SlideShare a Scribd company logo
1 of 50
Oleh :
Annisa Firdauzi / 06
Friska Retnaningtyas / 11
Ghina Adila Hafizhah / 13
Hanin Novia / 14
Khoirunnisa / 20
Pheby Novira / 28
Nilai Sosial
Pengertian Nilai Sosial


Nilai sosial adalah nilai yang dianut oleh suatu
masyarakat, mengenai apa yang dianggap baik
dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat.
 Sebagai contoh, orang menanggapmenolong
memiliki nilai baik, sedangkan mencuri bernilai
                     buruk .
Pengertian Nilai Menurut para Ahli
Kimball Young, mengemukakan nilai adalah asumsi yang abstrak dan sering
tidak disadari tentang apa yang dianggap penting dalam masyarakat.
A.W.Green, nilai adalah kesadaran yang secara relatif berlangsung disertai
emosi terhadap objek.
Woods, mengemukakan bahwa nilai merupakan petunjuk umum yang telah
berlangsung lama serta mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam
kehidupan sehari-hari
M.Z.Lawang, menyatakan nilai adalah gambaran mengenai apa yang
diinginkan,yang pantas,berharga,dan dapat memengaruhi perilaku sosial dari
orang yang bernilai tersebut.
Hendropuspito, menyatakan nilai adalah segala sesuatu yang dihargai
masyarakat karena mempunyai daya guna fungsional bagi perkembangan
kehidupan manusia.
Karel J. Veeger, menyatakan sosiologi memandang nilai-nilai sebagai
pengertian-pengertian (sesuatu di dalam kepala orang) tentang baik tidaknya
perbuatan-perbuatan. Dengan kata lain, nilai adalah hasil penilaian atau
pertimbangan moral.
Drs. Suparto, mengemukakan bahwa nilai-nilai sosial memiliki fungsi umum
dalammasyarakat. Di antaranya nilai-nilai dapat menyumbangkan seperangkat
alat untuk mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertingkah laku. Selain
itu, nilai sosial juga berfungsi sebagai penentu terakhir bagi manusia dalam
memenuhi peranan-peranan sosial. Nilai sosial dapat memotivasi seseorang
untuk mewujudkan harapan sesuaidengan peranannya. Contohnya ketika
menghadapi konflik, biasanya keputusan akan diambil berdasarkan
pertimbangan nilai sosial yang lebih tinggi. Nilai sosial juga berfungsi sebagai
alat solidaritas di kalangan anggota kelompok masyarakat. Dengan nilai tertentu
anggota kelompok akan merasa sebagai satu kesatuan. Nilai sosial juga
berfungsi sebagai alat pengawas (kontrol) perilaku manusia dengan daya tekan
dan dayamengikat tertentu agar orang berprilaku sesuai dengan nilai yang
dianutnya.
   Soerjono Soekanto, mengemukakan bahwa nilai sebagai konsepsi abstrak
dalam diri manusia mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap
buruk . Nilai sosial adalah nilai yang dianut oleh suatu kelompok masyarakat
   B. Simajuntak, mengemukakan bahwa nilai adalah ide-ide masyarakat
tentang sesuatu yang baik.
   Robert M. Z . Lawang, mengemukakan bahwa nilai adalah gambaran
mengenai apa yang diinginkan , pantas ,berharga , dan mempengaruhi perilaku
sosial orang-orang yang memiliki nilai tersebut.
Sumber – Sumber Nilai Sosial
1) Tuhan
Sebagian besar nilai sosial yang dimiliki masyarakat bersumber dari Tuhan.
Nilai sosial ini disampaikan melalui ajaran – ajaran agama. Nilai – nilai sosial
dari Tuhan memberikan pedoman cara bersikap dan bertindak bagi manusia.
Contoh nilai tentang hidup sendiri, kejujuran, dll. Para ahli menyebut nilai yang
bersumber dari Tuhan sebagai nilai Theonom.
2) Masyarakat
Ada juga nilai sosial yang berasal dari kesepakatan sejumlah anggota
masyarakat. Nilai sosial yang berasal dari kesepakatan banyak orang ini disebut
nilai Heteronom. Contoh pancasila yang berisi ajaran nilai sosial yang harus
dipedomani oleh seluruh warga Negara Indonesia.
3) Individu
Nilai sosial juga bias bersumber dari rumusan seseorang. Orang itu merupakan
suatu nilai, kemudian nilai tersebut dipakai masyarakat sebagai acuan bersikap
dan bertindak. Nilai sosial yang berasal dari individu disebut nilai Otonom.
Contoh konsep triad politica yang dirumuskan oleh J.J. Rousseau.
Tolok Ukur Nilai Sosial
    Tolok ukur nilai sosial adalah daya guna fungsional suatu nilai dan
kesungguhan penghargaan, penerimaan, atau pengakuan yang diberikan oleh
seluruh atau sebagian besar masyarakat terhadap nilai sosial tersebut.
    Tolok ukur hanya bersifat sementara, karena masyarakat terus berubah. Dari
pengalaman kita ketahui bahwa tolok ukur yang sudah lama berlaku di dalam
suatu masyarakat dapat goyah pada suatu saat.
    Proses modernisasi dewasa ini ternyata membawa dampak yang
besar, antara lain masuknya semangat sekularisme. Salah satu akibatnya adalah
pudarnya nilai sosial tradisional. Tidak ada tolok ukur nilai yang bersifat kekal
(absolute).
    Dua syarat yang harus dipenuhi agar tolok ukur nilai menjadi bersifat tetap
adalah :
a. Penghargaan itu harus diberikan dan disetujui oleh seluruh atau sebagian besar
anggota masyarakat, jadi bukan atas keinginan atau penilaian individu.
b. Tolok ukur itu harus diterima sungguh-sungguh oleh masyarakat, minimal
oleh sebagian besar.
Ciri – Ciri Nilai Sosial

1. Merupakan konstruksi masyarakat yang tercipta melalui interaksi sosial
antarwarga masyarakat
2. Ditransformasikan melalui proses belajar/ Terbentuk melalui sosialisasi (
proses belajar )
3. Merupakan bagian dari usaha pemenuhan kebutuhan dan kepuasan
sosial manusia
4. Berbeda-beda pada tiap kelompok manusia/ Bervariasi antara
kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain.
5. Memiliki efek yang berbeda-beda terhadap tindakan manusia/ memiliki
pengaruh yang berbeda antarwarga masyarakat.
6. Dapat mempengaruhi kepribadian individu sebagai anggota masyarakat
7. Disebarkan di antara warga masyarakat (bukan bawaan lahir).
8. Dapat memengaruhi pengembangan diri social
9. Cenderung berkaitan satu sama lain.
Kualitas Nilai Sosial
Menurut Robin Williams terdapat empat kualitas nilai, yaitu:
(a) Nilai itu mempunyai sebuah elemen konsepsi yang lebih mendalam dibandingkan
hanya sekedar emosi tau kebutuhan. Dalam pengertian ini, nilai dapat dianggap sebagai
absraksi yang ditarik dari pengalaman-pengalaman galaman seseorang.
(b) Nilai memiliki suatu aspek emosi. Emosi boleh jadi tidak dimunculkan dengan
sebenarnya, tetapi selamanya emosi merupakan suatu potensi.
(c) Nilai bukanlah merupakan tujuan konkret dari tindakan, tetapi ia tetap mempunyaai
hubungan dengan tujuan. Hal tersebut karena nilai berfungsi sebagai criteria dalam
memilih tujuan-tujuannya tadi. Seseorang akan berusaha mencapai segala sesuatu yang
menurut pandangannya mempunyai nilai-nilai.
(d) Nilai merupakan unsure paling penting dan sama sekali tidak dapat diremehkan oleh
orang bersangkutan. Dalam kenyataan terlihat bahwa nilai berhubngan dengan pilihan.
Pilihan tersebut merupakan syarat untuk megambil tindakan.
Fungsi Nilai Sosial

1) Sebagai petunjuk arah bertindak dan bersikap.
2) Sebagai pemandu serta pengontrol sikap dan
tindakan manusia.
3) Sebagai motivator.
4) Menjadi tujuan akhir dalam memenuhi
peranan-peranan sosialnya.
5) Sebagai pengawas daya tekan daya pengikat
tertentu.
Macam Nilai Sosial
Berdasarkan Cirinya

1) Nilai yang tercernakan atau mendarah daging ( internalized value
), yaitu nilai yang menjadi kepribadian bawah sadar atau dengan kata
lain nilai yang dapat mendorong timbulnya tindakan tanpa berpikir
panjang. Sebagai contohnya seorang ayah dengan sangat berani dan
penuh kerelaan menolong anaknya yang terperangkap api di
rumahnya, meskipun risikonya sangat besar.
2) Nilai dominan, yaitu nilai yang dianggap lebih penting daripada nilai-
nilai yang lainnya. Mengapa suatu nilai dikatakan dominan? Ada
beberapa ukuran yang digunakan untuk menentukan dominan atau
tidaknya suatu nilai, yaitu sebagai berikut.
a) Banyaknya orang yang menganut nilai tersebut.
b) Lamanya nilai dirasakan oleh anggota kelompok yang menganut nilai
itu.
c) Tingginya usaha untuk mempertahankan nilai tersebut.
d) Tingginya kedudukan orang yang membawakan nilai itu.
NILAI MENDARAH DAGING
Berdasarkan Sifatnya

1) Nilai kepribadian, yaitu nilai yang dapat membentuk kepribadian seseorang,
seperti emosi, ide, gagasan, dan lain sebagainya.
2) Nilai kebendaan, yaitu nilai yang diukur dari kedayagunaan usaha manusia
untuk mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Biasanya jenis nilai ini
disebut dengan nilai yang bersifat ekonomis.
3) Nilai biologis, yaitu nilai yang erat hubungannya dengan kesehatan dan unsur
biologis manusia. Misalnya dengan melakukan olahraga untuk menjaga
kesehatan.
4) Nilai kepatuhan hukum, yaitu nilai yang berhubungan dengan undang-undang
atau peraturan negara. Nilai ini merupakan pedoman bagi setiap warga negara
agar mengetahui hak dan kewajibannya.
5) Nilai pengetahuan, yaitu nilai yang mengutamakan dan mencari kebenaran
sesuai dengan konsep keilmuannya.
6) Nilai agama, yaitu nilai yang berhubungan dengan agama dan kepercayaan
yang dianut oleh anggota masyarakat. Nilai ini bersumber dari masing-masing
ajaran agama yang menjelaskan sikap, perilaku, perbuatan, perintah, dan
larangan bagi umat manusia.
7) Nilai keindahan, yaitu nilai yang berhubungan dengan kebutuhan akan
estetika (keindahan) sebagai salah satu aspek dari kebudayaan.
Berdasarkan Tingkat Keberadaannya

Kita mengenal dua jenis nilai berdasarkan tingkat keberadaannya, yaitu nilai
yang berdiri sendiri dan nilai yang tidak berdiri sendiri.
1) Nilai yang berdiri sendiri, yaitu suatu nilai yang diperoleh semenjak manusia
atau benda itu ada dan memiliki sifat khusus yang akhirnya muncul karena
memiliki nilai tersebut. Contohnya pemandangan alam yang indah, manusia
yang cantik atau tampan, dan lain-lain.
2) Nilai yang tidak berdiri sendiri, yaitu nilai yang diperoleh suatu benda atau
manusia karena bantuan dari pihak lain. Contohnya seorang siswa yang pandai
karena bimbingan dan arahan dari para gurunya. Dengan kata lain nilai ini
sangat bergantung pada subjeknya.
Berdasarkan para ahli :
• Prof. Notonegoro membedakan nilai menjadi tiga macam,
  yaitu:
    – (1) Nilai material, yakni meliputi berbagai konsepsi mengenai segala
      sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia
– (2) Nilai vital, yakni meliputi berbagai konsepsi yang
  berkaitan dengan segala sesuatu yang berguna bagi
  manusia dalam melaksanakan berbagai aktivitas,
  dan
– (3) Nilai kerohanian, yakni meliputi berbagai
  konsepsi yang berkaitan dengan segala sesuatu
  yang berhubungan dengan kebutuhan rohani
  manusia:
  • nilai kebenaran, yakni yang bersumber pada akal manusia
    (cipta)
  • nilai keindahan, yakni yang bersumber pada unsur
    perasaan (estetika)
  • nilai moral, yakni yang bersumber pada unsur kehendak
    (karsa), dan
  • nilai keagamaan (religiusitas), yakni nilai yang bersumber
    pada revelasi (wahyu) dari Tuhan.
NILAI VITAL
NILAI KEROHANIAN
• Menurut Walter G. Everest dikelompokkan
  dalam 8 kelompok
    ₋   Nilai ekonomis       - Nilai watak
    ₋   Nilai kejasmanian        - Nilai estetis
    ₋   Nilai hiburan        - Nilai intelektual
    ₋   Nilai sosial     - nilai keagamaan
• Menurut C. Kluckhohn setiap kebudayaan
  mencakup lima pokok yaitu:
    •   Mengenai hakikat hidup manusia
    •   Mengenai hakikat karya manusia
    •   Mengenai hakikat kedudukan manusia
    •   Mengenai hakikat hubungan manusia dengan alam
    •   Mengenai hakikat manusia dengan sesamanya
Hierarki Nilai Sosial
•   Nilai sosial yang dianut seseorang sangat mempengaruhi tingkah lakunya karena
    segala hal yang dilakukan oleh orang tersebut berpedoman pada nilai-nilai yang
    dianutnya. Seorang tokoh yang bernama Graves dalam buku Mulyadi yang berjudul
    "Organisasi, Teori Struktur, dan Proses" menyatakan bahwa nilai sosial yang dianut
    oleh seseorang mempunyai tingkatan yang tersusun secara hierarki.
•   a. Tingkat pertama : Reaktif
•   Seorang individu tidak menyadari dirinya sendiri dan orang lain sebagai makhluk yang
    berbudaya. Individu tersebut memberikan reaksi bersifat stimulus yang datang
    semata-mata berdasarkan kebutuhan biologisnya saja. Pada tingkatan ini hanya
    cocok digunakan untuk menjelaskan kondisi bayi yang baru lahir.
•   b. Tingkat Kedua : Tribalistik
•   Nilai-nilai individu ditandai oleh tingkat ketergantungan yang tinggi karena mereka
    berpegang pada tradisi kelompok dan taat pada perintah.
•   c. Tingkat Ketiga : Egosentris
•   Individu lebih mengutamakan kepentingan diri sendiri dan tidak menghiraukan
    kepentingan orang lain.
• d. Tingkat Keempat : Konformis
• Individu tidak begitu toleransi terhadap nilai-nilai yang dianut
  oleh orang lain sehingga ia cenderung memaksa orang lain
  untk menerima nilai-nilai yang dianutnya.
• e. Tingkat Kelima : Manipulatif
• Tipe individu pada tingkatan ini dicirikan oleh adanya upaya
  memanipulasi segala sesuatu, termasuk juga orang lain demi
  kepentingan pencapaian tujuan pribadinya.
• f. Tingkat Keenam : Sosiosentrik
• individu cenderung berpendapat bahwa kerjasama dengan
  orang lain lebih baik daripada bekerja sendiri. Mereka menolak
  paham materialistis dan manipulatif.
• g. Tingkat Ketujuh : Eksistensial
• Pada tingkatan ini, individu mempunyai tingkat toleransi yang
  tinggi terhadap berbagai perbedaan nilai yang dianut oleh
  orang lain.
Hal – Hal yang Berhubungan
              dengan Nilai Sosial


•   a. Naluri Ketuhanan
•   Sejak manusia diciptakan Tuhan di dunia, secara otomatis timbul kesadarann di
    dalam kalbu tiap-tiap manusia naluri ketuhanan yang sangat kuat. Bahkan, apabila
    bertolak pada masa primitif hingga saat ini, sesungguhnya manusia telah memiliki
    kesadaran naluri ketuhanan, hanya saja kadar naluri tersebut tidak sama besarnya.
• b. Prinsip Moral
       Setiap anggota masyarakat pasti ditintut untuk memiliki moral yang
  tinggi. Dan bila melanggar prinsip moral yang telah ditentukan, akan
  diberikan sanksi. Yang termasuk moral tidak disenangi oleh masyarakat
  luas adalah koruptor, pemabuk, penjudi, penodong, pemeras,
  perampok, dll. Setiap masyarakat mempunyai tolak ukur tentang moral
  yang sama karena prinsip moral bersifat universal. Namun
  kenyataannya, dalam pelaksanaannya aturan moral tersebut masih ada
  yang menyalahi aturan dan lebih meniru aturan gaya hidup Barat
  dengan Timur yang menyangkut moral yang tidak sama.
• c. Kasih sayang
• Merupakan faktor yang penting dalam proses interaksi sosial, sebab
  kasih sayang merupakan dasar terciptanya hubungan yang harmonis.
  apabila dalam suatu interaksi tercipta keharmonisan, maka tujuan suatu
  hubungan akan dapat tercapai.
Norma Sosial
Definisi Norma Sosial


                         Apa itu norma ?

Norma adalah aturan tingkah laku manusia yang bersifat mengikat
dan bila dilanggar bisa dikenai sangsi atau disebut juga aturan yang
                           mengikuti nilai.
Proses Terbentuknya Norma

    Secara sosiologis : norma yang tumbuh dalam
proses kemasyarakatan, hasil dari kehidupan
masyarakat. Individu lahir dalam suatu masyarakat
dan disosialisasikan untuk menerima aturan dari
masyarakat yang sudah ada sebelumnnya
     Berry : unsur pokok suatu norma adalah tekanan
social terhadap anggota masyarakat untuk
menjalankan semua norma tersebut, sebab norma
yang telah mendapat sifat kemasyarakatan, dan telah
dijadikan patokan dalam perilaku
Norma merupakan hasil buatan manusia sebagai
mahluk social.
 Awalnya aturan dibentuk secara tidak sengaja tapi
lama kelamaan norma dibentuk dan disusun secara
sadar.
Norma berisi tata tertib, aturan dan petunjuk standar
perilaku yang pantas.
Tingkatan Penegakan dalam Norma
Pelanggaran norma yang dikenakan sanksi
hukum, bisanya termasuk penegakan hukum
Pelanggar norma yang diterapkan dianggap
ekstrensik atau tidak normal ( perilaku diluar
kebiasaan)
Perilaku yang lainnya diluar norma tidak diakui.
Norma-norma telah diasumsikan lebih dahlu dan
sering kali pada tingkat ekstrem dimana pada setiap
penentangan norma bisa memprovokasi stigma atau
sanksi
Syarat norma
         (agar bisa berfungsi baik)

Norma harus diketahui, dipahami dan dimengerti
oleh masyarakat
Norma tersebut harus dihargai oleh warga karena
bermanfaat bagi kelangsungan hidup bermasyarakat
Norma harus ditaati dan dilaksanakan oleh warga


masyarakat
Ciri - Ciri Norma Sosial

 Tidak tertulis : hanya diingat dan diserap melalui proses
interaksi antaranggota kelompok masyarakat yang terkait
Hasil kesepakatan bersama : dibuat dan disepakati bersama
oleh warga masyarakat sebagai peraturan social yang
berguna untuk mengarahkan perilaku setiap anggota
masyarakat
Ditaati bersama : seperangkat aturan social untuk
mengarahkan dan menertibkan perilaku setiap anggota
masyarakat agar selaras dengan keinginan bersama, maka
didukung dan ditaati bersama-sama oleh seluruh masyarakat
 Melanggar akan dikenai sanksi : bagi siapa saja yang
melanggar norma akan dikenai sanksi sesuai
tingkatan norma yang dilanggar
Mengalami perubahan : berubah seiring dengan
perubahan kebutuhan dan keinginan anggota
masyarakat yang bersangkutan
Fungsi Norma Sosial

a) Pedoman hidup yang berlaku bagi semua anggota masyarakat
  pada wilayah tertentu.
b) Memberikan stabilitas dan keteraturan dalam kehidupan
  bermasyarakat.
c) Mengikat warga masyarakat, karena norma disertai dengan sanksi
  dan aturan yang tegas bagi para pelanggarnya.
d) Menciptakan kondisi dan suasana yang tertib dalam masyarakat.
e) Adanya sanksi yang tegas akan memberikan efek jera kepada para
  pelanggarnya, sehingga tidak ingin mengulangi perbuatannya
  melanggar norma.
Jenis – Jenis Norma Sosial


Menurut Tingkat Daya Ikat :

1) Cara (Usage)
2) Kebiasaan (Folkways)
3) Tata Kelakuan ( Mores )
4) Adat Istiadat ( Custom )
Cara ( Usage )
Cara adalah suatu bentuk perbuatan tertentu yang dilakukan
individu dalam suatu masyarakat tetapi tidak secara terus-
menerus.
Cara (usage) adalah norma yang paling lemah daya
pengikatnya karena orang yang melanggar hanya mendapat
sanksi cemoohan atau ejekan saja. Cara (usage) lebih menonjol
di dalam hubungan antarindividu.
Contoh: Cara makan yang wajar dan baik apabila tidak
mengeluarkan suara seperti hewan.
Kebiasaan ( Folkways )

Kebiasaan (folkways) adalah suatu aturan dengan kekuatan mengikat
  yang lebih kuat daripada usage karena kebiasaan merupakan
  perbuatan yang dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi bukti
  bahwa orang yang melakukannya menyukai dan menyadari
  perbuatannya.
Kebiasaan ini apabila dilakukan oleh sebagian besar anggota
  masyarakat disebut dengan tradisi dan menjadi identitas atau ciri
  masyarakat yang bersangkutan.
Kebiasaan mempunyai kekuatan mengikat yang lebih tinggi daripada
  cara (usage).
Contoh: Kebiasaan menggunakan tangan kanan apabila hendak
  memberikan sesuatu kepada orang lain, Memberi hadiah kepada
  orang-orang yang berprestasi dalam suatu kegiatan atau
  kedudukan, Memakai baju yang bagus pada waktu pesta. kesopanan
  dalam berperilaku / berpenampilan sopan
Tata Kelakuan ( Morse )

Tata kelakuan (mores) adalah aturan yang sudah diterima
masyarakat dan dijadikan alat pengawas atau kontrol, secara
sadar atau tidak sadar, oleh masyarakat kepada anggota-
anggotanya.
Tata kelakuan mengharuskan atau melarang anggota
masyarakat untuk menyesuaikan tindakan terhadap apa yang
berlaku.
Pelanggaran terhadap tata kelakuan akan diberi sanksi berat
seperti diarak di depan umum atau bahkan dirajam
Dalam masyarakat, tata kelakuan mempunyai fungsi sebagai
berikut.
a) Memberikan batas-batas pada kelakuan individu
     Setiap masyarakat mempunyai tata kelakuan
masingmasing, yang seringkali berbeda antara yang satu
dengan yang lainnya. Misalnya pada suatu masyarakat
perkawinan dalam satu suku dilarang, tetapi di suku lain tidak
ada larangan.
b) Mengidentifikasikan individu dengan kelompoknya
     Di satu pihak tata kelakuan memaksa orang agar
menyesuaikan tindakan-tindakannya dengan tata kelakuan yang
berlaku, di lain pihak diharapkan agar masyarakat menerima
seseorang karena kesanggupannya untuk menyesuaikan diri.
c) Menjaga solidaritas di antara anggota-anggotanya
     Misalnya tata pergaulan antara pria dan wanita yang
berlaku bagi semua orang, segala usia, dan semua golongan
dalam masyarakat.
Adat Istiadat ( Custom )

Adat istiadat (custom) adalah tata kelakuan yang kekal serta
terintegrasi kuat dengan pola perilaku masyarakat.
Anggota masyarakat yang melanggar adat istiadat biasanya
akan dikenakan sanksi tegas.
Adat istiadat merupakan ide atau gagasan yang telah diterima
oleh semua warga masyarakat dan harus dipraktikkan dalam
keseharian mereka. Misalnya, adat pembagian harta waris
orang yang telah meninggal. Pelanggaran terhadap norma
semacam ini mendapat sanksi berupa hukum adat. Di berbagai
masyarakat di negara kita, dikenal hukum adat. Inilah bentuk
norma yang dibuat oleh masyarakat adat.
Menurut Bidang-Bidang Kehidupan Tertentu :

1. Norma Hukum ( Laws )
2. Norma Agama
3. Norma Kesopanan
4. Norma Kesusilaan
5. Norma Fatsoen
6. Norma Kelaziman
7. Norma Mode ( Fashion )
Norma Hukum ( Laws )
       Hukum adalah peraturan yang dibuat secara resmi oleh lembaga
pembuat undang-undang (legislatif). Pada umumnya, hukum bersifat
tertulis dan disahkan lewat lembaran negara. Namun, ada pula hukum
yang tidak tertulis (konvensi). Pada zaman sekarang semua aturan hukum
telah dikodifikasi (ditulis) dalam berbagai kitab undang-undang. Norma
hukum memiliki istilah yang beragam bergantung tingkatannya.
       Hukum sebagai sistem norma berfungsi untuk menertibkan dan
menstabilkan kehidupan sosial. Selain itu, hukum juga berfungsi sebagai
sistem kontrol sosial. Oleh sebab itu, setiap tindakan akan dikontrol oleh
norma hukum dan hukum tersebut akan menjatuhkan sanksi terhadap
orang yang melanggarnya. Akhirnya, hukum dapat mengaktifkan kembali
suatu proses interaksi yang macet dan sekaligus menentukan ketertiban
dalam hubungan. Misalnya, dalam kasus perselisihan wilayah
Israel, Palestina, dan Lebanon yang berbuntut pada pengeboman wilayah
Lebanon oleh Israel, dan PBB bertindak sebagai penengah. Ini
menunjukkan bahwa hukum berlaku untuk memfungsikan hubungan
antarkekuasaan dan menjamin ketertiban.
Norma Agama
Norma agama adalah suatu petunjuk hidup yang berasal dari Tuhan
bagi penganut-Nya agar mereka mematuhi segala perintah-Nya dan
menjauhi segala larangan-Nya.

Para pemeluk agama mengakui dan berkeyakinan bahwa peraturan-
peraturan hidup itu berasal dari Tuhan dan merupakan tuntunan
hidup ke jalan yang benar. Daya ikat norma agama sebenarnya
cukup kuat, namun karena sanksi yang diterima tidak
langsung, masyarakat cenderung bersikap biasa-biasa saja apabila
melanggar aturan yang telah digariskan agama.

Namun, bagi orang yang tingkat pemahaman agamanya
tinggi, melanggar aturan dalam agama berarti dia akan masuk
neraka kelak dalam kehidupan di akhirat. Contohnya larangan
mengambil barang milik orang lain, larangan berdusta, larangan
berzina, dan lain-lain.
Norma Kesopanan
Norma kesopanan adalah peraturan hidup yang timbul dari
pergaulan segolongan manusia dan dianggap sebagai tuntunan
pergaulan sehari-hari sekelompok masyarakat. Peraturan hidup
yang dijabarkan dari rasa kesopanan ini diikuti dan ditaati
sebagai pedoman yang mengatur tingkah laku manusia dalam
masyarakat. Norma kesopanan ini lebih bersifat khusus.
Mengapa demikian? Karena setiap wilayah memiliki aturan
dan tata pergaulan yang berbeda-beda. Selain itu, sesuatu yang
dianggap sopan oleh suatu masyarakat tertentu belum tentu
sopan untuk masyarakat lain. Misalnya, di sebagian besar
negara Eropa, memegang kepala orang yang lebih tua
merupakan hal yang biasa, bahkan pada peristiwa tertentu hal
itu justru dianggap sebuah penghormatan. Namun, di Indonesia
hal itu dianggap tidak sopan dan merupakan penghinaan.
Norma Kesusilaan
      Norma kesusilaan dianggap sebagai aturan yang datang dari
suara hati sanubari manusia. Peraturan-peraturan hidup ini datang
dari bisikan kalbu atau suara batin yang diakui dan diinsyafi oleh
setiap orang sebagai pedoman dalam sikap dan perbuatannya.
Penyimpangan dari norma kesusilaan dianggap salah atau
jahat, sehingga pelanggarnya akan diejek atau disindir.
Misalnya, anak yang tidak menghormati orang tua akan diejek dan
disindir karena tindakan itu dianggap tindakan asusila.
      Apabila penyimpangan kesusilaan dianggap keterlaluan, maka
pelakunya akan diusir atau diisolasi. Contohnya, orang yang
melakukan perkawinan sumbang (incest) akan diusir dari
lingkungan kelompok tempat tinggalnya karena tindakan itu dapat
meresahkan masyarakat. Pelanggaran terhadap norma kesusilaan
tidak dihukum secara formal, tetapi masyarakatlah yang
menghukumnya secara tidak langsung.
Norma Fatsoen
Norma ini hampir sama dengan norma kesopanan. Norma
fatsoen adalah suatu norma yang mengatur dalam hal etis sopan
santun. Hal ini dilakukan karena seseorang merasa takut atas
tindakannya yang tidak etis tersebut.
Norma Kelaziman
     Segala tindakan tertentu yang dianggap
baik, patut, sopan, dan mengikuti tata laksana seolah-olah
sudah tercetak dalam kebiasaan sekelompok manusia disebut
dengan norma kelaziman. Jumlah kelaziman sangat banyak dan
hampir memengaruhi setiap tindakan dan gerak-gerik kita.
Sifatnya pun berbeda-beda dari masa ke masa, dalam setiap
bangsa, dan di setiap tempat.
     Perbedaan sifat kelaziman itu disebabkan oleh berubahnya
cara-cara untuk berbuat sesuatu dari masa ke masa. Serta
tergantung pada kebudayaan yang bersangkutan.
Umpamanya, masyarakat kita dulu makan dengan
menggunakan tangan, kini sudah menggunakan sendok. Ada
juga bangsa atau masyarakat yang tidak mengenal
sendok, tetapi menggunakan sumpit. Orang yang melakukan
penyimpangan dari kelaziman ini dianggap
aneh, ditertawakan, atau diejek.
Norma Mode ( Fashion )
      Mode (fashion) adalah cara dan gaya dalam melakukan dan
membuat sesuatu yang sifatnya berubah-ubah serta diikuti oleh banyak
orang. Ciri utama mode adalah bahwa orang yang mengikutinya bersifat
massal, dan kalangan luas menggandrunginya. Mode banyak dipengaruhi
oleh gaya. Gaya dimaksudkan sebagai penjelmaan dari cita-cita dan
konsep keindahan baru serta teknologi baru. Cita-cita dan konsep baru itu
mempunyai dasar yang lebih dalam dan mencerminkan perubahan-
perubahan kemasyarakatan yang penting.

       Misalnya mode pakaian, sepatu, tas, rambut, dan lainlain.
Contohnya pada suatu waktu di masyarakat berkembang tren rambut
keriting, kemudian berubah menjadi tren rambut lurus yang dikenal
dengan istilah rebonding setelah ditemukannya teknologi baru di bidang
pelurusan rambut. Contoh lainnya adalah perubahan mode pakaian pada
wanita, di mana suatu waktu berkembang tren para wanita memakai rok
mini, kemudian berubah ke rok panjang, dan selanjutnya kembali lagi ke
rok mini.
Menurut Sifatnya :

1. Norma Formal
2. Norma Informal
Norma Formal

Merupakan aturan yang berisi perintah atau larangan
yang dirumuskan dan diwajibkan dengan jelas serta
tegas oleh pihak berwenang (pemerintah) kepada
seluruh warga masyarakat.
Norma ini biasanya tertulis.
Contoh:
Aturan-aturan yang berasal atau bersumber dari
negara, seperti konstitusi, surat keputusan, dan
peraturan daerah.
Norma Informal

Norma ini tumbuh berdasarkan kebiasaan bertindak yang
seragam, sehingga diterima oleh sebagian besar anggota
masyarakatnya.
Norma ini biasanya tidak tertulis.
Contoh:
Kaidah dan aturan yang terdapat di masyarakat, seperti
pantangan-pantangan, aturan dalam keluarga, dan adat-istiadat.
Semua norma dan nilai ^^

More Related Content

What's hot

PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR
PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN  SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJARPROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN  SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR
PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJARLutfi Koto
 
Bagaimana Agama Menjamin Kebahagiaan Dunia dan Akhirat
Bagaimana Agama Menjamin Kebahagiaan Dunia dan AkhiratBagaimana Agama Menjamin Kebahagiaan Dunia dan Akhirat
Bagaimana Agama Menjamin Kebahagiaan Dunia dan AkhiratIjlal Prayoga
 
Ukuran dispersi(5)
Ukuran dispersi(5)Ukuran dispersi(5)
Ukuran dispersi(5)rizka_safa
 
Hakikat pertumbuhan dan perkembangan peserta didik
Hakikat pertumbuhan dan perkembangan peserta didikHakikat pertumbuhan dan perkembangan peserta didik
Hakikat pertumbuhan dan perkembangan peserta didikanah purwani
 
Makalah korelasi sederhana
Makalah korelasi sederhanaMakalah korelasi sederhana
Makalah korelasi sederhanaLusi Kurnia
 
Essay Nasional, Lomba Essay LPM Paradigma
Essay Nasional, Lomba Essay LPM ParadigmaEssay Nasional, Lomba Essay LPM Paradigma
Essay Nasional, Lomba Essay LPM ParadigmaKhoerul Anwar Abdulloh
 
Institusi sosial - Sosiologi
Institusi sosial - SosiologiInstitusi sosial - Sosiologi
Institusi sosial - SosiologiRizky Erliyandi
 
Pancasila sebagai karakter dan identitas bangsa
Pancasila sebagai karakter dan identitas bangsa Pancasila sebagai karakter dan identitas bangsa
Pancasila sebagai karakter dan identitas bangsa Puja Lestari
 
PERAN UTAMA GURU DALAM PENDIDIKAN KARAKTER
PERAN UTAMA GURU DALAM PENDIDIKAN KARAKTERPERAN UTAMA GURU DALAM PENDIDIKAN KARAKTER
PERAN UTAMA GURU DALAM PENDIDIKAN KARAKTERFAJAR MENTARI
 
Makalah pancasila sebagai identitas nasional bangsa indonesia
Makalah pancasila sebagai identitas nasional  bangsa indonesiaMakalah pancasila sebagai identitas nasional  bangsa indonesia
Makalah pancasila sebagai identitas nasional bangsa indonesiaSentra Komputer dan Foto Copy
 
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaBab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaSyaiful Ahdan
 
PowerPoint "Nilai dalam Perilaku Organisasi"
PowerPoint "Nilai dalam Perilaku Organisasi"PowerPoint "Nilai dalam Perilaku Organisasi"
PowerPoint "Nilai dalam Perilaku Organisasi"navyndl29
 
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ahPengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ahAde Pratama
 
Pendidikan Agama ISlam Dalam Perguruan Tinggi
Pendidikan Agama ISlam Dalam Perguruan Tinggi Pendidikan Agama ISlam Dalam Perguruan Tinggi
Pendidikan Agama ISlam Dalam Perguruan Tinggi chusnaqumillaila
 
Pengertian Antropologi pendidikan
Pengertian Antropologi pendidikanPengertian Antropologi pendidikan
Pengertian Antropologi pendidikanAprilia putri
 
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamBagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamchusnaqumillaila
 
Makalah Mata Kuliah Pendidikan Agama Kristen Protestan
Makalah Mata Kuliah Pendidikan Agama Kristen ProtestanMakalah Mata Kuliah Pendidikan Agama Kristen Protestan
Makalah Mata Kuliah Pendidikan Agama Kristen ProtestanReynes E. Tekay
 
KB 1 Kesadaran Dan Wawasan Perspektif Global
KB 1 Kesadaran Dan Wawasan Perspektif GlobalKB 1 Kesadaran Dan Wawasan Perspektif Global
KB 1 Kesadaran Dan Wawasan Perspektif GlobalIstna Zakia Iriana
 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasiHafiza .h
 

What's hot (20)

PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR
PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN  SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJARPROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN  SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR
PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR
 
Bagaimana Agama Menjamin Kebahagiaan Dunia dan Akhirat
Bagaimana Agama Menjamin Kebahagiaan Dunia dan AkhiratBagaimana Agama Menjamin Kebahagiaan Dunia dan Akhirat
Bagaimana Agama Menjamin Kebahagiaan Dunia dan Akhirat
 
Ukuran dispersi(5)
Ukuran dispersi(5)Ukuran dispersi(5)
Ukuran dispersi(5)
 
Hakikat pertumbuhan dan perkembangan peserta didik
Hakikat pertumbuhan dan perkembangan peserta didikHakikat pertumbuhan dan perkembangan peserta didik
Hakikat pertumbuhan dan perkembangan peserta didik
 
Makalah korelasi sederhana
Makalah korelasi sederhanaMakalah korelasi sederhana
Makalah korelasi sederhana
 
Essay Nasional, Lomba Essay LPM Paradigma
Essay Nasional, Lomba Essay LPM ParadigmaEssay Nasional, Lomba Essay LPM Paradigma
Essay Nasional, Lomba Essay LPM Paradigma
 
Institusi sosial - Sosiologi
Institusi sosial - SosiologiInstitusi sosial - Sosiologi
Institusi sosial - Sosiologi
 
Pancasila sebagai karakter dan identitas bangsa
Pancasila sebagai karakter dan identitas bangsa Pancasila sebagai karakter dan identitas bangsa
Pancasila sebagai karakter dan identitas bangsa
 
PERAN UTAMA GURU DALAM PENDIDIKAN KARAKTER
PERAN UTAMA GURU DALAM PENDIDIKAN KARAKTERPERAN UTAMA GURU DALAM PENDIDIKAN KARAKTER
PERAN UTAMA GURU DALAM PENDIDIKAN KARAKTER
 
Makalah pancasila sebagai identitas nasional bangsa indonesia
Makalah pancasila sebagai identitas nasional  bangsa indonesiaMakalah pancasila sebagai identitas nasional  bangsa indonesia
Makalah pancasila sebagai identitas nasional bangsa indonesia
 
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etikaBab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
Bab vi bagaimana pancasila menjadi sistem etika
 
Budaya Organisasi
Budaya OrganisasiBudaya Organisasi
Budaya Organisasi
 
PowerPoint "Nilai dalam Perilaku Organisasi"
PowerPoint "Nilai dalam Perilaku Organisasi"PowerPoint "Nilai dalam Perilaku Organisasi"
PowerPoint "Nilai dalam Perilaku Organisasi"
 
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ahPengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
 
Pendidikan Agama ISlam Dalam Perguruan Tinggi
Pendidikan Agama ISlam Dalam Perguruan Tinggi Pendidikan Agama ISlam Dalam Perguruan Tinggi
Pendidikan Agama ISlam Dalam Perguruan Tinggi
 
Pengertian Antropologi pendidikan
Pengertian Antropologi pendidikanPengertian Antropologi pendidikan
Pengertian Antropologi pendidikan
 
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamBagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
 
Makalah Mata Kuliah Pendidikan Agama Kristen Protestan
Makalah Mata Kuliah Pendidikan Agama Kristen ProtestanMakalah Mata Kuliah Pendidikan Agama Kristen Protestan
Makalah Mata Kuliah Pendidikan Agama Kristen Protestan
 
KB 1 Kesadaran Dan Wawasan Perspektif Global
KB 1 Kesadaran Dan Wawasan Perspektif GlobalKB 1 Kesadaran Dan Wawasan Perspektif Global
KB 1 Kesadaran Dan Wawasan Perspektif Global
 
13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasi
 

Viewers also liked

SOSIOLOGI [NILAI SOSIAL DAN NORMA SOSIAL]
SOSIOLOGI [NILAI SOSIAL DAN NORMA SOSIAL]SOSIOLOGI [NILAI SOSIAL DAN NORMA SOSIAL]
SOSIOLOGI [NILAI SOSIAL DAN NORMA SOSIAL]Afrian RIann
 
Tindakan & Interaksi
Tindakan & InteraksiTindakan & Interaksi
Tindakan & Interaksiintangs
 
Nilai & Norma Sosial
Nilai & Norma SosialNilai & Norma Sosial
Nilai & Norma Sosialfriscaabrori
 
Sosiologi sma kelas x bondet wrahatnala
Sosiologi sma kelas x bondet wrahatnalaSosiologi sma kelas x bondet wrahatnala
Sosiologi sma kelas x bondet wrahatnalaDnr Creatives
 
Sosiologi kelas 10 Bab 2 nilai dan norma sosial
Sosiologi kelas 10 Bab 2 nilai dan norma sosialSosiologi kelas 10 Bab 2 nilai dan norma sosial
Sosiologi kelas 10 Bab 2 nilai dan norma sosialSavira Islami Sulkhan
 
Nilai & Norma Sosial (Presentasi Sosiologi)
Nilai & Norma Sosial (Presentasi Sosiologi)Nilai & Norma Sosial (Presentasi Sosiologi)
Nilai & Norma Sosial (Presentasi Sosiologi)Fakhrudin Sujarwo
 
Ppt perubahan sosial kelompok 3
Ppt perubahan sosial kelompok 3Ppt perubahan sosial kelompok 3
Ppt perubahan sosial kelompok 3Salma Van Licht
 
Presentasi perubahan sosial budaya geo power point,,,..
Presentasi perubahan sosial budaya geo power point,,,..Presentasi perubahan sosial budaya geo power point,,,..
Presentasi perubahan sosial budaya geo power point,,,..Jenny Marselina
 
PPT Perubahan sosial budaya
PPT Perubahan sosial budayaPPT Perubahan sosial budaya
PPT Perubahan sosial budayapingg0501
 

Viewers also liked (13)

SOSIOLOGI [NILAI SOSIAL DAN NORMA SOSIAL]
SOSIOLOGI [NILAI SOSIAL DAN NORMA SOSIAL]SOSIOLOGI [NILAI SOSIAL DAN NORMA SOSIAL]
SOSIOLOGI [NILAI SOSIAL DAN NORMA SOSIAL]
 
Tindakan & Interaksi
Tindakan & InteraksiTindakan & Interaksi
Tindakan & Interaksi
 
Nilai & Norma Sosial
Nilai & Norma SosialNilai & Norma Sosial
Nilai & Norma Sosial
 
Mobilitas sosial
Mobilitas sosialMobilitas sosial
Mobilitas sosial
 
Mobilitas Penduduk
Mobilitas PendudukMobilitas Penduduk
Mobilitas Penduduk
 
Perilaku menyimpang
Perilaku menyimpangPerilaku menyimpang
Perilaku menyimpang
 
Sosiologi sma kelas x bondet wrahatnala
Sosiologi sma kelas x bondet wrahatnalaSosiologi sma kelas x bondet wrahatnala
Sosiologi sma kelas x bondet wrahatnala
 
Sosiologi kelas 10 Bab 2 nilai dan norma sosial
Sosiologi kelas 10 Bab 2 nilai dan norma sosialSosiologi kelas 10 Bab 2 nilai dan norma sosial
Sosiologi kelas 10 Bab 2 nilai dan norma sosial
 
Nilai & Norma Sosial (Presentasi Sosiologi)
Nilai & Norma Sosial (Presentasi Sosiologi)Nilai & Norma Sosial (Presentasi Sosiologi)
Nilai & Norma Sosial (Presentasi Sosiologi)
 
Perubahan sosial
Perubahan sosial Perubahan sosial
Perubahan sosial
 
Ppt perubahan sosial kelompok 3
Ppt perubahan sosial kelompok 3Ppt perubahan sosial kelompok 3
Ppt perubahan sosial kelompok 3
 
Presentasi perubahan sosial budaya geo power point,,,..
Presentasi perubahan sosial budaya geo power point,,,..Presentasi perubahan sosial budaya geo power point,,,..
Presentasi perubahan sosial budaya geo power point,,,..
 
PPT Perubahan sosial budaya
PPT Perubahan sosial budayaPPT Perubahan sosial budaya
PPT Perubahan sosial budaya
 

Similar to Semua norma dan nilai ^^

Nilai & norma soial
Nilai & norma soialNilai & norma soial
Nilai & norma soialRudiana Part
 
NORMA NORMA DALAM MASYARAKAT
NORMA NORMA DALAM MASYARAKATNORMA NORMA DALAM MASYARAKAT
NORMA NORMA DALAM MASYARAKATErwin Pasaribu
 
aturan norma norma di masyakat
aturan norma norma di masyakataturan norma norma di masyakat
aturan norma norma di masyakatSunaryo Waluyo
 
Manusia nilai, moral dan hukum
Manusia nilai, moral dan hukumManusia nilai, moral dan hukum
Manusia nilai, moral dan hukumPotpotya Fitri
 
Materi 3 nilai sosial dan budaya
Materi 3 nilai sosial dan budayaMateri 3 nilai sosial dan budaya
Materi 3 nilai sosial dan budayamonalisaibrahim
 
Nilai dan Norma
Nilai dan NormaNilai dan Norma
Nilai dan NormaWestprog
 
Nilai dan Norma Sosial Dalam Masyarakat
Nilai dan Norma Sosial Dalam MasyarakatNilai dan Norma Sosial Dalam Masyarakat
Nilai dan Norma Sosial Dalam MasyarakatMuhamad David Kamal
 
Nilai sosial, budaya dan politik 2
Nilai sosial, budaya dan politik 2Nilai sosial, budaya dan politik 2
Nilai sosial, budaya dan politik 222022022
 
Nilai, sikap, dan kepauasan kerja
Nilai, sikap, dan kepauasan kerjaNilai, sikap, dan kepauasan kerja
Nilai, sikap, dan kepauasan kerjaAndy Eddy
 
Nilai, sikap, dan kepuasan kerja
Nilai, sikap, dan kepuasan kerjaNilai, sikap, dan kepuasan kerja
Nilai, sikap, dan kepuasan kerjaAndy Eddy
 
Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatan
Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatanNilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatan
Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatanCahya
 
Konsep_dasar_nilai_moral fix.ppt
Konsep_dasar_nilai_moral fix.pptKonsep_dasar_nilai_moral fix.ppt
Konsep_dasar_nilai_moral fix.pptriosetiawan32
 
Pengantar psikologi
Pengantar psikologiPengantar psikologi
Pengantar psikologiUlfa Faida
 

Similar to Semua norma dan nilai ^^ (20)

Pp sosiologi
Pp sosiologiPp sosiologi
Pp sosiologi
 
Nilai dan norma sosial
Nilai dan norma sosialNilai dan norma sosial
Nilai dan norma sosial
 
Nilai & norma soial
Nilai & norma soialNilai & norma soial
Nilai & norma soial
 
Nilai dan norma sosial
Nilai dan norma sosialNilai dan norma sosial
Nilai dan norma sosial
 
Kelompok 3
Kelompok 3Kelompok 3
Kelompok 3
 
Kelompok 3
Kelompok 3Kelompok 3
Kelompok 3
 
NORMA NORMA DALAM MASYARAKAT
NORMA NORMA DALAM MASYARAKATNORMA NORMA DALAM MASYARAKAT
NORMA NORMA DALAM MASYARAKAT
 
aturan norma norma di masyakat
aturan norma norma di masyakataturan norma norma di masyakat
aturan norma norma di masyakat
 
Manusia nilai, moral dan hukum
Manusia nilai, moral dan hukumManusia nilai, moral dan hukum
Manusia nilai, moral dan hukum
 
Materi 3 nilai sosial dan budaya
Materi 3 nilai sosial dan budayaMateri 3 nilai sosial dan budaya
Materi 3 nilai sosial dan budaya
 
Nilai dan Norma
Nilai dan NormaNilai dan Norma
Nilai dan Norma
 
Nilai dan Norma Sosial Dalam Masyarakat
Nilai dan Norma Sosial Dalam MasyarakatNilai dan Norma Sosial Dalam Masyarakat
Nilai dan Norma Sosial Dalam Masyarakat
 
Nilai sosial, budaya dan politik 2
Nilai sosial, budaya dan politik 2Nilai sosial, budaya dan politik 2
Nilai sosial, budaya dan politik 2
 
Nilai, sikap, dan kepauasan kerja
Nilai, sikap, dan kepauasan kerjaNilai, sikap, dan kepauasan kerja
Nilai, sikap, dan kepauasan kerja
 
Nilai, sikap, dan kepuasan kerja
Nilai, sikap, dan kepuasan kerjaNilai, sikap, dan kepuasan kerja
Nilai, sikap, dan kepuasan kerja
 
Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatan
Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatanNilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatan
Nilai personal dan nilai profesi dalam praktik keperawatan
 
Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Konsep_dasar_nilai_moral fix.ppt
Konsep_dasar_nilai_moral fix.pptKonsep_dasar_nilai_moral fix.ppt
Konsep_dasar_nilai_moral fix.ppt
 
Pengantar psikologi
Pengantar psikologiPengantar psikologi
Pengantar psikologi
 
Nilai dan norma sosial
Nilai dan norma sosialNilai dan norma sosial
Nilai dan norma sosial
 

Recently uploaded

rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfEmeldaSpd
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DAbdiera
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptAfifFikri11
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa yaSoal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa yaMonaAmelia
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaAbdiera
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptxTina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptxTINAFITRIYAH
 

Recently uploaded (20)

rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa yaSoal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptxTina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
 

Semua norma dan nilai ^^

  • 1. Oleh : Annisa Firdauzi / 06 Friska Retnaningtyas / 11 Ghina Adila Hafizhah / 13 Hanin Novia / 14 Khoirunnisa / 20 Pheby Novira / 28
  • 3. Pengertian Nilai Sosial Nilai sosial adalah nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat. Sebagai contoh, orang menanggapmenolong memiliki nilai baik, sedangkan mencuri bernilai buruk .
  • 4. Pengertian Nilai Menurut para Ahli Kimball Young, mengemukakan nilai adalah asumsi yang abstrak dan sering tidak disadari tentang apa yang dianggap penting dalam masyarakat. A.W.Green, nilai adalah kesadaran yang secara relatif berlangsung disertai emosi terhadap objek. Woods, mengemukakan bahwa nilai merupakan petunjuk umum yang telah berlangsung lama serta mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari M.Z.Lawang, menyatakan nilai adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan,yang pantas,berharga,dan dapat memengaruhi perilaku sosial dari orang yang bernilai tersebut. Hendropuspito, menyatakan nilai adalah segala sesuatu yang dihargai masyarakat karena mempunyai daya guna fungsional bagi perkembangan kehidupan manusia. Karel J. Veeger, menyatakan sosiologi memandang nilai-nilai sebagai pengertian-pengertian (sesuatu di dalam kepala orang) tentang baik tidaknya perbuatan-perbuatan. Dengan kata lain, nilai adalah hasil penilaian atau pertimbangan moral.
  • 5. Drs. Suparto, mengemukakan bahwa nilai-nilai sosial memiliki fungsi umum dalammasyarakat. Di antaranya nilai-nilai dapat menyumbangkan seperangkat alat untuk mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertingkah laku. Selain itu, nilai sosial juga berfungsi sebagai penentu terakhir bagi manusia dalam memenuhi peranan-peranan sosial. Nilai sosial dapat memotivasi seseorang untuk mewujudkan harapan sesuaidengan peranannya. Contohnya ketika menghadapi konflik, biasanya keputusan akan diambil berdasarkan pertimbangan nilai sosial yang lebih tinggi. Nilai sosial juga berfungsi sebagai alat solidaritas di kalangan anggota kelompok masyarakat. Dengan nilai tertentu anggota kelompok akan merasa sebagai satu kesatuan. Nilai sosial juga berfungsi sebagai alat pengawas (kontrol) perilaku manusia dengan daya tekan dan dayamengikat tertentu agar orang berprilaku sesuai dengan nilai yang dianutnya. Soerjono Soekanto, mengemukakan bahwa nilai sebagai konsepsi abstrak dalam diri manusia mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk . Nilai sosial adalah nilai yang dianut oleh suatu kelompok masyarakat B. Simajuntak, mengemukakan bahwa nilai adalah ide-ide masyarakat tentang sesuatu yang baik. Robert M. Z . Lawang, mengemukakan bahwa nilai adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan , pantas ,berharga , dan mempengaruhi perilaku sosial orang-orang yang memiliki nilai tersebut.
  • 6. Sumber – Sumber Nilai Sosial 1) Tuhan Sebagian besar nilai sosial yang dimiliki masyarakat bersumber dari Tuhan. Nilai sosial ini disampaikan melalui ajaran – ajaran agama. Nilai – nilai sosial dari Tuhan memberikan pedoman cara bersikap dan bertindak bagi manusia. Contoh nilai tentang hidup sendiri, kejujuran, dll. Para ahli menyebut nilai yang bersumber dari Tuhan sebagai nilai Theonom. 2) Masyarakat Ada juga nilai sosial yang berasal dari kesepakatan sejumlah anggota masyarakat. Nilai sosial yang berasal dari kesepakatan banyak orang ini disebut nilai Heteronom. Contoh pancasila yang berisi ajaran nilai sosial yang harus dipedomani oleh seluruh warga Negara Indonesia. 3) Individu Nilai sosial juga bias bersumber dari rumusan seseorang. Orang itu merupakan suatu nilai, kemudian nilai tersebut dipakai masyarakat sebagai acuan bersikap dan bertindak. Nilai sosial yang berasal dari individu disebut nilai Otonom. Contoh konsep triad politica yang dirumuskan oleh J.J. Rousseau.
  • 7. Tolok Ukur Nilai Sosial Tolok ukur nilai sosial adalah daya guna fungsional suatu nilai dan kesungguhan penghargaan, penerimaan, atau pengakuan yang diberikan oleh seluruh atau sebagian besar masyarakat terhadap nilai sosial tersebut. Tolok ukur hanya bersifat sementara, karena masyarakat terus berubah. Dari pengalaman kita ketahui bahwa tolok ukur yang sudah lama berlaku di dalam suatu masyarakat dapat goyah pada suatu saat. Proses modernisasi dewasa ini ternyata membawa dampak yang besar, antara lain masuknya semangat sekularisme. Salah satu akibatnya adalah pudarnya nilai sosial tradisional. Tidak ada tolok ukur nilai yang bersifat kekal (absolute). Dua syarat yang harus dipenuhi agar tolok ukur nilai menjadi bersifat tetap adalah : a. Penghargaan itu harus diberikan dan disetujui oleh seluruh atau sebagian besar anggota masyarakat, jadi bukan atas keinginan atau penilaian individu. b. Tolok ukur itu harus diterima sungguh-sungguh oleh masyarakat, minimal oleh sebagian besar.
  • 8. Ciri – Ciri Nilai Sosial 1. Merupakan konstruksi masyarakat yang tercipta melalui interaksi sosial antarwarga masyarakat 2. Ditransformasikan melalui proses belajar/ Terbentuk melalui sosialisasi ( proses belajar ) 3. Merupakan bagian dari usaha pemenuhan kebutuhan dan kepuasan sosial manusia 4. Berbeda-beda pada tiap kelompok manusia/ Bervariasi antara kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain. 5. Memiliki efek yang berbeda-beda terhadap tindakan manusia/ memiliki pengaruh yang berbeda antarwarga masyarakat. 6. Dapat mempengaruhi kepribadian individu sebagai anggota masyarakat 7. Disebarkan di antara warga masyarakat (bukan bawaan lahir). 8. Dapat memengaruhi pengembangan diri social 9. Cenderung berkaitan satu sama lain.
  • 9. Kualitas Nilai Sosial Menurut Robin Williams terdapat empat kualitas nilai, yaitu: (a) Nilai itu mempunyai sebuah elemen konsepsi yang lebih mendalam dibandingkan hanya sekedar emosi tau kebutuhan. Dalam pengertian ini, nilai dapat dianggap sebagai absraksi yang ditarik dari pengalaman-pengalaman galaman seseorang. (b) Nilai memiliki suatu aspek emosi. Emosi boleh jadi tidak dimunculkan dengan sebenarnya, tetapi selamanya emosi merupakan suatu potensi. (c) Nilai bukanlah merupakan tujuan konkret dari tindakan, tetapi ia tetap mempunyaai hubungan dengan tujuan. Hal tersebut karena nilai berfungsi sebagai criteria dalam memilih tujuan-tujuannya tadi. Seseorang akan berusaha mencapai segala sesuatu yang menurut pandangannya mempunyai nilai-nilai. (d) Nilai merupakan unsure paling penting dan sama sekali tidak dapat diremehkan oleh orang bersangkutan. Dalam kenyataan terlihat bahwa nilai berhubngan dengan pilihan. Pilihan tersebut merupakan syarat untuk megambil tindakan.
  • 10. Fungsi Nilai Sosial 1) Sebagai petunjuk arah bertindak dan bersikap. 2) Sebagai pemandu serta pengontrol sikap dan tindakan manusia. 3) Sebagai motivator. 4) Menjadi tujuan akhir dalam memenuhi peranan-peranan sosialnya. 5) Sebagai pengawas daya tekan daya pengikat tertentu.
  • 11. Macam Nilai Sosial Berdasarkan Cirinya 1) Nilai yang tercernakan atau mendarah daging ( internalized value ), yaitu nilai yang menjadi kepribadian bawah sadar atau dengan kata lain nilai yang dapat mendorong timbulnya tindakan tanpa berpikir panjang. Sebagai contohnya seorang ayah dengan sangat berani dan penuh kerelaan menolong anaknya yang terperangkap api di rumahnya, meskipun risikonya sangat besar. 2) Nilai dominan, yaitu nilai yang dianggap lebih penting daripada nilai- nilai yang lainnya. Mengapa suatu nilai dikatakan dominan? Ada beberapa ukuran yang digunakan untuk menentukan dominan atau tidaknya suatu nilai, yaitu sebagai berikut. a) Banyaknya orang yang menganut nilai tersebut. b) Lamanya nilai dirasakan oleh anggota kelompok yang menganut nilai itu. c) Tingginya usaha untuk mempertahankan nilai tersebut. d) Tingginya kedudukan orang yang membawakan nilai itu.
  • 13. Berdasarkan Sifatnya 1) Nilai kepribadian, yaitu nilai yang dapat membentuk kepribadian seseorang, seperti emosi, ide, gagasan, dan lain sebagainya. 2) Nilai kebendaan, yaitu nilai yang diukur dari kedayagunaan usaha manusia untuk mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Biasanya jenis nilai ini disebut dengan nilai yang bersifat ekonomis. 3) Nilai biologis, yaitu nilai yang erat hubungannya dengan kesehatan dan unsur biologis manusia. Misalnya dengan melakukan olahraga untuk menjaga kesehatan. 4) Nilai kepatuhan hukum, yaitu nilai yang berhubungan dengan undang-undang atau peraturan negara. Nilai ini merupakan pedoman bagi setiap warga negara agar mengetahui hak dan kewajibannya. 5) Nilai pengetahuan, yaitu nilai yang mengutamakan dan mencari kebenaran sesuai dengan konsep keilmuannya. 6) Nilai agama, yaitu nilai yang berhubungan dengan agama dan kepercayaan yang dianut oleh anggota masyarakat. Nilai ini bersumber dari masing-masing ajaran agama yang menjelaskan sikap, perilaku, perbuatan, perintah, dan larangan bagi umat manusia. 7) Nilai keindahan, yaitu nilai yang berhubungan dengan kebutuhan akan estetika (keindahan) sebagai salah satu aspek dari kebudayaan.
  • 14. Berdasarkan Tingkat Keberadaannya Kita mengenal dua jenis nilai berdasarkan tingkat keberadaannya, yaitu nilai yang berdiri sendiri dan nilai yang tidak berdiri sendiri. 1) Nilai yang berdiri sendiri, yaitu suatu nilai yang diperoleh semenjak manusia atau benda itu ada dan memiliki sifat khusus yang akhirnya muncul karena memiliki nilai tersebut. Contohnya pemandangan alam yang indah, manusia yang cantik atau tampan, dan lain-lain. 2) Nilai yang tidak berdiri sendiri, yaitu nilai yang diperoleh suatu benda atau manusia karena bantuan dari pihak lain. Contohnya seorang siswa yang pandai karena bimbingan dan arahan dari para gurunya. Dengan kata lain nilai ini sangat bergantung pada subjeknya.
  • 15. Berdasarkan para ahli : • Prof. Notonegoro membedakan nilai menjadi tiga macam, yaitu: – (1) Nilai material, yakni meliputi berbagai konsepsi mengenai segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia
  • 16. – (2) Nilai vital, yakni meliputi berbagai konsepsi yang berkaitan dengan segala sesuatu yang berguna bagi manusia dalam melaksanakan berbagai aktivitas, dan – (3) Nilai kerohanian, yakni meliputi berbagai konsepsi yang berkaitan dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan kebutuhan rohani manusia: • nilai kebenaran, yakni yang bersumber pada akal manusia (cipta) • nilai keindahan, yakni yang bersumber pada unsur perasaan (estetika) • nilai moral, yakni yang bersumber pada unsur kehendak (karsa), dan • nilai keagamaan (religiusitas), yakni nilai yang bersumber pada revelasi (wahyu) dari Tuhan.
  • 19. • Menurut Walter G. Everest dikelompokkan dalam 8 kelompok ₋ Nilai ekonomis - Nilai watak ₋ Nilai kejasmanian - Nilai estetis ₋ Nilai hiburan - Nilai intelektual ₋ Nilai sosial - nilai keagamaan • Menurut C. Kluckhohn setiap kebudayaan mencakup lima pokok yaitu: • Mengenai hakikat hidup manusia • Mengenai hakikat karya manusia • Mengenai hakikat kedudukan manusia • Mengenai hakikat hubungan manusia dengan alam • Mengenai hakikat manusia dengan sesamanya
  • 20. Hierarki Nilai Sosial • Nilai sosial yang dianut seseorang sangat mempengaruhi tingkah lakunya karena segala hal yang dilakukan oleh orang tersebut berpedoman pada nilai-nilai yang dianutnya. Seorang tokoh yang bernama Graves dalam buku Mulyadi yang berjudul "Organisasi, Teori Struktur, dan Proses" menyatakan bahwa nilai sosial yang dianut oleh seseorang mempunyai tingkatan yang tersusun secara hierarki. • a. Tingkat pertama : Reaktif • Seorang individu tidak menyadari dirinya sendiri dan orang lain sebagai makhluk yang berbudaya. Individu tersebut memberikan reaksi bersifat stimulus yang datang semata-mata berdasarkan kebutuhan biologisnya saja. Pada tingkatan ini hanya cocok digunakan untuk menjelaskan kondisi bayi yang baru lahir. • b. Tingkat Kedua : Tribalistik • Nilai-nilai individu ditandai oleh tingkat ketergantungan yang tinggi karena mereka berpegang pada tradisi kelompok dan taat pada perintah. • c. Tingkat Ketiga : Egosentris • Individu lebih mengutamakan kepentingan diri sendiri dan tidak menghiraukan kepentingan orang lain.
  • 21. • d. Tingkat Keempat : Konformis • Individu tidak begitu toleransi terhadap nilai-nilai yang dianut oleh orang lain sehingga ia cenderung memaksa orang lain untk menerima nilai-nilai yang dianutnya. • e. Tingkat Kelima : Manipulatif • Tipe individu pada tingkatan ini dicirikan oleh adanya upaya memanipulasi segala sesuatu, termasuk juga orang lain demi kepentingan pencapaian tujuan pribadinya. • f. Tingkat Keenam : Sosiosentrik • individu cenderung berpendapat bahwa kerjasama dengan orang lain lebih baik daripada bekerja sendiri. Mereka menolak paham materialistis dan manipulatif. • g. Tingkat Ketujuh : Eksistensial • Pada tingkatan ini, individu mempunyai tingkat toleransi yang tinggi terhadap berbagai perbedaan nilai yang dianut oleh orang lain.
  • 22. Hal – Hal yang Berhubungan dengan Nilai Sosial • a. Naluri Ketuhanan • Sejak manusia diciptakan Tuhan di dunia, secara otomatis timbul kesadarann di dalam kalbu tiap-tiap manusia naluri ketuhanan yang sangat kuat. Bahkan, apabila bertolak pada masa primitif hingga saat ini, sesungguhnya manusia telah memiliki kesadaran naluri ketuhanan, hanya saja kadar naluri tersebut tidak sama besarnya.
  • 23. • b. Prinsip Moral Setiap anggota masyarakat pasti ditintut untuk memiliki moral yang tinggi. Dan bila melanggar prinsip moral yang telah ditentukan, akan diberikan sanksi. Yang termasuk moral tidak disenangi oleh masyarakat luas adalah koruptor, pemabuk, penjudi, penodong, pemeras, perampok, dll. Setiap masyarakat mempunyai tolak ukur tentang moral yang sama karena prinsip moral bersifat universal. Namun kenyataannya, dalam pelaksanaannya aturan moral tersebut masih ada yang menyalahi aturan dan lebih meniru aturan gaya hidup Barat dengan Timur yang menyangkut moral yang tidak sama. • c. Kasih sayang • Merupakan faktor yang penting dalam proses interaksi sosial, sebab kasih sayang merupakan dasar terciptanya hubungan yang harmonis. apabila dalam suatu interaksi tercipta keharmonisan, maka tujuan suatu hubungan akan dapat tercapai.
  • 25. Definisi Norma Sosial Apa itu norma ? Norma adalah aturan tingkah laku manusia yang bersifat mengikat dan bila dilanggar bisa dikenai sangsi atau disebut juga aturan yang mengikuti nilai.
  • 26. Proses Terbentuknya Norma Secara sosiologis : norma yang tumbuh dalam proses kemasyarakatan, hasil dari kehidupan masyarakat. Individu lahir dalam suatu masyarakat dan disosialisasikan untuk menerima aturan dari masyarakat yang sudah ada sebelumnnya Berry : unsur pokok suatu norma adalah tekanan social terhadap anggota masyarakat untuk menjalankan semua norma tersebut, sebab norma yang telah mendapat sifat kemasyarakatan, dan telah dijadikan patokan dalam perilaku
  • 27. Norma merupakan hasil buatan manusia sebagai mahluk social.  Awalnya aturan dibentuk secara tidak sengaja tapi lama kelamaan norma dibentuk dan disusun secara sadar. Norma berisi tata tertib, aturan dan petunjuk standar perilaku yang pantas.
  • 28. Tingkatan Penegakan dalam Norma Pelanggaran norma yang dikenakan sanksi hukum, bisanya termasuk penegakan hukum Pelanggar norma yang diterapkan dianggap ekstrensik atau tidak normal ( perilaku diluar kebiasaan) Perilaku yang lainnya diluar norma tidak diakui. Norma-norma telah diasumsikan lebih dahlu dan sering kali pada tingkat ekstrem dimana pada setiap penentangan norma bisa memprovokasi stigma atau sanksi
  • 29. Syarat norma (agar bisa berfungsi baik) Norma harus diketahui, dipahami dan dimengerti oleh masyarakat Norma tersebut harus dihargai oleh warga karena bermanfaat bagi kelangsungan hidup bermasyarakat Norma harus ditaati dan dilaksanakan oleh warga  masyarakat
  • 30. Ciri - Ciri Norma Sosial  Tidak tertulis : hanya diingat dan diserap melalui proses interaksi antaranggota kelompok masyarakat yang terkait Hasil kesepakatan bersama : dibuat dan disepakati bersama oleh warga masyarakat sebagai peraturan social yang berguna untuk mengarahkan perilaku setiap anggota masyarakat Ditaati bersama : seperangkat aturan social untuk mengarahkan dan menertibkan perilaku setiap anggota masyarakat agar selaras dengan keinginan bersama, maka didukung dan ditaati bersama-sama oleh seluruh masyarakat
  • 31.  Melanggar akan dikenai sanksi : bagi siapa saja yang melanggar norma akan dikenai sanksi sesuai tingkatan norma yang dilanggar Mengalami perubahan : berubah seiring dengan perubahan kebutuhan dan keinginan anggota masyarakat yang bersangkutan
  • 32. Fungsi Norma Sosial a) Pedoman hidup yang berlaku bagi semua anggota masyarakat pada wilayah tertentu. b) Memberikan stabilitas dan keteraturan dalam kehidupan bermasyarakat. c) Mengikat warga masyarakat, karena norma disertai dengan sanksi dan aturan yang tegas bagi para pelanggarnya. d) Menciptakan kondisi dan suasana yang tertib dalam masyarakat. e) Adanya sanksi yang tegas akan memberikan efek jera kepada para pelanggarnya, sehingga tidak ingin mengulangi perbuatannya melanggar norma.
  • 33. Jenis – Jenis Norma Sosial Menurut Tingkat Daya Ikat : 1) Cara (Usage) 2) Kebiasaan (Folkways) 3) Tata Kelakuan ( Mores ) 4) Adat Istiadat ( Custom )
  • 34. Cara ( Usage ) Cara adalah suatu bentuk perbuatan tertentu yang dilakukan individu dalam suatu masyarakat tetapi tidak secara terus- menerus. Cara (usage) adalah norma yang paling lemah daya pengikatnya karena orang yang melanggar hanya mendapat sanksi cemoohan atau ejekan saja. Cara (usage) lebih menonjol di dalam hubungan antarindividu. Contoh: Cara makan yang wajar dan baik apabila tidak mengeluarkan suara seperti hewan.
  • 35. Kebiasaan ( Folkways ) Kebiasaan (folkways) adalah suatu aturan dengan kekuatan mengikat yang lebih kuat daripada usage karena kebiasaan merupakan perbuatan yang dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi bukti bahwa orang yang melakukannya menyukai dan menyadari perbuatannya. Kebiasaan ini apabila dilakukan oleh sebagian besar anggota masyarakat disebut dengan tradisi dan menjadi identitas atau ciri masyarakat yang bersangkutan. Kebiasaan mempunyai kekuatan mengikat yang lebih tinggi daripada cara (usage). Contoh: Kebiasaan menggunakan tangan kanan apabila hendak memberikan sesuatu kepada orang lain, Memberi hadiah kepada orang-orang yang berprestasi dalam suatu kegiatan atau kedudukan, Memakai baju yang bagus pada waktu pesta. kesopanan dalam berperilaku / berpenampilan sopan
  • 36. Tata Kelakuan ( Morse ) Tata kelakuan (mores) adalah aturan yang sudah diterima masyarakat dan dijadikan alat pengawas atau kontrol, secara sadar atau tidak sadar, oleh masyarakat kepada anggota- anggotanya. Tata kelakuan mengharuskan atau melarang anggota masyarakat untuk menyesuaikan tindakan terhadap apa yang berlaku. Pelanggaran terhadap tata kelakuan akan diberi sanksi berat seperti diarak di depan umum atau bahkan dirajam
  • 37. Dalam masyarakat, tata kelakuan mempunyai fungsi sebagai berikut. a) Memberikan batas-batas pada kelakuan individu Setiap masyarakat mempunyai tata kelakuan masingmasing, yang seringkali berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Misalnya pada suatu masyarakat perkawinan dalam satu suku dilarang, tetapi di suku lain tidak ada larangan. b) Mengidentifikasikan individu dengan kelompoknya Di satu pihak tata kelakuan memaksa orang agar menyesuaikan tindakan-tindakannya dengan tata kelakuan yang berlaku, di lain pihak diharapkan agar masyarakat menerima seseorang karena kesanggupannya untuk menyesuaikan diri. c) Menjaga solidaritas di antara anggota-anggotanya Misalnya tata pergaulan antara pria dan wanita yang berlaku bagi semua orang, segala usia, dan semua golongan dalam masyarakat.
  • 38. Adat Istiadat ( Custom ) Adat istiadat (custom) adalah tata kelakuan yang kekal serta terintegrasi kuat dengan pola perilaku masyarakat. Anggota masyarakat yang melanggar adat istiadat biasanya akan dikenakan sanksi tegas. Adat istiadat merupakan ide atau gagasan yang telah diterima oleh semua warga masyarakat dan harus dipraktikkan dalam keseharian mereka. Misalnya, adat pembagian harta waris orang yang telah meninggal. Pelanggaran terhadap norma semacam ini mendapat sanksi berupa hukum adat. Di berbagai masyarakat di negara kita, dikenal hukum adat. Inilah bentuk norma yang dibuat oleh masyarakat adat.
  • 39. Menurut Bidang-Bidang Kehidupan Tertentu : 1. Norma Hukum ( Laws ) 2. Norma Agama 3. Norma Kesopanan 4. Norma Kesusilaan 5. Norma Fatsoen 6. Norma Kelaziman 7. Norma Mode ( Fashion )
  • 40. Norma Hukum ( Laws ) Hukum adalah peraturan yang dibuat secara resmi oleh lembaga pembuat undang-undang (legislatif). Pada umumnya, hukum bersifat tertulis dan disahkan lewat lembaran negara. Namun, ada pula hukum yang tidak tertulis (konvensi). Pada zaman sekarang semua aturan hukum telah dikodifikasi (ditulis) dalam berbagai kitab undang-undang. Norma hukum memiliki istilah yang beragam bergantung tingkatannya. Hukum sebagai sistem norma berfungsi untuk menertibkan dan menstabilkan kehidupan sosial. Selain itu, hukum juga berfungsi sebagai sistem kontrol sosial. Oleh sebab itu, setiap tindakan akan dikontrol oleh norma hukum dan hukum tersebut akan menjatuhkan sanksi terhadap orang yang melanggarnya. Akhirnya, hukum dapat mengaktifkan kembali suatu proses interaksi yang macet dan sekaligus menentukan ketertiban dalam hubungan. Misalnya, dalam kasus perselisihan wilayah Israel, Palestina, dan Lebanon yang berbuntut pada pengeboman wilayah Lebanon oleh Israel, dan PBB bertindak sebagai penengah. Ini menunjukkan bahwa hukum berlaku untuk memfungsikan hubungan antarkekuasaan dan menjamin ketertiban.
  • 41. Norma Agama Norma agama adalah suatu petunjuk hidup yang berasal dari Tuhan bagi penganut-Nya agar mereka mematuhi segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Para pemeluk agama mengakui dan berkeyakinan bahwa peraturan- peraturan hidup itu berasal dari Tuhan dan merupakan tuntunan hidup ke jalan yang benar. Daya ikat norma agama sebenarnya cukup kuat, namun karena sanksi yang diterima tidak langsung, masyarakat cenderung bersikap biasa-biasa saja apabila melanggar aturan yang telah digariskan agama. Namun, bagi orang yang tingkat pemahaman agamanya tinggi, melanggar aturan dalam agama berarti dia akan masuk neraka kelak dalam kehidupan di akhirat. Contohnya larangan mengambil barang milik orang lain, larangan berdusta, larangan berzina, dan lain-lain.
  • 42. Norma Kesopanan Norma kesopanan adalah peraturan hidup yang timbul dari pergaulan segolongan manusia dan dianggap sebagai tuntunan pergaulan sehari-hari sekelompok masyarakat. Peraturan hidup yang dijabarkan dari rasa kesopanan ini diikuti dan ditaati sebagai pedoman yang mengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat. Norma kesopanan ini lebih bersifat khusus. Mengapa demikian? Karena setiap wilayah memiliki aturan dan tata pergaulan yang berbeda-beda. Selain itu, sesuatu yang dianggap sopan oleh suatu masyarakat tertentu belum tentu sopan untuk masyarakat lain. Misalnya, di sebagian besar negara Eropa, memegang kepala orang yang lebih tua merupakan hal yang biasa, bahkan pada peristiwa tertentu hal itu justru dianggap sebuah penghormatan. Namun, di Indonesia hal itu dianggap tidak sopan dan merupakan penghinaan.
  • 43. Norma Kesusilaan Norma kesusilaan dianggap sebagai aturan yang datang dari suara hati sanubari manusia. Peraturan-peraturan hidup ini datang dari bisikan kalbu atau suara batin yang diakui dan diinsyafi oleh setiap orang sebagai pedoman dalam sikap dan perbuatannya. Penyimpangan dari norma kesusilaan dianggap salah atau jahat, sehingga pelanggarnya akan diejek atau disindir. Misalnya, anak yang tidak menghormati orang tua akan diejek dan disindir karena tindakan itu dianggap tindakan asusila. Apabila penyimpangan kesusilaan dianggap keterlaluan, maka pelakunya akan diusir atau diisolasi. Contohnya, orang yang melakukan perkawinan sumbang (incest) akan diusir dari lingkungan kelompok tempat tinggalnya karena tindakan itu dapat meresahkan masyarakat. Pelanggaran terhadap norma kesusilaan tidak dihukum secara formal, tetapi masyarakatlah yang menghukumnya secara tidak langsung.
  • 44. Norma Fatsoen Norma ini hampir sama dengan norma kesopanan. Norma fatsoen adalah suatu norma yang mengatur dalam hal etis sopan santun. Hal ini dilakukan karena seseorang merasa takut atas tindakannya yang tidak etis tersebut.
  • 45. Norma Kelaziman Segala tindakan tertentu yang dianggap baik, patut, sopan, dan mengikuti tata laksana seolah-olah sudah tercetak dalam kebiasaan sekelompok manusia disebut dengan norma kelaziman. Jumlah kelaziman sangat banyak dan hampir memengaruhi setiap tindakan dan gerak-gerik kita. Sifatnya pun berbeda-beda dari masa ke masa, dalam setiap bangsa, dan di setiap tempat. Perbedaan sifat kelaziman itu disebabkan oleh berubahnya cara-cara untuk berbuat sesuatu dari masa ke masa. Serta tergantung pada kebudayaan yang bersangkutan. Umpamanya, masyarakat kita dulu makan dengan menggunakan tangan, kini sudah menggunakan sendok. Ada juga bangsa atau masyarakat yang tidak mengenal sendok, tetapi menggunakan sumpit. Orang yang melakukan penyimpangan dari kelaziman ini dianggap aneh, ditertawakan, atau diejek.
  • 46. Norma Mode ( Fashion ) Mode (fashion) adalah cara dan gaya dalam melakukan dan membuat sesuatu yang sifatnya berubah-ubah serta diikuti oleh banyak orang. Ciri utama mode adalah bahwa orang yang mengikutinya bersifat massal, dan kalangan luas menggandrunginya. Mode banyak dipengaruhi oleh gaya. Gaya dimaksudkan sebagai penjelmaan dari cita-cita dan konsep keindahan baru serta teknologi baru. Cita-cita dan konsep baru itu mempunyai dasar yang lebih dalam dan mencerminkan perubahan- perubahan kemasyarakatan yang penting. Misalnya mode pakaian, sepatu, tas, rambut, dan lainlain. Contohnya pada suatu waktu di masyarakat berkembang tren rambut keriting, kemudian berubah menjadi tren rambut lurus yang dikenal dengan istilah rebonding setelah ditemukannya teknologi baru di bidang pelurusan rambut. Contoh lainnya adalah perubahan mode pakaian pada wanita, di mana suatu waktu berkembang tren para wanita memakai rok mini, kemudian berubah ke rok panjang, dan selanjutnya kembali lagi ke rok mini.
  • 47. Menurut Sifatnya : 1. Norma Formal 2. Norma Informal
  • 48. Norma Formal Merupakan aturan yang berisi perintah atau larangan yang dirumuskan dan diwajibkan dengan jelas serta tegas oleh pihak berwenang (pemerintah) kepada seluruh warga masyarakat. Norma ini biasanya tertulis. Contoh: Aturan-aturan yang berasal atau bersumber dari negara, seperti konstitusi, surat keputusan, dan peraturan daerah.
  • 49. Norma Informal Norma ini tumbuh berdasarkan kebiasaan bertindak yang seragam, sehingga diterima oleh sebagian besar anggota masyarakatnya. Norma ini biasanya tidak tertulis. Contoh: Kaidah dan aturan yang terdapat di masyarakat, seperti pantangan-pantangan, aturan dalam keluarga, dan adat-istiadat.