SlideShare a Scribd company logo
1 of 48
ADAB MURID
KEPADA GURU
Ragam Potensi Kecerdasan Anak
Potensi Spiritual
• Mampu menghadirkan
Tuhan/Keimanan dalam setiap
aktifitas.
• Kegemaran berbuat untuk Allah.
• Disiplin Beribadah
• Sabar berupaya
• Berterima kasih/bersyukur atas
pemberian Tuhan kepada kita.
Potensi Jasmani
•Sehat secara medis
•Tahan cuaca
•Tahan bekerja keras
Potensi Perasaan
• Mengendalikan emosi
• Mengerti perasaan
orang lain
• Senang bekerjasama
• Menunda kepuasan
sesaat
• Berkepribadian stabil
Potensi Akal
•Kemampuan berhitung
•Kemampuan Verbal
•Kemamuan spasial
•Kemampuan Membedakan
•Kemampuan membuat daftar
prioritas.
Potensi sosial
• Senang berkomunikasi
• Senang menolong
• Senang berteman
• Senang membuat orang
lain senang
• Senang bekerjsama
Kecenderungan Sikap
Penyedih
/Dingin
Bergejolak
/Panas
Berhati
Tenang, Sejuk
Bersemangat
Gembira
Penuh
Semangat
Hangat
Tidak Stabil
Introvert Ekstrovet
Stabil
Sangat Murung, Tegang
Tidak Bersemangat, penuh
perhitungan, Kaku,
Dingin, Pendiam, Pasif
Perasa Tidak Tenang;
Agresif Negatif;
Berubah-ubah
Optimis; Aktif
Bermasyarakat;
Orientasi Bergembira;
Pemimpin Merdeka;
Fleksibel/Memahami
Perbedaan; Senang
Berkomunikasi
Hati-hati; Tenggang
Rasa; Damai;
Terkendali
Dapat dipercaya;
Emosi Seimbang
Tabel 2. Distribusi pengetahuan Responden tentang
Pendidikan Etika dalam membangun karakter
Pengetahuan (Persepsi) Frekuensi %
baik 222 72,55
cukup 84 17,45
?
Setiap Anak, lahir ke dunia ini…
 Dengan membawa nilai-nilai
kehidupan…
 Setiap anak, pada dasarnya sangat
jujur… mempunyai rasa keadilan…
penuh kasih sayang, … yang
ditanam oleh PENCIPTA di dalam
kodrat setiap orang.
 Setiap orang dilengkapi oleh
POTENSI bawaan (untuk berpikir,
merasa & mampu berprilaku) baik
…
Namun demikian, …
 Bagaimana seorang anak
mengembangkan watak
suka berbohong… perilaku-
perilaku negatif (seperti
suka marah, mengamuk,
keras kepala, suka
mengejek dan memukul
temannya…?)
 Apakah ini karakter
bawaan?
LIMA SISTEM EKOLOGI MENURUT BRONFENBRENNER
Perilaku yang terus diulang-ulang, makin lama makin tertanam
dalam, menjadi kebiasaan, kemudian menjadi sifat … dan menjadi
bagian dari kepribadian…
Upaya penanaman nilai, yang terus-
menerus tanpa henti-henti dalam
kebersamaan … pelan-pelan akan
berhasil tertanam makin lama makin
dalam, membentuk sifat, kebiasaan dan
kepribadian
Etika hanya dapat ditumbuhkan dari dalam diri anak,
melalui pengalaman langsung (baik di rumah, pun di
sekolah) Hingga anak memiliki kepekaan (etika)
misalnya cara minta sesuatu, “selalu dengan mengatakan
minta tolong…”
Membuang sampah, selalu pada
tempat sampah
Tabel 3. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang
Pendidikan Etika dalam membangun Karakter Bangsa
berdasarkan PS yang ditempuh
Pengetahuan
Jurusan
Baik cukup
MIPA (matematika dan Biologi) 36 96
Bahasa-IPS (bhs Ind, Bhs Ing dan CH) 48 126
X2
hitung = 4,8 > X2
(1;0,95) = 3,84
• Dari hasil penelitian didapat bahwa pengetahuan
responden tentang pendidikan etika sudah baik.
Jenis Jurusan yang ditempuh ternyata
membedakan pengetahuan responden tentang
pendidikan etika. Responden dari jurusan Bahasa
dan Sosial mempunyai pengetahuan yang agak
lebih tinggi dibandingkan responden jurusan
MIPA , kondisi ini dimungkinkan karena di jurusan
Bahasa dan IPS ada mata kuliah-mata kuliah yang
terkait dengan pendidikan etika, sehingga sangat
wajar kalau pengetahuan tentang etika mereka
agak lebih tinggi.
PENGERTIAN
Etika -- bahasa Yunani: Ethos = kebiasaan atau watak.
bahasa Perancis: etiquette = etiket berarti kebiasaan atau
cara bergaul, berprilaku yang baik.
Etika lebih merupakan pola perilaku atau kebiasaan yang baik dan
dapat diterima oleh lingkungan, pergaulan seseorang atau sesuatu
organisasi tertentu, pandangannya, seseorang dapat menilai apakah
etika yang digunakan atau diterapkan itu bersifat baik atau buruk.
(Sinurat, 2009)
Skema Etika :
Etika Umum Etika Individual Sikap thd sesama Biomedis
Etika Keluarga Bisnis
Etika Sosial Etika Gender Hukum
Etika Etika Profesi Ilmu Pengetahuan
Etika Politik
Etika Lingkungan Kritik Ideologi Pendidikan
Etika Khusus Dsb
Pengertian Etika
Kamus besar bahasa indonesia terbitan departemen
P&K (1988) merumuskan pengertian etika dalam tiga
arti sbb :
• Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang
hak dan kewajiban moral
• Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan
akhlak
• Nilai mengenai benar dan salah yang dianut
masyarakat
Menurut Salomon (2001), etika dapat dikelompokan
menjadi dua definisi :
• Etika merupakan karakter individu, dalam hal ini
termasuk bahwa orang yang beretika adalah orang
yang baik. Pengertian ini disebut pemahaman
manusia sebagai individu yang beretika
• Etika merupakan hukum sosial. Etika merupakan
hukum yang mengatur, mengendalikan serta
membatasi perilaku manusia
Etika, Filsafat, dan Ilmu Pengetahuan
ETIKA
Ilmu Pengetahuan
FILSAFAT
Jaringan Norma-Norma
Norma:
Ukuran
Tindakan
Khusus:
Berlaku dalam
Situasi tertentu
Umum:
Berlaku dalam
Segala situasi
Aturan bahasa
Aturan Permainan
Tata Tertib
Etiket
Hukum
Moral
Aturan Tindakan untuk
Sopan Santun
Aturan Tindakan untuk
Ketertiban Umum
Aturan Tindakan untuk
Kebaikan Manusia
Norma Khusus Vs Norma Umum
• Pak Imam adalah seorang dosen yang buruk, karena
dalam mengajar selalu dengan cara membaca teks
sehingga membuat mahasiswanya mengantuk.
• Tetapi ia orang yang sopan karena memakai baju
yang rapih dan selalu menyapa orang dengan ramah.
Selain itu ia jujur dan dapat dipercaya. Ia selalu
bersikap adil.
• Secara khusus, sebagai dosen, pak Imam itu buruk.
Tetapi secara umum ia orang yang sopan dan baik
hati.
Etika dan Hukum
• Etika dan hukum sama sekali
tidak mempunyai hubungan.
• Kalaupun ada, bisa disebut etika
sebagai hukum non-formal yang
sangat longgar.
Etika Vs Hukum
• Berdasarkan
kesepakatan
yang longgar.
• Tidak memiliki
sangsi
• Diundangkan
secara formal
dan tegas.
• Tuntutan
sangsinya
jelas.
Etika dan Moral
• Sama-sama menyangkut prilaku dari
manusia. Hewan tidak memerlukan
etiket, apalagi moral.
• Sama-sama mengatur tindakan manusia
secara normatif, dengan ukurannya
sendiri-sendiri.
Etika Vs Moral
• Hanya menilai cara
bertindak
• Hanya berlaku
dalam pergaulan
(ketika ada orang
lain)
• Sangat relatif,
tergantung budaya
• Menilai segi
lahiriah dari
manusia
• Menilai substansi
tindakan
• Berlaku sepanjang
hidup (ada atau
tidak ada orang
lain)
• Lebih bersifat
universal
• Menyangkut
manusia dari
dalamnya.
Tabel 4. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang
Pendidikan etika dalam membangun Karakter Bangsa
berdasarkan Semester Kuliah yang ditempuh
Pengetahuan
Jenis kelamin
cukup baik
Semester II 25 102
Semester III s/d VIII 59 120
X2
hitung = 2,50 >2
(1;0,95) = 3,84
• Dilihat dari semester dimana responden sedang
menempuh kuliah ternyata juga tidak
membedakan pengetahuan responden tentang
pendidikan etika. Hal ini dimungkinkan karena
responden baik yang berasal dari mahasiswa
semester II maupun dengan mahasiswa semester
diatasnya dapat memperoleh pendidikan etika
melalui media massa, majalah, pendidikan-
pendidikan diluar formal, tanpa mereka
memperoleh di bangku perkuliahan.
Hakekat Karakter
• Karakter adalah kumpulan tata nilai yang menuju pada suatu sistem, yang
melandasi pemikiran, sikap, dan perilaku yang ditampilkan Philips,2008).
Koesoema A (2007) memahami bahwa karakter sama dengan kepribadian.
Kepribadian dianggap sebagai ”ciri, atau karakteristik, atau gaya, atau sifat khas
dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima dari
lingkungan,
• Winnie (2005), memahami bahwa istilah karakter memiliki dua pengertian
tentang karakter. Pertama, ia menunjukkan bagaimana seseorang bertingkah
laku. Apabila seseorang berperilaku tidak jujur, kejam, atau rakus, tentulah
orang tersebut memanifestasikan perilaku buruk. Sebaliknya, apabila seseorang
berperilaku jujur, suka menolong, tentulah orang tersebut memanifestasikan
karakter mulia. Kedua, istilah karakter erat kaitannya dengan ‘personality’.
Seseorang baru bisa disebut ‘orang yang berkarakter’ (a person of character)
apabila tingkah lakunya sesuai kaidah moral.
• Karakter lebih dekat dengan akhlaq, yaitu spontanitas manusia dalam bersikap,
atau melakukan perbuatan yang telah menyatu dalam diri manusia sehingga
ketika muncul tidak perlu dipikirkan laig (Imam Ghozali).
Hakekat Karakter
Dari pendapat di atas difahami bahwa karakter itu
berkaitan dengan kekuatan moral, berkonotasi
‘positif’, bukan netral. Jadi, ‘orang berkarakter’
adalah orang yang mempunyai kualitas moral
(tertentu) positif. Dengan demikian, pendidikan
membangun karakter, secara implisit
mengandung arti membangun sifat atau pola
perilaku yang didasari atau berkaitan dengan
dimensi moral yang positif atau baik, bukan yang
negatif atau buruk (Anwar,2009).
FUNGSI KARAKTERFUNGSI KARAKTER
 Selain memperkecil resiko kehancuran, karakter juga menjadi
modal yang sangat penting untuk bersaing dan bekerja sama
secara tangguh dan terhormat di tengah-tengah bangsa lain.
 Karakterlah yang membuat bangsa Jepang cepat bangkit
sesudah kekalahannya dalam Perang Dunia II dan meraih kembali
martabatnya di dunia internasional.
 Karakterlah yang membuat bangsa Vietnam tidak bisa
ditaklukkan, bahkan mengalahkan dua bangsa yang secara
teknologi dan ekonomi jauh lebih maju, yaitu Perancis dan
Amerika.
 Pembangunan karakterlah yang membuat Korea Selatan
sekarang jauh lebih maju dari Indonesia, walaupun pada tahun
1962 keadaan kedua negara secara ekonomi dan teknologi
hampir sama.
 Pembangunan karakterlah yang membuat para pejuang
kemerdekaan berhasil menghantar bangsa Indonesia ke gerbang
kemerdekaannya (Gedhe Raka, 1997 ).
Taburlah pemikiran maka Anda akan menuai tindakan;
Taburlah tindakan dan Anda akan menuai kebiasaan;
Taburlah kebiasaan dan Anda akan menuai karakter;
Taburlah karakter dan Anda akan menuai masa depan.
Ralph Waldo Emerson
Tabel 5.
Sikap responden tentang pendidikan etika dalam
membangun Karakter Bangsa di sekolah
No URAIAN Setuju Tidak
f % f %
1 Perlunya pendidikan etika di sekolah dasar
dan menengah
306 100 0 0
2 Pendidikan etika menjadi pelajaran
tersendiri di sekolah
156 50, 98 150 49,02
3 Pendidikan etika di sekolah memuat
penanaman moral, etika dan agama
300 98, 04 6 1,96
4 Pendidikan etika memuat pencegahan
terhadap tindak kejahatan .
302 98,69 4 1,31
5 Terjadinya kenakalan remaja karena tidak
adanya pendidikan etika di sekolah
138 45,09 168 54,91
6 Pendidikan etika akan meningkatkan akhlak
dan budi pekerti pada siswa.
297 97,06 9 2,94
32
1. Mewujudkan masyarakat berakhlak
mulia, bermoral, beretika,
berbudaya, beradab
2. Mewujudkan bangsa yang berdaya
saing
3. Mewujudkan masyarakat demokratis
berlandaskan hukum
4. Mewujudkan Indonesia aman, damai,
dan bersatu
5. Mewujudkan pemerataan
pembangunan dan berkeadilan
6. Mewujudkan Indonesia asri dan
lestari
7. Mewujudkan Indonesia menjadi
negara kepulauan yang mandiri,
maju, kuat, dan berbasiskan
kepentingan nasional
8. Mewujudkan Indonesia berperan
penting dalam pergaulan dunia
internasional
MISI 2005-2025
• Melindungi
tumpah darah
• Memajukan
kesejahteraan
umum
• Mencerdaskan
kehidupan
bangsa
• Ikut
melaksanakan
ketertiban
dunia
MAJU
MANDIRI
ADIL
MAKMUR
VISI
2005-2025
Tujuan negara
(UUD 45)
ARAHAN RPJPN 2005-2025
33
Karakter Bangsa:
 Tangguh
 Kompetitif
 Akhlak Mulia
 Bermoral
Mantapnya budaya
bangsa:
 Peradaban
 Harkat
 Martabat
 Jati diri
 Kepribadian
Pembangunan Agama:
- Agama sbg landasan moral & etika
- Membina akhlak mulia, etos kerja, menghargai
prestasi
- Meningkatkan kerukunan hidup, saling percaya
dan harmonisasi
Pembangunan & Pemantapan Jati Diri Bangsa:
- Karakter bangsa & sistem sosial berakar, unik,
modern, unggul
- Pembangunan olahraga: peningkatan budaya dan
prestasi olahraga
Pengembangan budaya inovatif berorientasi Iptek:
- Penghargaan masyarakat terhadap Iptek
- Pengembangan tradisi iptek
- Pengungkapan kreativitas melalui kesenian
SASARAN POKOK
MISI 1: Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral,
beretika, berbudaya, beradab
ARAH PEMBANGUNAN
Etos Kerja
Harkat
Martabat
Jatidiri
Saling percaya
Harmonis
Rukun
Akhlak Mulia
Orientasi Iptek
Bermoral
Sehat
Berpendidikan
Kompetitif
Tangguh
Kreatif
Kreatif
Kualitas hidup
Perempuan & Anak
Berpendidikan
Harmonis
Harmonis
Toleran
Saling percaya
Peran Pembangunan SDM terhadap Misi Pembangunan
Misi 1:
Berakhlak,
bermoral,
beretika,
berbudaya
Misi 2:
Bangsa
Berdaya
Saing
Misi 3:
Demokratis
berlandaskan
Hukum
Misi 4:
Aman,
Damai,
Bersatu
Misi 5:
Pemerataan
Pembangunan
& Berkeadilan
Misi 6:
Asri dan
Lestari
Misi 7:
Neg. kepulauan
yg mandiri,
maju, kuat
Misi 8:
Peran dalam
Pergaulan
Internasional
Maju
Mandiri
Adil
Makmur
Insan
SumberDaya
Jatidiri
Berpendidikan
Akhlak Mulia
Berpendidikan
Kompetitif
ANALISA SITUASI
 Kondisi manusia
Indonesia saat ini
 Faktor-faktor yang
berpengaruh
 IPM, IPG, IKM
LINGKUNGAN STRATEGIS (Peluang dan Tantangan)
Demokratisasi
Desentralisasi
Kesinambungan fiskal
Kesetaraan gender
Globalisasi
Komitmen global
Penyakit lintas negara
Kelembagaan
ISU STRATEGIS
 Jumlah dan struktur
umur penduduk
 Karakter manusia
Indonesia
 Akses dan kualitas
pelayanan sosial dasar
 Kesenjangan
PEMBANGUNAN MANUSIA
INDONESIA
• Arah Kebijakan
• Strategi
• Program
• Kegiatan
LANDASAN HUKUM
•UUD 1945 - UU Kesehatan
RPJPN 2005-2025 - UU Pendidikan
RPJM 2005-2009 - dll
MANUSIA
INDONESIA
MASA DEPAN
Tangguh
Berkompetitif
Berakhlak Mulia
Bermoral
Sehat
Berpendidikan
SASARAN
RPJM
2010-2014
Kerangka Pikir Pembangunan Manusia Indonesia
5 faktor krusial untuk meningkatkan &
menganalisa profesionalisme
Profesionalism
Habits /
Kebiasaan
Knowledge
/ Ilmu
Pengetahuan
Skill /
Keterampilan
Ethic / Etika
Attitude /
Sikap
(Rachman,2010)
37
PENDIDIKAN FORMAL & NON FORMAL
PENDIDIKAN INFORMAL
Perilaku
Berkarakter
MASYA-
RAKAT
Agama, Pancasila,
UUD 1945,
UU No. 20/2003 ttg
Sisdiknas
Teori
Pendidikan,
Psikologi,
Nilai, Sosial
Budaya
Pengalaman terbaik
(best practices)dan
praktik nyata
Nilai-nilai
Luhur
PERANGKAT PENDUKUNG
Kebijakan, Pedoman, Sumber Daya,
Lingkungan, Sarana dan Prasarana,
Kebersamaan, Komitmen pemangku
kepentingan.
KELUARGASATUAN
PENDIDIKAN
PROSES PEMBUDAYAAN DAN
PEMBERDAYAAN MENUJU
PRILAKU BERKARAKTER
PERAN
PENDIDIK
(Suyatno, 2010)
KEGIATAN
KESEHARIAN DI
RUMAH
KEGIATAN
EKSTRA
KURIKULER
Integrasi ke dalam kegiatan
Ektrakurikuler Pramuka, Olahraga,
Karya Tulis, Dsb.
Integrasi ke dalam KBM
pada setiap Mapel
Pembiasaan dalam kehidupan
keseharian di satuan pendidikan
Penerapan pembiasaan
kehidupan keseharian di rumah
yang sama dengan di satuan
pendidikan
STRATEGI MIKRO DI SEKOLAH
38
BUDAYA SEKOLAH:
(KEGIATAN/KEHIDUPAN
KESEHARIAN DI SATUAN
PENDIDIKAN)
SD
SMP
PT
SMA
Pendidikan
KARAKTER
“…pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya
budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intellect), dan tubuh anak.
Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan
kesempurnaan hidup anak-anak kita..” (Ki Hajar Dewantoro)
Pendidikan Komprehensif:
Ilmu Pengetahuan, Budi Pekerti (Akhlak, Karakter), Kreativitas, Inovatif
Pendidikan
AKADEMIK
DSB
Upaya terencana untuk membantu orang untuk
memahami, peduli, dan bertindak atas nilai-nilai
etika/ moral.
Mengajarkan kebiasaan berpikir dan berbuat yang
membantu orang hidup dan bekerja bersama-sama
sebagai keluarga, teman, tetangga, masyarakat, dan
bangsa.
PENDIDIKAN
KARAKTER ITU APA?
IMPLEMENTASI
PENDIDIKAN
KARAKTER
Perkembangan hubungan
antara siswa, guru, dan
masyarakat
Masyarakat peserta
didik yang peduli
Pembelajaran
emosional dan sosial
Keadilan, rasa hormat,
dan kejujuran
Kesempatan
mempraktekkan
prilaku moralnya
Fokus dalam
memecahkan
masalah
Kerjasama dan
kolaborasi
Kelas
demokrasi
PERAN
GURU
SEBAGAI
PENDIDIK
Terlibat dalam proses pembelajaran
menjadi model
Menjadi model bagi siswa
Memberikan pemahaman
Melakukan refleksi
Menjelaskan nilai
baik dan buruk
Menerapkan metode
pembelajaran
Menciptakan
lingkungan
belajar
Memperhatik
-an keunikan
siswa
PILAR-PILAR
PENGEMBANGAN KARAKTER
Nilai-nilai Luhur
Pilar
Lembaga
Pendidikan
Peran Pendidik
Religius Keluarga
Pendidikan
formal dan
Pendidikan non
formal
 terlibat dalam proses pembelajaran
 menjadi contoh tauladan kepada siswanya
dalam berprilaku dan bercakap
 mendorong siswa aktif dalam pembelajaran
melalui penggunaan metode pembelajaran
yang variatif
Cerdas
Sekolah
 mendorong dan membuat perubahan
 membantu dan mengembangkan emosi dan
kepekaan sosial siswa
 menunjukkan rasa kecintaan kepada siswa
Moderat
Pendidikan
informal
 menunjukkan nilai-nilai moralitas bagi anak-
anaknya
Masyarakat
 memiliki kedekatan emosional kepada anak
dengan menunjukkan rasa kasih sayang
Mandiri
 memberikan lingkungan yang kondusif bagi
pengembangan karakter anak
 mengajak anak-anaknya untuk senantiasa
mendekatkan diri kepada Allah
KESIMPULAN
1. Pengetahuan Mahasiswa mengenai pendidikan etika
rata-rata bernilai baik. Faktor Jurusan yang ditempuh
mahasiswa membedakan responden mengenai
pengetahuan pendidikan etika yang dimilikinya,
sedangkan faktor lama kuliah (semester dimana
responden sedang kuliah) tidak membedakan dalam
pemilikan pengetahuan tentang pendidikan etika
dalam membangun karakter bangsa.
2. Sikap mahasiswa menganggap :
perlu pemberlakuan pendidikan etika dalam membangun
karakter di sekolah; pendidikan etika dalam membangun
karakter bangsa memuat penanaman moral dan agama;
bahwa pendidikan etika dapat mencegah terhadap tindak
kejahatan dan menganggap bahwa pendidikan etika dan
membangun karakter bangsa akan meningkatkan akhlak
dan budi pekerti siswa.
Namun mahasiswa menganggap bahwa pendidikan etika
menjadi pelajaran tersendiri di sekolah hanya 50,59% dan
menganggap terjadinya kenakalan remaja karena tidak
adanya pendidikan etika yang terkait dalam membangun
karakter bangsa di sekolah hanya 45,09%.
Saran.
1. Perlu adanya penelitian yang lebih mendalam tentang
pengetahuan pendidikan etika, dengan mengungkap
dari siswa-siswa SD, SLTP, SMU dan Perguruan Tinggi
untuk menggali seberapa jauh pendidikan etika yang
bisa membangaun karakter bangsa.
2. Perlu ada penelitian yang lebih mendalam tentang
pendidkan etika, dengan mengungkap dari tokoh-
tokoh masyarakat, yang meliputi ulama, pejabat,
dokter,psikolog untuk menggali model-model
pendidikan etika yang yang perlu diberikan kepada
anak-anak di sekolah yang bisa membangun karakter
bangsa.
Naik sepeda jengki diatas karang,
kalau gak hati2 bisa tersungkur jatuh ke jurang.
Gak baik mendata rejeki orang.
Kalau gak hati2 rasa syukur jadi brkurang.
Siang2 minum jus nangka,
setelah makan dijamu panitia minum es puter.
Biasakan hidup dengan ber-etika,
karena akan membuatmu jadi orang yg berkarakter.
"Ya Allah,aku memohon kpdMU agr sll bs
mengingatMU,brsyukur kpdMU,& bribadah dg baik
kpdMU"(HR Abu Dawud).Amin3x
Wassalamu ‘alaikum Wr Wb

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Aqiqah
AqiqahAqiqah
Aqiqah
 
Adab menuntut ilmu
Adab menuntut ilmuAdab menuntut ilmu
Adab menuntut ilmu
 
Thaharah
ThaharahThaharah
Thaharah
 
Ppt thaharah
Ppt thaharahPpt thaharah
Ppt thaharah
 
Ppt sholat
Ppt  sholatPpt  sholat
Ppt sholat
 
Menjaga lidah
Menjaga lidahMenjaga lidah
Menjaga lidah
 
Kelas 9.Bab 2 Jujur dan Menepati janji
Kelas 9.Bab 2 Jujur dan Menepati janjiKelas 9.Bab 2 Jujur dan Menepati janji
Kelas 9.Bab 2 Jujur dan Menepati janji
 
Power point kd 3.6 jujur
Power point kd 3.6 jujurPower point kd 3.6 jujur
Power point kd 3.6 jujur
 
Adab Terhadap Orangtua dan Guru
Adab Terhadap Orangtua dan GuruAdab Terhadap Orangtua dan Guru
Adab Terhadap Orangtua dan Guru
 
Media dan LKPD Puasa.pdf
Media dan LKPD Puasa.pdfMedia dan LKPD Puasa.pdf
Media dan LKPD Puasa.pdf
 
Power point wudhu
Power point wudhuPower point wudhu
Power point wudhu
 
Fiqh 4 Tanda-tanda Baligh
Fiqh 4 Tanda-tanda BalighFiqh 4 Tanda-tanda Baligh
Fiqh 4 Tanda-tanda Baligh
 
Ppt zakat yuli s.b. uin suka
Ppt zakat yuli s.b. uin sukaPpt zakat yuli s.b. uin suka
Ppt zakat yuli s.b. uin suka
 
Thaharah, hadas, najis
Thaharah, hadas, najisThaharah, hadas, najis
Thaharah, hadas, najis
 
PPT tentang PUASA
PPT tentang PUASAPPT tentang PUASA
PPT tentang PUASA
 
MENUNTUT ILMU
MENUNTUT ILMUMENUNTUT ILMU
MENUNTUT ILMU
 
Ppt zakat fitrah
Ppt zakat fitrahPpt zakat fitrah
Ppt zakat fitrah
 
PPT Sholat fardhu
PPT Sholat fardhuPPT Sholat fardhu
PPT Sholat fardhu
 
Adab kepada teman
Adab kepada temanAdab kepada teman
Adab kepada teman
 
Ppt akhlak terpuji
Ppt akhlak terpujiPpt akhlak terpuji
Ppt akhlak terpuji
 

Similar to Adab murid kepada guru

20110519_pres of kolo2cium (Pak_ ponco).pptx
20110519_pres of kolo2cium (Pak_ ponco).pptx20110519_pres of kolo2cium (Pak_ ponco).pptx
20110519_pres of kolo2cium (Pak_ ponco).pptxLiusKartono1
 
Membangun Karakter Disiplin Kepada Taruna Di Poltek SSN
Membangun Karakter Disiplin Kepada Taruna Di Poltek SSNMembangun Karakter Disiplin Kepada Taruna Di Poltek SSN
Membangun Karakter Disiplin Kepada Taruna Di Poltek SSNSeta Wicaksana
 
Lanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptx
Lanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptxLanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptx
Lanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptxkikiaisyah
 
PowerPoint ETIKA dan BUDI PEKERTI-2.ppt
PowerPoint ETIKA dan BUDI PEKERTI-2.pptPowerPoint ETIKA dan BUDI PEKERTI-2.ppt
PowerPoint ETIKA dan BUDI PEKERTI-2.pptMochamadRizal26
 
Pendidikan Karakter (New Style)
Pendidikan Karakter (New Style)Pendidikan Karakter (New Style)
Pendidikan Karakter (New Style)Christian Lokas
 
Tahap dan tugas perkembangan
Tahap dan tugas perkembanganTahap dan tugas perkembangan
Tahap dan tugas perkembanganameliaresti
 
PENDIDIKAN-KARAKTER-1.pptx
PENDIDIKAN-KARAKTER-1.pptxPENDIDIKAN-KARAKTER-1.pptx
PENDIDIKAN-KARAKTER-1.pptxwongjowo30
 
Makalah etika profesi depandi enda
Makalah etika profesi   depandi endaMakalah etika profesi   depandi enda
Makalah etika profesi depandi endaDevandy Enda
 
4. pembentangan bahan moral 2015 guru
4. pembentangan bahan moral 2015 guru4. pembentangan bahan moral 2015 guru
4. pembentangan bahan moral 2015 guruHana Danial
 
Ilmu sosial & budaya dasar
Ilmu sosial & budaya dasarIlmu sosial & budaya dasar
Ilmu sosial & budaya dasarbudinhm
 
Makalah Etika, Moral, Akhlak (Agama)
Makalah Etika, Moral, Akhlak (Agama) Makalah Etika, Moral, Akhlak (Agama)
Makalah Etika, Moral, Akhlak (Agama) Aisyah Turidho
 
Pendidikan moral upaya mendidik generasi seutuhnya
Pendidikan moral upaya mendidik generasi seutuhnyaPendidikan moral upaya mendidik generasi seutuhnya
Pendidikan moral upaya mendidik generasi seutuhnyaYanuar Hadi Saputro
 
K01947 20180426221408 k 2 interaksi dan pembelajaran hms
K01947 20180426221408 k 2 interaksi dan pembelajaran hmsK01947 20180426221408 k 2 interaksi dan pembelajaran hms
K01947 20180426221408 k 2 interaksi dan pembelajaran hmsJANGAN TENGOK
 
1. Hubungan Karakter & Kepribadian.pptx
1. Hubungan Karakter & Kepribadian.pptx1. Hubungan Karakter & Kepribadian.pptx
1. Hubungan Karakter & Kepribadian.pptxhidaarliani2
 

Similar to Adab murid kepada guru (20)

20110519_pres of kolo2cium (Pak_ ponco).pptx
20110519_pres of kolo2cium (Pak_ ponco).pptx20110519_pres of kolo2cium (Pak_ ponco).pptx
20110519_pres of kolo2cium (Pak_ ponco).pptx
 
Membangun Karakter Disiplin Kepada Taruna Di Poltek SSN
Membangun Karakter Disiplin Kepada Taruna Di Poltek SSNMembangun Karakter Disiplin Kepada Taruna Di Poltek SSN
Membangun Karakter Disiplin Kepada Taruna Di Poltek SSN
 
Lanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptx
Lanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptxLanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptx
Lanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptx
 
PowerPoint ETIKA dan BUDI PEKERTI-2.ppt
PowerPoint ETIKA dan BUDI PEKERTI-2.pptPowerPoint ETIKA dan BUDI PEKERTI-2.ppt
PowerPoint ETIKA dan BUDI PEKERTI-2.ppt
 
Tugas makalah
Tugas makalahTugas makalah
Tugas makalah
 
Buku ajar 1 MPKT A
Buku ajar 1 MPKT ABuku ajar 1 MPKT A
Buku ajar 1 MPKT A
 
Pendidikan Karakter (New Style)
Pendidikan Karakter (New Style)Pendidikan Karakter (New Style)
Pendidikan Karakter (New Style)
 
Akhlak (cb lickona)
Akhlak (cb lickona)Akhlak (cb lickona)
Akhlak (cb lickona)
 
Tahap dan tugas perkembangan
Tahap dan tugas perkembanganTahap dan tugas perkembangan
Tahap dan tugas perkembangan
 
Ciri ciri moral
Ciri ciri moralCiri ciri moral
Ciri ciri moral
 
PENDIDIKAN-KARAKTER-1.pptx
PENDIDIKAN-KARAKTER-1.pptxPENDIDIKAN-KARAKTER-1.pptx
PENDIDIKAN-KARAKTER-1.pptx
 
Etika profesi
Etika profesiEtika profesi
Etika profesi
 
Makalah etika profesi depandi enda
Makalah etika profesi   depandi endaMakalah etika profesi   depandi enda
Makalah etika profesi depandi enda
 
4. pembentangan bahan moral 2015 guru
4. pembentangan bahan moral 2015 guru4. pembentangan bahan moral 2015 guru
4. pembentangan bahan moral 2015 guru
 
Ilmu sosial & budaya dasar
Ilmu sosial & budaya dasarIlmu sosial & budaya dasar
Ilmu sosial & budaya dasar
 
Makalah Etika, Moral, Akhlak (Agama)
Makalah Etika, Moral, Akhlak (Agama) Makalah Etika, Moral, Akhlak (Agama)
Makalah Etika, Moral, Akhlak (Agama)
 
Pendidikan moral upaya mendidik generasi seutuhnya
Pendidikan moral upaya mendidik generasi seutuhnyaPendidikan moral upaya mendidik generasi seutuhnya
Pendidikan moral upaya mendidik generasi seutuhnya
 
K01947 20180426221408 k 2 interaksi dan pembelajaran hms
K01947 20180426221408 k 2 interaksi dan pembelajaran hmsK01947 20180426221408 k 2 interaksi dan pembelajaran hms
K01947 20180426221408 k 2 interaksi dan pembelajaran hms
 
1. Hubungan Karakter & Kepribadian.pptx
1. Hubungan Karakter & Kepribadian.pptx1. Hubungan Karakter & Kepribadian.pptx
1. Hubungan Karakter & Kepribadian.pptx
 
Powerpoint bk
Powerpoint bkPowerpoint bk
Powerpoint bk
 

Recently uploaded

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 

Recently uploaded (20)

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 

Adab murid kepada guru

  • 2. Ragam Potensi Kecerdasan Anak Potensi Spiritual • Mampu menghadirkan Tuhan/Keimanan dalam setiap aktifitas. • Kegemaran berbuat untuk Allah. • Disiplin Beribadah • Sabar berupaya • Berterima kasih/bersyukur atas pemberian Tuhan kepada kita. Potensi Jasmani •Sehat secara medis •Tahan cuaca •Tahan bekerja keras Potensi Perasaan • Mengendalikan emosi • Mengerti perasaan orang lain • Senang bekerjasama • Menunda kepuasan sesaat • Berkepribadian stabil Potensi Akal •Kemampuan berhitung •Kemampuan Verbal •Kemamuan spasial •Kemampuan Membedakan •Kemampuan membuat daftar prioritas. Potensi sosial • Senang berkomunikasi • Senang menolong • Senang berteman • Senang membuat orang lain senang • Senang bekerjsama
  • 3. Kecenderungan Sikap Penyedih /Dingin Bergejolak /Panas Berhati Tenang, Sejuk Bersemangat Gembira Penuh Semangat Hangat Tidak Stabil Introvert Ekstrovet Stabil Sangat Murung, Tegang Tidak Bersemangat, penuh perhitungan, Kaku, Dingin, Pendiam, Pasif Perasa Tidak Tenang; Agresif Negatif; Berubah-ubah Optimis; Aktif Bermasyarakat; Orientasi Bergembira; Pemimpin Merdeka; Fleksibel/Memahami Perbedaan; Senang Berkomunikasi Hati-hati; Tenggang Rasa; Damai; Terkendali Dapat dipercaya; Emosi Seimbang
  • 4. Tabel 2. Distribusi pengetahuan Responden tentang Pendidikan Etika dalam membangun karakter Pengetahuan (Persepsi) Frekuensi % baik 222 72,55 cukup 84 17,45 ?
  • 5. Setiap Anak, lahir ke dunia ini…  Dengan membawa nilai-nilai kehidupan…  Setiap anak, pada dasarnya sangat jujur… mempunyai rasa keadilan… penuh kasih sayang, … yang ditanam oleh PENCIPTA di dalam kodrat setiap orang.  Setiap orang dilengkapi oleh POTENSI bawaan (untuk berpikir, merasa & mampu berprilaku) baik …
  • 6. Namun demikian, …  Bagaimana seorang anak mengembangkan watak suka berbohong… perilaku- perilaku negatif (seperti suka marah, mengamuk, keras kepala, suka mengejek dan memukul temannya…?)  Apakah ini karakter bawaan?
  • 7. LIMA SISTEM EKOLOGI MENURUT BRONFENBRENNER
  • 8. Perilaku yang terus diulang-ulang, makin lama makin tertanam dalam, menjadi kebiasaan, kemudian menjadi sifat … dan menjadi bagian dari kepribadian…
  • 9. Upaya penanaman nilai, yang terus- menerus tanpa henti-henti dalam kebersamaan … pelan-pelan akan berhasil tertanam makin lama makin dalam, membentuk sifat, kebiasaan dan kepribadian
  • 10. Etika hanya dapat ditumbuhkan dari dalam diri anak, melalui pengalaman langsung (baik di rumah, pun di sekolah) Hingga anak memiliki kepekaan (etika) misalnya cara minta sesuatu, “selalu dengan mengatakan minta tolong…” Membuang sampah, selalu pada tempat sampah
  • 11.
  • 12. Tabel 3. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Pendidikan Etika dalam membangun Karakter Bangsa berdasarkan PS yang ditempuh Pengetahuan Jurusan Baik cukup MIPA (matematika dan Biologi) 36 96 Bahasa-IPS (bhs Ind, Bhs Ing dan CH) 48 126 X2 hitung = 4,8 > X2 (1;0,95) = 3,84
  • 13. • Dari hasil penelitian didapat bahwa pengetahuan responden tentang pendidikan etika sudah baik. Jenis Jurusan yang ditempuh ternyata membedakan pengetahuan responden tentang pendidikan etika. Responden dari jurusan Bahasa dan Sosial mempunyai pengetahuan yang agak lebih tinggi dibandingkan responden jurusan MIPA , kondisi ini dimungkinkan karena di jurusan Bahasa dan IPS ada mata kuliah-mata kuliah yang terkait dengan pendidikan etika, sehingga sangat wajar kalau pengetahuan tentang etika mereka agak lebih tinggi.
  • 14. PENGERTIAN Etika -- bahasa Yunani: Ethos = kebiasaan atau watak. bahasa Perancis: etiquette = etiket berarti kebiasaan atau cara bergaul, berprilaku yang baik. Etika lebih merupakan pola perilaku atau kebiasaan yang baik dan dapat diterima oleh lingkungan, pergaulan seseorang atau sesuatu organisasi tertentu, pandangannya, seseorang dapat menilai apakah etika yang digunakan atau diterapkan itu bersifat baik atau buruk. (Sinurat, 2009)
  • 15. Skema Etika : Etika Umum Etika Individual Sikap thd sesama Biomedis Etika Keluarga Bisnis Etika Sosial Etika Gender Hukum Etika Etika Profesi Ilmu Pengetahuan Etika Politik Etika Lingkungan Kritik Ideologi Pendidikan Etika Khusus Dsb
  • 16. Pengertian Etika Kamus besar bahasa indonesia terbitan departemen P&K (1988) merumuskan pengertian etika dalam tiga arti sbb : • Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral • Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak • Nilai mengenai benar dan salah yang dianut masyarakat
  • 17. Menurut Salomon (2001), etika dapat dikelompokan menjadi dua definisi : • Etika merupakan karakter individu, dalam hal ini termasuk bahwa orang yang beretika adalah orang yang baik. Pengertian ini disebut pemahaman manusia sebagai individu yang beretika • Etika merupakan hukum sosial. Etika merupakan hukum yang mengatur, mengendalikan serta membatasi perilaku manusia
  • 18. Etika, Filsafat, dan Ilmu Pengetahuan ETIKA Ilmu Pengetahuan FILSAFAT
  • 19. Jaringan Norma-Norma Norma: Ukuran Tindakan Khusus: Berlaku dalam Situasi tertentu Umum: Berlaku dalam Segala situasi Aturan bahasa Aturan Permainan Tata Tertib Etiket Hukum Moral Aturan Tindakan untuk Sopan Santun Aturan Tindakan untuk Ketertiban Umum Aturan Tindakan untuk Kebaikan Manusia
  • 20. Norma Khusus Vs Norma Umum • Pak Imam adalah seorang dosen yang buruk, karena dalam mengajar selalu dengan cara membaca teks sehingga membuat mahasiswanya mengantuk. • Tetapi ia orang yang sopan karena memakai baju yang rapih dan selalu menyapa orang dengan ramah. Selain itu ia jujur dan dapat dipercaya. Ia selalu bersikap adil. • Secara khusus, sebagai dosen, pak Imam itu buruk. Tetapi secara umum ia orang yang sopan dan baik hati.
  • 21. Etika dan Hukum • Etika dan hukum sama sekali tidak mempunyai hubungan. • Kalaupun ada, bisa disebut etika sebagai hukum non-formal yang sangat longgar.
  • 22. Etika Vs Hukum • Berdasarkan kesepakatan yang longgar. • Tidak memiliki sangsi • Diundangkan secara formal dan tegas. • Tuntutan sangsinya jelas.
  • 23. Etika dan Moral • Sama-sama menyangkut prilaku dari manusia. Hewan tidak memerlukan etiket, apalagi moral. • Sama-sama mengatur tindakan manusia secara normatif, dengan ukurannya sendiri-sendiri.
  • 24. Etika Vs Moral • Hanya menilai cara bertindak • Hanya berlaku dalam pergaulan (ketika ada orang lain) • Sangat relatif, tergantung budaya • Menilai segi lahiriah dari manusia • Menilai substansi tindakan • Berlaku sepanjang hidup (ada atau tidak ada orang lain) • Lebih bersifat universal • Menyangkut manusia dari dalamnya.
  • 25. Tabel 4. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Pendidikan etika dalam membangun Karakter Bangsa berdasarkan Semester Kuliah yang ditempuh Pengetahuan Jenis kelamin cukup baik Semester II 25 102 Semester III s/d VIII 59 120 X2 hitung = 2,50 >2 (1;0,95) = 3,84
  • 26. • Dilihat dari semester dimana responden sedang menempuh kuliah ternyata juga tidak membedakan pengetahuan responden tentang pendidikan etika. Hal ini dimungkinkan karena responden baik yang berasal dari mahasiswa semester II maupun dengan mahasiswa semester diatasnya dapat memperoleh pendidikan etika melalui media massa, majalah, pendidikan- pendidikan diluar formal, tanpa mereka memperoleh di bangku perkuliahan.
  • 27. Hakekat Karakter • Karakter adalah kumpulan tata nilai yang menuju pada suatu sistem, yang melandasi pemikiran, sikap, dan perilaku yang ditampilkan Philips,2008). Koesoema A (2007) memahami bahwa karakter sama dengan kepribadian. Kepribadian dianggap sebagai ”ciri, atau karakteristik, atau gaya, atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungan, • Winnie (2005), memahami bahwa istilah karakter memiliki dua pengertian tentang karakter. Pertama, ia menunjukkan bagaimana seseorang bertingkah laku. Apabila seseorang berperilaku tidak jujur, kejam, atau rakus, tentulah orang tersebut memanifestasikan perilaku buruk. Sebaliknya, apabila seseorang berperilaku jujur, suka menolong, tentulah orang tersebut memanifestasikan karakter mulia. Kedua, istilah karakter erat kaitannya dengan ‘personality’. Seseorang baru bisa disebut ‘orang yang berkarakter’ (a person of character) apabila tingkah lakunya sesuai kaidah moral. • Karakter lebih dekat dengan akhlaq, yaitu spontanitas manusia dalam bersikap, atau melakukan perbuatan yang telah menyatu dalam diri manusia sehingga ketika muncul tidak perlu dipikirkan laig (Imam Ghozali).
  • 28. Hakekat Karakter Dari pendapat di atas difahami bahwa karakter itu berkaitan dengan kekuatan moral, berkonotasi ‘positif’, bukan netral. Jadi, ‘orang berkarakter’ adalah orang yang mempunyai kualitas moral (tertentu) positif. Dengan demikian, pendidikan membangun karakter, secara implisit mengandung arti membangun sifat atau pola perilaku yang didasari atau berkaitan dengan dimensi moral yang positif atau baik, bukan yang negatif atau buruk (Anwar,2009).
  • 29. FUNGSI KARAKTERFUNGSI KARAKTER  Selain memperkecil resiko kehancuran, karakter juga menjadi modal yang sangat penting untuk bersaing dan bekerja sama secara tangguh dan terhormat di tengah-tengah bangsa lain.  Karakterlah yang membuat bangsa Jepang cepat bangkit sesudah kekalahannya dalam Perang Dunia II dan meraih kembali martabatnya di dunia internasional.  Karakterlah yang membuat bangsa Vietnam tidak bisa ditaklukkan, bahkan mengalahkan dua bangsa yang secara teknologi dan ekonomi jauh lebih maju, yaitu Perancis dan Amerika.  Pembangunan karakterlah yang membuat Korea Selatan sekarang jauh lebih maju dari Indonesia, walaupun pada tahun 1962 keadaan kedua negara secara ekonomi dan teknologi hampir sama.  Pembangunan karakterlah yang membuat para pejuang kemerdekaan berhasil menghantar bangsa Indonesia ke gerbang kemerdekaannya (Gedhe Raka, 1997 ).
  • 30. Taburlah pemikiran maka Anda akan menuai tindakan; Taburlah tindakan dan Anda akan menuai kebiasaan; Taburlah kebiasaan dan Anda akan menuai karakter; Taburlah karakter dan Anda akan menuai masa depan. Ralph Waldo Emerson
  • 31. Tabel 5. Sikap responden tentang pendidikan etika dalam membangun Karakter Bangsa di sekolah No URAIAN Setuju Tidak f % f % 1 Perlunya pendidikan etika di sekolah dasar dan menengah 306 100 0 0 2 Pendidikan etika menjadi pelajaran tersendiri di sekolah 156 50, 98 150 49,02 3 Pendidikan etika di sekolah memuat penanaman moral, etika dan agama 300 98, 04 6 1,96 4 Pendidikan etika memuat pencegahan terhadap tindak kejahatan . 302 98,69 4 1,31 5 Terjadinya kenakalan remaja karena tidak adanya pendidikan etika di sekolah 138 45,09 168 54,91 6 Pendidikan etika akan meningkatkan akhlak dan budi pekerti pada siswa. 297 97,06 9 2,94
  • 32. 32 1. Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, beradab 2. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing 3. Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum 4. Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu 5. Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan 6. Mewujudkan Indonesia asri dan lestari 7. Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional 8. Mewujudkan Indonesia berperan penting dalam pergaulan dunia internasional MISI 2005-2025 • Melindungi tumpah darah • Memajukan kesejahteraan umum • Mencerdaskan kehidupan bangsa • Ikut melaksanakan ketertiban dunia MAJU MANDIRI ADIL MAKMUR VISI 2005-2025 Tujuan negara (UUD 45) ARAHAN RPJPN 2005-2025
  • 33. 33 Karakter Bangsa:  Tangguh  Kompetitif  Akhlak Mulia  Bermoral Mantapnya budaya bangsa:  Peradaban  Harkat  Martabat  Jati diri  Kepribadian Pembangunan Agama: - Agama sbg landasan moral & etika - Membina akhlak mulia, etos kerja, menghargai prestasi - Meningkatkan kerukunan hidup, saling percaya dan harmonisasi Pembangunan & Pemantapan Jati Diri Bangsa: - Karakter bangsa & sistem sosial berakar, unik, modern, unggul - Pembangunan olahraga: peningkatan budaya dan prestasi olahraga Pengembangan budaya inovatif berorientasi Iptek: - Penghargaan masyarakat terhadap Iptek - Pengembangan tradisi iptek - Pengungkapan kreativitas melalui kesenian SASARAN POKOK MISI 1: Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, beradab ARAH PEMBANGUNAN
  • 34. Etos Kerja Harkat Martabat Jatidiri Saling percaya Harmonis Rukun Akhlak Mulia Orientasi Iptek Bermoral Sehat Berpendidikan Kompetitif Tangguh Kreatif Kreatif Kualitas hidup Perempuan & Anak Berpendidikan Harmonis Harmonis Toleran Saling percaya Peran Pembangunan SDM terhadap Misi Pembangunan Misi 1: Berakhlak, bermoral, beretika, berbudaya Misi 2: Bangsa Berdaya Saing Misi 3: Demokratis berlandaskan Hukum Misi 4: Aman, Damai, Bersatu Misi 5: Pemerataan Pembangunan & Berkeadilan Misi 6: Asri dan Lestari Misi 7: Neg. kepulauan yg mandiri, maju, kuat Misi 8: Peran dalam Pergaulan Internasional Maju Mandiri Adil Makmur Insan SumberDaya Jatidiri Berpendidikan Akhlak Mulia Berpendidikan Kompetitif
  • 35. ANALISA SITUASI  Kondisi manusia Indonesia saat ini  Faktor-faktor yang berpengaruh  IPM, IPG, IKM LINGKUNGAN STRATEGIS (Peluang dan Tantangan) Demokratisasi Desentralisasi Kesinambungan fiskal Kesetaraan gender Globalisasi Komitmen global Penyakit lintas negara Kelembagaan ISU STRATEGIS  Jumlah dan struktur umur penduduk  Karakter manusia Indonesia  Akses dan kualitas pelayanan sosial dasar  Kesenjangan PEMBANGUNAN MANUSIA INDONESIA • Arah Kebijakan • Strategi • Program • Kegiatan LANDASAN HUKUM •UUD 1945 - UU Kesehatan RPJPN 2005-2025 - UU Pendidikan RPJM 2005-2009 - dll MANUSIA INDONESIA MASA DEPAN Tangguh Berkompetitif Berakhlak Mulia Bermoral Sehat Berpendidikan SASARAN RPJM 2010-2014 Kerangka Pikir Pembangunan Manusia Indonesia
  • 36. 5 faktor krusial untuk meningkatkan & menganalisa profesionalisme Profesionalism Habits / Kebiasaan Knowledge / Ilmu Pengetahuan Skill / Keterampilan Ethic / Etika Attitude / Sikap (Rachman,2010)
  • 37. 37 PENDIDIKAN FORMAL & NON FORMAL PENDIDIKAN INFORMAL Perilaku Berkarakter MASYA- RAKAT Agama, Pancasila, UUD 1945, UU No. 20/2003 ttg Sisdiknas Teori Pendidikan, Psikologi, Nilai, Sosial Budaya Pengalaman terbaik (best practices)dan praktik nyata Nilai-nilai Luhur PERANGKAT PENDUKUNG Kebijakan, Pedoman, Sumber Daya, Lingkungan, Sarana dan Prasarana, Kebersamaan, Komitmen pemangku kepentingan. KELUARGASATUAN PENDIDIKAN PROSES PEMBUDAYAAN DAN PEMBERDAYAAN MENUJU PRILAKU BERKARAKTER PERAN PENDIDIK (Suyatno, 2010)
  • 38. KEGIATAN KESEHARIAN DI RUMAH KEGIATAN EKSTRA KURIKULER Integrasi ke dalam kegiatan Ektrakurikuler Pramuka, Olahraga, Karya Tulis, Dsb. Integrasi ke dalam KBM pada setiap Mapel Pembiasaan dalam kehidupan keseharian di satuan pendidikan Penerapan pembiasaan kehidupan keseharian di rumah yang sama dengan di satuan pendidikan STRATEGI MIKRO DI SEKOLAH 38 BUDAYA SEKOLAH: (KEGIATAN/KEHIDUPAN KESEHARIAN DI SATUAN PENDIDIKAN)
  • 39. SD SMP PT SMA Pendidikan KARAKTER “…pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intellect), dan tubuh anak. Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup anak-anak kita..” (Ki Hajar Dewantoro) Pendidikan Komprehensif: Ilmu Pengetahuan, Budi Pekerti (Akhlak, Karakter), Kreativitas, Inovatif Pendidikan AKADEMIK DSB
  • 40. Upaya terencana untuk membantu orang untuk memahami, peduli, dan bertindak atas nilai-nilai etika/ moral. Mengajarkan kebiasaan berpikir dan berbuat yang membantu orang hidup dan bekerja bersama-sama sebagai keluarga, teman, tetangga, masyarakat, dan bangsa. PENDIDIKAN KARAKTER ITU APA?
  • 41. IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER Perkembangan hubungan antara siswa, guru, dan masyarakat Masyarakat peserta didik yang peduli Pembelajaran emosional dan sosial Keadilan, rasa hormat, dan kejujuran Kesempatan mempraktekkan prilaku moralnya Fokus dalam memecahkan masalah Kerjasama dan kolaborasi Kelas demokrasi
  • 42. PERAN GURU SEBAGAI PENDIDIK Terlibat dalam proses pembelajaran menjadi model Menjadi model bagi siswa Memberikan pemahaman Melakukan refleksi Menjelaskan nilai baik dan buruk Menerapkan metode pembelajaran Menciptakan lingkungan belajar Memperhatik -an keunikan siswa
  • 43. PILAR-PILAR PENGEMBANGAN KARAKTER Nilai-nilai Luhur Pilar Lembaga Pendidikan Peran Pendidik Religius Keluarga Pendidikan formal dan Pendidikan non formal  terlibat dalam proses pembelajaran  menjadi contoh tauladan kepada siswanya dalam berprilaku dan bercakap  mendorong siswa aktif dalam pembelajaran melalui penggunaan metode pembelajaran yang variatif Cerdas Sekolah  mendorong dan membuat perubahan  membantu dan mengembangkan emosi dan kepekaan sosial siswa  menunjukkan rasa kecintaan kepada siswa Moderat Pendidikan informal  menunjukkan nilai-nilai moralitas bagi anak- anaknya Masyarakat  memiliki kedekatan emosional kepada anak dengan menunjukkan rasa kasih sayang Mandiri  memberikan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan karakter anak  mengajak anak-anaknya untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah
  • 44. KESIMPULAN 1. Pengetahuan Mahasiswa mengenai pendidikan etika rata-rata bernilai baik. Faktor Jurusan yang ditempuh mahasiswa membedakan responden mengenai pengetahuan pendidikan etika yang dimilikinya, sedangkan faktor lama kuliah (semester dimana responden sedang kuliah) tidak membedakan dalam pemilikan pengetahuan tentang pendidikan etika dalam membangun karakter bangsa.
  • 45. 2. Sikap mahasiswa menganggap : perlu pemberlakuan pendidikan etika dalam membangun karakter di sekolah; pendidikan etika dalam membangun karakter bangsa memuat penanaman moral dan agama; bahwa pendidikan etika dapat mencegah terhadap tindak kejahatan dan menganggap bahwa pendidikan etika dan membangun karakter bangsa akan meningkatkan akhlak dan budi pekerti siswa. Namun mahasiswa menganggap bahwa pendidikan etika menjadi pelajaran tersendiri di sekolah hanya 50,59% dan menganggap terjadinya kenakalan remaja karena tidak adanya pendidikan etika yang terkait dalam membangun karakter bangsa di sekolah hanya 45,09%.
  • 46. Saran. 1. Perlu adanya penelitian yang lebih mendalam tentang pengetahuan pendidikan etika, dengan mengungkap dari siswa-siswa SD, SLTP, SMU dan Perguruan Tinggi untuk menggali seberapa jauh pendidikan etika yang bisa membangaun karakter bangsa. 2. Perlu ada penelitian yang lebih mendalam tentang pendidkan etika, dengan mengungkap dari tokoh- tokoh masyarakat, yang meliputi ulama, pejabat, dokter,psikolog untuk menggali model-model pendidikan etika yang yang perlu diberikan kepada anak-anak di sekolah yang bisa membangun karakter bangsa.
  • 47. Naik sepeda jengki diatas karang, kalau gak hati2 bisa tersungkur jatuh ke jurang. Gak baik mendata rejeki orang. Kalau gak hati2 rasa syukur jadi brkurang. Siang2 minum jus nangka, setelah makan dijamu panitia minum es puter. Biasakan hidup dengan ber-etika, karena akan membuatmu jadi orang yg berkarakter. "Ya Allah,aku memohon kpdMU agr sll bs mengingatMU,brsyukur kpdMU,& bribadah dg baik kpdMU"(HR Abu Dawud).Amin3x