Dokumen tersebut membahas tentang Cedera Ginjal Akut (AKI) yang meliputi definisi dan klasifikasi terbaru serta studi epidemiologi utama AKI. Dokumen tersebut juga membahas perlunya konsensus definisi dan kriteria diagnostik AKI yang diakui secara internasional."
3. AKI adalah gangguan kompleks yang
memiliki banyak faktor penyebab, terjadi
dalam berbagai kondisi dan berkisar dari
peningkatan dalam kreatinin serum (sCr)
hingga gagal ginjal anuri
AKI dikaitkan dengan hasil
yang kurang baik dan
seringkali tidak terdiagnosis
Berbagai usaha perbaikan
saat ini diperlukan untuk
pasien dengan atau resiko
terjadi AKI
10. Studi epidemiologi awal AKI
Memberikan wawasan tentang
frekuensi, penyebab dan signifikansi
prognostik AKI
Studi kohort prospektif pertama AKI
dilakukan di institusi tunggal
11. 11
S. H. Hou, D. A. Bushinsky, and J. B. Wish, “Hospital-acquired renal insufficiency: a prospective study,” American
Journal of Medicine, vol. 74, no. 2, pp. 243–248, 1983
Studi epidemiologi awal AKI (1)
Hou et al, 1983:
–Kejadian AKI ditemukan sebesar 4,9% dari pasien rawatinap.
–AKI didefinisikan sebagai peningkatan relatif dalam sCr 0,5, 1
atau 1,5 mg / dl tergantung pada sCr awal
•Penyebab utama AKI di Rumah Sakit :
–penurunan perfusi ginjal (42%)
–operasi besar (18%)
–nefropati kontras (12%)
–aminoglikosida (7%)
•Tingkat kematian di rumah sakit 25%, lebih tinggi
dengan tingkat AKI yang lebih signifikan
12. Liano et al, 1996 Madrid:
• 13 pusat studi yang mencakup 4,2 juta orang
• 748 episode AKI selama 200.464 penerimaan (0,37%)
• Insiden AKI secara keseluruhan adalah 209 kasus per juta populasi
• Penyebab yang sering :
– ATN (45%),
– prerenal (21%),
– penyakit ginjal akut-kronis (12,7%),
– obstruktif (10%)
• Mortalitas jauh lebih tinggi pada pasien dengan AKI
(45%) dibandingkan pasien lain yang dirawat tanpa
AKI (5,4%)
F. Liaño,J. Pascual, C. Gámez et al., “Epidemiology of acute renal failure: a prospective, multicenter,
community-based study,” Kidney International, vol. 50, no. 3, pp. 811–818, 1996.
Studi epidemiologi awal AKI (2)
13. Nash et al, 2002:
Menggunakan kriteria definisi AKI yang sama di
institusi yang berbeda, melaporkan frekuensi AKI di
pasien rawat inap meningkat menjadi 7,2%.
• Tingkat kematian di rumah sakit adalah 19,4%.
• Penyebab utama adalah:
decreased renal perfusion (39%),
pemberian nephrotoxin (16%),
penggunaan kontras (11%),
operasi besar (9%)
K. Nash, A. Hafeez, and S. Hou, “Hospital-acquired renal insufficiency,”
American Journal of Kidney Diseases, vol. 39, no. 5, pp. 930–936, 2002
Studi epidemiologi awal AKI (3)
14. • Periode tahun1999-2001 pada 5 pusat studi di AS
• 618 psn dengan AKI dalam perawatan ICU
• Mengidentifikasi variasi luas dalam karakteristik dan
mortalitas pasien (berkisar antara 24% -62% dari
nefrotoksisitas dan ATN)
• Perbedaan substansial dalam proses perawatan dengan 5
parameter yaitu penggunaan obat, waktu, dosis dialisis
awal, modalitas dialisis
PICARD
16. Beginning and Ending Supportive Therapy for the Kidney (BEST Kidney) JAMA 2005
• Studi kohort terbesar dan paling inklusif sampai saat ini
• Poin yang dipelajari dengan AKI parah diterima di 54 ICU di 23
negara selama 15 bulan
• Kriteria inklusi AKI: pengobatan dengan RRT, oliguria
<200ml dalam 12 jam atau BUN> 84mg / dl
• 29.269 pasien yang diterima di ICU 5.7% memiliki AKI
• 30% memiliki CKD yang sudah ada sebelumnya tidak
memerlukan dialisis
• Tingkat kematian keseluruhan adalah 60%
17.
18. Pengaruh AKI pada Mortalitas
• AKI tanpa komplikasi biasanya dapat dikelola
diluar setting ICU dan membawa angka kematian
5% -10%
• Meskipun terdapat kemajuan teknis dalam
manajemen AKI, angka kematian AKI dalam
ICU tetap tidak berubah pada kisaran 50%
G. M. Chertow, E. Burdick, M. Honour, J. V. Bonventre, and D. W. Bates, “Acute kidney injury,
mortality, length of stay, and costs in hospitalized patients,” Journal of the American Society of
Nephrology, vol. 16, no. 11, pp. 3365–3370, 2005
19. Pengaruh AKI pada Mortalitas
G. M. Chertow, E. Burdick, M. Honour, J. V. Bonventre, and D. W. Bates, “Acute kidney injury,
mortality, length of stay, and costs in hospitalized patients,” Journal of the American Society of
Nephrology, vol. 16, no. 11, pp. 3365–3370, 2005
20. Efek AKI terhadap biaya Rumah Sakit
G. M. Chertow, E. Burdick, M. Honour, J. V. Bonventre, and D. W. Bates, “Acute kidney injury,
mortality, length of stay, and costs in hospitalized patients,” Journal of the American Society of
Nephrology, vol. 16, no. 11, pp. 3365–3370, 2005
21. AKI: Insiden
Perkiraan insiden AKI:
150-170 pasien per juta populasi per tahun
Berdasarkan klasifikasi tradisional gagal
ginjal akut
24. Kenapa?
• Karena penilaian pasien ke satu atau kategori lain membutuhkan
pengukuran pra-morbid serum kreatinin.
• Pasien yang tidak memiliki pengukuran seperti diatas,
• yang hadir untuk pertama kalinya dalam stadium lanjut gagal ginjal
yang membutuhkan dialisis, dan yang kemudian meninggal selama
penyakit akut atau membutuhkan dialisis jangka panjang, sulit untuk
diklasifikasikan.
• Keuntungan dari metode yang diusulkan adalah bahwa
insiden jauh lebih mudah untuk diperkirakan dan sepenuhnya
objektif
25
25. Masalahnya muncul ....
• Variasi definisi AKI yang digunakan dalam penelitian
mungkin sebagian bertanggung jawab atas variasi
luas kejadian (1% -31%) dan tingkat kematian terkait
AKI (19% -83%)
• Kurangnya definisi AKI yang diakui secara universal
telah membatasi kemajuan yang signifikan dalam
penelitian AKI dan dalam usaha perbaikan untuk
merawat pasien dengan atau berisiko terjadi AKI.
27. Latar belakang dan sejarah Konsensus
• Gagal ginjal akut (GGA) adalah kondisi umum pada penyakit kritis,
dengan insiden yang dilaporkan 1-25%.
• Mortalitas di rumah sakit untuk pasien dengan GGA
dilaporkan bervariasi dari 28% hingga 90%.
• Salah satu alasan utama untuk variabilitas tersebut adalah
bahwa belum ada definisi konsensus untuk ARF.
• > 35 definisi yang berbeda telah digunakan dalam literatur
menimbulkan banyak definisi dan terdapat kesulitan untuk
membandingkan masing2 penelitian.
28
28. • Kondisi ini mengganggu penelitian ARF serta pengembangan
pengobatan yang mungkin diteliti.
• Acute Dialysis Quality Initiative (ADQI) mewakili kelompok kerja yang
berupaya mengembangkan konsensus dan pernyataan berbasis bukti di
bidang ARF.
• Tujuannya adalah untuk mengembangkan konsensus pendapat dengan
bukti jika memungkinkan, tentang praktik terbaik dan untuk melakukan
penelitian untuk fokus pada pertanyaan penting yang belum
terjawab.(http://www.adqi.net).
29
1. Ronco C, Kellum JA, Mehta R: Acute dialysis quality initiative (ADQI). Nephrol Dial Transplant 2001; 16:1555-1558
2. Kellum JA, Mehta RL, Angus DC, et al: The first international consensus conference on continuous renal
replacement therapy. Kidney Int 2002; 62:1855-1863
Latar belakang dan sejarah Konsensus
29. AKHIRNYA....
• Pada tahun 2004, Inisiatif Kualitas Dialisis Akut (ADQI) grup,
International Society of Nephrology (ISN), National Kidney
Foundation (NKF) dan American Society of Nephrology (ASN)
mengusulkan istilah:
'Cedera Ginjal Akut/AKI’
AKI didefinisikan sebagai:
“Penurunan fungsi ginjal yang tiba-tiba dan
berkelanjutan”
Bellomo R, Ronco C, Kellum JA, et al: Acute Dialysis Quality Initiative workgroup. Acute renal failure—
Definition,
outcome measures, animal models, fluid therapy and information technology needs: The Second International
Consensus Conference of the Acute Dialysis Quality Initiative (ADQI) Group. Crit Care 2004; 8:204-212
30. Definisi Baru
• AKI mencerminkan seluruh spektrum penyakit.
• Penurunan fungsi ginjal yang akut sering terjadi
sekunder akibat cedera yang menyebabkan
perubahan fungsional atau struktural pada ginjal.
31. Kriteria RIFLE untuk disfungsi ginjal akut
Kriteria GFR Kriteria UO
R Peningkatan kreatinin x1,5 atau
penurunan GFR> 25%
UO <0,5 ml / kg / jam x 6 jam
I Peningkatan kreatinin x2 atau
penurunan GFR> 50%
UO <0,5 ml / kg / jam x 12 jam
F Peningkatan kreatinin x3 atau
GFR menurun> 75% atau
SCream 4 mg / dl
UO <0,3 ml / kg / jam x 24 jam
atau anuria x 12 jam
L GGA persisten = kehilangan fungsi ginjal lengkap> 4 minggu
E Penyakit ginjal stadium akhir (> 3 bulan)
32. Validasi RIFLE
• Kriteria RIFLE saat ini sedang divalidasi di seluruh dunia
• RIFLE menyoroti potensi kejadian AKI yang tidak dilaporkan
• Hoste et al 2006 melaporkan AKI terjadi pada 67%
dari penerimaan ICU (R = 12%, I = 27%, F = 28%).
Tingkat kematian adalah (R = 8,8%, I = 11,4%, F =
26,3%) dibandingkan dengan 5,5% dalam pasien
tanpa AKI
33. Validasi RIFLE
• RIFLE juga berguna untuk memprediksi data hasil
termasuk:
• pemulihan fungsi ginjal,
• lama tinggal di rumah sakit,
• persyaratan penggantian ginjal dan
• kematian di rumah sakit
34. 1 tahun kelangsungan hidup pasien ICU
setelah CRRT
Bell M et al, Nephrol Dial Transplant 2005
35. Hasil akhir untuk pasien AKI yang diklasifikasikan
menurut RIFLE
No. AKI
(n=1766)
RISK
(n=670)
INJURY FAILURE
(n=1511)
Semua
Cedera
(n=5383
Terapi
penggantian
ginjal
1 (0.1%) 0 (0)% 4 (0.3%) 214 (14.2%) 219 (4.1%)
LOS Rumah Sakit
setelah kelas RIFLE
maks (hari)
5 (3-10) 5 (3-10) 7 (4-14 ) 11 (5-23) 7 (3-14)
ICU LOS (hari) 3 (2-4) 3 (2-6) 5 (3-10) 9 (4-21) 4 (2-9)
LOS Rumah Sakit
(hari)
6 (4-10) 8 (5-14) 10 (6-19) 16 (9-31) 9 (5-19)
Kematian di rumah
sakit
97 (5.5%) 59 (8.8%) 163 (11.4%) 398 (26.3%) 717 (13.3%)
Hoste et al Crit Care 2006
36. Kelangsungan hidup di rumah sakit pada
pasien ICU berdasarkan klasifikasi RIFLE
Hoste et al Crit Care 2006
37. 38
Baseline 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0
R 0.75 1.5 2.25 3.0 3.75 -
I 1.0 2.0 3.0 - - -
F 1.5 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0
Peningkatan kadar serum kreatinin (mg / dl)
disesuaikan dengan kriteria RIFLE
RIFLE
CRITERIA
BERAT BADAN PASIEN (KG)
40 50 60 70
RIFLE - R
(dalam 6 jam)
≤120 cc ≤150 cc ≤180 cc ≤210 cc
RIFLE - I
(dalam 12 jam)
≤240 cc ≤300 cc ≤360 cc ≤420 cc
RIFLE - F
(dalam 24 jam)
≤288 cc
Anuri
(dalam 12 jam)
≤360 cc
Anuri
(dalam 12 jam)
≤432 cc
Anuri
(dalam 12 jam)
≤504 cc
Anuri
(dalam 12 jam)
Kriteria RIFLE berdasarkan urin output (UO) dan berat badan penderita
Made by Prof Rully R
38. Modifikasi RIFLE - AKIN
• Pada tahun 2004, (AKIN) terbentuk
• AKIN mengusulkan kriteria diagnostik untuk definisi AKI
39. Kriteria diagnostik AKIN untuk cedera ginjal akut
“Penurunan mendadak (dalam 48 jam) fungsi ginjal yang
didefinisikan sebagai peningkatan absolut dalam”:
• kreatinin serum lebih dari atau sama dengan 0,3 mg /
dl (≥ 26,4 μmol / l),
• persentase peningkatan kreatinin serum lebih dari atau
sama dengan 50% (1,5 kali lipat dari awal), atau
• pengurangan output urin (didokumentasikan oliguria
kurang dari 0,5 ml / kg per jam selama lebih dari enam
jam).
40. Mengapa berubah?
• Data terbaru menunjukkan peningkatan sCr yang lebih
rendah dari yang dipertimbangkan dalam kriteria RIFLE
dikaitkan dengan outcome yang kurang baik.
• AKIN mengusulkan sistem klasifikasi baru
41. Klasifikasi AKIN untuk cedera ginjal akut/AKI
Tahap Kriteria kreatinin serum Kriteria keluaran
urin
1 Peningkatan sCr ≥ 0,3 mg / dl
(≥26,4 µmol / l) atau menjadi ≥
150% hingga 200% (1,5 hingga 2
kali lipat) dari awal
Kurang dari 0,5 ml / kg
per jam dari lebih dari
6 jam
2 Peningkatan sCr menjadi lebih dari
200% hingga 300% (> 2-3 kali lipat)
dari baseline
Kurang dari 0,5 ml / kg
per jam selama lebih
dari 12 jam
3 Peningkatan sCr hingga lebih dari
300% (> 3 kali lipat) dari awal (atau
sCr ≥ 4.0mg / dl [≥354μmol / l]
dengan peningkatan akut
setidaknya 0,5 mg / dl [44μ / l]
Kurang dari 0,3ml.kg
per jam atau anuria
selama 12 jam
42. 2.1.1: AKI is defined as any of the following (Not Graded):
• Increase in SCr by ≥ 0.3 mg/dl (≥ 26.5 µmol/l) within
48 hours; or
• Increase in SCr to ≥ 1.5 times baseline, which is
known or presumed to have occurred within the prior
7 days; or
• Urine volume <0.5 ml/kg/h for 6 hours
DEFINISI AKI (KDIGO 2012)
43. STAGING OF AKI (KDIGO 2012)
2.1.2: AKI is staged for severity according to the following criteria (Not Graded):
48. Septik AKI
Gambar 6. Diagnosis Banding AKI. Tanda panah menunjukkan jenis
biomarker yang paling mungkin menjadi cedera awal positif.
Penanda fungsional
positif
Penanda cedera positif
50. Avoid subclavian catheters if possible
High Risk
Discontinue all nephrotoxic agents when possible
Consider invasive diagnostic workup
Consider Renal Replacement Therapy
1 2 3
Non-invasive diagnostic workup
Ensure volume status and perfusion pressure
Check for changes in drug dosing
Consider functional hemodynamic monitoring
Monitor Serum creatinine and urine output
Consider ICU admission
Avoid hyperglycemia
Consider alternatives to radiocontrast procedures
AKI STAGE & MANAGEMENT (KDIGO 2012)
51. Kesimpulan
• Komplikasi AKI terjadi 5-15% pasien rawat inap, dan
dikaitkan dengan peningkatan mortalitas,
peningkatan lama rawat inap, kelebihan biaya rumah
sakit dan peningkatan risiko CKD
• Klasifikasi baru: RIFLE, AKIN dan KDIGO dapat
digunakan sebagai strategi untuk mencegah dan
mengobati AKI dalam berbagai skenario kondisi klinis.