Penelitian ini menilai akurasi tes biomarker ASCA tinja dan serum dalam mendiagnosis penyakit Crohn pada anak. Hasil menunjukkan nilai ASCA tinja dan serum lebih tinggi pada pasien penyakit Crohn dibanding kontrol sehat, dengan akurasi ASCA serum lebih baik dari ASCA tinja. Namun, akurasi ASCA tinja meningkat signifikan pada pasien yang didiagnosis kurang dari enam bulan. Penelitian selanjutnya perlu menil
1. z
Divisi Gastroenterologi
Departemen Ilmu Kesehatan Anak
Pembimbing:
Dr. dr. Supriatmo, M.Ked(Ped), Sp.A(K)
dr. Ade Rachmat Yudiyanto, M.Ked(Ped), Sp.A(K)
dr. Rika Yunita, M. Ked(Ped), Sp.A
Journal Reading
2. z
Pendahuluan
Inflammatory Bowel Disease (IBD) dapat diklasifikasikan menjadi 2 tipe
- Penyakit Crohn (CD)
- Kolitis Ulseratif (UC)
Pasien dengan CD dan UC dapat memiliki manifestasi yang sama seperti diare, nyeri
perut, anoreksia, dan penurunan berat badan.
Sifat peradangan yang kronis dan lamban yang diamati pada beberapa anak dengan CD
membuat mereka lebih rentan terhadap komplikasi termasuk gagal tumbuh.
Dengan demikian, diperlukan upaya untuk mengembangkan metode baru, yang hemat
biaya, dan non-invasif untuk membantu dalam mengidentifikasi anak mana yang berisiko
lebih besar untuk IBD sehingga dapat dirujuk untuk evaluasi subspesialisasi dan penilaian
endoskopi definitif pada IBD
3. z
Penyakit Chron dengan colitis ulseratif dikenal sebagai inflamtory bowel disease.
Penyakit Crohn disebabkan oleh suatu proses inflamasi transmural kronik yang
dapat mempengaruhi semua bagian dari saluran cerna dari mulut sampai anus.
Tampilan penyakit Crohn pada anak sangat bergantung pada lokasi dan luasanya
inflamasi. Pada kebanyakan kasus timbul secara perlahan dengan gejala cerna
yang tidak spesifik dan adanya gagal tumbuh yang seringkali berakibat diagmosis
awal tidak tepat.
Etiologi penyakit ini belum sepenuhnya dimengerti, namun kini diperkirakan
disebabkan oleh suatu respon imun yang tidak sesuai terhadapa antigen dari
bakteri flora normal pada seseorang yang mengalami kerentanan secara gentik.
4. z
Studi sebelumnya mengidentifikasi terjadi peningkatan level
Antibodi IgA dan IgG dalam melawan Saccharomyces cerevisiae
(anti-Saccharomyces cerevisiae antibody, ASCA) pada serum
pasien dengan CD.
Tes yang nengukur ASCA serum tersedia secara komersial,
yang dapat digunakan untuk menilai risiko terkena CD pada
pasien yang bergejala.
5. z
Bahan dan Metode
Populasi
Total sebanyak 157 dengan usia sekitar 19 tahun yang diketahui atau disangkakan IBD dari Poli
Rawat Jalan yang telah dilakukan endoskopi di Rumah Sakit Anak Boston antara Februari 2004 –
Desember 2006.
Sampel tinja dan serum dikumpulkan saat pendaftaranerkumpul 114 sampel faeces yang sesuai dan
disetujui untuk penilaian ASCA
Kriteria Eksklusi :
- Riwayat terinfeksi HIV , Hepatitis B, atau Hepatitis C
- Riwayat mengalami infeksi interik dalam 3 bulan sebelum pengumpulan sampel
Populasi kontrol
Sebanyak 14 anak sehat, berumur < 20 tahun, tanpa riwayat penyakit gastrointestinal direkrut oleh
TechLab untuk memberikan sampel tinjanya. Subjek yang menyetujui kemudian diberikan kit
pengumpulan dan diberi kode subjek donor, yang memungkinkan penilaian sampel secara blinded.
6. z
Klasifikasi dari IB berdasarkan kriteria radiologi, endoskopi dan
histologi. Jika pemeriksaan darah dan feses tidak terkumpul
pada hari yang sama, data laboratorium diambil dari penelitian
yang dilakukan paling dekat dengan tanggal dimana sampel
feses diberikan.
7. z
Karakteristik pasien dijelaskan dalam rata-rata, media dan proporsi.
Spesimen feses di dibagi berdasarkan anak dengan IBD dan anak
sehat
Penilaian akurasi dari pemeriksaan Fecal ASCA dalam
mendiagnosis CD dan UC menggunakan Test Wilcoxon dan Kurva
AUC – ROC.
Pada analisis sekunder, penelitian ini juga menilai akurasi Fecal
ASCA yang tinggi antara pasien yang mengkonsumsi steroid dalam
waktu kurang dari 6 bulan dan lebih dari 6 bulan dari pengumpulan
sampel.
8. z
Demografi Pasien dan
Karakteristik Penyakit
• Sebanyak 114 sampel feses dan 84 sampel
diantaranya juga memberikan sampe serum
untuk pemeriksaan ASCA.
• Dari 114 sampel, sebanyak 83 memiliki CD, 28
mengalami UC, sebanyak 2 sampel menjukkan
histologi kolon yang normal, dan 1 sampel
memiliki acute colitis.
9. z
Nilai Fecal dan Serum ASCA
Nilai Fecal dan Serum ASCA secara signifikan lebih rendah pada sampel yang diperoleh dari
populasi sehat bila dibandingkan dengan sampel pasien dengan IBD.
Kadar ASCA tinja yang diukur pada subjek kontrol yang sehat secara signifikan lebih rendah
dan varian yang lebih sedikit bila dibandingkan dengan kadar ASCA tinja yang diukur pada
pasien dengan IBD
10. z
Perbandingan Akurasi Fecal ASCA dan
Serum ASCA
Median level Fecal dan Serum ASCA
lebih tinggi pada psaien engN CD
daripada tanpa CD
11. z
Perbandingan Kurva ROC pada Fecal ASCA dan
Serum ASCA
Pada kurva ROC Fecal ASCA sebesar
0,62 dan Serum ASCA sebesara 0.74,
Cutoff-points sensitivitas dan spesifisitas
untuk Fecal ASCA sebsar 0,11 dan untuk
Serum ASCA sebesar 0.09
12. z
Perbandingan Akurasi Fecal ASCA dan Serum
ASCA
Kapasitas Fecal ASCA dalam
membedakan pasien dengan CD ataupun
tanpa CD meningkat secara signifikan
pada pasien yang terdiagnosis kurang
dari 6 bulan, dibandingkan hasil serum
ASCA.
Sebaliknya, akurasi serum ASCA tidak
bervariasi berdasarkan waktu
didiagnosis.
Tampaknya ada hubungan spesifik pada
penyakit dengan nilai Fecal ASCA antara
waktu pasien sejak didiagnosis dan
waktu partisipasi dalam penelitian.
13. z
Kesimpulan
• Meskipun tidak konklusif, hasil uji biomarker dari penelitian ini dapat membantu
menentukan pasien mana yang lebih memerlukan tindakan endoskopi selanjutnya
Namun ada penelitian sebelumnya melaporkan bahwa kadar Serum ASCA tidak
berubah secara substansial dari waktu berdasarkan perubahan aktivitas penyakit
Maka diharapkan pada peneltian yang akan datang dilakukan pengukuran ASCA
tinja maapun serum, bersama dengan biomarker peradangan tinja lainnya termasuk
darah samar dan kadar laktoferin tinja atau calprotectin, dalam penilaian awal anak-
anak yang mengalami sakit perut, diare, penurunan berat badan, an1oreksia, dan
keterlambatan pertumbuhan linier dan perkembangan pubertas.