2. Tujuan
Perkuliahan Setelah mengikuti perkuliahan, diharapakan
mahasiswa mampu:
• Memahami hakikat manusia dan
perkembangannya
• Memahami dan mengidentifikasi dimensi
manusia
• Memahami sosok manusia Indonesia seutuhnya
5. Hakikat Manusia
• Manusia adalah makhluk yang terdiri dari komponen biologis/fisik
(pancaindra, wajah, badan, tangan, kaki, jantung, perut, otak dll) dan
komponen psikologis/kejiwaan (pikiran, emosi, kemauan dan
motivasi), terdiri dari komponen jasmani dan rohani.
• Komponen psiko-fisik manusia merupakan satu kesatuan yang
integral tidak bisa dipisah-pisahkan dan saling mempengaruhi
6. A. Pandangan Filsafat
• Filsuf Perancis, Rene Descartes mengatakan bahwa manusia adalah dwi tunggal antara
jiwa dan badan.
• Menurut Descartes, manusia terdiri atas dua macam zat yaitu: res cogitan (zat yang
berpikir, bersifat rohaniah dan bebas yang tidak terikat oleh hukum-hukum alam) dan i’es
extensa (zat materi, bersifat badaniah dan tidak bebas/terikat oleh hukum-hukum alam).
• Jiwa manusia berpangkal pada kesadarannya (berpikir), sedangkan raga manusia terikat
pada nafsunya.
• Keterikatan antara jiwa dan badan adalah oleh sebuah kelenjar dalam otak manusia.
Pandangan Descartes mengembangkan sistem rasionalistik.
7. B. Pandangan Agama
• Manusia sebagai makhluk terbaik manusia adalah mahluk ciptaan Tuhan
sebagai makhluk terbaik di muka bumi ini.
• Manusia sebagai makhluk yang berpikir dan mempunyai akal.
• Manusia sebagai makhluk berjiwa. Jiwa adalah sesuatu yang abstrak, tidak jelas,
tidak mudah dipelajari, tetapi bisa dipelajari melalui analisis perilaku orang yang
bersangkutan.
• Manusia sebagai makhluk yang memiliki ruh dan hati.
8. C. Pandangan Teori Psikologi
• Pandangan Behavioristik: Menekankan pada observasi terhadap perilaku yang dapat diamati dan
diukur. Menurut pandangan ini, perilaku manusia adalah hasil dari pembelajaran dan interaksi
dengan lingkungan. Teori klasik dan operant conditioning oleh tokoh seperti Ivan Pavlov, John B.
Watson, dan B.F. Skinner merupakan contoh pendekatan ini.
• Pandangan Psikoanalitik: Dikembangkan oleh Sigmund Freud, pandangan ini menekankan pada
pengaruh alam bawah sadar terhadap perilaku manusia. Freud berpendapat bahwa alam bawah
sadar memainkan peran penting dalam membentuk motivasi, emosi, dan perilaku manusia.
• Pandangan Humanistik: Pendekatan ini menekankan pada potensi dan pertumbuhan pribadi
manusia. Tokoh-tokoh seperti Abraham Maslow dan Carl Rogers percaya bahwa manusia memiliki
dorongan untuk mencapai puncak potensi mereka dan memiliki kebutuhan untuk aktualisasi diri
dan penghargaan diri.
• Pandangan Kognitif: Fokus pada peran pemrosesan informasi dalam membentuk perilaku dan
pengalaman manusia. Teori kognitif mencakup bagaimana manusia memproses informasi,
memecahkan masalah, dan mengembangkan pemahaman tentang dunia di sekitar mereka.
9. 1. Kemampuan Menyadari Diri Sendiri
Manusia memiliki kemampuan untuk menyusaikan diri terhadap lingkungan
dan keadaan. Manusia bisa bertahan hidup diberbagai keadaan dengan
menggunakan akal pikirnya.
2. Kemampuan Bereksistensi
Manusia memiliki kemampuan menempatkan diri. Manusia sudah selayaknya
bisa belajar dari masa lalu untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi
dan memiliki pandangan ke depan lebih baik.
3. Kata hati
Manusia diberikan kemampuan untuk membedakan yang baik dan yang
buruk. Manusia memiliki pemahaman tentang apa yang akan, yang sedang
dan yang telah dibuatnya, bahkan mengerti pula akibat keputusannya baik
atau buruk.
Wujud Sifat Hakikat Manusia
10. Wujud Sifat Hakikat Manusia
4. Tanggung jawab
Ada tanggung jawab kepada diri sendiri, kepada masyarakat dan kepada Tuhan.
Tanggung jawab kepada diri sendiri berarti menanggung tuntutan kata hati, misalnya
dalam bentuk menyelesaiakan semua tugas dengan baik dan fokus kuliah. Tanggung
jawab kepada masyarakat berarti menanggung tuntutan norma-norma sosial yang
berlaku. Tanggung jawab kepada Tuhan berarti menanggung tuntutan norma-norma
agama.
5. Rasa kebebasan
Perasaan yang dimiliki oleh manusia untuk tidak terikat oleh sesuatu, selain terikat
(sesuai) dengan tuntutan kodrat manusia. Manusia bebas berbuat sepanjang tidak
bertentangan (sesuai) dengan tuntutan kodratnya sebagai manusia.
6. Kewajiban dan hak
Dua macam gejala yang timbul sebagai manifestasi dari manusia sebagai makhluk
sosial. Keduanya tidak bisa dilepaskan satu sama lain. Hak tak ada tanpa kewajiban, dan
sebaliknya.
11. DIMENSI MANUSIA
Keindividualan
• Setiap individu
memiliki keunikan
masing. Dengan
adanya
individualitas ini
maka setiap orang
memiliki kehendak,
perasaan, cita-cita,
kecenderungan,
semangat, daya
tahan yang
berbeda.
Kesosialan
• Sebagai makhluk
sosial, manusia
saling berinteraksi.
Hanya dalam
berinteraksi dengan
sesamanya, dalam
saling menerima
dan memberi
seseorang
menyadari dan
menghayati
kemanusiaannya.
Kesusilaan
• Dalam diri manusia
ada kemampuan
untuk berbuat
kebaikan dalam arti
susila atau moral,
seperti bersikap
jujur dan adil.
• Manusia susila
adalah manusia
yang memiliki nilai-
nilai, menghayati,
dan melaksanakan
nilai-nilai tersebut.
Keber-Agamaan
• Pada dasarnya
manusia adalah
makhluk religius.
Sebagai makhluk
religius, manusia
sadar dan meyakini
akan adanya
kekuatan Tuhan.
• Menyakini adanya
kehidupan
selanjutnya setelah
kematian.
Kesejarahan
• Manusia adalah
makhluk historis,
yang mampu
menghayati hidup
di masa lampau,
masa kini, dan
mampu membuat
rencana-rencana
kegiatan-kegiatan
dimasa yang akan
datang.
• Present Now Future
12. PERKEMBANGAN
MANUSIA
• Perkembangan manusia secara psikologi merupakan suatu yang
merujuk pada perubahan-perubahan tertentu yang terjadi dalam
kehidupan manusia.
• Perkembangan “ secara khusus diartikan sebagai perubahan-
perubahan yang bersifat kualitatif dan kuantitatif yang menyangkut
aspek-aspek mental psikologis manusia.
• Perkembangan masa hidup memiliki 2 macam perspektif atau
pandangan.
13. PERKEMBANGAN KOGNITIF
Kognitif adalah proses yang terjadi secara internal di dalam otak pada
waktu manusia sedang berpikir. Kemampuan kognitif berkembang
secara bertahap dan sejalan dengan perkembangan fisik dan
perkembangan syaraf-syaraf yang berada di dalam susunan syaraf pusat
atau otak.
Teori utama yang menjelaskan perkembangan kognitif adalah teori
yang disusun dan dikembangkan oleh Jean Piaget (1973).
14. Fase-fase Perkembangan Kognitif (Jean Piaget)
Fase
SensoriMotor
(0-2 Tahun)
Fase
Praoperasional
(2-7 Tahun)
Fase
Operasional
Konkrit
(7-11 Tahun)
Fase
Operasional
Formal
(11 Tahun - usia
dewasa)
16. KARAKTERISTIK SOSOK MANUSIA INDONESIA
Usaha Pendidikan Nasional dalam kerangka pembangunan di bidang pendidikan, meliputi :
1. Membentuk manusia seutuhnya sebagai manusia pembangunan yang tinggi dan mampu
mandiri.
2. Memberikan dukungan bagi perkembangan masyarakat, bangsa dan negara Indonesia
yang terwujud dalam ketahanan nasional yang tangguh.
3. Mencerdaskan bangsa dan meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia.
17. TUJUAN
PENDIDIKAN
NASIONAL
(dalam UU Nomor 20 TAHUN
2003 tentang Sisdiknas)
Pendidikan Nasional bertujuan untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia
Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan
bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti
luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan
jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri
serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan
18. KARAKTERISTIK MANUSIA INDONESIA SEUTUHNYA
BERDASARKAN PANDANGAN HIDUP PANCASILA
KARAKTERISTIK MANUSIA
BERKUALITAS, YANG BERCIRIKAN :
BERIMAN DAN BERTAKWA KEPADA
TUHAN YANG MAHA ESA, MEMILIKI
ILMU PENGETAHUAN, TANGGUH
DAN CERDAS.
KARAKTERISTIK MANUSIA
KOMPETITIF, YANG BERCIRIKAN :
BERETOS KERJA, PROFESIONAL,
BERTANGGUNG JAWAB, PRODUKTIF,
SEHAT JASMANI DAN SEHAT ROHANI,
SERTA BERORIENTASI KE MASA DEPAN.
CIRI SOSOK MANUSIA INDONESIA
SEPATUTNYA BERKAITAN DENGAN TIGA
HAL MENDASAR : MORAL, ILMU DAN
AMAL.
19. PANCASILA
SEBAGAI
FALSAFAH
PENDIDIKAN
Ada empat dimensi yang sepatutnya dipertimbangkan
dalam membentuk manusia Indonesia seutuhnya yaitu :
Dimensi
intelektual
Dimensi
Sosial
Dimensi
personal
Dimensi
produktivitas
Pancasila sebagai falsafah bangsa secara nyata
mewarnai manusia Indonesia seutuhnya dan dasar bagi
pembentukan manusia Indonesia seutuhnya
20. Dimensi manusia Indonesia yang seharusnya
1. Dimensi Intelektual
• Sosok manusia Indonesia yang memiliki ilmu pengetahuan, terampil dalam mengkomunikasikan
pengetahuan dan kemampuan memecahkan masalah yang dihadapi serta tidak apriori terhadap
pengetahuan orang lain
2. Dimensi Sosial
• Yaitu sosok manusia Indonesia yang memiliki hubungan antar-manusia, hubungan manusia dengan
lingkungannya, tahu hak dan kewajiban sebagai warga negara, kesetiaan kepada negara, serta
keanggotaannya dalam organisasi yang produktif
3. Dimensi Personal
• Yaitu sosok manusia Indonesia yang memiliki pertumbuhan fisik dan kesehatan (kualitas fisik), serta
emosional, kesehatan mental, mempunyai nilai-nilai religius, mempunyai nilai rasa estetis, adanya
kemampuan untuk mengembangkan diri
4. Dimensi Produktivitas
• Yaitu sosok manusia Indonesia yang memiliki kesanggupan memilih keahlian/pekerjaan yang sesuai
dengan kemampuannya, kemampuan untuk mempertinggi keterampilan, keserasian hidup berkeluarga,
mampu menempatkan diri sebagai konsumen yang baik dan produsen yang baik, kreatif dan berkarya
21. Rangkuman
Manusia dan pendidikan tidak dapat dipisahkan, karena pendidikan dilaksanakan
bertujuanan untuk mengembangkan seluruh potensi positif manusia.
Melalui Pendidikan diharapkan semua potensi positif manusia dapat diaktualisasikan ke
taraf yang lebih sempurna.
Berdasarkan pemikiran ini, maka para mahasiswa atau calon pendidik perlu memahami
manusia dari berbagai perspektif yakni dari perspketif: pola pemikiran bilogis, pola
pemikiran psikologis, pola pemikiran sosial-budaya, dan pola pemikiran religius.
Objek psikologi perkembangan adalah perkembangan manusia sebagai pribadi. Perkembangan pribadi manusia ini berlangsung sejak konsepsi sampai mati.
Pertama, pendekatan tradisional (traditional approach) adalah pendekatan yang menekankan perkembangan pada perubahan ekstrim dari lahir hingga masa remaja saja. Sedangkan yang kedua, pendekatan masa hidup (the life-span approach) adalah pendekatan yang menekankan pada perubahan perkembangan terjadi selama masa hidup manusia.
Fase Sensorimotor ( 0- 2 tahun )
Merupakan fase pertama dari empat fase perkembangan kognitif. Perkembangan kognitif pada fase Sensomotor adalah Reflek sederhana, Kebiasaan pertama dan pengulangan reaksi tahap pertama, Pengulangan reaksi tahap kedua, Koordinasi pengulangan reaksi gerakkan mata dan tangan dengan sengaja, Circular reactions, Internalization of Scheme).
Fase Praoperasioanal ( 2 – 7 tahun )
Ciri utama dari fase ini berpikir simbolik dan berpikir intuitif, egosentris, dan animisme serta suka mendenganrkan dongeng. Fase ini ditandai dengan berkembangnya fungsi kognitif seperti, Fungsi simbolik, Berpikir intuitif,
Fase Operasi Kongkrit ( 7 – 11 tahun )
Fase ini terjadi perkembangan aspek-aspek kognitif seperti, Seriasi, Transitivity, Klasifikasi, Decentering, Reversibility, Penghilangan sifat egosentris, dan kemampuan dalam memecahkan masalah secara kongkrit.
4. Fase Operasi Formal ( 11 tahun - usia dewasa )
Dalam fase ini cara berpikir anak berpindah dari berpikir secara kongkrit ke cara operasi formal. Anak telah mampu melakukan proses pikir rasional dan mampu memecahkan masalah secara ilmiah yaitu proses berpikir yang dilakukan secara sistematis, yang dimulai dari masalah, pemahaman terhadap masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan dan memverifikasi data dan mengambil kesimpulan yaitu apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak. Pada usia pubersitas anak mulai berpikir tentang jati dirinya dan proyeksi dirinya dimasa depan. Selanjutnya kesadaran tentang jati diri akan mempengaruhi sudut pandang anak pada usia dewasa tentang aspek-aspek sosial yang berkembang sesuai dengan perkembangan kesadaran pada dirinya yang berada di antara orang di sekitarnya.