SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Pengertian Karakter
Karakter (character) mengacu pada serangkaian sikap
(attitudes), perilaku (behaviors), motivasi (motivations),
dan keterampilan (skills). Karakter meliputi sikap
seperti keinginan untuk melakukan hal yang terbaik,
kapasitas intelektual seperti berpikir kritis dan alasan
moral, perilaku jujur dan bertanggung jawab,
mempertahankan prinsip-prinsip moral dalam situasi
penuh ketidakadilan, kecakapan interpersonal dan
emosional yang memungkinkan seseorang berinteraksi
secara efektif dalam berbagai situasi, dan komitmen
untuk berkontribusi dengan komunitas dan
masyarakatnya.
Jadi istilah karakter berkenaan dengan
personality (kepribadian) seseorang.
Seseorang bisa disebut orang berkarakter (a
person of character) apabila perilakunya
sesuai dengan kaidah moral.
Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter adalah suatu sistem
penanaman nilai-nilai karakter kepada warga
sekolah yang meliputi komponen pengetahuan,
kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk
melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama,
lingkungan, maupun kebangsaan.
Pembinaan karakter juga termasuk dalam
materi yang harus diajarkan dan dikuasai
serta direalisasikan oleh peserta didik dalam
kehidupan sehari-hari. Permasalahannya,
pendidikan karakter di sekolah baru
menyentuh pada tingkatan pengenalan
norma atau nilai-nilai dan belum pada
tingkatan internalisasi dan tindakan nyata
dalam kehidupan sehari-hari.
Nilai nilai karakter
Berdasarkan kajian nilai-nilai agama, norma-
norma sosial, peraturan/hukum, etika
akademik, dan prinsip-prinsip HAM, telah
teridentifikasi butir-butir nilai yang
dikelompokkan menjadi lima nilai utama, yaitu
:
1. Nilai karakter dalam hubungannya dengan
Tuhan
a. Religius
Pikiran, perkataan, dan tindakan seseorang
yang diupayakan selalu berdasarkan pada
nilai-nilai Ketuhanan dan atau ajaran
2. Nilai karakter dalam hubungannya
dengan diri sendiri
a. Jujur
b. Bertanggung jawab
c. Bergaya hidup sehat
d. Disiplin
e. Kerja keras
f. Percaya diri
g. Berjiwa wirausaha
h. Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
i. Mandiri
j. Rasa ingin tahu
k. Cinta ilmu
3. Nilai karakter dalam hubungannya dengan
sesama
a. Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang
lain
b. Patuh pada aturan-aturan sosial
c. Menghargai karya dan prestasi orang lain
d. Santun
e. Demokratis
4) Nilai karakter dalam hubungannya dengan
lingkungan
a. Peduli sosial dan lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah
kerusakanpada lingkungan alam di sekitarnya, dan
mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki
kerusakan alam yang sudah terjadi dan selalu ingin
memberi bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang
membutuhkan.
5) Nilai kebangsaan
Caraberpikir, bertindak, dan wawasan yang menempatkan
kepentingan bangsa dan negaradi atas kepentingan diri
dan kelompoknya.
UU No. 20 2003
tentang Sisdiknas menyatakan bahwa Pendidikan
Nasional Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggungjawab.
Ada tiga komponen Pendidikan Karakter
:1. Moral Knowing/Pengetahuan tentang Moral
2. Moral Feeling/Perasaan tentang Moral
3. Moral Acting/Perbuatan Moral
.
Moral Knowing adalah hal yang penting untuk diajarkan,
terdiri dari enam hal, yaitu :
a) Moral awareness(kesadaran moral)
b) Knowing moral values(mengetahui nilai- nilai moral)
c) Perspective taking(mengambil sudut pandang)
d) Moral reasoning (pertimbangan moral)
e) Decision making(membuat keputusan)
f) Self knowledge (mengenal diri sendiri)
8. Moral Feeling adalah adalah aspek perasaan
yang harus ditanamkan. Ada 6 hal yang
merupakan aspek emosi yang harus mampu
dirasakan oleh seseorang untuk menjadi manusia
berkarakter :
a) Conscience (nurani)
b) Self esteem (percaya diri)
c) Empathy (merasakan penderitaan orang lain)
d) Loving the good (mencintai kebenaran)
e) Self control (mampu mengontrol diri)
f) Humality (kerendahan hati)
NILAI MORAL DALAM PENDIDIKAN KARAKTER
Dimensi Pendidikan Nilai Moral Pendidikan moral tidak
berarti hanya memberi pengertian tentang mana yang
baik dan mana yang buruk menurut nilai atau. Dalam
dunia modern, orang kelihatan kurang mengindahkan
agama, anak-anak dibesarkan dan menjadi dewasa, tanpa
mengenal pendidikan agama,terutama pendidikan agama
dalam rumah tangga.
Teori Perkembangan Moral, Nilai Moral merupakan
penilaian terhadap tindakan yang umumnya diyakini oleh
anggota masyarakat tertentu sebagai yang salah dan
benar (Berkowitz, 1964 dikutip Muhaimin, 2001 :215)
Pertimbangan Moral adalah penilaian mengenai benar dan
baiknya sebuah tindakan. Akan tetapi, tidak semua
penilaian mengenai baik dan benar merupakan
STRATEGI PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN
KARAKTER
Menyadari kelemahan pelaksanaan kebijakan pendidikan di
Indonesia, maka perlu dibangun strategi pelaksanaan
kebijakan pendidikan karakter yang diharapkan menjadi model
implementasi kebijakan pendidikan karakter yang tepat dan
memenuhi.
Kurikulum Holistik Berbasis Karaktera. Cinta Tuhan dan alam
semesta beserta. Tanggung Jawab, kedisplinan,dan
Kemandirian, Kejujuran, Hormat dan Santun, Kasih sayang,
Kepedulian, dan Kerjasama. Percaya diri, kreatif, kerja keras,
dan Pantang Menyerah Keadilan dan Kepemimpinan. Baik dan
Rendah dirii. Toleransi, cinta damai, dan Persatuan
Strategi kebijakan pendidikan holistik berbasis karakter akan
berhasil bilamana dilaksanakan pada metode Pedagogi secara
konsisten.
Metode pedagogi menurut ratna P. (2004.20) memiliki
keunggulan : Menerapkan metode belajar yang melibatkan
partisipasi aktif murid, yaitu metode yang dapat
meningkatkan motivasi murid
MENUJU BANGSA YANG BERKARAKTER
Membangun Bangsa Berkarakter, karakter bangsa
terbangun atau tidak sangat tergantung kepada bangsa itu
sendiri. Bila bangsa tersebut memberikan perhatian yang
cukup untuk membangun karakter mak akan terciptalah
bangsa yang berkarakter. Bila sekolah dapat memberikan
pembangunan karakter kepada muridnya, maka akan tercipta
pula murid berkarakter. Demikian pula sebaliknya. Kita faham
Tuhan tidak merubah keadaan suatu kaum bila mereka tidak
berusaha melakukan perubahan itu.
Lima pilar karakter luhur bangsa Indonesia:
a) Transendensi : Menyadari bahwa manusia merupakan
ciptaan Tuhan yang maha Esa. Dari kesadaran ini akan
memunculkan sikap penghambaan semata-mata pada
Tuhan yang Esa.
b) Humanisasi : Setiap manusia pada hakikatnya setara di
mata Tuhan kecuali ilmu dan ketakwaan yang
membedakannya. Manusia diciptakan sebagai subyek
yang memiliki potensi
c) Kebinekaan : kesadaran akan adanya sekian banyak
perbedaan di dunia. Akan tetapi, mampu mengambil
kesamaan untuk menumbuhkan kekuatan, Persatuan
Indonesia
d) Liberasi : Pembebasan ats penindasan sesama
manusia. Karenanya, tidak dibenarkan adanya
penjajahan manusia oleh manusia.
e) Keadilan : Keadilan merupakan kunci kesejahteraan.
Adil tidak berarti sama, tetapi proporsional. Keadilan
Dasar pendidikan karakter ini, sebaiknya
diterapkan sejak usia kanak-kanak atau yang
biasa disebut para ahli psikologi sebagai usia
emas (golden age), karena usia ini terbukti
sangat menentukan kemampuan anak dalam
mengembangkan potensinya. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa sekitar 50% variabilitas
kecerdasan orang dewasa sudah terjadi ketika
anak berusia 4 tahun. Peningkatan 30%
berikutnya terjadi pada usia 8 tahun, dan 20%
sisanya pada pertengahan atau akhir
dasawarsa kedua. Dari sini, sudah sepatutnya
pendidikan karakter dimulai dari dalam
keluarga, yang merupakan lingkungan pertama
bagi pertumbuhan karakter anak.
 Di dunia pendidikan juga banyak kita jumpai
perilaku penyimpangan seperti jual beli soal ujian,
perilaku mencontek, etika sopan santun dan masih
banyak lag iperilaku-perilaku yang menyimpang
yang terjadi saat ini.Mengingat waktu terbanyak
seorang anak adlah di rumah dan sekolah mak
lembaga pendidikan dan didikan orang tua lah
yang akan sangat menentukan pembentukan
karakter anak hal ini juga tidak terlepas dari peran
pemerintah dalam bidang pendidikan yakni
kurikulum yang tepat untuk membentuk calon
penerus bangsa yang mempunyai jiwa dan
karakter yang matang.
DAFTAR PUSTAKA
https://belajarmenjadilebih.wordpress.com/2012/04/16/integrasi-pendidikan-nilai-dalam-membangun-
karakter-siswa-di-sekolah-dasar-dalam-dalam-pembelajaran-ips-sd/
http://www.slideshare.net/septianraha/makalah-pembentukan-karakter?related=2
http://www.informasi-pendidikan.com/2014/11/konsep-pendidikan-karakter-pada-
siswa.html
Alwisol. 2006. Psikologi Kepribadian. Malang: UMM.
Battistich, Victor. 2007. Character Education, Prevention, and Positif Youth
Development. Illinois: University of Missouri, St Louis
Depdiknas, 2003, Undang-undang No. 20 tahun 2003, Sistem Pendidikan
Nasional,http://www.depdiknas.go.id
Hasan, S. Hamid. 2000. Pendekatan Multikultural untuk Penyempurnaan Kurikulum,
Bandung: Remaja Rosdakarya
Joni, T. Raka. 1996. Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Dirjen Dikti Bagian Proyek
PPGSD.
Lickona, T., Schaps, E, & Lewis, C. 2003. CEP’s Eleven Principles of Effective
character Education. Washington, DC: Character Education Partnership.
http://alexandro-tips.blogspot.co.id/2013/10/konsep-pendidikan-karakter-dalam.html
http://www.slideshare.net/mubarakf2/pendidikan-karakter-penting-tapi-tidak-cukup

More Related Content

Similar to PENDIDIKAN-KARAKTER-1.pptx

Lanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptx
Lanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptxLanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptx
Lanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptx
kikiaisyah
 

Similar to PENDIDIKAN-KARAKTER-1.pptx (20)

Urgensi pendidikan karakter
Urgensi pendidikan karakterUrgensi pendidikan karakter
Urgensi pendidikan karakter
 
Pendidikan karakter
Pendidikan karakterPendidikan karakter
Pendidikan karakter
 
Integritas moral siswa
Integritas moral siswaIntegritas moral siswa
Integritas moral siswa
 
Tugas bp
Tugas bpTugas bp
Tugas bp
 
KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER (SELASA, 29 AGUSTUS 2023).pptx
KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER (SELASA, 29 AGUSTUS 2023).pptxKONSEP PENDIDIKAN KARAKTER (SELASA, 29 AGUSTUS 2023).pptx
KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER (SELASA, 29 AGUSTUS 2023).pptx
 
pendidikan karakter pada anak usia dini
pendidikan karakter pada anak usia dinipendidikan karakter pada anak usia dini
pendidikan karakter pada anak usia dini
 
Makalah pendidikan karakter
Makalah pendidikan karakterMakalah pendidikan karakter
Makalah pendidikan karakter
 
Lanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptx
Lanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptxLanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptx
Lanjutan part 11 SAK. Perkembangan Moral dan Kepribadian.pptx
 
Kurnia sri andayani internet
Kurnia sri andayani internetKurnia sri andayani internet
Kurnia sri andayani internet
 
Mualif power
Mualif powerMualif power
Mualif power
 
5. materi mpls pendidikan karakter
5. materi mpls pendidikan karakter5. materi mpls pendidikan karakter
5. materi mpls pendidikan karakter
 
5. materi mpls pendidikan karakter
5. materi mpls pendidikan karakter5. materi mpls pendidikan karakter
5. materi mpls pendidikan karakter
 
PELAKSANAAN MPLS DENGAN Materi-MPLS-PENDIDIKAN-karakter.pdf
PELAKSANAAN MPLS DENGAN Materi-MPLS-PENDIDIKAN-karakter.pdfPELAKSANAAN MPLS DENGAN Materi-MPLS-PENDIDIKAN-karakter.pdf
PELAKSANAAN MPLS DENGAN Materi-MPLS-PENDIDIKAN-karakter.pdf
 
Materi MPLS Pendidikan karakter.pptx
Materi MPLS Pendidikan karakter.pptxMateri MPLS Pendidikan karakter.pptx
Materi MPLS Pendidikan karakter.pptx
 
Dsk moral thn 1
Dsk moral thn 1Dsk moral thn 1
Dsk moral thn 1
 
Pm thn 1-sk
Pm thn 1-skPm thn 1-sk
Pm thn 1-sk
 
Dsk moral thn 1
Dsk moral thn 1Dsk moral thn 1
Dsk moral thn 1
 
Isbd
IsbdIsbd
Isbd
 
resentasi ratih
resentasi ratihresentasi ratih
resentasi ratih
 
Buku ajar 1 MPKT A
Buku ajar 1 MPKT ABuku ajar 1 MPKT A
Buku ajar 1 MPKT A
 

PENDIDIKAN-KARAKTER-1.pptx

  • 1.
  • 2. Pengertian Karakter Karakter (character) mengacu pada serangkaian sikap (attitudes), perilaku (behaviors), motivasi (motivations), dan keterampilan (skills). Karakter meliputi sikap seperti keinginan untuk melakukan hal yang terbaik, kapasitas intelektual seperti berpikir kritis dan alasan moral, perilaku jujur dan bertanggung jawab, mempertahankan prinsip-prinsip moral dalam situasi penuh ketidakadilan, kecakapan interpersonal dan emosional yang memungkinkan seseorang berinteraksi secara efektif dalam berbagai situasi, dan komitmen untuk berkontribusi dengan komunitas dan masyarakatnya.
  • 3. Jadi istilah karakter berkenaan dengan personality (kepribadian) seseorang. Seseorang bisa disebut orang berkarakter (a person of character) apabila perilakunya sesuai dengan kaidah moral.
  • 4. Pendidikan Karakter Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan.
  • 5. Pembinaan karakter juga termasuk dalam materi yang harus diajarkan dan dikuasai serta direalisasikan oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Permasalahannya, pendidikan karakter di sekolah baru menyentuh pada tingkatan pengenalan norma atau nilai-nilai dan belum pada tingkatan internalisasi dan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari.
  • 6. Nilai nilai karakter Berdasarkan kajian nilai-nilai agama, norma- norma sosial, peraturan/hukum, etika akademik, dan prinsip-prinsip HAM, telah teridentifikasi butir-butir nilai yang dikelompokkan menjadi lima nilai utama, yaitu : 1. Nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan a. Religius Pikiran, perkataan, dan tindakan seseorang yang diupayakan selalu berdasarkan pada nilai-nilai Ketuhanan dan atau ajaran
  • 7. 2. Nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri a. Jujur b. Bertanggung jawab c. Bergaya hidup sehat d. Disiplin e. Kerja keras f. Percaya diri g. Berjiwa wirausaha h. Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif i. Mandiri j. Rasa ingin tahu k. Cinta ilmu
  • 8. 3. Nilai karakter dalam hubungannya dengan sesama a. Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain b. Patuh pada aturan-aturan sosial c. Menghargai karya dan prestasi orang lain d. Santun e. Demokratis
  • 9. 4) Nilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan a. Peduli sosial dan lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakanpada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi dan selalu ingin memberi bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. 5) Nilai kebangsaan Caraberpikir, bertindak, dan wawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negaradi atas kepentingan diri dan kelompoknya.
  • 10. UU No. 20 2003 tentang Sisdiknas menyatakan bahwa Pendidikan Nasional Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
  • 11. Ada tiga komponen Pendidikan Karakter :1. Moral Knowing/Pengetahuan tentang Moral 2. Moral Feeling/Perasaan tentang Moral 3. Moral Acting/Perbuatan Moral . Moral Knowing adalah hal yang penting untuk diajarkan, terdiri dari enam hal, yaitu : a) Moral awareness(kesadaran moral) b) Knowing moral values(mengetahui nilai- nilai moral) c) Perspective taking(mengambil sudut pandang) d) Moral reasoning (pertimbangan moral) e) Decision making(membuat keputusan) f) Self knowledge (mengenal diri sendiri)
  • 12. 8. Moral Feeling adalah adalah aspek perasaan yang harus ditanamkan. Ada 6 hal yang merupakan aspek emosi yang harus mampu dirasakan oleh seseorang untuk menjadi manusia berkarakter : a) Conscience (nurani) b) Self esteem (percaya diri) c) Empathy (merasakan penderitaan orang lain) d) Loving the good (mencintai kebenaran) e) Self control (mampu mengontrol diri) f) Humality (kerendahan hati)
  • 13. NILAI MORAL DALAM PENDIDIKAN KARAKTER Dimensi Pendidikan Nilai Moral Pendidikan moral tidak berarti hanya memberi pengertian tentang mana yang baik dan mana yang buruk menurut nilai atau. Dalam dunia modern, orang kelihatan kurang mengindahkan agama, anak-anak dibesarkan dan menjadi dewasa, tanpa mengenal pendidikan agama,terutama pendidikan agama dalam rumah tangga. Teori Perkembangan Moral, Nilai Moral merupakan penilaian terhadap tindakan yang umumnya diyakini oleh anggota masyarakat tertentu sebagai yang salah dan benar (Berkowitz, 1964 dikutip Muhaimin, 2001 :215) Pertimbangan Moral adalah penilaian mengenai benar dan baiknya sebuah tindakan. Akan tetapi, tidak semua penilaian mengenai baik dan benar merupakan
  • 14. STRATEGI PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KARAKTER Menyadari kelemahan pelaksanaan kebijakan pendidikan di Indonesia, maka perlu dibangun strategi pelaksanaan kebijakan pendidikan karakter yang diharapkan menjadi model implementasi kebijakan pendidikan karakter yang tepat dan memenuhi. Kurikulum Holistik Berbasis Karaktera. Cinta Tuhan dan alam semesta beserta. Tanggung Jawab, kedisplinan,dan Kemandirian, Kejujuran, Hormat dan Santun, Kasih sayang, Kepedulian, dan Kerjasama. Percaya diri, kreatif, kerja keras, dan Pantang Menyerah Keadilan dan Kepemimpinan. Baik dan Rendah dirii. Toleransi, cinta damai, dan Persatuan Strategi kebijakan pendidikan holistik berbasis karakter akan berhasil bilamana dilaksanakan pada metode Pedagogi secara konsisten. Metode pedagogi menurut ratna P. (2004.20) memiliki keunggulan : Menerapkan metode belajar yang melibatkan partisipasi aktif murid, yaitu metode yang dapat meningkatkan motivasi murid
  • 15. MENUJU BANGSA YANG BERKARAKTER Membangun Bangsa Berkarakter, karakter bangsa terbangun atau tidak sangat tergantung kepada bangsa itu sendiri. Bila bangsa tersebut memberikan perhatian yang cukup untuk membangun karakter mak akan terciptalah bangsa yang berkarakter. Bila sekolah dapat memberikan pembangunan karakter kepada muridnya, maka akan tercipta pula murid berkarakter. Demikian pula sebaliknya. Kita faham Tuhan tidak merubah keadaan suatu kaum bila mereka tidak berusaha melakukan perubahan itu. Lima pilar karakter luhur bangsa Indonesia:
  • 16. a) Transendensi : Menyadari bahwa manusia merupakan ciptaan Tuhan yang maha Esa. Dari kesadaran ini akan memunculkan sikap penghambaan semata-mata pada Tuhan yang Esa. b) Humanisasi : Setiap manusia pada hakikatnya setara di mata Tuhan kecuali ilmu dan ketakwaan yang membedakannya. Manusia diciptakan sebagai subyek yang memiliki potensi c) Kebinekaan : kesadaran akan adanya sekian banyak perbedaan di dunia. Akan tetapi, mampu mengambil kesamaan untuk menumbuhkan kekuatan, Persatuan Indonesia d) Liberasi : Pembebasan ats penindasan sesama manusia. Karenanya, tidak dibenarkan adanya penjajahan manusia oleh manusia. e) Keadilan : Keadilan merupakan kunci kesejahteraan. Adil tidak berarti sama, tetapi proporsional. Keadilan
  • 17. Dasar pendidikan karakter ini, sebaiknya diterapkan sejak usia kanak-kanak atau yang biasa disebut para ahli psikologi sebagai usia emas (golden age), karena usia ini terbukti sangat menentukan kemampuan anak dalam mengembangkan potensinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekitar 50% variabilitas kecerdasan orang dewasa sudah terjadi ketika anak berusia 4 tahun. Peningkatan 30% berikutnya terjadi pada usia 8 tahun, dan 20% sisanya pada pertengahan atau akhir dasawarsa kedua. Dari sini, sudah sepatutnya pendidikan karakter dimulai dari dalam keluarga, yang merupakan lingkungan pertama bagi pertumbuhan karakter anak.
  • 18.  Di dunia pendidikan juga banyak kita jumpai perilaku penyimpangan seperti jual beli soal ujian, perilaku mencontek, etika sopan santun dan masih banyak lag iperilaku-perilaku yang menyimpang yang terjadi saat ini.Mengingat waktu terbanyak seorang anak adlah di rumah dan sekolah mak lembaga pendidikan dan didikan orang tua lah yang akan sangat menentukan pembentukan karakter anak hal ini juga tidak terlepas dari peran pemerintah dalam bidang pendidikan yakni kurikulum yang tepat untuk membentuk calon penerus bangsa yang mempunyai jiwa dan karakter yang matang.
  • 19. DAFTAR PUSTAKA https://belajarmenjadilebih.wordpress.com/2012/04/16/integrasi-pendidikan-nilai-dalam-membangun- karakter-siswa-di-sekolah-dasar-dalam-dalam-pembelajaran-ips-sd/ http://www.slideshare.net/septianraha/makalah-pembentukan-karakter?related=2 http://www.informasi-pendidikan.com/2014/11/konsep-pendidikan-karakter-pada- siswa.html Alwisol. 2006. Psikologi Kepribadian. Malang: UMM. Battistich, Victor. 2007. Character Education, Prevention, and Positif Youth Development. Illinois: University of Missouri, St Louis Depdiknas, 2003, Undang-undang No. 20 tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional,http://www.depdiknas.go.id Hasan, S. Hamid. 2000. Pendekatan Multikultural untuk Penyempurnaan Kurikulum, Bandung: Remaja Rosdakarya Joni, T. Raka. 1996. Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Dirjen Dikti Bagian Proyek PPGSD. Lickona, T., Schaps, E, & Lewis, C. 2003. CEP’s Eleven Principles of Effective character Education. Washington, DC: Character Education Partnership. http://alexandro-tips.blogspot.co.id/2013/10/konsep-pendidikan-karakter-dalam.html http://www.slideshare.net/mubarakf2/pendidikan-karakter-penting-tapi-tidak-cukup