Disiplin membuat tidak akan mudah merasa putus asa ketika ada hal-hal di dunia ini yang tidak berjalan sesuai dengan keinginannya.
Disiplin mampu menumbuhkan motivasi dalam dirinya sendiri untuk meraih tujuannya, meskipun menjumpai kesulitan.
Disiplin dapat memfokuskan energi pada tugas yang penting dan terus bekerja pada tujuan kita, bahkan ketika kita merasa lelah atau tidak termotivasi.
Disiplin akan membuat seseorang tahu dan dapat membedakan hal-hal apa yang seharusnya dilakukan, yang wajib dilakukan, yang boleh dilakukan, yang tak sepatutnya dilakukan (karena merupakan hal-hal yang dilarang).
2. Seta A. Wicaksana
0811 19 53 43
wicaksana@humanikaconsulting.com
• Business Psychologist
• Pendiri dan Direktur Humanika Consulting dan hipotest.com
• Dosen Tetap dan Peneliti di Fakultas Psikologi Universitas Pancasila
• Pembina Yayasan Humanika Edukasi Indonesia
• Penulis Buku: Sobat Way (2016), Industri dan Organisasi: Pendekatan Integratif dalam
menghadapi Perubahan (2020), Human Faktor Engineering: Integratif Desain Manusia
dan Lingkungan Kerja (2021), Psikologi Industri dan Organisasi (2021), Psikologi Umum
(2021), Manajemen Pengembangan Talenta (2021), PIODiagnostik: Pengukuran Psikologi
di Lingkungan Kerja (2021), Transformasi Digital: Perspektif Organisasi, Talenta dan
Budaya Organisasi (2021), Psikologi Pelayanan (2021) dan Psikologi Konsumen (2021).
• Dosen Tidak Tetap di: Program Pasca Sarjana Ekonomi di Univ. Pancasila, STP TRISAKTI,
Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana, STIKOM IMA
• Certified of Assessor Talent Management
• Certified of Human Resources Management (Reward Management)
• Certified of Human Resources as a Business Partner
• Certified of Risk Professional
• Certified of HR Audit
• Ilmu Ekonomi dan Manajemen (MSDM) S3 Universitas Pancasila
• Fakultas Psikologi S1 dan S2 Universitas Indonesia
• Sekolah ikatan dinas Akademi Sandi Negara
3. Mengapa Disiplin
• Disiplin membuat tidak akan mudah merasa putus asa
ketika ada hal-hal di dunia ini yang tidak berjalan sesuai
dengan keinginannya.
• Disiplin mampu menumbuhkan motivasi dalam dirinya
sendiri untuk meraih tujuannya, meskipun menjumpai
kesulitan.
• Disiplin dapat memfokuskan energi pada tugas yang
penting dan terus bekerja pada tujuan kita, bahkan ketika
kita merasa lelah atau tidak termotivasi.
• Disiplin akan membuat seseorang tahu dan dapat
membedakan hal-hal apa yang seharusnya dilakukan,
yang wajib dilakukan, yang boleh dilakukan, yang tak
sepatutnya dilakukan (karena merupakan hal-hal yang
dilarang).
6. Remaja
• Masa remaja (adolescence) adalah merupakan
masa yang sangat penting dalam rentang
kehidupan manusia, merupakan masa transisi
atau peralihan dari masa kanak-kanak menuju
kemasa dewasa.
• Istilah adolescence atau remaja berasal dari
kata Latin adolescere (kata bendanya,
adolescentia yang berarti remaja) yang berarti
“tumbuh” atau “tumbuh menjadi dewasa.”
Istilah adolescence, seperti yang dipergunakan
saat ini, mempunyai arti yang lebih luas,
mencakup kematangan mental, emosional,
sosial, dan fisik (Hurlock,2010).
7. Remaja: Tiga kelompok usia
tahap perkembangan (Hurlock,
2010)
• Early adolescence (remaja awal) 12 – 15 Tahun
• merupakan masa negatif, Karena pada saat ini terdapat
sikap dan sifat negatif yang belum terlihat pada masa
kanak-kanak maka individu tersebut akan merasa
bingung, cemas, takut dan cemas.
• Middle adolescence (remaja pertengahan) 15 – 18 Tahun
• Pada saat ini individu menginginkan atau
mengungkapkan sesuatu, sedang mencari sesuatu,
merasa kesepian, dan penuh ketergantungan akan
tetapi belum mampu ke usia yang kuat dan penuh
tanggung jawab, baik terhadap diri nya maupun
masyarakat.
• Late adolescence (remaja akhir) 18 – 21 Tahun
• individu mulai stabil, mulai memahami arah kehidupan
dan menyadari tujuan hidupnya sendiri. Mempunyai
pendirian tertentu berdasarkan satu pola yang jelas.
8. Tugas perkembangan pada masa remaja (Hurlock, 2010)
• Mampu menerima keadaan fisiknya.
• Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa.
• Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlainan jenis.
• Mencapai kemandirian emosional.
• Mencapai kemandirian ekonomi.
• Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang sangat diperlukan untuk melakukan peran
sebagai anggota masyarakat.
• Memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan orang tua.
• Mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial yang diperlukan untuk memasuki dunia dewasa.
• Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan.
• Memahami dan mempersiapkan berbagai tangggung jawab kehidupan keluarga.
9. Moral Development
(Kholberg)
Lawrence Kohlberg membagi perkembangan
moral manusia menjadi 3 tingkat, yaitu:
• Tahap pra konvensional di mana
pertimbangan moral semata-mata
berdasarkan kebutuhan dan persepsi orang
tersebut.
• Tahap konvensional, yaitu penalaran moral
berdasarkan ekspektasi masyarakat dan
hukum yang berlaku di masyarakat.
• Tahap pasca konvensional, yaitu penalaran
moral yang didasarkan pada prinsip-prinsip
yang lebih pribadi dan abstrak tentang
keadilan yang belum tentu sama dengan
yang didefinisikan oleh hukum masyarakat.
10. Ciri-ciri Masa Remaja
(Hurlock, 2010)
• Periode yang Penting: perubahan fisik dan mental: sikap,
nilai, dan minat baru.
• Periode peralihan: Status tidak jelas→ memungkinkan
eksplorasi
• Periode Perubahan: a. Meninggi emosi, b. perubahan tubuh,
c. perubahan minat, d. kebebasan
• Usia Bermasalah: masih dalam proses belajar untuk
menyelesaikan masalah.
• Masa mencari Identitas: Erickson → identitas diri
• Usia menimbulkan ketakutan: Stereotip budaya→ remaja
adalah anak-anak
• Masa yang tidak realistis: didominasi harapan bukan realistis
• Ambang masa dewasa: semakin gelisah karena dikaitkan
dengan orang dewasa
12. Framework
Pengembangan
Karakter Disiplin
(Wicaksana, 2023)
Disiplin Belajar Sosial
Kesadaran
Diri
Ketrampilan
Interpersonal
Peraturan
Nilai-nilai Pribadi
Kelompok
Diri
Orang tua, Dosen,
Pengasuh, kakak
kelas, Social Media
Self-Concept
Self-Esteem
Self-Efficacy
1. Keterampilan
mendengar
2. Menyediakan
umpan balik
3. Membujuk
4. Menyelesaikan
konflik
a. Menaati peraturan/tata tertib.
b. Melaksanakan tugas/kewajiban
tepat waktu
c. Melaksanakan aktifitas tertib dan
teratur.
d. Melaksanakan aktifitas dengan
antusiasme
14. Disiplin
• Hasibuan (2011), disiplin adalah kesadaran dan kesediaan
seseorang dalam menaati semua peraturan organisasi dan
norma-norma sosial yang berlaku.
• Daryanto dan Darmiatun (2013) mengungkapkan bahwa
pada dasarnya disiplin adalah kontrol diri dalam mematuhi
aturan baik yang dibuat oleh diri sendiri maupun keluarga,
lembaga pendidikan, dan lingkungan masyarakat.
• Ariananda, Hasan, & Rakhman (2014), Istilah disiplin
digambarkan sebagai kepatuhan dan ketaatan yang
muncul karena adanya kesadaran dan dorongan dari dalam
diri sendiri.
• Mahmud (2015), menyebutkan bahwa disiplin adalah
ketaatan atau kepatuhan terhadap suatu aturan,
ketentuan, atau prinsip tertentu.
• Disiplin diri adalah ketaatan atau kepatuhan
terhadap suatu aturan, ketentuan, atau
prinsip tertentu yang sesuai dengan
dirinya.
15. Tujuan Disiplin
• Membentuk sikap yang
bertanggung jawab,
• Memiliki cara hidup yang baik dan
teratur,
• Disiplin merupakan suatu
kebutuhan dalam menjalankan
tugas sehari-hari, dan
• Pembiasaan yang baik, positif,
dan bermanfaat bagi dirinya dan
juga lingkungan sekitarnya
16. Unsur Dalam Disiplin
(Hurlock, 2010)
• Peraturan dan hukum yang berfungsi sebagai
pedoman bagi penilaian yang baik.
• Hukuman bagi pelanggaran peraturan dan
hukum
• Hukuman yang diberikan berupa sanksi
yang mempunyai nilai pendidikan
• Hadiah untuk perilaku yang baik atau usaha
untuk berperilaku sosial yang baik
• Hadiah dapat diberikan dalam bentuk
verbal dan non-verbal agar lebih
termotivasi untuk berbuat baik.
21. Kesadaran Diri
• Menurut Goleman (2001): kesadaran diri merupakan kemampuan individu untuk
mengetahui apa yang dirasakan dan menggunakannya untuk memandu pengambilan
keputusan diri sendiri, memiliki tolak ukur yang realistis atas kemampuan diri dan
kepercayaan diri yang kuat.
• Menurut Santrock (2003): kesadaran diri adalah keadaan sadar terjaga atau pengetahuan
mengenai peristiwa yang terjadi di luar dan di dalam dirinya, termasuk sadar akan
pribadinya dan pemikiran mengenai pengalamannya. Seseorang akan sadar dengan apa
yang ia lakukan dan apa yang ia katakan, serta apa yang harus ia lakukan dalam
kehidupannya.
• Kesadaran diri merupakan sesuatu yang penting untuk menunjukkan pemahaman serta
kejelasan tentang perilaku seseorang. Kesadaran diri juga mampu menjadi titik tolak
perkembangan pribadi. Salah satu dari perilaku individu dalam perkembangan pribadinya
disini dapat ditunjukkan dengan kedisiplinan.
22. Aspek Kesadaran
Diri
• Self- Concept: Contoh: Mengenali emosi yaitu
mengenali emosi diri dan pengaruhnya.
• Self-Esteem: Contoh: Pengakuan diri yang akurat yaitu
mengetahui sumber daya batiniah kemampuan dan
keterbatasan diri.
• Self-Efficacy: Contoh: Kepercayaan diri yaitu kesadaran
yang kuat tentang harga diri dan kemampuan diri sendiri
dalam menyelesaikan permasalahan.
23. Ciri-ciri Kesadaran
Diri
• Mengenali perilaku diri sendiri
• Mengenali kelebihan dan
kekurangan diri sendiri
• Mempunyai sikap mandiri
• Dapat membuat keputusan
dengan tepat
• Terampil dalam mengungkapkan
pikiran, perasaan, pendapat, dan
keyakinan
• Dapat mengevaluasi diri
25. Keterampilan
Interpersonal
• Keterampilan interpersonal merupakan
komunikasi yang dilakukan dalam suatu
hubungan antara dua orang atau lebih,
baik secara verbal maupun nonverbal,
dengan tujuan untuk mencapai
kesamaan bersama.
• Jadi keterampilan ini menekankan pada
hubungan seseorang dengan individu
atau grup lain
26. Peran Penting dari
Keterampilan
Interpersonal
• Keterampilan mendengar
• Menyediakan umpan balik
atau providing feedback
• Membujuk atau persuading
• Menyelesaikan konflik
atau resolving conflict
27. Cara Meningkatkan
Keterampilan
Interpersonal
• Mencari mentor yang tepat dan
berpengalaman dalam bidangnya.
• Mengikuti pelatihan, kelas online,
ataupun workshop
• Mengamati orang yang berada di sekitar
• Menjaga etika setiap saat
• Terbuka terhadap kritik yang disampaikan
• Menunjukkan rasa percaya diri
• Menunjukkan rasa empati
29. Teori Belajar Sosial
• Teori belajar sosial dikenalkan oleh
Albert Bandura, yang mana konsep
dari teori ini menekankan pada
komponen kognitif dari pikiran,
pemahaman dan evaluasi.
• Teori belajar sosial menjelaskan bahwa
perilaku manusia mempunyai interaksi
timbal balik yang berkesinambungan
antara kognitif, perilaku, dan pengaruh
lingkungan.
• Menurut Bandura, orang belajar
melalui pengalaman langsung atau
pengamatan (mencontoh model).
30. 3 konsep yang Menjadi
Dasar Teori Belajar
Sosial
• Manusia bisa belajar lewat observasi
• Kondisi mental berperan penting dalam
proses pembelajaran
• Belajar sesuatu tidak menjamin
perubahan perilaku
35. Literature
• Atheva, A. (2007). Perilaku Baik Sehari-hari. Semarang: CV Aneka Ilmu.
• Bandura, A. (1977). Social Learning Theory. New York: General Learning Press.
• Dafid, M. (2012). Hubungan Disiplin Kerja dengan Kesadaran dalam Menjalankan Tugas PT.Semen Gresik (Persero)TBK. Skripsi. Diakses dari: http://etheses.uin-
malang.ac.id/2181/.
• Daryanto & Darmiatun, S. (2013). Implementasi pendidikankarakter di sekolah. Yogyakarta: Gava Media.
• Ekosiswoyo, R., & Rachman, M. (2000). Manajemen Kelas. Semarang: IKIP Semarang Press.
• Goleman, D. (2001). Kecerdasan Emosional untuk Mencapai Puncak Prestasi (terjemahkan oleh Widodo). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
• Goleman, D. (1996). Emotional Intelligence Why it Can Matter More Than IQ. New York: Bantam Books.
• Goleman, D. (2019). Kecerdasan Emosional untuk Mencapai Puncak Prestasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
• Hurlock,E. B. (2003). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.
• Hurlock, E. B. (2008). Psikologi Perkembangan. Jakarta : Erlangga Press.
• Hurlock, E. B. (2010). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
• Santrock, J. W. (2003). Adolescence: Perkembangan Remaja (edisi keenam). Jakarta : Erlangga.
• Santrock, J. W. (2012). Life Span Development Perkembangan Masa Hidup: Edisi Ketigabelas Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
• Tu’u, T. (2004). Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: PT Gramedia.