SlideShare a Scribd company logo
1 of 181
TATA LAKSANA IMPOR
PENDAHULUAN
Dasar Hukum
 PMK 228/PMK.04/2016 tentang Pengeluaran Barang Impor untuk
Dipakai.
 Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai nomor Per-16/BC.2016
tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengeluaran Barang Impor untuk
Dipakai
Tugas & Fungsi
Instansi kepabeanan dan cukai
Pada umumnya, fungsi utama kegiatan kepabeanan adalah memungut bea masuk,
(termasuk bea keluar, dan pajak) dan mengamankan kebijaksanaan Pemerintah di
bidang perdagangan internasional serta melaksanakan fungsi penegakan hukum dalam
mencegah pemasukan atau pengeluaran barang larangan atau yang dibatasi oleh batas-
batas suatu negara.*)
Cukai merupakan pajak negara yang dibebankan kepada pemakai dan bersifat selektif
serta perluasannya berdasarkan sifat dan karakteristik objek cukai.
Pada perkembangannya, cukai tidak hanya semata-mata sebagai piranti untuk
menghimpun penerimaan negara terhadap masyarakat di bidang kesehatan, ketertiban
dan keamanan.
*) dikutip dari Penjelasan Menteri Keuangan Mewakili Pemerintah Mengenai RUU
tentang Penanaman Modal, RUU tentang Kepabeanan dan RUU tentang Cukai tanggal
29 Maret 1995
Batas Wilayah
Idealnya Bea dan Cukai menjaga disepanjang garis perbatasan, namun hal itu tidaklah realistis
wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat, perairan dan ruang udara di
atasnya, serta tempat-tempat tertentu di Zona Ekonomi Eksklusif dan landas kontinen
yang di dalamnya berlaku undang-undang ini
ZEE
wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat, perairan dan ruang udara di
atasnya, serta tempat-tempat tertentu di Zona Ekonomi Eksklusif dan landas kontinen
yang di dalamnya berlaku undang-undang ini
RIG
RIG
Daerah Pabean
Tempat tertentu
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
CUSTOMS
Trade Facilitator
Industrial Assistance
Revenue Collector
Community Protector
customs service customs control
Risk Management
Fungsi Implementasi DJBC
1. Skema kewajiban pelaku usaha
 antara lain: melakukan pemenuhan/pembayaran hak keuangan negara,
melakukan registrasi, menyampaikan pemberitahuan pabean dan cukai,
dll
2. Skema hak pelaku usaha
 antara lain : kemudahan berusaha di bidang kepabeanan dan cukai, serta
hak mendapatkan kelancaran arus barang dan dokumen termasuk hak
membela diri akibat pelaksanaan kewenangan aparat Bea dan Cukai
3. Skema kewenangan aparat Bea dan Cukai
 untuk mengamankan hak keuangan negara, terwujudnya tujuan
pembentukan UU kepabeanan dan Cukai serta menjamin dipatuhinya
ketentuan di bidang kepabeanan dan cukai.
4. Skema kewajiban aparat Bea dan Cukai
→ antara lain : mempermudah pelayanan dan memungut hak keuangan
negara (bea masuk, bea keluar dan pajak)
Arrival at Port Limit Docking- Unloading Berthing-Stacking in CY Customs Clearance Container Handling
 Handover
Gate-Out System Warehouse/ Bonded/
CFS/ Factory Storage
• Shipping Line
• Port Authority
• CIQ+S
• Forwader/ Agent
• Terminal Operator
• Terminal Operator
• Shipping Line
• Prsh.Bongkar Muat
• Trucking
• Forwader
• Terminal Operator
• Shipping Line
• PBM / TKBM
• Forwader
• Importer/ Exp.(Info)
• Customs
• Importer/ Exporter
• Cust.Broker (PPJK)
• Terminal Operator
• Bank + OGA
• Terminal Operator
• Importer/ Exporter
• Customs Br(PPJK)
• Trucking
• Security
• Importer/Exp/PPJK
• Customs
• Terminal Operator
• Trucking
• Security
• Customs (if Bonded)
• Bonded W/H Co.
• Importer/ Exporter
• Customs Br.(PPJK)
• Renc. Kedatangan Sar.
Peng (RKSP/ PKK)
• Schedule of Arr.(Estim.)
• Penyiapan Inward Man.
• Penyiapan Dok2 lain
• Ijin dr Port Author.
• Dok.Kepanduan
• Dok.Renc.Tambat
• PPKB (Pelindo)
• Penyrhn Inward Man
• Dok.Inward Man di BC
• Dok. PPKB di Pelindo
• Daftar Bongkar di BC+TO
• Stowage Plan
• B/L  Consignee/ Imp.
• PIB di BC
• SSPCP di Bank
• B/L, Inv, P/L  PIB
• Dok.Ijin/Rekom.dr OGA
 PIB (Anal.Point)
• Del.Order (ex B/L)
• SPPB (ex PIB)
• Dok. SP2
• Del.Order (ex B/L)
• SPPB (ex PIB)
• Dok. SP2
• SPPB (ex PIB)
• Dok.BC2.3 (Bonded)
• Dok.lain (Importer)
Flow of Goods :
Flow of Documents :
• Dep.Perdagangan
• Dep.Perindustrian
• Dep.Pertanian
• Dep.Kesehatan
• Dep Kehutanan
• Dep Pertahanan
• Dep Kelautan Perik.
• Dep Perhubungan
• Dep ESDM
• Deplu/ Depdagri
• DepKominfo
• DepDikNas
• Badan POM
• Badan Karant.Pertan.
• Bapeten (Ten.Nuklir)
• BSN (Standarisasi)
• BIN/ BAIS
• BRR* (Aceh)
• Kejaksaan Agung
• Mabes TNI
• Mabes Polri
• Bank Indonesia
• SetKab/ SetNeg
• Pemerintah Daerah
• Kem.Neg.Lingk.Hidup
• Kem.Neg.Ristek
• Kem.Neg.Pemuda OR
• Lembaga Pem.lainnya
• Lembaga Non Pemrth*
• Other Customs Adm.*
IMPORT CARGO CLEARANCE FLOW
(Goods & Documents)
O G A
PENGELUARAN
PEMERIKSAAN
PENIMBUNAN
PEMBERITAHUAN
IMPOR
PEMBONGKARAN
PENGANGKUTAN
ALUR BARANG IMPOR
9
Pemberitahuan Pabean
Dalam Rangka
Pengangkutan
Pemberitahuan Pabean
Dalam Rangka Impor Barang
Pemberitahuan Pabean
Dalam Rangka Ekspor
Barang
Pemberitahuan Pabean Dalam
Rangka Pemasukan Barang
Dari TLDP ke Tempat Yg Berada
Di Bawah Pengawasan DJBC
Pemberitahuan Pabean
Dalam Rangka
Pengangkutan dan/ atau
Pengiriman Barang
Tertentu
10
PEMBERITAHUAN
PABEAN
PMK 155/PMK.04/2008
Kelompok Dokumen PP PerDirjen BC Declarant Kode PP Uraian Jenis Dok. PP
Pemberitahuan Pabean Dalam
Rangka Pengangkutan
P-21/BC/2009 Pengangkut BC 1.0 RKSP / JKSP
BC 1.1 Inward / Outward Manifest
BC 1.2 PP Dari Kaw.Pab.utk Diangkut Ke TPS di Kaw.Pab. Lainnya
BC 1.3 PP Brg Asal DP dr Satu Tempat Ke Tempat Lain Melalui LDP
Pemberitahuan Pabean Dalam
Rangka Impor Barang
P-20/BC/2016 Importir/ PPJK BC 2.0 Pemberitahuan Impor Barang (PIB)
BC 2.1 Pemberitahuan Impor Barang Khusus (PIBK)
BC 2.2 Pemb. Barang Pribadi Penumpang dan Awak S/P(CD)
BC 2.3 Pemberitahuan Impor Barang untuk Ditimbun di TPB
BC 2.4 Pemb.Penyelesaian Barang asal Impor yang Mendapat KITE
BC 2.5 Pemberitahuan Impor Barang dari Tempat Penimbunan Berikat
BC 2.6.1 Pemb.Pengeluaran Barang dari TPB Dengan Jaminan
BC 2.6.2 Pemb.Pemasukan Kembali Barang dari TPB dengan Jaminan
BC 2.7 Pemb.Pengel.Barang untuk Diangkut dari TPB ke TPB lainnya
Per-03/2016 BC 2.8 Pem. Impor Barang dari Pusat Logistik Berikat
Pemb. Pabean Dalam Rangka
Ekspor Barang
P-34/BC/2016 Eksportir/ PPJK BC 3.0 Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)
-- Pemberitahuan Pembawaan Uang Tunai ke LDP (dari BI)
PP dlm rgk Pemasukan Barang
Dari TLDP ke Tempat di P’was
DJBC
P-23/BC/2009 Orang yg me-
masukkan brg
BC 4.0 Pemb.Pemasukan Brg Asal TLDDP Ke TPB
BC 4.1 Pemb.Pengeluaran Kembali Brg Asal TLDDP Dari TPB
Dokumen Pemberitahuan Pabean &
Kodifikasi-nya
CATATAN: Masih ada Dok.Pemb.Pabean yang belum tercakup dalam PMK 226/PMK.04/2016:
1. Dok.Pemb.Pabean utk Pengangkutan “Barang Tertentu”
2. PPKP  Dok.Pemb.Pabean utk Kantor Pos Lalu Bea
2. PP FTZ-01 s/d PP FTZ-03  Dok.Pemb.Pabean utk KPBPB (FTZ)
11
PENGELUARAN BARANG IMPOR
DARI KAWASAN PABEAN
Kawasan Pabean
diimpor untuk dipakai
ditimbun di TPB
ke TPS di Kawasan Pabean lain
diangkut terus
diangkut lanjut
diimpor sementara
12
Dire-ekspor
KEDATANGAN SARANA PENGANGKUT,
PEMBONGKARAN DAN PENIMBUNAN
14
 KMK NO 453/KMK.04/2002 - TATALAKSANA KEPABEANAN DI BIDANG IMPOR YO KMK NO 112/KMK.04/2003
 PMK-39/PMK.04/2006 - TATA LAKSANA PENYERAHAN PEMBERITAHUAN RKSP, MANIFES KEDATANGAN DAN
MANIFES KEBERANGKATAN YO PMK-39/PMK.04/2006
 PMK-88/PMK.04/2007- PEMBONGKARAN DAN PENIMBUNAN BARANG IMPOR
 PMK-90/PMK.04/2007 - PENGELUARAN BARANG IMPOR EKSPOR DARI KAWASAN PABEAN UNTUK DIANGKUT
TERUS ATAU DIANGKUT LANJUT DAN DARI KAWASAN PABEAN UNTUK DIANGKUT KE TPS DI KAWASAN
PABEAN LAINNYA
 KEP-07/BC/2003 - JUKLAK TATALAKSANA KEPABEANAN DI BIDANG IMPOR YO P-06/BC/2007
 P-21/BC/2009 - PEMBERITAHUAN PABEAN PENGANGKUTAN BARANG
JENIS-JENIS PEMBERITAHUAN PABEAN PENGANGKUTAN
No Kode Dok. Nama Dokumen
1 BC 1.0 Rencana Kedatangan Sarana Pengangkut (RKSP) /
Jadwal Kedatangan Sarana Pengangkut (JKSP)
2 BC 1.1 Inward/ Outward Manifest
3 BC 1.2 Pemberitahuan Pengeluaran Barang Impor Dari Kawasan Pabean
Untuk Diangkut Ke Tempat Penimbunan Sementara Di Kawasan
Pabean Lainnya
4 BC 1.3 Pemberitahuan Pengangkutan Barang Asal Daerah Pabean Dari Satu
Tempat Ke Tempat Lain Melalui Luar Daerah Pabean
15
PEMBERITAHUAN RKSP
• Barang Impor
• Barang Ekspor
• Barang asal DP ke tempat
lain dalam DP melalui luar DP
Memberitahukan
RKSP
WAJIB
kecuali
SP darat
PENGANGKUT
sarana
pengangkutnya
LUAR DERAH
PABEAN
DALAM DERAH
PABEAN yg
mengangkut
kedatangan
sarana
pegangkut
sebelum
Akan
datang
dari
Saat lego jangkar
Saat mendarat di
landasan bandar
udara
Kantor Pabean tujuan
16
Singapore
Memuat/tidak memuat barang impor
Tg.Priok
Tg.Perak
Australia
Tg. Emas
Memuat BI eks A/L dari Tg Priok
tujuan Ke Tg.Emas
Memuat BE dari Tg.Emas
Tujuan ke Australia, bongkar Tg
Perak utk dimuat kapal D
Kapal A
Kapal B Kapal C
Kapal D
Kapal A International Liner, datang dari Singapore memuat
maupun tidak memuat barang2 impor/ekspor/barang BC
1.3
Kapal B National Liner, memuat brg impor eks A/L dari Tg Priok
ke Tg Emas
Kapal C National Liner, memuat brg ekspor tujuan Australia dari
Tg Emas dibongkar di Tg Perak untuk di A/L ke Australia
dengan Kapal D
Wajib
menyerahkan
RKSP / JKSP
17
BC 1.0
Form
RKSP
RENCANA KEDATANGAN SARANA PENGANGKUT
( RKSP )
No. / Tgl. BC 1.0 : 011988/21-02-2006
Nama Kapal : ACX SAKURA. MV*
No./Tgl. Voy/Flight : 54 S/21-02-2006
Bendera : SINGAPORE
Nahkoda : YUDHIE
Callsign : ACSA
Gross Ton : 861900 ton
Draft Depan : 68.6 meter
Draft Belakang : 86.6 meter
Panjang Kapal : 19303 meter
Tgl./Jam Rencana Kedatangan : 22-02-2006 04:00
Tgl./Jam Rencana Keberangkatan : 23-02-2006 07:00
Agen Pelayaran : PT. NYK LINE INDONESIA
Alamat : GED. WISMA NUSANTARA LT.5
NPWP : 010709442056
Pelabuhan Asal : SINGAPORE
Pelabuhan Singgah Terakhir : -
Pelabuhan Tujuan (Bongkar) : TANJUNG PRIOK
Pelabuhan Tujuan Berikutnya : SINGAPORE
Contoh Print-Out Dokumen
Rencana Kedatangan Sarana Pengangkut (RKSP)
19
TATAKERJA PENYERAHAN DAN PENATAUSAHAAN RKSP/
JKSP SECARA ELEKTRONIK MELALUI SISTEM PDE
Pengangkut
Pejabat yang
mengelola manifes
Petugas yang memantau
pembongkaran / penimbunan
barang
Petugas pemeriksa SP
• Data RKSP / JKSP
• Data Pemberitahuan
perubahan
• Respon no & tgl BC 1.0
• Respon bukti penerimaan
perubahan RKSP / JKSP
BCL 1.1
Surat perintah
pemeriksaan & Print
out BC 1.0
Print out BC 1.0
BCL 1.2
Pejabat yang
melakukan
pengawasan
BCL 1.1
Sistem Aplikasi
Komputer
• Meneliti data /
perubahan RKSP / JKSP
• Mencetak BC 1.0
BC 1.0
Analisa profil
SP
1
2
3
4 4
4
5
5
 KMK-453/2002
 PMK-88/2007
 KEP-07/BC/2003
PEMBERITAHUAN MANIFES
* Manifes adalah daftar barang niaga yang dimuat
dalam sarana pengangkut.
PENGANGKUT
W
A
J
I
B
Masuk daerah pabean
21
KEWAJIBAN MENYERAHKAN PEMBERITAHUAN
PABEAN, DIKECUALIKAN BAGI PENGANGKUT
YANG TIDAK MELAKUKAN PEMBONGKARAN
BARANG DAN BERLABUH MAKSIMAL 24 JAM
DARURAT
DAPAT MEMBONGKAR
BARANG
DJBC
MELAPORKAN KE KANTOR PABEAN
TERDEKAT PADA KESEMPATAN PERTAMA
MENYERAHKAN PEMBERITAHUAN PABEAN MAKS 72 JAM
SESUDAH PEMBONGKARAN
WAJIB
PENGANGKUT
22
Ukuran kertas yang digunakan:
A4, letter, legal, atau folio.
Satu rangkap untuk kantor pabean
Dapat Menggunakan Bahasa Inggris
BC 1.1
BC 1.1
Inward Manifest
Outward Manifest
daftar muatan barang niaga yang diangkut
oleh Sarana Pengangkut melalui laut,
udara, dan darat pada saat memasuki
Kawasan Pabean
daftar muatan barang niaga yang diangkut
oleh Sarana Pengangkut melalui laut,
udara, dan darat pada saat meninggalkan
Kawasan Pabean
 Menggunakan Format dan elemen
data yang sudah ada/ sudah
berlaku saat ini.
 Selama ini hanya diatur elemen
datanya saja.
23
BC 1.1
Untuk Pengangkut Darat, pemberitahu dapat menentukan sendiri
bentuk formulir BC 1.1 sepanjang elemen data memuat sekurang-
kurangnya:
1. nomor tanda kendaraan (car registration number);
2. nama pengangkut (perseorangan/perusahaan);
3. tempat/negara asal barang;
4. tempat tujuan;
5. tanggal kedatangan;
6. nomor urut;
7. nama dan alamat pengirim (supplier);
8. nama dan alamat penerima barang;
9. jumlah dan jenis kemasan/petikemas;
10.uraian barang;
11.berat kotor (brutto) dan/atau ukuran/volume barang;
12.keterangan;
13.nama jelas pengangkut.
24
BC 1.1 Angka 1,2, dan 3 diisi:
-Nama Pengangkut
-NPWP Pengangkut
-Alamat Pengangkut
Kelompok :
Barang Impor atau
ekspor (sesuai P10 jo
terakhir P19 th 2006)
Diisi BC
Pelabuhan Asal-Bongkar:
Pelabuhan asal di LDP dan
pel. Bongkar di DP
Contoh : Singapore – Tj Priok
Pelabuhan Muat- Akhir:
Pelabuhan muat sebelumnya
dan pel. akhir di DP
Contoh : Tj Emas – Tj Priok
Tgl, jam tiba/berangkat:
-inward manifest = diisi tgl & jam tiba
- outward manifest = diisi tgl & jam
berangkat
Uraian Barang Bruto/volume:
-min 4 digit HS
Diisi pelabuhan asal,
pelabuhan transit terakhir,
pelabuhan bongkar, dan
pelabuhan akhir
25
PENGELOMPOKAN POS-POS :
Kelompok Barang Impor yang akan dibongkar / kewajiban pabeannya
akan diselesaikan di Kantor Pabean setempat (BI-LDP)
Detail
Kelompok Barang Impor yang akan di-Angkut Lanjut (BI-AL) Detail
Kelompok Barang Impor yang akan di-Angkut Terus (BI-AT) Detail
Uraian barang dalam Inward Manifest harus dapat diklasifikasikan ke dalam 4 digit
pos tarif BTBMI.
Apabila lebih dari 5 (lima) jenis barang, dicantumkan uraian 5 (lima) jenis barang
yang paling besar nilainya.
Kelompok Barang Ekspor yang akan dibongkar di Kantor Pabean
setempat untuk kemudian di-Angkut Lanjut (BE-AL)
Detail
Kelompok Barang Ekspor yang akan diangkut terus (BE-AT) Detail
KELOMPOK URAIAN
Kelompok Barang Asal Daerah Pabean yang diangkut dari satu
Kawasan Pabean ke Kawasan Pabean lainnya melalui luar Daerah
Pabean (BC1.3)
26
PENGELOMPOKAN POS-POS :
Kelompok Barang Ekspor yang dimuat di Kantor Pabean
setempat (BE-DDP + BE-AL)
Detail
Kelompok Barang Ekspor yang akan di-Angkut Terus (BE-AT) Detail
Uraian barang dalam Outward Manifest harus dapat diklasifikasikan ke dalam 4
digit pos tarif BTBMI.
Apabila lebih dari 5 (lima) jenis barang, dicantumkan uraian 5 (lima) jenis barang
yang paling besar nilainya.
Kelompok Barang Impor yang di-Angkut Lanjut Detail
Kelompok Barang Impor yang di-Angkut Terus Detail
KELOMPOK URAIAN
Kelompok Barang Asal Daerah Pabean yang diangkut dari satu
Kawasan Pabean ke Kawasan Pabean lainnya melalui luar
Daerah Pabean (BC1.3)
27
CONTOH PENGAJUAN RKSP/INWARD MANIFEST
Singapore  Mengangkut barang impor tujuan :
- Tg. Priok
- Tg. Perak
- Philipina
- Australia
 Brg BC 1.3 Asal Tg. Perak tuj Tg.
Priok
Tg.Priok Tg.Perak
Australia
Sebelum kedatangan
RKSP  SP yg datang dari LDP
Saat kedatangan
Inward Manifes, dgn pengelompokan :
- BI-LDP :
Utk Brg Impor Tujuan Tg.Priok
- BI-AT :
Utk Brg impor tujuan Tg.Perak,
Philipina & Australia
- BC 1.3:
Utk Brg BC 1.3 asal Tg. Perak tuj. Tg. Priok
Sebelum kedatangan
RKSP  SP yg datang dari LDP
Saat kedatangan
Inward manifest :
• BI-LDP :
Utk Brg Impor Tujuan Tg.Perak
• BI-AT :
Utk Brg Impor tujuan Philipina & Australia
• BE-AL :
Utk brg ekspor yg bongkar tg. Perak utk
di AL tujuan Philipina
• BE-AT :
Utk Brg Ekspor yg muat di Tg.Priok tuj
Mengangkut brg imp + brg eksp.
Mengangkut barang impor
tujuan Australia
• Muat barang impor ex AL Tujuan Tg.
Perak
• Muat brg eksp. Tujuan Australia &
Philippina
Bongkar BE/BI Tujuan Philippina utk di AL
28
CONTOH PENGAJUAN OUTWARD MANIFEST :
Singapore
Mengangkut barang impor
- Tg. Priok
- Tg. Perak
- Philipina
- Australia
Tg.Priok
Tg.Perak
Australia
Sebelum kedatangan
RKSP  SP yg datang dari LDP
Saat keberangkatan
Outward Manifes, dgn pengelompokan :
- BE-DDP :
Utk Brg Ekspor (Lokal/eks AL) Tujuan
Australia
- BI-AT :
Utk Brg impor tujuan Tg.Perak,
Philipina & Australia
Sebelum kedatangan
RKSP  SP yg datang dari LDP
Saat keberangkatan
Outward manifest :
• BE-DDP: Utk brg ekspor tuj. Aust. Muat di
tg. Perak
• BE-AT: Utk Brg Ekspor Tuj. Austr.
• BI-AL: Utk brg impor AL muat Tg Perak Tuj.
Aust.
• BI-AT : Utk Brg Impor tuj. Phil.& Austr.
• BC 1.3 : utk brg BC 1.3 muat Tg. Perak
Mengangkut barang impor
tujuan Australia
- Muat brg eksp. (Lokal) Tujuan
Australia
- Muat brg eksp. (eks A/L) Tujuan
Australia
Muat brg BC 1.3 tuj. Tg. Priok
Muat brg ekspor tuj. Australia
Muat brg impor eks AL tuj. Aust.
29
Contoh Print-Out Dokumen
Cargo Manifest (Inward Manifest)
30
TATAKERJA PENYERAHAN DAN PENATAUSAHAAN INWARD
MANIFEST MELALUI PDE
Pengangkut
Pejabat yang
mengelola
manifes
Inward manifest
Respons bukti
penerimaan (no & tgl
BC1.1)
Importir
Pemberitahuan
no pos IM
Sistem
aplikasi
komputer
Menutup pos BC 1.1 dg
dokumen penyelesaian
• Mencocokkan IM dgn BCL 1.2, daftar
bongkar & daftar timbun
• Menghitung BM, Cukai, PDRI dan SA jk
kedptan kurang/lebih bongkar
• Meneliti pos BC 1.1 melebihi jk wkt utk
dinyatakan sbg brg tdk dikuasai
Inward Manifest
Pengusaha TPS
Lap timbun
(maks 24 jam)
Petugas yg
mengawasi
pembongkaran
BCL 1.2
Pejabat yg
mengelola
penagihan
BCF 1.6
Pejabat yg
mengelola TPP
BCF 1.5 +
barangnya
Pejabat yg
melakukan
pengawasan
• Inward Manifest
• Pembrth brg BCF
1.5 tdk ditemukan
1
2
3
6 6
3
6
Lap bongkar
(maks 24 jam)
4
5
 KMK-453/2002
 PMK-88/2007
 KEP-07/BC/2003
Pengangkut yang sarana pengangkutnya datang
dr LDP, bila tidak mengangkut barang
Pemberitahuan
Nihil
Untuk sarana pengangkut yang diimpor untuk dipakai,
Pengangkut wajib mencantumkan sarana pengangkut
tersebut dalam Inward Manifest
Penyerahan Inward Manifest :
 melalui sistem PDE
 melalui Penyimpan Data
Elektronik
 Secara manual
32
Inward Manifest yang telah diterima dan
mendapat nomor pendaftaran di Kantor
Pabean berlaku sebagai persetujuan
pembongkaran barang.
Kepala Kantor Pabean atau pejabat yang ditunjuknya dapat
menangguhkan atau membatalkan persetujuan dalam hal
terdapat larangan pemasukan barang impor dari instansi
teknis.
33
Pengangkut/pihak lain
Perbaikan BC.1.1
terdapat kesalahan mengenai nomor, merek, ukuran dan
jenis kemasan dan/atau petikemas
terdapat kesalahan mengenai jumlah kemasan dan/atau
petikemas serta jumlah barang curah
terdapat kesalahan nama consignee dan/atau notify
party pd Manifes
terdapat kesalahan data lainnya atau perubahan pos
manifes
Penggabungan beberapa pos menjadi satu pos, syarat: :
1) pos BC 1.1 yang akan digabungkan berasal dari BC 1.1 yang sama;
2) nama dan alamat shipper/supplier, consignee, notify address/notify party, dan
pelabuhan pemuatan hrs sama untuk masing2 pos yang akan digabung;
3) telah diterbitkan revisi Bill of Lading/Airway Bill;
34
Pengangkut juga
menyerahkan
a. Daftar penumpang dan/atau awak sarana pengangkut;
b. Daftar bekal sarana pengangkut;
c. Daftar perlengkapan/ inventaris sarana pengangkut;
d. Stowage Plan atau Bay Plan untuk SP melalui laut;
e. Daftar senjata api dan amunisi; dan
f. Daftar obat, termasuk narkotika untuk pengobatan.
paling lambat pada saat kedatangan sarana pengangkut,
dlm bhs Indonesia atau Inggris secara elektronik atau manual
kepada Pejabat di Kantor Pabean
35
Paling lama 24 jam setelah selesai
pembongkaran, Pengangkut wajib
menyampaikan daftar kemasan atau peti
kemas atau jumlah barang curah yang telah
dibongkar kepada Pejabat di Kantor Pabean.
Kawasan Pabean
Tempat lain (izin Kepala
Kantor Pabean)
Penyerahan pemberitahuan dilakukan secara manual
atau melalui media elektronik.
PEMBONGKARAN
36
atau
PENIMBUNAN
Penimbunan barang impor
yang belum diselesaikan
kewajiban pabeannya
Tempat Penimbunan Sementara (TPS); atau
Gudang atau lapangan penimbunan milik
importir setelah mendapat persetujuan dari
Kepala Kantor Pabean
Pengusaha TPS yang tidak dapat
mempertanggungjawabkan barang yang
seharusnya berada di TPS wajib
melunasi BM, Cukai, dan PDRI yang
seharusnya dibayar berikut SA berupa
denda (ps 43 UU 10 1995) 37
JANGKA WAKTU
PENIMBUNAN
38
 MAX 30 HARI DITPSYG BERADA DI
AREA PELABUHAN (LINI I)
 MAX 60 HARI DITPSYG BERADA DI
LUAR AREA PELABUHAN (LINI II)
 MAX 60 HARI DITEMPAT LAIN
PENGELUARAN BARANG IMPOR
DARI KAWASAN PABEAN
KAWASAN
PABEAN
diimpor untuk dipakai
ditimbun di TPB
ke TPS di Kawasan Pabean lain
diangkut terus
diangkut lanjut
diimpor sementara
Dire-ekspor
Pemberitahuan Pengeluaran Barang
Impor Dari Kawasan Pabean Untuk
Diangkut Terus / Lanjut
40
 KMK-453/2002 - TATA LAKSANA IMPOR
 KEP-07/BC/2003 - JUKLAK TATA LAKSANA IMPOR
 PMK-90/PMK.04/2007 - ANGKUT TERUS/LANJUT DAN
ANTAR TPS
 P-21/2009 - PEMB PABEAN PENGANGKUTAN
Pemberitahuan Pengeluaran
Barang Impor Dari Kawasan
Pabean Untuk Diangkut Ke
TPS Di Kawasan Pabean
Lainnya
41
 KMK-453/2002 - TATA LAKSANA IMPOR
 KEP-07/BC/2003 - JUKLAK TATA LAKSANA
IMPOR
 PMK-90/PMK.04/2007 - ANGKUT
TERUS/LANJUT DAN ANTAR TPS
 P-21/2009 - PEMB PABEAN
PENGANGKUTAN
42
BC 1.2
43
BC 1.2
PENGELUARAN BARANG IMPOR
UNTUK DIPAKAI
DASAR HUKUM
45 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
•Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006
UU
•228/PMK.04/2015 tentang Pengeluaran Barang Impor Untuk Dipakai
•224/PMK.04/2015 tentang Pengawasan Terhadap Impor Atau Ekspor
Barang Larangan dan/atau Pembatasan;
•225/PMK.04/2015 tentang Perubahan atas PMK Nomor 139/PMK.04/2007
Tentang Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor;
•226/PMK.04/2015 tentang Perubahan atas PMK Nomor 155/PMK.04/2008
Tentang Pemberitahuan Pabean;
•227/PMK.04/2015 tentang Nilai Tukar Mata Uang Yang Digunakan Untuk
Perhitungan dan Pembayaran Bea Masuk
PMK
•PER-16/BC/2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengeluaran Barang Impor
Untuk Dipakai;
•PER-12/BC/2016 tentang Pemeriksaan Fisik Barang Impor
•PER-20/BC/2016 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Direktur Jenderal
Bea Dan Cukai Nomor P-22/BC/2009 Tentang Pemberitahuan Pabean Impor
PDJ
Kawasan Pabean
Menggunakan :
a. Pemberitahuan Impor Barang (PIB)
c. CusDec (BC 2.2) untuk barang penumpang dan
pengangkut
b. Pemberitahuan Impor Barang Tertentu
(PIBT/PIBK)
e. Pemberitahuan Lintas Batas (PPLB)
d. Pencacahan dan Pembeaan Kiriman Pos (PPKP)
PENGELUARAN BARANG
IMPOR UNTUK DIPAKAI
46
RUANG LINGKUP
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
PENGELUARAN BARANG DARI
KAWASAN PABEAN ATAU
TEMPAT LAIN YANG
DIPERLAKUKAN SAMA
DENGAN TPS
Impor Untuk Dipakai
Barang Pindahan
Barang Penumpang, ASP,
Pelintas Batas
Barang Kiriman
Rush Handling
Barang Tertentu,
ditetapkan Dirjen
DIATUR DENGAN
PER-16/BC/2016
TIDAK
TERMASUK YANG
DIATUR DENGAN
PER-16/BC/2016
ALUR PROSES
PENDAFTARAN
PIB
PENETAPAN
JALUR
PELAYANAN
IMPOR
PENGELUARAN
BARANG
IMPOR
PASCA
PERSETUJUAN
PENGELUARAN
BARANG
49
REGISTRASI
IMPORTIR
PEMENUHAN
LARTAS
PEMBERITAHUAN
PABEAN
PEMBAYARAN BM
DAN PDRI
PENGELUARAN BARANG IMPOR
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
PENGELUARAN
BARANG IMPOR
BARANG
• Barang
bersifat
umum
PIB
• Bayar BM
& PDRI
• Lartas
KELUAR
• Dasar
SPPB atau
SPPF
BARANG
• Listrik,
Cair, Gas
• Transmisi
KELUAR
• Dokap &
Jaminan
• Lartas
PIB
• Berkala
• Bayar BM
& PDRI
Ketentuan PIB Berkala
• dibuat untuk pengeluaran barang yang terjadi dalam jangka waktu paling
lama 1 (satu) bulan
• disampaikan ke Kantor Pabean paling lama 15 (lima belas) hari kerja
setelah jangka waktu berakhir
IMPOR UNTUK DIPAKAI
Pemberitahuan Impor Barang (PIB)
PENDAFTARAN PIB
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
SYARAT PENDAFTARAN
PIB UMUM
Telah melunasi/membayar BM,
Cukai & PDRI atau menyerahkan
jaminan
Berdasarkan PIB, ketentuan larangan
dan/atau pembatasan telah
dipenuhi
Barang telah ditimbun di TPS
atau
Barang telah mendapatkan nomor
dan tanggal BC 1.1
AEO/MITA wajib menyampaikan
nomor dan tanggal BC 1.1, nomor
pos dan subpos serta kode TPS ke
Kantor Pabean paling lama 7 hari
sejak tanggal pengeluaran barang
SYARAT PENDAFTARAN
PIB AEO/MITA
Telah melunasi/membayar BM,
Cukai & PDRI atau menyerahkan
jaminan
Berdasarkan PIB, ketentuan larangan
dan/atau pembatasan telah
dipenuhi
BARANG LARANGAN/PEMBATASAN
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
Distributor
IMPORTIR
Instansi Teknis Terkait
Perijinan Impor :
IP, IT, PI, LS, SPB, SKI
PENELITIAN LARTAS
DJBC
SPPB
Pasar
Start
Finish
Regulator
Eksekutor
PORTAL
INSW
OTOMASI
PENELITIAN
LARTAS DAN
PEMOTONGAN
KUOTA
PEMBERITAHUAN IMPOR BARANG
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
Ketentuan PIB
•Dibuat oleh importir berdasarkan Dokumen Pelengkap
Pabean dengan menghitung sendiri BM & PDRI
•Disampaikan setiap pengeluaran barang dengan tujuan
diimpor untuk dipakai
•Dapat dilakukan sebelum atau setelah penyampaian
inward manifest (BC 1.1)
•Disampaikan ke Kantor Pabean yang mengawasi Kawasan
Pabean atau tempat lain yang diperlakukan sama dengan
TPS tempat tujuan akhir pengangkutan barang Impor
•Dalam hal angkut lanjut melalui darat ditolak, PIB
diajukan ke Kantor Pabean yang mengawasi lokasi
penimbunan
Penyampaian PIB
•Disampaikan dalam bentuk data elektronik (PDE atau
Media Penyimpan Data) atau tulisan di atas formulir
•Dapat disampaikan melalui Portal INSW dalam hal Kantor
Pabean telah terhubung dengan Portal INSW (Single
Submission)
DOKUMEN PELENGKAP PABEAN
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
PENGAJUAN DOKAP SEBAGAI LAMPIRAN PIB
Penelitian lartas, dalam hal tidak
disampaikan melalui INSW
Dilakukan penelitian dokumen
sebelum pengeluaran
Dilakukan pemeriksaan fisik
barang
KETENTUAN PENGAJUAN DOKUMEN PELENGKAP PABEAN
PIB dengan jalur hijau hanya wajib menyerahkan Dokap apabila diminta oleh Pejabat Pemeriksa
Dokumen untuk kepentingan penelitian
Dalam hal diperlukan untuk kepentingan penelitian dokumen, Pejabat Pemeriksa Dokumen dapat
meminta tambahan Dokap
AEO/MITA dikecualikan dari ketentuan kewajiban penyampaian Dokap dan permintaan tambahan
Dokap
Dokap dapat berupa cetakan (hardcopy) atau data elektronik (hasil pemindaian atau data
elektronik lainnya)
Penyampaian Surat Keterangan Asal dalam bentuk cetakan atau elektronik sesuai dengan
perjanjian internasional
Dokap wajib diserahkan paling lambat hari (kerja) berikutnya setelah SPJK, SPJM, atau permintaan;
sanksi tidak dilayani pengajuan dokumen berikutnya
56
Cara Penyampaian PIB
• Alternatif :
- setiap pengimporan
- secara berkala
dilakukan setelah BC.1.1, kecuali prenotification.
• Bentuk PIB :
- data elektronik
- tulisan diatas formulir
• Cara penyampaian data elektronik :
- sistem PDE Kepabeanan
- media penyimpan data elektronik
Di Kantor Pabean yang menerapkan PDE  PIB wajib melalui PDE
57
Pelengkap PIB
• Lampiran PIB :
- dokumen pelengkap pabean
- bukti pembayaran bea masuk, cukai, PDRI, dan PNBP
• Lampiran PIB atas BKC impor yang pelunasan cukainya
dengan pelekatan pita cukai:
- dokumen pelengkap pabean
- bukti pembayaran bea masuk, PPnBM, PPh, dan PNBP
- dokumen pemesanan pita cukai
Lampiran
58
SETELAH SPJM/SPJK/SPPB
PENYERAHAN HARDCOPY
PIB & DOK PELENGKAP
MAX 3 HARI
MELAMPAUI JANGKA WAKTU?
 DIBLOKIR S.D. SERAHKAN HARDCOPY
NON MITRA
UTAMA
59
SETELAH SPPF
PENYERAHAN HARDCOPY PIB & DOK
PELENGKAP
MAX 5 HARI
MITA PRI &
NON PRI
MELAMPAUI JANGKA WAKTU?
 DIBLOKIR S.D. SERAHKAN HARDCOPY
SETELAH SPPB
(BMDTP)
MITA NON
PRIORITAS
MAX 3 HARI
60
PIB BERKALA
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
 Importir mengajukan permohonan kepada kepala Kantor Pabean
 Persetujuan diberikan dalam hal dalam jangka waktu yang
ditetapkan:
 telah memenuhi ketentuan larangan dan/atau pembatasan
 jumlah dapat diukur dengan alat ukur di bawah pengawasan
pabean
 Jenis barang tidak berubah-ubah
 Persetujuan berlaku sampai dengan dilakukan pencabutan
 Persetujuan merupakan dokumen pelengkap pabean untuk
pengeluaran
 Impor dengan PIB berkala wajib menyerahkan jaminan:
 senilai perkiraan jumlah BM & PDRI pada jangka waktu berkala
 diserahkan sebelum pengeluaran barang impor
 Pengukuran dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali pada akhir jangka
waktu
 Prosedur PIB berkala dilaksanakan dengan pelayanan Jalur Hijau
PERBANDINGAN
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
KEGIATAN P-42/2008 JO P-08/2009 & P-07/2007 PER-16/2016
PENGAJUAN PIB - DIAJUKAN SETELAH DILAKUKAN
PEMBAYARAN
- BC 1.1 DAN KODE TPS HARUS DIISI
SEBELUM DIAJUKAN
- TIDAK ADA TANGGAL PENGAJUAN
- DIAJUKAN SEBELUM MELAKUKAN
PEMBAYARAN
- BC 1.1 DAN KODE TPS DAPAT
DIAJUKAN SEBELUM NOPEN
- TANGGAL PENGAJUAN DIBERIKAN
KANTOR PABEAN
PEMBAYARAN BM &
PDRI
BERDASARKAN PIB SEBELUM
DIAJUKAN KE KANTOR PABEAN
BERDASARKAN BILLING YANG
DITERBITKAN KANTOR PABEAN
JALUR KUNING DAPAT MEMINTA PENGAMBILAN
CONTOH BARANG
TIDAK ADA PERMINTAAN CONTOH
BARANG, PAKAI MEKANISME NHI
PEMERIKSAAN FISIK - 3 HARI SETELAH SPJM, DAPAT
DIPERPANJANG 2 HARI LAGI
- APABILA TIDAK DIPERIKSA PADA
WAKTUNYA, DILAKUKAN
PEMERIKSAAN JABATAN
- JAM 12 HARI BERIKUTNYA BARANG
HARUS SIAP, 1 JAM SETELAH SIAP
HARUS MULAI DIPERIKSA
- APABILA TIDAK DIPERIKSA PADA
WAKTUNYA, DIPERIKSA BERSAMA
PETUGAS TPS
BKC BKC HARUS DILUNASI CUKAINYA
SEBELUM SPPB
BKC HARUS DILUNASI CUKAINYA
SEBELUM NOPEN, APABILA BELUM
DILEKATI, DAPAT DILEKATI TERLEBIH
DAHULU SEBELUM MENGAJUKAN PIB
PERBANDINGAN
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
KEGIATAN P-42/2008 JO P-08/2009 & P-07/2007 PER-16/2016
PENGELUARAN
BARANG JALUR
KUNING/MERAH
DALAM HAL
TERKENA SPTNP
- DILAKUKAN SETELAH
PEMBAYARAN BM PDRI; ATAU
- DIAJUKAN JAMINAN DALAM
RANGKA KEBERATAN
- DILAKUKAN SETELAH
PEMBAYARAN BM PDRI; ATAU
- DIAJUKAN JAMINAN DALAM
RANGKA KEBERATAN
- UNTUK IMPORTIR RISIKO RENDAH
DAPAT DITERBITKAN SPPB
BERSAMA SPTNP
NDPBM (KURS)
UNTUK PIB
SAAT PEMBAYARAN BM PDRI SAAT PENYERAHAN PIB KE KANTOR
PABEAN (SESUAI BILLING YANG
DITERIMA)
NPBL SKP/AP PIB REJECT APABILA TIDAK DILENGKAPI
SETELAH 3 HARI
PIB TIDAK DIREJECT, STATUS PIB BELUM
MENDAPATKAN NOPEN SEBELUM
LARTAS DIPENUHI
PENETAPAN LARTAS
PFPD
NPBL DARI PFPD SURAT PENETAPAN BARANG
LARANGAN/PEMBATASAN (SPBL)
PERMINTAAN
JAMINAN PFPD
SURAT PENETAPAN TARIF DAN NILAI
PABEAN (SPTNP)
SURAT PERMINTAAN PENYESUAIAN
JAMINAN (SPPJ)
IMPOR UNTUK DIPAKAI- PIB
PEMBAYARAN BEA MASUK DAN PAJAK DALAM RANGKA IMPOR
PEMBAYARAN BM, CUKAI & PDRI
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
PEMBAYARAN BM,
CUKAI, PDRI
TUNAI
BERKALA AEO
MITA YANG IMPORTIR
PRODUSEN
 PEMBAYARAN DENGAN BILLING YANG DIPEROLEH DARI SKP
 BM, CUKAI & PDRI WAJIB DILUNASI SEBELUM PIB MENDAPATKAN NOMOR
PENDAFTARAN
 UNTUK PENANGGUHAN, WAJIB MENYERAHKAN JAMINAN
NILAI PABEAN
•Nilai transaksi barang
yang bersangkutan
•Incoterm CIF
•Sesuai ketentuan Nilai
Pabean
TARIF
•Sesuai BTKI
•Klasifikasi dan
pembebanan yang
berlaku saat PIB
didaftarkan
KURS
•NDPBM yang berlaku
saat PIB diserahkan ke
Kantor Pabean
•Sesuai ketentuan
NDPBM
PERHITUNGAN BM, CUKAI DAN PDRI
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
 BM yang dibayar, ditunda, dan
ditanggung pemerintah
 Cukai yang dibayar atau dilunasi
 Dalam hal diatur secara khusus,
pemungutan PDRI mengikuti ketentuan
tersebut
Bea Masuk tersebut termasuk:
 BM Anti Dumping
 BM Anti Dumping Sementara
 BM Tindakan Pengamanan
 BM Tindakan Pengamanan Sementara
 BM Imbalan
 BM Imbalan Sementara
 BM Pembalasan
Setiap pungutan dibulatkan dalam
satuan ribuan penuh dalam PIB
PENELITIAN TARIF DAN NILAI PABEAN
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
PFPD
TARIF DAN NILAI
PABEAN OKE?
LARANGAN DAN/ATAU
PEMBATASAN OKE?
SPPB
SPBL
LARANGAN DAN/ATAU
PEMBATASAN OKE?
SPTNP / SPPJ
SPTNP / SPPJ DAN SPBL
Y
Y
Y
T
T
T
 SPPB: Surat Persetujuan Pengeluaran Barang
 SPBL: Surat Penetapan Barang Larangan dan/atau
Pembatasan
 SPTNP: Surat Penetapan Tarif dan Nilai Paean
 SPPJ: Surat Penetapan Penyesuaian Jaminan
 Untuk importir profil risiko rendah, selama lartas oke,
SPTNP dapat diterbitkan bersama SPPB
Penetapan tarif dan nilai
pabean oleh Pejabat
Pemeriksa Dokumen
dilakukan berdasarkan
ketentuan perundangan
mengenai penetapan tarif
dan nilai pabean
PEMBAYARAN BM, CUKAI & PDRI
TUNAI BERKALA
MITA
PRIORITAS
IMPORTIR
KEMUDAHAN PIB
BERKALA
SEBELUM PIB
DISAMPAIKAN KE
KANTOR PABEAN
68
69
 Berdasarkan prosentase
tertentu dari harga barang
(tarif advalorum)
 Berdasarkan satuan /
takaran tertentu dari barang
impor (tarif spesifik)
CARA PENGENAAN BEA MASUK
PDRI
CUKAI
BEA MASUK
PPN = % PPN x (NP + BM + cukai)
PPnBM = % PPnBm x (NP + BM + cukai)
PPh = % PPh x (NP + BM + cukai)
Tarif advalorum:
BM = tarif BM X nilai pabean (NP)
Tarif spesifik :
BM = jumlah satuan barang X tarif BM
Tarif advalorum:
Cukai = tarif Cukai X (NP + BM)
Tarif spesifik :
Cukai = jml satuan brg X tarif Cukai
RUMUS MENGHITUNG PUNGUTAN
NEGARA
BILA BARANG
KENA CUKAI
KURS (NDPBM) YG BERLAKU
ADALAH SAAT PIB MENDAPAT
NOMOR PENDAFTARAN
(PMK-226/2015)
PPN = % PPN x (nilai pabean + BM + cukai)
PPnBM = % PPnBm x (nilai pabean + BM + cukai)
PPh = % PPh x (nilai pabean + BM + cukai)
Penghitungan BM Cukai PDRI
Cara Penghitungan BM
Tarif advalorum:
BM = tarif BM X nilai pabean
Tarif spesifik :
BM = jumlah satuan barang X pembebanan BM
BM dibayar, ditangguhkan dan/atau ditanggung
pemerintah
Cara Penghitungan PDRI
Cara Penghitungan Cukai
Tarif advalorum:
Cukai = tarif Cukai X (Nilai Pabean + BM)
Tarif spesifik :
BM = jumlah satuan barang X pembebanan Cukai
71
BM
Spesifik
gula
beras
MMEA
film
Rp 21.450/mnt
(PMK-90/2011)
BM Spesifik
Rp 450/kg
(PMK-65/2011)
Rp 550/kg, Rp 790/kg
(PMK-110/2006 jo PMK-233/2008)
Rp 14.000, Rp 55.000, Rp 125.000 /l
(PMK-82/2010)
73
TARIF ADVALORUM
BM = % tarif BTKI x NP
Catatan :
BTKI  Buku Tarif Kepabeanan Indonesia
NP  Nilai Pabean = Harga dalam kondisi CIF
74
RUMUS BEA MASUK ANTI DUMPING (BAMD) DAN
BEA MASUK IMBALAN (BMI)
• BMAD = % tarif BMAD x Nilai Pabean
• BMI = % tarif BMI x Nilai Pabean
RUMUS MENGHITUNG PPh Psl 22
Importir punya API :
PPh = 2,5 % x Nilai Impor
Importir tidak punya API dan atas beberapa jenis barang
(meski punya API) :
PPh = 7,5 % x Nilai Impor
e.g. : parfum, tas, kemeja, alas
kaki, perhiasan, AC, lemari
pendingin, kendaraan, …
76
TARIF CUKAI HASILTEMBAKAU IMPOR
(PMK-205/PMK.011/2014)
77
M M E A TARIF CUKAI PER LITER
GOLONGAN KADAR DALAM NEGERI IMPOR
A s/d 5 % Rp. 13.O00,- Rp. 13.000,-
B >5% s/d 20% Rp. 33.000,- Rp. 44.000,-
C > 20% Rp. 80.000,- Rp.139.000,-
ETIL ALKOHOL TARIF CUKAI PER LITER
DALAM NEGERI IMPOR
Rp. 20.000,- Rp. 20.000,-
KONSENTRAT EA TARIF CUKAI PER LITER
DALAM NEGERI IMPOR
Rp. 100.000,- Rp. 100.000,-
TARIF CUKAI MMEA, EA DAN KONSENTRAT EA
(PMK-207/PMK.011/2013)
Pembulatan BM, Cukai & PDRI
78
BM, Cukai, &
PDRI dihitung
untuk setiap jenis
barang
dibulatkan dalam
ribuan Rupiah
penuh untuk 1 PIB
pembulatan utk
tiap-tiap jenis
pungutan
IMPOR UNTUK DIPAKAI- PIB
PENJALURAN DAN PEMERIKSAAN PABEAN
DASAR HUKUM
80
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER-12/BC/2016
TENTANG PEMERIKSAAN FISIK BARANG IMPOR
PERATURAN MENTERI KEUANGAN
PMK NOMOR 139/PMK.04/2007 TENTANG PEMERIKSAAN PABEAN DI BIDANG
IMPOR SEBAGAIMANA DIUBAH DENGAN PMK NOMOR 225/PMK.04/2015
UU KEPABEANAN
PASAL 3 UU NOMOR 10 TAHUN 1995 TENTANG KEPABEANAN SEBAGAIMANA
DIUBAH DENGAN UU NOMOR 17 TAHUN 2006
Pemeriksaan Fisik
SPJM
(NON MITA)
KEWAJIBAN IMPORTIR/PPJK :
 menyiapkan barang untuk diperiksa, membuka
bungkusan/kemasan/petikemas yg akan diperiksa
 hadir dalam pemeriksaan fisik
Max 3 hr
TIDAK DILAKUKAN ?
 diblokir s.d. diserahkan hardcopy
 pejabat pabean dapat memerintah
dilakukan pemeriksaan fisik, tps wajib
membantu
SPPF
(MITA)
Max 5 hr
7 x 24
Max pkl 12
Hari
berikutnya
NON
7 X 24
Max pkl 12
Hari kerja
berikutnya
PMK-225/2015
P-42/2008
RUANG LINGKUP
82
BARANG IMPOR
MERAH
KUNING
(periksa dokumen)
HIJAU
(tenpa pemeriksaan)
DILAKUKAN
PEMERIKSAAN FISIK
OLEH PEJABAT
PEMERIKSA
FISIK
PEMERIKSAN PABEAN
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
JALUR
LAYANAN
IMPOR
JALUR MERAH
JALUR KUNING
JALUR HIJAU
Dilakukan pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan dokumen
Dilakukan pemeriksaan dokumen sebelum
pengeluaran barang
Dilakukan pemeriksaan dokumen setelah
pengeluaran barang
Profil Operator Ekonomi
Profil Komoditi
Pemberitahuan Pabean
Metode Acak
Informasi Intelijen
OPERATOR EKONOMI
• Importir
• PPJK
• Pengangkut
• Pengusaha TPS
• Pihak lain terkait supply chain barang
impor, seperti Penyelenggara Pos dan
Eksportir di luar negeri
Dalam hal diperoleh setelah penetapan
jalur, Unit Pengawasan dapat menerbitkan
NHI dan dilakukan pemeriksaan fisik
PEMERIKSAAN FISIK, PEMINDAI & LAB
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
Dasar
Prosedur
Pelaksanaan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor
139/PMK.04/2007 tentang Tatalaksana
Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 225/PMK.04/2015
Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai
Nomor PER-12/BC/2016 tentang Pemeriksaan
Fisik Barang Impor
Pemeriksaan Fisik Barang Impor:
 Menyerahkan dokumen pelengkap pabean
 Menyiapkan barang untuk diperiksa dan
menyampaikan pernyataan kesiapan barang untuk
diperiksa fisik
 Hadir dalam pemeriksaan fisik dan membuka
setiap kemasan atau peti kemas yang akan
diperiksa
Tata cara pemeriksaan fisik barang impor sesuai
dengan ketentuan yang mengatur mengenai
pemeriksaan pabean
LABORATORIUM
• Untuk mendapatkan
keakuratan identifikasi
barang impor, Pejabat
Pemeriksa Dokumen
dapat memerintahkan
Uji Laboratorium
PEMINDAI
• Dalam hal di Kantor
Pabean terdapat
Pemindai Peti Kemas,
Pemeriksaan Fisik
dapat menggunakan
Pemindai Peti Kemas
Tujuan Pemeriksaan Fisik
85
DALAM
RANGKA MENETAPKAN KLASIFIKASI DAN NILAI PABEAN DENGAN
BENAR
MENEMUKAN ADANYA BARANG YANG TIDAK
DIBERITAHUKAN
MENEMUKAN ADANYA URAIAN BARANG YANG TIDAK
JELAS/TIDAK BENAR
MENEMUKAN KESALAHAN PEMBERITAHUAN NEGARA
ASAL BARANG
KEPENTINGAN LAIN DALAM RANGKA PEMENUHAN KEWAJIBAN
PABEAN ANTARA LAIN UNTUK KEPERLUAN PERPAJAKAN ATAU
PEMENUHAN KETENTUAN LARANGAN DAN PEMBATASAN
TEMPAT PEMERIKSAAN FISIK
86
TEMPAT
PENIMBUNAN
SEMENTARA (TPS)
ATAU
TEMPAT LAIN YANG
DIPERLAKUKAN SAMA
DENGAN TPS
TEMPAT
PENIMBUNAN
BERIKAT (TPB)
TEMPAT
PENIMBUNAN
PABEAN (TPP)
ATAU
TEMPAT LAIN YANG
BERFUNGSI SEBAGAI
TEMPAT PENIMBUNAN
PABEAN (TPP)
PEMERIKSAAN FISIK DENGAN PEMINDAI PETI KEMAS
87
PEMERIKSAAN FISIK
OLEH PEJABAT
PEMERIKSA FISIK
OLEH ANALIS
PEMINDAI DENGAN
MENGGUNAKAN
PEMINDAI PETI KEMAS
a. barang yang diimpor oleh importir berisiko
rendah yang terkena pemeriksaan acak;
b. barang yang pengeluarannya ditetapkan jalur
merah namun hanya terdiri dari 1 (satu) jenis
barang dan 1 (satu) pos tarif, yang
berdasarkan pertimbangan dari Pejabat Bea
dan Cukai yang menangani pelayanan pabean
dapat diperiksa dengan pemindai Peti Kemas;
c. barang dalam Peti Kemas berpendingin;
d. barang yang berdasarkan analisis intelijen
ditetapkan untuk diperiksa melalui pemindai
Peti Kemas;
e. barang peka udara; atau
f. barang lainnya yang berdasarkan
pertimbangan Pejabat Bea dan Cukai dapat
dilakukan pemeriksaan melalui pemindai Peti
Kemas.
TINGKAT PEMERIKSAAN FISIK
88
TINGKAT PEMERIKSAAN
FISIK
RISK MANAGEMENT
10 %
barang yang diimpor
oleh importir dengan
tingkat risiko rendah
30 %
barang yang diimpor
oleh importir dengan
tingkat risiko menengah
dan tinggi
DITETAPKAN OLEH SKP
PEJABAT
PEMERIKSA FISIK
PEMERIKSAAN
MENDALAM
DALAM HAL:
a) Pemeriksaan Fisik ditemukan jumlah dan/atau
jenis barang tidak sesuai dengan dokumen yang
digunakan sebagai dasar Pemeriksaan Fisik;
b) hasil analisis tampilan pemindai Peti Kemas
terdapat indikasi ketidaksesuaian jumlah
dan/atau jenis barang dengan dokumen yang
digunakan sebagai dasar Pemeriksaan Fisik
berdasarkan pada keahlian (professional
judgement) Pejabat Bea dan Cukai yang
menangani analisis pemindaian Peti Kemas;
c) Pemeriksaan Fisik karena jabatan;
d) terdapat informasi intelijen; dan/atau
e) barang Impor dalam bentuk curah
TATACARA PEMERIKSAAN FISIK (1)
89
DOKUMEN DASAR
PEMERIKSAAN
FISIK
DAFTAR
KEMASAN
(PACKING LIST)
PEMBERITAHUAN
PABEAN IMPOR
PELAKSANAAN
PEMERIKSAAN
FISIK
1 (SATU) ORANG PEJABAT
PEMERIKSA FISIK UNTUK 1
(SATU) PEMBERITAHUAN
PABEAN IMPOR
LEBIH DARI 1 (SATU)
ORANG PEJABAT
PEMERIKSA FISIK UNTUK 1
(SATU) PEMBERITAHUAN
PABEAN IMPOR
• PELAKSANAAN PEMERIKSAAN
FISIK MEMILIKI TINGKAT
KESULITAN YANG TINGGI
• PENAMBAHAN JUMLAH
PEJABAT PEMERIKSA FISIK
DILAKUKAN OLEH PEJABAT BEA
DAN CUKAI YANG MENANGANI
PELAYANAN PABEAN
Dalam hal pelaksanaan
Pemeriksaan Fisik membutuhkan
pengetahuan teknis tertentu,
Pejabat Pemeriksa Fisik dapat
meminta bantuan pihak lain
Pihak lain adalah pihak internal
ataupun eksternal Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai yang
memiliki pengetahuan teknis
yang diperlukan
TATACARA PEMERIKSAAN FISIK (2)
PEMERIKSAAN BARANG IMPOR DALAM PETI KEMAS
• dalam hal Peti Kemas berjumlah 5 (lima) atau kurang:
a) 10% (sepuluh persen) dari seluruh jumlah kemasan yang diberitahukan, untuk tingkat
Pemeriksaan Fisik 10% (sepuluh puluh persen); atau
b) 30% (tiga puluh persen) dari seluruh jumlah kemasan yang diberitahukan, untuk
tingkat Pemeriksaan Fisik 30% (tiga puluh persen).
• dalam hal jumlah Peti Kemas lebih dari 5 (lima):
a) 10% (sepuluh persen) dari seluruh jumlah Peti Kemas yang diberitahukan dengan
jumlah minimal 1 (satu) Peti Kemas, untuk tingkat Pemeriksaan Fisik 10% (sepuluh
puluh persen); atau
b) 30% (tiga puluh persen) dari seluruh jumlah Peti Kemas yang diberitahukan dengan
jumlah minimal 1 (satu) Peti Kemas, untuk tingkat Pemeriksaan Fisik 30% (tiga puluh
persen).
• Penentuan nomor Peti Kemas yang akan diperiksa dilakukan oleh SKP.
90
PEMERIKSAAN BARANG IMPOR TIDAK MENGGUNAKAN PETI KEMAS
• 10% (sepuluh puluh persen) dari seluruh jumlah kemasan yang diberitahukan, untuk
tingkat Pemeriksaan Fisik 10% (sepuluh puluh persen);
• 30% (tiga puluh persen) dari seluruh jumlah kemasan yang diberitahukan, untuk tingkat
Pemeriksaan Fisik 30% (tiga puluh persen).
TATACARA PEMERIKSAAN FISIK (3)
91
TINGKAT
PEMERIKSAAN
KATEGORI
KEMASAN
JUMLAH
KEMASAN
DIPERIKSA KETERANGAN
10 %
(SEPULUH
PERSEN)
PETI KEMAS
≤ 5 PETI KEMAS
10 PERSEN DARI JUMLAH PETI KEMAS
DENGAN MINIMAL 2 KEMASAN
• KEMASAN YANG
DIPERIKSA
MINIMAL 2
KEMASAN
• DALAM HAL HANYA
TERDAPAT 1
KEMASAN YANG
DIPERIKSA HANYA
1 KEMASAN
> 5 PETI KEMAS
10 PERSEN DARI JUMLAH PETI KEMAS
DENGAN MINIMAL 1 PETI KEMAS
KEMASAN
SESUAI JUMLAH
KEMASAN
10 PERSEN DARI JUMLAH KEMASAN
DENGAN MINIMAL 2 KEMASAN
30 %
(TIGA PULUH
PERSEN)
PETI KEMAS
≤ 5 PETI KEMAS
30 PERSEN DARI JUMLAH PETI KEMAS
DENGAN MINIMAL 2 KEMASAN
> 5 PETI KEMAS
30 PERSEN DARI JUMLAH PETI KEMAS
DENGAN MINIMAL 1 PETI KEMAS
KEMASAN
SESUAI JUMLAH
KEMASAN
30 PERSEN DARI JUMLAH KEMASAN
DENGAN MINIMAL 2 KEMASAN
MENDALAM PEMERIKSAAN DILAKSANAKAN SAMPAI DIPENUHINYA TUJUAN PEMERIKSAAN FISIK
TATACARA PEMERIKSAAN FISIK (4)
92
TINGKAT
PEMERIKSAAN
JUMLAH
PETI KEMAS
JUMLAH
YANG DI PERIKSA
10 %
1 s/d 5
10 Persen dari Kemasan
minimal 2 kemasan
6 s/d 10 1 PETI KEMAS
11 s/d 20 2 PETI KEMAS
21 s/d 30 3 PETI KEMAS
dst
30 %
1 s/d 5
30 Persen dari Kemasan
minimal 2 kemasan
6 2 PETI KEMAS
7 s/d 9 3 PETI KEMAS
10 s/d 13 4 PETI KEMAS
dst
TINGKAT
PEMERIKSAAN
JUMLAH
KEMASAN
JUMLAH
YANG DI PERIKSA
10 %
1 1 KEMASAN
2 s/d 20 2 KEMASAN
21 s/d 30 3 KEMASAN
31 s/d 40 4 KEMASAN
Dst
30 %
1 1 KEMASAN
2 s/d 6 2 KEMASAN
7 s/d 9 3 KEMASAN
10 s/d 13 4 KEMASAN
dst
PEMERIKSAAN
PETI KEMAS
PEMERIKSAAN
KEMASAN
TATACARA PEMERIKSAAN FISIK (5)
93
INSTANSI
LAIN
• ketentuan di bidang Impor yang mempersyaratkan pemeriksaan
fisik dilakukan oleh pejabat dari instansi lain, pemeriksaan fisik
dapat dilakukan bersama-sama dengan Pejabat Pemeriksa Fisik
• tingkat Pemeriksaan Fisik sesuai ketentuan tingkat pemeriksan
CONTOH
BARANG
• Pejabat Pemeriksa Fisik dapat mengambil contoh barang dan/atau
meminta dokumen tentang spesifikasi produk yang diperiksa
• Pengambilan contoh dicatat dalam Berita Acara Pemeriksaan Fisik
PROSES PEMERIKSAAN FISIK
94
IMPORTIR/
PPJK
PIB
1 2
3
SKP IMPOR
TEMPAT
PERIKSA FISIK
BARANG IMPOR
MENYIAPKAN
BARANGIMPOR
PENGUSAHA
TPS
SPJM
3
TEMBUSAN
PEMERIKSA
BARANG
4
5
PKB
6
IP
7
LHP DAN
BAP
8
9
• PKB DISERAHKAN PALING LAMBAT PUKUL 12.00 HARI (KERJA)
BERIKUTNYA
• DALAM HAL BATAS WAKTU TIDAK DIPENUHI, DILAKUKAN
PEMERIKSAAN FISIK BERSAMA PENGUSAHA TPS ATAS RESIKO DAN
BIAYA IMPORTIR
• PEMERIKSAAN FISIK DILAKSANAKAN PALING LAMBAT 1 (SATU)
JAM SEJAK PKB DISAMPAIKAN
NO. URAIAN KETERANGAN
1 Pemberitahuan Impor Barang (PIB) dibuat oleh Importir atau PPJK yang dikuasakannya -
2 PIB dikirim secara elektronik ke SKP Impor (CEISA) -
3 Dalam hal Importasi ditetapkan melalui jalur merah, SKP Impor (CEISA) mengirimkan respon Surat
Pemberitahuan Jalur Merah (SPJM) kepada Importir dengan menembuskan SPKM kepada
Pengusaha TPS lokasi penimbunan barang impor
-
4 Importir atau PPJK yang dikuasakan menyiapkan barang untuk dilakukan Pemeriksaan Fisik di
tempat pemeriksaan
-
5 Importir atau PPJK yang dikuasakan melaporkan kesiapan barang Impor yang akan diperiksa Dilakukan paling lambat Pukul
12.00 hari (kerja) berikutnya
sejak SPJM
6 Pejabat pemeriksa dokumen menerbitkan instruksi pemeriksaan untuk selanjutnya disampaikan
kepada Pejabat Pemeriksa Fisik
-
7 Pejabat Pemeriksa Fisik menerima instruksi pemeriksaan, PIB dan/atau daftar kemasan (packing list) -
8 Pejabat Pemeriksa Fisik melakukan Pemeriksaan Fisik bersama dengan Importir, PPJK dan/atau
Pengusaha TPS
Dilakukan paling lambat
1(satu) jam sejak PKB
9 a Pejabat Pemeriksa Fisik menuangkan hasil pemeriksaan pada LHP dan merekamnya pada SKP Impor -
b Pejabat Pemeriksa Fisik membuat membuat Berita Acara Pemeriksaan Fisik barang dan meminta
importir atau PPJK yang dikuasakannya atau pengusaha TPS untuk menandatanganinya
-
95
KETERANGAN PROSES PEMERIKSAAN FISIK
TANGGUNG JAWAB PEMERIKSAAN FISIK
96
Pejabat Pemeriksa Fisik bertanggung
jawab hanya terhadap jumlah dan
jenis barang yang dilakukan
Pemeriksaan Fisik
Pejabat Pemeriksa Fisik
membubuhkan paraf pada kemasan
barang yang telah diperiksa
IMPOR UNTUK DIPAKAI- PIB
FORMULIR PIB BARU - PER-20/BC/2016
(PERUBAHAN KETIGA P-22/BC/2009)
DASAR HUKUM
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
UNDANG-UNDANG
• Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun
2006
PERATURAN MENTERI KEUANGAN
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 155/PMK.04/2008 tentang
Pemberitahuan Pabean sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 226/PMK.04/2015
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
• Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P-22/BC/2009
tentang Pemberitahuan Pabean Impor sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan PER-20/BC/2016
PERUBAHAN FORMULIR PIB
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
PER-44/BC/2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA P-
22/BC/2009 TENTANG PEMBERITAHUAN PABEAN IMPOR
PER-20/BC/2016 TENTANG PERUBAHAN KETIGA P-
22/BC/2009 TENTANG PEMBERITAHUAN PABEAN IMPOR
1
2
3
5
6
7
8
4
1. PERUBAHAN HEADER PIB
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
PERUBAHAN:
1. JENIS PIB: PENYELESAIAN HILANG
2. JENIS IMPOR: REIMPOR DAN VOORUITSLAG HILANG,
TAMBAHAN GABUNGAN 1 & 2
TAMBAHAN JENIS IMPOR GABUNGAN IMPOR UTK
DIPAKAI DAN IMPOR SEMENTARA
DALAM BEBERAPA KASUS TERDAPAT BARANG IMPOR
SEMENTARA YANG DATANG DALAM SATU DOKUMEN
DENGAN BARANG IMPOR UTK DIPAKAI
JENIS IMPOR REIMPOR DAN VOORUITSLAG
HILANG
REIMPOR DAN VOORUITSLAG MERUPAKAN JENIS IMPOR
UNTUK DIPAKAI, JUGA MERUPAKAN FASILITAS YANG
DIMASUKKAN DI DETAIL BARANG
PIB PENYELESAIAN HILANG
TIDAK ADA DOUBLE PIB. PENANGGUHAN DAN IMPOR
SEMENTARA DISELESAIKAN DENGAN SKEP PEMBEBASAN,
ATAU PENCAIRAN JAMINAN
2. PENAMBAHAN DATA PENJUAL
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
UNTUK VALIDITAS DATA APABILA TERDAPAT
PERBEDAAN ANTARA PIHAK PENGIRIM
BARANG DAN PENJUAL BARANG
• Pengirim barang di luar daerah
pabean
• Sebagai shipper di dokumen
pengangkutan (BL, AWB, dll)
PE-
NGIRIM
• Pihak yang bertransaksi
dengan importir/pemilik
• Penjual dalam invoice
• Jika pengirim=penjual, diisi
sama dengan pengirim
PEN-
JUAL
3. PERBEDAAN KOLOM IMPORTIR
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
A
A. IDENTITAS IMPORTIR
• DIISI DENGAN PILIHAN: NPWP/KTP/PASPOR/LAINNYA
• APABILA NPWP, TERDAPAT 2 KOLOM ISIAN NPWP YANG
TERSEDIA
• KOLOM NPWP YANG KEDUA DIISI APABILA PERUSAHAAN
MELAKUKAN PEMUSATAN PELAPORAN PPN
B. STATUS IMPORTIR
• DIISI PILIHAN: AEO, MITA, ATAU LAINNYA
• STATUS AKAN DIVALIDASI OLEH SKP/PEJABAT
• AEO/MITA AKAN MENDAPATKAN FASILITAS/PROSEDUR
KHUSUS YANG DIBERIKAN ATAS PIB YANG DIAJUKAN
C. APIU/APIP IMPORTIR
• DICORET SALAH SATU SESUAI DENGAN JENIS API YAG
DIMILIKI IMPORTIR
• DIISI DENGAN NOMOR APIU/APIP
B C
4. PERUBAHAN KOLOM 16 dan 17
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
16. Kolom Transaksi Perdagangan
• Diisi pada kolom yang disediakan dengan nomor,
tanggal, bulan dan tahun dokumen yang digunakan
dalam transaksi perdagangan barang impor.
• Jenis transaksi disampaikan dengan menggunakan
kode transaksi yang disediakan
• Dalam hal transaksi menggunakan lebih dari 1
metode perdagangan atau cara pembayaran, kolom
diisi dengan transaksi perdagangan atau cara
pembayaran lainnya
17. Kolom House/Master BL/AWB
• Diisi pada kolom yang disediakan dengan nomor,
tanggal, bulan dan tahun dokumen pengangkutan
barang impor dari tempat pemuatan barang di Daerah
Pabean ke tempat/pelabuhan tujuan akhir
pengangkutan barang impor di dalam Daerah Pabean.
• Dokumen pengangkutan barang dapat berupa Bill of
Lading (B/L), Airway Bill (AWB) atau dokumen
pengangkutan barang lainnya sesuai moda transportasi
yang digunakan.
• Dalam hal terdapat House BL/AWB dan Master
BL/AWB, maka yang wajib diisi adalah nomor dan
tanggal House BL/AWB.
PERUBAHAN KOLOM 16: KODE TRANSAKSI PERDAGANGAN
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
NO JENIS TRANSAKSI KODE
1 pembayaran dilakukan dimuka PMK
2 pembayaran kemudian KMD
3 pembayaran dengan Sight Letter of Credit SLC
4 pembayaran dengan Usance Letter of Credit ULC
5 pembayaran dengan Red Clause Letter of Credit RLC
6 pembayaran dilakukan dengan Wesel Inkaso WSI
7 pembayaran dilakukan dengan konsinyasi KON
8 pembayaran dilakukan dengan Interoffice
Account
IOA
9 transaksi perdagangan dengan imbal dagang IMB
10 transaksi perdagangan atau cara pembayaran
lainnya
LAI
 Contoh 1: PIB diajukan untuk barang
dengan transaksi imbal dagang
sebagaimana perjanjian/kontrak imbal
dagang nomor CD-5712 tanggal 15
Agustus 2015.
Kolom diisi:
Transaksi IMB : No. CD-5712 Tgl. 15-08-
2015
 Contoh 2: PIB diajukan untuk barang
dengan transaksi imbal dagang dan
pembayaran kemudian sebagaimana
perjanjian/kontrak nomor CAM-2245
tanggal 15 Agustus 2015.
Kolom diisi:
Transaksi LAI : No. CAM-2245 Tgl. 15-08-
2015
5. PERUBAHAN KOLOM NILAI PABEAN
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
 Diisi pada kolom yang disediakan dengan
incoterm yang digunakan dan nilai barang dalam
mata uang sesuai kolom 21 yang tercantum dalam
invoice
 Contoh harga barang dengan incoterm FOB sebesar
USD 5.000,00 (kolom 21 sudah diisi USD), maka
kolom 23 diisi: FOB 5.000,00
 Diisi pada kolom yang disediakan dengan nilai pabean barang impor dengan INCOTERM CIF dalam valuta sesuai kolom 21
dan rupiah
 Contoh nilai CIF ditentukan sebesar USD 5.550,00 dan dalam rupiah Rp 72.150.000,00
 Dalam hal terdapat nilai yang seharusnya dimasukkan
dalam nilai barang impor namun pada saat impor
belum dapat ditentukan nilainya dan importir
melakukan voluntary declaration sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang mengatur
mengenai nilai pabean, importir mencantumkan
keterangan “VD” pada kolom yang disediakan
6. PERUBAHAN KOLOM DETAIL BARANG
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
Fasilitas & No Urut
•Diisi dengan jenis fasilitas dan nomor urut
dokumennya
•Jika tidak ada fasilitas diisi “tanpa fasilitas”
Persyaratan & No Urut
•Diisi dengan jenis kewajiban lartas atas barang dan
nomor urut dokumen pemenuhannya
•Jita tidak wajib lartas diisi “bukan lartas”
Nilai Pabean
• Diisi dengan jumlah nilai pabean barang
Jenis
• Diisi dengan jenis transaksi yang diberitahukan
Nilai yang ditambahkan
• Perkiraan jumlah nilai yang belum dapat ditentukan
Jatuh Tempo
• Waktu nilai yg ditambahkan dapat ditentukan
PERUBAHAN KOLOM 36: KODE JENIS NILAI DIBERITAHUKAN
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
NO JENIS NILAI KODE
1 transaksi jual beli NTR
2
transaksi jual beli mengandung proceeds yang nilainya
belum dapat ditentukan
PRO
3
transaksi jual beli mengandung royalti yang nilainya
belum dapat ditentukan
ROY
4
transaksi jual beli berdasarkan harga futures (future
price), yaitu harga yang baru dapat ditentukan setelah
PIB disampaikan
FTR
5 bukan transaksi jual beli berupa barang konsinyasi KON
6
bukan transaksi jual beli berupa barang
hadiah/promosi/contoh
CMA
7
bukan transaksi jual beli berupa barang yang diimpor
oleh intermediary yang tidak membeli barang
ITM
8 bukan transaksi jual beli berupa barang sewa (leasing) LES
9
bukan transaksi jual beli berupa barang
bantuan/hibah
HBH
10 bukan transaksi jual beli lainnya BTR
 Contoh 2: Impor barang dengan transaksi jual beli
senilai USD 120.000,00, dengan perjanjian pembeli
harus membayar royalti sebesar 2% dari penjualan
barang di dalam daerah pabean dan harus membayar
proceed sebesar 1% atas penjualan barang impor
tersebut di dalam daerah pabean. Royalti harus
dibayar pada tanggal 30 November 2015 dan
proceed harus dibayar tanggal 31 Desember 2015.
Pembeli memperkirakan nilai royalti sebesar USD
10.000,00 dan proceeds USD 5.000,00.
Kolom diisi:
- 135.000,00
- ROY; PRO
- 10.000,00; 5.000,00
- 30-11-2015; 31-12-2015
 Contoh 1: Impor barang dengan transaksi jual beli
senilai USD 120.000,00 (seratus dua puluh ribu
United States Dollar) yang sudah termasuk proceeds
senilai USD 20.000,00 (dua puluh ribu United States
Dollar)
Kolom diisi:
- 120.000,00
- NTR
-
-
7. PERUBAHAN JENIS PENYELESAIAN PUNGUTAN NEGARA
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
PERUBAHAN:
 PENAMBAHAN KOLOM BEA MASUK
TAMBAHAN (BMT) UNTUK BMAD(S),
BMI(S), BMTP(S), DAN/ATAU BMP
 PENAMBAHAN KOLOM BM KITE YANG
DIISI UNTUK PENGGUNA FASILITAS
KITE YANG MENDAPAT PENGEMBALIAN
BM, UNTUK BM YANG DIBEBASKAN
TETAP MASUK KOLOM BM
(DIBEBASKAN)
 KOLOM DITANGGUHKAN MENJADI
DITUNDA, SESUAI DENGAN ISTILAH
UNDANG-UNDANG DAN PMK
PENUNDAAN BM
 PENAMBAHAN KOLOM TIDAK
DIPUNGUT, MISALNYA UNTUK
FASILITAS CUKAI DAN PERPAJAKAN
 PENAMBAHAN KOLOM TELAH
DILUNASI, MISALNYA CUKAI DENGAN
PELEKATAN PITA CUKAI
8. PERUBAHAN PERNYATAAN IMPORTIR/PPJK
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
Pernyataan: a
•Kebenaran hal-hal yang diberitahukan dalam PIB
•Keabsahan dokumen pelengkap pabean yang
menjadi dasar pembuatan PIB
•Pernyataan yang mengikat pemberitahu bahwa
data dalam PIB dan dokumen dasar
pembuatannya sah dan benar
Pernyataan: b
•Pernyataan bersedia menyiapkan barang utk diperiksa pada
waktunya
•Menguasakan kepada TPS utk menyaksikan pemeriksaan
apabila tidak dapat menyiapkan barang pada waktunya
•Mengakomodasi PMK 225/PMK.04/2015 dan Perdirjen PER-
12/BC/2016 untuk pemeriksaan fisik
PERUBAHAN LEMBAR LANJUTAN: 1
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
PERUBAHAN:
 No. Urut digunakan
sebagai tanda
pemenuhan fasilitas
& lartas
 Dokumen
pemenuhan dapat
dilampirkan atau
tidak
CONTOH
PENG-
GUNAAN
PENGISIAN KOLOM 33:
• Contoh I, fasilitas ATIGA, lartas SNI dan izin
Kementan ada:
- ATIGA (1)
- SNI (2); Izin Impor Kementan (3)
• Contoh II, barang kena cukai, tanpa fasilitas, pita
cukai telah dilekatkan:
- tanpa fasilitas
- BKC (4) (6) (telah dilekati pita cukai)
(NPPBKC tidak dilampirkan, jika online dengan SAC)
PERUBAHAN LEMBAR LANJUTAN: 2 (UNTUK BKC)
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
32a. Spesifikasi Wajib
BKC:
 HT/MMEA/EA
 SKT/SKM/SPM
GOL A/B/C
 “Merek BKC”
34a. Pungutan Cukai
dan PPN BKC:
 Spesifik/Advalorum
 25.000/34%
 415.000.000,00
35a. Penjualan Eceran
BKC:
 16.000,00
 box/botol
 16/330
35b. Pita Cukai:
 100.000
 62.500
 37.500
Kekurangan BM, Cukai & PDRI
• Jika hasil penelitian menemukan kekurangan BM, cukai & PDRI
 Surat Penetapan Tarif dan/atau Nilai Pabean (SPTNP)
• SPTNP atas jalur merah/jalur kuning SPPB terbit setelah:
 Dilunasi kekurangan BM, cukai, PDRI, dan/atau SA
 Diserahkan jaminan jika diajukan keberatan
112
Pembatalan PIB
• PIB melalui PDE dapat dibatalkan jika :
a. salah kirim yaitu data PIB dikirim ke Kantor Pabean
lain dari Kantor Pabean tempat pengeluaran barang
b. penyampaian data PIB dari importasi yang sama
dilakukan lebih dari satu kali
• Pembatalan PIB dilakukan dengan persetujuan Ka KPU
BC/Ka KPPBC/Pejabat yang ditunjuk berdasarkan
permohonan Importir
113
tidak menggunakan P-42 (P-08)
pengeluaran barang impor untuk dipakai yang
diatur khusus
Seperti :
a. impor tenaga listrik, barang cair, atau gas melalui
transmisi atau saluran pipa
b. pengeluaran Barang Impor untuk diekspor kembali
114
115
 Berfungsi sebagai ijin
pengeluaran barang dari
Kawasan Pabean
 Harus sesuai dengan
petikemas/kemasan
yang akan dikeluarkan
 Jalur Hijau langsung
diterbitkan SPPB
 Jalur Merah/Kuning,
SPPB terbit setelah
kekurangan pungutan
dilunasi
IMPOR UNTUK DIPAKAI- PIB
KETENTUAN LAIN-LAIN
ATAS PERDIRJEN NOMOR PER-16/BC/2016
KETENTUAN LAIN-LAIN
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
 Pengeluaran Barang Impor
Mengakomodasi pengawasan pengeluaran barang impor oleh Pejabat yang
mengawasi pengeluaran barang atau Pengusaha TPS (untuk TPS online yang
telah menerapkan auto-gate system)
 Barang Impor Eksep
PIB semula dapat digunakan paling lambat 60 (enam puluh) hari sejak tanggal
SPPB (Tata kerja pada Lampiran IV)
 Impor Barang Kena Cukai
Impor BKC wajib dilunasi cukainya sebelum PIB didaftarkan
 Pengeluaran Sebagian Barang Impor
Dapat diberikan untuk barang yang tidak terkena aturan lartas atau telah
memenuhi ketentuan lartas (Tata kerja pada Lampiran V)
 Pembatalan PIB
PIB yang belum mendapatkan nopen dapat dibatalkan berdasarkan
persetujuan Kepala Kantor Pabean
PIB yang telah mendapatkan nopen dalam hal tertentu dapat dibatalkan
berdasarkan persetujuan Kepala Kantor Pabean
 SKP yang digunakan
Dalam hal SKP yang beroperasi secara penuh berdasarkan ketentuan ini belum
ada, pelayanan kepabeanan dilakukan dengan SKP di Kantor Pabean.
FLOW CHART
(REVIEW URUTAN PROSES)
IMPOR UNTUK DIPAKAI- PIB
Urutan Proses
I. PENDAFTARAN PIB
II. PENETAPAN JALUR PELAYANAN IMPOR
III. PENGELUARAN BARANG IMPOR
IV. PASCA PERSETUJUAN PENGELUARAN BARANG
119
Tata Kerja Pelayanan PIB PDE
Validasi
Lartas?
MITA
Merah
PFPD
SPPB
Tunggu
SSPCP
PENJALURAN
& Penomoran
Periksa
Fisik
SPJM
Notul?
SPTNP
I
M
P
O
R
T
I
R
PIB
Reject
Reject 1 hari tdk
ada SSPCP
Reject 3 hari tdk ada Skep
Y
Konfirmasi Skep Lartas
Konfirmasi SSPCP
Terima
Y
Penyelesaia
n SPTNP
Bank
SSPCP
Tdk valid
Tdk
ada
SPJK
LHP
SSPCP SPTNP
SPPB asal
Kun/Mer
GATE
Barang Keluar
SPPB
Skep Lartas
IP
T
Asal K/M tdk Notul
Hijau
Kuning
A
A
A
Proses
An. Point
Sistem INSW
Cek Bayar
Import Customs Clearance
(via Pertukaran Data Elektronik / PDE)
Mandatory, Validation
& Payment Check
Analyzing
Point
Physical
Examination
Document
Examination
Debit
Advice
(Payment
Receipt)
Credit
Advice
Customs
Service
Office
Payment
Of Duty
Pemberitahuan
Impor Barang
(PIB)
Customs
Response
Portal
INSW
Customs
Service
System
Hi-Co Scan
Examination
Jalur Hijau Jalur Kuning
Jalur
MITA
Jalur Merah
Brg Larangan
Pembatasan
Penetapan Jalur
Modul PIB
Importir
/ PPJK
Bank
Ya
Tidak
SPPB Gate Out
System
SPPB
121
sebelum pengeluaran
barang impor
PIB Eksep
jalur MITA prioritas
jalur MITA non prioritas
jalur hijau
jalur kuning
sebelum pemeriksaan
fisik
jalur Merah
PIB
mendapat
Nomor
Importir mengajukan
kpd Kepala Kantor
SAAT PERMOHONAN SAAT PERMOHONAN
dilengkapi :
 Fotokopi PIB & dok pelengkap
 Dokumen yang menerangkan
penyebab impor eksep
122
BATAS WAKTU PENYELESAIAN EKSEP
Jika barang impor eksep tidak akan didatangkan atau tidak akan
datang dalam 60 hari sejak tgl SPPB, maka Importir :
• mengajukan surat pemberitahuan kepada Kepala Kantor Pabean
• mengajukan permohonan pengembalian bea masuk kepada Kepala Kantor
Pabean
• mengajukan PIB baru dengan membayar bea masuk, cukai dan PDRI
123
Ka KPU BC/Ka KPPBC
BARANG YG DIKELUARKAN
Persetujuan
Pejabat Pabean
“Setuju Keluar
Sebagian”
SPPB
124
IMPOR UNTUK DIPAKAI
Pemberitahuan Impor Barang Khusus (PIBK)
C l i c k t o e d i t c o m p a n y s l o g a n .
Bebas
BM+PPN+PPh
DEFINISI :
Barang-barang keperluan rumah tangga
milik orang yang semula berdomisili
di luar negeri, kemudian dibawa pindah
ke dalam negeri (minimal 1 thn)
Harus Tiba Bersama-sama Pemilik
atau Paling Lama 3 (Tiga) Bulan Sesudah atau Sebelum PemiliK
Barang ybs Tiba d Indonesia
 KMK No. 236/KMK.03/2003
 PMK No.28/PMK.04/2008
128
129
1. DAFTAR RINCIAN JUMLAH, JENIS, PERKIRAAN NILAI PABEAN
ATAS BARANG PINDAHAN YG DIMINTAKAN PEMBEBASAN BEA
MASUK YANG TELAH DITANDASAHKAN
2. SURAT KETERANGAN DAN/ATAU DOKUMEN TERKAIT
(KIMS/KITAS/SURAT KETERANGAN BELAJAR, DSB)
3. FOTOKOPI PASPOR
PEMBERITAHUAN IMPOR BARANG KHUSUS
(PIBK = BC 2.1)
DILAKUKAN PEMERIKSAAN FISIK
Pengajuan Pembebasan
dilampiri
130
131 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
BARANG KIRIMAN
Barang Kiriman adalah barang yang dikirim melalui Penyelenggara Pos.
Penyelenggara Pos adalah suatu badan usaha yang menyelenggarakan pos sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pos.
Pos adalah layanan komunikasi tertulis dan/atau surat elektronik, layanan paket,
layanan logistik, layanan transaksi keuangan, dan layanan keagenan pos untuk
kepentingan umum
Sumber: UU 38 Tahun 2009 Tentang Pos dan RPMK Barang Kiriman
132 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
PERSYARATAN PENYELENGGARA POS
POS YG DITUNJUK
Bukti Penugasan Pemerintah
Nomor Identitas Kepabeanan
PPJK (NIK)
Bukti Penetapan TPS atau
Kerjasama dengan TPS
Corporate Guarantee
PERUSAHAAN JASA TITIPAN
Izin Penyelenggara Pos
Nomor Identitas Kepabeanan
PPJK (NIK)
Bukti Penetapan TPS atau
Kerjasama dengan TPS
Daftar Sarana di TPS
Denah Layout TPS
Jaminan Tunai/Jaminan
Bank/Customs Bond
133 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
PENGELOMPOKAN BARANG KIRIMAN
NILAI BARANG KATEGORI DOKUMEN TARIF KETERANGAN
≤ USD 100
BUKAN LARTAS
CN (HAWB)/
DAFTAR
BEBAS
OFFICIAL ASSESSMENT
(BEBAS)
LARTAS CN (HAWB)
USD 100 < NILAI ≤
USD 1500
BADAN USAHA,
NON BDN USAHA
CN (HAWB) 7,5 % OFFICIAL ASSESSMENT
NON BDN USAHA* PIBK
MFN SELF ASSESSMENT
BADAN USAHA PIB
> USD 1500
NON BDN USAHA* PIBK
MFN
SELF ASSESSMENT
BADAN USAHA,
PENANGGUHAN,
TARIF PREFERENSI
PIB
*) Impor barang penumpang/pindahan (personal effect) atau barang yang memperoleh pembebasan dengan
penerima selain badan usaha seperti barang keperluan perwakilan negara asing, badan internasional,
yayasan, dan lembaga non usaha lainnya diselesaikan dengan PIBK
134 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
PENETAPAN TARIF DAN NILAI PABEAN
Non-CN;
Nilai ≤ USD 100
USD 100 < Nilai ≤
USD 1500
Nilai > USD 1.500;
NON BADAN
USAHA
Nilai > USD 1.500;
BADAN USAHA;
PENANGGUHAN,
TARIF PREFERENSI
Dokumen
Consignment
Note / Daftar
Pejabat yang
Menetapkan
Consignment
Note
PIBK
PIB
Pejabat yang
menangani
Barang Kiriman
Pejabat yang
menangani
Barang Kiriman
Pejabat
Pemeriksa
Dokumen
Besaran
Penetapan
Single Tarif BM
7,5 %
Kec. Buku Ilmu
Pengetahuan
Sesuai aturan
penetapan tarif
dan NP
Sesuai aturan
penetapan tarif
dan NP
Hasil Penetapan
Dokumen
Pengeluaran
Respon Setuju
Keluar
SPPBMCP
SPTNP
SPPB
SPTNP
SPPB
Pejabat yang
menangani
Barang Kiriman
Bebas BM dan
PDRI
135 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
PROSES BISNIS: CONSIGNMENT NOTE
C/N SKP
IMPOR
CEK BC 1.1
RESPON
BC 1.1
X-RAY
PENELITIAN
NILAI PABEAN,
TARIF, LARTAS
FLAG
PERIKSA
PERIKSA
FISIK
LHP
FOB USD 100 ≤
FOB USD 100 <
NILAI ≤ 1.500
FOB > USD 1.500
NON BADAN
USAHA
FOB > USD 1.500
BADAN USAHA
RESPON
SETUJU
KELUAR
SPPBMCP
+ billing
RESPON PIBK
RESPON PIB
SPBL BK CEK LARTAS
136 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
PROSES BISNIS: PIBK
Bank
SKP
IMPOR
Billing
Online
Bayar BM dan
PDRI
NOMOR
DAN
TANGGAL
PIBK
PIBK
NPBL BK LARTAS
CEK BC 1.1
RESPON
BC 1.1
FLAG
PERIKSA
LHP
PERIKSA
FISIK
PENELITIAN
NILAI PABEAN,
TARIF, LARTAS
SPPB
LARTAS
SPBL BK
KURANG
BAYAR
SPTNP
X-RAY
137 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
PENGELUARAN BARANG KIRIMAN
Penegasan kewajiban pengangkut mengajukan manifes termasuk barang
kiriman dan kewajiban penyelenggara pos untuk melakukan perincian atas
manifes. (PMK Barang Kiriman)
Tujuan pengeluaran dari barang kiriman, selain impor untuk dipakai (PMK
188/2011), dapat juga untuk tujuan impor sementara, diangkut ke TPS di
kawasan pabean di Kantor Pabean lainnya, ditimbun di TPB, dan re-ekspor.
(PMK Barang Kiriman)
Pembebasan BM untuk nilai pabean paling banyak FOB USD 100, namun
tidak berlaku sebagai diskon penghitungan BM dan PDRI.
(PMK Barang Kiriman)
Pejabat yang menangani barang kiriman dapat meminta data dan
konfirmasi kepada penerima barang dalam rangka penetapan.
138 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
KEBERATAN
Penegasan tata cara pengajuan keberatan atas penetapan Pejabat oleh Penerima
Barang dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur
mengenai keberatan di bidang kepabeanan. (PMK Barang Kiriman)
Pasal 93 ayat (1) UNDANG–UNDANG KEPABEANAN
“Orang yang berkeberatan terhadap penetapan pejabat bea dan cukai mengenai tarifdan/atau nilai
pabean untuk penghitungan bea masuk dapat mengajukan keberatan secaratertulis hanya kepada
Direktur Jenderal dalam waktu 60 (enam puluh) hari sejak tanggal penetapan dengan menyerahkan
jaminan sebesar tagihan yang harus dibayar.
Pasal 93A ayat (1) UNDANG-UNDANG KEPABEANAN
Orang yang berkeberatan terhadap penetapan pejabat bea dan cukai selain tarif dan/atau nilai pabean
untuk penghitungan bea masuk dapat mengajukan keberatan secara tertulis hanya kepada Direktur
Jenderal dalam waktu 60 (enam puluh) hari sejak tanggal penetapan.
139 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
KAWASAN PABEAN & APLIKASI
Penegasan pengawasan dan pelayanan kepabeanan atas impor Barang Kiriman
dilaksanakan di Kawasan Pabean atau tempat lain yang diperlakukan sama dengan
tempat penimbunan sementara.
Disusun Sistem Aplikasi Barang Kiriman untuk transaksi data dan pemberitahuan
pabean antara Penyelenggara Pos dan DJBC, dengan dilengkapi fitur pemantauan
posisi penyelesaian Barang Kiriman. Sistem Aplikasi Barang Kiriman dapat
memantau:
a. Penimbunan dan pengeluaran barang
b. Pemindahan penimbunan barang
c. Pembayaran BM dan PDRI
d. Informasi status Barang Kiriman yang dapat diakses oleh Penerima Barang,
diantaranya status dokumen, larangan/pembatasan, dan pembayaran BM dan
PDRI
140
IMPOR UNTUK DIPAKAI
(BPBLB)
PMK -188/PMK.04/2010
BARANG PELINTAS BATAS
PEMBEBASAN BM & TIDAK
DIPUNGUT PDRI
NP Max. FOB :
 INDONESIA dengan PAPUA NEW GUINEA----USD 300.00 per orang utk 1
bulan
 INDONESIA dengan MALAYSIA----MYR 600.00
a. per orang utk 1 bulan apabila lewat batas daratan
b. setiap perahu utk setiap trip apabila lewat batas lautan
 INDONESIA dengan FILIPINA----USD 250.00 per orang utk 1 bulan
 INDONESIA dengan TIMOR LESTE----USD 50.00 per orang utk 1 hari
Apabila NP lebih dari batas, atas kelebihannya Bayar BM dan PDRI
142
BARANG PELINTAS BATAS
Wajib Memiliki
Kartu Identitas
Lintas Batas
(KILB)
 KILB dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pabean yang mengawasi
Pos Pengawasan Lintas Batas (PPLB) atas permohonan
pelintas batas
 Permohonan dilampiri fotokopi KTP dan fotokopi Pas Lintas
Batas (PLB) yang ditandasahkan oleh Pejabat Imigrasi
setempat.
 Permohonan memenuhi persyaratan, terbitkan KILB dan
dibuatkan Buku Pas Barang Lintas Batas (BPBLB)
PELINTAS BATAS
143
FORMAT KILB
144
PAS LINTAS BATAS
145
• Menunjukkan KILB dan
• Memberitahukan barang
bawaannya
PELINTAS BATAS
Wajib
PEJABAT BC
di PPLB
Tanpa KILB :
Tidak diberikan
fasilitas
Pembebasan BM
Pejabat Bea dan Cukai di PPLB :
a. Melakukan pemeriksaan fisik dan menuangkan hasilnya ke Nota Pemeriksaan
b. Melakukan penindakan terhadap barang LARTAS
c. Menetapkan NP dan tarif barang ybs
d. Menetapkan besarnya BM dan PDRI yang harus dipungut, jika hasil pemeriksaan kedapatan NP
barang melebihi ketentuan pembebasan.
e. Memberikan persetujuan pengeluaran barang, apabila BM & PDRI telah dilunasi atau NP barang
tidak melebihi ketentuan pembebasan
f. Mencabut fasilitas pembebasan BM & tidak dipungut PDRI apabila ditemukan adanya
penyalahgunaan fasilitas
FASILITAS PELAYANAN
 Pemberian Kemudahan pelayanan dalam rangka
memperlancar arus barang, orang maupun dokumen
 Bentuk-bentuk Fasilitas terintegrasi dalam sistem tata
laksana kepabeanan impor/ekspor
 Authority/Kewenangan pemberian fasilitas
dilaksanakan oleh Kepala Kantor Pabean
148
PRINSIP UMUM
PELAYANAN SEGERA (RUSH HANDLING)
1
2
PEMBONGKARAN DAN PENIMBUNAN BARANG IMPOR DI TEMPAT LAIN SELAIN
KAWASAN PABEAN DAN TPS
PEMERIKSAAN BARANG IMPOR DI GUDANG ATAU LAPANGAN PENIMBUNAN MILIK
IMPORTIR
PEMERIKSAAN PENDAHULUAN DAN PENGAMBILAN CONTOH UNTUK PEMBUATAN
PIB
3
4
5
PEMBERITAHUAN PENDAHULUAN
(PRE NOTIFICATION)
149
PENGELUARAN BARANG IMPOR DENGAN PENANGGUHAN PEMBAYARAN BEA
MASUK, CUKAI DAN PAJAK DALAM RANGKA IMPOR (VOORUITSLAG)
PEMBERITAHUAN IMPOR BARANG (PIB) BERKALA
6
7
8 PEMBAYARAN BERKALA
9 RETURNABLE PACKAGE (KEMASAN YANG DIGUNAKAN BERULANG-ULANG)
150
kemudahan kepada importir untuk
mengajukan pemberitahuan pabean
terlebih dahulu sebelum
pemberitahuan inward manifes (BC
1.1)
PEMBERITAHUAN PENDAHULUAN
(PRE NOTIFICATION)
1
151
TATA KERJA PENGAJUAN
PRE NOTIFICATION
Importir
MITA
Prioritas
Mengajukan Prenotification tanpa
mengajukan permohonan
Menyerahkan laporan periodik
prenotification memuat tanggal, no.dan
pos BC 1.1 ke CC maksimal tgl 10 bln
berikutnya
152
Non MITA
Prioritas
mengajukan permohonan
terlebih dahulu
TATA KERJA PENGAJUAN
PRE NOTIFICATION
dengan melampirkan :
Copy B/L atau AWB
Surat persetujuan (BCF 2.1)
dilampirkan PIB
153
IMPORTIR MITA
Prioritas
Kasi adm.
manifest
tanpa permohonan
laporan periodik PIB Pre-
notification
laporan periodik PIB Pre-notification
IMPORTIR
lainnya
Permohonan dgn melampirkan
copy atau faks AWB dan/atau
House AWB (HAWB), atau B/L
dan/atau House B/L (HB/L)
BCF 2.1
CLIENT
COORDINATOR
154
155
kemudahan kepada importir untuk
mengeluarkan barang impor dengan
karakteristik tertentu yg perlu
pengeluaran segera
PELAYANAN SEGERA
(RUSH HANDLING)
2
156
PELAYANAN SEGERA
(Rush handling)
diberikan atas barang:
Organ tubuh manusia
Jenazah dan abu jenazah
Barang yang dapat merusak lingkungan
Binatang hidup
Tumbuhan hidup
Surat kabar, majalah yang peka waktu
Barang berupa dokumen
Izin
Instansi teknis
PIBK
157
Pengeluaran Barang
Dokumen
Pelengkap Pabean
JAMINAN
157
pemberitahuan pabean dan pelunasan bea masuk paling lama 3
hari kerja sejak tanggal pengeluaran barang
 Jaminan dicairkan
 Dikenakan SA 10% dari BMSD
tdk dipatuhi
importir Kasi
penerimaan/pe
ngembalian
Kasi
pabean
Petugas
pengelua
ran
Bank Devisa
Persepsi
Kasi Adm. Manifest
PIBT/Dokap
Pabean,jaminan
SPPB
lbr 2
SPPB
lbr 2
SPPB
lbr 2
j
a
m
i
n
a
n
S
S
P
C
P
PIB definitif dan SSPCP
jaminan
koordinasi
PIBT/
Dokap
Pabean
(sesuai)
PIBT/
Dokap
Pabean,
dan
LHP
S
P
P
B
PIB/PIBT
definitif,
Dokap
Pabean,
dan LHP
instruksi pemeriksaan
SPPB lbr
1
Kasi P2
Tidak sesuai
(serahkan SPPB)
PIBT/
Dokap
Pabean
BAP & LHP
158
diberikan oleh Kepala Kantor atas
permohonan ybs dalam kondisi
tertentu
PEMBONGKARAN DAN PENIMBUNAN
BARANG IMPOR DI TEMPAT LAIN SELAIN
KAWASAN PABEAN DAN TPS
3
159
Izin
diberikan
dalam hal :
1. Keadaan darurat
2. Sifat barang tidak
dapat ditimbun di TPS
di KP
3. Kongesti
4. Alasan lainnya
160
Tatakerja Pembongkaran dan Penimbunan Barang Impor di Tempat lain
Selain Kawasan Pabean:
pengangkut
Kasi fasilitas
Petugas
pantau
bongkar/
muatn
Kasi P2
permohonan tertulis
Alasan & copy
Manifest, dok.lain
daftar kemasan atau petikemas 24 jam setelah pembongkaran
BA Penyegelan
Minta rekomendasi
rekomendasi
laporan hasil
pengecekan lapangan
hasil pemantauan
bongkar/timbun
(BCL 1.2)
m
e
n
u
nj
u
k
Dalam hal keadaan darurat permohonan tidak perlu diajukan, tapi
wajib lapor KaBid Fasilitas/pejabat 72 jam setelah
pembongkaran;nya
161
importir
Kasi pabean
Pengawas
penimbunan
Kasi Adm. Manifest
Kasi fasilitas
Kasi P2
Tatakerja Penimbunan Barang Impor di Gudang atau Lapangan Penimbunan
Milik Importir
Petugas pengecek
lapangan
permohonan tertulis
Alasan & copy BL/AWB,
dok.lain
BA
penyegelan
daftar kemasan atau petikemas atau jumlah barang curah (24 jam)
Minta
rekomendasi
tunjuk
rekomendasi
koordinasi
laporan hasil
pengecekan
lapangan
tunjuk
BA
Penyegelan,lap.
hsl penimbunan
162
Penimbunan Barang Impor di Gudang atau Lapangan
Importir di luar Kawasan Pabean
Barang impor
dapat ditimbun di :
1. Gudang
importir
1. Lapangan
penimbunan
milik importir
Ijin
Kepala Kantor
163
importir
Kasi
penerim
aan/peng
embalian
Kasi
pabean
Kasi Adm. Manifest
Kasi fasilitas
Kasi P2
Permohonan,alasan,dok.pndkng
kep.setuj
u/tolak
PIB,dokap,
jaminan ,SK
S
P
P
B
l
b
2
PIB
definitif
koordinasi
Dokap
pabean
Dokap pabean & LHP
PIB definitif Dokap & LHP
Instruksi
periksa&dokap
Dokap,BAP
fisik,LHP S
P
P
B
Petugas periksa
Tidak sesuai
(serahkan SPPB)
S
P
P
B
Petugas
pengelua
ran
S
P
P
B
S
P
P
B
164
Pemeriksaan fisik
Barang impor
Gudang / lapangan
penimbunan milik
importir
Persetujuan Kepala Kantor/Kabid
Pelayanan Pabean dan Cukai
Persetujuan pemeriksaan fisik = persetujuan penimbunan
4
PEMERIKSAAN BARANG IMPOR DI GUDANG ATAU
LAPANGAN PENIMBUNAN MILIK IMPORTIR
165
05/04/2023 166
Importir
Kabid fasilitas Kasi pabean
Pengawas
pengeluaran
Pengawas
penimbunan
Permohonan Rekomendasi
BCF 2.6A lembar 1
BCF 2.6A
lembar 2 BCF 2.6A
lbr
2+SPJM
BCF 2.6A lembar 1
166
Pemeriksaan Pendahuluan dan Pengambilan Contoh
untuk Pembuatan PIB
dilakukan dalam hal:
importir tidak dapat menetapkan
sendiri tarif / nilai pabean karena
uraian barang / rincian nilai
pabean yang tercantum dalam
dokumen pelengkap pabean
tidak jelas.
Importir mengajukan permohonan kepada Kepala
Kantor
5
167
05/04/2023 168
Importir
Kabid fasilitas
Pemeriksa
barang
Kasi pabean
Permohonan
instruksi
pemeriksaan
LHP
Persetujuan
Penetapan pemeriksaan
Klasifikasi
Perhitungan BM, cukai, PDRI
168
VOORUITSLAG
Memberi
persetujuan
6
Kepala Kantor
PENGELUARAN BARANG IMPOR DENGAN PENANGGUHAN PEMBAYARAN
BEA MASUK, CUKAI DAN PAJAK DALAM RANGKA IMPOR
169
JANGKA WAKTU PENANGGUHAN
Max.60 hari terhitung sejak
tanggal pendaftaran PIB
/Dokumen Pelengkap Pabean.
Konfirmasi dengan unit
kerja yang memroses
permohonan fasilitas.
Jika kewajiban tersebut tidak
dpenuhi
perpanjangan 30 hari
jaminan dicairkan
Izin diberikan lagi 6
bulan setelah
kewajiban diselesaikan
SA yg dimaksud dalam
Pasal 10B ayat (6)
170
Penyelesaian Fasilitas penangguhan
Pejabat BC di
kantor pabean
Importir
PIB dan jaminan sebesar BM, Cukai, dan
PDRI. Khusus untuk barang impor yg
akan memperoleh
pembebasan/keringanan
Dokumen Pelengkap Pabean dan
jaminan sebesar BM, Cukai, dan PDRI,
dan khusus untuk penanggulanangan
bencana
disertai bukti tanda
terima permohonan
fasilitas pembebasan atau
keringanan
171
importir
Kasi
penerim
aan/peng
embalian
Kasi
pabean
Kasi Adm. Manifest
Kasi fasilitas
Kasi P2
Permohonan,alasan,dok.pndkng
kep.setuj
u/tolak
PIB,dokap,
jaminan ,SK
S
P
P
B
l
b
2
PIB
definitif
koordinasi
Dokap
pabean
Dokap pabean & LHP
PIB definitif Dokap & LHP
Instruksi
periksa&dokap
Dokap,BAP
fisik,LHP S
P
P
B
Petugas periksa
Tidak sesuai
(serahkan SPPB)
S
P
P
B
Petugas
pengelua
ran
S
P
P
B
S
P
P
B
172
PIB BERKALA
Frekuensi impor yang
tinggi serta perlu segera
digunakan
Diimpor
melalui
saluran pipa
atau
jaringan
transmisi
Berdasarkan
pertimbangan
Direktur Jenderal
7
Untuk Impor :
173
PIB Berkala dan bukti
pembayaran BM,Cukai dan
PDRI utk importasi pada
periode bersangkutan dalam
waktu paling lama 3 hari kerja
terhitung sejak tanggal jatuh
tempo
PIB BERKALA
Berdasar Dokumen Pelengkap
Pabean dan jaminan dalam
periode paling lama 30 hari
Kepala Kantor
Menyerahkan
Menyetujui
Importir
174
175
05/04/2023 kinosta XXI 176
Importir
Kabid fasilitas Pemeriksa
barang
Kasi pabean
Kasi penerimaan &
pengembalian
Pengawas
pengeluaran
SPPB lbr 2
persetujuan
Instruksi
Pemeriksaan +
Dokap pabean
SPPB lbr 1
SPPB lbr 1
permohonan
PIB + copy dokap pabean
Dokap pabean + jaminan
Dokap pabean + LHP
1
6
5
2
7a
3
9
7c
4
8
7b
176
PEMBAYARAN BERKALA 8
paling lama 3 hari kerja
terhitung sejak tanggal
jatuh tempo
Importir Non MITA
Prioritas
paling lama akhir bulan
berikutnya
Importir MITA
Prioritas
177
 diberikan oleh Kepala Kantor atas
permohonan ybs
 diberikan dalam kondisi tertentu
RETURNABLE PACKAGE (KEMASAN YANG
DIGUNAKAN BERULANG-ULANG)
9
178
RETURNABLE PACKAGE
IZIN
Digunakan
tidak sesuai
izin
Jika tidak, importir wajib membayar BM+PDRI+SA(100%xBM)
Pengemas yang dipakai berulang kali
dapat dipakai oleh importir dalam
pelaksanaan importasinya
Dalam jangka waktu 1 tahun dan bisa diperpanjang
Diberikan oleh, Kepala Kantor (Kabid Pel Fasilitas)
Importir wajib mengekspor dalam waktu paling lama 30 hari
sejak tanggal teguran
179
KETENTUAN
RETURNABLE PACKAGE
• Pada tiap importasi, nomor ijin dicantumkan pd PIB
• Untuk impor pengemas kosong, permohonan diajukan
ke Kasi Manifes
• Untuk ekspor pengemas kosong, permohonan diajukan
ke Kasi Pabean
• Membuat laporan (ekspor/impor) tiap 6 bln
180
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
TERIMA
KASIH

More Related Content

What's hot

Gambaran Umum Perdagangan Internasional & Fasilitas Kepabeanan
Gambaran Umum Perdagangan Internasional & Fasilitas KepabeananGambaran Umum Perdagangan Internasional & Fasilitas Kepabeanan
Gambaran Umum Perdagangan Internasional & Fasilitas KepabeananKanaidi ken
 
Jasa pengangkutan barang - Teknis Perdagangan Internasional
Jasa pengangkutan barang - Teknis Perdagangan InternasionalJasa pengangkutan barang - Teknis Perdagangan Internasional
Jasa pengangkutan barang - Teknis Perdagangan InternasionalAdit Pomeriggio
 
Pengertian Freight Forwarding dan kegiatannya
Pengertian Freight Forwarding dan kegiatannyaPengertian Freight Forwarding dan kegiatannya
Pengertian Freight Forwarding dan kegiatannyaaliesensei
 
Distribusi, Moda Transportasi, Routing & Scheduling _Training "LOGISTICS MANA...
Distribusi, Moda Transportasi, Routing & Scheduling _Training "LOGISTICS MANA...Distribusi, Moda Transportasi, Routing & Scheduling _Training "LOGISTICS MANA...
Distribusi, Moda Transportasi, Routing & Scheduling _Training "LOGISTICS MANA...Kanaidi ken
 
Tata laksana plb per 02 03 itw
Tata laksana plb per 02 03 itwTata laksana plb per 02 03 itw
Tata laksana plb per 02 03 itwEty Puspitasari
 
Materi: Pengeluaran Barang Impor
Materi: Pengeluaran Barang ImporMateri: Pengeluaran Barang Impor
Materi: Pengeluaran Barang ImporKanaidi ken
 
Tata laksana kepabeanan import
Tata laksana kepabeanan importTata laksana kepabeanan import
Tata laksana kepabeanan importMunif Achmad
 
pengantar Bea Cukai.pdf
pengantar Bea Cukai.pdfpengantar Bea Cukai.pdf
pengantar Bea Cukai.pdfbcshiam
 
tata-laksana- pdj-bc-26
 tata-laksana- pdj-bc-26 tata-laksana- pdj-bc-26
tata-laksana- pdj-bc-26ardneh saputra
 
Pemahaman Prosedur Shipping_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
Pemahaman Prosedur Shipping_Materi "EXPORT-IMPORT" TrainingPemahaman Prosedur Shipping_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
Pemahaman Prosedur Shipping_Materi "EXPORT-IMPORT" TrainingKanaidi ken
 
Presentasi PPN dan PPnBM
Presentasi PPN dan PPnBMPresentasi PPN dan PPnBM
Presentasi PPN dan PPnBMIcha Icha
 
PMK 70 tentang Kawasan Pabean dan Tempat Penimbunan Sementara
PMK 70 tentang Kawasan Pabean dan Tempat Penimbunan SementaraPMK 70 tentang Kawasan Pabean dan Tempat Penimbunan Sementara
PMK 70 tentang Kawasan Pabean dan Tempat Penimbunan SementaraRaden Mas Mahardipa
 
Multimoda & inter. freight forwarding presentation
Multimoda & inter. freight forwarding presentationMultimoda & inter. freight forwarding presentation
Multimoda & inter. freight forwarding presentationsyalindrihs
 
PPN tentang PPnBM
PPN tentang PPnBMPPN tentang PPnBM
PPN tentang PPnBMkaromah95
 
Prosedur Ekspor dengan Letter of Credit (L/C)_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
Prosedur Ekspor dengan Letter of Credit (L/C)_Materi "EXPORT-IMPORT" TrainingProsedur Ekspor dengan Letter of Credit (L/C)_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
Prosedur Ekspor dengan Letter of Credit (L/C)_Materi "EXPORT-IMPORT" TrainingKanaidi ken
 

What's hot (20)

Gambaran Umum Perdagangan Internasional & Fasilitas Kepabeanan
Gambaran Umum Perdagangan Internasional & Fasilitas KepabeananGambaran Umum Perdagangan Internasional & Fasilitas Kepabeanan
Gambaran Umum Perdagangan Internasional & Fasilitas Kepabeanan
 
Jasa pengangkutan barang - Teknis Perdagangan Internasional
Jasa pengangkutan barang - Teknis Perdagangan InternasionalJasa pengangkutan barang - Teknis Perdagangan Internasional
Jasa pengangkutan barang - Teknis Perdagangan Internasional
 
Pengertian Freight Forwarding dan kegiatannya
Pengertian Freight Forwarding dan kegiatannyaPengertian Freight Forwarding dan kegiatannya
Pengertian Freight Forwarding dan kegiatannya
 
Distribusi, Moda Transportasi, Routing & Scheduling _Training "LOGISTICS MANA...
Distribusi, Moda Transportasi, Routing & Scheduling _Training "LOGISTICS MANA...Distribusi, Moda Transportasi, Routing & Scheduling _Training "LOGISTICS MANA...
Distribusi, Moda Transportasi, Routing & Scheduling _Training "LOGISTICS MANA...
 
Tata laksana plb per 02 03 itw
Tata laksana plb per 02 03 itwTata laksana plb per 02 03 itw
Tata laksana plb per 02 03 itw
 
Materi: Pengeluaran Barang Impor
Materi: Pengeluaran Barang ImporMateri: Pengeluaran Barang Impor
Materi: Pengeluaran Barang Impor
 
Tata laksana kepabeanan import
Tata laksana kepabeanan importTata laksana kepabeanan import
Tata laksana kepabeanan import
 
pengantar Bea Cukai.pdf
pengantar Bea Cukai.pdfpengantar Bea Cukai.pdf
pengantar Bea Cukai.pdf
 
tata-laksana- pdj-bc-26
 tata-laksana- pdj-bc-26 tata-laksana- pdj-bc-26
tata-laksana- pdj-bc-26
 
Pemahaman Prosedur Shipping_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
Pemahaman Prosedur Shipping_Materi "EXPORT-IMPORT" TrainingPemahaman Prosedur Shipping_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
Pemahaman Prosedur Shipping_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
 
Kargo
KargoKargo
Kargo
 
Presentasi PPN dan PPnBM
Presentasi PPN dan PPnBMPresentasi PPN dan PPnBM
Presentasi PPN dan PPnBM
 
PMK 70 tentang Kawasan Pabean dan Tempat Penimbunan Sementara
PMK 70 tentang Kawasan Pabean dan Tempat Penimbunan SementaraPMK 70 tentang Kawasan Pabean dan Tempat Penimbunan Sementara
PMK 70 tentang Kawasan Pabean dan Tempat Penimbunan Sementara
 
Pengantar Bea Cukai
Pengantar Bea CukaiPengantar Bea Cukai
Pengantar Bea Cukai
 
Ekspor Impor Dengan Letter of Credit
Ekspor Impor Dengan Letter of CreditEkspor Impor Dengan Letter of Credit
Ekspor Impor Dengan Letter of Credit
 
Multimoda & inter. freight forwarding presentation
Multimoda & inter. freight forwarding presentationMultimoda & inter. freight forwarding presentation
Multimoda & inter. freight forwarding presentation
 
PPN tentang PPnBM
PPN tentang PPnBMPPN tentang PPnBM
PPN tentang PPnBM
 
Tatalaksana kepabeanan di bidang Ekspor
Tatalaksana kepabeanan di bidang EksporTatalaksana kepabeanan di bidang Ekspor
Tatalaksana kepabeanan di bidang Ekspor
 
Prosedur Ekspor dengan Letter of Credit (L/C)_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
Prosedur Ekspor dengan Letter of Credit (L/C)_Materi "EXPORT-IMPORT" TrainingProsedur Ekspor dengan Letter of Credit (L/C)_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
Prosedur Ekspor dengan Letter of Credit (L/C)_Materi "EXPORT-IMPORT" Training
 
Prosedur re impor
Prosedur re imporProsedur re impor
Prosedur re impor
 

Similar to Tata Laksana Impor

Prosedur pelaksanaan ekspor impor
Prosedur pelaksanaan ekspor imporProsedur pelaksanaan ekspor impor
Prosedur pelaksanaan ekspor imporIerwhan Nurdiyanto
 
RINGKASAN MATERI PG.pdf
RINGKASAN MATERI PG.pdfRINGKASAN MATERI PG.pdf
RINGKASAN MATERI PG.pdfLamanPajak
 
FASILITAS-KEPBEANAN_22.pdf
FASILITAS-KEPBEANAN_22.pdfFASILITAS-KEPBEANAN_22.pdf
FASILITAS-KEPBEANAN_22.pdfLamanPajak
 
1. UUK Lengkap.pdf
1. UUK Lengkap.pdf1. UUK Lengkap.pdf
1. UUK Lengkap.pdfLamanPajak
 
Mengenal Kepabeanan Indonesia Bp. Chotibul Umam.pdf
Mengenal Kepabeanan Indonesia Bp. Chotibul Umam.pdfMengenal Kepabeanan Indonesia Bp. Chotibul Umam.pdf
Mengenal Kepabeanan Indonesia Bp. Chotibul Umam.pdfJoniHariPurnomo1
 
Presentasi latas &amp; bpo edited
Presentasi latas &amp; bpo editedPresentasi latas &amp; bpo edited
Presentasi latas &amp; bpo editedwahyu71
 
PMK RI No 185 Tentang Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor.pdf
PMK RI No 185 Tentang Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor.pdfPMK RI No 185 Tentang Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor.pdf
PMK RI No 185 Tentang Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor.pdfCIkumparan
 
Fasilitas Kepabeanan fix.pptx
Fasilitas Kepabeanan fix.pptxFasilitas Kepabeanan fix.pptx
Fasilitas Kepabeanan fix.pptxssuserb24358
 
Gambaran Umum & Fasilitas Kepabeanan _ Materi Training "EXPORT IMPORT"
Gambaran Umum & Fasilitas Kepabeanan _ Materi Training "EXPORT IMPORT"Gambaran Umum & Fasilitas Kepabeanan _ Materi Training "EXPORT IMPORT"
Gambaran Umum & Fasilitas Kepabeanan _ Materi Training "EXPORT IMPORT"Kanaidi ken
 
AKE-1-up kepabeanan -procedures kepabeanan
AKE-1-up kepabeanan -procedures  kepabeananAKE-1-up kepabeanan -procedures  kepabeanan
AKE-1-up kepabeanan -procedures kepabeanannana566997
 
Perdagangan internasional
Perdagangan internasionalPerdagangan internasional
Perdagangan internasionalFirman Bachtiar
 
03_materi_proses_bisnis_kepabeanan_e-commerce.pdf
03_materi_proses_bisnis_kepabeanan_e-commerce.pdf03_materi_proses_bisnis_kepabeanan_e-commerce.pdf
03_materi_proses_bisnis_kepabeanan_e-commerce.pdfRyanRasendriya1
 
LARTAS 2022.pdf
LARTAS 2022.pdfLARTAS 2022.pdf
LARTAS 2022.pdfLamanPajak
 
Seninar Aktualisasi Diklat Prajabatan Balai Diklat Keuangan Malang
Seninar Aktualisasi Diklat Prajabatan Balai Diklat Keuangan MalangSeninar Aktualisasi Diklat Prajabatan Balai Diklat Keuangan Malang
Seninar Aktualisasi Diklat Prajabatan Balai Diklat Keuangan Malangaxa Istaqsa
 
Pengeluaran Barang Impor Dengan Tujuan Untuk Dipakai
Pengeluaran Barang Impor Dengan Tujuan Untuk DipakaiPengeluaran Barang Impor Dengan Tujuan Untuk Dipakai
Pengeluaran Barang Impor Dengan Tujuan Untuk DipakaiGuruh Agustinus
 
Daerah Pabean, Kawasan pabean, Kantor pabean, Kewajiban pabean dan Pemberita...
Daerah Pabean, Kawasan pabean, Kantor pabean, Kewajiban pabean dan  Pemberita...Daerah Pabean, Kawasan pabean, Kantor pabean, Kewajiban pabean dan  Pemberita...
Daerah Pabean, Kawasan pabean, Kantor pabean, Kewajiban pabean dan Pemberita...Kanaidi ken
 
Uu nomor 10 tahun 1995
Uu nomor 10 tahun 1995Uu nomor 10 tahun 1995
Uu nomor 10 tahun 1995angga223
 
Pengenalan DJBC - Template resmi
Pengenalan DJBC - Template resmiPengenalan DJBC - Template resmi
Pengenalan DJBC - Template resmiDesy Yofah Putri
 

Similar to Tata Laksana Impor (20)

Prosedur pelaksanaan ekspor impor
Prosedur pelaksanaan ekspor imporProsedur pelaksanaan ekspor impor
Prosedur pelaksanaan ekspor impor
 
RINGKASAN MATERI PG.pdf
RINGKASAN MATERI PG.pdfRINGKASAN MATERI PG.pdf
RINGKASAN MATERI PG.pdf
 
FASILITAS-KEPBEANAN_22.pdf
FASILITAS-KEPBEANAN_22.pdfFASILITAS-KEPBEANAN_22.pdf
FASILITAS-KEPBEANAN_22.pdf
 
1. UUK Lengkap.pdf
1. UUK Lengkap.pdf1. UUK Lengkap.pdf
1. UUK Lengkap.pdf
 
Mengenal Kepabeanan Indonesia Bp. Chotibul Umam.pdf
Mengenal Kepabeanan Indonesia Bp. Chotibul Umam.pdfMengenal Kepabeanan Indonesia Bp. Chotibul Umam.pdf
Mengenal Kepabeanan Indonesia Bp. Chotibul Umam.pdf
 
Presentasi latas &amp; bpo edited
Presentasi latas &amp; bpo editedPresentasi latas &amp; bpo edited
Presentasi latas &amp; bpo edited
 
PMK RI No 185 Tentang Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor.pdf
PMK RI No 185 Tentang Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor.pdfPMK RI No 185 Tentang Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor.pdf
PMK RI No 185 Tentang Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor.pdf
 
Fasilitas Kepabeanan fix.pptx
Fasilitas Kepabeanan fix.pptxFasilitas Kepabeanan fix.pptx
Fasilitas Kepabeanan fix.pptx
 
Gambaran Umum & Fasilitas Kepabeanan _ Materi Training "EXPORT IMPORT"
Gambaran Umum & Fasilitas Kepabeanan _ Materi Training "EXPORT IMPORT"Gambaran Umum & Fasilitas Kepabeanan _ Materi Training "EXPORT IMPORT"
Gambaran Umum & Fasilitas Kepabeanan _ Materi Training "EXPORT IMPORT"
 
PPt.ncoterm
PPt.ncotermPPt.ncoterm
PPt.ncoterm
 
AKE-1-up kepabeanan -procedures kepabeanan
AKE-1-up kepabeanan -procedures  kepabeananAKE-1-up kepabeanan -procedures  kepabeanan
AKE-1-up kepabeanan -procedures kepabeanan
 
Perdagangan internasional
Perdagangan internasionalPerdagangan internasional
Perdagangan internasional
 
03_materi_proses_bisnis_kepabeanan_e-commerce.pdf
03_materi_proses_bisnis_kepabeanan_e-commerce.pdf03_materi_proses_bisnis_kepabeanan_e-commerce.pdf
03_materi_proses_bisnis_kepabeanan_e-commerce.pdf
 
LARTAS 2022.pdf
LARTAS 2022.pdfLARTAS 2022.pdf
LARTAS 2022.pdf
 
PPh Pot-Put 22.pptx
PPh Pot-Put 22.pptxPPh Pot-Put 22.pptx
PPh Pot-Put 22.pptx
 
Seninar Aktualisasi Diklat Prajabatan Balai Diklat Keuangan Malang
Seninar Aktualisasi Diklat Prajabatan Balai Diklat Keuangan MalangSeninar Aktualisasi Diklat Prajabatan Balai Diklat Keuangan Malang
Seninar Aktualisasi Diklat Prajabatan Balai Diklat Keuangan Malang
 
Pengeluaran Barang Impor Dengan Tujuan Untuk Dipakai
Pengeluaran Barang Impor Dengan Tujuan Untuk DipakaiPengeluaran Barang Impor Dengan Tujuan Untuk Dipakai
Pengeluaran Barang Impor Dengan Tujuan Untuk Dipakai
 
Daerah Pabean, Kawasan pabean, Kantor pabean, Kewajiban pabean dan Pemberita...
Daerah Pabean, Kawasan pabean, Kantor pabean, Kewajiban pabean dan  Pemberita...Daerah Pabean, Kawasan pabean, Kantor pabean, Kewajiban pabean dan  Pemberita...
Daerah Pabean, Kawasan pabean, Kantor pabean, Kewajiban pabean dan Pemberita...
 
Uu nomor 10 tahun 1995
Uu nomor 10 tahun 1995Uu nomor 10 tahun 1995
Uu nomor 10 tahun 1995
 
Pengenalan DJBC - Template resmi
Pengenalan DJBC - Template resmiPengenalan DJBC - Template resmi
Pengenalan DJBC - Template resmi
 

Recently uploaded

UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonusunikbetslotbankmaybank
 
04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................rendisalay
 
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024HelmyTransformasi
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...FORTRESS
 
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxSLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxdevina81
 
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerSV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerHaseebBashir5
 
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppterlyndakasim2
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxDRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxnairaazkia89
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...HaseebBashir5
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiHaseebBashir5
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelHaseebBashir5
 
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohLAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohkhunagnes1
 
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docxMAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docxYogiAJ
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind..."Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...HaseebBashir5
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...FORTRESS
 
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor""Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"HaseebBashir5
 
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptxEtika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx23May1983
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianHaseebBashir5
 

Recently uploaded (20)

UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
 
04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................
 
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
 
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxSLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
 
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerSV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
 
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
 
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxDRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
 
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohLAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
 
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docxMAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
 
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind..."Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
 
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor""Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
 
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptxEtika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
 

Tata Laksana Impor

  • 3. Dasar Hukum  PMK 228/PMK.04/2016 tentang Pengeluaran Barang Impor untuk Dipakai.  Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai nomor Per-16/BC.2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengeluaran Barang Impor untuk Dipakai
  • 4. Tugas & Fungsi Instansi kepabeanan dan cukai Pada umumnya, fungsi utama kegiatan kepabeanan adalah memungut bea masuk, (termasuk bea keluar, dan pajak) dan mengamankan kebijaksanaan Pemerintah di bidang perdagangan internasional serta melaksanakan fungsi penegakan hukum dalam mencegah pemasukan atau pengeluaran barang larangan atau yang dibatasi oleh batas- batas suatu negara.*) Cukai merupakan pajak negara yang dibebankan kepada pemakai dan bersifat selektif serta perluasannya berdasarkan sifat dan karakteristik objek cukai. Pada perkembangannya, cukai tidak hanya semata-mata sebagai piranti untuk menghimpun penerimaan negara terhadap masyarakat di bidang kesehatan, ketertiban dan keamanan. *) dikutip dari Penjelasan Menteri Keuangan Mewakili Pemerintah Mengenai RUU tentang Penanaman Modal, RUU tentang Kepabeanan dan RUU tentang Cukai tanggal 29 Maret 1995
  • 5. Batas Wilayah Idealnya Bea dan Cukai menjaga disepanjang garis perbatasan, namun hal itu tidaklah realistis wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat, perairan dan ruang udara di atasnya, serta tempat-tempat tertentu di Zona Ekonomi Eksklusif dan landas kontinen yang di dalamnya berlaku undang-undang ini ZEE wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat, perairan dan ruang udara di atasnya, serta tempat-tempat tertentu di Zona Ekonomi Eksklusif dan landas kontinen yang di dalamnya berlaku undang-undang ini RIG RIG Daerah Pabean Tempat tertentu
  • 6. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai CUSTOMS Trade Facilitator Industrial Assistance Revenue Collector Community Protector customs service customs control Risk Management Fungsi Implementasi DJBC
  • 7. 1. Skema kewajiban pelaku usaha  antara lain: melakukan pemenuhan/pembayaran hak keuangan negara, melakukan registrasi, menyampaikan pemberitahuan pabean dan cukai, dll 2. Skema hak pelaku usaha  antara lain : kemudahan berusaha di bidang kepabeanan dan cukai, serta hak mendapatkan kelancaran arus barang dan dokumen termasuk hak membela diri akibat pelaksanaan kewenangan aparat Bea dan Cukai 3. Skema kewenangan aparat Bea dan Cukai  untuk mengamankan hak keuangan negara, terwujudnya tujuan pembentukan UU kepabeanan dan Cukai serta menjamin dipatuhinya ketentuan di bidang kepabeanan dan cukai. 4. Skema kewajiban aparat Bea dan Cukai → antara lain : mempermudah pelayanan dan memungut hak keuangan negara (bea masuk, bea keluar dan pajak)
  • 8. Arrival at Port Limit Docking- Unloading Berthing-Stacking in CY Customs Clearance Container Handling  Handover Gate-Out System Warehouse/ Bonded/ CFS/ Factory Storage • Shipping Line • Port Authority • CIQ+S • Forwader/ Agent • Terminal Operator • Terminal Operator • Shipping Line • Prsh.Bongkar Muat • Trucking • Forwader • Terminal Operator • Shipping Line • PBM / TKBM • Forwader • Importer/ Exp.(Info) • Customs • Importer/ Exporter • Cust.Broker (PPJK) • Terminal Operator • Bank + OGA • Terminal Operator • Importer/ Exporter • Customs Br(PPJK) • Trucking • Security • Importer/Exp/PPJK • Customs • Terminal Operator • Trucking • Security • Customs (if Bonded) • Bonded W/H Co. • Importer/ Exporter • Customs Br.(PPJK) • Renc. Kedatangan Sar. Peng (RKSP/ PKK) • Schedule of Arr.(Estim.) • Penyiapan Inward Man. • Penyiapan Dok2 lain • Ijin dr Port Author. • Dok.Kepanduan • Dok.Renc.Tambat • PPKB (Pelindo) • Penyrhn Inward Man • Dok.Inward Man di BC • Dok. PPKB di Pelindo • Daftar Bongkar di BC+TO • Stowage Plan • B/L  Consignee/ Imp. • PIB di BC • SSPCP di Bank • B/L, Inv, P/L  PIB • Dok.Ijin/Rekom.dr OGA  PIB (Anal.Point) • Del.Order (ex B/L) • SPPB (ex PIB) • Dok. SP2 • Del.Order (ex B/L) • SPPB (ex PIB) • Dok. SP2 • SPPB (ex PIB) • Dok.BC2.3 (Bonded) • Dok.lain (Importer) Flow of Goods : Flow of Documents : • Dep.Perdagangan • Dep.Perindustrian • Dep.Pertanian • Dep.Kesehatan • Dep Kehutanan • Dep Pertahanan • Dep Kelautan Perik. • Dep Perhubungan • Dep ESDM • Deplu/ Depdagri • DepKominfo • DepDikNas • Badan POM • Badan Karant.Pertan. • Bapeten (Ten.Nuklir) • BSN (Standarisasi) • BIN/ BAIS • BRR* (Aceh) • Kejaksaan Agung • Mabes TNI • Mabes Polri • Bank Indonesia • SetKab/ SetNeg • Pemerintah Daerah • Kem.Neg.Lingk.Hidup • Kem.Neg.Ristek • Kem.Neg.Pemuda OR • Lembaga Pem.lainnya • Lembaga Non Pemrth* • Other Customs Adm.* IMPORT CARGO CLEARANCE FLOW (Goods & Documents) O G A
  • 10. Pemberitahuan Pabean Dalam Rangka Pengangkutan Pemberitahuan Pabean Dalam Rangka Impor Barang Pemberitahuan Pabean Dalam Rangka Ekspor Barang Pemberitahuan Pabean Dalam Rangka Pemasukan Barang Dari TLDP ke Tempat Yg Berada Di Bawah Pengawasan DJBC Pemberitahuan Pabean Dalam Rangka Pengangkutan dan/ atau Pengiriman Barang Tertentu 10 PEMBERITAHUAN PABEAN PMK 155/PMK.04/2008
  • 11. Kelompok Dokumen PP PerDirjen BC Declarant Kode PP Uraian Jenis Dok. PP Pemberitahuan Pabean Dalam Rangka Pengangkutan P-21/BC/2009 Pengangkut BC 1.0 RKSP / JKSP BC 1.1 Inward / Outward Manifest BC 1.2 PP Dari Kaw.Pab.utk Diangkut Ke TPS di Kaw.Pab. Lainnya BC 1.3 PP Brg Asal DP dr Satu Tempat Ke Tempat Lain Melalui LDP Pemberitahuan Pabean Dalam Rangka Impor Barang P-20/BC/2016 Importir/ PPJK BC 2.0 Pemberitahuan Impor Barang (PIB) BC 2.1 Pemberitahuan Impor Barang Khusus (PIBK) BC 2.2 Pemb. Barang Pribadi Penumpang dan Awak S/P(CD) BC 2.3 Pemberitahuan Impor Barang untuk Ditimbun di TPB BC 2.4 Pemb.Penyelesaian Barang asal Impor yang Mendapat KITE BC 2.5 Pemberitahuan Impor Barang dari Tempat Penimbunan Berikat BC 2.6.1 Pemb.Pengeluaran Barang dari TPB Dengan Jaminan BC 2.6.2 Pemb.Pemasukan Kembali Barang dari TPB dengan Jaminan BC 2.7 Pemb.Pengel.Barang untuk Diangkut dari TPB ke TPB lainnya Per-03/2016 BC 2.8 Pem. Impor Barang dari Pusat Logistik Berikat Pemb. Pabean Dalam Rangka Ekspor Barang P-34/BC/2016 Eksportir/ PPJK BC 3.0 Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) -- Pemberitahuan Pembawaan Uang Tunai ke LDP (dari BI) PP dlm rgk Pemasukan Barang Dari TLDP ke Tempat di P’was DJBC P-23/BC/2009 Orang yg me- masukkan brg BC 4.0 Pemb.Pemasukan Brg Asal TLDDP Ke TPB BC 4.1 Pemb.Pengeluaran Kembali Brg Asal TLDDP Dari TPB Dokumen Pemberitahuan Pabean & Kodifikasi-nya CATATAN: Masih ada Dok.Pemb.Pabean yang belum tercakup dalam PMK 226/PMK.04/2016: 1. Dok.Pemb.Pabean utk Pengangkutan “Barang Tertentu” 2. PPKP  Dok.Pemb.Pabean utk Kantor Pos Lalu Bea 2. PP FTZ-01 s/d PP FTZ-03  Dok.Pemb.Pabean utk KPBPB (FTZ) 11
  • 12. PENGELUARAN BARANG IMPOR DARI KAWASAN PABEAN Kawasan Pabean diimpor untuk dipakai ditimbun di TPB ke TPS di Kawasan Pabean lain diangkut terus diangkut lanjut diimpor sementara 12 Dire-ekspor
  • 14. 14  KMK NO 453/KMK.04/2002 - TATALAKSANA KEPABEANAN DI BIDANG IMPOR YO KMK NO 112/KMK.04/2003  PMK-39/PMK.04/2006 - TATA LAKSANA PENYERAHAN PEMBERITAHUAN RKSP, MANIFES KEDATANGAN DAN MANIFES KEBERANGKATAN YO PMK-39/PMK.04/2006  PMK-88/PMK.04/2007- PEMBONGKARAN DAN PENIMBUNAN BARANG IMPOR  PMK-90/PMK.04/2007 - PENGELUARAN BARANG IMPOR EKSPOR DARI KAWASAN PABEAN UNTUK DIANGKUT TERUS ATAU DIANGKUT LANJUT DAN DARI KAWASAN PABEAN UNTUK DIANGKUT KE TPS DI KAWASAN PABEAN LAINNYA  KEP-07/BC/2003 - JUKLAK TATALAKSANA KEPABEANAN DI BIDANG IMPOR YO P-06/BC/2007  P-21/BC/2009 - PEMBERITAHUAN PABEAN PENGANGKUTAN BARANG
  • 15. JENIS-JENIS PEMBERITAHUAN PABEAN PENGANGKUTAN No Kode Dok. Nama Dokumen 1 BC 1.0 Rencana Kedatangan Sarana Pengangkut (RKSP) / Jadwal Kedatangan Sarana Pengangkut (JKSP) 2 BC 1.1 Inward/ Outward Manifest 3 BC 1.2 Pemberitahuan Pengeluaran Barang Impor Dari Kawasan Pabean Untuk Diangkut Ke Tempat Penimbunan Sementara Di Kawasan Pabean Lainnya 4 BC 1.3 Pemberitahuan Pengangkutan Barang Asal Daerah Pabean Dari Satu Tempat Ke Tempat Lain Melalui Luar Daerah Pabean 15
  • 16. PEMBERITAHUAN RKSP • Barang Impor • Barang Ekspor • Barang asal DP ke tempat lain dalam DP melalui luar DP Memberitahukan RKSP WAJIB kecuali SP darat PENGANGKUT sarana pengangkutnya LUAR DERAH PABEAN DALAM DERAH PABEAN yg mengangkut kedatangan sarana pegangkut sebelum Akan datang dari Saat lego jangkar Saat mendarat di landasan bandar udara Kantor Pabean tujuan 16
  • 17. Singapore Memuat/tidak memuat barang impor Tg.Priok Tg.Perak Australia Tg. Emas Memuat BI eks A/L dari Tg Priok tujuan Ke Tg.Emas Memuat BE dari Tg.Emas Tujuan ke Australia, bongkar Tg Perak utk dimuat kapal D Kapal A Kapal B Kapal C Kapal D Kapal A International Liner, datang dari Singapore memuat maupun tidak memuat barang2 impor/ekspor/barang BC 1.3 Kapal B National Liner, memuat brg impor eks A/L dari Tg Priok ke Tg Emas Kapal C National Liner, memuat brg ekspor tujuan Australia dari Tg Emas dibongkar di Tg Perak untuk di A/L ke Australia dengan Kapal D Wajib menyerahkan RKSP / JKSP 17
  • 19. RENCANA KEDATANGAN SARANA PENGANGKUT ( RKSP ) No. / Tgl. BC 1.0 : 011988/21-02-2006 Nama Kapal : ACX SAKURA. MV* No./Tgl. Voy/Flight : 54 S/21-02-2006 Bendera : SINGAPORE Nahkoda : YUDHIE Callsign : ACSA Gross Ton : 861900 ton Draft Depan : 68.6 meter Draft Belakang : 86.6 meter Panjang Kapal : 19303 meter Tgl./Jam Rencana Kedatangan : 22-02-2006 04:00 Tgl./Jam Rencana Keberangkatan : 23-02-2006 07:00 Agen Pelayaran : PT. NYK LINE INDONESIA Alamat : GED. WISMA NUSANTARA LT.5 NPWP : 010709442056 Pelabuhan Asal : SINGAPORE Pelabuhan Singgah Terakhir : - Pelabuhan Tujuan (Bongkar) : TANJUNG PRIOK Pelabuhan Tujuan Berikutnya : SINGAPORE Contoh Print-Out Dokumen Rencana Kedatangan Sarana Pengangkut (RKSP) 19
  • 20. TATAKERJA PENYERAHAN DAN PENATAUSAHAAN RKSP/ JKSP SECARA ELEKTRONIK MELALUI SISTEM PDE Pengangkut Pejabat yang mengelola manifes Petugas yang memantau pembongkaran / penimbunan barang Petugas pemeriksa SP • Data RKSP / JKSP • Data Pemberitahuan perubahan • Respon no & tgl BC 1.0 • Respon bukti penerimaan perubahan RKSP / JKSP BCL 1.1 Surat perintah pemeriksaan & Print out BC 1.0 Print out BC 1.0 BCL 1.2 Pejabat yang melakukan pengawasan BCL 1.1 Sistem Aplikasi Komputer • Meneliti data / perubahan RKSP / JKSP • Mencetak BC 1.0 BC 1.0 Analisa profil SP 1 2 3 4 4 4 5 5  KMK-453/2002  PMK-88/2007  KEP-07/BC/2003
  • 21. PEMBERITAHUAN MANIFES * Manifes adalah daftar barang niaga yang dimuat dalam sarana pengangkut. PENGANGKUT W A J I B Masuk daerah pabean 21
  • 22. KEWAJIBAN MENYERAHKAN PEMBERITAHUAN PABEAN, DIKECUALIKAN BAGI PENGANGKUT YANG TIDAK MELAKUKAN PEMBONGKARAN BARANG DAN BERLABUH MAKSIMAL 24 JAM DARURAT DAPAT MEMBONGKAR BARANG DJBC MELAPORKAN KE KANTOR PABEAN TERDEKAT PADA KESEMPATAN PERTAMA MENYERAHKAN PEMBERITAHUAN PABEAN MAKS 72 JAM SESUDAH PEMBONGKARAN WAJIB PENGANGKUT 22
  • 23. Ukuran kertas yang digunakan: A4, letter, legal, atau folio. Satu rangkap untuk kantor pabean Dapat Menggunakan Bahasa Inggris BC 1.1 BC 1.1 Inward Manifest Outward Manifest daftar muatan barang niaga yang diangkut oleh Sarana Pengangkut melalui laut, udara, dan darat pada saat memasuki Kawasan Pabean daftar muatan barang niaga yang diangkut oleh Sarana Pengangkut melalui laut, udara, dan darat pada saat meninggalkan Kawasan Pabean  Menggunakan Format dan elemen data yang sudah ada/ sudah berlaku saat ini.  Selama ini hanya diatur elemen datanya saja. 23
  • 24. BC 1.1 Untuk Pengangkut Darat, pemberitahu dapat menentukan sendiri bentuk formulir BC 1.1 sepanjang elemen data memuat sekurang- kurangnya: 1. nomor tanda kendaraan (car registration number); 2. nama pengangkut (perseorangan/perusahaan); 3. tempat/negara asal barang; 4. tempat tujuan; 5. tanggal kedatangan; 6. nomor urut; 7. nama dan alamat pengirim (supplier); 8. nama dan alamat penerima barang; 9. jumlah dan jenis kemasan/petikemas; 10.uraian barang; 11.berat kotor (brutto) dan/atau ukuran/volume barang; 12.keterangan; 13.nama jelas pengangkut. 24
  • 25. BC 1.1 Angka 1,2, dan 3 diisi: -Nama Pengangkut -NPWP Pengangkut -Alamat Pengangkut Kelompok : Barang Impor atau ekspor (sesuai P10 jo terakhir P19 th 2006) Diisi BC Pelabuhan Asal-Bongkar: Pelabuhan asal di LDP dan pel. Bongkar di DP Contoh : Singapore – Tj Priok Pelabuhan Muat- Akhir: Pelabuhan muat sebelumnya dan pel. akhir di DP Contoh : Tj Emas – Tj Priok Tgl, jam tiba/berangkat: -inward manifest = diisi tgl & jam tiba - outward manifest = diisi tgl & jam berangkat Uraian Barang Bruto/volume: -min 4 digit HS Diisi pelabuhan asal, pelabuhan transit terakhir, pelabuhan bongkar, dan pelabuhan akhir 25
  • 26. PENGELOMPOKAN POS-POS : Kelompok Barang Impor yang akan dibongkar / kewajiban pabeannya akan diselesaikan di Kantor Pabean setempat (BI-LDP) Detail Kelompok Barang Impor yang akan di-Angkut Lanjut (BI-AL) Detail Kelompok Barang Impor yang akan di-Angkut Terus (BI-AT) Detail Uraian barang dalam Inward Manifest harus dapat diklasifikasikan ke dalam 4 digit pos tarif BTBMI. Apabila lebih dari 5 (lima) jenis barang, dicantumkan uraian 5 (lima) jenis barang yang paling besar nilainya. Kelompok Barang Ekspor yang akan dibongkar di Kantor Pabean setempat untuk kemudian di-Angkut Lanjut (BE-AL) Detail Kelompok Barang Ekspor yang akan diangkut terus (BE-AT) Detail KELOMPOK URAIAN Kelompok Barang Asal Daerah Pabean yang diangkut dari satu Kawasan Pabean ke Kawasan Pabean lainnya melalui luar Daerah Pabean (BC1.3) 26
  • 27. PENGELOMPOKAN POS-POS : Kelompok Barang Ekspor yang dimuat di Kantor Pabean setempat (BE-DDP + BE-AL) Detail Kelompok Barang Ekspor yang akan di-Angkut Terus (BE-AT) Detail Uraian barang dalam Outward Manifest harus dapat diklasifikasikan ke dalam 4 digit pos tarif BTBMI. Apabila lebih dari 5 (lima) jenis barang, dicantumkan uraian 5 (lima) jenis barang yang paling besar nilainya. Kelompok Barang Impor yang di-Angkut Lanjut Detail Kelompok Barang Impor yang di-Angkut Terus Detail KELOMPOK URAIAN Kelompok Barang Asal Daerah Pabean yang diangkut dari satu Kawasan Pabean ke Kawasan Pabean lainnya melalui luar Daerah Pabean (BC1.3) 27
  • 28. CONTOH PENGAJUAN RKSP/INWARD MANIFEST Singapore  Mengangkut barang impor tujuan : - Tg. Priok - Tg. Perak - Philipina - Australia  Brg BC 1.3 Asal Tg. Perak tuj Tg. Priok Tg.Priok Tg.Perak Australia Sebelum kedatangan RKSP  SP yg datang dari LDP Saat kedatangan Inward Manifes, dgn pengelompokan : - BI-LDP : Utk Brg Impor Tujuan Tg.Priok - BI-AT : Utk Brg impor tujuan Tg.Perak, Philipina & Australia - BC 1.3: Utk Brg BC 1.3 asal Tg. Perak tuj. Tg. Priok Sebelum kedatangan RKSP  SP yg datang dari LDP Saat kedatangan Inward manifest : • BI-LDP : Utk Brg Impor Tujuan Tg.Perak • BI-AT : Utk Brg Impor tujuan Philipina & Australia • BE-AL : Utk brg ekspor yg bongkar tg. Perak utk di AL tujuan Philipina • BE-AT : Utk Brg Ekspor yg muat di Tg.Priok tuj Mengangkut brg imp + brg eksp. Mengangkut barang impor tujuan Australia • Muat barang impor ex AL Tujuan Tg. Perak • Muat brg eksp. Tujuan Australia & Philippina Bongkar BE/BI Tujuan Philippina utk di AL 28
  • 29. CONTOH PENGAJUAN OUTWARD MANIFEST : Singapore Mengangkut barang impor - Tg. Priok - Tg. Perak - Philipina - Australia Tg.Priok Tg.Perak Australia Sebelum kedatangan RKSP  SP yg datang dari LDP Saat keberangkatan Outward Manifes, dgn pengelompokan : - BE-DDP : Utk Brg Ekspor (Lokal/eks AL) Tujuan Australia - BI-AT : Utk Brg impor tujuan Tg.Perak, Philipina & Australia Sebelum kedatangan RKSP  SP yg datang dari LDP Saat keberangkatan Outward manifest : • BE-DDP: Utk brg ekspor tuj. Aust. Muat di tg. Perak • BE-AT: Utk Brg Ekspor Tuj. Austr. • BI-AL: Utk brg impor AL muat Tg Perak Tuj. Aust. • BI-AT : Utk Brg Impor tuj. Phil.& Austr. • BC 1.3 : utk brg BC 1.3 muat Tg. Perak Mengangkut barang impor tujuan Australia - Muat brg eksp. (Lokal) Tujuan Australia - Muat brg eksp. (eks A/L) Tujuan Australia Muat brg BC 1.3 tuj. Tg. Priok Muat brg ekspor tuj. Australia Muat brg impor eks AL tuj. Aust. 29
  • 30. Contoh Print-Out Dokumen Cargo Manifest (Inward Manifest) 30
  • 31. TATAKERJA PENYERAHAN DAN PENATAUSAHAAN INWARD MANIFEST MELALUI PDE Pengangkut Pejabat yang mengelola manifes Inward manifest Respons bukti penerimaan (no & tgl BC1.1) Importir Pemberitahuan no pos IM Sistem aplikasi komputer Menutup pos BC 1.1 dg dokumen penyelesaian • Mencocokkan IM dgn BCL 1.2, daftar bongkar & daftar timbun • Menghitung BM, Cukai, PDRI dan SA jk kedptan kurang/lebih bongkar • Meneliti pos BC 1.1 melebihi jk wkt utk dinyatakan sbg brg tdk dikuasai Inward Manifest Pengusaha TPS Lap timbun (maks 24 jam) Petugas yg mengawasi pembongkaran BCL 1.2 Pejabat yg mengelola penagihan BCF 1.6 Pejabat yg mengelola TPP BCF 1.5 + barangnya Pejabat yg melakukan pengawasan • Inward Manifest • Pembrth brg BCF 1.5 tdk ditemukan 1 2 3 6 6 3 6 Lap bongkar (maks 24 jam) 4 5  KMK-453/2002  PMK-88/2007  KEP-07/BC/2003
  • 32. Pengangkut yang sarana pengangkutnya datang dr LDP, bila tidak mengangkut barang Pemberitahuan Nihil Untuk sarana pengangkut yang diimpor untuk dipakai, Pengangkut wajib mencantumkan sarana pengangkut tersebut dalam Inward Manifest Penyerahan Inward Manifest :  melalui sistem PDE  melalui Penyimpan Data Elektronik  Secara manual 32
  • 33. Inward Manifest yang telah diterima dan mendapat nomor pendaftaran di Kantor Pabean berlaku sebagai persetujuan pembongkaran barang. Kepala Kantor Pabean atau pejabat yang ditunjuknya dapat menangguhkan atau membatalkan persetujuan dalam hal terdapat larangan pemasukan barang impor dari instansi teknis. 33
  • 34. Pengangkut/pihak lain Perbaikan BC.1.1 terdapat kesalahan mengenai nomor, merek, ukuran dan jenis kemasan dan/atau petikemas terdapat kesalahan mengenai jumlah kemasan dan/atau petikemas serta jumlah barang curah terdapat kesalahan nama consignee dan/atau notify party pd Manifes terdapat kesalahan data lainnya atau perubahan pos manifes Penggabungan beberapa pos menjadi satu pos, syarat: : 1) pos BC 1.1 yang akan digabungkan berasal dari BC 1.1 yang sama; 2) nama dan alamat shipper/supplier, consignee, notify address/notify party, dan pelabuhan pemuatan hrs sama untuk masing2 pos yang akan digabung; 3) telah diterbitkan revisi Bill of Lading/Airway Bill; 34
  • 35. Pengangkut juga menyerahkan a. Daftar penumpang dan/atau awak sarana pengangkut; b. Daftar bekal sarana pengangkut; c. Daftar perlengkapan/ inventaris sarana pengangkut; d. Stowage Plan atau Bay Plan untuk SP melalui laut; e. Daftar senjata api dan amunisi; dan f. Daftar obat, termasuk narkotika untuk pengobatan. paling lambat pada saat kedatangan sarana pengangkut, dlm bhs Indonesia atau Inggris secara elektronik atau manual kepada Pejabat di Kantor Pabean 35
  • 36. Paling lama 24 jam setelah selesai pembongkaran, Pengangkut wajib menyampaikan daftar kemasan atau peti kemas atau jumlah barang curah yang telah dibongkar kepada Pejabat di Kantor Pabean. Kawasan Pabean Tempat lain (izin Kepala Kantor Pabean) Penyerahan pemberitahuan dilakukan secara manual atau melalui media elektronik. PEMBONGKARAN 36 atau
  • 37. PENIMBUNAN Penimbunan barang impor yang belum diselesaikan kewajiban pabeannya Tempat Penimbunan Sementara (TPS); atau Gudang atau lapangan penimbunan milik importir setelah mendapat persetujuan dari Kepala Kantor Pabean Pengusaha TPS yang tidak dapat mempertanggungjawabkan barang yang seharusnya berada di TPS wajib melunasi BM, Cukai, dan PDRI yang seharusnya dibayar berikut SA berupa denda (ps 43 UU 10 1995) 37
  • 38. JANGKA WAKTU PENIMBUNAN 38  MAX 30 HARI DITPSYG BERADA DI AREA PELABUHAN (LINI I)  MAX 60 HARI DITPSYG BERADA DI LUAR AREA PELABUHAN (LINI II)  MAX 60 HARI DITEMPAT LAIN
  • 39. PENGELUARAN BARANG IMPOR DARI KAWASAN PABEAN KAWASAN PABEAN diimpor untuk dipakai ditimbun di TPB ke TPS di Kawasan Pabean lain diangkut terus diangkut lanjut diimpor sementara Dire-ekspor
  • 40. Pemberitahuan Pengeluaran Barang Impor Dari Kawasan Pabean Untuk Diangkut Terus / Lanjut 40  KMK-453/2002 - TATA LAKSANA IMPOR  KEP-07/BC/2003 - JUKLAK TATA LAKSANA IMPOR  PMK-90/PMK.04/2007 - ANGKUT TERUS/LANJUT DAN ANTAR TPS  P-21/2009 - PEMB PABEAN PENGANGKUTAN
  • 41. Pemberitahuan Pengeluaran Barang Impor Dari Kawasan Pabean Untuk Diangkut Ke TPS Di Kawasan Pabean Lainnya 41  KMK-453/2002 - TATA LAKSANA IMPOR  KEP-07/BC/2003 - JUKLAK TATA LAKSANA IMPOR  PMK-90/PMK.04/2007 - ANGKUT TERUS/LANJUT DAN ANTAR TPS  P-21/2009 - PEMB PABEAN PENGANGKUTAN
  • 45. DASAR HUKUM 45 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI •Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 UU •228/PMK.04/2015 tentang Pengeluaran Barang Impor Untuk Dipakai •224/PMK.04/2015 tentang Pengawasan Terhadap Impor Atau Ekspor Barang Larangan dan/atau Pembatasan; •225/PMK.04/2015 tentang Perubahan atas PMK Nomor 139/PMK.04/2007 Tentang Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor; •226/PMK.04/2015 tentang Perubahan atas PMK Nomor 155/PMK.04/2008 Tentang Pemberitahuan Pabean; •227/PMK.04/2015 tentang Nilai Tukar Mata Uang Yang Digunakan Untuk Perhitungan dan Pembayaran Bea Masuk PMK •PER-16/BC/2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengeluaran Barang Impor Untuk Dipakai; •PER-12/BC/2016 tentang Pemeriksaan Fisik Barang Impor •PER-20/BC/2016 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Direktur Jenderal Bea Dan Cukai Nomor P-22/BC/2009 Tentang Pemberitahuan Pabean Impor PDJ
  • 46. Kawasan Pabean Menggunakan : a. Pemberitahuan Impor Barang (PIB) c. CusDec (BC 2.2) untuk barang penumpang dan pengangkut b. Pemberitahuan Impor Barang Tertentu (PIBT/PIBK) e. Pemberitahuan Lintas Batas (PPLB) d. Pencacahan dan Pembeaan Kiriman Pos (PPKP) PENGELUARAN BARANG IMPOR UNTUK DIPAKAI 46
  • 47. RUANG LINGKUP Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI PENGELUARAN BARANG DARI KAWASAN PABEAN ATAU TEMPAT LAIN YANG DIPERLAKUKAN SAMA DENGAN TPS Impor Untuk Dipakai Barang Pindahan Barang Penumpang, ASP, Pelintas Batas Barang Kiriman Rush Handling Barang Tertentu, ditetapkan Dirjen DIATUR DENGAN PER-16/BC/2016 TIDAK TERMASUK YANG DIATUR DENGAN PER-16/BC/2016
  • 50. PENGELUARAN BARANG IMPOR Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI PENGELUARAN BARANG IMPOR BARANG • Barang bersifat umum PIB • Bayar BM & PDRI • Lartas KELUAR • Dasar SPPB atau SPPF BARANG • Listrik, Cair, Gas • Transmisi KELUAR • Dokap & Jaminan • Lartas PIB • Berkala • Bayar BM & PDRI Ketentuan PIB Berkala • dibuat untuk pengeluaran barang yang terjadi dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan • disampaikan ke Kantor Pabean paling lama 15 (lima belas) hari kerja setelah jangka waktu berakhir
  • 51. IMPOR UNTUK DIPAKAI Pemberitahuan Impor Barang (PIB)
  • 52. PENDAFTARAN PIB Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI SYARAT PENDAFTARAN PIB UMUM Telah melunasi/membayar BM, Cukai & PDRI atau menyerahkan jaminan Berdasarkan PIB, ketentuan larangan dan/atau pembatasan telah dipenuhi Barang telah ditimbun di TPS atau Barang telah mendapatkan nomor dan tanggal BC 1.1 AEO/MITA wajib menyampaikan nomor dan tanggal BC 1.1, nomor pos dan subpos serta kode TPS ke Kantor Pabean paling lama 7 hari sejak tanggal pengeluaran barang SYARAT PENDAFTARAN PIB AEO/MITA Telah melunasi/membayar BM, Cukai & PDRI atau menyerahkan jaminan Berdasarkan PIB, ketentuan larangan dan/atau pembatasan telah dipenuhi
  • 53. BARANG LARANGAN/PEMBATASAN Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI Distributor IMPORTIR Instansi Teknis Terkait Perijinan Impor : IP, IT, PI, LS, SPB, SKI PENELITIAN LARTAS DJBC SPPB Pasar Start Finish Regulator Eksekutor PORTAL INSW OTOMASI PENELITIAN LARTAS DAN PEMOTONGAN KUOTA
  • 54. PEMBERITAHUAN IMPOR BARANG Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI Ketentuan PIB •Dibuat oleh importir berdasarkan Dokumen Pelengkap Pabean dengan menghitung sendiri BM & PDRI •Disampaikan setiap pengeluaran barang dengan tujuan diimpor untuk dipakai •Dapat dilakukan sebelum atau setelah penyampaian inward manifest (BC 1.1) •Disampaikan ke Kantor Pabean yang mengawasi Kawasan Pabean atau tempat lain yang diperlakukan sama dengan TPS tempat tujuan akhir pengangkutan barang Impor •Dalam hal angkut lanjut melalui darat ditolak, PIB diajukan ke Kantor Pabean yang mengawasi lokasi penimbunan Penyampaian PIB •Disampaikan dalam bentuk data elektronik (PDE atau Media Penyimpan Data) atau tulisan di atas formulir •Dapat disampaikan melalui Portal INSW dalam hal Kantor Pabean telah terhubung dengan Portal INSW (Single Submission)
  • 55. DOKUMEN PELENGKAP PABEAN Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI PENGAJUAN DOKAP SEBAGAI LAMPIRAN PIB Penelitian lartas, dalam hal tidak disampaikan melalui INSW Dilakukan penelitian dokumen sebelum pengeluaran Dilakukan pemeriksaan fisik barang KETENTUAN PENGAJUAN DOKUMEN PELENGKAP PABEAN PIB dengan jalur hijau hanya wajib menyerahkan Dokap apabila diminta oleh Pejabat Pemeriksa Dokumen untuk kepentingan penelitian Dalam hal diperlukan untuk kepentingan penelitian dokumen, Pejabat Pemeriksa Dokumen dapat meminta tambahan Dokap AEO/MITA dikecualikan dari ketentuan kewajiban penyampaian Dokap dan permintaan tambahan Dokap Dokap dapat berupa cetakan (hardcopy) atau data elektronik (hasil pemindaian atau data elektronik lainnya) Penyampaian Surat Keterangan Asal dalam bentuk cetakan atau elektronik sesuai dengan perjanjian internasional Dokap wajib diserahkan paling lambat hari (kerja) berikutnya setelah SPJK, SPJM, atau permintaan; sanksi tidak dilayani pengajuan dokumen berikutnya
  • 56. 56
  • 57. Cara Penyampaian PIB • Alternatif : - setiap pengimporan - secara berkala dilakukan setelah BC.1.1, kecuali prenotification. • Bentuk PIB : - data elektronik - tulisan diatas formulir • Cara penyampaian data elektronik : - sistem PDE Kepabeanan - media penyimpan data elektronik Di Kantor Pabean yang menerapkan PDE  PIB wajib melalui PDE 57
  • 58. Pelengkap PIB • Lampiran PIB : - dokumen pelengkap pabean - bukti pembayaran bea masuk, cukai, PDRI, dan PNBP • Lampiran PIB atas BKC impor yang pelunasan cukainya dengan pelekatan pita cukai: - dokumen pelengkap pabean - bukti pembayaran bea masuk, PPnBM, PPh, dan PNBP - dokumen pemesanan pita cukai Lampiran 58
  • 59. SETELAH SPJM/SPJK/SPPB PENYERAHAN HARDCOPY PIB & DOK PELENGKAP MAX 3 HARI MELAMPAUI JANGKA WAKTU?  DIBLOKIR S.D. SERAHKAN HARDCOPY NON MITRA UTAMA 59
  • 60. SETELAH SPPF PENYERAHAN HARDCOPY PIB & DOK PELENGKAP MAX 5 HARI MITA PRI & NON PRI MELAMPAUI JANGKA WAKTU?  DIBLOKIR S.D. SERAHKAN HARDCOPY SETELAH SPPB (BMDTP) MITA NON PRIORITAS MAX 3 HARI 60
  • 61. PIB BERKALA Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI  Importir mengajukan permohonan kepada kepala Kantor Pabean  Persetujuan diberikan dalam hal dalam jangka waktu yang ditetapkan:  telah memenuhi ketentuan larangan dan/atau pembatasan  jumlah dapat diukur dengan alat ukur di bawah pengawasan pabean  Jenis barang tidak berubah-ubah  Persetujuan berlaku sampai dengan dilakukan pencabutan  Persetujuan merupakan dokumen pelengkap pabean untuk pengeluaran  Impor dengan PIB berkala wajib menyerahkan jaminan:  senilai perkiraan jumlah BM & PDRI pada jangka waktu berkala  diserahkan sebelum pengeluaran barang impor  Pengukuran dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali pada akhir jangka waktu  Prosedur PIB berkala dilaksanakan dengan pelayanan Jalur Hijau
  • 62. PERBANDINGAN Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI KEGIATAN P-42/2008 JO P-08/2009 & P-07/2007 PER-16/2016 PENGAJUAN PIB - DIAJUKAN SETELAH DILAKUKAN PEMBAYARAN - BC 1.1 DAN KODE TPS HARUS DIISI SEBELUM DIAJUKAN - TIDAK ADA TANGGAL PENGAJUAN - DIAJUKAN SEBELUM MELAKUKAN PEMBAYARAN - BC 1.1 DAN KODE TPS DAPAT DIAJUKAN SEBELUM NOPEN - TANGGAL PENGAJUAN DIBERIKAN KANTOR PABEAN PEMBAYARAN BM & PDRI BERDASARKAN PIB SEBELUM DIAJUKAN KE KANTOR PABEAN BERDASARKAN BILLING YANG DITERBITKAN KANTOR PABEAN JALUR KUNING DAPAT MEMINTA PENGAMBILAN CONTOH BARANG TIDAK ADA PERMINTAAN CONTOH BARANG, PAKAI MEKANISME NHI PEMERIKSAAN FISIK - 3 HARI SETELAH SPJM, DAPAT DIPERPANJANG 2 HARI LAGI - APABILA TIDAK DIPERIKSA PADA WAKTUNYA, DILAKUKAN PEMERIKSAAN JABATAN - JAM 12 HARI BERIKUTNYA BARANG HARUS SIAP, 1 JAM SETELAH SIAP HARUS MULAI DIPERIKSA - APABILA TIDAK DIPERIKSA PADA WAKTUNYA, DIPERIKSA BERSAMA PETUGAS TPS BKC BKC HARUS DILUNASI CUKAINYA SEBELUM SPPB BKC HARUS DILUNASI CUKAINYA SEBELUM NOPEN, APABILA BELUM DILEKATI, DAPAT DILEKATI TERLEBIH DAHULU SEBELUM MENGAJUKAN PIB
  • 63. PERBANDINGAN Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI KEGIATAN P-42/2008 JO P-08/2009 & P-07/2007 PER-16/2016 PENGELUARAN BARANG JALUR KUNING/MERAH DALAM HAL TERKENA SPTNP - DILAKUKAN SETELAH PEMBAYARAN BM PDRI; ATAU - DIAJUKAN JAMINAN DALAM RANGKA KEBERATAN - DILAKUKAN SETELAH PEMBAYARAN BM PDRI; ATAU - DIAJUKAN JAMINAN DALAM RANGKA KEBERATAN - UNTUK IMPORTIR RISIKO RENDAH DAPAT DITERBITKAN SPPB BERSAMA SPTNP NDPBM (KURS) UNTUK PIB SAAT PEMBAYARAN BM PDRI SAAT PENYERAHAN PIB KE KANTOR PABEAN (SESUAI BILLING YANG DITERIMA) NPBL SKP/AP PIB REJECT APABILA TIDAK DILENGKAPI SETELAH 3 HARI PIB TIDAK DIREJECT, STATUS PIB BELUM MENDAPATKAN NOPEN SEBELUM LARTAS DIPENUHI PENETAPAN LARTAS PFPD NPBL DARI PFPD SURAT PENETAPAN BARANG LARANGAN/PEMBATASAN (SPBL) PERMINTAAN JAMINAN PFPD SURAT PENETAPAN TARIF DAN NILAI PABEAN (SPTNP) SURAT PERMINTAAN PENYESUAIAN JAMINAN (SPPJ)
  • 64. IMPOR UNTUK DIPAKAI- PIB PEMBAYARAN BEA MASUK DAN PAJAK DALAM RANGKA IMPOR
  • 65. PEMBAYARAN BM, CUKAI & PDRI Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI PEMBAYARAN BM, CUKAI, PDRI TUNAI BERKALA AEO MITA YANG IMPORTIR PRODUSEN  PEMBAYARAN DENGAN BILLING YANG DIPEROLEH DARI SKP  BM, CUKAI & PDRI WAJIB DILUNASI SEBELUM PIB MENDAPATKAN NOMOR PENDAFTARAN  UNTUK PENANGGUHAN, WAJIB MENYERAHKAN JAMINAN NILAI PABEAN •Nilai transaksi barang yang bersangkutan •Incoterm CIF •Sesuai ketentuan Nilai Pabean TARIF •Sesuai BTKI •Klasifikasi dan pembebanan yang berlaku saat PIB didaftarkan KURS •NDPBM yang berlaku saat PIB diserahkan ke Kantor Pabean •Sesuai ketentuan NDPBM
  • 66. PERHITUNGAN BM, CUKAI DAN PDRI Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI  BM yang dibayar, ditunda, dan ditanggung pemerintah  Cukai yang dibayar atau dilunasi  Dalam hal diatur secara khusus, pemungutan PDRI mengikuti ketentuan tersebut Bea Masuk tersebut termasuk:  BM Anti Dumping  BM Anti Dumping Sementara  BM Tindakan Pengamanan  BM Tindakan Pengamanan Sementara  BM Imbalan  BM Imbalan Sementara  BM Pembalasan Setiap pungutan dibulatkan dalam satuan ribuan penuh dalam PIB
  • 67. PENELITIAN TARIF DAN NILAI PABEAN Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI PFPD TARIF DAN NILAI PABEAN OKE? LARANGAN DAN/ATAU PEMBATASAN OKE? SPPB SPBL LARANGAN DAN/ATAU PEMBATASAN OKE? SPTNP / SPPJ SPTNP / SPPJ DAN SPBL Y Y Y T T T  SPPB: Surat Persetujuan Pengeluaran Barang  SPBL: Surat Penetapan Barang Larangan dan/atau Pembatasan  SPTNP: Surat Penetapan Tarif dan Nilai Paean  SPPJ: Surat Penetapan Penyesuaian Jaminan  Untuk importir profil risiko rendah, selama lartas oke, SPTNP dapat diterbitkan bersama SPPB Penetapan tarif dan nilai pabean oleh Pejabat Pemeriksa Dokumen dilakukan berdasarkan ketentuan perundangan mengenai penetapan tarif dan nilai pabean
  • 68. PEMBAYARAN BM, CUKAI & PDRI TUNAI BERKALA MITA PRIORITAS IMPORTIR KEMUDAHAN PIB BERKALA SEBELUM PIB DISAMPAIKAN KE KANTOR PABEAN 68
  • 69. 69  Berdasarkan prosentase tertentu dari harga barang (tarif advalorum)  Berdasarkan satuan / takaran tertentu dari barang impor (tarif spesifik) CARA PENGENAAN BEA MASUK
  • 70. PDRI CUKAI BEA MASUK PPN = % PPN x (NP + BM + cukai) PPnBM = % PPnBm x (NP + BM + cukai) PPh = % PPh x (NP + BM + cukai) Tarif advalorum: BM = tarif BM X nilai pabean (NP) Tarif spesifik : BM = jumlah satuan barang X tarif BM Tarif advalorum: Cukai = tarif Cukai X (NP + BM) Tarif spesifik : Cukai = jml satuan brg X tarif Cukai RUMUS MENGHITUNG PUNGUTAN NEGARA BILA BARANG KENA CUKAI KURS (NDPBM) YG BERLAKU ADALAH SAAT PIB MENDAPAT NOMOR PENDAFTARAN (PMK-226/2015)
  • 71. PPN = % PPN x (nilai pabean + BM + cukai) PPnBM = % PPnBm x (nilai pabean + BM + cukai) PPh = % PPh x (nilai pabean + BM + cukai) Penghitungan BM Cukai PDRI Cara Penghitungan BM Tarif advalorum: BM = tarif BM X nilai pabean Tarif spesifik : BM = jumlah satuan barang X pembebanan BM BM dibayar, ditangguhkan dan/atau ditanggung pemerintah Cara Penghitungan PDRI Cara Penghitungan Cukai Tarif advalorum: Cukai = tarif Cukai X (Nilai Pabean + BM) Tarif spesifik : BM = jumlah satuan barang X pembebanan Cukai 71
  • 72. BM Spesifik gula beras MMEA film Rp 21.450/mnt (PMK-90/2011) BM Spesifik Rp 450/kg (PMK-65/2011) Rp 550/kg, Rp 790/kg (PMK-110/2006 jo PMK-233/2008) Rp 14.000, Rp 55.000, Rp 125.000 /l (PMK-82/2010)
  • 73. 73 TARIF ADVALORUM BM = % tarif BTKI x NP Catatan : BTKI  Buku Tarif Kepabeanan Indonesia NP  Nilai Pabean = Harga dalam kondisi CIF
  • 74. 74 RUMUS BEA MASUK ANTI DUMPING (BAMD) DAN BEA MASUK IMBALAN (BMI) • BMAD = % tarif BMAD x Nilai Pabean • BMI = % tarif BMI x Nilai Pabean
  • 75. RUMUS MENGHITUNG PPh Psl 22 Importir punya API : PPh = 2,5 % x Nilai Impor Importir tidak punya API dan atas beberapa jenis barang (meski punya API) : PPh = 7,5 % x Nilai Impor e.g. : parfum, tas, kemeja, alas kaki, perhiasan, AC, lemari pendingin, kendaraan, …
  • 76. 76 TARIF CUKAI HASILTEMBAKAU IMPOR (PMK-205/PMK.011/2014)
  • 77. 77 M M E A TARIF CUKAI PER LITER GOLONGAN KADAR DALAM NEGERI IMPOR A s/d 5 % Rp. 13.O00,- Rp. 13.000,- B >5% s/d 20% Rp. 33.000,- Rp. 44.000,- C > 20% Rp. 80.000,- Rp.139.000,- ETIL ALKOHOL TARIF CUKAI PER LITER DALAM NEGERI IMPOR Rp. 20.000,- Rp. 20.000,- KONSENTRAT EA TARIF CUKAI PER LITER DALAM NEGERI IMPOR Rp. 100.000,- Rp. 100.000,- TARIF CUKAI MMEA, EA DAN KONSENTRAT EA (PMK-207/PMK.011/2013)
  • 78. Pembulatan BM, Cukai & PDRI 78 BM, Cukai, & PDRI dihitung untuk setiap jenis barang dibulatkan dalam ribuan Rupiah penuh untuk 1 PIB pembulatan utk tiap-tiap jenis pungutan
  • 79. IMPOR UNTUK DIPAKAI- PIB PENJALURAN DAN PEMERIKSAAN PABEAN
  • 80. DASAR HUKUM 80 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER-12/BC/2016 TENTANG PEMERIKSAAN FISIK BARANG IMPOR PERATURAN MENTERI KEUANGAN PMK NOMOR 139/PMK.04/2007 TENTANG PEMERIKSAAN PABEAN DI BIDANG IMPOR SEBAGAIMANA DIUBAH DENGAN PMK NOMOR 225/PMK.04/2015 UU KEPABEANAN PASAL 3 UU NOMOR 10 TAHUN 1995 TENTANG KEPABEANAN SEBAGAIMANA DIUBAH DENGAN UU NOMOR 17 TAHUN 2006
  • 81. Pemeriksaan Fisik SPJM (NON MITA) KEWAJIBAN IMPORTIR/PPJK :  menyiapkan barang untuk diperiksa, membuka bungkusan/kemasan/petikemas yg akan diperiksa  hadir dalam pemeriksaan fisik Max 3 hr TIDAK DILAKUKAN ?  diblokir s.d. diserahkan hardcopy  pejabat pabean dapat memerintah dilakukan pemeriksaan fisik, tps wajib membantu SPPF (MITA) Max 5 hr 7 x 24 Max pkl 12 Hari berikutnya NON 7 X 24 Max pkl 12 Hari kerja berikutnya PMK-225/2015 P-42/2008
  • 82. RUANG LINGKUP 82 BARANG IMPOR MERAH KUNING (periksa dokumen) HIJAU (tenpa pemeriksaan) DILAKUKAN PEMERIKSAAN FISIK OLEH PEJABAT PEMERIKSA FISIK
  • 83. PEMERIKSAN PABEAN Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI JALUR LAYANAN IMPOR JALUR MERAH JALUR KUNING JALUR HIJAU Dilakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan dokumen Dilakukan pemeriksaan dokumen sebelum pengeluaran barang Dilakukan pemeriksaan dokumen setelah pengeluaran barang Profil Operator Ekonomi Profil Komoditi Pemberitahuan Pabean Metode Acak Informasi Intelijen OPERATOR EKONOMI • Importir • PPJK • Pengangkut • Pengusaha TPS • Pihak lain terkait supply chain barang impor, seperti Penyelenggara Pos dan Eksportir di luar negeri Dalam hal diperoleh setelah penetapan jalur, Unit Pengawasan dapat menerbitkan NHI dan dilakukan pemeriksaan fisik
  • 84. PEMERIKSAAN FISIK, PEMINDAI & LAB Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI Dasar Prosedur Pelaksanaan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 139/PMK.04/2007 tentang Tatalaksana Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 225/PMK.04/2015 Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor PER-12/BC/2016 tentang Pemeriksaan Fisik Barang Impor Pemeriksaan Fisik Barang Impor:  Menyerahkan dokumen pelengkap pabean  Menyiapkan barang untuk diperiksa dan menyampaikan pernyataan kesiapan barang untuk diperiksa fisik  Hadir dalam pemeriksaan fisik dan membuka setiap kemasan atau peti kemas yang akan diperiksa Tata cara pemeriksaan fisik barang impor sesuai dengan ketentuan yang mengatur mengenai pemeriksaan pabean LABORATORIUM • Untuk mendapatkan keakuratan identifikasi barang impor, Pejabat Pemeriksa Dokumen dapat memerintahkan Uji Laboratorium PEMINDAI • Dalam hal di Kantor Pabean terdapat Pemindai Peti Kemas, Pemeriksaan Fisik dapat menggunakan Pemindai Peti Kemas
  • 85. Tujuan Pemeriksaan Fisik 85 DALAM RANGKA MENETAPKAN KLASIFIKASI DAN NILAI PABEAN DENGAN BENAR MENEMUKAN ADANYA BARANG YANG TIDAK DIBERITAHUKAN MENEMUKAN ADANYA URAIAN BARANG YANG TIDAK JELAS/TIDAK BENAR MENEMUKAN KESALAHAN PEMBERITAHUAN NEGARA ASAL BARANG KEPENTINGAN LAIN DALAM RANGKA PEMENUHAN KEWAJIBAN PABEAN ANTARA LAIN UNTUK KEPERLUAN PERPAJAKAN ATAU PEMENUHAN KETENTUAN LARANGAN DAN PEMBATASAN
  • 86. TEMPAT PEMERIKSAAN FISIK 86 TEMPAT PENIMBUNAN SEMENTARA (TPS) ATAU TEMPAT LAIN YANG DIPERLAKUKAN SAMA DENGAN TPS TEMPAT PENIMBUNAN BERIKAT (TPB) TEMPAT PENIMBUNAN PABEAN (TPP) ATAU TEMPAT LAIN YANG BERFUNGSI SEBAGAI TEMPAT PENIMBUNAN PABEAN (TPP)
  • 87. PEMERIKSAAN FISIK DENGAN PEMINDAI PETI KEMAS 87 PEMERIKSAAN FISIK OLEH PEJABAT PEMERIKSA FISIK OLEH ANALIS PEMINDAI DENGAN MENGGUNAKAN PEMINDAI PETI KEMAS a. barang yang diimpor oleh importir berisiko rendah yang terkena pemeriksaan acak; b. barang yang pengeluarannya ditetapkan jalur merah namun hanya terdiri dari 1 (satu) jenis barang dan 1 (satu) pos tarif, yang berdasarkan pertimbangan dari Pejabat Bea dan Cukai yang menangani pelayanan pabean dapat diperiksa dengan pemindai Peti Kemas; c. barang dalam Peti Kemas berpendingin; d. barang yang berdasarkan analisis intelijen ditetapkan untuk diperiksa melalui pemindai Peti Kemas; e. barang peka udara; atau f. barang lainnya yang berdasarkan pertimbangan Pejabat Bea dan Cukai dapat dilakukan pemeriksaan melalui pemindai Peti Kemas.
  • 88. TINGKAT PEMERIKSAAN FISIK 88 TINGKAT PEMERIKSAAN FISIK RISK MANAGEMENT 10 % barang yang diimpor oleh importir dengan tingkat risiko rendah 30 % barang yang diimpor oleh importir dengan tingkat risiko menengah dan tinggi DITETAPKAN OLEH SKP PEJABAT PEMERIKSA FISIK PEMERIKSAAN MENDALAM DALAM HAL: a) Pemeriksaan Fisik ditemukan jumlah dan/atau jenis barang tidak sesuai dengan dokumen yang digunakan sebagai dasar Pemeriksaan Fisik; b) hasil analisis tampilan pemindai Peti Kemas terdapat indikasi ketidaksesuaian jumlah dan/atau jenis barang dengan dokumen yang digunakan sebagai dasar Pemeriksaan Fisik berdasarkan pada keahlian (professional judgement) Pejabat Bea dan Cukai yang menangani analisis pemindaian Peti Kemas; c) Pemeriksaan Fisik karena jabatan; d) terdapat informasi intelijen; dan/atau e) barang Impor dalam bentuk curah
  • 89. TATACARA PEMERIKSAAN FISIK (1) 89 DOKUMEN DASAR PEMERIKSAAN FISIK DAFTAR KEMASAN (PACKING LIST) PEMBERITAHUAN PABEAN IMPOR PELAKSANAAN PEMERIKSAAN FISIK 1 (SATU) ORANG PEJABAT PEMERIKSA FISIK UNTUK 1 (SATU) PEMBERITAHUAN PABEAN IMPOR LEBIH DARI 1 (SATU) ORANG PEJABAT PEMERIKSA FISIK UNTUK 1 (SATU) PEMBERITAHUAN PABEAN IMPOR • PELAKSANAAN PEMERIKSAAN FISIK MEMILIKI TINGKAT KESULITAN YANG TINGGI • PENAMBAHAN JUMLAH PEJABAT PEMERIKSA FISIK DILAKUKAN OLEH PEJABAT BEA DAN CUKAI YANG MENANGANI PELAYANAN PABEAN Dalam hal pelaksanaan Pemeriksaan Fisik membutuhkan pengetahuan teknis tertentu, Pejabat Pemeriksa Fisik dapat meminta bantuan pihak lain Pihak lain adalah pihak internal ataupun eksternal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang memiliki pengetahuan teknis yang diperlukan
  • 90. TATACARA PEMERIKSAAN FISIK (2) PEMERIKSAAN BARANG IMPOR DALAM PETI KEMAS • dalam hal Peti Kemas berjumlah 5 (lima) atau kurang: a) 10% (sepuluh persen) dari seluruh jumlah kemasan yang diberitahukan, untuk tingkat Pemeriksaan Fisik 10% (sepuluh puluh persen); atau b) 30% (tiga puluh persen) dari seluruh jumlah kemasan yang diberitahukan, untuk tingkat Pemeriksaan Fisik 30% (tiga puluh persen). • dalam hal jumlah Peti Kemas lebih dari 5 (lima): a) 10% (sepuluh persen) dari seluruh jumlah Peti Kemas yang diberitahukan dengan jumlah minimal 1 (satu) Peti Kemas, untuk tingkat Pemeriksaan Fisik 10% (sepuluh puluh persen); atau b) 30% (tiga puluh persen) dari seluruh jumlah Peti Kemas yang diberitahukan dengan jumlah minimal 1 (satu) Peti Kemas, untuk tingkat Pemeriksaan Fisik 30% (tiga puluh persen). • Penentuan nomor Peti Kemas yang akan diperiksa dilakukan oleh SKP. 90 PEMERIKSAAN BARANG IMPOR TIDAK MENGGUNAKAN PETI KEMAS • 10% (sepuluh puluh persen) dari seluruh jumlah kemasan yang diberitahukan, untuk tingkat Pemeriksaan Fisik 10% (sepuluh puluh persen); • 30% (tiga puluh persen) dari seluruh jumlah kemasan yang diberitahukan, untuk tingkat Pemeriksaan Fisik 30% (tiga puluh persen).
  • 91. TATACARA PEMERIKSAAN FISIK (3) 91 TINGKAT PEMERIKSAAN KATEGORI KEMASAN JUMLAH KEMASAN DIPERIKSA KETERANGAN 10 % (SEPULUH PERSEN) PETI KEMAS ≤ 5 PETI KEMAS 10 PERSEN DARI JUMLAH PETI KEMAS DENGAN MINIMAL 2 KEMASAN • KEMASAN YANG DIPERIKSA MINIMAL 2 KEMASAN • DALAM HAL HANYA TERDAPAT 1 KEMASAN YANG DIPERIKSA HANYA 1 KEMASAN > 5 PETI KEMAS 10 PERSEN DARI JUMLAH PETI KEMAS DENGAN MINIMAL 1 PETI KEMAS KEMASAN SESUAI JUMLAH KEMASAN 10 PERSEN DARI JUMLAH KEMASAN DENGAN MINIMAL 2 KEMASAN 30 % (TIGA PULUH PERSEN) PETI KEMAS ≤ 5 PETI KEMAS 30 PERSEN DARI JUMLAH PETI KEMAS DENGAN MINIMAL 2 KEMASAN > 5 PETI KEMAS 30 PERSEN DARI JUMLAH PETI KEMAS DENGAN MINIMAL 1 PETI KEMAS KEMASAN SESUAI JUMLAH KEMASAN 30 PERSEN DARI JUMLAH KEMASAN DENGAN MINIMAL 2 KEMASAN MENDALAM PEMERIKSAAN DILAKSANAKAN SAMPAI DIPENUHINYA TUJUAN PEMERIKSAAN FISIK
  • 92. TATACARA PEMERIKSAAN FISIK (4) 92 TINGKAT PEMERIKSAAN JUMLAH PETI KEMAS JUMLAH YANG DI PERIKSA 10 % 1 s/d 5 10 Persen dari Kemasan minimal 2 kemasan 6 s/d 10 1 PETI KEMAS 11 s/d 20 2 PETI KEMAS 21 s/d 30 3 PETI KEMAS dst 30 % 1 s/d 5 30 Persen dari Kemasan minimal 2 kemasan 6 2 PETI KEMAS 7 s/d 9 3 PETI KEMAS 10 s/d 13 4 PETI KEMAS dst TINGKAT PEMERIKSAAN JUMLAH KEMASAN JUMLAH YANG DI PERIKSA 10 % 1 1 KEMASAN 2 s/d 20 2 KEMASAN 21 s/d 30 3 KEMASAN 31 s/d 40 4 KEMASAN Dst 30 % 1 1 KEMASAN 2 s/d 6 2 KEMASAN 7 s/d 9 3 KEMASAN 10 s/d 13 4 KEMASAN dst PEMERIKSAAN PETI KEMAS PEMERIKSAAN KEMASAN
  • 93. TATACARA PEMERIKSAAN FISIK (5) 93 INSTANSI LAIN • ketentuan di bidang Impor yang mempersyaratkan pemeriksaan fisik dilakukan oleh pejabat dari instansi lain, pemeriksaan fisik dapat dilakukan bersama-sama dengan Pejabat Pemeriksa Fisik • tingkat Pemeriksaan Fisik sesuai ketentuan tingkat pemeriksan CONTOH BARANG • Pejabat Pemeriksa Fisik dapat mengambil contoh barang dan/atau meminta dokumen tentang spesifikasi produk yang diperiksa • Pengambilan contoh dicatat dalam Berita Acara Pemeriksaan Fisik
  • 94. PROSES PEMERIKSAAN FISIK 94 IMPORTIR/ PPJK PIB 1 2 3 SKP IMPOR TEMPAT PERIKSA FISIK BARANG IMPOR MENYIAPKAN BARANGIMPOR PENGUSAHA TPS SPJM 3 TEMBUSAN PEMERIKSA BARANG 4 5 PKB 6 IP 7 LHP DAN BAP 8 9 • PKB DISERAHKAN PALING LAMBAT PUKUL 12.00 HARI (KERJA) BERIKUTNYA • DALAM HAL BATAS WAKTU TIDAK DIPENUHI, DILAKUKAN PEMERIKSAAN FISIK BERSAMA PENGUSAHA TPS ATAS RESIKO DAN BIAYA IMPORTIR • PEMERIKSAAN FISIK DILAKSANAKAN PALING LAMBAT 1 (SATU) JAM SEJAK PKB DISAMPAIKAN
  • 95. NO. URAIAN KETERANGAN 1 Pemberitahuan Impor Barang (PIB) dibuat oleh Importir atau PPJK yang dikuasakannya - 2 PIB dikirim secara elektronik ke SKP Impor (CEISA) - 3 Dalam hal Importasi ditetapkan melalui jalur merah, SKP Impor (CEISA) mengirimkan respon Surat Pemberitahuan Jalur Merah (SPJM) kepada Importir dengan menembuskan SPKM kepada Pengusaha TPS lokasi penimbunan barang impor - 4 Importir atau PPJK yang dikuasakan menyiapkan barang untuk dilakukan Pemeriksaan Fisik di tempat pemeriksaan - 5 Importir atau PPJK yang dikuasakan melaporkan kesiapan barang Impor yang akan diperiksa Dilakukan paling lambat Pukul 12.00 hari (kerja) berikutnya sejak SPJM 6 Pejabat pemeriksa dokumen menerbitkan instruksi pemeriksaan untuk selanjutnya disampaikan kepada Pejabat Pemeriksa Fisik - 7 Pejabat Pemeriksa Fisik menerima instruksi pemeriksaan, PIB dan/atau daftar kemasan (packing list) - 8 Pejabat Pemeriksa Fisik melakukan Pemeriksaan Fisik bersama dengan Importir, PPJK dan/atau Pengusaha TPS Dilakukan paling lambat 1(satu) jam sejak PKB 9 a Pejabat Pemeriksa Fisik menuangkan hasil pemeriksaan pada LHP dan merekamnya pada SKP Impor - b Pejabat Pemeriksa Fisik membuat membuat Berita Acara Pemeriksaan Fisik barang dan meminta importir atau PPJK yang dikuasakannya atau pengusaha TPS untuk menandatanganinya - 95 KETERANGAN PROSES PEMERIKSAAN FISIK
  • 96. TANGGUNG JAWAB PEMERIKSAAN FISIK 96 Pejabat Pemeriksa Fisik bertanggung jawab hanya terhadap jumlah dan jenis barang yang dilakukan Pemeriksaan Fisik Pejabat Pemeriksa Fisik membubuhkan paraf pada kemasan barang yang telah diperiksa
  • 97. IMPOR UNTUK DIPAKAI- PIB FORMULIR PIB BARU - PER-20/BC/2016 (PERUBAHAN KETIGA P-22/BC/2009)
  • 98. DASAR HUKUM Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI UNDANG-UNDANG • Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 PERATURAN MENTERI KEUANGAN • Peraturan Menteri Keuangan Nomor 155/PMK.04/2008 tentang Pemberitahuan Pabean sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 226/PMK.04/2015 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI • Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P-22/BC/2009 tentang Pemberitahuan Pabean Impor sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan PER-20/BC/2016
  • 99. PERUBAHAN FORMULIR PIB Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI PER-44/BC/2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA P- 22/BC/2009 TENTANG PEMBERITAHUAN PABEAN IMPOR PER-20/BC/2016 TENTANG PERUBAHAN KETIGA P- 22/BC/2009 TENTANG PEMBERITAHUAN PABEAN IMPOR 1 2 3 5 6 7 8 4
  • 100. 1. PERUBAHAN HEADER PIB Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI PERUBAHAN: 1. JENIS PIB: PENYELESAIAN HILANG 2. JENIS IMPOR: REIMPOR DAN VOORUITSLAG HILANG, TAMBAHAN GABUNGAN 1 & 2 TAMBAHAN JENIS IMPOR GABUNGAN IMPOR UTK DIPAKAI DAN IMPOR SEMENTARA DALAM BEBERAPA KASUS TERDAPAT BARANG IMPOR SEMENTARA YANG DATANG DALAM SATU DOKUMEN DENGAN BARANG IMPOR UTK DIPAKAI JENIS IMPOR REIMPOR DAN VOORUITSLAG HILANG REIMPOR DAN VOORUITSLAG MERUPAKAN JENIS IMPOR UNTUK DIPAKAI, JUGA MERUPAKAN FASILITAS YANG DIMASUKKAN DI DETAIL BARANG PIB PENYELESAIAN HILANG TIDAK ADA DOUBLE PIB. PENANGGUHAN DAN IMPOR SEMENTARA DISELESAIKAN DENGAN SKEP PEMBEBASAN, ATAU PENCAIRAN JAMINAN
  • 101. 2. PENAMBAHAN DATA PENJUAL Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI UNTUK VALIDITAS DATA APABILA TERDAPAT PERBEDAAN ANTARA PIHAK PENGIRIM BARANG DAN PENJUAL BARANG • Pengirim barang di luar daerah pabean • Sebagai shipper di dokumen pengangkutan (BL, AWB, dll) PE- NGIRIM • Pihak yang bertransaksi dengan importir/pemilik • Penjual dalam invoice • Jika pengirim=penjual, diisi sama dengan pengirim PEN- JUAL
  • 102. 3. PERBEDAAN KOLOM IMPORTIR Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI A A. IDENTITAS IMPORTIR • DIISI DENGAN PILIHAN: NPWP/KTP/PASPOR/LAINNYA • APABILA NPWP, TERDAPAT 2 KOLOM ISIAN NPWP YANG TERSEDIA • KOLOM NPWP YANG KEDUA DIISI APABILA PERUSAHAAN MELAKUKAN PEMUSATAN PELAPORAN PPN B. STATUS IMPORTIR • DIISI PILIHAN: AEO, MITA, ATAU LAINNYA • STATUS AKAN DIVALIDASI OLEH SKP/PEJABAT • AEO/MITA AKAN MENDAPATKAN FASILITAS/PROSEDUR KHUSUS YANG DIBERIKAN ATAS PIB YANG DIAJUKAN C. APIU/APIP IMPORTIR • DICORET SALAH SATU SESUAI DENGAN JENIS API YAG DIMILIKI IMPORTIR • DIISI DENGAN NOMOR APIU/APIP B C
  • 103. 4. PERUBAHAN KOLOM 16 dan 17 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI 16. Kolom Transaksi Perdagangan • Diisi pada kolom yang disediakan dengan nomor, tanggal, bulan dan tahun dokumen yang digunakan dalam transaksi perdagangan barang impor. • Jenis transaksi disampaikan dengan menggunakan kode transaksi yang disediakan • Dalam hal transaksi menggunakan lebih dari 1 metode perdagangan atau cara pembayaran, kolom diisi dengan transaksi perdagangan atau cara pembayaran lainnya 17. Kolom House/Master BL/AWB • Diisi pada kolom yang disediakan dengan nomor, tanggal, bulan dan tahun dokumen pengangkutan barang impor dari tempat pemuatan barang di Daerah Pabean ke tempat/pelabuhan tujuan akhir pengangkutan barang impor di dalam Daerah Pabean. • Dokumen pengangkutan barang dapat berupa Bill of Lading (B/L), Airway Bill (AWB) atau dokumen pengangkutan barang lainnya sesuai moda transportasi yang digunakan. • Dalam hal terdapat House BL/AWB dan Master BL/AWB, maka yang wajib diisi adalah nomor dan tanggal House BL/AWB.
  • 104. PERUBAHAN KOLOM 16: KODE TRANSAKSI PERDAGANGAN Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI NO JENIS TRANSAKSI KODE 1 pembayaran dilakukan dimuka PMK 2 pembayaran kemudian KMD 3 pembayaran dengan Sight Letter of Credit SLC 4 pembayaran dengan Usance Letter of Credit ULC 5 pembayaran dengan Red Clause Letter of Credit RLC 6 pembayaran dilakukan dengan Wesel Inkaso WSI 7 pembayaran dilakukan dengan konsinyasi KON 8 pembayaran dilakukan dengan Interoffice Account IOA 9 transaksi perdagangan dengan imbal dagang IMB 10 transaksi perdagangan atau cara pembayaran lainnya LAI  Contoh 1: PIB diajukan untuk barang dengan transaksi imbal dagang sebagaimana perjanjian/kontrak imbal dagang nomor CD-5712 tanggal 15 Agustus 2015. Kolom diisi: Transaksi IMB : No. CD-5712 Tgl. 15-08- 2015  Contoh 2: PIB diajukan untuk barang dengan transaksi imbal dagang dan pembayaran kemudian sebagaimana perjanjian/kontrak nomor CAM-2245 tanggal 15 Agustus 2015. Kolom diisi: Transaksi LAI : No. CAM-2245 Tgl. 15-08- 2015
  • 105. 5. PERUBAHAN KOLOM NILAI PABEAN Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI  Diisi pada kolom yang disediakan dengan incoterm yang digunakan dan nilai barang dalam mata uang sesuai kolom 21 yang tercantum dalam invoice  Contoh harga barang dengan incoterm FOB sebesar USD 5.000,00 (kolom 21 sudah diisi USD), maka kolom 23 diisi: FOB 5.000,00  Diisi pada kolom yang disediakan dengan nilai pabean barang impor dengan INCOTERM CIF dalam valuta sesuai kolom 21 dan rupiah  Contoh nilai CIF ditentukan sebesar USD 5.550,00 dan dalam rupiah Rp 72.150.000,00  Dalam hal terdapat nilai yang seharusnya dimasukkan dalam nilai barang impor namun pada saat impor belum dapat ditentukan nilainya dan importir melakukan voluntary declaration sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai nilai pabean, importir mencantumkan keterangan “VD” pada kolom yang disediakan
  • 106. 6. PERUBAHAN KOLOM DETAIL BARANG Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI Fasilitas & No Urut •Diisi dengan jenis fasilitas dan nomor urut dokumennya •Jika tidak ada fasilitas diisi “tanpa fasilitas” Persyaratan & No Urut •Diisi dengan jenis kewajiban lartas atas barang dan nomor urut dokumen pemenuhannya •Jita tidak wajib lartas diisi “bukan lartas” Nilai Pabean • Diisi dengan jumlah nilai pabean barang Jenis • Diisi dengan jenis transaksi yang diberitahukan Nilai yang ditambahkan • Perkiraan jumlah nilai yang belum dapat ditentukan Jatuh Tempo • Waktu nilai yg ditambahkan dapat ditentukan
  • 107. PERUBAHAN KOLOM 36: KODE JENIS NILAI DIBERITAHUKAN Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI NO JENIS NILAI KODE 1 transaksi jual beli NTR 2 transaksi jual beli mengandung proceeds yang nilainya belum dapat ditentukan PRO 3 transaksi jual beli mengandung royalti yang nilainya belum dapat ditentukan ROY 4 transaksi jual beli berdasarkan harga futures (future price), yaitu harga yang baru dapat ditentukan setelah PIB disampaikan FTR 5 bukan transaksi jual beli berupa barang konsinyasi KON 6 bukan transaksi jual beli berupa barang hadiah/promosi/contoh CMA 7 bukan transaksi jual beli berupa barang yang diimpor oleh intermediary yang tidak membeli barang ITM 8 bukan transaksi jual beli berupa barang sewa (leasing) LES 9 bukan transaksi jual beli berupa barang bantuan/hibah HBH 10 bukan transaksi jual beli lainnya BTR  Contoh 2: Impor barang dengan transaksi jual beli senilai USD 120.000,00, dengan perjanjian pembeli harus membayar royalti sebesar 2% dari penjualan barang di dalam daerah pabean dan harus membayar proceed sebesar 1% atas penjualan barang impor tersebut di dalam daerah pabean. Royalti harus dibayar pada tanggal 30 November 2015 dan proceed harus dibayar tanggal 31 Desember 2015. Pembeli memperkirakan nilai royalti sebesar USD 10.000,00 dan proceeds USD 5.000,00. Kolom diisi: - 135.000,00 - ROY; PRO - 10.000,00; 5.000,00 - 30-11-2015; 31-12-2015  Contoh 1: Impor barang dengan transaksi jual beli senilai USD 120.000,00 (seratus dua puluh ribu United States Dollar) yang sudah termasuk proceeds senilai USD 20.000,00 (dua puluh ribu United States Dollar) Kolom diisi: - 120.000,00 - NTR - -
  • 108. 7. PERUBAHAN JENIS PENYELESAIAN PUNGUTAN NEGARA Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI PERUBAHAN:  PENAMBAHAN KOLOM BEA MASUK TAMBAHAN (BMT) UNTUK BMAD(S), BMI(S), BMTP(S), DAN/ATAU BMP  PENAMBAHAN KOLOM BM KITE YANG DIISI UNTUK PENGGUNA FASILITAS KITE YANG MENDAPAT PENGEMBALIAN BM, UNTUK BM YANG DIBEBASKAN TETAP MASUK KOLOM BM (DIBEBASKAN)  KOLOM DITANGGUHKAN MENJADI DITUNDA, SESUAI DENGAN ISTILAH UNDANG-UNDANG DAN PMK PENUNDAAN BM  PENAMBAHAN KOLOM TIDAK DIPUNGUT, MISALNYA UNTUK FASILITAS CUKAI DAN PERPAJAKAN  PENAMBAHAN KOLOM TELAH DILUNASI, MISALNYA CUKAI DENGAN PELEKATAN PITA CUKAI
  • 109. 8. PERUBAHAN PERNYATAAN IMPORTIR/PPJK Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI Pernyataan: a •Kebenaran hal-hal yang diberitahukan dalam PIB •Keabsahan dokumen pelengkap pabean yang menjadi dasar pembuatan PIB •Pernyataan yang mengikat pemberitahu bahwa data dalam PIB dan dokumen dasar pembuatannya sah dan benar Pernyataan: b •Pernyataan bersedia menyiapkan barang utk diperiksa pada waktunya •Menguasakan kepada TPS utk menyaksikan pemeriksaan apabila tidak dapat menyiapkan barang pada waktunya •Mengakomodasi PMK 225/PMK.04/2015 dan Perdirjen PER- 12/BC/2016 untuk pemeriksaan fisik
  • 110. PERUBAHAN LEMBAR LANJUTAN: 1 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI PERUBAHAN:  No. Urut digunakan sebagai tanda pemenuhan fasilitas & lartas  Dokumen pemenuhan dapat dilampirkan atau tidak CONTOH PENG- GUNAAN PENGISIAN KOLOM 33: • Contoh I, fasilitas ATIGA, lartas SNI dan izin Kementan ada: - ATIGA (1) - SNI (2); Izin Impor Kementan (3) • Contoh II, barang kena cukai, tanpa fasilitas, pita cukai telah dilekatkan: - tanpa fasilitas - BKC (4) (6) (telah dilekati pita cukai) (NPPBKC tidak dilampirkan, jika online dengan SAC)
  • 111. PERUBAHAN LEMBAR LANJUTAN: 2 (UNTUK BKC) Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI 32a. Spesifikasi Wajib BKC:  HT/MMEA/EA  SKT/SKM/SPM GOL A/B/C  “Merek BKC” 34a. Pungutan Cukai dan PPN BKC:  Spesifik/Advalorum  25.000/34%  415.000.000,00 35a. Penjualan Eceran BKC:  16.000,00  box/botol  16/330 35b. Pita Cukai:  100.000  62.500  37.500
  • 112. Kekurangan BM, Cukai & PDRI • Jika hasil penelitian menemukan kekurangan BM, cukai & PDRI  Surat Penetapan Tarif dan/atau Nilai Pabean (SPTNP) • SPTNP atas jalur merah/jalur kuning SPPB terbit setelah:  Dilunasi kekurangan BM, cukai, PDRI, dan/atau SA  Diserahkan jaminan jika diajukan keberatan 112
  • 113. Pembatalan PIB • PIB melalui PDE dapat dibatalkan jika : a. salah kirim yaitu data PIB dikirim ke Kantor Pabean lain dari Kantor Pabean tempat pengeluaran barang b. penyampaian data PIB dari importasi yang sama dilakukan lebih dari satu kali • Pembatalan PIB dilakukan dengan persetujuan Ka KPU BC/Ka KPPBC/Pejabat yang ditunjuk berdasarkan permohonan Importir 113
  • 114. tidak menggunakan P-42 (P-08) pengeluaran barang impor untuk dipakai yang diatur khusus Seperti : a. impor tenaga listrik, barang cair, atau gas melalui transmisi atau saluran pipa b. pengeluaran Barang Impor untuk diekspor kembali 114
  • 115. 115  Berfungsi sebagai ijin pengeluaran barang dari Kawasan Pabean  Harus sesuai dengan petikemas/kemasan yang akan dikeluarkan  Jalur Hijau langsung diterbitkan SPPB  Jalur Merah/Kuning, SPPB terbit setelah kekurangan pungutan dilunasi
  • 116. IMPOR UNTUK DIPAKAI- PIB KETENTUAN LAIN-LAIN ATAS PERDIRJEN NOMOR PER-16/BC/2016
  • 117. KETENTUAN LAIN-LAIN Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI  Pengeluaran Barang Impor Mengakomodasi pengawasan pengeluaran barang impor oleh Pejabat yang mengawasi pengeluaran barang atau Pengusaha TPS (untuk TPS online yang telah menerapkan auto-gate system)  Barang Impor Eksep PIB semula dapat digunakan paling lambat 60 (enam puluh) hari sejak tanggal SPPB (Tata kerja pada Lampiran IV)  Impor Barang Kena Cukai Impor BKC wajib dilunasi cukainya sebelum PIB didaftarkan  Pengeluaran Sebagian Barang Impor Dapat diberikan untuk barang yang tidak terkena aturan lartas atau telah memenuhi ketentuan lartas (Tata kerja pada Lampiran V)  Pembatalan PIB PIB yang belum mendapatkan nopen dapat dibatalkan berdasarkan persetujuan Kepala Kantor Pabean PIB yang telah mendapatkan nopen dalam hal tertentu dapat dibatalkan berdasarkan persetujuan Kepala Kantor Pabean  SKP yang digunakan Dalam hal SKP yang beroperasi secara penuh berdasarkan ketentuan ini belum ada, pelayanan kepabeanan dilakukan dengan SKP di Kantor Pabean.
  • 118. FLOW CHART (REVIEW URUTAN PROSES) IMPOR UNTUK DIPAKAI- PIB
  • 119. Urutan Proses I. PENDAFTARAN PIB II. PENETAPAN JALUR PELAYANAN IMPOR III. PENGELUARAN BARANG IMPOR IV. PASCA PERSETUJUAN PENGELUARAN BARANG 119
  • 120. Tata Kerja Pelayanan PIB PDE Validasi Lartas? MITA Merah PFPD SPPB Tunggu SSPCP PENJALURAN & Penomoran Periksa Fisik SPJM Notul? SPTNP I M P O R T I R PIB Reject Reject 1 hari tdk ada SSPCP Reject 3 hari tdk ada Skep Y Konfirmasi Skep Lartas Konfirmasi SSPCP Terima Y Penyelesaia n SPTNP Bank SSPCP Tdk valid Tdk ada SPJK LHP SSPCP SPTNP SPPB asal Kun/Mer GATE Barang Keluar SPPB Skep Lartas IP T Asal K/M tdk Notul Hijau Kuning A A A Proses An. Point Sistem INSW Cek Bayar
  • 121. Import Customs Clearance (via Pertukaran Data Elektronik / PDE) Mandatory, Validation & Payment Check Analyzing Point Physical Examination Document Examination Debit Advice (Payment Receipt) Credit Advice Customs Service Office Payment Of Duty Pemberitahuan Impor Barang (PIB) Customs Response Portal INSW Customs Service System Hi-Co Scan Examination Jalur Hijau Jalur Kuning Jalur MITA Jalur Merah Brg Larangan Pembatasan Penetapan Jalur Modul PIB Importir / PPJK Bank Ya Tidak SPPB Gate Out System SPPB 121
  • 122. sebelum pengeluaran barang impor PIB Eksep jalur MITA prioritas jalur MITA non prioritas jalur hijau jalur kuning sebelum pemeriksaan fisik jalur Merah PIB mendapat Nomor Importir mengajukan kpd Kepala Kantor SAAT PERMOHONAN SAAT PERMOHONAN dilengkapi :  Fotokopi PIB & dok pelengkap  Dokumen yang menerangkan penyebab impor eksep 122
  • 123. BATAS WAKTU PENYELESAIAN EKSEP Jika barang impor eksep tidak akan didatangkan atau tidak akan datang dalam 60 hari sejak tgl SPPB, maka Importir : • mengajukan surat pemberitahuan kepada Kepala Kantor Pabean • mengajukan permohonan pengembalian bea masuk kepada Kepala Kantor Pabean • mengajukan PIB baru dengan membayar bea masuk, cukai dan PDRI 123
  • 124. Ka KPU BC/Ka KPPBC BARANG YG DIKELUARKAN Persetujuan Pejabat Pabean “Setuju Keluar Sebagian” SPPB 124
  • 125. IMPOR UNTUK DIPAKAI Pemberitahuan Impor Barang Khusus (PIBK)
  • 126. C l i c k t o e d i t c o m p a n y s l o g a n .
  • 127. Bebas BM+PPN+PPh DEFINISI : Barang-barang keperluan rumah tangga milik orang yang semula berdomisili di luar negeri, kemudian dibawa pindah ke dalam negeri (minimal 1 thn) Harus Tiba Bersama-sama Pemilik atau Paling Lama 3 (Tiga) Bulan Sesudah atau Sebelum PemiliK Barang ybs Tiba d Indonesia  KMK No. 236/KMK.03/2003  PMK No.28/PMK.04/2008
  • 128. 128
  • 129. 129
  • 130. 1. DAFTAR RINCIAN JUMLAH, JENIS, PERKIRAAN NILAI PABEAN ATAS BARANG PINDAHAN YG DIMINTAKAN PEMBEBASAN BEA MASUK YANG TELAH DITANDASAHKAN 2. SURAT KETERANGAN DAN/ATAU DOKUMEN TERKAIT (KIMS/KITAS/SURAT KETERANGAN BELAJAR, DSB) 3. FOTOKOPI PASPOR PEMBERITAHUAN IMPOR BARANG KHUSUS (PIBK = BC 2.1) DILAKUKAN PEMERIKSAAN FISIK Pengajuan Pembebasan dilampiri 130
  • 131. 131 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI BARANG KIRIMAN Barang Kiriman adalah barang yang dikirim melalui Penyelenggara Pos. Penyelenggara Pos adalah suatu badan usaha yang menyelenggarakan pos sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pos. Pos adalah layanan komunikasi tertulis dan/atau surat elektronik, layanan paket, layanan logistik, layanan transaksi keuangan, dan layanan keagenan pos untuk kepentingan umum Sumber: UU 38 Tahun 2009 Tentang Pos dan RPMK Barang Kiriman
  • 132. 132 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI PERSYARATAN PENYELENGGARA POS POS YG DITUNJUK Bukti Penugasan Pemerintah Nomor Identitas Kepabeanan PPJK (NIK) Bukti Penetapan TPS atau Kerjasama dengan TPS Corporate Guarantee PERUSAHAAN JASA TITIPAN Izin Penyelenggara Pos Nomor Identitas Kepabeanan PPJK (NIK) Bukti Penetapan TPS atau Kerjasama dengan TPS Daftar Sarana di TPS Denah Layout TPS Jaminan Tunai/Jaminan Bank/Customs Bond
  • 133. 133 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI PENGELOMPOKAN BARANG KIRIMAN NILAI BARANG KATEGORI DOKUMEN TARIF KETERANGAN ≤ USD 100 BUKAN LARTAS CN (HAWB)/ DAFTAR BEBAS OFFICIAL ASSESSMENT (BEBAS) LARTAS CN (HAWB) USD 100 < NILAI ≤ USD 1500 BADAN USAHA, NON BDN USAHA CN (HAWB) 7,5 % OFFICIAL ASSESSMENT NON BDN USAHA* PIBK MFN SELF ASSESSMENT BADAN USAHA PIB > USD 1500 NON BDN USAHA* PIBK MFN SELF ASSESSMENT BADAN USAHA, PENANGGUHAN, TARIF PREFERENSI PIB *) Impor barang penumpang/pindahan (personal effect) atau barang yang memperoleh pembebasan dengan penerima selain badan usaha seperti barang keperluan perwakilan negara asing, badan internasional, yayasan, dan lembaga non usaha lainnya diselesaikan dengan PIBK
  • 134. 134 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI PENETAPAN TARIF DAN NILAI PABEAN Non-CN; Nilai ≤ USD 100 USD 100 < Nilai ≤ USD 1500 Nilai > USD 1.500; NON BADAN USAHA Nilai > USD 1.500; BADAN USAHA; PENANGGUHAN, TARIF PREFERENSI Dokumen Consignment Note / Daftar Pejabat yang Menetapkan Consignment Note PIBK PIB Pejabat yang menangani Barang Kiriman Pejabat yang menangani Barang Kiriman Pejabat Pemeriksa Dokumen Besaran Penetapan Single Tarif BM 7,5 % Kec. Buku Ilmu Pengetahuan Sesuai aturan penetapan tarif dan NP Sesuai aturan penetapan tarif dan NP Hasil Penetapan Dokumen Pengeluaran Respon Setuju Keluar SPPBMCP SPTNP SPPB SPTNP SPPB Pejabat yang menangani Barang Kiriman Bebas BM dan PDRI
  • 135. 135 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI PROSES BISNIS: CONSIGNMENT NOTE C/N SKP IMPOR CEK BC 1.1 RESPON BC 1.1 X-RAY PENELITIAN NILAI PABEAN, TARIF, LARTAS FLAG PERIKSA PERIKSA FISIK LHP FOB USD 100 ≤ FOB USD 100 < NILAI ≤ 1.500 FOB > USD 1.500 NON BADAN USAHA FOB > USD 1.500 BADAN USAHA RESPON SETUJU KELUAR SPPBMCP + billing RESPON PIBK RESPON PIB SPBL BK CEK LARTAS
  • 136. 136 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI PROSES BISNIS: PIBK Bank SKP IMPOR Billing Online Bayar BM dan PDRI NOMOR DAN TANGGAL PIBK PIBK NPBL BK LARTAS CEK BC 1.1 RESPON BC 1.1 FLAG PERIKSA LHP PERIKSA FISIK PENELITIAN NILAI PABEAN, TARIF, LARTAS SPPB LARTAS SPBL BK KURANG BAYAR SPTNP X-RAY
  • 137. 137 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI PENGELUARAN BARANG KIRIMAN Penegasan kewajiban pengangkut mengajukan manifes termasuk barang kiriman dan kewajiban penyelenggara pos untuk melakukan perincian atas manifes. (PMK Barang Kiriman) Tujuan pengeluaran dari barang kiriman, selain impor untuk dipakai (PMK 188/2011), dapat juga untuk tujuan impor sementara, diangkut ke TPS di kawasan pabean di Kantor Pabean lainnya, ditimbun di TPB, dan re-ekspor. (PMK Barang Kiriman) Pembebasan BM untuk nilai pabean paling banyak FOB USD 100, namun tidak berlaku sebagai diskon penghitungan BM dan PDRI. (PMK Barang Kiriman) Pejabat yang menangani barang kiriman dapat meminta data dan konfirmasi kepada penerima barang dalam rangka penetapan.
  • 138. 138 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI KEBERATAN Penegasan tata cara pengajuan keberatan atas penetapan Pejabat oleh Penerima Barang dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai keberatan di bidang kepabeanan. (PMK Barang Kiriman) Pasal 93 ayat (1) UNDANG–UNDANG KEPABEANAN “Orang yang berkeberatan terhadap penetapan pejabat bea dan cukai mengenai tarifdan/atau nilai pabean untuk penghitungan bea masuk dapat mengajukan keberatan secaratertulis hanya kepada Direktur Jenderal dalam waktu 60 (enam puluh) hari sejak tanggal penetapan dengan menyerahkan jaminan sebesar tagihan yang harus dibayar. Pasal 93A ayat (1) UNDANG-UNDANG KEPABEANAN Orang yang berkeberatan terhadap penetapan pejabat bea dan cukai selain tarif dan/atau nilai pabean untuk penghitungan bea masuk dapat mengajukan keberatan secara tertulis hanya kepada Direktur Jenderal dalam waktu 60 (enam puluh) hari sejak tanggal penetapan.
  • 139. 139 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI KAWASAN PABEAN & APLIKASI Penegasan pengawasan dan pelayanan kepabeanan atas impor Barang Kiriman dilaksanakan di Kawasan Pabean atau tempat lain yang diperlakukan sama dengan tempat penimbunan sementara. Disusun Sistem Aplikasi Barang Kiriman untuk transaksi data dan pemberitahuan pabean antara Penyelenggara Pos dan DJBC, dengan dilengkapi fitur pemantauan posisi penyelesaian Barang Kiriman. Sistem Aplikasi Barang Kiriman dapat memantau: a. Penimbunan dan pengeluaran barang b. Pemindahan penimbunan barang c. Pembayaran BM dan PDRI d. Informasi status Barang Kiriman yang dapat diakses oleh Penerima Barang, diantaranya status dokumen, larangan/pembatasan, dan pembayaran BM dan PDRI
  • 140. 140
  • 141. IMPOR UNTUK DIPAKAI (BPBLB) PMK -188/PMK.04/2010
  • 142. BARANG PELINTAS BATAS PEMBEBASAN BM & TIDAK DIPUNGUT PDRI NP Max. FOB :  INDONESIA dengan PAPUA NEW GUINEA----USD 300.00 per orang utk 1 bulan  INDONESIA dengan MALAYSIA----MYR 600.00 a. per orang utk 1 bulan apabila lewat batas daratan b. setiap perahu utk setiap trip apabila lewat batas lautan  INDONESIA dengan FILIPINA----USD 250.00 per orang utk 1 bulan  INDONESIA dengan TIMOR LESTE----USD 50.00 per orang utk 1 hari Apabila NP lebih dari batas, atas kelebihannya Bayar BM dan PDRI 142
  • 143. BARANG PELINTAS BATAS Wajib Memiliki Kartu Identitas Lintas Batas (KILB)  KILB dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pabean yang mengawasi Pos Pengawasan Lintas Batas (PPLB) atas permohonan pelintas batas  Permohonan dilampiri fotokopi KTP dan fotokopi Pas Lintas Batas (PLB) yang ditandasahkan oleh Pejabat Imigrasi setempat.  Permohonan memenuhi persyaratan, terbitkan KILB dan dibuatkan Buku Pas Barang Lintas Batas (BPBLB) PELINTAS BATAS 143
  • 146. • Menunjukkan KILB dan • Memberitahukan barang bawaannya PELINTAS BATAS Wajib PEJABAT BC di PPLB Tanpa KILB : Tidak diberikan fasilitas Pembebasan BM Pejabat Bea dan Cukai di PPLB : a. Melakukan pemeriksaan fisik dan menuangkan hasilnya ke Nota Pemeriksaan b. Melakukan penindakan terhadap barang LARTAS c. Menetapkan NP dan tarif barang ybs d. Menetapkan besarnya BM dan PDRI yang harus dipungut, jika hasil pemeriksaan kedapatan NP barang melebihi ketentuan pembebasan. e. Memberikan persetujuan pengeluaran barang, apabila BM & PDRI telah dilunasi atau NP barang tidak melebihi ketentuan pembebasan f. Mencabut fasilitas pembebasan BM & tidak dipungut PDRI apabila ditemukan adanya penyalahgunaan fasilitas
  • 148.  Pemberian Kemudahan pelayanan dalam rangka memperlancar arus barang, orang maupun dokumen  Bentuk-bentuk Fasilitas terintegrasi dalam sistem tata laksana kepabeanan impor/ekspor  Authority/Kewenangan pemberian fasilitas dilaksanakan oleh Kepala Kantor Pabean 148 PRINSIP UMUM
  • 149. PELAYANAN SEGERA (RUSH HANDLING) 1 2 PEMBONGKARAN DAN PENIMBUNAN BARANG IMPOR DI TEMPAT LAIN SELAIN KAWASAN PABEAN DAN TPS PEMERIKSAAN BARANG IMPOR DI GUDANG ATAU LAPANGAN PENIMBUNAN MILIK IMPORTIR PEMERIKSAAN PENDAHULUAN DAN PENGAMBILAN CONTOH UNTUK PEMBUATAN PIB 3 4 5 PEMBERITAHUAN PENDAHULUAN (PRE NOTIFICATION) 149
  • 150. PENGELUARAN BARANG IMPOR DENGAN PENANGGUHAN PEMBAYARAN BEA MASUK, CUKAI DAN PAJAK DALAM RANGKA IMPOR (VOORUITSLAG) PEMBERITAHUAN IMPOR BARANG (PIB) BERKALA 6 7 8 PEMBAYARAN BERKALA 9 RETURNABLE PACKAGE (KEMASAN YANG DIGUNAKAN BERULANG-ULANG) 150
  • 151. kemudahan kepada importir untuk mengajukan pemberitahuan pabean terlebih dahulu sebelum pemberitahuan inward manifes (BC 1.1) PEMBERITAHUAN PENDAHULUAN (PRE NOTIFICATION) 1 151
  • 152. TATA KERJA PENGAJUAN PRE NOTIFICATION Importir MITA Prioritas Mengajukan Prenotification tanpa mengajukan permohonan Menyerahkan laporan periodik prenotification memuat tanggal, no.dan pos BC 1.1 ke CC maksimal tgl 10 bln berikutnya 152
  • 153. Non MITA Prioritas mengajukan permohonan terlebih dahulu TATA KERJA PENGAJUAN PRE NOTIFICATION dengan melampirkan : Copy B/L atau AWB Surat persetujuan (BCF 2.1) dilampirkan PIB 153
  • 154. IMPORTIR MITA Prioritas Kasi adm. manifest tanpa permohonan laporan periodik PIB Pre- notification laporan periodik PIB Pre-notification IMPORTIR lainnya Permohonan dgn melampirkan copy atau faks AWB dan/atau House AWB (HAWB), atau B/L dan/atau House B/L (HB/L) BCF 2.1 CLIENT COORDINATOR 154
  • 155. 155 kemudahan kepada importir untuk mengeluarkan barang impor dengan karakteristik tertentu yg perlu pengeluaran segera PELAYANAN SEGERA (RUSH HANDLING) 2
  • 156. 156 PELAYANAN SEGERA (Rush handling) diberikan atas barang: Organ tubuh manusia Jenazah dan abu jenazah Barang yang dapat merusak lingkungan Binatang hidup Tumbuhan hidup Surat kabar, majalah yang peka waktu Barang berupa dokumen Izin Instansi teknis PIBK
  • 157. 157 Pengeluaran Barang Dokumen Pelengkap Pabean JAMINAN 157 pemberitahuan pabean dan pelunasan bea masuk paling lama 3 hari kerja sejak tanggal pengeluaran barang  Jaminan dicairkan  Dikenakan SA 10% dari BMSD tdk dipatuhi
  • 158. importir Kasi penerimaan/pe ngembalian Kasi pabean Petugas pengelua ran Bank Devisa Persepsi Kasi Adm. Manifest PIBT/Dokap Pabean,jaminan SPPB lbr 2 SPPB lbr 2 SPPB lbr 2 j a m i n a n S S P C P PIB definitif dan SSPCP jaminan koordinasi PIBT/ Dokap Pabean (sesuai) PIBT/ Dokap Pabean, dan LHP S P P B PIB/PIBT definitif, Dokap Pabean, dan LHP instruksi pemeriksaan SPPB lbr 1 Kasi P2 Tidak sesuai (serahkan SPPB) PIBT/ Dokap Pabean BAP & LHP 158
  • 159. diberikan oleh Kepala Kantor atas permohonan ybs dalam kondisi tertentu PEMBONGKARAN DAN PENIMBUNAN BARANG IMPOR DI TEMPAT LAIN SELAIN KAWASAN PABEAN DAN TPS 3 159
  • 160. Izin diberikan dalam hal : 1. Keadaan darurat 2. Sifat barang tidak dapat ditimbun di TPS di KP 3. Kongesti 4. Alasan lainnya 160
  • 161. Tatakerja Pembongkaran dan Penimbunan Barang Impor di Tempat lain Selain Kawasan Pabean: pengangkut Kasi fasilitas Petugas pantau bongkar/ muatn Kasi P2 permohonan tertulis Alasan & copy Manifest, dok.lain daftar kemasan atau petikemas 24 jam setelah pembongkaran BA Penyegelan Minta rekomendasi rekomendasi laporan hasil pengecekan lapangan hasil pemantauan bongkar/timbun (BCL 1.2) m e n u nj u k Dalam hal keadaan darurat permohonan tidak perlu diajukan, tapi wajib lapor KaBid Fasilitas/pejabat 72 jam setelah pembongkaran;nya 161
  • 162. importir Kasi pabean Pengawas penimbunan Kasi Adm. Manifest Kasi fasilitas Kasi P2 Tatakerja Penimbunan Barang Impor di Gudang atau Lapangan Penimbunan Milik Importir Petugas pengecek lapangan permohonan tertulis Alasan & copy BL/AWB, dok.lain BA penyegelan daftar kemasan atau petikemas atau jumlah barang curah (24 jam) Minta rekomendasi tunjuk rekomendasi koordinasi laporan hasil pengecekan lapangan tunjuk BA Penyegelan,lap. hsl penimbunan 162
  • 163. Penimbunan Barang Impor di Gudang atau Lapangan Importir di luar Kawasan Pabean Barang impor dapat ditimbun di : 1. Gudang importir 1. Lapangan penimbunan milik importir Ijin Kepala Kantor 163
  • 164. importir Kasi penerim aan/peng embalian Kasi pabean Kasi Adm. Manifest Kasi fasilitas Kasi P2 Permohonan,alasan,dok.pndkng kep.setuj u/tolak PIB,dokap, jaminan ,SK S P P B l b 2 PIB definitif koordinasi Dokap pabean Dokap pabean & LHP PIB definitif Dokap & LHP Instruksi periksa&dokap Dokap,BAP fisik,LHP S P P B Petugas periksa Tidak sesuai (serahkan SPPB) S P P B Petugas pengelua ran S P P B S P P B 164
  • 165. Pemeriksaan fisik Barang impor Gudang / lapangan penimbunan milik importir Persetujuan Kepala Kantor/Kabid Pelayanan Pabean dan Cukai Persetujuan pemeriksaan fisik = persetujuan penimbunan 4 PEMERIKSAAN BARANG IMPOR DI GUDANG ATAU LAPANGAN PENIMBUNAN MILIK IMPORTIR 165
  • 166. 05/04/2023 166 Importir Kabid fasilitas Kasi pabean Pengawas pengeluaran Pengawas penimbunan Permohonan Rekomendasi BCF 2.6A lembar 1 BCF 2.6A lembar 2 BCF 2.6A lbr 2+SPJM BCF 2.6A lembar 1 166
  • 167. Pemeriksaan Pendahuluan dan Pengambilan Contoh untuk Pembuatan PIB dilakukan dalam hal: importir tidak dapat menetapkan sendiri tarif / nilai pabean karena uraian barang / rincian nilai pabean yang tercantum dalam dokumen pelengkap pabean tidak jelas. Importir mengajukan permohonan kepada Kepala Kantor 5 167
  • 168. 05/04/2023 168 Importir Kabid fasilitas Pemeriksa barang Kasi pabean Permohonan instruksi pemeriksaan LHP Persetujuan Penetapan pemeriksaan Klasifikasi Perhitungan BM, cukai, PDRI 168
  • 169. VOORUITSLAG Memberi persetujuan 6 Kepala Kantor PENGELUARAN BARANG IMPOR DENGAN PENANGGUHAN PEMBAYARAN BEA MASUK, CUKAI DAN PAJAK DALAM RANGKA IMPOR 169
  • 170. JANGKA WAKTU PENANGGUHAN Max.60 hari terhitung sejak tanggal pendaftaran PIB /Dokumen Pelengkap Pabean. Konfirmasi dengan unit kerja yang memroses permohonan fasilitas. Jika kewajiban tersebut tidak dpenuhi perpanjangan 30 hari jaminan dicairkan Izin diberikan lagi 6 bulan setelah kewajiban diselesaikan SA yg dimaksud dalam Pasal 10B ayat (6) 170
  • 171. Penyelesaian Fasilitas penangguhan Pejabat BC di kantor pabean Importir PIB dan jaminan sebesar BM, Cukai, dan PDRI. Khusus untuk barang impor yg akan memperoleh pembebasan/keringanan Dokumen Pelengkap Pabean dan jaminan sebesar BM, Cukai, dan PDRI, dan khusus untuk penanggulanangan bencana disertai bukti tanda terima permohonan fasilitas pembebasan atau keringanan 171
  • 172. importir Kasi penerim aan/peng embalian Kasi pabean Kasi Adm. Manifest Kasi fasilitas Kasi P2 Permohonan,alasan,dok.pndkng kep.setuj u/tolak PIB,dokap, jaminan ,SK S P P B l b 2 PIB definitif koordinasi Dokap pabean Dokap pabean & LHP PIB definitif Dokap & LHP Instruksi periksa&dokap Dokap,BAP fisik,LHP S P P B Petugas periksa Tidak sesuai (serahkan SPPB) S P P B Petugas pengelua ran S P P B S P P B 172
  • 173. PIB BERKALA Frekuensi impor yang tinggi serta perlu segera digunakan Diimpor melalui saluran pipa atau jaringan transmisi Berdasarkan pertimbangan Direktur Jenderal 7 Untuk Impor : 173
  • 174. PIB Berkala dan bukti pembayaran BM,Cukai dan PDRI utk importasi pada periode bersangkutan dalam waktu paling lama 3 hari kerja terhitung sejak tanggal jatuh tempo PIB BERKALA Berdasar Dokumen Pelengkap Pabean dan jaminan dalam periode paling lama 30 hari Kepala Kantor Menyerahkan Menyetujui Importir 174
  • 175. 175
  • 176. 05/04/2023 kinosta XXI 176 Importir Kabid fasilitas Pemeriksa barang Kasi pabean Kasi penerimaan & pengembalian Pengawas pengeluaran SPPB lbr 2 persetujuan Instruksi Pemeriksaan + Dokap pabean SPPB lbr 1 SPPB lbr 1 permohonan PIB + copy dokap pabean Dokap pabean + jaminan Dokap pabean + LHP 1 6 5 2 7a 3 9 7c 4 8 7b 176
  • 177. PEMBAYARAN BERKALA 8 paling lama 3 hari kerja terhitung sejak tanggal jatuh tempo Importir Non MITA Prioritas paling lama akhir bulan berikutnya Importir MITA Prioritas 177
  • 178.  diberikan oleh Kepala Kantor atas permohonan ybs  diberikan dalam kondisi tertentu RETURNABLE PACKAGE (KEMASAN YANG DIGUNAKAN BERULANG-ULANG) 9 178
  • 179. RETURNABLE PACKAGE IZIN Digunakan tidak sesuai izin Jika tidak, importir wajib membayar BM+PDRI+SA(100%xBM) Pengemas yang dipakai berulang kali dapat dipakai oleh importir dalam pelaksanaan importasinya Dalam jangka waktu 1 tahun dan bisa diperpanjang Diberikan oleh, Kepala Kantor (Kabid Pel Fasilitas) Importir wajib mengekspor dalam waktu paling lama 30 hari sejak tanggal teguran 179
  • 180. KETENTUAN RETURNABLE PACKAGE • Pada tiap importasi, nomor ijin dicantumkan pd PIB • Untuk impor pengemas kosong, permohonan diajukan ke Kasi Manifes • Untuk ekspor pengemas kosong, permohonan diajukan ke Kasi Pabean • Membuat laporan (ekspor/impor) tiap 6 bln 180
  • 181. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI TERIMA KASIH