3. Dasar Hukum
PMK 228/PMK.04/2016 tentang Pengeluaran Barang Impor untuk
Dipakai.
Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai nomor Per-16/BC.2016
tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengeluaran Barang Impor untuk
Dipakai
4. Tugas & Fungsi
Instansi kepabeanan dan cukai
Pada umumnya, fungsi utama kegiatan kepabeanan adalah memungut bea masuk,
(termasuk bea keluar, dan pajak) dan mengamankan kebijaksanaan Pemerintah di
bidang perdagangan internasional serta melaksanakan fungsi penegakan hukum dalam
mencegah pemasukan atau pengeluaran barang larangan atau yang dibatasi oleh batas-
batas suatu negara.*)
Cukai merupakan pajak negara yang dibebankan kepada pemakai dan bersifat selektif
serta perluasannya berdasarkan sifat dan karakteristik objek cukai.
Pada perkembangannya, cukai tidak hanya semata-mata sebagai piranti untuk
menghimpun penerimaan negara terhadap masyarakat di bidang kesehatan, ketertiban
dan keamanan.
*) dikutip dari Penjelasan Menteri Keuangan Mewakili Pemerintah Mengenai RUU
tentang Penanaman Modal, RUU tentang Kepabeanan dan RUU tentang Cukai tanggal
29 Maret 1995
5. Batas Wilayah
Idealnya Bea dan Cukai menjaga disepanjang garis perbatasan, namun hal itu tidaklah realistis
wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat, perairan dan ruang udara di
atasnya, serta tempat-tempat tertentu di Zona Ekonomi Eksklusif dan landas kontinen
yang di dalamnya berlaku undang-undang ini
ZEE
wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat, perairan dan ruang udara di
atasnya, serta tempat-tempat tertentu di Zona Ekonomi Eksklusif dan landas kontinen
yang di dalamnya berlaku undang-undang ini
RIG
RIG
Daerah Pabean
Tempat tertentu
6. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
CUSTOMS
Trade Facilitator
Industrial Assistance
Revenue Collector
Community Protector
customs service customs control
Risk Management
Fungsi Implementasi DJBC
7. 1. Skema kewajiban pelaku usaha
antara lain: melakukan pemenuhan/pembayaran hak keuangan negara,
melakukan registrasi, menyampaikan pemberitahuan pabean dan cukai,
dll
2. Skema hak pelaku usaha
antara lain : kemudahan berusaha di bidang kepabeanan dan cukai, serta
hak mendapatkan kelancaran arus barang dan dokumen termasuk hak
membela diri akibat pelaksanaan kewenangan aparat Bea dan Cukai
3. Skema kewenangan aparat Bea dan Cukai
untuk mengamankan hak keuangan negara, terwujudnya tujuan
pembentukan UU kepabeanan dan Cukai serta menjamin dipatuhinya
ketentuan di bidang kepabeanan dan cukai.
4. Skema kewajiban aparat Bea dan Cukai
→ antara lain : mempermudah pelayanan dan memungut hak keuangan
negara (bea masuk, bea keluar dan pajak)
8. Arrival at Port Limit Docking- Unloading Berthing-Stacking in CY Customs Clearance Container Handling
Handover
Gate-Out System Warehouse/ Bonded/
CFS/ Factory Storage
• Shipping Line
• Port Authority
• CIQ+S
• Forwader/ Agent
• Terminal Operator
• Terminal Operator
• Shipping Line
• Prsh.Bongkar Muat
• Trucking
• Forwader
• Terminal Operator
• Shipping Line
• PBM / TKBM
• Forwader
• Importer/ Exp.(Info)
• Customs
• Importer/ Exporter
• Cust.Broker (PPJK)
• Terminal Operator
• Bank + OGA
• Terminal Operator
• Importer/ Exporter
• Customs Br(PPJK)
• Trucking
• Security
• Importer/Exp/PPJK
• Customs
• Terminal Operator
• Trucking
• Security
• Customs (if Bonded)
• Bonded W/H Co.
• Importer/ Exporter
• Customs Br.(PPJK)
• Renc. Kedatangan Sar.
Peng (RKSP/ PKK)
• Schedule of Arr.(Estim.)
• Penyiapan Inward Man.
• Penyiapan Dok2 lain
• Ijin dr Port Author.
• Dok.Kepanduan
• Dok.Renc.Tambat
• PPKB (Pelindo)
• Penyrhn Inward Man
• Dok.Inward Man di BC
• Dok. PPKB di Pelindo
• Daftar Bongkar di BC+TO
• Stowage Plan
• B/L Consignee/ Imp.
• PIB di BC
• SSPCP di Bank
• B/L, Inv, P/L PIB
• Dok.Ijin/Rekom.dr OGA
PIB (Anal.Point)
• Del.Order (ex B/L)
• SPPB (ex PIB)
• Dok. SP2
• Del.Order (ex B/L)
• SPPB (ex PIB)
• Dok. SP2
• SPPB (ex PIB)
• Dok.BC2.3 (Bonded)
• Dok.lain (Importer)
Flow of Goods :
Flow of Documents :
• Dep.Perdagangan
• Dep.Perindustrian
• Dep.Pertanian
• Dep.Kesehatan
• Dep Kehutanan
• Dep Pertahanan
• Dep Kelautan Perik.
• Dep Perhubungan
• Dep ESDM
• Deplu/ Depdagri
• DepKominfo
• DepDikNas
• Badan POM
• Badan Karant.Pertan.
• Bapeten (Ten.Nuklir)
• BSN (Standarisasi)
• BIN/ BAIS
• BRR* (Aceh)
• Kejaksaan Agung
• Mabes TNI
• Mabes Polri
• Bank Indonesia
• SetKab/ SetNeg
• Pemerintah Daerah
• Kem.Neg.Lingk.Hidup
• Kem.Neg.Ristek
• Kem.Neg.Pemuda OR
• Lembaga Pem.lainnya
• Lembaga Non Pemrth*
• Other Customs Adm.*
IMPORT CARGO CLEARANCE FLOW
(Goods & Documents)
O G A
10. Pemberitahuan Pabean
Dalam Rangka
Pengangkutan
Pemberitahuan Pabean
Dalam Rangka Impor Barang
Pemberitahuan Pabean
Dalam Rangka Ekspor
Barang
Pemberitahuan Pabean Dalam
Rangka Pemasukan Barang
Dari TLDP ke Tempat Yg Berada
Di Bawah Pengawasan DJBC
Pemberitahuan Pabean
Dalam Rangka
Pengangkutan dan/ atau
Pengiriman Barang
Tertentu
10
PEMBERITAHUAN
PABEAN
PMK 155/PMK.04/2008
11. Kelompok Dokumen PP PerDirjen BC Declarant Kode PP Uraian Jenis Dok. PP
Pemberitahuan Pabean Dalam
Rangka Pengangkutan
P-21/BC/2009 Pengangkut BC 1.0 RKSP / JKSP
BC 1.1 Inward / Outward Manifest
BC 1.2 PP Dari Kaw.Pab.utk Diangkut Ke TPS di Kaw.Pab. Lainnya
BC 1.3 PP Brg Asal DP dr Satu Tempat Ke Tempat Lain Melalui LDP
Pemberitahuan Pabean Dalam
Rangka Impor Barang
P-20/BC/2016 Importir/ PPJK BC 2.0 Pemberitahuan Impor Barang (PIB)
BC 2.1 Pemberitahuan Impor Barang Khusus (PIBK)
BC 2.2 Pemb. Barang Pribadi Penumpang dan Awak S/P(CD)
BC 2.3 Pemberitahuan Impor Barang untuk Ditimbun di TPB
BC 2.4 Pemb.Penyelesaian Barang asal Impor yang Mendapat KITE
BC 2.5 Pemberitahuan Impor Barang dari Tempat Penimbunan Berikat
BC 2.6.1 Pemb.Pengeluaran Barang dari TPB Dengan Jaminan
BC 2.6.2 Pemb.Pemasukan Kembali Barang dari TPB dengan Jaminan
BC 2.7 Pemb.Pengel.Barang untuk Diangkut dari TPB ke TPB lainnya
Per-03/2016 BC 2.8 Pem. Impor Barang dari Pusat Logistik Berikat
Pemb. Pabean Dalam Rangka
Ekspor Barang
P-34/BC/2016 Eksportir/ PPJK BC 3.0 Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)
-- Pemberitahuan Pembawaan Uang Tunai ke LDP (dari BI)
PP dlm rgk Pemasukan Barang
Dari TLDP ke Tempat di P’was
DJBC
P-23/BC/2009 Orang yg me-
masukkan brg
BC 4.0 Pemb.Pemasukan Brg Asal TLDDP Ke TPB
BC 4.1 Pemb.Pengeluaran Kembali Brg Asal TLDDP Dari TPB
Dokumen Pemberitahuan Pabean &
Kodifikasi-nya
CATATAN: Masih ada Dok.Pemb.Pabean yang belum tercakup dalam PMK 226/PMK.04/2016:
1. Dok.Pemb.Pabean utk Pengangkutan “Barang Tertentu”
2. PPKP Dok.Pemb.Pabean utk Kantor Pos Lalu Bea
2. PP FTZ-01 s/d PP FTZ-03 Dok.Pemb.Pabean utk KPBPB (FTZ)
11
12. PENGELUARAN BARANG IMPOR
DARI KAWASAN PABEAN
Kawasan Pabean
diimpor untuk dipakai
ditimbun di TPB
ke TPS di Kawasan Pabean lain
diangkut terus
diangkut lanjut
diimpor sementara
12
Dire-ekspor
14. 14
KMK NO 453/KMK.04/2002 - TATALAKSANA KEPABEANAN DI BIDANG IMPOR YO KMK NO 112/KMK.04/2003
PMK-39/PMK.04/2006 - TATA LAKSANA PENYERAHAN PEMBERITAHUAN RKSP, MANIFES KEDATANGAN DAN
MANIFES KEBERANGKATAN YO PMK-39/PMK.04/2006
PMK-88/PMK.04/2007- PEMBONGKARAN DAN PENIMBUNAN BARANG IMPOR
PMK-90/PMK.04/2007 - PENGELUARAN BARANG IMPOR EKSPOR DARI KAWASAN PABEAN UNTUK DIANGKUT
TERUS ATAU DIANGKUT LANJUT DAN DARI KAWASAN PABEAN UNTUK DIANGKUT KE TPS DI KAWASAN
PABEAN LAINNYA
KEP-07/BC/2003 - JUKLAK TATALAKSANA KEPABEANAN DI BIDANG IMPOR YO P-06/BC/2007
P-21/BC/2009 - PEMBERITAHUAN PABEAN PENGANGKUTAN BARANG
15. JENIS-JENIS PEMBERITAHUAN PABEAN PENGANGKUTAN
No Kode Dok. Nama Dokumen
1 BC 1.0 Rencana Kedatangan Sarana Pengangkut (RKSP) /
Jadwal Kedatangan Sarana Pengangkut (JKSP)
2 BC 1.1 Inward/ Outward Manifest
3 BC 1.2 Pemberitahuan Pengeluaran Barang Impor Dari Kawasan Pabean
Untuk Diangkut Ke Tempat Penimbunan Sementara Di Kawasan
Pabean Lainnya
4 BC 1.3 Pemberitahuan Pengangkutan Barang Asal Daerah Pabean Dari Satu
Tempat Ke Tempat Lain Melalui Luar Daerah Pabean
15
16. PEMBERITAHUAN RKSP
• Barang Impor
• Barang Ekspor
• Barang asal DP ke tempat
lain dalam DP melalui luar DP
Memberitahukan
RKSP
WAJIB
kecuali
SP darat
PENGANGKUT
sarana
pengangkutnya
LUAR DERAH
PABEAN
DALAM DERAH
PABEAN yg
mengangkut
kedatangan
sarana
pegangkut
sebelum
Akan
datang
dari
Saat lego jangkar
Saat mendarat di
landasan bandar
udara
Kantor Pabean tujuan
16
17. Singapore
Memuat/tidak memuat barang impor
Tg.Priok
Tg.Perak
Australia
Tg. Emas
Memuat BI eks A/L dari Tg Priok
tujuan Ke Tg.Emas
Memuat BE dari Tg.Emas
Tujuan ke Australia, bongkar Tg
Perak utk dimuat kapal D
Kapal A
Kapal B Kapal C
Kapal D
Kapal A International Liner, datang dari Singapore memuat
maupun tidak memuat barang2 impor/ekspor/barang BC
1.3
Kapal B National Liner, memuat brg impor eks A/L dari Tg Priok
ke Tg Emas
Kapal C National Liner, memuat brg ekspor tujuan Australia dari
Tg Emas dibongkar di Tg Perak untuk di A/L ke Australia
dengan Kapal D
Wajib
menyerahkan
RKSP / JKSP
17
19. RENCANA KEDATANGAN SARANA PENGANGKUT
( RKSP )
No. / Tgl. BC 1.0 : 011988/21-02-2006
Nama Kapal : ACX SAKURA. MV*
No./Tgl. Voy/Flight : 54 S/21-02-2006
Bendera : SINGAPORE
Nahkoda : YUDHIE
Callsign : ACSA
Gross Ton : 861900 ton
Draft Depan : 68.6 meter
Draft Belakang : 86.6 meter
Panjang Kapal : 19303 meter
Tgl./Jam Rencana Kedatangan : 22-02-2006 04:00
Tgl./Jam Rencana Keberangkatan : 23-02-2006 07:00
Agen Pelayaran : PT. NYK LINE INDONESIA
Alamat : GED. WISMA NUSANTARA LT.5
NPWP : 010709442056
Pelabuhan Asal : SINGAPORE
Pelabuhan Singgah Terakhir : -
Pelabuhan Tujuan (Bongkar) : TANJUNG PRIOK
Pelabuhan Tujuan Berikutnya : SINGAPORE
Contoh Print-Out Dokumen
Rencana Kedatangan Sarana Pengangkut (RKSP)
19
20. TATAKERJA PENYERAHAN DAN PENATAUSAHAAN RKSP/
JKSP SECARA ELEKTRONIK MELALUI SISTEM PDE
Pengangkut
Pejabat yang
mengelola manifes
Petugas yang memantau
pembongkaran / penimbunan
barang
Petugas pemeriksa SP
• Data RKSP / JKSP
• Data Pemberitahuan
perubahan
• Respon no & tgl BC 1.0
• Respon bukti penerimaan
perubahan RKSP / JKSP
BCL 1.1
Surat perintah
pemeriksaan & Print
out BC 1.0
Print out BC 1.0
BCL 1.2
Pejabat yang
melakukan
pengawasan
BCL 1.1
Sistem Aplikasi
Komputer
• Meneliti data /
perubahan RKSP / JKSP
• Mencetak BC 1.0
BC 1.0
Analisa profil
SP
1
2
3
4 4
4
5
5
KMK-453/2002
PMK-88/2007
KEP-07/BC/2003
21. PEMBERITAHUAN MANIFES
* Manifes adalah daftar barang niaga yang dimuat
dalam sarana pengangkut.
PENGANGKUT
W
A
J
I
B
Masuk daerah pabean
21
22. KEWAJIBAN MENYERAHKAN PEMBERITAHUAN
PABEAN, DIKECUALIKAN BAGI PENGANGKUT
YANG TIDAK MELAKUKAN PEMBONGKARAN
BARANG DAN BERLABUH MAKSIMAL 24 JAM
DARURAT
DAPAT MEMBONGKAR
BARANG
DJBC
MELAPORKAN KE KANTOR PABEAN
TERDEKAT PADA KESEMPATAN PERTAMA
MENYERAHKAN PEMBERITAHUAN PABEAN MAKS 72 JAM
SESUDAH PEMBONGKARAN
WAJIB
PENGANGKUT
22
23. Ukuran kertas yang digunakan:
A4, letter, legal, atau folio.
Satu rangkap untuk kantor pabean
Dapat Menggunakan Bahasa Inggris
BC 1.1
BC 1.1
Inward Manifest
Outward Manifest
daftar muatan barang niaga yang diangkut
oleh Sarana Pengangkut melalui laut,
udara, dan darat pada saat memasuki
Kawasan Pabean
daftar muatan barang niaga yang diangkut
oleh Sarana Pengangkut melalui laut,
udara, dan darat pada saat meninggalkan
Kawasan Pabean
Menggunakan Format dan elemen
data yang sudah ada/ sudah
berlaku saat ini.
Selama ini hanya diatur elemen
datanya saja.
23
24. BC 1.1
Untuk Pengangkut Darat, pemberitahu dapat menentukan sendiri
bentuk formulir BC 1.1 sepanjang elemen data memuat sekurang-
kurangnya:
1. nomor tanda kendaraan (car registration number);
2. nama pengangkut (perseorangan/perusahaan);
3. tempat/negara asal barang;
4. tempat tujuan;
5. tanggal kedatangan;
6. nomor urut;
7. nama dan alamat pengirim (supplier);
8. nama dan alamat penerima barang;
9. jumlah dan jenis kemasan/petikemas;
10.uraian barang;
11.berat kotor (brutto) dan/atau ukuran/volume barang;
12.keterangan;
13.nama jelas pengangkut.
24
25. BC 1.1 Angka 1,2, dan 3 diisi:
-Nama Pengangkut
-NPWP Pengangkut
-Alamat Pengangkut
Kelompok :
Barang Impor atau
ekspor (sesuai P10 jo
terakhir P19 th 2006)
Diisi BC
Pelabuhan Asal-Bongkar:
Pelabuhan asal di LDP dan
pel. Bongkar di DP
Contoh : Singapore – Tj Priok
Pelabuhan Muat- Akhir:
Pelabuhan muat sebelumnya
dan pel. akhir di DP
Contoh : Tj Emas – Tj Priok
Tgl, jam tiba/berangkat:
-inward manifest = diisi tgl & jam tiba
- outward manifest = diisi tgl & jam
berangkat
Uraian Barang Bruto/volume:
-min 4 digit HS
Diisi pelabuhan asal,
pelabuhan transit terakhir,
pelabuhan bongkar, dan
pelabuhan akhir
25
26. PENGELOMPOKAN POS-POS :
Kelompok Barang Impor yang akan dibongkar / kewajiban pabeannya
akan diselesaikan di Kantor Pabean setempat (BI-LDP)
Detail
Kelompok Barang Impor yang akan di-Angkut Lanjut (BI-AL) Detail
Kelompok Barang Impor yang akan di-Angkut Terus (BI-AT) Detail
Uraian barang dalam Inward Manifest harus dapat diklasifikasikan ke dalam 4 digit
pos tarif BTBMI.
Apabila lebih dari 5 (lima) jenis barang, dicantumkan uraian 5 (lima) jenis barang
yang paling besar nilainya.
Kelompok Barang Ekspor yang akan dibongkar di Kantor Pabean
setempat untuk kemudian di-Angkut Lanjut (BE-AL)
Detail
Kelompok Barang Ekspor yang akan diangkut terus (BE-AT) Detail
KELOMPOK URAIAN
Kelompok Barang Asal Daerah Pabean yang diangkut dari satu
Kawasan Pabean ke Kawasan Pabean lainnya melalui luar Daerah
Pabean (BC1.3)
26
27. PENGELOMPOKAN POS-POS :
Kelompok Barang Ekspor yang dimuat di Kantor Pabean
setempat (BE-DDP + BE-AL)
Detail
Kelompok Barang Ekspor yang akan di-Angkut Terus (BE-AT) Detail
Uraian barang dalam Outward Manifest harus dapat diklasifikasikan ke dalam 4
digit pos tarif BTBMI.
Apabila lebih dari 5 (lima) jenis barang, dicantumkan uraian 5 (lima) jenis barang
yang paling besar nilainya.
Kelompok Barang Impor yang di-Angkut Lanjut Detail
Kelompok Barang Impor yang di-Angkut Terus Detail
KELOMPOK URAIAN
Kelompok Barang Asal Daerah Pabean yang diangkut dari satu
Kawasan Pabean ke Kawasan Pabean lainnya melalui luar
Daerah Pabean (BC1.3)
27
28. CONTOH PENGAJUAN RKSP/INWARD MANIFEST
Singapore Mengangkut barang impor tujuan :
- Tg. Priok
- Tg. Perak
- Philipina
- Australia
Brg BC 1.3 Asal Tg. Perak tuj Tg.
Priok
Tg.Priok Tg.Perak
Australia
Sebelum kedatangan
RKSP SP yg datang dari LDP
Saat kedatangan
Inward Manifes, dgn pengelompokan :
- BI-LDP :
Utk Brg Impor Tujuan Tg.Priok
- BI-AT :
Utk Brg impor tujuan Tg.Perak,
Philipina & Australia
- BC 1.3:
Utk Brg BC 1.3 asal Tg. Perak tuj. Tg. Priok
Sebelum kedatangan
RKSP SP yg datang dari LDP
Saat kedatangan
Inward manifest :
• BI-LDP :
Utk Brg Impor Tujuan Tg.Perak
• BI-AT :
Utk Brg Impor tujuan Philipina & Australia
• BE-AL :
Utk brg ekspor yg bongkar tg. Perak utk
di AL tujuan Philipina
• BE-AT :
Utk Brg Ekspor yg muat di Tg.Priok tuj
Mengangkut brg imp + brg eksp.
Mengangkut barang impor
tujuan Australia
• Muat barang impor ex AL Tujuan Tg.
Perak
• Muat brg eksp. Tujuan Australia &
Philippina
Bongkar BE/BI Tujuan Philippina utk di AL
28
29. CONTOH PENGAJUAN OUTWARD MANIFEST :
Singapore
Mengangkut barang impor
- Tg. Priok
- Tg. Perak
- Philipina
- Australia
Tg.Priok
Tg.Perak
Australia
Sebelum kedatangan
RKSP SP yg datang dari LDP
Saat keberangkatan
Outward Manifes, dgn pengelompokan :
- BE-DDP :
Utk Brg Ekspor (Lokal/eks AL) Tujuan
Australia
- BI-AT :
Utk Brg impor tujuan Tg.Perak,
Philipina & Australia
Sebelum kedatangan
RKSP SP yg datang dari LDP
Saat keberangkatan
Outward manifest :
• BE-DDP: Utk brg ekspor tuj. Aust. Muat di
tg. Perak
• BE-AT: Utk Brg Ekspor Tuj. Austr.
• BI-AL: Utk brg impor AL muat Tg Perak Tuj.
Aust.
• BI-AT : Utk Brg Impor tuj. Phil.& Austr.
• BC 1.3 : utk brg BC 1.3 muat Tg. Perak
Mengangkut barang impor
tujuan Australia
- Muat brg eksp. (Lokal) Tujuan
Australia
- Muat brg eksp. (eks A/L) Tujuan
Australia
Muat brg BC 1.3 tuj. Tg. Priok
Muat brg ekspor tuj. Australia
Muat brg impor eks AL tuj. Aust.
29
31. TATAKERJA PENYERAHAN DAN PENATAUSAHAAN INWARD
MANIFEST MELALUI PDE
Pengangkut
Pejabat yang
mengelola
manifes
Inward manifest
Respons bukti
penerimaan (no & tgl
BC1.1)
Importir
Pemberitahuan
no pos IM
Sistem
aplikasi
komputer
Menutup pos BC 1.1 dg
dokumen penyelesaian
• Mencocokkan IM dgn BCL 1.2, daftar
bongkar & daftar timbun
• Menghitung BM, Cukai, PDRI dan SA jk
kedptan kurang/lebih bongkar
• Meneliti pos BC 1.1 melebihi jk wkt utk
dinyatakan sbg brg tdk dikuasai
Inward Manifest
Pengusaha TPS
Lap timbun
(maks 24 jam)
Petugas yg
mengawasi
pembongkaran
BCL 1.2
Pejabat yg
mengelola
penagihan
BCF 1.6
Pejabat yg
mengelola TPP
BCF 1.5 +
barangnya
Pejabat yg
melakukan
pengawasan
• Inward Manifest
• Pembrth brg BCF
1.5 tdk ditemukan
1
2
3
6 6
3
6
Lap bongkar
(maks 24 jam)
4
5
KMK-453/2002
PMK-88/2007
KEP-07/BC/2003
32. Pengangkut yang sarana pengangkutnya datang
dr LDP, bila tidak mengangkut barang
Pemberitahuan
Nihil
Untuk sarana pengangkut yang diimpor untuk dipakai,
Pengangkut wajib mencantumkan sarana pengangkut
tersebut dalam Inward Manifest
Penyerahan Inward Manifest :
melalui sistem PDE
melalui Penyimpan Data
Elektronik
Secara manual
32
33. Inward Manifest yang telah diterima dan
mendapat nomor pendaftaran di Kantor
Pabean berlaku sebagai persetujuan
pembongkaran barang.
Kepala Kantor Pabean atau pejabat yang ditunjuknya dapat
menangguhkan atau membatalkan persetujuan dalam hal
terdapat larangan pemasukan barang impor dari instansi
teknis.
33
34. Pengangkut/pihak lain
Perbaikan BC.1.1
terdapat kesalahan mengenai nomor, merek, ukuran dan
jenis kemasan dan/atau petikemas
terdapat kesalahan mengenai jumlah kemasan dan/atau
petikemas serta jumlah barang curah
terdapat kesalahan nama consignee dan/atau notify
party pd Manifes
terdapat kesalahan data lainnya atau perubahan pos
manifes
Penggabungan beberapa pos menjadi satu pos, syarat: :
1) pos BC 1.1 yang akan digabungkan berasal dari BC 1.1 yang sama;
2) nama dan alamat shipper/supplier, consignee, notify address/notify party, dan
pelabuhan pemuatan hrs sama untuk masing2 pos yang akan digabung;
3) telah diterbitkan revisi Bill of Lading/Airway Bill;
34
35. Pengangkut juga
menyerahkan
a. Daftar penumpang dan/atau awak sarana pengangkut;
b. Daftar bekal sarana pengangkut;
c. Daftar perlengkapan/ inventaris sarana pengangkut;
d. Stowage Plan atau Bay Plan untuk SP melalui laut;
e. Daftar senjata api dan amunisi; dan
f. Daftar obat, termasuk narkotika untuk pengobatan.
paling lambat pada saat kedatangan sarana pengangkut,
dlm bhs Indonesia atau Inggris secara elektronik atau manual
kepada Pejabat di Kantor Pabean
35
36. Paling lama 24 jam setelah selesai
pembongkaran, Pengangkut wajib
menyampaikan daftar kemasan atau peti
kemas atau jumlah barang curah yang telah
dibongkar kepada Pejabat di Kantor Pabean.
Kawasan Pabean
Tempat lain (izin Kepala
Kantor Pabean)
Penyerahan pemberitahuan dilakukan secara manual
atau melalui media elektronik.
PEMBONGKARAN
36
atau
37. PENIMBUNAN
Penimbunan barang impor
yang belum diselesaikan
kewajiban pabeannya
Tempat Penimbunan Sementara (TPS); atau
Gudang atau lapangan penimbunan milik
importir setelah mendapat persetujuan dari
Kepala Kantor Pabean
Pengusaha TPS yang tidak dapat
mempertanggungjawabkan barang yang
seharusnya berada di TPS wajib
melunasi BM, Cukai, dan PDRI yang
seharusnya dibayar berikut SA berupa
denda (ps 43 UU 10 1995) 37
38. JANGKA WAKTU
PENIMBUNAN
38
MAX 30 HARI DITPSYG BERADA DI
AREA PELABUHAN (LINI I)
MAX 60 HARI DITPSYG BERADA DI
LUAR AREA PELABUHAN (LINI II)
MAX 60 HARI DITEMPAT LAIN
39. PENGELUARAN BARANG IMPOR
DARI KAWASAN PABEAN
KAWASAN
PABEAN
diimpor untuk dipakai
ditimbun di TPB
ke TPS di Kawasan Pabean lain
diangkut terus
diangkut lanjut
diimpor sementara
Dire-ekspor
40. Pemberitahuan Pengeluaran Barang
Impor Dari Kawasan Pabean Untuk
Diangkut Terus / Lanjut
40
KMK-453/2002 - TATA LAKSANA IMPOR
KEP-07/BC/2003 - JUKLAK TATA LAKSANA IMPOR
PMK-90/PMK.04/2007 - ANGKUT TERUS/LANJUT DAN
ANTAR TPS
P-21/2009 - PEMB PABEAN PENGANGKUTAN
41. Pemberitahuan Pengeluaran
Barang Impor Dari Kawasan
Pabean Untuk Diangkut Ke
TPS Di Kawasan Pabean
Lainnya
41
KMK-453/2002 - TATA LAKSANA IMPOR
KEP-07/BC/2003 - JUKLAK TATA LAKSANA
IMPOR
PMK-90/PMK.04/2007 - ANGKUT
TERUS/LANJUT DAN ANTAR TPS
P-21/2009 - PEMB PABEAN
PENGANGKUTAN
45. DASAR HUKUM
45 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
•Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006
UU
•228/PMK.04/2015 tentang Pengeluaran Barang Impor Untuk Dipakai
•224/PMK.04/2015 tentang Pengawasan Terhadap Impor Atau Ekspor
Barang Larangan dan/atau Pembatasan;
•225/PMK.04/2015 tentang Perubahan atas PMK Nomor 139/PMK.04/2007
Tentang Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor;
•226/PMK.04/2015 tentang Perubahan atas PMK Nomor 155/PMK.04/2008
Tentang Pemberitahuan Pabean;
•227/PMK.04/2015 tentang Nilai Tukar Mata Uang Yang Digunakan Untuk
Perhitungan dan Pembayaran Bea Masuk
PMK
•PER-16/BC/2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengeluaran Barang Impor
Untuk Dipakai;
•PER-12/BC/2016 tentang Pemeriksaan Fisik Barang Impor
•PER-20/BC/2016 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Direktur Jenderal
Bea Dan Cukai Nomor P-22/BC/2009 Tentang Pemberitahuan Pabean Impor
PDJ
46. Kawasan Pabean
Menggunakan :
a. Pemberitahuan Impor Barang (PIB)
c. CusDec (BC 2.2) untuk barang penumpang dan
pengangkut
b. Pemberitahuan Impor Barang Tertentu
(PIBT/PIBK)
e. Pemberitahuan Lintas Batas (PPLB)
d. Pencacahan dan Pembeaan Kiriman Pos (PPKP)
PENGELUARAN BARANG
IMPOR UNTUK DIPAKAI
46
47. RUANG LINGKUP
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
PENGELUARAN BARANG DARI
KAWASAN PABEAN ATAU
TEMPAT LAIN YANG
DIPERLAKUKAN SAMA
DENGAN TPS
Impor Untuk Dipakai
Barang Pindahan
Barang Penumpang, ASP,
Pelintas Batas
Barang Kiriman
Rush Handling
Barang Tertentu,
ditetapkan Dirjen
DIATUR DENGAN
PER-16/BC/2016
TIDAK
TERMASUK YANG
DIATUR DENGAN
PER-16/BC/2016
50. PENGELUARAN BARANG IMPOR
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
PENGELUARAN
BARANG IMPOR
BARANG
• Barang
bersifat
umum
PIB
• Bayar BM
& PDRI
• Lartas
KELUAR
• Dasar
SPPB atau
SPPF
BARANG
• Listrik,
Cair, Gas
• Transmisi
KELUAR
• Dokap &
Jaminan
• Lartas
PIB
• Berkala
• Bayar BM
& PDRI
Ketentuan PIB Berkala
• dibuat untuk pengeluaran barang yang terjadi dalam jangka waktu paling
lama 1 (satu) bulan
• disampaikan ke Kantor Pabean paling lama 15 (lima belas) hari kerja
setelah jangka waktu berakhir
52. PENDAFTARAN PIB
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
SYARAT PENDAFTARAN
PIB UMUM
Telah melunasi/membayar BM,
Cukai & PDRI atau menyerahkan
jaminan
Berdasarkan PIB, ketentuan larangan
dan/atau pembatasan telah
dipenuhi
Barang telah ditimbun di TPS
atau
Barang telah mendapatkan nomor
dan tanggal BC 1.1
AEO/MITA wajib menyampaikan
nomor dan tanggal BC 1.1, nomor
pos dan subpos serta kode TPS ke
Kantor Pabean paling lama 7 hari
sejak tanggal pengeluaran barang
SYARAT PENDAFTARAN
PIB AEO/MITA
Telah melunasi/membayar BM,
Cukai & PDRI atau menyerahkan
jaminan
Berdasarkan PIB, ketentuan larangan
dan/atau pembatasan telah
dipenuhi
53. BARANG LARANGAN/PEMBATASAN
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
Distributor
IMPORTIR
Instansi Teknis Terkait
Perijinan Impor :
IP, IT, PI, LS, SPB, SKI
PENELITIAN LARTAS
DJBC
SPPB
Pasar
Start
Finish
Regulator
Eksekutor
PORTAL
INSW
OTOMASI
PENELITIAN
LARTAS DAN
PEMOTONGAN
KUOTA
54. PEMBERITAHUAN IMPOR BARANG
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
Ketentuan PIB
•Dibuat oleh importir berdasarkan Dokumen Pelengkap
Pabean dengan menghitung sendiri BM & PDRI
•Disampaikan setiap pengeluaran barang dengan tujuan
diimpor untuk dipakai
•Dapat dilakukan sebelum atau setelah penyampaian
inward manifest (BC 1.1)
•Disampaikan ke Kantor Pabean yang mengawasi Kawasan
Pabean atau tempat lain yang diperlakukan sama dengan
TPS tempat tujuan akhir pengangkutan barang Impor
•Dalam hal angkut lanjut melalui darat ditolak, PIB
diajukan ke Kantor Pabean yang mengawasi lokasi
penimbunan
Penyampaian PIB
•Disampaikan dalam bentuk data elektronik (PDE atau
Media Penyimpan Data) atau tulisan di atas formulir
•Dapat disampaikan melalui Portal INSW dalam hal Kantor
Pabean telah terhubung dengan Portal INSW (Single
Submission)
55. DOKUMEN PELENGKAP PABEAN
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
PENGAJUAN DOKAP SEBAGAI LAMPIRAN PIB
Penelitian lartas, dalam hal tidak
disampaikan melalui INSW
Dilakukan penelitian dokumen
sebelum pengeluaran
Dilakukan pemeriksaan fisik
barang
KETENTUAN PENGAJUAN DOKUMEN PELENGKAP PABEAN
PIB dengan jalur hijau hanya wajib menyerahkan Dokap apabila diminta oleh Pejabat Pemeriksa
Dokumen untuk kepentingan penelitian
Dalam hal diperlukan untuk kepentingan penelitian dokumen, Pejabat Pemeriksa Dokumen dapat
meminta tambahan Dokap
AEO/MITA dikecualikan dari ketentuan kewajiban penyampaian Dokap dan permintaan tambahan
Dokap
Dokap dapat berupa cetakan (hardcopy) atau data elektronik (hasil pemindaian atau data
elektronik lainnya)
Penyampaian Surat Keterangan Asal dalam bentuk cetakan atau elektronik sesuai dengan
perjanjian internasional
Dokap wajib diserahkan paling lambat hari (kerja) berikutnya setelah SPJK, SPJM, atau permintaan;
sanksi tidak dilayani pengajuan dokumen berikutnya
57. Cara Penyampaian PIB
• Alternatif :
- setiap pengimporan
- secara berkala
dilakukan setelah BC.1.1, kecuali prenotification.
• Bentuk PIB :
- data elektronik
- tulisan diatas formulir
• Cara penyampaian data elektronik :
- sistem PDE Kepabeanan
- media penyimpan data elektronik
Di Kantor Pabean yang menerapkan PDE PIB wajib melalui PDE
57
60. SETELAH SPPF
PENYERAHAN HARDCOPY PIB & DOK
PELENGKAP
MAX 5 HARI
MITA PRI &
NON PRI
MELAMPAUI JANGKA WAKTU?
DIBLOKIR S.D. SERAHKAN HARDCOPY
SETELAH SPPB
(BMDTP)
MITA NON
PRIORITAS
MAX 3 HARI
60
61. PIB BERKALA
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
Importir mengajukan permohonan kepada kepala Kantor Pabean
Persetujuan diberikan dalam hal dalam jangka waktu yang
ditetapkan:
telah memenuhi ketentuan larangan dan/atau pembatasan
jumlah dapat diukur dengan alat ukur di bawah pengawasan
pabean
Jenis barang tidak berubah-ubah
Persetujuan berlaku sampai dengan dilakukan pencabutan
Persetujuan merupakan dokumen pelengkap pabean untuk
pengeluaran
Impor dengan PIB berkala wajib menyerahkan jaminan:
senilai perkiraan jumlah BM & PDRI pada jangka waktu berkala
diserahkan sebelum pengeluaran barang impor
Pengukuran dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali pada akhir jangka
waktu
Prosedur PIB berkala dilaksanakan dengan pelayanan Jalur Hijau
62. PERBANDINGAN
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
KEGIATAN P-42/2008 JO P-08/2009 & P-07/2007 PER-16/2016
PENGAJUAN PIB - DIAJUKAN SETELAH DILAKUKAN
PEMBAYARAN
- BC 1.1 DAN KODE TPS HARUS DIISI
SEBELUM DIAJUKAN
- TIDAK ADA TANGGAL PENGAJUAN
- DIAJUKAN SEBELUM MELAKUKAN
PEMBAYARAN
- BC 1.1 DAN KODE TPS DAPAT
DIAJUKAN SEBELUM NOPEN
- TANGGAL PENGAJUAN DIBERIKAN
KANTOR PABEAN
PEMBAYARAN BM &
PDRI
BERDASARKAN PIB SEBELUM
DIAJUKAN KE KANTOR PABEAN
BERDASARKAN BILLING YANG
DITERBITKAN KANTOR PABEAN
JALUR KUNING DAPAT MEMINTA PENGAMBILAN
CONTOH BARANG
TIDAK ADA PERMINTAAN CONTOH
BARANG, PAKAI MEKANISME NHI
PEMERIKSAAN FISIK - 3 HARI SETELAH SPJM, DAPAT
DIPERPANJANG 2 HARI LAGI
- APABILA TIDAK DIPERIKSA PADA
WAKTUNYA, DILAKUKAN
PEMERIKSAAN JABATAN
- JAM 12 HARI BERIKUTNYA BARANG
HARUS SIAP, 1 JAM SETELAH SIAP
HARUS MULAI DIPERIKSA
- APABILA TIDAK DIPERIKSA PADA
WAKTUNYA, DIPERIKSA BERSAMA
PETUGAS TPS
BKC BKC HARUS DILUNASI CUKAINYA
SEBELUM SPPB
BKC HARUS DILUNASI CUKAINYA
SEBELUM NOPEN, APABILA BELUM
DILEKATI, DAPAT DILEKATI TERLEBIH
DAHULU SEBELUM MENGAJUKAN PIB
63. PERBANDINGAN
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
KEGIATAN P-42/2008 JO P-08/2009 & P-07/2007 PER-16/2016
PENGELUARAN
BARANG JALUR
KUNING/MERAH
DALAM HAL
TERKENA SPTNP
- DILAKUKAN SETELAH
PEMBAYARAN BM PDRI; ATAU
- DIAJUKAN JAMINAN DALAM
RANGKA KEBERATAN
- DILAKUKAN SETELAH
PEMBAYARAN BM PDRI; ATAU
- DIAJUKAN JAMINAN DALAM
RANGKA KEBERATAN
- UNTUK IMPORTIR RISIKO RENDAH
DAPAT DITERBITKAN SPPB
BERSAMA SPTNP
NDPBM (KURS)
UNTUK PIB
SAAT PEMBAYARAN BM PDRI SAAT PENYERAHAN PIB KE KANTOR
PABEAN (SESUAI BILLING YANG
DITERIMA)
NPBL SKP/AP PIB REJECT APABILA TIDAK DILENGKAPI
SETELAH 3 HARI
PIB TIDAK DIREJECT, STATUS PIB BELUM
MENDAPATKAN NOPEN SEBELUM
LARTAS DIPENUHI
PENETAPAN LARTAS
PFPD
NPBL DARI PFPD SURAT PENETAPAN BARANG
LARANGAN/PEMBATASAN (SPBL)
PERMINTAAN
JAMINAN PFPD
SURAT PENETAPAN TARIF DAN NILAI
PABEAN (SPTNP)
SURAT PERMINTAAN PENYESUAIAN
JAMINAN (SPPJ)
65. PEMBAYARAN BM, CUKAI & PDRI
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
PEMBAYARAN BM,
CUKAI, PDRI
TUNAI
BERKALA AEO
MITA YANG IMPORTIR
PRODUSEN
PEMBAYARAN DENGAN BILLING YANG DIPEROLEH DARI SKP
BM, CUKAI & PDRI WAJIB DILUNASI SEBELUM PIB MENDAPATKAN NOMOR
PENDAFTARAN
UNTUK PENANGGUHAN, WAJIB MENYERAHKAN JAMINAN
NILAI PABEAN
•Nilai transaksi barang
yang bersangkutan
•Incoterm CIF
•Sesuai ketentuan Nilai
Pabean
TARIF
•Sesuai BTKI
•Klasifikasi dan
pembebanan yang
berlaku saat PIB
didaftarkan
KURS
•NDPBM yang berlaku
saat PIB diserahkan ke
Kantor Pabean
•Sesuai ketentuan
NDPBM
66. PERHITUNGAN BM, CUKAI DAN PDRI
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
BM yang dibayar, ditunda, dan
ditanggung pemerintah
Cukai yang dibayar atau dilunasi
Dalam hal diatur secara khusus,
pemungutan PDRI mengikuti ketentuan
tersebut
Bea Masuk tersebut termasuk:
BM Anti Dumping
BM Anti Dumping Sementara
BM Tindakan Pengamanan
BM Tindakan Pengamanan Sementara
BM Imbalan
BM Imbalan Sementara
BM Pembalasan
Setiap pungutan dibulatkan dalam
satuan ribuan penuh dalam PIB
67. PENELITIAN TARIF DAN NILAI PABEAN
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
PFPD
TARIF DAN NILAI
PABEAN OKE?
LARANGAN DAN/ATAU
PEMBATASAN OKE?
SPPB
SPBL
LARANGAN DAN/ATAU
PEMBATASAN OKE?
SPTNP / SPPJ
SPTNP / SPPJ DAN SPBL
Y
Y
Y
T
T
T
SPPB: Surat Persetujuan Pengeluaran Barang
SPBL: Surat Penetapan Barang Larangan dan/atau
Pembatasan
SPTNP: Surat Penetapan Tarif dan Nilai Paean
SPPJ: Surat Penetapan Penyesuaian Jaminan
Untuk importir profil risiko rendah, selama lartas oke,
SPTNP dapat diterbitkan bersama SPPB
Penetapan tarif dan nilai
pabean oleh Pejabat
Pemeriksa Dokumen
dilakukan berdasarkan
ketentuan perundangan
mengenai penetapan tarif
dan nilai pabean
68. PEMBAYARAN BM, CUKAI & PDRI
TUNAI BERKALA
MITA
PRIORITAS
IMPORTIR
KEMUDAHAN PIB
BERKALA
SEBELUM PIB
DISAMPAIKAN KE
KANTOR PABEAN
68
69. 69
Berdasarkan prosentase
tertentu dari harga barang
(tarif advalorum)
Berdasarkan satuan /
takaran tertentu dari barang
impor (tarif spesifik)
CARA PENGENAAN BEA MASUK
70. PDRI
CUKAI
BEA MASUK
PPN = % PPN x (NP + BM + cukai)
PPnBM = % PPnBm x (NP + BM + cukai)
PPh = % PPh x (NP + BM + cukai)
Tarif advalorum:
BM = tarif BM X nilai pabean (NP)
Tarif spesifik :
BM = jumlah satuan barang X tarif BM
Tarif advalorum:
Cukai = tarif Cukai X (NP + BM)
Tarif spesifik :
Cukai = jml satuan brg X tarif Cukai
RUMUS MENGHITUNG PUNGUTAN
NEGARA
BILA BARANG
KENA CUKAI
KURS (NDPBM) YG BERLAKU
ADALAH SAAT PIB MENDAPAT
NOMOR PENDAFTARAN
(PMK-226/2015)
71. PPN = % PPN x (nilai pabean + BM + cukai)
PPnBM = % PPnBm x (nilai pabean + BM + cukai)
PPh = % PPh x (nilai pabean + BM + cukai)
Penghitungan BM Cukai PDRI
Cara Penghitungan BM
Tarif advalorum:
BM = tarif BM X nilai pabean
Tarif spesifik :
BM = jumlah satuan barang X pembebanan BM
BM dibayar, ditangguhkan dan/atau ditanggung
pemerintah
Cara Penghitungan PDRI
Cara Penghitungan Cukai
Tarif advalorum:
Cukai = tarif Cukai X (Nilai Pabean + BM)
Tarif spesifik :
BM = jumlah satuan barang X pembebanan Cukai
71
73. 73
TARIF ADVALORUM
BM = % tarif BTKI x NP
Catatan :
BTKI Buku Tarif Kepabeanan Indonesia
NP Nilai Pabean = Harga dalam kondisi CIF
74. 74
RUMUS BEA MASUK ANTI DUMPING (BAMD) DAN
BEA MASUK IMBALAN (BMI)
• BMAD = % tarif BMAD x Nilai Pabean
• BMI = % tarif BMI x Nilai Pabean
75. RUMUS MENGHITUNG PPh Psl 22
Importir punya API :
PPh = 2,5 % x Nilai Impor
Importir tidak punya API dan atas beberapa jenis barang
(meski punya API) :
PPh = 7,5 % x Nilai Impor
e.g. : parfum, tas, kemeja, alas
kaki, perhiasan, AC, lemari
pendingin, kendaraan, …
77. 77
M M E A TARIF CUKAI PER LITER
GOLONGAN KADAR DALAM NEGERI IMPOR
A s/d 5 % Rp. 13.O00,- Rp. 13.000,-
B >5% s/d 20% Rp. 33.000,- Rp. 44.000,-
C > 20% Rp. 80.000,- Rp.139.000,-
ETIL ALKOHOL TARIF CUKAI PER LITER
DALAM NEGERI IMPOR
Rp. 20.000,- Rp. 20.000,-
KONSENTRAT EA TARIF CUKAI PER LITER
DALAM NEGERI IMPOR
Rp. 100.000,- Rp. 100.000,-
TARIF CUKAI MMEA, EA DAN KONSENTRAT EA
(PMK-207/PMK.011/2013)
78. Pembulatan BM, Cukai & PDRI
78
BM, Cukai, &
PDRI dihitung
untuk setiap jenis
barang
dibulatkan dalam
ribuan Rupiah
penuh untuk 1 PIB
pembulatan utk
tiap-tiap jenis
pungutan
80. DASAR HUKUM
80
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER-12/BC/2016
TENTANG PEMERIKSAAN FISIK BARANG IMPOR
PERATURAN MENTERI KEUANGAN
PMK NOMOR 139/PMK.04/2007 TENTANG PEMERIKSAAN PABEAN DI BIDANG
IMPOR SEBAGAIMANA DIUBAH DENGAN PMK NOMOR 225/PMK.04/2015
UU KEPABEANAN
PASAL 3 UU NOMOR 10 TAHUN 1995 TENTANG KEPABEANAN SEBAGAIMANA
DIUBAH DENGAN UU NOMOR 17 TAHUN 2006
81. Pemeriksaan Fisik
SPJM
(NON MITA)
KEWAJIBAN IMPORTIR/PPJK :
menyiapkan barang untuk diperiksa, membuka
bungkusan/kemasan/petikemas yg akan diperiksa
hadir dalam pemeriksaan fisik
Max 3 hr
TIDAK DILAKUKAN ?
diblokir s.d. diserahkan hardcopy
pejabat pabean dapat memerintah
dilakukan pemeriksaan fisik, tps wajib
membantu
SPPF
(MITA)
Max 5 hr
7 x 24
Max pkl 12
Hari
berikutnya
NON
7 X 24
Max pkl 12
Hari kerja
berikutnya
PMK-225/2015
P-42/2008
83. PEMERIKSAN PABEAN
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
JALUR
LAYANAN
IMPOR
JALUR MERAH
JALUR KUNING
JALUR HIJAU
Dilakukan pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan dokumen
Dilakukan pemeriksaan dokumen sebelum
pengeluaran barang
Dilakukan pemeriksaan dokumen setelah
pengeluaran barang
Profil Operator Ekonomi
Profil Komoditi
Pemberitahuan Pabean
Metode Acak
Informasi Intelijen
OPERATOR EKONOMI
• Importir
• PPJK
• Pengangkut
• Pengusaha TPS
• Pihak lain terkait supply chain barang
impor, seperti Penyelenggara Pos dan
Eksportir di luar negeri
Dalam hal diperoleh setelah penetapan
jalur, Unit Pengawasan dapat menerbitkan
NHI dan dilakukan pemeriksaan fisik
84. PEMERIKSAAN FISIK, PEMINDAI & LAB
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
Dasar
Prosedur
Pelaksanaan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor
139/PMK.04/2007 tentang Tatalaksana
Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 225/PMK.04/2015
Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai
Nomor PER-12/BC/2016 tentang Pemeriksaan
Fisik Barang Impor
Pemeriksaan Fisik Barang Impor:
Menyerahkan dokumen pelengkap pabean
Menyiapkan barang untuk diperiksa dan
menyampaikan pernyataan kesiapan barang untuk
diperiksa fisik
Hadir dalam pemeriksaan fisik dan membuka
setiap kemasan atau peti kemas yang akan
diperiksa
Tata cara pemeriksaan fisik barang impor sesuai
dengan ketentuan yang mengatur mengenai
pemeriksaan pabean
LABORATORIUM
• Untuk mendapatkan
keakuratan identifikasi
barang impor, Pejabat
Pemeriksa Dokumen
dapat memerintahkan
Uji Laboratorium
PEMINDAI
• Dalam hal di Kantor
Pabean terdapat
Pemindai Peti Kemas,
Pemeriksaan Fisik
dapat menggunakan
Pemindai Peti Kemas
85. Tujuan Pemeriksaan Fisik
85
DALAM
RANGKA MENETAPKAN KLASIFIKASI DAN NILAI PABEAN DENGAN
BENAR
MENEMUKAN ADANYA BARANG YANG TIDAK
DIBERITAHUKAN
MENEMUKAN ADANYA URAIAN BARANG YANG TIDAK
JELAS/TIDAK BENAR
MENEMUKAN KESALAHAN PEMBERITAHUAN NEGARA
ASAL BARANG
KEPENTINGAN LAIN DALAM RANGKA PEMENUHAN KEWAJIBAN
PABEAN ANTARA LAIN UNTUK KEPERLUAN PERPAJAKAN ATAU
PEMENUHAN KETENTUAN LARANGAN DAN PEMBATASAN
86. TEMPAT PEMERIKSAAN FISIK
86
TEMPAT
PENIMBUNAN
SEMENTARA (TPS)
ATAU
TEMPAT LAIN YANG
DIPERLAKUKAN SAMA
DENGAN TPS
TEMPAT
PENIMBUNAN
BERIKAT (TPB)
TEMPAT
PENIMBUNAN
PABEAN (TPP)
ATAU
TEMPAT LAIN YANG
BERFUNGSI SEBAGAI
TEMPAT PENIMBUNAN
PABEAN (TPP)
87. PEMERIKSAAN FISIK DENGAN PEMINDAI PETI KEMAS
87
PEMERIKSAAN FISIK
OLEH PEJABAT
PEMERIKSA FISIK
OLEH ANALIS
PEMINDAI DENGAN
MENGGUNAKAN
PEMINDAI PETI KEMAS
a. barang yang diimpor oleh importir berisiko
rendah yang terkena pemeriksaan acak;
b. barang yang pengeluarannya ditetapkan jalur
merah namun hanya terdiri dari 1 (satu) jenis
barang dan 1 (satu) pos tarif, yang
berdasarkan pertimbangan dari Pejabat Bea
dan Cukai yang menangani pelayanan pabean
dapat diperiksa dengan pemindai Peti Kemas;
c. barang dalam Peti Kemas berpendingin;
d. barang yang berdasarkan analisis intelijen
ditetapkan untuk diperiksa melalui pemindai
Peti Kemas;
e. barang peka udara; atau
f. barang lainnya yang berdasarkan
pertimbangan Pejabat Bea dan Cukai dapat
dilakukan pemeriksaan melalui pemindai Peti
Kemas.
88. TINGKAT PEMERIKSAAN FISIK
88
TINGKAT PEMERIKSAAN
FISIK
RISK MANAGEMENT
10 %
barang yang diimpor
oleh importir dengan
tingkat risiko rendah
30 %
barang yang diimpor
oleh importir dengan
tingkat risiko menengah
dan tinggi
DITETAPKAN OLEH SKP
PEJABAT
PEMERIKSA FISIK
PEMERIKSAAN
MENDALAM
DALAM HAL:
a) Pemeriksaan Fisik ditemukan jumlah dan/atau
jenis barang tidak sesuai dengan dokumen yang
digunakan sebagai dasar Pemeriksaan Fisik;
b) hasil analisis tampilan pemindai Peti Kemas
terdapat indikasi ketidaksesuaian jumlah
dan/atau jenis barang dengan dokumen yang
digunakan sebagai dasar Pemeriksaan Fisik
berdasarkan pada keahlian (professional
judgement) Pejabat Bea dan Cukai yang
menangani analisis pemindaian Peti Kemas;
c) Pemeriksaan Fisik karena jabatan;
d) terdapat informasi intelijen; dan/atau
e) barang Impor dalam bentuk curah
89. TATACARA PEMERIKSAAN FISIK (1)
89
DOKUMEN DASAR
PEMERIKSAAN
FISIK
DAFTAR
KEMASAN
(PACKING LIST)
PEMBERITAHUAN
PABEAN IMPOR
PELAKSANAAN
PEMERIKSAAN
FISIK
1 (SATU) ORANG PEJABAT
PEMERIKSA FISIK UNTUK 1
(SATU) PEMBERITAHUAN
PABEAN IMPOR
LEBIH DARI 1 (SATU)
ORANG PEJABAT
PEMERIKSA FISIK UNTUK 1
(SATU) PEMBERITAHUAN
PABEAN IMPOR
• PELAKSANAAN PEMERIKSAAN
FISIK MEMILIKI TINGKAT
KESULITAN YANG TINGGI
• PENAMBAHAN JUMLAH
PEJABAT PEMERIKSA FISIK
DILAKUKAN OLEH PEJABAT BEA
DAN CUKAI YANG MENANGANI
PELAYANAN PABEAN
Dalam hal pelaksanaan
Pemeriksaan Fisik membutuhkan
pengetahuan teknis tertentu,
Pejabat Pemeriksa Fisik dapat
meminta bantuan pihak lain
Pihak lain adalah pihak internal
ataupun eksternal Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai yang
memiliki pengetahuan teknis
yang diperlukan
90. TATACARA PEMERIKSAAN FISIK (2)
PEMERIKSAAN BARANG IMPOR DALAM PETI KEMAS
• dalam hal Peti Kemas berjumlah 5 (lima) atau kurang:
a) 10% (sepuluh persen) dari seluruh jumlah kemasan yang diberitahukan, untuk tingkat
Pemeriksaan Fisik 10% (sepuluh puluh persen); atau
b) 30% (tiga puluh persen) dari seluruh jumlah kemasan yang diberitahukan, untuk
tingkat Pemeriksaan Fisik 30% (tiga puluh persen).
• dalam hal jumlah Peti Kemas lebih dari 5 (lima):
a) 10% (sepuluh persen) dari seluruh jumlah Peti Kemas yang diberitahukan dengan
jumlah minimal 1 (satu) Peti Kemas, untuk tingkat Pemeriksaan Fisik 10% (sepuluh
puluh persen); atau
b) 30% (tiga puluh persen) dari seluruh jumlah Peti Kemas yang diberitahukan dengan
jumlah minimal 1 (satu) Peti Kemas, untuk tingkat Pemeriksaan Fisik 30% (tiga puluh
persen).
• Penentuan nomor Peti Kemas yang akan diperiksa dilakukan oleh SKP.
90
PEMERIKSAAN BARANG IMPOR TIDAK MENGGUNAKAN PETI KEMAS
• 10% (sepuluh puluh persen) dari seluruh jumlah kemasan yang diberitahukan, untuk
tingkat Pemeriksaan Fisik 10% (sepuluh puluh persen);
• 30% (tiga puluh persen) dari seluruh jumlah kemasan yang diberitahukan, untuk tingkat
Pemeriksaan Fisik 30% (tiga puluh persen).
91. TATACARA PEMERIKSAAN FISIK (3)
91
TINGKAT
PEMERIKSAAN
KATEGORI
KEMASAN
JUMLAH
KEMASAN
DIPERIKSA KETERANGAN
10 %
(SEPULUH
PERSEN)
PETI KEMAS
≤ 5 PETI KEMAS
10 PERSEN DARI JUMLAH PETI KEMAS
DENGAN MINIMAL 2 KEMASAN
• KEMASAN YANG
DIPERIKSA
MINIMAL 2
KEMASAN
• DALAM HAL HANYA
TERDAPAT 1
KEMASAN YANG
DIPERIKSA HANYA
1 KEMASAN
> 5 PETI KEMAS
10 PERSEN DARI JUMLAH PETI KEMAS
DENGAN MINIMAL 1 PETI KEMAS
KEMASAN
SESUAI JUMLAH
KEMASAN
10 PERSEN DARI JUMLAH KEMASAN
DENGAN MINIMAL 2 KEMASAN
30 %
(TIGA PULUH
PERSEN)
PETI KEMAS
≤ 5 PETI KEMAS
30 PERSEN DARI JUMLAH PETI KEMAS
DENGAN MINIMAL 2 KEMASAN
> 5 PETI KEMAS
30 PERSEN DARI JUMLAH PETI KEMAS
DENGAN MINIMAL 1 PETI KEMAS
KEMASAN
SESUAI JUMLAH
KEMASAN
30 PERSEN DARI JUMLAH KEMASAN
DENGAN MINIMAL 2 KEMASAN
MENDALAM PEMERIKSAAN DILAKSANAKAN SAMPAI DIPENUHINYA TUJUAN PEMERIKSAAN FISIK
93. TATACARA PEMERIKSAAN FISIK (5)
93
INSTANSI
LAIN
• ketentuan di bidang Impor yang mempersyaratkan pemeriksaan
fisik dilakukan oleh pejabat dari instansi lain, pemeriksaan fisik
dapat dilakukan bersama-sama dengan Pejabat Pemeriksa Fisik
• tingkat Pemeriksaan Fisik sesuai ketentuan tingkat pemeriksan
CONTOH
BARANG
• Pejabat Pemeriksa Fisik dapat mengambil contoh barang dan/atau
meminta dokumen tentang spesifikasi produk yang diperiksa
• Pengambilan contoh dicatat dalam Berita Acara Pemeriksaan Fisik
94. PROSES PEMERIKSAAN FISIK
94
IMPORTIR/
PPJK
PIB
1 2
3
SKP IMPOR
TEMPAT
PERIKSA FISIK
BARANG IMPOR
MENYIAPKAN
BARANGIMPOR
PENGUSAHA
TPS
SPJM
3
TEMBUSAN
PEMERIKSA
BARANG
4
5
PKB
6
IP
7
LHP DAN
BAP
8
9
• PKB DISERAHKAN PALING LAMBAT PUKUL 12.00 HARI (KERJA)
BERIKUTNYA
• DALAM HAL BATAS WAKTU TIDAK DIPENUHI, DILAKUKAN
PEMERIKSAAN FISIK BERSAMA PENGUSAHA TPS ATAS RESIKO DAN
BIAYA IMPORTIR
• PEMERIKSAAN FISIK DILAKSANAKAN PALING LAMBAT 1 (SATU)
JAM SEJAK PKB DISAMPAIKAN
95. NO. URAIAN KETERANGAN
1 Pemberitahuan Impor Barang (PIB) dibuat oleh Importir atau PPJK yang dikuasakannya -
2 PIB dikirim secara elektronik ke SKP Impor (CEISA) -
3 Dalam hal Importasi ditetapkan melalui jalur merah, SKP Impor (CEISA) mengirimkan respon Surat
Pemberitahuan Jalur Merah (SPJM) kepada Importir dengan menembuskan SPKM kepada
Pengusaha TPS lokasi penimbunan barang impor
-
4 Importir atau PPJK yang dikuasakan menyiapkan barang untuk dilakukan Pemeriksaan Fisik di
tempat pemeriksaan
-
5 Importir atau PPJK yang dikuasakan melaporkan kesiapan barang Impor yang akan diperiksa Dilakukan paling lambat Pukul
12.00 hari (kerja) berikutnya
sejak SPJM
6 Pejabat pemeriksa dokumen menerbitkan instruksi pemeriksaan untuk selanjutnya disampaikan
kepada Pejabat Pemeriksa Fisik
-
7 Pejabat Pemeriksa Fisik menerima instruksi pemeriksaan, PIB dan/atau daftar kemasan (packing list) -
8 Pejabat Pemeriksa Fisik melakukan Pemeriksaan Fisik bersama dengan Importir, PPJK dan/atau
Pengusaha TPS
Dilakukan paling lambat
1(satu) jam sejak PKB
9 a Pejabat Pemeriksa Fisik menuangkan hasil pemeriksaan pada LHP dan merekamnya pada SKP Impor -
b Pejabat Pemeriksa Fisik membuat membuat Berita Acara Pemeriksaan Fisik barang dan meminta
importir atau PPJK yang dikuasakannya atau pengusaha TPS untuk menandatanganinya
-
95
KETERANGAN PROSES PEMERIKSAAN FISIK
96. TANGGUNG JAWAB PEMERIKSAAN FISIK
96
Pejabat Pemeriksa Fisik bertanggung
jawab hanya terhadap jumlah dan
jenis barang yang dilakukan
Pemeriksaan Fisik
Pejabat Pemeriksa Fisik
membubuhkan paraf pada kemasan
barang yang telah diperiksa
97. IMPOR UNTUK DIPAKAI- PIB
FORMULIR PIB BARU - PER-20/BC/2016
(PERUBAHAN KETIGA P-22/BC/2009)
98. DASAR HUKUM
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
UNDANG-UNDANG
• Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun
2006
PERATURAN MENTERI KEUANGAN
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 155/PMK.04/2008 tentang
Pemberitahuan Pabean sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 226/PMK.04/2015
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI
• Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P-22/BC/2009
tentang Pemberitahuan Pabean Impor sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan PER-20/BC/2016
99. PERUBAHAN FORMULIR PIB
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
PER-44/BC/2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA P-
22/BC/2009 TENTANG PEMBERITAHUAN PABEAN IMPOR
PER-20/BC/2016 TENTANG PERUBAHAN KETIGA P-
22/BC/2009 TENTANG PEMBERITAHUAN PABEAN IMPOR
1
2
3
5
6
7
8
4
100. 1. PERUBAHAN HEADER PIB
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
PERUBAHAN:
1. JENIS PIB: PENYELESAIAN HILANG
2. JENIS IMPOR: REIMPOR DAN VOORUITSLAG HILANG,
TAMBAHAN GABUNGAN 1 & 2
TAMBAHAN JENIS IMPOR GABUNGAN IMPOR UTK
DIPAKAI DAN IMPOR SEMENTARA
DALAM BEBERAPA KASUS TERDAPAT BARANG IMPOR
SEMENTARA YANG DATANG DALAM SATU DOKUMEN
DENGAN BARANG IMPOR UTK DIPAKAI
JENIS IMPOR REIMPOR DAN VOORUITSLAG
HILANG
REIMPOR DAN VOORUITSLAG MERUPAKAN JENIS IMPOR
UNTUK DIPAKAI, JUGA MERUPAKAN FASILITAS YANG
DIMASUKKAN DI DETAIL BARANG
PIB PENYELESAIAN HILANG
TIDAK ADA DOUBLE PIB. PENANGGUHAN DAN IMPOR
SEMENTARA DISELESAIKAN DENGAN SKEP PEMBEBASAN,
ATAU PENCAIRAN JAMINAN
101. 2. PENAMBAHAN DATA PENJUAL
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
UNTUK VALIDITAS DATA APABILA TERDAPAT
PERBEDAAN ANTARA PIHAK PENGIRIM
BARANG DAN PENJUAL BARANG
• Pengirim barang di luar daerah
pabean
• Sebagai shipper di dokumen
pengangkutan (BL, AWB, dll)
PE-
NGIRIM
• Pihak yang bertransaksi
dengan importir/pemilik
• Penjual dalam invoice
• Jika pengirim=penjual, diisi
sama dengan pengirim
PEN-
JUAL
102. 3. PERBEDAAN KOLOM IMPORTIR
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
A
A. IDENTITAS IMPORTIR
• DIISI DENGAN PILIHAN: NPWP/KTP/PASPOR/LAINNYA
• APABILA NPWP, TERDAPAT 2 KOLOM ISIAN NPWP YANG
TERSEDIA
• KOLOM NPWP YANG KEDUA DIISI APABILA PERUSAHAAN
MELAKUKAN PEMUSATAN PELAPORAN PPN
B. STATUS IMPORTIR
• DIISI PILIHAN: AEO, MITA, ATAU LAINNYA
• STATUS AKAN DIVALIDASI OLEH SKP/PEJABAT
• AEO/MITA AKAN MENDAPATKAN FASILITAS/PROSEDUR
KHUSUS YANG DIBERIKAN ATAS PIB YANG DIAJUKAN
C. APIU/APIP IMPORTIR
• DICORET SALAH SATU SESUAI DENGAN JENIS API YAG
DIMILIKI IMPORTIR
• DIISI DENGAN NOMOR APIU/APIP
B C
103. 4. PERUBAHAN KOLOM 16 dan 17
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
16. Kolom Transaksi Perdagangan
• Diisi pada kolom yang disediakan dengan nomor,
tanggal, bulan dan tahun dokumen yang digunakan
dalam transaksi perdagangan barang impor.
• Jenis transaksi disampaikan dengan menggunakan
kode transaksi yang disediakan
• Dalam hal transaksi menggunakan lebih dari 1
metode perdagangan atau cara pembayaran, kolom
diisi dengan transaksi perdagangan atau cara
pembayaran lainnya
17. Kolom House/Master BL/AWB
• Diisi pada kolom yang disediakan dengan nomor,
tanggal, bulan dan tahun dokumen pengangkutan
barang impor dari tempat pemuatan barang di Daerah
Pabean ke tempat/pelabuhan tujuan akhir
pengangkutan barang impor di dalam Daerah Pabean.
• Dokumen pengangkutan barang dapat berupa Bill of
Lading (B/L), Airway Bill (AWB) atau dokumen
pengangkutan barang lainnya sesuai moda transportasi
yang digunakan.
• Dalam hal terdapat House BL/AWB dan Master
BL/AWB, maka yang wajib diisi adalah nomor dan
tanggal House BL/AWB.
104. PERUBAHAN KOLOM 16: KODE TRANSAKSI PERDAGANGAN
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
NO JENIS TRANSAKSI KODE
1 pembayaran dilakukan dimuka PMK
2 pembayaran kemudian KMD
3 pembayaran dengan Sight Letter of Credit SLC
4 pembayaran dengan Usance Letter of Credit ULC
5 pembayaran dengan Red Clause Letter of Credit RLC
6 pembayaran dilakukan dengan Wesel Inkaso WSI
7 pembayaran dilakukan dengan konsinyasi KON
8 pembayaran dilakukan dengan Interoffice
Account
IOA
9 transaksi perdagangan dengan imbal dagang IMB
10 transaksi perdagangan atau cara pembayaran
lainnya
LAI
Contoh 1: PIB diajukan untuk barang
dengan transaksi imbal dagang
sebagaimana perjanjian/kontrak imbal
dagang nomor CD-5712 tanggal 15
Agustus 2015.
Kolom diisi:
Transaksi IMB : No. CD-5712 Tgl. 15-08-
2015
Contoh 2: PIB diajukan untuk barang
dengan transaksi imbal dagang dan
pembayaran kemudian sebagaimana
perjanjian/kontrak nomor CAM-2245
tanggal 15 Agustus 2015.
Kolom diisi:
Transaksi LAI : No. CAM-2245 Tgl. 15-08-
2015
105. 5. PERUBAHAN KOLOM NILAI PABEAN
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
Diisi pada kolom yang disediakan dengan
incoterm yang digunakan dan nilai barang dalam
mata uang sesuai kolom 21 yang tercantum dalam
invoice
Contoh harga barang dengan incoterm FOB sebesar
USD 5.000,00 (kolom 21 sudah diisi USD), maka
kolom 23 diisi: FOB 5.000,00
Diisi pada kolom yang disediakan dengan nilai pabean barang impor dengan INCOTERM CIF dalam valuta sesuai kolom 21
dan rupiah
Contoh nilai CIF ditentukan sebesar USD 5.550,00 dan dalam rupiah Rp 72.150.000,00
Dalam hal terdapat nilai yang seharusnya dimasukkan
dalam nilai barang impor namun pada saat impor
belum dapat ditentukan nilainya dan importir
melakukan voluntary declaration sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang mengatur
mengenai nilai pabean, importir mencantumkan
keterangan “VD” pada kolom yang disediakan
106. 6. PERUBAHAN KOLOM DETAIL BARANG
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
Fasilitas & No Urut
•Diisi dengan jenis fasilitas dan nomor urut
dokumennya
•Jika tidak ada fasilitas diisi “tanpa fasilitas”
Persyaratan & No Urut
•Diisi dengan jenis kewajiban lartas atas barang dan
nomor urut dokumen pemenuhannya
•Jita tidak wajib lartas diisi “bukan lartas”
Nilai Pabean
• Diisi dengan jumlah nilai pabean barang
Jenis
• Diisi dengan jenis transaksi yang diberitahukan
Nilai yang ditambahkan
• Perkiraan jumlah nilai yang belum dapat ditentukan
Jatuh Tempo
• Waktu nilai yg ditambahkan dapat ditentukan
107. PERUBAHAN KOLOM 36: KODE JENIS NILAI DIBERITAHUKAN
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
NO JENIS NILAI KODE
1 transaksi jual beli NTR
2
transaksi jual beli mengandung proceeds yang nilainya
belum dapat ditentukan
PRO
3
transaksi jual beli mengandung royalti yang nilainya
belum dapat ditentukan
ROY
4
transaksi jual beli berdasarkan harga futures (future
price), yaitu harga yang baru dapat ditentukan setelah
PIB disampaikan
FTR
5 bukan transaksi jual beli berupa barang konsinyasi KON
6
bukan transaksi jual beli berupa barang
hadiah/promosi/contoh
CMA
7
bukan transaksi jual beli berupa barang yang diimpor
oleh intermediary yang tidak membeli barang
ITM
8 bukan transaksi jual beli berupa barang sewa (leasing) LES
9
bukan transaksi jual beli berupa barang
bantuan/hibah
HBH
10 bukan transaksi jual beli lainnya BTR
Contoh 2: Impor barang dengan transaksi jual beli
senilai USD 120.000,00, dengan perjanjian pembeli
harus membayar royalti sebesar 2% dari penjualan
barang di dalam daerah pabean dan harus membayar
proceed sebesar 1% atas penjualan barang impor
tersebut di dalam daerah pabean. Royalti harus
dibayar pada tanggal 30 November 2015 dan
proceed harus dibayar tanggal 31 Desember 2015.
Pembeli memperkirakan nilai royalti sebesar USD
10.000,00 dan proceeds USD 5.000,00.
Kolom diisi:
- 135.000,00
- ROY; PRO
- 10.000,00; 5.000,00
- 30-11-2015; 31-12-2015
Contoh 1: Impor barang dengan transaksi jual beli
senilai USD 120.000,00 (seratus dua puluh ribu
United States Dollar) yang sudah termasuk proceeds
senilai USD 20.000,00 (dua puluh ribu United States
Dollar)
Kolom diisi:
- 120.000,00
- NTR
-
-
108. 7. PERUBAHAN JENIS PENYELESAIAN PUNGUTAN NEGARA
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
PERUBAHAN:
PENAMBAHAN KOLOM BEA MASUK
TAMBAHAN (BMT) UNTUK BMAD(S),
BMI(S), BMTP(S), DAN/ATAU BMP
PENAMBAHAN KOLOM BM KITE YANG
DIISI UNTUK PENGGUNA FASILITAS
KITE YANG MENDAPAT PENGEMBALIAN
BM, UNTUK BM YANG DIBEBASKAN
TETAP MASUK KOLOM BM
(DIBEBASKAN)
KOLOM DITANGGUHKAN MENJADI
DITUNDA, SESUAI DENGAN ISTILAH
UNDANG-UNDANG DAN PMK
PENUNDAAN BM
PENAMBAHAN KOLOM TIDAK
DIPUNGUT, MISALNYA UNTUK
FASILITAS CUKAI DAN PERPAJAKAN
PENAMBAHAN KOLOM TELAH
DILUNASI, MISALNYA CUKAI DENGAN
PELEKATAN PITA CUKAI
109. 8. PERUBAHAN PERNYATAAN IMPORTIR/PPJK
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
Pernyataan: a
•Kebenaran hal-hal yang diberitahukan dalam PIB
•Keabsahan dokumen pelengkap pabean yang
menjadi dasar pembuatan PIB
•Pernyataan yang mengikat pemberitahu bahwa
data dalam PIB dan dokumen dasar
pembuatannya sah dan benar
Pernyataan: b
•Pernyataan bersedia menyiapkan barang utk diperiksa pada
waktunya
•Menguasakan kepada TPS utk menyaksikan pemeriksaan
apabila tidak dapat menyiapkan barang pada waktunya
•Mengakomodasi PMK 225/PMK.04/2015 dan Perdirjen PER-
12/BC/2016 untuk pemeriksaan fisik
110. PERUBAHAN LEMBAR LANJUTAN: 1
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
PERUBAHAN:
No. Urut digunakan
sebagai tanda
pemenuhan fasilitas
& lartas
Dokumen
pemenuhan dapat
dilampirkan atau
tidak
CONTOH
PENG-
GUNAAN
PENGISIAN KOLOM 33:
• Contoh I, fasilitas ATIGA, lartas SNI dan izin
Kementan ada:
- ATIGA (1)
- SNI (2); Izin Impor Kementan (3)
• Contoh II, barang kena cukai, tanpa fasilitas, pita
cukai telah dilekatkan:
- tanpa fasilitas
- BKC (4) (6) (telah dilekati pita cukai)
(NPPBKC tidak dilampirkan, jika online dengan SAC)
111. PERUBAHAN LEMBAR LANJUTAN: 2 (UNTUK BKC)
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
32a. Spesifikasi Wajib
BKC:
HT/MMEA/EA
SKT/SKM/SPM
GOL A/B/C
“Merek BKC”
34a. Pungutan Cukai
dan PPN BKC:
Spesifik/Advalorum
25.000/34%
415.000.000,00
35a. Penjualan Eceran
BKC:
16.000,00
box/botol
16/330
35b. Pita Cukai:
100.000
62.500
37.500
112. Kekurangan BM, Cukai & PDRI
• Jika hasil penelitian menemukan kekurangan BM, cukai & PDRI
Surat Penetapan Tarif dan/atau Nilai Pabean (SPTNP)
• SPTNP atas jalur merah/jalur kuning SPPB terbit setelah:
Dilunasi kekurangan BM, cukai, PDRI, dan/atau SA
Diserahkan jaminan jika diajukan keberatan
112
113. Pembatalan PIB
• PIB melalui PDE dapat dibatalkan jika :
a. salah kirim yaitu data PIB dikirim ke Kantor Pabean
lain dari Kantor Pabean tempat pengeluaran barang
b. penyampaian data PIB dari importasi yang sama
dilakukan lebih dari satu kali
• Pembatalan PIB dilakukan dengan persetujuan Ka KPU
BC/Ka KPPBC/Pejabat yang ditunjuk berdasarkan
permohonan Importir
113
114. tidak menggunakan P-42 (P-08)
pengeluaran barang impor untuk dipakai yang
diatur khusus
Seperti :
a. impor tenaga listrik, barang cair, atau gas melalui
transmisi atau saluran pipa
b. pengeluaran Barang Impor untuk diekspor kembali
114
115. 115
Berfungsi sebagai ijin
pengeluaran barang dari
Kawasan Pabean
Harus sesuai dengan
petikemas/kemasan
yang akan dikeluarkan
Jalur Hijau langsung
diterbitkan SPPB
Jalur Merah/Kuning,
SPPB terbit setelah
kekurangan pungutan
dilunasi
116. IMPOR UNTUK DIPAKAI- PIB
KETENTUAN LAIN-LAIN
ATAS PERDIRJEN NOMOR PER-16/BC/2016
117. KETENTUAN LAIN-LAIN
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
Pengeluaran Barang Impor
Mengakomodasi pengawasan pengeluaran barang impor oleh Pejabat yang
mengawasi pengeluaran barang atau Pengusaha TPS (untuk TPS online yang
telah menerapkan auto-gate system)
Barang Impor Eksep
PIB semula dapat digunakan paling lambat 60 (enam puluh) hari sejak tanggal
SPPB (Tata kerja pada Lampiran IV)
Impor Barang Kena Cukai
Impor BKC wajib dilunasi cukainya sebelum PIB didaftarkan
Pengeluaran Sebagian Barang Impor
Dapat diberikan untuk barang yang tidak terkena aturan lartas atau telah
memenuhi ketentuan lartas (Tata kerja pada Lampiran V)
Pembatalan PIB
PIB yang belum mendapatkan nopen dapat dibatalkan berdasarkan
persetujuan Kepala Kantor Pabean
PIB yang telah mendapatkan nopen dalam hal tertentu dapat dibatalkan
berdasarkan persetujuan Kepala Kantor Pabean
SKP yang digunakan
Dalam hal SKP yang beroperasi secara penuh berdasarkan ketentuan ini belum
ada, pelayanan kepabeanan dilakukan dengan SKP di Kantor Pabean.
119. Urutan Proses
I. PENDAFTARAN PIB
II. PENETAPAN JALUR PELAYANAN IMPOR
III. PENGELUARAN BARANG IMPOR
IV. PASCA PERSETUJUAN PENGELUARAN BARANG
119
120. Tata Kerja Pelayanan PIB PDE
Validasi
Lartas?
MITA
Merah
PFPD
SPPB
Tunggu
SSPCP
PENJALURAN
& Penomoran
Periksa
Fisik
SPJM
Notul?
SPTNP
I
M
P
O
R
T
I
R
PIB
Reject
Reject 1 hari tdk
ada SSPCP
Reject 3 hari tdk ada Skep
Y
Konfirmasi Skep Lartas
Konfirmasi SSPCP
Terima
Y
Penyelesaia
n SPTNP
Bank
SSPCP
Tdk valid
Tdk
ada
SPJK
LHP
SSPCP SPTNP
SPPB asal
Kun/Mer
GATE
Barang Keluar
SPPB
Skep Lartas
IP
T
Asal K/M tdk Notul
Hijau
Kuning
A
A
A
Proses
An. Point
Sistem INSW
Cek Bayar
121. Import Customs Clearance
(via Pertukaran Data Elektronik / PDE)
Mandatory, Validation
& Payment Check
Analyzing
Point
Physical
Examination
Document
Examination
Debit
Advice
(Payment
Receipt)
Credit
Advice
Customs
Service
Office
Payment
Of Duty
Pemberitahuan
Impor Barang
(PIB)
Customs
Response
Portal
INSW
Customs
Service
System
Hi-Co Scan
Examination
Jalur Hijau Jalur Kuning
Jalur
MITA
Jalur Merah
Brg Larangan
Pembatasan
Penetapan Jalur
Modul PIB
Importir
/ PPJK
Bank
Ya
Tidak
SPPB Gate Out
System
SPPB
121
122. sebelum pengeluaran
barang impor
PIB Eksep
jalur MITA prioritas
jalur MITA non prioritas
jalur hijau
jalur kuning
sebelum pemeriksaan
fisik
jalur Merah
PIB
mendapat
Nomor
Importir mengajukan
kpd Kepala Kantor
SAAT PERMOHONAN SAAT PERMOHONAN
dilengkapi :
Fotokopi PIB & dok pelengkap
Dokumen yang menerangkan
penyebab impor eksep
122
123. BATAS WAKTU PENYELESAIAN EKSEP
Jika barang impor eksep tidak akan didatangkan atau tidak akan
datang dalam 60 hari sejak tgl SPPB, maka Importir :
• mengajukan surat pemberitahuan kepada Kepala Kantor Pabean
• mengajukan permohonan pengembalian bea masuk kepada Kepala Kantor
Pabean
• mengajukan PIB baru dengan membayar bea masuk, cukai dan PDRI
123
124. Ka KPU BC/Ka KPPBC
BARANG YG DIKELUARKAN
Persetujuan
Pejabat Pabean
“Setuju Keluar
Sebagian”
SPPB
124
126. C l i c k t o e d i t c o m p a n y s l o g a n .
127. Bebas
BM+PPN+PPh
DEFINISI :
Barang-barang keperluan rumah tangga
milik orang yang semula berdomisili
di luar negeri, kemudian dibawa pindah
ke dalam negeri (minimal 1 thn)
Harus Tiba Bersama-sama Pemilik
atau Paling Lama 3 (Tiga) Bulan Sesudah atau Sebelum PemiliK
Barang ybs Tiba d Indonesia
KMK No. 236/KMK.03/2003
PMK No.28/PMK.04/2008
130. 1. DAFTAR RINCIAN JUMLAH, JENIS, PERKIRAAN NILAI PABEAN
ATAS BARANG PINDAHAN YG DIMINTAKAN PEMBEBASAN BEA
MASUK YANG TELAH DITANDASAHKAN
2. SURAT KETERANGAN DAN/ATAU DOKUMEN TERKAIT
(KIMS/KITAS/SURAT KETERANGAN BELAJAR, DSB)
3. FOTOKOPI PASPOR
PEMBERITAHUAN IMPOR BARANG KHUSUS
(PIBK = BC 2.1)
DILAKUKAN PEMERIKSAAN FISIK
Pengajuan Pembebasan
dilampiri
130
131. 131 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
BARANG KIRIMAN
Barang Kiriman adalah barang yang dikirim melalui Penyelenggara Pos.
Penyelenggara Pos adalah suatu badan usaha yang menyelenggarakan pos sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pos.
Pos adalah layanan komunikasi tertulis dan/atau surat elektronik, layanan paket,
layanan logistik, layanan transaksi keuangan, dan layanan keagenan pos untuk
kepentingan umum
Sumber: UU 38 Tahun 2009 Tentang Pos dan RPMK Barang Kiriman
132. 132 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
PERSYARATAN PENYELENGGARA POS
POS YG DITUNJUK
Bukti Penugasan Pemerintah
Nomor Identitas Kepabeanan
PPJK (NIK)
Bukti Penetapan TPS atau
Kerjasama dengan TPS
Corporate Guarantee
PERUSAHAAN JASA TITIPAN
Izin Penyelenggara Pos
Nomor Identitas Kepabeanan
PPJK (NIK)
Bukti Penetapan TPS atau
Kerjasama dengan TPS
Daftar Sarana di TPS
Denah Layout TPS
Jaminan Tunai/Jaminan
Bank/Customs Bond
133. 133 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
PENGELOMPOKAN BARANG KIRIMAN
NILAI BARANG KATEGORI DOKUMEN TARIF KETERANGAN
≤ USD 100
BUKAN LARTAS
CN (HAWB)/
DAFTAR
BEBAS
OFFICIAL ASSESSMENT
(BEBAS)
LARTAS CN (HAWB)
USD 100 < NILAI ≤
USD 1500
BADAN USAHA,
NON BDN USAHA
CN (HAWB) 7,5 % OFFICIAL ASSESSMENT
NON BDN USAHA* PIBK
MFN SELF ASSESSMENT
BADAN USAHA PIB
> USD 1500
NON BDN USAHA* PIBK
MFN
SELF ASSESSMENT
BADAN USAHA,
PENANGGUHAN,
TARIF PREFERENSI
PIB
*) Impor barang penumpang/pindahan (personal effect) atau barang yang memperoleh pembebasan dengan
penerima selain badan usaha seperti barang keperluan perwakilan negara asing, badan internasional,
yayasan, dan lembaga non usaha lainnya diselesaikan dengan PIBK
134. 134 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
PENETAPAN TARIF DAN NILAI PABEAN
Non-CN;
Nilai ≤ USD 100
USD 100 < Nilai ≤
USD 1500
Nilai > USD 1.500;
NON BADAN
USAHA
Nilai > USD 1.500;
BADAN USAHA;
PENANGGUHAN,
TARIF PREFERENSI
Dokumen
Consignment
Note / Daftar
Pejabat yang
Menetapkan
Consignment
Note
PIBK
PIB
Pejabat yang
menangani
Barang Kiriman
Pejabat yang
menangani
Barang Kiriman
Pejabat
Pemeriksa
Dokumen
Besaran
Penetapan
Single Tarif BM
7,5 %
Kec. Buku Ilmu
Pengetahuan
Sesuai aturan
penetapan tarif
dan NP
Sesuai aturan
penetapan tarif
dan NP
Hasil Penetapan
Dokumen
Pengeluaran
Respon Setuju
Keluar
SPPBMCP
SPTNP
SPPB
SPTNP
SPPB
Pejabat yang
menangani
Barang Kiriman
Bebas BM dan
PDRI
135. 135 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
PROSES BISNIS: CONSIGNMENT NOTE
C/N SKP
IMPOR
CEK BC 1.1
RESPON
BC 1.1
X-RAY
PENELITIAN
NILAI PABEAN,
TARIF, LARTAS
FLAG
PERIKSA
PERIKSA
FISIK
LHP
FOB USD 100 ≤
FOB USD 100 <
NILAI ≤ 1.500
FOB > USD 1.500
NON BADAN
USAHA
FOB > USD 1.500
BADAN USAHA
RESPON
SETUJU
KELUAR
SPPBMCP
+ billing
RESPON PIBK
RESPON PIB
SPBL BK CEK LARTAS
136. 136 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
PROSES BISNIS: PIBK
Bank
SKP
IMPOR
Billing
Online
Bayar BM dan
PDRI
NOMOR
DAN
TANGGAL
PIBK
PIBK
NPBL BK LARTAS
CEK BC 1.1
RESPON
BC 1.1
FLAG
PERIKSA
LHP
PERIKSA
FISIK
PENELITIAN
NILAI PABEAN,
TARIF, LARTAS
SPPB
LARTAS
SPBL BK
KURANG
BAYAR
SPTNP
X-RAY
137. 137 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
PENGELUARAN BARANG KIRIMAN
Penegasan kewajiban pengangkut mengajukan manifes termasuk barang
kiriman dan kewajiban penyelenggara pos untuk melakukan perincian atas
manifes. (PMK Barang Kiriman)
Tujuan pengeluaran dari barang kiriman, selain impor untuk dipakai (PMK
188/2011), dapat juga untuk tujuan impor sementara, diangkut ke TPS di
kawasan pabean di Kantor Pabean lainnya, ditimbun di TPB, dan re-ekspor.
(PMK Barang Kiriman)
Pembebasan BM untuk nilai pabean paling banyak FOB USD 100, namun
tidak berlaku sebagai diskon penghitungan BM dan PDRI.
(PMK Barang Kiriman)
Pejabat yang menangani barang kiriman dapat meminta data dan
konfirmasi kepada penerima barang dalam rangka penetapan.
138. 138 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
KEBERATAN
Penegasan tata cara pengajuan keberatan atas penetapan Pejabat oleh Penerima
Barang dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur
mengenai keberatan di bidang kepabeanan. (PMK Barang Kiriman)
Pasal 93 ayat (1) UNDANG–UNDANG KEPABEANAN
“Orang yang berkeberatan terhadap penetapan pejabat bea dan cukai mengenai tarifdan/atau nilai
pabean untuk penghitungan bea masuk dapat mengajukan keberatan secaratertulis hanya kepada
Direktur Jenderal dalam waktu 60 (enam puluh) hari sejak tanggal penetapan dengan menyerahkan
jaminan sebesar tagihan yang harus dibayar.
Pasal 93A ayat (1) UNDANG-UNDANG KEPABEANAN
Orang yang berkeberatan terhadap penetapan pejabat bea dan cukai selain tarif dan/atau nilai pabean
untuk penghitungan bea masuk dapat mengajukan keberatan secara tertulis hanya kepada Direktur
Jenderal dalam waktu 60 (enam puluh) hari sejak tanggal penetapan.
139. 139 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Kementerian Keuangan RI
KAWASAN PABEAN & APLIKASI
Penegasan pengawasan dan pelayanan kepabeanan atas impor Barang Kiriman
dilaksanakan di Kawasan Pabean atau tempat lain yang diperlakukan sama dengan
tempat penimbunan sementara.
Disusun Sistem Aplikasi Barang Kiriman untuk transaksi data dan pemberitahuan
pabean antara Penyelenggara Pos dan DJBC, dengan dilengkapi fitur pemantauan
posisi penyelesaian Barang Kiriman. Sistem Aplikasi Barang Kiriman dapat
memantau:
a. Penimbunan dan pengeluaran barang
b. Pemindahan penimbunan barang
c. Pembayaran BM dan PDRI
d. Informasi status Barang Kiriman yang dapat diakses oleh Penerima Barang,
diantaranya status dokumen, larangan/pembatasan, dan pembayaran BM dan
PDRI
142. BARANG PELINTAS BATAS
PEMBEBASAN BM & TIDAK
DIPUNGUT PDRI
NP Max. FOB :
INDONESIA dengan PAPUA NEW GUINEA----USD 300.00 per orang utk 1
bulan
INDONESIA dengan MALAYSIA----MYR 600.00
a. per orang utk 1 bulan apabila lewat batas daratan
b. setiap perahu utk setiap trip apabila lewat batas lautan
INDONESIA dengan FILIPINA----USD 250.00 per orang utk 1 bulan
INDONESIA dengan TIMOR LESTE----USD 50.00 per orang utk 1 hari
Apabila NP lebih dari batas, atas kelebihannya Bayar BM dan PDRI
142
143. BARANG PELINTAS BATAS
Wajib Memiliki
Kartu Identitas
Lintas Batas
(KILB)
KILB dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pabean yang mengawasi
Pos Pengawasan Lintas Batas (PPLB) atas permohonan
pelintas batas
Permohonan dilampiri fotokopi KTP dan fotokopi Pas Lintas
Batas (PLB) yang ditandasahkan oleh Pejabat Imigrasi
setempat.
Permohonan memenuhi persyaratan, terbitkan KILB dan
dibuatkan Buku Pas Barang Lintas Batas (BPBLB)
PELINTAS BATAS
143
146. • Menunjukkan KILB dan
• Memberitahukan barang
bawaannya
PELINTAS BATAS
Wajib
PEJABAT BC
di PPLB
Tanpa KILB :
Tidak diberikan
fasilitas
Pembebasan BM
Pejabat Bea dan Cukai di PPLB :
a. Melakukan pemeriksaan fisik dan menuangkan hasilnya ke Nota Pemeriksaan
b. Melakukan penindakan terhadap barang LARTAS
c. Menetapkan NP dan tarif barang ybs
d. Menetapkan besarnya BM dan PDRI yang harus dipungut, jika hasil pemeriksaan kedapatan NP
barang melebihi ketentuan pembebasan.
e. Memberikan persetujuan pengeluaran barang, apabila BM & PDRI telah dilunasi atau NP barang
tidak melebihi ketentuan pembebasan
f. Mencabut fasilitas pembebasan BM & tidak dipungut PDRI apabila ditemukan adanya
penyalahgunaan fasilitas
148. Pemberian Kemudahan pelayanan dalam rangka
memperlancar arus barang, orang maupun dokumen
Bentuk-bentuk Fasilitas terintegrasi dalam sistem tata
laksana kepabeanan impor/ekspor
Authority/Kewenangan pemberian fasilitas
dilaksanakan oleh Kepala Kantor Pabean
148
PRINSIP UMUM
149. PELAYANAN SEGERA (RUSH HANDLING)
1
2
PEMBONGKARAN DAN PENIMBUNAN BARANG IMPOR DI TEMPAT LAIN SELAIN
KAWASAN PABEAN DAN TPS
PEMERIKSAAN BARANG IMPOR DI GUDANG ATAU LAPANGAN PENIMBUNAN MILIK
IMPORTIR
PEMERIKSAAN PENDAHULUAN DAN PENGAMBILAN CONTOH UNTUK PEMBUATAN
PIB
3
4
5
PEMBERITAHUAN PENDAHULUAN
(PRE NOTIFICATION)
149
150. PENGELUARAN BARANG IMPOR DENGAN PENANGGUHAN PEMBAYARAN BEA
MASUK, CUKAI DAN PAJAK DALAM RANGKA IMPOR (VOORUITSLAG)
PEMBERITAHUAN IMPOR BARANG (PIB) BERKALA
6
7
8 PEMBAYARAN BERKALA
9 RETURNABLE PACKAGE (KEMASAN YANG DIGUNAKAN BERULANG-ULANG)
150
151. kemudahan kepada importir untuk
mengajukan pemberitahuan pabean
terlebih dahulu sebelum
pemberitahuan inward manifes (BC
1.1)
PEMBERITAHUAN PENDAHULUAN
(PRE NOTIFICATION)
1
151
152. TATA KERJA PENGAJUAN
PRE NOTIFICATION
Importir
MITA
Prioritas
Mengajukan Prenotification tanpa
mengajukan permohonan
Menyerahkan laporan periodik
prenotification memuat tanggal, no.dan
pos BC 1.1 ke CC maksimal tgl 10 bln
berikutnya
152
154. IMPORTIR MITA
Prioritas
Kasi adm.
manifest
tanpa permohonan
laporan periodik PIB Pre-
notification
laporan periodik PIB Pre-notification
IMPORTIR
lainnya
Permohonan dgn melampirkan
copy atau faks AWB dan/atau
House AWB (HAWB), atau B/L
dan/atau House B/L (HB/L)
BCF 2.1
CLIENT
COORDINATOR
154
155. 155
kemudahan kepada importir untuk
mengeluarkan barang impor dengan
karakteristik tertentu yg perlu
pengeluaran segera
PELAYANAN SEGERA
(RUSH HANDLING)
2
156. 156
PELAYANAN SEGERA
(Rush handling)
diberikan atas barang:
Organ tubuh manusia
Jenazah dan abu jenazah
Barang yang dapat merusak lingkungan
Binatang hidup
Tumbuhan hidup
Surat kabar, majalah yang peka waktu
Barang berupa dokumen
Izin
Instansi teknis
PIBK
158. importir Kasi
penerimaan/pe
ngembalian
Kasi
pabean
Petugas
pengelua
ran
Bank Devisa
Persepsi
Kasi Adm. Manifest
PIBT/Dokap
Pabean,jaminan
SPPB
lbr 2
SPPB
lbr 2
SPPB
lbr 2
j
a
m
i
n
a
n
S
S
P
C
P
PIB definitif dan SSPCP
jaminan
koordinasi
PIBT/
Dokap
Pabean
(sesuai)
PIBT/
Dokap
Pabean,
dan
LHP
S
P
P
B
PIB/PIBT
definitif,
Dokap
Pabean,
dan LHP
instruksi pemeriksaan
SPPB lbr
1
Kasi P2
Tidak sesuai
(serahkan SPPB)
PIBT/
Dokap
Pabean
BAP & LHP
158
159. diberikan oleh Kepala Kantor atas
permohonan ybs dalam kondisi
tertentu
PEMBONGKARAN DAN PENIMBUNAN
BARANG IMPOR DI TEMPAT LAIN SELAIN
KAWASAN PABEAN DAN TPS
3
159
160. Izin
diberikan
dalam hal :
1. Keadaan darurat
2. Sifat barang tidak
dapat ditimbun di TPS
di KP
3. Kongesti
4. Alasan lainnya
160
161. Tatakerja Pembongkaran dan Penimbunan Barang Impor di Tempat lain
Selain Kawasan Pabean:
pengangkut
Kasi fasilitas
Petugas
pantau
bongkar/
muatn
Kasi P2
permohonan tertulis
Alasan & copy
Manifest, dok.lain
daftar kemasan atau petikemas 24 jam setelah pembongkaran
BA Penyegelan
Minta rekomendasi
rekomendasi
laporan hasil
pengecekan lapangan
hasil pemantauan
bongkar/timbun
(BCL 1.2)
m
e
n
u
nj
u
k
Dalam hal keadaan darurat permohonan tidak perlu diajukan, tapi
wajib lapor KaBid Fasilitas/pejabat 72 jam setelah
pembongkaran;nya
161
162. importir
Kasi pabean
Pengawas
penimbunan
Kasi Adm. Manifest
Kasi fasilitas
Kasi P2
Tatakerja Penimbunan Barang Impor di Gudang atau Lapangan Penimbunan
Milik Importir
Petugas pengecek
lapangan
permohonan tertulis
Alasan & copy BL/AWB,
dok.lain
BA
penyegelan
daftar kemasan atau petikemas atau jumlah barang curah (24 jam)
Minta
rekomendasi
tunjuk
rekomendasi
koordinasi
laporan hasil
pengecekan
lapangan
tunjuk
BA
Penyegelan,lap.
hsl penimbunan
162
163. Penimbunan Barang Impor di Gudang atau Lapangan
Importir di luar Kawasan Pabean
Barang impor
dapat ditimbun di :
1. Gudang
importir
1. Lapangan
penimbunan
milik importir
Ijin
Kepala Kantor
163
164. importir
Kasi
penerim
aan/peng
embalian
Kasi
pabean
Kasi Adm. Manifest
Kasi fasilitas
Kasi P2
Permohonan,alasan,dok.pndkng
kep.setuj
u/tolak
PIB,dokap,
jaminan ,SK
S
P
P
B
l
b
2
PIB
definitif
koordinasi
Dokap
pabean
Dokap pabean & LHP
PIB definitif Dokap & LHP
Instruksi
periksa&dokap
Dokap,BAP
fisik,LHP S
P
P
B
Petugas periksa
Tidak sesuai
(serahkan SPPB)
S
P
P
B
Petugas
pengelua
ran
S
P
P
B
S
P
P
B
164
165. Pemeriksaan fisik
Barang impor
Gudang / lapangan
penimbunan milik
importir
Persetujuan Kepala Kantor/Kabid
Pelayanan Pabean dan Cukai
Persetujuan pemeriksaan fisik = persetujuan penimbunan
4
PEMERIKSAAN BARANG IMPOR DI GUDANG ATAU
LAPANGAN PENIMBUNAN MILIK IMPORTIR
165
167. Pemeriksaan Pendahuluan dan Pengambilan Contoh
untuk Pembuatan PIB
dilakukan dalam hal:
importir tidak dapat menetapkan
sendiri tarif / nilai pabean karena
uraian barang / rincian nilai
pabean yang tercantum dalam
dokumen pelengkap pabean
tidak jelas.
Importir mengajukan permohonan kepada Kepala
Kantor
5
167
170. JANGKA WAKTU PENANGGUHAN
Max.60 hari terhitung sejak
tanggal pendaftaran PIB
/Dokumen Pelengkap Pabean.
Konfirmasi dengan unit
kerja yang memroses
permohonan fasilitas.
Jika kewajiban tersebut tidak
dpenuhi
perpanjangan 30 hari
jaminan dicairkan
Izin diberikan lagi 6
bulan setelah
kewajiban diselesaikan
SA yg dimaksud dalam
Pasal 10B ayat (6)
170
171. Penyelesaian Fasilitas penangguhan
Pejabat BC di
kantor pabean
Importir
PIB dan jaminan sebesar BM, Cukai, dan
PDRI. Khusus untuk barang impor yg
akan memperoleh
pembebasan/keringanan
Dokumen Pelengkap Pabean dan
jaminan sebesar BM, Cukai, dan PDRI,
dan khusus untuk penanggulanangan
bencana
disertai bukti tanda
terima permohonan
fasilitas pembebasan atau
keringanan
171
172. importir
Kasi
penerim
aan/peng
embalian
Kasi
pabean
Kasi Adm. Manifest
Kasi fasilitas
Kasi P2
Permohonan,alasan,dok.pndkng
kep.setuj
u/tolak
PIB,dokap,
jaminan ,SK
S
P
P
B
l
b
2
PIB
definitif
koordinasi
Dokap
pabean
Dokap pabean & LHP
PIB definitif Dokap & LHP
Instruksi
periksa&dokap
Dokap,BAP
fisik,LHP S
P
P
B
Petugas periksa
Tidak sesuai
(serahkan SPPB)
S
P
P
B
Petugas
pengelua
ran
S
P
P
B
S
P
P
B
172
173. PIB BERKALA
Frekuensi impor yang
tinggi serta perlu segera
digunakan
Diimpor
melalui
saluran pipa
atau
jaringan
transmisi
Berdasarkan
pertimbangan
Direktur Jenderal
7
Untuk Impor :
173
174. PIB Berkala dan bukti
pembayaran BM,Cukai dan
PDRI utk importasi pada
periode bersangkutan dalam
waktu paling lama 3 hari kerja
terhitung sejak tanggal jatuh
tempo
PIB BERKALA
Berdasar Dokumen Pelengkap
Pabean dan jaminan dalam
periode paling lama 30 hari
Kepala Kantor
Menyerahkan
Menyetujui
Importir
174
177. PEMBAYARAN BERKALA 8
paling lama 3 hari kerja
terhitung sejak tanggal
jatuh tempo
Importir Non MITA
Prioritas
paling lama akhir bulan
berikutnya
Importir MITA
Prioritas
177
178. diberikan oleh Kepala Kantor atas
permohonan ybs
diberikan dalam kondisi tertentu
RETURNABLE PACKAGE (KEMASAN YANG
DIGUNAKAN BERULANG-ULANG)
9
178
179. RETURNABLE PACKAGE
IZIN
Digunakan
tidak sesuai
izin
Jika tidak, importir wajib membayar BM+PDRI+SA(100%xBM)
Pengemas yang dipakai berulang kali
dapat dipakai oleh importir dalam
pelaksanaan importasinya
Dalam jangka waktu 1 tahun dan bisa diperpanjang
Diberikan oleh, Kepala Kantor (Kabid Pel Fasilitas)
Importir wajib mengekspor dalam waktu paling lama 30 hari
sejak tanggal teguran
179
180. KETENTUAN
RETURNABLE PACKAGE
• Pada tiap importasi, nomor ijin dicantumkan pd PIB
• Untuk impor pengemas kosong, permohonan diajukan
ke Kasi Manifes
• Untuk ekspor pengemas kosong, permohonan diajukan
ke Kasi Pabean
• Membuat laporan (ekspor/impor) tiap 6 bln
180