungsi)
f. Kemiringan dalam distribusisatu atau lebih regresi yang termasuk dalam model
2. Estimasi OLS pada Heteroskedastisitas
Ingat ๐›ฝ2 merupakan estimator terbaik, linear, dan tidak
bias (BLUE). Jika Heteroskedastisitas, apakah ๐›ฝ2 masih
BLUE? telah dibuktikan ๐›ฝ2 masih linear. (pada bab 3),
๐›ฝ2 masih tidak bias (ui tidak perlu homoskedastik), ๐›ฝ2 adalah estimator yang konsisten terlepas
dari heteroskedastik.
3. Metode GLS
Metode estimasi, yang dikenal sebagai generalised least square (GLS), mengambil informasi
tertentu dibuat secara eksplisit dan oleh karena itu mampu membuat penaksir yang BLUE.
Singkatnya, GLS adalah OLS pada variabel yang diubah yang memuaskan anggap standar
kuadrat-ditolak
4. Konsekuensi OLS pada Heterokedastisitas
a. Akibat tidak konstannya variansi โ†’lebih besarnya variansi dari taksiran
โ†’berpengaruh pada uji hipotesis (uji t dan F) โ†’ hipotesis kurang akurat
b. Lebih besarnya varians taksiran โ†’estimasi SE lebih besar โ†’ IK menjadi sangat besar
4
c. Heteroscedasticity menolak salah satu anggap CLRM. Saat menganggap CLRM
dilanggar, estimator OLS mungkin tidak lagi BIRU dan tidak efisien.
d. Demikian pula, estimasi standar akan menjadi bias, yang menghasilkan tes hipotesis
tidak dapat diandalkan (t-statistik). Perkiraan OLS, Namun, tetap tidak bias.
5. Deteksi Heterokedastisitas
Informal Method
Mememriksa residual dengan Grafik
a=tidak ada heteroskedastisitas, b sampai e = belum menunjukkan pola yang pasti.
c=hubungan linear hubungan, d dan e = hubungan kuadratik antaratween u2
i dan Yi
Formal Method
a. Uji Park
Jika ฮฒ ternyata signifikan statistik, maka ada
heterokedastisitas pada data. Jika ternyata tidak
signifikan, kami dapat menerima anggapan
homokedastisitas.
b. Uji Glejser
Hampir sama dengan uji park. Glejser dapat digunakan untuk yang besarsampel dan
dapat digunakan dalam sampel kecil untuk perangkat kualitatifuntuk membicarakan
sesuatu tentang heteroskedastisitas. Glejser menunjukkan regressing absolut dari ui
pada variabel X yang dianggap terkait erat dengan ฯƒ2
i .
c. Uji Korelasi Rank Spearman
Jika nilai t hitung melebihi nilai t Kritis,
maka menerima hipotesis
heteroskedastisitas.
d. Uji Goldfeld-Quandt
Jika dalam aplikasi, ฮป (= F) yang dihitung lebih besar dari F kritis padatingkat
signifikansi yang dipilih, kita dapat menolak hipotesis dari homomoscedasticity, yaitu
kita dapat mengatakan bahwa heteroskedastisitas sangat mungkin
5
e. Uji Breusch Pagan
Jika ฯ‡2 melebihi ฯ‡ 2 tabel , dapat
ditolak hipotesis dari
homokedastisitas. Jika tidak,
orang tidak akan menolaknya.
f. Uji White General Heterokedastisitas
g. Uji Lainnya seperti Koenker-Bassett test,dll
6. Remidial Measure
ฯƒ2
i Is Known โ†’ dengan Method of Weighted Least Squares , untuk estimator yang diperoleh
adalah BIRU
ฯƒ2
i Is Not Known
โ€ข Whiteโ€™s Heteroscedasticity-Consistent Variances and Standard Errors
โ€ข Plausible Assumptions about Heteroscedasticity Pattern
1) Asumsi 1: Varian kesalahan sebanding dengan X2
i
2) Asumsi 2 : Varian kesalahan sebanding dengan Xi . The akar kuadrat transformasi :
3) Asumsi 3:Varians Kesalahan sebanding dengan kuadrat dari nilai rata-rata Y
4) Asumsi 4 : Transformasi log seperti ln Yi = ฮฒ1 + ฮฒ2ln Xi + ui sangat sering mengurangi
heteroskedastisitas bila dibandingkan dengan regresi Yi = ฮฒ1 +ฮฒ2 Xi + ui .
6
BAB 12
AUTOKORELASI
(korelasi diantara observari)
1. Sifat Autokorelasi
E(๏ญi๏ญj)๏‚น0 for i ๏‚นj.
Autokorelasi didefinisikan sebagai korelasi antara gangguan. CLRM mengasumsikan bahwa
istilah gangguan yang berkaitan dengan pengamatan apa pun tidak dipengaruhi oleh istilah
gangguan yang berkaitan dengan pengamatan lain.
Penyebab Autokorelasi :
a. Inersia โ†’ data observasi sekarang dan sebelumnya mungkin akan saling ketergantungan.
b. Spesifikasi Bias : Tidak memasukkan variabel yang penting โ†’ menghilangkan pola
tertentu pada residual.
c. Spesifikasi Bias : Bentuk Fungsi tidak sesuai
d. Cobweb Phenimenon
e. lags, var independen yang mempengaruhi var dependen berasal dari lag variabel dependen.
f. Manipulasi data, akibatnya muncul pola tertentu yang sebenarnya tidak ada pada data asli.
g. Transformasi data.
h. Ketidakstasioneran.
Keberadaan autokorelasi dapat
dideteksi dengan melihat adanya
pola pada ui .
2. Konsekuensi OLS pada Autokorelasi
Hasil estimasi OLS akan tetap konsisten dan tak bias, namun tidak efisien karena
variansinya besar.
Mengabaikan autokorelasi dalam estimasi OLS dapat mengakibatkan hal berikut:
โšซ Variansi residual berada dibawah nilai variansi yang sebenarnya.
โšซ Estimasi R2
terlalu tinggi
โšซ Bahkan jika variansi residual tidak dibawah nilai variansi yang sebenarnya, var( 2
ห†๏ข )
akan lebih rendah dibanding var( 2
ห†๏ข )AR1.
โšซ Uji signifikansi t dan F tidak lagi valid.
3. Mendeteksi Autokorelasi
a. Metode grafik
(grafik plot residual atau standardized residual dengan waktu)
7
b. Runs Test (+1 atau -1)
Jika jumlah run (banyak =korelasi serial negatif, sedikit = korelasi serial positif)
Interval Kovidensi :
Jangan menolak hipotesis nol keacakan dengan keyakinan 95% jika R, jumlah runs,
terletak pada interval kepercayaan sebelumnya; tolak hipotesis nol jika diperkirakan R
terletak di luar batas ini.
c. Durbin Watson dtest
Asumsi :
1. Model regresi harus mengandung intercept.
2. Variabel penjelas bersifat nonstokastik
3. Gangguan ut didapat dari persamaan AR(1)
4. Eror ut berdistribusi normal.
5. Model regresi tidak memakai nilai lag variabel
dependen sebagai variabel penjelas.
6. Tidak terdapat missing-value
d. Breush-Godfrey Test
4. Remidial Measures
a. Memastikan bahwa autokorelasi tersebut murni, bukan akibat salah menspesifikasi model.
b. Jika autokorelasi tersebut murni maka kita dapat melakukan pendekatan transformasi
untuk model tersebut.
c. Jika sampelnya berukuran besar, lakukan metode Newey-West untuk mendapatkan nilai
standar eror dari estimasi OLS yang telah diperbaiki dari autokorelasi.
d. Pada kondisi tertentu analisis dapat dilanjutkan menggunakan estimasi OLS.
8
BAB 13
MODEL SPESIFIKASI DAN PENGUJIAN DIAGNOSTIK
1. Kriteria Pemilihan Model
a. Data dapat diterima โ†’ prediksi yang dibuat dari model harus secara logis mungkin
b. Konsisten dengan teori โ†’ masuk akal secara ekonomi
c. Miliki regresor eksogen yang lemah โ†’ harus tidak berkorelasi dengan eror term
d. Memiliki parameter yang kuat (stabil)
e. Menunjukan koherensi data โ†’ residual harus random
f. Mencangkup/mewakilkan populasi
2. Tipe Spesifikasi Kesalahan (Eror)
a. Menghilangkan variabel yang relevan.
b. Memasukan variabel yang tidak perlu.
c. Mengadopsi bentuk fungsional yang salah
d. Kesalahan pengukuran.
e. Spesifikasi yang salah dari istilah eror stokastik
3. Konsekuensi Kesalahan Spesifikasi Model
a. Underfitting a Model (Menghilangkan Variabel yang Relevan)
Model ๐‘Œ๐‘– = ๐›ฝ1 + ๐›ฝ2 ๐‘‹2๐‘– + ๐›ฝ3 ๐‘‹3๐‘– + ๐‘ข๐‘– menjadi ๐‘Œ๐‘– = ๐›ผ1 + ๐›ผ2 ๐‘‹2๐‘– + ๐‘ฃ๐‘–
1. Jika variabel ๐‘‹3 yang ditinggalkan, atau dihilangkan berkorelasi dengan variabel
๐‘‹2yang disertakan, yaitu, ๐‘Ÿ23 , koefisien korelasi antara dua variabel, adalah bukan
nol, ๐›ผฬ‚1 dan ๐›ผฬ‚2bias dan tidak konsisten.
2. Bahkan jika ๐‘‹2 dan ๐‘‹3 tidak berkorelasi, ๐›ผฬ‚1 bias, meskipun ๐›ผฬ‚2 sekarang tidak bias.
3. Varians gangguan ๐œŽ2
diperkirakan salah.
4. Varians yang diukur secara konvensional dari ๐›ผฬ‚2(= ๐œŽ2
/ โˆ‘ ๐‘ฅ2๐‘–
2
) adalah estimator yang
bias dari varians estimator sejati ๐›ฝฬ‚2
5. Karena itu, IK dan prosedur pengujian hipotesis cenderung memberikan kesimpulan
yang menyesatkan tentang signifikansi statistik dari parameter yang diestimasi.
6. Prakiraan berdasarkan model yang salah, perkiraan interval tidak dapat digunakan.
b. Penyertaan Variabel Tidak Relevan (Overfitting Model)
Model ๐‘Œ๐‘– = ๐›ฝ1 + ๐›ฝ2 ๐‘‹2๐‘– + ๐‘ข๐‘– menjadi ๐‘Œ๐‘– = ๐›ผ1 + ๐›ผ2 ๐‘‹2๐‘– + ๐›ผ3 ๐‘‹3๐‘– + ๐‘ฃ๐‘–
1. Estimator OLS dari parameter model "salah" semuanya tidak bias dan konsisten,
yaitu ๐ธ(๐›ผ1) = ๐›ฝ1, ๐ธ(๐›ผฬ‚2) = ๐›ฝ2, ๐‘‘๐‘Ž๐‘› ๐ธ(๐›ผฬ‚3) = ๐›ฝ3 = 0
2. Varians kesalahan ๐œŽ2
diperkirakan dengan benar.
3. Interval kepercayaan biasa dan prosedur pengujian hipotesis tetap valid.
4. Namun, estimasi ฮฑ umumnya tidak efisien, yaitu varians mereka umumnya lebih
besar daripada ๐›ฝฬ‚ dari model sebenarnya.
9
4. Uji Kesalahan Spesifikasi
a. Mendeteksi Ada Variabel yang Tidak Perlu (Overfitting Model)
Pendekatan bottom-up โ†’ penambangan data, dimulai model yang lebih kecil โ†’ data
mining (regression fishing, data grubbing, data snooping, and number crunching)
b. Tes untuk Variabel Dihilangkan dan Bentuk Fungsional Salah :
Pemeriksaan Residu โ†’ Jika ada kesalahan, plot residu menunjukkan pola berbeda
Statistik Durbin-Watson d Sekali Lagi
Jika diyakini bahwa model yang diasumsikan salah-ditentukan karena tidak termasuk
variabel penjelas yang relevan, katakanlah, Z dari model, residu sesuai dengan
peningkatan nilai Z. Jika estimasi nilai d adalah signifikan, maka seseorang dapat
menerima hipotesis dari mis-spesifikasi model.
c. Uji RESET Ramsey
1. Dari model yang dipilih, diperoleh estimasi ๐‘Œ๐‘– yaitu ๐‘Œ๐‘–
ฬ‚.
2. Jalankan kembali pengenalan ๐‘Œ๐‘–
ฬ‚ dalam beberapa bentuk sebagai regressor
tambahan.
3. Gunakan uji F yaitu
4. Jika nilai F yang dihitung signifikan, katakanlah, pada level 5 persen, artinya
hipotesis dapat diterima yaitu bahwa model tersebut eror-spesifik.
d. Tes Lagrange Multiplier (LM) untuk Menambahkan Variabel
1. Perkirakan regresi terbatas oleh OLS dan dapatkan residu, ๐‘ข๐‘–ฬ‚
2. Jika sebenarnya regresi tidak dibatasi adalah Yi = ฮฒ1 + ฮฒ2Xi + ฮฒ3Xi
2
+ ฮฒ4Xi
3
+ ui
regresi sejati, residu yang diperoleh dalam Yi = ฮป1 + ฮป2Xi +u3i
harus terkait dengan persyaratan output kuadrat dan kubik, yaitu ๐‘‹๐‘–
2
dan ๐‘‹๐‘–
3
.
3. Ini menunjukkan bahwa meregresi ๐‘ข๐‘– yang diperoleh pada langkah 1 pada semua
regressor, yang dalam kasus ini berarti :
๐‘ข๐‘–ฬ‚ = ๐›ผ1 + ๐›ผ2 ๐‘‹๐‘– + ๐›ผ3 ๐‘‹๐‘–
2
+ ๐›ผ3 ๐‘‹๐‘–
3
+ ๐‘ฃ๐‘–
4. Secara simbolis, kami menulis
๐‘›๐‘…2
~๐“๐‘—๐‘ข๐‘š๐‘™๐‘Žโ„Ž ๐‘๐‘’๐‘š๐‘๐‘Ž๐‘ก๐‘Ž๐‘ 
2
5. Jika nilai chi-square yang diperoleh dalam (13.4.12) melebihi nilai chi-square
kritis pada tingkat signifikansi yang dipilih, jadi regresi terbatas ditolak.
5. Kesalahan Pengukuran
Kesalahan Pengukuran dalam Variabel Dependen Y. Meskipun kesalahan pengukuran
dalam variabel dependen masih memberikan estimasi parameter dan variansnya yang tidak
10
bias, varian estimasi sekarang lebih besar dalam kasus di mana tidak ada kesalahan pengukuran
tersebut.
6. Uji Hipotesis Non-Nested
a. Pendekatan Diskriminasi โ†’ Diberikan dua atau lebih model yang bersaing, satu memilih
model berdasarkan beberapa kriteria goodness of fit.
b. Discerning Approach โ†’ Dalam menyelidiki satu model, diperhitungkan pula informasi
akun yang disediakan oleh model lain.
7. Kriteria Pemilihan Model
a. Kriteria ๐‘…2
Menambahkan lebih banyak variable untuk model dapat meningkatkan
R2
tetapi juga dapat meningkatkan variansi perkiraan kesalahan.
b. Adj ๐‘…2
c. Kriteria Informasi Alkalke (AIC)
Untuk dua atau lebih model, model dengan nilai AIC terendah lebih disukai.
d. Kriteria Informasi Schwarz (SIC)
Seperti AIC, semakin rendah nilai SIC, semakin baik modelnya.
e. Kriteria Cp Mallows
Model yang memiliki nilai Cp rendah, sekitar sama ke-p. Kita akan memilih model
dengan p regressor ( p <k )yang memberikan kecocokan yang cukup baik untuk data
8. Topik Tambahan dalam Pemodelan Ekonometrik
a. Pencilan, Leverage, dan Pengaruh (Didefinisikan sebagai pengamatan dengan "sisa
besar")
b. Recursive Least Squares
c. Uji Kegagalan Prediksi Chow

More Related Content

What's hot

Konsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameterKonsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameter
matematikaunindra
ย 
Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4
Az'End Love
ย 
Model indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal pptModel indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal ppt
Anisa Kirana
ย 
Apa itu data panel
Apa itu data panelApa itu data panel
Apa itu data panel
althaf-nada
ย 
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
ย 
Pendugaan parameter
Pendugaan parameterPendugaan parameter
Pendugaan parameter
Agung Widarman
ย 
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Aisyah Turidho
ย 

What's hot (20)

Bab 11 & 12
Bab 11 & 12Bab 11 & 12
Bab 11 & 12
ย 
Uji beda mean
Uji beda meanUji beda mean
Uji beda mean
ย 
Konsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameterKonsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameter
ย 
Uji asumsi klasik
Uji asumsi klasikUji asumsi klasik
Uji asumsi klasik
ย 
Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4
ย 
Bab 15 regresi
Bab 15 regresiBab 15 regresi
Bab 15 regresi
ย 
Minggu 8_Pengujian Hipotesis
Minggu 8_Pengujian HipotesisMinggu 8_Pengujian Hipotesis
Minggu 8_Pengujian Hipotesis
ย 
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRITBAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
ย 
Euro bank dan eurocurrency
Euro bank dan eurocurrencyEuro bank dan eurocurrency
Euro bank dan eurocurrency
ย 
Bab 8 uji reliabilitas dan validitas
Bab 8 uji reliabilitas dan validitasBab 8 uji reliabilitas dan validitas
Bab 8 uji reliabilitas dan validitas
ย 
Model indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal pptModel indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal ppt
ย 
Pengantar Statistika Inferensial
Pengantar Statistika InferensialPengantar Statistika Inferensial
Pengantar Statistika Inferensial
ย 
Apa itu data panel
Apa itu data panelApa itu data panel
Apa itu data panel
ย 
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
ย 
Analisis korelasi-berganda
Analisis korelasi-bergandaAnalisis korelasi-berganda
Analisis korelasi-berganda
ย 
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
ย 
uji hipotesis satu rata โ€“ rata bagian 2
uji hipotesis satu rata โ€“ rata bagian 2uji hipotesis satu rata โ€“ rata bagian 2
uji hipotesis satu rata โ€“ rata bagian 2
ย 
Pendugaan parameter
Pendugaan parameterPendugaan parameter
Pendugaan parameter
ย 
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
Uji Normalitas dan Homogenitas ppt-
ย 
Ppt korelasi sederhana
Ppt korelasi sederhanaPpt korelasi sederhana
Ppt korelasi sederhana
ย 

Similar to Part 2 gujarati econometrics

UTS STATISTIK.ppt
UTS STATISTIK.pptUTS STATISTIK.ppt
UTS STATISTIK.ppt
zahwarafika
ย 
Statistika
StatistikaStatistika
Statistika
YaNti Arruan
ย 
Miranda Akmaia Agustina.docx
Miranda Akmaia Agustina.docxMiranda Akmaia Agustina.docx
Miranda Akmaia Agustina.docx
zuhri32
ย 
Regresi Linear Berganda
Regresi Linear BergandaRegresi Linear Berganda
Regresi Linear Berganda
Dian Arisona
ย 

Similar to Part 2 gujarati econometrics (20)

12. PERTEMUAN KE 12 RITA.pptx
12. PERTEMUAN KE 12 RITA.pptx12. PERTEMUAN KE 12 RITA.pptx
12. PERTEMUAN KE 12 RITA.pptx
ย 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
ย 
Mentkuan 7 penyimpanganregresi
Mentkuan 7 penyimpanganregresiMentkuan 7 penyimpanganregresi
Mentkuan 7 penyimpanganregresi
ย 
Analisis regresi berganda
Analisis regresi berganda Analisis regresi berganda
Analisis regresi berganda
ย 
UTS STATISTIK.ppt
UTS STATISTIK.pptUTS STATISTIK.ppt
UTS STATISTIK.ppt
ย 
Penanganan Autokorelasi
Penanganan AutokorelasiPenanganan Autokorelasi
Penanganan Autokorelasi
ย 
Pertemuan 10.pptx
Pertemuan 10.pptxPertemuan 10.pptx
Pertemuan 10.pptx
ย 
Uji asumsi klasik
Uji asumsi klasikUji asumsi klasik
Uji asumsi klasik
ย 
169 525-1-pb
169 525-1-pb169 525-1-pb
169 525-1-pb
ย 
Analisis_regresi_new.pdf
Analisis_regresi_new.pdfAnalisis_regresi_new.pdf
Analisis_regresi_new.pdf
ย 
12714108.ppt
12714108.ppt12714108.ppt
12714108.ppt
ย 
8._UJI_ASUMSI_KLASIK.pdf
8._UJI_ASUMSI_KLASIK.pdf8._UJI_ASUMSI_KLASIK.pdf
8._UJI_ASUMSI_KLASIK.pdf
ย 
Statistika
StatistikaStatistika
Statistika
ย 
uji-hipotesis.ppt
uji-hipotesis.pptuji-hipotesis.ppt
uji-hipotesis.ppt
ย 
regresi-linier-berganda.pdf
regresi-linier-berganda.pdfregresi-linier-berganda.pdf
regresi-linier-berganda.pdf
ย 
Uji asumsi-klasik
Uji asumsi-klasikUji asumsi-klasik
Uji asumsi-klasik
ย 
Artikel tentang sifat statistik analisis regresi linier tertimbang
Artikel tentang sifat statistik analisis regresi linier tertimbangArtikel tentang sifat statistik analisis regresi linier tertimbang
Artikel tentang sifat statistik analisis regresi linier tertimbang
ย 
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummy
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummyMakalah model regresi dengan variabel terikat dummy
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummy
ย 
Miranda Akmaia Agustina.docx
Miranda Akmaia Agustina.docxMiranda Akmaia Agustina.docx
Miranda Akmaia Agustina.docx
ย 
Regresi Linear Berganda
Regresi Linear BergandaRegresi Linear Berganda
Regresi Linear Berganda
ย 

Recently uploaded

Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptxAsam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
RizkiMuhammad58
ย 
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953
ย 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
ย 
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
BagaimanaCaraMenggug
ย 
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang 082223109953 Cytotec Asli Serang
ย 
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
langkahgontay88
ย 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
tubagus30
ย 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
jaanualu31
ย 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
ย 

Recently uploaded (20)

Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdfKemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
ย 
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptxAsam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
ย 
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
ย 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
ย 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
ย 
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
ย 
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
ย 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
ย 
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
ย 
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
ย 
Pengertian dan jenis-jenis obligasi.pptx
Pengertian dan jenis-jenis obligasi.pptxPengertian dan jenis-jenis obligasi.pptx
Pengertian dan jenis-jenis obligasi.pptx
ย 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
ย 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
ย 
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
ย 
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
ย 
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
ย 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
ย 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
ย 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
ย 
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
ย 

Part 2 gujarati econometrics

  • 1. 1 BAB 11 MULTIKOLINEARITAS (Hubungan antar Regressor) 1. Sifat Multikolinearitas Multikolinearitas sempurna โ†’ Koefisien regresi variabel X tidaj pasti dan SE tidak terbatas Multikolinearitas Tidak sempurna โ†’ Koefisien tidak dapat diprediksi dengan tepat 2. Faktor Penyebab Multikolinearitas Faktor penyebab multikolinearitas diantaranya : pengumpulan data yang digunakan, kendala pada model atau populasi yang dijadikan sampel, spesifikasi model, dan model yang ditentukan secara berlebihan. 3. Konsekuensi dari Multikolinearitas a. Meskipun BLUE, penaksir OLS memiliki varians dan kovarian yang besara, membuat estimasi tepat sulit. b. Karena konsekuensi 1, interval kepercayaan cenderung lebih luas, yang mengarah ke penerimaan Ho=0 (yaitu, yang benarkoefisien populasi nol) lebih mudah. c. Karena konsekuensi 1, rasio t dari satu atau lebih koefisien cenderung tidak signifikan secara statistik. d. Meskipun rasio t satu atau lebih koefisien secara statistik tidak signifikanficant, R2 bisa sangat tinggi. e. Penaksir OLS dan SE bisa peka terhadap perubahan kecil dalam data 4. Deteksi Multikolinearitas a. R2 tinggi, tetapi sedikit rasio t yang signifikan โ†’ uji F akan menolak hipotesis bahwa koefisien kemiringan parsial secara bersamaan = 0 โ†’ uji t menunjukkan tidak ada/sangat sedikit koefisien kemiringan parsial berbeda dari 0 b. Pasangan Korelasi Tinggi diantara Regresoor Zero-orde corelation yang tinggi cukup dan tidak diperlukan kondisi untuk multikolinearitas karena dapat ada meskipun korelasi zero-order/sederhana relatif rendah. c. Pemeriksaan Korelasi Parsial Regresii Y pada X2, X3, dan X4 ditentukan R2 1.234 = sangat tinggi tapi r2 12.34 , r2 13.24 , dan r2 14.23 relatif rendah dapt menunjukkan variabel X2, X3, dan X4 sangat terkait dan setidaknya satu dari ketiganya superflous. Yefta Widianto M0717090
  • 2. 2 d. Auxiliary Regression Mencari R2 yang sesuai F > Ftabel โ†’ ada Kolinearitas e. Eigenvakue dab Condition Index Conditional Number 100โ‰ค kโ‰ค1000=Strong Multikolin 10โ‰คCI โ‰ค 30 = Multikol sedang ke tinggi f. Toleransi dan Variance Inflation Factor Jika kolinearitas Xj naik โ†’ VIF naik | VIF > 10 โ†’ ada Multikolinearitas Jika TOL dekat 0 โ†’ ada Multikol Besar | TOL dekat 1 โ†’ Tidak ada Multikol 5. Remidian Measures a. A priori Information Pemberian batas pada Cobb Douglas ฮฒ1 + ฮฒ2 = 1 Misalkan ฮฒ3 = 0.1ฮฒ2 โ†’ berubah model lebih sederhana โ†’ Yi = ฮฒ1 + ฮฒ2Xi + ui b. Menggabungkan data Cross-Sectional dan Time Series โ†’ disebut pooling data โ†’ PANEL DATA c. Dropiing Variable dan Spesifikasi Bias Dropping variabel dari model untuk meringankan masalah multikolinearita dapat mengyebabkan spesifikasi bias. Karena multikolinearitas dapat mencegah estimasi yang tepat dari parameter model, menghilangkan suatu parameter dapat menyesatkan kita tentang nilai sebenarnya dari parameter. d. Transformasi Variabel e. Penambahan Data/Data Baru Ada kemungkinan bahwa sample lain yang variabel sama, kolinearitas mungkin tidak terlalu serius dan terkadang melemahkan kolinearitas. f. Mengurangi Kolinearitas dalam Regresi Polinomial Variabel bebas mampu diekspresikan dalam bentuk standar deviasi (penyimpangan dari rata-rata) multikolinearitas berkurang secara substansial, maka perlu mempertimbangkan teknik orthogonal polynomials. g. Metode Lain Multivariat โ†’ Analisis Faktor โ†’ Komponen Utama โ†’ Ridge Regression
  • 3. 3 BAB 11 HETEROKEDASTISITAS 1. Sifat Dasar Heterokedastisitas Gambar 11.1, varian bersyarat dari Yi (yaitu sama dengan ui), tergantung pada Xi yang diberikan, tetap dianggap sama. Gambar 11.2, yang menunjukkan variabel bersyarat Yi meningkat dengan X meningkat. Di sini, varian Yi tidak sama. Karenanya, ada heteroskedastisitas. Ada beberapa alasan mengapa varians ui bervariasi : a. Mengikuti error-learning models b. Meningkatnya pendapatan โ†’ banyak discretionary income โ†’ varians akan meningkat c. Perbaikan teknik pengumpulan data akan menurunkan variansi d. Sebagai hasil dari keberadaan data pencilan e. Kesalahan spesifikasi model ( variabel penting, informasi data, bentuk fungsi) f. Kemiringan dalam distribusisatu atau lebih regresi yang termasuk dalam model 2. Estimasi OLS pada Heteroskedastisitas Ingat ๐›ฝ2 merupakan estimator terbaik, linear, dan tidak bias (BLUE). Jika Heteroskedastisitas, apakah ๐›ฝ2 masih BLUE? telah dibuktikan ๐›ฝ2 masih linear. (pada bab 3), ๐›ฝ2 masih tidak bias (ui tidak perlu homoskedastik), ๐›ฝ2 adalah estimator yang konsisten terlepas dari heteroskedastik. 3. Metode GLS Metode estimasi, yang dikenal sebagai generalised least square (GLS), mengambil informasi tertentu dibuat secara eksplisit dan oleh karena itu mampu membuat penaksir yang BLUE. Singkatnya, GLS adalah OLS pada variabel yang diubah yang memuaskan anggap standar kuadrat-ditolak 4. Konsekuensi OLS pada Heterokedastisitas a. Akibat tidak konstannya variansi โ†’lebih besarnya variansi dari taksiran โ†’berpengaruh pada uji hipotesis (uji t dan F) โ†’ hipotesis kurang akurat b. Lebih besarnya varians taksiran โ†’estimasi SE lebih besar โ†’ IK menjadi sangat besar
  • 4. 4 c. Heteroscedasticity menolak salah satu anggap CLRM. Saat menganggap CLRM dilanggar, estimator OLS mungkin tidak lagi BIRU dan tidak efisien. d. Demikian pula, estimasi standar akan menjadi bias, yang menghasilkan tes hipotesis tidak dapat diandalkan (t-statistik). Perkiraan OLS, Namun, tetap tidak bias. 5. Deteksi Heterokedastisitas Informal Method Mememriksa residual dengan Grafik a=tidak ada heteroskedastisitas, b sampai e = belum menunjukkan pola yang pasti. c=hubungan linear hubungan, d dan e = hubungan kuadratik antaratween u2 i dan Yi Formal Method a. Uji Park Jika ฮฒ ternyata signifikan statistik, maka ada heterokedastisitas pada data. Jika ternyata tidak signifikan, kami dapat menerima anggapan homokedastisitas. b. Uji Glejser Hampir sama dengan uji park. Glejser dapat digunakan untuk yang besarsampel dan dapat digunakan dalam sampel kecil untuk perangkat kualitatifuntuk membicarakan sesuatu tentang heteroskedastisitas. Glejser menunjukkan regressing absolut dari ui pada variabel X yang dianggap terkait erat dengan ฯƒ2 i . c. Uji Korelasi Rank Spearman Jika nilai t hitung melebihi nilai t Kritis, maka menerima hipotesis heteroskedastisitas. d. Uji Goldfeld-Quandt Jika dalam aplikasi, ฮป (= F) yang dihitung lebih besar dari F kritis padatingkat signifikansi yang dipilih, kita dapat menolak hipotesis dari homomoscedasticity, yaitu kita dapat mengatakan bahwa heteroskedastisitas sangat mungkin
  • 5. 5 e. Uji Breusch Pagan Jika ฯ‡2 melebihi ฯ‡ 2 tabel , dapat ditolak hipotesis dari homokedastisitas. Jika tidak, orang tidak akan menolaknya. f. Uji White General Heterokedastisitas g. Uji Lainnya seperti Koenker-Bassett test,dll 6. Remidial Measure ฯƒ2 i Is Known โ†’ dengan Method of Weighted Least Squares , untuk estimator yang diperoleh adalah BIRU ฯƒ2 i Is Not Known โ€ข Whiteโ€™s Heteroscedasticity-Consistent Variances and Standard Errors โ€ข Plausible Assumptions about Heteroscedasticity Pattern 1) Asumsi 1: Varian kesalahan sebanding dengan X2 i 2) Asumsi 2 : Varian kesalahan sebanding dengan Xi . The akar kuadrat transformasi : 3) Asumsi 3:Varians Kesalahan sebanding dengan kuadrat dari nilai rata-rata Y 4) Asumsi 4 : Transformasi log seperti ln Yi = ฮฒ1 + ฮฒ2ln Xi + ui sangat sering mengurangi heteroskedastisitas bila dibandingkan dengan regresi Yi = ฮฒ1 +ฮฒ2 Xi + ui .
  • 6. 6 BAB 12 AUTOKORELASI (korelasi diantara observari) 1. Sifat Autokorelasi E(๏ญi๏ญj)๏‚น0 for i ๏‚นj. Autokorelasi didefinisikan sebagai korelasi antara gangguan. CLRM mengasumsikan bahwa istilah gangguan yang berkaitan dengan pengamatan apa pun tidak dipengaruhi oleh istilah gangguan yang berkaitan dengan pengamatan lain. Penyebab Autokorelasi : a. Inersia โ†’ data observasi sekarang dan sebelumnya mungkin akan saling ketergantungan. b. Spesifikasi Bias : Tidak memasukkan variabel yang penting โ†’ menghilangkan pola tertentu pada residual. c. Spesifikasi Bias : Bentuk Fungsi tidak sesuai d. Cobweb Phenimenon e. lags, var independen yang mempengaruhi var dependen berasal dari lag variabel dependen. f. Manipulasi data, akibatnya muncul pola tertentu yang sebenarnya tidak ada pada data asli. g. Transformasi data. h. Ketidakstasioneran. Keberadaan autokorelasi dapat dideteksi dengan melihat adanya pola pada ui . 2. Konsekuensi OLS pada Autokorelasi Hasil estimasi OLS akan tetap konsisten dan tak bias, namun tidak efisien karena variansinya besar. Mengabaikan autokorelasi dalam estimasi OLS dapat mengakibatkan hal berikut: โšซ Variansi residual berada dibawah nilai variansi yang sebenarnya. โšซ Estimasi R2 terlalu tinggi โšซ Bahkan jika variansi residual tidak dibawah nilai variansi yang sebenarnya, var( 2 ห†๏ข ) akan lebih rendah dibanding var( 2 ห†๏ข )AR1. โšซ Uji signifikansi t dan F tidak lagi valid. 3. Mendeteksi Autokorelasi a. Metode grafik (grafik plot residual atau standardized residual dengan waktu)
  • 7. 7 b. Runs Test (+1 atau -1) Jika jumlah run (banyak =korelasi serial negatif, sedikit = korelasi serial positif) Interval Kovidensi : Jangan menolak hipotesis nol keacakan dengan keyakinan 95% jika R, jumlah runs, terletak pada interval kepercayaan sebelumnya; tolak hipotesis nol jika diperkirakan R terletak di luar batas ini. c. Durbin Watson dtest Asumsi : 1. Model regresi harus mengandung intercept. 2. Variabel penjelas bersifat nonstokastik 3. Gangguan ut didapat dari persamaan AR(1) 4. Eror ut berdistribusi normal. 5. Model regresi tidak memakai nilai lag variabel dependen sebagai variabel penjelas. 6. Tidak terdapat missing-value d. Breush-Godfrey Test 4. Remidial Measures a. Memastikan bahwa autokorelasi tersebut murni, bukan akibat salah menspesifikasi model. b. Jika autokorelasi tersebut murni maka kita dapat melakukan pendekatan transformasi untuk model tersebut. c. Jika sampelnya berukuran besar, lakukan metode Newey-West untuk mendapatkan nilai standar eror dari estimasi OLS yang telah diperbaiki dari autokorelasi. d. Pada kondisi tertentu analisis dapat dilanjutkan menggunakan estimasi OLS.
  • 8. 8 BAB 13 MODEL SPESIFIKASI DAN PENGUJIAN DIAGNOSTIK 1. Kriteria Pemilihan Model a. Data dapat diterima โ†’ prediksi yang dibuat dari model harus secara logis mungkin b. Konsisten dengan teori โ†’ masuk akal secara ekonomi c. Miliki regresor eksogen yang lemah โ†’ harus tidak berkorelasi dengan eror term d. Memiliki parameter yang kuat (stabil) e. Menunjukan koherensi data โ†’ residual harus random f. Mencangkup/mewakilkan populasi 2. Tipe Spesifikasi Kesalahan (Eror) a. Menghilangkan variabel yang relevan. b. Memasukan variabel yang tidak perlu. c. Mengadopsi bentuk fungsional yang salah d. Kesalahan pengukuran. e. Spesifikasi yang salah dari istilah eror stokastik 3. Konsekuensi Kesalahan Spesifikasi Model a. Underfitting a Model (Menghilangkan Variabel yang Relevan) Model ๐‘Œ๐‘– = ๐›ฝ1 + ๐›ฝ2 ๐‘‹2๐‘– + ๐›ฝ3 ๐‘‹3๐‘– + ๐‘ข๐‘– menjadi ๐‘Œ๐‘– = ๐›ผ1 + ๐›ผ2 ๐‘‹2๐‘– + ๐‘ฃ๐‘– 1. Jika variabel ๐‘‹3 yang ditinggalkan, atau dihilangkan berkorelasi dengan variabel ๐‘‹2yang disertakan, yaitu, ๐‘Ÿ23 , koefisien korelasi antara dua variabel, adalah bukan nol, ๐›ผฬ‚1 dan ๐›ผฬ‚2bias dan tidak konsisten. 2. Bahkan jika ๐‘‹2 dan ๐‘‹3 tidak berkorelasi, ๐›ผฬ‚1 bias, meskipun ๐›ผฬ‚2 sekarang tidak bias. 3. Varians gangguan ๐œŽ2 diperkirakan salah. 4. Varians yang diukur secara konvensional dari ๐›ผฬ‚2(= ๐œŽ2 / โˆ‘ ๐‘ฅ2๐‘– 2 ) adalah estimator yang bias dari varians estimator sejati ๐›ฝฬ‚2 5. Karena itu, IK dan prosedur pengujian hipotesis cenderung memberikan kesimpulan yang menyesatkan tentang signifikansi statistik dari parameter yang diestimasi. 6. Prakiraan berdasarkan model yang salah, perkiraan interval tidak dapat digunakan. b. Penyertaan Variabel Tidak Relevan (Overfitting Model) Model ๐‘Œ๐‘– = ๐›ฝ1 + ๐›ฝ2 ๐‘‹2๐‘– + ๐‘ข๐‘– menjadi ๐‘Œ๐‘– = ๐›ผ1 + ๐›ผ2 ๐‘‹2๐‘– + ๐›ผ3 ๐‘‹3๐‘– + ๐‘ฃ๐‘– 1. Estimator OLS dari parameter model "salah" semuanya tidak bias dan konsisten, yaitu ๐ธ(๐›ผ1) = ๐›ฝ1, ๐ธ(๐›ผฬ‚2) = ๐›ฝ2, ๐‘‘๐‘Ž๐‘› ๐ธ(๐›ผฬ‚3) = ๐›ฝ3 = 0 2. Varians kesalahan ๐œŽ2 diperkirakan dengan benar. 3. Interval kepercayaan biasa dan prosedur pengujian hipotesis tetap valid. 4. Namun, estimasi ฮฑ umumnya tidak efisien, yaitu varians mereka umumnya lebih besar daripada ๐›ฝฬ‚ dari model sebenarnya.
  • 9. 9 4. Uji Kesalahan Spesifikasi a. Mendeteksi Ada Variabel yang Tidak Perlu (Overfitting Model) Pendekatan bottom-up โ†’ penambangan data, dimulai model yang lebih kecil โ†’ data mining (regression fishing, data grubbing, data snooping, and number crunching) b. Tes untuk Variabel Dihilangkan dan Bentuk Fungsional Salah : Pemeriksaan Residu โ†’ Jika ada kesalahan, plot residu menunjukkan pola berbeda Statistik Durbin-Watson d Sekali Lagi Jika diyakini bahwa model yang diasumsikan salah-ditentukan karena tidak termasuk variabel penjelas yang relevan, katakanlah, Z dari model, residu sesuai dengan peningkatan nilai Z. Jika estimasi nilai d adalah signifikan, maka seseorang dapat menerima hipotesis dari mis-spesifikasi model. c. Uji RESET Ramsey 1. Dari model yang dipilih, diperoleh estimasi ๐‘Œ๐‘– yaitu ๐‘Œ๐‘– ฬ‚. 2. Jalankan kembali pengenalan ๐‘Œ๐‘– ฬ‚ dalam beberapa bentuk sebagai regressor tambahan. 3. Gunakan uji F yaitu 4. Jika nilai F yang dihitung signifikan, katakanlah, pada level 5 persen, artinya hipotesis dapat diterima yaitu bahwa model tersebut eror-spesifik. d. Tes Lagrange Multiplier (LM) untuk Menambahkan Variabel 1. Perkirakan regresi terbatas oleh OLS dan dapatkan residu, ๐‘ข๐‘–ฬ‚ 2. Jika sebenarnya regresi tidak dibatasi adalah Yi = ฮฒ1 + ฮฒ2Xi + ฮฒ3Xi 2 + ฮฒ4Xi 3 + ui regresi sejati, residu yang diperoleh dalam Yi = ฮป1 + ฮป2Xi +u3i harus terkait dengan persyaratan output kuadrat dan kubik, yaitu ๐‘‹๐‘– 2 dan ๐‘‹๐‘– 3 . 3. Ini menunjukkan bahwa meregresi ๐‘ข๐‘– yang diperoleh pada langkah 1 pada semua regressor, yang dalam kasus ini berarti : ๐‘ข๐‘–ฬ‚ = ๐›ผ1 + ๐›ผ2 ๐‘‹๐‘– + ๐›ผ3 ๐‘‹๐‘– 2 + ๐›ผ3 ๐‘‹๐‘– 3 + ๐‘ฃ๐‘– 4. Secara simbolis, kami menulis ๐‘›๐‘…2 ~๐“๐‘—๐‘ข๐‘š๐‘™๐‘Žโ„Ž ๐‘๐‘’๐‘š๐‘๐‘Ž๐‘ก๐‘Ž๐‘  2 5. Jika nilai chi-square yang diperoleh dalam (13.4.12) melebihi nilai chi-square kritis pada tingkat signifikansi yang dipilih, jadi regresi terbatas ditolak. 5. Kesalahan Pengukuran Kesalahan Pengukuran dalam Variabel Dependen Y. Meskipun kesalahan pengukuran dalam variabel dependen masih memberikan estimasi parameter dan variansnya yang tidak
  • 10. 10 bias, varian estimasi sekarang lebih besar dalam kasus di mana tidak ada kesalahan pengukuran tersebut. 6. Uji Hipotesis Non-Nested a. Pendekatan Diskriminasi โ†’ Diberikan dua atau lebih model yang bersaing, satu memilih model berdasarkan beberapa kriteria goodness of fit. b. Discerning Approach โ†’ Dalam menyelidiki satu model, diperhitungkan pula informasi akun yang disediakan oleh model lain. 7. Kriteria Pemilihan Model a. Kriteria ๐‘…2 Menambahkan lebih banyak variable untuk model dapat meningkatkan R2 tetapi juga dapat meningkatkan variansi perkiraan kesalahan. b. Adj ๐‘…2 c. Kriteria Informasi Alkalke (AIC) Untuk dua atau lebih model, model dengan nilai AIC terendah lebih disukai. d. Kriteria Informasi Schwarz (SIC) Seperti AIC, semakin rendah nilai SIC, semakin baik modelnya. e. Kriteria Cp Mallows Model yang memiliki nilai Cp rendah, sekitar sama ke-p. Kita akan memilih model dengan p regressor ( p <k )yang memberikan kecocokan yang cukup baik untuk data 8. Topik Tambahan dalam Pemodelan Ekonometrik a. Pencilan, Leverage, dan Pengaruh (Didefinisikan sebagai pengamatan dengan "sisa besar") b. Recursive Least Squares c. Uji Kegagalan Prediksi Chow