1. Dokumen tersebut merangkum pendekatan diagnosis untuk berbagai jenis anemia pada anak berdasarkan hasil pemeriksaan darah lengkap dan apusan darah tepi.
2. Ada beberapa pendekatan yang dijelaskan yaitu pendekatan tradisional, morfologi, fungsional, klinis, dan laboratoris dengan mempertimbangkan gejala klinis, hasil laboratorium, dan epidemiologi.
3. Hasil pemeriksaan seperti nilai hemoglobin,
1. REFERAT
PENDEKATAN DIAGNOSIS ANEMIA
Pembimbing :
dr. Arie Hapsari, M. Kes, Sp. A
Oleh :
Yayuk Wulandari, S. Ked
J 510 165 075
KEPANITERAAN KLINIK ILMU ANAK
RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
2. PENDAHULUAN
Anemia dapat meningkatkan
morbiditas dan mortalitas
pada anak.
Diagnosis yang tepat, cepat
dan sederhana perlu
dilakukan.
WHO, 2011: 273.2 juta anak didunia mengalami anemia
Riskesdas, 2013 : anemia balita sebesar 40.5% & remaja putri
sebesar 57.1%
3. DEFINISI
• Secara kuantitatif :
penurunan kadar Hgb atau
Hct dgn 2 SD interval
kepercayaan 95%, dibawah
rerata berdasarkan usia dan
jenis kelamin (Marcdante, K.
J., et al., 2014).
• Anemia bukan diagnosa
melainkan cerminan
perubahan dari patofisiologi
yang mendasar dan dapat
diuraikan melalui anamnesa,
pemeriksaan fisik serta
konfirmasi laboratorium
(Price, S. S., & Wilson, L.
7. GEJALA KLINIS
Gejala umum :
rasa lemah, lesu,
cepat lelah, telinga
mendenging
(tinnitus), mata
berkunang-
kunang, kaki
terasa dingin,
sesak nafas dan
dispepsia, pucat,
yang mudah dilihat
pada konjungtiva,
mukosa mulut,
telapak tangan dan
jaringan di bawah
kuku
Gejala khas setiap anemia :
1. Anemia defisiensi besi
(disfagia, atrofi papil lidah,
stomatitis angularis,
koilonycia)
2. Anemia megaloblastik
(glossitis, gangguan
neurologis)
3. Anemia hemolitik (ikterus,
splenomegali,
hepatomegali)
4. Anemia aplastik
(perdarahan dan tanda-
tanda infeksi)
Gejala penyakit dasar
:
1.Akibat infeksi cacing :
sakit perut,
pembengkakan
parotis, kuning pada
telapak tangan
2.Anemia akibat
penyakit kronik :
tampak sangat berat
oleh karena
8. Hitung darah
total
Hitung
retikulosit
Penghitungan
pasokan besi
Pemeriksaan
sumsum
tulang
PEMERIKSAAN UNTUK
DIAGNOSIS
• Hemoglobin
•Hematokrit
Indeks SDM
• MCV
• MCH
• MCHC
• RDW
Hitung sel darah
putih
• Sel diferensial
• Segmentasi nuklear
neutrofil
Hitung platelet
Morfologi sel
• Ukuran sel
• Kandungan Hgb
• Anisositosis
• Poikilositosis
• Polikromasi
Serum besi
Kapasitas ikatan
besi total (TIBC)
Serum feritin,
pewarnaan besi
sumsum tulang
Hitung % retikulosi
Hitung retikulosit
absolut
Indeks produksi
Kandungan
hemoglobin
retikulosit
Aspirasi
•Rasio E/G *
•Morfologi sel
•Pewarnaan besi
Biosi
•Selularity
•Morfologi
(Yenilmez, E. D.,& Tuli, A.,
2018)
10. PENDEKATAN
DIAGNOSIS
Pemeriksaan CBC
Nilai Hgb ↓, evaluasi MCV
dan lihat pada hasil CBC pada
keabnormalan SDM, atau
pemeriksaan apus darah tepi
(MCV < 80 femtoliters [fL])
Anemia mikrositik
Mentzer index (MCV/RBC)
Mentzer index < 13
Mentzer index >13
Pemeriksaan Serum Iron
Besi dan feritin ↓
dengan ↑ TIBC
THALASSEMIA
ANEMIA DEFISIENSI
BESI
Besi dan feritin ↓
dengan ↓ TIBC
ANEMIA
PENYAKIT
KRONIS
Zaiden, R.,
2018; Janus, J.,
2010; Bakta, I.
M., 2017
11. PENDEKATAN
DIAGNOSIS
Pemeriksaan CBC
Nilai Hgb ↓, evaluasi MCV dan
lihat pada hasil CBC pada
keabnormalan SDM, atau
pemeriksaan apus darah tepi
(MCV 80-100 femtoliters [fL])
Anemia normositik
Hitung retikulosit
< 2% (hypoproliferative)
LEUKEMIA,
APLASTIC ANEMIA,
PURE RED CELLAPLASIA
ANEMIA HEMOLITIK ,
PERDARAHAN
> 2% (hyperproliferative)
Zaiden, R.,
2018; Janus, J.,
2010; Bakta, I.
M., 2017
12. PENDEKATAN
DIAGNOSIS
ANEMIA HEMOLITIK
Pemeriksaan apus darah
Spherocytes
DAT -ve
DAT +ve
AIHA
Spherositosis
herediter
Bite cells
Deff. G6PD
Parasit malaria
Normal sel darah
merah
PNH,
G6PD,
penyakit
hemglobin
tifak tabil.
Sel mikrositik
hipokromik
THALASEMIA
Sel sabit /
sickle cells
Penyakit /
Sel sabit
Hb
elektroforesis
Schistocytes
Mikroangipati :
anemia hemolitik
Diseminasi koagulasi
intravaskular
Sindrom uremic
hemolitik
TTP
13. PENDEKATAN
DIAGNOSIS
Pemeriksaan CBC
Nilai Hgb ↓, evaluasi MCV dan
lihat pada hasil CBC pada
keabnormalan SDM, atau
pemeriksaan apus darah tepi
(MCV > 100 femtoliters [fL])
Anemia makrositik
Megalosit dan segmen
neutrofiil pada apusam perifer
Menyajikan Megaloblastik
VITAMIN B12 and/or
FOLATE DEFICEINCY,
DRUG-INDUCED
ALKOHOLABUSE,
MYELODYSPLASTIC SYNDROME,
LIVER DISEASE,
CONGENITAL BONE MARROW
FAILURE SYNDROMES
Tidak terdapat / non Megaloblastik
Zaiden, R.,
2018; Janus, J.,
2010; Bakta, I.
M., 2017