SlideShare a Scribd company logo
1 of 161
Download to read offline
1
Lampiran I : Keputusan Menteri Kelautan dan
Perikanan Republik Indonesia Nomor
KEP…../MEN/…….. tentang Petunjuk
Teknis Jabatan Fungsional Pengawas
Perikanan bidang Penangkapan Ikan
dan Angka Kreditnya
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai pelaksanaan dari Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
1 tahun 2011 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan dan
Angka Kreditnya telah ditetapkan Peraturan Bersama Menteri
Kelautan dan Perikanan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara
Nomor SKB PB.02/MEN/2012 dan Nomor 18 Tahun 2012 tentang
Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 01 Tahun 2011
tentang Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan dan Angka
Kreditnya;
Sebagai penjabaran dan untuk memudahkan dalam operasional
keputusan-keputusan tersebut disusun Petunjuk Teknis Penilaian
Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan bidang Penangkapan Ikan,
yang mengatur hal-hal yang berkenaan dengan prosedur baku
pelaksanaan butir-butir kegiatan pengawasan perikanan bidang
Penangkapan Ikan, mekanisme dan format laporannya.
B. Maksud dan Tujuan
B.1. Maksud
Petunjuk Teknis ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi pejabat
pembina, pemangku jabatan Pengawas Perikanan bidang
penangkapan ikan, serta prosedur baku pelaksanaan butir-butir
2
kegiatan pengawasan perikanan bidang penangkapan ikan dan tata
laksana pelaporannya.
B.2. Tujuan
Petunjuk Teknis ini bertujuan untuk mempermudah dan
menyeragamkan pemahaman pelaksanaan pengawasan perikanan
bidang penangkapan ikan sehingga dapat memperlancar tugas-tugas
pengawas, pengelola kepegawaian, tim penilai, pejabat penetap
angka kredit dan pejabat yang berkepentingan dalam pelaksanaan
tugas masing-masing.
C. Pengertian dan Batasan Istilah
1. Pengawas Perikanan bidang penangkapan ikan adalah
Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada instansi pemerintah yang diberi
tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh
pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan
pengawasan terhadap persiapan, pengawasan kapal perikanan,
pengawasan pemanfaatan fasilitas pelabuhan perikanan,
observer, melaksanakan fungsi kesyahbandaran di pelabuhan
perikanan, analisa, evaluasi dan rekomendasi.
2. Angka kredit adalah suatu angka yang diberikan berdasarkan
penilaian atas prestasi yang telah dicapai oleh Pengawas
Perikanan bidang Penangkapan Ikan dalam mengerjakan butir
kegiatan yang digunakan sebagai salah satu syarat untuk
pengangkatan dan kenaikan jabatan/ pangkat.
3. Tim Penilai Pengawas Perikanan bidang Penangkapan Ikan
adalah tim penilai yang dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat
yang berwenang dan bertugas menilai prestasi kerja Pengawas
Perikanan bidang Penangkapan Ikan.
4. Pendidikan formal yang dinilai termasuk unsur utama
adalah pendidikan formal yang berkaitan dengan Pengawas
Perikanan bidang Penangkapan Ikan dan mendapatkan ijazah;
3
ijazah yang diperoleh dari pendidikan formal diluar bidang
perikanan selain yang telah ditetapkan dalam Keputusan
Menteri Kelautan dan Perikanan dinilai sebagai unsur
penunjang.
5. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Fungsional adalah
kegiatan untuk peningkatan, dan atau pemantapan wawasan,
pengetahuan, sikap, nilai dan keterampilan yang sesuai dengan
profesi Pengawas Perikanan bidang Penangkapan Ikan.
6. Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan Fungsional
adalah surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan yang
diperoleh Pengawas Perikanan bidang Penangkapan Ikan karena
mengikuti pendidikan dan pelatihan fungsional.
7. Pengembangan Profesi adalah kegiatan Pengawas Perikanan
bidang Penangkapan Ikan dalam rangka pengamalan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan keterampilan untuk peningkatan
mutu pengendalian dan profesionalisme Pengawas Perikanan
bidang Penangkapan Ikan.
8. Karya Tulis Ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh
perorangan atau kelompok yang membahas suatu pokok
bahasan dengan menuangkan gagasan tertentu melalui
identifikasi, diskripsi, analisa permasalahan, dan saran-saran
pemecahannya.
9. Karya tulis ilmiah hasil
penelitian/pengkajian/survei/evaluasi adalah suatu karya
tulis yang membahas tentang suatu pokok bahasan yang
merupakan hasil penelitian/pengkajian/survei/evaluasi dalam
bidang Penangkapan Ikan.
10. Karya tulis ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah
adalah suatu karya tulis yang disusun oleh seorang pengawas
yang membahas suatu pokok persoalan yang merupakan
tinjauan/ ulasan ilmiah tentang pengembangan bidang
Penangkapan Ikan.
4
11. Pertemuan ilmiah adalah pertemuan yang dilaksanakan
untuk membahas suatu masalah yang didasarkan pada ilmu
pengetahuan dan teknologi.
12. Saduran adalah naskah yang disusun berdasarkan tulisan
orang lain yang telah diubah dan disesuaikan dengan situasi
dan kondisi yang berlaku tanpa menghilangkan atau merubah
gagasan aslinya.
13. Terjemahan adalah naskah yang berasal dari tulisan orang
lain yang dialih bahasakan kedalam bahasa lain.
14. Penulis Utama adalah seseorang yang memprakarsai
penulisan, memiliki ide tentang hal yang akan ditulis, pembuat
pokok-pokok tulisan, pembuat outline, penyusunan konsep
serta pembuat konsep akhir dari tulisan tersebut sehingga
nama yang bersangkutan tertera pada urutan pertama atau
dinyatakan secara jelas sebagai penulis utama.
15. Penulis pembantu adalah seseorang yang memberikan
bantuan kepada Penulis Utama misalnya dalam hal
pengumpulan data, pengolahan data, analisis data,
penyempurnaan konsep/penambahan bahan materi dan
penunjang.
16. Pendukung Pengawas Perikanan bidang Penangkapan Ikan
adalah kegiatan Pengawas Perikanan bidang Penangkapan
Ikan yang dapat menunjang penyelenggaraan tugas,
wewenang, dan tanggung jawab Pengawas Perikanan bidang
Penangkapan Ikan.
17. Membimbing Pengawas Perikanan bidang Penangkapan Ikan
adalah kegiatan yang bersifat memberi contoh, memberi
dorongan dan memberi petunjuk kepada Pengawas Perikanan
bidang Penangkapan Ikan yang menduduki
jabatan/pangkat/golongan yang lebih rendah.
5
18. Seminar adalah salah satu bentuk pertemuan ilmiah untuk
membahas masalah tertentu dalam bidang pengawasan
perikanan guna memperoleh suatu kesimpulan berdasarkan
pendapat bersama.
19. Lokakarya adalah salah satu bentuk pertemuan untuk
membahas masalah tertentu dalam bidang pengawasan
perikanan guna memperoleh hasil yang perlu ditindak lanjuti.
20. Tanda Jasa/Penghargaan adalah tanda kehormatan yang
diberikan oleh Pemerintah Republik Indonesia, negara asing
atau organisasi ilmiah nasional/ internasional yang
mempunyai reputasi baik di kalangan masyarakat ilmiah.
21. Organisasi Profesi adalah organisasi yang dalam pelaksanaan
tugasnya didasarkan pada disiplin ilmu pengetahuan di bidang
perikanan dan etika profesi di bidang pengawasan perikanan.
22. Pengawas Perikanan bidang Penangkapan Ikan adalah
kegiatan pengawasan terhadap Kapal Perikanan, Pemanfaatan
fasilitas pelabuhan, Observer dan Kesyahbandaran pelabuhan
perikanan.
23. Laporan Kegiatan adalah tulisan tentang pelaksanaan butir
kegiatan Pengawas Perikanan bidang Penangkapan Ikan yang
dilampirkan sebagai bukti fisik baik secara individu maupun
kelompok/tim.
6
BAB II
JENJANG JABATAN FUNGSIONAL DAN UNSUR KEGIATAN
PENGAWAS PERIKANAN BIDANG PENANGKAPAN IKAN
A. Jenjang jabatan Fungsional, Pangkat dan Golongan Ruang
PNS yang menduduki jabatan fungsional Pengawas
Perikanan Bidang Penangkapan Ikan dapat dimiliki karir dengan
pangkat atau golongan mulai dari II/c sampai dengan golongan
tertinggi IV/e sesuai dengan angka kredit yang dimilikinya.
Jenjang Jabatan Fungsional Pengawas Penangkapan Bidang
Penangkapan Ikan, Angka Kredit, Pangkat dan golongan ruang
sebagaimana tersebut pada Tabel 1.
Tabel 1. Jenjang Pangkat / Golongan Ruang, dan Angka Kredit
Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan
No JENJANGJABATAN
FUNGSIONAL(jafung)
PangkatGol/
Ruang
Angka
Kredit
AngkaKredit
KenaikanJenjang
I. Terampil
1 PengawasPerikanan
Pelaksana
PengaturMuda
Tk.I,II/b
60 20
(palingsedikit16
unsurutama)
Pengatur,II/c 60 20
(palingsedikit16
unsurutama)
PengaturTk.I,II/d 80 20
(palingsedikit16
unsurutama)
2 PengawasPerikanan
PelaksanaLanjutan
PenataMuda,III/a 100 50
(palingsedikit40
unsurutama)
PenataMudaTk.I,
III/b
150 50
(palingsedikit40
unsurutama)
3 PengawasPerikanan
Penyelia
Penata,III/c 200 100
(palingsedikit80
unsurutama)
PenataTk.I,III/d 300 Wajib
mengumpulkan
10angkakredit
daritugaspokok
pengawas
penangkapan
bidang
penangkapanikan
setiaptahun
7
No JENJANG
JABATAN
FUNGSIONAL
(jafung)
Pangkat Gol /
Ruang
Angka
Kredit
Angka Kredit
Kenaikan
Jenjang
II. Ahli
1 Pengawas
Perikanan Pertama
Penata Muda,
III/a
100 50
(paling sedikit40
unsurutama)
Penata Muda
Tk.I, III/b
150 50
(paling sedikit40
unsurutama)
2 Pengawas
Perikanan Muda
Penata, III/c 200 100
(paling sedikit80
unsurutama)
Penata Tk.I, III/d 300 100
(paling sedikit80
unsurutama)
3 Pengawas
Perikanan Madya
Pembina,IV/a 400 150
(paling sedikit
120 unsur
utama)
Pembina Tk.I,
IV/b
550 150
(paling sedikit
120 unsur
utama)
Pembina Utama
Muda, IV/c
700 (paling sedikit 40
unsurutama)
4 Pengawas
Perikanan Utama
Pembina Utama
Madya, IV/d
850 200
(paling sedikit
160 unsur
utama)
Pembina Utama,
IV/e
1050 Wajib
mengumpulkan
25 angkakredit
dari tugas pokok
pengawas
penangkapan
bidang
penangkapan
ikan setiap
tahun
8
B. Unsur Kegiatan Pengawas Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Unsur Kegiatan yang dinilai dalam pemberian angka kredit
jabatan fungsional pengawas perikanan bidang penangkapan
ikanterdiri atas :
1. Unsur Utama, meliputi :
a. Pendidikan ;
b. Pengawasan Perikanan;
c. Pengembangan Pengawas Perikanan Bidang Penangkapan
Ikan; dan
d. Pengembangan Profesi.
2. Unsur Penunjang yang merupakan kegiatan yang mendukung
pelaksanaan tugas pokok pengawas perikanan bidang
penangkapan ikan
9
BAB III
RINCIAN DAN TOLOK UKUR KEGIATAN PENGAWAS
PERIKANAN BIDANG PENANGKAPAN IKAN
Jabatan fungsional Pengawas perikanan bidang
penangkapan ikan terdiri dari pengawas penangkapan ikan bidang
penangkapan ikan tingkat terampil dan pengawas penangkapan ikan
bidang penangkapan ikan tingkat ahli dengan jenjang
jabatan/pangkat Pengawas Perikanan Pelaksana, Pangkat Pengatur,
Golongan Ruang II/c sampai dengan Pengawas Perikanan Penyelia,
Pangkat Pengaturtk.I, Golongan Ruang III/d untuk tingkat terampil
dan jenjang jabatan/pangkat Pengawas Perikanan Pertama, Pangkat
Penata Muda, Golongan Ruang III/a sampai dengan Pengawas
Perikanan Utama, Pangkat Pembina Utama, Golongan Ruang IV/e
untuk tingkat ahli.
Dalam melaksanakan tugas pengawas perikanan
sebagaimana butir kegiatan sesuai jenjang jabatannya, maka
Pengawas perikanan berada satu tingkat diatas dan satu tingkat
dibawah jenjang jabatan dapat melakukan kegiatan pengawas
perikanan berdasarkan penugasan secara tertulis dari pimpinan unit
kerja.
Setiap butir kegiatan yang dapat angka kreditnya
merupakan butir kegiatan yang belum pernah dinilai kreditnya pada
periode penilaiai angka kredit sebelumnya.
Berikut ini adalah rincian tolak ukur kegiatan pengawas
perikanan bidang penangkapan ikan yang dapat dinilai dengan
angka kredit :
A. Pendidikan.
A.1. Mengikuti Pendidikan sekolah dan memperoleh
Ijazah/gelar pendidikan
a Tolak ukur :
1) Pendidikan yang diselenggarakan oleh sekolah /
10
perguruan tinggi yang terakreditasi atau sekolah /
perguruan tinggi di lingkungan Kementerian; dan
2) Jurusan / program studi ilmu perikanan bidang
penangkapan dan program studi pengelolaan
sumberdaya perairan.
b Bukti Fisik :
1) Foto copi ijasah/gelar yang dilegalisir oleh pejabat yang
berwenang;
2) Surat izin belajar / tugas belajar dari pejabat yang
berwenang; dan
3) Surat penyataan telah mengikuti pendidikan dan
pelatihan pengawas perikanan bidang penangkapan
ikan, formulir 1
c Pelaksanaan kegiatan dan pemberian angka kredit :
1) Dilaksanakan oleh semua jenjang Pengawas Perikanan
Bidang Penangkapan Ikan;
2) Pemberian angka kredit untuk ijazah sesuai dengan
tolak ukur :
a) Doktor / S3 yaitu 200;
b) Magister / S2 / Pasca Sarjana yaitu 150;
c) Sarjana / Diploma IV yaitu 100;
d) Sarjana Muda / Diploma III yaitu 60.
3) Pemberian angka kredit untuk masing – masing ijazah
yang tidak memenuhi tolak ukur sebagaimana tersebut
pada huruf a angka 1) atau memperoleh ijazah / gelar
yang setara / setingkat dengan ijazah / gelar sebelum
nya, dinilai sebagai unsur penunjang :
a) Doktor / S3 yaitu 15
b) Magister / S2 / Pasca Sarjana yaitu 10;
c) Sarjana / Diploma IV yaitu 5; dan
d) Sarjana Muda / Diploma III yaitu 4.
11
4) Pendidikan lain yang dapat diangkat dalam jabatan
fungsional pengawas perikanan bidang penangkapan
ikan adalah :
a) Jenjang Pendidikan S1/D4 :
- Ilmu dan Teknologi Kelautan
- Teknik Sipil bidang kelautan/bangunan air
- Teknik Perkapalan
- Teknik Permesinan Kapal
b) Jenjang Pendidikan S2 :
- Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan
- Sains Hayati kelautan
- Ilmu Kelautan
- Teknologi Kelautan
- Hukum Laut internasional
- Manajemen Sumberdaya Pantai
- Sistem Informasi Geografi/Penginderaan Jarak
Jauh
c) Jenjang Pendidikan S3 :
- Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan
- Sains Hayati kelautan
- Ilmu Kelautan
- Teknologi Kelautan
- Hukum laut internasional
- Manajemen sumberdaya pantai
- Sistem Informasi Geografi/Penginderaan Jarak
Jauh
A.2. Mengikuti pendidikan dan pelatihan teknis fungsional di
bidang pengawasan perikanan bidang penangkapan ikan dan
memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan
(STTPP) atau Sertifikat.
a Tolak ukur :
1) Pendidikan dan pelatihan bidang teknis atau fungsional
12
dengan jangka waktu paling sedikit 30 jam pelatihan;
2) Pendidikan dan Pelatihan tersebut harus memuat
jangka waktu pelaksanaan, tanggal , hari atau jumlah
jam latihan (apabila jumlah jam latihan tidak ada maka
jumlah jam dihitung dari jumlah hari dikalikan 8
(delapan) jam latihan (45 menit); dan
3) Penyelenggaraan diklat oleh Badan Pengembangan
Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan, Badan
Diklat Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah, atau
swasta yang berbadan hukum.
b Bukti Fisik :
1) Surat Perintah Tugas (SPT) mengkuti pendidikan dan
pelatihan dari pimpinan unit kerja;
2) Foto Copy STTPP / sertifikat dilegalisir oleh pimpinan
unit kerja yang bersangkutan; dan
3) Surat Pernyataan telah mengikuti pendidikan dan
pelatihan Pengawas Perikanan Bidang Penangkapan
Ikan, Formulir 1.
c Pelaksanaan kegiatan dan pemberian angka kredit :
1) Dilaksankaan oleh semua jenjang Pengawas Perikanan;
2) Angka Kredit dapat diberikan untuk setiap STTPP /
sertifikat yang sesuai, adalah sebagai berikut :
a) Lamanya lebih dari 960 jam, yaitu 15;
b) Lamanya antara 641 – 960 jam, yaitu 9;
c) Lamanya antara 481 – 640 jam, yaitu 6;
d) Lamanya antara 161 – 480, yaitu 3;
e) Lamanya antara 81 – 160 jam, yaitu 2; dan
f) Lamanya antara 30 – 80 jam, yaitu 1;
Keterangan :
1. Apabila penyelenggara tidak mengeluarkan
sertifikat/STTPP, sebagaimana dapat
13
dilampirkan surat keterangan dari penyelenggara
dengan didukung daftar hadir, jadwal kegiatan
dan Surat Perintah Tugas (SPT).
2. Pelatihan lamanya kurang dari 30 jam,
dikatagorikan mengikuti kegiatan lokakarya /
seminar tingkat nasional sebagai peserta dan
angka kredit masuk ke dalam unsur penunjang.
A.3. Mengikuti Pendidikan dan pelatihan pra-jabatan dan
memperoleh STTPP
a Tolak ukur :
1) Pendidikan dan pelatihan pra jabatan diberi angka
kredit apabila merupakanan pendidikan dan pelatihan
bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS); dan
2) Penyelenggaraan diklat oleh Badan Diklat Kelembagaan
Pemerintah.
b Bukti Fisik :
1) Surat Perintah Tugas (SPT) mengkuti pendidikan dan
pelatihan pra jabatan dari pimpinan unit kerja; dan
2) Foto Copy STTPP / sertifikat dilegalisir oleh pimpinan
unit kerja yang bersangkutan;
c Pelaksanaan kegiatan dan pemberian angka kredit :
1) Dilaksanakan oleh CPNS; dan
2) Angka kredit yang diberikan :
a) Pra Jabatan Golongan II, yaitu 1,5; dan
b) Pra Jabatan Golongan III, yaitu 2.
14
B. Unsur Pengawasan
RINCIAN KEGIATAN PENGAWAS PERIKANAN PELAKSANA
BIDANG PENANGKAPAN IKAN (II/c s.d II/d)
II.B.1.a.1) Mengumpulkan data bulanan dalam rangka
menyiapkan bahan penyusunan rencana kerja
pengawasan ikan di kapal perikanan di perairan
dan di pelabuhan perikanan.
Tolok
Ukur
: Terkumpulnya data bulanan, antara
lain : data produksi ikan, data jenis
ikan (Form SL3)/(Form Harian
Produksi), Data Logbook (ada 3
Form), data daerah penangkapan,
data tangkapan ikan yang dilindungi
(Form Logbook), data Catch
Documentation Scheme (Form CDS),
data IOTC Big Eye Statistical
Document (form IOTC), data
frekuensi kunjungan kapal/trip
(Form STBLKK), data ukuran
tangkap minimum, data rumpon
(Form Rumpon), data alat tangkap,
data alat bantu penangkapan, nama
kapal, ukuran kapal, data mesin
kapal, data awak kapal (Form
Pemeriksaan Fisik Kapal), SHTI
(Form SHTI), data SIUP/SIPI/SIKPI,
data SIB/SPB(Form Pemeriksaan
Administrasi), data pemanfaatan
fasilitas pelabuhan)
Catatan : 1.Satu jenis data per bulannya
dinilai sebagai satu data
2.Satu form isian data dapat
memuat satu atau lebih dari satu
jenis data
3.Setiap piket (per 8 Jam) yang
dikuatkan dengan jadual piket
dapat dinilaikan sebagai kegiatan
pengumpulan data
Satuan
Hasil
: Data
Bukti
Fisik
: a. Surat Penugasan bagi pengawas
yang tidak bekerja pada lokus
pengumpulan data
b. Form Isian Data
c. Jadual Piket
15
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka
Kredit :
Pengawas Perikanan Pelaksana dan angka kredit
sebesar 0,013
II.B.1.b.1) Pengumpulan data triwulan dalam rangka
menyiapkan bahan penyusunan rencana kerja
pengawasan ikan di kapal perikanan di perairan
dan di pelabuhan perikanan.
Tolok
Ukur
: Terkumpulnya data triwulan,
antara lain : data produksi ikan,
data jenis ikan (Form SL3) / (Form
Monitoring PP = LPP 01 s.d. 09),
Data Logbook (ada 3 Form), data
daerah penangkapan, data
tangkapan ikan yang dilindungi
(Form Logbook), data Catch
Documentation Scheme (Form CDS),
data IOTC Big Eye Statistical
Document (form IOTC), data
frekuensi kunjungan kapal/trip
(Form STBLKK), data ukuran
tangkap minimum, data rumpon
(Form Rumpon), data alat tangkap,
data alat bantu penangkapan, nama
kapal, ukuran kapal, data mesin
kapal, data awak kapal (Form
Pemeriksaan Fisik Kapal), SHTI
(Form SHTI), data SIUP/SIPI/SIKPI,
data SIB/SPB (Form Pemeriksaan
Administrasi), data pemanfaatan
fasilitas pelabuhan)
Catatan : 1. Satu jenis data per triwulannya
dinilai sebagai satu data
2. Satu form isian data dapat
memuat satu atau lebih dari satu
jenis data
Satuan
Hasil
: Data
Bukti
Fisik
: a. Surat Penugasan bagi pengawas
yang tidak bekerja pada lokus
pengumpulan data
b. Form Isian Data
16
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka
Kredit :
Pengawas Perikanan Pelaksana dan angka kredit
sebesar 0,016
II.B.2.b Meneliti dokumen alat penangkapan ikan dalam
rangka pengawasan alat penangkap ikan.
Tolok
Ukur
: Terlaksananya pemeriksaan
dokumen alat penangkapan ikan
sesuai dengan jenis alat
penangkapan ikan, dengan cara
memeriksa dokumen alat
penangkapan ikan dengan
menggunakan Form Check List
sesuai lampiran.
Satuan
Hasil
: Laporan Harian
Bukti
Fisik
: a. Laporan hasil pemeriksaan
b. Surat Penugasan
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit :
Pengawas Perikanan Pelaksana dan angka kredit
sebesar 0,001
II.B.2.d Meneliti dokumen mesin kapal perikanan dalam
rangka pengawasan mesin kapal perikanan.
Tolok
Ukur
: Terlaksananya pemeriksaan
dokumen mesin kapal perikanan,
dengan cara memeriksa dokumen
mesin kapal perikanan dengan
menggunakan Form Check List
sesuai lampiran.
Satuan
Hasil
: Laporan Harian
Bukti
Fisik
: a. Laporan hasil pemeriksaan
b. Surat Penugasan
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka
Kredit :
Pengawas Perikanan Pelaksana dan angka kredit
sebesar 0,001
II.B.2.f Mengumpulkan dan memeriksa pengisian log
book perikanan dalam rangka pengawasan log
book perikanan.
Tolok
Ukur
: a. Terkumpulnya log book
penangkapan ikan
17
b. Terlaksananya pemeriksaan
pengisian data log book
penangkapan ikan
Catatan : 1. Satu kegiatan pengumpulan dan
pemeriksaan pengisian logbook
per kapal dinilai sebagai satu
laporan
2. Pemeriksaan meliputi
kesesuaian pengisian data
logbook dengan ketentuan yang
berlaku
Satuan
Hasil
: Laporan
Bukti
Fisik
: a. Laporan pelaksanaan kegiatan
sesuai lampiran ….
b. Surat Penugasan
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka
Kredit :
Pengawas Perikanan Pelaksana dan angka kredit
sebesar 0,006
II.B.2.g.1) Mengumpulkan sampel ikan dalam rangka
pengawasan hasil tangkapan ikan di pelabuhan
perikanan/sentra nelayan
Tolok
Ukur
: Terkumpulnya sampel ikan hasil
tangkapan
Catatan : 1. Satu kegiatan pengumpulan
sampel ikan per jenis dinilai
sebagai satu laporan
2. Sampel diperoleh dengan cara
meminjam ikan hasil tangkapan
atau pemberian nelayan
3. Jumlah sampel rata-rata
sepuluh ekor ikan dari ikan
pelagis besar atau dari rata-rata
lima puluh ekor ikan pelagis
kecil/demersal/udang.
4. Penerapan Good Handling
Practices pada saat
pembongkaran ikan (Suhu Ikan,
Suhu Palkah, pengamatan
organoleptic dan
18
Fasilitas/Peralatan Bongkar)
Satuan
Hasil
: Laporan
Bukti
Fisik
: a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan
b. Surat Penugasan
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka
Kredit :
Pengawas Perikanan Pelaksana dan angka kredit
sebesar 0,006
II.B.2.g.2) Mengukur komposisi panjang dan berat ikan
dalam rangka pengawasan hasil tangkapan ikan
di pelabuhan perikanan/sentra nelayan
Tolok
Ukur
: Terukurnya komposisi data
panjang dan berat ikan hasil
tangkapan
Catatan : 1. Satu kegiatan pengukuran
satu jenis ikan dinilai
sebagai satu laporan.
2. Data panjang ikan yang
diukur adalah panjang ikan
keseluruhan (total lenght)
3. Berat diukur dari rata-rata
sepuluh ekor ikan dari ikan
pelagis besar atau dari rata-
rata lima puluh ekor ikan
pelagis
kecil/demersal/udang.
4. Alat ukur yang digunakan
dapat berupa mistar,
kaliper, meteran dan
timbangan
5. Minimal dilakukan dua kali
dalam sebulan pada bulan
terang dan bulan gelap
Norma
waktu
: 60 – 120 menit
Satuan
Hasil
: Laporan
Bukti
Fisik
: a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan
sesuai lampiran ...
b. Surat Penugasan
19
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka
Kredit :
Pengawas Perikanan Pelaksana dan angka kredit
sebesar 0,008
II.B.3.a Mengumpulkan data jenis dan spesifikasi
fasilitas dalam rangka pemeriksaan
pemanfaatan fasilitas pendaratan
ikan/pelabuhan perikanan.
Tolok
Ukur
: Terkumpulnya data jenis dan
spesifikasi serta kondisi fisik
fasilitas pendaratan ikan di
pelabuhan perikanan.
Catatan : 1. Setiap kegiatan pengumpulan
data jenis dan spesifikasi
fasilitas di pendaratan
ikan/pelabuhan perikanan
dinilai sebagai satu laporan
2. Dilakukan maksimal 4 kali
setiap tahun
Norma
Waktu
: 300 menit
Satuan
Hasil
: Laporan
Bukti
Fisik
: a. Laporan Pelaksanaan
Kegiatan sesuai dengan
lampiran ..........
b. Surat Penugasan
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka
Kredit :
Pengawas Perikanan Pelaksana dan angka kredit
sebesar 0,004
II.B.3.b Mengumpulkan data
Penggunaan/pemanfaatan fasilitas dalam
rangka pemeriksaan pemanfaatan fasilitas
pendaratan ikan / pelabuhan perikanan.
Tolok
Ukur
: Terkumpulnya data penggunaan
atau pemanfaatan fasilitas
pelabuhan
perikanan/pendaratan ikan.
20
Catatan : 1. Setiap kegiatan
pengumpulan data
penggunaan/pemanfaatan
fasilitas di pendaratan
ikan/pelabuhan perikanan
dinilai sebagai satu
laporan
2. pengumpulan data per
fasilitas (Pokok,
Penunjang dan Fungsional)
Norma
Waktu
: 300 menit
Satuan
Hasil
: Laporan
Bukti
Fisik
: a. Laporan Pelaksanaan
Kegiatan sesuai dengan
lampiran ........
b. Surat Penugasan
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka
Kredit:
Pengawas Perikanan Pelaksana dan angka kredit
sebesar 0,004
II.B.4.d Mengatur pergerakan dan lalulintas kapal di
pelabuhan perikanan dalam rangka
pelaksanaan fungsi kesyahbandaran
perikanan.
Tolok
Ukur
: Terlaksananya pengaturan
pergerakan dan lalulintas kapal
di pelabuhan perikanan
Catatan : Setiap kegiatan pengaturan
pergerakan dan lalu lintas kapal
di pelabuhan perikanan per hari
dinilai sebagai satu laporan
Norma
Waktu
: 30 – 60 menit
Satuan
Hasil
: Laporan
Bukti
Fisik
: a. Laporan pengaturan
pergerakan dan lalu lintas
kapal di pelabuhan
21
perikanan sesuai lampiran
..............
b. Surat Penugasan
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka
Kredit :
Pengawas Perikanan Pelaksana dan angka
kredit sebesar 0,001
RINCIAN KEGIATAN PENGAWAS PERIKANAN PELAKSANA
LANJUTAN BIDANG PENANGKAPAN IKAN (III/a s.d III/b)
II.B.1.a.2 Melakukan pengolahan data bulanan dalam
rangka menyiapkan bahan penyusunan rencana
kerja pengawasan penangkapan ikan di kapal
perikanan di perairan dan di pelabuhan
perikanan.
Tolok
Ukur
: Terlaksananya pengolahan data
bulanan, antara lain : data
produksi ikan, data jenis ikan
(Form Monitoring PP = LPP 01 s.d.
09), Data Logbook (Form olahan
data logbook/SILOPI), data daerah
penangkapan, data tangkapan
ikan yang dilindungi (Form olahan
data logbook/SILOPI), data
frekuensi kunjungan kapal/trip
(Form Rekap STBLKK), data
ukuran tangkap minimum, data
SIUP/SIPI/SIKPI (Form rekap
data), data SIB/SPB (Form Rekap
Data)
Catatan : 1. Satu jenis olahan data
bulanan dinilai sebagai satu
data
2. Satu form isian data dapat
memuat satu atau lebih dari
satu jenis data
3. Data yang diolah tersaji
dalam bentuk tabulasi.
Norma
Waktu
: 300 menit
Satuan
Hasil
: Data
Bukti : a. Laporan pelaksanaan kegiatan
22
Fisik berupa data hasil olahan
bulanan sesuai lampiran …...
b. Surat Penugasan
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka
Kredit :
Pengawas Perikanan Pelaksana Lanjutan dan
angka kredit sebesar 0,030
II.B.1.a.3 Melakukan analisa data dan informasi bulanan
dalam rangka menyiapkan bahan penyusunan
rencana kerja pengawasan penangkapan ikan di
kapal perikanan di perairan dan di pelabuhan
perikanan.
Tolok
Ukur
: Terlaksananya analisa data dan
informasi bulanan, antara lain :
data produksi ikan, data jenis ikan
(Form Monitoring PP = LPP 01 s.d.
09), Data Logbook (Form olahan
data logbook/SILOPI), data daerah
penangkapan, data tangkapan ikan
yang dilindungi (Form olahan data
logbook/SILOPI), data frekuensi
kunjungan kapal/trip (Form Rekap
STBLKK), data ukuran tangkap
minimum, data SIUP/SIPI/SIKPI
(Form rekap data), data SIB/SPB
(Form Rekap Data)
Catatan : 1. Satu jenis data per bulannya
dinilai sebagai satu data
2. Satu form isian data dapat
memuat satu atau lebih dari
satu jenis data
3. Data dibandingkan terhadap
bulan sebelumnya atau
bulan yang sama pada tahun
sebelumnya.
4. Disajikan dalam bentuk
grafik dan analisa deskriptif
Norma
Waktu
: 300 menit
Satuan
Hasil
: Data
Bukti
Fisik
: a. Data hasil pekerjaan berupa
laporan analisis data dan
informasi bulanan
b. Surat Penugasan
23
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka
Kredit :
Pengawas Perikanan Pelaksana Lanjutan dan
angka kredit sebesar 0,020
II.B.2.a.1) Meneliti dokumen kapal perikanan dalam rangka
melakukan pengawasan kapal perikanan di
pelabuhan perikanan / sentra nelayan.
Tolok
Ukur
: Terlaksananya pemeriksaan
dokumen kapal perikanan.
Catatan : 1. Satu kegiatan pengawasan per
kapal dinilai sebagai satu laporan
2. Dokumen kapal perikanan
meliputi : (1) SIPI/SIKPI, (2) SPB,
(3) Izin Andon (khusus yang
memiliki) (4) Buku Kapal
Perikanan
3. Pemeriksaan dilakukan secara
visual dengan membandingkan
kesesuaian fisik kapal perikanan
dengan data kapal yang tercantum
dalam dokumen kapal (Form
terlampir/Form Checklist
pemeriksaan fisik kapal)
Norma
waktu
: 15 menit
Satuan
Hasil
: Laporan
Bukti
Fisik
: a. Laporan hasil pemeriksaan
b. Surat Penugasan
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka
Kredit :
Pengawas Perikanan Pelaksana Lanjutan dan angka
kredit sebesar 0,003
II.B.2.c Meneliti dokumen alat bantu penangkapan /
rumpon dalam rangka melakukan pengawasan
alat bantu penangkapan ikan
Tolok
Ukur
: Terlaksananya pemeriksaan
dokumen alat bantu penangkapan
ikan berupa rumpon sebelum
terpasang
24
Catatan : 1. Satu kegiatan pengawasan per
rumpon dinilai sebagai satu
laporan
2. Dokumen berupa Surat Ijin
Pemasangan Rumpon
3. Pemeriksaan dilakukan secara
visual dengan membandingkan
kesesuaian fisik rumpon dengan
data rumpon yang tercantum
dalam dokumen Surat Ijin
pemasangan Rumpon (Form
terlampir/Form Checklist
pemeriksaan fisik rumpon)
Norma
Waktu
: 30 – 60 menit
Satuan
Hasil
: Laporan
Bukti
Fisik
: a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan
b. Surat Penugasan
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka
Kredit :
Pengawas Perikanan Pelaksana Lanjutan dan angka
kredit sebesar 0,003
II.B.2.e Memeriksa kesesuaian dokumen awak kapal
perikanan dalam rangka melakukan pengawasan
awak kapal perikanan
Tolok
Ukur
: Terlaksananya pemeriksaan dokumen
awak kapal perikanan.
Catatan : 1. Satu kegiatan pengawasan awak
kapal per kapal per trip dinilai
sebagai satu laporan
2. Dokumen berupa Crewlist / daftar
awak kapal (Jumlah dan
kompetensi)
3. Pemeriksaan dilakukan dengan
mem-bandingkan kesesuaian
awak kapal perikanan dengan
data crewlist (Form terlampir)
Norma
Waktu
: 15 menit
25
Satuan
Hasil
: Laporan
Bukti
Fisik
: a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan
b. Surat Penugasan
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit
:
Pengawas Perikanan Pelaksana Lanjutan dan angka
kredit sebesar 0,003
II.B.4.a Penyiapan bahan penerbitan SIB dalam rangka
persiapan pelaksanaan fungsi kesyahbandaran
perikanan
Tolok
Ukur
: Tersedianya bahan penerbitan SIB/SPB
Catatan : 1. Satu kegiatan penyiapan bahan
penerbitan SIB/SPB per kapal per
trip dinilai sebagai satu laporan
2. Surat Ijin Berlayar (SIB) dimaksud
adalah Surat Persetujuan Berlayar
(SPB)
3. Formulir yang dipersiapkan untuk
penerbitan SPB yaitu Formulir
Pemeriksaan Administrasi dan
Fisik, copy formulir digunakan
sebagai lampiran dalam laporan.
Norma
Waktu
: 15 menit
Satuan
Hasil
: Laporan
Bukti
Fisik
: a. Laporan pelaksanaan kegiatan
b. Surat Penugasan
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit :
Pengawas Perikanan Pelaksana Lanjutan dan angka
kredit sebesar 0,003
RINCIAN KEGIATAN PENGAWAS PERIKANAN PENYELIA
BIDANG PENANGKAPAN IKAN (III/c s.d III/d)
II.B.1.b.2) Melakukan pengolahan data triwulan dalam
rangka menyiapkan bahan penyusunan rencana
kerja pengawasan ikan di kapal perikanan di
perairan dan di pelabuhan perikanan.
26
Tolok
Ukur
: Terlaksananya pengolahan data
triwulan, antara lain : data produksi
ikan, data jenis ikan (Form Rekap
Triwulan SL3) / (Form Rekap
triwulan Monitoring PP : LPP 01 s.d.
09), Data Logbook (Form rekap
triwulan data logbook/SILOPI), data
daerah penangkapan, data
tangkapan ikan yang dilindungi
(Form rekap triwulan data
logbook/SILOPI), data frekuensi
kunjungan kapal/trip (Form Rekap
Triwulan STBLKK), data ukuran
tangkap minimum (Form Panjang
Berat), data SIUP/SIPI/SIKPI (Form
rekap triwulan data), data SIB/SPB
(Form Rekap triwulan Data)
Catatan : 1. Satu jenis data per triwulan nya
dinilai sebagai satu data
2. Satu form isian data dapat
memuat satu atau lebih dari satu
jenis data
Satuan
Hasil
: Data
Norma
Waktu
: 120 – 180 menit
Bukti
Fisik
: a. Data hasil olahan triwulan.
b. Surat Penugasan
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka
Kredit :
Pengawas Perikanan Penyelia dan angka kredit
sebesar 0,060
II.B.2.a.2) Mengukur spesifikasi teknis kapal perikanan
dalam rangka melakukan pengawasan kapal
perikanan di pelabuhan perikanan / sentra
nelayan.
Tolok
Ukur
: Terlaksananya pengukuran
spesifikasi teknis kapal perikanan.
Catatan : 1. Spesifikasi teknis meliputi : (1)
panjang total kapal (LoA), dan (2)
lebar maksimum.
2. Satu kegiatan pengukuran per
27
kapal dinilai sebagai satu laporan
3. Dokumen berupa Surat Ukur
Kapal Perikanan
4. Pengukuran dilakukan dengan
cara mengukur spesifikasi teknis
yaitu : : (1) panjang total kapal
(LoA), dan (2) lebar maksimum
dengan menggunakan alat ukur
dalam satuan meter (form
terlampir)
5. Copy Surat Ukur Kapal Perikanan
digunakan sebagai lampiran
dalam laporan
Norma
Waktu
: 30 menit
Satuan
Hasil
: Laporan
Bukti
Fisik
: a. Laporan pelaksanaan kegiatan
berupa spesifikasi teknis kapal
perikanan.
b. Surat Penugasan
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka
Kredit :
Pengawas Perikanan Penyelia dan angka kredit
sebesar 0,020
II.B.2.f.2) Melakukan tabulasi data log book perikanan dalam
rangka pengawasan log book perikanan.
Tolok
Ukur
: Terlaksananya tabulasi data log book
penangkapan ikan
Catatan : 1. Kegiatan pengawasan dilakukan
untuk mentabulasikan data
produksi mingguan per jenis alat
tangkap.
2. Entry data dilaksanakan setiap
minggu
3. Satu kegiatan tabulasi data
logbook per minggu per jenis alat
tangkap dinilai sebagai satu
laporan
4. Laporan tabulasi data logbook
harus memuat kesimpulan dan
rekomendasi/saran dan
28
disertakan form tabulasi data
logbook mingguan (Form
terlampir)
Norma
Waktu
: 300 menit
Satuan
Hasil
: Laporan
Bukti
Fisik
: a. Laporan pelaksanaan kegiatan
berupa tabulasi data log book
penangkapan ikan.
b. Surat penugasan.
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit
:
Pengawas Perikanan Penyelia dan angka kredit
sebesar 0,01
II.B.4.b Memeriksa kelengkapan dan keabsahan dokumen
kapal perikanan dalam rangka persiapan
pelaksanaan fungsi kesyahbandaran perikanan.
Tolok
Ukur
: Terlaksananya pemeriksaan
kelengkapan dan keabsahan dokumen
kapal perikanan
Catatan : 1. Kegiatan pengawasan dilakukan
untuk setiap satu kapal perikanan
2. Setiap kegiatan pemeriksaan
kelengkapan dan keabsahan
dokumen kapal Perikanan per kapal
dinilai sebagai satu laporan
3. Dokumen kapal perikanan meliputi
: (1) SIPI/SIKPI, (2) SPB, (3) Izin
Andon (khusus yang memiliki)
4. Formulir yang dipersiapkan untuk
pemeriksaan kelengkapan dan
keabsahan dokumen kapal
Perikanan yaitu Formulir
Pemeriksaan Administrasi dan
Fisik, copy formulir digunakan
sebagai lampiran dalam laporan
Norma
Waktu
: 60 – 120 menit
Satuan
Hasil
: Laporan
29
Bukti
Fisik
: a. Laporan pelaksanaan kegiatan
b. Surat penugasan
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit :
Pengawas Perikanan Penyelia dan angka kredit
sebesar 0,005
II.B.4.c Mengatur kedatangan dan keberangkatan kapal
perikanan dalam rangka persiapan pelaksanaan
fungsi kesyahbandaran perikanan.
Tolok
Ukur
: Terlaksananya pengaturan
kedatangan dan keberangkatan kapal
perikanan
Catatan : 1. Setiap kegiatan pengaturan
kedatangan dan keberangkatan
kapal perikanan per hari dinilai
sebagai satu laporan
2. Laporan disertai copy form SPB
Norma
Waktu
: 30 – 120 menit
Satuan
Hasil
: Laporan
Bukti
Fisik
: a. Laporan pelaksanaan kegiatan
b. Surat penugasan
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit
:
Pengawas Perikanan Penyelia dan angka kredit
sebesar 0,005
RINCIAN KEGIATAN PENGAWAS PERIKANAN PERTAMA
BIDANG PENANGKAPAN IKAN (III/a s.d III/b)
II.B.1.b.1).b) Sebagai Anggota penyusunan rencana kerja
bulanan dalam rangka penyusunan rencana
kerja pemeriksaan ikan di kapal perikanan, di
perairan dan di pelabuhan perikanan.
Tolok
Ukur
: Terlaksananya penyusunan
rencana kerja bulanan
30
Catatan : 1. Satu dokumen rencana kerja
bulanan dinilai sebagai satu
rencana bulanan
2. Dokumen rencana kerja
bulanan menggunakan matrik
terlampir
Norma
Waktu
: 60 menit
Satuan
Hasil
: Rencana Bulanan
Bukti
Fisik
: a. Dokumen Rencana Kerja
Bulanan
b. Surat Keputusan Tim Penyusun
Rencana Kerja
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka
Kredit :
Pengawas Perikanan Pertama dan angka kredit
sebesar 0,010
I.B.1.b.2).b) Menganalisa data dan informasi triwulan dalam
rangka penyusunan rencana kerja pemeriksaan
ikan di kapal perikanan, di perairan dan di
pelabuhan perikanan.
Tolok
Ukur
: Terlaksananya analisis data dan
informasi triwulan, antara lain : data
produksi ikan, data jenis ikan (Form
SL3) / (Form Monitoring PP : LPP 01
s.d. 09), Data Logbook (ada 3 Form),
data daerah penangkapan, data
tangkapan ikan yang dilindungi
(Form Logbook), data Catch
Documentation Scheme (Form CDS),
data IOTC Big Eye Statistical
Document (form IOTC), data
frekuensi kunjungan kapal/trip
(Form STBLKK), data ukuran
tangkap minimum, data rumpon
(Form Rumpon), data alat tangkap,
data alat bantu penangkapan, nama
kapal, ukuran kapal, data mesin
kapal, data awak kapal (Form
Pemeriksaan Fisik Kapal), SHTI
(Form SHTI), data SIUP/SIPI/SIKPI,
data SIB/SPB (Form Pemeriksaan
Administrasi), data pemanfaatan
fasilitas pelabuhan)
31
Catatan : 1. Satu dokumen analisis data dan
informasi per triwulan dinilai
sebagai satu data
2. Data dan informasi yang
dianalisis misalnya komposisi
antara alat tangkap, jenis ikan,
dan daerah penangkapan, serta
mutu dan cara penanganan ikan
yang baik pada saat
pembongkaran (Form terlampir)
Norma
Waktu
: 60 menit
Satuan
Hasil
: Data
Bukti
Fisik
: a. Laporan pelaksanaan kegiatan
berupa analisis data dan
informasi triwulan.
b. Surat Penugasan
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka
Kredit :
Pengawas Perikanan Pertama dan angka kredit
sebesar 0,020
II.B.1.b.3).b) Melakukan pengumpulan data tahunan dalam
rangka penyusunan rencana kerja pemeriksaan
ikan di kapal perikanan, di perairan dan di
pelabuhan perikanan.
Tolok
Ukur
: Terlaksananya pengumpulan data
tahunan
Catatan : 1. Satu jenis data per tahunnya
dinilai sebagai satu data
2. Data yang terkumpul sebagai
bahan rencana kerja pada
tahun berikutnya, meliputi :
 Data produksi (volume dan
nilai) per alat tangkap
bulanan
 Data komposisi jenis ikan
per alat tangkap bulanan
 Data frekwensi pendaratan
per jenis alat tangkap
32
bulanan
3. Form yang digunakan adalah
Form-1, Form-2, dan Form-3
Monitoring Pelabuhan
Perikanan Runtun waktu per
minggu per bulan dalam satu
tahun (Form terlampir)
Norma
Waktu
: 60 menit
Satuan
Hasil
: Data
Bukti
Fisik
: a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan
b. Surat Penugasan
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka
Kredit :
Pengawas Perikanan Pertama dan angka kredit
sebesar 0,040
II.B.2.a Mengukur kontruksi dan bentuk alat penangkap
ikan di atas kapal di pelabuhan perikanan dalam
rangka pengawasan alat penangkap ikan.
Tolok
Ukur
: Terlaksananya pengukuran kontruksi
dan bentuk alat penangkap ikan
diatas kapal
Catatan : Kegiatan pengawasan ini dilakukan
untuk setiap satu kapal perikanan.
Laporan berisi : (1) Gambar alat
tangkap, (2) Form isian yang terdapat
pada Buku Pemeriksaan Alat
Penangkap Ikan
Norma
Waktu
: 60 menit
Satuan
Hasil
: Laporan
Bukti
Fisik
: a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan
b. Surat Penugasan
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka
Kredit :
Pengawas Perikanan Pertama dan angka kredit
sebesar 0,008
33
II.B.2.b Mengawasi penempatan alat bantu penangkapan /
rumpon dalam rangka melakukan pengawasan alat
bantu penangkapan ikan.
Tolok
Ukur
: Terlaksananya penempatan alat bantu
penangkapan ikan / rumpon
Catatan : 1. Setiap kegiatan pengawasan
penempatan satu rumpon
dinilai sebagai satu laporan
2. Laporan berisi : (1) Posisi
rumpon (koordinat), (2) Jarak
antar rumpon, (3) dokumentasi,
(4) Kepemilikan, (5) Kapal ikan
yang memanfaatkan.
3. Data penempatan rumpon
diperoleh dari informasi pemilik
rumpon
Laporan dibuat setiap rumpon
Norma
Waktu
: 60 – 120 menit
Satuan
Hasil
: Laporan
Bukti
Fisik
: a. Laporan pelaksanaan kegiatan
berupa hasil pengawasan
penempatan alat bantu
penangkapan ikan/rumpon
b. Surat penugasan
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit
:
Pengawas Perikanan Pertama dan angka kredit
sebesar 0,008
II.B.2.e Mengukur jenis dan kematangan gonad ikan dalam
rangka melakukan pengawasan hasil tangkapan
ikan di pelabuhan perikanan / sentra nelayan.
Tolok
Ukur
: Terlaksananya pengukuran
kematangan gonad jenis ikan.
Catatan : 1. Setiap kegiatan pengukuran jenis
dan kematangan gonad per jenis
ikan dinilai sebagai satu laporan
2. Dilakukan pengamatan TKG setiap
ukuran panjang dan jenis ikan
34
sebagaimana form komposisi gonad.
3. Dilakukan pengamatan sex-ratio
setiap jenis panjang ikan
4. Penerapan Good Handling Practices
(Cara Penanganan Ikan dengan
baik)
Satuan
Hasil
: Laporan
Norma
waktu
: 60 menit
Bukti
Fisik
: a. Laporan pelaksanaan kegiatan
berupa hasil pengukuran
kematangan gonad jenis ikan.
b. Surat Penugasan
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit :
Pengawas Perikanan Pertama dan angka kredit
sebesar 0,020
II.B.4 Melakukan pengawasan kegiatan kapal perikanan
(observer di atas kapal)
Tolok
Ukur
: Terlaksananya pelaksanaan
pemantauan kegiatan penangkapan
ikan di atas kapal perikanan
Catatan : 1. Setiap kegiatan pemantauan kapal
perikanan (observer di atas kapal)
dinilai sebagai satu laporan
2. Kegiatan pemantauan kapal
perikanan (observer di atas kapal)
minimal beroperasi lebih dari satu
minggu
3. Laporan disusun mengacu pada
ketentuan yang berlaku.
Satuan
Hasil
: Laporan
Norma
Waktu
: 1 – 4 minggu
Bukti
Fisik
: a. Laporan pelaksanaan kegiatan
b. Surat penugasan
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit :
Pengawas Perikanan Pertama dan angka kredit sebesar
1.200
35
II.B.5.a Mengendalikan alat penangkapan ikan dalam rangka
merencanakan persiapan, pelaksanaan fungsi
kesyahbandaran perikanan
Tolok
Ukur
: Terlaksananya pengendalian alat
penangkapan ikan (memeriksa kesesuaian
antara alat tangkap yang akan keluar dengan
izin)
Catatan : 1. Kegiatan pengawasan dilakukan untuk
setiap satu kapal perikanan.
2. Laporan berisi kesesuaian: (1) Gambar
alat tangkap, dan (2) Form isian yang
terdapat pada Buku Pemeriksaan Alat
Penangkap Ikan berdasarkan ketentuan
dan SIPI
Satuan
Hasil
: Laporan
Norma
waktu
15 menit
Bukti
Fisik
: a. Laporan pelaksanaan kegiatan
b. Surat penugasan
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit :
Pengawas Perikanan Pertama dan angka kredit sebesar
0.003
RINCIAN KEGIATAN PENGAWAS PERIKANAN MUDA BIDANG
PENANGKAPAN IKAN (III/c s.d III/d)
II.B.1.a.2) Sebagai anggota dalam penyusunan rencana
pengawasan ikan tahunan.
Tolok
Ukur
: Terlaksananya penyusunan rencana kerja
tahunan
Catatan : 1. Satu dokumen rencana kerja tahunan
dinilai sebagai satu rencana tahunan
2. Dokumen rencana kerja tahunan
menggunakan matrik terlampir
Satuan
Hasil
: Rencana tahunan
Norma
waktu
: 900 menit
Bukti
Fisik
: c. Dokumen Rencana Kerja Bulanan
a. Surat Keputusan Tim Penyusun
Rencana Kerja
36
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit :
Pengawas Perikanan Muda dan angka kredit sebesar
0.180
II.B.1.b.1).a. Sebagai ketua penyusunan rencana kerja bulanan
dalam rangka mempersiapkan bahan penyusunan
rencana kerja pemeriksaan pengawasan ikan di kapal
perikanan, di perairan dan di pelabuhan perikanan.
Tolok
Ukur
: Terlaksananya penyusunan rencana kerja
bulanan
Catatan : 1. Satu dokumen rencana kerja bulanan
dinilai sebagai satu rencana bulanan
2. Dokumen rencana kerja bulanan
menggunakan matrik terlampir
Satuan
Hasil
: Rencana bulanan
Norma
waktu
: 300 menit
Bukti
Fisik
: a. Dokumen Rencana Kerja Bulanan
b. Surat Keputusan Tim Penyusun
Rencana Kerja
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit :
Pengawas Perikanan Muda dan angka kredit sebesar
0.020
II.B.1.b.2).(2) Sebagai anggota penyusunan rencana kerja triwulan
dalam rangka mempersiapkan bahan penyusunan
rencana kerja pemeriksaan pengawasan ikan di kapal
perikanan di perairan dan di pelabuhan perikanan.
Tolok
Ukur
: Terlaksananya penyusunan rencana kerja
triwulan
Catatan : 1. Satu dokumen rencana kerja triwulan
dinilai sebagai satu rencana triwulan
2. Dokumen rencana kerja triwulan
menggunakan matrik terlampir
Satuan
Hasil
: Rencana kerja triwulan
Norma
waktu
: 300 menit
Bukti
Fisik
: a. Dokumen Rencana Kerja Triwulan
b. Surat Keputusan Tim Penyusun
37
Rencana Kerja
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit :
Pengawas Perikanan Muda dan angka kredit sebesar
0.020
II.B.1.b.3).a).(2) Sebagai anggota penyusunan rencana kerja tahunan
dalam rangka mempersiapkan bahan penyusunan
rencana kerja pemeriksaan pengawasan ikan di
kapal perikanan di perairan dan di pelabuhan
perikanan.
Tolok
Ukur
: Terlaksananya penyusunan rencana
kerja tahunan
Catatan : 1. Satu dokumen rencana kerja
tahunan dinilai sebagai satu
rencana tahunan
2. Dokumen rencana kerja tahunan
menggunakan matrik terlampir
Satuan
Hasil
: Rencana kerja tahunan
Norma
waktu
: 300 menit
Bukti
Fisik
: a. Dokumen Rencana Kerja Triwulan
b. Surat Keputusan Tim Penyusun
Rencana Kerja
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit :
Pengawas Perikanan Muda dan angka kredit sebesar
0.020
II.B.1.b.3).c) Melakukan pengolahan data tahunan dalam rangka
mempersiapkan bahan penyusunan rencana kerja
pemeriksaan pengawasan ikan di kapal perikanan di
perairan dan di pelabuhan perikanan.
Tolok
Ukur
: Terlaksananya pengolahan data tahunan
Catatan : 1. Satu jenis data per tahunnya dinilai
sebagai satu data
2. Satu form isian data dapat memuat satu
atau lebih dari satu jenis data
Satuan
Hasil
: Data
Norma
waktu
: 300 menit
38
Bukti
Fisik
: a. Laporan pelaksanaan kegiatan
b. Surat penugasan
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit :
Pengawas Perikanan Muda dan angka kredit sebesar 0.060
II.B.2.c Memeriksa spesifikasi mesin dan kesesuaian dalam
operasi penangkapan ikan dalam rangka melakukan
pengawasan mesin kapal perikanan
Tolok
Ukur
: Terlaksananya pemeriksaan spesifikasi mesin
dan kesesuaiannya
Catatan : 1. Spesifikasi mesin utama kapal perikanan
meliputi : (1) daya mesin, (2) Merk/Type
Mesin, (3) Nomor Mesin, dan (4)
kebutuhan serta jenis bahan bakar mesin.
2. Satu kegiatan pemeriksaan per kapal
dinilai sebagai satu laporan
3. Pemeriksaan dilakukan dengan cara
membandingkan antara data dalam
dokumen dengan mesin yang digunakan
(form terlampir)
4. Copy dokumen kapal digunakan sebagai
lampiran dalam laporan
Satuan
Hasil
: Laporan
Norma
waktu
: 600 menit
Bukti
Fisik
: a. Laporan pelaksanaan kegiatan
b. Surat penugasan
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit :
Pengawas Perikanan Muda dan angka kredit sebesar 0.020
II.B.2.d Memeriksa kelaikan awak kapal perikanan dalam
rangka melakukan pengawasan awak kapal
perikanan
Tolok
Ukur
: Terlaksananya pemeriksaan kelaikan
awak kapal perikanan
Catatan : 1. Satu kegiatan pemeriksaan
kelaikan awak kapal per kapal per
trip dinilai sebagai satu laporan
2. Dokumen berupa Crewlist / daftar
awak kapal (Jumlah dan
kompetensi)
39
3. Pemeriksaan dilakukan dengan
menganalisa kelaikan awak kapal
perikanan (Form terlampir)
Satuan
Hasil
: Laporan
Norma
waktu
: 600 menit
Bukti
Fisik
: a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan
b. Surat Penugasan
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit
:
Pengawas Perikanan Muda dan angka kredit sebesar
0.010
II.B.3 Mengukur kesesuaian fasilitas pelabuhan dengan
kebutuhan usaha penangkapan ikan dalam rangka
pemeriksaan pemanfaatan fasilitas pendaratan
ikan/pelabuhan perikanan.
Tolok
Ukur
: Terukurnya kesesuaian fasilitas
pelabuhan perikanan
Catatan : 1. Fasilitas yang diukur diantaranya
fasilitas pokok, fungsional dan
penunjang yang dilakukan setiap
kegiatan pengawasan untuk melihat
tingkat pemanfaatan dan solusi
terhadap permasalahan
2. Pengukuran mencakup satu wilayah
Propinsi dan WPP.
3. Setiap kegiatan pengukuran
kesesuaian fasilitas pelabuhan
dinilai sebagai satu laporan yang
memuat kesimpulan, saran dan
rekomendasi
Satuan
Hasil
: Laporan
Norma
waktu
: 5 hari
Bukti
Fisik
: a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan
b. Surat Penugasan
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit :
40
Pengawas Perikanan Muda dan angka kredit sebesar
0.020
II.B.5.b Mengendalikan persyaratan teknis dan nautis kapal
dari aspek keselamatan pelayaran dalam rangka
rencana persiapan, pelaksanaan fungsi
kesyahbandaran perikanan
Tolok
Ukur
: Terlaksananya persyaratan teknis dan
nautis kapal dari aspek keselamatan
pelayaran
Catatan : 1. Pemeriksaan dilakukan terhadap
kesesuaian dokumen dengan fisik.
2. Persyaratan keselamatan pelayaran
operasional kapal perikanan meliputi
peralatan navigasi, radio komunikasi,
alat-alat keselamatan, alat pemadam
kebakaran, pintu-pintu dan bukaan-
bukaan, permesinan dan kelistrikan
kapal, serta peralatan pencegahan
pencemaran.
Norma
waktu
: 15 - 30 menit
Satuan
Hasil
: Laporan
Bukti
Fisik
: a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan
b. Surat Penugasan
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit :
Pengawas Perikanan Muda dan angka kredit sebesar
0.005
RINCIAN KEGIATAN PENGAWAS PERIKANAN MADYA
BIDANG PENANGKAPAN IKAN (IV/a s.d IV/c)
II.B.1.a.1) Sebagai ketua dalam rangka menyusunan
rencana pengawasan ikan tahunan.
Tolok
Ukur
: Terlaksananya penetapan rencana
kerja tahunan
41
Catatan : 1. Satu dokumen rencana kerja
tahunan dinilai sebagai satu
laporan
2. Dokumen rencana kerja
tahunan menggunakan matrik
terlampir
Satuan
Hasil
: Laporan
Norma
waktu
900 menit
Bukti
Fisik
: a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan
b. Surat Penugasan
c. Penetapan rencana kerja
Tahunan kegiatan pengawasan
d. Keputusan Tim
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka
Kredit :
Pengawas Perikanan Madya dan angka kredit
sebesar 0.270
II.B.1.b.2).a).(1) Sebagai ketua dalam rangka penyusunan
rencana kerja triwulan dalam rangka
mempersiapkan bahan penyusunan rencana
kerja pemeriksaan pengawasan ikan di kapal
perikanan di perairan dan di palabuhan
perikanan.
Tolok
Ukur
: Terlaksananya penetapan
rencana kerja triwulan
Catatan : 1. Satu dokumen rencana kerja
triwulan dinilai sebagai satu
laporan
2. Dokumen rencana kerja
triwulan menggunakan matrik
terlampir
Norma
waktu
: 300 menit
Satuan
Hasil
: Laporan
Bukti
Fisik
: a. Laporan Pelaksanaan
Kegiatan
42
b. Surat Penugasan
c. Penetapan rencana kerja
Triwulanan kegiatan
pengawasan
d. Keputusan Tim
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka
Kredit :
Pengawas Perikanan Madya dan angka kredit
sebesar 0.030
II.B.1.b.3).a).(1) Sebagai ketua dalam rangka penyusunan
rencana kerja tahunan dalam rangka
mempersiapkan bahan penyusunan rencana
kerja pemeriksaan pengawasan ikan di kapal
perikanan di perairan dan di palabuhan
perikanan.
Tolok
Ukur
: Terlaksananya penetapan rencana
kerja Pengawas Perikanan Bidang
Penangkapan Ikan
Catatan : 1. Satu dokumen rencana kerja
tahunan dinilai sebagai satu
laporan
2. Dokumen rencana kerja tahunan
menggunakan matrik terlampir
Norma
waktu
: 900 menit
Satuan
Hasil
: Laporan
Bukti
Fisik
: a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan
b. Surat Penugasan
c. Penetapan rencana kerja
pengawas perikanan bidang
penangkapan ikan.
d. Keputusan Tim
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka
Kredit :
Pengawas Perikanan Madya dan angka kredit
sebesar 0.030
43
II.B.1.b.3).d) Menganalisa data dan informasi rencana kerja
tahunan dalam rangka mempersiapkan bahan
penyusunan rencana kerja pemeriksaan pengawasan
ikan di kapal perikanan, di perairan dan di
palabuhan perikanan.
Tolok
Ukur
: Tersusunnya analisis data dan
informasi rencana kerja tahunan
Catatan : 1. Satu dokumen analisis data dan
informasi per tahun dinilai sebagai
satu data
2. Data dan informasi yang dianalisis
misalnya komposisi antara alat
tangkap, jenis ikan dan daerah
penangkapan (Form terlampir)
Satuan
Hasil
: Data
Norma
waktu
900 menit
Bukti
Fisik
: a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan
b. Surat Penugasan
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit :
Pengawas Perikanan Madya dan angka kredit sebesar
0.060
II.B.6.a.1) Melakukan analisa pelaksanaan pengawasan
terhadap kelayakan teknis kapal perikanan.
Tolok
Ukur
: Tersusunnya laporan analisis
kelayakan teknis kapal perikanan (laik
laut, laik tangkap, laik simpan)
Catatan : 1. Dilakukan setiap pengawasan
kapal penangkap ikan per jenis
alat tangkap.
2. Menganalisis dan evaluasi
misalnya terhadap :
a. Desain Kapal dengan daerah
penangkapan/ alat tangkap
b. Efisiensi BBM,
Satuan
Hasil
: Laporan
Norma
waktu
: 5 hari
Bukti
Fisik
: a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan
44
b. Surat Penugasan
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit
:
Pengawas Perikanan Madya dan angka kredit
sebesar 0.150
II.B.6.a.3) Melakukan analisa pelaksanaan pengawasan
terhadap kelayakan teknis mesin kapal perikanan.
Tolok
Ukur
: Tersusunnya laporan analisa
kelayakan teknis mesin kapal
perikanan
Catatan : Menganalisis dan evaluasi misalnya
terhadap :
a. Efisiensi BBM,
b. Kesesuaian ukuran kapal dengan
kekuatan mesin
c. Propulsi dengan kecepatan kapal
Satuan
Hasil
: Laporan
Norma
waktu
: 900 menit
Bukti
Fisik
: a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan
b. Surat Penugasan
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit
:
Pengawas Perikanan Madya dan angka kredit sebesar
0.120
II.B.6.a.5) Melakukan analisa pelaksanaan pengawasan
terhadap laporan log book perikanan.
Tolok
Ukur
: Tersusunnya hasil analisa dan evaluasi
sumberdaya ikan pada WPP NRI
Catatan : Menganalisis dan evaluasi misalnya
terhadap:
a. Musim dan penyebaran ikan,
b. Ikan – ikan yang terancam punah
c. Distribusi panjang berat ikan
d. Tingkat Kematangan Gonad (Length
maturity)
45
e. Komposisi Hasil Tangkapan
Satuan
Hasil
: Laporan
Norma
waktu
: 5 hari
Bukti
Fisik
: a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan
b. Surat Penugasan
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit :
Pengawas Perikanan Madya dan angka kredit sebesar
0.150
II.B.6.b.2) Sebagai anggota dalam rangka evaluasi dan
pelaporan hasil pelaksanaan pengawasan
Tolok
Ukur
: Tersusunnya laporan evaluasi dan
pelaporan hasil pelaksanaan
pengawasan
Catatan : 1. Berperan aktif dalam kegiatan
Komisi Nasional Pengkajian
Sumberdaya Ikan (Komnasjiskan)
2. Berperan aktif dalam Forum
Komunikasi Pemanfaatan
Pengelolaan Sumberdaya Ikan
(FKPPS)
Norma
waktu
: 5 hari
Satuan
Hasil
: Laporan
Bukti
Fisik
: a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan
b. Surat Penugasan
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit :
Pengawas Perikanan Madya dan angka kredit sebesar
0.270
RINCIAN KEGIATAN PENGAWAS PERIKANAN UTAMA
BIDANG PENANGKAPAN IKAN (IV/d s.d IV/e)
II.B.6.a.2) Melakukan analisa pelaksanaan pengawasan
terhadap penempatan alat bantu
penangkapan/rumpon dalam rangka melakukan
46
analisa, evaluasi, dan pelaporan
Tolok
Ukur
: Tersusunnya analisa penempatan
alat bantu penangkapan
ikan/rumpon
Catatan : 1. Berperan aktif dalam kegiatan
Komisi Nasional Pengkajian
Sumberdaya Ikan (Komnasjiskan)
2. Berperan aktif dalam Forum
Komunikasi Pemanfaatan
Pengelolaan Sumberdaya Ikan
(FKPPS)
Satuan
Hasil
: Laporan
Norma
waktu
: 5 hari
Bukti
Fisik
: a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan
b. Surat Penugasan
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka
Kredit :
Pengawas Perikanan Utama dan angka kredit
sebesar 0.080
II.B.6.a.4) Melakukan analisa pelaksanaan pengawasan
kebutuhan awak kapal perikanan di kapal
perikanan dalam rangka melakukan analisa,
evaluasi, dan pelaporan
Tolok
Ukur
: Tersusunnya analisa pelaksanaan
pengawasan kebutuhan awak kapal
perikanan di kapal perikanan
Catatan : 1. Dilakukan setiap pengawasan per
kelompok alat penangkap ikan
dan ukuran kapal.
2. Menganalisa dan evaluasi
kebutuhan minimal (komposisi,
kompetensi dan jumlah) awak
kapal untuk mengoperasikan alat
tangkap secara efektif dan
produktif.
Satuan
Hasil
: Laporan
Norma
waktu
: 5 hari
47
Bukti
Fisik
: a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan
b. Surat Penugasan
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit
:
Pengawas Perikanan Utama dan angka kredit sebesar
0.080
II.B.6.a.6) Melakukan analisa pelaksanaan pengawasan hasil
tangkapan ikan dalam rangka melakukan analisa,
evaluasi, dan pelaporan
Tolok
Ukur
: Tersusunnya analisa hasil tangkapan
ikan
Catatan : 1. Menganalisis dan evaluasi di
setiap WPP NRI misalnya
terhadap:
a. Kesehatan Perairan
b. Kelimpahan Sumberdaya Ikan
c. Strategi Pengelolaan Perikanan
d. Teknologi Penangkapan Ikan
yang ramah lingkungan sesuai
kaidah internasional
e. Pemulihan Sumberdaya Ikan
f. Strategi Kelembagaan dan
Pemasaran Hasil Tangkapan
Ikan
g. Pengentasan Kemiskinan dan
Strategi penguatan
permodalan nelayan
h. Pengendalian Perijiinan dalam
rangka keberlanjutan usaha
perikanan tangkap
i. Sistem Logistik Ikan Nasional
dan ketersediaan sarana dan
prasarana perikanan
2. Berperan aktif dalam kegiatan
Komisi Nasional Pengkajian
Sumberdaya Ikan (Komnasjiskan)
3. Berperan aktif dalam Forum
Komunikasi Pemanfaatan
Pengelolaan Sumberdaya Ikan
(FKPPS)
48
Satuan
Hasil
: Laporan
Norma
waktu
: 5 hari
Bukti
Fisik
: a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan
b. Surat Penugasan
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit
:
Pengawas Perikanan Utama dan angka kredit sebesar
0.160
II.B.6.b.1) Sebagai ketua dalam rangka mengevaluasi dan
pelaporan hasil pelaksanaan pengawasan
Tolok
Ukur
: Tersusunnya hasil evaluasi dan
pelaporan hasil pelaksanaan
pengawasan
Catatan : dilakukan setiap tahun sekali
Satuan
Hasil
: Laporan
Norma
waktu
: 10 hari
Bukti
Fisik
: a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan
b. Surat Penugasan
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka
Kredit :
Pengawas Perikanan Utama dan angka kredit
sebesar 0.360
Hasil kegiatan pengawasan harus mencerminkan kesesuaian
keadaan lapangan dengan standar atau pedoman yang ditetapkan
yakni berupa SNI/ SOP/ Juklak/ Juknis dan atau informasi
teknologi lainnya.
49
C. Pengembangan Profesi
Semua jenjang jabatan, baik pada tingkat Terampil maupun Ahli
mempunyai kesempatan yang sama dalam melaksanakan butir
kegiatan pada unsur pengembangan profesi. Nilai angka kredit yang
diperoleh pada setiap bagian kegiatan bila dilaksanakan sendiri yang
disertai bukti fisik sesuai satuan hasil adalah seperti pada tabel
pengembangan profesi. Namun bila dilaksanakan oleh lebih dari
satu orang dan maksimal oleh 4 orang, maka nilai angka kredit bagi
penulis pertama sebesar 60 %, sedangkan 40 % dibagi sejumlah
penulis lainnya.
C.1 Membuat karya tulis/karya ilmiah di bidang perikanan
A. Membuat Karya tulis / ilmiah hasil penelitian /kajian
/survei/evaluasi di bidang penangkapan ikan yang
dipublikasikan
a Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan
secara nasional
Tolok
Ukur
: a. Penerbitan oleh penerbit yang
memiliki dewan redaksi dan
mempunyai SIUP, atau diterbitkan
oleh lembaga pemerintah dan
dicetak paling sedikit 300 eksemplar
dan disebarluaskan atau menjadi
juara satu, dua dan tiga dalam
lomba karya tulis tingkat nasional.
b. Pengkajian bidang dan belum ada
yang menulisnya
Satuan
Hasil
: Buku
Bukti
Fisik
: Buku asli atau fotokopi yang disahkan
oleh Kepala/Pimpinan unit kerja
Pengawas Penangkapan Ikan dan
khusus juara lomba karya tulis ilmiah
disertakan fotokopi sah piagam
kejuaraannya.
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit :
Angka kredit maksimal diberikan untuk setiap buku
yaitu 12,5
50
b Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI
Tolok
Ukur
: a. Penerbitan oleh penerbit yang
memiliki dewan redaksi dan
mempunyai SIUP, atau diterbitkan
oleh lembaga pemerintah dan
dicetak paling sedikit 300 eksemplar
dan disebarluaskan atau menjadi
juara satu, dua dan tiga dalam
lomba karya tulis tingkat nasional.
b. Pengkajian bidang dan belum ada
yang menulisnya
Satuan
Hasil
: Naskah
Bukti
Fisik
: Majalah asli atau fotokopi majalah yang
bersangkutan yang disahkan oleh
Pimpinan unit kerja
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit :
Angka kredit maksimal diberikan untuk setiap
makalah yaitu 6
B. Membuat karya tulis/karya ilmiah hasil penelitian,
pengkajian, survey dan evaluasi di bidang perikanan yang
tidak dipublikasikan.
a Dalam bentuk buku
Tolok
Ukur
: a. Pengkajian Pengawasan
Penangkapan Ikan dan belum ada
yang menulisnya; serta
b. Pendokumentasian di perpustakaan
pada kantor Pusat / Propinsi /
Kabupaten / Kota / kecamatan.
Satuan
Hasil
: Buku
Bukti
Fisik
: Buku asli atau fotokopi yang disahkan
oleh pimpinan unit kerja Pengawas
Penangkapan Ikan
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit :
Angka kredit maksimal diberikan untuk setiap buku
yaitu 8
51
b Dalam bentuk makalah
Tolok
Ukur
: a. Pengakuan oleh Kementerian yang
bersangkutan
b. Pengakuan oleh organisasi profesi
Satuan
Hasil
: Makalah
Bukti
Fisik
: Makah asli atau fotokopi yang disahkan
oleh Pimpinan unit kerja
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit :
Angka kredit maksimal diberikan untuk setiap
makalah yaitu 4
C. Membuat karya tulis ilmiah berupa tinjauan atau ulasan
ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang pengawasan
penangkapan ikan yang di publikasikan
a Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan
secara nasional
Tolok
Ukur
: a. Penerbitan oleh penerbit yang
memiliki dewan redaksi atau
diterbitkan oleh lembaga pemerintah
dan dicetak paling sedikit 300
eksemplar dan disebarluaskan atau
menjadi juara satu, dua dan tiga
dalam lomba karya tulis iilmiah
tingkat nasional
b. Pengkajian ilmiah mengenai
pengawasan benih ikan dan belum
ada yang menulisnya.
Satuan
Hasil
: Buku
Bukti
Fisik
: Buku asli atau fotokopi yang disahkan
oleh pimpinan unit kerja khusus juara
lomba karya tulis ilmiah disertakan
fotokopi sah piagam kejuaraannya
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit :
Angka kredit maksimal diberikan untuk setiap buku
yaitu 8
52
b Dalam bentuk majalah ilmiah yang diakui oleh
Kementerian yang bersangkutan
Tolok
Ukur
: a. Pengakuan oleh Kementerian yang
bersangkutan
b. Pengakuan oleh organisasi profesi
Satuan
Hasil
: Makalah
Bukti
Fisik
: Majalah asli atau fotokopi yang
disahkan oleh Pimpinan uanit kerja
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit :
Angka kredit maksimal diberikan untuk setiap buku
yaitu 4
D. Membuat karya tulis/ karya ilmiah berupa tinjauan atau
ulasan ilmiah dengan gagasan sendiri di bidang perikanan
yang tidak dipublikasikan disahkan oleh pimpinan unti
kerja
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit :
Angka kredit maksimal diberikan untuk setiap buku
yaitu 7
E. Membuat tulisan ilmiah popular di bidang perikanan yang
disebarluaskan melalui media massa.
Tolok
Ukur
:  Pengkajian pengawasan
penangkapan ikan dan belum ada
yang menulisnya
 Penulisan dalam satu kesatuan atau
berseri atau bersambung dinilai satu
kali
Satuan
Hasil
: Tulisan ilmiah
Bukti
Fisik
: a. Fotokopi atau guntingan media
massa yang memuat tulisan tersebut
dengan mencantumkan nama dan
tanggal penerbitan dan disahkan oleh
pimpinan unti kerja
b. Naskah yang disajikan dan
keterangan kepala studio yang
bersangkutan tentang waktu
penyiaran/penayangan apabila
tulisan tersebut disiarkan melalui
media radio atau televisi.
53
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit :
Angka kredit maksimal diberikan untuk setiap naskah
yang merupakan satu kesatuan yaitu 2
F. Menyampaikan prasaran berupa tinjauan, gagasan dan atau
ulasan ilmiah di bidang perikanan pada pertemuan ilmiah
Tolok
Ukur
: a. Prasaran mengenai pengawasan
penangkapan ikan
b. Pertemuan ilmiah minimal tingkat
Kabupaten/Kota
Satuan
Hasil
: Makalah
Bukti
Fisik
: a. Makalah yang disampaikan dalam
pertemuan ilmiah asli atau fotokopi
yang disahkan oleh pimpinan unit
kerja
b. Keterangan bahwa yang
bersangkutan menyampaikan
prasaran dalam pertemuan ilmiah
dari penyelenggara.
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit :
Angka kredit maksimal diberikan untuk setiap naskah
yaitu 2,5
C.2 Menyusun standar/ pedoman pengawasan
1. Menyusun dan atau menyempurnakan standar bidang
pengawasan Angka Kredit
Angka kredit maksimal diberikan untuk setiap standar
yaitu 8
2. Menyusun dan atau menyempurnakan pedoman
pengawasan
Angka Kredit
Angka kredit maksimal diberikan untuk setiap pedoman
yaitu 6
3. Menyusun dan atau menyempurnakan petunjuk teknis
pengawasan
Angka Kredit
Angka kredit maksimal diberikan untuk setiap juknis yaitu
3
54
C.3 Uji Kompetensi
Mengikuti uji kompetensi/ sertifikasi dan mendapatkan
sertifikat
Angka Kredit maksimal diberikan untuk setiap sertifikat yaitu
1
C.4 Menerjemahkan/menyadur buku dan bahan lainnya di
bidang pengawasan
1. Menerjemahkan/ saduran di bidang pengawasan
penangkapan ikan yang dipublikasikan dalam bentuk:
a. Buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional
Tolok
Ukur
: a. Penerbitan oleh penerbit yang
memiliki dewan redaksi dan
mempunyai SIUP; atau
b. Penerbitan oleh lembaga pemerintah
dan dicetak paling sedikit 300
eksemplar dan disebarluaskan
c. Belum ada yang
menerjemahkan/menyadurnya
Satuan
Hasil
: Buku
Bukti
Fisik
: Buku asli atau fotokopi yang disahkan
oleh pimpinan unit kerja
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit :
Angka kredit maksimal diberikan untuk setiap buku
yaitu 7
b. Majalah ilmiah yang dakui oleh instansi yang berwenang
Tolok
Ukur
: a. Pengakuan oleh instansi yang
berwenang
b. Pengakuan oleh organisasi profesi
Satuan
Hasil
: Buku
Bukti
Fisik
: Majalah asli atau fotokopi hasil karya
yang bersangkutan dan disahkan oleh
pimpinan unit kerja
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit :
Angka kredit maksimal yang diberikan untuk setiap
majalah yaitu 3,5
55
3. Menerjemahkan/saduran di bidang Pengawasan Penangkapan
Ikan yang tidak dipublikasikan dalam bentuk:
a. Buku
Tolok ukur (TU):
Bukti fisik
Buku asli atau fotokopi yang disahkan oleh pimpinan
unit kerja
Angka kredit
Angka kredit maksimal yang diberikan untuk setiap
buku yaitu 3
Tolok
Ukur
: Pendokumentasian di perpustakaan
Satuan
Hasil
: Buku
Bukti
Fisik
: Buku asli atau fotokopi yang disahkan
oleh pimpinan unit kerja
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit :
Angka kredit maksimal yang diberikan untuk setiap
buku yaitu 3
b. Makalah
Tolok
Ukur
: Pendokumentasian di perpustakaan
Satuan
Hasil
: Makalah
Bukti
Fisik
: Makalah asli atau fotokopi yang
disahkan oleh pimpinan unit kerja
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit :
Angka kredit maksimal yang diberikan untuk setiap
makalah yaitu 1,5
3. Membuat abstrak tulisan ilmiah bidang pengawasan yang
dimuat dalam penelitian
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit :
Angka kredit maksimal yang diberikan untuk setiap
lembar
abstrak yaitu 6
56
D. Penunjang Tugas Pengawas Penangkapan Ikan
D.1 Mengajar/ melatih di bidang pengawasan
Mengajar/melatih bidang perikanan pada diklat
kedinasan/sekolah.
Tolok
Ukur
: a. Kegiatan tersebut diselenggarakan
oleh pemerintah, atau badan. atau
yayasan organisasi yang telah diakui
oleh pemerintah.
b. Kegiatan tersebut memenuhi salah
satu atau lebih persyaratan yaitu
sebagai berikut ;
 Sesuai dengan bidang tugas
Pengawas Penangkapan Ikan yang
bersangkutan;
 Di bidang perikanan;
 Pelaksanaan kebijaksanaan
pemerintah di bidang pembangunan
perikanan;
 Penerapan/penyebaran teknologi
tepat guna di bidang perikanan.
Bukti
Fisik
: Surat keterangan/piagam dari panitia
penyelenggara yang disertai jadwal dan
jumlah jam mengajar/melatih.
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit :
Angka kredit maksimal diberikan setiap 2 (dua) jam.
yaitu 0.15
D.2 Mengikuti bimbingan di bidang pengawasan
Tolok
Ukur
: a. Pengarahan dan bimbingan dibidang
penangkapan ikan yang
diselenggarakan oleh pemerintah,
atau badan. atau yayasan organisasi
yartg telah diakui oleh pemerintah.
b. Kegiatan tersebut memenuhi salah
satu atau lebih persyaratan yaitu
sebagai berikut :
 Sesuai dengan bidang tugas
Pengawas Penangkapan Ikan
yang bersangkutan;
 Di bidang perikanan;
 Pelaksanaan kebijaksanaan
57
pemerintah di bidang
pembangunan perikanan;
 Penerapan/penyebaran teknologi
tepat guna di bidang perikanan.
Bukti
Fisik
: Surat keterangan/sertifikat dari panitia
penyelenggara yang disertai jadwal dan
jumlah jam berlatih.
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit :
Angka kredit maksimal diberikan setiap
sertifikat/surat keterangan yaitu 0.06
D.3 Peran serta dalam seminar/ lokakarya dibidang pengawasan
1 Mengikuti seminar/ lokakarya
Tolok
Ukur
: Pembahasan dalam bidang perikanan,
ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai
dengan tugas Pengawas Penangkapan
Ikan yang bersangkutan
Bukti
Fisik
: Keterangan dari penyelenggara/panitia
seminar bahwa Pengawas Penangkapan
Ikan yang bersangkutan menghadiri dan
berperan serta sesuai dengan
peranannya dalam seminar tersebut.
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit :
Angka kredit maksimal diberikan untuk setiap kali
mengikuti kegiatan tersebut dengan peranan yang
bersangkutan yaitu :
a). Sebagai Pemrasaran yaitu 3
b). Sebagai pembahas/moderator/narasumber yaitu 2
c). Sebagai peserta yaitu 1
2 Mengikuti delegasi ilmiah
Tolok
Ukur
: Pembahasan bersifat ilmiah yang sesuai
dengan tugas Pengawas Penangkapan
Ikan yang bersangkutan;
Bukti
Fisik
: Keterangan dari penyelenggara/panitia
bahwa Pengawas Penangkapan Ikan
yang bersangkutan menghadiri dan
berperan serta sesuai dengan
peranannya dalam delegasi ilmiah
tersebut.
58
D.4 Keanggotaan dalam organisasi profesi Pengawas Perikanan
. Menjadi anggota organisasi profesi
Tolok
Ukur
: a. Organisasi profesi nasional atau
internasional.
b. Organisasi diakui oleh Pemerintah.
Bukti
Fisik
: a. Fotokopi kartu anggota atau
keputusan sebagai pengurus.
b. Pernyataan dari pengurus bahwa
yang bersangkutan aktif.
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit :
Angka kredit maksimal diberikan untuk setiap tahun
sesuai dengan peran yang bersangkutan. yaitu:
(1) Sebagai Ketua/ Wakil ketua aktif yaitu 1.
(2) Sebagai anggota aktif yaitu 0.75.
D.5 Keanggotaan dalam tim penilai jabatan fungsional Pengawas
Perikanan
Menjadi anggota Tim Penilai
Tolok
Ukur
: a. Sekurang-kurangnya telah 1 (satu)
tahun.
b. Ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang.
Bukti
Fisik
: Fotokopi atau salinan surat keputusan
keanggotaan tim penilai yang
ditetapkan oleh pejabat yang berwenang
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit :
Angka kredit maksimal diberikan untuk setiap DUPAK
yaitu 0,04
D.6 Memperoleh penghargaan /tanda jasa
Tolok
Ukur
: Diberikan oleh Pemerintah Republik
Indonesia/Negara asing atau organisasi
profesi atau organisasi ilmiah atas
prestasi yang dicapai dalam bidang
perikanan
Bukti
Fisik
: Salinanf/fotokopi piagam penghargaan
atau tanda jasa yang disahkan oleh
pimpinan unit kerja.
59
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit :
Angka kredit maksimal diberikan untuk setiap kali
penghargaan atau tanda jasa sesuai dengan tingkat
penghargaan yaitu:
(1) Tingkat Nasional/lnternasional, yaitu 3.
(2) Tingkat Provinsi, yaitu 2.5.
(3) Tingkat Kabupaten/Kotamadya, yaitu 2.
D.7 Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya
Tolok
Ukur
: Gelar sarjana/Pasca sarjana/Doktor
adalah gelar yang diperoleh lagi
disamping gelar yang telah diperolehnya
atau kesarjanaan yang bukan
perikanan yang tidak sesuai dengan
bidang tugasnya.
Bukti
Fisik
: Fotokopi ijazah yang disahkan oleh :
a. Dekan/Ketua Sekolah
Tinggi/Direktur Program Pasca
Sarjana atau pejabat yang ditunjuk,
apabila lulusan perguruan tinggi
negeri.
b. Koordinator Perguruan Tinggi Swasta
atau Pejabat yang ditunjuk, apabila
lulusan perguruan tinggi swasta
c. Tim penilai Ijazah Luar Negeri pada
Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi Kementerian Pendidikan
Nasional untuk lulusan di perguruan
tinggi luar negeri.
Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit :
Angka kredit maksimal diperolehnya, yaitu:
a. Doktoral /S3. yaitu 15.
b. Pasca Sarjana/S2. yaitu 10.
c. Sarjana/S1/D4. yaitu 5.
60
BAB IV
DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT, PENILAIAN DAN
PENETAPAN ANGKA KREDIT
A. DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT (DUPAK)
1. Pengertian DUPAK
DUPAK adalah blanko/formulir yang berisi keterangan perorangan
Pengawas Perikanan dan butir-butir kegiatan sebagai hasil
penilaian sendiri atas prestasi kerjanya yang akan diusulkan untuk
dinilaikan dalam rangka Penetapan Angka Kredit sebagaimana
tercantum dalam Lampiran ...................
2. Pengisian DUPAK
Langkah-langkah Pengisian DUPAK oleh Pengawas Perikanan
sebagai berikut:
a. Pengisian blanko/Formulir
1) Nomor diisi sesuai kode penomoran DUPAK instansi yang
bersangkutan;
2) Masa penilaian diisi dengan periode waktu yang diajukan
untuk dinilai;
3) Keterangan perorangan diisi data Pengawas Perikanan;
4) Unsur yang dinilai, diisi dengan hasil penilaian terhadap
bukti yang disampaikan,
b. Lampiran DUPAK
1) Berkas Administrasi Kepegawaian
a. Surat pengantar/surat permohonan dari pejabat instansi
yang mengusulkan;Salinan/Copy Penetapan Angka
Kredit (PAK) terakhir;
b. Foto copy Keputusan Pengangkatan menjadi CPNS dan
PNS (khusus untuk pengangkatan pertama);
c. Foto copy Keputusan Pengangkatan Pertama kali dalam
jabatan Pengawas Perikanan (khusus untuk kenaikan
pangkat pertama kali dalam jabatan fungsional
Pengawas Perikanan);
d. Foto copy Keputusan Kenaikan Pangkat terakhir;
e. Foto copy Keputusan Kenaikan Jabatan terakhir;
f. Penilaian Prestasi Kerja Pegawai;
g. Ijazah terakhir yang dilegalisasi untuk pengangkatan
pertama kali atau bagi yang diangkat kembali setelah
tugas belajar.
2) Bukti Fisik
a. Surat tugas bagi Pengawas Perikanan yang akan
melaksanakan/mengerjakan butir-butir kegiatan yang
menjadi tugas pokoknya dalam kurun waktu tertentu.
Surat tugas cukup satu yang dibuat dengan
menyebutkan rincian tugas yang akan dilakukan;
b. Surat tugas limpah bagi Pengawas Perikanan yang
melakukan tugas/kegiatan di atas atau di bawah jenjang
jabatannya;
61
c. Surat tugas bagi Pengawas Perikanan yang mengerjakan
suatu paket kegiatan tertentu dan atau yang dikerjakan
di luar jam kerja.
d. Surat tugas bagi Pengawas Perikanan yang melakukan
tugas/kegiatan di luar unit kerja yang bersangkutan;
e. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan yang dimaksud
adalah formulir yang terdapat pada Lampiran VI, VII,
VIII, IX, X, XI dan XII yang telah diisi dan disahkan
dengan tanda tangan atasan langsung. Setiap butir
kegiatan dan prestasi yang dimuat pada DUPAK, harus
dilengkapi dengan Surat Pernyataan Melakukan
Kegiatan yang sesuai.
f. dan dokumen pendukung lainya sebagai hasil
pelaksanaan butir kegiatan;
3. Pengajuan DUPAK
a. Pengajuan DUPAK Pengawas Perikanan Pelaksana II/b
sampai dengan Pengawas Perikanan Penyelia III/d dan
Pengawas Perikanan Pertama-III/a sampai dengan
Pengawas Perikanan Madya - IV/a adalah sebagai berikut:
1) Pengawas Perikanan menyusun DUPAK beserta
lampiran lampirannya, kemudian mengajukan kepada
atasan langsung serendah-rendahnya eselon III.
2) Atasan langsung (Pejabat Eselon III) mengesahkan
semua lampiran lampiran dan bukti-bukti yang
disertakan;
3) Berkas DUPAK yang telah disahkan dikirim kepada
Sekretariat TimPenilai Unit Kerja/Tim Penilai
Propinsi/Tim Penilai Kabupaten/Kota paling lambat
tanggal 10 Januari untuk kenaikan
pangkat/jabatanpada Bulan April, dan tanggal 10 Juli
untuk kenaikan pangkat/jabatanBulan Oktober;
4) Sekretariat Tim Penilai melakukan pemeriksaan dan
penelitian terhadap kelengkapan dan kebenaran bukti
fisik lampiran DUPAK yang diajukan serta
mengadministrasikan untuk dapat diagendakan
pembahasan dan penilaian dalam rapat Tim Penilai;
5) Tim Penilai menilai semua bukti kegiatan, kemudian
mengisi hasil penilaiannya pada DUPAK;
6) Hasil penilaian Tim Penilai selanjutnya disampaikan
kepada Sekretariat Tim Penilai untuk dilakukan
rekapitulasi;
7) Pejabat Penetap Angka Kredit selambat lambatnya 3
(tiga) bulan sebelum periode kenaikan pangkat.
b. Pengajuan DUPAK PengawasPerikanan Madya-IV/b sampai
dengan Pengawas Perikanan Utama-IV/e adalah sebagai
berikut:
1) Pengawas Perikanan menyusun DUPAK beserta
lampiran lampirannya, kemudian mengajukan kepada
atasan langsung serendah-rendahnya Eselon II;
62
2) Atasan langsung (Pejabat Eselon II) mengesahkan
semua lampiran lampiran dan bukti-bukti untuk dinilai
oleh Tim Penilai Pusat;
3) Berkas DUPAK yang telah disahkan dikirim kepada
Sekretariat Tim Penilai Pusat paling lambat tanggal 10
Januari untuk kenaikan pangkat/jabatan pada Bulan
April, dan tanggal 10 Juli untuk kenaikan
pangkat/jabatan Bulan Oktober;
4) Sekretariat Tim Penilai melakukan pemeriksaan dan
penelitian terhadap kelengkapan dan kebenaran bukti
fisik lampiran DUPAK yang diajukan serta
mengadministrasikan untuk dapat diagendakan
pembahasan dan penilaian dalam rapat Tim Penilai;
5) Tim Penilai Pusat menilai semua bukti kegiatan,
kemudian mengisi hasil penilaiannya pada DUPAK;
6) Instansi Pembina menerbitkan PAK yang
ditandatangani oleh Menteri Kelautan dan Perikanan
atau Pejabat eselon I yang ditunjuk sesuai dengan
bidang tugas pengawasan penangkapan ikan,
pembudidayaan ikan dan mutu hasil perikanan,
selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum periode
kenaikan pangkat.
4. Pejabat Pengusul DUPAK
a. Pengawas Perikanan Utama pangkat Pembina Tingkat I,
golongan ruang IV/b sampai dengan pangkat Pembina
Utama, golongan ruang IV/e di lingkungan Kementerian
Kelautan dan Perikanan/Provinsi/Kabupaten/Kota,
diajukan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal /Sekretaris
Badan/Sekretaris Daerah Provinsi/Sekretaris Daerah
Kabupaten/ Kota kepada Menteri Kelautan dan Perikanan
atau kepada pejabat eselon I yang ditunjuk;
b. Pengawas Perikanan Pelaksana, pangkat Pengatur Muda
Tingkat I, golongan ruang II/b sampai dengan Pengawas
Perikanan Penyelia, pangkat Penata Tingkat I, golongan
ruang III/d dan Pengawas Perikanan Pertama pangkat
Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan
Pengawas Perikanan Madya pangkat Pembina, golongan
ruang IV/a di lingkungan Kementerian Kelautan dan
Perikanan, diajukan oleh pejabat eselon III yang
membidangi kepegawaian kepada Kepala Biro Kepegawaian
Sekretariat Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan.
c. Pengawas Perikanan Pelaksana, pangkat Pengatur Muda
Tingkat I, golongan ruang II/b sampai dengan Pengawas
Perikanan Penyelia, pangkat Penata Tingkat I, golongan
ruang III/d dan Pengawas Perikanan Pertama pangkat
Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan
Pengawas Perikanan Madya pangkat Pembina, golongan
63
ruang IV/a pada dinas di Provinsi yang membidangi
perikanan, diajukan oleh pejabat eselon III yang
membidangi kepegawaian kepada Sekretaris Daerah
Provinsi
d. Pengawas Perikanan Pelaksana, pangkat Pengatur Muda
Tingkat I, golongan ruang II/b sampai dengan Pengawas
Perikanan Penyelia, pangkat Penata Tingkat I, golongan
ruang III/d dan Pengawas Perikanan Pertama pangkat
Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan
Pengawas Perikanan Madya pangkat Pembina, golongan
ruang IV/a pada dinas di Kabupaten/Kota yang
membidangi perikanan, diajukan oleh pejabat eselon III
yang membidangi kepegawaian kepada Sekretaris Daerah
kabupaten/kota
B. PENILAIAN
a. Penilaian Angka Kredit
Pelaksanaan penelitian dan penilaian angka kredit dimulai sejak
Dupak diterima oleh sekretariat tim penilai sampai dengan
diterbitkannya PAK.
Beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan dalam penilaian
angka kredit Pengawas Perikanan sebagai berikut:
1) Jumlah angka kredit kumulatif yang harus dipenuhi oleh
setiap Pegawai Negeri Sipil untuk dapat diangkat dalam
jabatan dan kenaikan jabatan/pangkat Pengawas Perikanan
sebagaimana tersebut pada Lampiran II Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 1 Tahun 2011 tentang Jabatan Fungsional
Pengawas Perikanan dan Angka Kreditnya.
2) Komposisi angka kredit antara unsur utama dan unsur
penunjang adalah sebagai berikut:
a) paling rendah 80% (delapan puluh persen) angka kredit
berasal dari unsur utama; dan
b) paling tinggi 20% (dua puluh persen) angka kredit
berasal dari unsur penunjang.
b. Ketentuan Dalam Perhitungan Angka Kredit
1) Angka kredit diperlukan untuk pengangkatan pertama kali
dan pengangkatan dari jabatan lain kedalam jabatan
fungsional Pengawas Perikanan bagi Pegawai Negeri Sipil,
untuk menentukan jenjang jabatan sebagai Pengawas
Perikanan; kenaikan jabatan/pangkat dalam jabatan
Pengawas Perikanan; pengangkatan kembali bagi Pengawas
Perikanan yang telah selesai menjalani pembebasan
sementara karena ditugaskan di luar jabatan Pengawas
Perikanan; dan Pengawas Perikanan Penyelia, pangkat
Penata Tingkat I, golongan ruang III/d yang diwajibkan
mengumpulkan paling kurang 10 (sepuluh) angka kredit dari
kegiatan tugas pokok pengembangan profesi, dan Pengawas
64
Perikanan Utama, pangkat Pembina Utama, golongan ruang
IV/e, yang diwajibkan mengumpulkan paling kurang 25 (dua
puluh lima) angka kredit dari kegiatan tugas pokok
pengembangan profesi.
2) Tugas Limpah
a. Apabila pada suatu unit pelaksana teknis/unit kerja tidak
terdapat Pengawas Perikanan yang sesuai dengan jenjang
jabatannya untuk melaksanakan kegiatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 10 Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 1 Tahun 2011 tentang Jabatan Fungsional
Pengawas Perikanan dan Angka Kreditnya, maka
Pengawas Perikanan lain yang berada satu tingkat di atas
atau satu tingkat di bawah jenjang jabatannya dapat
melakukan kegiatan tersebut setelah mendapatkan surat
penugasan dari pimpinan unit kerja yang bersangkutan;
b. Pengawas Perikanan yang melaksanakan di atas jenjang
jabatannya, angka kredit yang diperoleh ditetapkan
sebesar 80% (delapan puluh persen) dari setiap angka
kredit butir kegiatan yang dilakukan dengan melampirkan
surat tugas limpah dari pimpinan unit pelaksana
teknis/unit kerja yang bersangkutan;
c. Ketentuan tugas limpah dibatasi maksimal 20 % (dua
puluh perseratus) dari 80 % (delapan puluh persertus)
dari kebutuhan angka kredit untuk kenaikan pangkat;
Contoh :
Sofie Laila, S.Pi, Pengawas Perikanan Muda berdasarkan
surat penugasan yang bersangkutan melakukan kegiatan
melakukan pengawasan, pelaksanaan kegiatan yang
seharusnya merupakan tugas Pengawas Perikanan
Madya, berdasarkan Pasal 10 huruf a Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 1 Tahun
2011 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan
dan Angka Kreditnya, angka kredit yang diterima Sofie
Laila, S.Pi. yaitu : 80% x 1 x 0,24 = 0,192.
d. Pengawas Perikanan yang melaksanakan tugas di bawah
jenjang jabatannya angka kredit yang diperoleh
ditetapkan sama dengan angka kredit dari setiap butir
kegiatan yang dilakukan dengan melampirkan surat tugas
limpah dari pimpinan unit kerja yang bersangkutan
c. Penghitungan Angka Kredit
Angka kredit dari setiap kegiatan yang dikerjakan Pengawas
Perikanan diperhitungkan dari jumlah prestasi kerja masing-
masing butir kegiatan dikalikan dengan satuan angka kredit
yang tercantum dalam Lampiran I Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
65
1 Tahun 2011 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan
dan Angka Kreditnya.
Contoh 1:
Ahmad Muklis, A.Md, Pengawas Perikanan Pelaksana, pangkat
Pengatur Tingkat I, golongan ruang II/d, mengerjakan butir
kegiatan melakukan pemusnahan contoh (cuplikan contoh,
media regensia, kemasan) (Kode Butir III.C.2.c.2) . Angka kredit
yang diperoleh Ahmad Muklis, A.Md. adalah 1 butir kegiatan x
0,005 = 0,005 untuk butir melakukan pemusnahan contoh
(cuplikan contoh, media regensia, kemasan) (Kode Butir
III.C.2.c.2)
Contoh 2:
Syarif, S.Pi, Pengawas Perikanan Pertama, pangkat Penata Muda
Tingkat I, golongan ruang III/b, mengerjakan butir kegiatan
Melakukan pengelolaan standar / kultur bakteri (kode butir
III.C.3.b. Angka kredit yang diperoleh Syarif, S.Pi. adalah 1 butir
kegiatan x 0,020 = 0,020 untuk butir Melakukan pengelolaan
standar / kultur bakteri (kode butir III.C.3.b).
Jumlah angka kredit kumulatif yang harus dipenuhi oleh setiap
Pengawas Perikanan untuk kenaikan jabatan/pangkat Pengawas
Perikanan sebagaimana tersebut pada Lampiran II.A, II.B, dan
II.C Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor 1 Tahun 2011 tentang Jabatan Fungsional Pengawas
Perikanan dan Angka Kreditnya, harus memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
1) Paling rendah 80% (delapan puluh persen) angka kredit
berasal dari unsur utama; dan
2) Paling tinggi 20% (dua puluh persen) angka kredit berasal
dari unsur penunjang.
Unsur kegiatan pendidikan, pengembangan profesi dan
penunjang boleh dilakukan oleh semua jenjang jabatan
sesuai Lampiran I Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 1 Tahun 2011
tentang Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan dan
Angka Kreditnya.
d. Masa Penilaian angka kredit
Masa penilaian angka kredit adalah jangka waktu pelaksanaan
kegiatan pengawasan perikanan yang dicantumkan dalam
Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK).
Masa penilaian angka kredit :
a. Bagi PNS yang diangkat untuk mengisi lowongan formasi
dengan kualifikasi pendidikan SUPM dihitung sejak yang
bersangkutan naik pangkat Pengatur Muda Tk.I
Golongan Ruang II/b.
Contoh :
Sdr. Sudiyono, diangkat sebagai calon pejabat
fungsional Pengawas Perikanan Bidang
Pembudidayaan Ikan dengan Pangkat Pengatur
66
Muda Golongan Ruang II/a TMT 1 April 2010,
dapat menilaikan angka kredit sejak menduduki
Pangkat Pengatur Muda Tk.I Golongan Ruang
II/b TMT 1 April 2014
b. Bagi PNS yang diangkat untuk mengisi lowongan formasi
dengan kualifikasi pendidikan Diploma III, Diploma IV/
S1, S2 dihitung sejak yang bersangkutan diangkat
sebagai CPNS.
c. Bagi PNS yang berpindah dari jabatan lain ke jabatan
fungsional Pengawas Perikanan dihitung sejak yang
bersangkutan melaksanakan tugas di bidang
pengawasan selama dua tahun yang dibuktikan dengan
Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas.
d. Bagi PNS yang telah diangkat sebagai Pengawas
Perikanan yang akan naik
jabatan/pangkat/pengangkatan kembali/ yang telah
selesai menjalani pembebasan sementara karena
ditugaskan di luar jabatan Pengawas Perikanan dihitung
Sejak masa penilaian yang tercantum dalam PAK
terakhir:
Contoh :
Masa penilaian angka kredit yang diajukan
sebelumnya tanggal 1 Januari 2010 sampai
dengan 31 Desember 2011, sehingga untuk
masa penilaian berikutnya adalah mulai
tanggal 1 Januari 2012.
e. Pengangkatan dan Pembentukan Tim Penilai
1) Syarat Pengangkatan Anggota Tim Penilai
a) Menduduki jabatan/pangkat paling rendah sama
dengan jabatan/pangkat Pengawas Perikanan yang
dinilai dengan ketentuan:
(1) Tim Penilai dari Pengawas Perikanan sekurang-
kurangnya telah menduduki jabatan/pangkat
setingkat Pengawas Perikanan Madya, pangkat
Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b untuk
Tim Penilai Pusat; dan
(2) Tim Penilai dari Pengawas Perikanan sekurang-
kurangnya telah menduduki jabatan/pangkat
setingkat Pengawas Perikanan Pelaksana
Lanjutan, pangkat Penata Muda Tingkat I,
golongan ruang III/b atau Pengawas Perikanan
Pertama, pangkat Penata Muda Tingkat I,
golongan ruang III/b untuk Tim Penilai Unit
Kerja, Tim Penilai Provinsi dan Tim Penilai
Kabupaten/Kota.
b) Memiliki keahlian serta mampu untuk menilai
prestasi kerja Pengawas Perikanan
67
Keahlian untuk menilai prestasi kerja Pengawas
Perikanan dibuktikan dengan sertifikat kelulusan
diklat tim penilai jabatan fungsional Pengawas
Perikanan dimana kurikulum pendidikan dan
pelatihan fungsional/teknis Jabatan Fungsional
Pengawas Perikanan ditetapkan oleh Menteri
Kelautan dan Perikanan selaku pimpinan instansi
pembina Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan.
c) Dapat aktif melakukan penilaian
Dalam hal anggota Tim Penilai dari unsur Pengawas
Perikanan tidak dapat terpenuhi seluruhnya atau
sebagian, maka anggota Tim Penilai dapat diangkat
dari pejabat lain yang mempunyai kompetensi dalam
bidang pengawasan.
2) Ketentuan Pembentukan
1. Tim Penilai Unit Kerja, Tim Penilai Provinsi dan Tim
Penilai Kabupaten/Kota dapat dibentuk apabila
lembaga yang bersangkutan telah memiliki
Pengawas Perikanan sekurang-kurangnya 10
(sepuluh) orang.
2. Tim Penilai Pusat, Tim Penilai Unit Kerja, Tim
Penilai Provinsi dan Tim Penilai Kabupaten/Kota
dapat dibentuk lebih dari 1 (satu) tim sesuai
dengan kemampuan menilai, jumlah dan lokasi
Pengawas Perikanan yang dinilai.
3. Apabila Tim Penilai Provinsi, belum dibentuk
karena belum memenuhi syarat keanggotaan Tim
Penilai yang ditentukan, penilaian angka kredit
Pengawas Perikanan dapat dimintakan kepada Tim
Penilai Provinsi lain terdekat atau Tim Penilai
Pusat.
Caranya:
Pejabat yang berwenang mengusulkan Dupak
sebagaimana diatur dalam Pasal 18 Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1
Tahun 2011 tentang Jabatan Fungsional
Pengawas Perikanan dan Angka Kreditnya,
mengajukan surat permohonan penilaian dan
penetapan angka kredit bagi Pengawas
Perikanan yang menjadi wewenangnya kepada
Ketua Tim Penilai Provinsi lain/Tim Penilai
Unit Kerja atau kepada pejabat yang
berwenang menetapkan angka kredit sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
4. Apabila Tim Penilai Kabupaten/Kota, belum
dibentuk karena belum memenuhi syarat
keanggotaan Tim Penilai yang ditentukan, penilaian
angka kredit Pengawas Perikanan dapat dimintakan
68
kepada Tim Penilai Kabupaten/Kota lain terdekat
atau Tim Penilai Provinsi lain terdekat atau Tim
Penilai Unit Kerja/Tim Penilai Pusat.
5. Dalam rangka pemantauan dan evaluasi tembusan
keputusan pembentukan dan susunan anggota Tim
Penilai Provinsi dan Tim Penilai Kabupaten/Kota
disampaikan kepada Menteri Kelautan dan
Perikanan.
3) Masa Jabatan Tim Penilai
(1) Masa jabatan anggota Tim Penilai Pusat, Tim
Penilai Unit Kerja, Tim Penilai Provinsi dan Tim
Penilai Kabupaten/Kota adalah 3 (tiga) tahun dan
dapat diangkat kembali untuk masa jabatan
berikutnya;
(2) Apabila masa jabatan pertama habis, dapat
diperpanjang 1 (satu) kali masa jabatan; dan
(3) Anggota Tim Penilai yang telah menjabat dalam 2
(dua) kali masa jabatan, dapat diangkat kembali
setelah melampaui tenggang waktu 1 (satu) masa
jabatan.
4) Penggantian Anggota Tim Penilai
(1) Dalam hal terdapat anggota Tim Penilai yang
pensiun atau berhalangan paling singkat 6 (enam)
bulan, maka Ketua Tim Penilai mengusulkan
penggantian anggota Tim Penilai secara definitif
sesuai dengan masa kerja yang tersisa kepada
pejabat yang berwenang menetapkan Tim Penilai;
dan
(2) Dalam hal terdapat anggota Tim Penilai yang
turut dinilai, yang bersangkutan tidak boleh ikut
melakukan penilaian dan apabila diperlukan Ketua
Tim Penilai dapat mengangkat anggota Tim Penilai
Pengganti.
5) Pejabat Yang Mengangkat dan Memberhentikan Tim
Penilai
(1) Menteri Kelautan dan Perikanan untuk Tim Penilai
Pusat dan Tim Penilai Unit Kerja;
(2) Sekretaris Daerah Provinsi untuk Tim Penilai
Provinsi; dan;
(3) Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota untuk Tim
Penilai Kabupaten/Kota.
6) Untuk membantu Tim Penilai dalam melaksanakan
tugasnya dibentuk sekretariat Tim Penilai. Sekretariat
Tim penilai dipimpin oleh seorang Ketua yang secara
fungsional bertanggung jawab di bidang Kepegawaian
untuk :
69
(1) Sekretariat Tim Penilai Pusat dan Sekretariat Tim
Penilai Unit Kerja dibentuk dengan keputusan Menteri
Kelautan dan Perikanan
(2) Sekretariat Tim Penilai Provinsi dibentuk dengan
keputusan Sekretaris Daerah Provinsi; dan
(3) Sekretariat Tim Penilai Kabupaten/Kota dibentuk
dengan keputusan Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota
3). Anggaran Tim Penilai
Anggaran yang diperlukan untuk kegiatan tim penilai
masing-masing adalah:
a) Tim Penilai Pusat atau Tim Penilai Unit Kerja
dibebankan kepada anggaran Kementerian Kelautan dan
Perikanan;
b) Tim Penilai Provinsi dibebankan kepada anggaran
pemerintah Provinsi; dan
c) Tim Penilai Kabupaten/Kota dibebankan kepada
anggaran pemerintah Kabupaten/Kota.
C. PENETAPAN ANGKA KREDIT
1. Pengertian PAK
Penetapan Angka Kredit yang selanjutnya disingkat PAK adalah
blanko yang berisi keterangan perorangan Pengawas Perikanan
dan satuan nilai dari hasil penilaian butir kegiatan dan atau
akumulasi nilai-nilai butir kegiatan yang telah dicapai oleh
Pengawas Perikanan yang telah ditetapkan oleh Pejabat Penetap
Angka Kredit.
2. Pengisian PAK
Pengisian PAK dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Nomor diisi sesuai Kode Penomoran PAK di Instansi Penilai;
b. Instansi diisi Nama Instansi Pengusul;
c. Masa Penilaian diisi sesuai masa penilaian yang ada pada
DUPAK;
d. Keterangan Perorangan diisi data Pengawas Perikanan yang
dinilai;
e. PAK kolom LAMA diisi sesuai Nilai PAK terakhir;
f. PAK kolom BARU diisi sesuai Hasil Penilaian DUPAK;
g. PAK kolom JUMLAH diisi hasil penjumlahan nilai dalam
kolom LAMA dan kolom BARU;
h. Khusus kolom rekomendasi, hanya diisi jika yang dinilai
telah memenuhi syarat untuk kenaikan jabatan/pangkat
yang lebih tinggi. Apabila tidak memenuhi syarat, maka
diterbitkan PAK SEMENTARA yang ditanda tangani oleh
Ketua Tim Penilai;
i. Formulir PAK SEMENTARA dibuat seperti formulir
PENETAPAN ANGKA KREDIT hanya judulnya diganti
menjadi PAK SEMENTARA dengan nomor sesuai nomor
administrasi Tim Penilai;
70
j. PAK SEMENTARA diberlakukan sebagai PAK untuk
memudahkan penilaian selanjutnya dalam rangka
melengkapi angka kredit yang dipersyaratkan;
k. Setiap PAK yang diterbitkan oleh masing-masing instansi
harus ditembuskan kepada Instansi Pembina.
3. Pejabat yang berwenang menetapkan PAK
a. Menteri Kelautan dan Perikanan atau Pejabat eselon I yang
ditunjuk sesuai dengan bidang tugas pengawasan
penangkapan ikan, pembudidayaan ikan dan mutu hasil
perikanan bagi Pengawas Perikanan Madya pangkat
Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b sampai dengan
Pengawas Perikanan Utama pangkat Pembina Utama
golongan ruang IV/e di lingkungan Kementerian dan Daerah
Propinsi, Kabupaten/Kota..
b. Pejabat eselon II yang membidangi Kepegawaian pada
Kementerian Kelautan dan Perikanan, bagi Pengawas
Perikanan Pelaksana sampai dengan Pengawas Perikanan
Penyelia, dan Pengawas Perikanan Pertama sampai dengan
Pengawas Perikanan Madya pangkat Pembina golongan
ruang IV/a di lingkungan Kementerian Kelautan dan
Perikanan.
c. Sekretaris Daerah Propinsi bagi Pengawas Perikanan
Pelaksana sampai dengan Pengawas Perikanan Penyelia, dan
Pengawas Perikanan Pertama sampai dengan Pengawas
Perikanan Madya pangkat Pembina golongan ruang IV/a di
lingkungan Propinsi;
d. Sekretaris Kabupaten/Kota bagi Pengawas Perikanan
Pelaksana sampai dengan Pengawas Perikanan Penyelia, dan
bagi Pengawas Perikanan Pertama sampai dengan Pengawas
Perikanan Madya pangkat Pembina golongan ruang IV/a di
lingkungan Kabupaten/Kota.
71
BAB V
PENGANGKATAN DALAM JABATAN FUNGSIONAL
PENGAWAS PERIKANAN
A. PENGANGKATAN PERTAMA KALI
1. Pejabat yang berwenang
Pejabat yang berwenang mengangkat dalam jabatan Pengawas
Perikanan adalah pejabat yang berwenang sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
2. Persyaratan
Pegawai Negeri Sipil yang diangkat untuk pertama kali dalam
jabatan Pengawas Perikanan harus memenuhi syarat sebagai
berikut:
a. Pengawas Perikanan Terampil
1) Berijazah paling rendah Sekolah Usaha Perikanan
Menengan (SUPM) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
di bidang kelautan dan perikanan sesuai dengan kualifikasi
yang diperlukan berdasarkan analisis jabatan dan
ditetapkan oleh Instansi Pembina;
2) Pangkat paling rendah Pengatur Muda Tingkat I, golongan
ruang II/b;
3) Setiap unsur penilaian prestasi kerja dan pelaksanaan
pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan
(DP3) paling rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun
terakhir; dan
4) Ditugaskan dalam kegiatan pengawasan teknis,
pengendalian mutu dan keamanan hasil
perikanan/penangkapan ikan/pembudidayaan ikan
(disesuaikan dengan bidangnya);
5) Memenuhi angka kredit kumulatif minimal yang ditentukan
sebagaimana Lampiran III Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 1 Tahun 2011 tentang Jabatan Fungsional
Pengawas Perikanan dan Angka Kreditnya sesuai jenjang
jabatan yang akan didudukinya yang berasal dari
pendidikan dan/atau ditambah angka kredit dari kegiatan
unsur utama lainnya;
6) Penghitungan angka kredit untuk pengangkatan pertama
kali dalam Pengawas Perikanan Terampil untuk calon
pejabat fungsional Pengawas Perikanan Bidang Mutu
Keamanan Hasil Perikanan berijazah SUPM/SMK di bidang
kelautan dan perikanan ditetapkan sebesar 40 (empat
puluh) pada unsure utama terdiri atas pendidikan formal
dan tugas pokok sebagai berikut:
Contoh 1:
Muhammad Khoiri berpendidikan SUPM, bertugas di
Pelabuhan Perikanan Samudra Pekalongan sejak 1 Maret
2010 dalam status Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk
mengisi lowongan formasi Pengawas Perikanan Bidang
72
Mutu Hasil Perikanan T.M.T. 1 Maret 2010 dan ditugaskan
di bagian pengawasan teknis, pengendalian mutu dan
keamanan hasil perikanan. Terhitung mulai tanggal 1
Maret 2011 yang bersangkutan diangkat sebagai Pegawai
Negeri Sipil dengan pangkat Pengatur Muda, golongan
ruang II/a. Yang bersangkutan terhitung mulai tanggal 1
April 2014 mendapat kenaikan pangkat Pengatur Muda
Tingkat I, golongan ruang II/b, maka yang bersangkutan
dapat diangkat pertama kali kedalam jabatan fungsional
Pengawas Perikanan secara otomatis dengan angka kredit
yang ditetapkan pejabat yang berwenang sebesar 40 pada
unsur utama yang terdiri atas angka kredit pendidikan
ijazah SUPM sebesar 25, dan angka kredit tugas
pengawasan sebesar 15.
Contoh 2:
Penghitungan angka kredit untuk pengangkatan
pertama kali dalam Pengawas Perikanan Terampil untuk
calon pejabat fungsional Pengawas Perikanan berijazah DIII
di bidang perikanan atau bidang lain sesuai dengan
kualifikasi yang diperlukan berdasarkan analisis jabatan
dan ditetapkan oleh Instansi Pembina sebagai berikut:
Achmad Gunadi berpendidikan DIII di bidang perikanan,
bertugas di Balai Besar P2HP sejak 1 Maret 2010 dalam
status Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk mengisi
lowongan formasi Pengawas Perikanan Bidang Mutu
Keamanan Hasil Perikanan. T.M.T. 1 Maret 2010 dan
ditugaskan di bagian teknis pengawasan, pengendalian
mutu dan keamanan hasil perikanan.
Terhitung mulai tanggal 1 Maret 2011 yang
bersangkutan diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan
pangkat Pengatur, golongan ruang II/c. Yang bersangkutan
mengajukan Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK)
ke Tim Penilai dengan angka kredit yang diperoleh dari
unsur pendidikan (ijazah DIII) saja, maka yang
bersangkutan akan diangkat kedalam jenjang jabatan
Pengawas Perikanan Terampil Pelaksana dengan angka
kredit yang ditetapkan pejabat yang berwenang sebesar
nilai angka kredit dari ijazah DIII yaitu 60 dan prajabatan
1,5.
b. Pengawas Perikanan Ahli
1) Berijazah paling rendah Sarjana Strata Satu (S1) atau
Diploma IV bidang perikanan, sarjana biologi, sarjana
kimia atau bidang lain sesuai dengan kualifikasi yang
diperlukan berdasarkan analisis jabatan dan ditetapkan
oleh Instansi Pembina;
2) Pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang III/a;
3) Setiap unsur penilaian prestasi kerja dan pelaksanaan
pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan
(DP3) paling rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun
terakhir; dan
4) Ditugaskan dalam kegiatan pengawasan teknis,
pengendalian mutu dan keamanan hasil
perikanan/penangkapan ikan/pembudidayaan ikan
(disesuaikan dengan bidangnya);
73
5) Memenuhi angka kredit kumulatif minimal yang ditentukan
sebagaimana Lampiran IV Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 1 Tahun 2011 tentang Jabatan Fungsional
Pengawas Perikanan dan Angka Kreditnya sesuai jenjang
jabatan yang akan didudukinya yang berasal dari
pendidikan dan/atau ditambah angka kredit dari kegiatan
unsur utama lainnya;
Contoh 3:
Penghitungan angka kredit untuk pengangkatan
pertama kali dalam Pengawas Perikanan Pertama sebagai
berikut:
Awlia Pratama, S.St.Pi. berpendidikan DIV di bidang
perikanan, bertugas di Balai Karantina Ikan,
Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Kelas I Medan I sejak 1 Maret 2010 dalam status
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk mengisi
lowongan formasi Pengawas Perikanan Bidang Mutu
Hasil Perikanan Terhitung mulai tanggal 1 Maret 2010
dan ditugaskan dibidang teknis pengawasan,
pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan.
Terhitung mulai tanggal 1 April 2011 yang
bersangkutan diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil
dengan pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a.
Yang bersangkutan terhitung mulai tanggal 1 April
2011 mengajukan Daftar Usul Penetapan Angka Kredit
(DUPAK) ke Tim Penilai dengan angka kredit 100 yang
diperoleh dari unsur pendidikan (ijazah S1) saja.
Apabila yang bersangkutan akan menambahkan
angka kredit dari prestasi yang diperoleh dari kegiatan
pengawasan perikanan di bidang mutu hasil
perikanan semenjak menduduki Calon Pegawai Negeri
Sipil yaitu selama 1 tahun (2 Maret 2010 sampai
dengan 1 April 2011), maka yang bersangkutan harus
mengajukan DUPAK ke Tim Penilai.
Jenjang jabatan yang bersangkutan akan ditentukan
berdasarkan angka kredit yang ditetapkan oleh pejabat
yang berwenang menetapkan angka kredit.
6) Uji kompetensi berlaku paling lambat 2015;
7) Mengikuti dan lulus diklat fungsional Pengawas Perikanan
sesuai kualifikasi yang ditetapkan instansi pembina paling
lambat 3 (tiga) tahun setelah pengangkatan bagi yang
berlatar pendidikan non perikanan;
8) Pengangkatan pertama Pegawai Negeri Sipil yang berstatus
Calon Pejabat Fungsional Pengawas Perikanan diberikan
batas waktu paling lama 3 (tiga) tahun sejak menduduki
Calon Pegawai Negeri Sipil, kecuali bagi yang
melaksanakan tugas belajar.
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan
Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan

More Related Content

Viewers also liked

Tindak lanjut dan implementasi perda pengelolaan wilayah pesisir dan pulau pu...
Tindak lanjut dan implementasi perda pengelolaan wilayah pesisir dan pulau pu...Tindak lanjut dan implementasi perda pengelolaan wilayah pesisir dan pulau pu...
Tindak lanjut dan implementasi perda pengelolaan wilayah pesisir dan pulau pu...Didi Sadili
 
Presentasi latas & bpo edited
Presentasi latas & bpo editedPresentasi latas & bpo edited
Presentasi latas & bpo editedwahyu71
 
8. rpp pengolahan hasil perikanan
8. rpp pengolahan hasil perikanan8. rpp pengolahan hasil perikanan
8. rpp pengolahan hasil perikananM Nur Hidayat
 
Unclos 1982
Unclos 1982Unclos 1982
Unclos 1982Sei Enim
 
Perbedaan hukum laut internasional dan nasional
Perbedaan hukum laut internasional dan nasionalPerbedaan hukum laut internasional dan nasional
Perbedaan hukum laut internasional dan nasionalRizal Fahmi
 
sosialisasi perka bkn urusan kelautan dan perikanan
sosialisasi perka bkn urusan kelautan dan perikanansosialisasi perka bkn urusan kelautan dan perikanan
sosialisasi perka bkn urusan kelautan dan perikananNoorvita Ika Mardianti
 
Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VIII-2009
Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VIII-2009Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VIII-2009
Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VIII-2009Rian Maulana
 
Contoh format rencana aksi Proyek Perubahan
Contoh format rencana aksi Proyek PerubahanContoh format rencana aksi Proyek Perubahan
Contoh format rencana aksi Proyek Perubahanagiev2000
 
materi rakor p3d deputi bidang pembinaan manajemen kepegawaian
materi rakor p3d deputi bidang pembinaan manajemen kepegawaianmateri rakor p3d deputi bidang pembinaan manajemen kepegawaian
materi rakor p3d deputi bidang pembinaan manajemen kepegawaianNoorvita Ika Mardianti
 
Penegakan Hukum di ZEE (http://ajisularso.com)
Penegakan Hukum di ZEE (http://ajisularso.com)Penegakan Hukum di ZEE (http://ajisularso.com)
Penegakan Hukum di ZEE (http://ajisularso.com)Wildan Fakhri
 
Tindakan penyidikan pidana keimigrasian
Tindakan penyidikan pidana keimigrasianTindakan penyidikan pidana keimigrasian
Tindakan penyidikan pidana keimigrasianKhamdan Muhammad
 
4 form anjab lahat contoh
4 form anjab lahat  contoh4 form anjab lahat  contoh
4 form anjab lahat contohritadodi
 
Merancang proyek perubahan pim4
Merancang proyek perubahan pim4Merancang proyek perubahan pim4
Merancang proyek perubahan pim4Raudati Hilda
 
Proses penegakkan hukum tindak pidana (pemeriksaan saksi dan tersangka)
Proses penegakkan hukum tindak pidana (pemeriksaan  saksi dan tersangka)Proses penegakkan hukum tindak pidana (pemeriksaan  saksi dan tersangka)
Proses penegakkan hukum tindak pidana (pemeriksaan saksi dan tersangka)Dadang DjokoKaryanto
 
PEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARAN
PEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARANPEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARAN
PEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARANDhamar Pamilih
 
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1PT. SASA
 
Kebijakan Distribusi Kepegawaian sesuai UU No. 23 Tahun 2014
Kebijakan Distribusi Kepegawaian sesuai UU No. 23 Tahun 2014Kebijakan Distribusi Kepegawaian sesuai UU No. 23 Tahun 2014
Kebijakan Distribusi Kepegawaian sesuai UU No. 23 Tahun 201401112015
 
Hukum laut internasional
Hukum laut internasionalHukum laut internasional
Hukum laut internasionalpuput riana
 
Seminar rancangan perubahan Diklat PIM IV pola baru 2014
Seminar rancangan perubahan Diklat PIM IV pola baru 2014Seminar rancangan perubahan Diklat PIM IV pola baru 2014
Seminar rancangan perubahan Diklat PIM IV pola baru 2014Dianora Didi
 

Viewers also liked (20)

Tindak lanjut dan implementasi perda pengelolaan wilayah pesisir dan pulau pu...
Tindak lanjut dan implementasi perda pengelolaan wilayah pesisir dan pulau pu...Tindak lanjut dan implementasi perda pengelolaan wilayah pesisir dan pulau pu...
Tindak lanjut dan implementasi perda pengelolaan wilayah pesisir dan pulau pu...
 
Presentasi latas & bpo edited
Presentasi latas & bpo editedPresentasi latas & bpo edited
Presentasi latas & bpo edited
 
8. rpp pengolahan hasil perikanan
8. rpp pengolahan hasil perikanan8. rpp pengolahan hasil perikanan
8. rpp pengolahan hasil perikanan
 
Unclos 1982
Unclos 1982Unclos 1982
Unclos 1982
 
Perbedaan hukum laut internasional dan nasional
Perbedaan hukum laut internasional dan nasionalPerbedaan hukum laut internasional dan nasional
Perbedaan hukum laut internasional dan nasional
 
sosialisasi perka bkn urusan kelautan dan perikanan
sosialisasi perka bkn urusan kelautan dan perikanansosialisasi perka bkn urusan kelautan dan perikanan
sosialisasi perka bkn urusan kelautan dan perikanan
 
Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VIII-2009
Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VIII-2009Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VIII-2009
Buku Sekolah Elektronik [BSE] PLH SMP Kelas VIII-2009
 
Contoh format rencana aksi Proyek Perubahan
Contoh format rencana aksi Proyek PerubahanContoh format rencana aksi Proyek Perubahan
Contoh format rencana aksi Proyek Perubahan
 
materi rakor p3d deputi bidang pembinaan manajemen kepegawaian
materi rakor p3d deputi bidang pembinaan manajemen kepegawaianmateri rakor p3d deputi bidang pembinaan manajemen kepegawaian
materi rakor p3d deputi bidang pembinaan manajemen kepegawaian
 
Penegakan Hukum di ZEE (http://ajisularso.com)
Penegakan Hukum di ZEE (http://ajisularso.com)Penegakan Hukum di ZEE (http://ajisularso.com)
Penegakan Hukum di ZEE (http://ajisularso.com)
 
Tindakan penyidikan pidana keimigrasian
Tindakan penyidikan pidana keimigrasianTindakan penyidikan pidana keimigrasian
Tindakan penyidikan pidana keimigrasian
 
4 form anjab lahat contoh
4 form anjab lahat  contoh4 form anjab lahat  contoh
4 form anjab lahat contoh
 
Merancang proyek perubahan pim4
Merancang proyek perubahan pim4Merancang proyek perubahan pim4
Merancang proyek perubahan pim4
 
Proses penegakkan hukum tindak pidana (pemeriksaan saksi dan tersangka)
Proses penegakkan hukum tindak pidana (pemeriksaan  saksi dan tersangka)Proses penegakkan hukum tindak pidana (pemeriksaan  saksi dan tersangka)
Proses penegakkan hukum tindak pidana (pemeriksaan saksi dan tersangka)
 
Bkn
BknBkn
Bkn
 
PEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARAN
PEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARANPEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARAN
PEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARAN
 
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
 
Kebijakan Distribusi Kepegawaian sesuai UU No. 23 Tahun 2014
Kebijakan Distribusi Kepegawaian sesuai UU No. 23 Tahun 2014Kebijakan Distribusi Kepegawaian sesuai UU No. 23 Tahun 2014
Kebijakan Distribusi Kepegawaian sesuai UU No. 23 Tahun 2014
 
Hukum laut internasional
Hukum laut internasionalHukum laut internasional
Hukum laut internasional
 
Seminar rancangan perubahan Diklat PIM IV pola baru 2014
Seminar rancangan perubahan Diklat PIM IV pola baru 2014Seminar rancangan perubahan Diklat PIM IV pola baru 2014
Seminar rancangan perubahan Diklat PIM IV pola baru 2014
 

Similar to Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan

Petunjuk Teknis Pengajuan Penilaian dan Pengakuan SKP P2AB Ikatan Apoteker In...
Petunjuk Teknis Pengajuan Penilaian dan Pengakuan SKP P2AB Ikatan Apoteker In...Petunjuk Teknis Pengajuan Penilaian dan Pengakuan SKP P2AB Ikatan Apoteker In...
Petunjuk Teknis Pengajuan Penilaian dan Pengakuan SKP P2AB Ikatan Apoteker In...Amphie Yuurisman
 
Keputusan Menteri Pertanian Nomo : 22 Tahun 2010
Keputusan Menteri Pertanian Nomo : 22 Tahun 2010Keputusan Menteri Pertanian Nomo : 22 Tahun 2010
Keputusan Menteri Pertanian Nomo : 22 Tahun 2010AgronomiPetanian
 
Model Risk Control Matrix Mujiastono1 , Dody Mardiansyah2 , Gustian Wiwaha
Model Risk Control Matrix Mujiastono1 , Dody Mardiansyah2 , Gustian WiwahaModel Risk Control Matrix Mujiastono1 , Dody Mardiansyah2 , Gustian Wiwaha
Model Risk Control Matrix Mujiastono1 , Dody Mardiansyah2 , Gustian WiwahaBesarArdhiNugraha
 
Teknologi penangkapan ikan
Teknologi penangkapan ikanTeknologi penangkapan ikan
Teknologi penangkapan ikanshihatin
 
Buku pedoman akademik 2012 2013 - web
Buku pedoman akademik 2012 2013 - webBuku pedoman akademik 2012 2013 - web
Buku pedoman akademik 2012 2013 - webDidik Purwiyanto Vay
 
Penataan dan penyimpanan alat
Penataan dan penyimpanan alatPenataan dan penyimpanan alat
Penataan dan penyimpanan alatKasim Inka
 
Penataan dan penyimpanan alat
Penataan dan penyimpanan alatPenataan dan penyimpanan alat
Penataan dan penyimpanan alatIis Isnawati
 
Laporan pkl (hana desliana ;
Laporan pkl (hana desliana ;Laporan pkl (hana desliana ;
Laporan pkl (hana desliana ;Desliana Hana
 
Penyuluhan perikanan & kelautan (ppk) minggu ke 2 dan 3
Penyuluhan perikanan & kelautan (ppk) minggu ke 2 dan 3Penyuluhan perikanan & kelautan (ppk) minggu ke 2 dan 3
Penyuluhan perikanan & kelautan (ppk) minggu ke 2 dan 3Syawalina Soerbakti
 
Penyusunan-Angka-Kredit bagi jabatan auditor
Penyusunan-Angka-Kredit bagi jabatan auditorPenyusunan-Angka-Kredit bagi jabatan auditor
Penyusunan-Angka-Kredit bagi jabatan auditorperesgustu
 
Permendikbud plp
Permendikbud plpPermendikbud plp
Permendikbud plpcipukmypet
 
Buku panduan praktis pelaksanaan audit lingkungan
Buku panduan praktis pelaksanaan audit lingkunganBuku panduan praktis pelaksanaan audit lingkungan
Buku panduan praktis pelaksanaan audit lingkunganLianasari Zakaria
 
Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten Pacitan Pro...
Manajemen Operasional Pelabuhan  Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten Pacitan Pro...Manajemen Operasional Pelabuhan  Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten Pacitan Pro...
Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten Pacitan Pro...Andi Mahardika
 
Permen PANRB No. 26 Tahun 2021.pdf
Permen PANRB No. 26 Tahun 2021.pdfPermen PANRB No. 26 Tahun 2021.pdf
Permen PANRB No. 26 Tahun 2021.pdfAriefRahman730941
 

Similar to Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan (20)

Modul mpi 4 DUPAK JABFUNG TGM
Modul mpi 4 DUPAK JABFUNG TGMModul mpi 4 DUPAK JABFUNG TGM
Modul mpi 4 DUPAK JABFUNG TGM
 
Petunjuk Teknis Pengajuan Penilaian dan Pengakuan SKP P2AB Ikatan Apoteker In...
Petunjuk Teknis Pengajuan Penilaian dan Pengakuan SKP P2AB Ikatan Apoteker In...Petunjuk Teknis Pengajuan Penilaian dan Pengakuan SKP P2AB Ikatan Apoteker In...
Petunjuk Teknis Pengajuan Penilaian dan Pengakuan SKP P2AB Ikatan Apoteker In...
 
Keputusan Menteri Pertanian Nomo : 22 Tahun 2010
Keputusan Menteri Pertanian Nomo : 22 Tahun 2010Keputusan Menteri Pertanian Nomo : 22 Tahun 2010
Keputusan Menteri Pertanian Nomo : 22 Tahun 2010
 
Model Risk Control Matrix Mujiastono1 , Dody Mardiansyah2 , Gustian Wiwaha
Model Risk Control Matrix Mujiastono1 , Dody Mardiansyah2 , Gustian WiwahaModel Risk Control Matrix Mujiastono1 , Dody Mardiansyah2 , Gustian Wiwaha
Model Risk Control Matrix Mujiastono1 , Dody Mardiansyah2 , Gustian Wiwaha
 
Teknologi penangkapan ikan
Teknologi penangkapan ikanTeknologi penangkapan ikan
Teknologi penangkapan ikan
 
Executive summary
Executive summaryExecutive summary
Executive summary
 
Magang fix
Magang fixMagang fix
Magang fix
 
Buku pedoman akademik 2012 2013 - web
Buku pedoman akademik 2012 2013 - webBuku pedoman akademik 2012 2013 - web
Buku pedoman akademik 2012 2013 - web
 
Peneliti pendidikan
Peneliti pendidikanPeneliti pendidikan
Peneliti pendidikan
 
Penataan dan penyimpanan alat
Penataan dan penyimpanan alatPenataan dan penyimpanan alat
Penataan dan penyimpanan alat
 
Penataan dan penyimpanan alat
Penataan dan penyimpanan alatPenataan dan penyimpanan alat
Penataan dan penyimpanan alat
 
Laporan pkl (hana desliana ;
Laporan pkl (hana desliana ;Laporan pkl (hana desliana ;
Laporan pkl (hana desliana ;
 
Penyuluhan perikanan & kelautan (ppk) minggu ke 2 dan 3
Penyuluhan perikanan & kelautan (ppk) minggu ke 2 dan 3Penyuluhan perikanan & kelautan (ppk) minggu ke 2 dan 3
Penyuluhan perikanan & kelautan (ppk) minggu ke 2 dan 3
 
Mi.8 epid ahli
Mi.8 epid ahliMi.8 epid ahli
Mi.8 epid ahli
 
Penyusunan-Angka-Kredit bagi jabatan auditor
Penyusunan-Angka-Kredit bagi jabatan auditorPenyusunan-Angka-Kredit bagi jabatan auditor
Penyusunan-Angka-Kredit bagi jabatan auditor
 
Permendikbud plp
Permendikbud plpPermendikbud plp
Permendikbud plp
 
Buku panduan praktis pelaksanaan audit lingkungan
Buku panduan praktis pelaksanaan audit lingkunganBuku panduan praktis pelaksanaan audit lingkungan
Buku panduan praktis pelaksanaan audit lingkungan
 
Hari Haryanto | Karantina ikan
Hari Haryanto | Karantina ikanHari Haryanto | Karantina ikan
Hari Haryanto | Karantina ikan
 
Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten Pacitan Pro...
Manajemen Operasional Pelabuhan  Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten Pacitan Pro...Manajemen Operasional Pelabuhan  Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten Pacitan Pro...
Manajemen Operasional Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Kabupaten Pacitan Pro...
 
Permen PANRB No. 26 Tahun 2021.pdf
Permen PANRB No. 26 Tahun 2021.pdfPermen PANRB No. 26 Tahun 2021.pdf
Permen PANRB No. 26 Tahun 2021.pdf
 

Pengawasan Perikanan Bidang Penangkapan Ikan

  • 1. 1 Lampiran I : Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor KEP…../MEN/…….. tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan bidang Penangkapan Ikan dan Angka Kreditnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai pelaksanaan dari Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1 tahun 2011 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan dan Angka Kreditnya telah ditetapkan Peraturan Bersama Menteri Kelautan dan Perikanan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor SKB PB.02/MEN/2012 dan Nomor 18 Tahun 2012 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 01 Tahun 2011 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan dan Angka Kreditnya; Sebagai penjabaran dan untuk memudahkan dalam operasional keputusan-keputusan tersebut disusun Petunjuk Teknis Penilaian Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan bidang Penangkapan Ikan, yang mengatur hal-hal yang berkenaan dengan prosedur baku pelaksanaan butir-butir kegiatan pengawasan perikanan bidang Penangkapan Ikan, mekanisme dan format laporannya. B. Maksud dan Tujuan B.1. Maksud Petunjuk Teknis ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi pejabat pembina, pemangku jabatan Pengawas Perikanan bidang penangkapan ikan, serta prosedur baku pelaksanaan butir-butir
  • 2. 2 kegiatan pengawasan perikanan bidang penangkapan ikan dan tata laksana pelaporannya. B.2. Tujuan Petunjuk Teknis ini bertujuan untuk mempermudah dan menyeragamkan pemahaman pelaksanaan pengawasan perikanan bidang penangkapan ikan sehingga dapat memperlancar tugas-tugas pengawas, pengelola kepegawaian, tim penilai, pejabat penetap angka kredit dan pejabat yang berkepentingan dalam pelaksanaan tugas masing-masing. C. Pengertian dan Batasan Istilah 1. Pengawas Perikanan bidang penangkapan ikan adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada instansi pemerintah yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan pengawasan terhadap persiapan, pengawasan kapal perikanan, pengawasan pemanfaatan fasilitas pelabuhan perikanan, observer, melaksanakan fungsi kesyahbandaran di pelabuhan perikanan, analisa, evaluasi dan rekomendasi. 2. Angka kredit adalah suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas prestasi yang telah dicapai oleh Pengawas Perikanan bidang Penangkapan Ikan dalam mengerjakan butir kegiatan yang digunakan sebagai salah satu syarat untuk pengangkatan dan kenaikan jabatan/ pangkat. 3. Tim Penilai Pengawas Perikanan bidang Penangkapan Ikan adalah tim penilai yang dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dan bertugas menilai prestasi kerja Pengawas Perikanan bidang Penangkapan Ikan. 4. Pendidikan formal yang dinilai termasuk unsur utama adalah pendidikan formal yang berkaitan dengan Pengawas Perikanan bidang Penangkapan Ikan dan mendapatkan ijazah;
  • 3. 3 ijazah yang diperoleh dari pendidikan formal diluar bidang perikanan selain yang telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan dinilai sebagai unsur penunjang. 5. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Fungsional adalah kegiatan untuk peningkatan, dan atau pemantapan wawasan, pengetahuan, sikap, nilai dan keterampilan yang sesuai dengan profesi Pengawas Perikanan bidang Penangkapan Ikan. 6. Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan Fungsional adalah surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan yang diperoleh Pengawas Perikanan bidang Penangkapan Ikan karena mengikuti pendidikan dan pelatihan fungsional. 7. Pengembangan Profesi adalah kegiatan Pengawas Perikanan bidang Penangkapan Ikan dalam rangka pengamalan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan untuk peningkatan mutu pengendalian dan profesionalisme Pengawas Perikanan bidang Penangkapan Ikan. 8. Karya Tulis Ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh perorangan atau kelompok yang membahas suatu pokok bahasan dengan menuangkan gagasan tertentu melalui identifikasi, diskripsi, analisa permasalahan, dan saran-saran pemecahannya. 9. Karya tulis ilmiah hasil penelitian/pengkajian/survei/evaluasi adalah suatu karya tulis yang membahas tentang suatu pokok bahasan yang merupakan hasil penelitian/pengkajian/survei/evaluasi dalam bidang Penangkapan Ikan. 10. Karya tulis ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah adalah suatu karya tulis yang disusun oleh seorang pengawas yang membahas suatu pokok persoalan yang merupakan tinjauan/ ulasan ilmiah tentang pengembangan bidang Penangkapan Ikan.
  • 4. 4 11. Pertemuan ilmiah adalah pertemuan yang dilaksanakan untuk membahas suatu masalah yang didasarkan pada ilmu pengetahuan dan teknologi. 12. Saduran adalah naskah yang disusun berdasarkan tulisan orang lain yang telah diubah dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang berlaku tanpa menghilangkan atau merubah gagasan aslinya. 13. Terjemahan adalah naskah yang berasal dari tulisan orang lain yang dialih bahasakan kedalam bahasa lain. 14. Penulis Utama adalah seseorang yang memprakarsai penulisan, memiliki ide tentang hal yang akan ditulis, pembuat pokok-pokok tulisan, pembuat outline, penyusunan konsep serta pembuat konsep akhir dari tulisan tersebut sehingga nama yang bersangkutan tertera pada urutan pertama atau dinyatakan secara jelas sebagai penulis utama. 15. Penulis pembantu adalah seseorang yang memberikan bantuan kepada Penulis Utama misalnya dalam hal pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, penyempurnaan konsep/penambahan bahan materi dan penunjang. 16. Pendukung Pengawas Perikanan bidang Penangkapan Ikan adalah kegiatan Pengawas Perikanan bidang Penangkapan Ikan yang dapat menunjang penyelenggaraan tugas, wewenang, dan tanggung jawab Pengawas Perikanan bidang Penangkapan Ikan. 17. Membimbing Pengawas Perikanan bidang Penangkapan Ikan adalah kegiatan yang bersifat memberi contoh, memberi dorongan dan memberi petunjuk kepada Pengawas Perikanan bidang Penangkapan Ikan yang menduduki jabatan/pangkat/golongan yang lebih rendah.
  • 5. 5 18. Seminar adalah salah satu bentuk pertemuan ilmiah untuk membahas masalah tertentu dalam bidang pengawasan perikanan guna memperoleh suatu kesimpulan berdasarkan pendapat bersama. 19. Lokakarya adalah salah satu bentuk pertemuan untuk membahas masalah tertentu dalam bidang pengawasan perikanan guna memperoleh hasil yang perlu ditindak lanjuti. 20. Tanda Jasa/Penghargaan adalah tanda kehormatan yang diberikan oleh Pemerintah Republik Indonesia, negara asing atau organisasi ilmiah nasional/ internasional yang mempunyai reputasi baik di kalangan masyarakat ilmiah. 21. Organisasi Profesi adalah organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada disiplin ilmu pengetahuan di bidang perikanan dan etika profesi di bidang pengawasan perikanan. 22. Pengawas Perikanan bidang Penangkapan Ikan adalah kegiatan pengawasan terhadap Kapal Perikanan, Pemanfaatan fasilitas pelabuhan, Observer dan Kesyahbandaran pelabuhan perikanan. 23. Laporan Kegiatan adalah tulisan tentang pelaksanaan butir kegiatan Pengawas Perikanan bidang Penangkapan Ikan yang dilampirkan sebagai bukti fisik baik secara individu maupun kelompok/tim.
  • 6. 6 BAB II JENJANG JABATAN FUNGSIONAL DAN UNSUR KEGIATAN PENGAWAS PERIKANAN BIDANG PENANGKAPAN IKAN A. Jenjang jabatan Fungsional, Pangkat dan Golongan Ruang PNS yang menduduki jabatan fungsional Pengawas Perikanan Bidang Penangkapan Ikan dapat dimiliki karir dengan pangkat atau golongan mulai dari II/c sampai dengan golongan tertinggi IV/e sesuai dengan angka kredit yang dimilikinya. Jenjang Jabatan Fungsional Pengawas Penangkapan Bidang Penangkapan Ikan, Angka Kredit, Pangkat dan golongan ruang sebagaimana tersebut pada Tabel 1. Tabel 1. Jenjang Pangkat / Golongan Ruang, dan Angka Kredit Jabatan Fungsional Penyuluh Perikanan No JENJANGJABATAN FUNGSIONAL(jafung) PangkatGol/ Ruang Angka Kredit AngkaKredit KenaikanJenjang I. Terampil 1 PengawasPerikanan Pelaksana PengaturMuda Tk.I,II/b 60 20 (palingsedikit16 unsurutama) Pengatur,II/c 60 20 (palingsedikit16 unsurutama) PengaturTk.I,II/d 80 20 (palingsedikit16 unsurutama) 2 PengawasPerikanan PelaksanaLanjutan PenataMuda,III/a 100 50 (palingsedikit40 unsurutama) PenataMudaTk.I, III/b 150 50 (palingsedikit40 unsurutama) 3 PengawasPerikanan Penyelia Penata,III/c 200 100 (palingsedikit80 unsurutama) PenataTk.I,III/d 300 Wajib mengumpulkan 10angkakredit daritugaspokok pengawas penangkapan bidang penangkapanikan setiaptahun
  • 7. 7 No JENJANG JABATAN FUNGSIONAL (jafung) Pangkat Gol / Ruang Angka Kredit Angka Kredit Kenaikan Jenjang II. Ahli 1 Pengawas Perikanan Pertama Penata Muda, III/a 100 50 (paling sedikit40 unsurutama) Penata Muda Tk.I, III/b 150 50 (paling sedikit40 unsurutama) 2 Pengawas Perikanan Muda Penata, III/c 200 100 (paling sedikit80 unsurutama) Penata Tk.I, III/d 300 100 (paling sedikit80 unsurutama) 3 Pengawas Perikanan Madya Pembina,IV/a 400 150 (paling sedikit 120 unsur utama) Pembina Tk.I, IV/b 550 150 (paling sedikit 120 unsur utama) Pembina Utama Muda, IV/c 700 (paling sedikit 40 unsurutama) 4 Pengawas Perikanan Utama Pembina Utama Madya, IV/d 850 200 (paling sedikit 160 unsur utama) Pembina Utama, IV/e 1050 Wajib mengumpulkan 25 angkakredit dari tugas pokok pengawas penangkapan bidang penangkapan ikan setiap tahun
  • 8. 8 B. Unsur Kegiatan Pengawas Perikanan Bidang Penangkapan Ikan Unsur Kegiatan yang dinilai dalam pemberian angka kredit jabatan fungsional pengawas perikanan bidang penangkapan ikanterdiri atas : 1. Unsur Utama, meliputi : a. Pendidikan ; b. Pengawasan Perikanan; c. Pengembangan Pengawas Perikanan Bidang Penangkapan Ikan; dan d. Pengembangan Profesi. 2. Unsur Penunjang yang merupakan kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas pokok pengawas perikanan bidang penangkapan ikan
  • 9. 9 BAB III RINCIAN DAN TOLOK UKUR KEGIATAN PENGAWAS PERIKANAN BIDANG PENANGKAPAN IKAN Jabatan fungsional Pengawas perikanan bidang penangkapan ikan terdiri dari pengawas penangkapan ikan bidang penangkapan ikan tingkat terampil dan pengawas penangkapan ikan bidang penangkapan ikan tingkat ahli dengan jenjang jabatan/pangkat Pengawas Perikanan Pelaksana, Pangkat Pengatur, Golongan Ruang II/c sampai dengan Pengawas Perikanan Penyelia, Pangkat Pengaturtk.I, Golongan Ruang III/d untuk tingkat terampil dan jenjang jabatan/pangkat Pengawas Perikanan Pertama, Pangkat Penata Muda, Golongan Ruang III/a sampai dengan Pengawas Perikanan Utama, Pangkat Pembina Utama, Golongan Ruang IV/e untuk tingkat ahli. Dalam melaksanakan tugas pengawas perikanan sebagaimana butir kegiatan sesuai jenjang jabatannya, maka Pengawas perikanan berada satu tingkat diatas dan satu tingkat dibawah jenjang jabatan dapat melakukan kegiatan pengawas perikanan berdasarkan penugasan secara tertulis dari pimpinan unit kerja. Setiap butir kegiatan yang dapat angka kreditnya merupakan butir kegiatan yang belum pernah dinilai kreditnya pada periode penilaiai angka kredit sebelumnya. Berikut ini adalah rincian tolak ukur kegiatan pengawas perikanan bidang penangkapan ikan yang dapat dinilai dengan angka kredit : A. Pendidikan. A.1. Mengikuti Pendidikan sekolah dan memperoleh Ijazah/gelar pendidikan a Tolak ukur : 1) Pendidikan yang diselenggarakan oleh sekolah /
  • 10. 10 perguruan tinggi yang terakreditasi atau sekolah / perguruan tinggi di lingkungan Kementerian; dan 2) Jurusan / program studi ilmu perikanan bidang penangkapan dan program studi pengelolaan sumberdaya perairan. b Bukti Fisik : 1) Foto copi ijasah/gelar yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang; 2) Surat izin belajar / tugas belajar dari pejabat yang berwenang; dan 3) Surat penyataan telah mengikuti pendidikan dan pelatihan pengawas perikanan bidang penangkapan ikan, formulir 1 c Pelaksanaan kegiatan dan pemberian angka kredit : 1) Dilaksanakan oleh semua jenjang Pengawas Perikanan Bidang Penangkapan Ikan; 2) Pemberian angka kredit untuk ijazah sesuai dengan tolak ukur : a) Doktor / S3 yaitu 200; b) Magister / S2 / Pasca Sarjana yaitu 150; c) Sarjana / Diploma IV yaitu 100; d) Sarjana Muda / Diploma III yaitu 60. 3) Pemberian angka kredit untuk masing – masing ijazah yang tidak memenuhi tolak ukur sebagaimana tersebut pada huruf a angka 1) atau memperoleh ijazah / gelar yang setara / setingkat dengan ijazah / gelar sebelum nya, dinilai sebagai unsur penunjang : a) Doktor / S3 yaitu 15 b) Magister / S2 / Pasca Sarjana yaitu 10; c) Sarjana / Diploma IV yaitu 5; dan d) Sarjana Muda / Diploma III yaitu 4.
  • 11. 11 4) Pendidikan lain yang dapat diangkat dalam jabatan fungsional pengawas perikanan bidang penangkapan ikan adalah : a) Jenjang Pendidikan S1/D4 : - Ilmu dan Teknologi Kelautan - Teknik Sipil bidang kelautan/bangunan air - Teknik Perkapalan - Teknik Permesinan Kapal b) Jenjang Pendidikan S2 : - Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan - Sains Hayati kelautan - Ilmu Kelautan - Teknologi Kelautan - Hukum Laut internasional - Manajemen Sumberdaya Pantai - Sistem Informasi Geografi/Penginderaan Jarak Jauh c) Jenjang Pendidikan S3 : - Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan - Sains Hayati kelautan - Ilmu Kelautan - Teknologi Kelautan - Hukum laut internasional - Manajemen sumberdaya pantai - Sistem Informasi Geografi/Penginderaan Jarak Jauh A.2. Mengikuti pendidikan dan pelatihan teknis fungsional di bidang pengawasan perikanan bidang penangkapan ikan dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) atau Sertifikat. a Tolak ukur : 1) Pendidikan dan pelatihan bidang teknis atau fungsional
  • 12. 12 dengan jangka waktu paling sedikit 30 jam pelatihan; 2) Pendidikan dan Pelatihan tersebut harus memuat jangka waktu pelaksanaan, tanggal , hari atau jumlah jam latihan (apabila jumlah jam latihan tidak ada maka jumlah jam dihitung dari jumlah hari dikalikan 8 (delapan) jam latihan (45 menit); dan 3) Penyelenggaraan diklat oleh Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan, Badan Diklat Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah, atau swasta yang berbadan hukum. b Bukti Fisik : 1) Surat Perintah Tugas (SPT) mengkuti pendidikan dan pelatihan dari pimpinan unit kerja; 2) Foto Copy STTPP / sertifikat dilegalisir oleh pimpinan unit kerja yang bersangkutan; dan 3) Surat Pernyataan telah mengikuti pendidikan dan pelatihan Pengawas Perikanan Bidang Penangkapan Ikan, Formulir 1. c Pelaksanaan kegiatan dan pemberian angka kredit : 1) Dilaksankaan oleh semua jenjang Pengawas Perikanan; 2) Angka Kredit dapat diberikan untuk setiap STTPP / sertifikat yang sesuai, adalah sebagai berikut : a) Lamanya lebih dari 960 jam, yaitu 15; b) Lamanya antara 641 – 960 jam, yaitu 9; c) Lamanya antara 481 – 640 jam, yaitu 6; d) Lamanya antara 161 – 480, yaitu 3; e) Lamanya antara 81 – 160 jam, yaitu 2; dan f) Lamanya antara 30 – 80 jam, yaitu 1; Keterangan : 1. Apabila penyelenggara tidak mengeluarkan sertifikat/STTPP, sebagaimana dapat
  • 13. 13 dilampirkan surat keterangan dari penyelenggara dengan didukung daftar hadir, jadwal kegiatan dan Surat Perintah Tugas (SPT). 2. Pelatihan lamanya kurang dari 30 jam, dikatagorikan mengikuti kegiatan lokakarya / seminar tingkat nasional sebagai peserta dan angka kredit masuk ke dalam unsur penunjang. A.3. Mengikuti Pendidikan dan pelatihan pra-jabatan dan memperoleh STTPP a Tolak ukur : 1) Pendidikan dan pelatihan pra jabatan diberi angka kredit apabila merupakanan pendidikan dan pelatihan bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS); dan 2) Penyelenggaraan diklat oleh Badan Diklat Kelembagaan Pemerintah. b Bukti Fisik : 1) Surat Perintah Tugas (SPT) mengkuti pendidikan dan pelatihan pra jabatan dari pimpinan unit kerja; dan 2) Foto Copy STTPP / sertifikat dilegalisir oleh pimpinan unit kerja yang bersangkutan; c Pelaksanaan kegiatan dan pemberian angka kredit : 1) Dilaksanakan oleh CPNS; dan 2) Angka kredit yang diberikan : a) Pra Jabatan Golongan II, yaitu 1,5; dan b) Pra Jabatan Golongan III, yaitu 2.
  • 14. 14 B. Unsur Pengawasan RINCIAN KEGIATAN PENGAWAS PERIKANAN PELAKSANA BIDANG PENANGKAPAN IKAN (II/c s.d II/d) II.B.1.a.1) Mengumpulkan data bulanan dalam rangka menyiapkan bahan penyusunan rencana kerja pengawasan ikan di kapal perikanan di perairan dan di pelabuhan perikanan. Tolok Ukur : Terkumpulnya data bulanan, antara lain : data produksi ikan, data jenis ikan (Form SL3)/(Form Harian Produksi), Data Logbook (ada 3 Form), data daerah penangkapan, data tangkapan ikan yang dilindungi (Form Logbook), data Catch Documentation Scheme (Form CDS), data IOTC Big Eye Statistical Document (form IOTC), data frekuensi kunjungan kapal/trip (Form STBLKK), data ukuran tangkap minimum, data rumpon (Form Rumpon), data alat tangkap, data alat bantu penangkapan, nama kapal, ukuran kapal, data mesin kapal, data awak kapal (Form Pemeriksaan Fisik Kapal), SHTI (Form SHTI), data SIUP/SIPI/SIKPI, data SIB/SPB(Form Pemeriksaan Administrasi), data pemanfaatan fasilitas pelabuhan) Catatan : 1.Satu jenis data per bulannya dinilai sebagai satu data 2.Satu form isian data dapat memuat satu atau lebih dari satu jenis data 3.Setiap piket (per 8 Jam) yang dikuatkan dengan jadual piket dapat dinilaikan sebagai kegiatan pengumpulan data Satuan Hasil : Data Bukti Fisik : a. Surat Penugasan bagi pengawas yang tidak bekerja pada lokus pengumpulan data b. Form Isian Data c. Jadual Piket
  • 15. 15 Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Pengawas Perikanan Pelaksana dan angka kredit sebesar 0,013 II.B.1.b.1) Pengumpulan data triwulan dalam rangka menyiapkan bahan penyusunan rencana kerja pengawasan ikan di kapal perikanan di perairan dan di pelabuhan perikanan. Tolok Ukur : Terkumpulnya data triwulan, antara lain : data produksi ikan, data jenis ikan (Form SL3) / (Form Monitoring PP = LPP 01 s.d. 09), Data Logbook (ada 3 Form), data daerah penangkapan, data tangkapan ikan yang dilindungi (Form Logbook), data Catch Documentation Scheme (Form CDS), data IOTC Big Eye Statistical Document (form IOTC), data frekuensi kunjungan kapal/trip (Form STBLKK), data ukuran tangkap minimum, data rumpon (Form Rumpon), data alat tangkap, data alat bantu penangkapan, nama kapal, ukuran kapal, data mesin kapal, data awak kapal (Form Pemeriksaan Fisik Kapal), SHTI (Form SHTI), data SIUP/SIPI/SIKPI, data SIB/SPB (Form Pemeriksaan Administrasi), data pemanfaatan fasilitas pelabuhan) Catatan : 1. Satu jenis data per triwulannya dinilai sebagai satu data 2. Satu form isian data dapat memuat satu atau lebih dari satu jenis data Satuan Hasil : Data Bukti Fisik : a. Surat Penugasan bagi pengawas yang tidak bekerja pada lokus pengumpulan data b. Form Isian Data
  • 16. 16 Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Pengawas Perikanan Pelaksana dan angka kredit sebesar 0,016 II.B.2.b Meneliti dokumen alat penangkapan ikan dalam rangka pengawasan alat penangkap ikan. Tolok Ukur : Terlaksananya pemeriksaan dokumen alat penangkapan ikan sesuai dengan jenis alat penangkapan ikan, dengan cara memeriksa dokumen alat penangkapan ikan dengan menggunakan Form Check List sesuai lampiran. Satuan Hasil : Laporan Harian Bukti Fisik : a. Laporan hasil pemeriksaan b. Surat Penugasan Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Pengawas Perikanan Pelaksana dan angka kredit sebesar 0,001 II.B.2.d Meneliti dokumen mesin kapal perikanan dalam rangka pengawasan mesin kapal perikanan. Tolok Ukur : Terlaksananya pemeriksaan dokumen mesin kapal perikanan, dengan cara memeriksa dokumen mesin kapal perikanan dengan menggunakan Form Check List sesuai lampiran. Satuan Hasil : Laporan Harian Bukti Fisik : a. Laporan hasil pemeriksaan b. Surat Penugasan Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Pengawas Perikanan Pelaksana dan angka kredit sebesar 0,001 II.B.2.f Mengumpulkan dan memeriksa pengisian log book perikanan dalam rangka pengawasan log book perikanan. Tolok Ukur : a. Terkumpulnya log book penangkapan ikan
  • 17. 17 b. Terlaksananya pemeriksaan pengisian data log book penangkapan ikan Catatan : 1. Satu kegiatan pengumpulan dan pemeriksaan pengisian logbook per kapal dinilai sebagai satu laporan 2. Pemeriksaan meliputi kesesuaian pengisian data logbook dengan ketentuan yang berlaku Satuan Hasil : Laporan Bukti Fisik : a. Laporan pelaksanaan kegiatan sesuai lampiran …. b. Surat Penugasan Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Pengawas Perikanan Pelaksana dan angka kredit sebesar 0,006 II.B.2.g.1) Mengumpulkan sampel ikan dalam rangka pengawasan hasil tangkapan ikan di pelabuhan perikanan/sentra nelayan Tolok Ukur : Terkumpulnya sampel ikan hasil tangkapan Catatan : 1. Satu kegiatan pengumpulan sampel ikan per jenis dinilai sebagai satu laporan 2. Sampel diperoleh dengan cara meminjam ikan hasil tangkapan atau pemberian nelayan 3. Jumlah sampel rata-rata sepuluh ekor ikan dari ikan pelagis besar atau dari rata-rata lima puluh ekor ikan pelagis kecil/demersal/udang. 4. Penerapan Good Handling Practices pada saat pembongkaran ikan (Suhu Ikan, Suhu Palkah, pengamatan organoleptic dan
  • 18. 18 Fasilitas/Peralatan Bongkar) Satuan Hasil : Laporan Bukti Fisik : a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan b. Surat Penugasan Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Pengawas Perikanan Pelaksana dan angka kredit sebesar 0,006 II.B.2.g.2) Mengukur komposisi panjang dan berat ikan dalam rangka pengawasan hasil tangkapan ikan di pelabuhan perikanan/sentra nelayan Tolok Ukur : Terukurnya komposisi data panjang dan berat ikan hasil tangkapan Catatan : 1. Satu kegiatan pengukuran satu jenis ikan dinilai sebagai satu laporan. 2. Data panjang ikan yang diukur adalah panjang ikan keseluruhan (total lenght) 3. Berat diukur dari rata-rata sepuluh ekor ikan dari ikan pelagis besar atau dari rata- rata lima puluh ekor ikan pelagis kecil/demersal/udang. 4. Alat ukur yang digunakan dapat berupa mistar, kaliper, meteran dan timbangan 5. Minimal dilakukan dua kali dalam sebulan pada bulan terang dan bulan gelap Norma waktu : 60 – 120 menit Satuan Hasil : Laporan Bukti Fisik : a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan sesuai lampiran ... b. Surat Penugasan
  • 19. 19 Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Pengawas Perikanan Pelaksana dan angka kredit sebesar 0,008 II.B.3.a Mengumpulkan data jenis dan spesifikasi fasilitas dalam rangka pemeriksaan pemanfaatan fasilitas pendaratan ikan/pelabuhan perikanan. Tolok Ukur : Terkumpulnya data jenis dan spesifikasi serta kondisi fisik fasilitas pendaratan ikan di pelabuhan perikanan. Catatan : 1. Setiap kegiatan pengumpulan data jenis dan spesifikasi fasilitas di pendaratan ikan/pelabuhan perikanan dinilai sebagai satu laporan 2. Dilakukan maksimal 4 kali setiap tahun Norma Waktu : 300 menit Satuan Hasil : Laporan Bukti Fisik : a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan sesuai dengan lampiran .......... b. Surat Penugasan Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Pengawas Perikanan Pelaksana dan angka kredit sebesar 0,004 II.B.3.b Mengumpulkan data Penggunaan/pemanfaatan fasilitas dalam rangka pemeriksaan pemanfaatan fasilitas pendaratan ikan / pelabuhan perikanan. Tolok Ukur : Terkumpulnya data penggunaan atau pemanfaatan fasilitas pelabuhan perikanan/pendaratan ikan.
  • 20. 20 Catatan : 1. Setiap kegiatan pengumpulan data penggunaan/pemanfaatan fasilitas di pendaratan ikan/pelabuhan perikanan dinilai sebagai satu laporan 2. pengumpulan data per fasilitas (Pokok, Penunjang dan Fungsional) Norma Waktu : 300 menit Satuan Hasil : Laporan Bukti Fisik : a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan sesuai dengan lampiran ........ b. Surat Penugasan Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit: Pengawas Perikanan Pelaksana dan angka kredit sebesar 0,004 II.B.4.d Mengatur pergerakan dan lalulintas kapal di pelabuhan perikanan dalam rangka pelaksanaan fungsi kesyahbandaran perikanan. Tolok Ukur : Terlaksananya pengaturan pergerakan dan lalulintas kapal di pelabuhan perikanan Catatan : Setiap kegiatan pengaturan pergerakan dan lalu lintas kapal di pelabuhan perikanan per hari dinilai sebagai satu laporan Norma Waktu : 30 – 60 menit Satuan Hasil : Laporan Bukti Fisik : a. Laporan pengaturan pergerakan dan lalu lintas kapal di pelabuhan
  • 21. 21 perikanan sesuai lampiran .............. b. Surat Penugasan Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Pengawas Perikanan Pelaksana dan angka kredit sebesar 0,001 RINCIAN KEGIATAN PENGAWAS PERIKANAN PELAKSANA LANJUTAN BIDANG PENANGKAPAN IKAN (III/a s.d III/b) II.B.1.a.2 Melakukan pengolahan data bulanan dalam rangka menyiapkan bahan penyusunan rencana kerja pengawasan penangkapan ikan di kapal perikanan di perairan dan di pelabuhan perikanan. Tolok Ukur : Terlaksananya pengolahan data bulanan, antara lain : data produksi ikan, data jenis ikan (Form Monitoring PP = LPP 01 s.d. 09), Data Logbook (Form olahan data logbook/SILOPI), data daerah penangkapan, data tangkapan ikan yang dilindungi (Form olahan data logbook/SILOPI), data frekuensi kunjungan kapal/trip (Form Rekap STBLKK), data ukuran tangkap minimum, data SIUP/SIPI/SIKPI (Form rekap data), data SIB/SPB (Form Rekap Data) Catatan : 1. Satu jenis olahan data bulanan dinilai sebagai satu data 2. Satu form isian data dapat memuat satu atau lebih dari satu jenis data 3. Data yang diolah tersaji dalam bentuk tabulasi. Norma Waktu : 300 menit Satuan Hasil : Data Bukti : a. Laporan pelaksanaan kegiatan
  • 22. 22 Fisik berupa data hasil olahan bulanan sesuai lampiran …... b. Surat Penugasan Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Pengawas Perikanan Pelaksana Lanjutan dan angka kredit sebesar 0,030 II.B.1.a.3 Melakukan analisa data dan informasi bulanan dalam rangka menyiapkan bahan penyusunan rencana kerja pengawasan penangkapan ikan di kapal perikanan di perairan dan di pelabuhan perikanan. Tolok Ukur : Terlaksananya analisa data dan informasi bulanan, antara lain : data produksi ikan, data jenis ikan (Form Monitoring PP = LPP 01 s.d. 09), Data Logbook (Form olahan data logbook/SILOPI), data daerah penangkapan, data tangkapan ikan yang dilindungi (Form olahan data logbook/SILOPI), data frekuensi kunjungan kapal/trip (Form Rekap STBLKK), data ukuran tangkap minimum, data SIUP/SIPI/SIKPI (Form rekap data), data SIB/SPB (Form Rekap Data) Catatan : 1. Satu jenis data per bulannya dinilai sebagai satu data 2. Satu form isian data dapat memuat satu atau lebih dari satu jenis data 3. Data dibandingkan terhadap bulan sebelumnya atau bulan yang sama pada tahun sebelumnya. 4. Disajikan dalam bentuk grafik dan analisa deskriptif Norma Waktu : 300 menit Satuan Hasil : Data Bukti Fisik : a. Data hasil pekerjaan berupa laporan analisis data dan informasi bulanan b. Surat Penugasan
  • 23. 23 Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Pengawas Perikanan Pelaksana Lanjutan dan angka kredit sebesar 0,020 II.B.2.a.1) Meneliti dokumen kapal perikanan dalam rangka melakukan pengawasan kapal perikanan di pelabuhan perikanan / sentra nelayan. Tolok Ukur : Terlaksananya pemeriksaan dokumen kapal perikanan. Catatan : 1. Satu kegiatan pengawasan per kapal dinilai sebagai satu laporan 2. Dokumen kapal perikanan meliputi : (1) SIPI/SIKPI, (2) SPB, (3) Izin Andon (khusus yang memiliki) (4) Buku Kapal Perikanan 3. Pemeriksaan dilakukan secara visual dengan membandingkan kesesuaian fisik kapal perikanan dengan data kapal yang tercantum dalam dokumen kapal (Form terlampir/Form Checklist pemeriksaan fisik kapal) Norma waktu : 15 menit Satuan Hasil : Laporan Bukti Fisik : a. Laporan hasil pemeriksaan b. Surat Penugasan Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Pengawas Perikanan Pelaksana Lanjutan dan angka kredit sebesar 0,003 II.B.2.c Meneliti dokumen alat bantu penangkapan / rumpon dalam rangka melakukan pengawasan alat bantu penangkapan ikan Tolok Ukur : Terlaksananya pemeriksaan dokumen alat bantu penangkapan ikan berupa rumpon sebelum terpasang
  • 24. 24 Catatan : 1. Satu kegiatan pengawasan per rumpon dinilai sebagai satu laporan 2. Dokumen berupa Surat Ijin Pemasangan Rumpon 3. Pemeriksaan dilakukan secara visual dengan membandingkan kesesuaian fisik rumpon dengan data rumpon yang tercantum dalam dokumen Surat Ijin pemasangan Rumpon (Form terlampir/Form Checklist pemeriksaan fisik rumpon) Norma Waktu : 30 – 60 menit Satuan Hasil : Laporan Bukti Fisik : a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan b. Surat Penugasan Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Pengawas Perikanan Pelaksana Lanjutan dan angka kredit sebesar 0,003 II.B.2.e Memeriksa kesesuaian dokumen awak kapal perikanan dalam rangka melakukan pengawasan awak kapal perikanan Tolok Ukur : Terlaksananya pemeriksaan dokumen awak kapal perikanan. Catatan : 1. Satu kegiatan pengawasan awak kapal per kapal per trip dinilai sebagai satu laporan 2. Dokumen berupa Crewlist / daftar awak kapal (Jumlah dan kompetensi) 3. Pemeriksaan dilakukan dengan mem-bandingkan kesesuaian awak kapal perikanan dengan data crewlist (Form terlampir) Norma Waktu : 15 menit
  • 25. 25 Satuan Hasil : Laporan Bukti Fisik : a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan b. Surat Penugasan Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Pengawas Perikanan Pelaksana Lanjutan dan angka kredit sebesar 0,003 II.B.4.a Penyiapan bahan penerbitan SIB dalam rangka persiapan pelaksanaan fungsi kesyahbandaran perikanan Tolok Ukur : Tersedianya bahan penerbitan SIB/SPB Catatan : 1. Satu kegiatan penyiapan bahan penerbitan SIB/SPB per kapal per trip dinilai sebagai satu laporan 2. Surat Ijin Berlayar (SIB) dimaksud adalah Surat Persetujuan Berlayar (SPB) 3. Formulir yang dipersiapkan untuk penerbitan SPB yaitu Formulir Pemeriksaan Administrasi dan Fisik, copy formulir digunakan sebagai lampiran dalam laporan. Norma Waktu : 15 menit Satuan Hasil : Laporan Bukti Fisik : a. Laporan pelaksanaan kegiatan b. Surat Penugasan Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Pengawas Perikanan Pelaksana Lanjutan dan angka kredit sebesar 0,003 RINCIAN KEGIATAN PENGAWAS PERIKANAN PENYELIA BIDANG PENANGKAPAN IKAN (III/c s.d III/d) II.B.1.b.2) Melakukan pengolahan data triwulan dalam rangka menyiapkan bahan penyusunan rencana kerja pengawasan ikan di kapal perikanan di perairan dan di pelabuhan perikanan.
  • 26. 26 Tolok Ukur : Terlaksananya pengolahan data triwulan, antara lain : data produksi ikan, data jenis ikan (Form Rekap Triwulan SL3) / (Form Rekap triwulan Monitoring PP : LPP 01 s.d. 09), Data Logbook (Form rekap triwulan data logbook/SILOPI), data daerah penangkapan, data tangkapan ikan yang dilindungi (Form rekap triwulan data logbook/SILOPI), data frekuensi kunjungan kapal/trip (Form Rekap Triwulan STBLKK), data ukuran tangkap minimum (Form Panjang Berat), data SIUP/SIPI/SIKPI (Form rekap triwulan data), data SIB/SPB (Form Rekap triwulan Data) Catatan : 1. Satu jenis data per triwulan nya dinilai sebagai satu data 2. Satu form isian data dapat memuat satu atau lebih dari satu jenis data Satuan Hasil : Data Norma Waktu : 120 – 180 menit Bukti Fisik : a. Data hasil olahan triwulan. b. Surat Penugasan Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Pengawas Perikanan Penyelia dan angka kredit sebesar 0,060 II.B.2.a.2) Mengukur spesifikasi teknis kapal perikanan dalam rangka melakukan pengawasan kapal perikanan di pelabuhan perikanan / sentra nelayan. Tolok Ukur : Terlaksananya pengukuran spesifikasi teknis kapal perikanan. Catatan : 1. Spesifikasi teknis meliputi : (1) panjang total kapal (LoA), dan (2) lebar maksimum. 2. Satu kegiatan pengukuran per
  • 27. 27 kapal dinilai sebagai satu laporan 3. Dokumen berupa Surat Ukur Kapal Perikanan 4. Pengukuran dilakukan dengan cara mengukur spesifikasi teknis yaitu : : (1) panjang total kapal (LoA), dan (2) lebar maksimum dengan menggunakan alat ukur dalam satuan meter (form terlampir) 5. Copy Surat Ukur Kapal Perikanan digunakan sebagai lampiran dalam laporan Norma Waktu : 30 menit Satuan Hasil : Laporan Bukti Fisik : a. Laporan pelaksanaan kegiatan berupa spesifikasi teknis kapal perikanan. b. Surat Penugasan Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Pengawas Perikanan Penyelia dan angka kredit sebesar 0,020 II.B.2.f.2) Melakukan tabulasi data log book perikanan dalam rangka pengawasan log book perikanan. Tolok Ukur : Terlaksananya tabulasi data log book penangkapan ikan Catatan : 1. Kegiatan pengawasan dilakukan untuk mentabulasikan data produksi mingguan per jenis alat tangkap. 2. Entry data dilaksanakan setiap minggu 3. Satu kegiatan tabulasi data logbook per minggu per jenis alat tangkap dinilai sebagai satu laporan 4. Laporan tabulasi data logbook harus memuat kesimpulan dan rekomendasi/saran dan
  • 28. 28 disertakan form tabulasi data logbook mingguan (Form terlampir) Norma Waktu : 300 menit Satuan Hasil : Laporan Bukti Fisik : a. Laporan pelaksanaan kegiatan berupa tabulasi data log book penangkapan ikan. b. Surat penugasan. Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Pengawas Perikanan Penyelia dan angka kredit sebesar 0,01 II.B.4.b Memeriksa kelengkapan dan keabsahan dokumen kapal perikanan dalam rangka persiapan pelaksanaan fungsi kesyahbandaran perikanan. Tolok Ukur : Terlaksananya pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan dokumen kapal perikanan Catatan : 1. Kegiatan pengawasan dilakukan untuk setiap satu kapal perikanan 2. Setiap kegiatan pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan dokumen kapal Perikanan per kapal dinilai sebagai satu laporan 3. Dokumen kapal perikanan meliputi : (1) SIPI/SIKPI, (2) SPB, (3) Izin Andon (khusus yang memiliki) 4. Formulir yang dipersiapkan untuk pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan dokumen kapal Perikanan yaitu Formulir Pemeriksaan Administrasi dan Fisik, copy formulir digunakan sebagai lampiran dalam laporan Norma Waktu : 60 – 120 menit Satuan Hasil : Laporan
  • 29. 29 Bukti Fisik : a. Laporan pelaksanaan kegiatan b. Surat penugasan Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Pengawas Perikanan Penyelia dan angka kredit sebesar 0,005 II.B.4.c Mengatur kedatangan dan keberangkatan kapal perikanan dalam rangka persiapan pelaksanaan fungsi kesyahbandaran perikanan. Tolok Ukur : Terlaksananya pengaturan kedatangan dan keberangkatan kapal perikanan Catatan : 1. Setiap kegiatan pengaturan kedatangan dan keberangkatan kapal perikanan per hari dinilai sebagai satu laporan 2. Laporan disertai copy form SPB Norma Waktu : 30 – 120 menit Satuan Hasil : Laporan Bukti Fisik : a. Laporan pelaksanaan kegiatan b. Surat penugasan Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Pengawas Perikanan Penyelia dan angka kredit sebesar 0,005 RINCIAN KEGIATAN PENGAWAS PERIKANAN PERTAMA BIDANG PENANGKAPAN IKAN (III/a s.d III/b) II.B.1.b.1).b) Sebagai Anggota penyusunan rencana kerja bulanan dalam rangka penyusunan rencana kerja pemeriksaan ikan di kapal perikanan, di perairan dan di pelabuhan perikanan. Tolok Ukur : Terlaksananya penyusunan rencana kerja bulanan
  • 30. 30 Catatan : 1. Satu dokumen rencana kerja bulanan dinilai sebagai satu rencana bulanan 2. Dokumen rencana kerja bulanan menggunakan matrik terlampir Norma Waktu : 60 menit Satuan Hasil : Rencana Bulanan Bukti Fisik : a. Dokumen Rencana Kerja Bulanan b. Surat Keputusan Tim Penyusun Rencana Kerja Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Pengawas Perikanan Pertama dan angka kredit sebesar 0,010 I.B.1.b.2).b) Menganalisa data dan informasi triwulan dalam rangka penyusunan rencana kerja pemeriksaan ikan di kapal perikanan, di perairan dan di pelabuhan perikanan. Tolok Ukur : Terlaksananya analisis data dan informasi triwulan, antara lain : data produksi ikan, data jenis ikan (Form SL3) / (Form Monitoring PP : LPP 01 s.d. 09), Data Logbook (ada 3 Form), data daerah penangkapan, data tangkapan ikan yang dilindungi (Form Logbook), data Catch Documentation Scheme (Form CDS), data IOTC Big Eye Statistical Document (form IOTC), data frekuensi kunjungan kapal/trip (Form STBLKK), data ukuran tangkap minimum, data rumpon (Form Rumpon), data alat tangkap, data alat bantu penangkapan, nama kapal, ukuran kapal, data mesin kapal, data awak kapal (Form Pemeriksaan Fisik Kapal), SHTI (Form SHTI), data SIUP/SIPI/SIKPI, data SIB/SPB (Form Pemeriksaan Administrasi), data pemanfaatan fasilitas pelabuhan)
  • 31. 31 Catatan : 1. Satu dokumen analisis data dan informasi per triwulan dinilai sebagai satu data 2. Data dan informasi yang dianalisis misalnya komposisi antara alat tangkap, jenis ikan, dan daerah penangkapan, serta mutu dan cara penanganan ikan yang baik pada saat pembongkaran (Form terlampir) Norma Waktu : 60 menit Satuan Hasil : Data Bukti Fisik : a. Laporan pelaksanaan kegiatan berupa analisis data dan informasi triwulan. b. Surat Penugasan Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Pengawas Perikanan Pertama dan angka kredit sebesar 0,020 II.B.1.b.3).b) Melakukan pengumpulan data tahunan dalam rangka penyusunan rencana kerja pemeriksaan ikan di kapal perikanan, di perairan dan di pelabuhan perikanan. Tolok Ukur : Terlaksananya pengumpulan data tahunan Catatan : 1. Satu jenis data per tahunnya dinilai sebagai satu data 2. Data yang terkumpul sebagai bahan rencana kerja pada tahun berikutnya, meliputi :  Data produksi (volume dan nilai) per alat tangkap bulanan  Data komposisi jenis ikan per alat tangkap bulanan  Data frekwensi pendaratan per jenis alat tangkap
  • 32. 32 bulanan 3. Form yang digunakan adalah Form-1, Form-2, dan Form-3 Monitoring Pelabuhan Perikanan Runtun waktu per minggu per bulan dalam satu tahun (Form terlampir) Norma Waktu : 60 menit Satuan Hasil : Data Bukti Fisik : a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan b. Surat Penugasan Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Pengawas Perikanan Pertama dan angka kredit sebesar 0,040 II.B.2.a Mengukur kontruksi dan bentuk alat penangkap ikan di atas kapal di pelabuhan perikanan dalam rangka pengawasan alat penangkap ikan. Tolok Ukur : Terlaksananya pengukuran kontruksi dan bentuk alat penangkap ikan diatas kapal Catatan : Kegiatan pengawasan ini dilakukan untuk setiap satu kapal perikanan. Laporan berisi : (1) Gambar alat tangkap, (2) Form isian yang terdapat pada Buku Pemeriksaan Alat Penangkap Ikan Norma Waktu : 60 menit Satuan Hasil : Laporan Bukti Fisik : a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan b. Surat Penugasan Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Pengawas Perikanan Pertama dan angka kredit sebesar 0,008
  • 33. 33 II.B.2.b Mengawasi penempatan alat bantu penangkapan / rumpon dalam rangka melakukan pengawasan alat bantu penangkapan ikan. Tolok Ukur : Terlaksananya penempatan alat bantu penangkapan ikan / rumpon Catatan : 1. Setiap kegiatan pengawasan penempatan satu rumpon dinilai sebagai satu laporan 2. Laporan berisi : (1) Posisi rumpon (koordinat), (2) Jarak antar rumpon, (3) dokumentasi, (4) Kepemilikan, (5) Kapal ikan yang memanfaatkan. 3. Data penempatan rumpon diperoleh dari informasi pemilik rumpon Laporan dibuat setiap rumpon Norma Waktu : 60 – 120 menit Satuan Hasil : Laporan Bukti Fisik : a. Laporan pelaksanaan kegiatan berupa hasil pengawasan penempatan alat bantu penangkapan ikan/rumpon b. Surat penugasan Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Pengawas Perikanan Pertama dan angka kredit sebesar 0,008 II.B.2.e Mengukur jenis dan kematangan gonad ikan dalam rangka melakukan pengawasan hasil tangkapan ikan di pelabuhan perikanan / sentra nelayan. Tolok Ukur : Terlaksananya pengukuran kematangan gonad jenis ikan. Catatan : 1. Setiap kegiatan pengukuran jenis dan kematangan gonad per jenis ikan dinilai sebagai satu laporan 2. Dilakukan pengamatan TKG setiap ukuran panjang dan jenis ikan
  • 34. 34 sebagaimana form komposisi gonad. 3. Dilakukan pengamatan sex-ratio setiap jenis panjang ikan 4. Penerapan Good Handling Practices (Cara Penanganan Ikan dengan baik) Satuan Hasil : Laporan Norma waktu : 60 menit Bukti Fisik : a. Laporan pelaksanaan kegiatan berupa hasil pengukuran kematangan gonad jenis ikan. b. Surat Penugasan Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Pengawas Perikanan Pertama dan angka kredit sebesar 0,020 II.B.4 Melakukan pengawasan kegiatan kapal perikanan (observer di atas kapal) Tolok Ukur : Terlaksananya pelaksanaan pemantauan kegiatan penangkapan ikan di atas kapal perikanan Catatan : 1. Setiap kegiatan pemantauan kapal perikanan (observer di atas kapal) dinilai sebagai satu laporan 2. Kegiatan pemantauan kapal perikanan (observer di atas kapal) minimal beroperasi lebih dari satu minggu 3. Laporan disusun mengacu pada ketentuan yang berlaku. Satuan Hasil : Laporan Norma Waktu : 1 – 4 minggu Bukti Fisik : a. Laporan pelaksanaan kegiatan b. Surat penugasan Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Pengawas Perikanan Pertama dan angka kredit sebesar 1.200
  • 35. 35 II.B.5.a Mengendalikan alat penangkapan ikan dalam rangka merencanakan persiapan, pelaksanaan fungsi kesyahbandaran perikanan Tolok Ukur : Terlaksananya pengendalian alat penangkapan ikan (memeriksa kesesuaian antara alat tangkap yang akan keluar dengan izin) Catatan : 1. Kegiatan pengawasan dilakukan untuk setiap satu kapal perikanan. 2. Laporan berisi kesesuaian: (1) Gambar alat tangkap, dan (2) Form isian yang terdapat pada Buku Pemeriksaan Alat Penangkap Ikan berdasarkan ketentuan dan SIPI Satuan Hasil : Laporan Norma waktu 15 menit Bukti Fisik : a. Laporan pelaksanaan kegiatan b. Surat penugasan Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Pengawas Perikanan Pertama dan angka kredit sebesar 0.003 RINCIAN KEGIATAN PENGAWAS PERIKANAN MUDA BIDANG PENANGKAPAN IKAN (III/c s.d III/d) II.B.1.a.2) Sebagai anggota dalam penyusunan rencana pengawasan ikan tahunan. Tolok Ukur : Terlaksananya penyusunan rencana kerja tahunan Catatan : 1. Satu dokumen rencana kerja tahunan dinilai sebagai satu rencana tahunan 2. Dokumen rencana kerja tahunan menggunakan matrik terlampir Satuan Hasil : Rencana tahunan Norma waktu : 900 menit Bukti Fisik : c. Dokumen Rencana Kerja Bulanan a. Surat Keputusan Tim Penyusun Rencana Kerja
  • 36. 36 Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Pengawas Perikanan Muda dan angka kredit sebesar 0.180 II.B.1.b.1).a. Sebagai ketua penyusunan rencana kerja bulanan dalam rangka mempersiapkan bahan penyusunan rencana kerja pemeriksaan pengawasan ikan di kapal perikanan, di perairan dan di pelabuhan perikanan. Tolok Ukur : Terlaksananya penyusunan rencana kerja bulanan Catatan : 1. Satu dokumen rencana kerja bulanan dinilai sebagai satu rencana bulanan 2. Dokumen rencana kerja bulanan menggunakan matrik terlampir Satuan Hasil : Rencana bulanan Norma waktu : 300 menit Bukti Fisik : a. Dokumen Rencana Kerja Bulanan b. Surat Keputusan Tim Penyusun Rencana Kerja Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Pengawas Perikanan Muda dan angka kredit sebesar 0.020 II.B.1.b.2).(2) Sebagai anggota penyusunan rencana kerja triwulan dalam rangka mempersiapkan bahan penyusunan rencana kerja pemeriksaan pengawasan ikan di kapal perikanan di perairan dan di pelabuhan perikanan. Tolok Ukur : Terlaksananya penyusunan rencana kerja triwulan Catatan : 1. Satu dokumen rencana kerja triwulan dinilai sebagai satu rencana triwulan 2. Dokumen rencana kerja triwulan menggunakan matrik terlampir Satuan Hasil : Rencana kerja triwulan Norma waktu : 300 menit Bukti Fisik : a. Dokumen Rencana Kerja Triwulan b. Surat Keputusan Tim Penyusun
  • 37. 37 Rencana Kerja Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Pengawas Perikanan Muda dan angka kredit sebesar 0.020 II.B.1.b.3).a).(2) Sebagai anggota penyusunan rencana kerja tahunan dalam rangka mempersiapkan bahan penyusunan rencana kerja pemeriksaan pengawasan ikan di kapal perikanan di perairan dan di pelabuhan perikanan. Tolok Ukur : Terlaksananya penyusunan rencana kerja tahunan Catatan : 1. Satu dokumen rencana kerja tahunan dinilai sebagai satu rencana tahunan 2. Dokumen rencana kerja tahunan menggunakan matrik terlampir Satuan Hasil : Rencana kerja tahunan Norma waktu : 300 menit Bukti Fisik : a. Dokumen Rencana Kerja Triwulan b. Surat Keputusan Tim Penyusun Rencana Kerja Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Pengawas Perikanan Muda dan angka kredit sebesar 0.020 II.B.1.b.3).c) Melakukan pengolahan data tahunan dalam rangka mempersiapkan bahan penyusunan rencana kerja pemeriksaan pengawasan ikan di kapal perikanan di perairan dan di pelabuhan perikanan. Tolok Ukur : Terlaksananya pengolahan data tahunan Catatan : 1. Satu jenis data per tahunnya dinilai sebagai satu data 2. Satu form isian data dapat memuat satu atau lebih dari satu jenis data Satuan Hasil : Data Norma waktu : 300 menit
  • 38. 38 Bukti Fisik : a. Laporan pelaksanaan kegiatan b. Surat penugasan Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Pengawas Perikanan Muda dan angka kredit sebesar 0.060 II.B.2.c Memeriksa spesifikasi mesin dan kesesuaian dalam operasi penangkapan ikan dalam rangka melakukan pengawasan mesin kapal perikanan Tolok Ukur : Terlaksananya pemeriksaan spesifikasi mesin dan kesesuaiannya Catatan : 1. Spesifikasi mesin utama kapal perikanan meliputi : (1) daya mesin, (2) Merk/Type Mesin, (3) Nomor Mesin, dan (4) kebutuhan serta jenis bahan bakar mesin. 2. Satu kegiatan pemeriksaan per kapal dinilai sebagai satu laporan 3. Pemeriksaan dilakukan dengan cara membandingkan antara data dalam dokumen dengan mesin yang digunakan (form terlampir) 4. Copy dokumen kapal digunakan sebagai lampiran dalam laporan Satuan Hasil : Laporan Norma waktu : 600 menit Bukti Fisik : a. Laporan pelaksanaan kegiatan b. Surat penugasan Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Pengawas Perikanan Muda dan angka kredit sebesar 0.020 II.B.2.d Memeriksa kelaikan awak kapal perikanan dalam rangka melakukan pengawasan awak kapal perikanan Tolok Ukur : Terlaksananya pemeriksaan kelaikan awak kapal perikanan Catatan : 1. Satu kegiatan pemeriksaan kelaikan awak kapal per kapal per trip dinilai sebagai satu laporan 2. Dokumen berupa Crewlist / daftar awak kapal (Jumlah dan kompetensi)
  • 39. 39 3. Pemeriksaan dilakukan dengan menganalisa kelaikan awak kapal perikanan (Form terlampir) Satuan Hasil : Laporan Norma waktu : 600 menit Bukti Fisik : a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan b. Surat Penugasan Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Pengawas Perikanan Muda dan angka kredit sebesar 0.010 II.B.3 Mengukur kesesuaian fasilitas pelabuhan dengan kebutuhan usaha penangkapan ikan dalam rangka pemeriksaan pemanfaatan fasilitas pendaratan ikan/pelabuhan perikanan. Tolok Ukur : Terukurnya kesesuaian fasilitas pelabuhan perikanan Catatan : 1. Fasilitas yang diukur diantaranya fasilitas pokok, fungsional dan penunjang yang dilakukan setiap kegiatan pengawasan untuk melihat tingkat pemanfaatan dan solusi terhadap permasalahan 2. Pengukuran mencakup satu wilayah Propinsi dan WPP. 3. Setiap kegiatan pengukuran kesesuaian fasilitas pelabuhan dinilai sebagai satu laporan yang memuat kesimpulan, saran dan rekomendasi Satuan Hasil : Laporan Norma waktu : 5 hari Bukti Fisik : a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan b. Surat Penugasan Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit :
  • 40. 40 Pengawas Perikanan Muda dan angka kredit sebesar 0.020 II.B.5.b Mengendalikan persyaratan teknis dan nautis kapal dari aspek keselamatan pelayaran dalam rangka rencana persiapan, pelaksanaan fungsi kesyahbandaran perikanan Tolok Ukur : Terlaksananya persyaratan teknis dan nautis kapal dari aspek keselamatan pelayaran Catatan : 1. Pemeriksaan dilakukan terhadap kesesuaian dokumen dengan fisik. 2. Persyaratan keselamatan pelayaran operasional kapal perikanan meliputi peralatan navigasi, radio komunikasi, alat-alat keselamatan, alat pemadam kebakaran, pintu-pintu dan bukaan- bukaan, permesinan dan kelistrikan kapal, serta peralatan pencegahan pencemaran. Norma waktu : 15 - 30 menit Satuan Hasil : Laporan Bukti Fisik : a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan b. Surat Penugasan Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Pengawas Perikanan Muda dan angka kredit sebesar 0.005 RINCIAN KEGIATAN PENGAWAS PERIKANAN MADYA BIDANG PENANGKAPAN IKAN (IV/a s.d IV/c) II.B.1.a.1) Sebagai ketua dalam rangka menyusunan rencana pengawasan ikan tahunan. Tolok Ukur : Terlaksananya penetapan rencana kerja tahunan
  • 41. 41 Catatan : 1. Satu dokumen rencana kerja tahunan dinilai sebagai satu laporan 2. Dokumen rencana kerja tahunan menggunakan matrik terlampir Satuan Hasil : Laporan Norma waktu 900 menit Bukti Fisik : a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan b. Surat Penugasan c. Penetapan rencana kerja Tahunan kegiatan pengawasan d. Keputusan Tim Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Pengawas Perikanan Madya dan angka kredit sebesar 0.270 II.B.1.b.2).a).(1) Sebagai ketua dalam rangka penyusunan rencana kerja triwulan dalam rangka mempersiapkan bahan penyusunan rencana kerja pemeriksaan pengawasan ikan di kapal perikanan di perairan dan di palabuhan perikanan. Tolok Ukur : Terlaksananya penetapan rencana kerja triwulan Catatan : 1. Satu dokumen rencana kerja triwulan dinilai sebagai satu laporan 2. Dokumen rencana kerja triwulan menggunakan matrik terlampir Norma waktu : 300 menit Satuan Hasil : Laporan Bukti Fisik : a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan
  • 42. 42 b. Surat Penugasan c. Penetapan rencana kerja Triwulanan kegiatan pengawasan d. Keputusan Tim Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Pengawas Perikanan Madya dan angka kredit sebesar 0.030 II.B.1.b.3).a).(1) Sebagai ketua dalam rangka penyusunan rencana kerja tahunan dalam rangka mempersiapkan bahan penyusunan rencana kerja pemeriksaan pengawasan ikan di kapal perikanan di perairan dan di palabuhan perikanan. Tolok Ukur : Terlaksananya penetapan rencana kerja Pengawas Perikanan Bidang Penangkapan Ikan Catatan : 1. Satu dokumen rencana kerja tahunan dinilai sebagai satu laporan 2. Dokumen rencana kerja tahunan menggunakan matrik terlampir Norma waktu : 900 menit Satuan Hasil : Laporan Bukti Fisik : a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan b. Surat Penugasan c. Penetapan rencana kerja pengawas perikanan bidang penangkapan ikan. d. Keputusan Tim Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Pengawas Perikanan Madya dan angka kredit sebesar 0.030
  • 43. 43 II.B.1.b.3).d) Menganalisa data dan informasi rencana kerja tahunan dalam rangka mempersiapkan bahan penyusunan rencana kerja pemeriksaan pengawasan ikan di kapal perikanan, di perairan dan di palabuhan perikanan. Tolok Ukur : Tersusunnya analisis data dan informasi rencana kerja tahunan Catatan : 1. Satu dokumen analisis data dan informasi per tahun dinilai sebagai satu data 2. Data dan informasi yang dianalisis misalnya komposisi antara alat tangkap, jenis ikan dan daerah penangkapan (Form terlampir) Satuan Hasil : Data Norma waktu 900 menit Bukti Fisik : a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan b. Surat Penugasan Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Pengawas Perikanan Madya dan angka kredit sebesar 0.060 II.B.6.a.1) Melakukan analisa pelaksanaan pengawasan terhadap kelayakan teknis kapal perikanan. Tolok Ukur : Tersusunnya laporan analisis kelayakan teknis kapal perikanan (laik laut, laik tangkap, laik simpan) Catatan : 1. Dilakukan setiap pengawasan kapal penangkap ikan per jenis alat tangkap. 2. Menganalisis dan evaluasi misalnya terhadap : a. Desain Kapal dengan daerah penangkapan/ alat tangkap b. Efisiensi BBM, Satuan Hasil : Laporan Norma waktu : 5 hari Bukti Fisik : a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan
  • 44. 44 b. Surat Penugasan Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Pengawas Perikanan Madya dan angka kredit sebesar 0.150 II.B.6.a.3) Melakukan analisa pelaksanaan pengawasan terhadap kelayakan teknis mesin kapal perikanan. Tolok Ukur : Tersusunnya laporan analisa kelayakan teknis mesin kapal perikanan Catatan : Menganalisis dan evaluasi misalnya terhadap : a. Efisiensi BBM, b. Kesesuaian ukuran kapal dengan kekuatan mesin c. Propulsi dengan kecepatan kapal Satuan Hasil : Laporan Norma waktu : 900 menit Bukti Fisik : a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan b. Surat Penugasan Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Pengawas Perikanan Madya dan angka kredit sebesar 0.120 II.B.6.a.5) Melakukan analisa pelaksanaan pengawasan terhadap laporan log book perikanan. Tolok Ukur : Tersusunnya hasil analisa dan evaluasi sumberdaya ikan pada WPP NRI Catatan : Menganalisis dan evaluasi misalnya terhadap: a. Musim dan penyebaran ikan, b. Ikan – ikan yang terancam punah c. Distribusi panjang berat ikan d. Tingkat Kematangan Gonad (Length maturity)
  • 45. 45 e. Komposisi Hasil Tangkapan Satuan Hasil : Laporan Norma waktu : 5 hari Bukti Fisik : a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan b. Surat Penugasan Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Pengawas Perikanan Madya dan angka kredit sebesar 0.150 II.B.6.b.2) Sebagai anggota dalam rangka evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan pengawasan Tolok Ukur : Tersusunnya laporan evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan pengawasan Catatan : 1. Berperan aktif dalam kegiatan Komisi Nasional Pengkajian Sumberdaya Ikan (Komnasjiskan) 2. Berperan aktif dalam Forum Komunikasi Pemanfaatan Pengelolaan Sumberdaya Ikan (FKPPS) Norma waktu : 5 hari Satuan Hasil : Laporan Bukti Fisik : a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan b. Surat Penugasan Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Pengawas Perikanan Madya dan angka kredit sebesar 0.270 RINCIAN KEGIATAN PENGAWAS PERIKANAN UTAMA BIDANG PENANGKAPAN IKAN (IV/d s.d IV/e) II.B.6.a.2) Melakukan analisa pelaksanaan pengawasan terhadap penempatan alat bantu penangkapan/rumpon dalam rangka melakukan
  • 46. 46 analisa, evaluasi, dan pelaporan Tolok Ukur : Tersusunnya analisa penempatan alat bantu penangkapan ikan/rumpon Catatan : 1. Berperan aktif dalam kegiatan Komisi Nasional Pengkajian Sumberdaya Ikan (Komnasjiskan) 2. Berperan aktif dalam Forum Komunikasi Pemanfaatan Pengelolaan Sumberdaya Ikan (FKPPS) Satuan Hasil : Laporan Norma waktu : 5 hari Bukti Fisik : a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan b. Surat Penugasan Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Pengawas Perikanan Utama dan angka kredit sebesar 0.080 II.B.6.a.4) Melakukan analisa pelaksanaan pengawasan kebutuhan awak kapal perikanan di kapal perikanan dalam rangka melakukan analisa, evaluasi, dan pelaporan Tolok Ukur : Tersusunnya analisa pelaksanaan pengawasan kebutuhan awak kapal perikanan di kapal perikanan Catatan : 1. Dilakukan setiap pengawasan per kelompok alat penangkap ikan dan ukuran kapal. 2. Menganalisa dan evaluasi kebutuhan minimal (komposisi, kompetensi dan jumlah) awak kapal untuk mengoperasikan alat tangkap secara efektif dan produktif. Satuan Hasil : Laporan Norma waktu : 5 hari
  • 47. 47 Bukti Fisik : a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan b. Surat Penugasan Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Pengawas Perikanan Utama dan angka kredit sebesar 0.080 II.B.6.a.6) Melakukan analisa pelaksanaan pengawasan hasil tangkapan ikan dalam rangka melakukan analisa, evaluasi, dan pelaporan Tolok Ukur : Tersusunnya analisa hasil tangkapan ikan Catatan : 1. Menganalisis dan evaluasi di setiap WPP NRI misalnya terhadap: a. Kesehatan Perairan b. Kelimpahan Sumberdaya Ikan c. Strategi Pengelolaan Perikanan d. Teknologi Penangkapan Ikan yang ramah lingkungan sesuai kaidah internasional e. Pemulihan Sumberdaya Ikan f. Strategi Kelembagaan dan Pemasaran Hasil Tangkapan Ikan g. Pengentasan Kemiskinan dan Strategi penguatan permodalan nelayan h. Pengendalian Perijiinan dalam rangka keberlanjutan usaha perikanan tangkap i. Sistem Logistik Ikan Nasional dan ketersediaan sarana dan prasarana perikanan 2. Berperan aktif dalam kegiatan Komisi Nasional Pengkajian Sumberdaya Ikan (Komnasjiskan) 3. Berperan aktif dalam Forum Komunikasi Pemanfaatan Pengelolaan Sumberdaya Ikan (FKPPS)
  • 48. 48 Satuan Hasil : Laporan Norma waktu : 5 hari Bukti Fisik : a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan b. Surat Penugasan Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Pengawas Perikanan Utama dan angka kredit sebesar 0.160 II.B.6.b.1) Sebagai ketua dalam rangka mengevaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan pengawasan Tolok Ukur : Tersusunnya hasil evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan pengawasan Catatan : dilakukan setiap tahun sekali Satuan Hasil : Laporan Norma waktu : 10 hari Bukti Fisik : a. Laporan Pelaksanaan Kegiatan b. Surat Penugasan Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Pengawas Perikanan Utama dan angka kredit sebesar 0.360 Hasil kegiatan pengawasan harus mencerminkan kesesuaian keadaan lapangan dengan standar atau pedoman yang ditetapkan yakni berupa SNI/ SOP/ Juklak/ Juknis dan atau informasi teknologi lainnya.
  • 49. 49 C. Pengembangan Profesi Semua jenjang jabatan, baik pada tingkat Terampil maupun Ahli mempunyai kesempatan yang sama dalam melaksanakan butir kegiatan pada unsur pengembangan profesi. Nilai angka kredit yang diperoleh pada setiap bagian kegiatan bila dilaksanakan sendiri yang disertai bukti fisik sesuai satuan hasil adalah seperti pada tabel pengembangan profesi. Namun bila dilaksanakan oleh lebih dari satu orang dan maksimal oleh 4 orang, maka nilai angka kredit bagi penulis pertama sebesar 60 %, sedangkan 40 % dibagi sejumlah penulis lainnya. C.1 Membuat karya tulis/karya ilmiah di bidang perikanan A. Membuat Karya tulis / ilmiah hasil penelitian /kajian /survei/evaluasi di bidang penangkapan ikan yang dipublikasikan a Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional Tolok Ukur : a. Penerbitan oleh penerbit yang memiliki dewan redaksi dan mempunyai SIUP, atau diterbitkan oleh lembaga pemerintah dan dicetak paling sedikit 300 eksemplar dan disebarluaskan atau menjadi juara satu, dua dan tiga dalam lomba karya tulis tingkat nasional. b. Pengkajian bidang dan belum ada yang menulisnya Satuan Hasil : Buku Bukti Fisik : Buku asli atau fotokopi yang disahkan oleh Kepala/Pimpinan unit kerja Pengawas Penangkapan Ikan dan khusus juara lomba karya tulis ilmiah disertakan fotokopi sah piagam kejuaraannya. Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Angka kredit maksimal diberikan untuk setiap buku yaitu 12,5
  • 50. 50 b Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI Tolok Ukur : a. Penerbitan oleh penerbit yang memiliki dewan redaksi dan mempunyai SIUP, atau diterbitkan oleh lembaga pemerintah dan dicetak paling sedikit 300 eksemplar dan disebarluaskan atau menjadi juara satu, dua dan tiga dalam lomba karya tulis tingkat nasional. b. Pengkajian bidang dan belum ada yang menulisnya Satuan Hasil : Naskah Bukti Fisik : Majalah asli atau fotokopi majalah yang bersangkutan yang disahkan oleh Pimpinan unit kerja Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Angka kredit maksimal diberikan untuk setiap makalah yaitu 6 B. Membuat karya tulis/karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survey dan evaluasi di bidang perikanan yang tidak dipublikasikan. a Dalam bentuk buku Tolok Ukur : a. Pengkajian Pengawasan Penangkapan Ikan dan belum ada yang menulisnya; serta b. Pendokumentasian di perpustakaan pada kantor Pusat / Propinsi / Kabupaten / Kota / kecamatan. Satuan Hasil : Buku Bukti Fisik : Buku asli atau fotokopi yang disahkan oleh pimpinan unit kerja Pengawas Penangkapan Ikan Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Angka kredit maksimal diberikan untuk setiap buku yaitu 8
  • 51. 51 b Dalam bentuk makalah Tolok Ukur : a. Pengakuan oleh Kementerian yang bersangkutan b. Pengakuan oleh organisasi profesi Satuan Hasil : Makalah Bukti Fisik : Makah asli atau fotokopi yang disahkan oleh Pimpinan unit kerja Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Angka kredit maksimal diberikan untuk setiap makalah yaitu 4 C. Membuat karya tulis ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang pengawasan penangkapan ikan yang di publikasikan a Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional Tolok Ukur : a. Penerbitan oleh penerbit yang memiliki dewan redaksi atau diterbitkan oleh lembaga pemerintah dan dicetak paling sedikit 300 eksemplar dan disebarluaskan atau menjadi juara satu, dua dan tiga dalam lomba karya tulis iilmiah tingkat nasional b. Pengkajian ilmiah mengenai pengawasan benih ikan dan belum ada yang menulisnya. Satuan Hasil : Buku Bukti Fisik : Buku asli atau fotokopi yang disahkan oleh pimpinan unit kerja khusus juara lomba karya tulis ilmiah disertakan fotokopi sah piagam kejuaraannya Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Angka kredit maksimal diberikan untuk setiap buku yaitu 8
  • 52. 52 b Dalam bentuk majalah ilmiah yang diakui oleh Kementerian yang bersangkutan Tolok Ukur : a. Pengakuan oleh Kementerian yang bersangkutan b. Pengakuan oleh organisasi profesi Satuan Hasil : Makalah Bukti Fisik : Majalah asli atau fotokopi yang disahkan oleh Pimpinan uanit kerja Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Angka kredit maksimal diberikan untuk setiap buku yaitu 4 D. Membuat karya tulis/ karya ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah dengan gagasan sendiri di bidang perikanan yang tidak dipublikasikan disahkan oleh pimpinan unti kerja Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Angka kredit maksimal diberikan untuk setiap buku yaitu 7 E. Membuat tulisan ilmiah popular di bidang perikanan yang disebarluaskan melalui media massa. Tolok Ukur :  Pengkajian pengawasan penangkapan ikan dan belum ada yang menulisnya  Penulisan dalam satu kesatuan atau berseri atau bersambung dinilai satu kali Satuan Hasil : Tulisan ilmiah Bukti Fisik : a. Fotokopi atau guntingan media massa yang memuat tulisan tersebut dengan mencantumkan nama dan tanggal penerbitan dan disahkan oleh pimpinan unti kerja b. Naskah yang disajikan dan keterangan kepala studio yang bersangkutan tentang waktu penyiaran/penayangan apabila tulisan tersebut disiarkan melalui media radio atau televisi.
  • 53. 53 Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Angka kredit maksimal diberikan untuk setiap naskah yang merupakan satu kesatuan yaitu 2 F. Menyampaikan prasaran berupa tinjauan, gagasan dan atau ulasan ilmiah di bidang perikanan pada pertemuan ilmiah Tolok Ukur : a. Prasaran mengenai pengawasan penangkapan ikan b. Pertemuan ilmiah minimal tingkat Kabupaten/Kota Satuan Hasil : Makalah Bukti Fisik : a. Makalah yang disampaikan dalam pertemuan ilmiah asli atau fotokopi yang disahkan oleh pimpinan unit kerja b. Keterangan bahwa yang bersangkutan menyampaikan prasaran dalam pertemuan ilmiah dari penyelenggara. Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Angka kredit maksimal diberikan untuk setiap naskah yaitu 2,5 C.2 Menyusun standar/ pedoman pengawasan 1. Menyusun dan atau menyempurnakan standar bidang pengawasan Angka Kredit Angka kredit maksimal diberikan untuk setiap standar yaitu 8 2. Menyusun dan atau menyempurnakan pedoman pengawasan Angka Kredit Angka kredit maksimal diberikan untuk setiap pedoman yaitu 6 3. Menyusun dan atau menyempurnakan petunjuk teknis pengawasan Angka Kredit Angka kredit maksimal diberikan untuk setiap juknis yaitu 3
  • 54. 54 C.3 Uji Kompetensi Mengikuti uji kompetensi/ sertifikasi dan mendapatkan sertifikat Angka Kredit maksimal diberikan untuk setiap sertifikat yaitu 1 C.4 Menerjemahkan/menyadur buku dan bahan lainnya di bidang pengawasan 1. Menerjemahkan/ saduran di bidang pengawasan penangkapan ikan yang dipublikasikan dalam bentuk: a. Buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional Tolok Ukur : a. Penerbitan oleh penerbit yang memiliki dewan redaksi dan mempunyai SIUP; atau b. Penerbitan oleh lembaga pemerintah dan dicetak paling sedikit 300 eksemplar dan disebarluaskan c. Belum ada yang menerjemahkan/menyadurnya Satuan Hasil : Buku Bukti Fisik : Buku asli atau fotokopi yang disahkan oleh pimpinan unit kerja Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Angka kredit maksimal diberikan untuk setiap buku yaitu 7 b. Majalah ilmiah yang dakui oleh instansi yang berwenang Tolok Ukur : a. Pengakuan oleh instansi yang berwenang b. Pengakuan oleh organisasi profesi Satuan Hasil : Buku Bukti Fisik : Majalah asli atau fotokopi hasil karya yang bersangkutan dan disahkan oleh pimpinan unit kerja Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Angka kredit maksimal yang diberikan untuk setiap majalah yaitu 3,5
  • 55. 55 3. Menerjemahkan/saduran di bidang Pengawasan Penangkapan Ikan yang tidak dipublikasikan dalam bentuk: a. Buku Tolok ukur (TU): Bukti fisik Buku asli atau fotokopi yang disahkan oleh pimpinan unit kerja Angka kredit Angka kredit maksimal yang diberikan untuk setiap buku yaitu 3 Tolok Ukur : Pendokumentasian di perpustakaan Satuan Hasil : Buku Bukti Fisik : Buku asli atau fotokopi yang disahkan oleh pimpinan unit kerja Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Angka kredit maksimal yang diberikan untuk setiap buku yaitu 3 b. Makalah Tolok Ukur : Pendokumentasian di perpustakaan Satuan Hasil : Makalah Bukti Fisik : Makalah asli atau fotokopi yang disahkan oleh pimpinan unit kerja Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Angka kredit maksimal yang diberikan untuk setiap makalah yaitu 1,5 3. Membuat abstrak tulisan ilmiah bidang pengawasan yang dimuat dalam penelitian Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Angka kredit maksimal yang diberikan untuk setiap lembar abstrak yaitu 6
  • 56. 56 D. Penunjang Tugas Pengawas Penangkapan Ikan D.1 Mengajar/ melatih di bidang pengawasan Mengajar/melatih bidang perikanan pada diklat kedinasan/sekolah. Tolok Ukur : a. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh pemerintah, atau badan. atau yayasan organisasi yang telah diakui oleh pemerintah. b. Kegiatan tersebut memenuhi salah satu atau lebih persyaratan yaitu sebagai berikut ;  Sesuai dengan bidang tugas Pengawas Penangkapan Ikan yang bersangkutan;  Di bidang perikanan;  Pelaksanaan kebijaksanaan pemerintah di bidang pembangunan perikanan;  Penerapan/penyebaran teknologi tepat guna di bidang perikanan. Bukti Fisik : Surat keterangan/piagam dari panitia penyelenggara yang disertai jadwal dan jumlah jam mengajar/melatih. Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Angka kredit maksimal diberikan setiap 2 (dua) jam. yaitu 0.15 D.2 Mengikuti bimbingan di bidang pengawasan Tolok Ukur : a. Pengarahan dan bimbingan dibidang penangkapan ikan yang diselenggarakan oleh pemerintah, atau badan. atau yayasan organisasi yartg telah diakui oleh pemerintah. b. Kegiatan tersebut memenuhi salah satu atau lebih persyaratan yaitu sebagai berikut :  Sesuai dengan bidang tugas Pengawas Penangkapan Ikan yang bersangkutan;  Di bidang perikanan;  Pelaksanaan kebijaksanaan
  • 57. 57 pemerintah di bidang pembangunan perikanan;  Penerapan/penyebaran teknologi tepat guna di bidang perikanan. Bukti Fisik : Surat keterangan/sertifikat dari panitia penyelenggara yang disertai jadwal dan jumlah jam berlatih. Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Angka kredit maksimal diberikan setiap sertifikat/surat keterangan yaitu 0.06 D.3 Peran serta dalam seminar/ lokakarya dibidang pengawasan 1 Mengikuti seminar/ lokakarya Tolok Ukur : Pembahasan dalam bidang perikanan, ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan tugas Pengawas Penangkapan Ikan yang bersangkutan Bukti Fisik : Keterangan dari penyelenggara/panitia seminar bahwa Pengawas Penangkapan Ikan yang bersangkutan menghadiri dan berperan serta sesuai dengan peranannya dalam seminar tersebut. Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Angka kredit maksimal diberikan untuk setiap kali mengikuti kegiatan tersebut dengan peranan yang bersangkutan yaitu : a). Sebagai Pemrasaran yaitu 3 b). Sebagai pembahas/moderator/narasumber yaitu 2 c). Sebagai peserta yaitu 1 2 Mengikuti delegasi ilmiah Tolok Ukur : Pembahasan bersifat ilmiah yang sesuai dengan tugas Pengawas Penangkapan Ikan yang bersangkutan; Bukti Fisik : Keterangan dari penyelenggara/panitia bahwa Pengawas Penangkapan Ikan yang bersangkutan menghadiri dan berperan serta sesuai dengan peranannya dalam delegasi ilmiah tersebut.
  • 58. 58 D.4 Keanggotaan dalam organisasi profesi Pengawas Perikanan . Menjadi anggota organisasi profesi Tolok Ukur : a. Organisasi profesi nasional atau internasional. b. Organisasi diakui oleh Pemerintah. Bukti Fisik : a. Fotokopi kartu anggota atau keputusan sebagai pengurus. b. Pernyataan dari pengurus bahwa yang bersangkutan aktif. Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Angka kredit maksimal diberikan untuk setiap tahun sesuai dengan peran yang bersangkutan. yaitu: (1) Sebagai Ketua/ Wakil ketua aktif yaitu 1. (2) Sebagai anggota aktif yaitu 0.75. D.5 Keanggotaan dalam tim penilai jabatan fungsional Pengawas Perikanan Menjadi anggota Tim Penilai Tolok Ukur : a. Sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun. b. Ditetapkan oleh pejabat yang berwenang. Bukti Fisik : Fotokopi atau salinan surat keputusan keanggotaan tim penilai yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Angka kredit maksimal diberikan untuk setiap DUPAK yaitu 0,04 D.6 Memperoleh penghargaan /tanda jasa Tolok Ukur : Diberikan oleh Pemerintah Republik Indonesia/Negara asing atau organisasi profesi atau organisasi ilmiah atas prestasi yang dicapai dalam bidang perikanan Bukti Fisik : Salinanf/fotokopi piagam penghargaan atau tanda jasa yang disahkan oleh pimpinan unit kerja.
  • 59. 59 Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Angka kredit maksimal diberikan untuk setiap kali penghargaan atau tanda jasa sesuai dengan tingkat penghargaan yaitu: (1) Tingkat Nasional/lnternasional, yaitu 3. (2) Tingkat Provinsi, yaitu 2.5. (3) Tingkat Kabupaten/Kotamadya, yaitu 2. D.7 Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya Tolok Ukur : Gelar sarjana/Pasca sarjana/Doktor adalah gelar yang diperoleh lagi disamping gelar yang telah diperolehnya atau kesarjanaan yang bukan perikanan yang tidak sesuai dengan bidang tugasnya. Bukti Fisik : Fotokopi ijazah yang disahkan oleh : a. Dekan/Ketua Sekolah Tinggi/Direktur Program Pasca Sarjana atau pejabat yang ditunjuk, apabila lulusan perguruan tinggi negeri. b. Koordinator Perguruan Tinggi Swasta atau Pejabat yang ditunjuk, apabila lulusan perguruan tinggi swasta c. Tim penilai Ijazah Luar Negeri pada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional untuk lulusan di perguruan tinggi luar negeri. Pelaksana kegiatan dan Pemberian Angka Kredit : Angka kredit maksimal diperolehnya, yaitu: a. Doktoral /S3. yaitu 15. b. Pasca Sarjana/S2. yaitu 10. c. Sarjana/S1/D4. yaitu 5.
  • 60. 60 BAB IV DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT, PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT A. DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT (DUPAK) 1. Pengertian DUPAK DUPAK adalah blanko/formulir yang berisi keterangan perorangan Pengawas Perikanan dan butir-butir kegiatan sebagai hasil penilaian sendiri atas prestasi kerjanya yang akan diusulkan untuk dinilaikan dalam rangka Penetapan Angka Kredit sebagaimana tercantum dalam Lampiran ................... 2. Pengisian DUPAK Langkah-langkah Pengisian DUPAK oleh Pengawas Perikanan sebagai berikut: a. Pengisian blanko/Formulir 1) Nomor diisi sesuai kode penomoran DUPAK instansi yang bersangkutan; 2) Masa penilaian diisi dengan periode waktu yang diajukan untuk dinilai; 3) Keterangan perorangan diisi data Pengawas Perikanan; 4) Unsur yang dinilai, diisi dengan hasil penilaian terhadap bukti yang disampaikan, b. Lampiran DUPAK 1) Berkas Administrasi Kepegawaian a. Surat pengantar/surat permohonan dari pejabat instansi yang mengusulkan;Salinan/Copy Penetapan Angka Kredit (PAK) terakhir; b. Foto copy Keputusan Pengangkatan menjadi CPNS dan PNS (khusus untuk pengangkatan pertama); c. Foto copy Keputusan Pengangkatan Pertama kali dalam jabatan Pengawas Perikanan (khusus untuk kenaikan pangkat pertama kali dalam jabatan fungsional Pengawas Perikanan); d. Foto copy Keputusan Kenaikan Pangkat terakhir; e. Foto copy Keputusan Kenaikan Jabatan terakhir; f. Penilaian Prestasi Kerja Pegawai; g. Ijazah terakhir yang dilegalisasi untuk pengangkatan pertama kali atau bagi yang diangkat kembali setelah tugas belajar. 2) Bukti Fisik a. Surat tugas bagi Pengawas Perikanan yang akan melaksanakan/mengerjakan butir-butir kegiatan yang menjadi tugas pokoknya dalam kurun waktu tertentu. Surat tugas cukup satu yang dibuat dengan menyebutkan rincian tugas yang akan dilakukan; b. Surat tugas limpah bagi Pengawas Perikanan yang melakukan tugas/kegiatan di atas atau di bawah jenjang jabatannya;
  • 61. 61 c. Surat tugas bagi Pengawas Perikanan yang mengerjakan suatu paket kegiatan tertentu dan atau yang dikerjakan di luar jam kerja. d. Surat tugas bagi Pengawas Perikanan yang melakukan tugas/kegiatan di luar unit kerja yang bersangkutan; e. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan yang dimaksud adalah formulir yang terdapat pada Lampiran VI, VII, VIII, IX, X, XI dan XII yang telah diisi dan disahkan dengan tanda tangan atasan langsung. Setiap butir kegiatan dan prestasi yang dimuat pada DUPAK, harus dilengkapi dengan Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan yang sesuai. f. dan dokumen pendukung lainya sebagai hasil pelaksanaan butir kegiatan; 3. Pengajuan DUPAK a. Pengajuan DUPAK Pengawas Perikanan Pelaksana II/b sampai dengan Pengawas Perikanan Penyelia III/d dan Pengawas Perikanan Pertama-III/a sampai dengan Pengawas Perikanan Madya - IV/a adalah sebagai berikut: 1) Pengawas Perikanan menyusun DUPAK beserta lampiran lampirannya, kemudian mengajukan kepada atasan langsung serendah-rendahnya eselon III. 2) Atasan langsung (Pejabat Eselon III) mengesahkan semua lampiran lampiran dan bukti-bukti yang disertakan; 3) Berkas DUPAK yang telah disahkan dikirim kepada Sekretariat TimPenilai Unit Kerja/Tim Penilai Propinsi/Tim Penilai Kabupaten/Kota paling lambat tanggal 10 Januari untuk kenaikan pangkat/jabatanpada Bulan April, dan tanggal 10 Juli untuk kenaikan pangkat/jabatanBulan Oktober; 4) Sekretariat Tim Penilai melakukan pemeriksaan dan penelitian terhadap kelengkapan dan kebenaran bukti fisik lampiran DUPAK yang diajukan serta mengadministrasikan untuk dapat diagendakan pembahasan dan penilaian dalam rapat Tim Penilai; 5) Tim Penilai menilai semua bukti kegiatan, kemudian mengisi hasil penilaiannya pada DUPAK; 6) Hasil penilaian Tim Penilai selanjutnya disampaikan kepada Sekretariat Tim Penilai untuk dilakukan rekapitulasi; 7) Pejabat Penetap Angka Kredit selambat lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum periode kenaikan pangkat. b. Pengajuan DUPAK PengawasPerikanan Madya-IV/b sampai dengan Pengawas Perikanan Utama-IV/e adalah sebagai berikut: 1) Pengawas Perikanan menyusun DUPAK beserta lampiran lampirannya, kemudian mengajukan kepada atasan langsung serendah-rendahnya Eselon II;
  • 62. 62 2) Atasan langsung (Pejabat Eselon II) mengesahkan semua lampiran lampiran dan bukti-bukti untuk dinilai oleh Tim Penilai Pusat; 3) Berkas DUPAK yang telah disahkan dikirim kepada Sekretariat Tim Penilai Pusat paling lambat tanggal 10 Januari untuk kenaikan pangkat/jabatan pada Bulan April, dan tanggal 10 Juli untuk kenaikan pangkat/jabatan Bulan Oktober; 4) Sekretariat Tim Penilai melakukan pemeriksaan dan penelitian terhadap kelengkapan dan kebenaran bukti fisik lampiran DUPAK yang diajukan serta mengadministrasikan untuk dapat diagendakan pembahasan dan penilaian dalam rapat Tim Penilai; 5) Tim Penilai Pusat menilai semua bukti kegiatan, kemudian mengisi hasil penilaiannya pada DUPAK; 6) Instansi Pembina menerbitkan PAK yang ditandatangani oleh Menteri Kelautan dan Perikanan atau Pejabat eselon I yang ditunjuk sesuai dengan bidang tugas pengawasan penangkapan ikan, pembudidayaan ikan dan mutu hasil perikanan, selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum periode kenaikan pangkat. 4. Pejabat Pengusul DUPAK a. Pengawas Perikanan Utama pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b sampai dengan pangkat Pembina Utama, golongan ruang IV/e di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan/Provinsi/Kabupaten/Kota, diajukan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal /Sekretaris Badan/Sekretaris Daerah Provinsi/Sekretaris Daerah Kabupaten/ Kota kepada Menteri Kelautan dan Perikanan atau kepada pejabat eselon I yang ditunjuk; b. Pengawas Perikanan Pelaksana, pangkat Pengatur Muda Tingkat I, golongan ruang II/b sampai dengan Pengawas Perikanan Penyelia, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d dan Pengawas Perikanan Pertama pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan Pengawas Perikanan Madya pangkat Pembina, golongan ruang IV/a di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan, diajukan oleh pejabat eselon III yang membidangi kepegawaian kepada Kepala Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan. c. Pengawas Perikanan Pelaksana, pangkat Pengatur Muda Tingkat I, golongan ruang II/b sampai dengan Pengawas Perikanan Penyelia, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d dan Pengawas Perikanan Pertama pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan Pengawas Perikanan Madya pangkat Pembina, golongan
  • 63. 63 ruang IV/a pada dinas di Provinsi yang membidangi perikanan, diajukan oleh pejabat eselon III yang membidangi kepegawaian kepada Sekretaris Daerah Provinsi d. Pengawas Perikanan Pelaksana, pangkat Pengatur Muda Tingkat I, golongan ruang II/b sampai dengan Pengawas Perikanan Penyelia, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d dan Pengawas Perikanan Pertama pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan Pengawas Perikanan Madya pangkat Pembina, golongan ruang IV/a pada dinas di Kabupaten/Kota yang membidangi perikanan, diajukan oleh pejabat eselon III yang membidangi kepegawaian kepada Sekretaris Daerah kabupaten/kota B. PENILAIAN a. Penilaian Angka Kredit Pelaksanaan penelitian dan penilaian angka kredit dimulai sejak Dupak diterima oleh sekretariat tim penilai sampai dengan diterbitkannya PAK. Beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan dalam penilaian angka kredit Pengawas Perikanan sebagai berikut: 1) Jumlah angka kredit kumulatif yang harus dipenuhi oleh setiap Pegawai Negeri Sipil untuk dapat diangkat dalam jabatan dan kenaikan jabatan/pangkat Pengawas Perikanan sebagaimana tersebut pada Lampiran II Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1 Tahun 2011 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan dan Angka Kreditnya. 2) Komposisi angka kredit antara unsur utama dan unsur penunjang adalah sebagai berikut: a) paling rendah 80% (delapan puluh persen) angka kredit berasal dari unsur utama; dan b) paling tinggi 20% (dua puluh persen) angka kredit berasal dari unsur penunjang. b. Ketentuan Dalam Perhitungan Angka Kredit 1) Angka kredit diperlukan untuk pengangkatan pertama kali dan pengangkatan dari jabatan lain kedalam jabatan fungsional Pengawas Perikanan bagi Pegawai Negeri Sipil, untuk menentukan jenjang jabatan sebagai Pengawas Perikanan; kenaikan jabatan/pangkat dalam jabatan Pengawas Perikanan; pengangkatan kembali bagi Pengawas Perikanan yang telah selesai menjalani pembebasan sementara karena ditugaskan di luar jabatan Pengawas Perikanan; dan Pengawas Perikanan Penyelia, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d yang diwajibkan mengumpulkan paling kurang 10 (sepuluh) angka kredit dari kegiatan tugas pokok pengembangan profesi, dan Pengawas
  • 64. 64 Perikanan Utama, pangkat Pembina Utama, golongan ruang IV/e, yang diwajibkan mengumpulkan paling kurang 25 (dua puluh lima) angka kredit dari kegiatan tugas pokok pengembangan profesi. 2) Tugas Limpah a. Apabila pada suatu unit pelaksana teknis/unit kerja tidak terdapat Pengawas Perikanan yang sesuai dengan jenjang jabatannya untuk melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1 Tahun 2011 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan dan Angka Kreditnya, maka Pengawas Perikanan lain yang berada satu tingkat di atas atau satu tingkat di bawah jenjang jabatannya dapat melakukan kegiatan tersebut setelah mendapatkan surat penugasan dari pimpinan unit kerja yang bersangkutan; b. Pengawas Perikanan yang melaksanakan di atas jenjang jabatannya, angka kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar 80% (delapan puluh persen) dari setiap angka kredit butir kegiatan yang dilakukan dengan melampirkan surat tugas limpah dari pimpinan unit pelaksana teknis/unit kerja yang bersangkutan; c. Ketentuan tugas limpah dibatasi maksimal 20 % (dua puluh perseratus) dari 80 % (delapan puluh persertus) dari kebutuhan angka kredit untuk kenaikan pangkat; Contoh : Sofie Laila, S.Pi, Pengawas Perikanan Muda berdasarkan surat penugasan yang bersangkutan melakukan kegiatan melakukan pengawasan, pelaksanaan kegiatan yang seharusnya merupakan tugas Pengawas Perikanan Madya, berdasarkan Pasal 10 huruf a Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 1 Tahun 2011 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan dan Angka Kreditnya, angka kredit yang diterima Sofie Laila, S.Pi. yaitu : 80% x 1 x 0,24 = 0,192. d. Pengawas Perikanan yang melaksanakan tugas di bawah jenjang jabatannya angka kredit yang diperoleh ditetapkan sama dengan angka kredit dari setiap butir kegiatan yang dilakukan dengan melampirkan surat tugas limpah dari pimpinan unit kerja yang bersangkutan c. Penghitungan Angka Kredit Angka kredit dari setiap kegiatan yang dikerjakan Pengawas Perikanan diperhitungkan dari jumlah prestasi kerja masing- masing butir kegiatan dikalikan dengan satuan angka kredit yang tercantum dalam Lampiran I Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
  • 65. 65 1 Tahun 2011 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan dan Angka Kreditnya. Contoh 1: Ahmad Muklis, A.Md, Pengawas Perikanan Pelaksana, pangkat Pengatur Tingkat I, golongan ruang II/d, mengerjakan butir kegiatan melakukan pemusnahan contoh (cuplikan contoh, media regensia, kemasan) (Kode Butir III.C.2.c.2) . Angka kredit yang diperoleh Ahmad Muklis, A.Md. adalah 1 butir kegiatan x 0,005 = 0,005 untuk butir melakukan pemusnahan contoh (cuplikan contoh, media regensia, kemasan) (Kode Butir III.C.2.c.2) Contoh 2: Syarif, S.Pi, Pengawas Perikanan Pertama, pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b, mengerjakan butir kegiatan Melakukan pengelolaan standar / kultur bakteri (kode butir III.C.3.b. Angka kredit yang diperoleh Syarif, S.Pi. adalah 1 butir kegiatan x 0,020 = 0,020 untuk butir Melakukan pengelolaan standar / kultur bakteri (kode butir III.C.3.b). Jumlah angka kredit kumulatif yang harus dipenuhi oleh setiap Pengawas Perikanan untuk kenaikan jabatan/pangkat Pengawas Perikanan sebagaimana tersebut pada Lampiran II.A, II.B, dan II.C Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 1 Tahun 2011 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan dan Angka Kreditnya, harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1) Paling rendah 80% (delapan puluh persen) angka kredit berasal dari unsur utama; dan 2) Paling tinggi 20% (dua puluh persen) angka kredit berasal dari unsur penunjang. Unsur kegiatan pendidikan, pengembangan profesi dan penunjang boleh dilakukan oleh semua jenjang jabatan sesuai Lampiran I Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 1 Tahun 2011 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan dan Angka Kreditnya. d. Masa Penilaian angka kredit Masa penilaian angka kredit adalah jangka waktu pelaksanaan kegiatan pengawasan perikanan yang dicantumkan dalam Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK). Masa penilaian angka kredit : a. Bagi PNS yang diangkat untuk mengisi lowongan formasi dengan kualifikasi pendidikan SUPM dihitung sejak yang bersangkutan naik pangkat Pengatur Muda Tk.I Golongan Ruang II/b. Contoh : Sdr. Sudiyono, diangkat sebagai calon pejabat fungsional Pengawas Perikanan Bidang Pembudidayaan Ikan dengan Pangkat Pengatur
  • 66. 66 Muda Golongan Ruang II/a TMT 1 April 2010, dapat menilaikan angka kredit sejak menduduki Pangkat Pengatur Muda Tk.I Golongan Ruang II/b TMT 1 April 2014 b. Bagi PNS yang diangkat untuk mengisi lowongan formasi dengan kualifikasi pendidikan Diploma III, Diploma IV/ S1, S2 dihitung sejak yang bersangkutan diangkat sebagai CPNS. c. Bagi PNS yang berpindah dari jabatan lain ke jabatan fungsional Pengawas Perikanan dihitung sejak yang bersangkutan melaksanakan tugas di bidang pengawasan selama dua tahun yang dibuktikan dengan Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas. d. Bagi PNS yang telah diangkat sebagai Pengawas Perikanan yang akan naik jabatan/pangkat/pengangkatan kembali/ yang telah selesai menjalani pembebasan sementara karena ditugaskan di luar jabatan Pengawas Perikanan dihitung Sejak masa penilaian yang tercantum dalam PAK terakhir: Contoh : Masa penilaian angka kredit yang diajukan sebelumnya tanggal 1 Januari 2010 sampai dengan 31 Desember 2011, sehingga untuk masa penilaian berikutnya adalah mulai tanggal 1 Januari 2012. e. Pengangkatan dan Pembentukan Tim Penilai 1) Syarat Pengangkatan Anggota Tim Penilai a) Menduduki jabatan/pangkat paling rendah sama dengan jabatan/pangkat Pengawas Perikanan yang dinilai dengan ketentuan: (1) Tim Penilai dari Pengawas Perikanan sekurang- kurangnya telah menduduki jabatan/pangkat setingkat Pengawas Perikanan Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b untuk Tim Penilai Pusat; dan (2) Tim Penilai dari Pengawas Perikanan sekurang- kurangnya telah menduduki jabatan/pangkat setingkat Pengawas Perikanan Pelaksana Lanjutan, pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b atau Pengawas Perikanan Pertama, pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b untuk Tim Penilai Unit Kerja, Tim Penilai Provinsi dan Tim Penilai Kabupaten/Kota. b) Memiliki keahlian serta mampu untuk menilai prestasi kerja Pengawas Perikanan
  • 67. 67 Keahlian untuk menilai prestasi kerja Pengawas Perikanan dibuktikan dengan sertifikat kelulusan diklat tim penilai jabatan fungsional Pengawas Perikanan dimana kurikulum pendidikan dan pelatihan fungsional/teknis Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan ditetapkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan selaku pimpinan instansi pembina Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan. c) Dapat aktif melakukan penilaian Dalam hal anggota Tim Penilai dari unsur Pengawas Perikanan tidak dapat terpenuhi seluruhnya atau sebagian, maka anggota Tim Penilai dapat diangkat dari pejabat lain yang mempunyai kompetensi dalam bidang pengawasan. 2) Ketentuan Pembentukan 1. Tim Penilai Unit Kerja, Tim Penilai Provinsi dan Tim Penilai Kabupaten/Kota dapat dibentuk apabila lembaga yang bersangkutan telah memiliki Pengawas Perikanan sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) orang. 2. Tim Penilai Pusat, Tim Penilai Unit Kerja, Tim Penilai Provinsi dan Tim Penilai Kabupaten/Kota dapat dibentuk lebih dari 1 (satu) tim sesuai dengan kemampuan menilai, jumlah dan lokasi Pengawas Perikanan yang dinilai. 3. Apabila Tim Penilai Provinsi, belum dibentuk karena belum memenuhi syarat keanggotaan Tim Penilai yang ditentukan, penilaian angka kredit Pengawas Perikanan dapat dimintakan kepada Tim Penilai Provinsi lain terdekat atau Tim Penilai Pusat. Caranya: Pejabat yang berwenang mengusulkan Dupak sebagaimana diatur dalam Pasal 18 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1 Tahun 2011 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan dan Angka Kreditnya, mengajukan surat permohonan penilaian dan penetapan angka kredit bagi Pengawas Perikanan yang menjadi wewenangnya kepada Ketua Tim Penilai Provinsi lain/Tim Penilai Unit Kerja atau kepada pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 4. Apabila Tim Penilai Kabupaten/Kota, belum dibentuk karena belum memenuhi syarat keanggotaan Tim Penilai yang ditentukan, penilaian angka kredit Pengawas Perikanan dapat dimintakan
  • 68. 68 kepada Tim Penilai Kabupaten/Kota lain terdekat atau Tim Penilai Provinsi lain terdekat atau Tim Penilai Unit Kerja/Tim Penilai Pusat. 5. Dalam rangka pemantauan dan evaluasi tembusan keputusan pembentukan dan susunan anggota Tim Penilai Provinsi dan Tim Penilai Kabupaten/Kota disampaikan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan. 3) Masa Jabatan Tim Penilai (1) Masa jabatan anggota Tim Penilai Pusat, Tim Penilai Unit Kerja, Tim Penilai Provinsi dan Tim Penilai Kabupaten/Kota adalah 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk masa jabatan berikutnya; (2) Apabila masa jabatan pertama habis, dapat diperpanjang 1 (satu) kali masa jabatan; dan (3) Anggota Tim Penilai yang telah menjabat dalam 2 (dua) kali masa jabatan, dapat diangkat kembali setelah melampaui tenggang waktu 1 (satu) masa jabatan. 4) Penggantian Anggota Tim Penilai (1) Dalam hal terdapat anggota Tim Penilai yang pensiun atau berhalangan paling singkat 6 (enam) bulan, maka Ketua Tim Penilai mengusulkan penggantian anggota Tim Penilai secara definitif sesuai dengan masa kerja yang tersisa kepada pejabat yang berwenang menetapkan Tim Penilai; dan (2) Dalam hal terdapat anggota Tim Penilai yang turut dinilai, yang bersangkutan tidak boleh ikut melakukan penilaian dan apabila diperlukan Ketua Tim Penilai dapat mengangkat anggota Tim Penilai Pengganti. 5) Pejabat Yang Mengangkat dan Memberhentikan Tim Penilai (1) Menteri Kelautan dan Perikanan untuk Tim Penilai Pusat dan Tim Penilai Unit Kerja; (2) Sekretaris Daerah Provinsi untuk Tim Penilai Provinsi; dan; (3) Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota untuk Tim Penilai Kabupaten/Kota. 6) Untuk membantu Tim Penilai dalam melaksanakan tugasnya dibentuk sekretariat Tim Penilai. Sekretariat Tim penilai dipimpin oleh seorang Ketua yang secara fungsional bertanggung jawab di bidang Kepegawaian untuk :
  • 69. 69 (1) Sekretariat Tim Penilai Pusat dan Sekretariat Tim Penilai Unit Kerja dibentuk dengan keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan (2) Sekretariat Tim Penilai Provinsi dibentuk dengan keputusan Sekretaris Daerah Provinsi; dan (3) Sekretariat Tim Penilai Kabupaten/Kota dibentuk dengan keputusan Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota 3). Anggaran Tim Penilai Anggaran yang diperlukan untuk kegiatan tim penilai masing-masing adalah: a) Tim Penilai Pusat atau Tim Penilai Unit Kerja dibebankan kepada anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan; b) Tim Penilai Provinsi dibebankan kepada anggaran pemerintah Provinsi; dan c) Tim Penilai Kabupaten/Kota dibebankan kepada anggaran pemerintah Kabupaten/Kota. C. PENETAPAN ANGKA KREDIT 1. Pengertian PAK Penetapan Angka Kredit yang selanjutnya disingkat PAK adalah blanko yang berisi keterangan perorangan Pengawas Perikanan dan satuan nilai dari hasil penilaian butir kegiatan dan atau akumulasi nilai-nilai butir kegiatan yang telah dicapai oleh Pengawas Perikanan yang telah ditetapkan oleh Pejabat Penetap Angka Kredit. 2. Pengisian PAK Pengisian PAK dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Nomor diisi sesuai Kode Penomoran PAK di Instansi Penilai; b. Instansi diisi Nama Instansi Pengusul; c. Masa Penilaian diisi sesuai masa penilaian yang ada pada DUPAK; d. Keterangan Perorangan diisi data Pengawas Perikanan yang dinilai; e. PAK kolom LAMA diisi sesuai Nilai PAK terakhir; f. PAK kolom BARU diisi sesuai Hasil Penilaian DUPAK; g. PAK kolom JUMLAH diisi hasil penjumlahan nilai dalam kolom LAMA dan kolom BARU; h. Khusus kolom rekomendasi, hanya diisi jika yang dinilai telah memenuhi syarat untuk kenaikan jabatan/pangkat yang lebih tinggi. Apabila tidak memenuhi syarat, maka diterbitkan PAK SEMENTARA yang ditanda tangani oleh Ketua Tim Penilai; i. Formulir PAK SEMENTARA dibuat seperti formulir PENETAPAN ANGKA KREDIT hanya judulnya diganti menjadi PAK SEMENTARA dengan nomor sesuai nomor administrasi Tim Penilai;
  • 70. 70 j. PAK SEMENTARA diberlakukan sebagai PAK untuk memudahkan penilaian selanjutnya dalam rangka melengkapi angka kredit yang dipersyaratkan; k. Setiap PAK yang diterbitkan oleh masing-masing instansi harus ditembuskan kepada Instansi Pembina. 3. Pejabat yang berwenang menetapkan PAK a. Menteri Kelautan dan Perikanan atau Pejabat eselon I yang ditunjuk sesuai dengan bidang tugas pengawasan penangkapan ikan, pembudidayaan ikan dan mutu hasil perikanan bagi Pengawas Perikanan Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b sampai dengan Pengawas Perikanan Utama pangkat Pembina Utama golongan ruang IV/e di lingkungan Kementerian dan Daerah Propinsi, Kabupaten/Kota.. b. Pejabat eselon II yang membidangi Kepegawaian pada Kementerian Kelautan dan Perikanan, bagi Pengawas Perikanan Pelaksana sampai dengan Pengawas Perikanan Penyelia, dan Pengawas Perikanan Pertama sampai dengan Pengawas Perikanan Madya pangkat Pembina golongan ruang IV/a di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan. c. Sekretaris Daerah Propinsi bagi Pengawas Perikanan Pelaksana sampai dengan Pengawas Perikanan Penyelia, dan Pengawas Perikanan Pertama sampai dengan Pengawas Perikanan Madya pangkat Pembina golongan ruang IV/a di lingkungan Propinsi; d. Sekretaris Kabupaten/Kota bagi Pengawas Perikanan Pelaksana sampai dengan Pengawas Perikanan Penyelia, dan bagi Pengawas Perikanan Pertama sampai dengan Pengawas Perikanan Madya pangkat Pembina golongan ruang IV/a di lingkungan Kabupaten/Kota.
  • 71. 71 BAB V PENGANGKATAN DALAM JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS PERIKANAN A. PENGANGKATAN PERTAMA KALI 1. Pejabat yang berwenang Pejabat yang berwenang mengangkat dalam jabatan Pengawas Perikanan adalah pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 2. Persyaratan Pegawai Negeri Sipil yang diangkat untuk pertama kali dalam jabatan Pengawas Perikanan harus memenuhi syarat sebagai berikut: a. Pengawas Perikanan Terampil 1) Berijazah paling rendah Sekolah Usaha Perikanan Menengan (SUPM) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di bidang kelautan dan perikanan sesuai dengan kualifikasi yang diperlukan berdasarkan analisis jabatan dan ditetapkan oleh Instansi Pembina; 2) Pangkat paling rendah Pengatur Muda Tingkat I, golongan ruang II/b; 3) Setiap unsur penilaian prestasi kerja dan pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) paling rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir; dan 4) Ditugaskan dalam kegiatan pengawasan teknis, pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan/penangkapan ikan/pembudidayaan ikan (disesuaikan dengan bidangnya); 5) Memenuhi angka kredit kumulatif minimal yang ditentukan sebagaimana Lampiran III Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1 Tahun 2011 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan dan Angka Kreditnya sesuai jenjang jabatan yang akan didudukinya yang berasal dari pendidikan dan/atau ditambah angka kredit dari kegiatan unsur utama lainnya; 6) Penghitungan angka kredit untuk pengangkatan pertama kali dalam Pengawas Perikanan Terampil untuk calon pejabat fungsional Pengawas Perikanan Bidang Mutu Keamanan Hasil Perikanan berijazah SUPM/SMK di bidang kelautan dan perikanan ditetapkan sebesar 40 (empat puluh) pada unsure utama terdiri atas pendidikan formal dan tugas pokok sebagai berikut: Contoh 1: Muhammad Khoiri berpendidikan SUPM, bertugas di Pelabuhan Perikanan Samudra Pekalongan sejak 1 Maret 2010 dalam status Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk mengisi lowongan formasi Pengawas Perikanan Bidang
  • 72. 72 Mutu Hasil Perikanan T.M.T. 1 Maret 2010 dan ditugaskan di bagian pengawasan teknis, pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan. Terhitung mulai tanggal 1 Maret 2011 yang bersangkutan diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan pangkat Pengatur Muda, golongan ruang II/a. Yang bersangkutan terhitung mulai tanggal 1 April 2014 mendapat kenaikan pangkat Pengatur Muda Tingkat I, golongan ruang II/b, maka yang bersangkutan dapat diangkat pertama kali kedalam jabatan fungsional Pengawas Perikanan secara otomatis dengan angka kredit yang ditetapkan pejabat yang berwenang sebesar 40 pada unsur utama yang terdiri atas angka kredit pendidikan ijazah SUPM sebesar 25, dan angka kredit tugas pengawasan sebesar 15. Contoh 2: Penghitungan angka kredit untuk pengangkatan pertama kali dalam Pengawas Perikanan Terampil untuk calon pejabat fungsional Pengawas Perikanan berijazah DIII di bidang perikanan atau bidang lain sesuai dengan kualifikasi yang diperlukan berdasarkan analisis jabatan dan ditetapkan oleh Instansi Pembina sebagai berikut: Achmad Gunadi berpendidikan DIII di bidang perikanan, bertugas di Balai Besar P2HP sejak 1 Maret 2010 dalam status Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk mengisi lowongan formasi Pengawas Perikanan Bidang Mutu Keamanan Hasil Perikanan. T.M.T. 1 Maret 2010 dan ditugaskan di bagian teknis pengawasan, pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan. Terhitung mulai tanggal 1 Maret 2011 yang bersangkutan diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan pangkat Pengatur, golongan ruang II/c. Yang bersangkutan mengajukan Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK) ke Tim Penilai dengan angka kredit yang diperoleh dari unsur pendidikan (ijazah DIII) saja, maka yang bersangkutan akan diangkat kedalam jenjang jabatan Pengawas Perikanan Terampil Pelaksana dengan angka kredit yang ditetapkan pejabat yang berwenang sebesar nilai angka kredit dari ijazah DIII yaitu 60 dan prajabatan 1,5. b. Pengawas Perikanan Ahli 1) Berijazah paling rendah Sarjana Strata Satu (S1) atau Diploma IV bidang perikanan, sarjana biologi, sarjana kimia atau bidang lain sesuai dengan kualifikasi yang diperlukan berdasarkan analisis jabatan dan ditetapkan oleh Instansi Pembina; 2) Pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang III/a; 3) Setiap unsur penilaian prestasi kerja dan pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) paling rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir; dan 4) Ditugaskan dalam kegiatan pengawasan teknis, pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan/penangkapan ikan/pembudidayaan ikan (disesuaikan dengan bidangnya);
  • 73. 73 5) Memenuhi angka kredit kumulatif minimal yang ditentukan sebagaimana Lampiran IV Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1 Tahun 2011 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan dan Angka Kreditnya sesuai jenjang jabatan yang akan didudukinya yang berasal dari pendidikan dan/atau ditambah angka kredit dari kegiatan unsur utama lainnya; Contoh 3: Penghitungan angka kredit untuk pengangkatan pertama kali dalam Pengawas Perikanan Pertama sebagai berikut: Awlia Pratama, S.St.Pi. berpendidikan DIV di bidang perikanan, bertugas di Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas I Medan I sejak 1 Maret 2010 dalam status Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk mengisi lowongan formasi Pengawas Perikanan Bidang Mutu Hasil Perikanan Terhitung mulai tanggal 1 Maret 2010 dan ditugaskan dibidang teknis pengawasan, pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan. Terhitung mulai tanggal 1 April 2011 yang bersangkutan diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a. Yang bersangkutan terhitung mulai tanggal 1 April 2011 mengajukan Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK) ke Tim Penilai dengan angka kredit 100 yang diperoleh dari unsur pendidikan (ijazah S1) saja. Apabila yang bersangkutan akan menambahkan angka kredit dari prestasi yang diperoleh dari kegiatan pengawasan perikanan di bidang mutu hasil perikanan semenjak menduduki Calon Pegawai Negeri Sipil yaitu selama 1 tahun (2 Maret 2010 sampai dengan 1 April 2011), maka yang bersangkutan harus mengajukan DUPAK ke Tim Penilai. Jenjang jabatan yang bersangkutan akan ditentukan berdasarkan angka kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit. 6) Uji kompetensi berlaku paling lambat 2015; 7) Mengikuti dan lulus diklat fungsional Pengawas Perikanan sesuai kualifikasi yang ditetapkan instansi pembina paling lambat 3 (tiga) tahun setelah pengangkatan bagi yang berlatar pendidikan non perikanan; 8) Pengangkatan pertama Pegawai Negeri Sipil yang berstatus Calon Pejabat Fungsional Pengawas Perikanan diberikan batas waktu paling lama 3 (tiga) tahun sejak menduduki Calon Pegawai Negeri Sipil, kecuali bagi yang melaksanakan tugas belajar.