SlideShare a Scribd company logo
1 of 52
Cedera Ginjal Akut (AKI):
Definisi dan Klasifikasi terbaru
Tim ICU Dewasa Paska Bedah Jantung
RSJPD Harapan Kita Jakarta
Pendahuluan
2
AKI adalah gangguan kompleks yang
memiliki banyak faktor penyebab, terjadi
dalam berbagai kondisi dan berkisar dari
peningkatan dalam kreatinin serum (sCr)
hingga gagal ginjal anuri
AKI dikaitkan dengan hasil
yang kurang baik dan
seringkali tidak terdiagnosis
Berbagai usaha perbaikan
saat ini diperlukan untuk
pasien dengan atau resiko
terjadi AKI
Etiologi Cedera Ginjal Akut
4
PRERENAL
AKI
INTRINSIK POSTRENAL
PRE-RENAL
• Kehilangan/kekurangan volume cairan
• Gangguan Curah Jantung
• Hipotensi (dan berpotensi hipo-onkotik)
• Hasil Akhir:
Hipoperfusi glomerulus
5
INTRINSIK
 Gangguan pembuluh darah:
 Pembuluh darah kecil
 Pembuluh darah besar
 Glomerulonefritis
 Gangguan intertisial :
 Peradangan
 proses interkalatif
 Tubular nekrosis:
 IskemiaToksin
 Pigmenturia
6
6
POST-RENAL
 Post Renal:
 Intrarenal
 Kristal
 Protein
 Extrarenal
 Pelvis / Ureter
 Kandung kemih / uretra
7
TOPIK UTAMA
Studi epidemiologi utama AKI
Definisi dan kriteria diagnostik AKI
Strategi baru untuk pencegahan dan
pengobatan AKI
Studi epidemiologi utama AKI
Studi epidemiologi awal AKI
Memberikan wawasan tentang
frekuensi, penyebab dan signifikansi
prognostik AKI
Studi kohort prospektif pertama AKI
dilakukan di institusi tunggal
11
S. H. Hou, D. A. Bushinsky, and J. B. Wish, “Hospital-acquired renal insufficiency: a prospective study,” American
Journal of Medicine, vol. 74, no. 2, pp. 243–248, 1983
Studi epidemiologi awal AKI (1)
Hou et al, 1983:
–Kejadian AKI ditemukan sebesar 4,9% dari pasien rawatinap.
–AKI didefinisikan sebagai peningkatan relatif dalam sCr 0,5, 1
atau 1,5 mg / dl tergantung pada sCr awal
•Penyebab utama AKI di Rumah Sakit :
–penurunan perfusi ginjal (42%)
–operasi besar (18%)
–nefropati kontras (12%)
–aminoglikosida (7%)
•Tingkat kematian di rumah sakit 25%, lebih tinggi
dengan tingkat AKI yang lebih signifikan
Liano et al, 1996 Madrid:
• 13 pusat studi yang mencakup 4,2 juta orang
• 748 episode AKI selama 200.464 penerimaan (0,37%)
• Insiden AKI secara keseluruhan adalah 209 kasus per juta populasi
• Penyebab yang sering :
– ATN (45%),
– prerenal (21%),
– penyakit ginjal akut-kronis (12,7%),
– obstruktif (10%)
• Mortalitas jauh lebih tinggi pada pasien dengan AKI
(45%) dibandingkan pasien lain yang dirawat tanpa
AKI (5,4%)
F. Liaño,J. Pascual, C. Gámez et al., “Epidemiology of acute renal failure: a prospective, multicenter,
community-based study,” Kidney International, vol. 50, no. 3, pp. 811–818, 1996.
Studi epidemiologi awal AKI (2)
Nash et al, 2002:
Menggunakan kriteria definisi AKI yang sama di
institusi yang berbeda, melaporkan frekuensi AKI di
pasien rawat inap meningkat menjadi 7,2%.
• Tingkat kematian di rumah sakit adalah 19,4%.
• Penyebab utama adalah:
 decreased renal perfusion (39%),
 pemberian nephrotoxin (16%),
 penggunaan kontras (11%),
 operasi besar (9%)
K. Nash, A. Hafeez, and S. Hou, “Hospital-acquired renal insufficiency,”
American Journal of Kidney Diseases, vol. 39, no. 5, pp. 930–936, 2002
Studi epidemiologi awal AKI (3)
• Periode tahun1999-2001 pada 5 pusat studi di AS
• 618 psn dengan AKI dalam perawatan ICU
• Mengidentifikasi variasi luas dalam karakteristik dan
mortalitas pasien (berkisar antara 24% -62% dari
nefrotoksisitas dan ATN)
• Perbedaan substansial dalam proses perawatan dengan 5
parameter yaitu penggunaan obat, waktu, dosis dialisis
awal, modalitas dialisis
PICARD
15
Beginning and Ending Supportive Therapy for the Kidney (BEST Kidney) JAMA 2005
• Studi kohort terbesar dan paling inklusif sampai saat ini
• Poin yang dipelajari dengan AKI parah diterima di 54 ICU di 23
negara selama 15 bulan
• Kriteria inklusi AKI: pengobatan dengan RRT, oliguria
<200ml dalam 12 jam atau BUN> 84mg / dl
• 29.269 pasien yang diterima di ICU 5.7% memiliki AKI
• 30% memiliki CKD yang sudah ada sebelumnya tidak
memerlukan dialisis
• Tingkat kematian keseluruhan adalah 60%
Pengaruh AKI pada Mortalitas
• AKI tanpa komplikasi biasanya dapat dikelola
diluar setting ICU dan membawa angka kematian
5% -10%
• Meskipun terdapat kemajuan teknis dalam
manajemen AKI, angka kematian AKI dalam
ICU tetap tidak berubah pada kisaran 50%
G. M. Chertow, E. Burdick, M. Honour, J. V. Bonventre, and D. W. Bates, “Acute kidney injury,
mortality, length of stay, and costs in hospitalized patients,” Journal of the American Society of
Nephrology, vol. 16, no. 11, pp. 3365–3370, 2005
Pengaruh AKI pada Mortalitas
G. M. Chertow, E. Burdick, M. Honour, J. V. Bonventre, and D. W. Bates, “Acute kidney injury,
mortality, length of stay, and costs in hospitalized patients,” Journal of the American Society of
Nephrology, vol. 16, no. 11, pp. 3365–3370, 2005
Efek AKI terhadap biaya Rumah Sakit
G. M. Chertow, E. Burdick, M. Honour, J. V. Bonventre, and D. W. Bates, “Acute kidney injury,
mortality, length of stay, and costs in hospitalized patients,” Journal of the American Society of
Nephrology, vol. 16, no. 11, pp. 3365–3370, 2005
AKI: Insiden
Perkiraan insiden AKI:
150-170 pasien per juta populasi per tahun
Berdasarkan klasifikasi tradisional gagal
ginjal akut
Klasifikasi tradisional Gagal Ginjal Akut
22
23
akut
kronik
Klasifikasi tradisional tidak objektif !
Kenapa?
• Karena penilaian pasien ke satu atau kategori lain membutuhkan
pengukuran pra-morbid serum kreatinin.
• Pasien yang tidak memiliki pengukuran seperti diatas,
• yang hadir untuk pertama kalinya dalam stadium lanjut gagal ginjal
yang membutuhkan dialisis, dan yang kemudian meninggal selama
penyakit akut atau membutuhkan dialisis jangka panjang, sulit untuk
diklasifikasikan.
• Keuntungan dari metode yang diusulkan adalah bahwa
insiden jauh lebih mudah untuk diperkirakan dan sepenuhnya
objektif
25
Masalahnya muncul ....
• Variasi definisi AKI yang digunakan dalam penelitian
mungkin sebagian bertanggung jawab atas variasi
luas kejadian (1% -31%) dan tingkat kematian terkait
AKI (19% -83%)
• Kurangnya definisi AKI yang diakui secara universal
telah membatasi kemajuan yang signifikan dalam
penelitian AKI dan dalam usaha perbaikan untuk
merawat pasien dengan atau berisiko terjadi AKI.
Kebutuhan Konsensus
Definisi dan Kriteria
Diagnostik AKI
MASALAH YANG PENTING !
Latar belakang dan sejarah Konsensus
• Gagal ginjal akut (GGA) adalah kondisi umum pada penyakit kritis,
dengan insiden yang dilaporkan 1-25%.
• Mortalitas di rumah sakit untuk pasien dengan GGA
dilaporkan bervariasi dari 28% hingga 90%.
• Salah satu alasan utama untuk variabilitas tersebut adalah
bahwa belum ada definisi konsensus untuk ARF.
• > 35 definisi yang berbeda telah digunakan dalam literatur 
menimbulkan banyak definisi dan terdapat kesulitan untuk
membandingkan masing2 penelitian.
28
• Kondisi ini mengganggu penelitian ARF serta pengembangan
pengobatan yang mungkin diteliti.
• Acute Dialysis Quality Initiative (ADQI) mewakili kelompok kerja yang
berupaya mengembangkan konsensus dan pernyataan berbasis bukti di
bidang ARF.
• Tujuannya adalah untuk mengembangkan konsensus pendapat dengan
bukti jika memungkinkan, tentang praktik terbaik dan untuk melakukan
penelitian untuk fokus pada pertanyaan penting yang belum
terjawab.(http://www.adqi.net).
29
1. Ronco C, Kellum JA, Mehta R: Acute dialysis quality initiative (ADQI). Nephrol Dial Transplant 2001; 16:1555-1558
2. Kellum JA, Mehta RL, Angus DC, et al: The first international consensus conference on continuous renal
replacement therapy. Kidney Int 2002; 62:1855-1863
Latar belakang dan sejarah Konsensus
AKHIRNYA....
• Pada tahun 2004, Inisiatif Kualitas Dialisis Akut (ADQI) grup,
International Society of Nephrology (ISN), National Kidney
Foundation (NKF) dan American Society of Nephrology (ASN)
mengusulkan istilah:
'Cedera Ginjal Akut/AKI’
AKI didefinisikan sebagai:
“Penurunan fungsi ginjal yang tiba-tiba dan
berkelanjutan”
Bellomo R, Ronco C, Kellum JA, et al: Acute Dialysis Quality Initiative workgroup. Acute renal failure—
Definition,
outcome measures, animal models, fluid therapy and information technology needs: The Second International
Consensus Conference of the Acute Dialysis Quality Initiative (ADQI) Group. Crit Care 2004; 8:204-212
Definisi Baru
• AKI mencerminkan seluruh spektrum penyakit.
• Penurunan fungsi ginjal yang akut sering terjadi
sekunder akibat cedera yang menyebabkan
perubahan fungsional atau struktural pada ginjal.
Kriteria RIFLE untuk disfungsi ginjal akut
Kriteria GFR Kriteria UO
R Peningkatan kreatinin x1,5 atau
penurunan GFR> 25%
UO <0,5 ml / kg / jam x 6 jam
I Peningkatan kreatinin x2 atau
penurunan GFR> 50%
UO <0,5 ml / kg / jam x 12 jam
F Peningkatan kreatinin x3 atau
GFR menurun> 75% atau
SCream 4 mg / dl
UO <0,3 ml / kg / jam x 24 jam
atau anuria x 12 jam
L GGA persisten = kehilangan fungsi ginjal lengkap> 4 minggu
E Penyakit ginjal stadium akhir (> 3 bulan)
Validasi RIFLE
• Kriteria RIFLE saat ini sedang divalidasi di seluruh dunia
• RIFLE menyoroti potensi kejadian AKI yang tidak dilaporkan
• Hoste et al 2006 melaporkan AKI terjadi pada 67%
dari penerimaan ICU (R = 12%, I = 27%, F = 28%).
Tingkat kematian adalah (R = 8,8%, I = 11,4%, F =
26,3%) dibandingkan dengan 5,5% dalam pasien
tanpa AKI
Validasi RIFLE
• RIFLE juga berguna untuk memprediksi data hasil
termasuk:
• pemulihan fungsi ginjal,
• lama tinggal di rumah sakit,
• persyaratan penggantian ginjal dan
• kematian di rumah sakit
1 tahun kelangsungan hidup pasien ICU
setelah CRRT
Bell M et al, Nephrol Dial Transplant 2005
Hasil akhir untuk pasien AKI yang diklasifikasikan
menurut RIFLE
No. AKI
(n=1766)
RISK
(n=670)
INJURY FAILURE
(n=1511)
Semua
Cedera
(n=5383
Terapi
penggantian
ginjal
1 (0.1%) 0 (0)% 4 (0.3%) 214 (14.2%) 219 (4.1%)
LOS Rumah Sakit
setelah kelas RIFLE
maks (hari)
5 (3-10) 5 (3-10) 7 (4-14 ) 11 (5-23) 7 (3-14)
ICU LOS (hari) 3 (2-4) 3 (2-6) 5 (3-10) 9 (4-21) 4 (2-9)
LOS Rumah Sakit
(hari)
6 (4-10) 8 (5-14) 10 (6-19) 16 (9-31) 9 (5-19)
Kematian di rumah
sakit
97 (5.5%) 59 (8.8%) 163 (11.4%) 398 (26.3%) 717 (13.3%)
Hoste et al Crit Care 2006
Kelangsungan hidup di rumah sakit pada
pasien ICU berdasarkan klasifikasi RIFLE
Hoste et al Crit Care 2006
38
Baseline 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0
R 0.75 1.5 2.25 3.0 3.75 -
I 1.0 2.0 3.0 - - -
F 1.5 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0
Peningkatan kadar serum kreatinin (mg / dl)
disesuaikan dengan kriteria RIFLE
RIFLE
CRITERIA
BERAT BADAN PASIEN (KG)
40 50 60 70
RIFLE - R
(dalam 6 jam)
≤120 cc ≤150 cc ≤180 cc ≤210 cc
RIFLE - I
(dalam 12 jam)
≤240 cc ≤300 cc ≤360 cc ≤420 cc
RIFLE - F
(dalam 24 jam)
≤288 cc
Anuri
(dalam 12 jam)
≤360 cc
Anuri
(dalam 12 jam)
≤432 cc
Anuri
(dalam 12 jam)
≤504 cc
Anuri
(dalam 12 jam)
Kriteria RIFLE berdasarkan urin output (UO) dan berat badan penderita
Made by Prof Rully R
Modifikasi RIFLE - AKIN
• Pada tahun 2004, (AKIN) terbentuk
• AKIN mengusulkan kriteria diagnostik untuk definisi AKI
Kriteria diagnostik AKIN untuk cedera ginjal akut
“Penurunan mendadak (dalam 48 jam) fungsi ginjal yang
didefinisikan sebagai peningkatan absolut dalam”:
• kreatinin serum lebih dari atau sama dengan 0,3 mg /
dl (≥ 26,4 μmol / l),
• persentase peningkatan kreatinin serum lebih dari atau
sama dengan 50% (1,5 kali lipat dari awal), atau
• pengurangan output urin (didokumentasikan oliguria
kurang dari 0,5 ml / kg per jam selama lebih dari enam
jam).
Mengapa berubah?
• Data terbaru menunjukkan peningkatan sCr yang lebih
rendah dari yang dipertimbangkan dalam kriteria RIFLE
dikaitkan dengan outcome yang kurang baik.
• AKIN mengusulkan sistem klasifikasi baru
Klasifikasi AKIN untuk cedera ginjal akut/AKI
Tahap Kriteria kreatinin serum Kriteria keluaran
urin
1 Peningkatan sCr ≥ 0,3 mg / dl
(≥26,4 µmol / l) atau menjadi ≥
150% hingga 200% (1,5 hingga 2
kali lipat) dari awal
Kurang dari 0,5 ml / kg
per jam dari lebih dari
6 jam
2 Peningkatan sCr menjadi lebih dari
200% hingga 300% (> 2-3 kali lipat)
dari baseline
Kurang dari 0,5 ml / kg
per jam selama lebih
dari 12 jam
3 Peningkatan sCr hingga lebih dari
300% (> 3 kali lipat) dari awal (atau
sCr ≥ 4.0mg / dl [≥354μmol / l]
dengan peningkatan akut
setidaknya 0,5 mg / dl [44μ / l]
Kurang dari 0,3ml.kg
per jam atau anuria
selama 12 jam
2.1.1: AKI is defined as any of the following (Not Graded):
• Increase in SCr by ≥ 0.3 mg/dl (≥ 26.5 µmol/l) within
48 hours; or
• Increase in SCr to ≥ 1.5 times baseline, which is
known or presumed to have occurred within the prior
7 days; or
• Urine volume <0.5 ml/kg/h for 6 hours
DEFINISI AKI (KDIGO 2012)
STAGING OF AKI (KDIGO 2012)
2.1.2: AKI is staged for severity according to the following criteria (Not Graded):
Septic-AKI
Kriteria fungsional Kriteria Kerusakan
Dan/atau
Spectrum diagnoctic AKI
Functional
loss
Tubular
damage
FUNCTIONAL VERSUS BIOMARKERS
Biomarkers,
new hotness
Functional markers:
old and busted
Four subgroup
Spectrum diagnoctic AKI
Septik AKI
Gambar 6. Diagnosis Banding AKI. Tanda panah menunjukkan jenis
biomarker yang paling mungkin menjadi cedera awal positif.
Penanda fungsional
positif
Penanda cedera positif
Prognostik AKI
Avoid subclavian catheters if possible
High Risk
Discontinue all nephrotoxic agents when possible
Consider invasive diagnostic workup
Consider Renal Replacement Therapy
1 2 3
Non-invasive diagnostic workup
Ensure volume status and perfusion pressure
Check for changes in drug dosing
Consider functional hemodynamic monitoring
Monitor Serum creatinine and urine output
Consider ICU admission
Avoid hyperglycemia
Consider alternatives to radiocontrast procedures
AKI STAGE & MANAGEMENT (KDIGO 2012)
Kesimpulan
• Komplikasi AKI terjadi 5-15% pasien rawat inap, dan
dikaitkan dengan peningkatan mortalitas,
peningkatan lama rawat inap, kelebihan biaya rumah
sakit dan peningkatan risiko CKD
• Klasifikasi baru: RIFLE, AKIN dan KDIGO dapat
digunakan sebagai strategi untuk mencegah dan
mengobati AKI dalam berbagai skenario kondisi klinis.
KARS
2019
JCI
2019

More Related Content

Similar to AKI-Definisi dan Klasifikasi

Why Choose PD-Indonesian version .pdf
Why Choose PD-Indonesian version .pdfWhy Choose PD-Indonesian version .pdf
Why Choose PD-Indonesian version .pdfAstryPutriPriyanti
 
Journal reading kkkkjkbbkjkbkbkak rona.pptx
Journal reading kkkkjkbbkjkbkbkak rona.pptxJournal reading kkkkjkbbkjkbkbkak rona.pptx
Journal reading kkkkjkbbkjkbkbkak rona.pptxrhezapaleva6
 
KELOMPOK IV.pptxjejjwdjdjnjdnjsncjsncjejdkj
KELOMPOK IV.pptxjejjwdjdjnjdnjsncjsncjejdkjKELOMPOK IV.pptxjejjwdjdjnjdnjsncjsncjejdkj
KELOMPOK IV.pptxjejjwdjdjnjdnjsncjsncjejdkjcindyrenatasaleleuba
 
Pasien hemodialisa dikonversi (1)
Pasien hemodialisa dikonversi (1)Pasien hemodialisa dikonversi (1)
Pasien hemodialisa dikonversi (1)intenherlianti
 
Pasien hemodialisa dikonversi (1)
Pasien hemodialisa dikonversi (1)Pasien hemodialisa dikonversi (1)
Pasien hemodialisa dikonversi (1)yuseppginan22
 
Pasien hemodialisa dikonversi (1)
Pasien hemodialisa dikonversi (1)Pasien hemodialisa dikonversi (1)
Pasien hemodialisa dikonversi (1)DheaApriliani
 
Contrast nephropathy
Contrast nephropathyContrast nephropathy
Contrast nephropathyMulkan Fadhli
 
JOURNAL CALPROTECTIN URIN.pptx
JOURNAL CALPROTECTIN URIN.pptxJOURNAL CALPROTECTIN URIN.pptx
JOURNAL CALPROTECTIN URIN.pptxZaras Saga
 
PPT Proposal Sirosis Naldi_giziklinik.pptx
PPT Proposal Sirosis Naldi_giziklinik.pptxPPT Proposal Sirosis Naldi_giziklinik.pptx
PPT Proposal Sirosis Naldi_giziklinik.pptxIndahUdin1
 
PENELITIAN GATOT_SIAP SIDANG VERSI OFFICE LAMA.ppt
PENELITIAN GATOT_SIAP SIDANG VERSI OFFICE LAMA.pptPENELITIAN GATOT_SIAP SIDANG VERSI OFFICE LAMA.ppt
PENELITIAN GATOT_SIAP SIDANG VERSI OFFICE LAMA.pptMoneng's Guo
 
Penggunaan Obat Antiepilepsi pada Gangguan Ginjal
Penggunaan Obat Antiepilepsi pada Gangguan Ginjal Penggunaan Obat Antiepilepsi pada Gangguan Ginjal
Penggunaan Obat Antiepilepsi pada Gangguan Ginjal Ersifa Fatimah
 
Penyakit gagal ginjal kronis
Penyakit gagal ginjal kronisPenyakit gagal ginjal kronis
Penyakit gagal ginjal kronisasfar12
 
AKI Def-Manifestasi.pptx
AKI Def-Manifestasi.pptxAKI Def-Manifestasi.pptx
AKI Def-Manifestasi.pptxzanggutmerah
 
Ginjal dan hipertensi
Ginjal dan hipertensiGinjal dan hipertensi
Ginjal dan hipertensiHelmon Chan
 

Similar to AKI-Definisi dan Klasifikasi (20)

Why Choose PD-Indonesian version .pdf
Why Choose PD-Indonesian version .pdfWhy Choose PD-Indonesian version .pdf
Why Choose PD-Indonesian version .pdf
 
Journal reading kkkkjkbbkjkbkbkak rona.pptx
Journal reading kkkkjkbbkjkbkbkak rona.pptxJournal reading kkkkjkbbkjkbkbkak rona.pptx
Journal reading kkkkjkbbkjkbkbkak rona.pptx
 
KELOMPOK IV.pptxjejjwdjdjnjdnjsncjsncjejdkj
KELOMPOK IV.pptxjejjwdjdjnjdnjsncjsncjejdkjKELOMPOK IV.pptxjejjwdjdjnjdnjsncjsncjejdkj
KELOMPOK IV.pptxjejjwdjdjnjdnjsncjsncjejdkj
 
Pasien hemodialisa dikonversi (1)
Pasien hemodialisa dikonversi (1)Pasien hemodialisa dikonversi (1)
Pasien hemodialisa dikonversi (1)
 
Pasien hemodialisa dikonversi (1)
Pasien hemodialisa dikonversi (1)Pasien hemodialisa dikonversi (1)
Pasien hemodialisa dikonversi (1)
 
Pasien hemodialisa dikonversi (1)
Pasien hemodialisa dikonversi (1)Pasien hemodialisa dikonversi (1)
Pasien hemodialisa dikonversi (1)
 
etika
etikaetika
etika
 
chronic kidney disease.pptx
chronic kidney disease.pptxchronic kidney disease.pptx
chronic kidney disease.pptx
 
Contrast nephropathy
Contrast nephropathyContrast nephropathy
Contrast nephropathy
 
Ginjal
GinjalGinjal
Ginjal
 
Askep
AskepAskep
Askep
 
JOURNAL CALPROTECTIN URIN.pptx
JOURNAL CALPROTECTIN URIN.pptxJOURNAL CALPROTECTIN URIN.pptx
JOURNAL CALPROTECTIN URIN.pptx
 
PPT Proposal Sirosis Naldi_giziklinik.pptx
PPT Proposal Sirosis Naldi_giziklinik.pptxPPT Proposal Sirosis Naldi_giziklinik.pptx
PPT Proposal Sirosis Naldi_giziklinik.pptx
 
PENELITIAN GATOT_SIAP SIDANG VERSI OFFICE LAMA.ppt
PENELITIAN GATOT_SIAP SIDANG VERSI OFFICE LAMA.pptPENELITIAN GATOT_SIAP SIDANG VERSI OFFICE LAMA.ppt
PENELITIAN GATOT_SIAP SIDANG VERSI OFFICE LAMA.ppt
 
Makalah gagal ginjal kronik
Makalah gagal ginjal kronikMakalah gagal ginjal kronik
Makalah gagal ginjal kronik
 
Ckd2
Ckd2Ckd2
Ckd2
 
Penggunaan Obat Antiepilepsi pada Gangguan Ginjal
Penggunaan Obat Antiepilepsi pada Gangguan Ginjal Penggunaan Obat Antiepilepsi pada Gangguan Ginjal
Penggunaan Obat Antiepilepsi pada Gangguan Ginjal
 
Penyakit gagal ginjal kronis
Penyakit gagal ginjal kronisPenyakit gagal ginjal kronis
Penyakit gagal ginjal kronis
 
AKI Def-Manifestasi.pptx
AKI Def-Manifestasi.pptxAKI Def-Manifestasi.pptx
AKI Def-Manifestasi.pptx
 
Ginjal dan hipertensi
Ginjal dan hipertensiGinjal dan hipertensi
Ginjal dan hipertensi
 

Recently uploaded

Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptxAyu Rahayu
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 

Recently uploaded (20)

Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
630542073-PENYULUHAN-PROLANIS-2022-HIPERTENSI-pptx-pptx.pptx
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 

AKI-Definisi dan Klasifikasi

  • 1. Cedera Ginjal Akut (AKI): Definisi dan Klasifikasi terbaru Tim ICU Dewasa Paska Bedah Jantung RSJPD Harapan Kita Jakarta
  • 3. AKI adalah gangguan kompleks yang memiliki banyak faktor penyebab, terjadi dalam berbagai kondisi dan berkisar dari peningkatan dalam kreatinin serum (sCr) hingga gagal ginjal anuri AKI dikaitkan dengan hasil yang kurang baik dan seringkali tidak terdiagnosis Berbagai usaha perbaikan saat ini diperlukan untuk pasien dengan atau resiko terjadi AKI
  • 4. Etiologi Cedera Ginjal Akut 4 PRERENAL AKI INTRINSIK POSTRENAL
  • 5. PRE-RENAL • Kehilangan/kekurangan volume cairan • Gangguan Curah Jantung • Hipotensi (dan berpotensi hipo-onkotik) • Hasil Akhir: Hipoperfusi glomerulus 5
  • 6. INTRINSIK  Gangguan pembuluh darah:  Pembuluh darah kecil  Pembuluh darah besar  Glomerulonefritis  Gangguan intertisial :  Peradangan  proses interkalatif  Tubular nekrosis:  IskemiaToksin  Pigmenturia 6 6
  • 7. POST-RENAL  Post Renal:  Intrarenal  Kristal  Protein  Extrarenal  Pelvis / Ureter  Kandung kemih / uretra 7
  • 8. TOPIK UTAMA Studi epidemiologi utama AKI Definisi dan kriteria diagnostik AKI Strategi baru untuk pencegahan dan pengobatan AKI
  • 10. Studi epidemiologi awal AKI Memberikan wawasan tentang frekuensi, penyebab dan signifikansi prognostik AKI Studi kohort prospektif pertama AKI dilakukan di institusi tunggal
  • 11. 11 S. H. Hou, D. A. Bushinsky, and J. B. Wish, “Hospital-acquired renal insufficiency: a prospective study,” American Journal of Medicine, vol. 74, no. 2, pp. 243–248, 1983 Studi epidemiologi awal AKI (1) Hou et al, 1983: –Kejadian AKI ditemukan sebesar 4,9% dari pasien rawatinap. –AKI didefinisikan sebagai peningkatan relatif dalam sCr 0,5, 1 atau 1,5 mg / dl tergantung pada sCr awal •Penyebab utama AKI di Rumah Sakit : –penurunan perfusi ginjal (42%) –operasi besar (18%) –nefropati kontras (12%) –aminoglikosida (7%) •Tingkat kematian di rumah sakit 25%, lebih tinggi dengan tingkat AKI yang lebih signifikan
  • 12. Liano et al, 1996 Madrid: • 13 pusat studi yang mencakup 4,2 juta orang • 748 episode AKI selama 200.464 penerimaan (0,37%) • Insiden AKI secara keseluruhan adalah 209 kasus per juta populasi • Penyebab yang sering : – ATN (45%), – prerenal (21%), – penyakit ginjal akut-kronis (12,7%), – obstruktif (10%) • Mortalitas jauh lebih tinggi pada pasien dengan AKI (45%) dibandingkan pasien lain yang dirawat tanpa AKI (5,4%) F. Liaño,J. Pascual, C. Gámez et al., “Epidemiology of acute renal failure: a prospective, multicenter, community-based study,” Kidney International, vol. 50, no. 3, pp. 811–818, 1996. Studi epidemiologi awal AKI (2)
  • 13. Nash et al, 2002: Menggunakan kriteria definisi AKI yang sama di institusi yang berbeda, melaporkan frekuensi AKI di pasien rawat inap meningkat menjadi 7,2%. • Tingkat kematian di rumah sakit adalah 19,4%. • Penyebab utama adalah:  decreased renal perfusion (39%),  pemberian nephrotoxin (16%),  penggunaan kontras (11%),  operasi besar (9%) K. Nash, A. Hafeez, and S. Hou, “Hospital-acquired renal insufficiency,” American Journal of Kidney Diseases, vol. 39, no. 5, pp. 930–936, 2002 Studi epidemiologi awal AKI (3)
  • 14. • Periode tahun1999-2001 pada 5 pusat studi di AS • 618 psn dengan AKI dalam perawatan ICU • Mengidentifikasi variasi luas dalam karakteristik dan mortalitas pasien (berkisar antara 24% -62% dari nefrotoksisitas dan ATN) • Perbedaan substansial dalam proses perawatan dengan 5 parameter yaitu penggunaan obat, waktu, dosis dialisis awal, modalitas dialisis PICARD
  • 15. 15
  • 16. Beginning and Ending Supportive Therapy for the Kidney (BEST Kidney) JAMA 2005 • Studi kohort terbesar dan paling inklusif sampai saat ini • Poin yang dipelajari dengan AKI parah diterima di 54 ICU di 23 negara selama 15 bulan • Kriteria inklusi AKI: pengobatan dengan RRT, oliguria <200ml dalam 12 jam atau BUN> 84mg / dl • 29.269 pasien yang diterima di ICU 5.7% memiliki AKI • 30% memiliki CKD yang sudah ada sebelumnya tidak memerlukan dialisis • Tingkat kematian keseluruhan adalah 60%
  • 17.
  • 18. Pengaruh AKI pada Mortalitas • AKI tanpa komplikasi biasanya dapat dikelola diluar setting ICU dan membawa angka kematian 5% -10% • Meskipun terdapat kemajuan teknis dalam manajemen AKI, angka kematian AKI dalam ICU tetap tidak berubah pada kisaran 50% G. M. Chertow, E. Burdick, M. Honour, J. V. Bonventre, and D. W. Bates, “Acute kidney injury, mortality, length of stay, and costs in hospitalized patients,” Journal of the American Society of Nephrology, vol. 16, no. 11, pp. 3365–3370, 2005
  • 19. Pengaruh AKI pada Mortalitas G. M. Chertow, E. Burdick, M. Honour, J. V. Bonventre, and D. W. Bates, “Acute kidney injury, mortality, length of stay, and costs in hospitalized patients,” Journal of the American Society of Nephrology, vol. 16, no. 11, pp. 3365–3370, 2005
  • 20. Efek AKI terhadap biaya Rumah Sakit G. M. Chertow, E. Burdick, M. Honour, J. V. Bonventre, and D. W. Bates, “Acute kidney injury, mortality, length of stay, and costs in hospitalized patients,” Journal of the American Society of Nephrology, vol. 16, no. 11, pp. 3365–3370, 2005
  • 21. AKI: Insiden Perkiraan insiden AKI: 150-170 pasien per juta populasi per tahun Berdasarkan klasifikasi tradisional gagal ginjal akut
  • 24. Kenapa? • Karena penilaian pasien ke satu atau kategori lain membutuhkan pengukuran pra-morbid serum kreatinin. • Pasien yang tidak memiliki pengukuran seperti diatas, • yang hadir untuk pertama kalinya dalam stadium lanjut gagal ginjal yang membutuhkan dialisis, dan yang kemudian meninggal selama penyakit akut atau membutuhkan dialisis jangka panjang, sulit untuk diklasifikasikan. • Keuntungan dari metode yang diusulkan adalah bahwa insiden jauh lebih mudah untuk diperkirakan dan sepenuhnya objektif 25
  • 25. Masalahnya muncul .... • Variasi definisi AKI yang digunakan dalam penelitian mungkin sebagian bertanggung jawab atas variasi luas kejadian (1% -31%) dan tingkat kematian terkait AKI (19% -83%) • Kurangnya definisi AKI yang diakui secara universal telah membatasi kemajuan yang signifikan dalam penelitian AKI dan dalam usaha perbaikan untuk merawat pasien dengan atau berisiko terjadi AKI.
  • 26. Kebutuhan Konsensus Definisi dan Kriteria Diagnostik AKI MASALAH YANG PENTING !
  • 27. Latar belakang dan sejarah Konsensus • Gagal ginjal akut (GGA) adalah kondisi umum pada penyakit kritis, dengan insiden yang dilaporkan 1-25%. • Mortalitas di rumah sakit untuk pasien dengan GGA dilaporkan bervariasi dari 28% hingga 90%. • Salah satu alasan utama untuk variabilitas tersebut adalah bahwa belum ada definisi konsensus untuk ARF. • > 35 definisi yang berbeda telah digunakan dalam literatur  menimbulkan banyak definisi dan terdapat kesulitan untuk membandingkan masing2 penelitian. 28
  • 28. • Kondisi ini mengganggu penelitian ARF serta pengembangan pengobatan yang mungkin diteliti. • Acute Dialysis Quality Initiative (ADQI) mewakili kelompok kerja yang berupaya mengembangkan konsensus dan pernyataan berbasis bukti di bidang ARF. • Tujuannya adalah untuk mengembangkan konsensus pendapat dengan bukti jika memungkinkan, tentang praktik terbaik dan untuk melakukan penelitian untuk fokus pada pertanyaan penting yang belum terjawab.(http://www.adqi.net). 29 1. Ronco C, Kellum JA, Mehta R: Acute dialysis quality initiative (ADQI). Nephrol Dial Transplant 2001; 16:1555-1558 2. Kellum JA, Mehta RL, Angus DC, et al: The first international consensus conference on continuous renal replacement therapy. Kidney Int 2002; 62:1855-1863 Latar belakang dan sejarah Konsensus
  • 29. AKHIRNYA.... • Pada tahun 2004, Inisiatif Kualitas Dialisis Akut (ADQI) grup, International Society of Nephrology (ISN), National Kidney Foundation (NKF) dan American Society of Nephrology (ASN) mengusulkan istilah: 'Cedera Ginjal Akut/AKI’ AKI didefinisikan sebagai: “Penurunan fungsi ginjal yang tiba-tiba dan berkelanjutan” Bellomo R, Ronco C, Kellum JA, et al: Acute Dialysis Quality Initiative workgroup. Acute renal failure— Definition, outcome measures, animal models, fluid therapy and information technology needs: The Second International Consensus Conference of the Acute Dialysis Quality Initiative (ADQI) Group. Crit Care 2004; 8:204-212
  • 30. Definisi Baru • AKI mencerminkan seluruh spektrum penyakit. • Penurunan fungsi ginjal yang akut sering terjadi sekunder akibat cedera yang menyebabkan perubahan fungsional atau struktural pada ginjal.
  • 31. Kriteria RIFLE untuk disfungsi ginjal akut Kriteria GFR Kriteria UO R Peningkatan kreatinin x1,5 atau penurunan GFR> 25% UO <0,5 ml / kg / jam x 6 jam I Peningkatan kreatinin x2 atau penurunan GFR> 50% UO <0,5 ml / kg / jam x 12 jam F Peningkatan kreatinin x3 atau GFR menurun> 75% atau SCream 4 mg / dl UO <0,3 ml / kg / jam x 24 jam atau anuria x 12 jam L GGA persisten = kehilangan fungsi ginjal lengkap> 4 minggu E Penyakit ginjal stadium akhir (> 3 bulan)
  • 32. Validasi RIFLE • Kriteria RIFLE saat ini sedang divalidasi di seluruh dunia • RIFLE menyoroti potensi kejadian AKI yang tidak dilaporkan • Hoste et al 2006 melaporkan AKI terjadi pada 67% dari penerimaan ICU (R = 12%, I = 27%, F = 28%). Tingkat kematian adalah (R = 8,8%, I = 11,4%, F = 26,3%) dibandingkan dengan 5,5% dalam pasien tanpa AKI
  • 33. Validasi RIFLE • RIFLE juga berguna untuk memprediksi data hasil termasuk: • pemulihan fungsi ginjal, • lama tinggal di rumah sakit, • persyaratan penggantian ginjal dan • kematian di rumah sakit
  • 34. 1 tahun kelangsungan hidup pasien ICU setelah CRRT Bell M et al, Nephrol Dial Transplant 2005
  • 35. Hasil akhir untuk pasien AKI yang diklasifikasikan menurut RIFLE No. AKI (n=1766) RISK (n=670) INJURY FAILURE (n=1511) Semua Cedera (n=5383 Terapi penggantian ginjal 1 (0.1%) 0 (0)% 4 (0.3%) 214 (14.2%) 219 (4.1%) LOS Rumah Sakit setelah kelas RIFLE maks (hari) 5 (3-10) 5 (3-10) 7 (4-14 ) 11 (5-23) 7 (3-14) ICU LOS (hari) 3 (2-4) 3 (2-6) 5 (3-10) 9 (4-21) 4 (2-9) LOS Rumah Sakit (hari) 6 (4-10) 8 (5-14) 10 (6-19) 16 (9-31) 9 (5-19) Kematian di rumah sakit 97 (5.5%) 59 (8.8%) 163 (11.4%) 398 (26.3%) 717 (13.3%) Hoste et al Crit Care 2006
  • 36. Kelangsungan hidup di rumah sakit pada pasien ICU berdasarkan klasifikasi RIFLE Hoste et al Crit Care 2006
  • 37. 38 Baseline 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 R 0.75 1.5 2.25 3.0 3.75 - I 1.0 2.0 3.0 - - - F 1.5 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 Peningkatan kadar serum kreatinin (mg / dl) disesuaikan dengan kriteria RIFLE RIFLE CRITERIA BERAT BADAN PASIEN (KG) 40 50 60 70 RIFLE - R (dalam 6 jam) ≤120 cc ≤150 cc ≤180 cc ≤210 cc RIFLE - I (dalam 12 jam) ≤240 cc ≤300 cc ≤360 cc ≤420 cc RIFLE - F (dalam 24 jam) ≤288 cc Anuri (dalam 12 jam) ≤360 cc Anuri (dalam 12 jam) ≤432 cc Anuri (dalam 12 jam) ≤504 cc Anuri (dalam 12 jam) Kriteria RIFLE berdasarkan urin output (UO) dan berat badan penderita Made by Prof Rully R
  • 38. Modifikasi RIFLE - AKIN • Pada tahun 2004, (AKIN) terbentuk • AKIN mengusulkan kriteria diagnostik untuk definisi AKI
  • 39. Kriteria diagnostik AKIN untuk cedera ginjal akut “Penurunan mendadak (dalam 48 jam) fungsi ginjal yang didefinisikan sebagai peningkatan absolut dalam”: • kreatinin serum lebih dari atau sama dengan 0,3 mg / dl (≥ 26,4 μmol / l), • persentase peningkatan kreatinin serum lebih dari atau sama dengan 50% (1,5 kali lipat dari awal), atau • pengurangan output urin (didokumentasikan oliguria kurang dari 0,5 ml / kg per jam selama lebih dari enam jam).
  • 40. Mengapa berubah? • Data terbaru menunjukkan peningkatan sCr yang lebih rendah dari yang dipertimbangkan dalam kriteria RIFLE dikaitkan dengan outcome yang kurang baik. • AKIN mengusulkan sistem klasifikasi baru
  • 41. Klasifikasi AKIN untuk cedera ginjal akut/AKI Tahap Kriteria kreatinin serum Kriteria keluaran urin 1 Peningkatan sCr ≥ 0,3 mg / dl (≥26,4 µmol / l) atau menjadi ≥ 150% hingga 200% (1,5 hingga 2 kali lipat) dari awal Kurang dari 0,5 ml / kg per jam dari lebih dari 6 jam 2 Peningkatan sCr menjadi lebih dari 200% hingga 300% (> 2-3 kali lipat) dari baseline Kurang dari 0,5 ml / kg per jam selama lebih dari 12 jam 3 Peningkatan sCr hingga lebih dari 300% (> 3 kali lipat) dari awal (atau sCr ≥ 4.0mg / dl [≥354μmol / l] dengan peningkatan akut setidaknya 0,5 mg / dl [44μ / l] Kurang dari 0,3ml.kg per jam atau anuria selama 12 jam
  • 42. 2.1.1: AKI is defined as any of the following (Not Graded): • Increase in SCr by ≥ 0.3 mg/dl (≥ 26.5 µmol/l) within 48 hours; or • Increase in SCr to ≥ 1.5 times baseline, which is known or presumed to have occurred within the prior 7 days; or • Urine volume <0.5 ml/kg/h for 6 hours DEFINISI AKI (KDIGO 2012)
  • 43. STAGING OF AKI (KDIGO 2012) 2.1.2: AKI is staged for severity according to the following criteria (Not Graded):
  • 46. FUNCTIONAL VERSUS BIOMARKERS Biomarkers, new hotness Functional markers: old and busted
  • 48. Septik AKI Gambar 6. Diagnosis Banding AKI. Tanda panah menunjukkan jenis biomarker yang paling mungkin menjadi cedera awal positif. Penanda fungsional positif Penanda cedera positif
  • 50. Avoid subclavian catheters if possible High Risk Discontinue all nephrotoxic agents when possible Consider invasive diagnostic workup Consider Renal Replacement Therapy 1 2 3 Non-invasive diagnostic workup Ensure volume status and perfusion pressure Check for changes in drug dosing Consider functional hemodynamic monitoring Monitor Serum creatinine and urine output Consider ICU admission Avoid hyperglycemia Consider alternatives to radiocontrast procedures AKI STAGE & MANAGEMENT (KDIGO 2012)
  • 51. Kesimpulan • Komplikasi AKI terjadi 5-15% pasien rawat inap, dan dikaitkan dengan peningkatan mortalitas, peningkatan lama rawat inap, kelebihan biaya rumah sakit dan peningkatan risiko CKD • Klasifikasi baru: RIFLE, AKIN dan KDIGO dapat digunakan sebagai strategi untuk mencegah dan mengobati AKI dalam berbagai skenario kondisi klinis.