2. 01
02
03
04
Pendahuluan
BAB I
Definisi
Epidemiologi
Etiologi
BAB II
Kesimpulan
BAB III
DAFTAR PUSTAKA
Patofisiologi
Diagnosis
Penatalaksanaan
Komplikasi
Prognosis
3. PENDAHULUAN
Anemia defisiensi besi merupakan anemia yang disebabkan
oleh defisiensi zat besi dimana zat besi dalam tubuh tidak
cukup untuk mempertahankan fungsi fisiologis normal jaringan
darah, otak, dan otot. Selain itu anemia defisiensi besi juga
dapat disebabkan karena kekurangan zat gizi mikro lainnya
seperti vitamin C, yang berfungsi sebagai enhancer untuk
mencegah pengendapan zat besi di dalam usus.
4. DEFINISI
ADB merupakan anemia yang timbul akibat berkurangnya
cadangan besi dalam tubuh (depleted iron store) yang
akan menyebabkan penyediaan besi dalam eritropoesis
atau pembentukan eritrosit berkurang sehingga produksi
hemoglobin berkurang. Penyakit ini akan menghasilkan
sel darah merah yang hipokromik mikrositer pada apusan
perifer.
6. ETIOLOGI
Diet makanan tidak adekuat
01
Keadaan yang mengganggu
absorbsi
04
Infeksi berulang
03
Infeksi cacing
02
7. Beberapa Penyebab Anemia
Defisiensi Besi Menurut Umur
Bayi di bawah umur 1 tahun
Persediaan besi yang kurang karena berat badan lahir rendah atau lahir
kembar, ASI eksklusif tanpa suplementasi besi, susu formula rendah
besi, pertumbuhan cepat, anemia selama kehamilan.
Anak umur 1-2 tahun
Masukan (intake) besi yang kurang karena tidak mendapat makanan
tambahan (hanya minum susu)
Kebutuhan meningkat karena infeksi berulang/menahun, BB lebih
Malabsorbsi
Anak berumur 2-5 tahun
Masukan besi kurang karena jenis makanan kurang mengandung Fe-
heme
Kebutuhan meningkat karena infeksi berulang/menahun
Kehilangan berlebihan karena perdarahan antara lain karena divertikulum
Meckeli
Anak berumur 5 tahun – masa remaja
Kehilangan berlebihan karena perdarahan antara lain karena infestasi
parasit dan poliposis
Usia remaja-dewasa
Pada wanita antara lain karena menstruasi berlebihan
9. 01 ANAMNESA
• Pucat
• 4L (Lemah, Letih, Lesu, Lelah)
• Pica (gemar makan makanan yang
tidak biasa, misalnya : es batu, tanah
• Penurunan nafsu makan
• Gangguan perilaku dan prestasi belajar
• Daya tahan tubuh terhadap infeksi
menurun
12. DIAGNOSIS
02
Lanzkowsky menyimpulkan ADB
dapat diketahui melalui
• Pemeriksaan apus darah tepi hipokrom
mikrositer yang dikonfirmasi dengan kadar
MCV,MCH, dan MCHC yang menurun.
• FEP meningkat
• Feritin serum menurun
• Fe serum menurun, TIBC meningkat,ST <16%
01 Kriteria diagnosis ADB menurut WHO
• Kadar Hb kurang dari normal sesuai usia.
• Konsentrasi Hb eritrosit rata-rata <31% (N :
32 35%)
• Kadar Fe serum <50 ug/dl (Normal : 80 -180
ug/dl)
• Saturasi transferin (ST) <15% (N : 20 -50%)
13. PENATALAKSANAAN
• NON MEDIKAMENTOSA
Makanan gizi seimbang terutama yang mengandung besi tinggi
yang bersumber dari hewani (limpa, hati, daging) dan nabati
(bayam, kacang-kacangan)
14. PENATALAKSANAAN
• Pemberian preparat besi
Pemberian preparat besi peroral, dosis besi yang dipakai 4-6 mg besi/ kgBB/hari
• Sediaan preparat terapi besi per oral :
- Fe sulfat (20 % Fe)
- Fe fumarat (33 % Fe)
- Fe succinate (12 % Fe)
- Fe gluconate (12 % Fe)
15. PENATALAKSANAAN
• Pemberian preparat besi parenteral
Pemberian besi secara intramuskular Preparat yang sering dipakai adalah dekstran
besi. Larutan ini mengandung 50 mg besi/ml. Dosis dihitung berdasarkan:
Dosis = BB(kg) x kadar Hb yang diinginkan (g/dl) x 2,5
• Transfusi darah
Transfusi darah hanya diberikan pada keadaan anemia yang sangat berat dengan kadar
Hb < 4 g/dl hanya diberi PRC dengan dosis 2-3 ml/kgBB
16. KOMPLIKASI
16
Pada anak yang menderita ADB
• Pertumbuhan dan perkembangan yang terlambat
• Jantung akan terjadi dilatasi pada ventrikel kiri dan berkurangnya sistolik.
Keadaan ini dapat menimbulkan gagal jantung
18. KESIMPULAN
Anemia Defisiensi Besi (ADB) merupakan jenis anemia yang
paling sering ditemui. Pengenalan tanda dan gejala,
penggunaan metode diagnostik tentunya sangat penting untuk
diketahui.
Prinsip dari terapi ADB adalah membantu dalam pemenuhan
asupan zat besi yang kurang dan mencari penyebab terjadinya
ADB sehingga dengan penanganan ADB secara etiologis
diharapkan dapat mencegah terjadinya kekambuhan dari
penyakit ADB di masa mendatang.
19. DAFTAR PUSTAKA
• Harper JL. Iron deficiency anemia. Medscape. 2016. Diunduh dari:
http://emedicine.medscape.com/article/202333-overview. Diakses tanggal 30 Januari 2023
• Lanzkowsky P. Classification and diagnosis of anemia during childhood. Dalam: Lanzkowsky manual of
pediatric hematology and oncology. Edisi ke-4. London: Elsevier;2005.h.31-46.
• Liwang F, Yuswar patria w, Wijaya E, Sanjaya nadira p. Kapita Selekta Kedokteran Edisi V. Jakarta: Media
Aesculapius; 2020. 223–229 p.
• Mansyur M, Khoe LC, Karman MM, Ilyas M. Improving Workplace-Based Intervention in Indonesia to
Prevent and Control Anemia. J Prim Care Community Heal. 2019;10.
• Manikam NRM. Known facts: iron deficiency in Indonesia. World Nutr J. 2021;5(1–1):1–9.
• PAPDI. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 2014. Fitriany J, Saputri AI. Anemia Defisiensi Besi. Jurnal.
Kesehat Masy. 2018;4(1202005126):1–30.
• Priyanto LD. The Relationship of Age, Educational Background, and Physical Activity on Female Students
with Anemia. J Berk Epidemiol. 2018;6(2):139.
• Schrier SL. Causes and diagnosis of iron deficiency and iron deficiency anemia in adults. UpToDate. 2016.
Diunduh dari: https://www.uptodate.com/contents/causes-and-diagnosis-of-iron-deficiency-and-iron-
deficiency-anemia-in-adults. Diakses tanggal 30 Januari 2023
• Turawa E, Awotiwon O, Dhansay MA, Cois A, Labadarios D, Bradshaw D, et al. Prevalence of anaemia,
iron deficiency, and iron deficiency anaemia in women of reproductive age and children under 5 years of
age in south africa (1997–2021): A systematic review. Int J Environ Res Public Health. 2021;18(23).
• Warner MJ KM. Iron Deficiency Anemia [Internet]. StatPearls [Internet]. 2021 [cited 2022 Mar 15]. Available
from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448065/
Tanpa kadar zat besi yang cukup, tubuh tidak bisa menghasilkan hemoglobin yang cukup untuk mengantarkan oksigen ke jaringan tubuh. Itulah mengapa pengidap anemia akan merasa lelah dan lemas. Kondisi tersebut juga turut memperberat kerja jantung.